RENJA - PEMERINTAH KOTA SEMARANGbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renja 2013 BPBD...

34
RENJA B P B D Kota Semarang TAHUN 2013 Jl. Brigjend Sudiarto Km.11 ( Komplek Terminal Pengaron Semarang ) Telp. 024-6730252, 6730356, 6730326, Fax. 024-6730212

Transcript of RENJA - PEMERINTAH KOTA SEMARANGbeta.semarangkota.go.id/content/image/files/Renja 2013 BPBD...

RENJA

B P B D Kota Semarang

TAHUN 2013

Jl. Brigjend Sudiarto Km.11 ( Komplek Terminal Pengaron Semarang )

Telp. 024-6730252, 6730356, 6730326, Fax. 024-6730212

BAB I

PENDAHULUAN

A. Struktur Organisasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah

Kota Semarang sebagai berikut :

1. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota Semarang.

2. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan

Penanggulangan Bencana diwilayah Kota Semarang.

3. Peraturan Walikota Semarang Nomor 39 Tahun 2010 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota Semarang

Adapun Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah kota Semarang

sebagaimana Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja

BPBD Kota Semarang , adalah sebagai berikut :

1 . Kepala Pelaksana

2. Sekretariat Terdiri dari :

a. Sub bagian Perencanaan & Evaluasi

b. Sub bagian Umum & Kepegawaian

c. Sub bagian Keuangan

3. Bidang Pencegahan dan kesiapsiagaan terdiri dari :

a. Seksi Pencegahan

b. Seksi Kesiapsiagaan

4. Bidang kedaruratan dan Logistik terdiri dari :

a. Seksi kedaruratan

b. Seksi Logistik

5. Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi terdiri dari :

a. Seksi Rehabilitasi

b. Seksi Rekontruksi

6 . Jabatan Fungsional

7 . Unsur Pengarah

Dari struktur organisasi diatas maka Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kota Semarang merupakan esselon II b , sekretaris dan 3 bidang setara esselon III/b,

9 Kasi/Kasubbag setara Esselon IV/a , dan kelompok jabatan fungsional serta unsur pengarah.

Strukur Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang dapat dilihat pada bagan berikut :

KEPALA

UNSUR PENGARAH

- INSTANSI

- PROFESIONAL AHLI

SEKRETARIS

UNSUR PELAKSANA

KEPALA PELAKSANA

SUB BAGIAN PERENCANAAN & EVALUASI

SUB BAGIAN KEUANGAN

-

SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN

BIDANG REHABILITASI & REKONSTRUKSI

BIDANG KEDARURATAN DAN LOGISTIK

BIDANG PENCEGAHAN & KESIAPSIAGAAN

SEKSI REHABILITASI

SEKSI KEDARURATAN

SEKSI PENCEGAHAN

SEKSI REKONSTRUKSI

SEKSI LOGISTIK

SEKSI KESIAPSIAGAAN

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Adapun penjabaran tugas dan fungsinya adalah sebagai berikut :

1. Unsur Pengarah

a. Memberikan masukan dan saran kepada kepala BPBD

b. Perumusan kebijakan penanggulangan bencana

c. Pelaksanaan pemantauan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana

d. Pelaksanaan evaluasi dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana

2. Unsur Pelaksana

Unsur Pelaksana mempunyai fungsi sebagai Koordinasi, komando dan pelaksana dalam

penyelenggaraan penanggulangan bencana. Keanggotaan unsure pelaksana terdiri atas tenaga

profesional dan ahli. Tugas dari unsure pelaksana meliputi pra bencana saat tanggap darurat,dan

pasca bencana secara terinteregrasi.

Unsur Pelaksana terdiri dari :

1. KA LAK

KALAK mempunyai tugas merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan, membina,

mengawasi dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi BPBD.

2. Sekretariat

Tugas Sekretariat adalah merencanakan, mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan

mengendalikan serta mengevaluasi dibidang Sekretariat, Bidang Pencegahan dan

Kesiapsiagaan, Bidang Kedaruratan dan Logistik serta Bidang Rehabilitasi dan

Rekonstruksi.

Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu :

1) Sub Bag Perencanaan dan Evaluasi

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang perencanaan dan

evaluasi;

b) Menyiapkan bahan penyusunan rencana program kegiatan BPBD;

c) Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas dibidang perencanaan

dan evaluasi;

d) Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja BPBD;

e) Menyiapkan bahan penyusunan produk BPBD

f) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi BPBD;

2) Sub Bag Keuangan

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang keuangan;

b) Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di

bidang keuangan;

c) Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang keuangan;

d) Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi , dan pelaporan di bidang keuangan;

3) Sub Bag Umum dan Kepegawaian

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang umum dan kepegawaian;

b) Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian;

c) Menyiapkan bahan urusan surat menyurat, kearsipan, keperpustakaan, perjalanan

dinas, dokumentasi, keprotokolan dan kehumasan;

d) Menyiapkan bahan pelaksanaan pengadaan, inventaris, pemeliharaan sarana

prasarana kantor;

e) Menyiapkan bahan dan menghimpun Peraturan Perundang di bidang umum dan

kepegawaian;

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan urusan rumah tangga dan perlengkapan;

g) Menyiapkan bahan pengelolahan administrasi kepegawaian;

3. Bidang Pencegahan dan Kesiap-siagaan

Mempunyai tugas Merencanakan, mengkoordinasikan , membina, mengawasi dan

mengendalikan serta mengevaluasi bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan.

