RENCANA STRATEGIS - kemlu.go.id · BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT PERWAKILAN RI I.1 Kondisi...
Transcript of RENCANA STRATEGIS - kemlu.go.id · BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT PERWAKILAN RI I.1 Kondisi...
i
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) KBRI Warsawa tahun 2015‐2019 ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI No. 5 tahun 2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) tahun 2015‐2019 dan Rencana Strategis Kementerian Luar Negeri RI tahun 2015‐2019.
Renstra KBRI Warsawa tahun 2015‐2019 dibuat sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran setiap Program Pemerintah yang akan dilakukan selama 5 (lima) tahun dalam mewujudkan tugas dan fungsi dalam menjalankan politik luar negeri, hubungan luar negeri dan diplomasi di wilayah akreditasi. Renstra ini berdasarkan Visi Kementerian Luar Negeri RI tahun 2015‐2019 yaitu “Terwujudnya Wibawa Diplomasi guna Memperkuat Jati Diri Bangsa sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat”. Renstra ini memuat hal‐hal mengenai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan yang dihadapi KBRI Warsawa
Dengan disusunnya Renstra ini diharapkan KBRI Warsawa dapat mewujudkan suatu perwakilan RI di luar negeri yang efektif, transparan dan akuntabel dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi mewakili Pemerintah RI di wilayah akreditasi yang meliputi wilayah Republik Polandia.
ii
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
DAFTAR ISI
Halaman
SURAT KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN
KATA PENGANTAR I
DAFTAR ISI ii
BAB I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT PERWAKILAN RI
I.1 Kondisi Umum 1
I.2 Analisis SWOT 3
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, SASRAN STRATEGIS PERWAKILAN RI
II.1 Visi Perwakilan RI 4
II.2 Misi Perwakilan RI 4
II.3 Tujuan Perwakilan RI 5
II.4 Sasaran Strategis Perwakilan RI 6
LAMPIRAN
Lampiran I Matriks Arah Kebijakan dan Strategi 10
Lampiran II Matriks Target Kinerja 15
Lampiran III
Matriks Indeks Peningkatan kegiatan diplomasi dan kerja sama internasional
17
1
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
BAB
I KONDISI UMUM DAN ANALISIS SWOT PERWAKILAN RI
I.1. Kondisi Umum
Hubungan diplomatik RI‐Polandia dibuka pada tahun 1955 telah berjalan dengan baik tanpa adanya masalah dan hambatan yang berarti serta menunjukkan kecenderungan peningkatan. Polandia menilai bahwa Indonesia memiliki peranan dan pengaruh yang besar dalam tatanan internasional terutama di kawasan ASEAN dan juga dalam organisasi‐organisasi besar lainnya seperti PBB, G‐20 dan APEC.
Pada tahun 2013, Polandia telah menerbitkan buku putih pertahanan yang menempatkan NATO sebagai prioritas utama Polandia dalam pengembangan kerja sama pertahanan, diikuti dengan negara‐negara di kawasan Eropa Tengah dan Timur (Eastern Partnership) dan setelahnya dengan major power lainnya di luar kawasan seperti China dan India.
Sepanjang tahun 2014, Polandia tetap menunjukkan konsistensi dukungan terhadap kebijakan memperluas dan memperdalam integrasi Uni Eropa, melalui kelompok Visegrad maupun skema Eastern Partnership, dengan mendukung bergabungnya negara‐negara di kawasan Balkan dan Eropa Timur ke dalam Uni Eropa.
Secara umum, kondisi politik dalam negeri Polandia tahun 2014 relatif kondusif. Namun sempat bergulir mosi tidak percaya terdahap pemerintahan Perdana Menteri Donald Tusk saat itu. Terpilihnya PM Donald Tusk sebagai Presiden Dewan Eropa pada tanggal 30 Agustus 2014 membuat perubahan pemerintahan. Sebagai pengganti PM Tusk, Presiden Bronislaw Komorowski mengangkat Ketua Parlemen Ewa Kopacz menjadi PM Polandia.
Selain kepemimpinan di Uni Eropa, Polandia juga memegang posisi strategis di NATO. Sesuai keputusan KTT NATO di Newport, Wales, tanggal 4‐5 September 2014 menegaskan bahwa Rapid Response Forces Unit (RRFU) akan ditempatkan di Polandia. Unit ini merupakan pasukan NATO yang dapat dimobilisasi secara cepat jika terjadi serangan terhadap negara‐negara anggota NATO. Di samping itu, Polandia akan menjadi tuan rumah KTT NATO pada tahun 2016.
