Ekonomi - ftp.unpad.ac.id · buktikan keberhasilan teori trickle down effect termasuk di negara...

1
Bintang-Bintang IIMS 2010 Setiap perhelatan selalu memunculkan bintang. Inilah beberapa produk otomotif yang tampil menjadi bintang di IIMS 2010. Fokus Otomotif, hal 28-29 HALAMAN 13 KAMIS, 5 AGUSTUS 2010 Ekonomi DOK MI PRODUKSI MENINGKAT: Pekerja membuat helm di pabrik PT Mega Karya Mandiri, Citeureup, Bogor, kemarin. Perusahaan yang memproduksi helm bermerek Cargloss itu meningkatkan jumlah produksinya sejak diberlakukannya penggunaan helm sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Penanggulangan Kemiskinan Mandul P ROGRAM pengurangan kemiskinan yang dikeluarkan pemerintah masih belum efek- tif. Program yang kebanyakan dibiayai utang masih belum mengurangi jumlah orang miskin secara signifikan. Hal tersebut dikatakan Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Latif Adam di Jakarta, kemarin. Menurutnya, pro- gram pemerintah untuk mengurangi kemiskinan masih banyak yang tidak teraplikasi dengan baik. Data LIPI menunjukkan kenaikan biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk mengentaskan orang dari kemis- kinan terus meningkat. “Dana untuk kemiskinan naik 250%, tetapi penurunan kemiskinan hanya satu koma berapa persen. Jadi tidak signifikan,” ujarnya. Latif menambahkan, dari hasil studi lapangan LIPI, Program Nasional Pem- berdayaan Masyarakat Mandiri juga belum mengenai sasaran. Pasalnya, program itu menggunakan kompetisi antardesa untuk mendapatkan dana pembangunan. Sehingga, hasilnya tidak tepat sasaran dan pengurangan kemiskinan justru melambat. Kesenjangan melebar Sementara itu, ekonom Universitas Indonesia (UI) Dorodjatun Kuntjoro-Jakti menilai hingga saat ini sulit untuk mem- buktikan keberhasilan teori trickle down effect termasuk di negara sosialis seka- lipun. Kondisi itu dipicu ketidakpedulian kelompok kaya akan kelompok miskin sehingga kesenjangan meningkat. Adapun, kebijakan trickle down effect memosisikan kaum berpunya sebagai kelas yang diutamakan dalam hal meng- gerakkan perekonomian. Sehingga pada gilirannya, produksi akan menciptakan lapangan kerja. “Menurut saya, mereka yang sudah kaya akan lupa dengan yang miskin. Temannya manusia adalah lupa,” kata Dorodjatun dalam orasi ilmiah, di Ja- karta, kemarin. Ia mencontohkan China dan India dengan pertumbuhan ekonomi di atas 7%-8%. Kesenjangan pendapatan pen- duduknya justru meningkat. Menurut dia, Indonesia harus mewas- padai kemungkinan tersebut. Pasalnya, ketidakmerataan pendapatan akan merembet kepada akses pendidikan dan kesehatan, yang pada akhirnya ber- pengaruh pada tingkat pengangguran. (Rrn/AT/Ant/E-1) [email protected] MI/DEDE SUSIANTI Dana untuk mengatasi kemiskinan naik 250%. Tetapi penurunan kemiskinan hanya sekitar 1%. Asep Toha Menurut saya, mereka yang sudah kaya akan lupa dengan yang miskin. Temannya manusia adalah lupa.” Dorodjatun Kuntjoro-Jakti Ekonom UI

Transcript of Ekonomi - ftp.unpad.ac.id · buktikan keberhasilan teori trickle down effect termasuk di negara...

Bintang-Bintang IIMS 2010Setiap perhelatan selalu memunculkan

bintang. Inilah beberapa produk otomotif yang tampil menjadi

bintang di IIMS 2010.Fokus Otomotif, hal 28-29

HALAMAN 13KAMIS, 5 AGUSTUS 2010Ekonomi

DOK MI

PRODUKSI MENINGKAT: Pekerja membuat helm di pabrik PT Mega Karya Mandiri, Citeureup, Bogor, kemarin. Perusahaan yang memproduksi helm bermerek Cargloss itu meningkatkan jumlah produksinya sejak diberlakukannya penggunaan helm sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Penanggulangan Kemiskinan Mandul

PR O G R A M p e n g u r a n g a n kemiskinan yang dikeluarkan pemerintah masih belum efek-tif. Program yang kebanyakan

dibiayai utang masih belum mengurangi jumlah orang miskin secara signifi kan.

Hal tersebut dikatakan Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi LIPI Latif Adam di Jakarta, kemarin. Menurutnya, pro-gram pemerintah untuk mengurangi ke miskin an masih banyak yang tidak teraplikasi dengan baik.

Data LIPI menunjukkan kenaikan biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk mengentaskan orang dari kemis-kinan terus meningkat. “Dana untuk kemiskinan naik 250%, tetapi penurunan kemiskinan hanya satu koma berapa

persen. Jadi tidak signifi kan,” ujarnya. Latif menambahkan, dari hasil studi

lapangan LIPI, Program Nasional Pem-berdayaan Masyarakat Mandiri juga belum mengenai sasaran. Pasalnya, program itu menggunakan kompetisi antardesa untuk mendapatkan dana pembangunan. Sehingga, hasilnya tidak tepat sasaran dan pengurangan ke miskin an justru melambat.

Kesenjangan melebarSementara itu, ekonom Universitas

Indonesia (UI) Dorodjatun Kuntjoro-Jakti

menilai hingga saat ini sulit untuk mem-buktikan keberhasilan teori trickle down effect termasuk di negara sosialis seka-lipun. Kondisi itu dipicu ketidakpedulian kelompok kaya akan kelompok miskin sehingga kesenjangan meningkat.

Adapun, kebijakan trickle down effect memosisikan kaum berpunya sebagai kelas yang diutamakan dalam hal meng-gerakkan perekonomian. Sehingga pada gilirannya, produksi akan menciptakan lapangan kerja.

“Menurut saya, mereka yang sudah kaya akan lupa dengan yang miskin. Temannya manusia adalah lupa,” kata Dorodjatun dalam orasi ilmiah, di Ja-karta, kemarin.

Ia mencontohkan China dan India dengan pertumbuhan ekonomi di atas 7%-8%. Kesenjangan pendapatan pen-duduknya justru meningkat.

Menurut dia, Indonesia harus mewas-padai kemungkinan tersebut. Pasalnya, ketidakmerataan pendapatan akan merembet kepada akses pendidikan dan kesehatan, yang pada akhirnya ber-pengaruh pada tingkat pengangguran. (Rrn/AT/Ant/E-1)

[email protected]

MI/DEDE SUSIANTI

Dana untuk mengatasi kemiskinan naik 250%. Tetapi penurunan kemiskinan hanya sekitar 1%.

Asep Toha

Menurut saya, mereka yang sudah kaya akan lupa dengan yang miskin. Temannya manusia adalah lupa.”Dorodjatun Kuntjoro-JaktiEkonom UI