RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN DAN ...jombangkab.go.id/upload/1463626731_FINALISASI...

RENCANA STRATEGIS 2014 - 2018

Jl. KH. Romli Tamim Ds. Sumbermulyo Telp. (0321) 863884 / Fax (0321) 853627 Jombang

KATA PENGANTAR

Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang Tahun 2014 – 2018 merupakan penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Jombang Tahun 2014 –

2018 yang memuat visi, misi dan program pembangunan Kabupaten Jombang.

Renstra disusun untuk dapat dijadikan acuan dan pegangan dalam

rangka melaksanakan pembangunan kehutanan dan perkebunan dalam

menentukan langkah kebijakan dan melaksanakan kegiatan guna mencapai

tujuan dan sasaran program yang dapat berjalan sesuai dengan Visi dan Misi

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang.

Atas kerjasama semua pihak, akhirnya Renstra Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang Tahun 2014 – 2018 dapat disusun, dan

merupakan pedoman dan acuan bagi pelaksanaan pembangunan di Sektor

Kehutanan dan Perkebunan

Jombang, Juli 2014KEPALA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

KABUPATEN JOMBANG

Ir. ILHAM HERO KOENTJORO, M.Si. Pembina Tk. I

NIP. 19611110 199003 1 006

BAB I | PENDAHULUAN ii



KATA PENGANTAR


Kabupaten Jombang Tahun 2014 – 2018 merupakan penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten Jombang Tahun 2014 –

2018 yang memuat visi, misi dan program pembangunan Kabupaten Jombang.

Renstra disusun untuk dapat dijadikan acuan dan pegangan dalam

rangka melaksanakan pembangunan kehutanan dan perkebunan dalam

menentukan langkah kebijakan dan melaksanakan kegiatan guna mencapai

tujuan dan sasaran program yang dapat berjalan sesuai dengan Visi dan Misi

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang.

Atas kerjasama semua pihak, akhirnya Renstra Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang Tahun 2014 – 2018 dapat disusun, dan

merupakan pedoman dan acuan bagi pelaksanaan pembangunan di Sektor

Kehutanan dan Perkebunan

Jombang, Juli 2014

B U P A T I J O M B A N G

Drs. Ec. H. NYONO SUHARLI WIHANDOKO

DAFTAR ISI



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................iiDAFTAR ISI...........................................................................iiiDAFTAR TABEL.....................................................................ivDAFTAR GAMBAR..................................................................viBAB I PENDAHULUAN...........................................................1

1.1 Latar Belakang.....................................................................11.2 Landasan Hukum.................................................................31.3 Maksud dan Tujuan..............................................................51.4 Sistematika Penulisan..........................................................6

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ....................................82.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Jombang..................................82.2 Sumber Daya Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang.............................................................................192.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang...........................................................222.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang..............39BAB IIIISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

................................................................................413.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan....................413.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil

Kepala Daerah Terpilih.......................................................423.3 Telaahan Renstra Kementrian Kehutanan dan Renstra

Propinsi Jawa Timur............................................................513.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)...................................543.5 Penentuan Isu-isu Strategis...............................................60

BAB IVVISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN ---KEBIJAKAN................................................................614.1 Visi dan Misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang.............................................................................614.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Jombang................................624.3 Strategi dan Kebijakan Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang...........................................................71BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF.................................................................74

BAB VIINDIKATOR KINERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD.......................................................75

DAFTAR ISI



DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Komsposisi Menurut Golongan/Kepangkatan20

Tabel 2.2 Komposisi Menurut Jabatan20

Tabel 2.3Komposisi Menurut Pendidikan 21

Tabel 2.4 Asset dan Modal Dinas Kehutanan dan Perkebunan21

Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan 23Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013

Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kehutanan 38dan Perkebunan Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013

Tabel 3.1 Analisa Visi Misi Bupati Terpilih yang berkaitan dengan Tugas44Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

Tabel 3.2 Rencana Pengembangan Kegiatan Sektor Kehutanan dan55Perkebunan Kabupaten Jombang

Tabel 3.3 Rencana Kawasan Strategis Pengembangan Perkebunan58

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Dinas Kehutanan dan Perkebunan63

Kabupaten JombangTabel 6.1Indikator Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

76Jombang yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

DAFTAR TABEL



DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan3

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan18

Kabupaten Jombang

DAFTAR LAMPIRAN vi



BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPengelolaan dibidang kehutanan dan perkebunan di Kabupaten Jombang

dilaksanakan dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang Tahun 2014-2018 dan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025.

Berdasarkan RPJMD tersebut, maka Rencana Strategis Periode 2014-2018

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang dibuat. Rencana

Strategis yang kemudian disebut dengan Renstra merupakan dokumen

perencanaan jangka menengah yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran,

kebijakan dan program prioritas. Selain itu, Renstra juga memuat penjabaran

gambaran permasalahan di bidang kehutanan dan perkebunan yang dihadapi

serta indikasi program yang akan dilaksanakan untuk pemecahan permasalahan

secara terencana, akomodatif dan sistematis dengan mempertimbangkan

potensi, peluang dan tantangan yang ada.

Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan tahun 2014-2018 ini, menjadi

pedoman bagi semua pengelolaan bidang perkebunan dan kehutanan di

Kabupaten Jombang selama lima tahun kedepan. Terutama dilaksanakan

ditengah kondisi pengelolaan perkebunan yang menjadi semakin strategis bagi

pembangunan daerah dan kondisi memburuknya ekosistem lingkungan serta

meningkatnya pembalakan liar yang merupakan problematika bidang kehutanan.

Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam penyusunannya berkaitan

dengan dokumen perencanaan pembangunan yang lain.

Pada dasarnya dokumen Renstra SKPD dengan dokumen perencanaan

yang lain bersifat satu kesatuan dalam penjabarannya, hubungan itu dapat

dijelaskan sebagai berikut.

1. Rencana pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

Perencanaan pembangunan skala di nasional terdiri dari rencana

pembangunan jangka panjang (RPJP) dan perencanaan pembangunan

jangka menengah (RPJMN). Dokumen ini menjadi acuan dalam

penyusunan Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang berkaitan

dengan kebijakan pangan nasional.

2. Rencana Strategis Kementerian Pertanian dan Kementrian Kehutanan

Rencana Strategis Kementerian Pertanian adalah penjabaran teknis atas

BAB I | PENDAHULUAN 1



RPJMN selama lima tahun. Renstra Kementerian pertanian ini menjelaskan

mengenai rencana program kerja dan arah kebijakan sesuai dengan tema

yang termuat dalam RPJMN. Dokumen ini menjadi pertimbangan untuk

menjadi dasar kebijakan yang harus diambil daerah yang berasal dari

rencana strategis nasional.

3. Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa

timur.

Renstra Propinsi Jawa Timur adalah penjabaran teknis rencana

pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur. Renstra ini menjadi

pedoman penyusunan Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang agar selaras dengan arah pembangunan di Provinsi

Jawa Timur.

4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Jombang

Pedoman perencanaan pembangunan daerah berupa RPJP akan

diturunkan dalam RPJMD. RPJMD ini selain memberikan gambaran

rencana pembangunan selama lima tahun turunan dari RPJP, juga berisi

visi serta misi kepala daerah terpilih dan wakil kepala daerah terpilih.

Dokumen ini menjadi pedoman penyusunan Renstra SKPD agar dalam

pembangunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

dapat selaras dengan visi, misi, dan rencana pembangunan yang disusun

dalam RPJMD Kabupaten Jombang.

5. Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

Derivasi dari Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang berupa rencana kerja yang memberi detail gambaran kerja

pertahun termasuk kerangka program dan kerangka anggaran.

Berdasarkan pemaparan hubungan antar dokumen perencanaan

pembangunan, baik di tingkat nasional, provinsi hingga pada tingkat kabupaten

tersebut menunjukkan bahwa dalam perencanaan pembangunan harus

dilakukan secara sinergis dari pusat tingkat sampai pada kabupaten. Sehingga

visi pembangunan nasional dapat tercapai. Untuk itu agar kaitan antar dokumen

perencanaan tersebut dapat terlihat secara detail, maka dapat tergambar pada

gambar 1.1.




