RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar...

13
RENSTRA BPFK Makassar

Transcript of RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar...

Page 1: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

Page 2: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

RREENNCCAANNAA SSTTRRAATTEEGGIISS ((RREENNSSTTRRAA)) BBaallaaii PPeennggaammaannaann FFaassiilliittaass KKeesseehhaattaann ((BBPPFFKK)) MMaakkaassssaarr

TTAAHHUUNN 22001155 –– 22001199

LLAATTAARR BBEELLAAKKAANNGG

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang

setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan

pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata,

Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan: 1) Upaya kesehatan, 2)

Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat kesehatan,

dan makanan, 5) Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat. Upaya

tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit,

perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta

globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral.

Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif

dan preventif. Pembangunan Nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap kebijakan

publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan.

Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-

2025 dalam tahapan ke-2 (2010-2014), kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu

mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator

pembangunan Sumber Daya Manusia, seperti meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi

masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal,

kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, serta

menurunnya kesenjangan antar individu, antar kelompok masyarakat, dan antar daerah.

Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 19 berbunyi “Pemerintah

bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman,

efisien dan terjangkau”, serta Peraturan Pemerintah No. 72 Tahun 1998 tentang Pengamanan

Sediaan Farmasi dan Alat kesehatan yang bertujuan memberi perlindungan terhadap pemberi dan

penerima jasa pelayanan kesehatan, serta memberikan kepastian dan perlindungan hukum

kepada masyarakat, petugas kesehatan dan institusi pelayanan kesehatan. Untuk itu diperlukan

tersedianya alat kesehatan, sarana dan prasarana yang berkualitas pada fasilitas pelayanan

kesehatan pemerintah dan swasta yaitu alat kesehatan yang terjamin ketelitian, ketepatan dan

keamanan penggunaannya, maka perlu pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi.

Page 3: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

AA.. PPEENNGGEERRTTIIAANN

a. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang berorientasi pada institusi, individu

dengan ruang lingkup meliputi upaya penegakan diagnosis, penyembuhan, rehabilitasi

disertai upaya preventif dan promotif.

b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk

meneyelenggaran upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun

rehabilitative yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat.

c. Pengujian Alat Kesehatan

Suatu kegiatan teknis yang terdiri atas penetapan, penentuan atau lebih, sifat atau

karakteristik dari suatu produk, bahan, peralatan kesehatan, fenomena fisik sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan.

d. Kalibrasi Alat Kesehatan

Serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antara nilai yang ditunjukkan oleh

instrumen pengukur atau sistem pengukuran, atau nilai yang diwakili oleh bahan ukur,

dengan nilai-nilai yang sudah diketahui, yang berkaitan dengan besaran yang diukur dalam

kondisi tertentu. Dengan kata lain bahwa kalibrasi adalah untuk menentukan konvensional

nilai penunjukan alat ukur khususnya alat kesehatan dengan cara membandingkannya

dengan standar ukur yang mampu terlusur ke standar nasional/internasional.

Berdasarkan Keputusan Menkes RI. NO. 530/MENKES/PER/IV/2007, tentang Struktur Organisasi

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK), maka dianggap perlu menyusun Rencana Strategis

Organisasi dan ditetapkan secara bersama-sama :

11.. VVIISSII

” Menjadi Institusi Pelayanan Pengujian, Kalibrasi, Proteksi Radiasi, Sarana, Prasarana

dan Peralatan Kesehatan yang terbaik”

22.. MMIISSII

Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan melalui Pengujian, Kalibrasi, Proteksi Radiasi, Sarana, Prasarana dan Peralatan Kesehatan

33.. NNIILLAAII--NNIILLAAII

Guna mewujudkan visi dan misi rencana strategis BPFK Makassar menganut dan menjunjung

tinggi nilai-nilai yaitu :

