RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN … · 2019-07-29 · hal...
Transcript of RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN … · 2019-07-29 · hal...
SEKRETARIAT KABINET
REPUBLIK INDONESIA
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
DEPUTI BIDANG POLITIK,
HUKUM, DAN KEAMANAN
TAHUN 2012 - 2014
SEKRETARIAT KABINET
TAHUN 2012
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 1
BAB I PENDAHULUAN
A. Kondisi Umum
Perkembangan lingkungan strategis yang sangat cepat
mempengaruhi kondisi organisasi dalam upaya pencapaian tujuan.
Perubahan yang terjadi harus disikapi secara cermat agar organisasi
mampu bertahan dan berhasil mencapai tujuan yang dicita-citakan.
Kemampuan suatu organisasi dalam menyikapi potensi perubahan
yang akan terjadi akan menentukan tingkat keberhasilan organisasi itu
sendiri di masa yang akan datang.
Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk mempunyai suatu
manajemen strategis untuk mengantisipasi permasalahan dan
perubahan internal maupun eksternal, sekaligus mencapai tujuan
organisasi. Harapan masyarakat yang tinggi akan kinerja institusi
pemerintah yang baik menjadi dasar pentingnya aspek perencanaan
strategis organisasi ditetapkan sebagai panduan organisasi untuk
bekerja mencapai tujuan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional, Kementerian/Lembaga (K/L) dalam
menyelenggarakan kegiatannya berkewajiban menyusun Rancangan
Rencana Strategis (Renstra). Rancangan Renstra ini disusun dengan
berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM). Adapun tata cara penyusunan Renstra K/L diatur dalam
Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 2
Strategis Kementerian/Lembaga Tahun 2010-2014.
Dengan ditetapkannya Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun
2010 tentang Sekretariat Kabinet dan Peraturan Sekretaris Kabinet
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat
Kabinet sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris
Kabinet Nomor 4 Tahun 2012, Sekretariat Kabinet pada bulan Februari
2012 telah menetapkan Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 5 Tahun
2012 tentang Penyempurnaan Rencana Strategis Sekretariat Kabinet
RI Tahun 2010-2014. Peraturan Sekretaris Kabinet tersebut
merupakan penyempurnaan atas Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor
Per-I/Seskab/II/2010 tentang Rencana Strategis Sekretariat Kabinet RI
Tahun 2010-2014. Penyempurnaan Renstra tersebut harus diikuti
penyempurnaan Renstra tingkat Eselon I dan Eselon II. Berdasarkan
hal tersebut maka Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
menyusun Renstra Tahun 2012-2014.
Kedudukan, Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kedeputian
Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
a. Kedudukan
Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan adalah salah
satu unit kerja eselon I di lingkungan Sekretariat Kabinet yang
dipimpin oleh Deputi, berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Sekretaris Kabinet. Keberadaan Kedeputian Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan diatur dalam Peraturan Presiden
Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet dan dijabarkan
lebih lanjut dalam Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun
2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Sekretaris Kabinet
Nomor 4 Tahun 2012.
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 3
b. Tugas
Deputi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan mempunyai tugas
membantu Sekretaris Kabinet dalam menyelenggarakan dukungan
staf, administrasi, dan pemikiran dalam perumusan dan
penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program
pemerintah, penyiapan dan persetujuan prakarsa, penyusunan dan
penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden
dan Instruksi Presiden, dan penyiapan pendapat atau pandangan
kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,
serta pemantauan dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan
kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan
keamanan.
c. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Kedeputian Bidang
Politik, Hukum dan Keamanan menyelenggarakan fungsi:
1) perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan
dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan
keamanan;
2) penyiapan dan persetujuan prakarsa, penyusunan dan
penyampaian Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan
Presiden dan Instruksi Presiden serta penyiapan pendapat atau
pandangan kepada Presiden dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan di bidang politik, hukum, dan keamanan;
3) penyiapan analisis politik, hukum, dan/atau keamanan tentang
pembentukan lembaga, badan, komisi, dewan beserta instrumen
pendukungnya yang menjadi kewenangan Presiden, termasuk
analisis tentang pembatalan Peraturan Daerah;
4) pengamatan perkembangan, pengumpulan dan pengolahan
data, informasi dan penyiapan laporan mengenai pelaksanaan
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 4
kebijakan pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan
berikut permasalahan yang timbul dan upaya pemecahannya;
5) pemantauan dan evaluasi serta penyampaian analisis atas
pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di bidang politik,
hukum, dan keamanan;
6) pengamatan terhadap perkembangan umum di bidang politik,
hukum, dan keamanan, baik di luar negeri maupun dalam negeri,
berikut penyerapan pandangan yang berkembang di kalangan
pemerintah, lembaga-lembaga negara, partai politik, organisasi
profesi, organisasi kemasyarakatan, masyarakat akademi, media
massa, dan kalangan lainnya yang dianggap perlu; dan
7) pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris
Kabinet.
d. Struktur Organisasi
Organisasi Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan terdiri
dari :
1) Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional;
2) Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur
Negara, Komunikasi dan Informatika;
3) Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan dan Pertanahan;
dan
4) Asisten Deputi Bidang Perancangan Perundang-undangan
Bidang Politik, Hukum dan Keamanan.
Uraian mengenai struktur organisasi di atas adalah sebagai berikut.
1) Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional
Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 5
penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan program
pemerintah, pengamatan perkembangan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan, evaluasi dan
analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di
bidang hubungan lembaga negara, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, pemerintahan umum, otonomi daerah dan
hubungan internasional.
Asisten Deputi Bidang Politik dan Hubungan Internasional
terdiri dari:
a) Bidang Hubungan Lembaga Negara, Organisasi Politik dan
Organisasi Kemasyarakatan, yang terdiri dari :
(1) Subbidang Hubungan Lembaga Negara, dan
(2) Subbidang Organisasi Politik dan Organisasi Kemasyara-
katan
b) Bidang Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah, yang terdiri
dari :
(1) Subbidang Pemerintahan Umum, dan
(2) Subbidang Otonomi Daerah
c) Bidang Hubungan Internasional, yang terdiri dari :
(1) Subbidang Hubungan Bilateral dan Multilateral, dan
(2) Subbidang Organisasi Internasional
d) Kelompok Jabatan Fungsional.
2) Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur
Negara, dan Komunikasi dan Informatika
Asisten Deputi Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Aparatur
Negara, dan Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan penyampaian analisis
atas rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan
perkembangan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 6
serta pemantauan, evaluasi dan analisis atas pelaksanaan
kebijakan dan program pemerintah di bidang kekuasaan
kehakiman, kejaksaan, kepolisian, kewargane-garaan,
keimigrasian, hukum pidana, hukum acara, penegakan hukum,
hak asasi manusia, aparatur negara, komunikasi dan informatika.
Asisten Deputi Bidang Hukum, HAM, Aparatur Negara, dan
Kominfo terdiri dari :
a) Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari :
(1) Subbidang Hukum, dan
(2) Subbidang Hak Asasi Manusia.
b) Bidang Aparatur Negara, yang terdiri dari :
(1) Subbidang Kelembagaan, dan
(2) Subbidang Kepegawaian.
c) Bidang Komunikasi dan Informatika, yang terdiri dari :
(1) Subbidang Pelayanan Informasi Publik, dan
(2) Subbidang Telekomunikasi dan Informatika.
d) Kelompok Jabatan Fungsional.
3) Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan dan
Pertanahan
Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan dan
Pertanahan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan dan penyampaian analisis atas rencana kebijakan dan
program pemerintah, pengamatan perkembangan dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan, serta pemantauan, evaluasi dan
analisis atas pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah di
bidang pertahanan, keamanan, kesatuan bangsa, wilayah
perbatasan dan pertanahan.
Asisten Deputi Bidang Pertahanan, Keamanan dan
Pertanahan terdiri dari:
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 7
a) Bidang Pertahanan dan Keamanan, yang terdiri dari :
(1) Subbidang Pertahanan, dan
(2) Subbidang Keamanan
b) Bidang Kesatuan Bangsa dan Wilayah Perbatasan, yang terdiri
dari :
(1) Subbidang Kesatuan Bangsa,
(2) Subbidang Wilayah Perbatasan, dan
(3) Subbidang Fasilitasi Operasional Bidang Politik Hukum dan
Keamanan
c) Bidang Pertanahan, yang terdiri dari
(1) Subbidang Penatagunaan Tanah, dan
(2) Subbidang Hak dan Pendaftaran Tanah
d) Kelompok Jabatan Fungsional
4) Asisten Deputi Perancangan Perundang-Undangan Bidang
Politik, Hukum dan Keamanan
Asisten Deputi Perancangan Perundang-Undangan Bidang
Politik, Hukum dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan dan penyampaian analisis atas rencana
kebijakan dan program pemerintah dalam bentuk peraturan
perundang-undangan, penyiapan dan persetujuan prakarsa,
penyusunan dan penyampaian Rancangan Peraturan Presiden,
Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden, serta pemantauan
dan evaluasi serta analisis atas pelaksanaan Peraturan Presiden,
Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang politik,
hukum, dan keamanan.
Asisten Deputi Perancangan Perundang-undangan Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan terdiri dari:
a) Bidang Politik Dalam Negeri, yang terdiri dari :
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 8
(1) Subbidang Lembaga Negara, Organisasi Politik, dan
Organisasi Kemasyarakatan, dan
(2) Subbidang Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah
b) Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Komunikasi dan
Informatika, dan Aparatur Negara, yang terdiri dari :
(1) Subbidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Komunikasi dan
Informatika, dan
(2) Subbidang Aparatur Negara
c) Bidang Pertahanan, Keamanan, dan Pertanahan, yang terdiri
dari:
(1) Subbidang Pertahanan dan Keamanan, dan
(2) Subbidang Pertanahan
d) Bidang Hubungan Internasional dan Ratifikasi, yang terdiri dari :
(1) Subbidang Hubungan Internasional, dan
(2) Subbidang Ratifikasi
e) Kelompok Jabatan Fungsional
B. Potensi dan Permasalahan
1. Lingkungan Internal
Analisis internal bertujuan untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, dan potensi, sehingga dapat menentukan faktor-faktor
kunci keberhasilan dalam organisasi. Hasil analisis tersebut,
bersama dengan arahan strategi organisasi, digunakan untuk
menetapkan sasaran, perumusan strategi, dan implementasinya.
Berdasarkan hasil analisis internal, maka kekuatan, kelemahan,
dan potensi Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
adalah sebagai berikut :
a. Kekuatan Organisasi
Kekuatan dasar Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 9
Keamanan yang berpengaruh dalam penetapan dan pencapaian
tujuan serta sasaran adalah sebagai berikut :
1) Komitmen pimpinan dalam pelaksanaan rencana strategis
Komitmen pimpinan merupakan potensi dasar utama untuk
mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, efisien,
profesional, modern, akuntabel, dan mencerminkan suatu
organisasi yang berlandaskan asas-asas tata pemerintahan
yang baik (good governance) serta mendukung upaya
peningkatan kinerja organisasi, baik di tingkat unit kerja
maupun organisasi.
2) Kebijakan organisasi
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kedeputian
Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, kerja sama dan
koordinasi antarbagian merupakan faktor penting untuk
menciptakan program dan kegiatan yang terarah, terpadu,
efektif, dan efisien.
3) Sumber daya manusia
Sumber daya manusia yang berkualitas, profesional, dan
berkompeten yang didasarkan pada pola pembinaan karier
berbasis sistem merit atau kinerja merupakan pilar organisasi
kuat yang diperlukan guna mencapai tujuan organisasi.
4) Anggaran
Sumber daya keuangan merupakan salah satu penunjang
keberhasilan pelaksanaan program/kegiatan Kedeputian
Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang mengacu pada
anggaran berbasis kinerja.
5) Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana yang mendukung program kerja
organisasi antara lain adalah gedung kantor, kendaraan
operasional dinas, komputer/printer dan jaringan.
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 10
b. Kelemahan Organisasi
Beberapa kelemahan yang dimiliki oleh Kedeputian Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan yaitu: peningkatan
kemampuan dan pengembangan sumber daya manusia
belum sepenuhnya optimal serta belum diterapkannya
standar pelayanan secara konsisten dan menyeluruh.
c. Potensi Organisasi
Beberapa potensi yang dimiliki oleh Kedeputian Bidang
Politik, Hukum, dan Keamanan diantaranya meliputi adanya
komitmen yang kuat dari pimpinan dan seluruh staf untuk
melaksanakan tugas dan fungsi organisasi, tersedianya
sumber daya manusia (SDM) yang akan ditingkatkan
kompetensinya melalui pelatihan struktural, teknis, dan
fungsional serta tersedianya dokumen hukum yang diperlukan
sebagai bahan rujukan/referensi dalam melaksanakan tugas
dan fungsi organisasi.
2. Lingkungan Eksternal
Faktor-faktor lingkungan eksternal yang dapat
mempengaruhi penetapan dan pencapaian tujuan dan sasaran
adalah sebagai berikut :
a. Politik
Perubahan politik pascareformasi telah memberikan ruang
yang lebih luas kepada masyarakat untuk berperan serta
secara aktif dalam menentukan arah kebijakan negara,
termasuk juga di bidang pemerintahan. Demokrasi yang
makin berkembang membuat masyarakat semakin lugas
menuntut hak-haknya sehingga birokrasi di pemerintahan
mau tidak mau harus lebih responsif. Birokrasi semakin
dituntut untuk memberikan pelayanan yang cepat, transparan,
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 11
jujur, akuntabel, dan partisipatif.
b. Hukum
Terbitnya sejumlah peraturan perundang-undangan yang
mengatur berbagai bidang pemerintahan, seperti: bidang
keuangan negara, pelayanan publik, dan kementerian negara,
telah mendorong lembaga pemerintah untuk lebih
meningkatkan kinerja, efisiensi, efektivitas, dan pertanggung-
jawaban kepada publik.
c. Teknologi
Teknologi merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja dan
dapat menunjang kebutuhan informasi yang cepat, akurat,
dan mudah didapat. Kemajuan teknologi ini harus diantisipasi
dengan memperhitungkan faktor-faktor negatif yang
ditimbulkan.
d. Globalisasi
Perkembangan dunia yang pesat menjadi pemicu persaingan
antarnegara menjadi makin ketat. Negara-negara yang kuat
secara ekonomi, teknologi, sosial politik, dan SDM, akan lebih
mudah bersaing. Situasi dan kondisi tersebut harus dijadikan
pendorong agar kita mampu berkompetisi dengan bangsa
lain.
