repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2089/12/SKRIPSI LENGKAPd… · Web viewFenomena...
Transcript of repo.stikesicme-jbg.ac.idrepo.stikesicme-jbg.ac.id/2089/12/SKRIPSI LENGKAPd… · Web viewFenomena...
SKRIPSI PENGARUH KOMPRES RIMPANG BANGLE(Zingiber Purpureum
Roxb.)TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS
(Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro)
HARTINI15.321.0060
PROGRAM STUDI S1-ILMU KEPERAWATANSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKAJOMBANG
2019
SKRIPSI PENGARUH KOMPRES RIMPANG BANGLE(Zingiber Purpureum
Roxb.)TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA OSTEOARTHRITIS
(Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro)
SKRIPSI
Diajukansebagaisalahsatusyaratuntukmenyelesaikanpendidikanpada
program Studi S1
IlmuKeperawatanPadaSekolahTinggiIlmuKesehatanInsanCendekiaMedikaJomba
ng
HARTINI153210060
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKAJOMBANG
2019
i
SURAT PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawahini :
Nama : HARTINI
NIM : 153210060
Tempattanggal lahir : Bojonegoro, 08Oktober 1997
Institusi : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia
Medika Jombang Program Studi S1 Keperawatan
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Kompres Rimpang
Bangle (Zingiber Purpureum Roxb.)Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada
Penderita Osteoarthritis” Di Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten
Bojonegoro adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagaian maupun
keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar- benarnya dan
apa bila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademis.
Jombang, 25 Mei 2019
Yang menyatakan
HARTINI NIM : 153210060
ii
iii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : HARTINI
NIM : 153210060
Jenjang : Sarjana
Program Study : S1 Keperawatan
Menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keseluruhan benar – benar
bebas dari plagiasi.Jika di kemudian hari terbukti melakukan plagiasi,
maka saya siap di tindak sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Jombang,05 Agustus 2019
Saya yang menyatakan
HARTINI
NIM : 153210060
iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : HARTINI
NIM : 153210060
Jenjang : Sarjana
Program Study : S1 Keperawatan
Alamat : Dsn. Lebak Rt/Rw 012/006 Ds. Sudah Kec. Malo
Kab. Bojonegoro
No.HP : 085645379689
Email : [email protected]
Judul : Pengaruh Kompres Rimpang Bangle (Zingiber
Purpureum Roxb) Terhadap Penurunan Intensitas
Nyeri Pada Penderita Osteoarthritis di Dusun
Lebak
Jombang,05 Agustus 2019
Saya yang menyatakan
v
PERSETUJUAN SKRIPSI
J u d u l : PENGARUH KOMPRES RIMPANG BANGLE
(ZINGIBER PURPUREUM ROXB.) TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA
PENDERITA OSTEOARTHRITIS
NamaMahasiswa : HARTINI
NIM : 153210060
TELAH DI SETUJUI KOMISI PEMBIMBINGPADA TANGGAL 14 AGUSTUS 2019
Pembimbing Utama Pembimbing Anggota
Dr.Hariyono,M.Kep. Ucik Indrawati.S,Kep.,Ns.,M.KepNIK 04.05.052 NIK.04.08.123
Mengetahui,
Ketua Stikes Ketua Program Studi
H. Imam Fathoni, SKM.,MM Inayatur Rosyidah, S.kep Ns. M.KepNIK 03.04.022 NIK 03.04.053
vi
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah di ajukan oleh :
NamaMahasiswa : HARTINI
NIM : 153210060
Program Studi : S1 Keperawatan
J u d u l : PENGARUH KOMPRES RIMPANG BANGLE
(ZINGIBER PURPUREUM ROXB.) TERHADAP
PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA
PENDERITA OSTEOARTHRITIS
Telah berhasil di pertahankan dan di uji di hadapan Dewan Penguji dan diterima
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program Studi S1
Ilmu Keperawatan.
Komisi Dewan Penguji
Ketua Dewan Penguji : Lilis Majidah, S.Pd.M.Kes ( )
Penguji I : Dr. Hariyono, M.Kep ( )
Penguji II : Ucik Indrawati, S.Kep.Ns.,M.Kep ( )
Ditetapkan di : JOMBANG
PadaTanggal : 14 Agustus 2019
vii
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di Bojonegoro pada tanggal 08 Oktober 1997 putri dari
Bapak Alm.Surani dan Jamirah. Peneliti merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara.
Tahun 2009 peneliti lulus dari SDN SUDAH , Tahun 2012 peneliti lulus
dari SMP N 1 MALO, Tahun 2015 peneliti lulus dari MA ISLAMIYAH MALO
dan pada tahun yang sama peneliti lulus seleksi STIKes Insan Cendekia Medika
Jombang. Peneliti memilih program Studi S1 Keperawatan di STIKes ICMe
Jombang.
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar – benarnya.
Jombang, 25 Mei 2019
Peneliti
viii
MOTO
“Berusaha, Semangat, Sukses lakukan semua dengan Sabar, Syukur, Ikhlas“
ix
PERSEMBAHAN
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan mengucap syukur AlhamdulillahSegala puji bagi-Mu ya Rabb yang sudah
melimpahkan kasih sayang dan kebesaranmu untuk metakdirkanku hingga ke titik
ini. Tak lupa sholawat serta salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah
SAW yang telah menuntun menuju jalan terang benderang.
Saya persembahkan karya tulis ini kepada:
1. Terima kasih kepada kedua malaikat tak bersayap, untuk ibu tercinta
wanita hebat yang telah meberikan harapan, kesempatan juga kepercayaan
ini kepada saya, serta do’a yang tulus yang senangtiasa mengiringi
langkah saya, juga ayah tersayang karenamu aku sampai pada titik ini
maaf belum sempat membahagiakanmu ayah, semoga impianmu dapat ku
wujudkan meski dirimu tak lagi ada di sampingku.
2. Terima kasih untuk kakak-kakak saya yang sudah membantu ibu saya agar
saya mencapai semua ini, maafkan adikmu yang manja ini sehingga
menambah bebanmu dalam mewujudkan pendidikan ini.
3. Terima kasih untuk dosen- dosen yang telah membimbing dan meberikan
ilmu kepada saya, semoga Allah membalas jasa-jasamu dan
memberikanmu barakah ilmu.
4. Terima kasih juga untuk teman – teman seperjuanganatas pengalaman
yang mungkin tak lagi kudapatkan untuk kembali bersama kalian semua,
kebersamaan selama 4 tahun menjadikan kita seperti keluarga namun beda
orang tua, semogailmu yang kita dapatkan manfat dan barakah.
x
5. Terima kasih juga pada semua teman-temanku yang tak bisa kusebutkan
satu-persatu yang ada untuk membantu, menyemangati maupun
menghiburku dalam menyelesaikan skripsi ini
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga
skripsi dengan judul “Pengaruh Kompres Rimpang Bangle (Zingiber Purpureum
Roxb.)Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Penderita Osteoarthritis” di
Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro dapat diselesaikan.
Dalam penyususanan proposal penelitianini, peneliti yakin dan percaya
bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari semua pihak. Maka
penulis menyampaikan banyak terimakasih kepada;
1. H. Imam Fatoni,SKM., MM. selaku ketua STIKES ICME Jombang.
2. Inayatur Rosyidah, S.Kep.Ns, M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan
3. Dr. Hariyono, M.,Kep selaku pembimbing utama
4. Ucik Indrawati, S. Kep.Ns, M.Kep selaku pembimbing anggota.
5. Orang tua yang senatiasa mendoakan saya, dan semua teman –teman yang
selalu memberikan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan .
Penelitimenyadaribahwamasihbanyakkekurangandalam penyusuanan
skripsi ini, makadengansegalakerendahanhatipenulismengharap saran dankritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini
Jombang, 25 Mei 2019
Peneliti
xii
ABSTRAK
PENGARUH KOMPRES RIMPANG BANGLE (Zingiber Purpureum Roxb.) TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PENDERITA
OSTEOARTHRITIS(Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro)
Oleh :HARTINI
Osteoarthritis merupakan penyakit tersering yang menyebabkan timbulnya nyeri dan disabilitas gerakan.Osteoarthritis lebih banyak ditemukan pada perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki yaitu 68,67%. Osteoarthritis dapat menyerang semua sendi, namun predileksi yang tersering adalah pada sendi-sendi yang menanggung beban berat badan seperti panggul, lutut, dan sendi tulang belakang bagian lumbal bawah.Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kompres rimpang bangle terhadap penurunan intensitas nyeri osteoarthritis di Dusun Lebak
Desain penelitian Quasi eksperimen dengan one group pre test – post test desain jumlah populasi dalam penelitian ini adalah sebagian penderita oesteoarthritis di Dusun Lebak sejumlah 60 orang, sampel 56 responden, menggunakan simple random sampling. Variabel independent kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) dan variabel dependen penurunan intensitas nyeri osteoarthritis, pengumpulan data menggunakan lembar observasi. Uji statistiknya menggunakan uji statistikWilcoxon .
Hasil penelitian intensitas nyeri sebelum diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.)adalah sebagian besar nyeri berat sejumlah 46 responden (82,1%) . Intensitas nyeri sesudah diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) adalah sebagian besar Nyeri sedang sejumlah 36 responden (63,4%). Berdasarkan uji Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai signifikansi p=0,000 < α (0,05) , sehingga H0 ditolak dan H1 diterima.
Kesimpulan ada pengaruh kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.)terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis di Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro.Saran :Dengan adanya penggunaan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb) diharapkan dapat membantu mengurangi intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis di Dusun Lebak.
Kata Kunci :Osteoarthritis , Rimpang Bangle, Intensitas Nyeri
xiii
ABSTRACT
THE EFFECT OF BANGLE (Zingiber Purpureum Roxb.) COMPRESS ON THE REDUCTION OF PAIN INTENSITY IN OSTEOARTHRITIS
PATIENTS(Lebak Hamlet, Malo District, Bojonegoro Regency)
By:HARTINI
Osteoarthritis is the most common disease that causes pain and movement disability. Osteoarthritis is more common in women when compared to men at 68.67%. Osteoarthritis can affect all joints, but the most common predilection is in joints that bear weight such as the pelvis, knees, and lower lumbar joints. The purpose of this study was to analyze the effect of bangle rhizome compresses on decreasing the intensity of osteoarthritis pain in Lebak Hamlet
Quasi experimental research design with one group pre-test - post-test design of the population in this study were some patients with osteoarthritis in Lebak Hamlet as many as 60, a sample of 56 respondents, using simple random sampling. The independent variable compresses bangle rhizome (zingiber purpureum roxb.) And the dependent variable decreases the intensity of osteoarthritis pain, collecting data using observation sheets. The statistical test uses the Wilcoxon statistical test.
