Reply

32
\\B A B I P E N D A H U L U A N A. Latar belakang Alam perasaan merujuk pada perpanjangan keadaan emosional yang mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang . Alam perasaan ini meliputi perlakuan dan penyerapan emosi seseorang dan mempunyai arti yang sama dengan afek, keadaan perasaan dan emosi. Emosi atau alam perasaan memberikan suatu peran adaptif terhadap individu. Terdapat dua pola gejala dasar pada gangguan mood yaitu depresi dan mania. Jika memandang ekspresi emosi dalam suatu rentang sehat sakit, maka akan timbul beberapa parameter yang relevan: 1. Respon emosional termasuk dipengaruhi oleh dan berperan aktif dalam dunia internal dan eksternal seseorang. Tersirat bahwa orang tersebut terbuka dan sadar akan perasaannya sendiri. 2. Reaksi berduka tak terkomplikasi terjadi sebagai respon terhadap kehilangan dan tersirat bahwa seseorang sedang menghadapi suatu kehilangan yang nyata serta terbenam dalam proses berduka 3. Supresi emosi mungkin tampak sebagai penyangkalan (denial) terhadap perasaan sendiri, pelepasan dari keterikatan dengan 1

Transcript of Reply

Page 1: Reply

\\B A B I

P E N D A H U L U A N

A. Latar belakang

Alam perasaan merujuk pada perpanjangan keadaan emosional yang mempengaruhi

seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang . Alam perasaan ini meliputi perlakuan dan

penyerapan emosi seseorang dan mempunyai arti yang sama dengan afek, keadaan perasaan dan

emosi. Emosi atau alam perasaan memberikan suatu peran adaptif terhadap individu. Terdapat

dua pola gejala dasar pada gangguan mood yaitu depresi dan mania.

Jika memandang ekspresi emosi dalam suatu rentang sehat sakit, maka akan timbul

beberapa parameter yang relevan:

1. Respon emosional termasuk dipengaruhi oleh dan berperan aktif dalam dunia internal dan

eksternal seseorang. Tersirat bahwa orang tersebut terbuka dan sadar akan perasaannya sendiri.

2. Reaksi berduka tak terkomplikasi terjadi sebagai respon terhadap kehilangan dan tersirat

bahwa seseorang sedang menghadapi suatu kehilangan yang nyata serta terbenam dalam proses

berduka

3. Supresi emosi mungkin tampak sebagai penyangkalan (denial) terhadap perasaan sendiri,

pelepasan dari keterikatan dengan emosi, atau penalaran terhadap semua aspek dari dunia

afektif seseorang.

4. Penundaan reaksi berkabung adalah ketidakadaan yang persisten respon emosional

terhadap kehilangan. Ini dapat terjadi pada awal proses berkabung, dan menjadi nyata pada

kemunduran proses, mulai terjadi atau keduanya. Pendundaan dan penolakan proses berduka

kadang terjadi bertahun-tahun

5. Depresi, atau malankolia, suatu kesedihan atau perasaan duka yang berkepanjangan.

Dapat digunakan untuk menunjukan berbagai fenomena--- tanda , gejala, sindrom, keadaan

emosional, reaksi, penyakit atau klinik

6. Mania ditandai dengan elevasi alam perasaan, berkepanjangan atau mudah tersinggung.

1

Page 2: Reply

B. Rumusan masalah

1. Konsep medis depresi

2. Asuhan keperawatan depresi

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui Konsep medis depresi

2. Untuk mengetahui Asuhan keperawatan depresi

2

Page 3: Reply

BAB II

PEMBAHASAN

A.KONSEP MEDIS

A. DEFENISI

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik :

rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak bahagia, serta komponen somatik:

anoreksia,konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun.

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan dimanifestasikan dengan

gangguan fungsi social dan fungsi fisik yang hebat, lama dan menetap pada individu yang

bersangkutan.

Depresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik, faktor

konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi, faktor neurologik,

faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan sebagainya.

Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi, pembedahan,

kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti kehilangan kasih sayang atau

harga diri dan akibat kerja keras.

Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek dengan

adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai dengan faktor pencetusnya.

Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan

realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain.

Depresi adalah suatu kondisi yang lebih dari suatu keadaan sedih, bila kondisi depresi

seseorang sampai menyebabkan terganggunya aktivitas sosial sehari-harinya maka hal itu disebut

sebagai suatu Gangguan Depresi.

3

Page 4: Reply

Gangguan Depresi adalah perasaan sedih, rasa lelah yang berlebihan setelah aktivitas rutin yang

biasa, hilang minat dan semangat, malas beraktivitas, dan gangguan pola tidur. Depresi

merupakan salah satu penyebab utama kejadian bunuh diri .

Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan sedih dan

berduka yang berlebihan dan berkepanjangan

B. ETIOLOGI

Faktor Predisposisi

Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan gangguan alam perasaan yang parah. Teori

ini menunjukan tentang factor-faktor penyebab yang mungkin bekerja sendiri atau dalam

kombinas

a) Teori biologis

1. Faktor Genetik mengemukakan transmisi gangguan alam perasaan diteruskan melalui

garis keturunan. Frekwensi gangguan alam perasaan meningkat pada kembar monizigot

di dizigot.

Dari sejumlah penyelidikan yang telah dilakukan ditemukan bahwa terdapat dukungan

keterlibatan herediter dalam penyakit depresi.luasnya akibat pada pokoknya tampakakan

menjadi lebih tinggi diantara individu – individu yang memiliki hubungan keluarga

dalam kelainan tersebut daripada di antara populasi umum (DSM – III-R, 1987 )

2. Biokimia. Ketidakseimbangn elektrolit tampak memainkan peranan dalam penyakit

depresif. Suatu kesalahan hasil metabolism dalam perubahan natrium dn kalium di dalam

neuron ( Gibbons, 1960 )

Teori biokimia yang lainnya menyangkut biogenic amin neropinefrin, dopamine dan

serotonin. Tingkatan zat – zat kimia ini mengalami defisiensi dalam individu dengan

penyakit depresif ( Janowsky et al, 1998 )

4

Page 5: Reply

b) Teori psikososial

1. Psikoanalisa. Teori ini melibatkan suatu ketidakpuasan dalam hubungan awal ibu bayi

sebagai suatu predisposisi untukpenyakit depresif. Kebutuhan bayi tidak terpenuhi, suatu

kondi yang digambarkan sebagai suatu kehilangan. Respon berduka belum terpecahkan,

kemarahan dan permusuhan ditunjukan pada diri sendiri. Ego tetaplemah, sementara

superego meluas dan menjadi menghukum.

2. Teori agresi berbalik pada diri sendiri mengemukakan bahwa depresi diakibatkan oleh

perasaan marah yang dialihkan pada diri sendiri. Frued mengatakan bahwa kehilangan

obyek/orang, ambivalen antara perasaan benci dan cinta dapat terbalik menjadi perasaan

yang menyalahkan diri sendiri

3. Teori kehilangan, Berhubungan dengan factor perkembangan , misalanya kehilangan

orang tua pada masa anak, perpisahan yang bersifat traumatis dengan orang yang sangat

dicintai. Individu tidak berdaya mengatasi kehilangan.

3. Teori kepribadian, mengemukakan bahwa tipe kepribadian tertentu menyebabkan

seseorang mengalami depresi atau mania.

4. Model kognitif menyatakan bahwa depresi merupakan masalah kognitif yang didominasi

oleh penilaian negative seseorang terhadap diri sendiri lingkungan dan masa depan.

5. Model belajar ketidakberdayaan mengemukakan bahwa depresi dimulai dari kehilangan

kendali diri, lalu menjadi pasif dan tidak mampu menghadapi masalah . Kemudian

individu timbul keyakinan akan ketidak mampuannya mengendalikan kehidupan

sehingga ia tidak berupaya mengembangan respon yang adaptif

6. Model perilaku mengemukakan bahwa depresi terjadi karena kurangnya pujian

(reinforcement) positif selama berinteraksi dengan lingkungan

Faktor presipetasi

1. Stres yang dapat menimbulkan gangguan alam perasaan meliputi factor, biologis,

psikologis, sosiala budaya

2. Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yang disebabkan oleh obat-obatan atau

berbagai penyakit fisik seperti infeksi,neoplasma , dan ketidakseimbangan metabolisme.

