renungan perkemahan

5
Saat ini tidak ada yang tahu apa yang di pikirkan dan rasakan Hanya kamu dan tuhanlah yang tahu apa isi hatimu,serta apa yang di rencanakan memulai perjalanan ini dari seorang anak manusia Yang terlahir tanpa daya,tanpa kuasa, serta tak satupun menyertainya Selain curahan darah bunda yang bertarung pertaruhkan nyawa Pantaskan kamu melupakan asal-usumu?? Kemudian berdiri pongah, dengan setitik kuasa hendak menentang keberadaannya Alam ini, dengan segala keteraturannya Seluruh mahluk yang ada di bumi ini, dengan segala gerak- geriknya Kemudian berkata bahwa semua berjalan dengan sendirinya Tanpa campur tangan kodrat dan irodratNya Selama ini........mungkin kamu hanya berfikir tentang dirimu sendiri Selama ini.........mungkin kamu hanya berfikir tentang keinginanmu sendiri Pernahkah kamu berpikir, bahwa disekitarmu banyak yang menanti kehadiranmu Alam yang merintih karena ulah tangan yang tak punya rasa Sesamamu yang menderita Pernahkah kamu menoleh kepada mereka? Sekedar kurangi beban mereka Jika mungkin tuntaskan mereka dari derita Selama ini.....

description

kemah

Transcript of renungan perkemahan

Saat ini tidak ada yang tahu apa yang di pikirkan dan rasakanHanya kamu dan tuhanlah yang tahu apa isi hatimu,serta apa yang di rencanakan memulai perjalanan ini dari seorang anak manusiaYang terlahir tanpa daya,tanpa kuasa, serta tak satupun menyertainyaSelain curahan darah bunda yang bertarung pertaruhkan nyawaPantaskan kamu melupakan asal-usumu??Kemudian berdiri pongah, dengan setitik kuasa hendak menentang keberadaannyaAlam ini, dengan segala keteraturannyaSeluruh mahluk yang ada di bumi ini, dengan segala gerak-geriknyaKemudian berkata bahwa semua berjalan dengan sendirinyaTanpa campur tangan kodrat dan irodratNyaSelama ini........mungkin kamu hanya berfikir tentang dirimu sendiriSelama ini.........mungkin kamu hanya berfikir tentang keinginanmu sendiriPernahkah kamu berpikir, bahwa disekitarmu banyak yang menanti kehadiranmuAlam yang merintih karena ulah tangan yang tak punya rasaSesamamu yang menderitaPernahkah kamu menoleh kepada mereka?Sekedar kurangi beban merekaJika mungkin tuntaskan mereka dari deritaSelama ini.....Sudahkah kalian mempunyai keberanianUntuk mengakui segala Kesalahan dan kekurangan?Ataukah, selalu berkambing hitam kepada orang lain?Jika kemudian, ternyata kamu tak lebih dari seorang pengecutPantaskah Bagimu, Untuk menyatakan diri sebagai seorang ksatria?Cobaan bagi seorang pramuka, adalah sebuah tangga untuk mencapai taraf manusia sejatiKetabahan bagi seorang pramuka, adalah tiang penyangga yang tak boleh patahTabah berarti tetap berpijak kepada kebenaranMeski Jutaan godaan menggoda, Apakah kita orang yang TabahTanggung jawab bagi ksatria adalah tanggung jawab yang muliaTanggung jawab atas segala tindakannyaTanggung jawab atas masa depannyaTanggung jawab atas keluarganyaTanggung jawab atas bangsanyaApakah kita orang yang memiliki rasa tanggungjawab?Apa yang telah kita lakukan untuk mewujudkan tanggung jawab kita?Apakah tindakan kita selama ini dapat di pertangggung jawabkan?Keberanian bagi seorang pramukaAdalah keberanian berpijak pada kebenaranKeberanian mengakui kelemahannyaKeberanian untuk mempertanggung jawabkan tindakannyaApakah kita seorang yang berani?Bakti bagi seorang ksatria adalah pengabdian tanpa pamrihKetulusan yang tak ternoda oleh kemunafikanApakah kita orang yang berbakti?Berbakti kepada tuhan?Berbakti kepada orang tua?Berbakti kepada nusa dan bangsa?Berbakti kepada sesama?Seorang Ksatria,bekerja bukan karena atasanBukan Karena upah dan pujianTetapi...........dia bekerja karena panggilan jiwa dan hati nuraninyaJika demikian, maka dia adalah orang yang merdeka?Apakah kita orang yang merdeka??Yang dapat melepaskan segala pamrih atas apa yang dilakukanKesucian bagi pramuka adalah kejernihan hati, pandangan dan cara berpikirYang mampu menembus ruang dan waktuYang mampu menembus kekuasaan sang pemegang sukmaSucikah pikiran ,hati,perkataan dan perbuatan kita??Sekarang kita semakin tahu akan diri kita,Marilah dengan perlahan lahan, kita tundukan kepala, kemudian pejamkanlah mata, rasakanlah ketenangan... rasakanlah ketenangan itu lebih dalam lagi. Bayangkan seakan akan kita sedang berjalan di suatu jalan yang lurus, lurus sekali... Dan di ujung jalan itu ada sebuah rumah... di sudut ruang dalam rumah itu, ada sebuah kursi, di atas kursi itu duduk seorang wanita, kita pandangi wajah wanita itu, ternyata dia adalah ibumu, ibumu yang tercinta. Dialah seorang wanita yang telah mengandungmu di dalam rahimnnya selama 9 bulan. Dan ketika melahirkanmu ia berjuang antara hidup dan mati, menahan sakit, dan bersimbah darah ketika menghadirkanmu ke dunia. Pandangilah lagi wajah ibumu, yang kini telah nampak semakin tua.Di samping ibumu, duduk seorang laki laki, yang telah lanjut usia, itulah ayahandamu tercinta. Seorang laki laki yang telah berjalan jauh, bekerja keras mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. Dan sewaktu engkau masih kecil, dia juga sering mengendongmu, meninabobokanmu. Sehingga engkau sering tertidur di pundaknya yang bidang. Tetapi laki laki itu kini sudah semakin tua, tinggal gurat gurat diwajahnya yang keletihan, namun dia adalah seorang laki laki yang bertanggung jawab dan berjasa kepada keluarganya.Apa yang telah engkau lakukan kepada orang tuamu. Engkau kini mungkin sering melupakannya. Bahkan mungkin kini, kedua orang tuamu telah tiada. Berdoa untuk keduanya, engkau pun mungkin sering melupakannya. Ya Allah yang Maha Besar, ampunilah dosa dosaku, ampunilah dosa dosaku, ampunilah segala kelalaianku. Mereka adalah orang orang yang paling berjasa dalam hidupku, mengapa ya Allah, kami menjadi orang yang sering melupakannya. "Relakah kita orang tua kita disiksa, karena lalainya kita sebagai anak (gemar bermaksiat), sudah cukup susah payah lah beliau di dunia, tapi yang kita berikan belumlah terbayar , masih kita berikanlah pemberat dosa untuk beliau dengan bermaksiat kepada AllahAstagfirullah al`adzim. Ampunilah ya Allah kedua orang tuaku, tempatkanlah keduanya ya Allah di tempat yang terbaik disisi-Mu. Allahumagfir li,wa liwaalidaya warhamhumaa kamaa robayani shoghiiroo. Ya Allah ampunilah kami, dan ampunilah kedua orang tua kami, sayangilah mereka ya Allah, sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu kecil....