Republika

download Republika

of 28

description

Edisi Rabu, 12 Oktober 2011

Transcript of Republika

JURNA

L

REPUBLIKAwww.republika.co.idEDWIN DWI PUTRANTO/REPUBLIKA

Hal 5-8

RABU, 12 OKTOBER 2011 14 DZULQAIDAH 1432 HNOMOR 267/TAHUN KE-19

Rp 2.900 / 28 HalamanLUAR P JAWA Rp 4.000 DITAMBAH ONGKOS KIRIM

MAHAKA MEDIAIKLAN: Telp: 021 791 84744, Faks: 021 798 1169, e-mail: iklan@republika co.id SIRKULASI: Telp 021 791 84746 Faks: 021 791 98442 e-mail: sirkulasi@republika co.id

Petik PelajaranAbdullah Sammy JAKARTA Peluang timnas sepak bola Indonesia untuk lolos dari putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia Grup E semakin tipis. Bambang Pamungkas dan rekan-rekan harus mengakui ketangguhan tamunya, Qatar, dengan skor 2-3 dalam laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (11/10) malam. Di dua laga sebelumnya, Indonesia tak mampu menjebol gawang lawan, kalah 0-3 dari Iran dan 0-2 dari Bahrain. Tadi malam, skuat Garuda sebenarnya berhasil memecahkan telur itu di laga ketiga. Bomber naturalisasi Indonesia asal Uruguay Cristian El Loco Gonzales berhasil menjebol gawang lawan sebanyakBersambung ke hlm 11 kol 1-2

Harga Premium 2012 TetapM Ikhsan Shiddieqy JAKARTA Pembatasan konsumsi BBM bersubsidi pada April 2012 tidak akan diikuti oleh kenaikan harga BBM bersubsidi, terutama jenis bensin Premium. Hal itu menjadi kesepakatan Kementerian Keuangan dan Badan Anggaran DPR dalam pembahasan Rancangan APBN (RAPBN) 2012 di DPR, Selasa (11/10). Rapat menyepakati tidak ada kenaikan (harga) BBM bersubsidi pada 2012, kata Ketua Badan Anggaran DPR Melchias Markus Mekeng. Kuota volume BBM bersubsidi pada APBN 2012 juga disepakati tetap sebesar 40 juta kiloliter (kl), tak berbeda dengan angka di Nota Keuangan RAPBN 2012. Meski tak ada penurunan kuota volumeBersambung ke hlm 11 kol 3-7

KEMBALI TUMBANG:Penyerang Indonesia, Yongki Ariwibowo, melompati pemain Qatar, saat pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (11/10) malam. Indonesia harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 2-3.

:: pro kontra ::Baca selengkapnya di hlm 11Anda bisa memberi komentar pro kontra ini di www.republika.co.id

Polri-Kejakgung BerselisihBilal Ramadhan

STATUS KETUA KPUUNTUNG YOGA ANA HUMAS POLRI

Belum Jadi TersangkaBagaimana status Ketua KPU dalam kasus sengketa pemilukada di Halmahera Barat? Status Abdul Hafiz Anshary (ketua KPU) masih sebagai terlapor dengan pelapor Syukur Mandar dalam kasus ini, belum dijadikan tersangka seperti yang dibicarakan banyak orang. Dia dilaporkan (Muhammad) Syukur Mandar kepada Bareskrim Polri dalam urusan sengketa pemilukada di Halmahera Barat, Maluku Utara.

Hari ini dua anggota KPU diperiksa polisi.JAKARTA Kejaksaan Agung (Kejakgung) dan Polri berbeda pendapat mengenai status Ketua Komisi Pemilihan Umum Abdul Hafiz Anshary. Perbedaan soal Hafiz itu terkait dengan kasus keterangan palsu ke Mahkamah Konstitusi tentang data rekapitulasi suara pemilu legislatif daerah pemilihan Halmahera Barat, Maluku Utara. Kejakgung menyatakan Hafiz telah menjadi tersangka, sementara Polri masih menganggapnya sebagai terlapor. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejakgung Noor Rachmad menegaskan, dalam Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) tanggal 27 Juli 2011 dari Bareskrim Polri yang diterima Jaksa Agung Muda Pidana Umum, Hafiz telah ditetapkan sebagai tersangka. Kejakgung bahkan telah membentuk tim jaksa peneliti. Begitu menerima surat itu, diterbitkan surat penunjukan tim jaksa

NOOR RACHMAD KEJAKGUNG

Tersangkanya AHAKasus sengketa yang menjerat Ketua KPU detailnya seperti apa? Kalau ingin mengetahui posisi kasus ini, silakan ke Mabes Polri. Mereka yang memiliki kewenangan itu untuk menjelaskan kasus ini. Saya hanya ingin mempertegas apa yang disampaikan Darmono (wakil Jaksa Agung) mengenai SPDP dengan tersangka AHA (Abdul Hafiz Anshary, ketua KPU), benar-benar diterima Kejakgung. Sampai hari ini masih SPDP yang kita terima, berkasnya belum.

untuk mengikuti atau memantau perkembangan kasus tersebut yang dikenal dengan P16, kata Noor Rachmad, Selasa (11/10). Dalam SPDP itu memang tidak ada kata tersangka, hanya disebutkan dimulainya penyidikan atas nama A Hafiz Anshary dkk. Kasusnya adalah pidana pemalsuan surat dan pemberian keterangan palsu kepada Mahkamah Konstitusi pada pleno KPU dengan tidak menjadikan penghitungan suara KPU Provinsi Maluku Utara sebagai dasar penetapan. Sang pelapor adalah Muhammad Syukur Mandar, calon legislatif dari Partai Hanura yang memasukkan pengaduan ke Bareskrim Polri pada 4 Juli lalu. Syukur menuding Hafiz dan para komisioner KPU mengubah sertifikat rekapitulasi penghitungan suara Partai Hanura di tingkat provinsi dan Kabupaten Halmahera Barat. Meski tak menyebut kata tersangka, penyidik Polri telah mencantumkan Pasal 263 KUHP dan 266 KUHP diduga telah dilakukan oleh terlapor Abdul Hafiz Anshary dkk. Namun, Kepala Bareskrim Polri Komjen Sutarman tetap kukuh mengatakan bahwa Hafiz masih berstatus terlapor karena untuk menetapkan seseorang menjadi tersang-

ka penyidik harus memiliki cukup bukti permulaan. Dalam kasus ini, pemeriksaan terhadap saksi-saksi belum dilakukan. Pemeriksaan barang bukti juga belum, jadi kita belum menetapkannya sebagai tersangka, ujar Sutarman. Praktisi hukum Johnson Panjaitan menuding Polri berupaya menutupi kasus itu dengan tak menet a p k a n Hafiz sebagai tersangka. Menurut penasihat Indone-

sia Police Watch ini, upaya Polri menutupi status tersangka merupakan pola terulang terhadap mantan komisioner KPU Andi Nurpati yang juga terjerat kasus surat palsu MK. Ada gejala ditutup-tutupi. Polri sekarang ini berusaha melindungi anggota KPU, kata Johnson. Hafiz mengaku belum mengetahui penetapan tersangka atas dirinya meskipun dua anggota KPU, yaitu Endang Sulastri dan Abdul Aziz, dipanggil Bareskrim Polri pada Rabu (12/10) ini. Dalam pemanggilan itu, Hafiz menegaskan statusnya masih sebagai saksi atas tuduhan pemalsuan surat. c13 ed: rahmad budi hartoDAAN YAHYA/REPUBLIKA

Syukur Tempuh Tiga Jalur Hlm 11untuk Hanura menjadi tinggal 36 ribu sehingga dia batal menjadi anggota DPR walau memperoleh suara terbanyak di Hanura.

Mengenang Steve Apple Jobs (Bagian 2)

Kerja Keras dan PengkhianatanDitto Pappilanda

Versi KPU

rehatDPR kunjungi Camar Bulan pekan ini Masuknya pakai paspor apa nggak nih? BNPT: 1,8 juta penduduk masuk jaringan teroris Sisanya masuk jeratan sedot pulsa

N

o pain no gain. Mereka yang merasakan kesuksesan sangat memahami frase barusan: tak ada keberhasilan tanpa kerja keras. Begitu pula dengan Steve Jobs, bos Apple Inc yang meninggal akibat kanker pankreas pekan lalu. Tapi, dunia tak bisa menyebut keberhasilan Jobs membesarkan

Apple tanpa menyebut nama Stephen Gary Wozniak. Steve Wozniak sejak kecil memiliki otak jenius dan ketertarikan yang tidak biasa terhadap perangkat elektronik. Pada usia 21 tahun Wozniak bersama tetangganya, Bill Fernandez, membuat komputer pertama mereka dari komponen-komponen komputer yang tak terpakai oleh perusahaan lokal di

tempat tinggalnya, San Jose, Kalifornia, Amerika Serikat. Pada masa awal ini Bill Fernandez memperkenalkan Wozniak kepada sahabat dan teman sekelasnya, Steve Jobs. Saat itu Bill beranggapan perpaduan ketertarikan duo Steve ini akan perangkat elektronik bisa menghasilkan sesuatu yang berbeda. Dalam buku Apple ConfidentialBersambung ke hlm 11 kol 3-7

SKANDAL KOMISIONER PEMILUSetelah Andi Nurpati terseret kasus surat palsu Mahkamah Konstitusi, kini para komisioner lainnya terseret kasus pemalsuan data suara dan surat dalam Pemilu 2009 di Maluku Utara.

Suara untuk Hanura di Maluku Utara diklaim semula 41.0175 suara. Namun setelah dihitung ulang menjadi 35.591. Sementara untuk suara Mandar di daerah pemilihan Halmahera Barat semula diklaim 18.179, namun setelah dihitung ulang hanya 12.714. Kasus gugatan Syukur mulai disidangkan ke MK pada 12 Mei 2009. Setelah serangkaian sidang, pada 22 Juni 2009 MK memutuskan menolak gugatan Syukur. Syukur kemudian menuduh KPU menggunakan data rekapitulasi palsu untuk bukti ke MK sehingga dia kalah.

Versi Caleg Partai Hanura M Syukur MandarSyukur mengklaim Hanura memperoleh suara 40 ribu di Maluku Utara yang disahkan KPU Provinsi Maluku Utara pada Pemilu 2009. Syukur menuduh KPU mengurangi suara

D

alam salah satu doanya, Nabi Ibrahim AS memohon kepada Allah SWT agar tidak dihinakan pada hari kiamat. Janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan. (Yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. (QS al-Syuara [26]: 87-89). Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam doa Nabi Ibrahim ini. Pertama, kekhawatiran tentang azab akhirat. Sebagai Nabi, bahkan bapak nabi-nabi, dan bergelar Khalil Allah (kekasih Allah), Nabi Ibrahim masih khawatir kalau-kalau dihinakan oleh Allah pada hari Kiamat. Kekhawatiran semacam ini patut dicontoh.

Kedua, devaluasi nilai harta (kekayaan) dan keturunan (pengikut). Untuk ukuran duniawi, harta dan anak-anak, termasuk pengikut, merupakan variabel utama yang menentukan status dan strata sosial manusia. Di akhirat, keduanya menjadi tidak penting karena para malaikat sebagai aparat Tuhan tak mungkin disuap apalagi diteror. Ketiga, kebersihan hati sebagai pangkal keselamatan di akhirat. Jaminan keselamatan hanya diberikan kepada orang yang datang menghadap Allah dengan hati yang bersih atau sehat (qalbun salim). Banyak pendapat dari para pakar, khususnya dari kalangan ahli tafsir, yang

hikmahOleh Dr A Ilyas Ismail

Qalbun Salimpada pokoknya berkisar pada tiga makna. Pertama, seperti dikemukakan Ibnu Katsir, juga al-Alusi, qalbun salim bermakna salamat al-qalb an al-syirk aw al-aqaid al-fasidah (selamatnya hati dari syirik atau kepercayaan-kepercayaan yang sesat). Hati yang sehat berarti memiliki akidah yang benar, lurus, serta bebas dari segala bentuk kemusyrikan. Kedua, qalbun salim berarti bersih dari penyakit-penyakit hati (salim min amradh al-qulub). Dalam permulaan surah al-Baqarah, dikemukakan tiga golongan manusia, yaitu orangorang takwa (al-muttaqun), orangorang kafir (al-kafirun), dan orangorang munafik (al-munafiqun). Golongan yang disebut terakhir ini adalah orang-orang yang hatinya berpe-

nyakit. Dalam hati mereka ada penyakit lalu ditambah Allah penyakitnya. (QS al-Baqarah [2]: 10). Ketiga, seperti badan yang sehat, hati yang sehat juga memiliki kesempurnaan dan kekuatan melakukan apa yang menjadi tugas dan fungsinya sesuai maksud penciptaan. Fungsi hati yang utama adalah mengenal Allah, yaitu iman dan takwa. Altaqwa ha-huna (takwa itu di sini), dan beliau menunjuk ke dadanya tiga kali. (HR Baihaqi dari Abu Hurairah). Tak bisa disangkal, hati yang sehat menjadi pangkal kebaikan dan pendorang amal saleh (baits li shalih al-amal). Di sini, hanya hati yang disebut sebagai pangkal keselamat-

an di akhirat, bukan anggota badan yang lain. Hal ini, menurut imam alRazi, karena kalau hati sehat, seluruh anggota badan yang lain ikut sehat. Sebaliknya, kalau lidah (katakata) dan anggota badan lain (perbuatan) tak sehat, sudah bisa dipastikan hati tak sehat (berpenyakit). Perawatan hati, seperti diajarkan para sufi, menjadi penting. Perawatan hati, seperti halnya perawatan fisik, memerlukan dokter spesial yang tidak lain adalah para ulama. Dokter yang satu ini, menurut Imam Ghazali, selain makin lama makin langka, sebagian dari mereka juga berpenyakit. Maka, waspadalah. Wallahu alam.

