Renstra 2012-2016 - Copy
-
Upload
betty-kapita-dorego -
Category
Documents
-
view
173 -
download
4
Transcript of Renstra 2012-2016 - Copy
| 1 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut, pembangunan
kesehatan dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan yang diwujudkan dalam
bentuk dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur adalah dokumen perencanaan
Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi,
misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten
Flores Timur, disusun sesuai tugas & fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur serta
berpedoman kepada RPJMD dan merupakan dokumen publik yang mempunyai peran strategis
untuk menjabarkan secara operasional visi dan misi Kepala Daerah Kabupaten Flores Timur
periode 2012-2016.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur (Flotim)
disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),
sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 01 Tahun 2012. Selain menjabarkan
visi, misi dan program Kepala Daerah, juga mengacu pada Renstra sebelumnya (2005-2010),
serta Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rencana
Strategis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, serta memperhatikan hasil evaluasi
pencapaian SPM Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur sebelumnya sesuai peraturan
Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008. Bagan alur kedudukan Renstra
dapat dilihat pada gambar 1.1. dibawah ini.
KEDUDUKAN RENSTRA SKPD
RPJP
NASIONAL
DIPERHATIKAN
PEDOMAN
20 TAHUN
5 TAHUN
5 TAHUN
PEDOMAN
1 TAHUN
PEDOMAN DIJABARKAN
DIJABARKAN
20 TAHUN
PEDOMAN
1 TAHUN
1 TAHUNDIACU
RPJM
NASIONALRKP
RPJP
DAERAHRPJM
DAERAHRKPD
RENSTRA
SKPDRENJA
SKPD
DIACU
Gambar 1.1. Bagan Alur Kedudukan Renstra
| 2 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Dokumen ini menjadi penting karena dalam masa lima tahun tersebut Dinas Kesehatan
Kabupaten Flores Timur berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan kinerjanya sesuai
dengan dokumen perencanaan ini. Selain Itu Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur
dapat digunakan sebagai:
1. Acuan penyusunan Rencana kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur.
2. Dasar penilaian kinerja Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur
3. Menjadi acuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas
Kesehatan Kabupaten Flores Timur
1.2 Landasan Hukum
Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, didasarkan pada landasan
hukum sebagai berikut:
1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan derivatnya
khususnya Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
yang memberi ruang bagi partisipasi para pemangku kepentingan;
4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
5. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional;
6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
(RPJP) Nasional;
7. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dana Dekon dan Tugas
Pembantuan;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan daerah;
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
13 Tahun 2006 Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
| 3 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
13. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
14. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis
Kemenrian Kesehatan 2010 -2014;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008b Tentang Tahapan, Tatacara Penyususnan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
16. Peraturan Gubernur Provinsi NTT nomor 42 tahun 2009 tentang Revolusi KIA di Provinsi
NTT;
17. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 14 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Flores Timur Tahun 2005-2025;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 13 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Flores Timur Tahun 2007-2027;
19. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Nomor 9 Tahun 2011 tentang Kesehatan Ibu
dan Bayi Baru Lahir (KIBBLA);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Flores Timur Timur Nomor 01 Tahun 2012 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Timur Tahun 2012-2016;
21. Peraturan Bupati Flores Tmur Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Uraian tugas Dinas-
dinas Daerah;
22. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1202 / MENKES / SK / VIII / 2003 tentang
Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan
Kabupaten/Kota Sehat;
23. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk
Teknis Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
24. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (SKN);
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Maksud penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur ini adalah
tersedianya dokumen perencanaan kesehatan lima tahunan.
2. Tujuan :
a. Tersedianya suatu dokumen perencanaan strategis dan komprehensif yang menjamin
adanya konsistensi perumusan masalah daerah.
b. Tersedianya perencanaan arah kebijakan dan strategi.
c. Tersedianya pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan daerah di
bidang kesehatan.
| 4 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
d. Menjadi acuan dan pegangan Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur serta
penyelenggara Pemerintah Daerah dalam menjalankan tugas-tugas pemerintahan dan
pembangunan.
1.4 Sistematika Penulisan
Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur tahun 2012-2016 ini
disusun dalam sitematika sebagai berikut : Bab I memuat tentang Pendahuluan yang terdiri
dari Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan Hukum serta Sistematika Penulisan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur, BAB II memuat tentang Gambaran
Pelayanan Kesehatan yang meliputi Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD, Sumber
Daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD serta Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan SKPD, dan Bab III berisikan tentang Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan
Fungsi yang meliputi Identifikasi Permasalahan berdasarkan tugas dan Fungsi Pelayanan
SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih,
Telaahan Renstra Kabupaten, Telaahan Rencana tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup strategis, serta Penentuan Isu-isu strategis. Pada Bab IV memuat tentang Visi, Misi,
tujuan dan sasaran Strategi dan Kebijakan yang meliputi Visi dan Misi SKPD, Tujuan dan
Sasaran Jangka Menengah SKPD, serta Strategi dan Kebijakan, Bab V memuat Rencana
Program dan Kegiatan, Indikatif Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif, Bab VI
memuat tentang Indikator SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
| 5 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD DINAS KESEHATAN
2.1. Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Bupati Flores Timur Nomor 10 tahun 2008 tentang Uraian Tugas
Dinas - Dinas Daerah, Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur melaksanakan sebagian tugas
Pemerintah Daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.
Adapun fungsinya adalah perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan Perumusan
kebijakan terknis dalam bidang kesehatan yang meliputi upaya peningkatan derajat kesehatan
(promotive) upaya pencegahan (preventive), pengobatan (curative), pemulihan kesehatan
(rehabilitatif), penyelenggaraan sebagian urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
kesehatan, pembinaan dan pelaksananan tugas di bidangn kesehatan, pengaturan pengawasan
dan pemberian perijinan di bidang kesehatan, penyelenggaraan monotoring evaluasi di bidang
kesehatan, pelasakaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.
Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur mempunyai struktur organisasi pada gambar
2.1. dan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :
a. Kepala Dinas Kesehatan
b. Sekretaris
1) Kepala Sub bagian umum dan kepegawaian
2) Kepala Sub bagian keuangan
3) Kepala Sub bagian penyusunan program dan pelaporan
c. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
1) Kepala Seksi Pembina Tenaga dan Akreditasi
2) Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Jaminan Kesehatan Masyarakat.
3) Kepala Seksi Prasarana dan sarana Kesehatan
d. Kepala Bidang Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
1) Kepala Seksi Kesehatan Ibu, Lansia dan Pelayanan Keluarga Berencana
2) Kepala Seksi Kesehatan Anak dan Remaja
3) Kepala Seksi Usaha Perbaikan Gizi Masyarakat
e. Kepala Bidang Pencegahan Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
1) Kepala Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
2) Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan
3) Kepala Seksi Survailance KLB dan Bencana
f. Kepala Bidang Promosi Kesehatan.
1) Kepala Seksi Peran serta Masyarakat
2) Kepala Seksi Penyebarluasan Informasi Kesehatan
3) Kepala Seksi Usaha Kesehatan Institusi
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
| 6 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KABID PELAYAN KESEHATAN
KABID PENCEGAHAN,PEMBERANTASAN
PENYAKIT & PENYEHATAN LINGKUNGAN
KASIE PEMBINAAN TENAGA & AKREDITASI KASI PENYEHATAN LINGKUNGAN
KASIE YANKESDA & JAMINAN KES.
KASI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
PENYAKIT
S E K R E T A R I S
KASUBAG UMUM & KEPEGAWAIAN KASUBAG KEUANGAN
KABID PROMOSI KESEHATAN KABID KESGA DAN GIZI MASYARAKAT.
KASIE PERAN SERTA MASYARAKAT
KASI KES.IBU,LANSIA & PELAYANAN KB.
KASIE PENYEBARLUASAN INFORMASI
KESEHATAN
KASI KES.ANAK & REMAJA
UPT
KASUBAG PENYUSUNAN PROGRAM &
PELAPORAN
KASIE PRASARANA DAN SARKES KASIE SURVELANCE,KLB & BENCANA
KASIE USAHA KESEHATAN INSTITUSI KASIE USAHA PERBAIKAN GIZI
MASYARAKAT
KEPALA DINAS KESEHATAN
Gambar 2.1 Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur
| 7 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Berdasarkan Peraturan Bupati Flores Timur Nomor 10 tahun 2008 Dinas Kesehatan
Kabupaten Flores Timur merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah Bidang Kesehatan yang
dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.
Adapun Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur mempunyai tugas dan fungsi
sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Kesehatan:
a. Tugas pokok
Melaksanakan kewenangan pemerintah daerah dalam rangka pelaksanaan tugas
desentralisasi dibidang kesehatan.
b. Fungsi
1) Mengkoordinasikan Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) yang meliputi :
- Penyusunan Rencana Strategis(RENSTRA)
- Penyusunan Rencana kinerja Tahunan (RKT)
- Penyusunan Penetapan Kinerja (PK) Tahunan.
- Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
Tahunan.
- Penyusunan Evaluasi Kinerja Dinas.
2) Mengkoordinasikan Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
DAN Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD), Pengawasan
Melekat, Budaya Kerja, Kinerja Keuangan berdasarkan rencana kerja untuk
mewujudkan Pemerintahan yang baik dan bersih.
3) Merumuskan dan menetapkan kebijakan kesehatan meliputi Kesekretariatan,
Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Pencegahan dan Penaggulangan Masalah
Kesehatan, Bidang Kesehatan Masyarakat, Bidang Pengembangan SDM
berdasarkan ketentuan dan prosedur untuk mewujudkan masyarakat yang sehat.
4) Menyelenggarakan bimbingan dan pengendalian Sekretariat, Bidang Pelayanan
Kesehatan, Bidang Pencegahan dan Penaggulangan Masalah Kesehatan, Bidang
Kesehatan Masyarakat, Bidang Pengembangan SDM, UPTD melalui sosialisasi,
supervisi, lokakarya, sarasehan, seminar, konsultasi, pendidikan dan pelatihan
demi terwujudnya efektifitas dan efisienpenyelenggaraan bidang kesehatan.
5) Membina dan memotivasi Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala UPTD dan bawahan
lain melalui pendekatan, pelatihan teknis, bimbingan dan arahan untuk
meningkatkan produktivitas kerja, pengembangan karier serta menjadi teladan dan
motivator bagi masyarakat.
| 8 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
6) Menyelenggarakan pemberian ijin sarana kesehatan bagi Rumah Sakit
Pemerintah, Swasta sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk legalitas
sarana kesehatan.
7) Menyelenggarakan pemberian ijin rekomendasi tenaga kesehatan asing sesuai
ketentuan dan prosedur yang berlaku untuk menjamin legalitas tenaga kesehatan
asing
8) Melakukan pembinaan pengelolaan survey kesehatan, sistem informasi kesehatan,
layanan rujukan sekunder dan tersier tertentu untuk efektivitas pelayanan
kesehatan.
9) Menyelenggarakan surveilans epidemiologi, penyelidikan Wabah, pencegahan dan
penanggulangan percemaran lingkungan, surveilans gizi buruk, penelitian dan
pengembangan kesehatan, yang mendukung perumusan kebijakan.
10) Memantau penanggulangan gizi buruk melalui monitoring dan evaluasi dalam
rangka efektivitas dan efisien pelayanan.
11) Melaksanakan pengembangan, perencanaan dan pendayagunaan tenaga
kesehatan untuk meningkatkan optimalisasi pemanfaatan tenaga kesehatan.
12) Memantau pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan melalui
monitoring untuk optimalisasi penyelenggaraan urusan bidang kesehatan.
13) Mengkoordinasikan program/kegiatan dinas dengan instansi terkait, pihak terkait
agar tercipatnya sinkronisasi dan harmonisasi pelakasanaan program/kegiatan.
14) Mengendalikan penyusunan rumusan dan penetapan laporan budaya kerja,
pengawasan melekat, laporan keuangan sesuai prosedur dan ketentuan yang
berlaku untuk dipergunakan sebagai bahan pertanggung jawaban pelaksanaan
kinerja.
15) Memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak diminta guna
pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah kesehatan.
16) Mengevaluasi dan melaporkan hasil pelaksaan tugas dinas berdasarkan rencana
kerja, untuk mengetahui keberhasilan dan permasalahan serta menetapkan
alternatif pemecahan.
17) Mengelola dan memelihara sarana dan prasarana kesehatan sebagai inventaris
dinas.
18) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Sekretaris
a. Tugas pokok
Melaksanakan pengurusan surat menyurat, kearsipan, perawatan rumah tangga,
hubungan kemasyarakatan, protokoler, keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan
peralatan.
| 9 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
b. Fungsi
1) Merencanakan operasional kegiatan Kesekretariatan yang meliputi Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian, Keuangan serta Penyusunan Program dan Pelaporan.
2) Memberi Petunjuk penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) yang meliputi:
a) Penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA).
b) Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
c) Penyusunan Penetapan Kinerja (PK) Tahunan.
d) Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahunan.
e) Penyusunan Evaluasi Kinerja Dinas.
3) Memberi petunjuk Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD), Pengawasan Melekat,
Budaya Kerja, Kinerja Keuangan berdasarkan rencana kerja untuk mewujudkan
Pemerintahan yang baik dan bersih.
4) Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada bawahan baik secara lisan maupun
tertulis sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masing-masing agar tercapai
efektivitas dalam pelaksanaan tugas.
5) Mengoreksi hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja untuk penyempurnaan
lebih lanjut.
6) Mengkoordinir rencana program kegiatan dinas berdasarkan masukan data dari
bidang di lingkungan dinas agar tersedia program kerja yang partisipatif.
7) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan rencana kerja agar tercapai hasil
yang efektif.
8) Memberikan usul dan saran kepada atasan melalui telaahan staf yang rinci sebagai
bahan pertimbangan penyelesaian suatu masalah dan pengambilan keputusan.
9) Mengkoordinir penelitian dan pengkajian anggaran penerimaan dan pendapatan
sesuai Renstra Dinas.
10) Mengatur alokasi sarana dan prasarana Dinas untuk mendapatkan pelayanan yang
maksimal.
11) Melakukan pembinaan terhadap pegawai sesuai ketentuan dan prosedur yang
berlaku agar terwujud aparatur yang handal dan memiliki kompetensi.
12) Mengendalikan layanan administrasi umum kepada semua unsur yang ada pada
dinas agar tercipta pelayanan administrasi yang cepat, tepat, dan lancar.
13) Mengendalikan pengelolaan kegiatan Kesekretariatan yang meliputi Program,
Data, Evaluasi, Keuangan, Umum, dan Kepegawaian agar pelaksaan tugas dinas
berjalan dengan baik dan lancar.
14) Melakukan konsultasi pelaksanaan kegiatan dengan instansi terkait agar terjalin
kerja sama yang baik.
| 10 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
15) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan untuk dipergunakan
sebagai bahan tindak lanjut.
16) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan
maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sekertariat membawahi 3 (tiga)sub
bagian.
3. Bidang Kesehatan Keluarga, Ibu, Anak dan Gizi
a) Tugas pokok
Mengembangkan kemitraan antar unit pelaksana pemerintah diberbagai sarana guna
meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan, memberi bimbingan,pengendalian jaga
mutu, pelayanan keluarga, ibu dan anak KB dan Gizi serta institusi kesehatan.
b) Fungsi
1) Menyusun rencana langkah-langkah operasional kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga
Berencana, upaya perbaikan gizi keluarga berdasarkan langkah-langkah operasional
bidang dan sumber data-data yang ada untuk kelancaran dan ketepatan
pelaksanaan tugas.
2) Membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan melalui bimbingan dan
arahan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masing-masing agar tercapai
efektifitas pelaksanaan tugas.
3) Memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja untuk menemukan
kesalahan-kesalahan guna penyempurnaan lebih lanjut.
4) Melakukan pembinaan dalam upaya peningkatan kesehatan Ibu dan Anak serta
Keluarga berencana berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku melalui
monitoring dan evaluasi untuk mendapatkan pelayanan yang optimal serta
peningkatan pengawasan dan akuntabilitas.
5) Melakukan pembinaan dalam upaya Perbaikan Gizi Masayarakat berdasarkan
ketentuan dan prosedur yang berlaku melalui monitoring dan evaluasi untuk
mendapatkan pelayanan yang optimal serta peningkatan pengawasan dan
akuntabilitas.
6) Melakukan pengendalian program perbaikan gizi masyarakat.
7) Melakukan pengendalian program penanggulangan masalah kesehatan ibu dan
anak serta keluarga berencana.
8) Melaksanakan dukungan dan kerja sama dengan organisasi profesi kesehatan
melalui pertemuan, fasilitasi kegiatan untuk menjamin peningkatan kinerja.
9) Melakukan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan kegiatan dengan instansi terkait
agar terjalin kerja sama yang baik.
| 11 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
10) Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kesehatan ibu anak, promosi
kesehatan dan peran serta masyarakat serta perbaikan gizi masyarakat.
11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan untuk dijadikan
sebagai bahan tindak lanjut.
12) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasan.
4. Bidang Pelayanan Kesehatan
a. Tugas pokok
Membina pengembangan pelayanan kesehatan dan pelayanan medis sarana dan
prasarana.
b. Fungsi
1) Merencanakan langkah-langkah operasional Bidang Kesehatan Masyarakat
berdasarkan rencana Kerja Dinas Kesehatan dan kegiatan tahun sebelumnya serta
sumber daya yang ada untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
2) Membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan melalui bimbingan dan
arahan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masing-masing agar tercapai
efektifitas pelaksanaan tugas.
3) Menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan rencana kerja yang telah
ditetapkan agar pelaksanaannya tepat waktu dan tepat sasaran.
4) Mengembangkan strategi penyiapan perumusan kebijakan upaya pelayanan
kesehatan dasar dan rujukan , pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan
kesehatan khusus, dan pelayanan darah, pelayanan kesehatan di daerah
tertinggal, perbatasan dan kepulauan untuk menjamin peningkatan optimalisasi
pelayanan di Bidang Kesehatan masyarakat.
5) Melaksanakan upaya peningkatan kinerja dan kemampuan pelayanan Kesehatan
Masyarakat.
6) Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria pada upaya
pelayanan kesehatan dasar dan rujukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut,
pelayanan kesehatan khusus, pelayanan darah, dan pelayanan kesehatan di daerah
tertinggal, perbatasan dan kepulauan;
7) Penyiapan pemberian bimbingan teknis pelayanan kesehatan dasar dan rujukan,
pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan khusus, usia lanjut dan
pelayanan darah, dan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan dan
kepulauan.
8) Melakukan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan kegiatan dengan instansi terkait
agar terjalin kerja sama yang baik.
9) Mengevaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan upaya pelayanan kesehatan
dasar dan rujukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut, pelayanan kesehatan
| 12 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
khusus, pelayanan darah, dan pelayanan kesehatan di daerah tertinggal, perbatasan
dan kepulauan.
10) Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihan dan penggunaan tenaga kerja
berdasarkan data masukan di lapangan untuk mengetahui permasalahan guna
menyusun bahan alternatif pemecahan masalah.
11) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan untuk dipergunakan
sebagai bahan tindak lanjut.
12) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
5. Bidang Pencegahan, Pemberantasan, Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Pemukiman
a. Tugas pokok
Mengembangkan kemitraan antara unit pelaksana pemerintah dan non pemerintah di
berbagai sarana guna meningkatkan kinerja pelayanan pencegahan dan
pemberantasan penyakit berupa pemberantasan penyakit bersumber binatang; penyakit
menular langsung maupun penyakit bukan menular, pencegahan penyakit melalui
imunisasi serta melakukan pengamatan penyakit (surveilans) dan penggulangan
bantuan kesehatan yang berhubungan dengan kejadian luar biasa dan masalah
kesehatan lainnya yang diakibatkan oleh bencana melalui sistem kewaspadaan dini
kejadian luar biasa penyakit menular.
b. Fungsi
1. Merencanakan langkah-langkah operasional Bidang Pencegahan dan
Penaggulangan masalah Kesehatan berdasarkan rencana Kerja Dinas Kesehatan
dan kegiatan tahun sebelumnya serta sumber daya yang ada untuk digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
2. Membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan melalui bimbingan dan
arahan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masing-masing agar tercapai
efektifitas pelaksanaan tugas.
3. Menyelia pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan rencana kerja yang telah
ditetapkan agar pelaksanaannya tepat waktu dan tepat sasaran.
4. Mengembangkan strategi peningkatan kinerja dan kemampuan institusi pencegahan
dan penaggulangan masalah kesehatan dalam memberikan pelayanan Kesehatan
Masyarakat untuk menjamin optimalisasi dalam pelaksanaan pelayanan.
5. Memberi petunjuk teknis terkait dengan pembinaan terhadap tata cara Pencegahan
dan Pemberantasan Penyakit Menular, Penyehatan Lingkungan dan Penaggulangan
Wabah dan bencana.
| 13 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
6. Melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Menular, Penyehatan Lingkungan dan Penanggulangan
Wabah dan bencana.
7. Melakukan pengawasan air bersih agar tidak terkontaminasi dengan zat kimia lain
yang membahayakan kehidupan.
8. Melakukan Pengawasan kesehatan dan kebersihan Tempat-Tempat Umum (TTU)
dan industri serta usaha meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan pemukiman
dengan melakukan koordinasi dengan instansi terkait.
9. Melakukan Koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka memonitoring dan
pembinaan kegiatan terhadap pengamatan, pencegahan, pemberantasan penyakit
dan pengendalian penyakit tidak menular serta wabah penyakit menular.
10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan untuk dipergunakan
sebagai bahan tindak lanjut.
11. Memberikan usul dan saran kepada atasan melalui telaahan staf yang rinci sebagai
bahan pertimbangan penyelesaian suatu masalah dan pengambilan keputusan.
12. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan baik secara lisan
maupun tertulis sesuai tugas dan fungsinya untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
6. Bidang Promosi Kesehatan
a. Tugas pokok
Melaksanakan kegiatan Promosi Kesehatan dan Peran Serta Masyarakat berdasarkan
langkah-langkah operasional bidang dan sumber data-data yang ada untuk kelancaran
dan ketepatan pelaksanaan tugas.
b. Fungsi
1) Merencanakan langkah-langkah operasional Bidang Promosi Kesehatan
berdasarkan rencana Kerja Dinas Kesehatan dan kegiatan tahun sebelumnya serta
sumber daya yang ada untuk digunakan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
2) Membagi tugas dan memberikan petunjuk kepada bawahan melalui bimbingan dan
arahan sesuai dengan permasalahan dan bidang tugas masing-masing agar tercapai
efektifitas pelaksanaan tugas.
3) Memeriksa hasil kerja bawahan berdasarkan rencana kerja untuk menemukan
kesalahan-kesalahan guna penyempurnaan lebih lanjut.
4) Melakukan pembinaan dalam upaya peningkatan Promosi kesehatan dan Peran
Serta Masayarakat berdasarkan ketentuan dan prosedur yang berlaku melalui
monitoring dan evaluasi untuk mendapatkan pelayanan yang optimal serta
peningkatan pengawasan dan akuntabilitas.
5) Melakukan pengendalian program peningkatan promosi kesehatan dan peran serta
masyarakat.
| 14 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
6) Melakukan koordinasi dan konsultasi pelaksanaan kegiatan dengan instansi terkait
agar terjalin kerja sama yang baik.
7) Melaporkan hasil pelaksanaan tugas/kegiatan kepada atasan untuk dijadikan
sebagai bahan tindak lanjut.
8) Memberikan usul dan saran kepada atasan melalui telaahan staf yang rinci sebagai
bahan pertimbangan penyelesaian suatu masalah dan pengambilan keputusan.
9) Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan
7. Kepala UPTD Puskesmas
a. Tugas :
Melaksanakan tugas teknis pelayanan kesehatan di kecamatan sesuai
petunjuk/pedoman/data informasi/Peraturan perundang-undangan
b. Fungsi :
1) Melaksanakan kebijakan teknis bidang kesehatan
2) Mengatur dan memberi petunjuk teknis penyelenggaraan program dan kegiatan
pelayanan kesehatan
3) Membina penyelenggaraan ketatausahaan pada UPTD Puskesmas
4) Merencanakan pengembangan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
5) Mengkordinasikan tenaga teknis dan fungsional UPTD dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat
6) Membina kerja sama dengan pihak lain dalam rangka peningkatan pelayanan di
bidang kesehatan
7) Mengendalikan dan mengevaluasi palaksanaan kegiatan pada UPTD
8) Membagi tugas dan melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan
9) Melaporkan pelaksanaan tugas secara periodik kepada atasan
8. Kelompok Jabatan Fungsional
a. Tugas :
Melakukan kegiatan teknis dibidang masing-masing
b. Fungsi :
1) Jabatan fungsional dipimpin langsung oleh tenaga fungsional senior selaku ketua
kelompok yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada dinas
2) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja.
3) Pembinaan terhadap tenaga fungsional dilakukan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
| 15 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur dalam menjalankan tugas dan fungsinya
didukung oleh berbagai sumber daya seperti sumber daya tenaga, keuangan, sarana dan
prasarana, obat dan perbekalan kesehatan. Berikut ini akan disampaikan uraian terkait sumber
daya-sumber daya sebagai Input dalam pelaksanaan tugasnya.
1. Tenaga Kesehatan
Jumlah tenaga Kesehatan di Kabupaten Flores Timur sampai tahun 2010 adalah
sebanyak 579 orang yang tersebar di Puskesmas, Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Umum
Daerah Larantuka. Di Kabupaten Flores Timur masih kekurangan tenaga kesehatan, hal ini
dapat di lihat dari adanya permintaan akan tenaga kesehatan yang masih terus meningkat.
Untuk membantu peningkatan pelayanan kesehatan dan pendekatan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat, Pemerintah Pusat telah mengangkat dokter dan bidan sebagai pegawai
tidak tetap dengan masa bakti 1 Tahun. Jumlah dan jenis tenaga kesehatan pada tahun 2010
dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1. Jumlah dan Jenis Tenaga Kesehatan Tahun 2010
Jenis tenaga kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur antara lain:
Tenaga medis ( dokter umum 4 .orang, Dokter Gigi 2 orang, Tenaga Keperawatan (Perawat
lulusan D III dan S1, 138 orang dan Bidan lulusan D III dan D IV 177 orang), Tenaga
Kefarmasian ( Apoteker 5 orang, D III 30 orang.), Tenaga Gizi termasuk lulusan D1 and D III
26 orang.), Tenaga Teknis Medis (Analis Kesehatan 7 orang, Penata elektro medik 3 orang,
No Jenis Tenaga Ratio Tenaga (Standar Nasional) Per 100.000 pddk
Jumlah Tenaga sesuai Ratio
Jumlah Tenaga yg ada saat ini
GAP
1 Dokter Spesialis 6 14 - 14
2 Dokter Umum 40 91 4 87
3 Dokter Gigi 11 25 2 23
4 Perawat 117 273 138 135
5 Bidan 100 230 177 53
6 Perawat Gigi 30 63 24 39
7 Apoteker 10 23 5 18
8 Akademi Farmasi 30 63 30 33
9 Sarjana Kesehatan Masyarakat 40 91 43 48
10 Sanitarian 40 91 49 42
11 Gizi 22 51 26 25
12 Keterapian Fisik 4 9 7 2
13 Keteknisan Medis 15 45
14 Tenaga Umum 60
Jumlah Keseluruhan 579
| 16 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Penata Rontgen 6 orang, Rekam Medik dan manajemen Rumah sakit 1 orang) Penata
Fisoterapi 7 orang), Tenaga Sanitasi termasuk lulusan SPH, D – III 40 orang, Tenaga
Kesehatan Masyarakat 43 orang.
Tenaga kesehatan ini bila di kelompokan dalam jenis kelamin maka didominasi oleh
jenis kelamin perempuan sebanyak 459 orang dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 120
orang.
2. Sarana Kesehatan
Sampai dengan Tahun 2010 di kabupaten Flores Timur terdapat sarana kesehatan
antara lain : Jumlah Rumah Sakit Pemerintah sebanyak 1 buah, Puskesmas sebanyak 20
puskesmas yang tersebar di setiap wilayah kecamatan. Dari 20 Puskesmas tersebut 8
diantaranya adalah Puskesmas Rawat Inap yakni Puskesmas Waiwerang, Puskesmas Oka,
Puskesmas Boru, Puskesmas Waiwadan, Puskesmas Ritaebang, Puskesmas Menanga,
Puskesmas Waiklibang, Puskesmas Lambunga., serta 12 buah Puskesmas Rawat Jalan.
Dari 20 buah Puskesmas tersebut Puskesmas yang mampu Penanganan Obstetri
Neonatus Emergency Dasar (PONED) sebanyak 5 buah, antara lain Puskesmas Waiwadan,
Waiklibang, Waiwerang, Ritaebang dan Boru. Adapun jumlah Puskesmas Pembantu yang
mendukung pelayanan sebanyak 41 buah, dengan rasio Puskesmas Pembantu dan
Puskesmas adalah 1 : 2,3 artinya setiap 1 Puskesmas didukung 2 - 3 Puskesmas Pembantu
dalam memberikan pelayanan Kesehatan kepada masyarakat di Kecamatan. Puskesmas
yang didukung dengan rumah tunggu untuk mendukung revolusi KIA sebanyak 6 buah.
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
berbagai upaya yang dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di
masyarakat. Upaya Kesehatan yang bersumber daya masyarakat adalah Posyandu,
Polindes dan Poskesdes. Jumlah Posyandu yang ada di Kabupaten Flores Timur menurut
hasil kompilasi data dari Puskesmas pada tahun 2010 berjumlah 523 buah.
