Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA...

52
Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015 - 2019

Transcript of Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA...

Page 1: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Tahun 2015 - 2019

Page 2: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner
Page 3: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 3

KATA PENGANTAR

Memasuki periode pembangunan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Tahun 2015-2019, Direktorat Kesmavet Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, telah menyusun dokumen Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019. Dari beberapa aspirasi yang berkembang di masyarakat menyangkut pembangunan Kesmavettelah dirangkumkan ke dalam suatu kebijakan pembangunan melalui penyusunan Renstra ini. Selain itu, juga ditekankan kepada aspek perbaikan pelayanan kepada masyarakat menuju profesionalisme pegawai yang berbasiskan kepada penerapan Standar Operating Prosedur (SOP), Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Sesuai dengan amanat UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), maka dilakukan penataan program berbasiskan indikator outcomes dan kegiatan berbasiskan indikator output yang disertai dengan penanggung jawab program/kegiatan. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut maka dokumen Rencana Strategis Direktorat Kesmavet Tahun 2015-2019 telah memuat bagian-bagian yang saling terkait satu sama lain yang menggambarkan proses penyusunannya. Bagian-bagian tersebut antara lain : Pendahuluan; Visi, Misi; Analisis Lingkungan Strategis baik Internal maupun Eksternal; Tujuan, dan Sasaran; Strategis berikut pendanaannya dalam kurun waktu 2015-2019 menuju tercapainya penjaminan pangan asal hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

Page 4: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-20194

Kami menyadari masih banyak kekurangan terhadap Renstra ini berikut implementasinya di lapangan. Oleh karena itu, kepada segenap stakeholders kami harapkan sumbang saran menuju kesempurnaan Renstra ini. Akhir kata, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak, semoga dokumen Rencana Strategis ini bermanfaat sebagai pedoman kerja bagi aparat baik di pusat, daerah maupun swasta.

Jakarta, Desember 2015 Direktur Kesehatan Masyarakat VWVeteriner

Drh. Sri Mukartini, MApp.Sc

Page 5: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 5

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 7

BAB II VISI MISI TUJUAN DAN SASARAN ..................................... 13

BAB III STRATEGI ................................................................................... 17

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN ................................................ 39

BAB V PENDANAAN ............................................................................ 43

BAB VI PENUTUP .................................................................................. 45

Lampiran-Lampiran ............................................................................. 46

Page 6: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-20196

Page 7: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 7

BAB IPENDAHULUAN

A. EVALUASI PENCAPAIAN PROGRAM DAN KEGIATAN

Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) yang dibentuk dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 99/2000 adalah wujud dari pengembangan organisasi Kementerian Pertanian dalam rangka menjawab tantangan di era globalisasi, khususnya tantangan dalam isu keamanan pangan, kehalalan produk disamping isu globalisasi lainnya seperti kesejahteraan hewan dan lingkungan. Sebelumnya, tugas dan fungsi Kesmavet berada di dalam organisasi Direktorat Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan, Kementerian Pertanian.

Kesmavet merupakan bagian penting dari aktivitas masyarakat karena merupakan rantai penghubung antara bidang pertanian dan kesehatan manusia berkaitan dengan pengobatan, pengendalian dan pencegahan penyakit yang ditularkan melalui hewan (zoonosa) serta penyakit yang ditularkan melalui pangan (foodborne diseases), dalam hal ini pangan yang berasal dari hewan. Berdasarkan Office International des Epizooties (OIE) Code 2004, veteriner didefinisikan sebagai segala urusan yang berhubungan dengan kesehatan hewan dan produk hewan. Sedangkan Kelembagaan Veteriner Pemerintah (veterinary services) adalah kelembagaan yang memiliki kewenangan di seluruh negara untuk melaksanakan tindakan teknis veteriner dan proses sertifikasi veteriner (mis. veterinary health certificate atau sanitary certificate yang selalu dipersyaratkan dalam perdagangan hewan dan produk hewan) serta melaksanakan supervisi atau mengaudit pelaksanaannya. Di Indonesia, Kesmavet didefinisikan sebagai “Segala urusan yang berhubungan dengan hewan dan bahan-bahan yang berasal dari hewan, yang secara langsung atau

Page 8: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-20198

tidak langsung mempengaruhi kesehatan manusia” (PP 95/2012).

Pembinaan dan pengawasan Kesmavet di Indonesia telah diatur dalam Undang-undang No. 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan serta dalam Peraturan Pemerintah No. 95 tahun 2012 tentang Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Kesejahteraan Hewan. Adapun ruang lingkup Kesmavet meliputi: 1) penjaminan higiene sanitasi, 2) penjaminan produk hewan dan 3) pengendalian dan penanggulangan zoonosis dan penerapan prinsip-prinsip kesejahteraan hewan meliputi bebas dari: a) rasa lapar dan haus, b) sakit, cidera dan penyakit, c) ketidaknyamanan, penganiayaan dan penyalahgunaan, d) rasa takut dan tertekan dan e) mengekspresikan perilaku alaminya.

Dengan dicanangkannya Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan oleh Bapak Presiden R.I, dimana revitalisasi peternakan menjadi bagian dari revitalisasi pertanian, maka Kesmavet perlu merespon kebijakan dalam revitalisasi peternakan, khususnya yang terkait dengan kebijakan dalam membangun ketahanan pangan dan meningkatkan daya saing. Kebijakan Kesmavet diarahkan kepada:

1. Penerapan sistem penjaminan keamanan produk hewan;2. Penerapan sistem kehalalan produk hewan segar;3. Penerapan pencegahan penyakit zoonosa;4. Penerapan sistem kesejahteraan hewan;5. Peningkatan nilai tambah produk hewan, dan6. Penerapan sistem pemenuhan persyaratan teknis produk

hewan prospektif.

