Renja Cipta karya 2016

27
Rencana Kerja Dinas Cipta Karya Aceh 2016 Dinas Cipta Karya Aceh Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka percepatan pencapaian tingkat layanan kinerja pembangunan yang maksimal di Provinsi Aceh, maka perlu didukung oleh sumber daya yang memadai meliputi pendanaan yang mencukupi, sumber daya manusia yang handal serta dukungan fasilitas lainnya yang memadai dengan tetap berpedoman pada skala prioritas penanganan sesuai dengan Rencana Strategis SKPA. Mengacu pada Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2012 yang merupakan revisi atas Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Aceh, Dinas Cipta Karya Aceh mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan di bidang penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman, pemenuhan kebutuhan layanan air bersih, penataan lingkungan permukiman, penataan bangunan sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Dalam prosesnya, kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem kontrak tahunan ataupun melalui sistem kontrak tahun jamak (multy years contract). Untuk pencapaiaan hal-hal tersebut di atas, Dinas Cipta Karya Aceh sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya perlu menyusun suatu dokumen perencanaan jangka pendek (tahunan) dalam bentuk “RENCANA KERJA (RENJA) SKPA DINAS CIPTA KARYA ACEH TAHUN 2016”. 1

description

Rencana Kerja DInas CiptaKarya Aceh 2016

Transcript of Renja Cipta karya 2016

BAB I

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Dalam rangka percepatan pencapaian tingkat layanan kinerja pembangunan yang maksimal di Provinsi Aceh, maka perlu didukung oleh sumber daya yang memadai meliputi pendanaan yang mencukupi, sumber daya manusia yang handal serta dukungan fasilitas lainnya yang memadai dengan tetap berpedoman pada skala prioritas penanganan sesuai dengan Rencana Strategis SKPA.Mengacu pada Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2012 yang merupakan revisi atas Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Provinsi Aceh, Dinas Cipta Karya Aceh mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan dan pembangunan di bidang penyediaan prasarana dan sarana dasar permukiman, pemenuhan kebutuhan layanan air bersih, penataan lingkungan permukiman, penataan bangunan sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Dalam prosesnya, kegiatan-kegiatan tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem kontrak tahunan ataupun melalui sistem kontrak tahun jamak (multy years contract).Untuk pencapaiaan hal-hal tersebut di atas, Dinas Cipta Karya Aceh sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya perlu menyusun suatu dokumen perencanaan jangka pendek (tahunan) dalam bentuk RENCANA KERJA (RENJA) SKPA DINAS CIPTA KARYA ACEH TAHUN 2016.Rencana Kerja Tahunan ini disusun berdasarkan Rencana Strategis Dinas Cipta Karya Aceh selaku SKPA yang telah disesuaikan dengan Perubahan RPJMA Provinsi Aceh Tahun 2013-2017 dengan tujuan akan dijadikan sebagai pedoman dalam penentuan program kegiatan Tahun Anggaran 2016. Mengacu kepada Rencana Kerja SKPA Dinas Cipta Karya Aceh, maka tujuan yang diharapkan adalah untuk Meningkatnya pembangunan yang terintegrasi; Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman dan kesejahteraan masyarakat; Meningkatnya pembangunan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh; Meningkatnya infrastruktur perdesaan; Meningkatkan cakupan pelayanan air minum perpipaan dan sanitasi yang layak yang diprioritaskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat; Meningkatnya kinerja pengelolaan persampahan; Menyediakan sarana dan prasarana perumahan layak huni untuk masyarakat miskin; Mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif; dan Meningkatnya Kinerja Pemberdayaan Jasa Konstruksi

1.2 Landasan Hukum

Proses penyusunan Rencana Kerja SKPA Dinas Cipta Karya Aceh, berpedoman pada beberapa peraturan terkait, yaitu :1. Undang-Undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;2. Undang-Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

3. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;4. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

5. Undang-Undang No. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintah Aceh;6. Undang-undang No. 26 Tahun 2007 Tentang Tata Ruang;7. Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2004 Tentang Rencana Kerja Pemerintah;

8. Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN);9. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;10. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang;11. Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas dan Kinerja Instansi Pemerintah;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

13. Qanun Aceh No. 15 Tahun 2012 Tentang Perubahan atas Qanun Aceh No. 5 Tahun 2007 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.14. Peraturan Gubernur Aceh No. 70 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan jangka menengah Aceh Tahun 2012-2017.1.3 Sistematika Penulisan