Berdasarkan hasil analisis eksternal, maka peluang dan
ancaman terhadap Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan adalah sebagai berikut :
a. Peluang Organisasi
1) Undang-Undang Pelayanan Publik yang memperkuat
landasan lembaga pemerintahan untuk memberikan
pelayanan terbaik bagi masyarakat;
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 12
2) Penyempurnaan, perbaikan, penyederhanaan sistem
manajemen, prosedur, dan kebijakan atau ketentuan
perundang-undangan (deregulasi dan debirokratisasi)
dalam penyelenggaraan pelayanan publik;
3) Pengembangan dan kemajuan teknologi informasi yang
cepat dan dinamis dalam mendukung pengembangan e-
government di setiap instansi pemerintah;
4) Dukungan kebijakan tentang penerapan tata
pemerintahan yang baik (good governance) di semua lini
dan tingkatan pada semua kegiatan.
b. Ancaman Organisasi
Ancaman terhadap Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan adalah adanya tingkat kepercayaan masyarakat
yang rendah terhadap birokrasi pemerintah.
3. Permasalahan
Berdasarkan kekuatan, kelemahan, potensi, peluang, dan
ancaman di atas, maka dapat diidentifikasi permasalahan-
permasalahan yang ada selama ini dan kemungkinan yang akan
dihadapi oleh Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
dalam kurun waktu tiga tahun ke depan, yaitu :
a. Aspek Ketatalaksanaan
1) Koordinasi dan kerja sama yang kurang optimal antar
lembaga pemerintah di pusat dan daerah maupun dengan
lembaga kepresidenan lainnya yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas pokok Kedeputian Bidang Politik,
Hukum, dan Keamanan;
2) Standar Pelayanan belum diterapkan secara konsisten
dan menyeluruh.
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 13
b. Aspek Sumber Daya Manusia
Kualitas SDM perlu terus ditingkatkan dalam mendukung
tugas dan fungsi Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan
Keamanan.
c. Aspek Sarana dan Prasarana
1) Keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kegiatan
organisasi;
2) Sistem informasi manajemen berbasis teknologi informasi,
belum terintegrasi sepenuhnya dan belum ada kesesuaian
antara manajemen teknologi informasi dengan sistem
yang sedang dan akan dikembangkan.
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 14
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN
A. Visi Deputi Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka 12
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan ketentuan Pasal 1 angka 15 Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional, visi merupakan rumusan umum
mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
Selanjutnya ditegaskan dalam lampiran Peraturan Menteri
Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2009 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga
2010—2014 bahwa visi berfungsi memberikan gambaran konsistensi
kinerja Kementerian/Lembaga selama lima tahun mendatang serta
gambaran menyeluruh mengenai peranan dan fungsi suatu organisasi.
Berdasarkan ketentuan di atas, visi Kedeputian Bidang Politik,
Hukum dan Keamanan (Polhukam) memberikan arah dan konsistensi
kinerja kepada seluruh jajaran Kedeputian Bidang Polhukam dalam
melaksanakan peran dan fungsinya untuk mewujudkan gambaran
keadaan yang hendak dicapai dalam waktu tiga tahun mendatang atau
pada tahun 2014.
Visi Kedeputian Bidang Polhukam memiliki hubungan hirarki
subordinat yang erat dengan visi Sekretariat Kabinet dan visi
Indonesia. Pencapaian visi Kedeputian Bidang Polhukam haruslah
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 15
memberikan kontribusi yang nyata pada terwujudnya visi Sekretariat
Kabinet dan visi Indonesia.
Artinya, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan
dalam Rencana Strategis Kedeputian Bidang Polhukam harus selaras
dan mendukung terwujudnya visi Indonesia dan visi Sekretariat
Kabinet. Karena itu, sebelum tujuan, sasaran, kebijakan, program dan
kegiatan Kedeputian Bidang Polhukam dirumuskan, perlu diketahui
apa yang menjadi visi Indonesia dan visi Sekretariat Kabinet.
Visi Indonesia
Visi Indonesia yang akan diwujudkan pada tahun 2014 adalah
“Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan
Berkeadilan”. Visi ini menjadi arah jangka menengah yang ingin
dicapai oleh bangsa Indonesia melalui penetapan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2010─2014.
RPJMN 2010─2014 merupakan penjabaran dari Visi, Misi, dan
Program Presiden yang penyusunannya berpedoman pada Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005─2025.
Visi Sekretariat Kabinet
Sebelum Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 5 Tahun 2012
tentang Penyempurnaan Rencana Strategis Sekretariat Kabinet
Republik Indonesia Tahun 2010-2014 ditetapkan, visi Sekretariat
Kabinet mengacu pada visi yang dirumuskan dalam Peraturan
Sekretaris Kabinet Nomor Per-1/SESKAB/II/2010 tanggal 4 Februari
2010 tentang Rencana Strategis Sekretariat Kabinet Republik
Indonesia Tahun 2010-2014. Perumusan visi dalam Renstra ini masih
mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 31 Tahun 2005 tentang
Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet.
Visi tersebut mengalami penyempurnaan setelah dilakukan
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 16
reorganisasi terhadap Sekretariat Kabinet berdasarkan Peraturan
Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet dan
Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 4 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet.
Penyempurnaan visi tersebut dilakukan dengan mengacu pada
tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet sebagaimana diatur dalam
Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet,
Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2011 tentang Staf Khusus
Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden, dan Peraturan Sekretaris
Kabinet Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet, serta dengan memperhatikan
capaian kinerja organisasi periode sebelumnya, yaitu capaian kinerja
tahun 2005-2009.
Dengan memperhatikan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun
2005─2025, visi atau gambaran keadaan yang hendak diwujudkan oleh
Sekretariat Kabinet di masa depan adalah sebagai berikut :
“Menjadi Sekretariat Kabinet yang profesional dan handal
dalam mendukung Presiden dan Wakil Presiden dalam
menjalankan kekuasaaan pemerintahan”.
Visi ini mengandung pengertian bahwa dalam menjalankan
tugas dan fungsinya, Sekretariat Kabinet harus mampu memberikan
dukungan kebijakan dan manajemen kabinet secara profesional dan
handal (reliable) kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam
menjalankan administrasi pemerintahan. Dengan menghasilkan
pelayanan dan kinerja yang prima, Sekretariat Kabinet diharapkan
mampu memberikan dukungan dan kontribusi yang signifikan kepada
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 17
Presiden dan Wakil Presiden dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan
pemerintahan.
Visi Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Visi Kedeputian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
(Polhukam) memiliki hubungan hirarki-fungsional dengan visi
Indonesia dan visi Sekretariat Kabinet. Terwujudnya visi Kedeputian
Bidang Polhukam memiliki korelasi positif yang kuat dengan
terwujudnya visi Indonesia dan visi Sekretariat Kabinet. Karena itu, visi
Kedeputian Bidang Polhukam harus merupakan derivasi yang memiliki
kaitan erat dan fungsional dengan visi Indonesia dan visi Sekretariat
Kabinet.
Visi Kedeputian Bidang Polhukam merupakan gambaran umum
atau keadaan masa depan yang hendak diwujudkan oleh Deputi
Bidang Polhukam beserta jajarannya dalam membantu Sekretaris
Kabinet memberikan dukungan kebijakan dan manajemen kabinet di
bidang politik, hukum, dan keamanan kepada Presiden dan Wakil
Presiden.