Bidang Pencegahan dan Kesiap-siagaan terdiri dari 2 (dua) seksi , yaitu :

1) Seksi Pencegahan

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis dibidang pencegahan;

b) Menyiapkan bahan identifikasi dan pengenalan secara pasti terhadap sumber

bahaya atau ancaman bencana;

c) Menyiapkan bahan pengontrolan terhadap penguasaan dan pengelolaan sumber

daya alarn yang secara tiba-tiba dan/atau berangsur berpotensi menjadi sumber

bahaya bencana;

d) Menyiapkan bahan pemantauan penggunaan teknologi yang secara tiba-tiba

dan/atau berangsur berpotensi menjadi sumber ancaman atau bahaya bencana;

e) Menyiapkan bahan pelaksanaan pendataan, pemetaan dan informasi potensi

daerah rawan bencana (sekaligus sebagai bahan masukan. penataan ruang dan

pengelolaan lingkungan hidup);

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan pencegahan dini terhadap potensi rawan

bencana;

g) Menyiapkan bahan "pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di

bidang Pencegahan;

2) Seksi Kesiapsiagaan

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Kesiapsiagaan;

b) Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di

bidang Kesiapsiagaan;

c) Menyiapkan bahan penyusunan rencana aksi daerah;

d) Menyiapkan bahan pengkoordinasian pelaksanaan tugas di bidang Kesiapsiagaan;

e) Menyiapkan bahan penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan

kedaruratan bencana;

f) Menyiapkan bahan pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian sistem

peringatan dini;

g) Menyiapkan bahan penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan

kebutuhan dasar;

h) Menyiapkan bahan pengorganisasian, penyuluhan, pelatihan, dan gladi tentang

mekanisme tanggap darurat;

i) Menyiapkan bahan pelaksanaan penyiapan lokasi evakuasi;

j) Menyiapkan bahan penyusunan data akurat, informasi, dan pemutakhiran prosedur

tetap tanggap darurat bencana;

k) Menyiapkan bahan pelaksanaan penyediaan dan penyiapan bahan, barang, dan

peralatan untuk pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana.

4. Bidang Kedaruratan dan Logistik

Mempunyai tugas merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan, membina, mengawasi

dan mengendalikan serta mengevaluasi di bidang Kedaruratan dan logistik.

Bidang Kedaruratan dan Logistik terdiri dari 2 (dua) seksi , yaitu :

1) Seksi Kedaruratan

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Kedaruratan;

b) Menyiapkan bahan pelaksanaan pengkajian secara cepat dan tepat terhadap

lokasi, kerusakan, dan surnber daya;

c) Menyiapkan bahan pelaksanaan penentuan status keadaan darurat bencana;

d) Menyiapkan bahan pelaksanaan penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena

bencana;

e) Menyiapkan bahan pelaksanaan perlindungan terhadap kelompok rentan;

f) Menyiapkan bahan pemenuhan kebutuhan dasar;

g) Menyiapkan bahan pelaksanaan penanganan tanggap darurat terhadap kejadian

bencana;

h) Menyiapkan bahan peralatan dan pelaksanaan operasional penanggulangan

bencana;

i) Menyiapkan bahan pelaksanaan kerja sama dengan instansi terkait dalam

penyiapan tempat evakuasi;

2) Seksi Logistik

a) Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan rencana kerja anggaran di

bidang Logistik;

b) Menyiapkan bahan pengkoordinasian petaksanaan tugas di bidang Logistik;

c) Menyiapkan bahan pelaksanaan pengeiolaan logistik, perbekalan, sarana

prasarana tanggap darurat penanganan bencana;

d) Menyiapkan bahan pelaksanaan pengangkutan peralatan penanggulangan

bencana;

e) Menyiapkan bahan penyajian data dan informasi di bidang Logistik;

f) Menyiapkan bahan pembinaan, pernantauan, pengawasan dan pengendalian di

bidang Logistik;

g) Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Logistik;

h) Menyiapkan bahan penyusunan laporan realisasi anggaran Seksi Logistik;

i) Menyiapkan bahan penyusunan laporan kinerja program Seksi Logistik;

j) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan bidang

tugasnya.

5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Mempunyai tugas merencanakan, memimpin, mengkoordinasikan, membina, mengawasi

dan mengendalikan serta mengevaluasi di bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi.

1) Seksi Rehabilitasi

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Rehabilitasi;

b) Menyiapkan bahan pelaksanaan perbaikan lingkungan daerah bencana;

c) Menyiapkan bahan.pelaksanaan perbaikan prasarana dan sarana umum;

d) Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat;

e) Menyiapkan bahan pelaksanaan pemulihan sosial psikologis;

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan pelayanan kesehatan;

g) Menyiapkan bahan pelaksanaan rekonsiliasi dan resolusi konflik;

h) Menyiapkan bahan pelaksanaan pemulihan sosial ekonorni budaya;

i) Menyiapkan bahan pelaksanaan pemulihan keamanan dan ketertiban;

j) Menyiapkan bahan pengendalian pengumpulan dan penyaluran dana dan barang

bantuan bencana;

k) Menyiapkan bahan perencanaan kebutuhan—kebutuhan dalam pemberian

bantuan kepada masyarkat korban bencana;

2) Seksi Rekonstruksi

a) Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang Rekonstruksi;

b) Menyiapkan bahan pelaksanaan pembangunan kembali prasarana dan sarana;

c) Menyiapkan bahan pelaksanaan pembangunan kembali sarana sosial masyarakat;

d) Menyiapkan bahan pelaksanaan pembangkitan kembali kehidupan sosial budaya

masyarakat;

e) Menyiapkan bahan pelaksanaan penerapan rancang bangun yang tepat dan

penggunaan peralatan yang Iebih baik dan tahan bencana;

f) Menyiapkan bahan pelaksanaan partisipasi dan peran serta lembaga dan

organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, dan masyarakat;

g) Menyiapkan bahan perencanaan pembangunan kembali daerah bencana bersama

Instansi terkait;

h) Menyiapkan bahan pelaksanaan peningkatan kondisi sosial, ekonomi, dan budaya;

i) Menyiapkan bahan pelaksanaan peningkatan fungsi pelayanan publik;

j) Menyiapkan bahan pembinaan, pemantauan, pengawasan dan pengendalian di

bidang Rekonstruksi;

k) Menyiapkan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan di bidang Rekonstruksi;

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Melaksanakan sebagian tugas BPBD sesuai dengan keahlian dan kebutuhan sesuai

peraturan perundang-undangan.

7. RESQUE

Resque bertugas :

a) Melaksanakan sebagian tugas BPBD sesuai dengan keahlian dan kebutuhan

sesuai peraturan perundang-undangan.

b) Memonitoring daerah rawan bencana;

c) Siap Siaga dalam menghadapi bencana;

d) Menyiapkan laporan kejadian bencana;

e) Menyalurkan bantuan terhadap korban bencana;

f) Memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat terkait dengan bencana;

B. Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2010 dan Peraturan Walikota Nomor

39 tahun 2010 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Badan penanggulangan Bencana daerah Kota

Semarang, dimana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang mempunyai tugas

membantu Walikota dalam melaksanakan otonorni daerah di bidang bencana.

