RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN...

58
RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020 - 2024 Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Jalan Ir. H. Djuanda No.35 Jakarta Pusat

Transcript of RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN...

Page 1: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

RENCANA

STRATEGIS PPATK

TAHUN 2020-2024Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi KeuanganJalan Ir. H. Djuanda No.35 Jakarta Pusat

Page 2: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Kondisi Umum

Tujuan Negara Indonesia sebagaimana tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah mensejahterakan bangsa

Indonesia. Salah satu aspek yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan suatu

negara adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Sejalan dengan hal tersebut, Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 mengangkat

tema “Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil, dan

Berkesinambungan”.

Sistem keuangan Indonesia merupakan bagian dari sistem perekonomian yang tidak

terlepas dari peran penting lembaga intermediasi sebagai satu elemen utama yang

mengelola pergerakan uang. Lembaga intermediasi tersebut yaitu institusi keuangan,

baik itu bank maupun nonbank. Selain peranan lembaga intermediasi tersebut, dalam

sistem keuangan juga tidak terlepas dari dua komponen utama lainnya, dimulai dari level

yang terkecil atau tataran individu hingga level yang lebih besar, yakni perusahaan.

Individu dan perusahaan tersebut merupakan pengguna jasa keuangan itu sendiri dan

keduanya biasa disebut sebagai sektor riil, sehingga interaksi timbal balik antar pengguna

jasa keuangan dengan Penyedia Jasa keuangan (PJK) membentuk suatu sistem

keuangan.

Sistem keuangan berfungsi mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus

kepada yang mengalami defisit. Apabila sistem keuangan tidak stabil dan tidak berfungsi

secara efisien, maka pengalokasian dana tidak akan berjalan dengan baik dan cenderung

rentan terhadap berbagai gejolak sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi

dan berpotensi menimbulkan ketidakpercayaan publik terhadap sistem keuangan yang

umumnya akan diikuti dengan perilaku panik para investor untuk menarik dananya dari

Indonesia.

Page 3: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

3

Stabilitas sistem perekonomian sangat ditentukan diantaranya oleh stabilitas sistem

keuangan. Apabila terjadi kekacauan dalam sistem keuangan dan sistem pembayaran,

maka sistem perekonomian juga akan mengalami kekacauan. Sementara stabiltas

sistem keuangan sangat ditentukan oleh integritas para pelaku dalam sistem keuangan

itu sendiri. Jadi untuk mewujudkan stabilitas dalam sistem perekonomian diperlukan

dukungan stabilitas sistem keuangan, sementara stabilitas sistem keuangan sangat

bergantung pada integritas sistem kuangan itu sendiri. Sistem keuangan yang mampu

membentengi dirinya dari masuknya uang haram dalam sistem. Dapat dibayangkan

bagaimana sulitnya mengelola sistem keuangan jika didalamnya tercampur uang haram

yang tidak diketahui jumlah dan pergerakannya, dan kekacauan itu berimbas dalam

sistem perekonomian, begitu sulitnya memprediksi dan memproyeksikan pergerakan

perekonomian jika di dalamnya terdapat invisible factor yang mengacaukan semua

perhitungan, hal yang lain adalah tidak adil jika harus mengadu secara fair pelaku usaha

yang jujur dengan pelaku usaha yang bermodal uang haram yang rugi pun tidak masalah

yang penting uang haramnya masuk dalam sistem sehingga menjadi seolah-olah uang

halal yang diperoleh dari hasil usaha.

Seiring dengan pesatnya perkembangan produk, aktivitas dan teknologi dalam industri

keuangan yang semakin kompleks, industri keuangan secara otomatis akan dihadapkan

pada meningkatnya peluang-peluang dari pihak yang tidak bertanggung jawab untuk

menggunakan produk/layanan dari institusi keuangan dalam tindak kejahatan keuangan,

dalam hal ini lebih dikenal dengan sebutan “Pencucian Uang (Money Laundering)”.

Di sisi lain, apabila industri keuangan digunakan sebagai sarana pencucian uang, maka

industri keuangan akan memiliki risiko likuiditas. Likuiditas dari lembaga-lembaga

keuangan (financial institutions), misalnya bank, akan menjadi buruk apabila dalam

operasionalnya cenderung mengandalkan dana hasil kejahatan, untuk itu diperlukan

adanya mitigasi risiko yang baik bagi setiap institusi keuangan tersebut terutama risiko

hukum, risiko reputasi, risiko terkonsentrasinya transaksi dan risiko operasional.

Selain menimbulkan dampak buruk bagi reputasi bank, praktik pencucian uang yang

melibatkan perbankan dan juga meningkatkan risiko kegagalan dalam operasional bank.

Risiko kegagalan operasional bank pada akhirnya bermuara pada terganggunya

Page 4: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

4

stabilitas sistem keuangan negara. Hal ini dapat menimbulkan kepanikan di kalangan

masyarakat, sedangkan salah satu tugas penting pemerintah adalah menjaga

ketenangan dan kepercayaan masyarakat.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai vocal point

pencegahan dan pemberantasan pencucian uang di Indonesia harus berperan aktif

untuk membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi sesuai

dengan target yang telah dicanangkan pemerintah dengan menjaga integritas sistem

keuangan melalui pembinaan dan pengawasan kepatuhan terhadap Lembaga Keuangan

Bank (LKB) dan Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB) melalui kerja sama dengan

regulator, Lembaga Pengawas dan Pengatur (LPP), maupun instansi terkait lainnya.

Selain itu melalui berbagai riset diantaranya National Risk Assessment, Sectoral Risk

assessment, dan riset terkait financial integrity, PPATK mencoba untuk memetakan risiko

pencucian uang di semua industry keuangan agar dapat menemukan metode yang tepat

untuk pembinaannya, dan menetapkan Financial Integrity Rating sebagai bahan evaluasi

dan ukuran untuk memberikan reward dand punishment sesuai ketentuan UU PP TPPU

sehingga integritas sistem keuangan tetap terjaga.

Pengembangan berbagai platform pertukaran informasi seperti Secure on line

communication (SOC), Sistem Pertukaran Informasi Pendanaan Terorisme (Sipendar),

Sistem Politically Exsposed Persons (PEPs) juga diharapkan mampu menciptakan built

in control agar rezim anti pencucian uang dan pendanaan terorisme ini dapat berjalan

secara efektif.

PPATK sebagai bagian dari Pemerintah, mendukung kebijakan Pemerintah yang

tertuang dalam RPJMN 2020-2024 sesuai dengan tugas dan fungsinya yang dalam hal

ini berperan mencegah dan memberantas TPPU dengan menjaga agar dana ilegal atau

dana hasil kejahatan tidak masuk dalam sistem keuangan yang berpotensi mengganggu

stabilitas sistem keuangan dan perekonomian Indonesia.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang dibentuk pada tahun

2002 berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana

Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun

2003 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak

Page 5: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

5

Pidana Pencucian Uang. Dalam rangka memperkuat landasan hukum untuk mencegah

dan memberantas tindak pidana pencucian uang, pada 22 Oktober 2010 diundangkan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak

Pidana Pencucian Uang (UU TPPU). Dalam pelaksanaan tugasnya, PPATK memiliki

fungsi sebagai berikut:

a. pencegahan dan pemberantasan TPPU;

b. pengelolaan data dan informasi yang diperoleh PPATK;

c. pengawasan terhadap kepatuhan Pihak Pelapor; dan

d. analisis atau pemeriksaan laporan dan informasi Transaksi Keuangan yang berindikasi

TPPU dan/atau tindak pidana lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) UU

TPPU.

Fungsi pencegahan dan pemberantasan TPPU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40

huruf a UU TPPU mencerminkan fungsi PPATK sebagai focal point dan juga leading

sector dalam pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT

Selain sebagai lembaga intelijen keungan, PPATK juga memiliki fungsi pengawasan

terhadap kepatuhan Pihak Pelapor sebagaimana yang meliputi:

a. menetapkan ketentuan dan pedoman tata cara pelaporan bagi Pihak Pelapor;

b. menetapkan kategori Pengguna Jasa yang berpotensi melakukan TPPU;

c. melakukan audit kepatuhan atau audit khusus;

d. menyampaikan informasi dari hasil audit kepada lembaga yang berwenang

melakukan pengawasan terhadap Pihak Pelapor;

e. memberikan peringatan kepada Pihak Pelapor yang melanggar kewajiban pelaporan;

f. merekomendasikan kepada lembaga yang berwenang mencabut izin usaha Pihak

Pelapor; dan

g. menetapkan ketentuan pelaksanaan prinsip mengenali Pengguna Jasa bagi Pihak

Pelapor yang tidak memiliki Lembaga Pengawas dan Pengatur.

Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut di atas,

serta mendukung Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-

2024, maka PPATK menetapkan Visi PPATK Tahun 2020-2024. Adapun Visi PPATK

Page 6: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

6

tahun 2020-2024 adalah mewujudkan stabilitas perekonomian dan integritas sistem

keuangan Indonesia melalui pencegahan dan pemberantasan TPPU guna mewujudkan

Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-

royong.

Dalam pelaksanaan Visinya, PPATK melaksanakan memiliki misi yang sejalan dengan

Misi Presiden dan Wakil Presiden ke-2, ke-6 dan ke-8, yakni Struktur Ekonomi yang

Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing, penegakkan sistem hukum yang bebas korupsi,

bermartabat, dan terpercaya, serta pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan

terpercaya. Oleh karena itu, PPATK menetapkan Misi PPATK tahun 2020-2024, meliputi:

a. meningkatkan kemanfaatan hasil analisis, hasil pemeriksaan, hasil riset, dan

rekomendasi kebijakan dalam TPPU dan TPPT;

b. meningkatkan peran serta dan sinergi pemangku kepentingan secara optimal, baik

dalam lingkup nasional maupun internasional;

c. meningkatkan keandalan sistem informasi; dan

d. meningkatkan kapabilitas sumber daya anti pencucian uang dan tata kelola

kelembagaan PPATK.

UU TPPU memberikan gambaran posisi PPATK dan pemangku kepentingan, serta

hubungan kerja antara PPATK dengan Pemangku kepentingan, yang kerap kali disebut

dengan Rezim Anti Pencucian Uang dan TPPT (Rezim APU PPT). Berdasarkan tugas,

fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut di atas, PPATK berada dalam

posisi center dari Rezim APU PPT ini, atau memiliki makna bahwa PPATK

mengkoordinasikan dan menjembatani antara pemangku kepentingan pada sektor

keuangan dengan pemangku kepentingan pada sektor penegakkan hukum, yaitu:

a. Pemangku Kepentingan pada Sektor Jasa Keuangan

1) Pihak Pelapor, yang meliputi : penyedia jasa keuangan, penyedia barang dan

jasa, dan profesi yaitu advokat, notaris, PPAT, akuntan; akuntan publik; dan

perencana keuangan;

2) Lembaga Pengawas dan Pengatur (LPP), yaitu: OJK, BI, Kemenkop UKM,

BAPPEPTI, Kemenkumham, dan Kementerian Keuangan.

3) Ditjen Bea dan Cukai

Page 7: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

7

b. Pemangku Kepentingan pada Sektor Penegakkan Hukum

4) Penyidik TPPU, yaitu: Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksanaan, KPK,

BNN, Ditjen Pajak, dan Ditjen Bea dan Cukai.

5) Penuntut Umum.

6) Pengadilan.

c. Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU (Komite TPPU)

Komite yang dibentuk dengan Peraturan Presiden ini dimaksudkan agar dapat

meningkatkan koordinasi antarlembaga terkait dalam pencegahan dan pemberantasan

TPPU di Indonesia.

Komite ini diketuai oleh Menko Pulhukam dengan Kepala PPATK sebagai Sekretaris,

beranggotakan: Menteri Luar Negeri, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri

Hukum dan Hak Asasi Manusia, Menteri Perdagangan, Menteri Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah, Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa

Keuangan, Jaksa Agung, Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kepala Badan

Intelijen Negara, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, dan Kepala Badan

Narkotika Nasional.

Melalui Komite TPPU ini PPATK merekomendasikan setiap kebijakan pencegahan dan

pemberantasan TPPU dan kebijakan lain yang mendukung rezim anti pencucian uang

untuk dilaksanakan oleh seluruh anggota Komite khususnya dan Pemerintah Indonesia

pada Umumnya, sehingga menjamin pencapaian Visi dan Misi PPATK dalam

mewujudkan stabilitas sistem perekonomian dengan didukung oleh sistem keuangan

yang stabil melalui upaya menjaga integritas sistem keuangan.

Page 8: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

8

Sepanjang periode Renstra tahun 2015-2019, PPATK telah menunaikan serangkaian

pekerjaan di bidang pencegahan dan pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang

(TPPU) dan tindak pidana pendanaan terorisme (TPPT). Kerja tersebut diwujudkan

dalam bentuk pengungkapan perkara TPPU dan kejahatan keuangan lainnya,

membangun platform pertukaran informasi anti-pendanaan terorisme, dan berkontribusi

dalam berbagai Satuan Tugas di Indonesia. Selain itu, PPATK mengukuhkan

penegakkan rezim APU/PPT dengan mengukur indeks Persepsi Publik APU PPT.