The results of the study of pain intensity before being given a bangle rhizome (zingiber purpureum roxb.)Compress were mostly severe pain in the amount of 46 respondents (82.1%). The intensity of pain after being given bangle rhizome compresses (zingiber purpureum roxb.) Is the majority of moderate pain a number of 36 respondents (63.4%). Based on the Wilcoxon test shows that the significance value p = 0,000 <α (0.05), so that H0 is rejected and H1 is accepted.
Conclusion there is the influence of bangle rhizome compress (zingiber purpureum roxb.) On the decrease in pain intensity in patients with osteoarthritis in Lebak Hamlet, Malo District, Bojonegoro Regency.Suggestion: With the use of bangle rhizome compresses (zingiber purpureum roxb), it is expected to help reduce the intensity of pain in patients with osteoarthritis in the Lebak Hamlet.
Keywords: Osteoarthritis, Rhizome Bangle, Pain Intensity
xiv
DAFTAR ISI
SAMPUL LUAR............................................................................................ oSAMPUL DALAM........................................................................................ iSURAT PERNYATAAN............................................................................... iiPERNYATAAN KEASLIAN........................................................................ iiiPERNYATAAN BEBAS PLAGIASI............................................................ ivHALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... viHALAMAN PENGESAHAN........................................................................ viiRIWAYAT HIDUP........................................................................................ viiiMOTTO.......................................................................................................... ixPERSEMBAHAN.......................................................................................... xKATA PENGANTAR.................................................................................... xiiABSTRAK BAHASA INDONESIA……………...………………….......... xiiiABSTRACT BAHASA INGGRIS…………………………........................ xivDAFTAR ISI.................................................................................................. xvDAFTAR TABEL.......................................................................................... xviiDAFTAR GAMBAR..................................................................................... xviiiDAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xixDAFTAR LAMBANG SINGKATAN.......................................................... xxBAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................
1.1 Latar Belakang............................................................................. 11.2 Rumusan Masalah....................................................................... 41.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 31.4 Manfaat Penelitian....................................................................... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 52.1 Konsep osteoarthritis................................................................... 52.2 Konsep nyeri................................................................................ 92.3 Konsep rimpang bangle............................................................... 17
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL........................................................ 213.1 Kerenganka Konseptual............................................................... 213.2 Hipotesis...................................................................................... 22
BAB 4 METODE PENELITIAN................................................................ 234.1 Jenis Penelitian............................................................................ 234.2 Rancangan Penelitian.................................................................. 234.3 Waktu danTempat Penelitian...................................................... 244.4 Populasi, Sampel, dan Sampling................................................. 244.5 Kerangka Kerja............................................................................ 254.6 Identifikasi Variabel.................................................................... 264.7 Definisi Operasinal...................................................................... 274.8 Pengumpulan Data dan Analisis data.......................................... 284.9 Etika Penelitian............................................................................ 34
xv
4.10 Keterbatasan Penelitian.............................................................. 34
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 365.1 Hasil penelitian........................................................................... 365.2 Pembahasan................................................................................ 41
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 466.1 Kesimpulan.................................................................................. 466.2 Saran............................................................................................ 46
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 48LAMPIRAN................................................................................................... 50
xvi
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman4.1 Definisi Operasional Pengaruh Rimpang Bangle
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Penderita Osteoarthritis Di Dusun Lebak ..............................
28
5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan .Umur Di Dusun Lebak.....................................................
36
5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Dusun Lebak .....................................
36
5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di Dusun Lebak ....................................
37
5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan keluarga yang mengalami osteoarthritisDi Dusun Lebak....
37
5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan lama istirahat Di Dusun Lebak.......................................
37
5.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan olahraga Di Dusun Lebak....................................................
38
5.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan lokasi nyeri Di Dusun Lebak...........................................
38
5.8 Distribusi frekuensi responden berdasarkan skala nyeri sebelum diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) Di Dusun Lebak........
39
5.9 Distribusi frekuensi responden berdasarkan skala nyeri setelah diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) Di Dusun Lebak........
39
5.10 Distribusi frekuensi responden berdasarkan perubahan intensitas skala nyeri sebelum dan setelah diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) Di Dusun Lebak.......................
40
xvii
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Gambar Hal
3.1 Kerangka Konseptual......................................................... . 214.2 Kerangka Kerja.................................................................... 23
Rancangan Penelitian........................................................... 25
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
No Judul Lampiran Hal
1 Lembar observasi pemberian kompres rimpang bangle…………
2 Lembar standart oprasional prosedure (SOP)………………………….603 Lembar perstujuan menjadi responden………………………………...614 Pernyataan dimulainya proses bimbingan………………......................635 Surat ijin penelitian Kesbanpol Bojonegoro6 Surat pernyataan pengecekan judul……………………………………7 Surat ijin penelitian STIKES ICME Jombang…………………………8 Sertifikat etik…………………………………………………………..9 Lembar bimbingan skrisi pembimbing pertama………………...……..10 Lembar bimbingan skripsi pembimbingan anggota……………………7011 Lembar Tabulasi …………………………………………………….12 Hasil Analisis Uji Statistik……………………………………………….13 Lembar Plagscan……………………………………………………..74
xix
50
52
54
55
56
57
58
59
DAFTAR LAMBANG
1. % : Persentase
2. & : Dan
3. H1 : Hipotesis alternatif
4. RA : Responden
5. X : Perlakuan
6. 01 : Observasi
7. N : Jumlah populasi
8. n : Jumlah sampel
9. d2 : Tingkat signifikan/tingkat kesalahan yang dipilih
10. P : Presentasi katagori
11. F : Frekuensi katagori
12. N : Jumlah responden
xx
DAFTAR SINGKATAN
WHO :World Health Organitation
OAINS : Obat Anti Inflamasi Non Steroid
VDS : Verbal Descriptorscale
NRS : Numerik Rating Scale
VAS : Visual Analog Scale
R : Responden
U : Umur
L : Laki-Laki
P : Perempuan
xxi
xxii
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fenomena yang saat ini terjadi pada masyarakat pedesaan adalah nyeri
pada bagian lutut maupun kekakuan pada sendi lainnya.Nyeri biasanya
dirasakan setelah melakukan kegiatan dan menghilang saat istirahat (Anisa
Ika Pratiwi, 2015).Nyeri juga timbul pada saat bergerak (pain of motion),
sering ditemukan lesi, dan krepitasi atau bunyi “krek” ketika
bergerak.Terjadi kelemahan otot yang menyebabkan sulit beraktivitas
seperti berjalan, duduk maupun jongkok (Sri Suriani & S. Indra Lesmana,
2013).Bagian yang paling sering terserang nyeri adalah bagian lutut,
karena lutut menjadi penopang dari tubuh. Sendi lain yang terserang
seperti jari-jari, pergelangan tangan, tulang belakang siku, dan pergelangan
kaki (Sonjaya & Moch Regi, 2014).
Penyakit rematik yang paling banyak ditemukan pada golongan usia lanjnt
di lndonesia adalah osteoarthritis (50-60%). Yang kedua adalah kelompok
rematik sendi (gangguan pada komponen penunjang sendi, peradangan,
penggunaan berlebihan, dan sebagainya).Yang ketiga adalah asam urat
(gout) sekitar 6-7% (Olwin Nainggolan, 2009).Penduduk dunia yang
mengalami osteoarthritis sebanyak 40% (WHO). Prevalensi
akanmeningkat sekitar 66-100% pada tahun 2020 di Amerika Serikat.
Total mencapai 40% dengan 36,5 juta orang dan populasi yang terkena
osteoarthritis dan mempunyai keterbatasan dalam bergerak dengan
1
2
berbagai derajat dari ringan sampai berat mencapai 80% (Moch Regi
Sonjaya, 2015).
Osteoarthritis merupakan penyakit tersering yang menyebabkan timbulnya
nyeri dan disabilitas gerakan.Osteoarthritis lebih banyak ditemukan pada
perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki yaitu 68,67%.
Osteoarthritisdapat menyerang semua sendi, namun predileksi yang
tersering adalah pada sendi-sendi yang menanggung beban berat badan
seperti panggul, lutut, dan sendi tulang belakang bagian lumbal
bawah.Faktor lain yang diduga menjadi pemicu osteoarthritis adalah
faktor jenis kelamin, kegemukan, dan overuse, sinoviosit juga berperan
pada patogenesis osteoarthritis, terutama setelah terjadi sinovitis, yang
menyebabkan nyeri dan perasaan tidak nyaman (Anisa Ika Pratiwi, 2015).
Rimpang bangle(Zingiber purpureum Roxb.) adalah tumbuhan obat yang
penting di Asia, spesies ini termasuk dalam famili
Zingiberaceace.Rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.).Beberapa
senyawa yang telah ditemukan dalam ekstrak rimpang bangle (Zingiber
Purpureum Roxb.)antara lain adalah dua fenilbutanoida yaitu: (+) –trans-
3 -(2,4,5-trimetoksifenil) -4 -[(E)-3, 4-dimetoksisitril] - siloheksena dan
cis -1, 2-bis [(E)-3,4-dimetoksisitril] siklobutan. Minyak atsiri rimpang
bangle (Zingiber purpureum Roxb.) menunjukkan aktivitas sebagai
antimikroba dengan jangkauan luas baik terhadap bakteri Gram-positif
maupun Gram-negatif (Sri Hartati, dkk, 2013).
Dari hasil ekstraksi komponen dalam metanol telah ditemukan dan
diidentifikasi 6 senyawa fenil butanoid baru bersama 16 senyawa lama
3
lainnya.Dilaporkan pula bahwa ekstrak etil asetat rimpang bangle
(Zingiber purpureum Roxb.) menghambat pertumbuhan fibrosarcoma sel
HT 1080 pada manusia. Selain itu, telah ditemukan 7 senyawa
fenilbutanoid baru dalam ekstrak etil asetat rimpang bangle (Zingiber
purpureum Roxb ), yaitu cassumunol (A–H) dan 30 senyawa yang telah
diketahui (Sri Hartati, dkk, 2013).
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh kompres rimpang bangle terhadap penurunan
intesitas nyeriosteoarthritis?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Menganalisis pengaruh kompres rimpang bangle terhadap
penurunan intensitas nyeriosteoarthritisdi Dusun Lebak
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengidentifikasi intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis
sebelum diberikan kompres rimpang bangle di Dusun Lebak
2. Mengidentifikasi intensitas nyeri pada penderita
osteoarthritissesudah diberikan kompres rimpang bangle di
Dusun Lebak
3. Menganalisis pengaruh kompres rimpang bangle terhadap
penurunan intensitas nyeri pada penderita osteoarthritisdi
Dusun Lebak
4
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis diharapkan dengan adanya penelitian tentang
pengaruh rimpang bangle terhadap penurunan intensitas nyeri
dapat memberikan sedikit tambahan pengetahuan bagi pembaca.