Secara geo‐ekonomi, letak geografis Polandia yang strategis di ‘jantung’ Eropa dengan didukung oleh jumlah penduduk yang besar, tingkat infrastruktur yang memadai, Polandia merupakan entry point strategis bagi pengembangan ekspor Indonesia ke kawasan Eropa Tengah dan Timur. Saat ini Polandia merupakan mitra dagang ke‐3 terbesar di wilayah Eropa Tengah dan Timur.
Hal ini didukung oleh data tingkat pertumbuhan GDP Polandia yang dalam 3 tahun terakhir terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2014 GDP meningkat Polandia tumbuh sebesar 3,3% dan tahun 2013 sebesar 1,6%. Sektor industri Polandia juga menunjukkan trend peningkatan. Tahun 2014 sektor industri Polandia tumbuh sebesar 4,3%. Secara keseluruhan kinerja ekonomi Polandia termasuk negara yang pertumbuhan ekonominya menjanjikan dibanding rata‐rata negara EU11 (Latvia, Lithuania, Estonia, Polandia, Rep. Ceko, Slovakia, Hongaria, Slovenia, Rumania dan Bulgaria).
2
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
Indonesia masih belum terlalu dikenal di Polandia. Meskipun jumlah kunjungan wisatawan asal Polandia menunjukkan kenaikan rata‐rata 18‐19%, namun angka tersebut masih belum signifikan menunjukkan potensi sesungguhnya. Bila dilihat dari jumlah outbound tourism asal Polandia sejumlah 14,8 juta (2014), masih terdapat potensi besar peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia. Promosi mengenai berbagai potensi pariwisata Indonesia perlu terus giat dilaksanakan untuk mencapai target peningkatan wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia.
Integrasi Polandia ke dalam Uni Eropa juga berpengaruh dan mendorong kebangkitan
kehidupan seni dan budaya. Tidak sedikit proyek‐proyek budaya yang mendapatkan dana dari
sumbangan Uni Eropa. Kegiatan/proyek kebudayaan makin bertambah dan berkembang antara
lain festival, pameran, konser/pertunjukan, dan seminar. Tidak hanya dukungan dana terhadap
kegiatan seni budaya, Uni Eropa juga mendukung perbaikan atau penambahan fasilitasnya
misalnya renovasi gedung‐gedung bersejarah, gedung‐gedung fasilitas budaya seperti sekolah
seni, pusat kebudayaan atau museum (misalnya Frederic Chopin Museum di Warsawa),
pembangungan gedung baru (misalnya Opera Nova di Bydgoszcz, Copernicus Science Centre di
Warsawa dan Gedung Nasional Simfoni Orkestra di Katowice).
Sebagai anggota Uni Eropa, pelaksanaan kebijakan politik budaya Polandia sejalan dengan kebijakan budaya Uni Eropa. Kebijakan tersebut diimplementasikan dengan menempatkan budaya dalam pusat integrasi Eropa (mengingat banyak persamaan/kemiripan kebudayaan bangsa‐bangsa Eropa), ikut mempromosikan berbagai kerjasama dan prestasi seni budaya yang telah dikembangkan bersama, dan memperluas hubungan seni budaya Eropa dengan wilayah lainnya.
Pelaksanaan kebijakan seni budaya ini bertujuan untuk mempromosikan keragaman dan dialog antar budaya, mempromosikan budaya sebagai elemen hubungan internasional Uni Eropa, meningkatkan pengetahuan mengenai kebudayaan dan sejarah bangsa Eropa, melestarikan dan perlindungan warisan budaya Eropa, melakukan pertukaran seni budaya (yang bersifat non‐komersil), saling memperkenalkan karya seni, mendukung bekerjasama dalam bidang seni budaya antar masyarakat negara‐negara Eropa, serta mendukung kreativitas seni dan sastra.
Di bidang pendidikan, dengan bergabungnya Polandia dalam Uni Eropa, standar‐standar pendidikan tinggi di Polandia menerapkan peraturan Bologna process yang digunakan seluruh negara‐negara Uni Eropa lainnya. Sistem penilaian mengunakan ECTS (European Credit Transfer and Accumulation System) dan pembagian tiga tingkat studi yaitu 1) Bachelor, 2) Master, 3) PhD. Begitu pula dengan kemampuan berbahasa asing, terutama Bahasa Inggris, mulai meningkat. Banyak masyarakat Polandia bekerja di luar negeri dan banyak mahasiswa berpatisipasi dalam program beasiswa Erasmus. Oleh karena itu, masyarakat Polandia menjadi lebih mobile dan terbuka. Beberapa universitas negeri terkemuka di Polandia adalah Warsaw University, Jagiellonian University di Kraków, Nicolaus Copernicus University di Toruń, dan Adam Mickiewicz University di Poznań.