PPATK juga memperluas kontribusinya di bidang Anti-Pencucian Uang dan Pencegahan

Pendanaan Terorisme (APU/ PPT) di skala regional dan internasional (anggota ASIA-

PACIFIC GROUP ON MONEY LAUNDRY (APG) dan Egmont Group on Money

Laundering (Egmont Group), seiring dengan upaya PPATK bersama sejumlah lembaga

terkait untuk menjadikan Indonesia sebagai anggota gugus tugas yang mempunyai tugas

menyusun standar internasional di bidang pencegahan dan pemberantasan TPPU dan

TPPT, yaitu anggota The Financial Action Task Force (FATF).

Terkait dengan visi Presiden RI Joko Widodo untuk membangun sumber daya manusia

yang unggul, PPATK melalui Indonesian Financial Intelligence Institute (IFII) turut

Page 9: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

9

mewujudkannya dalam bentuk serangkaian program guna menghasilkan SDM Indonesia

yang kapabel dan berintegritas terkait isu APU/PPT. PPATK juga aktif menyelenggarakan

sosialisasi dan sharing knowledge kepada berbagai perguruan tinggi. Dalam pengelolaan

keuangan PPATK sepanjang 2015-2019, PPATK telah menorehkan sejumlah capaian

positif antara lain dengan memperoleh Predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP)

ketigabelas kali secara beruntun, memperoleh predikat akreditasi A dalam pengelolaan

kearsipan. PPATK juga menjadi satu dari empat lembaga yang memperoleh capaian

100% dalam Strategi Nasional Pemberantasan Korupsi.

Secara rinci pencapaian PPATK selama kurun waktu 2015-2019 adalah sebagai berikut:

1. Indonesia Keluar dari Blacklist FATF

Pada tahun 2015 Indonesia keluar dari blacklist Financial Action Task Force (FATF) dan

dinyatakan bersih dari label tidak patuh terhadap implementasi resolusi Dewan

Keamanan PBB 1267 dan 1373 serta rekomendasi Financial Action Task Force (FATF).

Rezim anti pencucian uang dan pendanaan terorisme (AML/CFT) Indonesia juga telah

“lulus uji kepatuhan” oleh Financial Action Task Force (FATF) dan diakui kehandalannya

oleh dunia internasional, dengan itu Indonesia bisa memproklamirkan kepada dunia

tentang terjaganya kualitas integritas sistem keuangan Indonesia sehingga sistem

keuangan Indonesia tidak dapat dijadikan sarana maupun sasaran kejahatan.

Dengan demikian maka dampak positif bagi Indonesia, adalah:

1. Indonesia menjadi sejajar dengan negara-negara lain khususnya selaku anggota G-

20.

2. Status ini diharapkan segera mendorong peningkatan rating investment grade

Indonesia, sehingga berperan dalam mendorong investasi, transaksi bilateral dan

resiprokal.

3. Memberi sinyal yang kuat tentang komitmen Indonesia terhadap upaya pencegahan

dan pemberantasan TPPU dan TPPT, baik di yuridiksi Indonesia maupun dalam

rangka kerjasama regional dan internasional.

Page 10: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

10

2. National Risk Assessment (NRA)

Sebagai bentuk konkret komitmen Indonesia terhadap implementasi Rekomendasi FATF

terkait penilaian risiko, PPATK bersama stakeholder APU PPT yang tergabung dalam

Inter-Agency Working Group NRA Indonesia telah melaksanakan penilaian risiko

Indonesia terhadap TPPU dan TPPT dalam bentuk kegiatan National Risk Assessment

(NRA).

National Risk Assessment (NRA) merupakan suatu kegiatan untuk mengidentifikasi dan

mengevaluasi sumber maupun metode pencucian uang dan pendanaan terorisme,

kelemahan dalam sistem anti pencucian uang dan pendanaan terorisme, serta

kerawanan lainnya yang dihadapi yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak

langsung pada negara tertentu yang melaksanakan penilaian.

Proses NRA mencakup identifikasi, penilaian, serta pemahaman terhadap risiko TPPU

baik terkait dengan ancaman, kerentanan, dan dampak dari aspek hukum, regulasi,

penegakkan hukum, maupun aspek lainnya, untuk memitigasi risiko Indonesia terhadap

TPPU.

Tujuan dari NRA, antara lain :

− untuk mengidentifikasi metode, teknik, dan sarana yang digunakan teroris dan

organisasi teroris untuk menggalang, memindahkan, dan menggunakan dana.

− untuk mengetahui kerentanan dan ancaman pendanaan terorisme yang berpotensi

muncul dalam waktu tiga hingga lima tahun mendatang.

− menghasilkan rencana strategis anti pendanaan terorisme yang bersifat lintas batas

negara.

Ketersediaan dokumen NRA ini menjadi sangat vital dalam penguatan legislasi, regulasi,

dan acuan kebijakan sektoral yang diperlukan Indonesia menghadapi Mutual Evaluation

(ME) FATF.

Page 11: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

11

3. Sectoral Risk Assessment

PPATK bersama dengan pemangku kepentingan telah menyelesaikan penyusunan

Penilaian Risiko Sektoral (Sectoral Risk Assessment / SRA) dalam rangka memenuhi

Rekomendasi Nomor 1 FATF yang menyatakan bahwa setiap negara harus

mengidentifikasi, menilai, dan memahami risiko TPPU (TPPU) dan tindak pidana

pendanaan terorisme (TPPT). SRA sangat dibutuhkan dalam memetakan peta risiko

TPPU dan TPPT yang ada di sektor masing-masing, sehingga fokus perhatian LPP atau

Asia-Pacific Group on Money Laundry (APG)akum lebih tertuju pada area yang berisiko

tinggi.

Sejumlah 10 SRA telah diselesaikan pada tahun 2017 dengan rincian untuk LPP terdiri

atas (i) SRA Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (untuk perusahaan

yang bergerak di bidang perdagangan berjangka komoditi), (ii) SRA Bank Indonesia

(untuk Pedagang Valuta Asing dan penyelenggara kegiatan usaha pengiriman uang), (iii)

SRA Otoritas Jasa Keuangan (untuk Pasar Modal, Industri Keuangan Non Bank, dan

Bank), (iv) SRA PPATK (untuk Penyedia Barang dan Jasa), dan (v) SRA KPK (untuk

transparansi Kepemilikan Perusahaan Penerima Manfaat/Beneficial Ownership).

Sedangkan SRA Asia-Pacific Group on Money Laundry (APG)akum terdiri atas SRA

Narkotika, SRA Korupsi, SRA Perpajakan, SRA Bea dan Cukai, dan SRA Narkotika di

Kepolisian Daerah Sumatera Selatan.

4. Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan TPPU

Stranas PP TPPU disusun guna mendukung perwujudan NAWACITA keempat melalui

penyusunan strategi dan rencana aksi guna meningkatkan kualitas penegakkan hukum

dalam rangka penanganan berbagai tindak pidana termasuk tindak pidana perbankan

dan pencucian uang.

Stranas PP TPPU tahun 2017-2019 meliputi 7 strategi, yaitu :

1. Menurunkan tingkat tindak pidana korupsi, tindak pidana narkotika, dan tindak pidana

perbankan melalui optimalisasi penegakkan hukum tindak pidana pecucian uang;

Page 12: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

12

2. Mewujudkan mitigasi risiko yang efektif dalam mencegah terjadinya TPPU dan TPPT

di Indonesia;

3. Optimalisasi upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pendanaan

terorisme;

4. Menguatkan koordinasi dan kerjasama antar instansi pemerintah dan/atau lembaga

swasta;

5. Meningkatkan pemanfaatan instrumen kerjasama internasional dalam rangka

optimalisasi asset recovery yang berada di negara lain;

6. Meningkatkan kedudukan dan posisi Indonesia dalam forum internasional di bidang

pencegahan dan pemberantasan TPPU dan PT;

7. Penguatan regulasi dan peningkatan pengawasan pembawaan uang tunai dan

instrument pembayaran lalu lintas batas negara sebagai media pendanaan

terorisme.

5. Terbitnya Peraturan Perundang-Undangan Yang Mempersempit Ruang Gerak

Pelaku Kejahatan Pencucian Uang Dan Pendanaan Terorisme

Dalam rangka mendukung pencegahan dan pemberantasan TPPU dan PT yang

terstruktur dan sistemik, pada kurun waktu 2015 -2019 telah diterbitkan pertauran

perundang-undangan untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan TPPU dan PT,

antara lain :

− Penetapan Perpres Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Penyampaian Data

Dan Informasi Oleh Instansi Pemerintah Dan/Atau Lembaga Swasta Dalam

Pencegahan Dan Pemberantasan TPPU.

Dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan wewenangnya, PPATK sebagai Lembaga

intelijen keuangan tidak hanya membutuhkan laporan dari pihak pelapor sebagai sumber

utama proses analisis dan pemeriksaan, tetapi juga memerlukan data dan informasi

lainnya yang dapat memberikan nilai lebih (value added) terhadap hasil analisis dan hasil

pemeriksaan PPATK.

Selain dimiliki atau dikelola oleh instansi pemerintah, data dan informasi yang diperlukan

tersebut juga dimiliki dan dikelola oleh lembaga swasta, sehingga diperlukan adanya

Page 13: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

13

akses yang diberikan kepada PPATK dalam hal ini berupa Perpres Nomor 2 tahun 2016.

Akses ini diharapkan dapat diberikan baik secara langsung maupun tidak untuk PPATK

dapat melakukan penghimpunan data dan informasi tersebut guna menjalankan fungsi

analisis, pemeriksaan dan pengawasan kepatuhan.

− Penetapan Perpres Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Penerimaan Dan

Pemberian Sumbangan Oleh Organisasi Kemasyarakatan Dalam Pencegahan

Tindak Pidana Pendanaan Terorisme

Perpres nomor 18 tahun 2017 menjadi bukti nyata komitmen kuat pemerintah Indonesia

dalam memenuhi rekomendasi FATF. Penerapan perpres ini dimaksudkan untuk

melindungi ormas dari upaya-upaya pendanaan terorisme yang dilakukan melalui

penerimaan dan pemberian sumbangan khususnya yang berasal dari luar negeri.

Perpres ini mengamanatkan agar ormas mengenali pihak yang memberikan sumbangan

dengan menerapkan prinsip “know your donors”, begitu pula dalam penyaluran atau

pemberian sumbangan dengan menerapkan “know your beneficiaries”. Sehingga dengan

melaksanakan Perpres ini berarti ormas telah berusaha ikut secara aktif memproteksi diri

dari jerat hukum.

− Perpres Nomor 13 Tahun 2018 Tentang Penerapan Prinsip Mengenali Pemilik

Manfaat Dari Korporasi Dalam Rangka Pencegahan Dan Pemberantasan TPPU

Dan TPPT

Kebijakan transparansi informasi mengenai korporasi, khususnya pemilik manfaat dari

korporasi (Beneficial Owner/BO) telah menjadi kebutuhan di seluruh dunia. Tidak adanya

informasi yang memadai, akurat, dan terkini mengenai korporasi dan pemilik manfaat dari

korporasi, serta sulitnya instansi berwenang mengakses informasi dimaksud telah

dimanfaatkan oleh para pelaku untuk melakukan menyembunyikan atau menyamarkan

identitas pelaku kejahatan, tujuan transaksi, serta sumber dana.

PerPres ini memuat ketentuan mengenai Identifikasi Pemilik Manfaat, Verifikasi Informasi

Pemilik Manfaat, Pelaporan atau Penyampaian Informasi Pemilik Manfaat, Pengkinian

Informasi Pemilik Manfaat, Penatausahaan Dokumen Informasi Pemilik Manfaat,

Pengawasan, Penegakkan Hukum atas Penerapan PerPres ini, dan Kerja Sama

Domestik dan Internasional.

Page 14: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

14

PPATK meyakini dengan telah terbangunnya sistem transparansi informasi korporasi dan

pemilik manfaat dari korporasi, maka akan terciptanya korporasi yang berintegritas yang

berdampak pada menurunnya tingkat penyalahgunaan korporasi sebagai media

pencucian uang dan akan meningkatkan iklim investasi di Indonesia.

6. Berdirinya Pusdiklat Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan

Terorisme

Tujuan pembentukan Unit Pendidikan dan Pelatihan pada PPATK adalah dalam

rangka membangun rezim anti pencucian uang yang efektif di Indonesia serta

memenuhi tuntutan masyarakat terhadap peningkatan kinerja yang secara terus

menerus harus ditingkatkan, khususnya dalam rangka membantu menjaga stabilitas

keuangan serta membantu penegakkan hukum di Indonesia. PPATK berusaha untuk

tetap konsisten mengembangkan sumber daya manusia baik yang ada di lingkungan

PPATK maupun para stakeholder lainnya dalam upaya memecahkan masalah-

masalah yang krusial yang terus berkembang. Keberadaan diklat anti pencucian uang

diperuntukkan bagi aparat penegak hukum, pihak pelapor, akademisi, instansi terkait,

FIU negara lain, maupun bagi SDM PPATK.

Selain deretan capaian keberhasilan tersebut di atas, ada beberapa hal yang belum

memenuhi harapan, diantaranya :

1. Pengesahan RUU Pembatasan Transaksi Uang Kartal (PTUK)

Pembatasan transaksi dengan menggunakan uang kartal dalam batas jumlah tertentu

diyakini dalam menekan terjadinya tindak pidana penyuapan, oleh karena itu PPATK

melaui Komita TPPU merekomendasikan untuk diberlakukan aturan perundang-

undangan yang membatasi pembayaran dengan cara tunai dalam batas jumlah

tertentu, karena pembayaran secara tunai akan sulit terlacak oleh sistem anti

pencucian uang.