1.4.2 Manfaat Praktis
Memberikan pengetahuan adanya terapi/pengobatan alternatif
untuk masyarakat sebagai referensi selain melakukan pengobatan
melalui kimia/farmasi, juga bisa memanfaatkan tumbuhan yang
ada disekitar lingkungan untuk terapi yang dilakukan sendiri tanpa
harus mengeluarkan banyak biaya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Osteoarthritis
2.2.1 Pengertian osteoarthritis
Osteoarthritis adalah penyakit sendi yang generatif akibat biokimia
artikular (hialine) tulang rawan yang mengalami pemecahan sehingga
kartilago sendi rusak di sendi sinovial lutut. Gangguan ini berkembang
secara lambat, tidak simetris dan noninflamasi, ditandai dengan adanya
degenerasi kartilago sendi dan pembentukan tulang baru (osteofit) pada
bagian pinggir sendi (Theresia Titin Marlina, 2015).Osteoarthritis adalah
penyakit dengan perkembangan yang lambat (slow progressive), biasanya
ditandai dengan perubahan biokimia, metabolik, struktur rawan sendi serta
jaringan sekitarnya, yang menyebabkan gangguan fungsi sendi.Kelainan
utama pada osteoarthritis diantaranya penebalan tulang subkondral,
pertumbuhan osteofit, kerusakan ligamen dan peradangan ringan pada
sinovium, sehingga sendi yang bersangkutan membentuk efusi (Eka Pratiwi
Maharani, 2007).
2.2.2 Etiologi osteoarthritis
Etiologi osteoarthritis belum diketahui, terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi terjadinya osteoarthritis adalah sebagai berikut:
1. Usia
Pada umumnya semakin lanjut usia semakin besar pula faktor resiko
terjadinya osteoarthritis, ini disebabkan karena sebagai penumpu berat
5
badan yang sering mengalami kompresi atau gesekan maupun tekanan,
sehingga dapat menyababkan kartilago yang melapisi tulang keras pada
sendi semakin lama akan terkikis dan rentan terjadi degenerasi
(Mahajan, 2005).
2. Jenis kelamin
Prevalensi orang tua yang berumur lebih dari 55 tahun pada wanita
beresiko lebih tinggi terkena osteoarthritis dibandingkan pria.Usia
kurang dari 45 tahun pria lebih beresiko terkena osteoarthritis
dibandingkan wanita (Mahajan, 2005). Pada wanita mengalami
osteoarthritis pada usia lebih dari 55 tahun karena mengalami masa
menopouse (Heidari, 2011).
3. Genetik
Faktor keturunan juga berpengaruh dalam timbulnya osteoarthritis,
adanya mutasi dalam gen prokolagen atau struktural lain untuk unsur-
unsur tulang rawan sendi seperti kolagen, proteoglikan berperan dalam
timbulnya kecenderungan familia pada osteoarthritis (Mahajan, 2005).
4. Olahraga
Olahraga juga berhubungan dengan terjadinya osteoarthritis karena
adanya olah raga yang membebankan atau tumpuan pada bagian-bagian
tubuh seperti lutut, panggul, pada petani, buruh, pedagang, atlet lari,
sepak bola, dll (Yepi, 2017).
5. Pekerjaan
Pekerjaan dan aktivitas yang banyak melibatkab gerakan juga merupakan
salah satu penyebab osteoarthritis.
2.2.3 Klasifikasi osteoartrithis
1. Osteoartrithis primer
Osteoarthritis primer disebut idiopatik, disebabkan faktor genetik, yaitu
adanya abnormalitas kolagen sehingga mudah rusak.
2. Osteoartrithis sekunder
Osteoarthritis sekunder adalah osteoarthritis yang 17 didasari kelainan
endokrin, inflamasi, metabolik, pertumbuhan, mikro dan makro trauma,
imobilitas yang terlalu lama serta faktor risiko lainnya, seperti obesitas
dan sebagainya (Yepi, 2017).
2.2.4 Penatalaksanaan osteoartritis
Tujuan dari penatalaksanaan pasien yang mengalami osteoarthritis adalah
untuk edukasi pasien, pengendalian rasa sakit, memperbaiki fungsi sendi
yang terserang dan menghambat penyakit supaya tidak menjadi lebih
parah.Penatalaksanaan osteoarthritis terdiri dari terapi non obat (edukasi,
penurunan berat badan, terapi fisik dan terapi kerja), terapi obat, terapi lokal
dan tindakan bedah (Yepi, 2017).
1) Terapi non obat
Terapi non obat terdiri dari edukasi, penurunan berat badan, terapi fisik
dan terapi kerja. Pada edukasi, yang penting adalah meyakinkan pasien
untuk dapat mandiri, tidak selalu tergantung pada orang lain. Walaupun
osteoarthritis tidak dapat disembuhkan, tetapi kualitas hidup pasien dapat
ditingkatkan (Yepi, 2017).
2) Terapi obat parasetamol
Terapi obat parasetamol merupakan analgesik pertama yang
diberikan pada penderita osteoarthritis dengan dosis 1 gram 4 kali sehari,
karena cenderung aman dan dapat ditoleransi dengan baik, terutama pada
pasien usia tua. Kombinasi parasetamol / opiat seperti coproxamol bisa
digunakan jika parasetamol saja tidak membantu.Tetapi jika
dimungkinkan, penggunaan opiat yang lebih kuat hendaknya
dihindari.Kelompok obat yang banyak digunakan untuk menghilangkan
nyeri penderita osteoarthritis adalah obat anti inflamasi non steroid
(OAINS) (Yepi, 2017).
OAINS bekerja dengan cara menghambat jalur siklooksigenase
(COX) pada kaskade inflamasi. Terdapat 2 macam enzim COX, yaitu
COX-1 (bersifat fisiologik, terdapat pada lambung, ginjal dan trombosit)
dan COX-2 (berperan pada proses inflamasi). OAINS tradisional bekerja
dengan cara menghambat COX-1 dan COX-2, sehingga dapat
mengakibatkan perdarahan lambung, gangguan fungsi ginjal, retensi
cairan dan hiperkalemia. OAINS yang bersifat inhibitor COX-2 selektif
akan memberikan efek gastrointestinal yang lebih kecil dibandingkan
penggunaan OAINS yang tradisional (Yepi, 2017).
3) Terapi lokal terapi
Terapi lokal meliputi pemberian injeksi intra artikular steroid atau
hialuronan (merupakan molekul glikosaminoglikan besar dan berfungsi
sebagai viskosuplemen) dan pemberian terapi topikal, seperti krem
OAINS, krem salisilat atau krem capsaicin.Injeksi steroid intra artikular
diberikan bila didapatkan infeksi lokal atau efusi sendi (Yepi, 2017).
4) Operasi
Bagi penderita dengan osteoarthritis yang sudah parah, maka operasi
merupakan tindakan yang efektif. Operasi yang dapat dilakukan antara
lain arthroscopic debridement, joint debridement, dekompresi tulang,
osteotomi dan artroplasti. Walaupun tindakan operatif dapat
menghilangkan nyeri pada sendi osteoarthritis, tetapi kadang-kadang
fungsi sendi tersebut tidak dapat diperbaiki secara adekuat, sehingga
terapi fisik pre dan pasca operatif harus dipersiapkan dengan baik (Yepi,
2017).
5) Tindakan alternatif lain
Perkembangan penatalaksanaan osteoarthritis yang terbaru adalah
penggunaan glukosamin dan kondroitin untuk pengobatan osteoarthritis
yang digolongkan dalam makanan suplemen, namun hasilnya masih
kontroversial. Terapi lain yang masih dalam tahap eksperimen adalah
cartilage repair dan transplantasi rawan sendi (Yepi, 2017).
2.2 Konsep Nyeri
2.2.1 Pengertian nyeri
Nyeri merupakan sensasi ketidaknyamanan yang bersifat individual
(Helmi, 2013).Nyeri adalah rasa tidak nyaman yang dimanifestasikan
sebagai penderitaan yang mengakibatkan persepsi jiwa yang nyata,
ancaman, dan fantasi luka (Kozier & Erb, 2008).Nyeri adalah pengalaman
sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat kerusakan
jaringan yang aktual dan potensial (Afroh Et Al, 2012).Berdasarkan
beberapa definisi diatas disimpulkan bahwa nyeri adalah suatu keadaan
ketidaknyamanan akibat terjadinya kerusakan jaringan bersifat individual
(Yepi, 2017).
2.2.2 Faktor yang mempengaruhi nyeri dan respon nyeri
Nyeri yang dirasakan oleh masing-masing individu berbeda-beda,
sesuai dengan persepsi individu dalam merasakan nyeri yang dialaminya
berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas nyeri itu sendiri
(Smeltzer And Bare, 2002). Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri dan
respon nyeri berasal dari usia, perhatian, jenis kelamin, ansietas, makna
nyeri, dukungan keluarga dan sosial (Lukman & Ningsih, 2013).
1. Usia
Usia menjadi hal penting yang mempengaruhi nyeri, karena nyeri
dianggap hal yang alamiah yang harus dijalani pada masa-masa tua dan
mereka takut ketika nyeri sangat terasa hingga menimbulkan kematian
(Yepi, 2017).
2. Perhatian
Perhatian yang fokus terhadap nyeri dapat mempengaruhi persepsi
nyeri.Perhatian yang terfokus dihubungkan dengan nyeri yang
meningkat, sedangkan upaya distraksi atau relaksasi dihubungkan
dengan resppon nyeri yang menurun (Yepi, 2017).
3. Jenis kelamin
Perbedaan yang cukup signifikan antara laki-laki dan perempuan dalam
merespon nyeri, pada anak perempuan lebih cenderung menangis bila
mengalami nyeri dibandingkan dengan anak laki-laki (Yepi, 2017).
4. Ansietas
Hubungan nyeri dengan ansietas bersifat kompleks.Ansietas seringkali
meningkatkan persepsi nyeri, tetapi juga sering kali menimbulkan
ansietas (Yepi, 2017).
5. Makna nyeri
Persepsi individu terhadap nyeri berbeda-beda, jika individu merasa
bahwa itu sebuah ancaman, suatu hukuman, kehilangan, dan
tantangan.Makna nyeri berbeda-beda bagi setiap orang jika pengalaman
tentang nyeri juga berbeda, derajat dan kualitas nyeri akibat cidera
karena hukuman maupun tantangan juga berbeda. Selain pengalaman,
makna nyeri dapat ditentukan dari cara seseorang beradaptasi terhadap
nyeri yang dialami (Yepi, 2017).