Gambar 1.1 Hubungan Antar Dokumen Perencanaan Pembangunan

Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten Jombang, 2013

1.2 Landasan HukumLandasan hukum dalam penyususnan dokumen Rencara Strategis

(Renstra) Dinas Kehutanan dan Perkebunan kabupaten Jombang, antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya

Alam Hayati dan Ekosistemnya;

2. Undang-Undang Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman;

3. Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan;

4. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

5. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

6. Undang-Undang Nomor 18 tahun 2004 tentang Perkebunan;

7. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

8. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan;

9. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara pemerintah Pusat dan Daerah;

10. Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional;

11. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang;

12. Undang-Undang nomor 12 tahun 2008 tentang perubahan kedua atas

Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah;




13. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas

Undang-Undang nomor 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1995 tentang Perbenihan

Tanaman;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 62 tahun 1998 tentang Penyerahan

Sebagian Urusan Pemerintah di Bidang Kehutanan Kepada Daerah;

16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 68 tahun 1998 tentang

Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam;

17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1999 tentang pengusahaan Hutan

dan Pemungutan Hasil Hutan pada Hutan Produksi;

18. Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 1999 tentang Pemanfaatan Jenis

Tumbuhan dan Hewan Liar;

19. Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2002 tentang Tata Hutan dan

Penyususnan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan

Penggunaan Kawasan Hutan;

20. Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 2002 tentang Dana Reboisasi;

21. Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan

Kehutanan;

22. Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan;

23. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

24. Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah;

25. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

26. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah;

27. Peraturan Pemerintah nomor 47 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Nasional;

28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana diubah dengan Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007;

29. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 6 tahun 2007 tentang Tata Hutan

Dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Serta Pemanfaatan Hutan;




30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah;

31. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.70/Menhut-II/2008 tentang

Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan;

32. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No. P.02/Menhut–II/2010

tentang Sistem Informasi Kehutanan;

33. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.14/menhut II/2012 tentang

Pedoman Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2012;

34. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.38/Menhut-II/2012 tentang Perubahan

atas Peraturan Menteri Kehutanan No. P.18/Menhut-II/2011 tentang

Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan;

35. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P43/menhut II/2012 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor

P38/menhut/2012 tentang Standar Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan

Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang Izin

atau Pada Hutan Hak;

36. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P29/menhut II/2013 tentang

Pedoman Pendampingan Kegiatan Pembangunan Kehutanan;

37. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 tahun 2008 tentang

Oganisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Jombang;

38. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 16 tahun 2008 tentang Tata

Kelola Pemanfaatan dan Peredaran Kayu yang Berasal dari Hutan Hak dan

Tanah Milik;

39. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 28 tahun 2009 tentang

Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang;

40. Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia No.

SK.511/Menhut-V/2011 Tentang Penetapan Peta Daerah Aliran Sungai

(DAS).

41. Peraturan Daerah Nomer 10 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jombang tahun 2014-2018.

1.3 Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang ini dimaksudkan untuk:




1. Memberikan arahan bagi seluruh jajaran pejabat dan staf di lingkungan

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang dalam

melaksanakan tugas dan pelayanannya kepada masyarakat;

2. Mewujudkan sinkronisasi pembangunan di daerah khususnya antara target

kinerja dalam RPJMD Kabupaten Jombang dengan Renstra Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang;

3. Mewujudkan keadaan yang diinginkan dalam waktu 5 (lima) tahun

mendatang dalam urusan kehutanan dan perkebunan, dalam rangka

kelanjutan pembangunan jangka panjang, sehingga secara bertahap dapat

mewujudkan cita-cita masyarakat Kabupaten Jombang.

Adapun tujuan disusunnya Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja pada Dinas

Kehutanan dan Pekebunan Kabupaten Jombang;

2. Memberikan arahan dalam penyusunan rencana pembangunan tahunan

daerah dalam bentuk Rencana Kerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang.

1.4 Sistematika PenulisanRenstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang Tahun

2014-2018 disusun menurut sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

1.2 Landasan Hukum.

1.3 Maksud dan Tujuan.

1.4 Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

2.2 Sumber Daya SKPD

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASAR TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi

Pelayanan SKPD

3.2 Telaah Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

3.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra




3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPD

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

4.3 Strategi dan Kebijakan SKPD

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

LAMPIRAN - LAMPIRAN




BAB IIGAMBARAN PELAYANAN SKPD

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang berkedudukan

sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintahan Daerah

Kabupaten Jombang yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah

dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang memiliki tugas secara spesifik

dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang

kehutanan dan perkebunan. Sebagaimana dalam landasan yuridis di tingkat

daerah yang mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 5

Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Jombang dengan

diperjelas melalui Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 7 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Jombang dan

acauan restrukturisasi kelembagaan pada Peraturan Pemerintah Nomor 41

tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang menjelaskan bahwa

memberikan gambaran dan arah kinerja organisasi Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang yang secara umum mempunyai tugas

penyelenggara pemerintah di bidang kehutanan dan perkebunan.

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD

Tugas pokok Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

adalah membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian urusan

Pemerintahan Daerah Kabupaten Jombang di bidang kehutanan dan

perkebunan. Sebagai upaya untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, maka

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang, mempunyai fungsi:

1. Penyusunan, perumusan rencana program dan kegiatan dalam rangka

penetapan kebijakan teknis di bidang kehutanan dan perkebunan;

2. Pelaksanaan usaha tani terpadu dan evaluasi pengembangan kegiatan di

bidang kehutanan dan perkebunan;

3. Pelaksanaan usaha pencegahan, pengendalian pemberantasan hama atau

penyakit serta gangguan tanaman kehutanan dan perkebunan;

4. Pelaksanaan penyuluhan dan bimbingan teknis pengembangan lahan dan

rehabilitasi lahan kritis kehutanan dan perkebunan;

5. Pelaksanaan pembinaan, bimbingan dan pengelolaan perijinan di bidang

usaha kehutanan dan perkebunan;

BAB II | GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN JOMBANG

8



6. Perumusan, perencanaan dan pelaksanaan teknis operasional,

pemungutan iuran, pelayanan umum, pengenbangan, rehablitasi, dan

perlindungan di bidang perkebunan, kehutanan serta konservasi tanah;

7. Pelaksanaan kebijaksaan teknis kegiatan dibidang penghijauan dan

konservasi sumber daya alam meliputi: tanah, air, persutraan alam,

perlebahan, pengelolaan hasil hutan kayu dan non kayu, perlindungan

hutan dan pelatihan ketrampilan;

8. Pelaksanaan penyusunan program pengendalian dan pengawasan teknis

di bidang kehutanan dan perkebunan;

9. Pelaksanaan urusan kesekretariatan.

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi tersebut, maka untuk

mengoperasionalisasikannya, maka terdapat pembagian kerja. Oleh sebab itu,

secara kelembagaan, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

membentuk struktur organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Dinas;

2. Sekretariat, membawahi:

a. Sub Bagian Umum;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan.

3. Bidang Produksi dan Pengembangan Kehutanan dan Perkebunan,

membawahi:

a. Seksi Produksi Kehutanan dan Perkebunan;

b. Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan Kehutanan dan Perkebunan.

4. Bidang Usaha Tani, Perlindungan Tanaman dan Konservasi Lahan,

membawahi:

a. Seksi Usaha Tani;

b. Seksi Perlindungan Tanaman dan Konservasi Lahan.

5. Bidang Pengawasan dan Penatausahaan Hasil Hutan dan Perkebunan,

membawahi:

a. Seksi Pengawasan Hasil Kehutanan dan Perkebunan;

b. Seksi Penatausahaan Hasil Kehutanan dan Perkebunan.

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Tentunya dari masing-masing jabatan struktural tersebut memiliki tugas

pokok dan fungsi guna mewujudkan visi dan misi Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang. Berikut pemaparan tugas pokok dan fungsi

bagian-bagian dalam struktur organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang.