nasional:: dinamika ::Kosgoro 1957 Gelar FDN Kesejahteraan RakyatJAKARTA Kosgoro 1957 akan menggelar Forum Diskusi Nasional (FDN) guna mencari solusi atas berbagai masalah kesejahteraan rakyat di daerah penghasil tambang minyak dan gas bumi (migas). Diskusi ini akan membicarakan tentang bagi hasil migas dan pencemaran di wilayah penghasil tambang. Ketua FDN Kosgoro 1957 Leo Nababan mengatakan, diskusi yang akan diselenggarakan di Jakarta, Jumat (14/10), diharapkan bisa menghasilkan rekomendasi bagi pemerintah dan DPR dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah penghasil tambang. Seperti kita ketahui, sejak 2001 Indonesia menerapkan otonomi daerah sebagai bentuk implementasi reformasi hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Reformasi membuahkan pemerintah kabupaten/kota dalam memanfaatkan dana pusat bisa langsung berhubungan dengan masyarakat, ujarnya. Dengan penyederhanaan tersebut, diharapkan kinerja pemerintah daerah menjadi lebih berkualitas di dalam menjalankan fungsi serta mewujudkan pembangunan. Menurut Leo Nababan, reformasi administrasi pemerintahan tersebut sekaligus diikuti dengan reformasi perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, untuk mengurangi kesenjangan, khususnya daerahdaerah yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Padahal, ia menambahkan, di sisi lain otonomi daerah menghadapi beberapa masalah, di antaranya ketidaksiapan sumber daya manusia di dalam pengelolaan administrasi pemerintahan. antara ed: joko sadewo

REPUBLIKA RABU, 12 OKTOBER 2011

2

DPRD NTT Temukan 115 Rekening Liar PemerintahKUPANG Komisi C DPRD Nusa Tenggara Timur (NTT) menemukan 115 rekening liar milik pemerintah di Bank NTT. Gubernur NTT diminta untuk segera memblokirnya dan mengalihkannya ke rekening kas daerah. Kami harapkan, PT Bank NTT dapat membantu pemerintah provinsi untuk menutup rekening-rekening yang tidak jelas pemanfaatannya

tersebut untuk segera dialihkan ke rekening kas daerah NTT, kata juru bicara Komisi C DPRD NTT Syahlan Kamahi di Kupang, Selasa. Ia mengatakan, dana yang berada di rekening pemerintah yang belum diketahui pemanfaatannya itu berjumlah Rp 2,3 miliar, berada pada 83 rekening, sedangkan Rp204 juta sisanya (tidak diketahui sumber dananya) berada pada 32 rekening. Rekening-rekening liar tersebut segera diblokir agar danadana tersebut dialihkan ke kas daerah agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat, katanya. Gubernur NTT Frans Lebu Raya

ketika dikonfirmasi secara terpisah mengakui adanya rekening-rekening liar tersebut di Bank NTT dan mengatakan akan sesegera mungkin untuk memblokirnya. Saya akan segera melakukan rapat untuk membahas masalah rekening tersebut guna mengambil langkah untuk memblokirnya, katanya. Secara terpisah, Direktur Umum Bank NTT Adrianus Ceme mengatakan, siap membantu Pemerintah Provinsi NTT untuk memblokir rekening tersebut bila Gubernur NTT Frans Lebu Raya memberikan kuasa untuk menutup rekening liar yang dimaksud. antara ed: joko sadewoTAHTA AIDILLA

UU Intelijen Tuai KecamanKoalisi masyarakat akan mengajukan uji materi ke MK.JAKARTA Sidang Paripurna DPR mengesahkan 50 pasal dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) Intelijen Negara menjadi UU. Sebelumnya, RUU ini digodok di Komisi I DPR. Pengesahan RUU ini menuai protes dari kalangan pegiat kemanusiaan karena masih belum mendefinisikan rahasia intelijen dengan jelas. Masalah rahasia intelijen ini masih multitafsir, jelas Koordinator Kontras, Haris Azhar, Selasa (11/10). Menurutnya, kandungan pasal yang multitafsir ini berpotensi disalahgunakan. Ini tidak beres, tegasnya. Haris mempertanyakan maksud rahasia intelijen. Apabila semua informasi, termasuk kebobrokan pemerintah yang sudah terpublikasikan itu masuk sebagai rahasia intelijen dan rahasia, lanjutnya, maka publik dianggap tak boleh lagi mengoreksi pemerintahan. Hal ini dinilainya akan berbahaya. Daya kritis masyarakat menjadi dikebiri. Setiap orang yang diketahui membocorkan rahasia intelijen akan dipidanakan. Kontras menyatakan, semua yang menjelaskan rahasia intelijen dianggap belum jelas. Ini bahaya. Jangan-jangan, ketika informasi sampai ke publik kemudian dikatakan informasi intelijen. Kontras menjelaskan, pihaknya kecewa terhadap DPR karena tidak peka terhadap bahaya-bahaya yang tersirat didalam draf RUU yang diketok palu dua kali, yaitu pada pukul 11.09 WIB dan 11.13 WIB itu. Mereka tidak mengerti bahwa ada ancaman yang membahayakan masyarakat terkait dengen kebebasan mendapatkan informasi, imbuh Haris. Dia mengatakan, pengesahan RUU ini terlalu cepat dan hanya sekadar untuk mengejar target. Ada tiga hal yang menurutnya harus diwaspadai setelah RUU ini disahkan. Per tama, akan ada banyak kritik terhadap undang-undang itu. Pegiat kemanusiaan masih terus mengkritisi pasal karet dalam undang-undang itu, terutama yang berkaitan dengan definisi rahasia intelijen. Kedua, kata dia, undangundang ini diperkirakan akan menelan korban jiwa karena adanya wewenang baru terkait pembocoran rahasia intelijen. Terakhir, lanjutnya, masyarakat akan kehilangan rasa kepercayaan terhadap undangundang ini. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dalam persoalan Hak Asasi Manusia, Imparsial, menilai, UU Intelijen Negara masih jauh dari harapan penegakan HAM. Undang-undang ini jauh dari harapan untuk menjadikan intelijen kita sebagai intelijen reformis, kata Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti. Upaya yang dilakukan oleh Imparsial dan sejumlah LSM yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil adalah pengajuan uji materi ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kami akan menyiapkan materi judicial review terkait pasal yang berpotensi melanggar HAM, ujar Poengky. sanakan dengan menjunjung tinggi UUD 1945 serta Hak Asasi Manusia (HAM). Ketua Fraksi PKS, Mustafa Kamal, berharap agar undangundang ini bisa meyakinkan masyarakat yang masih meragukannya. Undang-undang ini harus bisa menjelaskan kepentingannya bagi pelaksanaan intelijen negara. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, menyampaikan, UU ini sudah memberikan batasan yang jelas mengenai wewenang intelijen. Dijelaskannya, kinerja intelijen telah memiliki ukuran dan batasan yang tidak mainmain. Mereka menjadi tidak asal-asalan dalam bertindak, ujarnya. Dia mengatakan, undang-undang ini akan membuat kinerja BIN tak menghalangi prosedur hukum apa pun karena apa yang dilakukan dianggap sudah sesuai dengan ketentuan. Pengesahan undang-undang ini disambut positif oleh Presiden. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengaku telah melaporkan pengesahan UU Intelijen itu kepada Presiden. Ini perkembangan yang baik sebab pembahasannya sudah lama sekali. Sembilan bulan, kalau tidak salah, ya, ujarnya. Sebelumnya, Presiden menegaskan perlunya penguatan hukum untuk gerak intelijen. Penegasan itu disampaikannya saat menanggapi aksi bom di Solo beberapa waktu lalu. Penguatan itu dibutuhkan buat mencegah aksi terorisme. Oleh karena itu, saya berharap manakala undang-undang yang kita miliki agar aparat intelijen dan kepolisian untuk cegah aksi terorisme itu memang harus dilakukan, tegasnya saat itu. erdy nasrul/mansyur faqih/teguh firmansyah/antara ed: dewi mardiani

HADIRI SIDANG PARIPURNA: Menkumham Patrialis Akbar (kiri), Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, dan Kepala Badan Intelijen Negara(BIN) Sutanto bersiap mengikuti Rapat Paripurna di gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/10). DPR bersama Pemerintah sepakat mengesahkan RUU Intelijen menjadi UU, sekalipun menuai banyak kecaman.

Sofyan Djalil Bantah Terlibat Kasus PLNMuhammad Hafil JAKARTA Mantan menteri BUMN Sofyan Djalil dimintai keterangannya atas terdakwa mantan direktur utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Eddie Widiono Suwondho di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Selasa (11/10). Dia diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan outsourcing Customer Information System/Rencana Induk Sistem Informasi (CISRISI) di PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) Tangerang. Dalam kesaksiannya, Sofyan membantah terlibat dalam kasus yang terjadi pada 20042006 itu. Menurut Sofyan, yang pada waktu menjabat sebagai komisaris PLN periode 1999-2002 itu, dewan komisaris belum sempat memberikan persetujuan supaya proyek tersebut diadakan. Sampai saya keluar tahun 2002, proyek ini belum berjalan dan persetujuan komisaris belum kami berikan, termasuk izin penunjukan langsung (PT Netway Utama), katanya di hadapan majelis hakim. Sofyan menambahkan, pada waktu itu ia pernah diminta waktunya oleh Eddie Widiono selaku direktur utama PLN untuk mendengarkan pemaparan terkait tujuan pengadaan proyek tersebut. Setelah pemaparan, Sofyan menyarankan agar hasil pemaparan itu diajukan secara resmi kepada Eddie yang ditetapkan sebagai tersangka kasus ini oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sejak 24 Februari 2010. Selain itu, Eddie, ungkapnya, juga pernah meminta persetujuannya untuk menunjuk langsung PT Netway Utama sebagai rekanan pengadaan proyek. Eddie pada waktu itu meminta penunjukan langsung dengan mengirim surat ke komisaris. Dengan begitu, Eddie meminta persetujuan komisaris untuk bisa menunjuk langsung PT Netway Utama. Tapi, sampai saya berhenti sebagai dewan komisaris, persetujuan itu belum kami berikan karena masih ada perbedaan antara direksi dan dewan komisaris, jelasnya. Selain Sofyan Djalil, satu orang lagi mantan menteri BUMN yang menjadi saksi di persidangan kemarin adalah Laksamana Sukardi. Penasihat hukum Eddie, Maqdir Ismail, membenarkan hal itu. Maqdir menjelaskan, Laksamana akan memberikan kesaksian dalam kapasitasnya sebagai menteri BUMN di era Presiden Megawati Soekarnoputri. Sedangkan, Sofyan akan dimintai keterangan selaku komisaris PT PLN periode 1999-2002. Eddie didakwa melakukan tindak pidana korupsi pada proyek CIS-RISI di PLN Disjaya Tangerang tahun 20042006. Eddie diduga telah memerintahkan penunjukan langsung kepada PT Netway Utama pada proyek tersebut. Kerugian negara yang ditimbulkan dalam proyek tersebut senilai Rp 46,1 miliar. Tim jaksa dari KPK menggunakan dakwaan subsider untuk menjerat Eddie. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) itu didakwa menggunakan Pasal 2 ayat 1 subsider Pasal 3 UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ancaman pidananya maksimal hukuman 20 tahun penjara serta denda Rp 1 miliar. indah wulandari ed: dewi mardiani

Junjung HAMWakil Ketua Komisi I DPR Agus Gumiwang Kartasasmita membantah jika dikatakan undang-undang yang digodok komisinya ini akan menelan korban jiwa. Ini tidak sembarangan karena wewenang di dalamnya harus dilak-

Demi Reshuffle, SBY Batal ke BelitungTeguh Firmansyah, Mansyur Faqih JAKARTA Demi lebih berkonsentrasi dalam persoalan perombakan kabinet, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membatalkan rencana membuka puncak Acara Sail Wakatobi Belitung, Kabupaten Belitung, Kamis (13/10). Sedianya Presiden SBY akan berangkat ke Belitung pada Rabu (12/10), namun secara mendadak rencana ini dibatalkan. Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, mengakui sore ini diputuskan kunjungan Presiden ke acara Sail Wakatobi-Belitung dialihkan ke wapres. Presiden ingin berkonsentrasi menuntaskan reshuffle kabinet, kata Julian di gedung Bina Graha, Selasa (11/10). Namun, Julian mengaku belum mengetahui agenda resmi Presiden pada Rabu (12/10) sampai Kamis (13/10) esok. Jelas reshuffle membutuhkan waktu berkonsentrasi, ungkapnya. Sampai dengan Selasa (12/10) siang, Biro Istana Kepresidenan masih memastikan kehadiran Presiden esok di Belitung. Namun, sorenya Biro Pers menghubungi wartawan kembali dan mendadak memberitahukan ketidakberangkatan Presiden ke Belitung. Pada Selasa (12/10), Presiden SBY sudah lebih memilih untuk menjalankan agenda internal. Staf khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparringa, menyebut SBY sedang sibuk bekerja di ruangannya. Presiden sedang bekerja di meja oval di dalam Istana Negara, katanya. Namun, belum terlihat adanya tamu penting yang akan menemui Presiden. Sebelumnya, Daniel mengatakan pekan-pekan ini merupakan waktu penting bagi SBY untuk memantapkan hati dalam proses perombakan kabinet. Setelah melewati fase simulasi, seharusnya kini SBY mulai fase berikutnya dengan memanggil sejumlah para calon menteri, dan berkomunikasi dengan para pimpinan partai politik. Julian juga telah menjelaskan bahwa Presiden SBY akan mengumumkan reshuffle di Jakarta, sebelum 20 Oktober 2011. Terkait perombakan kabinet, Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie, menyarankan agar perombakan kabinet ditekankan pada kompetensi dan profesionalisme. Penekanannya harus pada kemampuan bukan asal partai, kata pengusaha yang biasa dipanggil Ical ini. Ia yakin apabila strategi itu dipilih, kinerja kabinet akan lebih kuat. Ical mengaku kalau pihaknya kerap diajak berdiskusi. Tetapi, ia enggan menyebutkan nama-nama dan posisi menteri apa sajakah yang akan digeser nantinya. Tanya saja ke Presiden kan beliau yang memakai (mendayagunakan menteri), ungkapnya. Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyatakan Golkar tidak ikut campur dalam hal perombakan kabinet. Kecuali, lanjutnya, kalau diminta secara khusus oleh Presiden. Itu pun akan berjalan lewat satu pintu, yaitu Ical. Priyo yakin kalau posisi menteri Golkar akan baik-baik saja. Tapi, kalau nanti ada yang digeser, Golkar ikhlas saja karena itu merupakan kewenangan Presiden. Saat ini beredar informasi bahwa menteri dari Golkar, yaitu Menko Kesra Agung Laksono akan terlempar dari kabinet. Namun, posisinya akan diisi lagi oleh kader dari Golkar juga.

