REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP...

25
7 BAB II STRATEGI FOKUS, OBSERVASI, DAN DISKUSI PADA MATERI SISTEM REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP SISWA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Arief S. Sadiman., 2003). Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan (Djamarah, S. B., 2006). Alat komunikasi merumuskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat diinderai, yang berfungsi sebagai sarana atau alat untuk proses komunikasi. Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala jenis sarana yang dapat diinderai yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan demikian media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar dan bertumpu pada tujuan, materi, pendekatan, metode dan evaluasi pembelajaran (Rustaman, 2003).

Transcript of REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP...

Page 1: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

7

BAB II

STRATEGI FOKUS, OBSERVASI, DAN DISKUSI PADA MATERI SISTEM

REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP PENGUASAAN

KONSEP SISWA

A. Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Arief S.

Sadiman., 2003). Bila media adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat

diartikan dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan anak

didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan (Djamarah, S. B., 2006).

Alat komunikasi merumuskan bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat

diinderai, yang berfungsi sebagai sarana atau alat untuk proses komunikasi.

Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi. Oleh karena

itu, dapat dikatakan bahwa media pembelajaran adalah segala jenis sarana yang

dapat diinderai yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk

meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan

demikian media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses belajar

mengajar dan bertumpu pada tujuan, materi, pendekatan, metode dan evaluasi

pembelajaran (Rustaman, 2003).

Page 2: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

8

Setiap materi pelajaran tentu memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi.

Pada satu sisi ada bahan pelajaran yang tidak memerlukan alat bantu, tetapi di lain

pihak ada bahan pelajaran yang sangat memerlukan alat bantu berupa media

pengajaran seperti globe, grafik, gambar, dan sebagainya. Bahan pelajaran dengan

tingkat kesukaran yang tinggi tentu sukar diproses oleh anak didik. Sebagai alat

bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan

pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar

dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang

waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan

media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa

bantuan media (Djamarah, S. B., 2006).

Kegunaan media secara umum di antaranya yaitu memperjelas pesan agar

tidak terlalu verbalistis. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya

indra, menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan

sumber belajar. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. Memberi rangsangan yang sama,

mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Dan proses

pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator),

bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan

pembelajaran (Daryanto, 2010).

Dalam usaha memanfaatkan media sebagai alat bantu ini Edgar Dale

mengadakan klasifikasi pengalaman menurut tingkat dari yang paling konkret ke

Page 3: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

9

yang paling abstrak. Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama kerucut

pengalaman atau cone of experience (Sadiman, 2008) yang dapat dilihat pada

gambar 2.1.

Gambar 2.1. Kerucut Pengalaman E. Dale (Sadiman, 2008)

Kerucut Pengalaman E. Dale tersebut menyatakan bahwa hasil belajar

seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (konkrit), kenyataan yang

ada dilingkungan melalui benda tiruan, sampai kepada lambing verbal (abstrak).

Semakin ke atas di puncak kerucut semakin abstrak media penyampai pesan itu.

Dalam materi pelajaran biologi terdapat beberapa konsep abstrak yang perlu

disampaikan guru agar menjadi lebih konkrit sehingga siswa dapat memahaminya.

Lambang Kata

Lambang Visual

Gambar Diam, Rekaman,

Radio

Gambar Hidup Pameran

Televisi

Karyawisata

Dramatisasi

Benda Tiruan/Pengalaman

Pengalaman Langsung

Abstrak

Konkrit

Page 4: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

10

Untuk mempermudah penyampaian materi tersebut guru dapat menggunakan

media pembelajaran berupa lambang-lambang visual.

1. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media menurut bentuk penyajian dan cara penyajiannya dapat diklasifikasikan

menjadi tujuh kelompok yaitu :

1) Kelompok Kesatu

a. Media Grafis, adalah media visual yang menyajikan fakta, idea tau

gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, dan

simbol/gambar. Grafis biasanya digunakan untuk menarik perhatian,

memperjelas sajian ide, dan mengilustrasikan fakta-fakta sehingga

menarik dan diingat orang. Yang termasuk media grafis antara lain

grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flannel dan bulletin board.

b. Media Bahan Cetak, adalah media visual yang pembuatnya melalui

proses pencetakan/printing atau offset. Media bahan cetak ini menyajikan

pesannya melalui huruf dan gambar-gambar yang diilustrasikan untuk

lebih memperjelas pesan atau informasi yang disajikan. Jenis media

bahan cetak meliputi buku teks, dan modul, bahan pengajaran

terprogram.

c. Media Gambar Diam, adalah media visual yang berupa gambar yang

dihasilkan melalui proses fotografi. Jenis gambar ini adalah foto.

Page 5: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

11

2) Kelompok Kedua

Media Proyeksi Diam, adalah media visual yang diproyeksikan atau media

yang memproyeksikan pesan, dimana hasil proyeksinya tidak bergerak atau

memiliki sedikit unsur gerakan. Jenis media ini diantaranya OHP/OHT,

Opaque Projector, Slide, dan Filmstrip.

3) Kelompok Ketiga

Media Audio, adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat

diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan

disampaikan dituangkan kedalam lambang-lambang auditif yang berupa

kata-kata, musik, dan sound effect. Jenis media audio ini diantaranya media

radio, dan media alat perekam pita magnetic.

4) Kelompok Keempat

Media Audiovisual diam, adalah media yang penyampaian pesannya dapat

diterima oleh indera pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi

gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur

gerak. Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), film strip

bersuara dan halaman bersuara.

5) Kelompok Kelima

Film disebut juga gambar hidup (motion pictures), yaitu serangkaian

gambar diam (still pictures) yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan

sehingga menimbulkan kesan hidup dan bergerak. Film merupakan media

yang menyajikan pesan audiovisual dan gerak. Oleh karenanya, film

Page 6: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

12

memberikan kesan yang impresif bagi pemirsanya. Ada beberapa jenis film,

diantaranya film bisu, film bersuara, dan film gelang yang ujungnya saling

bersambungan dan proyeksinya tak memerlukan penggelapan ruangan.

6) Kelompok Keenam

Televisi, adalah media yang dapat menampilkan pesan secara audiovisual

dan gerak (sama dengan film). Jenis media televisi diantaranya : televise

terbuka (open boardcast television), televisi siaran terbatas/TVST (Cole

Circuit Televirion/CCTV), dan Video-Cassette Recorder (VCR).

7) Kelompok Ketujuh

Pengertian multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi image.

Multi media merupakan suatu sistem penyampaian dengan menggunakan

berbagai jenis bahan belajar yang membentuk suatu unit atau paket.

Contohnya suatu modul belajar yang terdiri atas bahan cetak, bahan audio,

dan bahan audiovisual. Sedangkan multi image merupakan gabungan dari

beberapa jenis proyeksi visual yang digabungkan lagi dengan komponen

audio yang kuat, sehingga dapat diselenggarakan pertunjukan besar yang

cocok untuk penyajian di suatu auditorium yang luas (Susilana, 2009).

2. Fungsi Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran diantaranya mencakup :

a. Memperjelas dan memperkaya atau melengkapi informasi yang diberikan

secara verbal.

Page 7: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

13

b. Meningkatkan motivasi dan perhatian siswa untuk belajar.

c. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyampaian informasi.

d. Menambah variasi penyajian materi.

e. Pemulihan media yang tepat akan menimbulkan semangat, gairah, dan

mencegah kebosanan siswa untuk belajar.

f. Kemudahan materi untuk dicerna dan lebih membekas, sehingga tidak

mudah dilupakan siswa.

g. Memberikan pengalaman yang lebih konkrit bagi hal yang mungkin abstrak.

h. Meningkatkan keingintahuan (curiousity) siswa.

i. Memberikan stimulus dan mendorong respon siswa (Rustaman, 2003).