KBRI Warsawa melakukan upaya perlindungan terhadap WNI dengan menetapkan tiga langkah strategis yaitu langkah pencegahan (prevention), deteksi dini (early warning), dan penanganan kasus secara cepat dan tepat (immediate response). Hingga akhir tahun 2014, jumlah WNI/ TKI yang bermukim di Polandia sebanyak 234 orang. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan tahun‐tahun sebelumnya yaitu tahun 2013 sebanyak 219 orang, 2012 sebanyak 177, dan tahun 2011 sebanyak 189 orang.
3
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
I n t e r n a l
E x t e r n a l
Su p p o r t B
a r r i e r
I.2. Analisis SWOT
Strengths (S)
S1. Perjanjian dan MoU yang telah disepakati;
S2. Penguasaan ketrampilan dan keahlian yang dimiliki para staf KBRI;
S3. Adanya komunitas WNI yang aktif mendukung kegiatan KBRI.
Weaknesses (W)
W1. Keterbatasan jumlah staf KBRI Warsawa;
W2. Kualitas sarana dan prasarana KBRI yang belum memadai;
W3. Kerjasama dengan instansi di Pusat yang masih lemah.
Opportunities (O)
O1. Letak strategis dan pertumbuhan ekonomi Polandia yang positif;
O2. Kualitas infrastruktur Polandia yang baik dan tingginya minat dunia usaha kedua negara untuk menjalin bisnis;
O3. Adanya prosedur dan aturan yang jelas terhadap WN Asing di Polandia;
O4. Pemberian fasilitas bebas visa bagi WN Polandia yang akan berkunjung ke Indonesia;
O5. Berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Threats (T) T1. Kompetisi dari negara‐negara yang
telah terlebih dahulu memasuki pasar Polandia;
T2. Penerapan dan standar EU yang ketat dalam bidang perdagangan;
T3. Kompetisi ketat (persaingan) hubungan udara untuk koneksivitas;
T4. Kurang tanggapnya para pemangku kepentingan di Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan Polandia.
4
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
BAB
II VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN RI
II.1. Visi Perwakilan RI
Sejalan dengan visi Kementerian Luar Negeri RI “Terwujudnya Wibawa Diplomasi guna Memperkuat Jati Diri Bangsa Indonesia sebagai Negara Maritim untuk Kepentingan Rakyat”, maka KBRI Warsawa dalam menjalankan tugas dan fungsi diplomasi di negara akreditasi menetapkan visi yaitu:
“Terwujudnya Kepentingan Nasional melalui Peningkatan Hubungan dan Kerja Sama Indonesia – Polandia” Beberapa komponen dalam pernyataan Visi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Terwujudnya adalah kondisi tercapainya suatu tujuan secara konkrit.
b. Kepentingan Nasional adalah, pemenuhan tujuan yang ingin dicapai dalam kerangka
hubungan kerjasama yang dilakukan dengan negara akreditasi sesuai dengan amanat
yang telah tertuang dalam Undang‐Undang Dasar 1945, yakni mencapai Indonesia yang
sejahtera, demokratis dan berkeadilan.
c. Peningkatan Hubungan adalah bertambah kuatnya ikatan para pihak dari kondisi
sebelumnya.
II.2. Misi Perwakilan RI
Berdasarkan pernyataan visi diatas, KBRI Warsawa menetapkan 2 (dua) misi untuk kurun waktu 2015 – 2019, sebagai pedoman dalam upaya mencapai visi tersebut, yaitu:
Memperkuat peran adalah menambah /meningkatkan partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
Memajukan adalah, mencapai atau membawa kepada suatu keadaan yang lebih baik.
Kepentingan Nasional adalah, pemenuhan tujuan yang ingin dicapai dalam kerangka hubungan kerjasama yang dilakukan dengan negara akreditasi sesuai dengan amanat yang telah tertuang dalam Undang‐Undang Dasar 1945, yakni mencapai Indonesia yang sejahtera, demokratis dan berkeadilan.
MISI 1:
Memperkuat peran KBRI Warsawa dalam memajukan kepentingan nasional di Polandia
5
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
Meningkatkan adalah, upaya untuk menaikkan/menambah/memajukan
Kapasitas adalah, daya dan kemampuan yang dimiliki oleh suatu organisasi
Mumpuni adalah, mampu melaksanakan tugas dengan baik; menguasai keahlian (kecakapan,keterampilan) tinggi.
II.3. Tujuan Perwakilan RI
Berdasarkan Visi dan Misi Kementerian Luar Negeri 2015‐2019 dan Visi dan Misi KBRI Warsawa 2015‐2019, maka dirumuskan Tujuan‐tujuan strategis yang hendak dicapai oleh KBRI Warsawa pada periode 2015‐2019 sebagai berikut:
1. Peran Perwakilan RI yang berpengaruh dalam hubungan bilateral dengan Polandia
Peran, adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
Berpengaruh,adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu‐isu bilateral.