Dengan mengacu pada rumusan visi Indonesia dan visi
Sekretariat Kabinet, maka visi atau gambaran umum yang hendak
diwujudkan oleh Kedeputian Bidang Polhukam dalam kurun waktu tiga
tahun mendatang adalah :
Dengan alur pemikiran hirarki-fungsional, maka dengan visi ini
Deputi Bidang Polhukam beserta seluruh stafnya bertekad menjadi
unit kerja yang profesional dan handal dengan memberikan kinerja
Menjadi Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang
profesional dan handal dalam membantu Sekretaris Kabinet
memberikan dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam
menjalankan kekuasaan pemerintahan di bidang politik, hukum, dan
keamanan.
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 18
yang prima (excellence performance) kepada Sekretaris Kabinet
dalam mendukung Presiden dan Wakil Presiden menjalankan
manajemen kebijakan dan administrasi pemerintahan di bidang politik,
hukum, dan keamanan.
B. Misi Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 13 Undang-
undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional dan Pasal 1 angka 16 Peraturan Pemerintah
Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana
Pembangunan Nasional, misi merupakan rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Jadi misi
merupakan rencana tindakan (action plan) untuk menggerakkan energi
dan sumber daya organisasi ke arah terwujudnya keadaan yang
diinginkan.
Seperti halnya visi, misi Kedeputian Bidang Polhukam memiliki
hubungan hirarki-fungsional dan merupakan derivasi dari misi
pembangunan Indonesia dan misi Sekretariat Kabinet. Misi atau
upaya-upaya yang dilakukan Deputi Bidang Polhukam beserta
jajarannya harus mampu memberikan kontribusi yang berarti bagi
terwujudnya visi pembangunan Indonesia dan visi Sekretariat Kabinet.
Karena itu, sebelum merumuskan misi Kedeputian Bidang
Polhukam, perlu diketahui terlebih dahulu apa yang menjadi misi
pembangunan Indonesia dan misi Sekretariat Kabinet.
Misi Pembangunan Indonesia
Misi Pembangunan Indonesia periode 2010-2014 diarahkan
untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, aman dan damai,
serta meletakkan fondasi yang lebih kuat bagi Indonesia yang adil dan
demokratis. Misi Pembangunan Indonesia sebagaimana dirumuskan
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 19
dalam RPJMN tahun 2010-2014 tersebut adalah:
1. Melanjutkan pembangunan menuju Indonesia yang sejahtera;
2. Memperkuat pilar-pilar demokrasi; dan,
3. Memperkuat dimensi keadilan di semua bidang.
Misi Sekretariat Kabinet
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yang lebih luas
dan strategis dalam rangka pelaksanaan manajemen kabinet dan
manajemen kebijakan pemerintah, Sekretariat Kabinet melakukan
penguatan upaya-upaya atau misi untuk mewujudkan visinya.
Penyempurnaan dan penguatan misi tersebut tertuang dalam
Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 5 Tahun 2012 tentang
Penyempurnaan Rencana Strategis Sekretariat Kabinet Republik
Indonesia Tahun 2010-2014. Rumusan misi Sekretariat Kabinet tahun
2010-2014 adalah sebagai berikut :
“Memberikan dukungan manajemen kabinet kepada Presiden
dan Wakil Presiden dengan memegang teguh pada prinsip
tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).”
Dengan kata lain, untuk mewujudkan visinya Sekretariat
Kabinet menjalankan fungsi perencanaan (planning), pengorganisasi-
an (organizing), koordinasi (coordinating), dan pengendalian
(directing) proses manajemen kabinet, kebijakan dan program
pemerintah guna mendukung Presiden dan Wakil Presiden dalam
menjalankan kekuasaan pemeritahan. Dengan memegang teguh pada
prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance),
Sekretariat Kabinet terlibat aktif dalam keseluruhan siklus kebijakan.
Misi Kedeputian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Perumusan misi Kedeputian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 20
(Polhukam) diperlukan untuk memberi gambaran dan arah kebijakan
(policy direction) kepada seluruh pegawai dan pemangku kepentingan
mengenai peran Kedeputian Bidang Polhukam dalam menjalankan
tugas dan fungsinya, termasuk berbagai target kinerja dan hasil, baik
berupa output dan outcome, yang ingin dicapai di masa datang.
Perumusan misi ini sekaligus berfungsi sebagai landasan kerja yang
menjadi pedoman bagi seluruh pegawai Kedeputian Bidang Polhukam
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Sebagai derivasi yang memiliki hubungan hirarki-fungsional
dengan misi Sekretariat Kabinet, maka misi Kedeputian Bidang
Polhukam dirumuskan sebagai berikut:
Misi ini mengandung pengertian bahwa dalam mendukung
pelaksanaan manajemen kabinet oleh Sekretaris Kabinet, Kedeputian
Bidang Polhukam terlibat aktif dalam keseluruhan siklus manajemen
kebijakan, dari proses formulasi (ex-ante policy-making), implementasi,
evaluasi, sampai dengan reformulasi/terminasi kebijakan (ex-post
policy-making) di bidang politik, hukum dan keamanan. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya itu, jajaran Kedeputian Bidang
Polhukam melaksanakan dan menjunjung tinggi prinsip-prinsip
profesionalitas, transparansi, integritas, akuntabilitas, efisiensi dan
efektivitas.
Meningkatkan kualitas dukungan analisis kebijakan dan program
pemerintah serta penyelesaian Perpres, Keppres dan Inpres di bidang
politik, hukum, dan keamanan, dalam rangka membantu Sekretaris
Kabinet memberikan dukungan manajemen kabinet kepada Presiden
dan Wakil Presiden, dengan memegang teguh prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance)
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 21
C. Tata Nilai Organisasi Kedeputian Bidang Politik, Hukum dan
Keamanan
Untuk melaksanakan misi dan mewujudkan visinya dengan
baik, Kedeputian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam)
memegang teguh dan melaksanakan nilai-nilai organisasi. Nilai-nilai
organisasi itu pada dasarnya, dan sudah semestinya, merupakan
penerapan nilai-nilai organisasi Sekretariat Kabinet di tingkat
Kedeputian Bidang Polhukam. Karena itu, nilai-nilai yang hendak
dikembangkan dan diterapkan di Kedeputian Bidang Polhukam adalah
sebagai berikut:
1. Profesional, mengandung arti memiliki wawasan yang luas dan
dapat memandang masa depan, memiliki kompetensi di bidangnya,
mengembangkan potensi dan kapasitas diri, etos kerja berprestasi,
serta menjunjung tinggi etika profesi. Dalam hal ini, profesional
bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian
khusus untuk menjalankan profesi tersebut;
2. Handal, mengandung arti produk layanan atau hasil analisis yang
dihasilkan oleh Kedeputian Bidang Polhukam memiliki atau
memberikan manfaat nilai yang optimal kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders);
3. Integritas, mengandung arti kualitas, sifat atau keadaan yang
menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan
kemampuan yang memancarkan kewibawaan dan kejujuran;
4. Akuntabilitas, mengandung arti setiap keputusan, kegiatan dan
hasilnya dapat dipertangggungjawabkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
5. Transparan, mengandung arti keterbukaan, yaitu membuka diri
terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar,
jujur dan tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 22
dengan tetap memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi
dan rahasia negara;
6. Efektivitas, mengandung arti tepat sasaran.
7. Efisiensi, mengandung arti kemampuan menghasilkan output yang
maksimal dengan input yang minimal.