9



1. SekretariatTugas pokok Sekretariat adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas

Kehutanan dan Perkebunan, di bidang ketatausahaan administrasi umum,

keuangan, kepegawaian, penyusunan program dan pelaporan serta tata

usaha perlengkapan. Guna melaksanakan tugasnya tersebut, Sekretariat

mempunyai fungsi:

a. Pelaksana koordinasi Pengumpulan data dan informasi dalam rangka

Penyusunan Kebijakan teknis dan operasional Dinas;

b. Pelaksana koordinasi pelaksanaan tugas-tugas organisasi Dinas;

c. Pengumpulan data dan informasi dalam rangka penyusunan Program

Kerja, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas;

d. Pengelolaan administrasi Kepegawaian, pelaksanaan pembinaan,

peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya peningkatan

kesejahteraan pegawai;

e. Penyiapan bahan dalam rangka penyusunan rencana anggaran,

pelaksanaan penatausahaan keuangan dan penyusunan laporan

pertanggungjawaban keuangan;

f. Pelaksanaan urusan administrasi umum, rumah tangga/ keprotokolan dan

perlengkapan, ketatalaksanaan (surat menyurat) dan kearsipan;

g. Penyusunan Standar Pelayanan Minimal lingkup Unit Kerja;

h. Penyiapan data dan informasi kepustakaan, pelaksanaan hubungan

masyarakat dan inventarisasi aset;

i. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dengan instansi terkait, perangkat

daerah dan pihak ketiga;

j. Pelaksanaan sistem Pengawasan Melekat;

k. Penyusunan dan pelaksanaan sistem informasi lingkup Dinas;

l. Pelaksanaan kebersihan, keindahan dan keamanan kantor;

m. Pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat.

Secara struktural Sekretaris membawahi 3 (tiga) sub bagian, yakni:

1) Sub Bagian Umum Sub Bagian Umum, mempunyai tugas:

a. Menyiapkan data dan informasi guna penyusunan kebijakan teknis

dan operasional;

b. Melaksanakan administrasi Kepegawaian, melaksanakan pembinaan,

peningkatan disiplin dan pengembangan karier serta upaya

peningkatan kesejahteraan pegawai;


10



c. Melaksanakan urusan administrasi umum, rumah tangga/

keprotokolan, perjalanan dinas dan perlengkapan, ketatalaksanaan

(surat menyurat) dan kearsipan;

d. Menyusun Standart Pelayanan Minimal Dinas;e. Menyusun rencana dan melaksanakan keindahan, kebersihan dan

keamanan kantor;

f. Melaksanakan kegiatan pengawasan melekat dalam lingkup Dinas.

g. Menyusun rencana kebutuhan barang, mengatur dan mengelola

barang-barang inventaris kantor;

h. Melaksanakan kegiatan kehumasan dan kepustakaan Dinas;i. Menangani pengaduan masyarakat terkait dengan pelaksanaaan

tugas.

j. Memembatu sekretaris dalam melaksanakan koordinasi terkait

dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi dan tata laksana

aparatur.

2) Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas:

a. Melaksanakan penatausahaan keuangan, meliputi pengelolaan

anggaran, penyusunan neraca, pelaksanaan akuntansi/ pembukuan,

pertanggungjawaban dan verifikasi serta penyusunan perhitungan

anggaran;

b. Melaksanakan pengurusan biaya perjalanan dinas, perpindahan

pegawai dan ganti rugi, gaji pegawai dan pembayaran hak-hak

keuangan lainnya;

c. Menyusun, melaksanakan dan mempertanggungjawaban anggaran

Dinas;

d. Melaksanakan upaya peningkatan kesejahteraan pegawai.

3) Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan, mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana pembangunan kehutanan dan perkebunan;

b. Menyusun Sistem Informasi Manajemen (SIM) kehutanan dan

perkebunan;

c. Menyusun, merumuskan, melaksanakan analisis, monitoring,

evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan

kehutanan dan perkebunan;

d. Menyusun peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi

dan pengendalian lahan kehutanan dan perkebunan;


11



e. Menyusun peta penetapan dan pengawasan tata ruang dan tata guna

lahan;

f. Mengumpulkan,mengolah dan menganalisa data statistik kehutanan

dan perkebunan;

g. Menyusun peta potensi dan pengelolaan lahan serta pengaturan dan

penerapan kawasan terpadu sentra komoditas kehutanan dan

perkebunan;

h. Menghimpun dan mensistemasikan data, dokumentasi peraturan

perUndang-Undangan dan hasil pembangunan kehutanan dan

perkebunan.

2. Bidang Produksi dan Pengembangan Kehutanan dan PerkebunanTugas pokok Bidang Produksi dan Pengembangan Kehutanan dan

Perkebunan adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Kehutanan dan

Perkebunan, di bidang produksi dan pengembangan serta pemanfaatan

kehutanan dan perkebunan. Guna melaksanakan tugas, Bidang Produksi dan

Pengembangan Kehutanan dan Perkebunan, mempunyai fungsi:

a. Penyusunan Rencana Kegiatan di bidang Pendayagunaan sarana

Produksi dan Pelaksanaan kegiatan teknis Pengembangan budidaya

tanaman kehutanan dan perkebunan;

b. Pelaksanaan Pembinaan dan bimbingan teknis dalam penerapan

optimasi pola tanam, intensifikasi, ektensifikasi, rehabilitasi/peremajaan

dan diversifikasi serta penyebaran prototipe percobaan teknologi

budidaya dalam rangka pengembangan tanaman kehutanan dan

perkebunan;

c. Pelaksanaan pengendalian, penetapan, penyaluran kebutuhan benih,

bahan tanaman serta pohon induk kehutanan dan perkebunan;

d. Penyusunan rencana teknis pengelolaan hutan/kebun rakyat, dan aneka

usaha kehutanan dan perkebunan;

e. Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga penelitian, perguruan tinggi

dalam rangka pengembangan budidaya tanaman kehutanan dan

perkebunan;

f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap peningkatan produksi,

pengembangan hutan/kebun rakyat dan aneka usaha kehutanan dan

perkebunan.

Secara struktural Bidang Produksi dan Pengembangan Kehutanan dan

Perkebunan membawahi 2 (dua) seksi, yakni:


12



1) Seksi Produksi Kehutanan dan Perkebunan Seksi Produksi Kehutanan dan Perkebunan, mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana dan langkah kegiatan di bidang pendayagunaan

sarana produksi kehutanan dan perkebunan;

b. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis dalam penerapan

optimasi pola tanam, intensifikasi, ekstensifikasi,

rehabilitasi/peremajaan dan diversifikasi tanaman kehutanan dan

perkebunan serta penyebaran prototipe percobaan teknologi

budidaya tanaman hutan dan kebun rakyat;

c. Melaksanakan pengendalian, penetapan, penyaluran kebutuhan

benih, bahan tanaman serta pohon induk kehutanan dan perkebunan;

d. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis terhadap

peningkatan produksi hutan/kebun rakyat;

e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap peningkatan

produksi hutan/kebun rakyat.

2) Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan Kehutanan dan Perkebunan Seksi Pengembangan dan Pemanfaatan Kehutanan dan Perkebunan,

mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana pembinaan dan pelaksanaan kegiatan teknis

pemanfaatan lahan, dalam rangka pengembangan budidaya tanaman


b. Melaksanakan Pembinaan dan bimbingan teknis aneka usaha


c. Menyusun pengelolaan hutan rakyat, kebun rakyat dan aneka usaha


d. Melaksanakan kerjasama dengan lembaga penelitian, perguruan

tinggi dan institusi/lembaga lain yang bergerak di bidang kehutanan

dan perkebunan dalam rangka pengembangan budidaya tanaman


e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pengembangan dan

pemanfaatan lahan kegiatan aneka usaha kehutanan dan

perkebunan.

