renpra pola tidur.doc
-
Upload
anindini-winda-amalia -
Category
Documents
-
view
216 -
download
4
description
Transcript of renpra pola tidur.doc
NO
NODiagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
2.
Gangguan pola tidur berhubungan dengan :
Faktor internal : penyakit, stres psikologis, ketidakaktifan
Faktor eksternal : perubahan lingkungan, rutinitas fasilitas
Ditandai dengan :
Ds :
pasien mengatakan sering terbangun saat tidur
pasien mengatakan tidak bisa tidur sejak 2 hari yang lalu
Do :
adanya lingkaran hitam di sekitar mata dan memerah
pasien mudah terdistraksi oleh suara jika sedang tidur
pasien terlihat lelah/lesu
Pasien dapat istirahat/tidur secara adekuat dalam waktu 3 X 24 jam
Kriteria Evaluasi :
Subyektif :
pasien mengatakan dapat tidur cukup dan terasa segar ketika terbangunObyektif :
tidak ada lingkaran hitam di sekitar mata dan mata merah
pasien tidak mudah terdistraksi oleh suara jika sedang tidur
pasien tampak tenang dan segar
Mandiri :
Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan perubahanyang terjadiBerikan tempat tidur yang nyaman dan beberapa milik pribadi misalnya bantal, guling, dll
Buat rutinitas tidur baru yang dimasukkan dalam pola lama dan lingkungan baru
Cocokkan dengan teman sekamar yang mempunyai pola tidur serupa dan kebutuhan malam hari
Dorong beberapa aktifitas fisik ringan selama siang hari. Jamin pasien berhenti beraktifitas beberapa jam sebelum tidur
Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur misalnya mandi hangat dan masase
Instruksikan tindakan relaksasi
Kurangi kebisingan dan lampu
Dorong posisi nyaman, bantu dengan mengubah posisi
Hindari menggangu bila mungkin
Kolaborasi :
Berikan sedatif, hipnotik sesuai indikasi
mengkaji perlunya dan mengidentifikasi intervensi yang tepatmeningkatkan kenyamanan tidur serta dukungan fisiologis/psikologis
bila rutinitas baru mengandung aspek sebanyak kebiasaan lama, stres dan ansietas yang berhubungan dapat berkurang
menurunkan kemungkinan bahwa teman sekamar yang burung hantu dapat menunda pasien untuk terlelap atau menyebabkan terbangun
aktivitas siang hari dapat membantu pasien menggunakan energi dan siap untuk tidur malam hari. Namun, kelanjutan aktivitas yang dekat dengan waktu tidur dapat bertindak sebagai stimulan,yang memperlambat tidur
meiningkatkan efek relaksasi. Catatan : susu mempunyai kualitas soporifik, meningkatkan sintesis serotonin, neurotransmiter yang membantu pasien tertidur dan tidur lebih lama
membantu menginduksi tidur
memberikan situasi kondusif untuk tidur
pengubahan posisi mengubah area tekanan dan meningkatkan istirahat
tidur tanpa gangguan lebih menimbulkan rasa segar dan pasien mungkin tidak mampu kembali tidur bila terbangun
mungkin diberikan untuk membantu pasien tidur/istirahat selam periode transisi dari rumah ke lingkungan baru. Catatan : hindari penggunaan kebiasaan, karena obat ini menurunkan waktu tidur REM