B. Multimedia Pembelajaran

Multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang

digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan

(pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pilihan, perasaan,

perhatian dan kemauan siswa sehingga secara sengaja proses belajar terjadi,

bertujuan dan terkendali. Apabila multimedia pembelajaran dipilih,

dikembangkan dan digunakan secara tepat dan baik, akan memberi manfaat yang

sangat besar bagi para guru dan siswa. Secara umum manfaat yang dapat

diperoleh adalah proses pembelajaran lebih menarik, lebih interaktif, jumlah

waktu mengajar dapat dikurangi, kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan dan

proses belajar mengajar dapat dilakukan di mana dan kapan saja, serta sikap

Page 8: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

14

belajar siswa dapat ditingkatkan. Manfaat diatas akan diperoleh mengingat

terdapat keunggulan dari sebuah multimedia pembelajaran, yaitu: 1) memperbesar

benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, seperti kuman, bakteri,

elektron dan lain-lain; 2) memperkecil benda yang sangat besar yang tidak

mungkin dihadirkan ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung, dan lain-lain; 3)

menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan berlangsung cepat

atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu mesin, beredarnya

planet Mars, berkembangnya bunga dan lain-lain; 4) menyajikan benda atau

peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang, salju dan lain-lain; 5) menyajikan

benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan gunung berapi, harimau,

racun dan lain-lain; 6) meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa. Sebagai

salah satu komponen sistem pembelajaran, pemilihan dan penggunaan multimedia

pembelajaran harus memperhatikan karakteristik komponen lain, seperti: tujuan,

materi, strategi dan juga evaluasi pembelajaran. Karakteristik multimedia

pembelajaran adalah sebagai berikut: 1) Memiliki lebih dari atu media yang

konvergen, misalnya menggabungkan unsur audio dan visual; 2) Bersifat

interaktif, dalam pengertian memiliki kemampuan untuk mengakomodasi respon

pengguna; 3) Bersifat mandiri, dalam pengertian memberi kemudahan dan

kelengkapan isi sedemikian rupa sehingga pengguna bisa menggunakan tanpa

bimbingan orang lain. Selain memenuhi ketiga karakteristik tersebut, multimedia

pembelajaran sebaiknya juga memenuhi fungsi sebagai berikut: 1) Mampu

memperkuat respon pengguna secepatnya dan sesering mungkin; 2) Mampu

Page 9: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

15

memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengontrol laju kecepatan

belajarnya sendiri; 3) Memperhatikan bahwa siswa mengikuti suatu urutan yang

jelas dan terkendalikan (Daryanto, 2010).

C. Strategi Meningkatkan Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan

untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan.

Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola

umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar

untuk mencapai tujuan yang telah digariskan (Djamarah, 2006).

Ada empat strategi dasar dalam belajar mengajar yang meliputi hal-hal

berikut: 1)Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi

perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang

diharapkan; 2)Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi

dan pandangan hidup masyarakat; 3)Memilih dan menetapkan prosedur, metode,

dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat

dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan mengajarnya;

4)Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta

standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam

melakukan evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan

dijadikan umpan balik buat penyempurnaan sistem instruksional yang

bersangkutan secara keseluruhan. Strategi belajar mengajar adalah suatu rencana

Page 10: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

16

kegiatan pembelajaran yang dirancang secara seksama sesuai dengan tuntutan

kurikulum sekolah untuk mencapai hasil belajar siswa yang optimal, dengan

memilih pendekatan, metode, media, dan keterampilan-keterampilan

(membelajarkan, bertanya, berkomunikasi). Proses belajar mengajar merupakan

kegiatan interaksi antara guru-siswa dan komunikasi timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi dan

komunikasi timbal balik antara guru dan siswa merupakan ciri dan syarat utama

bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Perlu lebih dipahami bahwa

interaksi dalam proses belajar mengajar tidak sekedar hubungan komunikasi

antara guru dan siswa, tetapi merupakan interaksi edukatif yang tidak hanya

penyampaian materi pelajaran melainkan juga menanamkan sikap dan nilai pada

diri siswa yang sedang belajar (Rustaman, 2003).