3. Bidang Usaha Tani dan Perlindungan Tanaman dan Konservasi LahanTugas pokok Bidang Usaha Tani dan Perlindungan Tanaman dan Konservasi

Lahan adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Kehutanan dan

Perkebunan di bidang Usaha Tani dan Perlindungan Tanaman dan


13



Konservasi Lahan. Guna melaksanakan tugas pokok, Bidang Usaha Tani dan

Perlindungan Tanaman dan Konservasi Lahan, mempunyai fungsi:

a. Penyusunan bahan penyebaran informasi: pemasaran hasil produksi,

pemanfaatan sumber daya kehutanan perkebunan dan penanganan pasca

panen;

b. Pelaksanaan pembinaan terhadap tenaga-tenaga fungsional bidang

kehutanan perkebunan dalam rangka penyebaran informasi: pemasaran

hasil produksi, pemanfaatan sumber daya kehutanan perkebunan dan

penanganan pasca panen;

c. Pelaksanaan pembinaan , bimbingan ,pengendalian usaha tani dan

perlindungan tanaman kehutanan perkebunan serta pengendalian

konservasi lahan;

d. Pemanfaatan, pengembangan sumber air permukaan dan air tanah pada

area kehutanan dan perkebunan;

e. Pemantauan, pengawasan pengadaan, peredaran penggunaan pupuk

bersubsidi, pestisida dan alsintan dalam kegiatan usaha tani tanaman

kehutanan perkebunan;

f. Pelaksanaan pengamatan, peramalan dan langkah-langkah pengendalian

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) bekerjasama dengan lembaga

peneliti , perguruan tinggi dan institusi/lembaga lainnya bidang kehutanan

perkebunan;

g. Pemberian fasilitas kepada petani dalam pengembangan pola kemitraan

dengan pihak ketiga serta pengembangan informasi, pemanfaatan sumber-

sumber pembiayaan/kredit, penyusunan rencana usaha serta

pemberdayaan lembaga keuangan mikro perdesaan;

h. Penyelenggaraan koordinasi dengan Perum Perhutani dan lembaga

lainnya dalam rangka penyelenggaraan hutan kemasyarakatan;

i. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan Usaha Tani dan

Perlindungan Tanaman serta Konservasi lahan.

Secara struktural Bidang Usaha Tani, Perlindungan Tanaman dan Konservasi

Lahan membawahi 2 (dua) Seksi, yakni.

1) Seksi Usaha Tani Seksi Usaha Tani, mempunyai tugas:

a. Menyusun bahan penyebaran informasi: pemasaran hasil produksi,

pemanfaatan sumber daya kehutanan perkebunan dan penanganan

pasca panen;


14



b. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan serta pengendalian usaha

tani kehutanan perkebunan;

c. Melaksanakan pemantauan, pengawasan, pengadaan, peredaran

dan penggunaan pupuk bersubsidi, pestisida dan alsintan dalam

kegiatan usaha tani tanaman kehutanan perkebunan;

d. Memberikan fasilitas kepada petani dalam pengembangan pola

kemitraan dengan pihak ketiga serta pengembangan informasi pasar,

pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan/kredit, penyusunan

rencana usaha serta pemberdayaan lembaga keuangan mikro

perdesaan;

e. Melaksanakan bimbingan teknis pembangunan sarana fisik unit

pengolahan dan penyimpanan hasil produksi kehutanan dan

perkebunan serta pengembangan infrastruktur perdesaan;

f. Penyiapan bahan dalam rangka monitoring dan evaluasi dan

pelaporan terhadap kegiatan Usaha Tani.

2) Seksi Perlindungan Tanaman dan Konservasi Lahan Seksi Perlindungan Tanaman dan Konservasi Lahan, mempunyai tugas:

a. Menyusun rencana pemanfaatan, pengembangan dan pemantauan

sumber air permukaan dan air tanah di kawasan kehutanan

perkebunan;

b. Melaksanakan bimbingan teknis konservasi lahan;

c. Melaksanakan pemantauan, pengawasan pengadaan, peredaran

penggunaan pestisida dan alat pengendalian OPT;

d. Melaksanakan pengamatan, peramalan tingkat kerugian dan

langkah-langkah pengendalian OPT bekerjasama dengan lembaga

peneliti, perguruan tinggi dan lembaga lainnya terkait bidang

kehutanan perkebunan;

e. Melaksanakan pembinaan dan bimbingan teknis pada petani dalam

rangka peningkatan SDM untuk pengendalian OPT;

f. Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan

perlindungan tanaman kehutanan dan perkebunan serta konservasi

lahan.


15



4. Bidang Pengawasan dan Penatausahaan Hasil Hutan dan PerkebunanTugas pokok Bidang Pengawasan dan Penatausahaan Hasil Hutan dan

Perkebunan adalah melaksanakan sebagian tugas Dinas Kehutanan dan

Perkebunan di bidang pengawasan dan penata usahaan hasil kehutanan dan

perkebunan. Guna melaksanakan tugas pokok, Bidang Pengawasan dan

Penatausahaan Hasil Hutan dan Perkebunan, mempunyai fungsi:

a. Pelaksanaan pemantauan, pengendalian, peredaran hasil hutan dan

kebun, penebangan kayu dan produksi perkebunan;

b. Pembinaan dan bimbingan teknis terhadap penanggulangan illegal

logging, serta industri pengolahan hasil hutan dan kebun, melalui upaya

penyiapan bahan koordinasi dengan instansi terkait;

c. Penyusunan petunjuk operasional pemberian rekomendasi usaha

berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman dalam proses

penatausahaan hasil hutan dan kebun;

d. Pemberian rekomendasi penatausahaan industri pengolahan hasil hutan

dan kebun;

e. Pelaksanaan koordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam

(BKSDA) dan Balai Taman Hutan Raya (TAHURA) R. Soerjo dalam

rangka pengawasan dan pengendalian terhadap pemburuan satwa liar

yang tidak dilindungi;

f. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan bidang

pengawasan dan penatausahaan hasil hutan dan kebun.

Secara struktural Bidang Pengawasan dan Penatausahaan Hasil Hutan dan

Perkebunan membawahi 2 (dua) Seksi, yakni:

1) Seksi Pengawasan Hasil Kehutanan dan Perkebunan Seksi Pengawasan Hasil Kehutanan dan Perkebunan, mempunyai tugas:

a. Melaksanakan pemeriksaan dokumen sahnya hasil hutan dan fisik

hasil hutan pada pedagang, perusahaan dan industri kayu;

b. Melaksanakan pembinaan, pemantauan dan pengendalian produksi

hasil hutan dan kebun rakyat;

c. Melaksanakan pembinaan dan pemantauan Laporan Mutasi Kayu

(LMK) dan Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI);

d. Memeriksa administrasi dan fisik pengesahan Laporan Hasil

Penebangan (LHP);

e. Melaksanakan pemantauan, pemeriksaan obyek Provisi Sumber

Daya Hutan (PSDH);


16



f. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan stock opname kepada

industri, perusahaan serta pedagang hasil hutan kayu dan bukan

kayu;

g. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka

pencegahan perambahan hutan dan pembalakan hasil hutan (illegal

logging);

h. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pengawasan hasil kehutanan

dan perkebunan.

2) Seksi Penatausahaan hasil Kehutangan dan Perkebunan Seksi Penatausahaan Hasil Kehutanan dan Perkebunan, mempunyai

tugas:

a. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan teknis Penatausahaan hasil

hutan di Industri Pengolahan Kayu (IPK), perusahaan dan pedagang

hasil hutan kayu dan bukan kayu;

b. Melaksanakan penyiapan dan pengurusan Tempat Penampungan

kayu olahan Terdaftar (TPT) dan Usaha Industri Primer Hasil Hutan

Kayu;

c. Memeriksa administrasi dan checking cruising serta Laporan Hasil

Cruising (LHC) berkoordinasi dengan Perum Perhutani dan Satuan

Perencanaan Hutan (SPH);

d. Memberikan rekomendasi penatausahaan pemanfaatan kawasan

hutan;

e. Melaksanakan penerbitan dokumen angkut Surat Keterangan Sahnya

Kayu Bulat Kayu Rakyat (SKSKB-KR) dan Pengelolaan Dokumen

Surat Keterangan Asal Usul (SKAU);

f. Melaksanakan pengendalian terhadap pemburuan satwa liar yang

tidak dilindungi;

g. Melaksanakan monitoring dan evaluasi penatausahaan hasil

kehutanan dan perkebunan.