Hubungan bilateral, adalah hubungan yang melibatkan dua belah pihak.
Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019 melalui peningkatan hubungan bilateral dan peran Indonesia di organisasi internasional. Target dari tujuan ini sebagaimana tabel di bawah.
Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015
Target 2019
Peran Perwakilan RI yang berpengaruh dalam hubungan bilateral dengan Polandia
Indeks peran Perwakilan RI 96,10% 97,60%
2. Nilai manfaat ekonomi, keuangan dan pembangunan yang optimal melalui upaya diplomasi KBRI Warsawa di Negara‐negara akreditasi dan organisasi internasional
Nilai manfaat ekonomi,adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antara negara.
Optimal,adalah yang terbaik, tertinggi, dan paling menguntungkan.
Diplomasi,adalahsemua tindakan terkait representing, protecting negotiating, reporting and promoting kepentingan RI yang dilakukan oleh KBRI Warsawa dengan sasaran pemerintah dan masyarakat negara‐negara akreditasi serta negara‐negara anggota organsiasi internasional yang menjadi akreditasi KBRI Warsawa.
MISI 2:
Meningkatkan kapasitas KBRI Warsawa yang mumpuni dalam mendukung misi diplomasi di Polandia
6
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
Tujuan ini diukur melalui indikator yang disertai dengan target sampai dengan 2019 melalui pengukuran seberapa besar target KBRI Warsawa yang tercapai dalam rangka peningkatan nilai perdagangan dengan Indonesia, nilai investasi asing ke Indonesia, jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia dan jumlah realisasi kerja sama bilateral dengan organisasi internasional.
Target dari tujuan ini sebagaimana tabel di bawah.
Tujuan Indikator Kinerja Utama Target 2015 Target 2019
Nilai manfaat ekonomi,
keuangan dan
pembangunan yang
optimal melalui upaya
diplomasi KBRI Warsawa
di Negara‐negara
akreditasi dan organisasi
internasional
Persentase peningkatan nilai perdagangan
35% USD 938 juta
35% USD 1,31 milyar
Persentase peningkatan Jumlah wisatawan
35% 15.000 orang
35% 37.500 orang
Persentase pningkatan Nilai Investasi
35% USD 4,4 juta
35% USD 5,28
juta
II.4. Sasaran Strategis Perwakilan RI
Sasaran strategis merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis KBRI Warsawa sekaligus merupakan dasar dan landasan yang kuat untuk mengendalikan dan memantau pencapaian kinerja Perwakilan serta menjamin suksesnya pelaksanaan rencana jangka panjang Perwakilan yang sifatnya komprehensif.
6 (enam) Sasaran Strategis utama KBRI Warsawa yang hendak dicapai pada periode 2015‐2019 adalah sebagai berikut:
1. Menguatnya peran KBRI Warsawa dalam mendukung pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia dan perbatasan/pengembangan infrastruktur maritim Indonesia/ kerjasama bilateral dan isu‐isu global.
Menguatnya,adalah bertambah kuat dari kondisi sebelumnya.
Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
Pengembangan,adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan
Infrastruktur,adalah prasarana
Poros Maritim,adalah doktrin yang menyatakan Indonesia sebagai kekuatan maritim yang bersatu (unity), sejahtera (prosperity), dan berwibawa (dignity).
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Menguatnya peran KBRI Warsawa dalam mendukung pengembangan infrastruktur poros maritim Indonesia dan perbatasan/pengembangan infrastruktur maritim
Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif KBRI Warsawa yang di tindak
80% 80% 80% 80% 80%
7
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Indonesia/ kerjasama bilateral dan isu‐isu global.
lanjuti Stakeholder
2. Peningkatan peran KBRI Warsawa dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di Polandia.
Meningkat, adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
Peran, adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.
Mendukung,adalah menyokong atau membantu.
Penguatan,adalah meningkatkankeunggulan / tidak mudah goyah.
Pengaruh, adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yg ikut membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang atau pengambil kebijakan dalam suatu entitas.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan peran KBRI Warsawa dalam mendukung peningkatan pengaruh Indonesia di Polandia
Persentase realisasi rencana aksi / inisiatif yang diimplementasi‐kan.
70% 70% 75% 80% 85%
3. Peningkatan peran KBRI Warsawa dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Meningkat, adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya
Peran, adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif
Menciptakan,adalah membuat/mengadakan sesuatu yang baru.
Nilai manfaat ekonomi,adalah jumlah nominal manfaat secara ekonomi, keuangan, dan pembangunan yang dihasilkan oleh berbagai kerja sama dan hubungan perdagangan, investasi, dan pariwisata antara negara.
Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan, ketenteraman.
8
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Peningkatan peran KBRI Warsawa dalam menciptakan nilai manfaat ekonomi dan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia
Persentase peningkat‐an TTI
35% 35% 35% 35% 35%
4. Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Warsawa di Polandia.
Menguat, adalah meningkatkankeunggulan / tidak mudah goyah
Diplomasi soft power, adalah penyelenggaraan hubungan Indonesia dengan negara‐negara dan entitas internasional lain dengan menggunakan kemampuan untuk menarik perhatian dan bekerja sama, mengubah dan mempengaruhi opini publik dan sosial melalui bebebagai saluran.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Menguatnya peran soft power diplomasi yang dilakukan oleh KBRI Warsawa di Polandia
Persentase publik di Polandia yang berpandangan positif terhadap Indonesia
70% 70% 75% 80% 85%
5. Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora Indonesia.
Meningkat,adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya.
Pelayanan,adalah tindakan, bantuan, persiapan, dan pengurusan dokumen dan perizinandalam hal kekonsuleran, keimigrasian, ketenagakerjaan, pendidikan dan perhubungan, danlain‐lain.
Perlindungan,adalah pertolongan, pembelaan, pendampingan, dan penyediaan bantuanhukum dan sosial dari Perwakilan RI di luar negeri bagi WNI dan BHI yang terkena kasus diluar negeri.
WNI,adalah orang yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia.
BHI,adalah Badan Hukum yang berkedudukan di Indonesia dan didirikan menurut peraturanperundangan Indonesia.
Diaspora,adalah warga negara Indonesia, keturunannya, dan orang yang memiliki darahIndonesia yang menetap di luar negeri.
9
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya pelayanan dan perlindungan WNI/BHI serta pemberdayaan diaspora Indonesia
Persentase permasalahan WNI dan BHI di Polandia yang diselesaikan
90% 90% 90% 90% 90%
Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran
90% 90% 90% 90% 90%
6. Meningkatnya penerapan Manajemen Kinerja dan Anggaran yang akuntabel.
Meningkat,adalah bertambah tingkatan/kuat dari kondisi sebelumnya
Dukungan,adalah sokongan atau bantuan
Manajemen, adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran secara efektif dan efisien.
Akuntabel,adalah dapat dipertanggungjawabkan dan harus mencapai sasaran baik fisik maupun keuangan.
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Utama Target
2015 2016 2017 2018 2019 Meningkatnya penerapan Manajemen Kinerja dan Anggaran yang akuntabel.
Nilai hasil evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) perwakilan yang dilakukan oleh Itjen dan BPO.
63,28 (B) 71 (BB) 75 (BB) 78 (BB) 80(BB)
Persentase realisasi anggaran (SP2D) terhadap alokasi DIPA Perwakilan
87% 98% 98% 98% 98%
10
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
Lampiran I : Matriks Arah Kebijakan dan Strategi
No. Arah Kebijakan
Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan
1. Penguatan diplomasi maritim dalam rangka menjaga kedaulatan Indonesia
Mempertahankan integritas wilayah NKRI
Melakukan pendekatan secara pro‐aktif kepada berbagai pihak di peme‐rintahan, parlemen, dan masyarakat sipil di negara akreditasi untuk mencegah anasir‐anasir anti NKRI dan anti kebijakan Pemri
Mendorong peningkatan kerja sama dalam bidang keamanan dan keselamatan laut,serta search and rescue, penanganan bencana di laut, serta perlindungan lingku‐ngan laut.
Menjajaki kerja sama dengan negara akreditasi dan IMO dalam bidang keamanan dan keselamatan laut,serta search and rescue, penanganan bencana di laut, serta perlindungan lingkungan laut.
Meningkatkan upaya‐upaya diplomasi dalam mewujud‐kan kerangka kerja sama maritim yang mendukung perwujudan konektivitas maritim dan mengedepan‐kan jati diri Indonesia sebagai negara maritim
Menjajaki kerjasama dan bantuan yang dapat diberikan oleh pemerintah dan pihak swasta negara akreditasi di bidang pembangunan infrastruktur maritim di Indonesia.
Memperjuangkan kepenti‐ngan Indonesia sebagai poros maritim dunia dalam forum‐forum Internasional
Memperjuangkan kepenti‐ngan Indonesia sebagai poros maritim dunia dalam forum IMO
Membantu pembangunan kekuatan pertahanan maritim melalui diplomasi pertahanan dengan berbagai negara sahabat.
Mendorong kerja sama dalam bidang transfer teknologi alutsista pertahanan maritim dengan negara‐negara akreditasi.