Polindes dan Poskesdes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam
rangka mendekatkan pelayanan kebidanan melalui penyediaan tempat pertolongan
persalinan dan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak termasuk keluarga berencana. Sampai
pada tahun 2010, jumlah Polindes yang ada di Kabupaten Flores Timur berjumlah 93 buah
dan jumlah poskesdes 20 buah sedangkan puskesmas keliling roda empat berjumlah 14
buah dan kendaraan roda dua berjumlah 165 buah.
3. Obat Dan Perbekalan Kesehatan
Ketersediaan dan pengadaan obat yang sesuai dengan kebutuhan obat untuk penduduk
merupakan prasyarat terlaksananya penggunaan obat yang rasional dimana pada gilirannya
akan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dengan indikator ini akan dapat dilihat
komitmen dalam penyediaan anggaran pengadaan obat sesuai dengan kebutuhan. Penyediaan
| 17 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
anggaran pengadaan obat di Kabupaten Flores Timur dalam 5 Tahun terakhir dapat dilihat pada
tabel 2.2.
Tabel 2.2. Anggaran Pengadaan Obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur
Tahun 2006 - Tahun 2010
Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 Tahun 2010
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Pelayanan Kesehatan 1.066.019.000 1.943.573.500 2.065.364.269 1.250.979.560 1.109.851.236
Dasar
Bantuan Pusat 105.575.296
Buffer Stock 384.874.614 384.874.614
BMPH 200.000.000
Uraian
2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur
Pembangunan bidang kesehatan telah membawa perubahan yang positif namun
perkembangan derajat kesehatan sebagai tolok ukur dari keberhasilan bidang ini belum
menunjukkan hasil yang signifikan. Berbagai persoalan seperti rendahnya cakupan kunjungan
ibu hamil (K4), Cakupan Desa UCI, kesadaran masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS), masih tingginya angka kesakitan (morbiditas) akibat penyakit-penyakit menular
atau infeksi, tingginya angka kematian ibu dan bayi. Hasil pencapaian kinerja pelayanan
kesehatan berdasarkan indikator Sistem Pelayanan Minimal (SPM) dapat dilihat pada tabel 2.3.
Pada sisi input dapat ditemukan beberapa persoalan. Pertama, persoalan SDM kesehatan
baik jumlah dan spesifikasi rasio masih kecil terhadap jumlah penduduk maupun sarana/fasilitas.
Kedua, persoalan pembiayaan yaitu kecilnya kapasitas fiscal daerah. Ketiga, persoalan
infrastruktur kesehatan yakni rasio sarana prasarana kesehatan terhadap penduduk yang masih
kecil.
Kecilnya anggara biaya yang untuk urusan kesehatan di Kabupaten Flores Timur tidak
dapat memenuhi kebutuhan untuk melaksanakan kegiatan atau program kesehatan,
sebagaimana dapat dilihat pada gambar 2.2. Kecilnya anggaran ini membutukan bantuan dari
pusat, provinsi dan Lembaga Swadaya Masyarakat demi mencapai target SPM. Alokasi
anggaran untuk pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel 2.4.
Gambar 2.2. Grafik Rasio Kebutuhan Dana dan Realisasi
45%
78%
35% 28% 38%
0%
50%
100%
2007 2008 2009 2010 2011Rasio kebutuhan dan realisasi
| 18 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Tabel 2.3 Pencapaian Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur
NO
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi SKPD Target
SPM ( %)
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-
2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 Cakupan Kunjungan ibu Hamil ( K4) 95
73 70 66 88 82 77% 74% 69% 93% 86%
2
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani
100
16 20 35 100 100 16% 20% 35% 100% 100%
3
Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan memiliki Kompetensi Kebidanan
90
Indikator rpjmd, mdgs,permendagri, spm 74 91 93 69 91 93 69 88 77% 100% 98%
4 Cakupan Pelayanan Nifas 90
94 86 69 97 90 104% 96% 77% 100% 100%
5 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 100 100 100 100 100 100 100% 100% 100% 100% 100%
6 Cakupan Kunjungan bayi 100 83 86 90 62 70 83% 86% 90% 62% 82%
7 Cakupan desa UCI 100 92 50 62 96 98 92% 50% 62% 96% 98%
8 Cakupan Pelayanan anak balita 100 83 83 87 82 54 83% 83% 87% 82% 54%
9 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 26 59 56 99 100 26% 59% 56% 99% 100%
10
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6 -24 bulan dari keluarga miskin 100 Data tidak ada 0% 0% 0% 0% 0% 0%
11 Cakupan Penjaringan kesehatn siswa SD dan setingkat 100 Tidak ada data 95 0% 0% 0% 0% 95%
12 Cakupan peserta KB aktif 70 52 60 65 60 62 74% 86% 93% 86% 89%
13 Cakupan Desa Siaga Aktif 80 51 52 0% 0% 0% 64% 65%
| 19 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
14 Cak. Penemuan pasien baru TB BTA (+) 70 54 38 22 32 30 77% 54% 31% 46% 43%
15 Cak. Penderita DBD yang ditangani 100 100 0 0 100 0 100% 0% 0% 100% 0%
16 Cak. Penemuan penderita diare 100 100 100 100 100 100 100% 100% 100% 100% 100%
17 Cak. Pelayanan kesehatan rujukan 100 100 100 100 100 100 100% 100% 100% 100% 100%
18 Cak. Pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin 100 100 100 100 100 95 79% 58% 58% 54% 95%
19 Cak. Desa / Kel yang mengalami KLB yang ditangani < 24 jam 100 100 0 100 100 100 100% 0% 100% 100% 100%
| 20 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Tabel 2.4. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur
Sumber
Daya
Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio antara Realisasi dan Anggaran
Tahun ke-
Rata-rata
Pertumbuhan
2007 2008 2009 20010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 2007 2008 2009 2010 2011 Anggaran
(%)
Realisasi
(%)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
AP
BD
II
20.0
95.5
78.2
25
20.2
84.4
12.0
00
37.5
75.3
56.4
13
29.4
01.6
78.2
54
32.9
86.6
56.3
45
9.01
3.53
0.84
5
15.8
61.4
95.1
60
13.1
72.6
47.7
01
8.33
6.97
4.33
7
12.6
08.1
59.1
10
45%
78%
35%
28%
38 %
| 21 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehaatan
Adapun peluang yang mendukung pelayanan Dinas Kesehatan antara lain : biaya
pelayanan terjangkau; adanya dukungan keuangan dan kebijakan serta ketenagaan dari
pemerintah daerah; adanya dukungan pengembangan sumber daya manusia dari pemerintah
daerah; adanya posyandu dan desa siaga yang aktif disemua desa, adanya regulasi yang
mendukung upaya kesehatan baik di tingkat kabupaten, propinsi dan pusat; adanya kerja sama
infestasi dan operasional dengan lembaga donoR; adanya kerja sama toma dan toga dalam
konsep 2H2; adanya klinik / dokter praktek swasta; adanya laboratorium swasta; adanya dana
BOK, JAMPERSAL dan JAMKESMAS.
Sedangkan ancaman dalam pelayanan kesehatan antara lain : rendahnya pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan; dukungan keuangan dari pemerintah daerah masih kurang;
infranstruktur transportasi yang memadai; kondisi geografis yang memungkinkan terjadinya KLB
dan bencana; banyaknya tempat perkembangbiakan vektor penular penyakit; dinamika
epidemiologi penyakit yang cepat berubah dan mobilisasi penduduk yang tinggi; kurangnya
kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan masyarakat; rendahnya ekonomi
masyarakat dan sosial budaya yang menghambat PHBS.
Dengan ancaman ini menghambat pelayanan kesehatan yang menghambat derajat
kesehatan. Pertama kematian ibu dan bayi masih merupakan masalah yang dominan di
Kabupaten Flores Timur. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya kasus kematian ibu
antara lain; faktor ekonomi, sosial, budaya, geografis, transportasi dan faktor kesehatan itu
sendiri. Faktor-faktor tersebut secara implisit adalah “3 Terlambat” (Terlambat mengambil
keputusan merujuk ke fasilitas kesehatan, Terlambat menjangkau fasilitas kesehatan dan
Terlambat mendapat pelayanan Tenaga kesehatan).
Kedua gizi memiliki hubungan langsung dan mendasar dengan HDI (Human
Development Indeks), sebab gizi merupakan elemen dasar pembentukan otak yang menjadi
ukuran dalam menentukan kualitas SDM. Pemenuhan gizi merupakan salah satu indikator
yang dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat.
Ketiga Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten flores Timur pada tahun 2010 sekitar 69
tahun, dibandingkan dengan UHH penduduk Indonesia sekitar 72 tahun, pertanda UHH
penduduk di Kabupaten Flores Timur berada dibawah taraf nasional, meskipun demikian
dengan adanya kecenderungan meningkatnya. UHH penduduk Kabupaten Flores Timur,
setidaknya telah mencerminkan ada perbaikan gizi dan peningkatan pelayanan kesehatan yang
memungkinkan tendensi tersebut.
Untuk melihat dinamika peluang dan tantangan global, nasional dan regional dapat dilihat
pada tabel 2.5
| 22 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Tabel 2.5. Peluang dan Tantangan Global, Nasional, Regional dalam Pelayanan Kesehatan
DINAMIKA INTERNASIONAL DINAMIKA NASIONAL DINAMIKA REGIONAL/LOKAL
-Menurunkan proporsi penduduk yang
menderita kelaparan (Gizi)
-Menurunkan angka kematian ibu melahirkan
(AKI)
-Menurunkan angka kematian balita
-Menurunkan angka kesakitan penyakit
menular (HIV/AIDS, TB, Malaria)
Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan
masyarakat madani dalam pembangunan kesehatan
melalui kerjasama nasional dan global.
Derajat kesehatan masyarakat NTT pada umumnya masih rendah dan
berbagai lingkungan strategis masih kurang mendukung pembangunan
kesehatan. Angka kematian bayi dan ibu serta prevalensi gizi kurang
dan buruk pada Balita masih tinggi.
Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan,
terutama untuk mewujudkan jaminan sosial kesehatan
nasional.
Pembangunan kesehatan secara keseluruhan, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu belum optimal.
Pelayanan kesehatan terutama didaerah perbatasan masih kurang
mendapat perhatian.
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,
terjangkau, bermutu dan berkeadilan, serta berbasis bukti;
dengan pengutamaan pada upaya promotif – preventif.
Sistem perencanaan dan penganggaran Dinas Kesehatan Provinsi NTT
belum optimal, penyebabnya adalah kurangnya dukungan informasi
yang memadai, keterpaduan dan kemampuan dari unsur-unsur
perencanaan masih terbatas. Sistem pengendalian, pengawasan, dan
pertanggung jawaban (dan pertanggung-gugatan) kinerja Dinas
Kesehatan Provinsi NTT belum optimal.
Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM
kesehatan yang merata dan bermutu
Meningkatnya kembali beberapa penyakit menular (re-emerging
diseases) seperti Malaria, TB Paru, HIV/AIDS, Rabies, ISPA, Diare.
Penyakit tidak menular menunjukkan kecenderungan meningkat seperti
hipertensi, diabetes, kanker dan penyakit degenaratif lainnya.
Disamping itu telah timbul pula berbagai penyakit baru (new-emerging
diseases) seperti Flu Burung dan SARS
| 23 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan
keterjangkauan obat dan alat kesehatan serta menjamin
keamanan/khasiat, kemanfaatan, dan mutu sediaan
farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
Ketersediaan tenaga kesehatan, baik jumlah, jenis, maupun mutu
masih kurang memadai dan penyebarannya tidak merata.
Pemberdayaan tenaga kurang optimal dan tidak sesuai dengan
tupoksi. Masih terbatasnya pengangkatan tenaga kesehatan di provinsi
dan kabupaten/kota
Standar dan pedoman pelaksanaan pembangunan kesehatan yang
spesifik dengan masalah kesehatan di NTT masih kurang, baik jumlah
maupun mutunya. Penelitian dan pengembangan kesehatan belum
banyak dilakukan. Pengembangan pemberdayaan masyarakat dan
sumberdaya kesehatan masih belum merata dan belum sesuai seperti
yang diharapkan
Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel,
transparan, berdayaguna dan berhasilguna untuk
memantapkan desentralisasi kesehatan yang
bertanggungjawab.
Dukungan dan perhatian sektor terkait dalam pembangunan Kesehatan
di Provinsi NTT belum optimal.
| 24 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam pelayanan kesehatan :
A. Permasalahan Internal :
Bila dibandingkan dengan SPM masih ditemukan beberapa permasalahan kinerja
pelayanan yang belum mencapai target. Untuk melihat faktor-faktor yang
mempengaruhinya dapat dilihat pada tabel 3.1. Dari beberapa masalah tersebut ada
beberapa masalah yang menjadi prioritas yang perlu di lakukan sekarang sebagai
berikut :
1. Tingginya angka kematian ibu
Angka kematian ibu di Kabupaten Flores Timur pada tahun 2011 sebesar
154/100.000 KH dengan jumlah kasus kematian 7 dari 4.545 KH. Angka ini
mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun 2010 sebesar
234/100.000KH. Angka tersebut masih tinggi jika dibandingkan dengan target
nasional yaitu 125/100.000 KH, namun sudah dibawah dari target Provinsi NTT yaitu
197/100.000 KH. Penyebab kematian ibu adalah perdarahan.
2. Tingginya angka kesakitan penyakit menular
Dari tahun ke tahun selama lima tahun terakhir profil kesehatan masyarakat di
Kabupaten Flores Timur angka kesakitan atau morbiditas masih didominasi oleh
penyakit infeksi yang lama seperti ISPA, Malaria, Diare, TBC, Kusta, dan penyakit
infeksi baru seperti HIV/AIDs dan Rabies.
Data angka kesakitan penduduk yang berasal dari masyarakat (comunitty based
data) menunjukkan infeksi masih merupakan yang terbanyak pada pasien rawat
jalan di Puskesmas dan Rumah Sakit.
3. Kuantitas dan kualitas SDM kesehatan berdasarkan spesifikasi profesi masih kurang
Dari aspek kualitas, jenis dan kuantitas tenaga kesehatan masih sangat kurang bila
dibandingkan dengan standar tenaga kesehatan yang seharusnya bila dihitung
berdasarkan jumlah penduduk, beban kerja dan jumlah fasilitas kesehatan yang ada.
Dengan tingginya tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan yang
meningkat, bila hal ini ini kurang diantisipasi oleh tenaga kesehatan maka akan
berakibat buruk dari berbagai aspek kehidupan khususnya untuk peningkatan kualitas
kesehatan masyarakat.
| 25 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Pendidikan formal dan non formal dirasakan sangat kurang, sehingga diperlukan
untuk ditingkatkan sesuai dengan jenjang dan profesi yang dimiliki.