Sementara itu sasaran pembinaan dan pengawasan bidang Kesmavet di Indonesia difokuskan kepada: (1) penjaminan penyediaan pangan asal hewan yang aman, sehat, utuh dan

Page 9: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 9

halal (ASUH); (2) pengawasan pemasukan pangan asal hewan dan produk hewan lainnya dari luar negeri; ( 3) pengendalian kesehatan lingkungan produksi pangan asal hewan sebagai upaya pengendalian penyakit zoonosa, residu, cemaran mikroba, residu dan kontaminan lainnya pada pangan asal hewan; (4) peningkatan daya saing pangan asal hewan dan produk hewan lainnya di pasar domestik maupun pasar internasional; dan (5) kesejahteraan hewan.

B. ASPIRASI MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN KESMAVET

Aspirasi masyarakat dalam pembangunan Kesmavet khususnya melalui Direktorat Kesmavet dapat dilakukan melalui pemberian jaminan terhadap produk asal hewan yang ASUH, jaminan terhadap keamanan dan tidak adanya penyalahgunaan Produk Hewan Non Pangan (PHNP) menjadi produk pangan serta jaminan terhadap penerapan prinsip-prinsip kesejahteraan hewan (kesrawan). Aspirasi masyarakat tersebut selanjutnya dituangkan ke dalam beberapa-beberapa peraturan perundang-undangan, perumusan dan pelaksanaan kebijakan lingkup kewenangan Direktorat Kesmavet.

C. POTENSI PERMASALAHAN

1. Dalam negeri

Dinamika permintaan produk hewan, keterbatasan sumberdaya ternak, kejadian wabah penyakit hewan, daya saing produk domestik yang rendah, perubahan manajemen pembangunan sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah

Page 10: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201910

2. Global

1). Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) yang memberi hak kepada setiap Negara anggota WTO untuk melindungi wilayahnya dari masuknya, berkembangnya, mewabahnya penyakit hewan eksotik, penyakit hewan yang menular kepada manusia (zoonosis), masuk dan berkembangnya mikro organisme yang dapat mencemari lingkungan hidup dan sebagainya yang tertuang di dalam Sanitary and Phitosanitary Measures (SPS).....animal welfare

2). Meningkatnya produk impor akibat liberalisasi pasar global, pergeseran tuntutan konsumen terhadap keamanan dan mutu produk hewan, krisis ekonomi dan perubahan lingkungan global.

D. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DIREKTORAT KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, tugas Direktorat Kesmavet adalah melaksanakan penyiapan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang Kesmavet, dengan fungsi sebagai berikut:

1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang Pascapanen, higiene sanitasi, pengawasan sanitary dan keamanan produk hewan, zoonosis dan kesejahteraan hewan, serta pengujian dan sertifikasi produk hewan.

Page 11: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 11

2) Pelaksanaan kebijakan di bidang Pascapanen, higiene sanitasi, pengawasan sanitary dan keamanan produk hewan, zoonosis dan kesejahteraan hewan, serta pengujian dan sertifikasi produk hewan.

3) Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang Pascapanen, higiene sanitasi, pengawasan sanitary dan keamanan produk hewan, zoonosis dan kesejahteraan hewan, serta pengujian dan sertifikasi produk hewan.

4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang

Pascapanen, higiene sanitasi, pengawasan sanitary dan keamanan produk hewan, zoonosis dan kesejahteraan hewan, serta pengujian dan sertifikasi produk hewan.

5) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner.

E. STRUKTUR ORGANISASI

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No. 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner melaksanakan salah satu fungsi Direktorat Jenederal Peternakan dan Kesehatan hewan di bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner sebagai mana digambarkan pada gambar berikut ini.

Page 12: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201912

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

Page 13: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 13

BAB IIVISI MISI TUJUAN DAN SASARAN

Visi pembangunan peternakan adalah ”Menjadi Direktorat Jenderal yang profesional dalam mewujudkan kemandirian dan keamanan pangan asal ternak”. Sejalan dengan visi pembangunan peternakan, definisi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan lingkup fungsi Direktorat Kesmavet sebagaimana telah dijabarkan di muka, maka ditetapkan visi dan misi sebagai berikut:

A. VISI

”Menjadi Direktorat Profesional Mewujudkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Veteriner dalam Meningkatkan Daya Saing Produk Hewan melalui Penjaminan Aman, Sehat, Utuh dan Halal (AUSH)”.

Visi tersebut mengandung 6 (enam) kata kunci yang merupakan pernyataan keinginan atau mencerminkan mimpi Direktorat Kesmavet. Keenam kata kunci tersebut yakni: (1) profesional; (2) menjamin; (3) kesehatan masyarakat; (4) daya saing, dan (5) ASUH. Profesional. Profesional berarti mampu mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban dengan penuh tanggungjawab berdasarkan pada target sasaran yang telah ditetapkan.

Menjamin. Menjamin berarti Pemerintah memberikan jaminan bahwa produk hewan yang beredar di masyarakat merupakan produk yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).

Kesehatan Masyarakat. Kesehatan Masyarakat berarti melalui jaminan produk hewan yang ASUH yang tidak akan menimbulkan dampak bagi kesehatan manusia.

Page 14: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201914

Daya Saing. Daya saing berarti produk-produk hewan yang memiliki kemampuan untuk bersaing dengan produk sejenis dari negara-negara lainnya.

Aman. Aman berarti produk hewan dinyatakan aman dari bahaya biologi, kimiawi dan fisik.

Sehat. Sehat berarti produk hewan dinyatakan mengandung gizi yang bermanfaat bagi kesehatan manusia.

Utuh. Utuh berarti produk hewan dinyatakan tidak bercampur antara produk hewan yang satu dengan lainnya dengan maksud untuk mengelabui konsumen.

Halal. Halal berarti produk hewan dinyatakan telah sesuai dengan standar kehalalan suatu produk yang dikeluarkan melalui Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat.