6. Dukungan keluarga dan sosial
Faktor yang mempengaruhi nyeri salah satunya dukungan keluarga dan
sosial. Penting bagi individu mendapatkan dukungan keluarga dan
sosial yang mengalami nyeri, dengan keadaan nyeri individu akan
sangan bergantung pada anggota keluarga dan teman dekat untuk
memperoleh dukungan, bantuan, dan perlindungan (Yepi, 2017).
2.2.3 Klasifikasi nyeri
1. Klasifikasi nyeri berdasarkan durasi
1) Nyeri akut
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi setelah proses cedera akut,
penyakit atau intervensi, bedag dan memiliki proses yang cepat
dengan intensitas yang bervariasi (ringan sampai berat), dan
berlangsung untuk waktu yang singkat (Andarmoyo, 2013).
2) Nyeri kronik
Nyeri kronik terjadi setelah nyeri akut dan menyebabkan nyeri
konstan atau intermitern yang bertahan sepanjang waktu.Nyeri
berlangsung diluar penyembuhan yang diperkirakan dan lebih
banyak tidak dapat dikaitkan dengan penyebab ataupun cedera
fisik. Nyeri kronis tidak dapat diketahui awal terjadinya dengan
tepat dan lebih sering susah untuk diobati karena biasanya nyeri ini
tidak berespon pada pengobatan yang sudah dilakukan untuk
penyebabnya (Yepi, 2017).
2. Klasifikasi nyeri berdasarkan asal
a. Nyeri nosiseptif
Nyeri nosiseptif adalah nyeri yang didahului oleh kerusakan pada
jaringan ikat, kulit, tulang, sendi dan otot.Nyeri nosiseptif
merupakan nyeri yang diakibatkan oleh adanya aktivitas atau
sensivitas nosiseptor perifer (reseptor) yang merupakan reseptor
khusus yang menghantarkan stimulus naxious (Andarmoyo, 2013).
b. Nyeri neuropik
Nyeri neuropik adalah proses hasil cedera atau abnormalitas yang
didapat pada struktur saraf prifer maupun sentra (Andarmoyo, 2013).
3. Klasifikasi nyeri berdasarkan lokasi
a. Supervicial atau kuteneus adalah nyeri yang disebabkan oleh
stimulus kulit. Ciri-ciri khusus dalam nyeri tersebut adalah
berlangsung sebentar dan berlokalisasi, terdapat sensasi yang tajam
(Potter & Perry dalam Andarmoyo, 2006).
b. Viseral adalah nyeri yng terjadi di organ-organ internal, Menurut
(Potter & Perrydalam Andarmoyo, 2006).
c. Nyeri alih (Referred pain) adalah nyeri yang terjadi secara umum
didalam nyeri visceral penyebabnya karena banyak organ yang tidak
memiliki reseptor nyeri. Ciri-cirinya rasa nyeri yang terpisah dari
sumber nyeri didalam tubuh dan dapat terasa dengan berbagai
karakteristik nyeri berbeda yang menyebar sebagian atau sepanjang
tubuh.
d. Radiasiadalah sensasi nyeri yang meluas dari tempat awal cedera ke
bagian tubuh yang lain, menurut (Potter & Perry dalam Andarmoyo,
2006).
2.2.4 Fisiologi nyeri
Reseptor nyeri tersebar pada kulit dan mukosa, dimana reseptor nyeri
memberikan respon jika ada stimulasi atau rangsangan. Rangsangan atau
stimulus tersebut bisa berupa zat kimia contohnya: histamine, bradykinin
dan macam-macam asam yang terlepas apabila terdapat kerusakan pada
jaringan akibat kekurangan oksigen (Smeltzer &Bare, 2002) dalam
(Lukman dan Ningsih, 2013)..
Nyeri yang dirasakan jika reseptor nyeri tersebut menginduksi serabut
saraf prifer aferen. (serabut A-delta dan serabut C). ciri-ciri serabut A-detla
antara lain memilik myelin, rasa yang tajam, jelas melokasikan sumber
nyeri, dan mendeteksi nyeri. Sedangkan serabut C : tidak memiliki
myelin, berukuran sangan kecil, menyampaikan implus yang terlokasi
buruk, visceral dan terus-menerus. Serabut C dan A-delta menyampaikan
rangsangan dari serabut saraf penifer sehingga melepaskan mediator
biokimia aktif terhadap respon nyeri (Potter & Perry, 2006) dalam
(Andarmoyo, 2013).
2.2.5 Manajemen Nyeri
1. Manajemen farmakologi
Manajemen nyeri farmakologi merupakan metode terapi yang
menggunakan obat-obatan dalam proses penanganannya. Cara dan
metode ini memerlukan instruksi dari medis,ada beberapa strategi
menggunakan pendekatan farmakologi dengan manajemen nyeri
menggunakan analgesik maupun anestesi (Andarmoyo, 2013).
Obat adalah bentuk terapi dalam mengendalikan nyeri yang sering
digunakan (Price & Wilson, 2006) dalam (Susanti, 2014).
Kelompok obat nyeri dapat berupa sebagai berikut :
1) Analgesik non pioid : obat anti inflamasi non steroid, contoh aspirin
2) Analgesik oploid : contoh morfin
3) Adjuvan dan koanalgesik : contoh amitrriptilin
2. Manajemen non farmakologi
Manajemen nyeri non farmakologi merupakan tindakan menurunkan
respon nyeritanpa menggunakan agen farmakologi.Dalam melakukan
intervensi keperawatan, manajemen non farmakologi merupakan
tindakan dalam mengatasi respon nyeri klien.Manajemen nyeri non
farmakologi dapat berupa bimbingan antisipasi, distraksi, massage, dan
biofeedback (Potter & Perry, 2005) dalam (Susanti, 2014).
2.2.6 Respon tubuh terhadap nyeri
Ketika nyeri akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia maka
menurut (Tamber & Heryati, 2008) dalam (Susanti, 2014) respon tubuh
terhadap nyeri dapat dibagi sebagai berikut:
a. Respon Fisikologis, respon ini bersifat simpatik atau parasimpatik.
Dan respon parasimpatik terlihat pada nyeri akut atau nyeri permulaan
yang merupakan respon homeostatis.
b. Respon afektif, seperti diam tidak berdaya, menolak, depresi, marah,
tidak punya harapan (pasrah), dan tidak punya kekuatan (tak berdaya).
c. Respon tingkah laku, respon ini berupa ekspresi wajah, gerakan tubuh,
dan interaksi sosial, menurut (Potter & Perry, 2005) dalam (Susanti,
2014).
2.2.7 Pengukuran intensitas nyeri
Suatu keadaan tentang seberapa parah nyeri yang dirasakan oleh individu,
jadi pengukuran intensitas nyeri bersifat sangat subjektif dan dalam
intensitas yang samadirasakan berbeda oleh dua orang yang berbeda
(Andarmoyo, 2013).
Adapun pengukuran nyeri dapat menggunakan respon fisiologis tubuh
terhadap nyeri itu sendiri, namun pengukuran dengan pendekatan objektif
juga dapat memeberikan gambaran pasri tentang nyeri itu sendiri
menurut (Tamsuri, 2007) dalam (Andarmoyo, 2013). Beberapa skala
intensitas nyeri :
a. Skala intensitas nyeri deskriptif sederhana
Skala pendeskripsi verbal (verbal descriptorscale, VDS) Alat
pengukur tingkat keparahan nyeri yang lebih objektifpendeskripsi
VDS dimulai dari tidak nyeri hingga nyeri yang tidak tertahan
menurut (Andarmoyo, 2013).
b. Skala intensitas nyeri numerik
Skala penilain numerik (numerik rating scale, NRS) lebih digunakan
sebagai pengganti alat pendeskripsian kata.Dalam hal ini, klien
menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling efektif
digunakan saat pengkajian intensitas nyeri sebelum dan sesudah
intervensi (Andarmoyo, 2013).
c. Skala intensitas nyeri visual analog scale
Skala analog visual (visual analog scale) merupakan suatu garis lurus
yang mewakili intensitas nyeri terus menerus dan memiliki alat
pendeskripsian verbal pada setiap ujungnya (Andarmoyo, 2013).
2.2.8 Dampak nyeri
Ketika seorang mengalami nyeri, maka akan mempengaruhi fungsi
fisiologis dan pesikologis dari orang tersebut. Nyeri yang disebabkan
oleh penyakit osteoarthritis akan menimbulkan dampak terhadap aktivitas
sehari-hari seperti, gangguan kenyamanan. Kisworo (2008) dalam
Andarmoyo (2013) menyatakan dampak lainnya berupa terjadinya efek
sistematik yang belum jelas tetapi menimbulkan kegagalan organ dan
mengakibatkan rasa nyeri, keadaan mudah lelah, perubahan citra diri
serta resiko tinggi terjadi cidera (Tamsuri, 2006) dalam (Adarmoyo,
2013).
2.3 Konsep Rimpang Bangle
2.3.1 Pengertian rimpang bangle
Rimpang bangle ditemukan di wilayah india tropis, asia tenggara, dan
asia tropika, sampai indonesia. Di daerah jawa, tanaman ini dibudidayakan
atau ditanam dipekarangan pada tempat-tempat yang cukup mendapat
sinar matahari, mulai dari daratan rendah sampai 1.300 m dpl. Pada tanah
yang tergenang atau becek, pertumbuhannya akan terganggu dan rimpang
akan cepat membusuk. Rimpang bangle merupakan tanaman yang sifatnya
semusim, tumbuh tegak, dengan tinggi 1-1,5 m, membentuk rumpun yang
agak padat, berbatang semu, dan terdiri atas pelepah daun yang di sisi
ujungnya berambut. Bangle memiliki daun tunggal yang letaknya
berseling, helaian daun lonjong, tipis, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi
rata, rambut halus, jarang, pertulangan menyirip, panjang 23-2 cm, lebar
20-40 m, serta berwarna hijau (Azwar Agoes, 2010).
Bunganya berbentuk tandan, majemuk, keluar diujung batang, dan
panjang gagangnya sampai 20 cm. Bagian yang mengandung bunga
bentuknya bulat telur atau seperti gelondong, panjangnya 6-10 cm, dan
lebarnya 4-5 cm. Daun kelopak tersusun seperti sisik tebal, berbentuk
tabung, ujungnya bergerigi tiga dengan warna merah menyala. Bibir
bunga bentuknya bundar memanjang dan warnanya putih atau pucat.
Bangle mempunyai rimpang yang menjalar dan berdaging, bentuknya
hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan dan tebalnya 2-5 mm.
Permukaan luar tidak rata, berkerut, kadang-kadang dengan parut daun,
dan warnanya coklat muda kekuningan, bila dibelah berwarna kuning
muda sampai kuning kecoklatan. Bangle mempunyai rasa yang tidak
enak, pedas, dan pahit (Azwar Agoes, 2010).