Bab I.Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

1.2 Landasan Hukum

1.3 Sistematika Penulisan

Bab II.Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 20142.1Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2014 dan capaian Renstra SKPA

2.2Analisis Kinerja Pelayanan SKPA

2.3Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPA

2.4

Review Terhadap Rancangan Awal RKPA

2.5Penelahaan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Bab III.Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

3.1Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

3.2Tujuan dan Sasaran Renja SKPA

3.3Program dan Kegiatan

Bab IV.PenutupBAB IIEVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPA TAHUN 20142.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPA Tahun 2014 dan Capaian Renstra SKPA(Tabel terlampir)

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPA (Tabel terlampir)2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPA

Beberapa isu strategis yang ditemukan di lapangan adalah sebagai berikut :

Bidang Kesekretariatan

a. Kurangnya kualitas sumber daya manusia di bidang keteknikan.b. Kurangnya prasarana dan sarana serta peralatan pendukung tugas-tugas kedinasan.Sektor Perumahana. Masih terdapat 3435 Unit rumah duafa di Provinsi Aceh yang belum tertangani

b. Data penerima rumah dhuafa perlu diperketat sehingga diterima oleh yang benar-benar berhak.

c. Perekonomian daerah belum dapat menunjang kehidupan masyarakat dalam kebutuhan akan papan (rumah)Sektor Air Minum

a. Lemahnya kapasitas kelembagaan dan Peraturan Perundangan

b. Terbatasnya Pendanaan

c. Menurunnya kuantitas air baku

d. Masih rendahnya cakupan dan kualitas pelayanan

e. Masih rendahnya partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam penyelengaraan air minum

f. Tingginya tingkat urbanisasi

g. Laju penyediaan infrastruktur air minum belum dapat mengimbangi laju pertumbuhan penduduk

h. Pemeliharaan dan pengelolaan sarana dan prasarana yang kurang baik

i. Belum optimalnya sistem perencanaan air minumj. Kurangnya koordinasi dalam pemanfaatan sumber air baku PDAM.

k. Masih lemahnya manajemen Pengelolaan PDAM.l. Tidak seimbangnya biaya pengadaan operasional pengadaan air bersih dengan tarif.

m. Tingginya tingkat kebocoran air PDAM.Sektor Sanitasi/Air Limbah

a. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan air limbah permukiman

b. Terbatasnya penyelenggaraan pengembangan sistem pengelolaan air limbah permukiman yang berbasis masyarakat

c. Potensi yang ada dalam masyarakat dan dunia usaha belum sepenuhnya diberdayakan oleh pemerintah

d. Belum memadainya perangkat peraturan perundangan yang diperlukan dalam sistem pengeloan air limbah permukiman

e. Masih lembahnya penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan-peraturan yang terkait dengan pencemaran air limbah

f. Belum lengkapnya Norma Standar Pedoman Manual (NSPM) dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Pelayanan Air Limbah

g. Lemahnya fungsi lembaga di daerah yang melakukan pengelolaan air limbah permukiman

h. Belum terpisahkanya fungsi regulator dan operator dalam pengelolaan air limbah permukiman

i. Kapasitas sumber daya manusia yang melaksanakan pengeloaan air limbah permukiman masih rendah

j. Perlu ditingkatnya koordinasi antar instansi terkait dalam penentapan kebijakan di bidang air limbah permukiman

k. Rendanya tarif pelayanan air limbah yang mengakibatkan tidak terpenuhinya biaya operasi dan pemeliharan serta pengembangan sistem pengelolaan air limbah

l. Terbatasnya sumber pendanaan pemerintah, sehingg tidak dpat memenuhi kebutuhan tingginya biaya investasi awal pembangunan sistem pengeloaan air limbah terpusat

m. Kurang tertariknya sektor swasta untuk melakukan investasi di bidang air limbah, dan belum optimalnya penggalian potensi pendanaan dari masyarakat dan dunia usaha/swasta/koperasi

n. Rendahnya alokasi pendanaan dari pemerintah untuk pengelolaan dan pengembangan air limbah permukiman

o. Rendahnya skala prioritas penanganan pengelolaan air limbah permukiman baik ditingkat pusat maupun daerah