EEWWAAKKOO:: Kata penyemangat berasal dari sulawesi selatan yg berarti PPAANNTTAANNGG MMEENNYYEERRAAHH untuk mencapai VViissii ddaann MMiissii

E Emphati

Dalam melaksanakan tugas setiap pegawai BPFK Makassar senantiasa peduli terhadap kebutuhan customer

Page 4: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

W Wibawa

Dalam melaksanakan tugas mengedepankan sikap dan perilaku sesuai kearifan budaya local

A Akurat dan Akuntabel

Dalam melaksanakan tugas pegawai BPFK Makassar akan bekerja dengan teliti; saksama; cermat; tepat dan benar serta dapat dipertanggungjawabkan

K Komitmen

Setiap pegawai BPFK Makassar berkomitmen melakukan tugas pelayanan sesuai tugas pokok dan fungsi dan menjaga segala kerahasiaan pelanggan.

O Optimal

Setiap pegawai BPFK Makassar akan memberikan mutu pelayanan yang terbaik bagi customer/pelanggan.

44.. MMOOTTTTOO

“ EKSIS DALAM PELAYANAN, TERBAIK DALAM MUTU “

55.. TTUUJJUUAANN

Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.

66.. TTUUGGAASS PPOOKKOOKK::

Melaksanakan pengamanan fasilitas kesehatan meliputi sarana, prasarana dan peralatan

kesehatan melalui pengujian, kalibrasi dan proteksi radiasi dilingkungan pemerintah maupun

swasta.

FFuunnggssii::

Dalam melakukan tugas BPFK Makassar menyelenggarakan fungsi :

Pengujian dan kalibrasi alat kesehatan.

Pengujian dan Kalibrasi sarana, prasarana kesehatan.

Pengamanan dan pengukuran paparan radiasi.

Pelayanan monitoring dosis radiasi.

Pengukuran luaran radiasi terapi.

Pengendalian mutu dan pengembangan teknologi pengamanan fasilitas kesehatan.

Pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi pengujian, kalibrasi, proteksi radiasi, sarana

dan prasarana kesehatan.

Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan

Pelaksanaan bimbingan teknis di bidang pengamanan fasilitas kesehatan

Pelaksanaan ketatausahaan.

77.. IINNDDEENNTTIIFFIIKKAASSII MMAASSAALLAAHH

Isue pada era globalisasi saat ini “ mutu pelayanan kesehatan masih rendah” untuk itu perlu

ditingkatkan melalui Pengujian, Kalibrasi alat kesehatan, Sarana dan Prasarana yang digunakan

pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan pemerintah dan swasta secara berkala.

Page 5: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

88.. IINNDDIIKKAATTOORR KKIINNEERRJJAA

Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan melalui:

a. Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan yang memenuhi standar dan aman

b. Jumlah peralatan kesehatan yang aman dan bermutu sesuai standar

c. Jumlah pekerja radiasi yang termonitor radiasinya

d. Tersusunnya laporan yang baik

e. Jumlah laboratorium BPFK yang memenuhi standar SNI / ISO

f. Jumlah Pendapatan(PNBP) meningkat

BB.. OORRGGAANNIISSAASSII

Secara organisasi BPFK Makassar merupakan UPT vertikal, sesuai dengan Surat Keputusan

Menkes RI. NO. 530/MENKES/PER/IV/2007, BPFK Makassar digolongkan sebagai BPFK Type B

dengan organisasi sebagai berikut:

- Kepala

- Kepala Subag Tata Usaha

- Kepala Seksi Pelayanan Teknis

- Kepala Seksi Tata Opersional

- Kepala Instalasi Laboratorium Kalibrasi

- Kepala Instalasi Laboratorium Pengujian

- Kelompok Fungsional

CC.. SSUUMMBBEERR DDAAYYAA

a. Sumber Daya Manusia :