Tak definitifSekjen DPP PKS Anis Matta mengatakan, reshuffle yang dijalankan Presiden SBY tidak definitif. Tidak ada penjelasan mengenai dasar yang digunakan dalam menjalankan rencana reshuffle tersebut. Itu yang menurut saya reshuffle tidak meningkatkan kinerja. Alasan reshuffle itu tidak definitif. Itu yang sebenarnya kita pertanyakan, kata Anis. Menurut dia, publik ingin mendapatkan penjelasan menyeluruh mengenai reshuffle ini, yaitu target spesifik dari rencana itu. Tapi, sekarang sudah terjadi simpang siur. Isu reshuffle ini sudah ke mana-mana, tambahnya. Dipaparkannya, pihak istana menyebut ide reshuffle itu untuk meningkatkan kinerja yang selama ini menurun. Itu mengandung arti orang per orang dari para menteri yang ada. SBY, menurut Anis, seakan-akan mau mengatakan bahwa biang kerok dari menurunnya kinerja SBY adalah para menteri karena itu harus reshuffle. Ide itu yang kita tolak, ungkapnya. ed: joko sadewo

AKSI PETANI: Petani kentang yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia berdemonstrasi di depan Gedung KementerianPerdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/10). Mereka menuntut pemerintah untuk menghentikan serbuan impor kentang dan memberikan bibit unggul bagi petani.

Pejabat Daerah Diperiksa KPKMuhammad Hafil JAKARTAKomisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus melakukan pengembangan penyidikan kasus suap proyek Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT) di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans). KPK kini memeriksa Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mimika, Dominggus Robert Mayaut, Selasa (11/10). Pak Dominggus akan dimintai keterangan dalam kasus suap Kemenakertrans, kata Kabag Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha, di kantornya. Priharsa menjelaskan, Dominggus dimintai keterangan sebagai saksi atas tersangka Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi (PPKT) Kemenakertrans, I Nyoman Suisnaya. Sehari sebelumnya, Senin (10/10), KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Teluk Wondama, Zeth Barbanas Marani, untuk dimintai keterangan dalam kasus yang sama. Namun, yang bersangkutan tidak menghadiri panggilan pemeriksaan KPK. Kabupaten Mimika dan Kabupaten Teluk Wondama adalah dua dari 19 kabupaten sebagai penerima dana PPIDT. Kabupaten Mimika disebut akan menerima dana sekitar Rp 15 miliar, sedangkan Kabupaten Teluk Wondama menerima dana sekitar Rp 16 miliar. Kasus ini bermula dari tertangkap nya dua pejabat Kemenakertrans, yaitu Sesditjen PPKT I Nyoman Suisnaya dan Kepala Bagian Program Evaluasi dan Pelaporan PPKT Dadong Irbarelawan. Selain itu, KPK juga menangkap seorang pengusaha, yaitu Direksi PT Alam Jaya Papua, Dharnawati. Dalam kasus ini, KPK telah memintai keterangan dari sejumlah pejabat, termasuk pimpinan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Menakertrans Muhaimin Iskandar, staf-staf Menakertrans, dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo. ed: dewi mardiani

nasional

REPUBLIKA RABU, 12 OKTOBER 2011

3

Rekor KPK Tumbang di BandungEDI YUSUF/REPUBLIKA

Djoko Suceno, Muhammad Hafil

Hakim Pengadilan Tipikor Jawa Barat membebaskan Mochtar Mohamad dari semua dakwaan.BANDUNG Rekor 100 persen keberhasilan penuntutan KPK tumbang di Pengadilan Tipikor Jawa Barat. Pada Selasa (11/10), Pengadilan Tipikor Jawa Barat membebaskan Wali Kota Bekasi nonaktif Mochtar Mohamad dari dakwaan berlapis korupsi jaksa KPK. Menyatakan terdakwa tidak bersalah dan membebaskan terdakwa dari segala dakwaan, ujar Ketua Majelis Hakim Azharyadi Pria Kusuma, saat membacakan putusan, Selasa (11/10). Mochtar sebelumnya dituntut 12 tahun penjara dan didenda Rp 300 juta lantaran jaksa penutut umum (JPU) menilai empat dakwaan korupsi terbukti di persidangan. JPU menjerat Mochtar dengan Pasal 2 ayat (1), Pasal 3, dan Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, serta Pasal 55 ayat (1) ke-1 dan Pasal 65 ayat (1) KUHP.

BEBAS:Wali Kota Bekasi nonaktif Mochtar Mohamad (mengepalkan tangan) di antara para pendukungnya usai sidang vonis di Pengadilan Tipikor Jawa Barat, Bandung, Selasa (11/10). Majelis Hakim membebaskan Mochtar dari seluruh dakwaan jasa penuntut umum (JPU). Sebelumnya JPU menuntut Mochtar 12 tahun penjara dan denda Rp 300 juta.

Namun, dalam putusannya, majelis hakim menilai dakwaan JPU prematur. Empat dakwaan JPU untuk Mochtar adalah suap terhadap anggota DPRD sebesar Rp 1,6 miliar untuk meloloskan pengesahan RAPBD 2010, penyalahgunaan anggaran makan dan minum sebesar Rp 639 juta, suap untuk meraih Piala Adipura 2010 sebesar Rp 500 juta, dan suap terhadap anggota BPK senilai Rp 400 juta agar hasil audit keuangan pemerintahannya memperoleh opini wajar tanpa pengecualian (WTP). Majelis hakim menilai, tidak cukup bukti untuk dakwaan suap terhadap anggota DPRD dan penyalahgunaan anggaran makan dan minum. Adapun untuk tuduhan suap terhadap Kementerian Lingkungan Hidup agar mendapat Piala Adipura, hakim menyatakan tidak ada saksi yang melihat dan mendengar terdakwa menyerahkan uang. Demikian pula untuk dakwaan suap terhadap anggota BPK sebesar Rp 400 juta juga dinilai hakim tidak memiliki bukti yang kuat. Di sini juga tidak ada saksi yang melihat dan mendengar terdakwa menyerahkan dan atau meminta sesuatu kepada Kementerian Lingkungan Hidup, kata Azharyadi, dalam salah satu pertimbangan putusan.

Azharyadi menyatakan, dengan vonis bebas tersebut terdakwa harus dipulihkan nama baiknya. Majelis hakim juga meminta JPU mengembalikan semua barang bukti yang disita dari terdakwa dan mengembalikan harkat martabat Mochtar. Putusan bebas ini disambut gembira dari pendukung Mochtar yang mengikuti jalannya sidang. Atas vonis hakim, JPU dari KPK I Ketut Sumedana menyatakan akan mengajukan banding. Sumedana menerangkan, semua dakwaan JPU sudah sesuai dengan barang bukti dan fakta yang terungkap di persidangan. Secara institusi (KPK) maupun JPU, kita sangat kecewa dengan putusan ini. Kita akan melakukan upaya hukum selanjutnya, ujar Sumedana. Wakil Ketua KPK M Jasin meminta Komisi Yudisial (KY) mengawasi hakim yang bertugas di Pengadilan Tipikor Jawa Barat. Jasin menegaskan, pihaknya akan mengajukan kasasi atas putusan bebas terhadap Mochtar Mohamad. Tentu kami prihatin atas putusan itu. Soal pengawasan hakim itu tugas KY. Vonis bebas terhadap Mochtar disambut gembira pendukungnya. Sejumlah karangan bunga berisikan ucapan selamat pun berdatangan ke rumah Mochtar. c25 ed: andri saubani

Priyo Usul DPR Minta Fatwa MAMansyur Faqih, Esthi Maharani JAKARTA Perselisihan antara Komisi III DPR dan pemerintah soal jumlah calon pimpinan (capim) KPK disarankan diserahkan kepada Mahkamah Agung (MA). Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menyarankan Komisi III DPR meminta fatwa MA. Perdebatan soal dua opsi tersebut, delapan atau 10 nama calon, keduanya memiliki alasan yang kuat dan pertimbangan hukum masingmasing, kata Priyo, di gedung DPR, Selasa (11/10). Priyo menyayangkan keputusan Komisi III DPR yang menunda penetapan jumlah capim KPK, hingga pekan depan. Padahal, kata Priyo, DPR seharusnya segera menentukan langkah agar pimpinan KPK yang baru terpilih. Kebuntuan yang terjadi soal jumlah capim KPK, menurut Priyo, bisa diakhiri lewat permintaan pertimbangan hukum dari MA. Ketua DPP Partai Golkar ini tidak sepakat jika kebuntuan soal jumlah capim KPK ini kemudian ditindaklanjuti dengan membawanya ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai sengketa antarlembaga negara. Alasannya, masih banyak jalan lain yang bisa ditempuh, seperti lobi dan permintaan penjelasan dari pemerintah secara komprehensif. Saya kira lebih utama mencari solusi daripada menindaklanjuti melalui mekanisme persengketaan antarlembaga negara, katanya. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo mengingatkan, pimpinan KPK baru harus terpilih sebelum 17 Desember 2011. Hal itu sesuai dengan yang telah dijadwalkan pemerintah dan DPR. Komisi III sepakati target ketua dan pimpinan KPK sudah terpilih sebelum 17 Desember 2011 dan pelantikan pada 19 Desember 2011 sesuai waktu yang sudah dijadwalkan pemerintah, kata Bambang. Menurut Bambang, jangan sampai karena jumlah capim KPK belum disepakati DPR dan pemerintah, proses pemilihan jadi mundur dan beralih ke masa sidang berikutnya. Bambang meyakini, penundaan pengambilan keputusan Komisi III DPR soal jumlah capim KPK sangat berkaitan dengan isu reshuffle kabinet yang rencananya akan diputuskan pada pekan ini. Sebab, seperti diketahui, tidak sedikit pimpinan dan elite parpol khususnya anggota koalisi yang panas dingin. Menolak delapan nama sama artinya membangkang keputusan pemerintah, tambahnya. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar menyatakan, menyerahkan sepenuhnya urusan penentuan jumlah capim KPK kepada DPR. Patrialis menegaskan, agenda nasional pemerintah pada 17 Desember 2011 pemilihan Ketua KPK sudah selesai yang disusul pelantikan dua hari berikutnya. Itu sepenuhnya urusan DPR. Pemerintah hanya diundang untuk memberikan penjelasan mengapa delapan. Itu sudah disampaikan. Kalau antarfraksi masih berbeda pendapat, itu internal Komisi III. Pemerintah tidak bisa berbuat apaapa, katanya, di gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/10). Patrialis menilai, sikap fraksi di DPR terbilang seimbang. Empat fraksi yaitu Fraksi Partai Demokrat, PPP, PAN, dan PKB menyetujui delapan capim KPK yang diajukan pemerintah. Sementara itu, empat fraksi lain yakni PDI Perjuangan, Hanura, Gerindra, dan Golkar meminta jumlah capim KPK ditambah menjadi 10 nama. Mereka juga memberikan catatan, Ketua KPK Busyro Muqoddas ikut dimasukkan sebagai capim KPK. Kalau PKS bisa delapan bisa juga 10, ungkap Patrialis. c13 ed: andri saubani