Sektor Persampahan

a. Masih belum memadai perangkat peraturan yang mendukung pengelolaan persampahan pada kabupaten kotab. Penanganan sampah yang belum optimal

c. Minimnya pengelola layanan persampahan yang kredibel dan profesional

d. Belum optimalnya sistem perencanaan pengelolaan sampah

e. Terbatasnya pendanaan untuk mendukung keseluruhan aspek pengelolaan sampah

Sektor Drainase

a. Kapasitas sistem drainase sudah tidak sesuai dengan kondisi saat inib. Belum ada kejelasan pengelola sistem drainase

c. Belum optimalnya sistem perencanaan pengelolaan drainase

d. Terbatasnya pendanaan untuk mendukung keseluruhan aspek pengelolaan drainase

Sektor Tata Bangunan

1. Minimnya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) pada suatu kawasan sehingga mengakibatkan tata letak bangunan rumah tidak teratur sehinggga menunjukkan kesan kumuh terhadap lingkungan permukiman dengan kepadatan tidak teratur

2. Masih banyaknya kabupaten/kota yang belum memiliki Perda Bangunan Gedung

3. Kurang optimalnya perencanaan bangunan karena sering direncanakan pada tahun yang sama

4. Penerapan peraturan perencanaan bangunan dan gedung yang masih belum optimal

Sektor Tata Ruang

1. Masih banyaknya kabupaten/kota yang belum menyelesaikan RTRW kabupaten/kota, target 2013 seluruh kabupaten/kota seluruh Indonesia harus telah mempunyai Peraturan/Qanun RTRW kabupaten/kota

2. Kenaikan jumlah penduduk perkotaan sebagai wujud terjadinya fenomena urbanisasi akibat migrasi desa kota memerlukan aturan/regulasi penetapan zoning yang dituangkan dalam Qanun RTRW Kabupaten/Kota untuk mencegah pertumbuhan permukiman yang sporadis.3. Belum berfungsinya secara optimal penataan ruang dalam rangka menyelaraskan, mensinkronkan, dan memadukan berbagai rencana dan program sektor.4. Terjadinya penyimpangan pemanfaatan ruang dari ketentuan dan norma yang seharusnya ditegakkan. Penyebabnya adalah inkonsistensi kebijakan terhadap rencana tata ruang serta kelemahan dalam pengendalian pembangunan, serta belum tersedianya alokasi fungsi-fungsi yang tegas dalam RTRW.5. Kendala dalam penyelesaian RTRW kabupaten/kota diantaranya terjadinya konflik antarsektor dan antar-wilayah2.4 Review Terhadap Rancangan Awal (Tabel terlampir)

2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat (Tabel terlampir)BAB IIITUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional3.1.1 Kondisi Umum SKPA

A. Struktur Oganisasi

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Cipta Karya Aceh selaku perangkat SKPA sesuai dengan Qanun Aceh Nomor 15 Tahun 2012 Tentang Perubahan Atas Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 terdiri dari :

Kepala Dinas; Sekretariat; Bidang Program, Perencanaan dan Evaluasi; Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah; Bidang Tata Bangunan dan Konstruksi; Bidang Perumahan, Air Bersih, Sarana dan Prasarana; UPTD; dan

Kelompok Jabatan Fungsional.

Masing-masing unit kerja tersebut terdiri dari beberapa sub bagian dan seksi, yaitu :1. Sekretariat, terdiri dari: Sub Bagian Umum; Sub Bagian Kepegawaian dan Tata Laksana; dan Sub Bagian Keuangan.2. Bidang Program, Perencanaan dan Evaluasi, terdiri dari: Seksi Program; Seksi Perencanaan; dan Seksi Data, Evaluasi dan Pelaporan.3. Bidang Perumahan, Air Bersih, Sarana dan Prasarana, terdiri dari: Seksi Perumahan; Seksi Air Bersih dan Limbah; dan Seksi Penataan Lingkungan Permukiman.4. Bidang Tata Bangunan dan Konstruksi, terdiri dari: Seksi Penataan Bangunan; Seksi Pengendalian Teknik; dan Seksi Kelayakan dan pemanfaatan Bangunan.5. Bidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah, terdiri dari: Seksi Tata Ruang; Seksi Pengembangan Wilayah; dan Seksi Pembinaan Tata Ruang Kabupaten/Kota.Dinas Cipta Karya Aceh mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan dan pemenuhan kebutuhan prasarana dan sarana dasar lingkungan permukiman, peningkatan layanan air bersih, penataan lingkungan permukiman, penataan bangunan sesuai dengan rencana tata ruang yang telah ditetapkan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Dinas Cipta Karya Aceh mempunyai fungsi sebagai:1. Pelaksana layanan teknis administratif ketatausahaan yang meliputi urusan keuangan, kepegawaian, umum dan perlengkapan2. Penyelenggara kegiatan Penataan ruang Aceh3. Pelaksana kegiatan Pembinaan Penataan Ruang Kabupaten/Kota