1. Tugas Pokok BPBD Kota Semarang

a. Melaksanakan Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana

b. Memantapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan Kebijakan Pemerintah Kota

Semarang dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terhadap usaha

penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan, penanganan darurat, rehabilitasi dan

rekonstruksi secara adil dan setara;

c. Memantapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana

berdasarkan peraturan perUndang-Undangan

d. Menyusun dan menetapkan Rencana Aksi Daerah (RAD)

e. Menyusun,menetapkan dan menginformasikan peta awan bencana

f. Menyusun,menetapkan dan menginformasikan peta resiko bencana

g. Menyusun dan menetapkan protap penanggulangan bencana

h. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Walikota setiap bulan sekali

baik dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat bencana;

i. Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang dalam penanggulangan

bencana

j. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yg diterima dari APBD;

k. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan perUndang-Undangan

2. Fungsi BPBD Kota Semarang

a. Pelaksanaan kegiatan operasional dan usaha penanggulangan bencana

b. Pelaksanaan kegiatan operasional pertolongan pertama akibat bencana termasuk pula

pelaksanaan pelayanan penyelamatan masyarakat;

c. Pembinaan dan pengkoordinasian kegiatan teknik dan operasional terhadap unit-unit

Penanggulangan bencana, instansi pemerintah , swasta dan masyarakat dibidang usaha

pencegahan penanggulangan bencana:

d. Pelaksaraan peningkatan ketrampilan tenaga sukarelawan dan bekerjasama dengan instansi

lain yang terkait didalam penanggulangan bencana;

e. Pengelolaan urusan ketatausahaan BPBD Kota Semarang;

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugasnya

BAB II

VISI DAN MISI BPBD KOTA SEMARANG

A. Visi

"Terciptanya masyarakat Kota Semarang, yang tangguh terhadap bencana."

Visi tersebut mengandung arti :

1 . Bahwa diharapkan warga Kota Semarang bebas dari rasa takut akibat bencana dilingkungannya,

untuk menciptakan rasa aman dan bebas dari rasa takut, dapat diupayakan melalui bimbingan,

penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat Kota Semarang serta kesiapan dari aparat Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang dalam menjaga Kota Semarang dari bencana

2. Dari aktifitas-aktifitas tersebut diatas diharapkan warga masyarakat Kota Semarang sadar dan

faham dampak dari akibat bencana dan mampu menanggulangi secara dini, sehingga mereka dapat

berperilaku didalam melaksanakan aktifitas-aktifitas yang didasari pada pemahaman yang benar

dalam menanggulangi timbulnya bahaya bencana yang pada akhirnya dapat terselenggaranya

pelayanan penanggulangan bencana baik claim pencegahan maupun penanggulangannya.

B. Misi

Misi BPBD Kota semarang adalah

1. Meningkatkan profesionalisme aparatur Badan Penanggulangan Bencan Daerah Kota Semarang

yang berdedikasi tinggi, peduli serta antisipasif.

2. Pengembangan tata kelola penanggulangan bencana dan pemberdayaan masyarakat dalam

penanggulangan bencana.

3. Meningkatkan ketahanan lingkungan dibidang pencegahan dan penanggulangan kepada

masyarakat.

4. Meningkatkan kerjasama dengan instansi terkait.

BAB III

KEBIJAKAN BPBD KOTA SEMARANG

A. KEBIJAKAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA SEMARANG

Kebijakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang adalah Menciptakan lingkungan

yang aman dan tertib serta antisipatip terhadap munculnya kerawanan-kerawanan sosial, politik,

ekonomi, dan bencana yang dapat meresahkan masyarakat dengan cara meningkatkan kewaspadaan

dan penanganan bencana, sehingga aset / angka kerugian dapat ditekan sekecil mungkin dan aset

yang dapat terselamatkan dapat meningkat, dengan mengambil langkah-langkah sebagai berikut :

1. Meningkatkan profesionalisme aparatur badan Penanggulangan Bencana daerah Kota

Semarang yang berdiclikasi tinggi peduli serta antisipatip.

2. Memberikan pelayanan prima claim bidang pencegahan, Tanggap darurat dan penyelamatan

dengan menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya bahaya Bencana yang

dapat menyebabkan kerugian harta Benda, korban manusia dan terganggunya arus lalu lintas,

proses produksi barang dan jasa, kerusakan lingkungan, pengangguran dan terganggunya

ketenangan masyarakat bahkan dapat menghambat laju perekonomian

3. Meningkatkan ketahanan lingkungan dibidang pencegahan dan penanggulangan kepada

masyarakat dengan cara memberdayaan warga masyarakat dan meningkatkan peran serta

masyarakat.(empowering)

4. Meningkatkan kerjasama dengan instasi terkait sehingga terjalin hubungan kemitraan antara

instansi terkait, masyarakat dalam kerangka perlindungan dari ancaman bahaya Bencana

(hazard)

B. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI

1. KONDISI INTERNAL

Kebijakan pembangunan bidang ini diarahkan pada penciptaan rasa aman, tertib dan aspiratif

terhadap munculnya kerawana.n-kerawanan bencana lain yang dapat meresahkan masyarakat

yang dapat diidentifikasi dalam dua faktor yaitu faktor-faktor kekuatan dan faktor kelemahan.

a. Faktor Kekuatan :

Adapun yang termasuk faktor kekuatan eksistensi pelayanan kebencana antara lain :

1) Peraturan Perundang-undangan yang yang mcngatu1 to Mang organisai

penanggulangan bencana

2) Implementasi kebijaktm otonomi daerah sebagai pemberdayaan "empowering"

3) Adanya straktur dan kewenangan yang dimiliki oleh organisasi Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kota Semarang

b. Faktor Kelemahan :

Faktor Kelemahan eksistensi Pelayanan penanggulangan bencana antara lain :

1) Keterbatasan sarana dan prasarana serta anggaran operasional Organisasi Badan

Penanggulangan Bcncana Daerah Kota Semarang

2) Sistem dan Prosedur Pelayanan Penanggulangan Bencana yang belum baku.