2. Peningkatan peran dan pengaruh Indonesia sebagai negara middle
power di dunia internasional,
Mengintensifkan kerja sama bilateral, regional dan inter‐nasional dalam menanggula‐ngi kejahatan transnasional, seperti: korupsi, terorisme, penyelundupan manusia, perdagangan orang, perda‐
Mengintensifkan kerja sama dengan negara‐negara akreditasi dalam menang‐gulangi kejahatan trans‐nasional, seperti: korupsi, terorisme, penyelundupan manusia, perdagangan orang,
11
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
No. Arah Kebijakan
Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan
gangan gelap narkoba, perompakan perdagangan senjatailegal, illegal fishing.
perdagangan gelap narkoba, perompakan perdagangan senjatailegal, illegal fishing.
Memperkuat dialog dan kerja sama konstruktif di bidang pemajuan demokrasi, pemajuan dan perlindungan HAM, toleransi agama, di forum Internasional.
Memperkuat dialog dan kerja sama konstruktif dengan pihak pemerintah dan non permerintah seperti anggota perlemen, akademisi, aktivis HAM, aktivis LSM, tokoh masyarakat dan agama di negara‐negara akreditasi di bidang pemajuan demokrasi, pemajuan dan perlindungan HAM, toleransi agama, di forum Internasional.
Meningkatkan peran Indonesia di tingkat global dan internasional melalui penguatankerja sama bilateral, khususnya dengan negara mitra strategis dan organisasi intra danantar kawasan.
Meningkatkan peran Indonesia di tingkat global melalui kerja sama bilateral dengan Polandia sebagai mitra strategis Indonesia.
Menggunakan diplomasi publik yang berkarakter soft power Indonesia melalui kerja
sama kebudayaan, pemberian beasiswa, people to people contact, jejaring diasporaIndonesia
Meningkatkan kegiatan promosi budaya, pariwisata, kerja sama pendidikan serta mengintensifkan pendekatan dan upaya‐upaya pembinaan masyarakat Indonesia di luar negeri.
Mengelola dan memperkuat jaringan alumni asing penerima beasiswa Indonesia danjaringan alumni WNI penerima beasiswa asing untuk memperkuat diplomasi publik.
Membina dan memberdayakan jaringan alumni penerima beasiswa Indonesia dan WNI penerima beasiswa Negara‐negara akreditasi serta kalangan Indonesianistsuntuk memajukan kepentingan Indonesia.
Mendorong keterwakilan WNI pada badan‐badan internasional baik secara
Meningkatkan peran aktif Indonesia dalam IMO, termasuk mendorong
12
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
No. Arah Kebijakan
Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan
profesionalmaupun melalui keterlibatan aktif dalam kelompok kerja dan penyusunan norma‐norma
di tingkat internasional.
sebanyak‐banyaknya WNI untuk bekerja pada IMO, ICO, ISO, dan ICCO.
Memanfaatkan keanggotaan Indonesia pada forum internasional untuk menyuarakandan mendorong inisiatif‐inisiatif baru yang mengakomodasi kepentingan nasional dan
kepentingan negara berkembang.
Memanfaatkan keanggotan Indonesia pada organisasi internasional untuk menyuarakandan mendorong inisiatif‐inisiatif baru yang mengakomodasi kepentingan nasional dankepentingan negara berkembang.
3. Peningkatan diplomasi
ekonomi
Memperluas dan meningkatkan akses pasar bagi produk barang dan jasa Indonesia, serta meningkatkan arus investasi, dan pariwisata ke Indonesia, serta mendorong perlindungan pasar domestik dari praktek perdagangan yang tidak adil.
Mengupayakan peningkatan kunjungan misi dagang/ pengusaha dari negara akreditasi dan sebaliknya, termasuk menfasilitasi businessmatchmaking dan kunjungan Menteri/pejabat tinggi yang terkait dengan isu ekonomi.
Memperkuat diplomasi Indonesia pada pasar prospektif
Mengembangkan jejaring bisnis dan market intelligence produk Indonesia di negara akreditasi.
Mendorong perluasan potensi perdagangan, investasi, pariwisata, dan pengembangan infrastruktur maritim serta pengelolaan kekayaan maritim.
Mengadakan temu bisnis di pengembangan TTI dan infrastruktur maritim serta pengelolaan kekayaan maritim
Mendorong masuknya investasi asing pada sektor‐sektor prioritas bagi Indonesia, serta memfasilitasi dan mendorong serta melindungi investasi Indonesia di luar negeri. Perhatian khusus diberikan pada Perjanjian Promosi
Mengimplementasikan perjanjian/MoU di bidang investasi, khususnya P4M agar lebih menguntungkan Indonesia.
13
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
No. Arah Kebijakan
Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan
dan Perlindungan Penana‐man Modal (P4M) bilateral serta kelanjutan perundingan perjanjian investasi.