KY Endus Pelanggaran Kode Etik HakimMuhammad Hafil JAKARTA Komisi Yudisial (KY) menyinyalir adanya pelanggaran kode etik dalam pemberian vonis bebas terhadap Wali Kota Bekasi nonaktif, Mochtar Mohamad, oleh majelis hakim Pengadilan Tipikor Jawa Barat. KY pun berjanji menelusuri indikasi pelanggaran kode etik itu. Menurut Wakil Ketua KY Bidang Pengawasan Suparman Mar zuki, beberapa hari sebelum sidang vonis dimulai, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat bahwa vonis itu akan membebaskan Mochtar. Atas laporan masyarakat itu, KY mengirimkan beberapa anggotanya untuk mengawasi persidangan di Bandung. Suparman melanjutkan, meski saat ini tim pemantau belum melaporkan hasilnya, pihaknya akan tetap melakukan penelusuran. Kalau kita temukan bukti bahwa putusan itu mengandung pelanggaran kode etik yang dilakukan majelis hakim tentu akan kita usut lebih jauh, imbuhnya. Suparman mengatakan, selain vonis bebas Mochtar, pihaknya juga menelusuri soal putusan bebas lainnya yang dijatuhkan majelis hakim Pengadilan Tipikor Jawa Barat. ed: andri saubani

DAFTAR VONIS BEBAS PENGADILAN TIPIKOR JAWA BARATTerdakwaBupati Subang Eep Hidayat Wakil Wali Kota Bogor Ahmad Ruyat Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Priana Wirasaputra Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad

KasusKorupsi upah pungut PBB Rp 14 miliar Korupsi APBD Kota Bogor

Tuntutan Jaksa8 tahun penjara, denda Rp 500 juta 4 tahun penjara, denda

2002 Rp 200 juta Korupsi APBD Kota Bandung 5,5 tahun penjara, denda 2005 Rp 400 juta Suap anggota DPRD, korupsi anggaran makan dan minum, suap KLH, suap auditor BPK 12 tahun penjara, denda Rp 300 juta

EDWIN DWI PUTRANTO/REPUBLIKA

Polri Bentuk Tim Khusus Bentrok FreeportBilal Ramadhan JAKARTA Mabes Polri membentuk tim khusus guna mengusut insiden bentrokan antara buruh PT Freeport Indonesia (FI) dan aparat kepolisian. Bentrokan yang terjadi pada Senin (10/10) itu menewaskan seorang buruh, Petrus Ayamseba. Saat ini sedang dibentuk tim untuk memeriksa dan mengevaluasi, tim dari Polda Papua yang didukung Mabes Polri, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Ketut Untung Yoga Ana yang dihubungi wartawan, Selasa (11/10). Berbeda dengan pernyataan sehari sebelumnya, kemarin, Yoga mengakui adanya satu korban tewas akibat bentrokan itu. Yoga juga mengakui adanya korban luka dari pihak demonstran. Namun, ia menyatakan, juga ada korban luka dari pihak aparat kepolisian yang mengamankan aksi massa di Terminal GorongGorong, Timika, Papua. Ihwal keputusan melepaskan tembakan, terang Yoga, hal itu diambil polisi untuk meminimalisasi risiko. Aksi massa yang semakin tak terkendali, kata Yoga, menjadi pertimbangan polisi untuk mengambil langkah tegas. Saat ini, Mabes Polri membuka ruang untuk mengontrol dan mengevaluasi insiden bentrokan dengan membentuk tim khusus. Akan dilihat siapa yang bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Apakah menggunakan peluru tajam dan sesuai SOP (standard operational procedure), akan diperiksa tim, kata Yoga. Mabes Polri kemarin didatangi belasan elemen masyarakat yang menuntut pengusutan tuntas bentrokan di lokasi pertambangan emas milik PT Freeport Indonesia. Elemen masyarakat yang terlihat hadir, antara lain, KontraS, Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Jakarta, Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PHBI), dan Perhimpunan Rakyat Pekerja (PRP). Kapolri harus bertanggung jawab terhadap berbagai kasus kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian selama ini kepada kelompok-kelompok masyarakat, kata juru bicara demonstran, Airan Koibur, di depan Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10). Airan memaparkan, para buruh di PT Freeport Indonesia yang telah melakukan aksi mogok kerja sejak 15 September 2011, telah mendapatkan intimidasi dan teror. Jelas ini tindakan brutal aparat keplisian, yang dilakukan hanya untuk melindungi dan berpihak kepada PT Freeport Indonesia. Desakan investigasi atas penggunaan kekuatan mematikan oleh polisi dalam insiden bentrok di Freeport juga datang dari Amnesty International. Insiden terbaru ini menunjukkan bahwa Polri belum belajar bagaimana mengatasi demonstran tanpa harus melakukan tindakan berlebihan, bahkan sampai unjuk kekuatan mematikan, kata Direktur Amnesty International Asia Pasifik, Sam Zarifi. Menurut Sam, polisi memiliki tugas melindungi dirinya sendiri dan menegakkan hukum. Namun, Amnesty International tidak bisa menerima tindakan polisi yang sampai menembakkan amunisi ke arah demonstran. Pihak berwenang harus memulai penyelidikan independen dan tidak memihak dalam tragedi ini, dan memastikan bahwa hasilnya diperuntukkan untuk publik, kata Sam. c13 ed: andri saubani

Indonesia Malaysia Hormati Wilayah Masing-MasingKUALA LUMPUR Pemerintah Indonesia dan Malaysia menyatakan menghormati wilayah masing-masing negara, khususnya yang berada di perbatasan. Sengketa soal batas wilayah, diharapkan dapat diselesaikan lewat mekanisme perundingan bilateral. Kalau ada laporan yang bertentangan silakan sampaikan, dan kita berharap bisa mengatasinya bersama-sama, kata Menteri Luar Negeri Marty M Natalegawa, seusai pertemuannya dengan Menteri Luar Negara Malaysia Anifah Aman, pada acara 11th Meeting Of The Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC) di Kuala Lumpur, Selasa (11/10). Menurut Marty, kedaulatan wilayah memang harus diperjuangkan dan dicari letak titik temunya. Mengenai sengketa di perbatasan, kata Marty, sudah dibentuk tim survei dari kedua belah pihak guna menetapkan titik-titik bersama. Tim survei Indonesia terdiri atas Bakorsurtanal, TNI, Kementerian Luar Negeri, dan institusi lain yang sudah bekerja sejak Maret 2011. Karena itu, permasalahan yang telah didiskusikan saat ini diharapkan terselesaikan dengan cepat. Senada dengan Marty, Menteri Luar Negara Malaysia Anifah Aman menyatakan, hubungan kedua negara saat ini cukup erat. Pemberitaan yang berkembang tentang pencaplokan wilayah Indonesia di perbatasan, kata Anifah, bukanlah isu yang mengganggu. Jika patok batas dipindah, itu tidak jadi masalah. Kedua belah pihak bisa membuat tim untuk mengembalikan batas ke lokasi yang sudah disepakati sebelumnya, kata Anifah. Diskusi JCBC ke-11 antara Indonesia-Malaysia sepakat untuk menyelesaikan beberapa masalah. Masalah itu adalah soal perbatasan laut kedua negara, masalah pekerja asing, kerja sama penegakan hukum, pendidikan untuk anak WNI di Sabah, serta sejumlah kesepakatan penting lainnya. Pengamat hukum interna sional Hikmahanto Juwana mengatakan, masalah perbatasan Indonesia dan Malaysia, khususnya di wilayah Tanjung Datu, Kalimantan Barat, muncul karena ada kesalahan penentuan titik perbatasan dua negara. Dalam pernyataan tertulisnya, Hikmahanto mengatakan, permasalahan Outstanding Boundary Problems (OBP) Tanjung Datu muncul karena Komisi I DPR mempermasalahkan titik yang lebih berpihak pada Malaysia. Padahal, titik tersebut telah disetujui oleh Indonesia dengan Malaysia yang dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) pada pertemuan di Semarang pada 1978. Oleh karena itu, bila nota kesepahaman 1978 tidak bisa diterima oleh Pemerintah Indonesia saat ini, sebaiknya proses lanjutan perjanjian internasional tidak diteruskan. Namun, bila pemerintah bersikukuh menghormati nota kesepahaman 1978, DPR dapat tidak mengesahkan RUU Perjanjian Perbatasan. MoU 1978 dipermasalahkan karena pengertian batas-batas alam (watershed) dalam Perjanjian 1891 serta identifikasinya di lapangan. Tim IndonesiaMalaysia ketika mencari watershed tidak menemukannya. Namun, ketika metode diubah, barulah watershed ditemukan. antara ed: andri saubani

DEMO FREEPORT : Massa yang tergabung dalam Serikat Pekerja Freeport Indonesia berunjuk rasa didepan kantor Freeport, di Plaza 89, Kuningan, Jakarta, Selasa (11/10). Mereka menggelar aksi untuk menuntut pertanggungjawaban PT Freeport Indonesia atas berbagai pelanggaran HAM di tanah Papua.

Operator Seluler Salahkan PelangganAhmad Baraas Mansyur Faqih DENPASAR Pelanggan layanan seluler dinilai memiliki andil kesalahan dalam kasus pemotongan pulsa secara ilegal. Salah satu operator seluler XL Axiata menilai, kasus sedot pulsa yang belakangan marak terjadi juga dikarenakan kesalahan pelanggan. Mestinya nggak usah ditanggapi kalau SMS yang mengimingi hadiah yang tidak wajar, kata GM Sales East 2 PT XL Axiata Djie Yanes, di Denpasar, Selasa (11/9). Menurut Yanes, pencurian pulsa melalui SMS juga disebabkan oleh kelalaian pelanggan. Yanes menerangkan, kerap terjadi saat telepon seluler (ponsel) dipegang anak-anak, mereka langsung merespons SMS yang mengimingi hadiah. Orang tua pun kemudian terkejut karena pulsa dipotong setiap hari, sementara pemilik ponsel tak merasa mendaftar. Yanes menambahkan, penipuan pemotongan pulsa juga tidak akan terjadi kalau pelanggan tidak mudah tergiur oleh SMS yang tidak jelas. Yanes membenarkan adanya penawaran atau pemberian hadiah melalui SMS. Namun, ia meminta pelanggan arif dalam menyikapinya agar tidak mudah tertipu. Menurut Yanes, penyedia layanan konten (content provider) kerap menjanjikan permainan lewat SMS, tapi setelah di-SMS, ternyata game yang dijanjikan tidak bisa dimainkan. Bagi pelanggan XL, lanjut Yanes, bisa menghubungi nomor *123*578# untuk mengetahui, apakah dia berlangganan kuis atau nada sambung pribadi (NSP). Dari nomor itu pelanggan akan dipandu cara menghentikan langganan NSP atau kuis yang dikehendaki. Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring me negaskan, akan membawa kasus pemotongan pulsa secara ilegal ke ranah hukum. Hal itu ditegaskan Tifatul seusai rapat kerja dengan Komisi I DPR, pada Senin (10/10). Kalau terbukti, harus ada efek jera. Makanya dibawa ke ranah hukum. Jadi, tidak ada pembiaran. Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menilai, operator sebagai penyedia jasa layanan komunikasi bisa dikenai pidana jika ternyata ikut terlibat dalam kasus penyedotan pulsa yang dikabarkan merugikan masyarakat hingga Rp 1 miliar per bulan. Mereka (operator) bisa dikenakan juga dengan pasal membiarkan kalau bukan ikut bekerja sama. Karena mereka mendapat keuntungan, kata Mahfudz. Mabes Polri, sedang berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta ahli informasi teknologi. Mabes Polri telah menerima laporan masyarakat. antara ed: andri saubani

opini mahasiswa

REPUBLIKA RABU, 12 OKTOBER 2011

4

Kemiskinan, Salah Siapa?Ramadhani Pratama GunaMahasiswa Teknik Industri ITB, Menteri Koordinator Bidang Eksternal Keluarga Mahasiswa (KM) ITB

Tajuk

P

ermasalahan kemiskinan menjadi salah satu hal besar yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah. Negara ini sudah 66 tahun merdeka, namun kemiskinan masih saja tinggi. Berbagai program pengentasan kemiskinan dari dulu hingga sekarang terusmenerus dilakukan. Demikian pula dengan dana yang digelontorkan untuk menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas perekonomian, jumlahnya sekitar Rp 95 triliun pada APBN 2011. Namun, tetap saja hal ini dinilai belum efektif. Badan Pusat Statistik (BPS) melansir bahwa pada 2010 sekitar 31 juta jiwa penduduk masih dalam keadaan miskin (13.33 persen). Hal baiknya adalah jumlah ini menurun dibandingkan 2009 yang mencapai 32,5 juta jiwa (14,15 persen). Namun, hal buruknya justru terletak pada aspek fundamental, yaitu perbedaan indikator kemiskinan. World Bank melansir bahwa seseorang dikatakan miskin ketika tidak sanggup memenuhi kebutuhan kalori standar untuk tubuhnya (2.000-2.500 kalori per hari), di mana jika dikonversi ke dalam dolar, dibutuhkan minimal satu dolar AS per hari atau 30 dolar AS per bulan (sekitar Rp 270 ribu). Namun, BPS menggunakan indikator lebih rendah, yaitu Rp 211.726 per kapita per bulan. Belum lagi masalah perhitungan lain, di mana seseorang yang telah bekerja sudah tidak dianggap miskin. Padahal, bekerja bukan jaminan semua kebutuhannya terpenuhi. Walaupun pemerintah sudah menentukan batas-batas Upah Minimum Regional (UMR), namun nyatanya masih banyak pelanggaran yang terjadi sehingga cacat indikator terjadi apabila semua orang yang bekerja dianggap bebas dari kemiskinan. Kesimpulan yang dapat kita tarik adalah bahwa jumlah

penduduk miskin jauh lebih besar dari data-data tersebut. Tidak hanya itu masalahnya. Menurut teori ekonomi, indikator 30 dolar AS per hari nilainya semakin hari semakin turun untuk mendapatkan 2.0002.500 kalori disebabkan faktor inflasi. Sehingga, kita tidak bisa sertamerta menggunakan indikator 30 dolar AS per hari ini sepanjang waktu. Harus ada evaluasi dan perubahan terhadap indikator kemiskinan. Inilah permasalahan awal dalam memahami kemiskinan. Bahwa indikator yang cacat sengaja diterapkan untuk mendapatkan citra bahwa kemiskinan menurun tiap tahunnya. Padahal, ini semua hanyalah indikator semu. Seharusnya indikator yang hakiki dari kemiskinan adalah kemampuan tiap individu dalam sebuah negara untuk mengonsumsi makanan bergizi dan layak tiap harinya. Negara dinyatakan gagal apabila masih ada penduduknya, sedikit apa pun jumlahnya, yang tidak mengonsumsi makanan bergizi dan layak meskipun pertumbuhan ekonominya dua digit.

