Rencana Tambang Dan Implasemen g.bitung

6

Click here to load reader

description

rencana tambang

Transcript of Rencana Tambang Dan Implasemen g.bitung

Page 1: Rencana Tambang Dan Implasemen g.bitung

RENCANA TAMBANG DAN IMPLASEMEN G. BITUNG.

I. LATAR BELAKANG

Dalam rangka persiapan pendirian unit bisnis Quarry Gunung Bitung, perlu dibuat rencana teknis pembangunan sarana dan prasarana, jalan dan saluran.Didalam penyusunan rencana teknis ini juga harus mempertimbangkan tata letak mesin Stone Crusher yang akan dipasang, agar bangunan industry yang akan berdiri nantinya dapat berfungsi secara efektif dan efesien.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas dan sesuai time schedule pendirian unit bisnis yang telah disusun oleh Divisi Perencanaan Usaha, maka perlu dilakukan sinkronisasi antara konsultan mesin di lapangan.

II. TUJUAN

Rencana pembangunan fisik meliputi implasemen dan peletakan alat berat pendukung produksi.

III. PEMBANGUNAN FISIK, KONSTRUKSI DAN PELETAKAN ALAT.

A. Pembangunan Fisik meliputi :

1. Infrastruktur Jalan dan Saluran.

a. Jalan menuju emplasemen.

Jalan yang akan dibangun menuju emplasemen mencapai panjang ±600 meter, terhitung dari sisi jalan raya. Jalan yang saat ini masih berupa tanah, akan diratakan terlebih dahulu dengan cara mengangkat lapisan tanah permukaan, sampai ketebalan ± 50 cm. Berdasarkan hasil penelitian tanah sebelumnya diketahui bahwa lapisan tanah permukaan yang terdapat sepanjang ± 600 meter menuju emplasemen adalah tanah longsoran yang terbawa ketika hujan, sehingga menumpuk hingga ketebalan ± 50cm. Apa bila lebar jalan yang akan dibangun adalah 7 (tujuh) meter, maka di perkirakan volume tanah yang dapat di angkat sebanyak 2100 m3 (600 m x 7m x 0,5 m). Setelah diratakan, direncanakan tanah akan dipadatkan dan diurug dengan makadam dan sirtu yang dicampur dengan aspal sebagai pengikat.

Saluran dan gorong-gorong akan dibuat sepanjang sisi jalan dari muka jalan sampai lahan emplasemen. Saluran gorong-gorong ini dibuat agar air yang berasal dari lahan emplasemen dan gunung ketika hujan tidak meluap kebadan jalan sehingga tidak merusak jalan.

Dalam perencanaan juga akan dibangun pintu gerbang dan pagar yang terbuat dari Beton. Pembuatan pagar beton menyesuaikan dengan anggaran yang ada. Untuk tahap awal pembangunan ini akan dibuat pagar Beton hanya sepanjang ± 50 meter sebelah kiri dan kanan jalan.

Page 2: Rencana Tambang Dan Implasemen g.bitung

b. Jalan Sawit.

Dalam tinjauan ini juga dilakukan pembahasan perbaikan jalan sawit terkait dengan sarana angkutan batu dari gunung ke lahan emplasemen. Direncanakan akan dilakukan pengurugan jalan sawit yang ada saat ini dari gunung sampai posisi Hopper dengan menggunakan batu belah.Pengurugan jalan sawit dilakukan terhadap jalan sawit sepanjang ± 50 meter, lebar 5 meter dan ketebalan 7cm. Selain itu juga akan dilakukan pelebaran jalan 3 meter sepanjang jalan tersebut, lalu diurug dengan menggunakan batu belah dan sirtu setebal 20 cm.

2. Bangunan

Bangunan yang didirikan meliputi kantor administrasi, tempat tinggal karyawan (mess), kantin, pos jaga, gudang, pelataran emplasemen, lahan parkir, pondasi mesin, serta pelataran bongkar muat batuan dari truk ke hopper.

3. Pondasi Mesin Stone Crusher dan Area AMP

Pembuatan gambar untuk pondasi mesin direncanakan oleh konsulatan mesin selesai 1 (satu) minggu sejak tinjauan lapangan. DAlam perencanaan teknis ini juga akan di tata lahan untuk area mesin AMP, sehingga lahan sudah siap ketika akan didirikan kawasan industry terpadu diunit bisnis ini. Rencana tata letak mesin pada lahan emplasemen dan Area AMP terlampir.Pelaksanaan pembagunan fisik ditargetkan pada awal Februari 2013 dengan jadwal rencana sebagai berikut :

No Kegiatan Pelaksanaan1 Penyusunan rencana teknis. 12 Nov – 12 Des 20122 Pembuatan rencana pondasi. 12 -20 Nov 20123 Proses lelang pemabangunan fisik. 12 Des2012 – 26 Jan 20134 Penunjukan Kontraktor pelaksana. 30 Jan 20135 Pelaksanaan pembangunan. 1 Feb – 2 Mei 2013

6 Pembangunan pondasi dan pemasangan mesin. 6 Mei – 3 Juli 2013

C. Bobot mesin

Mesin Stone crusher yang akan dipasang terdiri dari :

1. Mesin Primer sebanyak 2 unit, yaitu :a) 1 unit mesin berbobot 51 ton.b) 4 unit mesin berbobot masing-masing 10 ton.

2. Mesin sekunder sebanyak 8 unit, masing-masing berbobot 8 ton.

3. Mesin tertier sebanyak 2 unit, masing-masing berbobot 24 ton.

Page 3: Rencana Tambang Dan Implasemen g.bitung

Ilustrasi penempatan mesin Stone Crusher pada lahan emplasemen di gambarkan sebagaiberikut :

Pelataran Bongkar batu

Hopper8 meter

Letak mesin Primer 30 meter

7 meter

Stock Pile

25 meter

Letak MesinSekunder & tertier 3 meter

PermukaanTanah

Penempatan mesin stone crusher di upayakan pada lahan emolasemen yang paling dekat dengan gunung. Tata letak mesin dibuat pada lahan emplasemen yang berjenjang, karena bentuk lahan seperti ini sangat menguntungkan.