SDM BPFK MAKASSAR PNS/CPNS HONORER 1 S2- MANAJEMEN KESEHATAN 3 2 S2- ADMINISTRASI PUBLIK 1 3 S1- FISIKA 2 4 S1- FISIKA MEDIK 4 5 S1- TEKNIK FISIKA 1 6 S1- TEKNIK ELEKTRO 8 1 7 S1- TEKNIK ELEKTRO INSTRUMENTASI 1 8 S1- TEKNIK MESIN 1 9 S1- TEKNIK SIPIL 2 10 S1- KESEHATAN MASYARAKAT 1 2 11 S1- EKONOMI MANAJEMEN 3 12 S1- EKONOMI AKUNTANSI 1 13 S1- STUDI PEMBANGUNAN 2 14 S1- HUKUM 2 15 DIV- TEKNIK ELEKTROMEDIK 3 16 D3- RADIOGRAFER 2 17 D3- TEKNIK ELETROMEDIK 7 18 D3- AKUNTANSI 1 19 D3-OTOMASI/ SISTEM INFORMASI/KOMPUTER 1 20 SLTA 1 8 21 SMEA 1 22 SLTP 1

JUMLAH 48 12

Page 6: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

SDM BPFK MAKASSAR PNS/CPNS HONORER UPF PFK PAPUA 1 DIII- TEKNIK ELEKTROMEDIK 4 2 DIII- AKUNTANSI 1 1 3 S1- EKONOMI 1 4 S1-HUKUM 1 5 SLTA 1 6 SLTP 1

g. Peralatan:

Sesuai Permenkes 363 Tahun 1998 tentang Wajib Kalibrasi dan Pengujian, BPFK Makassar

memiliki kemampuan untuk melakukan Kalibrasi dan Pengujian terhadap Alata Kesehatan

berjumlah 60 jenis alat kesehatan, namun jika berdasarkan PP No 21 Tahun 2013 tentang

JeJenis dan Tarif yang berlaku, BPFK Makassar mampu melakukan Kalibrasi dan Pengujian

terhadap alat kesehatan sebanyak 73 jenis alat.

h. Anggaran/Biaya :

Pembiayaan melalui APBN yang tertuang dalam DIPA 2013.

i. Tanah dan Bangunan Kantor :

Tanah/Lahan = 4.000 M2

Luas gedung 1.896,99 M2 antara lain:

- Gedung Administrasi = 750,00 M2

- Gedung Lab.Kalibrasi = 447,82 M2

- Gedung Lab.Pengujian = 489,93 M2

- Selasar/Koridor = 166,74 M2

- Genset/Gudang = 33,50 M2

- Pos Jaga = 9,00 M2

Taman/Parkir/Jalan = 2.559,26 M2

j. Daya/Listrik

Daya Listrik = 55.000 Kwatt

Genset = 60 KVA

k. Sumber Air

Sumber Air = Air PDAM

l. Sarana Telekomunikasi

- Telepon & Fax

- Website & email

Page 7: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

B. WILAYAH KERJA

Wilayah Kerja BPFK Makassar 10 Propinsi dengan jumlah Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan

Alat Kesehatan Radiasi dan Non Radiasi yang dimiliki sbb :