5

Page 6: Reply

3. Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang, termasuk kehilangan cinta

seseorang, dan kehilangan harga diri.

4. Faktor sosial budaya kehilangan peran, perceraiam, kehilangan pekerjaan.

C. PERILAKU MEKANISME KOPING

Perilaku yang berhubungan dengan depresi bervariasi. Pada keadaan depresi kesedihan dan

kelambanan dapat menonjol atau dapat terjadi agitasi

Depresi yaitu perasaan berduka yang belum terselesaikan , mekanisme koping yang

digunakan adalah represi, supresi, denael dan disosiasi. Tingkah laku mania merupakan

mekanisme pertahanan terhadap depresi yang diakibatkan dari kurang efektifnya koping dalam

menghadapi kehilangan.

D. PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN DEPRESI

1. Afektif : Sedih, cemas, apatis, murung, kebencian, kekesalan, marah, persaan ditolak,

perasaan bersalah, merasa tak berdaya, putus asa , merasa sendirian, rendah diri, merasa

tidak berharga.

2. Kognitif : Abivalensi, bingung, ragu-ragu, tidak mampu kosentrasi, hilang perhatian dan

motivasi, menyalahkan diri sendiri, pikiran merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis,

3. Fisik : Sakit perut anoreksia, mual, muntah, gangguan pencernaan, konstipasi, lemah,

lesu, nyeri kepala, pusing, insomnia, nyeri dada, over acting, perubahan berat badan,

gangguan selera makan, , gangguan menstruasi, impoten, tidak berrespon terhadap

seksual.

4. Tingkah laku : Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat aktifitas, kemunduran

psikomotor, menarik diri, isolasi sosial, iritebel (mudah marah, nangis, tersinggung),

berkesan menyedihkan, kurang sopan, gangguan kebersihan.

E. KRITERIA DENGAN EPISODE DEPRESI BERAT

a) Lima atau lebih gejala berikut telah ditemukan selama periode dua minggu yang sama

dan mewakili perubahan dari fungsi sebelumnya ; sekurangnya satu dari gejala yaitu

mood terdepresi atau hilangnya minat atau kesenangan.

6

Page 7: Reply

1. Mood terdepresi hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, seperti yang ditunjukan

oleh laporan subyektif (misalnya merasa sedih atau kosong) atau pengamatan

yang dilakukan orang lain (tampak sedih). Catatan pada anak-anak dan remaja

dapat berupa mood yang mudah tersinggung.

2. Hilangnya minat atau kesenangan secara jelas dalam semua, atau hampir semua,

aktifitas sepanjang hari, hamper setiap hari (seperti yang ditunjukan keterangan

subyektif atau pengamatan yang dilakukan oleh orang lain).

3. Penurunan berat makan yang bermakna jika tidak melakukan diet atau penambahan

berat badan (misalnya perubahan berat badan lebih dari 5 % dalam satu bulan),

atau penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari. Catatan pada

anak-anak, pertimbangan kegagalan untuk mencapai pertambahan berat badan

yang diharapkan.

4. Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.

5. Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (dapat dilihat oleh orang lain,

tidak semata-mata perasaan subyektif adanya kegelisahan atau menjadi lamban).

6. Kelelahan atau hilangnya energi hampir setiap hari

7. Perasaan tidak berharga atau rasa bersalah yang berlebihan atau tidak tepat

(mungkin bersifat waham) hampir setiap hari (tidak semata-mata mecela diri

sendiri atau menyalahkan karena sakit)

8. Hilangnya kemampuan untuk berfikir atau memusatkan perhatian , atau tidak dapat

mengambil keputusan , hampir setiap hari (baik oleh keterangan subyektif atau

seperti yang dilihat oleh orang lain).