B. MISI

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut di atas, ditetapkan misi yang harus diemban oleh Direktorat Kesmavet yang sejalan dengan misi-misi pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, maka misi Direktorat Kesmavet adalah:

1. Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan bidang penjaminan keamanan, kesehatan dan keutuhan produk hewan.

2. Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan bidang kehalalan produk hewan segar.

3. Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan bidang pencegahan penyakit zoonosa.

Page 15: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 15

4. Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan bidang kesejahteraan hewan.

5. Merumuskan dan menyelenggarakan kebijakan bidang pemenuhan persyaratan teknis produk hewan prospektif.

6. Meningkatkan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM), penyelenggaraan pelayanan di bidang Kesmavet kepada msyarakat.

C. TUJUAN

Dalam upaya mewujudkan Misi tersebut di atas, ditetapkan Tujuan yang harus diemban oleh Direktorat Kesmavet yang sejalan dengan tujuan-tujuan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, maka tujuan Direktorat Kesmavet adalah:

1. Meningkatkan penyelenggaraaan jaminan keamanan produk hewan.

2. Meningkatkan penyelenggaraaan jaminan pencegahan penyakit zoonosa.

3. Meningkatkan penyelenggaraaan jaminan kesejahteraan hewan.

4. Meningkatkan penyelenggaraaan jaminan pemenuhan persyaratan teknis produk hewan prospektif.

5. Meningkatkan penyelenggaraaan peningkatan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM), penyelenggaraan pelayanan di bidang Kesmavet kepada msyarakat.

D. SASARAN

1. Terwujudnya jaminan keamanan produk hewan.2. Terwujudnya jaminan pencegahan penyakit zoonosa.3. Terwujudnya jaminan kesejahteraan hewan.

Page 16: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201916

4. Terwujudnya jaminan pemenuhan persyaratan teknis produk hewan prospektif.

5. Terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM), penyelenggaraan pelayanan di bidang Kesmavet kepada msyarakat.

Page 17: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 17

BAB IIISTRATEGI

A. Strategi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Strategi Ditjen PKH dikembangkan dengan merujuk pada Arah Kebijakan dan Strategi Kementerian Pertanian dan Visi-Misi-Tujuan-Sasaran Dirjen PKH. Rujukan ini digunakan untuk mencermati faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi tercapainya cita-cita organisasi sebagaimana tertuang dalam rujukan tersebut. Konteks faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal tersebut selanjutnya menjadi kerangka acuan pemetaan dinamika sistem strategis lingkungan tugas Ditjen PKH secara holistik.

Melalui analisis sistem dan komputasi terhadap model yang sudah valid ditemukan parameter-parameter leverage atau parameter yang paling memberi pengaruh besar untuk pengembangan sistem dan yang berkaitan dengan elemen analisis faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal. Untuk melihat bagaimana parameter-parameter tersebut berpengaruh terhadap ketahanan pangan asal ternak, yang diindikasikan dari peningkatan produksi daging, dilakukan simulasi prospektif kurun waktu 2015-2019 dalam suatu skenario dengan faktor lingkungan ancaman.

Skenario dilakukan untuk melihat sejauh mana peta keterkaitan sebab akibat faktor-faktor strategis dari lingkungan tugas Direktorat Jenederal Peternakan dan Kesehatan Hewan mungkin terjadi sepanjang tahun 2015-2019. Skenario ini digunakan untuk melihat bagaimana parameter strategis tersebut mampu mencapai tujuan organisasi yang diinginkan dengan kondisi yang mungkin berlaku di masa depan dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Page 18: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201918

Dalam pembuatan skenario, kondisi yang mungkin terjadi di masa depan dilihat dari faktor-faktor yang teridentifikasi dalam analisis SWOT terutama terkait dengan aspek ancaman. Faktor-faktor yang muncul dari aspek ancaman tersebut diterjahmahkan ke dalam parameter model. Aspek ancaman dan dua asumsi yang melandasi skenario 2015-2019 adalah sebagai berikut: i. penurunan kapasitas produksi (merujuk pada faktor: peningkatan harga pakan, alih fungsi lahan, dan penurunan angkatan kerja); ii. Persaingan dan liberalisasi (merujuk pada faktor: infrastruktur transportasi dan ketergantungan impor bahan produksi).

Asumsi yang diambil tersebut selanjutnya diterjemahkan ke dalam model dan intervensi pada parameter-parameter yang mewakilinya di dalam model. Dalam komputasi, intervensi terhadap parameter tersebut dilakukan dengan melakukan adjusment nilai parameternya. Dalam realitas, intervensi terhadap parameter tersebut dilakukan dengan kegiatan teknis dan pengadaan. Berikut gambaran hasil skenario dengan parameter yang diintervensi.

Gambar 3.1. Hasil Skenario 2015-2019 dengan Asumsi Adanya Ancaman dari Lingkungan Strategis

Page 19: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 19

Tabel 3.1. Perbandingan Hasil Simulasi dengan Asumsi Terjadinya Perubahan Impor dan Rasio Jumlah Peternak

Keterangan Hasil : *) Asumsi Business as Usual **) Asumsi Perubahan Penurunan Impor [hingga 2/3] ***) Asumsi Penambahan Peternak [hingga 10x)

Gambar 3.1. dan Tabel 3.1. di atas menunjukkan bahwa ketahanan pangan asal ternak dengan ketersediaan daging sebagi referensi sangat signifikan dipengaruhi oleh faktor ancaman lingkungan, yaitu sistem produksi dan persaingan. Skenario ini memberikan simpulan keseluruhan bahwa strategi Ditjen PKH harus secara serius memfokuskan faktor lingkungan, baik internal dan eksternal, dalam merumuskan strategi.

Melalui simulasi, bebagai asumsi skenario baik dengan parameter tunggal maupun agregat dari 60 parameter terpilih yang mempunyai leverage dapat dilakukan dalam konteks faktor-faktor lingkungan strategis. Berikut ini adalah matriks strategi yang dikembangkan dari parameter leverage dan konteks lingkungan strategis.