JUMLAH FASILITAS PELAYANAN

PROPINSI

RUMAH SAKIT/KLINIK/PRAKTEK PUSKES

MAS TOTAL KEMKES/

KLINIK UPT

PEMKOT/PEMKAB

SWASTA/ LAINNYA

TNI/ POLRI

BUMN ORGANI

SASI SOSIAL

SULAWESI SELATAN 8 39 46 6 5 19 381 504

SULAWESI BARAT

5 1

1 76 83

SULAWESI TENGAH 2 18 2 2

8 161 193

SULAWESI TENGGARA 1 15 8 3 1 4 130 162

SULAWESI UTARA 5 11 8 4

15 146 189

GORONTALO 1 9 3

1 33 47

MALUKU 3 12 5 4

7 96 127

MALUKU UTARA 1 10 2 2

5 46 66

PAPUA 1 19 2 6

4 308 340

PAPUA BARAT 1 7 4 2 1 1 95 111

23 145 81 29 7 65 1472 1822

JUMLAH POPULASI ALAT KESEHATAN RADIASI dan NON RADIASI

PROPINSI

FASILITAS KESEHATAN TOTAL

FASYANKES

ALKES RADIASI/NON RADIASI

TOTAL ALKES

RS/KLINIK/TNI/

POLRI/BUMN/ SWASTA

PUSKESMAS/ PUSTU

RS/KLINIK/TNI/

POLRI/BUMN/ SWASTA

PUSKESMAS/

PUSTU

SULAWESI SELATAN 123 381 504 13,759 1,524 15,283

SULAWESI BARAT 7 76 83 2,376 228 2,604

SULAWESI TENGGARA 32 130 162 4,130 520 4,650

SULAWESI TENGAH 32 161 193 5,215 644 5,859

SULAWESI UTARA 43 146 189 5,028 584 5,612

GORONTALO 14 33 47 1,914 132 2,046

MALUKU 31 96 127 2,986 384 3,370

MALUKU UTARA 20 46 66 1,276 184 1,460

PAPUA 32 308 340 1,001 1,232 2,233

PAPUA BARAT 16 95 111 834 380 1,214

350 1,472 1,822 38,519 5,812 44,331

Page 8: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

MMAATTRRIIKKSS SSWWOOTT

FA

KT

OR

INT

ER

NA

L

No KEKUATAN SKOR BOBOT TOTA

L

1 SDM yang Kompeten, Terlatih, dan Memiliki Integritas 4 15% 0.62

2 Adanya Tim work yang solid 4 15% 0.62

3 Tersedianya anggaran operasional sesuai tupoksi 3 12% 0.35

4 Kemampuan Layanan Kalibrasi dan Pengujian 3 12% 0.35

5 Sarana prasarana yang mendukung 2 8% 0.15

6 Pola tarif kalibrasi masih terjangkau 3 12% 0.35

7 Pelayanan terakreditasi ISO 17025 : 2005 dan ISO 9001 : 2008

4 15% 0.62

8 Memiliki SOP dan mteode kerja yang jelas 3 12% 0.35

TOTAL KEKUATAN 26 100% 3.38

KELEMAHAN SKOR BOBOT TOTA

L

1 Jumlah SDM masih kurang 4 25% 1.00

3 Jenis kemampuan pelayanan belum maksimal 3 19% 0.56

4 Sebagian peralatan sudah berumur (usia teknis sdh tercapai)

2 13% 0.25

5 Ketersediaan sarana prasarana belum maksimal 2 13% 0.25

6 Referensi acuan masih kurang 3 19% 0.56

7 Sistem Teknologi Informasi yang belum maksimal 2 13% 0.25

TOTAL KELEMAHAN 16 100% 2.88

Kekuat

an Kelemah

an Selisih

Selisih Total Kekuatan - Total Kelemahan 3.38 2.88 0.51

FA

KT

OR

EK

ST

ER

NA

L

PELUANG SKOR BOBOT TOTA

L

1 Potensi pasar yang jelas 4 17% 0.67

2 Dukungan Undang-undang dan peraturan pemerintah 4 17% 0.67

3 Kepercayaan Customer 4 17% 0.67

4 Kesadaran customer semakin meningkat 4 17% 0.67

5 Pengembangan IPTEK 4 17% 0.67

6 Ketersediaan anggaran dari customer 4 17% 0.67

TOTAL PELUANG 24 100% 4.00

ANCAMAN SKOR BOBOT TOTA

L

1 Globalisasi 3 27% 0.82

2 Luas wilayah kerja dan kondisi geografis 3 27% 0.82

3 Pesatnya perkembangan IPTEK 3 27% 0.82

4 Perka BAPETEN tentang uji kesesuaian 2 18% 0.36

TOTAL ANCAMAN 11 100% 2.82

Peluang Ancama

n Selisih

Selisih Total Peluang - Total Ancaman 4 2.82 1.18

Page 9: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

Page 10: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

MMAATTRRIIKK BBAALLAANNCCEE SSCCOORREECCAARRDD

Perspektif Peta Strategi Bobot SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KEGIATAN/Proses

