Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan...

13
MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.68/Menhut-II/ 2014 TENTANG PENETAPAN HARGA PATOKAN HASIL HUTAN UNTUK PERHITUNGAN PROVISI SUMBER DAYA HUTAN, GANTI RUGI TEGAKAN DAN PENGGANTIAN NILAI TEGAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 Tentang Jenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan, bahwa Menteri Kehutanan menetapkan harga patokan sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Pemerintah ini berdasarkan harga jual rata-rata; bahwa harga patokan perlu ditetapkan untuk perhitungan Provisi Sumber Daya Hutan, Ganti Rugi Tegakan, dan Penggantian Nilai Tegakan; bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut di atas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanan tentang Penetapan Harga Patokan Hasil Hutan Untuk Perhitungan Untuk Perhitungan Provisi Sumber Daya Hutan, Ganti Rugi Tegakan dan Penggantian Nilai Tegakan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2005; Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 167, tambahan lembaran negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesi Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4412); 4 . Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran

Transcript of Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan...

Page 1: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

MENTERI KEHUTANANREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR : P.68/Menhut-II/ 2014

TENTANG

PENETAPAN HARGA PATOKAN HASIL HUTAN UNTUK PERHITUNGANPROVISI SUMBER DAYA HUTAN, GANTI RUGI TEGAKAN DAN

PENGGANTIAN NILAI TEGAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 3 Peraturan PemerintahNomor 12 Tahun 2014 Tentang Jenis dan Tarif AtasPenerimaan Negara Bukan Pajak Yang Berlaku PadaKementerian Kehutanan, bahwa Menteri Kehutananmenetapkan harga patokan sebagaimana tercantumdalam lampiran Peraturan Pemerintah ini berdasarkanharga jual rata-rata;

bahwa harga patokan perlu ditetapkan untukperhitungan Provisi Sumber Daya Hutan, Ganti RugiTegakan, dan Penggantian Nilai Tegakan;bahwa sehubungan dengan butir a dan b tersebut diatas, perlu menetapkan Peraturan Menteri Kehutanantentang Penetapan Harga Patokan Hasil Hutan UntukPerhitungan Untuk Perhitungan Provisi Sumber DayaHutan, Ganti Rugi Tegakan dan Penggantian NilaiTegakan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentangPenerimaan Negara Bukan Pajak;

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentangPerimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat DanPemerintah Daerah sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 33 Tahun 2005;

Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentangKehutanan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1999 Nomor 167, tambahan lembaran negaraRepublik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telahdiubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004Tentang Penetapan Peraturan Pemerintah PenggantiUndang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 TentangPerubahan atas Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (LembaranNegara Republik Indonesi Tahun 2004 Nomor 86,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4412);

4 . Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 tentangTata Hutan dan Penyusunan Rencana PengelolaanHutan, serta Pemanfaatan Hutan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan

Lembaran

Page 2: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

2

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4696)sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 3 Tahun 2008 (Lembaran NegaraNomor 16, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4814);Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentangJenis Dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan PajakPeraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2009 tentangTata Cara Penentuan Jumlah, Pembayaran, danPenyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak yangTerutang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2009 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4995);

Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2014 tentangJenis dan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan PajakYang Berlaku Pada Kementerian Kehutanan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 36Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5506);Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 84/PTahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet IndonesiaBersatu II sebagaimana telah beberapa kali diubahterakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 50/P Tahun2014;Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 47 Tahun2009 tentang Pembentukan dan Organisasi KementerianNegara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor55 Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2013 Nomor 125);

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negaraserta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon IKementerian Negara Republik Indonesia sebagaimanatelah beberapa kali diubah terakhir dengan PeraturanPresiden Nomor 56 Tahun 2013 (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2013 Nomor 126);

11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/ Menhut-II/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianKehutanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun2010 Nomor 405), sebagaimana telah diubah denganPeraturan Menteri Kehutanan Nomor P.33/ Menhut-II/2012 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012Nomor 779);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEHUTANAN TENTANGPENETAPAN HARGA PATOKAN HASIL HUTAN UNTUKPERHITUNGAN PROVISI SUMBER DAYA HUTAN, GANTIRUGI TEGAKAN DAN PENGGANTIAN NILAI TEGAKAN.