Mendorong implementasi kerja sama perdagangan dan investasi yang berim‐bang dan berkelanjutan.
Meningkatkan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di bidang perdagangan dan investasi
4. Peningkatan kualitas pelayanan dan perlindungan WNI dan BHI diluar negeri serta pemberdayaan diaspora
Memastikan kehadiran negara dalam pelayanan dan perlindungan WNI/BHI di luarnegeri dengan menge‐depankan kepedulian dan keberpihakan.
Secara pro aktif melakukan pendekatan dan kegiatan ‘menjemput bola’ pembinaan terhadap WNI yang tersebar di berbagai kota di negara‐negara akreditasi.
Memperkuat sinergi dalam Perlindungan WNI di luar negeri dengan Komunitas Indonesia di luar negeri serta pelayanan dan pemberdaya‐an Diaspora dan Masyarakat Madani
Memberdayakan jaringan WNI dan diaspora di Negara‐negara akreditasi sebagai kontrol sosial untuk mem‐bantu mendeteksi dini, melakukan pencegahan dan respon pertama terhadap WNI yang menghadapi masalah berat.
5. Peningkatan kerja sama dengan seluruh pemang‐ku kepentingan
Mendorong implementasi komitmen nasional atas kesepakatan bilateral, regional, interregional, multilateral, dan global.
KBRI Warsawa mengingatkan dan memantau implementasi komitmen nasional yang telah dibuat dengan negara‐negara akreditasi dengan berbagai instansi di Pusat.
6. Peningkatan kapasitas organisasi, tata kelola yang akuntabel, serta kompetensi SDM Kementerian Luar Negeri yang berbasis teknologi informasi
Melakukan penataan organi‐sasi yang adaptif, pening‐katan evaluasi kinerja, dan tatakelola Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan RI.
Melakukan evaluasi secara reguler mengenai SOP KBRI Warsawa, pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Materil secara tepat guna, tepat sasaran dan tepat penempatan sehingga dapat diperoleh ‘the right man at the right place’ serta penilai‐an kinerja berdasarkan ‘merit system’.
Mewujudkan manajemen SDM Kementerian Luar Negeri yang berbasis
Memberikan dan memfasi‐litasi peningkatan kapasitas SDM setiap staf KBRI
14
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
No. Arah Kebijakan
Kemenlu Strategi Kemenlu Strategi Perwakilan
kompetensi dankinerja yang transparan dan akuntabel.
Warsawa melalui pelatihan, workshops, dan seminar‐seminar secara berkala.
Memperluas kerja sama pendidikan dan pelatihan diplomasi dalam rangka peningkatankapasitas SDM Kementerian Luar Negeri.
Menjajaki kerja sama dengan universitas‐universitas dan lembaga‐lembaga pendidikan dan penelitian di negara‐negara akreditasi untuk peningkatan kapasitas SDM Kementerian Luar Negeri.
Memperkuat penganggaran yang mengadopsi pengarus‐utamaan gender
Penyusunan anggaran RKA‐KL yang berbasis pengarus‐utamaan gender.
15
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
Lampiran II: Matriks Target Kinerja
Program/Kegiatan Sasaran Program (Outcome/Sasaran Kegiatan (Output)
Indikator Target Alokasi (Rp juta rupiah)
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Luar negeri
Meningkatnya dukungan mana‐jemen dan teknis pelaksanaan diplo‐masi Indonesia
Persentase penyelenggaraan dukungan manajemen yang professional, akuntabel, efisien dan efektif 100% 100% 100% 100% 100% 21.174,3 22.508, 2 23.513 25.864 28.450
Penyelenggaraan kegiatan dukung‐an manajemen pada Perwakilan RI.
Terselenggaranya peningkatan pelaksanaan dukungan mana‐jemen pada Perwakilan RI
Persentase terselenggara‐nya Operasional dan Pemelihara‐an Perkantoran.
100% 100% 100% 100% 100% 7.067,9 8.646 9.510,6 10.461,7 11.507,8
Peningkatan Sarana dan Pra‐sarana Aparatur Kementerian Luar Negeri
Meningkatnya kualitas dukungan sarana dan pra‐sarana Kemen‐terian Luar Negeri
Tingkat dukungan sarana dan prasarana aparatur Kemen‐terian Luar Negeri. 100% 100% 100% 100% 100% 1.323,2 450 77.202,7 2.423,0 2.665,3
Peningkatan Sarana dan Pra‐sarana Perwakilan RI
Terlaksananya Peningkatan Sarana dan Pra‐sarana Perwakilan RI.
Jumlah Pembangunan/ Pengadaan peningkatan gedung kantor/ wisma duta dan gedung lainnya.