Target 2013

Reali- sasi

sep'13

Skor (R/T*B)

PELANGGAN Kepuasan Pelanggan

10 Tersedianya Fasyankes

sesuai Standar

Jumlah fasilitas pelayanan

kesehatan yang memenuhi

standar dan aman

a. Sosialisasi/ Desiminasi UU ttg wajib Kalibrasi 250 210 8.40

4 b. Kemitraan lintas sektor dan program 5 5 4.00

2 c. Pameran dan Publikasi 2 1 1.00

2 d. Inventarisasi kebutuhan pelanggan 110 90 1.64

3 e. Pengiriman Sertifikat/ Laporan tepat waktu 7500 6000 2.40

10 Tersedianya alkes, SP Kesehatan sesuai standar dan aman

Jumlah peralatan

kesehatan yang aman dan

bermutu sesuai standar

a. Pelaksanaan Pengujian/Kalibrasi Alat Kesehatan, Sarana dan Prasarana

7500 6000 8.00

2 Terwujudnya Keselamatan

Kerja

Jumlah pekerja radiasi yang termonitor radiasinya

a. Sosialisasi ttg wajib penggunaan TLD/FB.

740 560 1.51

2 b. Pengadaan TLD/FB 90 90 2.00

PROSES INTERNAL

Standarisasi Laboratoium

10 Tersedianya Laboratorium yang standar

Jumlah laboratorium BPFK yang memenuhi

standar SNI / ISO

a. Akreditasi Lab Uji/Kalibrasi SNI 17025 7 7 10.00

5 b. Akreditasi Pelayanan Administrasi Teknis (Respon Time Pelayanan) ISO 9001 1 1 5.00

5 c. Uji Profisiensi Laboratorium 7 7 5.00

5 d. Penyusunan Metode Kerja/SOP 60 60 5.00

Kaji Ulang Manajemen

4 Meningkatnya Efektivitas layanan

Terwujudnya waktu Kalibrasi

yang efektif

a. Monev dan Bimtek 90 75 3.33

b. Pembagian tugas dan Tim Kerja

LEARNING and GROWTH

Meningkatnya Kemampuan

dan Kompetensi

petugas

5 Meningkatnya kualitas SDM

Jumlah SDM yang terlatih

a. Peningkatan Kompetensi SDM 15 12 4.00

2 b. Penambahan Kemampuan Layanan 3 3 2.00

4 c. Rekalibrasi alat Kalibrasi 15 15 4.00

d. Pemeliharaan Alat Kalibrasi dan Sarana Prasarana

5 e. Peningkatan Kemampuan SDM 49 49 5.00

Optimalisasi Sistem

IT/IPTEK

10 Tersedianya Akses Informasi

Informasi yang akurat

1 1 10.00

Page 11: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

Perspektif Peta Strategi Bobot SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KEGIATAN/Proses

Target 2013

Reali- sasi

sep'13

Skor (R/T*B)

FINANSIAL

Penyediaan Anggaran

APBN/PNBP

5 Terpenuhinya Kebutuhan

Anggaran dan meningkatnya

PNBP

Persentase Penyerapan Anggaran

a.Perencanaan, Pengelolaan dan Wasdal Anggaran sesuai peraturan

1 1 5.00

5 b. Penagihan Piutang 120 120 5.00

100

92.28

RReekkoommeennddaassii ::

1. Progresif (organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk

terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara

maksimal

2. Perlu adanya pengembangan Tugas Pokok dan Fungsi untuk Revisi Keputusan Menkes RI.

NO. 530/MENKES/PER/IV/2007 tentang Organisasi dan Tata Laksana Balai Pengujian

Fasilitas Kesehatan.