Pasal 1

Page 3: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

3

Pasal 1

Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

Harga Patokan Hasil Hutan yang selanjutnya disebut Harga Patokanditetapkan berpedoman pada harga jual rata-rata basil hutan pada tempatpengumpulan untuk hasil hutan kayu dari hutan alam dan basil hutanbukan kayu, serta nilai rata-rata tegakan untuk basil hutan kayu dari hutantanaman.Provisi Sumber Daya Hutan yang selanjutnya disingkat PSDH adalahpungutan sebagai pengganti nilai intrinsik dari basil hutan yang dipungutdari hutan negara dan atau terhadap hasil hutan yang berada pada kawasanhutan yang telah dilepas statusnya menjadi bukan kawasan hutan dan atauhutan negara yang dicadangkan untuk pembangunan di luar sektorkehutanan.

Dana Reboisasi yang selanjutnya disingkat DR adalah dana untuk reboisasidan rehabilitasi hutan serta kegiatan pendukungnya yang dipungut dariPemanfaatan Hasil Hutan Kayu alam yang berasal dari Hutan Negara danatau terhadap hasil hutan kayu hutan alam yang telah dilepas statusnyamenjadi bukan kawasan hutan dan atau hutan negara yang dicadangkanuntuk pembangunan di luar sektor kehutanan dan atau terhadap hasil hutanyang berada pada kawasan hutan yang dilepas statusnya menjadi bukankawasan hutan dan atau hutan negara yang dicadangkan untukpembangunan di luar sektor kehutanan.

Ganti Rugi Tegakan yang selanjutnya disingkat GRT adalah pungutan yangsebagai pengganti nilai tegakan yang rusak dan atau hilang akibat dariperbuatan melanggar hukuman pidana sebagaimana diatur dalam peraturanperundang-undangan.

Penggantian Nilai Tegakan yang selanjutnya disingkat PNT adalah pungutanakibat dari izin pemanfaatan kayu, penggunaan kawasan hutan yang telahdilepas dan dibebani Hak Guna Usaha (HGU) yang masih terdapat hasilhutan kayu dari pohon yang tumbuh secara alami termasuk pada lahanmilik/dikuasai sebelum terbitnya alas titel, dan kegiatan lainnya sesuaiketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Menteri adalah Menteri yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidangkehutanan.

Pasal 2

Harga patokan merupakan dasar perhitungan PSDH, GRT clan PNT.

Harga patokan untuk perhitungan PSDH dan GRT sebagaimana dimaksudpada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri ini.

Harga patokan untuk perhitungan PNT sebagaimana dimaksud pada ayat (1)tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri ini.

Harga patokan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) mulaiberlaku pada tanggal Peraturan Menteri ini ditetapkan sampai tanggal 31Desember 2014.

Pasal 3

Dalam hal masa berlaku Harga Patokan berdasarkan Peraturan Menteri ini telahberakhir dan Harga Patokan baru belum ditetapkan, maka harga patokansebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri ini tetap berlakusebagai dasar perhitungan PSDH, GRT dan PNT.

Pasal 4

Page 4: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

4

Pasal 4

Perhitungan PSDH adalah tarif dikalikan dengan harga patokan PSDHsebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2).

Perhitungan GRT adalah tarif dikalikan dengan harga patokan GRTsebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (2).

Perhitungan PNT adalah tarif dikalikan dengan harga patokan PNTsebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (3).

Tarif sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) adalah tarifsesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 5

Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanMenteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 15 September 2014

MENTERI KEHUTANANREPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ZULKIFLI HASAN

Diundangkan di Jakartapada tanggal 18 September 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

ttd.