0 0 1 1 1 0 0 75.000 0 0
Jumlah pengadaan/ pening‐katan mechanical electric/ peralatan dan mesin
11 18 27 34 41 1.323,2 450 2.202,7 2.423,0 2.665,3
Pelaksanaan Diplomasi dan Kerjasama Inter‐
Meningkatnya kegiatan diplomasi dan kerja sama internasional
Indeks peningkatan kegiatan di‐plomasi dan kerjasama internasional 95% 95,25% 95,50% 95,75% 95,90% 2.541,4 3.238,7 3.562,6 3.918,8 4.310,7
16
Rencana Strategis Tahun 2015‐2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
Program/Kegiatan Sasaran Program (Outcome/Sasaran Kegiatan (Output)
Indikator Target Alokasi (Rp juta rupiah)
2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
nasional pada Perwakilan RI
Penyelenggaraan Diplomasi dan Kerjasama Internasional
Terselenggaranya Peningkatan Pelaksanaan Diplomasi dan Kerjasama
Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindak‐lanjuti stakeholders
80% 80% 80% 80% 80%
Persentase rencana aksi sebagai implementasi dari dokumen perjanjian/ kesepakatan
70% 70% 75% 80% 85%
Persentase peningkatan trade, tourism and investment
35% 35% 35% 35% 35%
Persentase publik di negara akreditasi yang berpan‐dangan positif terhadap Indonesia
70% 70% 75% 80% 85%
Persentase Permasalahan/Kasus/Bantuan hukum WNI dan BHI di luar negeri yang diselesaikan
90% 90% 90% 90% 90%
Persentase responden atau pengguna jasa yang menya‐takan puas atas pelayanan kekonsuleran.
90% 90% 90% 90% 90%
17
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
Lampiran III: Perhitungan Indeks Peran Perwakilan RI
I. PENENTUAN BOBOT
No. Indikator Bobot
1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders. 20
2. Persentase rencana aksi sebagai implementasi dari dokumen perjanjian/kesepakatan 25
3. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia. 25
4. Persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan. 15
5. Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran. 15
TOTAL 100
II. PENENTUAN TARGET INDEKS PERWAKILAN
No. Indikator Target PK
Proyeksi Capaian PK
Nilai Capaian PK
Bobot Target Indeks
A B C (B/A) D E (C x D)
1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan
RI yang ditindaklanjuti stakeholders. 80% 78% 0,98 20 19,6
2. Persentase rencana aksi sebagai implementasi dari dokumen
perjanjian/kesepakatan 70% 65% 0,93 25 23,25
3. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan
positif terhadap Indonesia. 70% 65% 0,93 25 23,25
4. Persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang
diselesaikan. 90% 90% 1 15 15
5. Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan
puas atas pelayanan kekonsuleran. 90% 90% 1 15 15
Total Target Indeks 77,6% 96,10
18
Rencana Strategis Tahun 2015-2019
Kedutaan Besar Republik Indonesia Warsawa
Lampiran IV PERHITUNGAN INDEKS PENINGKATAN KEGIATAN DIPLOMASI
DAN KERJA SAMA INTERNASIONAL PADA MATRIKS TARGET KINERJA KEDUTAAN BESAR REPUBLIK INDONESIA DI WARSAWA
III. PENENTUAN BOBOT
No. Indikator Bobot
1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders. 10
2. Persentase rencana aksi sebagai implementasi dari dokumen perjanjian/kesepakatan 15
3. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia. 15
4. Persentase peningkatan trade, tourism, and investment (TTI). 30
5. Persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan. 15
6. Persentase respondenatau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran. 15
TOTAL 100
IV. PENENTUAN TARGET INDEKS PERWAKILAN
No. Indikator Target PK
Proyeksi Capaian PK
Nilai Capaian PK
Bobot Target Indeks
A B C (B/A) D E (C x D)
1. Persentase rekomendasi hasil kajian komprehensif Perwakilan RI yang ditindaklanjuti stakeholders.
80% 78% 0,98 10 9,80
2. Persentase rencana aksi sebagai implementasi dari dokumen perjanjian/kesepakatan
70% 65% 0,93 15 13,95
3. Persentase publik di negara akreditasi yang berpandangan positif terhadap Indonesia.
70% 65% 0,93 15 13,95
4. Persentase peningkatan promosi trade, tourism, and investment (TTI).
35% 32% 0,91 30 27,3
5. Persentase permasalahan WNI dan BHI di Luar Negeri yang diselesaikan.
90% 90% 1 15 15
6. Persentase responden atau pengguna jasa yang menyatakan puas atas pelayanan kekonsuleran.
90% 90% 1 15 15
Total Target Indeks 70% 95,00