Menentukan strategi pembelajaran dilakukan untuk mengelola program

pembelajaran yang didesain agar dapat membantu siswa dalam melakukan proses

pembelajaran yang bermakna. Strategi yang digunakan disebut dengan istilah

strategi pembelajaran atau instructional strategi. Bentuk-bentuk strategi

pembelajaran yang dapat digunakan dalam mengimplementasikan aktivitas

pembelajaran yaitu aktivitas pra-pembelajaran, penyajian materi pembelajaran,

dan aktivitas tindak lanjut dari kegiatan pembelajaran. Strategi pembelajaran yang

dipilih untuk digunakan perlu didasarkan pada faktor-faktor sebagai berikut :

a. Teori terbaru tentang aktivitas pembelajaran,

b. Penelitian tentang hasil belajar,

Page 11: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

17

c. Karakteristik media pembelajaran yang akan digunakan untuk menyampaikan

materi pembelajaran,

d. Materi atau substansi yang perlu dipelajari oleh siswa, dan

e. Karakteristik siswa yang akan terlibat dalam kegiatan pembelajaran.

Pemilihan strategi pembelajaran yang tepat perlu dilakukan dalam mendesain

berbagai aktivitas pembelajaran seperti halnya interaksi pembelajaran yang

berlangsung di kelas, pembelajaran dengan menggunakan media (mediated

instruction), dan sistem pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan jaringan

komputer atau internet dan web (Pribadi, 2009).

Menurut Tasker. R. dan Dalton. R. (2006), kriteria kunci untuk

meningkatkan media visualisasi sebagai strategi belajar yaitu:

1. Menggunakan pendekatan konstruktivisme dan memusatkan perhatian siswa

pada ciri kunci model mentah awal di tingkat molekuler, sebelum melihat

animasi;

2. Memberikan kesempatan melakukan diskusi berpasangan mengenai ide-ide

dan hal-hal yang sulit;

3. Melatih dan mengaplikasikan keterampilan visualisasi yang dikembangkan,

dengan harapan kemampuannya tersebut bernilai dan dapat diukur.

Strategi pertama Tasker. R. dan Dalton. R. (2006) adalah menerapkan

pendekatan kontruktivis. Menurut paham kontruktivis, pembelajar telah memiliki

pengetahuan awal. Belajar merupakan proses pengkonstruksian suatu

pengetahuan berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki. Belajar adalah

Page 12: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

18

perubahan konsepsi pembelajar. Dan proses pengkonstruksian pengetahuan

berlangsung dalam suatu konteks sosial tertentu. Berdasarkan hal tersebut, maka

pemilihan media yang sesuai dengan konteks sosial siswa merupakan hal pertama

yang perlu disiapkan.

Strategi ini adalah sebuah daftar yang memfokuskan perhatian peserta didik

tentang butir-butir penting yang dipelajari dan membantu guru menilai tingkat

kepandaian peserta didik menggambarkan butir-butir penting yang dipelajari.

Tujuan Pembelajaran ini yaitu untuk meningkatkan kecakapan menyimak,

mengembangkan kemampuan berkonsentrasi, meningkatkan kecakapan

menghafal, meningkatkan kecakapan mendengar, mengembangkan kecakapan

dalam belajar, strategi dan kebiasaan-kebiasaan, mempelajari terma-terma dan

fakta-fakta ilmu pengetahuan serta mempelajari konsep-konsep dan teori-teori

(Zaini, 2008). Memfokuskan perhatian siswa pada fitur atau kunci model mental

awal merupakan langkah berikutnya agar penggunaan media menjadi lebih

efektif. Tidak dapat dipungkiri, bahwa mengajar IPA berarti mengajarkan konsep

kepada siswa. Menurut Dahar (1996) guru hendaknya menentukan konsep-konsep

yang akan diajarkan pada siswa, tingkat-tingkat pencapaian konsep yang

diharapkan dari siswa dan metode mengajar yang akan digunakan. Konsep-

konsep memiliki karakteristik yang meliputi nama konsep, atribut-atribut kriteria