9. Pikiran akan kematian yang rekuren (bukan hanya takut mati), ide bunuh diri yang

rekuren tanpa rencana spesifik,atau usaha bunuh diri atau rencana khsus untuk

melakukan bunuh diri.

7

Page 8: Reply

b) Gejala tidak memenuhi criteria untuk episode campuran

c) Gejala menyebabkan penderitaan yang bermakna secara klinis atau gangguan dalam

funsgi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.

d) Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat yang

disalahgunakan , suatu medikasi)atau suatu kondisi medis umum (hipoterodisme)

e) Gejala tidak lebih baik diterangkan oleh duka cita , yaitu setelah kehilangan orang yang

dicintai , gejala menetap lebih dari 2 bulan atau ditandai oleh gangguan fungsional yang

jelas , berokupasi morbid dengan rasa tidak berharga, ide bunuh diri, gejala psikotik, atau

retardasi psikomotor.

F. KRITERIA UNTUK PENENTU KEPARAHAN DEPRESI BERAT

SEKARANG (ATAU PALING AKHIR)

1. Ringan : jika ada gejala yang melebihi dari yang diperlukan untuk membuat diagnosis dan

gejala menyebabkan hanya gangguan ringan dalam fungsi pekerjaan atau dalam aktifitas sosial

yang biasanya hubungan dengan orang lain

2. Sedang : Gejala atau gangguan fungsional berada di antara ringan dan parah

3. Parah tanpa ciri psikotik : beberapa gejala adalah melebihi yang diperlukan untuk membuat

diagnosis, dan gejala dengan jelas menggunggu fungsi pekerjaan atau aktifitas sosisal yang

biasanya atau hubungan dengan orang lain.

Dengan ciri psikotik : waham atau halusinasi, jika mungkin , sejalan dengan mood atau tidak

sejalan dengan mood

Ciri psikotik sejalan dengan mood : waham atau halusinasi yang isi keseluruhannya adalah

konsisten dengan tema depresif tipikal tentang ketidakberdayaan pribadi, rasa bersalah, penyakit,

kematian, nihilisme, atau hukuman yang layak diterima.

Ciri psikotik yang tidak sejalan dengan mood : waham atau halusinasi yang isinya tidak memiliki

tema depresif tipikal tentang ketidakberdaayn pribadi, rasa bersalah, penyakit , nihilisme, atau

8

Page 9: Reply

hukuman yang layak diterima. (tidak secara langsung berhubungan dengan tema depresif, sisip

pikir , siar pikir, dan waham yang dikendalikan

G. MANIFESTASI KLINIK

Menurut PPDGJ IIII depresi adalah gangguan yang memiliki karakteristik

a. Gejala utama

Afek defresif

Kehilangan minat dan kedgembiraan

Berkurangnnya energy yang menuju pada meingkatnya keadaan mudah lelah

(rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja)menurunnya aktiftas.

b. Gejala lainnya:

Konsentrasi dan perhatian berkurang

Harga diri dankepercayaan diri berkurang

Gagasan tentang rasa bersalah dan tidakberguna

Pandanganmasa depan yang suram dan pesimistis

Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri

Tidur terganggu

Nafsu makan berkurang

H. KOMPLIKASI

Gangguan fungsi pekerjaan

Gangguan fungsi social

Gangguan perawatan diri

I. TERAPI OBAT

a) Antidepresan

Kelompok – kelompok yang umum digunakan :

KELAS KIMIA NAMA GENERIK DOSIS HARIAN

9

Page 10: Reply

( DAGANG )

Unisiklik Bupropion (wellbutrin) 200 – 450 mg

Trisiklik Amitrilitin ( elavil )

Amoksapin (asendin )

Klomipramin ( anafranil )

Desipramin ( norpramin )

Doksepin

Imipramin ( tafranil )

Nortritilin

Proptritilin

Trimipramin (surmontil )