Page 15: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

15

RUU ini sempat masuk dalam Prolegnas 2019 akan tetapi gagal dibahas di parlemen,

sehingga diperlukan untuk memasukkan kembali RUU PTUK ini dalam kerangka

regulasi Renstra tahun 2020-2024.

2. Masih rendahnya tindak lanjut HA dan HP

Beberapa hal ditengarai sebagai penyebab masih rendahnya tindak lanjut hasil

analisis dan hasil pemeriksaan (HA dan HP) PPATK, diantaranya:

a. Kualitas Para Penyidik

Kurangnya pengetahuan dan pemahaman para penyidik tentang prinsip-prinsip

anti pencucian uang dan follow the money ditengarai sebagai salah satu penyebab

rendahnya tindak lanjut HA dan HP. Oleh karena itu maka dalam Renstra 2020-

2024 ini peran Pusdiklat APU PPT akan semakin ditingkatkan.

b. Kecukupan Anggaran Instansi Penyidik

Rendahnya anggaran penyidikan TPPU dan TPPT pada instansi penyidik juga

diduga sebagai penyebab rendahnya tindak lanjut HA dan HP, untuk itu melalui

restrukturisasi program diharapkan dapat menjamin kecukupan anggaran

penangan kasus TPPU dan TPPT pada instansi penyidik.

2.1. Potensi dan Permasalahan

Streghts (Kekuatan)

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) adalah lembaga

independen yang dibentuk dalam rangka mencegah dan memberantas TPPU. Lembaga

ini memiliki kewenangan untuk melaksanakan kebijakan pencegahan dan

pemberantasaan pencucian uang sekaligus membangun rezim anti pencucian uang dan

kontra pendanaan terorisme di Indonesia. Hal ini tentunya akan sangat membantu dalam

upaya menjaga stabilitas sistem keuangan dan menurunkan terjadinya tindak pidana asal

(predicate crimes). PPATK, yang bertanggung jawab kepada Presiden RI, dalam

Page 16: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

16

melaksanakan tugas dan kewenangannya bersifat independen dan bebas dari campur

tangan dan pengaruh kekuasaan mana pun.

Dalam melaksanakan fungsi pencegahan dan pemberantasan TPPU PPATK berwenang:

1. Meminta dan mendapatkan data dan informasi dari instansi pemerintah dan/atau

lembaga swasta yang memiliki kewenangan mengelola data dan informasi, termasuk

dari instansi pemerintah dan/atau lembaga swasta yang menerima laporan dari

profesi tertentu;

2. Menetapkan pedoman identifikasi Transaksi Keuangan Mencurigakan;

3. Mengoordinasikan upaya pencegahan TPPU dengan instansi terkait;

4. Memberikan rekomendasi kepada pemerintah mengenai upaya pencegahan TPPU;

5. Mewakili pemerintah Republik Indonesia dalam organisasi dan forum internasional

yang berkaitan dengan pencegahan dan pemberantasan TPPU;

6. Menyelenggarakan program pendidikan dan pelatihan antipencucian uang;

7. Menyelenggarakan sosialisasi pencegahan dan pemberantasan TPPU

Penelusuran transaksi keuangan mencurigakan yang dilakukan PPATK merupakan

perwujudan dari metode Follow the Money dalam pengungkapan suatu kejahatan. Dalam

proses penegakkan hukum, metode Follow the Money selain dapat menelusuri aliran

dana dalam suatu transaksi keuangan yang menghubungkan suatu kejahatan dengan

pelaku utamanya, juga dapat menyelamatkan aset hasil kejahatan untuk kepentingan

negara (asset recovery).

Weakness (Kelemahan)

PPATK tidak memiliki kewenangan penyelidikan, maka dalam menjalankan tugasnya

PPATK melakukan analisis terhadap transaksi keuangan, untuk selanjutnya hasil analisis

tersebut diserahkan kepada penyidik untuk ditindaklanjuti. Sejak tahun 2003, PPATK

telah menghasilkan 4.616 Hasil Analisis dan 128 Hasil Pemeriksaan Keseluruhan HA

tersebut telah disampaikan kepada penyidik, baik kepada Kepolisian, Kejaksaan, Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Narkotika Nasional (BNN), Direktorat Jenderal

Pajak, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

Page 17: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

17

Pemanfaatan HA dan HP diprioritaskan untuk membantu aparat penegak hukum dalam

penanganan TPPU, TPPT, maupun tindak pidana lainnya. Disamping itu dalam rangka

mendukung pemerintahan yang bersih dari korupsi, HA PPATK juga digunakan dalam

rangka memastikan rekam jejak calon pejabat publik bebas dari korupsi.

Pemerintah melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2017 tentang optimalisasi

pemanfaatan laporan hasil analisis dan laporan hasil pemeriksaan PPATK, Presiden

menginstruksikan kepada Menteri Keuangan, Jaksa Agung, Kapolri, dan Kepala BNN

untuk memanfaatkan secara optimal LHA dan LHP yang disampaikan oleh PPATK, serta

melihat potensi penerimaan negara dari LHA dan LHP yang tidak dapat ditindaklanjuti

proses hukumnya. Namun hingga saat ini tindak lanjut (feedback) atas hasil analisis

PPATK dinilai masih belum optimal, sehingga diperlukan koordinasi dan sinergi yang

lebih baik untuk mendorong pemanfaatan produk PPATK dalam menyelesaikan kasus

TPPU, PT, dan TP lainnya.

Opportunity (Peluang)

a. Menuju Angota Penuh FATF

Upaya pengajuan Indonesia menjadi anggota FATF telah dimulai sejak tahun 2017,

yang ditandai dengan dijalaninya proses Mutual Evaluation Review (MER) oleh asesor

dari organisasi regional Asia/ Pacific Groups on Money Laundering (ASIA-PACIFIC

GROUP ON MONEY LAUNDRY (APG)). MER merupakan mekanisme penilaian

kepatuhan rezim APUPPT Indonesia terhadap 40 Rekomendasi FATF. Proses

penilaian MER berlangsung selama periode bulan Agustus 2017 hingga Mei 2018,

yang bermuara pada diraihnya predikat memuaskan (satisfactory) dalam pertemuan

tahunan ASIA-PACIFIC GROUP ON MONEY LAUNDRY (APG) di Nepal, Juli 2018.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia memperoleh rating penilaian MER terbaik di

kawasan setelah Makau. Predikat memuaskan di MER, disertai dengan kunjungan

tingkat tinggi (high-level visit) oleh Presiden FATF beserta jajaran ke Indonesia pada

Mei 2018, membawa proses keanggotaan Indonesia di FATF maju selangkah. Dalam

Pertemuan Tahunan Gabungan FATF dan Middle East Asia Financial Action Task

Force (MENAFATF) di Paris, Juni 2018, secara aklamasi Indonesia disetujui sebagai

Page 18: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

18

Observer FATF. Predikat Observer merupakan salah satu tahapan proses Indonesia

untuk dapat diterima menjadi anggota FATF. Setelah ini, Indonesia akan kembali

menjalani proses MER dengan asesor langsung dari FATF, yang prosesnya dimulai

sejak Agustus 2019 hingga pembacaan putusan pada saat kegiatan Pertemuan

Tahunan FATF di Paris tahun 2020.

b. PPATK Terpilih Sebagai Regional Representative Kawasan Asia Pasifik The

Egmont Group on Money Laundering (Egmont Group)

The Egmont Group on Money Laundering (Egmont Group) merupakan suatu

organisasi internasional yang menghimpun FIU di seluruh dunia. Dengan kata lain,

terpilihnya FIU Indonesia sebagai Regional Representatives di kawasan Asia Pasifik,

yang merupakan salah satu posisi strategis di The Egmont Group, menunjukkan peran

aktif Indonesia pada umumnya dan PPATK pada khususnya dalam menegakkan

komitmen anti-pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme (APUPPT).

Posisi strategis RR ini juga secara mutatis mutandis menjadi bagian dari keanggotaan

Egmont Group Committee (EC) yang memiliki fungsi untuk mengkoordinasikan urusan

internal hingga urusan terkait forum internasional lainnya, dan juga mengawasi

pelaksanaan tugas-tugas Egmont Group on Money Laundering (Egmont Group)

Sekretariat. Peran sebagai Regional Representatives dan anggota Egmont Committee

ini akan juga membantu peningkatan persepsi positif Indonesia sebagai negara yang

menjaga integritas sistem keuangan dan perekonomiannya secara konsisten.

Sebagai Regional Representatives the Egmont Group di kawasan Asia Pasifik,

Indonesia bertugas menyuarakan kebijakan The Egmont Group kepada Regional

Group kawasan Asia Pasifik, sekaligus mengkomunikasikan dan merepresentasikan

pandangan dan kepentingan Regional Group kawasan Asia Pasifik kepada the

Egmont Group dalam proses diskusi dan penetapan kebijakan.

c. Menuju Pengesahan RUU Pembatasan Transaksi Uang Kartal

dalam rangka memudahkan instansi terkait melakukan penelusuran aset, khususnya

aset yang diduga berasal dari tindak pidana, mengharuskan PPATK menginisiasi

Page 19: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

19

penyusunan RUU tentang Pembatasan Transaksi Uang Kartal (RUU PTUK). Adapun

urgensi utama RUU PTUK meliputi (a) mendorong masyarakat melakukan kegiatan

perekonomian yang efektif dan efisien sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi; (b) menyediakan transaksi keuangan yang lancar dan

aman yang sejalan dengan kebijakan nontunai dan strategi nasional keuangan inklusif;

(c) mendorong penggunaan transaksi keuangan nontunai yang bermaksud untuk

mengurangi risiko masyarakat dalam bertransaksi, dan mengurangi ketergantungan

masyarakat terhadap uang kartal; dan (d) mendukung program pencegahan dan

pemberantasan TPPU dan tindak pidana lainnya.

d. Implementasi Go AML

Aplikasi goAML dikembangkan oleh the Information Technology Service (ITS) dari

UNODC bekerjasama dengan UNODC Global Program Against Money Laundering,

Proceeds of Crime and the Financing of Terrorism (GPML).

Aplikasi goamL merupakan solusi perangkat lunak terpadu yang dikembangkan

secara khusus untuk digunakan oleh Financial Intelligence Units (FIU) dan merupakan

salah satu respons strategis UNODC terhadap kejahatan pencucian uang dan

pendanaan teroris.

Aplikasi goAML tidak hanya menyediakan kemampuan pengelolaan database analisis

intelijen, namun juga memenuhi persyaratan bisnis FIU terkait pengumpulan data,

validasi data, pengelolaan alur kerja, penugasan dan pelacakan, pelaporan statistik,

pengelolaan sumber daya, pengelolaan dokumen, pembuatan dan pengelolaan file

intelijen, dan diseminasi output intelijen dari FIU.

UNODC mengembangkan goAML karena beberapa alasan termasuk:

• tidak ada solusi perangkat lunak portabel yang dirancang khusus untuk memenuhi

bisnis proses FIU, baik di sektor komersial maupun non-komersial;

• Ada beberapa FIU di dunia yang benar-benar memiliki sistem TI yang sepenuhnya

memenuhi kebutuhan mereka, namun sangat sedikit yang memiliki sistem

terintegrasi;

• Ada beberapa FIU yang memiliki kapasitas TI internal untuk membangun solusi TI

yang komprehensif;

• Hanya ada sedikit negara di dunia yang mampu menginvestasikan jumlah uang

yang dibutuhkan untuk mengembangkan jenis sistem TI yang dibutuhkan oleh FIU,

Page 20: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

20

terutama yang menangani data dalam jumlah tinggi yang memerlukan pelaporan

otomatis.

goAML dirancang untuk mengatasi masalah kebutuhan, pengembangan dan

pembiayaan sistem, dengan mengintegrasikan semua komponen yang dibutuhkan ke

dalam satu sistem. FIU yang menggunakan goAML hanya membayar biaya satu kali

untuk instalasi dan pelatihan awal, kemudian biaya perawatan tahunan ke UNODC.

Paket perangkat lunak awal goAML sendiri diberikan secara cuma-cuma.

goAML mengintegrasikan 14 fungsi terpisah menjadi satu paket yang dapat memenuhi

kebutuhan TI dan bisnis FIU, yang prosesnya dijalankan dalam tiga tahapan:

• Pengumpulan data. Pengumpulan data dari pihak pelapor dapat dilakukan

melalui upload data yang sepenuhnya otomatis melalui portal web FIU,

menggunakan formulir berbasis web, atau media offline,

• Analisis. Untuk tujuan analisis, goAML menyediakan fasilitas analisis berbasis

aturan, penilaian risiko dan pembuatan profil, serta pembuatan diagram,

• Diseminasi. goAML menyediakan fasilitas untuk melakukan diseminasi laporan

maupun pertukaran informasi dengan pihak pelapor, penegak hukum dan lembaga

pengawas dan pengatur.

e. Rencana Implementasi Aplikasi PEP’s dan Pengembangan Aplikasi SIPENDAR

Tujuan pembentukan aplikasi PEP’s adalah mengurangi risiko korupsi di sektor

penerimaan negara, menekan kejahatan pencucian uang, penggelapan pajak, dan

tindak pidana korupsi serta pajak dari wajib pajak yang belum terjaring. Penyusunan

PEP juga bertujuan mempermudah pengamatan dan pengawasan pejabat negara,

serta meningkatkan validitas data keuangan wajib pajak.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan peran PPATK dalam pencegahan dan

pemberantasan pendanaan terorisme tersebut, PPATK tengah melakukan

pengembangan Terrorist Financing Information Sharing Platform yang disebut Sistem

Informasi Terduga Terorisme (SIPENDAR) yang direncanakan akan mulai digunakan

pada tahun 2021. Sistem Informasi Terduga Pendanaan Terorisme (SIPENDAR)

merupakan aplikasi yang mengelola secara elektronis dan terintegrasi atas informasi

Page 21: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

21

terduga pendanaan terorisme serta mekanisme pertukaran informasi antara PPATK

dan PJK dengan Pemangku kepentingan terkait tindak pidana pendanaan terorisme.