8. Daya tanggap, mengandung arti memiliki kecepatan respon, inisiatif
dan kepekaan yang tinggi.
Nilai-nilai tersebut diharapkan akan menjadi bagian integral dari
budaya organisasi yang menjiwai, memotivasi dan menggerakkan
setiap sikap, perilaku dan tindakan pegawai Kedeputian Bidang
Polhukam dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk
mewujudkan visi organisasi.
D. Tujuan Kedeputian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan
Untuk mempertahankan eksistensi organisasi, suatu organisasi harus
memilki tujuan yang dirumuskan dengan jelas. Karena itu, dengan
mengacu pada lampiran Peraturan Menteri Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional Nomor 5 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014, tujuan dan sasaran
Kedeputian Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Polhukam) disusun
berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang dihadapi
pada langkah sebelumnya dalam rangka mewujudkan visi dan
melaksanakan misi organisasi.
Seperti visi dan misi, tujuan Kedeputian Bidang Polhukam
memiliki hubungan hirarki-fungsional yang kuat dengan tujuan
Sekretariat Kabinet. Pencapaian tujuan Kedeputian Bidang Polhukam
harus memperkuat pencapaian tujuan Sekretariat Kabinet. Karena itu,
perlu diketahui terlebih dahulu apa yang menjadi tujuan Sekretariat
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 23
Kabinet.
Dalam Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 5 Tahun 2012
tentang Penyempurnaan Rencana Strategis Sekretariat Kabinet
Republik Indonesia Tahun 2010─2014 disebutkan tujuan Sekretariat
Kabinet adalah:
“Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran
yang prima dalam rangka mendukung Presiden dan Wakil
Presiden menjalankan kekuasaan Pemerintahan.”
Untuk melaksanakan misi dan mewujudkan visi organisasi,
maka secara hirarkis-fungsional tujuan Kedeputian Bidang Polhukam
dirumuskan sebagai berikut:
Tujuan ini merupakan implementasi dari misi yang akan dicapai
dalam jangka waktu tiga tahun dan pelaksanaan Peraturan Presiden
Nomor 82 Tahun 2010 tentang Sekretariat Kabinet. Dengan formulasi
tujuan ini, maka Deputi Bidang Polhukam beserta jajarannya dapat
mengukur kinerja dan secara tepat mengetahui apa yang harus
dilaksanakan oleh organisasi dalam mencapai misinya.
E. Sasaran Strategis Kedeputian Bidang Polhukam
Sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1 angka 17 Peraturan
Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan
Rencana Pembangunan Nasional, sasaran atau target adalah hasil
(outcome) yang diharapkan dari suatu program atau keluaran (output)
Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran
yang prima di bidang politik, hukum, dan keamanan kepada
Sekretaris Kabinet dalam mendukung Presiden dan Wakil
Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan.
TUJUAN
STRATEGIS
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 24
yang diharapkan dari suatu kegiatan. Sebagai instrumen manajemen,
sasaran organisasi diperlukan untuk memberikan arah dan fokus
dalam penyusunan kegiatan dan alokasi sumber daya yang dimiliki
Kedeputian Bidang Polhukam, yang perwujudannya dilakukan melalui
berbagai program dan kegiatan.
Sebagai sasaran subordinat, sasaran Kedeputian Bidang
Polhukam memperkuat dan memiliki hubungan hirarkis-fungsional
dengan sasaran Sekretariat Kabinet. Dari lima sasaran kinerja
Sekretariat Kabinet, sasaran yang terkait erat secara hirarkis-
fungsional dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Kedeputian Bidang
Polhukam adalah:
1) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan; dan,
2) Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan
Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden.
Dengan mengacu pada kedua sasaran Sekretariat Kabinet di
atas, maka untuk mencapai tujuan, melaksanakan misi, dan
mewujudkan visi organisasi, sasaran Kedeputian Bidang Polhukam
dirumuskan sebagai berikut:
Perumusan sasaran ini telah memenuhi formulasi SMART,
yaitu Specific (spesifik), Measurable (dapat diukur), Achievable (dapat
Sasaran 1
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan
program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan.
Sasaran 2
Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan
Presiden, Keputusan Presiden, dan Instruksi Presiden di bidang
politik, hukum, dan keamanan.
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 25
dicapai), Relevant (relevan) dan Time-bound (memiliki jangka waktu
tertentu).
Sasaran dan indikator sasaran Kedeputian Bidang Polhukam
yang akan dicapai tersebut dapat digambarkan dalam tabel sebagai
berikut.
Tabel 2.1
Sasaran dan Indikator Kedeputian Bidang Polhukam
No. Sasaran Strategis Indikator
1 Terwujudnya peningkatan
kualitas hasil analisis
kebijakan di bidang
politik, hukum, dan
keamanan.
1. Persentase penyelesaian
hasil analisis kebijakan
dan program pemerintah
di bidang politik, hukum,
dan keamanan secara
tepat waktu;
2. Persentase saran
kebijakan di bidang
politik, hukum, dan
keamanan yang
ditindaklanjuti.
2 Terwujudnya peningkatan
kualitas penyelesaian
Peraturan Presiden,
Keputusan Presiden, dan
Instruksi Presiden di
bidang politik, hukum,
dan keamanan.
1. Persentase penyelesaian
Rperpres, Rkeppres,
Rinpres di bidang politik,
hukum, dan keamanan
secara tepat waktu;
2. Persentase Rperpres,
Rkeppres, Rinpres di
bidang politik, hukum,
dan keamanan yang
ditindaklanjuti.
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 26
Sasaran-sasaran ini merupakan target kinerja yang
diharapkan dari suatu program dan kegiatan yang ingin dicapai pada
setiap tahun selama tiga tahun ke depan.
Metode penghitungan untuk mengukur indikator sasaran adalah
sebagai berikut :
a. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program
pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat
waktu.
Penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program
pemerintah diukur berdasarkan hari dimulainya kegiatan penyiapan
hasil analisis kebijakan sampai dengan penyampaian laporan atau
rekomendasi kebijakan. Penyelesaian dinyatakan tepat waktu
apabila waktu penyelesaian sesuai dengan waktu yang tercantum
dalam Standar Pelayanan (SP).
Metode penghitungan target indikator tersebut adalah
sebagai berikut:
Kinerja yang diharapkan dari indikator ini adalah agar
penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di
Sasaran 1
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan
program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan.
(hari penyelesaian hasil analisis 1 + hari penyelesaian hasil analisis 2 + … )
X 100% n
n = jumlah laporan penyelesaian hasil analisis
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 27
bidang politik, hukum dan keamanan dapat diselesaikan dengan
cepat, sesuai atau lebih cepat dari standar waktu yang telah
ditetapkan.
b. Persentase saran kebijakan dan program pemerintah di bidang
politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti
Indikator persentase saran kebijakan dan program yang
ditindaklanjuti digunakan untuk mengukur ketepatan penyiapan
saran kebijakan hasil pemantauan, evaluasi dan analisis atas
rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah.