4. Alokasi anggaran tidak mecukupi biaya kebutuhan
Dengan otonomi daerah, terjadi perubahan sistem administrasi dan pembiayaan
pembangunan daerah termasuk untuk pembangunan kesehatan. Tiap sektor harus
mampu bersaing untuk mendapatkan kuota anggaran yang terbatas di daerah, untuk
membiayai pembangunan dengan memiliki perencanaan yang baik dan kemampuan
meyakinkan pembuat keputusan anggaran tentang pentingnya suatu program. Bila
dihubungkan dengan Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang
menetapkan alokasi kesehatan minimal 10 % dari Dana APBD, tetapi faktanya
anggaran kesehatan hanya 6 %.
5. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang untuk pelayanan kesehatan masyarakat
Adanya sarana dan prasarana yang memadai merupakan salah satu indikator yang
menunjang keberhasilan program dalm bidang kesehatan. Rasio sarana dan
prasarana puskesmas, puskesmas pembantu dibandingkan penduduk diharapkan
10: 100.000 penduduk. Kondisi sarana prasarana kesehatan di Kabupaten Flores
Timur adalah sebesar 7,7: 100.000 penduduk, fakta ini menyulitkan masyarakat yang
membutuhkan pelayanan kegawatdaruratan dan membutuhkan layanan segera
dalam menjangkau layanan kesehatan terdekat.
B. Permasalahan Eksternal
1. Kurangnya penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi masyarakat
Rendahnya kesadaran masyarakat tentang pola hidup sehat adalah salah satu
masalah mendasar dalam pembangunan bidang kesehatan di Kabupaten Flores
Timur Cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih sehat tahun 2011 adalah 54
% dari target nasional 80 %. Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) belum dipahami
dan dilaksanakan dengan baik sehingga menimbulkan masalah-masalah kesehatan
masyarakat yang berbasis lingkungan (penyakit menular) masih tinggi.
2. Kondisi geografis yang memungkinkan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) dan
terhambatnya akses pelayanan kesehatan
kondisi geografi dan topografi Kabupaten Flores Timur yang terdiri dari kepulauan,
perbukitan dan pegunungan menyebabkan rawan terjadinya Kejadian Luar Biasa.
Disamping itu keadaan lingkungan yang menjadi tempat perindukan vektor penular
penyakit. Keadaan geografis ini menghambat akses pelayanan kesehatan oleh
masyarakat.
| 26 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
3. Dinamika epidemiologi penyakit yang cepat berubah
Mobilitas penduduk yang cepat memungkinkan terjadinya perubahan dinamika
penularan penyakit yang terjadi di masyarakat. Adanya kasus demam berdarah,
HIV/AIDS, rabies merupakan kasus import dari penduduk yang berpergian ke luar
dan masuk ke wilayah Kabupaten Flores Timur.
4. Infrastruktur transportasi yang tidak memadai
Infrastruktur transportasi yang tidak memadai, akan menghambat proses rujukan
dan akses masyarakat secara cepat dalam mencari pertolongan medis ke sarana
kesehatan tingkat lanjut. Hal ini terkait dengan Terlambat ke dua yaitu terlambat
menjangkau fasilitas kesehatan
| 27 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Tabel 3.1. Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Kesehatan Kabupaten Flores Timur
ASPEK KAJIAN
CAPAIAN/
KONDISI
SAAT INI
STANDAR
YANG
DIGUNAKAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERMASALAHAN PELAYANAN SKPD Internal (kewenangan SKPD)
Eksternal (diluar kewenangan
SKPD)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Masih rendahnya
cakupan kunjungan
ibu hamil (K4)
82 % 95 %
- Rendahnya Kunjungan rumah oleh
bidan
- Kurang optimalnya penyuluhan ibu
hamil di posyandu
-Masih rendahnya kesadaran ibu hamil
untuk melakukan pemeriksaan ulangan
ke 4
-Rendahnya keterlibatan suami dan
keluarga
-Pelayanan Kesehatan dasar belum
berkualitas
-Ante natal care belum berkualitas
Masih rendahnya
Cakupan
Pertolongan
Persalinan Oleh
Tenaga Kesehatan
memiliki Kompetensi
Kebidanan
91 % 100
-Kualitas dan kuantitas serta jenis
tenaga kesehatan yang kurang
-Belum semua desa memiliki tenaga
bidan di desa
-Belum optimalnya kemitraan bidan dan
dukun
-Belum semua desa telah memiliki
kesepakatan desa/perdes tentang
persalinan di fasilitas memadai dan
ditolong oleh tenaga kesehatan yang
kompeten
-Belum semua desa telah menjadi
desa siaga
-Keterjangkauan akses dan pemerataan
pelayanan kesehatan ke masyarakat belum
optimal;
-Kualitas, Kuantitas serta jenis tenaga
kesehatan masih kurang;
Masih rendahnya
cakupan kunjungan
bayi
70 % 100 %
-Rendahnya kunjungan rumah oleh
bidan
-Keterbatasan jumlah tenaga kesehatan
di desa
-Kurangnya kesadaran ibu dan
keluarga untuk memeriksakan
kesehatan bayinya
-Akses ke sarana kesehatan sulit
terjangkau karena kondisi wilayah
Keterbatasan tenaga kesehatan di desa,
sehingga kunjungan rumah masih rendah
Cakupan pelayanan
anak balita
54 % 100
-Rendahnya kunjungan rumah oleh
bidan
-Keterbatasan jumlah tenaga kesehatan
di desa
-Kurangnya pembinaan posyandu oleh
petugas
-Masih rendahnya peran serta
masyarakat dalam mengelola
posyandu
-Masih rendahnya kesadaran orang
tua tentang manfaat posyandu
Keterbatasan tenaga dan kurangnya
pembinaan posyandu oleh tenaga kesehatan
| 28 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
-Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization
(UCI )
98,7% 100%
-Ketersediaan vaksin masih terbatas di
kabupaten
-Kendala biaya dalam penganfrakan di
provinsi sehingga pada waktu-waktu
tertentu stok vaksin kosong
-Kurangnya Partisipasi masyarakat
-Rendahnya dukungan tokoh
masyarakat dan tokoh agama
-Faktor budaya sebagian kecil
masyarakat yang tidak
mengimunisasikan bayinya
Terlambatnya realisasi biaya SKPD untuk
penganfrakan vaksin di provinsi
Balita gizi buruk
mendapat perawatan 100 % 100
-Terlambatnya penemuan kasus
-Belum optimalnya penanganan kasus
di wilayah
-Keterlambatan merujuk ke RS
-Rendahnya monitoring dan evaluasi
-Rendahnya pengetahuan orang tua
dalam menemukan tanda-tanda gizi
buruk
-Kurangnya kepatuhan orang tua
dalam mengikuti proses perawatan
-Kurang pengetahuan ibu dalam
mengolah makanan bayi dalam rangka
proses pemulihan
Penemuan dini kasus dan penanganan
lanjutan kasus gizi buruk belum optimal
Cakupan peserta KB
aktif 62 % 70
-Belum semua tenaga teknis (dokter,
bidan dan perawat) mendapat pelatihan
CTU
-Konseling pra tindakan dan pasca
tindakan oleh petugas belum optimal
-Penanganan efek samping
pemasangan alat kontrasepsi belum
terkordinir dengan baik
-Masih rendahnya kesadaran PUS
untuk mengikuti KB
-Kebijakan nasional Jampersal tidak
mendukung masyarakat untuk menikuti
KB karena tiadak alada lagi kendala
biaya persalinan
-Kerjasama lintas sektor BPM & KB
belum optimal
Tenaga teknis KB belum semuanya terlatih
CTU
| 29 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih adalah : TERWUJUDNYA
MANUSIA DAN MASYARAKAT FLORES TIMUR YANG MAJU, SEJAHTERA,
BERMARTABAT DAN BERDAYA SAING. Dari visi ini dijabarkan dalam beberapaa misi
sebagai berikut :
1. Mengembangkan dan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang berdasarkan
pada prinsip Good Governance dan Clean Government .
2. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat
Flores Timur.
3. Meningkatkan pengembangan infrastruktur strategis penunjang aktivitas ekonomi dan
kesejahteraan masyarakat serta pelaksanaan pembangunan yang berbasis tata ruang
dan mitigasi bencana alam.
4. Mengembangkan dan meningkatkan kesejahteraan manusia dan masyarakat Flores
Timur melalui gerakan pemberdayaan ekonomi rakyat .
5. Meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan serta meningkatkan perlindungan
terhadap perempuan dan anak.
Tugas dan fungsi Dinas kesehatan yang berkaitan dengan visi dan misi (khususnya misi
2) Kepala Daerah tersebut adalah : Mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber
daya manusia (SDM) masyarakat Flores Timur melalui berbagai upaya kesehatan demi
terwujudnya masyarakat Flores Timur yang sehat dan sejahtera. Faktor-faktor penghambat
dan pendorong dalam pelayanan SKPD Dinas Kesehatan terhadap pencapaian visi dan misi
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih dapat terlihat pada tabel 3.2 dibawah ini.
| 30 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Tabel 3.2. Faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD terhadap pencapaian visi, misi dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah
VISI :
No MISI & PROGRAM KDH & WAKIL
KDH TERPILIH
PERMASALAHAN PELAYANAN
SKPD
F A K T O R
PENGHAMBAT PENDORONG
Mengembangkan dan meningkatkan
kualitas sumber daya manusia (SDM)
masyarakat Flores Timur
1. Tingginya angka kematian ibu
hamil, melahirkan, dan nifas/
Maternal Mortality Rate (MMR)
-Masih ada persalinan oleh dukun dan
dirumah penduduk
-Faktor 3 terlambat dan 4 terlalu
-Digalakkannya Kemitraan bidan dan dukun
-Pemantauan ketat melalui 2 H 2 centre dinas
kesehatan
-Adanya jampersal, jamkesmas, jamkesda
2. Tingginya angka kesakitan
akibat penyakit menular dan
penyakit tidak menular
-Rendahnya pemahaman masyarakat
tentang penyakit menular dan tidak
menular
-Rendahnya penemuan dini kasus
-Rendahnya dukungan alat penunjang
diagnostik
-Tersedianya tenaga terlatih untuk penemuan
dini kasus penyakit
-Tersedinya tatalaksana penanggulangan
penyakit
3. Kuantitas dan kualitas SDM
kesehatan berdasarkan
spesifikasi profesi masih kurang
-kuota penerimaan PNS dari tenaga
kesehatan masih terbatas pada jenis
profesi tertentu
-kualitas rekrutmen yang belum maksimal
-Regulasi pemerintah pusat untuk penerimaan
dan penempatan Bidan dan dokter PTT
-program pemerintah daerah untuk
peningkatan jenjang pendidikan Diploma I
menjadi Diploma III pada program khusus D III
| 31 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Kebidanan dan Keperawatan kerjasama
dengan POLTEKES Kemkes Kupang
-minat SDM kesehatan tinggi dalam mengikuti
pendidikan berkelanjutan
4. Alokasi anggaran tidak
mencukupi biaya kebutuhan
-penetapan PAGU anggaran tidak
memenuhi kebutuhan skala prioritas
Adanya suport dana BOK Puskesmas,
jamkesmas, jampersal dan NGO
5. Kurangnya sarana dan prasarana
penunjang untuk pelayanan
kesehatan masyarakat
Kurangnya biaya untuk penyediaan sarana
dan sarana penunjang kesehatan
tersedianya alokasi Dana Alokasi
Khusus(DAK)
| 32 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
3.3. Telaahan Renstra Kementerian dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota
a. Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014 adalah :
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan antar
tingkat sosial ekonomi serta gender.
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka
mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk
terutama penduduk miskin.
5. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada tingkat rumah tangga
6. Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategi di daerah tertingggal, terpencil,
perbatasan dan kepulauan (DTPK)
7. Seluruh Provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular.
8. Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
b. Sasaran Renstra Dinas Kesehatan Provinsi NTT Tahun 2009-2013 adalah :
1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 65,1 tahun menjadi 68,5 tahun.
2. Menurunnya Angka Kematian Bayi (AKB) dari 57/1000 KH pada tahun 2007 menjadi
45/1000 KH.
3. Menurunnya Angka Kematian Balita (AKABA) dari 82/1000 Balita menjadi 65/1000
Balita.
4. Menurunya Angka Kematian Ibu (AKI) dari 306/100.000 KH pada tahun 2007
menjadi 153/100.000 KH.
5. Menurunnya status gizi buruk Balita dari 6,7 % menjadi 4,1% dan gizi kurang Balita
dari 30,10% menjadi 25,80%.
6. Menurunnya angka kesakitan Malaria dari 24/1000 penduduk menjadi 15/1000
penduduk, prevalensi Tuberkulosis dari 210/100.000 penduduk menjadi
125/100.000 penduduk, prevalensi Kusta dan Filariasis menjadi ≤ 1/1000
penduduk.
7. Menurunnya Total Fertility Rate (TFR) dari 4,2 menjadi 2,4.
Dengan sasaran rencana strategis Kementrian Kesehatan RI dan dibandingkan dengan
permasalahan capaian kinerja palayananan Dinas Kesehatan sebagaiman dalam tabel 3.3, akan
menjadi isu penting dalam pencapaian kinerja di tahun yang akan datang.
| 33 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Tabel 3.4. Permasalahan Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Berdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Beserta Faktor Penghambat Dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
NO SASARAN JANGKA MENENGAH
RENSTRA KEMENTERIAN
PERMASALAHAN PELAYANAN
SKPD KABUPATEN
FAKTOR
PENGHAMBAT PENDORONG
1. Seluruh Kabupaten/Kota
melaksanakan Standar
Pelayanan Minimal (berlaku
untuk 18 indikator )
Dari 18 indikator SPM, yang telah
mencapai standar sebanyak 10
indikator, sedangkan yang belum
mencapai standar sebanyak 8 indikator
-Masih rendahnya kualitas pendidikan
tenaga kesehatan
-Terbatasnya jumlah dan jenis tenaga
kesehatan
-Penyebaran yang belum merata
-kurangnya pembiayqan di bidang
kesehatan
-Kurangnya pemenuhan alat dan
perbekalan kesehatan
-Adanya pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan
-Suport dana BOK dan NGO lainnya
2. Menurunnya disparitas status
kesehatan dan status gizi antar
wilayah dan antar tingkat sosial
ekonomi serta gender.
Masih tingginya angka kematian
ibu(MMR), prevalensi gizi kurang dan
gizi buruk, cakupan pertolongan
persalinan masih rendah.