4. Penyelenggara Pemantauan dan Pengendalian Tata Ruang di Aceh5. Penyelenggara kegiatan Penataan bangunan6. Pelaksana kegiatan pemantauan dan inventarisasi kondisi perumahan, layanan air bersih, sarana dan prasarana dasar permukiman, rencana panataan ruang dan penataan bangunan.

7. Pelaksana kegiatan rencana pemenuhan kebutuhan perumahan, layanan air bersih, sarana dan prasarana dasar lingkungan permukiman, bangunan gedung dari instansi nonteknis serta komponen konstruksi lainnya di bidang keciptakaryaan;

8. Pelaksana kegiatan koordinasi dengan pihak terkait di bidang keciptakaryaan;

9. Pelaksana dan fasilitator dalam hal penerapan dan pencapaian standar layanan di bidang penataan ruang, perumahan, lingkungan permukiman, bangunan gedung dan kegiatan keciptakaryaan lainnya.Untuk melaksanakan fungsi tersebut, Dinas Cipta Karya Aceh mempunyai kewenangan, sebagai berikut :1. Menyiapkan Program Kerja Tahunan, Program Kerja Jangka Menengah dan Program Jangka Panjang

2. Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana tata ruang Aceh

3. Melaksanakan kegiatan pembinaan tentang penataan ruang di Kabupaten/Kota4. Melaksanakan pemantauan dan pengendalian tata ruang Aceh5. Melaksanakan kegiatan penataan bangunan6. Melakukan pemantauan dan inventarisasi tentang kondisi perumahan, layanan air bersih, sarana dan prasarana dasar permukiman, penataan ruang dan penataan bangunan7. Melaksanakan kegiatan rencana pemenuhan kebutuhan perumahan, perluasan jaringan dan peningkatan kwalitas layanan air bersih, sarana dan prasarana dasar permukiman, bangunan gedung dari instansi nonteknis serta komponen konstruksi lainnya di bidang keciptakaryaan;

8. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait di bidang keciptakaryaan;

9. Menerapkan standar layanan di bidang penataan ruang, perumahan, sarana dan prasarana dasar lingkungan permukiman, bangunan gedung serta komponen konstruksi lainnya di bidang keciptakaryaan B. Masalah Penting SKPA

Dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan Dinas Cipta Karya Aceh terdapat beberapa permasalahan yang akan mempengaruhi proses tersebut, antara lain:

Bidang Kesekretariatan1. Profesionalisme/SDM aparatur belum memadai2. Mekanisme kerja yang belum berjalan dengan baik3. Masih lambannya penanganan administrasi

4. Kurangnya pemahaman prosedur, metode dan teknik penyusunan laporan keuangan S.A.I5. Kualitas pelaporan keuangan belum dapat dipenuhi dengan cepat, tepat dan akuratBidang Program, Perencanaan dan Evaluasi1. Kurangnya konsistensi antara produk perencanaan dengan pelaksanaan program dan kegiatan pada bidang fisik.2. Kurangnya penyesuaian pemanfaatan anggaran dengan kebutuhan program dan kegiatan.Bidang Perumahan, Air Bersih, Sarana dan Prasarana 1. Minimnya aksesibilitas kawasan lingkungan permukiman di wilayah perdesaan, daerah perbatasan dan kawasan terisolir;2. Letak lingkungan kawasan permukiman yang tersebar dengan pola perkembangan yang belum teratur3. Masih rendahnya kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pengelolaan air bersih dalam hal kompetensi dan produktivitas4. Kurangnya kemampuan manajerial serta terbatasnya lahan dan pembiayaan untuk dapat memberikan pelayanan sarana dan prasarana publik yang memadai dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat5. Rendahnya penguasaan dan pemanfaatan teknologi permukiman6. Tidak berlanjutnya pemeliharaan sarana dan prasarana dasar lingkungan permukiman pascakonstruksi, akibat kurangnya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan kegiatanBidang Tata Ruang dan Pengembangan Wilayah1. Belum selesainya proses penyusunan Qanun tentang Rencana Tata Ruang Wilayah. Hal ini menghambat aspek legal dalam penyelengaraan penataan ruang2. Pembinaan penataan ruang belum menjangkau banyak kalangan3. Produk rencana penataan ruang masih berada pada tahap penyusunan dokumen, belum sampai pada proses pelaksanakan pemanfaatan ruang (aplikasi) yang sesuai dengan rencana yang nantinya akan diikuti dengan pengendalian pemanfaatan ruang dan penyelenggaraan pemanfaatan ruang;