3) Kompetensi dan profesionalisme SDM Penanggulangan Bencana yang masih perlu

ditingkatkan lagi secara optimal.

4) Infrastuktur Daerah yang belum sepenuhnya mendukung peningkatan Pelayanan

Penanggulangan Bencana, seperti, jaringan jalan, sistem komunikasi, pos

Penanggulangan Bencana, dan sebagainya.

5) Koordinasi antar Instansi terkait masih belum maksimal (misalnya dengan non

Organislsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang dalam satu

lingkup Pemerintah Daerah, Kepolisian RI, dan lain-lain).

6) Kejadian Bencana sering berakibat fatal

7) Bencana akibat alam & ulah manusia scring bermuara pada Bencana

8) Meningkatnya kesenjangan dalam sistem penangulangan Bencana oleh Unit

penangulangan Bencana, misalnya respontime yang masih tinggi, tumpulnya

efektivitas penangulangan Bencana dsb

9) Peraturan dan standar-standar teknis tentang Bencana masih terbatas

10) Masih kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pengurangan resiko bencana

(PRB)

2) KONDISI EKSTERNAL

Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Bencana di Perkotaan merupakan acuan

persyaratan teknis yang diperlukan dalam mengatur dan mengendalikan penyelenggaraan

manajemen penanggulangan Bencana diperkotaan, termasuk dalam rangka proses perizinan,

RPJMI) yang belum berbasis kebencanaan

Ketentuan teknis ini bertujuan untuk dapat terselenggaranya manajemen penanggulangan

Bencana di perkotaan secara tertib, dan terkondisikan.

a. Peluang

Isu Yang Berkembang & Mempengaruhi Pengembangan Tim Reaksi Cepat

Penanggulangan Bencana (TRC).

Faktor peluang eksistensi pelayanan Penanggulangan bencana dideskripsikan dalam hal

berikut :

1) Adanya potensi sumberdaya di kota semarang yang masih dapat diberdayakan dan

dimanfatkan secara optimal

2) Dukungan pemerintah pusat dan pimpinan pada pemerintah kota semai ang

3) Aktivitas-aktivits masyarakat di kota Semarang yang dapat memperlancar

terselenggaranya pelayanan Penanggulangan bencana.

Berbagai isue yang berkembang dewasa ini perlu diantisipasi karcna membawa pengaruh

terhadap pengembangan Isue-isue tersebut antara lain adalah :

1) Tuntutan globalisasi / perdagangan bebas yang menghendaki ditiadakannya hambatan-

hambatan teknis antara lain dengan melaksanakan harmonisasi standar (standard

aligment)

2) Tuntutan akan quality control & assessment dalam rangka pelayanan prima /

akuntabilitas.

3) Bawasannya setiap orang berkepetingan dalam masalah pengamanan terhadap bahaya

bencana (safety is everybody business).

4) Penerapan knowledge-based policy dalam setiap la -igkah / kebijakan yang diambil atau

ditetapkan.

5) Tuntutan prolesionalisme dalam setiap pelaksanaan tugas termasuk dalam masalah

pencegahan dan penanggulangan bencana.

6) Implemantasi otonomi daerah / desentralisasi.

7) Pendekatan performance-based dalam peraturan dan desain sistem proteksi bencana.

8) Tuntutan akan hak asazi dan hak perlindungan konsumen.

9) Perubahan paradigma pengelolaan bencana yang dulunya reaktif menjadi terencana.

Dengan memperhatikan permasalahan bencana saat ini clan isue yang berkembang

nampaknya diperlukan suatu paradigma baru dalam kclemhagaan atau unit Tim Reaksi

Cepat P13 (TRC). Salah saw rcalisasi dari nafas paradigma baru adalah perubahan

orientasi visi dan missi. Sehagai masukan dalam menentukan Visi adalah adanya

kenyataan hahwa TRC mencakup aspek pencegahan, penanggulangan dan pembinaan /

pcnyuluhan kepada masyarakat. Sasarannya adalah emergency dan resque serta

rehabilaasi . Realisasi lainnya adalah peningkatar peran TRC dan pen,ngkatan

institusinya.schingga perlu dibuat unit pcngurangan bencana menuja masyarakat kota

semarang yang tanggu i bencana Mungkin diwujuclkan melalui kelurahan tangguh

bencana atau bentuk kecilnya dasawisma tangguh bencana dengan menerapkan

Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK)

b. Ancaman

Faktor Ancaman Eksistensi Pelayanan Penanggulangan Bencana antara lain :

1) Kesadaran masyarakat yang masih perlu ditingkatkan.

2) Semakin meningkatnya kuantitas dan kualitas obyek/sumber bencana didaerah rawan

bencana, seperti gedung dan bangunan perumahan / tanah longsor,rob ,banjir clan lain-

lain.

3) Sebagian besar obyek / sumber bencana, khususnya gedung / bangunan dibangun tidak /

belum sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) yang mendukung pada

Konsep Pembangunan Berkelanjutan, sehingga berpotensi pada perusakan tata guna

lahan dan belum memeliki sistem proteksi terhadap bencana yang memadai.

4) Kondisi iklim / cuaca daerah Kota Semarang yang dalam kurun waktu tertentu berada

dalam kondisi yang kurang baik, terutama pada musim kemarau.

5) Seiring dengan semakin berkembangnya aktivitas perekonomian masyarakat, berimplikasi

pada perkembangannya kawasan kawasan hunian, industri, dan perdagangan yang

memerlukan antisipasi pola penanganan yang memadai.

Dinamika perkermbangan diperkotaan memunculkan seiumlah permasalahan yang perlu

diatasi secara sistemik dan terencana. Dikaitkan dengan masalah bencana, problem

yang dihadapi oleh kota antara lain adalah :

1) Pertambahan jumlah & mobilitas penduduk kota mempengaruhi sistem pencegahan

dan penanggulangan bencana baik langsung maupun tidak langsung.

2) Infrastruktur yang belum sepenuhnya mendukung, misalnya hidran kota /, bak-bak

tandon, jaringan jalan, sistem komunikasi, pos Penanggulangan bencana dsb.