-Faktor 3 terlambat
-Kurangnya Keterampilan bidan dalam
penanganan bayi baru lahir yang
bermasalah
-Terlambat penemuan kasus
-Penanganan kasus belum adekuat
-Orangtua kurang kooperatif
-Digalakkannya Kemitraan bidan dan dukun
-Pemantauan ketat melalui 2 H 2 centre dinas
kesehatan
-Adanya jampersal
-Tingginya rujukan ke RSUD Larantuka
-Sister hospital perinatal dengan berlakunya
NICU
-Adanya PMT bagi gizi buruk
-Pelaksanaan posyandu yang maksimal
-Adanya program keluaga sadar gizi
-Pelaksanaan sistem kewaspadaan pangan dan
gizi
| 34 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Dalam rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis terlihat bahwa
pola penggunaan tanah di Kabupaten Flores Timur dititik beratkan pada perumahan
permukiman, pusat-pusat kehidupan masyarakat, sosial, kebudayaan dan kesejahteraan
lainnya dengan azas : AMAN, TERTIB, LANCAR dan SEHAT (ATLAS). Berdasarkan asas
tersebut salah satu sasaran penataan ruang wilayah adala terwujunya kesehatan jasmani
(fisik) melalui Pembangunan :
a. Penciptaan lapangan kerja, perumahan, menarik PMA dan PMDN (Formal dan Informal)
b. Hiburan (Taman publik dan non publik dan taman hiburan rakyat)
c. Latihan (Gelangang remaja, stadion, lapangan olah raga)
d. Membangun, Menambah dan memelihara (Tempat sampah, rumah sakit, puskesmas,
panti jompo/ cacat).
Dari hasil penelaahan terhadap rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup
strategis dapat dikemukakan faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan Dinas
Kesehatan adalah :
Faktor penghambat :
1. Dikarenakan belum luasnya lapangan kerja bagi putra-putri daerah, menyebabkan
banyak sumber daya manusia (termasuk yang putra daerah yang terbaik) berpindah
(merantau) ke kabupaten ataupun provinsi lain. Hal ini menyebabkan SDM yang ada di
kabupaten masih rendah, khususnya SDM kesehatan.
2. Belum tersedianya tempat hiburan dan latihan olahraga bagi rakyat sehingga sarana
penunjang bagi kesehatan fisik dan juga mental masih sangat minim
3. Minimnya dana bagi pembangunan, penambahan dan juga pemeliharaan sarana dan
prasarana puskesmas dan juga sarana dan prasarana penunjang kesehatan.
4. Tidak adanya tempat pembuangan sampah akhir dan tidak teraturnya tempat
pembuangan samapah sementara yang memungkinkan terjadinya penularan penyakit
Faktor pendorong:
1. Dinas Kesehatan dan jajaran sudah mempromosikan kepada masyarakat untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat, di dalamnya adalah melakukan aktivitas fisik setiap
hari demi terpeliharanya kesehatan individu.
2. Walaupun dalam jumlah yang terbatas dan beberapa puskesmas masih dalam kondisi
yang memprihatinkan, keberadaan sarana puskesmas sudah dapat menjangkau
masyarakat sekitarnya dan juga adanya unit kesehatan berbasis masyarakat yang
membantu pencapaian kerja dari puskesmas.
3. Adanya dukungan dana dari pihak NGO/LSM seperti PNPM, P2DTK, WVI untuk
pembangunan sarana penunjang pelayanan kesehatan (Poskesdes dan Posyandu).
| 35 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Adanya permasalah dalam pelayanan kesehatan dan memperhatikan telaan Visi,
Misi Kepala Daerah, rencana strategis Kementrian Kesehatan RI, kajian tata ruang wilayah
dan lingkungan hidup maka dilakukan identifikasi kekuatan (strengths) , Kelemahan
(weaknessness), peluang (opportunities), dan tantangan (threats) kemudian dianalisis dengan
analisa SWOT.
Hasil evaluasi strategi dengan analisis SWOT didapat peta kekuatan Dinas
kesehatan pada Kuardan I, yang berarti memiliki keunggulan kompetitif atau keunggulan daya
saing. Strategi yang digunakan adalah mengoptimalkan kekuatan untuk menangkap peluang.
Kunci keberhasilan yang diperoleh yaitu Berdasarkan hasil penilaian faktor nilai ketekaitan,
bobot faktor, nilai dukungan, nilai keterkaitan didapatkan beberapa faktor kunci keberhasilan
yang menjadi tujuan pada Dinas Kesehatan sebagaimana pada tabel 4.5
Tabel 3.5. Faktor Kekuatan dan Peluang Kunci
FAKTOR KEKUATAN DAN PELUANG KUNCI
Kekuatan Kunci Peluang Kunci Alternatif Tujuan
1 Adanya standar pelayanan
minimal kesehatan dan
standar oprasional tindakan
medis dan non medis di unit
pelayanan kesehatan
Adanya dana BOK, jampersal,
jamkesmas
Mengoptimalkan dana BOK, jampersal
Puskesmas untuk meningkatkan
pencapaian SPM
2 Komitmen bersama untuk
meningkatkan derajat
kesehatan
Adanya posyandu dan desa
siaga yang aktif di semua desa
Meningkatkan komitmen SDM
kesehatan dalam memberikan
pelayanan dengan melibatkan peran
serta masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatan
3 Kerjasama antar petugas
dinkes, puskesmas dan RS
yang baik
Adanya kerjasama Toga, Toma
dan lintas sektor dalam konsep
2 H 2 center
Meningkatkan kerjasama lintas
program dan lintas sektor serta
stakeholders
4 Tersedianya SDM dalam
berbagai jabatan Fungsional
Adanya dukungan
pengembangan SDM kesehatan
Mewujudkan SDM yang profesional dan
sejahtera
| 36 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Adapun isu-isu strategis dari hasil analisis SWOT dan dengan melihat hasil telaahan visi dan
misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Flores Timur, dan Renstra Kementerian Kesehatan serta
Dinas Kesehatan Provinsi NTT, maka isu-isu strategis yang dihadapi oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Flores Timur pada saat ini sampai pada lima tahun mendatang adalah :
1. Derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Flores Timur masih rendah. Kasus kematian Ibu (7
kasus), Bayi (73) dan Balita (109). Angka kematian ibu ini masih tinggi bila dibandingkan
dengan standar nasional. Meningkatnya beberapa penyakit menular seperti malaria, TB paru,
ISPA, Diare dan HIV-AIDS. Selain itu juga penyakit tidak menular menunjukan kecenderungan
meningkat seperti hipertensi dan Diabetes.
2. Terbatasnya kuantitas dan kualitas kinerja tenaga kesehatan yang di miliki serta
pemanfaatannya melalui pendidikan formal dan non formal dalam upaya peningkatan kualitas
pelayanan dan pemerataan serta keterjangkauan pelayanan kesehatan masyarakat.
3. Dampak Desentralisasi terhadap anggaran Pembangunan kesehatan
Dengan desentralisasi terjadi perubahan sistem administrasi dan pembiayaan pembangunan
daerah. Tiap sektor harus bersaing mendapatkan kuota anggaran yang terbatas untuk
membiayai pembangunan termasuk kesehatan. Prioritas SKPD tidak lagi menjadi pertimbangan
dalam pengalokasian anggaran.
4. Peran serta masyarakat
Meningkatkan peran masyarakat untuk berpartisipasi aktif untuk berperilaku hidup bersih sehat
dan mampu menolong dirinya sendiri khususnya pada kasus-kasus darurat. Peran serta
masyarakat termasuk sektor swasta dan LSM/NGO akan semakin penting karena sangat
dibutuhkan sebagai mitra dalam melaksanakan pelayanan dan pembiayaan pembangunan
kesehatan, tidak saja pada tahap pengobatan dan rehabilitasi tetapi lebih berperan pada tahap
promotif dan preventif.
| 37 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 . Visi dan Misi
a. Visi
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 pasal 150 ayat (3) huruf b bahwa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk jangka waktu lima tahun
merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah yang pengesahannya
berpedoman kepada RPJP Daerah dan dengan memperhatikan RPJM Kabupaten Flores Timur.
Visi Kepala daerah lima tahun ke depan yaitu “TERWUJUDNYA MANUSIA DAN MASYARAKAT
FLORES TIMUR YANG MAJU,SEJAHTERA, BERMARTABAT DAN BERDAYA SAING”.
Berdasarkan rumusan di atas maka visi pembangunan Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur :
MASYARAKAT FLORES TIMUR YANG SEHAT DAN SEJAHTERA
Makna utama dari Visi Pembangunan Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur:
Masyarakat Flores Timur Sehat : Masyarakat Flores Timur dengan Keadaan Sehat baik secara
fisik, mental, spiritual mauapun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomi”
Masyarakat Flores Timur Sejahtera : Merupakan suatu kondisi masyarakat yang mampu
memenuhi kebutuhan hidupnya, baik lahir maupun batin secara adil, merata, rukun, damai,
toleransi, berdisiplin, kreatif, produktif dan professional.
b. Misi
Untuk mencapai Visi yang telah digambarkan diatas maka ditetapkan misi Dinas Kesehatan
Kabupaten Flores Timur sebagai berikut :
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, merata dan terjangkau bagi seluruh
masyarakat.
b. Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya promotif ,preventif, kuratif,
rehabilitatif yang komprehensif
c. Mewujudkan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan yang profesional, merata dan
sejahtera.
d. Mewujudkan ketersediaan sarana prasarana kesehatan yang memadai dan merata
e. Mewujudkan peran serta masyarakat untuk hidup sehat dan mandiri
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menenga SKPD
a. Tujuan
Berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas, maka tujuan pembangunan kesehatan dalam lima tahun
ke depan adalah :
1. Mengoptimalkan dana BOK, Jamkesmas, Jampersal untuk meningkatkan pencapaian SPM
| 38 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
2. Meningkatkan komitmen SDM kesehatan dalam memberikan perlayanan dengan melibatkan
peran serta masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan
3. Mewujudkan sumber daya kesehatan yang profesional, merata dan sejahtera
b. Sasaran
Untuk mewujudkan sasaran tersebut diatas maka diharapkan pada tahun 2016 tercapai sasaran
sebagai berikut:
Tujuan 1 : Mengoptimalkan dana BOK, Jamkesmas, Jampersal, jamkesda untuk
meningkatkan pencapaian SPM. Sasaran :
a. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata
b. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular sebesar 50% dari
data tahun 2010
Tujuan 2 : Meningkatkan komitmen SDM kesehatan dalam memberikan perlayanan
dengan melibatkan peran serta masyarakat untuk meningkatkan derajat
kesehatan. Sasaran :
a. Meningkatnya Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) sebesar 25%
b. Menurunnya angka kematian Ibu dari 154/ 100.000 Kelahiran Hidup (KLH)
menjadi 45/100.000 KLH dan Menurunnya Kematian Bayi dari 16/1000
KLH menjadi 8/1000 KLH.
c. Meningkatnya cakupan kunjungan bayi dan cakupan pelayanan anak balita
menjadi 100%
d. Tercapainya Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI ) sebesar
100%
e. Meningkatnya Cakupan peserta KB aktif sebesar 70 %
Tujuan 3 : Meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya kesehatan yang
profesional dan merata. Sasaran :
a. Meningkatnya rasio sarana pelayanan kesehatan terhadap penduduk yang
dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang memadai.
b. Meningkatnya kuantitas dan kualitas tenaga kesehatan yang profesional
dan sejahtera
4.3 Strategi dan Kebijakan
Strategi dan kebijakan dapat dilihat pada tabel 4.1. Hubungan antara Misi, Tujuan dan Sasaran,
Strategi dan Arah kebijakan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Flores Timur
dengan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan Dinas Kesehatan dapat dilihat pada
tabel 4.1. di bawah ini.
| 39 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Tabel 4.1. Hubungan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Arah kebijakan Kepala Daerah Kabupaten Flores Timur dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur
TUJUAN RPJMD BUPATI SASARAN RPJMD BUPATI KEBIJAKAN RPJMD BUPATI MISI DINAS KESEHATAN
1. Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat Flores Timur
(Indikator Derajat Kesehatan
yaitu : UHH, AKI, AKB, Status
Gizi Masyarakat)
2.1. Meningkatnya proporsi penduduk
yang memperoleh pelayanan
kesehatan
2.2. Menurunnya proporsi Ibu Hamil dan
anak yang meninggal saat
melahirkan.
2.3. Menurunnya proporsi Balita berstatus
gizi buruk dan gizi kurang
a. Meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat terutama
kesehatan Ibu dan Anak.
b. Mengembangkan sistem
kesehatan.
c. Meningkatkan upaya
pencegahan, pemberantasan
dan pengendalian penyakit
menular serta tidak menular.
d. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas tenaga kesehatan.
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, adil,
merata dan terjangkau bagi seluruh masyarakat.
b. Mewujudkan mutu pelayanan kesehatan melalui upaya
promotif ,preventif, kuratif, rehabilitatif yang
komprehensif
c. Mewujudkan kuantitas dan kualitas sumber daya
kesehatan yang profesional, merata dan sejahtera.
d. Mewujudkan ketersediaan sarana prasarana kesehatan
yang memadai dan merata
e. Mewujudkan peran serta masyarakat untuk hidup sehat
dan mandiri
DINAS KESEHATAN 2012-2016
TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN
1. Mengoptimalkan dana BOK,
Jamkesmas, Jampersal,
jamkesda untuk meningkatkan
pencapaian SPM
a. Meningkatnya akses pelayanan
kesehatan yang bermutu, adil dan
merata
b. Menurunnya angka kesakitan akibat
penyakit menular sebesar 50% dari
data tahun 2010
a. Meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat
melalui Penguatan Puskesmas di
setiap kecamatan dengan
memanfaatkan dana BOK,
jamkesmas dan jamkesda serta
jampersal
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas serta fungsi sarana
prasarana pelayanan kesehatan di Puskesmas dan
jaringannya
b. Meningkatkan upaya pencegahan, pemberantasan dan
pengendalian penyakit menular serta tidak menular.
c. Meningkatkan kualitas lingkungan sehat dengan
pemenuhan sanitasi dasar
2. Meningkatkan komitmen SDM
kesehatan dalam memberikan
perlayanan dengan melibatkan
peran serta masyarakat untuk
meningkatkan derajat
a. Meningkatnya Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) sebesar 25%
b. Menurunnya angka kematian Ibu dari
154/ 100.000 Kelahiran Hidup (KLH)
menjadi 45/100.000 KLH dan
a. Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui kerjasama
kemitraan baik melalui external
agency (NGO, LSM) maupun
dengan tokoh masyarakat dan
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
terutama kesehatan Ibu dan Anak dengan
mengefektifkan Perda KIBBLA
b. Mengembangkan sistem kesehatan.
c. Mengembangkan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
| 40 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
kesehatan. Menurunnya Kematian Bayi dari
16/1000 KLH menjadi 8/1000 KLH.
c. Meningkatnya cakupan kunjungan
bayi dan cakupan pelayanan anak
balita menjadi 100%
d. Tercapainya Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization
(UCI ) sebesar 100%
e. Meningkatnya Cakupan peserta KB
aktif sebesar 70 %
f. Menginkatkan Cakupan desa Siaga
sebesar 80 %
kerjasama lintas sektor.
b. Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat melalui
pemberdayaan masyarakat.
c. Meningkatkan pelayanan
kesehatan masyarakat melalui
kerjasama dengan tokoh agama,
masyarakat, lintas sektor dan
LSM/NGO
(STBM)
d. Mengembangkan Desa Siaga
3. Meningkatkan kuantitas dan
kualitas sumber daya
kesehatan yang profesional
dan merata
a. Meningkatnya rasio sarana
pelayanan kesehatan terhadap
penduduk yang dilengkapi fasilitas
kesehatan yang memadai
b. Meningkatnya kuantitas dan kualitas
tenaga kesehatan yang profesional
dan sejahtera
a. Peningkatan kapasitas sumber
daya kesehatan melalui
pemanfaatan berbagai peluang
kerjasama baik dengan
pemerintah pusat, Propinsi
maupun melalui kerjasama
kemitraan dengan pihak luar
(NGO/LSM)
b. Meningkatkan Sumber Daya
Manusia Kesehatan melalui
pendidikan/pelatihan dengan
memanfaatkan sumber
pembiayaan dari Pemerintah
pusat, propinsi maupun daerah.
a. Meningkatkan pembiayaan persentase APBD untuk
pembiayaan kesehatan
b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan.
| 41 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
BAB V
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dalam rangka mewujudkan sasaran organisasi dengan indikator sasaran sebagai tolak
ukur keberhasilannya, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur menetapkan Rencana
Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif untuk
pelaksanaan program Kesehatan kurun waktu 2012-2016 seperti pada tabel 5.1.