Tidak berhubunganPemerintah berulang kali mengklaim bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia bagus dengan tingkat kestabilan perekonomian yang juga baik. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6,5 persen, dengan inflasi lima sampai enam persen tiap tahun. Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sekitar Rp 6.300 triliun pada 2010 dan diprediksi akan menembus Rp 7.000 triliun di 2011. Pendapatan per kapita Rp 2.252.308,87 per bulan, jumlah yang cukup untuk membeli 20 ribu kalori setiap hari. Sehingga, dari indikator ini seharusnya kita mendapat kesimpulan bahwa penduduk Indonesia mendapat kalori yang cukup, tidak ada lagi masalah-masalah kelaparan dan kekurangan gizi yang terjadi. Namun, indikator hanyalah sekadar indikator makro yang lagi-lagi cacat. Angka-angka yang menggambarkan kehebatan ekonomi anggota G-20 ini tidak bisa menjadi kebanggaan. Pasalnya, masih ada lebih dari 32 juta masyarakat Indonesia yang tidak mendapatkan kalori 20002500 per hari. Kita

bahkan tidak tahu berapa di antara mereka yang tidak makan dalam satu hari. Sehingga, wajar jika kita menjustifikasi bahwa negara ini dan pemerintahnya gagal. Walaupun banyak keberhasilan-keberhasilan lain, namun nyatanya kebutuhan dasar manusia menurut Teori Hierarchy Needs karya Abraham Maslow ini belum terpenuhi. Dari kondisi yang ada kita belajar bahwa tidak ada hubungan langsung antara indikatorindikator ekonomi makro seperti pertumbuhan ekonomi, PDB, dan inflasi dengan indikator kemiskinan. Apalagi, dengan kondisi kekayaan 14 orang terkaya di Indonesia 2011 menurut majalah Forbes yang jika dijumlahkan, nilainya mencapai Rp 290,7 triliun atau setara dengan 22 persen APBN 2011 dan 4,5 persen PDB 2010. Sehingga, seakan-akan pertumbuhan ekonomi berjalan ke tempat yang tinggi, sementara kemiskinan semakin parah. Dengan hitungan matematis, 32 juta rakyat miskin negara ini membutuhkan uang senilai Rp 100,5 triliun untuk menjamin mereka semua makan dalam satu tahun. Bandingkan dengan harta 14 orang terkaya tadi, jumlah ini mampu menjamin makan rakyat miskin hampir tiga tahun. Sehingga, dalam tiga tahun ke depan kemiskinan di Indonesia nol persen. Namun, nyatanya itulah yang terjadi bahwa kesenjangan juga semakin memperparah kondisi kemiskinan di negeri ini. Hak-hak mereka terabaikan dan lagi-lagi pemerintah gagal menjamin hak mereka.

Kegagalan programJika melihat postur APBN kita yang senilai Rp 1.300 triliun, kita dapat melihat sejauh mana efektivitas program pengentasan kemiskinan yang sudah dilakukan pemerintah. Setidaknya, pos-pos anggaran yang besar dari APBN antara lain berfungsi untuk peningkatan kualitas dan kuantitas perekonomian sebesar Rp 95,6 triliun, pendidikan Rp 81,98 triliun, dan subsidi energi sebesar Rp 133,806 triliun. Kita juga melihat program pengentasan kemiskinan yang saat ini popularitasnya sedang naik, yaitu PNPM Mandiri dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Setiap tahunnya, untuk PNPM

Mandiri sekitar Rp 9 triliun dialokasikan dari APBN kepada seluruh desa dan kota di Indonesia yang dinilai layak untuk program pengentasan kemiskinan. Untuk KUR, setiap tahunnya dialokasikan sekitar Rp 20 triliun dengan kerja sama dari perbankan untuk menjangkau debitur di daerah-daerah. Kita juga mengenal Program Keluarga Harapan (PKH) untuk mengentaskan kemiskinan yang menyedot uang negara Rp 1,6 triliun per tahun. Juga kita mengenal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang besarnya sekitar Rp 16,8 triliun tiap tahunnya. Ada juga program Beras Untuk Rakyat Miskin (Raskin) yang menyedot anggaran sekitar Rp 15 triliun per tahun dan beragam program lain seperti Jamkesmas yang menyedot dana Rp 5,6 triliun per tahun. Lagi-lagi, mari kita gunakan pendekatan matematis. Jika kesemua program pengentasan kemiskinan itu dijumlahkan, besarnya mencapai Rp 68 triliun per tahun. Nilai ini seharusnya bisa memangkas penduduk miskin Indonesia sekitar 21 juta jiwa per tahun, yaitu dengan terjaminnya makan mereka sebanyak 2000-2500 kalori per hari. Namun, sudah sekitar dua tahun program-program tersebut berjalan, pengurangan kemiskinan tiap tahunnya hanya sekitar 1,5 juta orang saja. Artinya, program-program yang dirancang sedemikian rupa gagal untuk mengentaskan kemiskinan. Tidak hanya itu, dari segi kualitasnya, program tersebut juga sangat tidak efektif dalam mengentaskan kemiskinan. Kita dapat mengambil contoh seperti PNPM yang kebanyakan alokasi anggarannya digunakan untuk perbaikan atau pembangunan infrastruktur pedesaan dan kota. Sehingga, wajar jika penduduk yang terbebas dari jerat kemiskinan sangatlah sedikit. Masih banyak evaluasi yang harus dilakukan terkait dengan pengelolaan negara ini. Bagaimanapun, tanggal 20 Oktober 2011 nanti kita semua harus bersuara, menyampaikan fakta dan opini, serta tekanan agar pemerintah lebih baik lagi dalam mengelola negara ini. Sebab, mengatakan yang benar adalah kesetiaan yang tulus. I

Menghapus Memori SubversiLewat suara bulat, sidang paripurna DPR mengesahkan RUU Intelijen menjadi undang-undang (UU). Hal mendasar yang mendorong lahirnya UU ini adalah belum terpayunginya kerja intelijen oleh perangkat hukum yang memadai. Sederet kontroversi telah mengiringi perjalanan lahirnya UU terebut. Pangkal dari munculnya kontroversi seputar UU Intelijen adalah trauma pasal karet dalam UU Antisubversi di masa lalu. Saat itu, pasalpasal dalam UU Antisubversi ditarik ke sana ke mari untuk menjerat para tokoh yang berseberangan ide dengan penguasa Orde Baru. Dengan alat UU Antisubversi, penguasa menjadi bertindak sangat represif kepada warga sipil yang dianggap melawan. Tak terhitung banyaknya tahanan politik yang menjadi korbannya. Ada aktivis mahasiswa, tokoh politik, tokoh agama, aktivis buruh, juga aktivis pertanahan yang antre dibui karena dianggap melawan penguasa. Mereka masuk penjara hanya karena pasal yang sengaja tidak didefinisikan dengan jelas. Perbuatan yang mereka lakukan sejatinya belum tentu benar-benar membahayakan negara. Pasal penghinaan terhadap kepala negara juga pasal tentang stabilitas nasional dalam UU produk tahun 1963 itu banyak disalahgunakan. Karena terbukti sangat menekan warga sipil untuk berpikir sehat, UU Antisubversi kemudian tidak diberlakukan, setelah reformasi bergulir. Namun, tidak berarti warga terbebas dari ancaman tindakan represi penguasa. Begitu kampanye global melawan terorisme digaungkan Pemerintah Amerika Serikat (AS) lahirlah UU Antiterorisme (UU No 15 Tahun 2003). Lagi-lagi aturan ini menghidupkan memori buruk di masa berlakunya UU Antisubversi. Rezim memanfaatkan UU tersebut untuk menangkap siapa saja yang dituding terlibat dalam aksi terorisme. Muncullah kemudian penangkapan terhadap para aktivis masjid karena mereka dituding terkait dengan aktivitas terorisme. Kini, trauma subversi belum hapus. Pengesahan RUU Intelijen menjadi UU Intelijen kemarin menjadi pemantik munculnya memori tersebut. Sebagian pasal yang terkandung dalam UU tersebut tidak didefiniskan dengan jelas dan sangat potensial untuk menjadi pasal karet. Beberapa pasal yang dikhawatirkan menjadi pasal karet itu, antara lain, mengatur soal penyadapan, definisi rahasia intelijen, penggalian informasi, juga definisi pengamanan. Pengesahan UU ini memang terus berkejaran dengan waktu, tapi semestinya bisa dijalankan dengan lebih bijak. Pasal-pasal yang potensial disalahgunakan mestinya didefinisikan dulu dengan lebih tegas. Bukan untuk mengebiri kewenangan intelijen, definisi yang jelas ini justru menjadi awal bagi lahirnya kepastian hukum. Tidaklah berlebihan jika pasal-pasal krusial dalam UU Intelijen ini kemudian disebut oleh sebagian pihak sebagai pasal karet. UU sudah telanjur disahkan. Kini giliran organ-organ intelijen secara serius membuktikan diri bukan sebagai alat penguasa, tapi benar-benar alat negara. Mereka bekerja untuk masyarakat luas, bukan hanya untuk kepentingan penguasa. Rencana pengajuan judicial review yang digagas oleh beberapa lembaga swadaya masyarakat menjadi salah satu koridor yang sehat untuk menyempurnakan UU tersebut. Ini menjadi kesempatan bagi semua pihak yang terkait dengan pengesahan produk hukum untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan pasal dalam UU tersebut untuk bertindak represif. Upaya inipun bisa menjadi salah satu langkah untuk menghindari berkembangnya memori negatif akibat pemberlakuan UU Antisubversi di masa lalu. I

Hukum yang Kehilangan WibawaAhmad UbaidillahMahasiswa Program Magister Studi Islam UII Yogyakarta

:: suarapublika ::Sinyal Handphone LemahPelanggan Minta Perhatian OperatorSaat ini, kebutuhan akan kenyamanan berkomunikasi via handphone yang ditandai dengan kuatnya sinyal menjadi harapan para pelanggan. Hampir semua wilayah kota, kabupaten, serta kecamatan hingga pelosok desa dan kelurahan, sudah terjangkau dan merasakan akan kuatnya sinyal XL, Telkomsel, Indosat, dan Telkom Flexi. Namun, tidak demikian bagi warga perumahan elite, Graha Dewata Estate, Malang, Jawa Timur. Di kawasan Desa Landungsari, Dau, Malang, ini sinyal handphone sangat lemah dan timbul tenggelam. Praktis, tidak bisa mengirim dan menerima pesan singkat dengan cepat; nungggu beberapa hari, SMS baru terkirim atau masuk. Apalagi, melakukan panggilan maupun menerima panggilan, sangat jarang bisanya. Bagi kami yang mengelola lembaga sosial kemasyarakatan, sangat terasa dampak lemahnya sinyal handphone dimaksud. Betapa tidak, hampir siang dan malam para tamu, relasi, dan kolega datang silih berganti. Sehingga, mereka yang gandrung berdiskusi dan membaca koleksi bukuyang diprioritaskan bagi warga tidak mampu dan para mahasiswa yang tak memiliki kecukupan dana membeli bukukesulitan melakukan komunikasi. Oleh karena itu, melalui surat terbuka ini, kami mohon pimpinan perusahaan XL, Telkomsel, Indosat, dan Telkom Flexi, berkenan menguatkan sinyal di area perumahan yang berpenghuni tak kurang dari 700 keluarga tersebut. Karena, betapa pentingnya kenyamanan berkomunikasi yang tak lain merupakan esensi pelayanan prima pada pelanggan. Demikian, atas dimuat dan diresponsnya surat ini, kami haturkan terima kasih. Abdul Aziz Perumahan Graha Dewata Estate, Blok DD-28, Malang-Jawa Timur

S

eluruh rakyat Indonesia tentu tahu bahwa negara yang dihuni ini adalah negara hukum. Segenap komponen bangsa, mulai dari presiden, menteri, DPR, gubernur, bupati, hingga masyarakat awam sangat paham bahwa sistem negara ini berlandaskan hukum. Hal ini ditegaskan dalam bagian Penjelasan Umum UUD 1945 tentang Sistem Pemerintahan Negara, yaitu sebagai berikut. (1) Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (rechsstaat). Negara Indonesia berdasar atas Hukum (rechsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan belaka (machtsstaat). (2) Sistem Konstitusional Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas). Namun, yang menjadi pertanyaan adalah apakah negara ini sudah benar-benar berjalan sesuai dengan ketentuan hukum? Negara hukum akan kehilangan wibawa hukumnya ketika penegakan hukum tidak berjalan secara sehat, mengabaikan rasa keadilan. Agar penegakan hukum bisa berjalan secara sehat, lembaga penegak hukumkepolisian, kejaksaan, kehakiman, KPKsebagai pilar penegakan hukum harus bebas dari berbagai trik pemalsuan kebenaran, penopengan keadilan, simulasi keputusan, terdakwa pura-pura, saksi palsu, serta hakim dan jaksa nakal. Namun, ironisnya lembaga penegak hukum yang sekaliH A R I A N H A R II A N H A R A N

gus penentu wibawa hukum tersebut saat ini telah berada dalam kondisi darurat, yaitu menjatuhkan wibawa hukum itu sendiri dan mengalami krisis kepercayaan publik. Bahkan, masyarakat semakin tidak percaya dan tidak puas terhadap kinerja institusi penegak hukum permanen (kejaksaan, kepolisian, dan kehakiman) yang dirasa tidak serius menangani kasus-kasus besar hukum.