Bangle digolongkan sebagai rempah-rempah yang memiliki khasiat
obat, seperti rimpangnya yang dimanfaatkan sebagai bumbu dapur dan
bahan pengobatan. Panenan dilakukan setelah tanaman berumur 1
tahun.Perbanyakan dilakukan dengan stek rimpang (Azwar Agoes,
2010).
2.3.2 Nama lain rimpang bangle
Rimpang bangle (Zingiber Cassumunar) sinonim dengan Z. Purpureum
Roxb., termasuk dalam famili Zingiberaceae dan merupakan salah satu
tanaman rempah-rempah anggota suku temu-temuan. Tumbuhan ini
dikenal diberbagai tempat dengan nama yang bervariasi, seperti mugle
(Aceh), bungle (Tapanuli), kunik bolai (Tanah Minang), panglai
(Pasundan), padhiyang (Madura), bale (Makassar), panini (Bugis), unin
makei (Ambon), dan purple gingger (Inggris) (Azwar Agoes, 2010).
2.3.3 Penggunaan dalam pengobatan tradisional
Rimpang bangle sebagai obat tradisional memiliki banyak khasiat,
diantaranya adalah sebagai penurun panas (antipiretik), peluruh dahak,
pembersih darah, dan pencahar, serta mengobati penyakit cacing.
Sementara itu, rimpang bangle digunakan untuk mengobati penyakit-
penyakit seperti demam, sakit kepala, batuk, nyeri perut, masuk angin,
sembelit, sakit kuning, dan rematik, sedangkan daunnya digunakan untuk
mengatasi kkurang nafsu makan dan perut terasa penuh. Ramuan jamu
bangle diketahui dapat digunakan untuk menurunkan berat badan dan
mengecilka perut setelah melahirkan (Azwar Agoes, 2010).
2.3.4 Komposisi
Sifat kimiawi dan efek farmakologis :
Rimpang bangle berbau khas aromatik, mengandung minyak atsiri (sineol
pinen), damar, pati, tanin, asam organik, mineral, lemak, gom albuminoid,
dan gula.Rasanya agak pait dan agak pedas.Penurun panas (antipiretik),
peluruh kentut (karminatif), peluruh dahak (espektorant), pembersih darah,
pencahar (laksan), obat cacing (vermifuge) (Pratama & Dwiko R, 2013).
2.3.5 Pemakaian
Cara pemakaian : reumatik (nyeri sendi)
Rimpang segar secukupnya dicuci lalu diparut.
Tambahkan air sampai menjadi adonan (seperti bubur).
Borehkan pada bagian sendi yang sakit (Pratama & Dwiko R, 2013).
2.3.6 Hasil Penelitian Sebelumnya
Bangle mempunyai nama latin Zingiber cassumunar Roxb. Oleh
masyarakat Indonesia biasa dipakai sebagai penangkal energi jahat untuk
ibu hamil dan bayi yang baru lahir.Umbi yang wangi ini juga mampu
melangsingkan tubuh, meredakan demam, migrain, sakit kuning, cacingan,
bahkan nyeri sendi.Dalam pengobatan, bagian tanaman yang digunakan
adalah rimpangnya. Bangle digunakan sebagai obat borok, obat kejang
pada anak-anak, obat luka memar, obat pelangsing, pemulih penglihatan,
obat hepatitis, obat demam, obat gangguan pada perut, penawar racun,
obat pusing, obat cacing, dan obat encok (Puji Lestari, 2017).
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka konseptual
Kerangka konseptual merupakan kerangka hubungan dasar pemikiran pada
penelitian yang dirumuskan dari fakta-fakta, observasi, dan tinjauan pustaka -
(Saryono & Mekar, 2013). Kerangka konsepprual memuat beberapa teori
didalamnya, dalil, atau konsep-konsep yang diamati atau diukur dalam
melakukan sebuah penelitian yang dilakukan.
Keterangan kerangka konseptual :
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Mempengaruhi
Gambar 3.1 Kerangka konseptual kompres rimpang bangle (Zingiber purpureumroxb) terhadap penurunan intensitas nyeri penderita osteoarthritis.
21
Faktor yang mempengaruhi nyeri osteoarthritis :1. Usia2. Jenis kelamin3. Genetik4. Olahraga berat5. pekerjaan
Terapi nyeri farmakologi :1. Ains2. Cox-23. Asitamenofen4. Chondroprotective
agent
Terapi non farmakologi :1. Relaksasi2. Istirahat
Tingkat nyeri osteoarthritis
Tidak
nyeri
Nyeri ringan
(1-3)
Nyeri sedang
(4-6)
Nyeri berat
(7-9)
Nyeri paling hebat
(10)
3. Kompres
Penjelasan kerangka konsep
Faktor yang mempengaruhi osteoarthritis yaitu usia, jenis kelamin,
genetik, olahraga berat dan pekerjaan. Adapun terapi farmakologi
yaitudengan pemberian Ains, Cox-2, Asitamenofen, dan
Chondroprotective agent.Adapun terapi non farmakologi dengan
menggunakan kompres rimpang bangle pada penderita osteoarthritis yaitu
dengan diberikan rimpang bangle yang sudah diparut kemudian
ditempelkan pada area yang terkena osteoarthritis.Kandungan minyak
atsiri pada bangle sebagai pengganti terapi farmakologi untuk menurunkan
intensitas nyeri pada penderita osteoartritis.
3.2 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan jawaban atau dugaan, tetapi
kebenarannya belum terujikan. Hipotesis yang dapat dijabarkan
pernyataannya dalam penelitian ini sebagai berikut :
H₁ : Ada pengaruh kompres rimpang bangle (Zingiber purpureum roxb)
terhadap penurunan intensitas nyeri osteoarhtitis di Dusun Lebak,
Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro.
BAB 4
METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimen, dimana desain
penelitian ini adalah One Group Pre And Post Test Design dimana rancangan
ini berupaya untuk mengungkapkan sebab akibat dengan cara melibatkan
kelompok eksperimental dalam penggunaan kompres rimpang bangle
(zingiber purpureum roxb) terhadap penurunan intensitas nyeri pada
penderita osteoarthritis.
4.2 Rancangan Penelitian
Rencana penelitian yang digunakan adalah Quasi eksperimen dan
menggunakan pendekatan One Group Pre And Post Test Design, pra
eksperimental merupakan adalah suatu rencana penelitian yang menggunakan
untuk mencari hubungan sebab akibat adanya keterlibatan penelitian dalam
melakukan manipulasi terhadap variabel bebas. One Group Pre And Post Test
Designadalah suatu ungkapan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan
satu kelompok subjek. Kelompok subjek dilakukan observasi sebelum
dilakukan intervensi, kemudian dilakukan observasi lagi setelah di intervensi
(Nursalam, 2013)
Penelitian ini, peneliti ingin menganalisis pengaruh kompres bangle terhadap
intensitas penurunan nyeri pada penderita osteoarthritis.
RA X 01
Gambar 4.1 : Desain one group Post test Design
23
Keterangan :
RA : Responden dengan pemberian kompres rimpang bangle
X : perlakuan pemberian kompres rimpang bangle
01 : observasi setelah perlakuan
4.3 Waktu Dan Tempat Penelitian
4.3.1 Waktu penelitian
Penelitian dilakukan mulai bulan Mei sampai bulan Agustus 2019
4.3.2 Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Dusun Lebak Desa Sudah Kecamatan Malo
Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur.
4.4 Populasi, Sampel, Dan Sampling
4.4.1 Populasi
Populasi merupakan keseluruhan objek sumber data penelitian yang
diperlukan dalam suatu penelitian.Peneliti mengambil populasi dalam
penelitian ini adalah sebagian besar penderita osteoarthritis yang berusia
<60 tahun di dusun Lebak sebanyak 60 orang.
4.4.2 Sampel
Sampel yang representatif adalah sampel yang dapat mewakili populasi
yang ada.Untuk memperoleh hasil/kesimpulan penelitian yang
menggambarkan keadaan populasi penelitian, maka sampel yang diambil
harus mewakili populasi yang ada.Untuk itu dalam “sampling” harus
direncanakan dan jangan asal saat mengambil sampel (Nursalam, 2011).
Peneliti mengambil sampel dengan rincian sebagai berikut :
Rumus Slovin :n= N1+N (d ) ²
Keterangan : n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Tingkat signifikantingkat kesalahan yang dipilih
(d=0,05)
n= 601+60 (0,05 )²
= 601+60 (0,0025 )
n= 601,075
=55,8 (dibulatkanmenjadi 56 orang)
4.4.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang ditempuh
dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar
sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian.Teknik sampling dalam
penelitisn ini adalah probablility sampling dengan jenis simple random
sampling yaitu teknik acak untuk mendapatkan sampel yang dibutuhkan.
4.5 Kerangka Kerja
Kerangka kerja merupakan hubungan abstrak yang disusun berdasarkan
langkah-langkah yang sesuai dengan tema atau topik, langkah dalam aktivitas
ilmiah yang menyajikan alur penelitian.
Gambar 4.2 Kerangka kerja penelitian pengaruh kompres rimpang bangle terhadap penurunan intensitas nyeri osteoarthritis di Dusun Lebak, Desa.Sudah, Kecamatan Malo, Kabupaten Bojonegoro
4.6 Identifikasi Variabel
4.6.1 Variabel
Variabel adalah sesuatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota
suatu kelompok yang berbeda yang memiliki oleh kelompok lain
(Notoadmodjo, 2010).
Identifikasi Masalah
Desain PenelitianPra eksperimen one group pre post test
design
PopulasiSebagian penderita osteoarthritis di Dusun Lebak sebanyak 60 orang
SampelSebagian penderita osteoarthritis di Dusun Lebak sebanyak 56 orang
SamplingSimple random sampling
Variabel independentKompres rimpang
bangle
Pengelolahan data dan analisa data :Editing , cording, scoring, tabulating, uji wilcoxon
Hasil
Variabel dependentPenurunan intensitas nyeri
osteoarthritis
4.6.2 Variabel independen (variabel bebas)
Variabel indenpenden adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel (terikat) (Sugiyono,
2010).Variabel independen pada penelitian ini adalah kompres rimpang
bangle.
4.6.3 Variabel dependen (variabel terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat
karena variabel bebas (independen) (Sugioyono, 2010).Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah penurunan intensitas nyeri pada penderita
osteoarthritis.
4.7 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud,
atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo,
2010).