Rekomendasi kebijakan yang disampaikan oleh Deputi Polhukam
kepada Sekretaris Kabinet dikatakan tepat apabila rekomendasi
tersebut ditindaklanjuti atau disetujui oleh Sekretaris Kabinet.
Metode penghitungan target indikator tersebut adalah
sebagai berikut:
Kinerja yang diharapkan dari indikator ini adalah agar
penyiapan saran kebijakan hasil pemantauan, evaluasi dan analisis
atas rencana dan pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah
dapat diselesaikan dengan tepat.
Saran yang ditindaklanjuti ∑
Saran yang disampaikan
Sasaran 2
Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Peraturan
Presiden, Keputusan Presiden dan Instruksi Presiden di bidang
politik, hukum, dan keamanan.
X 100%
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 28
Rperpres, Rkeppres, dan Rinpres ditindaklanjuti apabila:
1. Deputi Bidang Polhukam telah mengajukan Rancangan Peraturan
Presiden (Perpres), Keputusan Presiden (Keppres), dan Instruksi
Presiden (Inpres) kepada Sekretaris Kabinet.
2. Deputi Bidang Polhukam telah menyampaikan konsep surat kepada
Sekretaris Kabinet mengenai pemberitahuan kepada Instansi
Pemrakarsa agar Rancangan disempurnakan atau dikaji kembali
oleh Instansi Pemrakarsa, berdasarkan hasil analisis hukum
Kedeputian Bidang Polhukam atau hasil kesepakatan dalam rapat
koordinasi yang diprakarsai Kedeputian Bidang Polhukam.
3. Deputi Bidang Polhukam telah menyampaikan konsep surat kepada
Sekretaris Kabinet perihal permintaan kepada instansi yang
kompeten untuk terlebih dahulu mengoordinasikan Rancangan
dimaksud.
4. Sekretariat Kabinet telah mengirimkan surat kepada instansi terkait
untuk meminta pertimbangan terhadap Rancangan yang diajukan.
5. Sekretariat Kabinet telah meminta paraf persetujuan pada naskah
asli Rancangan Peraturan Perundang-undangan kepada Instansi
Pemrakarsa dan instansi terkait lainnya.
6. Deputi Bidang Polhukam telah melaporkan kepada Sekretaris
Kabinet sehubungan dengan adanya persoalan substansial yang
tidak dapat diputuskan oleh Instansi Pemrakarsa dan instansi terkait
lainnya.
Indikator yang digunakan untuk mengukur sasaran kedua
adalah sebagai berikut :
a. Persentase penyelesaian Rperpres, Rkeppres, Rinpres di bidang
politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu.
Indikator persentase penyelesaian Rperpres, Rkeppres, dan
Rinpres di bidang politik, hukum dan keamanan secara tepat waktu
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 29
digunakan untuk mengukur kecepatan penyiapan Rperpres,
Rkeppres, dan Rinpres yang diajukan oleh Menteri atau Pimpinan
LPNK kepada Presiden. Kecepatan penyiapan Rperpres,
Rkeppres, dan Rinpres diukur berdasarkan hari dimulainya
kegiatan sampai dengan selesai. Penyelesaian penyiapan
Rperpres, Rkeppres, dan Rinpres dikatakan cepat apabila waktu
penyelesaiannya sesuai dengan waktu yang dialokasikan dalam
Standar Pelayanan.
Metode penghitungan target indikator tersebut adalah
sebagai berikut:
b. Persentase Rperpres, Rkeppres, Rinpres di bidang politik, hukum,
dan keamanan yang ditindaklanjuti
Indikator persentase Rperpres, Rkeppres, Rinpres yang
ditindaklanjuti digunakan untuk mengukur kualitas dari penyiapan
penyelesaian Rperpres, Rkeppres, dan Rinpres yang diajukan oleh
Menteri atau Pimpinan LPND kepada Presiden. Penyelesaian
penyiapan Rperpres, Rkeppres, dan Rinpres oleh Kedeputian
Polhukam kepada Sekretaris Kabinet dikatakan tepat apabila
penyelesaian penyiapan Rperpres, Rkeppres, dan Rinpres tersebut
tepat dari sisi substansi dan teknis perundang-undangannya (legal
drafting).
Tepat dari sisi substansi antara lain adalah apabila hasil
analisis atau penelitian terhadap suatu rancangan oleh Kedeputian
Polhukam dapat ditindaklanjuti Sekretaris Kabinet. Demikian
(hari penyelesaian rancangan1 + hari penyelesaian rancangan2 + … )
n n = jumlah laporan penyelesaian rancangan Perpres, Keppres dan Inpres
X 100%
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 30
halnya, apabila telah ditetapkan menjadi peraturan perundang-
undangan oleh Presiden, rancangan tersebut tidak bertentangan
dengan UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lain atau
bahkan di-judicial review karena adanya rasa ketidakpuasan
masyarakat. Selain itu dari segi teknis perundang-undangan sudah
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
praktik legal drafting pada umumnya.
Metode penghitungan target indikator tersebut adalah
sebagai berikut :
Diharapkan dalam kurun waktu tiga tahun yang akan datang,
sasaran-sasaran yang ditetapkan oleh Kedeputian Polhukam
memiliki dampak dan kontribusi kepada perbaikan kinerja
Sekretariat Kabinet secara keseluruhan, yang secara umum
ditandai dengan :
1. Dipertahankannya pencapaian laporan keuangan Sekretariat
Kabinet dengan predikat WTP (Wajar Tanpa Pengecualian)
secara berkelanjutan, dan
2. Tingkat pemenuhan parameter Reformasi Birokrasi di
Sekretariat Kabinet mencapai 100% pada tahun 2014.
Rancangan Perpres, Keppres, dan Inpres yang ditindaklanjuti
Rancangan Perpres, Keppres, dan Inpres yang disampaikan
X 100%
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 31
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
A. Arah Kebijakan dan Strategi Kedeputian Bidang Politik, Hukum
dan Keamanan
Sesuai dengan Perpres Nomor 82 Tahun 2010 tentang
Organisasi Sekretariat Kabinet dan peran Sekretariat Kabinet dalam
mendukung pencapaian sasaran RPJM 2010-2014, maka arah
kebijakan Sekretariat Kabinet selama lima tahun tersebut dirumuskan
sebagai berikut :
B. Selaras dengan arah kebijakan Sekretariat Kabinet di atas,
maka arah kebijakan Kedeputian Bidang Politik, Hukum dan
Keamanan (Polhukam) selama tiga tahun ke depan secara garis besar
adalah sebagai berikut:
Dalam rangka pelaksanaan arah kebijakan Kedeputian Bidang
Polhukam dimaksud, perlu dirumuskan strategi guna pencapaian
tujuan dan sasaran Kedeputian Bidang Polhukam. Strategi
Kedeputian Bidang Polhukam dalam jangka waktu tiga tahun ke
depan difokuskan kepada dua aspek manajemen organisasi yang
memerlukan prioritas penanganan, yang dikelompokkan sebagai
Mengoptimalkan pemberian dukungan kebijakan dan program
kepada Presiden
Mengoptimalkan penyelesaian analisis kebijakan, program
pemerintah, Rancangan Peraturan Presiden, Keputusan Presiden
dan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 32
berikut:
1. Aspek Tata Laksana
Melakukan penyempurnaan prosedur kerja, dengan melakukan
evaluasi prosedur kerja yang ada. Berdasarkan hasil evaluasi
tersebut, dilakukan penambahan dan penyempurnaan prosedur
kerja dalam rangka pemberian dukungan kebijakan yang menjadi
acuan bagi pelaksanaan kerja.