Threats (Ancaman)

a. Perkembangan Modus Pencucian Uang

Berdasarkan hasil National Risk Assessment (NRA), Regional Risk Assessment

(RRA) serta kajian riset analisis strategis dan tipologi maupun proses analisis dan

pemeriksaan, diketahui bahwa perkembangan pencucian uang dan pendanaan

terorisme dewasa ini semakin kompleks dan dinamis.

Seiiring dengan perkembangan teknologi informasi, transaksi keuangan telah

memanfaatkan kemajuan teknologi dalam upaya meningkatkan kecepatan waktu

transaksi, daya jangkau transaksi tidak mengenal batas yudiksi suatu negara, serta

upaya menghindari otoritas negara manapun juga.

Perkembangan transaksi konvensional yang memanfaatkan rekening perbankan

antara pemilik rekening individu (person to person), kemudian bertransformasi

memanfaatkan rekening badan hukum (person to business) yang dikaburkan dalam

hubungan bisnis baik dalam wilayah hukum/yuridiksi yang sama saat ini sudah

mengalami perkembangan drastis seiring dengan masuknya era revolusi industri 4.0.

Transaksi diluar wilayah hukum Indonesia oleh orang Indonesia, menggunakan

instrumen keuangan dalam ekosistem fintech yang dilakukan secara clouding oleh

para pelaku tindak pidana transnational organized crimes memberikan konsekuensi

logis bagi PPATK sebagai Financial Intelligence Unit (FIU) untuk terus berinovasi serta

mampu mengikuti perkembangan trend saat ini dalam rangka menjaga dan melindungi

integritas sistem keuangan Indonesia.

Penanganan secara masif, sistemik, dan terintegrasi antara pemangku kepentingan

baik dalam maupun luar negeri sangat diperlukan. Dengan demikian diharapkan pola

penanganan terpadu pencucian uang dan pendanaan terorisme antara PPATK

Page 22: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

22

dengan pihak pelapor, apparat penegak hukum, regulator, dan Lembaga Pengawas

dan Pengatur (LPP) dapat berjalan dengan baik.

Upaya untuk memperkuat langkah-langkah dalam kerangka pencegahan dan

pemberantasan pencucian uang dan pendanaan terorisme dirasakan sangat penting,

mengingat kondisi di Indonesia yang memiliki keunikan, baik dalam hal letak geografis,

luas wilayah, serta dinamika masyarakatnya yang sangat rentan atas segala kejahatan

yang bersifat transnasional (transnational crime) yang tidak mengenal batas negara

(cross border crime), dengan modus pelaku yang semakin kompleks, sehingga

memerlukan penanganan dan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak, baik

dengan pihak regulator, aparat penegak hukum, maupun dengan pihak pelapor

sebagai pemberi data, serta lembaga nasional dan internasional.

b. Pendanaan Terorisme

Tindak pidana terorisme merupakan kejahatan internasional yang membahayakan

keamanan dan perdamaian dunia serta merupakan pelanggaran berat terhadap hak

asasi manusia, terutama hak untuk hidup. Rangkaian tindak pidana terorisme yang

terjadi di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia telah mengakibatkan hilangnya

nyawa tanpa memandang korban, ketakutan masyarakat secara luas, dan kerugian

harta benda sehingga berdampak luas terhadap kehidupan sosial, ekonomi, politik,

dan hubungan internasional.

Upaya pemberantasan tindak pidana terorisme tidak dapat lagi dilakukan hanya

secara konvensional, yakni dengan menghukum para pelaku tindak pidana terorisme

saja, akan tetapi perlu diikuti upaya lain dengan menggunakan sistem dan mekanisme

penelusuran aliran dana, karena tindak pidana terorisme tidak mungkin dapat

dilakukan tanpa didukung oleh tersedianya dana untuk kegiatan terorisme tersebut.

Salah satu tren kejahatan pencucian uang dan pendanaan terorisme yang dilakukan

secara lintas batas adalah dengan menggunakan teknologi digital. Sehingga,

Page 23: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

23

diperlukan langkah antisipasi dengan menjalin kerja sama yang melibatkan Penyedia

Jasa Keuangan, aparat penegak hukum, serta kerja sama internasional untuk

mendeteksi adanya suatu aliran dana yang digunakan atau diduga digunakan untuk

pendanaan kegiatan terorisme.

PPATK berkomitmen untuk terus meningkatkan perannya dalam penanganan tindak

pidana pendanaan terorisme (TPPT) dalam skala nasional maupun internasional.

Pendeteksian dan pelaporan transaksi keuangan mencurigakan (TKM) yang

berindikasi TPPT merupakan tantangan tersendiri di Indonesia sehingga sosialisasi

dan koordinasi oleh PPATK dan Lembaga yang berwenang, khususnya Densus 88 AT

Polri dan BNPT, kepada Penyedia Jasa Keuangan menjadi sangat penting. Dalam

kurun waktu tahun 2018-2019, terdapat 1.682 LTKM berindikasi TPPT yang dilaporkan

PPATK untuk kemudian dianalisis disampaikan dalam bentuk Hasil Analisis/Informasi

kepada Densus 88 AT Polri, BIN, dan BNPT sebanyak 88 Laporan. PPATK melakukan

kegiatan analisis dalam rangka mendukung proses intelijen (pencegahan) dan

penegakkan hukum, termasuk upaya quick response jika terjadi insiden terorisme,

misalnya Insiden Terorisme di Surabaya pada tanggal 13-14 Mei 2018 dan Insiden

Terorisme di Medan tanggal 13 November 2019. Disamping itu, mengingat TPPT

bersifat transnasional, PPATK juga terus meningkatkan kolaborasinya dengan mitra

kerja di luar negeri (FIU Negara Lain) dengan melakukan pertukaran informasi

sebanyak 82 kali baik secara proaktif maupun berdasarkan permintaan informasi.

Dalam rangka memitigasi risiko secara regional, PPATK juga memprioritaskan

kerjasama pertukaran informasi khususnya dengan FIU Malaysia (Unit Perisikan

Kewangan Bank Negara Malaysia) dan FIU Filipina (Anti-Money Laundering Council),

dimana ketiga FIU ini secara paralel berkoordinasi dengan otoritas yang berwenang di

masing-masing negara.

c. Perkembangan Financial Technology (Fintech)

Inovasi perkembangan teknologi yang sedang menjadi perbincangan hangat saat ini

adalah perkembangan FinTech (Financial Technology). Menurut Financial Stability

Board (FSB), FinTech adalah suatu bentuk inovasi finansial berbasis teknologi yang

dapat dapat menghasilkan model bisnis, aplikasi, proses atau produk baru dengan

Page 24: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

24

efek material terkait pada pasar keuangan, institusi, dan penyedia layanan keuangan.

Sedangkan menurut The National Digital Research Centre (NDRC), fintech

merupakan innovation in financial services (inovasi pada sektor finansial).

Adapun contoh teknologi dibidang keuangan adalah mobile banking, big data dan

jaringan transfer “peer-to-peer”. Teknologi tersebut berhasil memperluas jangkauan

layanan keuangan kepada orang-orang yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank

atau tidak terjangkau bank sehingga meningkatkan pendapatan atau standar hidup.

Hal ini sesuai dengan tujuan FinTech sendiri yaitu untuk memberikan kemudahan

kepada masyarakat dalam mengakses produk-produk keuangan, mempermudah

transaksi, dan juga meningkatkan literasi keuangan.

Industri FinTech di Indonesia saat ini berkembang dengan pesat, meskipun

perkembangannya masih dibawah negara-negara seperti China, Hongkong dan India.

Menurut data dari OJK hingga bulan Januari 2019, penyaluran pinjaman untuk FinTech

mencapai Rp25,92 Triliun. Jumlah penyaluran pinjaman ini mengalami kenaikan

sebesar 14,36 % dibandingkan dengan tahun 2018. Jumlah perusahaan FinTech juga

terus bertambah setiap tahunnya, berdasarkan data statistik OJK per tanggal 1

Februari 2019 sudah terdapat 99 perusahaan fintech lending yang terdaftar di OJK

dengan pengguna yang tercatat sebanyak 5,16 juta entitas dan 54 perusahaan fintech

sistem pembayaran yang terdaftar di Bank Indonesia. Dengan demikian tidak

dipungkiri lagi bahwa FinTech telah menjadi pilihan lain bagi masyarakat untuk

mengakses layanan keuangan selain perbankan.

Para investor melihat Indonesia merupakan pasar yang bagus di Asia Tenggara untuk

FinTech. Namun pemerintah dan masyarakat juga harus menyadari resiko yang akan

ditimbulkan oleh FinTech diantaranya adalah penipuan cyber, keamanan data dan

pembobolan privasi. Presiden ADB Takehiko Nakao mengatakan teknologi keuangan

baru yang menyebar dengan begitu cepat adalah teknologi yang sangat menjanjikan

untuk inklusi keuangan. Oleh sebab itu Bank Indonesia memandang inklusi keuangan

dapat ditingkatkan melalui kebijakan yang mendorong inovasi keuangan, dengan

Page 25: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

25

meningkatkan literasi keuangan, serta dengan memperluas dan meningkatkan

infrastruktur dan jaringan digital.

Perlunya peran seluruh stakeholder agar perkembangan Fintech ini tidak dijadikan

sarana bagi kejahatan pencucian uang dan pendanaan terorisme.

d. Peredaran Gelap Narkotika dan Obat-obat Terlarang

Narkoba merupakan kejahatan luar biasa (extraordinary crime) karena menjadi salah

satu senjata proxy war untuk melumpuhkan kekuatan bangsa. Narkoba menyasar

semua kalangan masyarakat, dan peredarannya bisa melibatkan banyak profesi, mulai

dari petani hingga pesohor. Apalagi, daya rusak narkoba lebih besar daripada tindak

pidana korupsi maupun terorisme. Untuk itu, ancaman narkoba harus ditangani secara

intensif dengan mengoptimalkan seluruh komponen, terutama unsur pemerintah dan

lembaga negara.

Kerugian negara akibat narkoba jauh lebih besar daripada korupsi. Kerugian akibat

korupsi Rp 31 triliun per tahun, sedangkan kasus narkoba bisa menghabiskan dana

Rp 72 triliun per tahun. Tidak hanya itu, dari sisi korban jiwa, narkoba merenggut

nyawa 30-40 orang per hari di Indonesia. Sedangkan korban jiwa akibat terorisme 80

orang per hari di seluruh dunia.

e. Belum dibahasnya usulan PPATK terkait RUU pembatasan transaksi tunai

Penggunaan transaksi tunai cenderung dilakukan oleh para pelaku TPPU sebagai

upaya untuk menghindari pelacakan. Berbagai kasus TPPU di Indonesia khususnya

yang berkaitan dengan tindak pidana korupsi sebagian besar menggunakan transaksi

keuangan tunai.

PPATK sebagai institusi yang mempunyai tugas menganalisis transaksi keuangan

mengusulkan transaksi tunai dibatasi sampai jumlah tertentu. Pembatasan ini

diperlukan agar upaya pencucian uang yang mengarah pada tindak pidana korupsi

dapat dicegah lebih dini.

Page 26: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

26

PPATK berharap ketentuan mengenai pembatasan transaksi tunai ini dapat tertuang

dalam peraturan perundang-undangan. Adanya pembatasan transaksi dalam bentuk

tunai juga akan melindungi masyarakat dari uang palsu dalam transaski yang bersifat

tunai dan mendorong penyelesaian transaksi melalui perbankan. Kebijakan ini

berimplikasi pada perekonomian dalam beberapa aspek seperti meningkatnya jumlah

dan aliran uang masuk ke sistem perbankan. Sebagai akibatnya supply dana yang

dapat disalurkan dan digunakan oleh perbankan baik untuk aktivitas di pasar

keuangan maupun sektor riil akan lebih banyak. Kegiatan ini di satu sisi dapat

meningkatkan aktivitas perekonomian serta meningkatkan kecepatan peredaran uang

(velocity of money).

f. Pandemi COVID-19

Memasuki awal tahun 2020 dunia digemparkan dengan merebaknya virus corona

yang telah menjadi pandemi global. Berawal dari kota Wuhan, China, virus yang

kemudian dikenal dengan nama covid-19 ini menyebar tidak hanya ke seantero negeri,

tetapi seluruh penjuru dunia. Tidak ada satu pun negara yang terbebas dari ganasnya

virus corona ini.