Tabel 4.1 Definisi oprasional pengaruh rimpang bangle terhadap penurunanintensitas nyeri pada penderita osteoarthritis di dusun lebak, kecamatan malo, kabupaten bojonegoroVariabel Definisi
operasionalIndikator Alat ukur Skala Kriteria
Variabel inndependent:Kompres rimpang bangle
Rimpang bangle mempunyai kandungan minyak atsiri yang hangat bisa untuk meredakan nyeri sendi dengan cara parutan rimpang dibalurkan pada daerah yang mengalami nyeri sendi selama 15 menit
Kandungan minyak atsiri untuk meredakan nyeri sendi
SOP
Variabel dependent:Penurunan intensitas nyeri osteoarthritis
Menurunkan skala nyeri pada osteoarhtritis
Dilakukan pengukuran intensitas nyeri
Lembar observasi dan skala numerik
Ordinal 0=tidak nyeri1-3= nyeri4-6= nyeri sedang7-9= nyeri hebat10= nyeri paling hebat(Potter & Perry,2005)
4.8 Pengumpulan dan analisa data
4.8.1 Instrumen pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data merupakan alat bantu bagi peneliti dalam
mengumpulkan data (Arikunto, 2007). Instrumen kompres rimpang bangle
terdiri dari rimpang bangle 100 gr, air, alat parut, mangkok kecil, sedangkan
instrumen nyeri osteoarthritis meliputi adalah lembar observasi berupa VAS
(Visual Analog Scale). Penderita osteoarthritis dapat memilih atau
menentukan titik pada garis untuk mengetahui intensitas nyeri yang
dirasakan dengan menggunakan Visual analog scale (VAS).Untuk mengisi
pengukuran Visual analog scale (VAS)responden diminta untuk memberikan
tanda pada garis yang dianggap menunjukan tingkat nyeri yang
sedangdirasakan (Potter & Perry, 2005).
4.8.2 Prosedur penelitian
Dalam melakukan penelitian, prosedur yang ditetapkan adalah sebagai
berikut:
1. Mengurus surat pengantar penelitian ke STIKES ICME Jombang.
2. Menyerahkan surat perizinan penelitian dari STIKES ICME Jombang
kepada Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik Bojonegoro
3. Menyerahkan surat perizinan penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa Dan
Politik Bojonegoro kepada Dinas Kesehatan Bojonegoro
4. Menyerahkan surat perizinan penelitian dari Dinas Kesehatan Bojonegoro
kepada Puskesmas Kecamatan Malo
5. Menyerahkan surat perizinan penelitian dari Puskesmas Kecamatan Malo
kepada Kepala Desa Sudah
6. Menjelaskan kepada calon responden tentang penelitian dan bila bersedia
menjadi responden dipersilahkan untuk menandatangani informed
consent
7. Responden mengisi semua daftar pertanyaan dalam kuesioner yang telah
diberikan, dan jika telah selesai kuesioner diserahkan pada peneliti.
8. Setelah kuesioner terkumpul, peneliti melakukan tabulasi dan analisa
data.
9. Penyusunan laporan hasil penelitian.
10. Penelitian dilakukan mulai bulan mei sampai buan juni 2019,
penelitian dilakukan selama 1 minggu dengan diberikan perlakuan 1
kali dalam sehari dengan cara rimpang bangle dicuci bersih kemudian
diparut lalu diborehkan ke bagian yang mengalami nyeri pada
penderita osteoarthritis (Pratama & Dwiko R,2013)
4.8.3 Pengolahan Data
Pengolahan data setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan
data melalui tahapan editing, coding, scoring dan tabulating.
a. Editing
Editing adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan
oleh para pengumpul data.Tujuan adalah mengurangi kesalahan atau
kekurangan yang ada di daftar pertanyaan.Secara umum editing adalah
suatu kegiatan untuk pengecekan data (lembar observasi) dan
perbaikan isian formulir tersebut (Notoatmodjo, 2010).
b. Coding
Coding data didasarkan pada kategori yang dibuat berdasarkan
pertimbangan penulisan sendiri (Notoatmodjo, 2012).
1. Data umum
1) Responden
a. Responden ke satu diberi kode (R1)
b. Responden kedua diberi (R2) dan seterusnya.
2) Umur
a. Umur 30 – 40 tahun diberi kode (U1)
b. Umur 41 – 50 tahun diberi kode (U2)
c. Umur 51 – 60 tahun diberi kode (U3)
3) Jenis kelamin
a. Laki-laki (L)
b. Perempuan (P)
4) Olahraga Berat
a. Ringan (OR)
b. Sedang (OS)
c. Berat (OB)
5) Pekerjaan
a. Tidak Bekerja (P1)
b. Buruh/Petani/Pedagang (P2)
c. Swasta (P3)
d. Wiraswasta (P4)
e. Pegawai Negeri Sipil (P5)
f. Ibu Rumah Tangga(P6)
c. Scoring
Scoring adalah penentuan jumlah skor, dalam penelitian ini
menggunakan skala ordinal (Nasir, 2005).
a. Intensitas nyeri
1) Jawaban tidak nyeri dengan nilai 0
2) Jawaban nyeri ringan dengan nilai 1
3) Jawaban nyeri sedang dengan nilai 2
4) Jawaban nyeri berat dengan nilai 3
5) Jawaban nyeri tidak terkontrol dengan nilai 4
d. Tabulating
Tabulating merupakan penyusunan data dalam tabel distribusi
frekuensi (Notoatmodjo, 2010). Adapun pengelolahan data tersebut di
interpresentasikan menggunakan skala kumulatif :
100% : Seluruhnya
76-99% : Hampir seluruhnya
51-75 : Sebagian besar dari responden
50% : Setengah responden
26-49% : Hampir dari setengahnya
1-25% : Sebagian kecil dari responden
0% : Tidak ada satupun responden
(Arikunto, 2010).
4.8.4 Analisa data
1. Analisa Univariat
Analisa univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel
dari hasil penelitian, dan pada umumnya dalam analisis ini hanya
menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap variabel tanpa membuat
kesimpulan yang berlaku secara umum (Ghozali,2011). Analisis univariat
dalam penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan distribusi dan
presentasi dari variabel sebelum diberikan kompres rimpang bangle dan
sesudah diberikan kompres rimpang bangle. Masing-masing variabel
dianalisa univariat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(arikunto,2007).
P = FN x 1000
Keterangan :
P :Persentase katagori
F : Frekuensi katagori
N : Jumlah responden
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkolerasi yang dapat dilakukan dengan pengujian
stastistik (Notoatmodjo,2010). Analisis bivariat dalam penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian kompres rimpang bangle
terhadap intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis.
Analisis bivariat menggunakan sebelum dan sesudah perlakuan menggunakan
uji wilcoxon dengan bantuan salah satu software dari komputer.
Kriteria dalam pengambilan keputusan hasil uji statistik ini, sebagai berikut :
a. Bila ƿ < 0,05 maka ada pengaruh rimpang bangle terhadap penurunan
intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis.
b. Bila ƿ > 0,05 maka tidak ada pengaruh rimpang bangle terhadap
penurunan intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis.
4.9 Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip etika
penelitian (Hidayat,2011).
1. Informed consent ( lembar persetujuan )
Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan penjelasan kepada
responden tentang penelitian yang akan dilakukan untuk mengetahui
tujuan penelitian secara jelas. Jika responden setuju maka diminta untuk
mengisi lembar persetujuan dan menandatanganinya, dan sebaliknya jika
responden tidak bersedia, maka peneliti tetap menghormati hak-hak
responden.
2. Anonimity ( tanpa nama )
Responden tidak perlu mengisi identitas diri dengan tujuan untuk menjaga
kerahasian responden.
3. Confidentiality ( kerahasian )
Artinya bahwa informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya
oleh peneliti. Responden diberi jaminan bahwa ada data yang diberikan
tidak akan berdampak terhadap kondisi dan pekerjaan. Data yang sudah
diperoleh oleh peneliti disimpan dan dipergunakan hanya untuk pelaporan
penelitian ini serta selanjutnya dimusnahkan.
4.10 Keterbatasan penelitian
1. Kendala dalam penelitian ini yaitu cukup sulit untuk membedakan
apakah nyeri sendi diakibatkan karena osteoarthritis, reumatik arthritis,
ataupun penyakit sendi lainya tanpa faktor penunjang yang jelas.
2. Kendala yang dialami peneliti yaitu saat mengumpulkan responden
dengan jumlah yang begitu banyak dan dengan tindakan pengompresan
rimpang bangle yang harus bersamaan agar mudah mengkaji perubahan
nyeri dalam 15 menit setelah pengompresan dilakukan.
3. Penelitian yang cukup memakan waktu karena adanya kendala
koordinasi pada bidan,kader, juga responden.
4. Biaya penelitian karena memerlukan bahan yang cukup banyak untuk
jumlah reponden yang sudah ditentukan.
BAB 5
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian pengaruh kompres rimpang
bangle (zingiber purpureum roxb.) terhadap penurunan intensitas nyeri pada
penderita osteoarthritis di Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro
yaitu data umum dan data khusus.
Data umum memuat karakteristik umur, jenis kelamin, pekerjaan, keluarga
yang menderita osteoarthritis, lama istirahat, olahraga, lokasi nyeri . Sedangkan
data khusus meliputi skala nyeri, perubahan nyeri sebelum dan sesudah dilakukan
perlakuan.
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Dusun Lebak berada di Desa Sudah Kecamatan Malo Kabupaten
Bojonegoro. Kecamatan Malo memiliki 20 desa dengan luas 65,41 km²
dengan kepadatan penduduk 531 jiwa/km² dan Dusun Lebak berada dalam
wilayah tersebut, Dusun Lebak berbatasan dengan Desa Kliteh disebelah
barat dan sebelah utara berbatasan dengan Desa Rendeng sedangkan timur
dan selatan Dusun Lebak merupakan aliran bengawan solo.
5.1.2 Data Umum
Pada data umum akan membahas tentang distribusi responden
berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan, keluarga yang menderita
osteoarthritis, lama istirahat, olahraga, lokasi nyeri.
36
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di Dusun Lebak
No Umur Frekuensi Persentase (%)1.2.3.
30-40 tahun41-50 tahun51-60 tahun
10379
17,966,116,1
Total 56 100Sumber : Data primer 2019
Tabel 5.1 Menunjukkan sebagian besar (66,1%) berumur 41-50
tahun sebanyak 37 orang.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di Dusun Lebak
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)1.2.
Laki-lakiPerempuan
2036
35,764,3
Total 56 100Sumber : Data primer 2019
Tabel 5.2 Menunjukkan bahwa sebagian besar (64,3%) berjenis
kelamin perempuan sebanyak 36 orang.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di Dusun Lebak
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)1.2.3.4.
Tidak bekerjaBuruh/petani/dagangWiraswastaIbu rumah tangga
84035
14,371,45,48.9
Total 56 100Sumber : Data primer 2019
Tabel 5.3 Menunjukkan bahwa sebagian besar (71,4%) bekerja
sebagai buruh/petani/dagang sebanyak 40 orang.