75 – 300 mg

100 – 600 mg

75 – 150 mg

75 – 300 mg

30 – 300 mg

75 – 300 mg

75 – 150 mg

15 -160mg

75 – 300 mg

Tetrasiklik Mapratilin ( ludiomil ) 75 – 225 mg

Penghambat monoamine

Oksidase

Fenelzin ( nardil )

Isakarboksazid (marplan)

Tranilkipromin ( parnate )

45 – 90 mg

10 – 30 mg

10 – 60 mg

Penghambat ambilan ulang

serotonin

Fluoksetin ( procaz )

Sertralin ( Zoloft )

Paroksetin ( paxil)

20 – 80 mg

50 – 200 mg

20 – 50 mg

Lainnya Trazodon ( desyrel ) 150 – 600 mg

10

Page 11: Reply

Efek samping dan implikasi keperawatn :

1. Efek – efek antikolinergik

2. Sedasi

3. Hipotensi ortostatik

4. Reduksi ambang kejang

5. Takikardi

6. Fotosensitivitas

7. Krisis hipertensi

8. Priapisme

9. Penurunan berat badan

b) Terapi elektokonvulsif ( ECT )

11

Page 12: Reply

B.ASUHAN KEPERAWATAN DEPRESI

A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN

II. ALASAN MASUK

III.FAKTOR PREDISPOSISI

IV. PEMERIKSAAN FISIK

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram :

2.

3. Konsep diri

4. Hubungan social

5. Spiritual

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

2. Pembicaraan

3. Aktivitas Motorik

4. Alam perasaan

5. Afek

6. Interaksi selama wawancara

7. Persepsi Halusinasi :

8. Isi piker Waham :

9. Arus pikir

Sirkumstansial

12

Page 13: Reply

Tangensial

Kehilangan asosiasi

Flight of idea

Blocking

Pengulangan pembicaraan/perseverasi

Jelaskan :klien tidak mengalami perubahan / gangguan proses pikir

10. Tingkat Kesadaran

11. Memori

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

13. Kemampuan penilaian

14. Daya tilik diri

VII. KEBUTUHAN PERENCANAAN PULANG

1. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan

2. Kegiatan hidup sehari-hari

a. Perawatan diri

b. Nutrisi

c. Tidur

3 Kemampuan klien dalam Mengantisipasi kebutuhan sendiri

4 Klien memiliki sistem pendukung

5 Apakah klien menikmati saat bekerja, kegiatan produktif atau hobi ?

VIII. MEKANISME KOPING

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN

X. PENGETAHUAN

XI. ASPEK MEDIK

13

Page 14: Reply

XII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

A. Masalah

Resiko tinggi cedera

Isolasi sosial

Gangguan harga diri

B. Pohon masalah

RESIKO TINGGI BUNUH DIRI (EFEK)

GANGGUAN ALAM PERASAAN;DEPRESI (CORE PROBLEM)

GANGGUAN HARGA DIRI (PENYEBAB)

ISOLASI DIRI

BERDUKA DISFUNGSIONAL

B DIAGNOSA KEPERAWATAN

Resiko mencederai diri

Isolasi social

Gangguan harga diri

Berduka disfungsional

14

Page 15: Reply

C .RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

a) Resiko tinggi terhadap kekerasan yang diarahkan pada diri

Tujuan umum:Pasien akan mencari staf saat rasa dorongan unruk membahayakan diri

sendiri

Tujuan khusus:Pasien tidak membahayakan dirinya sendiri selama berada di rumah

sakit

Kritera hasil :

Pasien mengatakan secara verbal tidak adanya pikiran – pikiran bunuh diri

Pasien berjanji tidak ada tindakan – tindakan merusak diri

Pasien mampu mrnyatakan secara verbal nama – nam sumber di luar rumah sakit

yang darinya ia dapat meminta pertolongan jika perasaan ingin biunuh diri terjadi

Intervensi :

Tanyakan pada pasien secara langsung: pernakah anda berpikir untuk membunuh

diri anda sendiri ? jika iya, apa yang anda rencanakan?