3) Berkentbangnya kawasan-kawasan hunian, industri & perdagangan yang

memperlukan antisipasi pola penanganan berbeda, misalnya pada :

kawasan perumahan

kawasan padat penduduk termasuk kawasan kumuh (slum area)

kawasan pertokoan / business district

kawasan bersejarah / pariwisata

kompleks bangunan gedung tinggi

kawasan atau lingkungan industri

kawasan khusus termasuk bandara

yang berpotensi timbulnya bencana seperti banjir,rob tanah longsor ,angin puting

beliung, dll

4) RI TTR / RDTR pada umumnya belum memasukan master plan sumber air untuk

Penanggulangan bencana . Adanya master plan sumber air ini memudahkan

instansi yang, berwenang mengatur tindakai, pengamanan kawasan terhadap

bahaya bencana seperti penempatan pos-pos bencana pengadaan sarana dan

prasarana kebencanaan.

5) KinerjaTRC masih menghadapi banyak kendala, antara lain :

kondisi SDM yang relatif kurang profesional

kondisi sarana dan peralatan yang memerlukan perbaikan dan penambahan.

Jumlah posko Bencana yang relatif kurang dibandingkan dengan luas

wilayah yang harus dilindungi.

Peran TRC yang belum diikut sertakan dalam proses perijinan bangunan.

Anggaran biaya operasional yang terbatas.

6) Peran institusi asuransi belum signifikan, sebenarnya institusi asuransi terbantu

dalam meningkatkan jumlah bangunan yang aman bencana karena TRC melalui

Perda Penanggulangan bencana menuntut bangunan-bangunan gedung

dilengkapi dengan sistem peralatan proteksi bencana Dengan kelengkapan proteksi

bencana maka premi asuransi bisa berkurang. Kondisi ini diharapkan akan

meningkatkan jumlah klien asuransi. Dengan demikian terbuka peluang

meningkatnya jumlah klien seperti bangunan tinggi, industri dsb. Badan-badan

asuransi dinegara-negara maju sangat berperan dalani persyaratan aman bencana,

yang ditunjang dengan lembaga serti fikasi.

7) Pengaturan & standar teknis dibidang proteksi bencana masih terbatas. Walaupun

demikian secant bertahap dilakukan penyusunan ban', revisi dan evaluasi. Hal

paling penting adalah sosialisasi dari standar-standar dan peraturan tersebut.

8) Kesadaran masyarakat masih petit' ditingkatkan. Ini merupakan kewajiban bagi '1

RC untuk sceara berkala menyelenggarakan acara sosialisasi, pembinaan dan

penyuluhan mengenai pentingnya tindakan pencegahan dan penanggulangan

bencana di lokasi masing-masing. Program early warning system (EWSP) yang

dilakukan setiap tahun sangat diperlukan.

c. Isu-isu Stategis

1) lndikator-Indikator Dalam rangka Peningkatan Efektivitas Operasi (TRC)

Dalam rangka penerapan knowledge-based policy periu dilakukan berbagai kajian untuk

peningkatan kinerja TRC termasuk dalam pengusulan sarana, prasarana dan peralatan

penanggulangan bencana yang menunjang efektivitas operasi TRC. Hal ini perlu

dilakukan dengan mengingat minimnya acuan atau referensi termasuk standar-standar

yang dimiliki kualifikasi yang dapat diterima

2) Upaya Peningkatan Kinerja TRC

Peningkatan kinerja TRC sudah menjadi tutntutan dalam rangka menyelaraskan dengan

perkembangan perkotaan, antisipasi terhadap bahaya bencana, status emergency dan

rescue yang dewasa ini meningkat intensitasnya. Manajemen TRC memiliki karateristik

yang unit berkenaan dengan tugas dan fungsinya yang bersifat dinamis. Beberapa

upaya yang perlu dilakukan baik secara serentak maupun bertahap sesuai kondisi

masing-masing, antara lain sebagai berikut :

a) Institusi Badan Penanggulangan Benca Daerah Kota Semarang Tim Reaksi

Cepat ( TRC)

b) Kinerja BPBD Kota Semarang melalui pelaksanaan dan koordinatif.

c) Peningkatan regulasi pendukung

d) Peningkatan / Pembinaan SDM

e) Pembinaan sarana & peralatan

f) Penyempurnaan sistem dan metoda

g) Pembinaan & kemitraan dengan masyarakat

BAB IV

PROGRAM DAN KEGIATAN

Dalam rangka mewujudkan pencapaian Visi, misi tujuan dan sasaran Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kota Semarang diimplementasikan dalam program dan kegiatan Badan Penanggulangan Bencana

Daerah Kota Semarang, adapun Program dan Kegaitan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota

Semarang adalah sebagai berikut :

Program sdasda

A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. Kegiatan Penyediaan jasa surat menyurat

Sasaran :pelayanan administrasi surat menyurat BPBD Kota

Semarang

b. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi,sumber daya air dan listrik

Sasaran : komunikasi dan informasi pegawai meningkat

c. Kegiatan Penyediaan Barang cetakan dan penggandaan

Sasaran : pemenuhan barang cetakan dan penggandaan

d. Kegiatan Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan

bangunan kantor

Sasaran: Alat-alat listrik dan penerangan kantor

e. Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

Sasaran : Kantor BPBD Kota Semarang

f. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga

Sasaran : Kantor BPBD Kota Semarang

g. Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-Undangan

Sasaran : penyediaan kebutuhan perpustakaan

h. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman

Sasaran : pelayanan pemenuhan konsumsi rapat, tamu dan

pegawai

i. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

Sasaran : rapat koordinasi dan rapat-rapat keluar daerah

j. Kegiatan Penyediaan Publikasi dan Dokumentasi

Sasaran : Kantor BPBD Kota Semarang

k. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Sasaran : Kantor BPBD Kota Semarang

l. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

Sasaran : Kantor BPBD Kota Semarang

m. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor

Sasaran : Alat Tulis Kantor

B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Sasaran : Kantor BPBD Kota Semarang