4. Karakteristik Responden Berdasarkan Keluarga Yang Mengalami
Osteoarthritis
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden dberdasarkan keluarga yang mengalami osteoarthritisdi Dusun Lebak
No Keturunan(Genetik) Frekuensi Persentase (%)1.2.
AdaTidak ada
3917
69,630,4
Total 56 100Sumber : Data primer 2019
Tabel 5.4 Menunjukkan bahwa sebagian besar (69,6%) ada faktor
keluarga yang mengalami osteoarthritis sebanyak 39 orang.
5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Istirahat
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan lama istirahatdi Dusun Lebak
No Lama Istirahat Frekuensi Persentase (%)1.2.
6-7 jam8-9 jam
4412
76,621,4
Total 56 100Sumber : Data primer 2019
Tabel 5.5 Menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (76,6%) lama
istirahat 6-7 jam sebanyak 44 orang.
6. Karakteristik Responden Berdasarkan Olahraga
Tabel 5.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan olahragadi Dusun Lebak
No Olahraga Frekuensi Persentase (%)1.2.
MelakukanTidak melakkukan
551
8,991,1
Total 56 100Sumber : Data primer 2019
Tabel 5.6 Menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (91,1%) tidak
melakukan olahraga sebanyak 51 orang.
7. Karakteristik Responden BerdasarkanLokasi Nyeri
Tabel 5.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan lokasi nyeridi Dusun Lebak
No Lokasi Nyeri Frekuensi Persentase (%)1.2.3.4.
TanganKoska (panggul)LututKaki
272432
48,242,95,43,6
Total 56 100Sumber : Data primer 2019
Tabel 5.7 Menunjukkan bahwa hampir dari setengahnya (48,2%)
tangan mengalami nyeri sebanyak 27 orang.
5.1.3 Data Khusus
1. Karakteristik responden berdasarkan skala nyeri sebelum diberikan
kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.)
Tabel 5.8 Distribusi frekuensi responden berdasarkan skala nyeri sebelum diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.)di Dusun Lebak
No Skala Nyeri (Pre) Frekuensi Persentase (%)1.2.
SedangBerat
1046
17,982,1
Total 56 100Sumber : Data primer 2019
Tabel 5.8 Menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (82,1%) skala
nyeri berat sebelum diberikan kompres rimpang bangle (zingiber
purpureum roxb.) sebanyak 46 orang.
2. Karakteristik responden berdasarkan skala nyeri setelah diberikan
kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.)
Tabel 5.9 Distribusi frekuensi responden berdasarkan skala nyeri setelah diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.)di Dusun Lebak
No Skala Nyeri (Post) Frekuensi Persentase (%)1.2.3.
RinganSedangBerat
93611
16,164,319,6
Total 56 100Sumber : Data primer 2019
Tabel 5.9 Menunjukkan bahwa sebagian besar (64,3%) skala
nyeri sedang setelah diberikan kompres rimpang bangle (zingiber
purpureum roxb.)sebanyak 36 orang.
3. Tabulasi silang perubahan intensitas skala nyeri sebelum dan setelah
diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.)
Tabel 5.10 Distribusi frekuensi responden berdasarkan perubahan intensitas skala nyeri sebelum dan setelah diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.)di Dusun Lebak
Pemberian kompres rimpang bangle
(zingiber purpureum roxb)
Tingkat Intensitas nyeri osteoarthritis
Ringan Sedang Berat Total
F % F % F % F %Sebelum 0 0 10 17,9 46 82,1 56 100,0Sesudah 9 16,1 36 64,3 11 19,6 56 100,0
Wilcoxon ρ value = 0,000
Sumber : Data primer 2019
Berdasarkan Tabel 5.10 dapat diketahui setelah diberikan kompres
rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) terdapat penurunan dari yang
sebelumnya nyeri osteoarthritis dari Nyeri berat 46 responden (82,1%)
menjadi Nyeri ringan sejumlah 9 responden (16,1).
Berdasarkan data diatas hasil perhitungan data dengan menggunakan
uji wilxocon didapatkan ρ value = 0,000 dimana α = 0,05. Hal itu berarti
bahwa h1 diterima dan h0 ditolak yang berarti ada pengaruh kompres
rimpang bangle (zingiber purpureum roxb) terhadap penurunan intensitas
nyeri pada penderita osteoarthritis di Dusun Lebak Kecamatan Malo
Kabupaten Bojonegoro.
5.2 Pembahasan
5.2.1 Intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis sebelum diberikan
kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) terhadap
penurunan intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis.
Hasil penelitian tabel 5.1 menunjukkan bahwa sebagian besar
(66,1%) berumur 41-50 tahun sebanyak 37 orang. Peneliti berpendapat
bahwa responden dengan umur 41-50 lebih rentang terkena osteoarthritis
karenacenderung malas untuk beraktifitas fisik yang disebabkan mulai
timbulnya rasa nyeri saat beraktivitas berat hal ini menyebabkan rentannya
terkena osteoarthritis . Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Mahajan, 2005) bahwa pada umumnya semakin lanjut usia semakin
besar pula faktor resiko terjadinya osteoarthritis, ini disebabkan karena
sebagai penumpu berat badan yang sering mengalami kompresi atau
gesekan maupun tekanan, sehingga dapat menyababkan kartilago yang
melapisi tulang keras pada sendi semakin lama akan terkikis dan rentan
terjadi degenerasi
Hasil Tabel 5.2 Menunjukkan bahwa sebagian besar (64,3%)
berjenis kelamin perempuan sebanyak 36 orang. Peneliti berpendapat
bahwa jenis kelamin berpengaruh besar terhadap terjadinya osteoarthritis
karena pada perempuan cenderung prevalensi beresiko lebih tinggi terkena
osteoarthritis dibandingkan pria, karena pada usia 40-55 tahun wanita
mulai memasuki fase menopause dini .Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh (Heidari, 2011) bahwa pada wanita mengalami
osteoarthritiskarena mengalami masa menopouse.
Hasil Tabel 5.3 Menunjukkan bahwa dari 56 responden sebagian
besar (71,4%) bekerja sebagai buruh/petani/dagang sebanyak 40 orang.
Peneliti berpendapat bahwa pekerjaan responden sangat berpengaruh pada
resiko terkena osteoarthritis karena responden belum bisa mengatur
istirahat, olahraga, maupun mengontrol kegiatan sehari-hari. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh (Yepi, 2017) bahwa pekerjaan dan
aktivitas yang banyak melibatkab gerakan juga merupakan salah satu
penyebab osteoarthritis.
Hasil Tabel 5.4 Menunjukkan bahwa dari 56 responden sebagian
besar (69,6%) ada faktor keluarga yang mengalami osteoarthritis sebanyak
39 orang. Peneliti berpendapat bahwa faktor genetik mempengaruhi
terjadinya osteoarthritis karena keluarga dengan riwayat osteoarthritis
kemungkinan akan terjadi pada keluarga lainnya dikarenakan faktor
lingkungan ataupun kebiasaan hidup yang sama. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Mahajan, 2005) bahwa faktor keturunan
juga berpengaruh dalam timbulnya osteoarthritis, adanya mutasi dalam
gen prokolagen atau struktural lain untuk unsur-unsur tulang rawan sendi
seperti kolagen, proteoglikan berperan dalam timbulnya kecenderungan
familia pada osteoarthritis.
Hasil Tabel 5.5 Menunjukkan bahwa dari 56 responden hampir
seluruhnya (76,6%) lama istirahat 6-7 jam sebanyak 44 orang.Peneliti
berpendapat bahwa lama istirahat sangat berpengaruh pada penderita
osteoarthritis, kurangnya bergerak dalam melakukan kegiatan maupun
kurangnya istirahat dapat mempengaruhi karena pola hidup yang tidak
seimbang antara kegiatan dengan lama istirahat.
Hasil Tabel 5.6 Menunjukkan bahwa dari 56 responden hampir
seluruhnya (91,1%) tidak melakukan olahraga sebanyak 51 orang. Peneliti
berpendapat bahwa olahraga sangat berpengaruh pada penderita
osteoarthritis untuk menyeimbangkan kegiatan yang dilakukan. Hal ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Yepi, 2017) bahwa olahraga
juga berhubungan dengan terjadinya osteoarthritis karena adanya olah
raga yang membebankan atau tumpuan pada bagian-bagian tubuh seperti
lutut, panggul, pada petani, buruh, pedagang, atlet lari, sepak bola, dll.
Hasil Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 56 responden hampir dari
setengahnya (48,2%) tangan mengalami nyeri sebanyak 27 orang.Peneliti
berpendapat bahwa osteoarthritis sering terjadi pada daerah tangan karena
tangan cenderung lebih banyak terjadi pergesekan kartilago saat
melakukan aktivitas berat.
5.2.2 Intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis setelah diberikan
kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) terhadap
penurunan intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis.
Berdasarkan tabel 5.9 Menunjukkan bahwa sebagian besar (64,3%)
skala nyeri sedang setelah diberikan kompres rimpang bangle (zingiber
purpureum roxb.)sebanyak 36 orang.
Menurut peneliti dari hasil penelitian dengan diberikan kompres
rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) terbukti dapat mengurangi
intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis, Beberapa senyawa yang telah
ditemukan dalam ekstrak rimpang bangle (Zingiber Purpureum
Roxb.)antara lain adalah dua fenilbutanoida yaitu: (+) –trans- 3 -(2,4,5-
trimetoksifenil) -4 -[(E)-3, 4-dimetoksisitril] - siloheksena dan cis -1, 2-bis
[(E)-3,4-dimetoksisitril] siklobutan. Minyak atsiri rimpang bangle
(Zingiber purpureum Roxb.) menunjukkan aktivitas sebagai anti mikroba
dengan jangkauan luas baik terhadap bakteri Gram-positif maupun Gram-
negatif yang dapat menimbulkan rasa hangat/panas untuk menurunkan
intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis sehingga dapat melakukan
kegiatann maupun aktivitas sehari-hari kembali normal.
5.2.3 Pengaruh Kompres Rimpang Bangle (Zingiber Purpureum Roxb.)
Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Penderita Osteoarthritis
Berdasarkan Tabel 5.10 dapat diketahui setelah diberikan kompres
rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) terdapat penurunan dari yang
sebelumnya nyeri osteoarthritis dari Nyeri berat 46 responden (82,1%)
menjadi Nyeri ringan sejumlah 9 responden (16,1).
Berdasarkan data diatas hasil perhitungan data dengan
menggunakan uji wilxocon didapatkan ρ value = 0,000 dimana α = 0,05.
Hal itu berarti bahwa h1 diterima dan h0 ditolak yang berarti ada pengaruh
kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb) terhadap penurunan
intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis di Dusun Lebak Kecamatan
Malo Kabupaten Bojonegoro.Hasil penelitian ini juga diperkuat oleh (Puji
Lestari, 2017) Bangle mempunyai nama latin Zingiber cassumunar Roxb.