Page 20: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201920

Tabel 3.2. Matriks Strategi Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan

Strategi yang akan diterapkan dalam rangka pencapai sasaran dan target kinerja pembangunan peternakan dan kesehatan hewan adalah:

1. Pengembangan kawasaan komoditas peternakan (komunal, skala usaha, peternakan-bioindustri berkelanjutan).

2. Penguatan infrastruktur peternakan dan keswan serta revitalisasi kelembagaan usaha/skala kepemilikan ternak menuju koperasi.

3. Penguatan tata niaga dan pemberian insentif peternakan.4. Peningkatan status kesehatan hewan5. Peningkatan daya saing produk peternakan

Page 21: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 21

6. Perlindungan, perbaikan dan pemanfaatan plasma nuftah lokal.

7. Penguatan regulasi mendorong kemandirian dan kemapanan peternak.

8. Mendorong pengembangan sistem investasi melalui: inti-plasma, sub contracting, franchising, general trading, distribution and agency, profit sharing, operational coopertaion, joint ventures, outsourcing.

B. Kebijakan dan Strategi Direktorat Kesmavet.

1. Kebijakan Direktorat Kesmavet Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut diatas maka

dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi Direktorat Kesmavet agar supaya diselaraskan dengan potensi, peluang, kendala yang nyata dihadapi, perlu menetapkan kebijakan, program, kinerja berbasis analisis risiko yang ditandai dengan indikator kinerja utama yang komprehensif, terukur, dapat dicapai, realistis, terikat waktu dan ekonomis, serta sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui:

1. Meningkatkan penyelenggaraaan jaminan keamanan produk hewan.

2. Meningkatkan penyelenggaraaan jaminan pencegahan penyakit zoonosa.

3. Meningkatkan penyelenggaraaan jaminan kesejahteraan hewan.

4. Meningkatkan penyelenggaraaan jaminan pemenuhan persyaratan teknis produk hewan prospektif.

5. Meningkatkan penyelenggaraaan peningkatan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM), penyelenggaraan pelayanan di bidang Kesmavet kepada msyarakat.

Page 22: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201922

2. Arah Strategi Direktorat Kesmavet Analisa SWOT dilakukan untuk mengetahui kekuatan,

kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi Direktorat Kesmavet. Tindak lanjut dari SWOT ini adalah rumusan-rumusan strategi yang layak (feasible) dan sesuai dengan kondisi faktual yang dihadapi. Analisis SWOT dilakukan melalui kajian isu nyata meliputi:

1). Kekuatan/Potensi (Strenght/S).

Kekuatan yang dimiliki Direktorat Kesmavet adalah :a. Tersedianya SDM, sarana dan prasarana baik di pusat

maupun di daerah, tersedianya regulasi di bidang Kesmavet yang cukup memadai.

b. Selain itu Direktorat Kesmavet juga memiliki kewenangan untuk merumuskan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK), sementara untuk penerapan NSPK diserahkan kepada Dinas yang membawahi fungsi Kesmavet di tingkat Provinsi melalui dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Sementara di tingkat kabupaten/kota melalui Tugas Pembantuan dan Dana Alokasi Khusus Bidang Pertanian.

2). Kelemahan (Weakness/W). Kelemahan yang dimiliki Direktorat Kesmavet adalah :a. Keterbatasan sumber daya manusia yang profesional

dan kelembagaan otoritas di bidang Kesmavet di tingkat Provinsi, kabupaten/kota guna mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

b. Impor daging sapi dengan harga yang sangat murah, sudah memenuhi persyaratan ASUH dan dengan potongan sesuai permintaan pasar dapat memperlemah posisi tawar produk daging sapi lokal.

Page 23: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 23

3). Peluang (Opportunity/O). Peluang yang dihadapi Direktorat Kesmavet adalah :a. Meningkatnya tuntutan pasar terhadap tersedianya

produk hewani asal hewan yang ASUH.b. Adanya diferensiasi pasar (market differentiation) terhadap

daging sapi berupa daging sapi segar (hot carcass), daging sapi beku (frozen meat) dan potongan-potongan daging sapi tertentu (butcher system). Diferensiasi pasar daging sapi sangat jelas terlihat dimana daging sapi segar dijual di pasar-pasar tradisional, sementara daging sapi beku dengan potongan tertentu dijual di pasar-pasar modern. Adanya perbedaan segmentasi antara daging sapi segar dengan sapi beku sedemikian rupa diharapkan dapat dijadikan sebagai pelindung (bumper) bagi daging sapi lokal dari persaingan dengan sapi impor. Oleh karena itu, diharapkan semua Program dan Kegiatan Direktorat Kesmvaet mengarah kepada penguatan posisi daging sapi lokal yang segar untuk memenuhi standar ASUH.

4). Tantangan (Threat/T). Tantangan yang dihadapi Direktorat Kesmavet adalah:a. Masuknya Indonesia ke dalam pergaulan international

yang mengakibatkan Indonesia harus mematuhi tata aturan dunia international, seperti Organisasi Perdagangan Bebas Dunia (WTO), ASEAN, FTA, dll.

b. Terbatas kualitas dari sarana dan prasarana pada Rumah Potong Hewan, Rumah Potong Unggas, Tempat Penampungan Susu, perkandangan sapi perah yang belum memenuhi standar higiene sanitasi penyebab angka kuman masih tinggi dari SNI, belum terprogram baik sertifikasi bebas Salmonella spp (S. enteritidis) pada peternakan unggas penghasil telur konsumsi dan masih

Page 24: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201924

tingginya angka pemotongan ternak ruminansia produktif di RPH guna kelestarian sumberdaya hewani serta belum optimalnya cara pemrosesan dan pemanfaatan bahan ikutan produk hewan seperti kulit, bulu, tulang, tanduk, kuku.