4. Belum berjalannya pengawasan yang meliputi evaluasi dan pelaporan tentang penataan ruang5. Belum efektifnya Kelembagaan Badan Koordinasi Penataan Ruang Aceh (BKPRA)6. Belum tercapainya Standar Pelayanan Minimal (SPM) tentang Penataan RuangBidang Tata Bangunan dan Konstruksi1. Belum memadainya instrumen pendukung mekanisme penataan bangunan dan gedung2. Kurangnya manajemen jasa konstruksi dalam hal pembangunan prasarana dan sarana dasar lingkungan permukiman3. Sosialisasi informasi tata tertib penyelenggaraan bangunan gedung sesuai ketentuan yang berlaku, belum sepenuhnya disadari oleh masyarakat3.1.2 Visi dan Misi SKPA

A. Visi

Visi Dinas Cipta Karya Aceh selaku SKPA, yaitu Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang teratur, serasi, nyaman dan berkelanjutan sesuai dengan tata ruang.

B. Misi

Misi dalam suatu organisasi digambarkan sebagai sebuah pernyataan umum yang dirumuskan, tujuan inti atau falsafah dasar organisasi, misi adalah suatu pernyataan yang menjawab pertanyaan mengapa organisasi itu ada. Dinas Cipta Karya Aceh sudah sedini mungkin menggagas sebuah misi untuk menjawab berbagai tantangan dimasa yang akan datang. Misi Dinas Cipta Karya Aceh adalah sebagai berikut:1. Mewujudkan Tata Ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan2. Meningkatkan aksesibilitas di wilayah perdesaan, daerah perbatasan dan kawasan terisolir yang mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat

3. Mewujudkan ketersediaan perumahan, layanan air bersih, prasarana dan sarana dasar dalam lingkungan permukiman yang sehat, damai, serasi, produktif dan berkelanjutan4. Meningkatkan profesionalisme dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan komponen konstruksi lainnya di bidang keciptakaryaan.3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPA

3.2.1 Tujuan

Penjabaran dari misi Dinas Cipta Karya Aceh tersebut di atas, dituangkan dalam suatu tujuan, selengkapnya adalah :1. Meningkatnya pembangunan yang terintegrasi2. Meningkatnya kualitas lingkungan pemukiman dan kesejahteraan masyarakat3. Meningkatnya pembangunan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh4. Meningkatnya infrastruktur perdesaan5. Meningkatkan cakupan pelayanan air minum perpipaan dan sanitasi yang layak yang diprioritaskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka meningkatkan derajat kualitas kesehatan masyarakat.6. Meningkatnya kinerja pengelolaan persampahan7. Menyediakan sarana dan prasarana perumahan layak huni untuk masyarakat miskin8. Mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif9. Meningkatnya Kinerja Pemberdayaan Jasa Konstruksi10. Meningkatnya pengawasan bidang keteknikan untuk menjaga kualitas konstruksi3.2.2 StrategiUntuk melaksanakan Visi dan Misi serta tujuan yang ingin dicapai diperlukan beberapa strategi, yaitu :1. Meningkatnya pembangunan yang terintegrasi2. Berkurangnya genangan permukaan di perdesaan dan perkotaan3. Meningkatnya pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh4. Meningkatnya infrastruktur perdesaan untuk meningkatkan aksesibilitas serta sarana dan prasarana gedung dan permukiman5. Menyediakan ketersedian sarana dan prasarana air minum dan air limbah untuk pencapaian target MDGs dan Standar Pelayanan Minum6. Menyediakan dan meningkatkan sarana dan prasarana persampahan yang ramah lingkungan7. Menyediakan perumahan layak huni untuk masyarakat miskin/korban konflik/bencana alam;8. Meningkatnya Pengetahuan bagi Pengguna dan Penyedia Jasa Konstruksi terhadap Perundang-undangan Jasa Konstruksi9. Meningkatnya kualitas kontruksi10. Meningkatnya kualitas bangunan gedung sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan3.2.3 Sasaran