Wibawa hukumWibawa hukum akan tercipta ketika para penegak hukum menangkap, mengadili, dan memutuskan secara berwibawa dengan penuh rasa keadilan sehingga rasa hormat masyarakat akan datang dengan sendirinya. Sebaliknya, jika penangkapan, peradilan, dan putusan tersebut tidak bewibawa (melukai rasa keadilan), maka rasa hormat masyarakat terhadap hukum akan turun, bahkan hilang. Dan, ini akan menyebabkan jatuhnya wibawa hukum yang kemudian sering memunculkan konflik sosial di tengah masyarakat. Berlakunya hukum di tengahtengah masyarakat memiliki tujuan mewujudkan tidak hanya keadilan, tetapi juga kepastian hukum, manfaat, dan pember dayaan sosial bagi masyarakat. Dan, inilah wujud dari wibawa hukum. Namun, sayangnya wibawa hukum di negara kita telah dijatuhkan oleh para penegak hukum itu sendiri. Berbagai upaya penjatuhan wibawa hukum di negeri ini terus direproduksi tanpa ada penghentian secara tegas dan berani dari seorang Presiden sebagai pemimpin bangsa dan negara. Presiden seakan tidak berdaya menghadapi semua ini. Hal ini bisa kita saksikan, misalnya kasus Bank Century yang tidak

ada ujung penyelesainnya, kasus rekening gendut sebagian perwira polisi yang belum juga dituntaskan, juga mafia pajak yang melibatkan Gayus HP Tambunan yang masih belum ada perkembangan signifikan. Hal serupa juga terlihat pada kasus Nunun Nurbaeti tersangka kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) yang dimenangi Miranda Goeltom yang luput dari pengejaran aparat dan kasus-kasus besar hukum lainnya. Dan, kalau kita kaji secara mendalam, penegak hukum, dalam menangani kasus-kasus besar tersebut, hanya menangkap, mengadili, dan memutuskan/memenjarakan penjahat kelas ecek-ecek saja tanpa mampu menjebloskan penjahat kelas kakapnya ke penjara.

Keberanian PresidenMemang, upaya penegakan hukum tidak segampang membalikkan telapak tangan. Kejadian-kejadian yang menimpa lembaga hukum akhir-akhir ini merupakan ujian berat dan kompleks menuju terciptanya wibawa hukum. Di sini, peran presiden sangat diperlukan. Untuk mencapai wibawa hukum bermartabat, Presiden perlu memerintahkan secara tegas dan berani para penegak hukum untuk melakukan terobosan-terobosan besar, bila perlu secara radikal. Presiden tidak perlu ragu-ragu karena lembaga penegak hukum di bawah Presiden. Terobosan-terobosan yang perlu dilakukan, antara lain, per tama, evaluasi secara berkelanjutan atas semua program dan kebijakan yang sudah dibuat agar dapat mengurangi kendala dalam menegakkan hukum. Kedua, mengadakan klarifikasi kasus-kasus besar yang diputuskan

pengadilan sehingga masyarakat mengetahui secara jelas pertimbangan hukum dan dasar-dasar hukum yang digunakan. Ketiga, reorientasi dan menjalankan secara konsisten visi dan misi lembaga penegak hukum agar mengutamakan keadilan substansial. Keempat, membebaskan lembaga penegak hukum dari segala bentuk intervensi kepentingan (partai) politik yang merusak penegakan hukum. Dan kelima, menciptakan produk hukum yang memenuhi rasa keadilan bagi semua, bukan produk-produk hukum yang berpihak pada kepentingan individu atau kelompok tertentu. Selain itu, demi keberhasilan penegakan hukum secara berwibawa, koordinasi, kerja sama, dan penyamaan persepsi antarlembaga penegak hukum (kepolisian, kejaksaan, kehakiman, KPK) harus segera dilakukan. Tumpang tindih antara penegak hukum satu dengan lainnya dalam menangani kasus hukum harus secepatnya diakhiri. Pembenahan paling dini juga perlu dilakukan. Rekrutmen individu-individu yang akan mengisi jabatan penting di lembaga penegak hukum, misalnya, hakim, jaksa, kapolri, dan ketua KPK harus dilakukan secara ketat dengan mempertimbangkan etika, moral, integritas, dan rekam jejak yang dimiliki sang calon. Mentalitas individu-individu yang ada dalam lembaga penegak hukum akan menentukan apakah hukum menjadi berwibawa atau tidak. Dan, semuanya ini perlu didukung niat dan keseriusan berbagai pihak (presiden, penegak hukum, akademisi, masyarakat, dan sebagainya) agar tercipta wibawa hukum yang tinggi dan bermartabat di negara hukum Indonesia ini. I

Promosi Layanan Kartu ASTanggapan untuk Bapak Dr Ridzqie DibyantariMenanggapi surat pembaca Bapak Dr Ridzqie Dibyantari di Harian Republika mengenai perubahan promo Kartu AS, dapat kami sampaikan bahwa kami telah memberikan solusi dengan menghubungi langsung pelanggan, menginformasikan tentang skema tarif, dan ketentuan yang berlaku untuk promo layanan Extra Ampuh. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Pelanggan Telkomsel dapat menikmati beragam program menarik dari Kartu AS, termasuk promo terbaru Kartu As BombAStis dengan Bonus 200 persen plus Tetap Nikmati Nelpon Rp 0 yang dapat diakses melalui *100#. Beragam informasi produk serta fitur layanan tambahan lainnya dapat diakses melalui layanan selfcare interaktif menggunakan menu browser dengan cara menekan dari ponsel *116# untuk simPATI dan kartuAS, *111# untuk kartuHALO, atau kunjungi website TCare kami di my.telkomsel.com. Pelanggan juga dapat mengirimkan e-mail ke [email protected]. Terima kasih atas kepercayaan Saudara menggunakan beragam layanan Telkomsel. Kepuasan pelanggan selalu menginspirasi kami untuk terus melakukan perbaikan dan pengembangan layanan ke depan. R Indra GM Corporate Communications TelkomselPenerbit: PT Republika Media Mandiri. Alamat Redaksi: Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510, Alamat Surat: PO Penerbit: PT Republika Media Mandiri. Alamat Redaksi: Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510, Fax Redaksi: 021Box 1006/JKS-Jakarta 12010. Tel: 021-780.3747 (Hunting), Fax: 021-780.0649 (Seluruh Bagian). Alamat Surat: PO Penerbit: PT Republika Media Mandiri. Alamat Redaksi: Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510,Alamat Surat: PO Box 1006/JKS-Jakarta 12010. Tel: 021-780.3747 (Hunting), Fax: Warung Buncit Raya No. Bagian). Fax12510. Tel:021798.3623, E-mail: [email protected]. Bagian Iklan: Jl. 021-780.0649 (Seluruh Bagian). Fax Redaksi: 021Box 1006/JKS-Jakarta 12010. Tel: 021-780.3747 (Hunting), Fax: 021-780.0649 (Seluruh 37, Jakarta Redaksi: 021798.3623, E-mail: 021-798.1169. Sirkulasi dan Langganan: Warung Buncit Raya No.Fax: Jakarta 12510. Tel: 021794.4693, Fax: [email protected]. Bagian Iklan: Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510. Tel: 021798.3623, E-mail: [email protected]. Bagian Iklan: Jl. Tel: 021-791.98441, 37, 021-791.98442. Online: 794.4693, Fax: 021-798.1169. Sirkulasi dan Bandung: Jl. LLTel: Martadinata No. 126 Tel:021-791.98442. Online: http://www.republika.co.id. Alamat Perwakilan: Langganan: RE 021-791.98441, Fax: 022-420.7671, Online: 794.4693, Fax: 021-798.1169. Sirkulasi dan Langganan: Tel: 021-791.98441, Fax: 021-791.98442.420.7672, http://www.republika.co.id. Alamat Yogyakarta: Bandung: Jl. LL 4, Kota Baru, Tel: 0274-544.972, 566028, 420.7672, 420.7675, Fax: 022-426.2898, Perwakilan: Jl. Perahu Jl. LLRE Martadinata No. 126 Tel: 022-420.7671, 420.7672, http://www.republika.co.id. Alamat Perwakilan: Bandung: No. RE Martadinata No. 126 Tel: 022-420.7671, Fax: 0274420.7675, Surabaya: Jl. Barata Jaya No. 51, Tel:Jl. Perahu No. 4, Kota Baru, Tel: 0274-544.972, 566028, Fax: 0274541.582, Fax: 022-426.2898, Yogyakarta: 031-501.7409, Fax: 031-504.5072. 420.7675, Fax: 022-426.2898, Yogyakarta: Jl. Perahu No. 4, Kota Baru, Tel: 0274-544.972, 566028, Fax: 0274541.582, Surabaya: Jl. Barata Jaya No. 51, Tel: 031-501.7409, Fax: 031-504.5072. 541.582, Surabaya: Jl. Barata Jaya No. 51, Tel: 031-501.7409, Fax: 031-504.5072. Direktur Utama: Erick Thohir. Direktur Direktur Erick Thohir. Wakil Utama: Utama: Daniel Wewengkang. Direktur Pemberitaan: Ikhwanul Kiram Mashuri, Direktur Operasional: DirekturUtama: Erick Thohir. Wakil Direktur Utama: Daniel Wewengkang. Direktur Marketing dan IkhwanulYulianingsih.Manajer Iklan:Indra Wisnu Tommy Tamtomo. GM Daniel Wewengkang. Direktur Pemberitaan: Sales: Kiram Mashuri, Direktur Operasional: Wakil Direktur Utama: Keuangan: Didik Irianto. GM Pemberitaan: Ikhwanul Kiram Mashuri, Direktur Operasional: Tommy Tamtomo. GM Keuangan: Didik Irianto. GM Marketing dan Sales: Yulianingsih.Manajer Iklan:Indra Wisnu Wardhana. Manajer Produksi: Nurrokhim. Manajer Sirkulasi: Darkiman Ruminta. Manajer Keuangan: Hery Setiawan. Tommy Tamtomo. GM Keuangan: Didik Irianto. GM Marketing dan Sales: Yulianingsih.Manajer Iklan:Indra Wisnu Wardhana. Manajer Produksi: Nurrokhim. Manajer Sirkulasi: Darkiman Ruminta. Manajer Keuangan: Hery Setiawan. Wardhana. Manajer Produksi: Nurrokhim. Manajer Sirkulasi: Darkiman Ruminta. Manajer Keuangan: Hery Setiawan. Harga Langganan: Rp. 69.000 per bulan, harga eceran Pulau Jawa Rp 2.900. Harga Eceran Luar Jawa: Rp. 4.000 per Harga Langganan: Rp. 69.000 per Rekening Bank a.n PT RepublikaRp2.900. Harga Bank BSM, Cab. Warung 4.000 per eksemplar (tambah ongkos kirim). bulan, harga eceran Pulau Jawa Media Mandiri: Eceran Luar Jawa: Rp. 4.000 Harga Langganan: Rp. 69.000 perbulan, harga eceran Pulau Jawa Rp 2.900. Harga Eceran Luar Jawa: Rp. Buncit, per eksemplar 0030113448 ( Bank Mandiri, Cab. Banka.n Buncit, No. Rek.MediaMandiri: BankBank Lippo,Warung Buncit, No. Rek. (tambah ongkos kirim). Rekening Warung PT Republika 1270004240642 ( BSM, Cab. Cab. Warung Buncit, eksemplar(tambah ongkos kirim). Rekening Bank a.nPT Republika Media Mandiri: BankBSM, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 0030113448 ( (Bank Mandiri, Cab. Graha IntiBuncit,No. Rek. 1270004240642 ( (Bank Lippo, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 727.30.028988 ( Bank BCA, No. Rek. 0030113448 Bank Mandiri, Cab.Warung Buncit, No. Rek. 375.305.666.8. Warung Fauzi, No. Rek. 1270004240642 Bank Lippo, Cab. Warung Buncit, No. Rek.Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen Inti Fauzi, No. Rek. 375.305.666.8. Surat 727.30.028988 Bank BCA, Cab. Graha Inti Fauzi, No. Rek. 375.305.666.8. No. Rek.727.30.028988 ( (Bank BCA, Cab. Graha No. 283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992, Surat Izin Usaha PenerbitanSurat Kabar: Anggota SPS No. 163/1993/11/A/2002. Anggota Usaha Penerbit Pers: SK Menpen No. 283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992, Surat Izin SerikatPenerbitanPers: SK Menpen No. 283/SK/MENPEN/SIUPP/A.7/1992, Anggota Serikat Penerbit Surat Kabar: Anggota SPS No. 163/1993/11/A/2002. Anggota Serikat Penerbit Surat Kabar: Anggota SPS No. 163/1993/11/A/2002.