Tak bisa dipungkiri virus corona mengguncang peradaban manusia di dunia. Setiap

negara melalui otoritasnya meminta rakyatnya untuk tetap di rumah, menjaga jarak

baik secara fisik (physical distancing) maupun sosial (social distancing) bahkan

melakukan lockdown (karantina wilayah) untuk menghambat penyebaran virus corona.

Bukan hanya sekadar imbauan tetapi peraturan dan larangan keras untuk melakukan

aktivitas di luar rumah.

Virus corona yang mewabah di berbagai penjuru dunia dan langkah-langkah preventif

yang dilakukan tentu menimbulkan perubahan yang signifikan terhadap kehidupan

masyarakat dunia. Lantas, bagaimana dampak dari pandemi corona ini yang tentu

Page 27: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

27

membekas dalam kehidupan masyarakat, atau bahkan menimbulkan kondisi yang tak

lagi sama dengan sebelumnya.

Dengan penerapan pembatasan interaksi social (social distancing maupun physical

distancing) mendorong meningkatnya penggunaan transaksi non tunai mendorong

PPATK untuk lebih mewaspadai pola transaksi yang memanfaatkan perkembangan

Fintech. Begitu pula dengan besarnya dana pemerintah (APBN) yang digunakan untuk

penanganan dampak covid-19 berupa pengadaan barang dan jasa yang yang rawan

diselewengkan atau dikorupsi menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga keuangan

negara dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Penerapan sistem kerja Work From Home (WFH) juga memberikan dampak dan

perubahan yang signifikan terhadap pola kerja di PPATK, secara otomatis pandemi

Covid-19 dapat mengurangi produktivitas HA dan HP, dikarenakan adanya sifat

kerahasiaan data terkait dalam proses analisis dan pemeriksaan PPATK. Pelaksanaan

wfh ini menjadi tantangan tersediri dalam mempertahankan kinerja PPATK dengan

memanfaatkan tekhnologi informasi yang ada di PPATK antara lain dengan

memfasilitasi akses aplikasi yang dapat dijalankan secara online dari rumah dengan

tetap terjaga kerahasiaan dan keamanan data.

Page 28: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

28

Bab II

VISI, MISI, DAN TUJUAN

Untuk mendukung tujuan yang ingin dicapai dalam RPJMN 2020-2024, PPATK

menyusun Rencana Strategis (Renstra) tahun 2020-2024 dengan berpedoman pada visi

Presiden dan tema RPJMN 2020-2024. Renstra PPATK disusun sesuai tugas dan fungsi

PPATK dalam pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT dengan fokus pada

meningkatkan pemanfaatan produk-produk utama PPATK dalam mendukung

penegakkan hukum dan Good Governance, serta secara tidak langsung menjaga sistem

keuangan dari dana ilegal sehingga stabilitas ekonomi dan integritas sistem keuangan

tetap terjaga sehingga mampu mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia

sebagaimana arah kebijakan pada RPJP dan RPJMN.

2.1. Visi

Page 29: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

29

Visi adalah pandangan jauh ke depan tentang ke arah mana sebuah organisasi akan

dibawa atau gambaran cita-cita apa yang ingin dicapai oleh organisasi. Visi akan

menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan organisasi yang realistis,

meyakinkan, serta mengandung daya tarik.

Tujuan penetapan visi, yaitu Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai organisasi,

memiliki orientasi pada masa depan, menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran

dan lingkungan organisasi, menentukan arah dan fokus strategi organisasi yang jelas,

menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi.

Dengan memperhatikan isu-isu strategis serta pemetaan lingkungan internal dan

eksternal, maka Visi PPATK tahun 2020-2024 adalah:

Mewujudkan stabilitas perekonomian dan integritas sistem keuangan Indonesia melalui

pencegahan dan pemberantasan TPPU guna mewujudkan Indonesia maju yang

berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.

Stabilitas perekonomian adalah prasyarat dasar untuk tercapainya peningkatan

kesejahteraan rakyat melalui pertumbuhan yang tinggi dan peningkatan kualitas

pertumbuhan. Stabilitas perekonomian sangat penting untuk memberikan kepastian

berusaha bagi para pelaku ekonomi yang juga mempengaruhi tingkat investasi di

Indonesia. Tingkat investasi dapat meningkat di suatu negara apabila adanya

kepercayaan dari investor bahwa iklim insvestasi yang baik di dalam negeri diantaranya

adalah integritas sistem keuangan yang bebas dari praktek pencucian uang maupun luar

negeri. Kepercayaan ini dapat muncul apabila suatu negara memiliki tatanan regulasi dan

pengawasan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dunia internasional, sehingga

rasa aman dalam berinvestasi dapat dirasakan oleh para investor. Terwujudnya

efektifitas pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT di Indonesia dijadikan

sebagai sasaran strategis PPATK, dimana dengan terciptanya keefektifan pencegahan

dan pemberantasan TPPU dan TPPT di Indonesia dapat menimbulkan rasa aman dan

percaya para inverstor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Terwujudnya iklim

investasi yang baik sehingga terjadi peningkatan investasi merupakan salah satu hal

yang mendukung terwujudnya struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya

saing, dimana hal ini merupakan salah satu misi presiden tahun 2020-2024 yang terdapat

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah.

Commented [PK1]: Dengan memberikan pengertian dari masing-masing kata penting dalam visi seperti apa yang dimaksud stabilitas perekonomian dan integritas system keuangan…dan bagaimana dapat dilakukan dengan pencegahan dan pemberantasan TPPU..dengan pembaca akan mudah mengerti yang dimaksud

Page 30: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

30

Selain dapat mendorong meningkatkan investasi visi PPATK melindungi negara dari

pemanfaatan sistem keuangan dari tindak pidana asal. Dimana Hasil TPPU diperoleh

berasal dari 26 tindak pidana asal yaitu : (korupsi, penyuapan, narkotika, psikotropika,

penyelundupan tenaga kerja, penyelundupan migran, di bidang perbankan, di bidang

pasar modal, di bidang perasuransian, kepabeanan, cukai, perdagangan orang,

perdagangan senjata gelap, terorisme, penculikan, pencurian, penggelapan, penipuan,

pemalsuan uang, perjudian, prostitusi, di bidang perpajakan, di bidang kehutanan, di

bidang lingkungan hidup, di bidang kelautan dan perikanan, tindak pidana lain yang

diancam dengan pidana penjara 4 (empat) tahun atau lebih, yang dilakukan di wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia atau di luar wilayah Negara Kesatuan Republik

Indonesia dan tindak pidana tersebut juga merupakan tindak pidana menurut hukum

Indonesia), sehingga apabila visi PPATK dapat terwujud maka PPATK turut mendukung

misi presiden dan wakil presiden nomor 6 yaitu penegakkan sistem hukum yang bebas

korupsi, bermartabat dan terpercaya dan juga misi nomor 8 yaitu pengelolaan

pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya.

2.2. Misi

Page 31: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

31

Sedangkan misi adalah segala sesuatu (strategi, tindakan) yang harus dilakukan untuk

mewujudkan visi. Misi organisasi merupakan tujuan dan alasan berdirinya sebuah

organisasi dan menjadi pedoman dan arahan dalam mencapai tujuan organisasi.

Dengan memperhatikan isu-isu strategis serta pemetaan lingkungan internal dan

eksternal, maka Misi PPATK tahun 2020-2024 adalah:

PPATK melaksanakan misi Presiden dan Wakil Presiden ke-2, ke-6 dan ke-8, yaitu

yakni Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri, dan Berdaya Saing, penegakkan

sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya, serta pengelolaan

pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya dengan uraian sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemanfaatan hasil analisis, hasil pemeriksaan, hasil riset, dan

rekomendasi kebijakan dalam TPPU dan TPPT.

2. Meningkatkan peran serta dan sinergi pemangku kepentingan secara optimal

di lingkup nasional maupun internasional.

3. Meningkatkan keandalan sistem informasi dalam mencegah dan

memberantas TPPU dan TPPT.

4. Meningkatkan kapabilitas sumber daya anti pencucian uang serta tata kelola

kelembagaan PPATK.

2.3. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran dan operasionalisasi atas pernyataan misi yang akan

dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan ini

disusun berdasarkan hasil identifikasi potensi dan permasalahan yang akan dihadapi

dalam rangka mewujudkan visi dan melaksanakan misi PPATK.

Tujuan PPATK tahun 2020-2024 adalah :

Memperkuat rezim anti pencucian uang dan pendanaan terorisme di Indonesia.

2.4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan

secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari

Page 32: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

32

tujuan. Sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan serta bagian integral

dari proses perencanaan strategis dan ditetapkan untuk dapat menjamin suksesnya

pelaksanaan jangka menengah yang bersifat menyeluruh, serta untuk memudahkan

pengendalian dan pemantauan kinerja organisasi.

TUJUAN PPATK SASARAN STRATEGIS

PPATK IKSS PPATK

Memperkuat rezim anti

pencucian uang dan

pendanaan terorisme di

Indonesia.

Terwujudnya efektivitas

pencegahan dan

pemberantasan TPPU dan

TPPT di Indonesia.

Indeks efektivitas

pencegahan dan

pemberantasan TPPU dan

TPPT Indonesia.

2.5. MATRIK SASARAN dan INDIKATOR KINERJA

Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program

NO. SASARAN STRATEGIS

PPATK SASARAN PROGRAM IKP

UNIT KERJA

Terwujudnya efektivitas

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT di Indonesia.

1. Meningkatnya

pemanfaatan

rekomendasi PPATK

dalam pencegahan

dan pemberantasan

TPPU dan TPPT.

Persentase

rekomendasi PPATK

yang ditindaklanjuti oleh

pemangku kepentingan

dalam pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

Deputi Bidang

Pemberantasan

2. Penguatan regulasi

serta meningkatnya

efektivitas layanan

hukum di bidang

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

1. Persentase

penataan regulasi di

bidang pencegahan

dan pemberantasan

TPPU dan TPPT.

2. Indeks kualitas

layanan hukum

PPATK.

Deputi Bidang

Pencegahan

3. Meningkatnya peran

pihak pelapor dalam

mitigasi risiko TPPU

dan TPPT.

Financial Integrity Index.

Commented [PK2]: Struktur organisasi pada PPATK dapat diberikan di bagian ini untuk memberi gambaran kepada pembaca bagaimana struktur PPATK, dan bagaimana sasaran strategis diturunkan pada program dan kegiatan berdasarkan es 1 dan es 2 Pada program, unit kerja yang bertanggung jawab adalah es 2 seperti pusdatin, biro umum dll. Apakah ada level es 1?

Page 33: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

33

NO. SASARAN STRATEGIS

PPATK SASARAN PROGRAM IKP

UNIT KERJA

4. Meningkatnya

kemanfaatan produk

intelijen keuangan

PPATK dalam

pencegahan dan

pemberantasan TPPU,

TPPT, dan tindak

pidana lain yang

berkaitan dengan

TPPU.

1. Persentase

pemanfaatan Hasil

Analisis guna

mendukung

pencegahan dan

pemberantasan

TPPU, TPPT, dan

tindak pidana lain

yang berkaitan

dengan TPPU.

2. Jumlah

kemanfaatan Hasil

Pemeriksaan dalam

asset recovery.

Deputi Bidang

Pemberantasan

5. Meningkatnya

kerjasama nasional

dan internasional

dalam pencegahan

dan pemberantasan

TPPU dan TPPT.

1. Persentase

kerjasama dengan

instansi dalam

negeri yang

ditindaklanjuti

berdasarkan lingkup

Memorandum of

Understanding

(MoU).

2. Persentase

rekomendasi

Indonesia dalam

pencegahan dan

pemberantasan

TPPU dan TPPT

yang diterima dalam

forum internasional.

6. Meningkatnya

kapabilitas pemangku

kepentingan dan

masyarakat dalam

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

1. Indeks kepuasan

masyarakat

terhadap akses dan

kualitas informasi

publik PPATK.

2. Indeks Efektivitas

Diklat Anti

Pencucian Uang

dan Pencegahan

TPPT. *)

Deputi Bidang

Pemberantasan

Page 34: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

34

NO. SASARAN STRATEGIS

PPATK SASARAN PROGRAM IKP

UNIT KERJA

7. Meningkatnya kualitas

sistem teknologi

informasi PPATK.

Indeks tata kelola

Teknolgi Informasi

PPATK*)

Pusat Teknologi

Informasi

8. Meningkatnya

kapabilitas organisasi

PPATK.

Nilai Reformasi

Birokrasi PPATK Sestama

9. Meningkatnya peran

APIP dalam

mendukung

peningkatan kinerja

PPATK.

1. Nilai IA-CM (Internal

Audit Capability

Model) internal audit

PPATK. *)

Inspektorat

2.5.1. Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan

NO. SASARAN STRATEGIS

PROGRAM SASARAN KEGIATAN IKK UNIT KERJA

1. Meningkatnya

pemanfaatan

rekomendasi PPATK

dalam pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

1. Meningkatnya efektivitas

pelaksanaan kebijakan

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

Persentase kebijakan

anti pencucian uang dan

pencegahan TPPT dalam

Komite Koordinasi

Nasional Pencegahan

dan Pemberantasan

TPPU yang dilaksanakan

oleh anggota Komite.

Direktorat

Kerjasama Dan

Hubungan

Masyarakat

2. Meningkatnya kualitas

hasil riset dan

pengembangan PPATK.

Indeks kualitas hasil riset

dan pengembangan.