1 2 3 5 6 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1.02.01 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Jumlah aparat yang
memiliki kompetensi
sesuai bidang
tugasnya
603.195.800 0 650.000.000 0 671.536.364 0 727.273.882 0 754.183.016 0 829.601.318 Larantuka
1.02.01.01.01
Penyediaan Jasa Surat Menyurat terkirimnya surat -
surat penting dan
laporan
3.834.000 200 buah 4.217.400 220 buah 5.287.526 230 buah 5.361.374 240 buah 5.361.374 250 buah 5.897.511 Larantuka
1.02.01.01.02
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik tersedianya sarana
komuniksi, sumber
daya air dan listrik
28.800.000 12 bulan 31.680.000 12 bulan 31.680.000 12 bulan 32.327.190 12 bulan 33.159.931 12 bulan 36.475.924 Larantuka
1.02.01.01.06
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional terwujudnya
kendaraan dinas
operasional yang
siap pakai
29.895.000 16 unit 32.884.500 16 unit 32.884.500 18 unit 33.989.895 18 unit 35.988.885 20 Unitt 39.587.773 Larantuka
1.02.01.01.07
Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan
tersedianya tenaga
pengelola
administrasi
keuangan
35.400.000 8 orang 38.940.000 8 orang 42.834.000 8 orang 43.117.400 8 orang 43.117.400 8 orang 47.429.140 Larantuka
1.02.01.01.08
Penyediaan jasa kebersihan kantor
terlaksananya
kegiatan - kegiata
operasional di dinas949.000 12 bulan 1.043.900 12 bulan 1.100.495 12 bulan 1.210.545 12 bulan 1.331.599 12 bulan 1.464.759 Larantuka
1.02.01.01.10Penyediaan alat tulis kantor
terlaksananya
kegiatan di kantor24.443.000 12 bulan 26.887.300 12 bulan 26.887.300 12 bulan 28.425.679 12 bulan 30.068.247 12 bulan 33.075.072 Larantuka
1.02.01.01.11
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
terlaksananya
kegiatan di kantor 23.232.100
110.122
lembar &
132 buku
25.555.310
110.122
lembar &
132 buku
26.469.158
110.122
lembar &
132 buku
27.116.074
110.122
lembar &
132 buku
29.127.681
110.122
lembar &
132 buku
32.040.449 Larantuka
1.02.01.01.12
Penyediaan komponen Instalasi/Penerangan bangunan kantor
terlaksananya
kegiatan
penerangan kantor
2.642.700 12 bulan 2.906.970 12 bulan 3.593.765 12 bulan 4.053.142 12 bulan 5.558.456 12 bulan 6.114.301 Larantuka
1.02.01.01.14
Penyediaan Makan dan Minuman
terlaksananya
kegiatan - kegiatan
rapat rutin dan
lainnya
6.000.000 16 kali 6.600.000 16 kali 7.616.000 16 kali 8.777.600 16 kali 9.055.360 16 kali 9.960.896 Larantuka
1.02.01.01.18
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
terlaksananya rapat
koordinasi keluar
daerah
195.736.000 54 kali 215.309.600 54 kali 229.208.600 54 kali 271.855.982 54 kali 274.942.406 54 kali 302.436.647 Larantuka
1.02.01.01.19
Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi dalam daerah
terlaksananya
konsultasi dalam
daerah
137.064.000 286 kali 137.255.020 286 kali 137.255.020 286 kali 142.707.802 286 kali 143.978.582 286 kali 158.376.440 Larantuka
1.02.01.01.21
Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung dan Teknik Perkantoran
terlaksananya
kegiatan
pembiayaan untuk
tenaga non PNS
115.200.000 12 orang 126.720.000 12 orang 126.720.000 12 orang 128.331.200 12 orang 142.493.096 12 orang 156.742.406 Larantuka
1.02.01.02 Program Peningkatan Sarana Prasarana aparatur
Rasio ketersediaan
ruangan dan
perlengkapan
gedung terhadap
jumlah Pegawai
kesehatan
54.500.000 90% 150.000.000 95% 75.000.000 100% 76.000.000 100% 329.470.000 100% 269.617.000 Larantuka
1.02.01.02.10Pengadaan Meubelair
tersedianya
meubelair 21.375.000 6 Unit 20 meja 1/2 biro 125.000.000 137.500.000 Larantuka
1.02.01.02.22
Pemeliharaan Rutin Berkala Gedung Kantor
tersedianya
kegiatan
pemeliharaan
gedung kantor 5.000.000 1 pkt 6.000.000 1 pkt 6.000.000 1 pkt 6.000.000 1 pkt 98.000.000 1 pkt
15.000.000 Larantuka
1.02.01.02.23
Pemeliharaan Rutin / Berkala Mobil Jabatan tersedianya mobil
jabatan yang layak
pakai 1 unit 54.630.000 12.320.000 12.320.000 1 unit 18.000.000
19.800.000 Larantuka
1.02.01.02.24
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan dinas/operasional tersedianya
kendaraan dinas
operasional yang
siap pakai 41.500.000 6 unit 45.650.000 6 unit 42.000.000 6 unit 42.000.000 6 unit 68.970.000
75.867.000 Larantuka
1.02.01.02.26
Pemeliharaan Rutin Berkala Perlengkapan Gedung Kantor tersedianya
kegiatan
pemeliharaan
komputer 8.000.000 12.345.000 30 unit komputer 9.680.000 30 unit komputer 10.680.000 30 unit komputer 12.000.000
13.200.000 Larantuka
TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN KABUPATEN FLORES TIMUR
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
LokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
4
Meningkatkan
kuantitas dan
kualitas sumber
daya kesehatan
yang profesional dan
merata
Meningkatnya
anggaran daerah
yang diperuntukan
bidang kesehatan
(10% APBD II)
1. Terpenuhinya prasarana yang
menunjang pelayanan kesehatan
yang memadai di fasilitas
kesehatan sebesar 95 %
2. Meningkatkan kemitraan
dengan swasta dan dunis usaha
serta kerjasama pusat dan
Propins
Rasio sarana
pelayanan kesehatan
per satuan
penduduk/100.000
pddk
Tersedianya prasarana yang
menunjang pelayanan
kesehatandari 80% menjadi
100%
1 2 3 5 6 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
LokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
4
1.02.01.02.28
Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor tersedianya
peralatan gedung
kantor 10.000.000 5.000.000 5.000.000 7.500.000
8.250.000 Larantuka
1.02.01.02.42
Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor tersedianya gedung
kantor yang layak
pakai
Larantuka
1.02.01.04 Program Fasilitasi Pindah/Purna Tugas PNS 100.000.000 org 103.000.000 org 106.090.000 org 109.272.700 org 210.234.512 Tersebar
1.02.01.05 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Jumlah aparatur
terhadap kebutuhan
aparatur 1.456.514.000 50% 1.500.000.000 82% 1.650.000.000 82% 1.815.000.000 100% 1.996.500.000 100% 2.196.150.000
Larantuka
1.02.01.05.06 Pendidikan dan Pelatihan
Pendidikan Program Khusus D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan
tersedianya tenaga
bidan dan perawat
yang profesional 1.433.414.000 - 1.474.590.000 180org 1.622.049.000 - 1.784.253.900 220 org 1.962.679.290 2.158.947.219
Larantuka
Penyediaan Jasa Tim penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional
tersedianya tenaga
fungsional yang
profesional 23.100.000 252 orang 25.410.000 252 orang 27.951.000 252 orang 30.746.100 252 orang 33.820.710 252 orang
37.202.781 Larantuka
1.02.01.06 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capain Kinerja
meningkatnya mutu
dokumen Dinas
Kesehatan 20.644.000 85% 25.000.000 90% 36.250.000 95% 37.337.500 100% 38.457.625 100% 42.303.388
Larantuka
1.02.01.06.01 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan iktisar Relisasi Kinerja SKPD 20.644.000 17.347.000 19.081.700 20.000.000 22.000.000 24.200.000 Larantuka
1.02.01.06.04 Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun 7.653.000 17.168.300 17.337.500 16.457.625 18.103.388 Larantuka
1.02.01.15 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan :
Ketersediaan obat
untuk pelayanan
kesehatan kepada
masyarakat
1.332.316.000 75% 1.451.023.260 80% 1.581.615.353 90% 1.723.960.735 95% 1.879.117.201 95% 7.968.032.550
1.02.01.15.01 Pengadaan Obat dan perbekalan Kesehatan
Ketersediaan Obat
dan perbekalan kes
sesuai kebutuhan
1.332.316.000 100% 1.451.023.260 80% 1.581.615.353 90% 1.723.960.735 95% 1.879.117.201 95% 7.966.930.550
1.02.01.15.02 Peningkatan Pemerataan Obat dan Perbekalan Kesehatan
1.02.01.15.04 Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi Komunitas dan Rumah Sakit
1.02.01.15.05 Peningkatn Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
1.02.01.15.06 Monev dan Pelaporan
Persentase Pusk
dengan managemen
Pengelolaan obat
secara baik dan
benar
Monev obat dan
perbekalan Kesehatan
Persentas
e Pusk
dengan
managem
en
Pengelola
-
1.02.01.15.07 Pengadaan Obat Bufer Stock
Tersedianya
sejumlah Obat Bufer
stock tkt kab
1.02.01.15.08Distribusi Obat dan perbekalan Kesehatan dari kabupaten ke Puskesmas dan
jaringannya
Ketersediaan Obat
dan perbekalan kes
sesuai kebutuhan
1.02.01.15.09 pelatihan tenaga Pengelola Obat tingkat Puskesmas20 Tenaga terlatih
ttg Pengelola Obat
1.02.01.15.10 Pelatihan penggunaan obat secara rasional
Persentase Pusk
menggunakan Obat
secara Rasional
1.02.01.16 UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
Meningkatnya
pelayanan
kesehatan bagi
masyarakat
4.470.144.500 70% 4.892.700.005 75% 5.386.032.430 75% 5.950.259.487 85% 6.485.782.671 90% 27.184.919.093
1.02.01.16.01 Pelayanan kesehatan penduduk miskin di Pusk dan jaringan
Jumlah maskin
terlayani
jamkesmas,
jampersal
4.176.384.500 70% 4.595.366.155 75% 5.061.668.230 75% 5.598.864.937 85% 6.107.357.771 90% 26.768.651.703
1.02.01.16.02 Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
1.02.01.16.03 Pengadaan penigkatan dan perbaikan sarana prasarana Pusk dan jaringan Pusk RRI 8 9 10 10 13
Pusk Non RRI 12 13 13 13 13
Pusk Poned 6 8 10 10 10
1.02.01.16.04 Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah Cak. UCI 100%
Cak. Penanganan
Peny. Menular100% 100% 100% 100% 100%
1.02.01.16.05 Perbaikan Gizi Masyarakat
Meningkatnya
kesehjateraan PNS
Meningkatkan
kuantitas dan
kualitas sumber
daya kesehatan
yang profesional dan
merata
Rasio sarana
pelayanan kesehatan
per satuan
penduduk/100.000
pddk
Tersedianya lulusan yang
berkualitas sebesar 220 orang
1.02.01.05.05
Meningkatnya
anggaran daerah
yang diperuntukan
bidang kesehatan
(10% APBD II)
Tercapainya peningkatan kinerja
aparatur kesehatan dari 80 %
menjadi 100%Tersedianya laporan
tahunan
Meningkatkan
komitmen SDM
kesehatan dalam
memberikan
perlayanan dengan
melibatkan peran
serta masyarakat
untuk meningkatkan
derajat kesehatan.