REPUBLIKA REPUBLIKAMAHAKA MEDIA MAHAKA MEDIA MAHAKA MEDIASemua naskah yang dikirim ke Redaksi dan diterbitkan menjadi Semua naskah yang dikirim ke Redaksi dan diterbitkan menjadi milik Harian Republika. Semua wartawandanditerbitkan menjadi Semua naskah yang dikirim ke Redaksi Harian Republika dibekali milik Harian Republika. Semua wartawan Harian Republika dibekali tanda pengenal dan tidak menerima maupun meminta imbalan dari milik Harian Republika. Semua wartawan Harian Republika dibekali tanda pengenal dan artikel/tulisan maupun meminta imbalan dari siapa pun. Semuadantidak menerimayang berasal dari luar, sepenuhnya tanda pengenal isi tidak menerima maupun meminta imbalan dari siapa pun. Semua isi artikel/tulisan yang berasal dari luar, sepenuhnya tanggung jawab isi artikel/tulisan yang berasal dari luar, sepenuhnya siapa pun. Semua penulis yang bersangkutan. Semua isi artikel/tulisan tanggung jawab penulis yang bersangkutan. Semua isi artikel/tulisan yang terdapat penulis yang bersangkutan. tanggung jawab Kepala tanggung jawab di suplemen daerah, menjadiSemua isi artikel/tulisan yang terdapat di suplemen daerah, menjadi tanggung jawab Kepala Perwakilan Daerah bersangkutan. yang terdapat di suplemen daerah, menjadi tanggung jawab Kepala Perwakilan Daerah bersangkutan. Perwakilan Daerah bersangkutan.

Pemimpin Redaksi: Nasihin Masha. Wakil Pemimpin Redaksi: Arys Hilman Nugraha. Pemimpin Redaksi: Nasihin Masha. Wakil Pemimpin Redaksi: Arys Hilman Nugraha. Redaktur Pelaksana: Elba Damhuri. Kepala Newsroom: M Irwan Ariefyanto. Kepala Republika Online: Agung Pragitya Vazza. Pemimpin Redaksi: Nasihin Masha. Wakil Pemimpin Redaksi: Arys Hilman Nugraha. Redaktur Pelaksana: Elba Damhuri. Kepala Redaktur Pelaksana: Ariefyanto. Kepala Republika Online: Agung Pragitya Vazza. Redaktur Senior: Anif Punto Utomo. Wakil Newsroom: M Irwan Ariefyanto. Kepala Republika Online: Agung Pragitya Vazza. Redaktur Pelaksana: Elba Damhuri. Kepala Newsroom: M Irwan Irfan Junaidi, Syahruddin El-Fikri, Kumara Dewatasari. Asisten Redaktur Senior: Anif Punto Utomo. WakilSadewo, Nur Pelaksana: Irfan Subroto. Syahruddin El-Fikri, KumaraAminah, HarunAsisten Redaktur Pelaksana: Punto Utomo. Wakil Redaktur Hasan Murtiaji, Junaidi, Syahruddin El-Fikri, Kumara Dewatasari. Husein, Redaktur Senior: Anif Bidramnanta, Joko Redaktur Pelaksana: Irfan Junaidi, Reporter Senior: Andi Nur Dewatasari. Asisten Redaktur Pelaksana: Bidramnanta, Joko Selamat Ginting, TeguhMurtiaji, Subroto.Redaksi: Abdullah Sammy, Agus Yulianto, AlwiHusein, Muhammad Subarkah, Nurul S Hamami, Sadewo, Nur Hasan Setiawan. Staf Reporter Senior: Andi Nur Aminah, Harun Shahab, Redaktur Pelaksana: Bidramnanta, Joko Sadewo, Nur Hasan Murtiaji, Subroto. Reporter Senior: Andi Nur Aminah, Harun Husein, Muhammad Subarkah, Nurul S Hamami, Selamat Ginting, Teguh Setiawan. Staf Redaksi: Abdullah Sammy, Agus Yulianto, Alwi Shahab, Asep K. Nurzaman, Andri Saubani, Anjar Fahmiarto, A Syalaby Ichsan, Bilal Ramadhan, Abdullah Sammy, Agus Yulianto, Alwi Shahab, Muhammad Subarkah, Nurul S Hamami, Selamat Ginting, Teguh Setiawan. Staf Redaksi: Budi Raharjo, Burhanuddin Bella, Citra Listya Asep K.Damanhuri Zuhri, DarmawanAnjarFahmiarto, AASyalaby Ichsan, Bilal Ramadhan, Budi Raharjo, Burhanuddin Bella, Citra Listya Rini, Nurzaman, Andri Saubani, Sepriyossa, Darmawan, Desy Susilawati, Dewi Mardiani, Raharjo, Burhanuddin Bella, Dyah Ratna Asep K.Nurzaman, Andri Saubani, Anjar Fahmiarto, Syalaby Ichsan, Bilal Ramadhan, Budi Didi Purwadi, Djoko Suceno, Citra Listya Rini, Damanhuri Zuhri, Darmawan Sepriyossa, Darmawan, Desy Susilawati, Dewi Mardiani, EsthiPurwadi, Djoko Ismail, Fernan Rahadi, Meta Novia, Edi Zuhri, Darmawan Sepriyossa, Darmawan, Desy Susilawati, Dewi Mardiani, Didi Maharani, EH Suceno, Dyah Ratna Rini, Damanhuri Setyoko, Edwin Dwi Putranto, Eko Widiyatno, Endro Yuwanto, Erdy Nasrul, Didi Purwadi, DjokoSuceno, Dyah Ratna Meta Novia, Edi Setyoko, Edwin Dwi Putranto, Eko Widiyatno, Endro Yuwanto, Erdy Nasrul, Esthi Maharani, EH Ismail, Fernan Rahadi, Ferry Kisihandi, Firkah Fansuri, Dwi Andayani, Fitriyan Zamzami, Heri Purwata, Heri Ruslan, Ichsan Emrald EH Ismail, Fernan Rahadi, Meta Novia, Edi Setyoko, Edwin FitriaPutranto, Eko Widiyatno, Endro Yuwanto, Erdy Nasrul, Esthi Maharani, Alamsyah, Indah Wulandari, Ferry Kisihandi, Firkah Fansuri, Fitria Andayani, Fitriyan Zamzami, Lilis Sri Handayani,Ruslan, Ichsan Emrald Alamsyah, Indah Wulandari, Indira Rezkisari, Irwan Kelana, Israr, Johar Arief, Khoirul Azwar, Heri Purwata, Heri Ruslan, Faqih, Mohammad Akbar, Mohamad Amin Ferry Kisihandi, Firkah Fansuri, Fitria Andayani, Fitriyan Zamzami,Heri Purwata, Heri MansyurIchsan Emrald Alamsyah, Indah Wulandari, Indira Rezkisari, Irwan Kelana, Israr,MJoharArief, Khoirul Azwar, Lilis Sri Handayani, MansyurHapsari,Mohammad Akbar, Mohamad Amin Madani, Muhammad Fakhruddin, Johar Arief, Hafil, M Azwar, Lilis Sri Handayani, MansyurFaqih, Mohammad Akbar, Mohamad Amin Indira Rezkisari, Irwan Kelana, Israr, Asadi, M Khoirul Ikhsan Shiddieqy, Natalia Endah Faqih, Neni Ridarineni, Nidia Zuraya, Nina Madani, Muhammad Fakhruddin,Auliani, Prima Hafil, M Ikhsan Priyantono Oemar, RachmatHapsari,Neni Ridarineni, Nidia Zuraya, Nina Chairani Ibrahim, Palupi Annisa M Asadi, M Hafil, M Ikhsan Shiddieqy, Natalia Endah Santosa Basarah, Rahmat Budi Harto, Nina Madani, Muhammad Fakhruddin,M Asadi, M Restri Ludfiani, Shiddieqy, Natalia Endah Hapsari, Neni Ridarineni, Nidia Zuraya, Ratna Chairani Ibrahim, Palupi Annisa Auliani, Prima Restri Ludfiani, PriyantonoMuhammad, Setyanavidita Basarah, Rahmat BudiPuji Budiwiyati, Puspita, Reiny Dwinanda, Rusdy Nurdiansyah, R Hiru Sefti Oktarianisa, Oemar, Rachmat Santosa Basarah, Rahmat Tri Harto, Ratna Chairani Ibrahim, Palupi Annisa Auliani, Prima Restri Ludfiani, PriyantonoOemar, Rachmat Santosa Livikacansera, SiwiBudiHarto, Ratna Puspita,Maradona, Susie Rusdy Nurdiansyah, R Hiru Sefti Oktarianisa, Muhammad, Setyanavidita Livikacansera, Siwi Tri Puji Budiwiyati, Stevy Reiny Dwinanda, Rusdy Nurdiansyah, R Hiru Sefti Oktarianisa, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah, Wulan Tunjung Palupi, Puspita,Reiny Dwinanda, Evidia Yuvidianti, Taufiqurrahman Bachdari, Muhammad, Setyanavidita Livikacansera, Siwi Tri Puji Budiwiyati, Stevy Maradona, Yeyen Rostiyani, Yoebal Ganesha Rasyid, Yogi Ardhi Cahyadi,Firmansyah, Wachidah Handasah, Wulan Tunjung Palupi, Yasmina Hasni, Susie Evidia Yuvidianti, Taufiqurrahman Bachdari, Teguh Yulianingsih, Yusuf Assidiq, Zaky Al Wulan Tunjung Palupi, Stevy Maradona, Susie Evidia Yuvidianti, Taufiqurrahman Bachdari, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah, Hamzah. Yasmina Hasni, Yeyen Rostiyani, Yoebal Ganesha Rasyid, Yogi Ardhi Kepala Desain: Sarjono. Kepala Perwakilan Jawa Barat: Maman Kepala Quality Control dan Yoebal Ganesha Rasyid, Sucipto. Cahyadi, Yulianingsih, Yusuf Assidiq, Zaky Al Hamzah. Yasmina Hasni, Yeyen Rostiyani,Bahasa: Rakhmat Hadi Yogi ArdhiCahyadi, Yulianingsih, Yusuf Assidiq, Zaky Al Hamzah. Kepala Quality ControlPerwakilan DIYRakhmat & Jatim : Haryadi B.Susanto. Nian PoloanKepala Perwakilan Jawa Barat: Maman Sudiaman. Pjs.Kepala dan Bahasa: Rakhmat Hadi Sucipto. Kepala Desain: Sarjono. Kepala Perwakilan Jawa Barat: Maman Kepala Quality Control dan Bahasa: - Jateng Hadi Sucipto. Kepala Desain: Sarjono. (Medan), Maspril Aries (Palembang), Ahmad Sudiaman. Pjs.Kepala Perwakilan DIY - -Jateng & Jatim : :Haryadi B.Susanto. Nian Poloan (Medan), Maspril Aries (Palembang), Ahmad Baraas (Bali). Sekretaris Redaksi: Fachrul Ratzi. Sudiaman. Pjs.Kepala Perwakilan DIY Jateng & Jatim Haryadi B.Susanto. Nian Poloan (Medan), Maspril Aries (Palembang), Ahmad Baraas (Bali). Sekretaris Redaksi: Fachrul Ratzi. Baraas (Bali). Sekretaris Redaksi: Fachrul Ratzi.