Direktorat

Pemeriksaan, Riset,

Dan

Pengembangan

2. Penguatan regulasi serta

meningkatnya efektivitas

layanan hukum di bidang

pencegahan dan

1. Meningkatnya

pemenuhan regulasi di

bidang pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

Persentase pemenuhan

produk hukum di bidang

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

Direktorat Hukum

Page 35: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

35

NO. SASARAN STRATEGIS

PROGRAM SASARAN KEGIATAN IKK UNIT KERJA

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

2. Meningkatnya kualitas

layanan hukum PPATK Persentase pemenuhan

layanan hukum PPATK.

3. Meningkatnya peran

pihak pelapor dalam

mitigasi risiko TPPU dan

TPPT.

1. Meningkatnya kualitas

data pelaporan dari

pihak pelapor.

Persentase laporan yang

memenuhi kriteria unsur-

unsur laporan

berkualitas.

Direktorat

Pelaporan

2. Meningkatnya efektivitas

pengawasan kepatuhan

pihak pelapor.

Indeks kepatuhan pihak

pelapor.

Direktorat

Pengawasan

Kepatuhan

4. Meningkatnya

kemanfaatan produk

intelijen keuangan

PPATK dalam

pencegahan dan

pemberantasan TPPU,

TPPT, dan tindak pidana

lain yang berkaitan

dengan TPPU.

1. Meningkatnya kualitas

Hasil Analisis PPATK. Indeks kualitas Hasil

Analisis.

Direktorat Analisis

Transaksi

2. Meningkatnya kualitas

Hasil Pemeriksaan

PPATK.

Indeks kualitas Hasil

Pemeriksaan.

Direktorat

Pemeriksaan, Riset,

Dan

Pengembangan

3. Meningkatnya efektivitas

diseminasi produk

intelijen PPATK dan

pemberian dukungan

penanganan perkara.

Persentase perubahan

status perkara TPPU,

tindak pidana TPPT,

dan/atau tindak pidana

asal sebagai tindak lanjut

kegiatan pemberian

dukungan penanganan

perkara.

Direktorat

Kerjasama Dan

Hubungan

Masyarakat

5. Meningkatnya kerjasama

nasional dan

internasional dalam

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

1. Meningkatnya efektivitas

kerjasama dengan

instansi dalam negeri

dalam pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

Persentase

Memorandum of

Understanding (MoU)

yang dilakukan evaluasi.

Direktorat

Kerjasama Dan

Hubungan

Masyarakat

2. Meningkatnya

kepatuhan Indonesia

terhadap rekomendasi

Financial Action Task

Force (FATF).

Persentase kepatuhan

terhadap rekomendasi

Financial Action Task

Force (FATF).

6. Meningkatnya kapabilitas

pemangku kepentingan

dan masyarakat dalam

pencegahan dan

1. Meningkatnya

efektivitas layanan

informasi publik

PPATK.

Nilai keterbukaan

informasi publik PPATK.

Direktorat

Kerjasama Dan

Hubungan

Masyarakat

Page 36: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

36

NO. SASARAN STRATEGIS

PROGRAM SASARAN KEGIATAN IKK UNIT KERJA

pemberantasan TPPU

dan pencegahan TPPT.

2. Meningkatnya

kapabilitas pemangku

kepentingan dan

masyarakat dalam

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan pencegahan

TPPT.

Indeks efektivitas diklat

anti pencucian uang dan

pencegahan TPPT.

Pusat Pendidikan

Dan Pelatihan Anti

Pencucian Uang

Dan Pencegahan

TPPT

3. Meningkatnya kualitas

Pendidikan dan

pelatihan PPATK.

1. Indeks kualitas

pelaksanaan

pendidikan dan

pelatihan.

2. Indeks kepuasan

layanan manajemen

internal Pusdiklat

APU-PPT.

7. Meningkatnya kualitas

sistem teknologi

informasi PPATK.

1. Meningkatnya kualitas

sistem teknologi

informasi PPATK

Indeks tata kelola

teknologi informasi

PPATK*)

Pusat Teknologi

Informasi

2. Meningkatnya kualitas

layanan teknologi

informasi PPATK.

1. Indeks keamanan

informasi PPATK.

2. Indeks kualitas

layanan teknologi

informasi PPATK.

8. Meningkatnya

kapabilitas organisasi

PPATK.

1. Meningkatnya kualitas

pengelolaan manajemen

internal PPATK.

1. Nilai hasil

pengawasan sistem

kearsipan internal

PPATK.

2. Indeks tata kelola

aset PPATK.

3. Indeks kepuasan

layanan umum.

Biro Umum

2. Meningkatnya kualitas

pengelolaan kinerja dan

keuangan PPATK.

1. Opini Badan

Pemeriksa

Keuangan atas

Laporan Keuangan

PPATK.

2. Nilai Sistem

Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah

(SAKIP) PPATK.

Biro Perencanaan

Dan Keuangan

Page 37: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

37

NO. SASARAN STRATEGIS

PROGRAM SASARAN KEGIATAN IKK UNIT KERJA

3. Meningkatnya

profesionalisme

Aparatur Sipil Negara

PPATK.

Indeks profesionalisme

Aparatur Sipil Negara

PPATK.

Biro Sumber Daya

Manusia,

Organisasi, Dan

Tata Laksana 4. Meningkatnya kualitas

manajemen organisasi

dan ketatalaksanaan

PPATK

Indeks evaluasi

kelembagaan.

9. Meningkatnya peran

APIP dalam mendukung

peningkatan kinerja

PPATK.

1. Meningkatnya peran

Aparat Pengawas

Internal Pemerintah

dalam mendukung

peningkatan kinerja

PPATK.

Nilai IA-CM (Internal

Audit Capability Model)

internal audit PPATK. *)

Inspektorat

2. Meningkatnya efektivitas

pengawasan internal

PPATK.

Persentase pemenuhan

standar AAIPI (Asosiasi

Auditor Intern Pemerintah

Indonesia).

*)Untuk unit kerja inspektorat, pusdiklat dan PTI tidak memiliki Eselon 1 sehingga salah satu sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan ada yg

dijadikan sebagai sasaran program dan indikator kinerja program.

Struktur Organisasi PPATK

Page 38: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

38

Page 39: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

39

Page 40: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

40

BAB III

ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN

KERANGKA KELEMBAGAAN PPATK

3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional

Dalam RPJMN 2020-2024 yang memiliki tema “Terwujudnya Indonesia Maju yang

Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong”, pemerintah

menyusun 7 (tujuh) agenda pembangunan RPJMN IV tahun 2020-2024, salah satunya

adalah dengan memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas.

Pembangunan ekonomi dalam lima tahun ke depan diarahkan untuk meningkatkan

ketahanan ekonomi yang ditunjukkan oleh kemampuan dalam pengelolaan sumber daya

ekonomi, dan dalam menggunakan sumber daya tersebut untuk memproduksi barang

dan jasa bernilai tambah tinggi untuk memenuhi pasar dalam negeri dan ekspor. Hasilnya

diharapkan dapat mendorong pertumbuhan yang berkualitas yang ditunjukkan dengan

keberlanjutan daya dukung sumber daya ekonomi yang dimanfaatkan untuk peningkatan

kesejahteraan secara adil dan merata.

Selain itu terdapat beberapa tantangan perekonomian yang akan dihadapi tahun 2020-

2024 antara lain ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi yang stagnan, defisit

transaksi berjalan yang meningkat, revolusi industry 4.0 dan ekonomi digital.

Menghadapi tantangan tersebut peningkatan inovasi dan kualitas investasi merupakan

modal utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan

dan mensejahterakan secara adil dan merata.

Pembangunan ekonomi akan dilaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu: (1)

pengelolaan sumber daya ekonomi, dan (2) peningkatan nilai tambah ekonomi.

Arah kebijakan dalam rangka peningkatan nilai tambah ekonomi pada tahun 2020-2024

salah satunya adalah penguatan pilar dan daya saing ekonomi yang dilaksanakan

dengan strategi pendalaman sektor keuangan. Pendalaman sektor keuangan, baik

konvensional maupun syariah dilaksanakan dengan harmonisasi dan penguatan

Page 41: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

41

kebijakan sektor keuangan atas dasar kedaulatan, stabilitas dan integritas sistem

keuangan, prinsip kehati-hatian, serta pencegahan dan pemberantasan TPPU.

PPATK sebagai bagian dari Pemerintah, mendukung kebijakan Pemerintah yang

tertuang dalam RPJMN 2020-2024 sesuai dengan tugas dan fungsinya yang dalam hal

ini ikut berperan memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas

dengan cara mencegah dan memberantas TPPU dengan menjaga agar dana ilegal atau

dana hasil kejahatan tidak masuk dalam sistem keuangan yang berpotensi mengganggu

stabilitas sistem keuangan dan perekonomian Indonesia.

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi PPATK

NO. ARAH KEBIJAKAN STRATEGI

1. Penguatan riset dan pengembangan

anti pencucian uang dan pendanaan

terorisme.

1. Penguatan riset analisis strategis dan riset

tipologi.

2. Pemanfaatan Hasil Analisis dan Hasil

Pemeriksaan untuk advisory role PPATK

terhadap pemerintah dan Lembaga

Pengawas dan Pengatur.

3. Peningkatan kualitas riset dan

pengembangan tematik, mutakhir, strategis,

dan akurat.

2. Penguatan peran Komite Koordinasi

Nasional Pencegahan dan

Pemberantasan TPPU dalam

pencegahan dan pemberantasan

TPPU dan TPPT

1. Perumusan kebijakan dan strategi

pencegahan dan pemberantasan TPPU dan

TPPT yang efektif dan kolaboratif antar

instansi.

2. Peningkatan efektivitas pelaksanaan

kebijakan anti pencucian uang dan

pendanaan terorisme melalui Komite

Koordinasi Nasional Pencegahan dan

Pemberantasan TPPU.

Page 42: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

42

3. Peningkatan peran aktif PPATK dalam

memberikan rekomendasi pencegahan dan

pemberantasan TPPU dan TPPT.

4. Tersedianya dokumen roadmap pencegahan

dan pemberantasan TPPU dan TPPT tahun

2024-2044.

3. Optimalisasi peran Pusdiklat Anti

Pencucian Uang dan Pencegahan

Pendanaan Terorisme serta

peningkatan kualitas diklat Anti

Pencucian Uang dan Pencegahan

Pendanaan Terorisme kepada

pemangku kepentingan

1. Penguatan program-program diklat yang

relevan dengan perkembangan pencegahan

dan pemberantasan TPPU dan TPPT

nasional maupun global.

2. Perluasan cakupan diklat terpadu dengan

aparat penegak hukum, pihak pelapor

maupun instansi lainnya.

3. Tersedianya roadmap diklat anti pencucian

uang dan pendanaan terorisme 2024-2044.

4. Peningkatan pemahaman

masyarakat terhadap kerentanan

dan ancaman TPPU dan TPPT

1. Penguatan dukungan pemangku

kepentingan dan masyarakat dalam

pencegahan dan pemberantasan TPPU dan

TPPT.

2. Aktif dalam berbagai media sosial dalam

kampanye pencegahan dan pemberantasan

TPPU dan TPPT.

3. Optimalisasi peran Humas melalui

pengembangan inovasi dan metode public

outreach dengan memperhatikan segmentasi

publik.

5. Penataan regulasi di bidang

pencegahan dan pemberantasan

TPPU dan TPPT

1. Pemenuhan produk-produk hukum yang

berkualitas dan memiliki daya ungkit dalam

upaya pencegahan dan pemberantasan

TPPU dan TPPT.

Page 43: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

43

2. Pemenuhan informasi hukum mengenai

pencegahan dan pemberantasan TPPU dan

TPPT yang berkualitas dan mudah diakses.

6. Peningkatan kualitas layanan

hukum di bidang pencegahan dan

pemberantasan TPPU dan TPPT

1. Peningkatan kualitas pendapat hukum dan

kajian hukum di bidang pencegahan dan

pemberantasan TPPU dan TPPT.

2. Peningkatan kualitas bantuan hukum.

3. Peningkatan kualitas pemberian keterangan

ahli PPATK.

7. Penguatan program, kebijakan dan

strategi pembinaan pihak pelapor

yang terpadu dan berbasis risiko

1. Penguatan database pelaporan.

2. Peningkatan kualitas pelaporan dan sistem

pelaporan pihak pelapor.

3. Penguatan fungsi pembinaan dan

pengawasan kepatuhan terhadap pihak

pelapor berbasis risiko.

4. Penguatan koordinasi dengan Lembaga

Pengawas dan Pengatur, regulator, dan

instansi terkait dalam pembinaan pihak

pelapor.

5. Penguatan fungsi pencegahan melalui

mitigasi risiko TPPU dan TPPT pada pihak

pelapor.

8. Penguatan peran aktif PPATK

sebagai focal point dalam

pencegahan dan pemberantasan

TPPU dan TPPT di Indonesia

1. Perluasan kerjasama dengan instansi terkait

dalam rangka ekstensifikasi data untuk

mendukung proses analisis, pemeriksaan,

dan riset PPATK.

2. Optimalisasi kerjasama dengan instansi

terkait dalam rangka pemenuhan

rekomendasi FATF.

Page 44: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

44

3. Peningkatan peran PPATK dalam

membangun sinergi antar-instansi dalam

membangun rezim anti pencucian uang dan

pendanaan terorisme.