Menurunnya angka
kematian Ibu dari
154/ 100.000
Kelahiran Hidup (KLH)
menjadi 45/100.000
KLH
1. Meningkatnya Usia Harapan
Hidup dari 69 thn menjadi 72 thn
2. Menurunnya prevalensi
penyakit menular dan tidak
meular
Peningkatan Keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama
penduduk miskin1.02.01.15.03
Tersedianya prasarana yang
menunjang pelayanan
kesehatandari 80% menjadi
100%
Mengoptimalkan
dana BOK,
Jamkesmas,
Jampersal, jamkesda
untuk meningkatkan
pencapaian SPM
Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan
bagi masyarakat
miskin
1. Meningkatnya usia harapan
hidup dari 69 thn menjadi 72 thn
2. Meningkatnya cakupan
penemuan dan penanganan
penderita penyakt
1 2 3 5 6 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
LokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
4
1.02.01.16.06 Revitalisasi sistem kesehatanMeningkatnya
kualitas data SIKDA
1.02.01.16.07 Pelayanan kefarmasian alat kesehatan
1.02.01.16.08 Pengadaan Peralatan dan Perbekalan Kesehatan termasuk Obat generik
1.02.01.16.09 Peningkatan Kesehatan Masyarakat
1.02.01.16.11 Peningkatan Pelayanan Kesehatan bagi Pengungsi Korban Bencana
1.02.01.16.12 Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
1.02.01.16.13 Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
Tersedianya biaya
operasional untuk
mendkng pelayanan
kesehatan
293.760.000 70% 297.333.850 75% 324.364.200 80% 351.394.550 85% 378.424.900 90% 416.267.390
1.02.01.16.14 Penyelenggaraan penyehatan lingkungan Cak. Air Bersih 67,6 73,4 79,2 85 85
Cak. Rumah Sehat 63,8 69,2 74,6 80 80
Cak. Jamban
Keluarga63,9 69,2 74,6 80 80
Cak. IS 82,6 88,4 94,2 100 100
1.02.01.16.15 Monev dan pelaporan
1.02.01.16.16 Pertemuan Validasi dan Pemuktahiran Data Kesehatan Tersedianya data
yang akurat 55.319.000 100% 55.319.000 100% 62.000.000 100% 65.000.000 100% 70.000.000 100% 72.000.000
1.02.01.17 Pengawasan Obat dan MakananMeningkatnya mutu
pangan
1.02.01.17.01 Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di bidang obat dan MakananMeningkatnya mutu
pangan
1.02.01.17.02 Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahayaMeningkatnya
keamanan pangan
1.02.01.17.03 Peningkatan Kapasitas Laboratorium Pengawasan Obat dan MakananMeningkatnya
keamanan pangan
1.02.01.17.04 Peningkatan Penyidikan dan Penegakan Hukum di Bidang Obat dan MakananMeningkatnya
keamanan pangan
1.02.01.17.05 Monev dan PelaporanMeningkatnya
keamanan pangan
1.02.01.19 PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Usaha Kesehatan
berbasis masyarakat
(UKBM) 29.675.500 71% 32.346.295 72% 29.111.666 73% 26.200.499 75% 23.580.449 75% 140.914.409
1.02.01.19.01 Pengembangan media promosi an informasi sadar hidup sehat Cak. PHBS 60% 11.000.000 65% 14.000.000 70% 75% - 80% -
1.02.01.19.02 Penyuluhan masyarakat PHBS Cak. PHBS
1.02.01.19.03 Peningkatan pendidikan tenaga penyuluh kesehatan
Persentase tenaga
penyuluh dan guru
UKS terlatih
21.346.295 20 15.111.666 10 26.200.499 15 23.580.449 10 140.914.409
1.02.01.19.04 Monev dan Pelaporan
1.02.01.19.05 Pengembangan dan pembinaan DESI Cak. DESI Aktif 29.675.500 52%
-
1.02.01.20 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Angka gizi buruk 67.500.000 0,49% 60.750.000 0,49% 54.675.000 0,48% 49.207.500 0,45% 44.286.750 0,45% 276.419.250
1.02.01.20.01 Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi Angka gizi buruk
1.02.01.20.02 Pemberian Tambahan Makanan dan VitaminPersentase Bumil,
dpt PMT
Persentase Balita
dpt PMT
1.02.01.20.03 Penanggulangan KEP/KEK/GAKI/KVA/anemi Gizi-Besi
Persentase
penurunan angka
kesakitan karena
KEP/KEK/GAKI/KVA
/Anemia gizi besi
67.500.000 0.64 60.750.000 0.49 54.675.000 0.48 49.207.500 0.45 44.286.750 0.45 276.419.250
1.02.01.20.04 Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
Mengoptimalkan
dana BOK,
Jamkesmas,
Jampersal, jamkesda
untuk meningkatkan
pencapaian SPM
Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan
bagi masyarakat
miskin
1. Meningkatnya usia harapan
hidup dari 69 thn menjadi 72 thn
2. Meningkatnya cakupan
penemuan dan penanganan
penderita penyakt
1. Cakupan Desa
siaga aktif
2. Menurunya AKI
3. Meningkatnya
kualitas Kesling
4. Menurunnya angka
kesakitan penyakit
menular dan tidak
menular
Persentase Desa siaga aktif dari
51% menjadi 80 % dan
Penjaringan Siswa SD dan
setingkatnya dari 0% menjadi
80%
Meningkatkan
komitmen SDM
kesehatan dalam
memberikan
perlayanan dengan
melibatkan peran
serta masyarakat
untuk meningkatkan
derajat kesehatan.
1. Menurunkan prevalensi balita
gizi buruk 0.6 % menjadi 0,45 %
dan gizi kurang dari 9 % menjadi
4 %
2. Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak 6 -24
bulan dari keluarga miskin dari 0
% menjadi 100%
3. Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan dari 99%
menjadi 100%
Meningkatnya Usia harapan
hidup dari 69 thn menjadi 72 thn
1 2 3 5 6 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
LokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
4
1.02.01.20.05 Penanggulangan Gizi Lebih
1.02.01.20.06 Monev dan pelaporan
Persentase
peningkatan
pemahanan petugas
thdp program
75% 80% 85% 90% 90%
1.02.01.20.07 Peningkatan penggunaan Asi EksklusifPersentase Bayi dpt
ASI Ekslusif75% 80% 85% 95% 100%
1.02.01.20.08 Pelatihan konselor ASI utk petugasPersentase petugas
terlatih konselor ASI30% 50% 65% 75% 80%
1.02.01.20.09 Survey garam yodium
Persentase RT
gunakan garam
iodium
60% 65% 75% 85% 90%
1.02.01.20.10 Survailans Gizi
Persentase pusk
melaksanakan
surveilans gizi
100% 100% 100% 100% 100%
1.02.01.20.11 Pelatihan penatalaksanaan gizi buruk
Persentase petugas
terlatih
penatalaksanaan
gibur
0% 10% 20% 25% 30%
1.02.01.20.12 motivator ASI utk masyarakat
Persentase
msyarakat (kader)
terlatih ttg motivator
ASI
25% 40% 50% 65% 70%
1.02.01.20.13 makanan pendamping ASI utk balita 6-24 bln dari Gakin
Persentase Balita
gakin 6-24 bln dpt
MP-ASI
27% 23% 20% 10% 5%
1.02.01.21 PENGEMBANGAN LINGKUNGAN SEHATPersentase Rumah
Sehat 11.814.000 12.888.000 13.962.000 15.036.000 16.539.600
1.02.01.21.01 pengkajian pengembangan lingkungan sehatPersentase Rumah
Sehat 64 11.814.000 69 12.888.000 75 13.962.000 80 15.036.000 80 16.539.600
1.02.01.21.02 penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Persentse
penyuluhan ttg lingk
sehat
1.02.01.21.03 sosialisasi kebijakan lingkungn sehat Cak. STBM 10 15 20 25 25
1.02.01.21.04 Monev dan Pelaporan Cak. STBM
724.692.500 100% 652.223.250 100% 587.000.925 100% 528.300.833 100% 475.470.749 100% 2.917.688.257
100% 100% 100% 100% 100%
1.02.01.22.01 Penyemprotan/fogging sarang nyamuk Cak. Desa di fogging
1.02.01.22.02 Pengadaan alat fogging dan bahan foging
Persentase
ketersediaan alat
foging di pusk
1.02.01.22.03 Pengadaan vaksin peny. Menular
Persentase
ketersediaan vaksin
di pusk dan Dinas
608.916.000 100% 453.446.750 100% 486.500.925 100% 486.500.925 100% 433.670.841 100% 1.270.888.257
1.02.01.22.04 Pelayanan vaksinasi balita dan anak sekolah
Cak. Imunisasi
Balita dan Anak
sekolah
789.000.000
1.02.01.22.05 Pelayanan pencegahan dan penaggulangna peny. Menular
Persentase
penangan peny
menular
55.776.500 1,00 100% 100% 100% 100% 650.000.000
1.02.01.22.06 Pencegahan penularan peny endemik/epidemik
Persentase
penanganan
penyakit endemik
100% 55.776.500 100% 20.500.000 100% 100% 100% 50.000.000
1.02.01.22.07 Pemusnahan/karantina sumber penyebab peny. MenularPersentase HPR
tertangani/Eliminasi
1.02.01.22.08 Peningkatan imunisasi Cakupan UCI 100% 27.500.000 100% 100% -
1.02.01.22.09 Peningkatan surveilans epidemiolgi dan penaggulangna wabah
Persentase KLB dan
Bencana dapat
tertangani
60.000.000 100% 88.000.000 100% 80.000.000 100% 41.799.908 100% 41.799.908 100.000.000
1.02.01.22.10 Peningkatan KIE PPPPersentase KIE PPP
di Pusk100% 57.800.000
1.02.01.22.11 Monev 100% 27.500.000 100% 100%
Meningkatkan
komitmen SDM
kesehatan dalam
memberikan
perlayanan dengan
melibatkan peran
serta masyarakat
untuk meningkatkan
derajat kesehatan.
1. Menurunkan prevalensi balita
gizi buruk 0.6 % menjadi 0,45 %
dan gizi kurang dari 9 % menjadi
4 %
2. Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak 6 -24
bulan dari keluarga miskin dari 0
% menjadi 100%
3. Cakupan balita gizi buruk
mendapat perawatan dari 99%
menjadi 100%
Mengoptimalkan
dana BOK,
Jamkesmas,
Jampersal, jamkesda
untuk meningkatkan
pencapaian SPM
Meningkatnya
Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat
(STBM) sebesar 25%
1. Jumlah Desa yang
melaksanakan Sanitasi Total
Berbasis Masyarakat (STBM)
sebesar 25 %
2. Menurunnya angka kesakitan
penyakit menular dan tidak
menular
Meningkatkan
komitmen SDM
kesehatan dalam
memberikan
perlayanan dengan
melibatkan peran
serta masyarakat
untuk meningkatkan
derajat kesehatan.
1. Menurunnya angka
kesakitan akibat
penyakit menular
sebesar 50% 2.2. 2.
Tercapainya
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization
(UCI ) sebesar 100%
1. Meningkatkan cakupan Desa
UCI dari 96 % menjadi 100%
2. Meningkatkan cakupan
penemuan dan penanganan
penderita penyakit sebesar 100%
3. Tertanganinya kasus KLB dan
bencana sebesar 100 %
1.02.01.22 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR
Jumlah Penyakit
menular yang
tertangani
1 2 3 5 6 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
LokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
4
1.02.01.22.12 Pengadaan Cold Chain Pusk
Persentase
ketersediaan cold
chain di pusk
1.02.01.23 STANDARISASI PELAYANAN KESEHATAN
Tersedianya Standar
pelayanan
puskesmas yang
memenuhi syarat
138.903.500 70% 181.234.300 80% 197.545.387 85% 215.324.472 90% 234.703.674 100% 994.612.207
1.02.01.23.'01 Penyusunan standar pelayanan kesehatan 91.977.387
1.02.01.23.'02 Evaluasi dan pengembangan pelayanan kesehatan 64.157.650
1.02.01.23.'03 Pembangunan dan Pemuktahiran data dasar standar pelayanan kesehatan 151.226.689
1.02.01.23.'04 Penyusunan Naskah Akademis Stndar Pelayanan Kesehatan
1.02.01.23.'05 Penyusunan Standar Analisis Belanja Pelayanan Kesehatan
1.02.01.23.'06 Monev
1.02.01.23.'07 Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan 72.698.421
1.02.01.23.'08 Pertemuan Evaluasi Penilaian Kinerja Puskesmas 58.908.500 64.799.350 65.340.000 71.874.000 79.061.400 186.967.540
1.02.01.23.'09 Peningkatan Sistim Informasi KesehatanMeningkatnya
kualitas data SIKDA 80% 85% 90% 95%100% 106.143.077
1.02.01.23.'12 Rapat Koordinasi Kesehatan 79.995.000 80.000.000 96.865.387 101.576.472 105.580.874 134.473.902
1.02.01.23.'11 Pendidikan dan pelatihan nakes 36.434.950 35.340.000 41.874.000 50.061.400 186.967.540
1.02.01.23.'10
PENGADAAN PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA PRASARANA PUSKESMAS
DAN JARINGAN
Tersedianya sarana
prasarana yang
memenuhi standar 3.259.274.810 8,8 3.165.039.569 9,3 3.449.893.130 9,8 3.760.383.512 10 4.098.818.028 10 17.733.390.239
Pembangunan Puskesmas
Tersedianya sarana
Puskesmas yang
memenuhi standar
Pembangunan Pustu
Tersedianya sarana
Puskesmas
pembantu yang
memenuhi standar
Pengadaan Puskesmas PerairanTersedianya Pusling
Perairan
Pengadaan Puskesmas Keliling
Tersedianya pusling
untuk menunjang
pelayanan
2 Unit 700.000.000 2 unit 789.457.188 2 unit 847.000.000 2 Unit 931.700.000 102.487.000
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
Tersedianya sarana
prasarana untuk
menunjang
pelayanan
1 Pkt - 1 Pkt 1 Pkt - 1 Pkt 460.711.382 1 Pkt 465.850.000
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas pembantu
Tersedianya sarana
prasarana untuk
menunjang
pelayanan
Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas perairan
Tersedianya sarana
prasarana untuk
menunjang
pelayanan
Peningkatan Puskesmas pembantu menjadi puskesmas
Tersedianya sarana
Puskesmas yang
memenuhi standar
106.221.736 1 unit
Rehabilitasi Pustu
Tersedianya sarana
Puskesmas yang
layak
770.991.500 1 unit 1 unit - 1 unit 1 unit 1.227.867.465
Peningkatan Puskesmas menjadi puskesmas rawat inap
Tersedianya sarana
Puskesmas rawat
inap yang layak
10 unit 12 unit - 14 unit - 16 unit - 19 unit 1.588.548.500
1. Menurunnya angka
kesakitan akibat
penyakit menular
sebesar 50% 2.2. 2.
Tercapainya
Desa/Kelurahan
Universal Child
Immunization
(UCI ) sebesar 100%
Mengoptimalkan
dana BOK,
Jamkesmas,
Jampersal, jamkesda
untuk meningkatkan
pencapaian SPM
Meningkatkan akses
pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil
dan merata
1. Meningkatnya Usia Harapan
Hidup dari 69 thn menjadi 72 thn
Cak.