dan atribut-atribut variabel, definisi konsep, contoh-contoh dan non contoh dari

konsep, dan hubungan konsep dengan konsep-konsep lain. Pada hubungan konsep

terhadap konsep lain maka konsep dibedakan menjadi konsep superordinat,

Page 13: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

19

koordinat, dan subordinat yang dapat digambarkan dengan peta konsep.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka apabila dalam mengajarkan suatu konsep

melalui media, guru hendaknya dapat menunjukkan nama dan atribut kritis suatu

konsep sebelum siswa melakukan pengamatan terhadap media. Berbagai teknik

dapat digunakan untuk memfokuskan siswa pada atribut kritis suatu konsep.

Diantaranya melalui pertanyaan. Pertanyaan penting diajukan sebelum siswa

melihat pesan dalam media, agar perhatian siswa terfokus pada atribut yang

ditanyakan. Melalui kegiatan mengamati, kita belajar tentang dunia sekitar kita

yang fantastis. Manusia mengamati objek-objek dan fenomena alam dengan

pancaindra, dan perasa. Mengamati merupakan tanggapan terhadap berbagai

objek dan peristiwa alam dengan menggunakan pancaindra. Mengamati memiliki

dua sifat utama, yakni sifat kualitatif dan sifat kuantitatif. Mengamati bersifat

kualitatif apabila dalam pelaksanaannya hanya menggunakan pancaindra untuk

memperoleh informasi. Sedangkan mengamati bersifat kuantitatif apabila dalam

pelaksanaannya selain menggunakan pancaindra, juga menggunakan peralatan

lain yang memberikan informasi khusus dan tepat (Dimayati, 2009).

Strategi kedua Tasker. R. dan Dalton. R. (2006) adalah memberikan

kesempatan melakukan diskusi berpasangan mengenai ide-ide dan hal-hal yang

sulit. Diskusi pada dasarnya merupakan musyawarah untuk mencari titik

pertemuan pendapat, tentang suatu masalah. Diskusi dapat dibedakan menjadi

diskusi kelompok dan diskusi kelas. Diskusi kelas adalah semacam brain

storming (pertukaran pendapat). Dalam hal ini guru mengajukan pertanyaan

Page 14: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

20

kepada seluruh kelas. Jawaban dari siswa diajukan lagi kepada siswa lain atau

dapat pula meminta pendapat siswa lain tentang hal itu. Sehingga terjadi

pertukaran pendapat secara serius dan wajar (Ali, M., 2000). Pada diskusi

kelompok, permasalahan yang akan didiskusikan dapat dilontarkan guru pada

awal pembelajaran sehingga setiap kelompok membahas permasalahan yang

sama, tetapi dapat juga diberikan dalam bentuk LKS untuk tiap kelompok.

Permasalahan yang disampaikan dalam bentuk LKS dapat sama tetapi dapat pula

merupakan submasalah yang berbeda untuk tiap kelompok yang hasilnya akan

didiskusikan dalam diskusi kelas (Rustaman, 2005). Sedangkan diskusi

merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan cara membahas masalah

atau topik penting untuk memperoleh pemahaman dan pengetahuan. Setiap

peserta dapat memberikan opini terhadap masalah atau topik yang didiskusikan

(Pribadi, 2009).

Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan. Pesan terkadang sulit

untuk diterima oleh siswa oleh karena itu, siswa memerlukan bantuan baik dari

guru maupun temannya. Metode diskusi berpasangan merupakan metode untuk

menggali dan menemukan pesan yang tersimpan dalam media. Menurut Sadiman,

et al (2003) media dapat digunakan secara berkelompok. Kelompok itu dapat

berupa kelompok kecil dengan anggota 2 s/d 8 orang. Atau berupa kelompok

besar yang beranggotakan 9 s/d 40 orang. Media yang dirancang untuk digunakan

secara berkelompok juga memerlukan buku petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya

ditujukan kepada pimpinan kelompok, tutor atau guru. Keuntungan belajar

Page 15: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

21

menggunakan media secara berkelompok ialah bahwa kelompok itu dapat

melakukan diskusi tentang bahan yang sedang dipelajari. Diskusi dapat dilakukan

baik sebelum maupun sesudah mereka menggunakan media itu. Media yang

digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan: 1) suara

yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga semua anggota

kelompok dapat mendengarnya; 2) gambar atau tulisan dalam media itu harus

cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua anggota kelompok itu; 3) perlu ada

alat penyaji yang dapat memperkeras suara (amplifier) dan membesarkan gambar

(proyektor).

D. Penguasaan Konsep Sistem Reproduksi

Pengertian konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri-ciri,

karakter atau atribut yang sama dari sekelompok objek atau fakta baik suatu

proses, peristiwa, benda atau fenomena di alam yang membedakannya dari

kelompok lain. Sesudah memilih konsep-konsep yang akan diajarkan, guru

hendaknya merencanakan strategi-strategi pengajaran untuk mengajarkan konsep-

konsep itu. Dalam merencanakan, guru harus memutuskan tingkat pencapaian

konsep yang mana dapat diharapkan dari para siswa. Analisis konsep akan dapat

menolong guru dalam hal ini, dan memilih materi pelajaran yang akan diberikan.

Tingkat pencapaian konsep yang diharapkan dari siswa, tergantung pada

kompleksitas dari konsep, dan tingkat perkembangan kognitif siswa. Ada siswa

yang belajar konsep pada tingkat konkret rendah atau tingkat identitas, ada pula

Page 16: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

22

siswa yang mampu mencapai konsep pada tingkat klasifikatori atau tingkat

formal. Dengan demikian penguasaan konsep dapat diartikan sebagai kemampuan

seseorang dalam mengungkapkan kembali suatu objek tersebut. Penguasaan

konsep dapat diperoleh dari pengalaman dan proses belajar (Rustaman, 2003).

Salah satu prinsip penilaian hasil belajar berdasarkan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) adalah belajar tuntas. Ketuntasan belajar setiap

indikator yang sudah ditetapkan dalam suatu Kompetensi Dasar berkisar antara 0-

100. Angka maksiamal 100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target

ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan

dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal (KKM) di bawah target nasional

kemudian ditingkatkan secara bertahap dengan mempertimbangkan tiga aspek

kriteria, yaitu kompleksitas (merujuk pada tingkat kesulitan pencapaian

kompetensi yang dimaksud), daya dukung sekolah (alat peraga, laboratorium,

kompetensi guru dan perpustakaan), dan intake peserta didik (BSNP, 2006).

Berdasarkan KKM yang berlaku di sekolah tempat dilaksanakannya penelitian

adalah sebesar 70. Oleh karena itu, angka yang digunakan untuk rata-rata yang

ingin dicapai mengacu pada KKM yang diberlakukan disekolah. Menurut

Suryosubroto (2002), ketuntasan belajar dapat dilihat secara kelompok maupun

secara perseorang. Secara kelompok, ketuntasan belajar dinyatakan telah dicapai

jika sekurang-kurangnya 85% dari siswa dalam kelompok yang bersangkutan

telah memenuhi kriteria ketuntasan yang belajar secara perorangan. Sedangkan

secara perorangan, ketentuan belajar dinyatakan telah terpenuhi jika seseorang

Page 17: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

23

(siswa) telah mencapai taraf penguasaan minimal yang ditetapkan bagi setiap unit

bahan yang dipelajarinya.

Sistem reproduksi merupakan salah satu materi yang harus disampaikan

untuk siswa SMA Kelas XI IPA. Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) Badan Standar Nasional Pendidikan tahun 2006

penjelasannya bisa dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.1 SK dan KD Materi Sistem Reproduksi

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada Salingtemas.