2. Aspek Sumber Daya Manusia (SDM)
Perlu dilakukan assessment secara komprehensif terhadap
kebutuhan pendidikan dan pelatihan (diklat) SDM dan disusun
perencanaan diklat untuk kurun waktu tiga tahun ke depan.
Pengembangan kompetensi SDM juga dilakukan dalam bentuk
penjajakan dan pengikatan kerja sama dengan lembaga-lembaga
dalam dan luar negeri. Program kerja sama terus dikembangkan
dari waktu ke waktu.
C. Program dan Kegiatan
Arah kebijakan dan starategi Kedeputian Bidang Polhukam di
atas dijabarkan melalui program dan kegiatan. Program merupakan
instrumen kebijakan yang berisi kegiatan yang dilaksanakan oleh
kementerian/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta
memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang
dikoordinasikan oleh kementerian/lembaga.
Program harus dapat dijabarkan ke dalam kegiatan atau
kumpulan tindakan yang ditujukan untuk pencapaian sasaran
program. Hubungan program dan kegiatan merupakan hubungan
hierarki yang menunjukkan bahwa satu kegiatan hanya tekait dengan
satu program, dan satu program dapat dijabarkan ke dalam beberapa
kegiatan.
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 33
Adapun program dan kegiatan yang ditetapkan untuk
pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran strategis Kedeputian Bidang
Polhukam adalah:
PROGRAM
Penyelenggaraan dukungan kebijakan di bidang politik, hukum dan
keamanan kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan.
KEGIATAN
1. Perumusan analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang
politik, hukum, dan keamanan;
2. Penyelesaian Rperpres, Rkeppres, dan Rinpres, di bidang politik,
hukum, dan keamanan.
C. Output Kegiatan
Output kegiatan Kedeputian Bidang Polhukam adalah:
1) Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan
program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan
Dalam melakukan analisis kebijakan dan program
pemerintah di bidang politik, hukum dan keamanan, Kedeputian
Bidang Polhukam melakukan kegiatan pengumpulan informasi
awal (deteksi dini), koordinasi timbal balik dengan pihak terkait,
dan melakukan analisis secara cepat dan tepat terkait dengan
rencana kebijakan dan program pemerintah, pengamatan
perkembangan, pengumpulan dan pengolahan data informasi,
serta pemantauan dan evaluasi kebijakan di bidang politik, hukum
dan keamanan.
Output yang berupa hasil analisis tersebut disampaikan
dalam bentuk laporan atau memorandum yang dapat dilengkapi
dengan saran kebijakan kepada Sekretaris Kabinet. Output
tersebut menjadi bahan pertimbangan bagi pimpinan dalam
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 34
membuat suatu kebijakan dan keputusan.
2) Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Rancangan
Peraturan Presiden (Rperpres), Keputusan Presiden (Rkeppres),
dan Instruksi Presiden (Rinpres) di bidang politik, hukum, dan
keamanan.
Sebagaimana diketahui, pelaksanaan perumusan analisis
kebijakan dan program pemerintah dan penyelesaian Rperpres,
Rkeppres, dan Rinpres di bidang politik, hukum dan keamanan
merupakan salah satu bentuk dukungan kebijakan kepada
Presiden selaku kepala Pemerintahan sehingga harus berkualitas
yakni tepat waktu dan tepat dari segi substansi.
Indikator Output
Untuk mengukur capaian output di atas, diperlukan indikator
kinerja output yang tepat dan terukur. Indikator tersebut dimaksudkan
sebagai ukuran capaian kinerja.
Indikator output tersebut meliputi:
1) Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program
pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat
waktu.
Kinerja yang diharapkan dari indikator ini adalah
penyelesaian analisis kebijakan dan program pemerintah di
bidang politik, hukum, dan keamanan sesuai atau lebih cepat dari
standar waktu yang telah ditetapkan dalam SP.
Indikator persentase penyelesaian analisis kebijakan dan
program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan
digunakan untuk mengukur persentase hasil analisis kebijakan
dan program pemerintah yang tepat waktu.
Ketepatan waktu tersebut sesuai dengan SP yang setiap
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 35
tahun meningkat secara gradual. Dengan demikian maka semakin
banyak laporan hasil analisis kebijakan yang diterima oleh
Sekretaris Kabinet secara tepat waktu berarti kinerja Kedeputian
Bidang Polhukam semakin tinggi.
2) Persentase saran kebijakan di bidang politik, hukum, dan
keamanan yang ditindaklanjuti
Rumusan ”Persentase saran kebijakan dan program
pemerintah yang ditindaklanjuti” merupakan indikator yang dapat
dijadikan acuan dalam menilai peningkatan kualitas.
Indikator persentase saran kebijakan dan program
pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan yang
ditindaklanjuti digunakan untuk mengukur pencapaian kinerja
penyelesaian analisis kebijakan dan program pemerintah. Kinerja
yang diharapkan dari indikator ini adalah agar penyiapan saran
kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan
keamanan dapat ditindaklanjuti. Saran kebijakan dan program
pemerintah yang disampaikan oleh Deputi Bidang Polhukam
kepada Sekretaris Kabinet dikatakan tepat apabila saran tersebut
ditindaklanjuti atau disetujui oleh Sekretaris Kabinet. Dengan
demikian maka semakin banyak saran yang diterima dan
ditindaklanjuti oleh Sekretaris Kabinet berarti kinerja Kedeputian
Bidang Polhukam semakin tinggi.
3) Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden,
Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi
Presiden di bidang Politik, Hukum, dan Keamanan secara tepat
waktu
Kinerja yang diharapkan dari indikator persentase
penyelesaian rancangan ialah Rancangan Peraturan Presiden,
Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi
Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan dapat
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 36
diselesaikan tepat waktu.
Indikator persentase penyelesaian Rancangan Peraturan
Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan
Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan
digunakan untuk mengukur persentase penyelesaian berkas hasil
Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden,
dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan
keamanan yang tepat waktu.
Ketepatan waktu tersebut sesuai dengan SP yang setiap
tahun meningkat secara gradual. Dengan demikian maka semakin
banyak rancangan yang diterima oleh Sekretaris Kabinet secara
tepat waktu berarti kinerja Kedeputian Bidang Polhukam semakin
tinggi.
4) Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan
Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang
politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti
Indikator persentase Rperpres, Rkeppres, dan Rinpres yang
ditindaklanjuti digunakan untuk mengukur kualitas dari
penyelesaian Rperpres, Rkeppres, dan Rinpres yang diajukan
oleh Menteri atau Pimpinan LPNK kepada Presiden. Penyelesaian
Rperpres, Rkeppres, dan Rinpres oleh Kedeputian Bidang
Polhukam kepada Sekretaris Kabinet dikatakan ditindaklanjuti
apabila hasil analisis atau penelitian terhadap suatu rancangan
dapat ditindaklanjuti atau disetujui oleh Sekretaris Kabinet secara
berjenjang sampai dengan Presiden. Rancangan Peraturan
Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan
Instruksi Presiden tersebut tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan lain atau bahkan di-judicial review.