b. Kegiatan Pembuatan Gudang Kantor

Sasaran : Kantor BPBD Kota Semarang

c. Kegitan Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

Sasaran : Kendaraan Dinas SKPD

C. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

a. Kegiatan Bimbingan dan Peningkatan Ketrampilan SAR

Sasaran :Personil BPBD Kota Semarang

D. Program Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

a. Penyusunan RKA dan DPASKPD

Sasaran : BPBD Kota Semarang

b. Penyusunan LAKIP

Sasaran : BPBD Kota Semarang

c. Kegiatan Penunjang kinerja PA,PPK,Bendahara dan Bendahara

Pembantu

Sasaran : BPBD Kota Semarang

d. Penyusunan Pelaporan Bulanan

Sasaran : BPBD Kota Semarang

e. Penyusunan Renja SKPD

Sasaran : BPBD Kota Semarang

E. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam

a. Pengadaan Logistik dan oat-obatan bagi penduduk ditempat

penampungan sementara

Sasaran : Masyarakat Korban Bencana

b. Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam

Sasaran : Masyarakat Kota Semarang

c. Gladi Lapang Penanganan Bencana

Sasaran : Aparat Pemerintah, TNI, POLRI, SAR, Relawan dan SAR

BPBD

d. Operasional Posko dan Penanggulangan Bencana kota Semarang

Sasaran : Aparat Pemerintah, TNI, POLRI, SAR, Relawan dan SAR

BPBD

e. Penanggulangan dan evakuasi korban bencana

Sasaran : Masyarakat Korban Bencana

f. Pengadaan sarana dan prasarana penanganan bencana

Sasaran : BPBD Kota Semarang

g. Pengkajian dan verifikasi serta evaluasi rekonstruksi pra,pasca

bencana diwilayah rawan bencana

Sasaran : Masyarakat, Aparat Kecamatan, Kelurahan dan BPBD

Kota Semarang

h. Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat korban bencana

Sasaran : Masyarakat Semarang Korban Bencana

i. Monitoring dan evaluasi bencana

Sasaran : Daerah Rawan Bencana

j. Pembentukan desa tangguh bencana

Sasaran : Kelurahan dan Kecamatan Kota Semarang

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATIF

Rencana program dan kegiatan Badan Penanggulangan Bericana Daerah Kota Semarang dapat dilihat pada

formulir 1 (matrik Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah) dan pada Formulir 2 (Rincian Rencana

Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah) berikut :

PROGRAM DAN KEGIATAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAEAH

TAHUN ANGGARAN 2013

Kode

Urusan/Program/Kegiatan Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Anggaran

(Rp.) Masukan (Input) Keluaran (Output) Hasil (Outcome)

Tolok Ukur/Target Tolok Ukur / Target Tolok Ukur/ Target

1.13 SOSIAL

1.13.02.01 Program pelayanan administrasi perkantoran

1.13.02.01.002 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

1. tersedianya jasa

komunikasi, sumber

daya air dan listrik

100 persen

1. Waktu 12.00 bulan

2. SDM 6.00 orang

3. Dana Rp.

142.070.000

1. komunikasi dan informasi jadi

lebih baik

12

bulan

1. tersedianya pelayanan

komunikasi, informasi yang

lebih baik

12

bulan

142.070.000 (APBD Kota)

1.13.02.01.011 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

1. peningkatan

pelayanan

administrasi

perkantoran 12

bulan

1. Waktu 3.00 bulan

2. SDM 8.00 orang

3. Dana Rp.

18.000.000

1. terbayarnya biaya anggaran

telepon,air dan listrik

12

bulan

1. tersedianya pelayanan

komunikasi,informasi yang

lebih baik

12

bulan

18.000.000 (APBD Kota)

1.13.02.01.012 Penyediaan komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor

1. peningkatan

pelayanan

administrasi

perkantoran 100

persen

1. Waktu 12.00 bulan

2. SDM 2.00 orang

3. Dana Rp.

10.950.000

1. penyediaan alat listrik dan

penerangan kantor

100

persen

1. meningkatkan kelancaran

pelaksanaan tugas

100

persen

10.950.000 (APBD Kota)

1.13.02.01.013 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

1. peningkatan

pelayanan

administrasi

perkantoran 100

persen

1. Waktu 3.00 bulan

2. Dana Rp.

30.122.000

3. SDM 8.00 orang

1. belanja modal lemari arsip 5

unit

100

persen

1. pengadaan perlengkapan

kantor

100

persen

30.122.000 (APBD Kota)

1.13.02.01.014 Penyediaan peralatan rumah tangga

1. pemenuhan

kebutuhan rumah

tangga 100 persen

1. Waktu 12.00

bulan

2. SDM 3.00 orang

3. Dana Rp.

37.500.000

1. penyediaan kebutuhan peralatan rumah tangga 100 persen

1. terwujudnya pkebutuhan

rumah tangga lingkungan

skpdemenuhan

100

persen

37.500.000 (APBD Kota)

1.13.02.01.015 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

1. penyediaan

kebutuhan

perpustakaan 100

persen

1. Waktu 12.00

bulan

2. SDM 8.00 orang

3. Dana Rp.

10.000.000

1. meningkatkan kemampuan dan ketrampilan

pegawai

100 persen

1. terpehuhinya bahan bacaan

dan perundang-undangan

100

persen

10.000.000 (APBD Kota)

1.13.02.01.017 Penyediaan makanan dan minuman

1. pelayanan

pemenuhan konsumsi

rapat, tamu dan

pegawai 100 persen

1. Waktu 12.00

bulan

2. SDM 30.00

orang

3. Dana Rp.

57.600.000

1. tersedianya konsumsi rapat,tamu dan pegawai 100 persen

1. meningkatnya kelancaran

pelaksanaan tugas

100

persen

57.600.000 (APBD Kota)

1.13.02.01.018 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah

1. rapat keluar daerah

100 persen

1. Waktu 12.00 bulan

2. SDM 30.00 orang

3. Dana Rp.

332.850.000

1. terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi diluar daerah

100 persen

1. rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi ke luar daerah

menjadi lebih baik

100

persen

332.850.000 (APBD Kota)

1.13.02.01.155 Kegiatan penyediaan publikasi dan dokumentasi

1. BPBD Kota

Semarang 100 persen

1. SDM 14.00

orang

2. Dana Rp.

90.000.000

3. Waktu 12.00

bulan

1. sosialisasi di TV dan radio lokal,sosialisasi

kepada aparat kecamatan/kelurahan di kota

semarang

100 persen

2. terlaksananya publikasi dan dokumentasi 100 persen

1. menambah wawasan ilmu

pengetahuan melalui

publikasi dan dokumentasi

100

persen

90.000.000 (APBD Kota)