3.7 Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses yang meliputi pembentukan sel kelamin, ovulasi, menstruasi, fertilisasi, kehamilan, dan pemberian ASI, serta kelainan/penyakit yang dapat terjadi pada sistem reproduksi manusia.

Sumber: KTSP (BSNP, 2006)

Materi sistem reproduksi pada manusia mempunyai beberapa karakteristik, antara

lain adanya beberapa proses yang cukup rumit, kompleks, dan tidak bisa diamati

dengan langsung tanpa alat bantu tertentu. Strategi fokus, observasi dan diskusi

berbantuan multimedia diharapkan dapat memperjelas penyampaian materi

tersebut, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa.

Page 18: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

24

Tabel 2.2 Karakteristik Konsep Sistem Reproduksi Manusia

Konsep Penjelasan Konsep Sifat konsep

Reproduksi Sistem reproduksi merupakan proses pewarisan materi genetis dari satu generasi ke generasi berikutnya

Sistem reproduksi memuat konsep-konsep abstrak dan rumit yang tidak dapat diindrai secara langsung.

Organ dan Fungsi Reproduksi

Organ reproduksi manusia dibedakan menjadi dua yaitu : • Organ Reproduksi Pria

- Bagian luar meliputi skrotum dan penis.

- Bagian dalam meliputi testis, saluran reproduksi (epididimis, vas deferens, vesikula seminalis, duktus ejakulatoris) dan kelenjar kelamin (kelenjar prostat dan kelenjar cowper).

� Fungsi : - Penis = Alat kopulasi - Skrotum = kulit pembungkus testis

dan menjaga suhu testis - Testis = organ tempat terjadinya

spermatogenesis & penghasil hormone testosterone

- Epididimis = tempat pematangn & penyimpanan sperma

- Vas deferens = saluran untuk menyalurkan sperma ke vesikula seminalis

- Duktus ejakulatoris = saluran untuk menyalurkan sperma ke uretra

- Vesikula seminalis = menghasilkan cairan yang mengandung fruktosa dan vitamin, bersifat alkalis untuk member makanan sperma

- Kelenjar prostat = menghasilkan cairan alkalis yang

Struktur organ reproduksi pada pria dan wanita merupakan hal kongkret namun bentuk serta fungsinya tidak dapat diindrai secara langsung.

Page 19: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

25

menyeimbangkan residu urin di uretra dan keasaman vagina.

- Kelenjar cowper = bersama kelenjar asesoris lain untuk menghasilkan semen yang bersifat alkalis.

• Struktur sperma - Kepala yang pada ujungnya

mengandung akrosom yang menghasilkan enzim hialuronidase yang membantu sperma menembus pelindung telur saat fertilisasi

- Leher, terdapat mitokondria tempat berlangsungnya oksidasi sel untuk membentuk energi sehingga sperma dapat bergerak aktif

- Ekor, alat gerak sperma agar mencapai ovum

• Organ Reproduksi Wanita - Bagian luar berupa vulva yang terdiri

dari labia mayora, labia minora, klitoris, mons pubis/veneris

- Bagian dalam terdiri dari ovarium, fimbrae, oviduk (tuba falopii), uterus (rahim), serviks (mulut rahim), dan vagina.

� Fungsi - Labia mayora = melindungi vagina - Labia minora = melindungi vagina - Mons pubis/veneris = tempat

bertemunya bibir vagina pada bagian atas yang tampak membukit

- Klitoris = organ erektil yang banyak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf

- Ovarium = tempat terjadinya oogenesis, tempat dihasilkannya estrogen dan progesteron

- Fimbrae = menangkap ovum yang dilepaskan ovarium

Page 20: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

26

- Oviduk = menghubungkan rahim dengan uterus & tempat terjadinya fertilisasi

- Uterus = tempat berkembangnya janin

- Serviks = batas penis waktu masuk ke dalam vagina, jalan lahir bayi sewaktu persalinan

- Vagina = saluran tempat kopulasi dan tempat keluarnya bayi dan dan darah haid

Gambar 2.2 Organ reproduksi pria www.facebook.com/note.