3. Perlu Kebijakan untuk Penentuan status UPF Papua menjadi Loka.

Page 12: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

SASARAN, INDIKATOR, OUPUT, dan TARGET 2015 - 2019

BPFK MAKASSAR

SASARAN STRATEGIS

INDIKATOR OUTPUT 2015 2016 2017 2018 2019

Tersedianya Fasyankes sesuai

Standar

Jumlah fasilitas

pelayanan kesehatan

yang memenuhi

standar dan aman

Jumlah sarpelkes yang

dikunjungi meningkat

300 350 400 450 500

Tersedianya alat kesehatan, Sarana

dan Prasarana Kesehatan yang

sesuai standar dan aman

Jumlah peralatan kesehatan yang aman dan bermutu sesuai standar

Jumlah Alkes yang

dikalibrasi dan di uji

meningkat

8000 8500 9000 9500 10000

Terwujudnya Keselamatan Kerja

Jumlah pekerja radiasi yang termonitor radiasinya

Terlaksananya Keselamatan

Kerja bagi petugas dan masyarakat

300 325 350 400 450

Tersedianya Laboratorium yang

standar

Jumlah laboratorium BPFK yang memenuhi

standar SNI / ISO

Tersedianya Standar dan Prosedure

Kerja Laboratorium yang jelas dan

terukur

2 2 2 2 2

Meningkatnya Efektivitas layanan

Terwujudnya waktu

Kalibrasi yang efektif

6 HK

Meningkatnya kualitas SDM

Jumlah SDM yang terlatih

Tersedianya SDM yang memiliki

Kompetensi dan

pemahaman IPTEK

10 10 10 10 10

Tersedianya Akses Informasi

Informasi yang akurat Jaringan LAN dan Website

Terpenuhinya Kebutuhan

Anggaran dan meningkatnya PNBP

Persentase Penyerapan Anggaran

Meningkatnya Realisasi

PNBP

1.5 M 1.75M 2.0M 2,5 3,-M

Page 13: RENSTRA TAHUN 2001 – 2005 - BPFK Makassarbpfkmakassar.go.id/images/pdf/1_renstra.pdf · Latar Belakang Dalam rangka upaya mewujudkan tata kelola sistem yang modern, maka Penyusunan

RENSTRA BPFK Makassar

PPEENNUUTTUUPP

Renstra BPFK Makassar tahun 2015 – 2019 ini akan menjadi acuan utama dalam

penyusunan program kerja tahunan BPFK Makassar yaitu subag tata usaha, seksi-seksi serta intalasi

laboratorium Kalibrasi, Pengujian, Sarana dan Prasarana dibawah koordinasi Kepala BPFK Makassar

sehingga akan lebih terarah dan terencana dalam mencapai sasaran yang telah

ditetapkan serta lebih efisien dalam pelaksanaannya, sesuai peraturan dan aspek pengelolaan

sumber pembiayaan serta tenggat waktu realisasi anggaran yang telah ditentukan.

Pencapaian target 2015-2019 yang sesuai dengan visi dan misi BPFK Makassar harus selalu

dilaksanakan dengan tidak menyimpang dari tujuan dan sasaran strategis BPFK dan juga selalu

dikaitkan dengan capaian Kementerian Kesehatan dan Bina Upaya Kesehatan serta Bina Pelayanan

Penunjang Medik dan Sarana Prasarana Kesehatan dalam kurun waktu tersebut. Setiap subag,seksi

dan instalasi-intalasi laboratorium yang berada dibawah BPFK Makassar harus selalu menjaga target

pencapaian sesuai dengan matriks kinerja yang telah ditetapkan.

Makassar, 10 Oktober 2013

Kepala

Ir. H. Haerul Abbas, M.Si