17



Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang, 2013

Guna melaksanakan tata pemerintahan yang efektif, maka Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang perlu membuat tata laksana

SKPD. Tata laksana ini berfungsi untuk mengatur pola komunikasi dan

koordinasi antar aparatur/pegawai sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan tata laksana Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang mengacu pada pasal 23 Peraturan Daerah

Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Laksana Dinas. Adapun tata

laksana Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan struktural dan

fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi

baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan kerja

perangkat daerah serta dengan instansi lain di luar pemerintah daerah

sesuai dengan tugas masing-masing;

2. Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengawasi bawahan masing-

masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah

yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;


18



3. Setiap pemangku jabatan struktural bertanggungjawab memimpin dan

mengkoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan

serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya;

4. Setiap pemangku jabatan struktural wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk

dan bertanggungjawab kepada atasan langsung masing-masing dan

menyiapkan laporan berkala tepat pada waktunya;

5. Setiap laporan yang diterima oleh pemangku jabatan struktural dari

bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk

penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada

bawahan;

6. Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan langsung ,

tembusan laporan wajib disampaikan kepada satuan organisasi lain yang

secara fungsional mempunyai hubungan kerja;

7. Dalam melaksanakan tugas setiap pemangku jabatan struktural dalam

rangka pemberian bimbingan kepada bawahan masing-masing, wajib

mengadakan rapat berakala

2.2 Sumber Daya SKPD

Sumber daya Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

dibagi menjadi 2 (dua) yakni sumber daya manusia dan sumber daya aset/modal.

Diharapkan dari kedua sumber daya tersebut dapat membantu Dinas Kehutanan

dan Perkubanan Kabupaten Jombang dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsinya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang

kehutanan dan perkebunan. Berikut pemaparan dari kedua sumber daya yang

dimiliki oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang.

1. Sumber Daya ManusiaGuna mewujudkan administrasi pemerintahan yang mampu mendukung

kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai perencana

pembangunan, saat ini Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

didukung oleh 69 personil. Apabila diklasifikasikan berdasarkan Golongan

menunjukkan bahwa pegawai/aparatur Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang yang berstatus Golongan I sebanyak 1 orang, Golongan II

sebanyak 5 orang, Golongan III sebanyak 58 orang dan IV sebanyak 4 orang dari

68 orang pegawai di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

(tabel 2.1)


19



Tabel 2.1 Komposisi Menurut Golongan/Kepangkatan

Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang, 2014

Apabila diklasifikasikan berdasarkan Eselon menunjukkan bahwa

pegawai/aparatur Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang yang

berstatus Eselon II sebanyak 1 orang, Eselon III sebanyak 4 orang, dan Eselon

IV sebanyak 9 orang serta Jabatan staf sebanyak 19 orang, selain itu Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang juga memiliki 35 orang yang

berstatus jabatan fungsional dari 68 orang pegawai di Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang (tabel 2.2).

Tabel 2.2 Komposisi Menurut Jabatan

Jabatan Jumlah PegawaiEselon I -

Eselon II 1 Orang

Eselon III 4 Orang

Eselon IV 9 Orang

Staf 19 Orang

Fungsional* 35 OrangSumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang, 2014

Selain itu jika diklasifikasikan berdasarkan Pendidikan menunjukkan

bahwa pegawai/aparatur Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

yang berpendidikan Magister (S2) 3 orang, berpendidikan Sarjana (S1) sebanyak

51 orang, berpendidikan Diploma (D3) sebanyak 6 orang dan berpendidikan

SLTA sebanyak 7 Orang serta 1 orang berpendidikan SLTP dari 69 orang

pegawai di Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang (tabel 2.3).


20

GOLONGAN JUMLAH PEGAWAIGolongan I 1 Orang

Golongan II 5 Orang

Golongan III 59 Orang

Golongan IV 3 Orang



Tabel 2.3 Komposisi Menurut Pendidikan

Golongan Jumlah PegawaiSLTP 1 Orang

SLTA 7 Orang

Diploma 6 Orang

Sarjana (S1) 51 Orang

Magister (S2) 3 OrangSumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang, 2014

2. Asset/ModalKantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

merupakan pusat kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang dalam melayani masyarakat. Tentunya untuk melayani masyarakat

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang membutuhkan sarana

dan prasaran guna mendukung pelayan yang prima, efektif dan efisien. Saat ini

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang telah dilengkapi

asset/modal yang memadai dalam menunjang kinerja pelayan. Berikut adalah

asset/modal Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang beserta

jumlah dan kondisi dalam menunjang pelayanan kepada masyarakat

Tabel 2.4 Asset dan Modal Dinas Kehutanan dan Perkebunan

NO URAIAN JUMLAHKONDISI BARANG

Baik Kurang Baik

Rusak Berat

I PERLENGKAPAN GEDUNG KANTOR1 Pompa Air 1 1 - -2 Air Conditioning (AC) 7 7 - -3 Papan Pengumuman 2 2 - -4 Lemari Es 2 2 - -5 Kipas Angin 6 6 - -6 Alat Pemadam Kebakaran 2 2 - -

II PERALATAN GEDUNG KANTOR1 Digital Multi Meter 1 1 - -2 Global Postioning Syestem 1 1 - -3 Mesin Tik Manual 3 3 - -4 Overhead Proyektor 1 1 - -


21



NO URAIAN JUMLAHKONDISI BARANG

Baik Kurang Baik

Rusak Berat

5 Sound Syestem 1 1 - -6 Tustel 1 - - 17 Handy Cam 3 3 - -8 P.C. Unit 6 6 - -9 Note Book / lap top 11 11 - -

10 Printer 12 12 - -11 Cpu 6 3 - 312 Monitor 8 8 - -13 Kamera 3 3 - -14 Proyektor 2 2 - -15 Planitop 1 1 - -16 Compas Geologi 1 1 - -17 Rol Meter 1 1 - -18 Curvemeter 1 1 - -19 Ph Meter 2 2 - -20 Kompas 1 1 - -21 Optikal Clinometer 1 1 - -22 Theodolite 1 1 - -

III PERALATAN MEBELAIR1 Almari Besi 1 1 - -2 Lemari Kaca 3 3 - -3 Lemari Kayu 7 7 - -4 Kursi Kayu 7 - - 75 Meja Tulis 69 39 - 306 Kursi Biasa 59 42 - 177 Kursi Lipat 100 100 - -8 Sofa 2 2 - -9 Meja Kerja Pejabat Eselon II 1 1 - -

10 Meja Kerja Pejabat Eselon III 1 1 - -11 Meja Kerja Pejabat Eselon IV 6 6 - -

12 Kursi Kerja Pejabat Eselon II S/d IV 12 12 - -

13 Meja Tamu Biasa 1 1 - -Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang, 2013

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD

Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang dapat diukur dari pencapaian kinerja pelayanan dan realisasi

penggunaan anggaran dalam pelayanan. Dengan demikian dapat diketehui dan

teridentifikasi efektifitas dari kinerja pelayanan yang dilakukan oleh Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang. Secara rinci hasil dari capaian

kinerja dapat di jabarkan pada tabel 2.5 dan realisasi anggaran dapat di jabarkan

pada tabel 2.6.


22

S KEHUTANAN

DAN

PERK A STRATEGIS 2014 - 2018 m

li Tam

im

Ds. Sumbermulyo Telp. (0321) 863884 / Fax (032B

AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

23

Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

K K K K K K K K K K K K K K K

Meningkatnya produktivitas kopi (kg/ha)

612,39 612,39 640,17 585,82 591,85 634,13 609,97 650,00 370,00 403,88 404,94 101,54 63,16 68,24 63,86

meningkatnya produktivitas coklat (ton)

166,37 166,37 174,35 162,72 159,40 164,38 171,02 372,03 506,80 514,85 531,20 213,38 311,46 322,99 323,15

meningkatnya produktvitas cengkeh (ton)

405,54 417,842 405,55 434,23 421,94 405,55 421,94 436,57 338,10 362,16 400,00 107,65 77,86 85,83 98,63

Meningkatnya produktivitas kapuk randu (ton)

77,22 76,03 77,22 74,99 72,76 77,96 77,22 89,33 216,26 216,69 125,00 115,68 288,39 297,81 160,34

Meningkatnya produktivitas jambu mete (ton)

249,30 266,39 249,31 269,87 272,44 264,73 275,01 327,00 216,47 203,51 270,00 131,16 80,21 74,70 101,99