Gambar 2.3 Struktur sperma www.biologigonz.blogspot.com

Gambar 2.4 Organ reproduksi wanita

www.bujangelitz.wordpress.com

Page 21: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

27

Pembentukan sel-sel kelamin

(spermatogenesis dan oogenesis)

Spermatogenesis dan oogenesis dapat dibedakan menjadi : • Spermatogenesis :

- Terjadi pada = Pria - Tempat terjadinya = tubulus

seminiferus pada testis - Jenis sel hasil pembelahan =

spermatosit primer, spermatosit sekunder, spermatid, spermatozoa

- Jumlah sel akhir yang dihasilkan = empat

- Jumlah kromosom sel baru = 23 - Jumlah sel baru yang fertil/fungsional

= empat

• Oogenesis : - Terjadi pada = Wanita - Tempat terjadinya = ovarium - Jenis sel hasil pembelahan = oosit

primer, oosit sekunder, polosit sekunder, ootid, polosit sekunder

- Jumlah sel akhir yang dihasilkan = dua

- Jumlah kromosom sel baru = 23 - Jumlah sel baru yang fertil/fungsional

= satu

Proses spermatogenesis dan oogenesis merupakan konsep yang abstrak dan rumit serta tidak dapat diindrai secara langsung

Proses ovulasi, menstruasi, fertilisasi

• Ovulasi, pelepasan sel telur atau ovum yang telah matang dari ovarium

• Menstruasi, perdarahan secara periodik dan bersiklus dari uterus yang disertai peluruhan endometrium

• Fertilisasi, proses peleburan antara inti

sel telur (ovum) dengan inti sel sperma (spermatozoa)

Proses terjadinya ovulasi, menstruasi dan fertilisasi merupakan proses yang rumit dan abstrak sehingga memerlukan bantuan pembelajaran dengan media

Proses kehamilan dan persalinan

• Kehamilan, Zigot selanjutnya akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam perjalanannya ke uterus, zigot

Proses kehamilan dan persalinan merupakan konsep yang abstrak perlu

Page 22: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

28

membelah secara mitosis berkali-kali. • Persalinan, merupakan proses

kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkala hingga bayi dilahirkan.

diindrai secara langsung melalui media pembelajaran yang sesuai dengan materi tersebut.

Pemberian ASI Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan tunggal yang mampu memenuhi kebutuhan bayi untuk tumbuh selama enam bulan pertama kehidupannya

Pemberian ASI merupakan hal kongkret namun perlu menggunakan media pembelajaran yang sesuai bagaimana cara pemberian ASI yang baik.

Kelainan/penyakit pada sistem reproduksi manusia

Gangguan menstruasi Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3-6 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi. Kanker serviks Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal yang tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina, dan kelenjar limfe panggul. Endometriosis Keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk, atau jauh di

Kelainan/ penyakit pada sistem reproduksi manusia diperlukan penjelasan yang khusus mengenai penyebab dan cara mengatasi kelainan tersebut.

Page 23: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

29

luar uterus, misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit, dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulitnya terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi, atau bedah laser. Infeksi vagina Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif, terutama wanita menikah. Penyebabnya adalah akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi.

Hipogonadisme Penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi, dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormone. Kriptorkidisme Kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang testosterone. Jika belum turun juga maka dilakukan pembedahan. Uretritis Peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chalamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum, atau

Page 24: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

30

virus herpes.

Prostatitis Peradangan prostat. Penyebab dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri. Epididimitis Infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia. Orkitis Peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

Page 25: REPRODUKSI BERBASIS MULTIMEDIA TERHADAP …a-research.upi.edu/operator/upload/s_bio_0700467_bab_ii.pdf · Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya

31