9. Penguatan posisi dan pengaruh

Indonesia/PPATK dalam hubungan

regional dan internasional

1. Penguatan peran diplomasi dalam forum

internasional untuk membuka akses

pertukaran informasi maupun asset tracing

dengan FIU/Negara lain.

2. Mempengaruhi setiap kebijakan internasional

untuk kepentingan Indonesia.

10. Peningkatan kualitas informasi

intelijen PPATK

1. Peningkatan kualitas Hasil Analisis dan Hasil

Pemeriksaan PPATK.

2. Penguatan kebijakan dan strategi di bidang

analisis dan pemeriksaan berbasis risiko.

3. Pelaksanaan analisis dan pemeriksaan

sistemik dan tematik.

11. Penguatan koordinasi yang efektif

dengan aparat penegak hukum dan

instansi terkait dalam rangka tindak

lanjut Hasil Analisis dan Hasil

Pemeriksaan PPATK

1. Penguatan koordinasi substansi dengan

aparat penegak hukum.

2. Efektivitas pemberian dukungan penanganan

perkara TPPU, tindak pidana terorisme, dan

tindak pidana lainnya.

3. Optimalisasi koordinasi pemantauan tindak

lanjut atas produk intelijen PPATK yang telah

disampaikan aparat penegak hukum maupun

instansi terkait.

12. Penguatan sistem Teknologi

Informasi PPATK

1. Peningkatan kualitas tata kelola dan

keamanan teknologi informasi PPATK.

2. Peningkatan keamanan sistem teknologi

informasi PPATK.

Page 45: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

45

3. Peningkatan kualitas infrastruktur teknologi

informasi PPATK.

4. Inovasi sistem teknologi informasi PPATK.

5. Integrasi sistem teknologi informasi PPATK.

13. Transformasi kelembagaan PPATK 1. Pelaksanaan reformasi birokrasi PPATK

yang berkelanjutan.

2. Penguatan peran Aparat Pengawas Internal

Pemerintah dalam mendukung kualitas

kinerja PPATK.

3. Penguatan fungsi manajemen risiko.

4. Penguatan kapabilitas sumber daya manusia

PPATK.

5. Penguatan implementasi manajemen kinerja,

anggaran, dan aset PPATK.

6. Penyempurnaan organisasi PPATK berbasis

proses bisnis.

3.3. Kerangka Regulasi

Kerangka regulasi jangka menengah merupakan kebutuhan regulasi dan/atau arah

rerangka regulasi yang akan dibentuk dan diarahkan untuk mendukung tercapainya

sasaran pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam RPJMN 2020-2024.

Kerangka regulasi disusun sebagai instrumen untuk memecahkan permasalahan yang

penting, mendesak, dan berdampak besar terhadap pencapaian sasaran pembangunan

nasional. Kerangka regulasi PPATK tahun 2020-2024 disusun dan diarahkan untuk

memfasilitasi, mendorong, dan/atau mengatur seluruh pemangku kepentingan terkait

dengan pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT di Indonesia.

Dalam kurun waktu tahun 2020-2024, PPATK akan menyusun beberapa peraturan

perundang-undangan yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan TPPU dan

TPPT, meliputi :

Page 46: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

46

1. Rancangan Undang-Undang tentang Pembatasan Transaksi Uang Kartal.

2. Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset Dalam Tindak Pidana.

3. Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 43 Tahun 2015 tentang Pihak Pelapor Dalam Pencegahan dan

Pemberantasan TPPU.

Diharapkan dalam kurun waktu lima tahun kedepan, semua usulan rancangan

peraturan perundang-undangan diatas dapat diselesaikan dengan baik dan tepat

waktu.

3.4. Kerangka Kelembagaan

Kerangka kelembagaan PPATK disusun untuk menjelaskan kebutuhan fungsi dan

struktur organisasi yang diperlukan dalam upaya pencapaian sasaran strategis, tata

laksana yang diperlukan antarunit organisasi, baik internal maupun eksternal, dan

pengelolaan sumber daya manusia secara kualitas maupun kuantitas.

Pengembangan organisasi merupakan salah satu pilihan kebijakan yang diambil dalam

lima tahun mendatang. Pengembangan organisasi dimaksudkan untuk menyelaraskan

antara sasaran strategis yang akan dicapai dengan organisasi PPATK.

PPATK akan melakukan langkah-langkah prioritas dalam penyempurnaan organisasi

yang mencakup antara lain:

1. Melakukan peninjauan kembali terhadap kedudukan, tugas dan fungsi unit-unit

organisasi. Melalui peninjauan ulang ini, dapat diidentifikasi tugas dan fungsi unit-

unit kerja yang perlu dipertajam, ditambahkan, dikurangi atau dialihkan ke unit kerja

lainnya.

2. Pembentukan unit-unit kerja yang dibutuhkan dalam rangka meningkatkan

efektifitas pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT. Kebutuhan terhadap

pembentukan unit kerja baru ini mencakup antara lain unit, unit penelitian dan

pengembangan dan kemungkinan adanya kantor-kantor perwakilan di daerah.

3. Pemisahan satu unit kerja menjadi dua unit yang terpisah dalam rangka

mempertegas ruang lingkup tugas dan fungsi. Pemisahan ini juga dimaksudkan

Page 47: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

47

untuk meningkatkan efektifitas dari unit kerja tersebut.

4. Penggabungan unit kerja dalam rangka efektivitas tugas dan fungsi. Hal ini juga

dengan mempertimbangkan hasil kajian terlebih dahulu, sehingga upaya

pencegahan dan pemberantasan TPPU dan TPPT dapat berhasil dengan lebih

efektif dan efisien.

Seiring dengan perkembangan organisasi PPATK, maka dalam lima tahun kedepan juga

akan diperhatikan adanya peningkatan kebutuhan kualitas dan jumlah sumber daya

manusia. Langkah-langkah prioritas yang dijalankan dalam rangka memenuhi kebutuhan

SDM ini antara lain adalah :

1. Implementasi jabatan fungsional pada seluruh fungsi PPATK.

2. Mengidentifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan

kompetensi individu Sumber Daya Manusia sesuai standar kompetensi jabatan

yang didudukinya.

3. Melakukan analisis beban kerja (ABK) dalam rangka mengidentifikasi kebutuhan

peningkatan jumlah sumber daya manusia PPATK.

Untuk dapat mewujudkan visi dan misi serta orientasi dari ketatalaksanaan, maka

penyempurnaan tatakelola ini harus terus dilakukan dan dilengkapi. Kerangka

kelembagaan yang dibutuhkan dalam rangka mendukung pelaksanaan visi dan misi

serta menerapkan reformasi birokrasi mencakup beberapa hal sebagai berikut:

1. Peningkatan koordinasi antara pemangku kepentingan dalam rangka mencegah dan

memberantas TPPU yang melibatkan Kementerian/Lembaga yang yang berkaitan

dengan penegakkan hukum.

2. Penguatan dan pengembangan kelembagaan untuk merespon dinamika kebutuhan

masyarakat dan pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan dan

memberantas TPPU dan TPPT. Skema restrukturisasi dan reorganisasi sebagai

antisipasi dan penanganan terhadap berkembangnya modus dan jumlah pelaku

TPPU.

3. Mengembangkan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan

Pendanaan Terorisme termasuk sertifikasi.

Page 48: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

48

Hasil yang diharapkan dapat dicapai dari penyempurnaan kerangka kelembagaan:

1. Terwujudnya penguatan kelembagaan PPATK dengan tingkat kompetensi yang

unggul sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi.

2. Meningkatnya kapasitas struktur dan tata kerja unit-unit organisasi dengan postur

organisasi yang right sizing untuk mewujudkan PPATK yang lebih profesional,

efektif, efisien, dan adaptif terhadap perubahan.

3. Terwujudnya penguatan kelembagaan dalam merespon dinamika kebutuhan

masyarakat dan pemangku kepentingan.

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PPATK

4.1. Target Kinerja Level Program

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA

PROGRAM

TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

I Program Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan TPPT

1 Meningkatnya

pemanfaatan

rekomendasi PPATK

dalam pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

Persentase rekomendasi

PPATK yang ditindaklanjuti

oleh pemangku kepentingan

dalam pencegahan dan

pemberantasan TPPU dan

TPPT.

25% 30% 35% 40% 45%

2 Penguatan regulasi serta

meningkatnya efektivitas

1. Persentase penataan

regulasi di bidang

90% 90% 95% 95% 100%

Page 49: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

49

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA

PROGRAM

TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

layanan hukum di bidang

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

2. Indeks kualitas layanan

hukum PPATK.

4.00 4.25 4.40 4.60 4.75

3 Meningkatnya peran

pihak pelapor dalam

mitigasi risiko TPPU dan

TPPT.

Financial Integrity Index. 6.0 6.2 6.4 6.6 6.8

4 Meningkatnya kapabilitas

pemangku kepentingan

dan masyarakat dalam

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

1. Indeks efektivitas diklat

anti pencucian uang dan

pencegahan TPPT. *)

2.50 2.60 2.70 2.85 3

2. Indeks kepuasan

masyarakat terhadap

akses dan kualitas

informasi publik PPATK.

3.50 3.60 3.70 3.80 3.90

5 Meningkatnya kerjasama

nasional dan

internasional dalam

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT.

1. Persentase kerjasama

dengan instansi dalam

negeri yang ditindaklanjuti

berdasarkan lingkup

Memorandum of

Understanding (MoU).

60% 65% 65% 70% 70%

2. Persentase rekomendasi

Indonesia dalam

pencegahan dan

pemberantasan TPPU

dan TPPT yang diterima

dalam forum

internasional.

25% 30% 35% 40% 45%

6 Meningkatnya

kemanfaatan produk

intelijen keuangan

1. Persentase pemanfaatan

Hasil Analisis guna

mendukung pencegahan

30% 35% 40% 45% 50%

Page 50: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

50

NO. SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA

PROGRAM

TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

PPATK dalam

pencegahan dan

pemberantasan TPPU,

TPPT dan tindak pidana

lain yang berkaitan

dengan TPPU.

dan pemberantasan

TPPU, TPPT, dan tindak

pidana lain yang

berkaitan dengan TPPU.

2. Jumlah kemanfaatan

Hasil Pemeriksaan dalam

asset recovery.

2 2 3 3 4

7 Meningkatnya kualitas

sistem teknologi informasi

PPATK.

Indeks tata kelola teknologi

informasi PPATK. *)

3.25 3.28 3.30 3.33 3.35

II Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PPATK

1 Meningkatnya kapabilitas

organisasi PPATK

Nilai Reformasi Birokrasi

PPATK.

81 84 86 88 88

2 Meningkatnya peran

Aparat Pengawas Internal

Pemerintah dalam

mendukung peningkatan

kinerja PPATK.

Nilai Internal Audit Capability

Model (IA-CM) internal audit

PPATK *)

3 3 3 4 4

*) Untuk unit kerja inspektorat, pusdiklat dan PTI tidak memiliki Eselon 1 sehingga salah satu sasaran kegiatan dan indikator ki nerja kegiatan ada yg

dijadikan sebagai sasaran program dan indikator kinerja program.

4.2. Target Kinerja Level Kegiatan

NO. KEGIATAN SASARAN

KEGIATAN

INDIKATOR

KINERJA

KEGIATAN

TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

I Program Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan TPPT

1 Pengelolaan Bidang

Hukum

1. Meningkatnya

pemenuhan

regulasi di bidang

pencegahan dan

pemberantasan

TPPU dan TPPT.

Persentase

pemenuhan produk

hukum di bidang

pencegahan dan

pemberantasan

TPPU dan TPPT.

90% 90% 95% 95% 100%

Page 51: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

51

NO. KEGIATAN SASARAN

KEGIATAN

INDIKATOR

KINERJA

KEGIATAN

TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

2. Meningkatnya

kualitas layanan

hukum PPATK.

Persentase

pemenuhan

layanan hukum

PPATK.

90% 90% 95% 95% 100%

2 Pelaksanaan

Kerjasama dan

Humas PPATK

1. Meningkatnya

efektivitas

pelaksanaan

kebijakan

pencegahan dan

pemberantasan

TPPU dan TPPT.

Persentase

kebijakan anti

pencucian uang

dan pencegahan

pendanaan

terorisme dalam

Komite Koordinasi

Nasional

Pencegahan dan

Pemberantasan

TPPU yang

dilaksanakan oleh

anggota Komite.

40% 45% 45% 50% 50%

2. Meningkatnya

efektivitas

diseminasi

produk intelijen

PPATK dan

pemberian

dukungan

penanganan

perkara.

Persentase

perubahan status

perkara TPPU,

TPPT, dan/atau

tindak pidana asal

sebagai tindak

lanjut kegiatan

pemberian

dukungan

penanganan

perkara.

65% 70% 70% 75% 75%

3. Meningkatnya

efektivitas

kerjasama

dengan instansi

dalam negeri

dalam

pencegahan dan

pemberantasan

TPPU dan TPPT.

Persentase

Memorandum of

Understanding

(MoU) yang

dilakukan evaluasi.

70% 75% 75% 80% 80%

4. Meningkatnya

kepatuhan

Indonesia

terhadap

rekomendasi

Financial Action

Task Force

(FATF).

Persentase

kepatuhan

terhadap

rekomendasi

Financial Action

Task Force (FATF).