Hasil identifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi pembangunan Kesmavet adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Identifikasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi Pembangunan Kesmavet Tahun 2015 – 1019

Berdasarkan Tabel 1. di atas, maka dapat disusun Strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran Pembangunan Kesmavet Tahun 2010 – 2014, sebagaimana tersaji pada Tabel 2. Sebagai berikut :

Page 25: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 25

Tabel 2. Analisis Strategi Berdasarkan Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman untuk mencapai tujuan dan sasaran Pembangunan Kesmavet

Berdasarkan Tabel 2 di atas, maka hasil identifikasi strategi yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran Pembangunan Kesmavet adalah : (a) Penguatan SDM,

Page 26: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201926

ketersediaan sarana- prasarana yang berkualitas, regulasi dan penyerapan aspirasi/tuntutan masyarakat di bidang Kesmavet; (b) Peningkatan Bidang Higiene Sanitasi, Bidang Zoonosis dan Kesrawan, Bidang Pengawasan Sanitary dan Keamanan Produk Hewan, Bidang Pengujian dan Sertifikasi Produk Hewan dan Bidang Pascapanen; (c) Peningkatan profesionalisme SDM, kelembagaan otoritas veteriner dan penguatan image daging sapi lokal yang ASUH di pasar dalam negeri dibanding daging sapi impor; dan (d) Pengembangan partisipasi investasi swasta/masyarakat di dalam penyediaan produk asal hewan yang ASUH, seperti kerja sama, private investment, dll. Hasil identifikasi strategi-strategi tersebut kemudian dikelompokkan ke dalam 1) Strategi Umum, Strategi Tingkat Nasional, Strategi Tingkat Regional, Strategi Tingkat Internasional dan Strategi Khusus, adalah sebagai beikut :

1) Strategi Umum Strategi Umum Direktorat Kesmavet adalah melalui

Pengembangan sumberdaya manusia, kelembagaan, dan sarana serta prasarana sangat penting dalam menunjang dan memperlancar operasionalisasi kebijakan Direktorat Kesmavet serta dalam upaya menghadapi isu-isu global yang muncul sebagai konsekuensi dari perdagangan bebas. Dalam mengoptimalkan pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan, maka strategi umum yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia Dalam situasi dimana di satu pihak kemampuan anggaran

pemerintah sangat terbatas, sedangkan di pihak lain adanya tuntutan pasar yang semakin tinggi terhadap hasil produk hewan yang aman dan bermutu, serta pelayanan yang lebih baik, maka sejalan dengan arah pembangunan nasional, yaitu pembangunan yang terpusat kepada

Page 27: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 27

manusia yang ditekankan kepada pemberdayaan masyarakat dan desentralisasi, perlu upaya peningkatan profesionalisme sumberdaya manusia melalui pelatihan, pengangkatan (recruitment) dan penempatan pegawai baru yang memiliki disiplin ilmu yang sesuai dengan bidang Kesmavet. Disamping itu, sumberdaya manusia harus ditingkatkan kapasitasnya untuk dapat berperan dan bernegosiasi di tingkat internasional agar kepentingan nasional dapat diakomodasikan dalam ketentuan-ketentuan internasional.

b. Memantapkan kelembagaan Kesmavet dan Peraturan Kesmavet

Tengah ditengarai bahwa fungsi Kesmavet di Indonesia dewasa ini kian tererosi sebagai akibat dari terjadinya perubahan politik, ekonomi dan sosial di tingkat nasional disamping perubahan di tingkat regional dan internasional. Oleh karenanya, salah satu upaya pembenahan dalam bidang Kesmavet yang perlu segera ditindaklanjuti adalah penataan kelembagaan (organisasi) dan perangkat peraturan agar fungsi-fungsi Kesmavet dapat tersosialisasi kepada jajaran Kesmavet di daerah maupun seluruh stakeholder yang pada gilirannya mengakselerasi penegakan hukum yang efektif.

c. Optimalisasi sarana dan prasarana Kesmavet Optimaslisasi sarana dan prasarana Kesmavet dilakukan

terhadap RPH-RPH, Laboratorium-Laboratorium Kesmavet , Kios-Kios Daging, Cold Storage, Tempat-Tempat Penampungan Susu, dengan cara pemanfaatan secara maskimal, renovasi bangunan menuju terpenuhinya standar ASUH, perbaikan-perbaikan peralatan dan pelaksanaan restrukturisasi manajemen pengelolaannya.

Page 28: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201928

2) Strategi Tingkat Nasionala. Aspirasi yang berkembang di masyarakat serta isu

internasional yang dihasilkan melalui negosiasi-negosiasi internasional baik di dalam WTO, OIE, FAO, CAC, ASEAN dan bilateral, dan telah menjadi komitmen nasional harus dituangkan atau diterjemahkan ke dalam legislasi nasional agar secara hukum mengikat dan dapat dilaksanakan dengan efektif di tingkat nasional.

b. Mempererat kerjasama dan koordinasi antar sektor dan subsektor, untuk memperjuangkan kepentingan nasional di tingkat internasional dan agar kebijakan di tingkat sektor dan subsektor tidak saling bertentangan.

c. Adanya proses desentralisasi dan otonomi daerah mengakibatkan pola pengambilan kebijakan di tingkat Pusat harus mengarah kepada top down policy, bottom up planning. Dengan demikian, pola dan model pembangunan yang akan diadopsi adalah adanya keberagaman pembangunan antar daerah dalam pengertian pendekatan pembangunan antara daerah yang satu dengan daerah lainnya akan berbeda.

3) Strategi Tingkat Regionala. Merintis upaya harmonisasi ketentuan dan persyaratan

teknis Kesmavet Indonesia dengan negara tetangga (Malaysia, Singapura, Jepang, Australia).

b. Berpartisipasi aktif sebagai negara anggota ASEAN dalam mengembangkan standar penilaian higiene-sanitasi unit usaha pangan asal hewan dalam forum ASEAN Sectoral Working Group on Livestock (ASWGL), ASEAN Sectoral Working Group on Halal Food, dan memberi masukan kepada CAC Regional ASEAN terhadap rancangan

Page 29: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 29

pedoman pengawasan keamanan pangan asal hewan dan residu obat hewan yang selanjutnya akan dibahas di tingkat CAC internasional.