REPUBLIKA RABU, 12 OKTOBER 2011

5

Jamaah RI Masuki MakkahMuhammad Subarkah dari Madinah

Jadwal keberangkatanKamis, 13 Oktober 2011 Per EmbarkasiMakassar 09.00, pesawat GIA 1207 Tujuan Jeddah, jamaah 355 orang asal Papua 17.00, pesawat GIA 1108 Tujuan Jeddah, jamaah 355 asal Sulsel Jakarta 11.00 WIB, pesawat GIA 7209 Tujuan Madinah, jamaah 450 orang asal Lampung 15.00 WIB, pesawat GIA 7110 Tujuan Madinah, jamaah 450 orang asal DKI Jakarta 23.00, pesawat SV 5503 Tujuan Madinah, jamaah 445 orang asal Jabar Medan 09.00 WIB, pesawat GA 3112 Tujuan Jeddah, jamaah 450 orang asal Sumut Surabaya 15.00 WIB, pesawat SV 5509 Tujuan Madinah, jamaah 445 orang asal Jatim 17.00 WIB, pesawat SV 5511 Tujuan Madinah, jamaah 445 orang asal Jatim 19.00 WIB, pesawat SV 5513 Tujuan Madinah, jamaah 445 orang asal Jatim 21.00 WIB, pesawat SVA 5515 Tujuan Madinah, jamaah 445 orang asal Jatim Palembang 10.00, pesawat GA 7711 Tujuan Jeddah, jamaah 355 orang asal Sumsel Banjarmasin 20.30, Pesawat GA 8104 Tujuan Jeddah, jamaah 320 orang asal Kalteng Solo 12.00, pesawat GA 6109 Tujuan Jeddah, jamaah 370 orang asal DIY 14.00, pesawat GA 6308 Tujuan Jeddah, jamaah 370 orang asal DIY 18.00, pesawat GA 6408 Tujuan Jeddah, jamaah 370 orang asal DIY 21.15, pesawat GA 6009 Tujuan Jeddah, jamaah 370 orang asal DIY

Jamaah diminta menghemat tenaga agar dapat melakukan wukuf dengan sempurna.MADINAH Semenjak Senin dini hari, Kota Makkah mulai dibanjiri jamaah haji Indonesia. Sedangkan Selasa (11/10) kemarin dari pagi hingga malam hari, ada 15 kelompok terbang (kloter) lagi yang masuk kota ini. Pada hari Selasa ini, kami akan memberangkatkan sebanyak 15 kloter. Pada Senin (10/10) malam, dua kloter, yakni dari Jambi dan Tasikmalaya sudah tiba di Makkah dari Madinah, kata Kepala Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah, Akhmad Jauhari, di Kantor Misi Haji Indonesia, Madinah, Arab Saudi, Selasa (11/10). Akhmad berharap jamaah Indonesia yang diberangkatkan dari Madinah ke Makkah dapat menjaga kondisi kesehatannya dengan baik. Apalagi, kondisi Makkah dan Madinah memang cukup banyak mempunyai perbedaan. Bila di Madinah jarak pemondokan jamaah haji dekat dengan Masjid Nabawi, jarak pemondokan jamaah di Makkah itu cukup jauh, bahkan sebagian di antaranya tinggal di rumah antara dua kilometer (km) hingga 2,5 km jauhnya dari Masjidil Haram. Jika di Madinah, jarak antara pemondokan dan Masjid Nabawi kurang dari 500 meter, jarak pemondokan dengan Masjidil Haram di Makkah antara 0-2.500 meter. Untuk itu, jamaah sebaik mungkin menjaga kesehatannya, katanya. Menurut Akhmad, selama di Makkah, jamaah diharapkan dapat memanfaatkan waktu sebelum menjalani puncak prosesi haji, yakni menjalani wukuf di Arafah. Aturlah tenaga. Hal-hal yang sifatnya sunah yang menguras tenaga sebaiknya ditunda dulu sampai selesai wukuf, kata Akhmad. Data sistem komputerisasi

haji terpadu (Siskohat) hingga Selasa (11/10) pukul 07.47 waktu setempat, sebanyak 139 kloter atau 56.154 jamaah telah tiba di Madinah Al Munawaroh. Jumlah itu terdiri atas 130 kloter atau 52.730 jamaah sudah tiba di Madinah, tujuh kloter dalam perjalanan ke Madinah, dan dua kloter sudah berada di Makkah. Alhamdulillah sampai di Makkah dengan selamat. Kami datang dari Madinah. Semua rombongan sehat, kata Moh Syarif, jamaah asal Jambi, Selasa (11/10). Jamaah sebanyak itu datang dengan menumpang 10 bus. Karena mereka kelompok pertama jamaah yang tiba di Makkah, mereka disambut secara khusus oleh Kepala Daerah Kerja Makkah Arsyad Hidayat dan para pejabat dari Muasasah haji Asia Tenggara. Kedatangan mereka disambut dengan meminum air zamzam dan memakan kurma. Jamaah terlihat letih. Apalagi, jadwal kedatangan mereka di Makkah mundur hingga tiga jam. Semula mereka akan diberangkatkan ke Makkah selepas Ashar, tapi oleh petugas haji baru bisa diberangkatkan menjelang shalat Isya. Mereka ditempatkan di sebuah rumah besar yang berada di kawasan Jumaizah. Jarak perumahan ini sekitar 1.900 meter dari pelataran Masjidil Haram. Sesampainya di Makkah kami harap jamaah tetap bisa menjaga kondisi tubuh. Beristirahatlah, makan, dan minum yang cukup, katanya. Menurut Arsyad, bagi jamaah yang berisiko tinggi karena sudah berusia di atas 60 tahun diharapkan tetap mematuhi petunjuk dokter. Mereka diharapkan juga tidak bepergian sendirian. Pergilah bersama-sama rombongan. Apalagi, di setiap kloter mereka didampingi dua orang dokter dan tenaga medis. Segeralah minta tolong mereka bila merasa mulai tak enak badan, ujar Arsyad. Bila diperinci dari jumlah rombongan kloter ini yang lebih dari separuhnya adalah perempuan. Di antara mereka 195 orang masuk dalam kategori jamaah berisiko tinggi. Dari jumlah itu, 15 orang di antaranya dalam status penga-

MUHAMMAD SUBARKAH/REPUBLIKA

DIBENAHI: Sebuah traktor tengah memindahkan tanah yang digali ketika memperbaiki area Terminal Al Ghaza, Makkah,Senin (10/10). Terminal yang letaknya sangat dekat dengan Masjidil Haram nantinya merupakan salah satu tempat naik turunnya jamaah yang akan beribadah di dekat Kabah. wasan dokter. Satu orang jamaah ini pun sudah ada yang mendapat pengawasan khusus dengan dirawat di balai pengobatan haji Indonesia di Makkah, kata Kepala Sektor III Makkah, Shoim Munawar. Menurut Shoim, karena jarak mereka kurang dari 2.000 meter dari Masjidil Haram, mereka tidak mendapat fasilitas angkutan shuttle bus. ed: firkah fansuri

www.facebook.com/ koranrepublika

www.twitter.com/ republikakoran

:: kabar dari tanah suci ::Oleh Muhammad Subarkah

BegadangSemua pasti kenal frase begadang. Sebuah kata dalam bahasa Indonesia yang artinya berjaga sepanjang malam. Tapi, kali ini bukan membahas asal-usul kata itu yang dicomot dari bahasa Sunda dan kemudian dipopulerkan oleh Wak Haji Oma Irama itu. Namun, soal gaya hidup orang Arab yang suka melek bahkan beraktivitas di malam hari. Sepuluh hari silam, saat pertama kali tiba di Madinah, memang ada pemandangan yang agak ganjil di mata orang yang pertama kali baru ke Arab Saudi. Mereka menemui begitu banyak orang yang berkeliaran di kota Nabi itu hingga lepas tengah malam. Bahkan, menjelang Shubuh tiba di tempat parkir yang tak jauh dari Masjid Nabawi, banyak anak-anak yang masih sibuk bermain sepak bola dan sepeda. Apa mereka tak mengantuk di sekolah ya, begitu lazimnya kata orang ketika melihat banyak anak-anak masih berkerumum dan bermain hingga pagi hari. Bagi orang Arab Saudi, hidup lazimnya di mulai bakda Ashar. Kebiasaan ini pun bisa ditemui di Pakistan, Syiria, dan Lebanon. Seperti anak ayam takut sengatan matahari, para penduduk di sana cenderung mengurung diri ketika di siang hari. Pasar baru buka selepas Zhuhur. Toko-toko dan warung pun begitu. Suasana ini semakin ramai bila hari semakin malam. Begadang meski dalam lagu dangdut itu tak ada artinya, tetap saja dilakukan. Ya hidup seperti kelelawar. Siang tidur, malam beraktivitas. Apalagi, pada waktu Ramadhan. Sepanjang malam mereka begadang. Baru bangun dari tidur menjelang waktu berbuka. Ini sudah kebiasaan, kata Khatib, mukimin Indonesia yang tinggal di Makkah. Situasi ini jelas membuat susah bagi orang Indonesia yang tinggal di Arab dan lazimnya selalu menekankan kepada anaknya supaya tidur tak larut malam. Ada sih orang tua di Arab yang punya disiplin waktu seperti kami ini. Biasanya mereka orang terpelajar. Tapi, sebagian besar ya begitu, kayak kalong hidupnya, ujarnya lagi. Bila dicermati penyebab orang Arab lebih suka hidup ala kelelawar, jelas itu sebagai akibat panasnya cuaca pada waktu siang hari. Bayangkan saja, bagaimana rasanya bekerja di bawah suhu dan terik matahari yang menyengat. Badan sepertinya dimasukkan dalam kuali panas. Ini terlihat jelas, hanya kelompok manusia asal negara tertentu yang berani beraktivitas di tengah siang hari bolong. Mereka biasanya warga pendatang dari negara Afrika, India, Pakistan, dan Bangladesh. Jenis pekerjaan mereka adalah menjadi pekerja bangunan. Orang Arab asli tak ada yang bersedia kerja di sektor ini. Apalagi, dia merasa menjadi majikan mereka, kata Khotib. Bukan hanya itu, sepinya aktivitas pada siang hari di kawasan Arab ini sebenarnya sudah berlangsung semenjak dahulu kala. Para pengembara padang pasir pada ribuan tahun silam kebanyakan hanya melakukan perjalanan pada pagi, sore, dan malam hari. Setiap kali menjelang tengah hari, mereka pun langsung menghentikan perjalanannya. Mereka segera berteduh dengan membuat tenda. Baru setelah matahari mulai tergelincir ke barat, perjalanan dilanjutkan. Jadi, bila kini masih terjadi situasi yang seperti itu, sebenarnya dapat dikatakan begadang di Arab sudah menjadi bagian dari gaya hidup warganya. Inilah cara orang yang tinggal di kawasan padang pasir menyiasati kerasnya alam. Seperti orang Jawa setiap kali ada tantangan, mereka juga cenderung beralih serta cenderung bersikap mengalah. Kebiasaan begadang pun mereka lakukan demi melakukan adaptasi terhadap situasi alam. Dan, bila ditanya apakah kebiasaan ini Islami, jawabannya ya tidak. Sebab, pesan Nabi jelas mengatakan bekerjalah pada siang hari dan beristirahatlah pada malam hari. Namun, meski Rasulullah lahir di wilayah itu, orang Arab kan manusia juga. Ajarannya kadang sekadar ajaran dan kerap kali tak dihiraukan. Situasi ini pun sama dengan sikap mental orang India, Jawa, Afrika, atau bahkan Madura, yang juga banyak tak peduli dengan ajaran Nabinya. Jadi, tetap betul nasihat Wak Haji Oma: Begadang jangan begadang kalau tak ada artinya!

REPUBLIKA RABU, 12 OKTOBER 2011

6

Himpuh Minta Paspor Haji KhususAGUNG SUPRIYANTO

tanya jawab hajiOleh Ustaz H Bobby Herwibowo Pengasuh Majelis Al-Kauny

M Akbar Syalaby Ichsan

Jamaah akan diberangkatkan sesuai jadwal.MAKKAH Pemerintah didesak segera mengeluarkan paspor dan visa bagi para jamaah haji khusus. Permintaan itu disampaikan Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), Baluki Ahmad. Baluki juga menegaskan, pengurusan barcode itu sebenarnya tidak ada hubungannya dengan izin masuk ke Arab Saudi. Pemerintah (Indonesia) selama ini menganggap tidak ada barcode, maka tidak bisa masuk ke Arab Saudi. Barcode itu hanya tanda pelayanan saja dan ini tidak ada sama sekali mengganggu perjalanan ke Arab Saudi, katanya dalam telepon internasional dari Makkah kepada Republika, Selasa (11/10). Baluki mengatakan, sejauh ini semua proses pengurusan barcode sudah dilakukan di Tanah Suci. Diakuinya, dalam pengurusan barcode ini memang sempat mengalami kendala. Kendala itu muncul karena adanya sistem baru yang dilakukan di pemerintahan Arab Saudi. Barcode adalah stiker yang harus ditempelkan di paspor jamaah haji khusus sebagai persyaratan. Stiker itu merupakan tanda bukti bahwa penyelenggara haji khusus telah mengurus seluruh akomodasi jamaahnya di Arab Saudi. Namun, seperti ditegaskan Baluki, Jamaah akan tetap berangkat sesuai jadwal. Kita di sini melihatnya sudah sangat siap semua. Jadi, tak ada lagi masalah, katanya. Baluki menambahkan, rombongan haji khusus yang tergabung di dalam Himpuh akan mu-

Rafats, Fusuq, dan JidalAssalamualaikum wr wb Ustaz, para ustaz sering kali mengungkapkan kata rafats, jidal, atau fusuq saat walimatussafar (haji). Apakah maksudnya jamaah tidak boleh melakukan tiga hal itu? Apakah hanya tiga hal tersebut? Basori Rahman, Ciputat Waalaikumussalam wr wb Banyak sekali tafsir para ulama mengenai ketiga istilah itu. Sebetulnya, ketiga istilah ini tidak berlaku khusus dalam ibadah haji. Namun, karena pemakaiannya sering kali digunakan saat ibadah haji dilaksanakan. Terlebih lagi, Allah melarang tiga hal istilah ini dalam ibadah haji. (QS al-Baqarah [2]:197). Rafats adalah hubungan biologis antara pasangan suami-istri dan segala hal yang dapat menjurus ke arah sana, baik pembicaraan, tingkah laku, maupun tindakan. Termasuk di dalamnya adalah perkataan kotor dan jorok atau tidak senonoh. Fusuq adalah seluruh tindakan dan ucapan seorang hamba yang menyebabkan seseorang keluar dari ketaatan pada kemaksiatan. Jidal adalah berbantah-bantahan. Tindakan yang mengundang emosi sehingga seseorang menjadi marah dan menyebabkan kegaduhan dan mengganggu ketenangan Muslim lainnya. Ketiga hal ini dilarang dilakukan oleh jamaah yang sedang melaksanakan ibadah haji, wa bil khusus, saat mereka sedang berihram. Lalu, apakah bila melakukan ketiga hal tersebut akan membatalkan haji? Jawabannya tidak. Hanya ia telah kehilangan keutamaan haji dan mungkin saja mengurangi