1.13.02.01.001 Penyediaan jasa surat menyurat

1. pelayanan

administrasi surat

menyurat 12 bulan

1. Dana Rp.

58.600.000

2. Waktu 12.00

bulan

3. SDM 10.00

orang

1. penyediaan alat tulis kantor 12 bulan

1. penyediaan kelancaran

pelaksanaan tugas

12

bulan

58.600.000 (APBD Kota)

1.13.02.01.008 Penyediaan jasa kebersihan kantor

1. kebersihan kantor

BPBD kota

Semarang 100 persen

1. SDM 4.00 orang

2. Dana Rp.

31.298.300

1. tersedianya tenaga kebersihan kantor 12 bulan

1. meningkatkan kebersihan

kantor

100

persen

31.298.300 (APBD Kota)

3. Waktu 12.00

bulan

1.13.02.01.009 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

1. Kantor BPBD Kota

Semarang 100 persen

1. Dana Rp.

23.130.000

2. SDM 5.00 orang

3. Waktu 12.00

bulan

1. terlaksananya perbaikan peralatan kerja kantor

BPBD Kota Semarang

100 persen

1. meningkatnya kelancaran

pelaksanaan tugas

100

persen

23.130.000 (APBD Kota)

1.13.02.01.010 Penyediaan alat tulis kantor 1. Kantor BPBD Kota

Semarang 100 persen

1. Dana Rp.

136.498.500

2. SDM 6.00 orang

3. Waktu 12.00 bulan

1. penyediaan alat tulis kantor 12 bulan

1. meningkatkan kelancaran

pelaksanaan tugas

perkantoran

12

bulan

136.498.500 (APBD Kota)

JUMLAH PROGRAM 978.618.800

1.13.02.02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

1.13.02.02.022 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

1. Kantor BPBD Kota

Semarang 100 persen

1. Waktu 12.00

bulan

2. SDM 20.00

orang

3. Dana Rp.

72.000.000

1. pemeliharaan gedung kantor 100 persen

1. terpeliharanya gedung

kantor

100

persen

72.000.000 (APBD Kota)

1.13.02.02.049 Pembuatan gudang kantor 1. Kantor BPBD Kota

Semarang 100 persen

1. Dana Rp.

108.000.000

2. SDM 15.00 orang

3. Waktu 3.00 bulan

1. terbangunnya gudang logistik 6x8 m2 100 persen

1. terwujudnya sarana dan

prasarana operasional

100

persen

108.000.000 (APBD Kota)

1.13.02.02.024 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas / operasional

1. Meningkatnya

1. SDM 5.00 orang

2. Waktu 12.00 bulan

3. Dana Rp.

142.000.000

1. tersedianya sarana operasional kantor dalam

melaksanakan tugas

100 persen

1. meningkatkan kelancaran

tugas perkantoran

0

142.000.000 (APBD Kota)

JUMLAH PROGRAM 322.000.000

1.13.02.05 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

1.13.02.05.104 Bimbingan dan peningkatan ketrampilan sar

1. personil BPBD Kota 1. Dana Rp. 1. terciptanya SDM SAR yang tangguh 100 persen

1. terwujudnya potensi 100 45.000.000 (APBD Kota)

Semarang 100 persen

45.000.000

2. Waktu 1.00 bln

3. SDM 40.00

orang

personil SAR yang

tangguh

persen

JUMLAH PROGRAM 45.000.000

1.13.02.06

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

1.13.02.06.006 Penyusunan rka skpd dan dpa skpd

1. Kantor BPBD Kota

Semarang 100 persen

1. SDM 8.00 orang

2. Waktu 12.00

bulan

3. Dana Rp.

10.269.000

1. RKA dan DPA murni dan perubahan 100 persen

1. tersusunnya RKA dan

DPA murni dan perubahan

100

persen

10.269.000 (APBD Kota)

1.13.02.06.013 Penyusunan lakip 1. Meningkatnya

1. Waktu 3.00 bulan

2. SDM 12.00

orang

3. Dana Rp.

2.848.000

1. terlaksananya penyusunan LAKIP 100 bulan

1. meningkatkan pencapaian

kinerja

100

persen

2.848.000 (APBD Kota)

1.13.02.06.026 Penunjang kinerja pa, ppk, bendahara dan pembantu

1. BPBD Kota

Semarang 100 persen

1. Dana Rp.

39.250.000

2. SDM 10.00

orang

3. Waktu 12.00

bulan

1. meningkatkan kinerja PA, PPK, PPTK, bendahara 100 persen

1. Pengelolaan kegiatan

BPBD Kota Semarang

100

persen

39.250.000 (APBD Kota)

1.13.02.06.056 Penyusunan pelaporan bulanan

1. BPBD Kota

Semarang 100 persen

1. Dana Rp.

8.628.000

2. SDM 10.00

orang

3. Waktu 12.00

bulan

1. laporan keuangan bulanan 100 persen

1. tersusunnya laporan

keuangan bulanan

100

persen

8.628.000 (APBD Kota)

1.13.02.06.021 Penyusunan renja skpd 1. renja BPBD 100

persen

1. Dana Rp.

6.660.000

2. SDM 12.00

orang

1. TERLAKSANANYA PENYUSUNAN RENJA 100 persen

1. meningkatkan perencanaan 100

persen

6.660.000 (APBD Kota)

3. Waktu 4.00 bulan

JUMLAH PROGRAM 67.655.000

JUMLAH URUSAN 1.413.273.800

1.19 KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI

1.19.00.22 Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

1.19.00.22.004 Pengadaan logistik dan obat-obatan bagi penduduk di tempat penampungan sementara

1. masyarakat korban

bencana 100 persen

1. Waktu 12.00 bln

2. SDM 8.00 orang

3. Dana Rp.

133.910.000

1. tersedianya bahan pangan untuk keadaan darurat 100 persen

1. terpenuhinya bahan

pangan korban bencana

100

persen

133.910.000 (APBD Kota)

1.19.00.22.001 Pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam

1. Masyarakat Kota

Semarang 100 persen

1. Dana Rp.

70.688.000

2. SDM 15.00

orang

3. Waktu 4.00 bulan

1. terwujudnya peta informasi potensi bencana untuk

16 kecamatan ( 1 set peta rawan

bencana/kecamatan )