4) Strategi Tingkat Internasionala. Merintis upaya harmonisasi ketentuan dan persyaratan

teknis Kesmavet Indonesia dengan negara-negara Uni Eropa (Belanda dan EC).

b. Menghadiri pertemuan-pertemuan yang diselenggarakan oleh organisasi dunia yang terkait dengan kesehatan hewan dan keamanan pangan seperti OIE, CAC, dan FAO.

c. Optimalisasi sarana dan prasarana Kesmavet

Dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik terhadap masyarakat, khususnya dalam upaya penyediaan produk hewan yang aman, bermutu dan berdaya saing, serta mengantisipasi tuntutan era perdagangan bebas dalam jaminan keamanan pangan, maka sarana dan prasarana Kesmavet yang ada, seperti RPH/RPU dan Laboratorium, perlu dioptimalisasi baik dari segi kuantitas maupun kualitas pelayanan.

5) Strategi Khusus Strategi Khusus Direktorat Kesmavet dalam melaksanakan

pembangunan peternakan dan kesehatan hewan diarahkan untuk mencapai tujuan dan sasaran yaitu Pencapaian Kemandirian dan Keamanan Pangan Asal Ternak tahun 2010 – 2014.

a. Strategi Penjaminan Produk Hewan yang Aman, Sehat dan Utuh.

Strategi penjaminan produk hewan yang aman, sehat

Page 30: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201930

dan utuh dilakukan melalui penyesuaian atau penerbitan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dalam bentuk Peraturan Menteri Pertanian yang sesuai dengan UU No 41 Tahun 2014. Adapun NSPK yang mendesak untuk segera diterbitkan adalah di bidang sertifikasi dan registrasi produk hewan, mengingat kegiatan-kegiatan sertifikasi dan registrasi belum dapat dilakukan selama NSPK belum diterbitkan. Kegiatan-kegiatan penerapan penjaminan produk hewan disusun harus berdasarkan amanat NSPK yang telah diterbitkan tersebut. Strategi ini meliputi pembinaan higiene sanitasi pada unit usaha, pemeriksaan dan pengujian, sertifikasi, registrasi dan pengawasan unit usaha dan peredaran produk hewan, sebagaimana tercantum pada Gambar 1.

Gambar 1. Strategi penjaminan produk hewan yang aman, sehat dan utuh

a.1). Strategi Pembinaan Higiene Sanitasi pada Unit Usaha Strategi pembinaan higiene sanitasi pada unit

usaha dilakukan mulai dari pembinaan-pembinaan higiene-sanitasi pada unit usaha hingga dinyatakan layak mendapatkan sertifikat NKV, pembinaan unit-unit usaha yang produk hewannya potensial untuk dilakukan ekspor, pelaksanaan sertifikasi NKV, surveilans NKV, bimbingan teknis cara audit penerapan higiene sanitasi dan retsrukturisasi manajemen RPH-R.

Page 31: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 31

b. Strategi Penjaminan Produk Hewan Segar yang Halal Strategi penjaminan produk hewan segar yang halal

dilakukan melalui koordinasi antar kelembagaan yang memiliki tugas dan fungsi di bidang halal, yaitu Kementerian Agama dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH). Direktorat Kesmvaet memperkuat strategi ini melalui penguatan fungsi-fungsi pembinaan dan pengawasan unit usaha dan peredaran produk hewan, sementara hasil pembinaan unit usaha yang dinilai layak untuk dilakukan sertifikasi halal akan dilakukan koordinasi dengan BPJPH. Adapun pembinaan dan pengawasan produk hewan yang telah berlabel halal dilakukan oleh Direktorat Kesmavet bersama-sama dengan Kementerian Agama. Oleh karena itu, diperlukan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan dalam melakukan pengawasan. Tata kerja koordinasi tersebut dapat dituangkan ke dalam bentuk kesepakatan kerja sama antara Kementerian Pertanian dengan kementerian Agama. Selengkapnya dapat dilihat sebagaimana pada Gambar 2.

Gambar 2. Strategi penjaminan produk hewan segar yang halal

c. Strategi Pencegahan Penularan Zoonosis Strategi pencegahan penularan zoonosis dilakukan

dilakukan melalui koordinasi antar kelembagaan yang memiliki tugas dan fungsi di bidang pencegahan penularan zoonosis, yaitu Direktorat Kesehatan Hewan

Page 32: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201932

dan Kementerian Kesehatan. Direktorat Kesmavet memperkuat strategi ini melalui penguatan fungsi-fungsi sebagai berikut:

1) Hewan Pencegahan penularan zoonosis dari hewan ke

manusia dilakukan melalui komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat yang terkena dampak secara langsung maupun penguatan kelompok-kelompok masyarakat yang peduli zoonosis. Dengand demikian, pada setiap kejadian kasus zoonosis Direktorat Kesmavet berperan mengkomunikasikan zoonosis kepada masyarakat.

2) Produk Hewan Pencegahan penularan zoonosis dari produk hewan

ke manusia dilakukan melalui penerapan strategi penjaminan produk hewan yang aman, sehat dan utuh sebagaimana strategi a tersebut di atas serta penerapan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat.

Selengkapnya strategi ini dapat dilihat sebagaimana pada Gambar 3.