Secara lebih rinci, tujuan tersebut di atas digambarkan dalam sasaran-sasaran yang ingin dicapai dalam kurun waktu satu tahun. Maka Bidang Program, Perencanaan dan Pelaporan Dinas Cipta Karya Aceh menetapkan sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :1. Tersusunnya rencana tata ruang wilayah sebagai pedoman pembangunan

2. Terwujudnya peningkatan pelayanan infrastruktur drainase.

3. Terwujudnya pedoman/ acuan pelaksanaan pembangunan sesuai peraturan

4. Terwujudnya pengendalian sesuai dengan perencanaan pada pelaksanaan kegiatan bidang cipta karya

5. Tersedianya sarana dan prasarana perdesaan berupa jalan lingkungan sarana gedung pendidikan, seni budaya, keagamaan, peribadatan dan kesehatan.

6. Tersedianya akses air minum perpipaan dan sanitasi yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah di perkotaan dan di perdesaan

7. Tersedianya sarana dan prasarana persampahan

8. Tersedianya rumah sehat sederhana bagi masyarakat miskin/korban konflik/bencana alam

9. Terlaksananya Penerapan Perundang-undangan Jasa Konstruksi di Lingkungan Pengguna dan penyedia Jasa Konstruksi

10. Terlaksananya pembinaan bagi Pengguna dan Penyedia Jasa Konstruksi terhadap Perundang-undangan Jasa Konstruksi

11. Terlaksananya pengawasan bidang keteknikan3.3 Program dan Kegiatan

3.3.1 KebijakanDalam rangka untuk mencapai sasaran tersebut, maka perlu ditetapkan beberapa kebijakan yaitu :

1. Peningkatan koordinasi perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan2. Peningkatan aksesibilitas dengan mempertahankan, meningkatkan dan membangun jalan/jembatan untuk mencapai kondisi mantap3. Peningkatan akses penduduk terhadap air minum, layanan pengelolaan persampahan dan air limbah, sarana prasarana lingkungan permukiman4. Penyediaan sarana dan prasarana perumahan layak huni untuk masyarakat miskin;5. Peningkatan kesiapsiagaan aparatur pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi bencana sesuai dengan standar internasional.

Dalam bentuk terpadu, kebijakan Dinas Cipta Karya Aceh adalah menyediakan sistem prasarana dan sarana yang handal, berkualitas dan berwawasan lingkungan, bekerja secara efektif dan efesien dengan dukungan peralatan yang selalu siap dan sumber daya manusia yang berkualitas guna peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat.3.3.2 Program

1. Program Pelayanan administrasi perkantoran2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur3. Program peningkatan disiplin aparatur4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.5. Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong;6. Program pengembangan kinerja air minum dan air limbah;7. Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh8. Program pembangunan infrastruktur perdesaan;9. Program Pengaturan Jasa Konstruksi10. Program Pengawasan Jasa Konstruksi11. Program Pengembangan Perumahan12. Program Perencanaan tata ruang

Sumber daya pendukung pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Cipta Karya Aceh terdiri dari sumber daya manusia, dana dan sumber daya pendukung lainnya. Berdasarkan komposisi dan jumlah Personil Lingkup Dinas Cipta karya Aceh tahun 2015, tergambarkan sebagai berikut :Tabel 2.1

Komposisi dan Jumlah Personil

No.UraianJumlah%

1Pegawai Negeri Sipil22152.62

2Pegawai Harian Lepas19446.19

3Satuan Pengamanan51.19

Jumlah420100.00

Sumber : Dinas Cipta karya Aceh, 2015Komposisi jabatan Pegawai berdasarkan Golongan Ruang Lingkup Dinas Cipta Karya Aceh, sampai dengan tahun 2015 terdata sebagai berikut :Tabel 2.2

Komposisi Pegawai Berdasarkan Pangkat Dan Golongan

No.JabatanGolonganJumlah

IIIIIIIV

1Kepala Dinas11

2Sekretaris11

3Kepala Bidang156

4Kepala Seksi / Subbag19120

5Staf / Pelaksana2451205172

Jumlah24514013200

% Terhadap Jumlah Pegawai122.5706.5100

Sumber : Dinas Cipta karya Aceh, 2015

Jumlah dana yang dialokasikan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Aceh kepada Dinas Cipta Karya Aceh Tahun 2015 2016 adalah sebesar Rp. 3.080.440.447.370,- Dengan rincian, untuk tahun 2015 sebesar Rp. 1.421.765.912.060,- dan untuk tahun 2016 adalah sebesar Rp. 1.658.674.535.310,-.