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


A. Indikator IKK1 Rehabilitasi hutan

dan lahan kritis9,96% 59,47% 63,22%

2 Kerusakan Kawasan Hutan

9,28% 1,72% 1,61%

B. Indikator program

I1 Peningkatan

produksi komoditi perkebunan

meningkatnya produksi komoditi perkebunan

meningkatnya produksi kopi (ton)

3.674,90 2.838,31 734,98 734,98 421,25 473,55 473,55 734,96 421,25 473,55 474,79 100 57,31 112,42 100,26

meningkatnya produksi coklat (ton)

639,00 674,63 127,81 127,81 139,67 139,67 139,67 177,83 134,82 136,47 141,30 139,14 105,48 97,71 101,17

meningkatnya produksi cengkeh (ton)

4.479,50 4.644,10 895,91 905,05 959,90 941,62 941,62 918,98 709,08 762,9 765,89 102,58 78,35 79,48 81,34

Meningkatnya produksi kapuk randu (ton)

334,70 340,12 66,94 66,94 68,30 68,97 68,97 62,38 151,02 114,46 64,31 93,19 225,61 167,58 93,24

Meningkatnya produksi jambu mete (ton)

200,40 202,85 40,09 40,49 40,49 40,89 40,89 37,55 23,27 11,68 15,50 93,66 57,47 28,85 37,91

Meningkatnya produksi tembakau (ton)

79.202,50 99.949,48 15.540,50 15.840,50 22.856,16 22.856,16 22.856,16 20.013 5.776 47.509 66896,78 128,78 36,46 207,86 292,69

Meningkatnya produksi tebu (ton)

5.860.260,40 6.077.754,63 1.172.052,09 1.208.301,12 1.232.467,14 1.232.467,14 1.232.467,14 1.008.056,25 1.038.943,30 787.974,53 974.115,80 86,01 85,98 63,93 79,04

SUB SEKTOR PERKEBUNAN

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-Data Capaian

Pada Awal Tahun

Perencanaan (Renstra 2004-

2008)

Target Capaian pada Akhir

Tahun Perencanaan

(2013)

Target SPM

No Sasaran Indikator Kinerja Target IKK

S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

24

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


Meningkatnya produktivitas kopi (kg/ha)

612,39 612,39 640,17 585,82 591,85 634,13 609,97 650,00 370,00 403,88 404,94 101,54 63,16 68,24 63,86

meningkatnya produktivitas coklat (ton)

166,37 166,37 174,35 162,72 159,40 164,38 171,02 372,03 506,80 514,85 531,20 213,38 311,46 322,99 323,15

meningkatnya produktvitas cengkeh (ton)

405,54 417,842 405,55 434,23 421,94 405,55 421,94 436,57 338,10 362,16 400,00 107,65 77,86 85,83 98,63

Meningkatnya produktivitas kapuk randu (ton)

77,22 76,03 77,22 74,99 72,76 77,96 77,22 89,33 216,26 216,69 125,00 115,68 288,39 297,81 160,34

Meningkatnya produktivitas jambu mete (ton)

249,30 266,39 249,31 269,87 272,44 264,73 275,01 327,00 216,47 203,51 270,00 131,16 80,21 74,70 101,99

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


terlaksananya sekolah lapang petani komoditi perkebunan

16 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 kelp. 4 kelp. 4 kelp (80 org)

5 kelompok 100 100 100

terlaksananya sekolah lapang agribisnis

10 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 kelp. 2 kelp. 12 kelp 12 kelompok 100 100 100

terlaksananya pengadaan alat pra panen dan pasca panen komoditi perkebunan

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket alat rajang 88 unit, traktor 36 unit, sumur dalam 3 unit

sumur dalam 2 unit, hand traktor 26 unit, etalase jenis kualitas tembakau 1 unit

alat rajang 41 unit, UPH 20 unit

alata rajang 14 unit, pengepres tulang daun tembakau 38 unit, sprayer 130 unit

alat rajang 79 unit, plenet 28 unit, sprayer 322 unit

100 100 100 100

penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket (sosialisasi 1.800 org petani tembakau)

1 paket 5 kec. sosialisasi 750 org, palatihan 80 org

150 orang 100 100 100 100

S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

25

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


terlaksananya sekolah lapang petani komoditi perkebunan

16 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 unit 4 kelp. 4 kelp. 4 kelp (80 org)

5 kelompok 100 100 100

terlaksananya sekolah lapang agribisnis

10 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 kelp. 2 kelp. 12 kelp 12 kelompok 100 100 100

terlaksananya pengadaan alat pra panen dan pasca panen komoditi perkebunan

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket alat rajang 88 unit, traktor 36 unit, sumur dalam 3 unit

sumur dalam 2 unit, hand traktor 26 unit, etalase jenis kualitas tembakau 1 unit

alat rajang 41 unit, UPH 20 unit

alata rajang 14 unit, pengepres tulang daun tembakau 38 unit, sprayer 130 unit

alat rajang 79 unit, plenet 28 unit, sprayer 322 unit

100 100 100 100

penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket (sosialisasi 1.800 org petani tembakau)

1 paket 5 kec. sosialisasi 750 org, palatihan 80 org

150 orang 100 100 100 100

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


pengadaan bantuan bibit unggul pertanian/perkebunan

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket (kelapa 6.000 btg, kakao 3.000 btg, cengkeh 5.010 btg)

kelapa 3.300 btg, cengkeh 6.000 btg, lada 2.000 btg

kelapa 1.485 btg, cengkeh 6.000 btg, lada 2.000 btg)

kelapa 5.000 btg, kakao 8.000 btg

kelapa 8.000 btg, Nilam 50.000 stek

100 100,00 100 100

tersedianya data potensi produk-produk kehutanan dan perkebunan

2 paket - - - 1 paket 1 paket 12 bulan (21 kecamatan)

12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100 100 100 100

terlaksananya pembangunan sumur dangkal, sumur dalam dan jalan produksi

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 935 mater JITUT

sumur dalam 3 unit, sumur dangkal 23 unit

112,3

tercapainya penganekaragaman produk perkebunan pada lahan pekarangan dan tegalan

2 paket - - - 1 paket 1 paket 25 ha (4.750 ha)

15 ha (RTM) empon-empon 21 ha dan bibit kelapa 1.000 batang pada RTM

100 100

S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

26

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


pengadaan bantuan bibit unggul pertanian/perkebunan

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket (kelapa 6.000 btg, kakao 3.000 btg, cengkeh 5.010 btg)

kelapa 3.300 btg, cengkeh 6.000 btg, lada 2.000 btg

kelapa 1.485 btg, cengkeh 6.000 btg, lada 2.000 btg)

kelapa 5.000 btg, kakao 8.000 btg

kelapa 8.000 btg, Nilam 50.000 stek

100 100,00 100 100

tersedianya data potensi produk-produk kehutanan dan perkebunan

2 paket - - - 1 paket 1 paket 12 bulan (21 kecamatan)

12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100 100 100 100

terlaksananya pembangunan sumur dangkal, sumur dalam dan jalan produksi

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 935 mater JITUT

sumur dalam 3 unit, sumur dangkal 23 unit

112,3

tercapainya penganekaragaman produk perkebunan pada lahan pekarangan dan tegalan

2 paket - - - 1 paket 1 paket 25 ha (4.750 ha)

15 ha (RTM) empon-empon 21 ha dan bibit kelapa 1.000 batang pada RTM

100 100

S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

27

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


terwujudnya pengadaan sarana prasarana pengendalian OPT dan pelatihan penggunaan alat OPT

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 10 kelp (fungisida dithane 80 kg, Insektisida marshal 200 EC 50 ltr, Insektisida furadan 3 G 40 kg, Rodentisida racumin 25 kg)

1 paket 1 paket 100 100

tersedianya pestisida dan peningkatan SDM pemandu SL-PHT

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

tersedianya SID kegiatan sipil teknis

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 100 100 100

terlaksananya pelatihan teknis pertanian bagi penyuluh dan petugas

5 paket 60 orang (1 paket)

60 orang (1 paket)

60 orang (1 paket)

60 orang (1 paket)

60 orang (1 paket)

1 paket( 41 unit petak percontohan pupuk organik)