Gambar 3. Strategi pencegahan penularan zoonosis

Page 33: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 33

d. Strategi Penerapan Kesejahteraan Hewan Strategi penerapan kesejahteraan hewan dilakukan

melalui penerbitan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) dalam bentuk Peraturan Menteri Pertanian yang sesuai dengan UU No 41 Tahun 2014. Penerbitan NSPK kesejahteraan hewan sudah sangat menesak mengingat tuntutan masyarakat di lapangan terhadap adanya kepastian hukum tentang penerapan kesejahteraan hewan. Selain itu, pelaksanaan kegiatan-kegiatan kesejahteraan hewan belum dapat dilakukan selama NSPK belum diterbitkan. Dengan demikian kegiatan-kegiatan penerapan kesejahteraan hewan disusun harus berdasarkan amanat NSPK yang telah diterbitkan tersebut. Strategi ini meliputi koordinasi, promosi, pembinaan unit usaha, audit, sertifikasi dan registrasi penerapan kesejahteraan hewan.

Pada tingkat nasional, Kementerian Pertanian berperan sebagai koordinator melalui pembentukan Komite Kesrawan Nasional dengan lembaga lainnya seperti Kementerian Kehutanan yang memiliki tugas dan fungsi kesejahteraan hewan pada satwa liar, Kementerian Kelautan dan Perikanan yang memiliki tugas dan fungsi kesejahteraan hewan pada satwa air, Perguruan Tinggi yang memiliki tugas dan fungsi kesejahteraan hewan di bidang penelitian, pengembangan dan promosi, Organisasi Kemasyarakatan seperti PDHI, ISPI yang memiliki tugas dan fungsi di bidang promosi kesejahteraan hewan pada hewan kesayangan, dll. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 34: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201934

Gambar 4. Strategi penerapan kesejahteraan hewan.

e. Strategi Peningkatan Daya Saing Produk Hewan Prospektif Strategi peningkatan daya saing produk hewan prospektif

mencakup 4 (empat) komoditi, yaitu sarang burung walet, kulit, bulu dan tulang/tanduk.

1) Sarang Burung Walet Komoditi sarang burung walet merupakan komoditi yang

sangat prospektif sebagai komoditi ekspor produk peternakan. Strategi peningkatan daya saing produk sarang burung walet dilakukan melalui penjaminan keamanan mulai dari unit usaha penanganan pascapanen (pencucian, grading, pengeringan, dll), pemeriksaan dan pengujian produk serta sertifikasi produk sarang burung walet. Adapun kegiatan yang akan dilakukan adalah dalam bentuk penyusunan NSPK sarang burung walet dalam bentuk Peraturan Menteri Pertanian.

Page 35: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 35

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penjaminan keamanan produk sarang burung walet belum dapat dilakukan selama NSPK belum diterbitkan. Dengan demikian kegiatan-kegiatan penerapan penjaminan keamanan produk sarang burung walet disusun harus berdasarkan amanat NSPK yang telah diterbitkan tersebut. Strategi ini meliputi koordinasi, promosi, pembinaan unit usaha, audit, sertifikasi dan registrasi penerapan penjaminan keamanan produk sarang burung walet. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Strategi penjaminan keamanan produk sarang burung walet

2) Kulit Komoditi kulit merupakan komoditi yang sangat prospektif

sebagai komoditi bahan baku industri kerajinan kulit untuk dilakukan ekspor, sepeti sepatu, tas, garmen dan assesoris. Strategi peningkatan daya saing produk bahan baku kulit dilakukan dalam rangka menjamin ketersediaan bahan baku industri penyamakan kulit melalui :

Page 36: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201936

a) Penyediaan kulit bersumber lokal Penjaminan keamanan mulai dilakukan mulai dari RPH, unit

usaha pengumpul kulit dan pengawasan penyalahgunaan penggunaan kulit untuk pangan.

Mengingat kebutuhan bahan baku kulit untuk industri penyamakan kulit sangat tinggi

Pelaksanaan kegiatan-kegiatan penjaminan keamanan produk sarang burung walet belum dapat dilakukan selama NSPK belum diterbitkan. Dengan demikian kegiatan-kegiatan penerapan penjaminan keamanan produk sarang burung walet disusun harus berdasarkan amanat NSPK yang telah diterbitkan tersebut. Strategi ini meliputi koordinasi, promosi, pembinaan unit usaha, audit, sertifikasi dan registrasi penerapan penjaminan keamanan produk sarang burung walet. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 5.

3) Bulu

Page 37: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 37

4) Tulang dan Tanduk

Page 38: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201938

Page 39: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 39

BAB IVPROGRAM DAN KEGIATAN

A. PROGRAM

Program merupakan instrumen kebijakan yang berisi kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran dan tujuan. Penyusunan program mengacu kepada Renstra Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2015-2019. Program Direktorat Kesmavet harus dapat menggambarkan kontribusi dari sasaran pelaksanaan Program Swasembada Daging Sapi/Kerbau dan Penjaminan Produk Asal Hewan yang ASUH. Penyelenggaraan Proram diharapkan akan mengeluarkan beberapa indikator outcome. Adapun outcome yang diharapkan dari program Direktorat Kesmavet sampai dengan tahun 2019 adalah :

1. Meningkatnya penjaminan pangan asal hewan (daging, susu, telur beserta turunannya) yang ASUH, melalui a) hasil surveilans cemaran mikroba dan residu yang

menunjukkan dibawah batas ambang sebesar 90% b) pengawasan peredaran pada unit usaha yang melakukan

pemasukan sebesar 100%c) sertifikasi NKV sebanyak 40 RPH (Ruminansia dan Unggas)d) sertifikasi produk hewan yang berasal dari dan ke luar

negeri sebesar 100%e) pengawasan peredaran pada unit usaha yang melakukan

pemasukan sebesar 100%

2. Meningkatnya penjaminan keamanan produk hewan non pangan dan penjaminan tidak adanya penyalahgunaan peruntukan produk non pangan melalui pengawasan unit usaha dan pengujian produk sebesar 90%