Pelataran untuk bongkar batuan dari truk ke hopper ditempatkan pada lahan yang landai dan cukup luas untuk beberapa truk. Untuk lahan pelataran ini terdapat 3 (tiga) alternative lokasi yang berada di kebun sawit terkait dengan penentuan letak hopper.

D. Kondisi Lahan Emplasemen

Pohon bambu dan semak belukar yang terdapat di lahan emplasemen saat ini semakin rimbun, terlebih dengan datangnya musim hujan menyebabkan tumbuh-tumbuhan semakin subur.

V. KESIMPULAN

1. Lapisan tanah longsoran dengan ketebalan 50cm di atas permukaan tanah sepanjang jalan menuju emplasemen memiliki volume sekitar 2.100 m3.

2. Pembangunan jalan merupakan kegiatan konstruksi yang harus dilakukan diawal sebelum pekerjaan fisik lainnya. Pembangunan jalan ini meliputi jalan dari gerbang menuju emplasemen dan jalan sawit dari gunung menuju emplasemen.

Page 4: Rencana Tambang Dan Implasemen g.bitung

3. Pembangunan fisik baru akan berjalan setelah proses leleang dan penunjukan kontraktor pelaksana, diperkirakan memakan waktu selama 3(tiga) bulan. Apabila berjalan sesuai rencana, pembangunan baru akan selesai pada awal bulan Mei 2013.

4. Pekerjaan fisik yang akan dilakukan meliputi pembersihan lahan, pembangunan jalan, saluran dan gorong-gorong serta bangunan.

5. Pembangunan pondasi dan pemasangan mesin stone crusher memakan waktu 3 (tiga) bulan.6. Pembangunan untuk pondasi mesin harus mempertimbangkan bobot mesin yang akan

dipasang.Bobot mesin stone crusher mencapai 203 ton.7. Unit bisnis siap beroperasi setelah pembangunan fisik, pondasi mesin dan pemasangannya

selesai, diperkirakan awal juli 2013.8. Keuntungan lahan emplasemen berjenjang adalah memudahkan produksi batuan dan dapat

menyimpan stock pile dalam jumlah yang besar, sehingga tidak akan mengganggu produksi ketika terjadi masalah pada mesin.

9. Dibutuhkan lahan yang cukup luas dan landai untuk bongkar batuan dari truk ke hopper, sehingga truk tidak mengantri dan dapat leluasa beraktifitas di tempat tersebut.

10. Hasil tinjauan dan diskusi di lapangan, untuk sementara dipilih titik no 3 untuk area pelataran bongkar batuan dan letak hopper. Penentuan ini didasarkan atas pertimbangan kelandaian lahan dan jarak lokasi dari lahan tambang.

11. Agar bangunan industri yang akan berdiri nantinya dapat berfungsi secara efektif dan efisien,maka tata letak bangunan (kantor, mess, kantin, pos jaga, AMP, dll) beserta mesin stone crusher telah didiskusikan antara konsultan perencana teknis dengan konsultan mesin.

12. Kondisi lahan emplasemen saat ini sudah dipenuhi semak belukar dan pohon bamboo, agar segera dilakukan pembersihan untuk memudahkan pembangunan fisik.

VI. REKOMENDASI

1. Mengingat pembangunan fisik industri Quarry gunung bitung ini harus melalui proses lelang, maka tidak menutup kemungkinan terjadi gagal lelang sehingga proses pendirian unit bisnis tidak berjalan sesuai rencana. Oleh karena itu perlu dipikirkan jalan keluarnya sehingga pembangunan dapat terlaksana sesuai aturan dan target rencana.

2. Apabila memungkinkan dan untuk mengefesiensikan waktu, pekerjaan pembersihan lahan dapat dilakukan tersendiri sebelum proses lelang. Sehingga kontraktor yang ditunjuk dapat langsung melakukan pekerjaan fisik ketika telah ditetapkan sebagai pemenang.

3. Pemilihan lokasi area bongkar batuan dari truk ke hopper dianjurkan pada lokasi terdekat dari lahan tambang dan aman bila dilalui truk (lahan tidak terjal, cenderung lebih landai).

4. Tanah longsoran setebal 50 cm di atas permukaan tanah dapat dimanfaatkan untuk pengurugan dalam proses pembangunan.

5. Untuk pengurugan jalan dapat dimanfaatkan batu belah yang berasal dari lahan quarry Gunung Bitung.

6. Agar dilakukan koordinasi lebih lanjut dengan PTP untuk pembahasan penggunaan jalan sawit dan kompensasi penebangan pohon sawit untuk area pelataran bongkar batuan.