R/ resiko bunuh diri akan sangat meningkat jika pasien telah mengembangkan

suatu perencanaan dan khususnya jika ada cara – cara dari pasien untuk

melaksanakan perencaan tersebut

Ciptakan lingkungan yang aman unruk pasien. Singkirkan benda – benda yang

memiliki potensi untuk membahayakan

R/ keamanan pasien merupakan prioritas keperawatan

Rumuskan suatu kontrak verbal jangka pendek dengan pasien bahwa ia tidaka

akan membahayakan dirinya sendiri selama periode waktu yang spesifik

Jaminn janji pasien bahwa ia akan cari staf jika pikiran bunuh diri muncul

R/ pasien – pasien bunuh diri seringkali ambivalen tentang ;perasaan mereka.

Mendiskusikan perasaan dengan individu yang dipercayai dapat memberikan

bantuan sebelum pasien mengalami suatu situasi krisis

Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa maranhya dalam batasan yang sesuai

R/ perilaku depresi dan bunuh diri dapat digambarkan sebagai kemarahan yang

ditujukan kepada diri sendiri. Jika kemerahan ini dapat dinyatakan secara verbal

15

Page 16: Reply

dalamsuatu lingkungan yang tidak mengancam, pasien akan mampu untuk

menyesuaikan perasaan in, tanpa menghiraukan ketidaknyamanan yang ada

Identifikasi sumber – sumber di masayarakat yang dapat digunakan oleh pasien

sebagai sistem pendukung dan yang darinya dapat memnta pertolongan jika

mengalami kembali perasaan ingin bunuh diri

R/ dengan memiliki perencanaan yang nayata untuk mencari bantuan selama

krisis dapat mengurangi untuk mencegah perilaku untuk merusak diri

Paling penting, meluangkan waktu bersama dengan pasien

R/ hal ini memberikan suatu perasaan aman dan nyaman

b) Isolasi social

Tujuan umum :Pasien akan mengembangkan hubungan saling percaya dengan staf

dalam 5 hari

Tujuan khusus:

Pasien akan dengan suka rela meluangkan waktu bersama dengan pasien – pasien

lain dan staf dalam aktivitas kelompok d bangsal

Pasien menahan diri dari menggunakan perilaku egosentris yang menyinggung

orang lain dan tidak mendukung suatu hubungan

Criteria hasil

Pasien mendemonstrasikan keinginan dan hasrat untuk bersosialisasi dengan

orang lain

Pasien secara sukarela menghadiri aktivitas kelompok

Pasien mendekati orang lain dengan cara yang tepat untuk interaksi satu per satu

Intervensi :

Luangkan waktu dengan pasien

R/ kehadiran anda dapat menolong meningkatkan persepsi dari pasien sebagai

seorang pribadi yang berharga

Kembangkan hubungan perawat pasien yang terapeutik melalui kontak yang

sering, singkat dan sikap menerima

R/ kehadiran, penerimaan dan penyampaian penghargaan positif

16

Page 17: Reply

Setelah pasien merasa nyaman dalam suatu hubungan satu per satu dorong untuk

hadir dalam aktivitas – aktivitas kelompok

R/ kehadiran individu yang dipercayai memberikan rasa aman secara emosianal

untuk pasien

Secara verbal akui ketidakhadiran pasien dari beberapa aktivitas – aktivitas

kelompok

R/ mengetahui bahwa ketidakhadirannya diperhatikan dapat menguatkan perasaan

harga diri pasien

Ajarkan teknik asertif

R/ pengetahuan tentang penggunaan teknik – teknik asertif dapat meningkatkan

hubungan pasien dengan orang lain

Berikan penguatan positif untuk pasien yang secara sukarela berinteraksi denagn

orang lain

R/ penguatan positif meningkatkan harga diri dan mendorong pengulangan

perilaku yang diharapkan

c) Gangguan harga diri .