3. Meningkatnya nilai tambah produk hewan melalui :

Page 40: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201940

a) sertifikasi halal dari total sebesar 30 % RPH (ruminansia dan unggas)

b) dan penerapan sistem butcher sesuai SNI pada 10% RPH ruminansia

4. a) Meningkatnya penerapan pemeriksaan ante mortem dan post mortem di RPH sebesar 2% dari jumlah RPH di Indonesia

b) Penurunan prevalensi menjadi 2% dari jumlah contoh produk hewan positif agen foodborne zoonosis penting

c) Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap zoonosis prioritas sebesar 5% yang diukur melalui Knowledge, Attitude, Practice Survey (KAP Survey)

5. a) Meningkatnya Penerapan Kesrawan di RPH sebesar 5% dari total RPH dan , serta

b) Meningkatnya Penerapan Kesrawan di tempat pemotongan hewan kurban sebesar 1% dari total lokasi pemotongan hewan kurban di Indonesia

c) Peningkatan pemahaman masyarakat umum terhadap penerapan kesrawan sebesar 5% yang diukur melalui Knowledge, Attitude, Practice Survey (KAP Survey)

6. Meningkatnya Pelayanan Veteriner bidang Kesmavet melalui penerapan pelayanan sesuai SOP sebesar 70%

B. KEGIATAN Kegiatan merupakan sekumpulan tindakan pengerahan sumberdaya yang ditujukan untuk mencapai sasaran program. Dalam restrukturisasi program dan kegiatan, setiap unit kerja Eselon II memiliki akuntabilitas kinerja untuk satu kegiatan, setiap unit kerja Eselon III memiliki akuntabilitas kinerja untuk satu atau lebih output dan setiap unit kerja Eselon IV memiliki akuntabilitas kinerja untuk satu atau lebih Sub Output. Oleh kerena itu Direktorat

Page 41: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 41

Kesmavet memiliki satu kegiatan yaitu : Kegiatan Penjaminan Pangan Asal Hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH) serta Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan Non Pangan dengan beberapa Output, suboutput, komponen dan rincian kegiatan (selengkapnya sebagaimana pada Tabel 4 dan 5 sebagaimana terlampir.

Page 42: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201942

Page 43: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 43

BAB VPENDANAAN

Untuk melaksanakan program yang telah ditetapkan, melalui tugas pokok dan fungsi yang dimiliki maka diperlukan pembiayaan untuk mencapai misi, visi, tujuan dan sasaran organisasi Direktorat Kesmavet . Pendanaan tersebut digunakan untuk melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar prosedur, kriteria dan bimbingan teknis serta evauasi sesuai dengan fungsi di bidang Higiene-Sanitasi, Zoonosis dan Kesrawan, Pengawasan Sanitary dan Keamanan Produk Hewan, Pengujian dan Sertifikasi Produk Hewan serta Pascapanen. Sesuai dengan tupoksinya maka pendanaan program pembangunan Kesmavet diharapkan dapat menjadi faktor pengungkit dari berbagai kegiatan yang ada di masyarakat dan aset yang dimiliki masyarakat. Pendanaan kegiatan pembangunan Kesmavet adalah sebagai berikut :

Tabel 3. Pendanaan Kegiatan Direktorat Kesmavet Tahun 2015-2019.

Dari pendanaan yang bersumber dari APBN tersebut diharapkan akan menjadi pengungkit bagi kegiatan-kegiatan investasi masyarakat di bidang Kesmavet yang selanjutnya akan memberikan kontribusi terhadap target dan sasaran PDB pembangunan peternakan secara keseluruhan. Oleh karena itu, selain aspek ketersediaan anggaran juga diharapkan adanya optimalisasi dari aspek penyerapan anggaran, rancangan kegiatan

Page 44: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201944

yang berorientasi kepada sasaran outcome, benefit dan impact. Selain itu, juga diharapkan pendanaan dari sumber-sumber lainnya seperti APBD Provinsi, Kabupaten/Kota dan tidak kalah pentingnya adalah stimulisasi investasi yang berasal dari pihak swasta.

Page 45: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 45

BAB VIPENUTUP

Rencana Strategik Direktorat Kesmavet 2015-2019 adalah dokumen perencanaan untuk waktu 5 (lima) tahun, yakni tahun 2010 sampai dengan 2014 yang memuat visi, misi, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan prioritas yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategik Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan. Dokumen Rencana Strategi Direktorat Kesmavet 2015-2019, merupakan panduan bagi pimpinan dan stakeholders untuk menghasiIlkan rancangan program dan kegiatan yang konsisten sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan. Dengan disusunnya dokumen Rencana Strategi tersebut, diharapkan dapat dijadikan dasar dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT). Dengan mengacu dokumen Renstra yang telah ditetapkan dalam setiap perencanaan program dan kegiatannya, maka pelaksanaan evaluasi pencapain program/kegiatan akan lebih berhasil guna dan berdaya guna. Implementasi Rencana Strategik Direktorat Kesmavet 2015-2019 pada tingkatan Rencana Kerja Tahunan (RKT), dalam implementasinya masih dimungkinkan mengalami penyesuaian sesuai dengan kebutuhan karena mengikuti terjadinya perubahan kebijakan, permasalahan, dan hasil evaluasi pelaksanaan program pembangunan peternakan dan kesehatan hewan. Menyadari bahwa pencapaian pembangunan peternakan dan kesehatan hewan tidaklah mudah, namun dengan tekad yang kuat dari setiap elemen organisasi Kesmavet Hewan di Pusat dan Daerah disertai dengan intensitas koordinasi, diharapkan akan tercapai tujuan dan sasaran pembangunan Kesmavet .

Page 46: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201946

Lampiran-Lampiran

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT KESMAVET TAHUN 2015 - 2019 INDIKATOR OUTCOME, OUTPUT DAN SUB OUTPUT

Page 47: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 47

Page 48: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201948

Page 49: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 49

Page 50: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201950

Page 51: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-2019 51

Page 52: Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat ...sakip.pertanian.go.id/admin/file/RENSTRA DITKESMAVET 2015-2019.pdf · Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner

Rencana Strategis Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner Tahun 2015-201952