PAGU INDIKATIF RPJM ACEH 2013 2017PADA DINAS CIPTA KARYA ACEH

NOTAHUNPAGU (Rp.)

INDIKATIF RPJM

123

120133.013.100.000.000

220142.988.857.000.000

320152.953.120.000.000

420162.902.025.000.000

520172.881.001.000.000

3.3.3 Kegiatan

Berdasarkan program tersebut di atas, SKPA Dinas Cipta Karya Aceh menyusun kegiatan-kegiatan tahunan yang didanai dari APBA. Kegiatan-kegiatan tersebut berupa:Program Pelayanan administrasi perkantoran1. Belanja tidak langsung (gaji)

2. Penyediaan jasa surat menyurat

3. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

4. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

5. Penyediaan jasa kebersihan kantor

6. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

7. Penyediaan alat tulis kantor

8. Penyediaan barang cetakan dan penggadaan

9. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

10. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

11. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

12. Penyediaan makanan dan minuman

13. Rapat-rapat koodinasi dan konsultasi ke luar daerah

14. Peningkatan pelayanan administrasi perkantoranProgram peningkatan sarana dan prasarana aparatur1. Pengadaan meubeler

2. Pengadaan komputer

3. Pemerliharaan rutin/berkala taman, tempat parkir dan halaman kantor

4. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantorProgram peningkatan disiplin aparatur1. Pengadaan mesin/kartu absensi2. Pengadaan pakaian KORPRIProgram Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.1. Pendidikan dan Pelatihan Teknis

Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong;1. Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong

Program pengembangan kinerja air minum dan air limbah1. Fasilitasi Pembinaan Teknik Pengolahan Air Minum dan Air Limbah

2. Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum3. Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana PersampahanProgram pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh1. Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Program pembangunan infrastruktur perdesaan1. Penataan Lingkungan Permukiman Penduduk Perdesaan2. Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan3. Pembangunan Sarana dan Prasarana Gedung

Program Pengaturan Jasa Konstruksi1. Pemberdayaan Penyedia Jasa Konstruksi (orang perseorangan, badan usaha)

2. Pembinaan Jasa Konstruksi Daerah

Program Pengawasan Jasa Konstruksi1. Pengawasan Terhadap Ketentuan KeteknikanProgram Pengembangan Perumahan1. Pengembangan Rumah Sehat SederhanaProgram Perencanaan tata ruang1. Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota2. Sosialisasi Penerapan Qanun RTRWP NADBAB IVPENUTUPDengan ditetapkannya Rencana Kerja Dinas Cipta Karya Aceh Tahun 2016 melalui Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang akan dicapai dalam Perencanaan Strategis Dinas Cipta Karya Aceh Tahun 2013-2017, merupakan keputusan mendasar yang dinyatakan secara garis-garis besar, sebagai acuan operasional pelaksanaan kegiatan pada penyelenggaraan pembangunan yang ditangani oleh Dinas Cipta Karya Aceh, yang diharapkan dapat dilaksanakan secara tepat dan mencapai sasaran.

Dalam upaya membangun sistem akuntabilitas dan kinerja untuk penetapan Rencana Kerja ini diperlukan proses penyusunan konsep dasar pengukuran dan perumusan indikator kinerja.

Perlu dikemukakan bahwa, keberhasilan pelaksanaan Rencana Kerja ini, bukan hanya ditentukan dalam proses penyusunannya, akan tetapi akan banyak dipengaruhi oleh implementasi atau penerapannya.

Semoga Renja Dinas Cipta Karya Aceh Tahun 2016 ini, dapat memberikan pedoman dan arah pelaksanaan kegiatan pembangunan yang akan ditangani bersama dengan seluruh unit kerja dalam lingkungan Dinas Cipta Karya Aceh.20