100 persen

1. meningkatnya ketersediaan

data dan informasi daerah

rawan bencana di kota

semarang

100

persen

70.688.000 (APBD Kota)

1.19.00.22.005 Gladi lapang penanganan bencana

1. Aparat Bpbd Kota

Semarang 100 persen

1. SDM 30.00 orang

2. Waktu 12.00 bulan

3. Dana Rp.

176.950.600

1. terlaksananya Gladi Lapang Penanganan Bencana

3 hari dan Gelar Pasukan Penanggulangan

Bencana 1 x

100 persen

1. kesiapan berbagai elemen

dalam penanganan

bencana

100

persen

176.950.600 (APBD Kota)

1.19.00.22.011 Operasional posko dan penanggulangan bencana kota semarang

1. personil BPBD

persen

1. Waktu 12.00 bulan

2. SDM 30.00 orang

3. Dana Rp.

604.073.200

1. terlaksananya kegiatan 1 posko induk selama 1

tahun dan 5 posko bantu selama 3 bulan

100 persen

1. terwujudnya kesiagaan

dalam setiap kejadian

bencana

100

persen

604.073.200 (APBD Kota)

1.19.00.22.012 Penanggulangan dan evakuasi korban bencana

1. masyarakat korban

bencana 100 persen

1. Dana Rp.

112.170.000

2. SDM 20.00 orang

3. Waktu 12.00 bulan

1. terwujudnya pemberian bantuan air bersih di

daerah bencana

100 persen

1. meningkatkan

kesiapsiagaan dalam

penanganan bencana dan

pemulihan korban

100

persen

112.170.000 (APBD Kota)

1.19.00.22.013 Pengadaan sarana dan prasarana penanganan bencana

1. Kantor BPBD Kota

Semarang 100 persen

1. SDM 6.00 orang

2. Waktu 3.00 bulan

3. Dana Rp.

313.260.000

1. terwujudnya sarana dan prasarana penanganan

bencana berupa 1 unit perahu karet lengkap

dengan prasaranya,1 set tali repling berikut

kelengkapannya,gergaji mesin ukuran kecil dan

sedang 2 unit,pesawat RIG 8 unit

100 persen

1. meningkatnya

kesiapsiagaan penanganan

bencana

100

persen

313.260.000 (APBD Kota)

1.19.00.22.014 Pengkajian dan verifikasi serta evaluasi rekonstruksi pra, pasca bencana di wilayah rawan bencana

1. masyarakat daerah

rawan bencana di

kota semarang 100

persen

1. Waktu 4.00 bulan

2. Dana Rp.

88.605.000

3. SDM 14.00

orang

1. terlaksananya pengkajian, Verifikasi, Evaluasi

daerah rawan bencana berupa dokumen hasil

kajian

100 persen

1. meningkatkan data

informasi yang up to date

daerah rawan bencana

100

persen

88.605.000 (APBD Kota)

1.19.00.22.017 Pemberian bantuan perbaikan rumah masyarakat korban bencana

1. masyarakat korban

bencana 100 persen

1. Dana Rp.

173.022.000

2. SDM 12.00 orang

3. Waktu 12.00 bln

1. terlaksananya percepatan penanganan bencana 100 persen

1. meningkatnya percepatan

penanganan bencana

100

persen

173.022.000 (APBD Kota)

1.19.00.22.018 Monitoring dan evaluasi bencana

1. monitoring dan

evaluasi daerah

rawan bencana 100

persen

1. Dana Rp.

76.675.000

2. SDM 10.00

orang

3. Waktu 3.00 bln

1. meningkatnya koordinasi antar SKPD/Kec/Kel 100 persen

1. terwujudnya peningkatan

penanganan bencana

100

persen

76.675.000 (APBD Kota)

1.19.00.22.019 Pembentukan desa tangguh bencana

1. masyarakat kota

semarang 100 persen

1. SDM 15.00 orang

2. Waktu 6.00 bln

3. Dana Rp.

100.000.000

1. penyediaan peralatan SAR dan pembentukan

posko pembantu di 2 kelurahan rawan bencana

100 persen

1. meningkatnya kesiapan

masyarakat terhadap

bencana

100

persen

100.000.000 (APBD Kota)

JUMLAH PROGRAM 1.849.353.800

JUMLAH URUSAN 1.849.353.800

JUMLAH ANGGARAN SKPD 3.262.627.600

BAB VI

PENUTUP

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka Rencana Kerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kota Semarang tahun 2013 dapat tersusun. Rencana Kerja Badan Penanggulangan

Bencana Daerah Kota Semarang ini diharapkan dapat dipakai sebagai acuan dalam perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian upaya pembangunan dibidang Penanggulangan Bencana oleh Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang.

Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang tahun 2013

merupakan deskripsi dan realisasi program dan kegiatan pada tahun Anggaran 2012 dan perencanaan

Tahun Anggaran 2013. Hasil pencapaian berbagai indikator sasaran program dan kegiatan pada tahun

Anggaran 2012 telah diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan Rencana anggaran Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kota Semarang Kota Semarang Tahun 2013.

Untuk mencapai keberhasilan didalam Renja ini selain dibutuhkan semangat pengabdian dan

kerja keras dari kita semua, dibutuhkan pula kontribusi, dukungan, kerjasama serta komitmen yang

kuat dari para pelaku pemangku kepentingan pembangunan bidang penanggulangan bencana . Oleh

karenanya perlu disosialisasikan kepada stake holder agar dapat diwujudkan keserasian, sinkronisasi

dan sinergisme pelaksanaan Renja ini.

Meskipun dalam penyusunan Renja ini telah memperhatikan semua segi dan faktor yang

terkait, namun tidak tertutup kemungkinan masih ada kekurangannya mengingat perubahan

lingkungaan baik eksternal maupun internal yang singkat cepat, kompleks dan tidak menentu.

Oleh karena itu selama kurun waktu berlakunya renja ini dapat dilakukan berbagai upaya kajian dan

bila perlu dilakukan penyesuaian dan penyempurnaan seperlunya.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan petunjuk-Nya dan memberikan kekuatan

kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dalam penaggulangan - penangulangan bencana.

Semarang, 20 Februari 2013

Kepala Pelaksana

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Kota semarang

Drs. IWAN BUDISETIAWAN

Nip. 19590902 198802 1 003