2. Pelayanan kesehatan dasar
pasien masyarakat miskin 100 %
3. Cak. Pelayanan kesehatan
rujukan 100%
1.02.01.25
1.02.01.25.01
1.02.01.25.02
1.02.01.25.04
1.02.01.25.07
1.02.01.25.20
1.02.01.25.21
1.02.01.25.19
Meningkatkan
kuantitas dan
kualitas sumber
daya kesehatan
yang profesional dan
merata
Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil
dan merata
Peningkatan Rasio puskesmas,
poliklinik, pustu per satuan
penduduk dari 7.7 /100.000
pddk menjadi 10/100.000 pddk
Penilaian sarana kesehatan dan tenaga kesehatan teladan Bersih berselera Sarana
yankes swasta dan pemerintah
Terlaksanya keg
Penilaian sarana &
1.02.01.25.03
1.02.01.25.08
1.02.01.25.09
1 2 3 5 6 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
LokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
4
1.02.01.25.21 Rehabilitasi sedang/berat/Total puskesmas, puskesmas pembantu dan jaringannya.
Tersedianya sarana
Puskesmas dan
jaringan yang layak
1.137.516.462 1 uni 1.248.513.158 1nunit 1.373.364.474 1.510.700.921,00 1.827.948.114
1.02.01.25.26 Pembangunan Rumah Dinas Dokter dan Paramedis PuskesmasTersedianya Rumah
dinas yang layak341.398.962
1.02.01.25.27 Rehabilitasi Rumah Dinas Dokter dan Paramedis PuskesmasTerehabnya rumah
dinas1 unit 424.060.240 1.566.466.264
1.02.01.25.28 Pembangunan Rumah Tunggu
Tersedianya sarana
Rumah tunggu yang
memenuhi standar
1.02.01.25.29 Perluasan Puskesmas/Pustu 1 unit
1.02.01.25.30 Pembangunan Poskesdes
Tersedianya sarana
Poskesdes yang
memenuhi standar
1.009.367.886 3 unit 1.110.304.674,60
2 unit 653.750.937 2 unit 642.697.954 3 1.332.365.609,52 3 1.461.902.474
1.02.01.25.33 Pengadaan Alat Kesehatan
Tersedianya alkes
yang menunjang
pelayanan
1 Pkt
1 pkt 1 Pkt - 1 Pkt - 1 Pkt
728.057.000
1.02.01.25.40 Pengadaan Alat Non Kesehatan
Tersedianya alat non
kes yang menunjang
pelayanan
1 Pkt 1 Pkt 1 Pkt
282.000.000
1.02.01.25.41 Peningkatan Puskesmas RRI menjadi puskesmas PONEDTersedianya
puskesmas poned 1 Pkt 1 unit 633.320.531 2 unit 759.984.637 5 unit 949.980.796,50 7 unit 1.246.644.903
1.02.01.25.42 Pengadaan Pusling multi fungsi Tersedianya pusling
multi fungsi 5 unit 7.235.618.518
1.02.01.26Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata 3.458.673.360 1 Pkt 9.135.331.660 1 Pkt 9.155.331.660 1 Pkt 9.175.331.660 1 Pkt 9.197.331.660 1 Pkt 9.217.331.660
Pembangunan Rumah Sakit Adonara 3.458.673.360 1 Pkt 9.135.331.660 1 Pkt 9.155.331.660 1 Pkt 9.175.331.660 1 Pkt 9.197.331.660 1 Pkt 9.217.331.660
1.02.01.29 PENINGKATAN YANKES ANAK BALITA
Meningkatkan
Pelayanan kepada
balita
3,3/1000
KLH 624.316.000
2,5/1000
KLH 205.132.440
2/1000
KLH 230.191.840
1,5/1000
KLH 262.820.325
1/1000
KLH 1.709.134.905
1.02.01.29.08 Yankes bayi (0-24 bln)meningkatnya cak.
Yankes bayi85 55.000.000 87 59.932.440 90 70.471.840 92 73.205.000 95 166.102.047
1.02.01.29.09 Yankes anak balitameningkatnya cak.
Yankes anak balita83 55.000.000 84 60.500.000 85 66.550.000 90 73.205.000 95 314.981.500
1.02.01.29.04 Diklat perawatan anak balita
Jumlah tenaga
kesh, guru TK/PAUD
terlatih DDTK,
Nakes MTBS/MTBM,
Manajemen Asfiksia
dan BBLR
60 486.816.000 80 54.450.000 100 59.895.000 120 79.807.825 140 1.087.788.608
1.02.01.29.07 Monev dan pelaporan
Meningkatkan
pemahaman
pengelola program
KIA
80% 27.500.000 100% 30.250.000 100% 33.275.000 100% 36.602.500 100% 140.262.750
1.02.01.30 PENINGKATAN PELAYANAN LANSIA
1.02.01.30.01 Pelayanan pemeliharaan kesehatanmeningkatnya cak.
Yankes lansia60% 70% 75% 80% 85%
1.02.01.30.02 Diklat pelayanan perawatan kesehatan lansia
jumlah tenaga
perawat terlatih
yankes lansia
10 tenaga 20 tenaga 25 tenaga 30 tenaga 35 tenaga
1.02.01.30.06 Pelayanan Kesehatan
1.02.01.30.07 Monev dan Pelaporan
136/100.
000 KLH
114/100.00
0 KLH
91/100.0
00 KLH
68/100.00
0 KLH
45/100.0
00 KLH
13/1000
KLH
11/1000
KLH
10/1000
KLH
9/1000
KLH
8/1000
KLH
1.02.01.32.04 Pelayanan ANC Meningkatnya cak.
K190 95 97 33.275.000 100 36.602.500 100 101.996.838
Meningkatnya cak. ,
K489 90 91 92 95
1.02.01.32 554.255.299
Tersedianya rumah
sakit adonara
Meningkatkan
komitmen SDM
kesehatan dalam
memberikan
perlayanan dengan
melibatkan peran
serta masyarakat
untuk meningkatkan
derajat kesehatan.
Meningkatnya
cakupan kunjungan
bayi dan cakupan
pelayanan anak balita
menjadi 100%
Peningkatan persentase cakupan
pelayanan kesehatan anak balita
dari 82 % menjadi 90 %
Meningkatkan
komitmen SDM
kesehatan dalam
memberikan
perlayanan dengan
melibatkan peran
serta masyarakat
untuk meningkatkan
derajat kesehatan.
1. Menurunkan angka
kematian ibu
2. Meningkatnya
Cakupan peserta KB
aktif sebesar 70 %
1. Menurunkan angka kematian
ibu dari 233/100.000 kelahiran
hidup menjadi 45/100.000
kelahiran hidup
2. Menurunkan angka kematian
Bayi dari 14,4/1000 kelahiran
hidup menjadi 8 /1000 kelahiran
hidup.
3. Meningkatnya Cakupan
pelayanan nifas dari 97 %
menjadi 100%
4. Meningkatnya cakupan K4 dari
88 % menjadi 95%
Meningkatkan
kuantitas dan
kualitas sumber
daya kesehatan
yang profesional dan
merata
Meningkatnya akses
pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil
dan merata
Peningkatan Rasio puskesmas,
poliklinik, pustu per satuan
penduduk dari 7.7 /100.000
pddk menjadi 10/100.000 pddk
603.472.776 1.426.554.141 PENINGKATAN KESELAMATAN IBU MELAHIRKAN DAN ANAK AKI 401.938.000 438.112.420 569.546.146
1 2 3 5 6 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja
Program (outcome) dan
Kegiatan (output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
LokasiTahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5
Kondisi Kinerja pada akhir
periode Renstra SKPD
Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
4
Meningkatnya cak.
komplik obst100 100 100 100 100
Meningkatnya cak.
Salin nakes dgn
kompetensi
92 95 97 100 100
Persentase Salin di
Faskes memadai80 80 85 90 95
1.02.01.32.05 Perawatan Ibu Bayi Baru Lahir
Meningkatnya cak.
Kunjungan Neo
Lengkap
99 99 100 33.275.000 100 36.602.500 100 41.262.750
Meningkatnya cak.
peanganan neo
komplik
100 100 100 100 100
1.02.01.32.06 Perawatan Ibu Nifas Meningkatnya KF, 100 100 100 33.275.000 100 36.602.500 100 140.262.750
1.02.01.32.07 Pelatihan Tenaga Poned/Ponek
Persentase
dokter,perawat,bida
n terlatih poned
118.985.000 124.909.420 122.117.186 89.283.480 98.211.828 208.033.011
1.02.01.32.11 Pengadaan Baju Kanguru
Persentase Pusk
dilengkapi baju
kanguru
40 15.730.000 17.303.000 19.033.300 120.936.630
1.02.01.32.12 Pekan Keselamatan Ibu dan AnakPersentase pusk
melaksanakan P4K 282.953.000 250 desa 282.953.000 250 desa 346.998.960 250 desa 194.778.819 250 desa 208.048.648 250 desa 328.853.513
1.02.01.32.13 Perdes mendukung KIBBLAJumlah Desa
dengan Perdes10 desa 50 desa 100 desa 33.275.000 200 desa 36.602.500 250 desa 140.262.750
1.02.01.32.14 Surveilans KIA berbasis 2H2 centre
Meningkatkan cak.
Prog KIA
(K1,K4,KF,KN,Kob,K
oN
20
pusk/100
%
30.250.000 20
pusk/100% 30.250.000
20
pusk/100
%
33.275.000
20
pusk/100
%
36.602.500
20
pusk/100
%
140.262.750
1.02.01.32.15 Rujukan kasus Gadar KIA
Menurunkan kasus
kesakitan/kematian
KIA
100% 100% 30.250.000 100% 33.275.000 100% 36.602.500 100% 140.262.750
1.02.01.32.17 Pertemuan Rutin Pengelola KIA/Bidan Pusk ke Kab.
Terlaksananya
pertemuan bidan
triwulan
26.620.000 29.282.000 32.210.200
1.02.01.32.18 Supervisi Fasilitatip Kab ke Pusk, Pusk ke jaringannya 24.200.000 26.620.000 29.282.000 32.210.200
1.02.01.32.19 Monev KIA ke Pusk
Meningkatkan
komitmen SDM
kesehatan dalam
memberikan
perlayanan dengan
melibatkan peran
serta masyarakat
untuk meningkatkan
derajat kesehatan.
1. Menurunkan angka
kematian ibu
2. Meningkatnya
Cakupan peserta KB
aktif sebesar 70 %
1. Menurunkan angka kematian
ibu dari 233/100.000 kelahiran
hidup menjadi 45/100.000
kelahiran hidup
2. Menurunkan angka kematian
Bayi dari 14,4/1000 kelahiran
hidup menjadi 8 /1000 kelahiran
hidup.
3. Meningkatnya Cakupan
pelayanan nifas dari 97 %
menjadi 100%
4. Meningkatnya cakupan K4 dari
88 % menjadi 95%
| 42 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Penetapan indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur bertujuan untuk
memberikan gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Dinas Kesehatan
Kabupaten Flores Timur untuk periode 2012 – 2016 sebagai komitmen untuk mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Hal ini ditunjukan dari akumulasi pencapaian indikator
outcome program pembangunan kesehatan.
Indikator kinerja Dinas Kesehatan tersebut dirumuskan berdasarkan analisis terhadap SPM
Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur. Perumusan indikator kinerja SKPD tersebut disusun
berdasarkan SPM dan beberapa indikator kesehatan lainnya sebagaimana pada Tabel 6.1.
| 43 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Tabel 6.1. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur
NO
Indikator
Kondisi
Kinerja pada
awal periode
RPJMD
Target capaian setiap tahun
Kondisi
kinerja
pada akhir
periode
Renstra
Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Angka Kematian Ibu (per 100.000 KH) 154 136 114 91 68 45 45
2 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 100 100 100 100 100 100 100
3 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan memiliki Kompetensi
Kebidanan 91 90 92 95 97 100 100
4 Cakupan Pelayanan Nifas 90
99
100
100
100
100
100
5 Cakupan Ibu Hamil dengan komplikasi yang ditangani 56 60 70 75 80 80 80
6 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4) 82 85 90 90 95 95 100
7 % Posyandu Purnama + Mandiri 60 60 62 65 65 67 70
8 Usia Harapan Hidup 69 69 69,5 70 71 71 72
9 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 100
100
100
100
100
100
100
10 Cakupan Kunjungan bayi 70
82
85
87
90
92
95
11 Cakupan desa UCI 98,7
100
100
100
100
100
100
12 Cakupan Pelayanan anak balita 54 60
65
70
80
90
92
13 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100 100 100
| 44 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
14 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6 -24 bulan dari keluarga
miskin 0%
100
100
100
100
100
100
15 Cakupan Penjaringan kesehatn siswa SD dan setingkat 95%
100
100
100
100
100
100
16 Cakupan peserta KB aktif 62%
67
69
71
73
75
75
17 Cakupan Desa Siaga Aktif 54% 55 57 60 65 70 80
18 Cak Rumah Tangga Ber PHBS
54
55
60
65
70
75
80
19 Cak. Penemuan pasien baru TB BTA (+) 30
30
38
46 54 62 70
20 Cak. Penderita DBD yang ditangani 100 100 100 100 100 100 100
21 Cak. Penemuan penderita diare 100 100 100 100 100 100 100
22 Cak. Pelayanan kesehatan rujukan 100
100
100
100
100
100
100
23 Cak. Pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin 95%
100
100
100
100
100
100
24 Cak. Desa / Kel yang mengalami KLB yang ditangani < 24 jam 100
100
100
100
100
100
100
25 Cak. Persalinan di Fasilitas Kesehatan Memadai
64
70
75
80
85
90
95
26 Cak. Puskesmas Poned
12,5
38
75
100
100
100
100
27 API 18 15,4 12,8 10,2 7,6 5 5
28 STBM 0 5 10 15 20 25 25
| 45 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
29 Angka Kematian Bayi (per 1.000 KH) 16 14 13 11 10 9 8
30 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 100 100 100 100 100 100 100
31 Cakupan Kunjungan bayi 70 82 85 87 90 92 95
32 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 100 100 100 100 100 100 100
33 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan memiliki Kompetensi
Kebidanan 91 90 92 95 97 100 100
34 Cakupan Pelayanan Nifas 90 99 100 100 100 100 100
35 Cakupan Ibu Hamil dengan komplikasi yang ditangani 56 60 70 75 80 80 80
36 Cakupan desa UCI 98,7 100 100 100 100 100 100
37 % Bayi usia 6 Bulan yang mendapat ASI eksklusif 86,82 86,82 87 88 89 90 90
38 % Posyandu Pusrnama + mandiri 60 60 62 65 65 67 70
39 Jumlah Kematian Neonatal 6 5 4 4 3 3 3
40 Cakupan Neonatus dengan komplikasi yang ditangani 100 100 100 100 100 100 100
41 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 100 100 100 100 100 100 100
42 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan memiliki Kompetensi
Kebidanan 91 90 92 95 97 100 100
43 Angka Gizi Buruk 0,3 0,3 0,29 0,29 0,28 0,25 0,15
44 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 100 100 100 100
45 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak 6 -24 bulan dari keluarga
miskin 0% 100 100 100 100 100 100
46 % Bayi usia 6 Bulan yang mendapat ASI eksklusif 86,82 86,82 87 88 89 90 90
47 % Posyandu Pusrnama + mandiri 60 60 62 65 65 67 70
48 Cakupan Kunjungan bayi 82 82 85 87 90 92 95
49 % Pemberian Vitamin A 87,11 88 88 89 89 90 90
| 46 | Renstra Dinas Kesehatan Flotim 2012-2016
Demikianlah penyusunan Rencana Strategi SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Flores Timur
Tahun 2012-2016. Masukan yang konstruktif sangat kami harapkan demi penyempurnaan dokumen
ini
Larantuka, 18 Februari 2012
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Flores Timur
dr. Yosep Usen Aman Pembina Tkt. I
NIP. 19611115 199603 1 001