60% 65% 65% 70% 70%

Page 52: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

52

NO. KEGIATAN SASARAN

KEGIATAN

INDIKATOR

KINERJA

KEGIATAN

TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

5. Meningkatnya

efektivitas

layanan informasi

publik PPATK.

Nilai keterbukaan

informasi publik

PPATK.

86 87 89 90 91

3 Pengelolaan

Teknologi Informasi

PPATK

1. Meningkatnya

kualitas layanan

teknologi

informasi PPATK.

1. Indeks

keamanan

informasi

PPATK.

400 400 468 468 536

2. Indeks kualitas

layanan

teknologi

informasi

PPATK.

3.15 3.20 3.25 3.30 3.35

2. Meningkatnya

kualitas sistem

teknologi

informasi PPATK

Indeks tata

kelola

teknologi

informasi

PPATK *)

3.25 3.28 3.30 3.33 3.35

4 Pengawasan

Kepatuhan Pihak

Pelapor

Meningkatnya

efektivitas

pengawasan

kepatuhan pihak

pelapor.

Indeks kepatuhan

pihak pelapor.

3 4 4 5 5

5 Pengawasan

Kewajiban

Pelaporan dan

Pembinaan Pihak

Pelapor

Meningkatnya kualitas

data pelaporan dari

pihak pelapor.

Persentase laporan

yang memenuhi

kriteria unsur-unsur

laporan berkualitas.

95% 96% 97% 99% 99%

6 Analisis Transaksi

dan Pengelolaan

Laporan

Masyarakat

Meningkatnya kualitas

Hasil Analisis PPATK.

Indeks kualitas

Hasil Analisis.

3.00 3.00 3.25 3.25 3.50

7 Pemeriksaan dan

Pengembangan

Riset TPPU

1. Meningkatnya

kualitas Hasil

Pemeriksaan

PPATK.

Indeks kualitas

Hasil Pemeriksaan.

3.30 3.35 3.40 3.45 3.50

2. Meningkatnya

kualitas hasil riset

dan

pengembangan

PPATK.

Indeks kualitas

hasil riset dan

pengembangan.

3.30 3.35 3.40 3.45 3.50

Page 53: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

53

NO. KEGIATAN SASARAN

KEGIATAN

INDIKATOR

KINERJA

KEGIATAN

TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

8 Pendidikan dan

Pelatihan Anti

Pencucian Uang

dan Pencegahan

Pendanaan

Terorisme

1. Meningkatnya

kualitas

pendidikan dan

pelatihan PPATK.

1. Indeks kualitas

pelaksanaan

pendidikan dan

pelatihan.

3.00 3.20 3.30 3.50 3.70

2. Indeks

kepuasan

layanan

manajemen

internal

Pusdiklat APU-

PPT.

3.00 3.10 3.30 3.50 3.60

2. Meningkatnya

kapabilitas

pemangku

kepentingan dan

masyarakat

dalam

pencegahan dan

pemberantasan

TPPU dan TPPT.

Indeks efektivitas

diklat anti

pencucian uang

dan pencegahan

pendanaan

terorisme *)

2.50 2.60 2.70 2.85 3.00

II Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya PPATK

1 Pengawasan Internal PPATK

1. Meningkatnya efektivitas pengawasan internal PPATK.

Persentase pemenuhan standar AAIPI (Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia).

70 75 80 90 90

2. Meningkatnya peran Aparat Pengawas Internal Pemerintah dalam mendukung peningkatan kinerja PPATK

Nilai Internal Audit Capability Model (IA-CM) internal audit PPATK. *)

3 3 3 4 4

2 Pengelolaan

Perencanaan dan

Keuangan PPATK

Meningkatnya kualitas

pengelolaan kinerja

dan keuangan

PPATK.

1. Indeks Opini

Badan

Pemeriksa

Keuangan atas

Laporan

Keuangan

PPATK.

5 (WTP)

5

(WTP)

5 (WTP)

5 (WTP)

5 (WTP)

Page 54: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

54

NO. KEGIATAN SASARAN

KEGIATAN

INDIKATOR

KINERJA

KEGIATAN

TARGET

2020 2021 2022 2023 2024

2. Nilai Sistem

Akuntabilitas

Kinerja

Instansi

Pemerintah

(SAKIP)

PPATK.

80.10 81 82 83 84

3 Pengelolaan SDM,

Organisasi, dan

Ketatalaksanaan

PPATK

1. Meningkatnya

profesionalisme

Aparatur Sipil

Negara PPATK.

Indeks

profesionalisme

Aparatur Sipil

Negara PPATK.

87 89 91 92 93

2. Meningkatnya

kualitas

manajemen

organisasi dan

ketatalaksanaan

PPATK

Indeks evaluasi

kelembagaan.

69 75 80 83 85

4 Pengelolaan

Ketatausahaan,

Kerumahtanggaan,

dan Perlengkapan

PPATK

Meningkatnya kualitas

pengelolaan

manajemen internal

PPATK.

1. Nilai hasil

pengawasan

sistem

kearsipan

internal

PPATK.

85 87 89 91 93

2. Indeks tata

kelola aset

PPATK.

4.00 4.25 4.50 4.75 5.00

3. Indeks

kepuasan

layanan

umum.

3.50 3.75 4.00 4.50 4.75

*)Untuk unit kerja inspektorat, pusdiklat dan PTI tidak memiliki Eselon 1 sehingga salah satu sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan ada yg

dijadikan sebagai sasaran program dan indikator kinerja program.

Page 55: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

55

4.3. Kerangka Pendanaan

KERANGKA PENDANAAN RENCANA STRATEGIS PPATK TA 2020-2024

KEMENTERIAN LEMBAGA : PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

KODE PROGRAM/ KEGIATAN

PROGRAM /

KEGIATAN

2020 2021 2022 2023 2024

Belanja Operasional

Belanja Non Operasional

Belanja Operasional

Belanja Non Operasional

Belanja Operasional

Belanja Non Operasional

Belanja Operasional

Belanja Non Operasional

Belanja Operasional

Belanja Non Operasional

078.01.06 Program Pencegahan dan Pemberantasan TPPU dan TPPT

14.147.591.000

85.020.490.000 20.523.270.000 95.299.621.000 20.784.804.390

95.959.920.898 21.054.184.812 97.938.698.403 21.331.646.646 97.305.313.522

3379 Pengelolaan Bidang Hukum

2.200.000.000

3.000.000.000

3.000.000.000

3.000.000.000

3.000.000.000

3380 Pelaksanaan Kerjasama dan Humas PPATK

11.621.105.000

10.150.000.000

10.856.689.750

11.639.520.000

12.346.209.750

3381 Pengelolaan Teknologi Informasi PPATK

41.200.000.000

59.199.621.000

59.199.621.000

59.199.621.000

59.199.621.000

3382 Pengawasan Kepatuhan Pihak Pelapor

1.600.000.000

1.600.000.000

1.600.000.000

1.600.000.000

1.600.000.000

3383

Pengawasan Kewajiban Pelaporan dan Pembinaan Pihak Pelapor

3.000.000.000

2.500.000.000

2.500.000.000

2.345.309.100

2.345.309.100

3384

Analisis Transaksi dan Pengelolaan Laporan Masyarakat

2.250.000.000

2.250.000.000

2.333.142.586

2.333.142.586

2.418.730.541

5232 Pemeriksaan dan Pengembangan Riset TPPU

12.000.000.000

10.000.000.000

9.008.096.000

9.225.452.278

9.283.597.849

Page 56: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

56

3365

Pendidikan dan Pelatihan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme

14.147.591.000

11.149.385.000

20.523.270.000

6.600.000.000

20.784.804.390

7.462.371.562

21.054.184.812

8.595.653.439

21.331.646.646

7.111.845.282

078.01.01 Program Dukungan Manajemen

84.466.478.000

33.006.855.000 154.423.654.000 31.027.000.000 158.278.909.360

31.304.533.333 162.249.822.381 31.582.066.667 166.339.862.792 31.859.600.000

3374 Pengawasan Internal PPATK

600.000.000

600.000.000

600.000.000

600.000.000

600.000.000

3375 Pengelolaan Perencanaan dan Keuangan PPATK

64.546.870.000

744.544.000

128.508.512.000

800.000.000

132.363.767.360

800.000.000

136.334.680.381

800.000.000

140.424.720.792

800.000.000

3376

Pengelolaan SDM, Organisasi, dan Ketatalaksanaan PPATK

13.200.000.000

11.300.000.000

11.577.533.333

11.855.066.667

12.132.600.000

3377

Pengelolaan Ketatausahaan, Kerumahtanggaan, dan Perlengkapan PPATK

19.919.608.000

18.462.311.000

25.915.142.000

18.327.000.000

25.915.142.000

18.327.000.000

25.915.142.000

18.327.000.000

25.915.142.000

18.327.000.000

Jumlah Biaya Operasional dan Non Operasional PPATK

98.614.069.000 118.027.345.000 174.946.924.000 126.326.621.000 179.063.713.750

127.264.454.231 183.304.007.193 129.520.765.069 187.671.509.438 129.164.913.522

Jumlah kerangka pendanaan 2020-2024 pada Program 078.01.06

99.168.081.000 115.822.891.000 116.744.725.288 118.992.883.214 118.636.960.168

Jumlah kerangka pendanaan 2020-2024 pada Program 078.01.01

117.473.333.000 185.450.654.000 189.583.442.693 193.831.889.047 198.199.462.792

Jumlah total kerangka pendanaan 2020-2024

216.641.414.000 301.273.545.000 306.328.167.981 312.824.772.262 316.836.422.960

Page 57: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

57

BAB V

PENUTUP

Risiko yang ditimbulkan oleh pencucian uang terhadap reputasi dan integritas sistem

keuangan suatu negara sangat signifikan. Oleh karena itu, seluruh instansi pemerintah

dan lembaga keuangan harus bekerja sama untuk mengembangkan program-program

dan sistem pengendalian internal di bidang anti pencucian uang dan memerangi

pendanaan terorisme. Program-program tersebut dapat dikategorikan ke dalam tiga unsur,

yaitu pencegahan, pemberantasan, dan kerja sama antarinstansi dalam negeri maupun

luar negeri. Unsur-unsur pencegahan dalam efektivitas rezim AML terlihat dari penerapan

Prinsip Mengenal Pengguna Jasa (PMPJ) oleh Pihak Pelapor, pelaporan transaksi

keuangan yang mencurigakan, dan pengawasan kepatuhan.

Tantangan yang dihadapi oleh PPATK pada masa mendatang semakin besar karena

pencucian uang merupakan kejahatan yang bersifat transnasional (transnational crime)

dan tidak mengenal batas negara (cross border crime) yang diakibatkan oleh berbagai

kejahatan, antara lain korupsi, terorisme, kejahatan perpajakan, kejahatan pasar modal,

kejahatan perbankan, perdagangan narkoba, perdagangan manusia, perusakan

lingkungan, maupun kejahatan lainnya sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) UU

Nomor 8 Tahun 2010.

Selain itu, harapan masyarakat terhadap upaya penegakkan hukum di Indonesia untuk

mengungkap kasus-kasus TPPU relatif sangat tinggi. Dengan demikian, diperlukan

strategi, kebijakan, dan langkah-langkah konkrit dalam upaya menjawab tantangan dan

harapan masyarakat tersebut melalui pelaksanaan program dan kegiatan yang berbasis

kinerja, serta berorientasi pada capaian hasil (outcome) maupun dampak (impact) bagi

pencegahan dan pemberantasan TPPU di Indonesia.

Renstra PPATK Tahun 2020-2024 disusun dengan memperhatikan kondisi lingkungan

dan sejalan dengan kebijakan pemerintah melalui RPJMN 2020-2024.

1. Renstra PPATK Tahun 2020-2024 merupakan panduan pelaksanaan tugas dan

Page 58: RENCANA STRATEGIS PPATK TAHUN 2020-2024ppid.ppatk.go.id/wp-content/uploads/2020/08/4.21-Draft-Rencana... · Didukung dengan tugas, fungsi, dan kewenangan PPATK sebagaimana tersebut

58

fungsi PPATK untuk lima tahun mendatang yang berfungsi sebagai berikut:

2. Menjadi dasar dalam penyusunan rencana kerja dan kinerja seluruh unit kerja

di lingkungan PPATK;

3. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antar unit kerja di

lingkungan PPATK;

4. Mendukung koordinasi antar unit kerja di lingkungan PPATK;

5. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan dengan

penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan;

6. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien, efektif, dan

berkelanjutan; dan

7. Menjadi dasar dalam penilaian kinerja seluruh jenjang jabatan/unit struktural

PPATK sampai dengan level individu.

Keberhasilan pelaksanaan Renstra PPATK Tahun 2020-2024 sangat ditentukan oleh

kesiapan kelembagaan, ketatalaksanaan, sumber daya manusia, sumber pendanaan,

dan komitmen seluruh pimpinan dan pegawai PPATK.

Oleh karena itu, semua unit kerja diharapkan dapat melaksanakannya secara akuntabel

dan selalu berorientasi pada peningkatan akuntabilitas kinerja PPATK. Selain hal

tersebut, untuk menjamin pelaksanaan keberhasilan pelaksanaan Renstra PPATK Tahun

2020-2024, PPATK akan melakukan evaluasi setiap tahun dan apabila diperlukan dapat

dilakukan revisi muatan Renstra PPATK Tahun 2020-2024.