AMIR SYAMSUDIN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1329

Salinan sesuai dengan aslinyaKEpALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI,

KRISNA RYA

Page 5: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

1

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR : P.68/Menhut-II/2014TENTANG : PENETAPAN HARGA PATOKAN HASIL HUTAN UNTUK

PERHITUNGAN PROVISI SUMBER DAYA HUTAN, GANTI RUGITEGAKAN DAN PENGGANTIAN NILAI TEGAKAN

PENETAPAN HARGA PATOKAN HASIL HUTAN UNTUK PERHITUNGANPROVISI SUMBER DAYA HUTAN DAN GANTI RUGI TEGAKAN

URAIAN HASIL HUTAN SATUAN TAR!?

A. Kayu:

1. Kayu Bulat dari Hutan Alam.Kelompok Jenis Meranti (KomersilSatu) dan Kelompok Jenis RimbaCampuran (Komersil Dua).a. Kayu yang berasal dari Wilayah

Kalimantan dan KepulauanMaluku.

1) Kelompok Jenis Meranti(Komersil Satu).

Diameter 30 cm s/d 49 cm(KBS);Diameter > 49 cm (KB).

per m3

per m3

730.000

760.000

2) Kelompok Jenis RimbaCampuran (Komersil Dua).

Diameter 30 cm s/d 49 cm(KBS);

Diameter > 49 cm (KB).

per m3

per m3

430.000

450.000

b. Kayu yang berasal dari wilayahSumatera dan Sulawesi.

1) Kelompok Jenis Meranti(Komersil Satu).

Diameter 30 cm s/d 49 cm; per m3 620.000

Diameter > 49 cm. per m3 640.000

2) Kelompok Jenis RimbaCampuran (Komersil Dua).

Diameter 30 cm s/d 49 cm; per m3 320.000

Diameter > 49 cm. per m3 340.000

c. Kayu yang berasal dari wilayahPapua, Nusa Tenggara.

1) Kelompok

Page 6: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

2

URAIAN HASIL HUTAN SATUAN TARIF

1) Kelompok Jenis Meranti(Komersil Satu).

Diameter 30 cm s/d 49 cm; per m3 620.000

Diameter > 49 cm. per m3 640.000

2) Kelompok Jenis RimbaCampuran (Komersil Dua).

Diameter 30 cm s/d 49 cm; per m3 320.000

Diameter > 49 cm. per m3 340.000

d. Kelompok Indah (tanpa batasandiameter).

1) Kelompok Indah Satu.

a. Eboni Bergaris (Diaspyroscelebica Bakh);

per ton 9.150.000

Eboni Hitam (Diaspyrosrumphii Bakh);

Eboni (Diaspyros spp).

per ton

per ton

9.150.000

9.150.0002) Kelompok Indah Dua. per m3 1.500.000

e. Jenis kayu lainnya yang berlakudi seluruh Indonesia.

Kayu Mentaos (Wrigtiajavanica);

per m3 760.000

Kayu Kisereh (Cinnamomumparthenoxy/on);

per m3 760.000

Kayu Giam (Cotylelobiumspp);

per m3 760.000

Kayu Balangeran (Shoreabalangeran);

per m3 760.000

Kayu Perupuk per m3 760.000(Lophopetalum spp);Kayu Kulim (Scorodocarpusborneensis);

per m3 760.000

Kayu Merbau (Intsia spp); per m3 1.800.000Kayu Cendana (Santalumalbum);

Bagian teras per ton 10.600.000Bagian gubal per ton 1.060.000

Kayu Kuning. per m3 753.000Kayu Ulin per m3 1.200.000

11) Ramin per m3 7.000.000f. Kayu Bulat Kecil (KBK). per m3 310.000

g. Kayu

Page 7: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

3

URAIAN HASIL HUTAN SATUAN TARIF

g. Kayu Bulat Kecil (Kecualisortimen jenis lainnya di bawahini).