55 org 44 org 45 orang 100 91,67 100

tersedianya BOP untuk kegiatan penyuluhan

5 paket 60 orang (1 paket)

60 orang (1 paket)

60 orang (1 paket)

60 orang (1 paket)

60 orang (1 paket)

43 org 44 org 41 org 100 100 93,18

II3 Peningkatan

produksi hasil hutan hasil hutan (m3)

meningkatnya produksi hasil hutan (m3)

- 16.604 3.402 3.202 3.000 2.800 4.200 3.402 3.609,95 4.918,77 1.762,28 100 112,74 163,96 62,94SEKTOR KEHUTANAN


Pada Awal Tahun


2008)


Tahun Perencanaan

(2013)

Target SPM


1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


25 25

terlaksananya pembuatan bangunan sumur resapan (unit)

50 50 10 10 10 10 10 10 15 0 0 100 150 - -

terlaksananya pembuatan bangunan teras siring (unit)

5 5 1 1 1 1 1 1 0 0 0 100 - - -

terlaksananya pembuatan bangunan pelestarian sumber air (unit)

5 5 1 1 1 1 1 1 3 0 0 100 300 - -

terlaksananya pembuatan bangunan embung air (unit)

5 5 1 1 1 1 1 1 2 0 2 100 200 - 200

S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

28

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


25 25

terlaksananya pembuatan bangunan sumur resapan (unit)

50 50 10 10 10 10 10 10 15 0 0 100 150 - -

terlaksananya pembuatan bangunan teras siring (unit)

5 5 1 1 1 1 1 1 0 0 0 100 - - -

terlaksananya pembuatan bangunan pelestarian sumber air (unit)

5 5 1 1 1 1 1 1 3 0 0 100 300 - -

terlaksananya pembuatan bangunan embung air (unit)

5 5 1 1 1 1 1 1 2 0 2 100 200 - 200

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


terlaksananya koordinasi program PHBM pemberdayaan dan peningkatan SDM MDH

50 MDH 10 MDH 10 MDH 10 MDH 10 MDH 10 MDH 1 paket (sosialisasi 900 org danpelatihan 75 org)

1 paket 1 paket 1 paket( sosialisasi 200 org, leaflet 2.440 lbr, brosur 2.440 lbr, gadung 10.000 kg)

0 100 100 100 100

tertib administrasi TUK dan sosialisasi PUHH

4800 orang 800 orang 1000 orang 1000 orang 1000 orang 1000 orang 1 paket (sosialisasi 956 org)

30 org (pelatihan petugas GANIS PHPL)

465 org (penyegaran pejabat penerbit SKAU)


1 paket 100 100 100 100

Terwujudnya tertib administrasi PSDH dan optimalisasi pendapatan SDH

4 paket 0 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100 100 100

S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

29

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


terlaksananya koordinasi program PHBM pemberdayaan dan peningkatan SDM MDH

50 MDH 10 MDH 10 MDH 10 MDH 10 MDH 10 MDH 1 paket (sosialisasi 900 org danpelatihan 75 org)

1 paket 1 paket 1 paket( sosialisasi 200 org, leaflet 2.440 lbr, brosur 2.440 lbr, gadung 10.000 kg)

0 100 100 100 100

tertib administrasi TUK dan sosialisasi PUHH

4800 orang 800 orang 1000 orang 1000 orang 1000 orang 1000 orang 1 paket (sosialisasi 956 org)

30 org (pelatihan petugas GANIS PHPL)



1 paket 100 100 100 100

Terwujudnya tertib administrasi PSDH dan optimalisasi pendapatan SDH

4 paket 0 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100 100 100

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


Terlaksananya koordinasi kegiatan Gerakan rehabilitasi hutan dan lahan

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100,00 100,00 100 100,00

Terwujudnya peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan (terlaksananya pelatihan KMDM dan pembuatan KBS)

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket KBS 13 unit, KBD 2 unit

14 KBS, 1 KBD

2 Kec.(kabuh dan Plandaan ecolabelling)

2 kec. (kabuh, plandaan lanjutan proses ecolabelling th. 2011)

2 Kec. (1.080 ha)

100 100 100 100

terwujudnya bangunan dam penahan

15 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 2 unit 3 unit 100 100

terwujudnya bangunan penyelamat tebing

15 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 1 unit 1 unit 6 unit 100 100

S KEHUTANAN

DAN

PERK

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


terwujudnya bangunan embung air untuk mengantisipasi kebutuhan air pada wilayah kekurangan air

5 unit 0 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 2 unit 100

terwujudnya bangunan rorak untuk mengurangi laju aliran permukaan terutama pada lahan dengan kelerengan tinggi

1 paket 1 paket 306 unit alat pembuat Lubang biopori, 6.835 rorak

100

A STRATEGIS 2014 - 2018 mli

Tamim


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

30

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


Terlaksananya koordinasi kegiatan Gerakan rehabilitasi hutan dan lahan

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100,00 100,00 100 100,00

Terwujudnya peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan (terlaksananya pelatihan KMDM dan pembuatan KBS)

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket KBS 13 unit, KBD 2 unit

14 KBS, 1 KBD

2 Kec.(kabuh dan Plandaan ecolabelling)

2 kec. (kabuh, plandaan lanjutan proses ecolabelling th. 2011)

2 Kec. (1.080 ha)

100 100 100 100

terwujudnya bangunan dam penahan

15 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 2 unit 3 unit 100 100

terwujudnya bangunan penyelamat tebing

15 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 1 unit 1 unit 6 unit 100 100

S KEHUTANAN

DAN

PERK

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


terwujudnya bangunan embung air untuk mengantisipasi kebutuhan air pada wilayah kekurangan air

5 unit 0 1 unit 2 unit 1 unit 1 unit 2 unit 100

terwujudnya bangunan rorak untuk mengurangi laju aliran permukaan terutama pada lahan dengan kelerengan tinggi

1 paket 1 paket 306 unit alat pembuat Lubang biopori, 6.835 rorak

100

A STRATEGIS 2014 - 2018 mli

Tamim


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

31

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


100

perlindungan sumber mata air

3 paket - - 1 pkt 1 pkt 1 pkt

terwujudnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian hutan sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket (penyuluhan 600 org dan baliho 3 bh, papan larangan 1 bh)

1 paket 100 100

6 Peningkatan pengawasan dan pembinaan industri hasil hutan kayu

meningkatnya pelayanan peredaran dan penatausahaan hasil hutan (bln)

60 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100 100 100 100

S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

32

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


100

perlindungan sumber mata air

3 paket - - 1 pkt 1 pkt 1 pkt

terwujudnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian hutan sebagai upaya pelestarian lingkungan hidup

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket (penyuluhan 600 org dan baliho 3 bh, papan larangan 1 bh)

1 paket 100 100

6 Peningkatan pengawasan dan pembinaan industri hasil hutan kayu

meningkatnya pelayanan peredaran dan penatausahaan hasil hutan (bln)

60 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100 100 100 100

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


8 Peningkatan pengelolaan Sumber Daya Manusia serta sarana dan prasarana satuan kerja

meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Manusia serta sarana dan prasarana satuan kerja (bln)

60 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100 100 100 100

tertib administrasi perkantoran

60 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100

terlaksananya pembayaran sarana komunikasi, sumber daya air dan listrik untuk kelancaran pelaksanaan tugas

60 bulan 60 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100 100 100 100

S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

33

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


8 Peningkatan pengelolaan Sumber Daya Manusia serta sarana dan prasarana satuan kerja

meningkatnya pengelolaan Sumber Daya Manusia serta sarana dan prasarana satuan kerja (bln)

60 60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 12 100 100 100 100

tertib administrasi perkantoran

60 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100

terlaksananya pembayaran sarana komunikasi, sumber daya air dan listrik untuk kelancaran pelaksanaan tugas


1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


tersedianya penerangan bangunan kantor untuk kelancaran pelaksanaan tugas

60 bulan 60 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100 100 100 100

terlaksananya pengadaan peralatan kebersihan dan bahan pembersih guna memperpanjang nilai guna