Tujuan umum:Pasien mendiskusikan rasa takut gagalnya kepada perawat dalam 3 hari

Tujuan khusus:

Pasien menyatakan secara verbal hal – hal yang disukai dari dirinya dalam 5 hari

Pasien memperlihatkan peningkatan harga diri yang dibuktikan dengan

mengekspresikan secara verbalaspek – aspek positif dirinya

Criteria hasil

Pasien mampu menyatakan secara verbal aspek aspek positif dirinya

Pasien mampu berkomunikasi secara asertif dengan orang lain

Pasien mengekspresikan beberapa optimism dan harapan untuk masa depan

Pasien menata tujuan – tujuan yang realities untuk dirinya dan

mendemonstrasikan keinginan untuk pencapaiannya

Intervensi :

Bersikap menerima pasien dan negativisnya

R/ sikap menerima meningkatkan perasaan makna diri

Luangkan waktu bersama pasien

17

Page 18: Reply

R/ untuk memperlihatkan penerimaan dan menambah harga diri

Bantu pasien untuk mengakui dan berfokus pada kekuatan dan pencapaiannya

R/ kurangnya perhatian dapat menolong untuk melenyapkan perenungan yang

negative

Dorong untuk berpartisipasi dalam aktivitas – aktivitas kelompok

R/ pasien dapat menerima umpan balik positif dan dukungan dari teman sebaya

Bantu pasien mengidentifikasi bagian – bagian diri yang ingin diubahnya dan

bantu dengan pemecahan masalah terhadap usaha ini

R/ harga diri yang rendah dapat mengganggu persepsi pasien tentang

kemampuannya menyelesaikan masalah

Pastikan bahwa pasien tidak menjadi semakin tergantung dan bahwa ia menerima

tanggung jawab untuk perilakunya sendiri

R/ pasien harus mampu untuk berfungsi secara mandiri jiki ingin menjadi berhasil

dalam lingkungan masyarakat yang kurang terstruktur

Ajarkan teknik – teknik asertif

R/ harga diri ditingkatkan melalui kemampuan berinteraksi dengan orang lain

dalam suatu cara yang asertif

Bantu pasien untuk melakukan aspek – aspek perawatan diri saat dibutuhkan

R/ umpan balik positif meningkatkan harga diri dan mendorong pengulangan

perilaku yang diharapakan

d) Berduka disfungsional

Tujuan umum:Pasien akan mengekspresikan kemarahan terhadap konsepkehilangan

dalam 1 minggu

Tujuan khusus:Pasien akan mampu secara verbal perilaku – perilaku yang

berhubungan dengan tahap – tahap berduka yang normal

Criteria hasil

Pasien mampu untuk menyatakan secara verbal tahap- tahap proses berduka yang

normal dan perilaku yang berhubungan dengan tiap – tiap tahap

Pasien mampu menidentifikasi posisinya sendiri dalam proses berduka dan

mengekspresikan perasaannya yang berhubungan dengan konsepkehilangan

secara jujur

18

Page 19: Reply

Pasien tidak terlalu lama mengekspresikan emosi dan perilaku yang berlebihan

yang berhubungan dengan disfungsi berduka dan mampu melaksanakan aktivitas

hidup sehari – hari secara mandiri

Intervensi:

Tentukan pada tahap berduka mana pasien terfiksasi.

R/ pengkajian data dasar yang akurat adalah penting unutk perencanaan

keperawatan yang efektif bagi pasien yang berduka

Kembangkan hubungan saling percaya dengan pasien

R/ rasa percaya merupakan dasar untuk suatu hubungan yang terapeutik

Perlihatkan sikap saling menerima dan membolehkan pasien untuk

mengekspresikan perasaannya secara terbuka

R/ sikap menerima menunjukan kepada pasien yakin bahwa ia merupakan seorang

pribadi yang bermakna.rasa percaya meningkat

Dorong pasien untuk mengekspresikan rasa marah

R/ pengungkapan secar verbal perasaan dalamsuatu lingkungan yang tidak

mengancam dapat membantu pasien sampai kepada hubungan dengan persoalan –

persoalan yang belum terpecahkan

Bantu pasien untuk mengeluarkan rasa marah yang terpendam melalui

berpartisipasi dalam aktivitas motorik besar ( berjalan cepat, jogging, memukul

karung pasir, sepeda latihan)

R/ latihan fisik memberikan suatu metode yang aman dan efektif

untukmengeluarkan kemarahan yang terpendam

Ajarkan tahap – tahap berduka yang normal dan perilaku yang berhubungan

dengan setiap tahap

R/ pengetahuan tentangi perasaan – perasaan yang wajar yang berhubungan

dengan berduka yang normal dapat menolong mengurangi beberapa perasaan

bersalah menyebabkan timbilya respon – respon ini

Dorong pasien untuk meninjau hubungan dengan konsep kehilangan.