Kayu Bakar; per sm 22.000Cerucuk; per batang 15.000Tiang Jermal; per batang 48.000Tunggak Jati dan/atautunggak Ulin.

per ton 425.000

2. Kayu bulat dari Hutan TanamanIndustri (HTI)/HTR/HD/HKm

Pinus/ Tusam; per m3 115.000

Acasia; per m3 90.000

Balsa; per m3 50.000

Ekaliptus; per m3 90.000

Gmelina arborea; per m3 65.000Karet; per m3 100.000Sengon;Jenis kayu bulat lainnya dari

per m3 115.000

Hutan Tanaman.Sungkai per m3 100.000Bakau per m3 85.000

3) Jabon per m3 90.0003. Kayu Perum Perhutani dan Daerah

Istimewa Yogyakarta:a. Kayu Bulat Jati

1)Kayu Bulat Diameter > 30 cm; per m3 3.500.0002)Kayu Bulat Kecil.

Diameter 20 - 30 cm per m3 1.900.000Diameter < 20 cm per m3 1.200.000Kayu Bakar per sm 22.000Tunggak Jati

b. Kayu Bulat Sonokeling.1) Kayu Bulat diameter > 30 cm;

per ton

per m3

425.000

1.100.0002)Kayu Bulat Kecil.

Diameter 20 - 30 cm per m3 760.000Diameter < 20 cm per m3 380.000

c) Kayu Bakarc. Kayu Bulat Rimba Indah

(Sonobrit, Mahoni).1)Kayu Bulat diameter > 30 cm;

per sm

per m3

22.000

580.0002)Kayu Bulat Kecil.

Diameter 20 - 30 cm per m3 200.000Diameter < 20 cm per m3 130.000

c) Kayu Bakar per sm 22.000

d. Kayu

Page 8: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

4

URAIAN HASIL HUTAN SATUAN TARIF

d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar,Sengon, Balsa, Eucalypthus,Jabon, Acasia Mangium, Karet danGmelina arborea.

1)Kayu Bulat diameter > 30 cm; per m3 200.0002)Kayu Bulat Kecil.

Diameter 20 - 30 cm per m3 180.000Diameter < 20 cm per m3 130.000

c) Kayu Bakar

e. Kayu Bulat Rimba Campuranselain butir d.1)Kayu Bulat diameter > 30 cm;

per sm

per m3

22.000

180.0002) Kayu Bulat Kecil.

Diameter 20 - 30 cm per m3 130.000Diameter < 20 cm per m3 90.000

c) Kayu Bakar per sm 22.000f. Rasamala (Altingia excelsa per m3 200.000

Naronha).

B. Bukan Kayu dari Hutan Negara.

1. Rotan.

a. Kelompok Rotan Pulut.

Rotan Pulut Merah; per ton 1.800.000

Rotan Pulut Putih; per ton 1.800.000

Rotan Lilin; per ton 1.800.000

Rotan Lacak; per ton 1.800.000

5) Rotan Datuk.b. Kelompok Rotan Sega.

Rotan Sega (Taman);

per ton

per ton

1.800.000

635.000

Rotan Sega Air (Ronti); per ton 635.000

Rotan Sega Badak; per ton 635.000

Rotan Irit/Jahab.c. Kelompok Rotan Lambang.

Rotan Lambang;

per ton

per ton

635.000

910.000

Rotan Anduru; per ton 910.000

Rotan Lita; per ton 910.000

Rotan Sabutan; per ton 910.000

Rotan Ampar Tikar; per ton 910.000

Rotan Terumpu; per ton 910.000

7) Rotan Jermasin. per ton 910.000

d. Kelompok

Page 9: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

5

URAIAN HASIL HUTAN SATUAN TARIF

d. Kelompok Rotan Tohiti (Tohitidan Telang).