Oleh masyarakat Indonesia biasa dipakai sebagai penangkal energi jahat
bahkan nyeri sendi.Dalam pengobatan, bagian tanaman yang digunakan
adalah rimpangnya, bangle digunakan sebagai, obat luka memar,obat
encok, dan beberapa penyakit lainnya.
Menurut peneliti dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) dapat menurunkan
intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis. Dengan demikian kompres
rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) dapat dijadikan sebagai
alternatif pengobatan secara nonfarmakologi pada penderita
osteoarthritis.Didalam rimpang bangle Zingiber purpureum Roxb.)tersebut
memiliki kandungan seperti minyak atsiri menunjukkan aktivitas sebagai
anti mikroba dengan jangkauan luas baik terhadap bakteri Gram-positif
maupun Gram-negatif yang dapat menimbulkan rasa hangat/panas untuk
menurunkan intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis. Hal ini
menunjukkan bahwa kompres rimpang bangle (Zingiber purpureum
Roxb.)berpengaruh dalam penurunnan intensitas nyeri pada penderita
osteoarthritis. Dengan demikian terdapat pengaruh kompres rimpang
bangle Zingiber purpureum Roxb.)terhadap penurunan intensitas nyeri
pada penderita osteoarthritis di Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten
Bojonegoro pada Tahun 2019.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Hasil penelitian tentangpengaruh kompres rimpang bangle (zingiber
purpureum roxb.)terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis
di Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro, dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut :
1. Intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis sebelum dilakukan pemberian
diberikan kompres rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) adalah
nyeri berat.
2. Intensitas nyeri pada penderita osteoarthritissetelah diberikan kompres
rimpang bangle (zingiber purpureum roxb.) adalah nyeri sedang.
3. Ada pengaruh pemberian kompres rimpang bangle (zingiber purpureum
roxb.)terhadap penurunan intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis di
Dusun Lebak Kecamatan Malo Kabupaten Bojonegoro.
6.2 Saran
1. Bagi Keluarga
Penderita osteoarthritis harus mulai membiasakan diri untuk mengurangi
konsumsi obat farmakologi dengan beralih pada terapi tradisional dengan
menggunakan bahan yang mudah ditemukan disekitar lingkungan.
47
48
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya di harapkan penelitian ini dapat difungsikan
sebagai literatur, peneliti berharap agar penelitian ini dapat terus
dikembangkan dengan penelitian yang akan datang.
3. Bagi Dosen
Diharapkan untuk dapat melakukan pengabdian masyarakat untuk
menerapkan kompres rimpang bangle (Zingiber Purpureum Roxb.)sebagai
pengobatan alternatif untuk penderita osteoarthritis.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, Anisa Ika 2015.Diagnosis And Treatment Osteoarthritis, Faculty ofMedicine, University of Lampung J Majority Volume 4 Nomor 4 | Februari2015
Suriani, Sri &Lesmana ,S. Indra 2013. Latihan Theraband Lebih BaikMenurunkan Nyeri Daripada Latihan Quadricep Bench Pada Osteoarthritis,Jurnal Fisioterapi Volume 13 Nomor 1 , April 2013
Nainggolan, Olwin 2010.Prevalensi dan l)eterminan Penyakit Rematik diIndonesia Puslitbang Biomedis dan Farmasi Badan Penelitian danPengembangan Kesehata4 Departemen Kesehatan RI Volurn: 59, nomor 12,Desember 2009
Hartati, sri dkk 2013. Identifikasi Senyawa dari Ekstrak Air Rimpang Bangle(Zingiber cassumunarRoxb.) Pusat Penelitian Kimia-Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia (LIPI) Kawasan Puspiptek Serpong, TangerangSelatan Vol 11 No 2 September 2013
Maharani, Eka Pratiwi 2007.Faktor-Faktor Risiko Osteoartritis Lutut StudiKasus di Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang 2013
Yepi, 2017.Efektifitas terapi kompres hangat rebusan jahe dengan kompres dingin terhadap tingkat nyeri lansia yang mengalamiosteoarthritis, Jombang2017
Arissa MI. Pola Distribusi Kasus Osteoartritis Di RSU Dokter SoedarsoPontianak Periode 1 Januari 2008 – 31Desember 2009.Pontianak: FakultasKedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak; 2012
Imayati K. Laporan Kasus Osteoartritis.Bagian Ilmu Penyakit Dalam.Denpasar:Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Denpasar ;2011
Maharani EP. Faktor-Faktor Risiko Osteoartritis. Semarang: Lutut.UniversitasDiponogoro; 2007
Bangle (Zingiber cassumunarRoxb.), diakses dari www.asiamaya.com.file:///E:/Bangle/TOGA(tanaman%20 obat%20Indonesia).htm.diakses tahun2012
Jeenapongsa R, Yoovatroworn K, Sriwwtanakul KM, Pongparyoon U,Sriwatanakul K. Anti-inflammatory activity of (E)-1-(3,4-dimethoxyphenyl)butadiene from Zingiber cassumunarRoxb. J Etnopharmacol.2003.87 (23):143-8
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Raharja, 2007, Obat-Obat Penting, edisi-6, PT ElexMedia Komputindo, Jakarta.
49
Nur, Ika Setyowati, 2008, Roxb.) Uji Efektifitas Anthelmintik Perasan dan InfusRimpang Bangle (Zingiber pupureum Terhadap Cacing Ascaridia galliSecara InVitro, KTI, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,Semarang.
Singh CB, Manglembi N, Swapana N, Chanu SB. Ethnobotany,Phytochemistry and Pharmacology of Zingiber cassumunar Roxb.(Zingiberaceae).J Pharmacogn Phytochem.2015;4: (01-06).
Nursalam, 2011. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu KeperawatanSalemba Medika 2011
Agoes, Anwar, 2015. Tanaman Obat Indonesia buku 3. Salemba Medika 2015
LEMBAR OBSERVASI PENELITIAN
PENGARUH KOMPRES RIMPANG BANGLE(Zingiber Purpureum
Roxb.)TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA
PENDERITA OSTEOARTHRITIS
(Dusun Lebak Kec.Malo Kab.Bojonegoro)
Lembar observasi sebelum dilakukan terapi kompres rimpang bangle terhadap
penurunan intensitas nyeri pada penderita osteoarthritis
Berikan tanda centang (√) pada kotak kolom sesuai dengan kondisi yang
bapak/ ibu sekarang:
Tanggal pengisian :
Nomor responden :
1. Identitas responden
Nama/ insial :
Umur : 30 – 40
41– 50
51– 60
Jenis kelamin : Laki-Laki
Perempuan
Pekerjaan : Tidak Berkerja
Buruh/Petani/Dagang
Swasta
Wiraswasta
Pegawai Negeri Sipil
Ibu Rumah Tangga
Faktor yang mempengaruhi nyeri (pengalaman masa lalu pernah mengalami
osteoarthritis) :Pernah
Tidak Pernah
Lama istirahat dalam 24 jam : 6-7 jam
8-9 jam
51
Olahraga dalam sehari : Melakukan
Tidak Melakukan
Lokasi nyeri : Tangan
Koska (Panggul)
Lutut
Kaki
2. Lingkaran nomor atau skala pada kolom yang tersedia sesuai dengan skala
nyeri sendi yang bapak / ibu rasakan.
Menurut persepsi bapak / ibu skala nyeri di beri rentang 0-10. Nyeri yang
bapak/ ibu rasakan sekarang berada dalam rentang berapa?
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri berat Nyeri paling
berat
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KOMPRES RIMPANG BANGLE (Zingiber Purpureum Roxb)
Kompetensi : Kompres rimpang bangle (Zingiber Purpureum Roxb)
Definisi : Suatu tindakan pengobatan tradisional atau alternative
obat yang memanfaatkan kandungan rimpang bangle
(Zingiber Purpureum Roxb) yang diberikan dengan cara
kompres dengan menggunakan rimpang bangle (Zingiber
Purpureum Roxb).
Tujuan : Mengurangi nyeri
Persiapan : Rimpang bangle, air, parutan, mangkok kecil, sarung
tangan.
No Tahap pemberian kompres rimpang bangle
Pre Interaksi
1 Kaji adanya kebutuhan tindakan kompres rimpang bangle
2 Identifikasi faktor ataukondisi yang dapat menyebabkankontrakdisi
3 Siapkan alat dan bahan
Tahap orientasi
4 Beri salam dan pangil klien dengan namanya
5 Jelaskan tujuan, prosedur dan lamanya tindakan pada klien / keluarga
Tahap kerja
6 Beri kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
7 Menanyakan keluahan utama klien
8 Jaga privasi klien
9 Siapkan satu atau dua rimpang bangle
10 Cuci rimpang bangle hingga bersih tanpa menguopas kulitnya
12 Rimpang bangle yang sudah di cuci di parut
53
15 Rimpang bangle yang sudah diparut kemudian dibalurkan dan tempelkan kedaerah yang terasa nyeri selama 15 menit
18 Setelah kompres rimpang bangle dilakukan, yakinkanklien dalam keadaan kering dan nyaman
19 Klien dan lingkungan diterapikan
20 Lepaskan sarung tangan
Terminasi
21 Evaluasi hasil kegiatan
22 Berikan umpan balik positif
23 Kontrak pertemuan selanjutnya
24 Akhiri kegiatan dengan cara yang baik
25 Bereskan peralatan
26 Cuci tangan dengan benar
Dokumentasi
27 Catat hasil kegiatan
54
Lampiran 1
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth. CalonRespondenPenelitian
DenganHormat,
Saya Mahasiswa S1 Keperawatan program
studiilmukeperawatanSekolah Tinggi
IlmuKesehatanInsanCendekiaMedikaJombang,
bermaksudmelaksanakanpenelitianmengenai “Pengaruh Kompres
Rimpang Bangle Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Pada Penderita
Osteoarthritis”.
Saya mengharapkesediansaudara – saudarasekalian
untukmenjadiresppondendalampenelitiansayaini. Informasi yang
didapatkan,
sayajaminkerahasiaandanhanyadipergunakanuntukpengembanganilmukep
erawatandantidakakansayagunakanuntukmaksud – maksudlainnya.
Apabilasaudara – saudarabersediamenjadiresponden,
sayamohonuntukmenandatanganilembarpersetujuanmenjadirespondenterla
mpir.
Atasperhatiandankesediaannyasayaucapkanterimakasih.
Jombang, 25 Mei 2019Yang membuatpernyataan
55
Responden
56
Lampiran 2
57
Lampiran 3
58
Lampiran 4
59
Lampiran 5
60
Lampiran 6
61
Lampiran 7
62
Lampiran 8
63
Lampiran 9
64
Lampiran 10
65