R/ pasien harus menghentikan ;persepsi idealisnya dan mampu menerima baik

aspek positif maupun negative dari konsep kehilangan sebelum proses berduka

selesai seluruhnya

19

Page 20: Reply

Komunikasikan pada pasien bahwa menangis merupakan hal yang dapat diterima

Bantu pasien dalam pemecahan masalahnya sebagai usaha untukmenentukan

metode – metode koping yang lebih adaptif terhadap pengalaman kehilangan

R/ umpan balik positif meningkatkan harga diri dan mendorong pengulangan

perilaku yang diharapkan.

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI (SP) DEPRESI

MASALAH

KEPERAWATAN

PASIEN KELUARGA

DEPRESI SP I

a. Identifikasi penyebab :

Siapa yang satu

rumah dengan

pasien?

Siapa yang dekat

dengan pasien?apa

sebabnya.

Siapa yang tidak

dekat dengan

pasien?apa

sebabnya.

b. Keuntungan dan kerugian

berinteraksi dengan orang

lain

c. Latih berkenalan

d. Masukkan jadwal kegiatan

e. pasien

SP 1

a. Identifikasi masalah yang

di hadapi keluarga dalam

merawat pasien

b. Penjelasan depresi

c. Cara merawat depresi

d. Latihan (simulasi)

e. Jadwal keluarga untuk

merawat pasien

SP 2

a. Evaluasi SP 1

b. Latihan berhubungan

SP 2

a. Evaluasi sp 1

20

Page 21: Reply

berinteraksi secara

bertahap (pasien dan

keluarga)

c. Masukkan jadwal

kegiatan pasien

b. Latih langsung kepasien

c. Jadwal keluarga untuk

merawat pasien

SP 3

a. Evaluasi sp (1,2)

b. Latih ADL sehari

hari ,

c. Masukan jadwal

kegiatan pasien

SP 3

a. Evaluasi sp 1,2

b. Latih langsung ke pasien

c. Jadwal keluarga untuk

merawat pasien

SP 4

a. Evaluasi sp 1,2,3

b. Latihan ADLsehari

hari cara bicara

c. Masukkan jadwal

kegiatan pasien

SP 4

a. Evaluasi kemampuan

keluarga

b. Evaluasi keemampuan

pasien

c. Rencana tndak lanjut

Follow up

Rujukan

21

Page 22: Reply

B A B III

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Depresi adalah suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen psikologik :

rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak bahagia, serta komponen somatik:

anoreksia,konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun

Faktor Predisposisi

1. Teori biologis,Faktor Genetik ,Biokimia.

2. Teori psikososial ,Psikoanalisa..

3. Teori agresi

4. Teori kehilangan,

5. Teori kepribadian

6. Model kognitif

7. Model belajar ketidakberdayaan

8. Model perilaku

Faktor presipetasi

Stres yang dapat menimbulkan gangguan alam perasaan meliputi factor, biologis,

psikologis, sosiala budaya

Faktor biologis meliputi perubahan fisiologis yang disebabkan oleh obat-obatan atau

berbagai penyakit fisik seperti infeksi,neoplasma , dan ketidakseimbangan metabolisme.

Faktor psikologis meliputi kehilangan kasih sayang, termasuk kehilangan cinta

seseorang, dan kehilangan harga diri.

Faktor sosial budaya kehilangan peran, perceraiam, kehilangan pekerjaan.

B. Saran

Di harapkan kepada semua pembaca khususnya bagi perawat yang professional agar

dapat memahami tentang depresi .

22

Page 23: Reply

23