Diameter �25 mm;Diameter >25 mm.

e. Kelompok Rotan Manau.Rotan Manau;

per tonper ton

per batang

1.150.0001.500.000

3.000Rotan Manau Tikus; per batang 3.000Rotan Riang; per batang 3.000Rotan Manau Padi.

f. Kelompok Rotan Semambu.Rotan Semambu;

per batang

per batang

3.000

1.000Rotan Tabu-tabu; per batang 2.000Rotan Wilatung; per batang 3.000Rotan Nawi; per batang 3.000

5) Rotan Dahan. per batang 3.000

g. Kelompok Rotan Jenis Lainnya(yang tidak tercantum di atas).

per ton 635.000

2. Getah Kayu Hutan.

Getah Jelutung; per ton 1.200.000Getah Ketiau; per ton 500.000Getah Karet hutan; per ton 5.000.000Getah Hangkang; per ton 50.000Getah Jernang; per ton 3.000.000

Getah Sundik; per ton 550.000g. Getah Pinus. per ton 700.000

3. Damar.

Damar Mata Kucing; per ton 6.000.000Damar Batu; per ton 600.000Damar Kopal; per ton 450.000Damar Pilau; per ton 500.000

Damar Rasak; per ton 300.000

Damar Daging; per ton 200.000

Damar Gaharu; per kg 400.000

Sheetlac; per ton 1.100.000

Gubal Gaharu; per kg 15.000.000

Kemendangan; per kg 25.000

k. Kemenyan; per ton 20.000.000

1. Gambir. per ton 3.250.000

4. Biji-bijian

Page 10: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

6

URAIAN HASIL HUTAN SATUAN TARIF

4. Biji-bijian.Biji Tengkawang; per ton 4.000.000Biji Kemiri; per ton 12.000.000Kenari; per kg 9.200Biga; per ton 300.000Asam; per ton 300.000

Biji-bijian Jenis lainnya yangtidak tercantum di atas.

per ton 500.000

5. Daun-daunan dan akar-akaran.Daun Kayu Putih; per kg 100Daun Cengkeh; per kg 100Akar Sereh; per kg 15.000Akar Lawang; per kg 5.000Akar Wangi; per kg 5.000Akar Pakanangi per kg 1.400

Biji Kopi yang berasal dari kawasanhutan.

per kg 10.000

Kulit Kayu.Acasia; per ton 250.000Bakau; per ton 300.000Kalapari; per ton 150.000Gelam; per ton 100.000Kayu Salaro; per ton 150.000Kayu Laut; per ton 100.000Kayu Lawang; per ton 50.000Kayu Kusarang; per ton 100.000Kayu Manis; per ton 5.000.000Masoi; per ton 27.500.000

k. Nyirih; per ton 400.0001. Tangir; per ton 100.000

Tinggi; per ton 400.000Tarok; per ton 200.000Soga; per ton 150.000Suka; per ton 100.000Pulosantan; per ton 100.000Gemor / Salampati; per ton 200.000Medang Keladi; per ton 100.000

Kulit kayu hutan jenis lainnyayang tidak tercantum di atas.

per ton 325.000

8. Bambu

Page 11: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

KRISNA RYA

7

URAIAN HASIL HUTAN SATUAN TAMP

8. Bambu Hutan.Bambu Apus; per batang 5.000Bambu Petung; per batang 9.000Bambu Milah; per batang 6.000Bambu Glontang. per batang 6.000

9. Tikar.Agel; per lembar 2.000Kolosoa; per lembar 5.000

c. Pandan. per lembar 2.00010. Atap.

Atap Nipah/Kajang; per lembar 5.000Atap Rumbia; per lembar 5.000

c. Atap Sirap. per keping 1.00011. Buah-buahan dan umbi-umbian

yang berasal dari hutan negara.Pala; per ton 1.700.000Tandan buah sawit; per ton 1.300.000Durian; per ton 2.000.000Nangka; per ton 2.000.000Buah merah; per ton 27.500.000Cengkeh. per ton 5.000.000Umbi Porang; per ton 5.000.000Singkong; per ton 500.000

12. Lain-lain.Nibung Bulat; per batang 50.000Lilin Tawon; per kg 2.000

c. Madu; per liter 150.000Sagu;Nipah;

Nira.

per kg

per liter

1.000

32.000Gula. per kg 2.000

Ijuk. per ton 500.000Ketak; per ton 550.000

h. Batang Kelapa Sawit. per m3 80.000

Salinan sesuai dengan aslinya MENTERI KEHUTANANKE A BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