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 37
Secara garis besar, program, kegiatan, output, dan indikator
output di atas dapat disajikan dalam tabel berikut.
Program Kegiatan Output Indikator Output
Penyelenggaraan dukungan Kebijakan di bidang politik, hukum dan keamanan kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan
1. Perumusan analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan;
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan
a) Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu
b) Persentase saran kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti
2. Penyelesaian Rperpres, Rkeppres, dan Rinpres, di bidang politik, hukum, dan keamanan.
Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden (Rperpres), Keputusan Presiden (Rkeppres), dan Instruksi Presiden (Rinpres) di bidang politik, hukum, dan keamanan.
a) Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu
b) Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti
Besarnya persentase masing-masing indikator dan pendanaan
untuk tiap-tiap tahun adalah sebagaimana diuraikan dalam
lampiran.
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 38
BAB IV PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Kedeputian Bidang Politik, Hukum,
dan Keamanan (Polhukam) Tahun 2012-2014 merupakan bagian
integral dan sinergis dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2010-2014. Renstra pada dasarnya masih
bersifat umum dan hanya berupa garis-garis besar program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan masing-masing unit kerja di
lingkungan Kedeputian Bidang Polhukam. Penjabaran lebih lanjut
dituangkan dalam bentuk Rencana Kerja (Renja), Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) setiap tahun.
Renstra Kedeputian Bidang Polhukam Tahun 2012-2014
merupakan panduan pelaksanaan program dan kegiatan bagi para
pejabat dan pegawai di lingkungan Kedeputian Bidang Polhukam dalam
rangka pencapaian tujuan organisasi. Dokumen Renstra ini memuat
kajian lingkungan strategis, visi, misi, tujuan dan sasaran strategis, serta
arah kebijakan dan strategi yang kemudian dijabarkan melalui program
dan kegiatan. Selanjutnya, Renstra ini dipergunakan dalam menyusun
Rencana Kerja, Rencana Kerja dan Anggaran, Rencana Kerja Tahunan,
dan Laporan Akuntabilitas Kinerja di lingkungan Kedeputian Bidang
Polhukam. Renstra Kedeputian Bidang Polhukam perlu dipahami oleh
seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan Kedeputian Bidang
Polhukam agar dapat dilaksanakan secara sungguh-sungguh sehingga
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat dicapai.
Renstra ini disusun dengan mempertimbangkan kekuatan,
kelemahan, potensi, peluang, ancaman, dan permasalahan yang
dihadapi sehingga penetapan target-target berorientasi pada hasil dan
diharapkan dapat dicapai dalam kurun waktu tiga tahun. Keberhasilan
Renstra Deputi Polhukam Tahun 2012 - 2014 39
penerapan Renstra tergantung dari komitmen dan konsistensi
organisasi untuk mengimplementasikannya. Namun demikian, Renstra
ini dimungkinkan untuk dilakukan penyesuaian-penyesuaian sejalan
dengan dinamika perkembangan internal dan eksternal organisasi.
Jakarta, 29 Juni 2012
Deputi Bidang Politik,
Hukum, dan Keamanan
Bistok Simbolon
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN KEDEPUTIAN BIDANG POLHUKAM TAHUN 2012-2014
Menjadi Kedeputian Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan yang profesional dan handal dalam membantu Sekretaris Kabinet memberikan dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden menjalankan kekuasaan pemerintahan di bidang politik, hukum, dan
keamanan
Meningkatkan kualitas dukungan analisis kebijakan dan program pemerintah serta penyelesaian Perpres, Keppres dan Inpres di bidang politik, hukum, dan keamanan, dalam rangka membantu Sekretaris Kabinet memberikan dukungan manajemen kabinet kepada Presiden dan Wakil Presiden, dengan memegang teguh prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance)
TUJUAN
Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima di bidang politik, hukum, dan keamanan kepada Sekretaris Kabinet dalam mendukung Presiden dan Wakil Presiden menjalankan kekuasaan
pemerintahan
S A S A R A N
Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum,
dan keamanan.
Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Perpres, Keppres, dan Inpres di bidang politik, hukum, dan
keamanan.
ARAH KEBIJAKAN
V I S I
M I S I
Mengoptimalkan penyelesaian analisis
kebijakan dan program pemerintah dan
penyelesaian Peraturan Presiden, Keputusan
Presiden dan Instruksi Presiden di bidang politik,
hukum, dan keamanan
STRATEGI K/L
PROGRAM / KEGIATAN
Aspek Tata Laksana: Penyempurnaan prosedur kerja berdasarkan hasil evaluasi dalam rangka pemberian dukungan
kebijakan.
PROGRAM
Penyelenggaraan
dukungan kebijakan di
bidang politik, hukum,
dan keamanan Kepada
Presiden selaku Kepala
Pemerintahan.
Aspek Sumber Daya Manusia (SDM):
Peningkatan kompetensi SDM.
OUTPUT KEGIATAN
1.Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan
2. Terwujudnya peningkatan kualitas penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan
INDIKATOR OUTPUT
a. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu
b. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti
KEGIATAN
1. Perumusan analisis
kebijakan dan program
pemerintah di bidang
politik, hukum, dan
keamanan;
2. Penyelesaian
Rancangan Peraturan
Presiden, Rancangan
Keputusan Presiden,
dan Rancangan
Instruksi Presiden di
bidang politik, hukum,
dan keamanan.
a. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu
b. Persentase saran kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan yang
ditindaklanjuti
TARGET PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2012 – 2014 KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
PROGRAM/ KEGIATAN
OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR TARGET (TAHUN)
UNIT ORGANISASI PELAKSANA
2012 2013 2014
(1) (2) (3) (6) (7) (8) (9)
Program 2
(Prioritas K/L)
Penyelenggaraan
dukungan
kebijakan di
bidang politik,
hukum, dan
keamanan kepada
Presiden selaku
Kepala
Pemerintahan
Output
1. Terwujudnya peningkatan kualitas hasil analisis kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan
2. Terwujudnya peningkatan
kualitas penyelesaian
Rancangan Peraturan
Presiden, Rancangan
Keputusan Presiden, dan
Rancangan Instruksi Presiden
di bidang politik, hukum, dan
keamanan
a. Persentase penyelesaian hasil analisis kebijakan dan program pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu.
b. Persentase saran kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti
a. Persentase penyelesaian Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan secara tepat waktu
b. Persentase Rancangan Peraturan Presiden, Rancangan Keputusan Presiden, dan Rancangan Instruksi Presiden di bidang politik, hukum, dan keamanan yang ditindaklanjuti
95%
95%
95%
95%
96%
96%
96%
96%
97%
97%
97%
97%
KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
LAMPIRAN I
KEBUTUHAN PENDANAAN PEMBANGUNAN UNTUK TAHUN 2012 – 2014
KEDEPUTIAN BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN
PROGRAM/KEGIATAN ALOKASI (Rupiah)
Th 2012 Th 2013 Th 2014
(1) (2) (2) (2)
Program 2
(Prioritas K/L)
Penyelenggaraan dukungan kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan kepada Presiden selaku Kepala Pemerintahan
1.833.304.000
5.550.000.000
6.262.967.000
LAMPIRAN II