ZULKIFLI HASAN

Page 12: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

1

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIANOMOR : P.68/Menhut-II/2014TENTANG : PENETAPAN HARGA PATOKAN HASIL HUTAN UNTUK

PERHITUNGAN PROVISI SUMBER DAYA HUTAN, GANTI RUGITEGAKAN DAN PENGGANTIAN NILAI TEGAKAN

HARGA PATOKAN HASIL HUTAN UNTUK PERHITUNGAN PNT

URAIAN HASIL HUTAN SATUAN TARIF

Kayu Bulat dari Hutan Alam.Kelompok Jenis Meranti (KomersilSatu) dan Kelompok Jenis RimbaCampuran (Komersil Dua).

a. Kayu yang berasal dari WilayahKalimantan dan KepulauanMaluku.

1) Kelompok Jenis Meranti(Komersil Satu).

Diameter 30 cm s/d 49 cm(KBS);Diameter > 49 cm (KB).

per m3

per m3

376.000

397.2502) Kelompok Jenis Rimba

Campuran (Komersil Dua).Diameter 30 cm s/d 49 cm(KBS);

per m3 129.000

Diameter > 49 cm (KB). per m3 141.250b. Kayu yang berasal dari wilayah

Sumatera dan Sulawesi.1) Kelompok Jenis Meranti

(Komersil Satu).Diameter 30 cm s/d 49 cm; per m3 254.000Diameter > 49 cm. per m3 266.250

2) Kelompok Jenis RimbaCampuran (Komersil Dua).

Diameter 30 cm s/d 49 cm; per m3 48.500Diameter > 49 cm. per m3 60.750

c. Kayu yang berasal dari wilayahPapua, Nusa Tenggara.1) Kelompok Jenis Meranti

(Komersil Satu).Diameter 30 cm s/d 49 cm; per m3 288.500

Diameter > 49 cm. per m3 300.750

2) Kelompok Jenis RimbaCampuran (Komersil Dua).

Diameter 30 cm s/d 49 cm; per m3 67.250

Diameter > 49 cm. per m3 79.500

d. Kelompok

Page 13: Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaransubditpnbp.dephut.net/wp-content/uploads/2014/10/P.-68_Menhut_II… · d. Kayu Bulat jenis Pinus, Damar, Sengon, Balsa, Eucalypthus,

2

d. Kelompok Indah (tanpa batasandiameter).

1) Kelompok Indah Satu.Eboni Bergaris (Diaspyroscelebica Bakh);Eboni Hitam. (Diaspyrosrumphii Bakh);

c. Eboni (Diaspyros spp).

per ton

per ton

per ton

7.885.000

7.885.000

7.885.000

2) Kelompok Indah Dua. per m3 753.000e. Jenis kayu lainnya yang berlaku

di seluruh Indonesia.Kayu Mentaos (Wrigtiajavanica);

per m3 357.000

Kayu Kisereh (Cinnamomumparthenoxylon);

per m3 357.000

Kayu Giam (CotylelobiumsPP);

per m3 357.000

Kayu Balangeran (Shoreabalangeran);

per m3 357.000

Kayu Perupuk per m3 357.000(Lophopetalum spp);Kayu Kulim (Scorodocarpusborneensis);

per m3 357.000

Kayu Merbau (Intsia spp); per m3 1.316.000Kayu Cendana (Santalumalbum);

Bagian teras per ton 9.213.000Bagian gubal per ton 627.000

Kayu Kuning. per m3 350.700Kayu Ulin per m3 753.000

11) Ramin per m3 5.973.000f. Kayu Bulat Kecil (KEiK). per m3 18.500g. Kayu Bulat Kecil (Kecuali

sortimen jenis lainnya di bawahini).

Kayu Bakar; per sm 0Cerucuk; per batang 0Tiang Jermal; per batang 0Tunggak Jati dan/atautunggak Ulin.

per ton 239.500

S n sesnai dengan aslinya MENTERI KEHUTANANALA BIRO HUKUM DAN ORGANISASI, REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

KRISNA RYA ZULKIFLI HASAN