60 bulan 60 bulan - - 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100 100

tersedianya BBM guna kelancaran pelaksanaan tugas


S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

34

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


tersedianya penerangan bangunan kantor untuk kelancaran pelaksanaan tugas


terlaksananya pengadaan peralatan kebersihan dan bahan pembersih guna memperpanjang nilai guna

60 bulan 60 bulan - - 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100 100

tersedianya BBM guna kelancaran pelaksanaan tugas


S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

35

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


tersedianya bahan bacaan guna kelancaran pelaksanaan tugas

60 bulan 60 bulan - 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100 100 100

tersedianya makanan dan minuman guna poeningkatan kinerja staf daninstansi


koordinasi dan konsultasi ke luar daerah guna tercapai peningkatan kinerja dan pelaksanaan program dinas


koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah guna tercapai peningkatan kinerja dan pelaksanaan program dinas

60 bulan 60 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100 100 100 99,90

terlaksananya pembayaran honorarium tenaga Non PNS guna tercapainya tertib administrasi pertanggungjawaban dan kinerja dinas


12 12 12 12 12 12 12 12 12 tercapainya pengadaan kendaraan dinas guna kelancaran pelaksanaan tugas

- 1 paket - - - - 4 unit


Pada Awal Tahun


2008)


Tahun Perencanaan

(2013)

Target SPM


S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

36

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


tercapainya pemeliharaan mebelair untuk memperpanjang nilai guna

60 bulan 1 paket servise kursi kerja 13 unit

servise kursi kerja 13 unit

100

tercapainya rehab gedung kantor

60 bulan 1 paket 12 bulan 12 bulan 100

tersedianya pakaian olah raga bagi PNS

5 paket 5 paket 110 stel 110 stel 110 stel 110 stel 110 stel 110 stel 110 stel 110 stel 110 stel 100 100 100 100

tersusunnya LAKIP dan laporan Keuangan

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 100

S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

37

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


tersedianya perlengkapan gedung kantor guna kelancaran pelaksanaan tugas

5 paket 5 paket kipas angin 3 unit, almari 2 unit, sofa 1 unit

12 bulan almari perpustakaan 1 unit, almari arsip 2 unit, AC 2 unit, wireless 1 unit

kipas angin 3 unit, pompa air 1 unit, LCD monitor 6 unit, kulkas 1 unit, papan nama 4 unit

kipas angin 3 unit, almari 2 unit, sofa 1 unit

12 bulan almari perpustakaan 1 unit, almari arsip 2 unit, AC 2 unit, wireless 1 unit

kipas angin 3 unit, pompa air 1 unit, LCD monitor 6 unit, kulkas 1 unit, papan nama 4 unit

100 100 100 100

tersedianya pengadaan peralatan gedung kantor guna kelancaran pelaksanaan tugas

5 paket 5 paket notebook 1 unig, printer 1 unit

AC 2 unit, notebook 1 unit, printer 1 unit

kamera 1 unit, handycam 1 unit, komputer PC 3 unit, notebook 3 unit, tabung pemadam 2 unit

notebook 1 unit, in focus 1 unit, GPS 1 unit, Roll meter 1 unit

kamera 1 unit, notebook 1 unit, GPS 1 unit

notebook 1 unig, printer 1 unit

AC 2 unit, notebook 1 unit, printer 1 unit

kamera 1 unit, handycam 1 unit, komputer PC 3 unit, notebook 3 unit, tabung pemadam 2 unit

notebook 1 unit, in focus 1 unit, GPS 1 unit, Roll meter 1 unit

100 100 100 100

tersedianya mebelair untuk kelancaran pelaksanaan tugas

1 paket - - - - almari 2 unit, kursi eselon IV 1 unit, sofa 1 unit

terwujudnya jasa pemelihatraan bangunan gedung kantor selama satu tahun untuk memperpanjang nilai guna bangunan gedung kantor

60 bulan 60 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 100 100 97,83


Pada Awal Tahun


2008)


Tahun Perencanaan

(2013)

Target SPM


1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5


tercapainya pemeliharaan mebelair untuk memperpanjang nilai guna

60 bulan 1 paket servise kursi kerja 13 unit

servise kursi kerja 13 unit

100

tercapainya rehab gedung kantor

60 bulan 1 paket 12 bulan 12 bulan 100

tersedianya pakaian olah raga bagi PNS

5 paket 5 paket 110 stel 110 stel 110 stel 110 stel 110 stel 110 stel 110 stel 110 stel 110 stel 100 100 100 100

tersusunnya LAKIP dan laporan Keuangan

5 paket 1 paket 1 paket 1 paket 100

S KEHUTANAN

DAN


li Tam

im


AB

II | G

AM

BA

RA

N

PEL

AY

AN

AN

DINA

S K

EH

UT

AN

A

38

Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang Tahun 2009-2013

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 anggaran realisasiProgram Pelayanan Administrasi Perkantoran

278.775.000 307.227.000 355.107.500 1.051.118.500 402.935.000 247.758.790 275.688.429 337.037.830 969.143.461 89% 90% 95% 92% 40% 30%

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

128.700.000 78.941.000 117.142.500 396.727.500 155.661.750 112.616.000 67.020.200 108.875.000 353.281.000 88% 85% 93% 89% 47% 37%

Program peningkatan disiplin aparatur

13.750.000 13.750.000 16.500.000 20.625.000 13.750.000 12.500.000 12.500.000 13.041.000 20.493.000 91% 91% 79% 99% 3% -10%

Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

5.330.000 11.602.500 3.913.500 11.424.000 73% 98% 9% 46%

Program pemanfaatan potensi sumber daya hutan

348.500.000 530.498.000 309.980.000 397.000.000 301.589.500 319.545.500 497.130.550 291.045.400 383.301.400 92% 94% 94% 97% 4% -14%

Program rehabilitasi hutan dan lahan

453.385.000 820.836.950 1.773.665.352 2.137.059.990 2.913.396.850 428.579.600 775.598.000 1.687.166.080 2.021.030.150 95% 94% 95% 95% 63% 30%

Perlindungan dan konservasi sumberdaya hutan

73.200.000 25.000.000 65.320.000 24.597.000 89% 98% -100% -100%

Program pembinaan dan penertiban industri hasil hutan 53.950.000 52.400.000 25.000.000 34.000.000 20.800.000 53.790.000 48.772.500 24.904.500 30.532.600 100% 93% 100% 90% -14% -34%

rata2 pertumbuhanRasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke- realisasi tahun ke-anggaran pada tahun ke-Uraian



2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Guna mencapai indikator tersebut beberapa tantangan dalam Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang antara lain:

1. Lulusan perguruan tinggi di bidang kehutanan dan sub bidang perkebunan

sangat kurang untuk mem-back up semua kegiatan yang ada, sehingga

masih dibutuhkan lulusan perkebunan baik yang SPMA (Sekolah Pertanian

Menengah Atas), maupun Sarjana Perkebunan/Pertanian, serta untuk

bidang kehutanan membutuhkan lulusan SKMA (Sekolah Menengah

Kehutanan Atas) maupun sarjana-sarjana kehutanan.

2. Saat ini Sumber Daya Pegawai Fungsional (Penyuluh Perkebunan

Lapangan/PPL dan Penyuluh Kehutanan Lapangan/PKL). Minimal PKL

saat ini PPL hanya 16 orang. Idealnya tiap Kecamatan 3 orang PKL.

Sedangkan PPL saat ini sekitar 22 orang (idealnya tiap kecamatan 3 orang.

3. Tenaga Struktural juga sangat kurang sehingga beban kerja masih sangat

berat.

4. Pendistribusian pekerjaan tidak sesuai TUPOKSI.

5. Sumber daya alam Kabupaten Jombang untuk bidang kehutanan banyak

tersebar di Wilayah Kecamatan Wonosalam, Bareng, Ngoro, Mojowarno,

Mojoagung, Kabuh, Plandaan, Ngusikan dan Kudu, sedangkan untuk

wilayah lainnya juga ada tetapi tidak begitu luas dan belum dimanfaatkan

secara optimal.

6. Sumber daya alam sub bidang perkebunan juga belum diusahakan secara

maksimal, sehingga produksi dan produktivitas untuk komoditas tertentu

masih rendah (cengkeh, kopi dan kakao)

7. Masih perlu dilakukan pengawasan guna tertib penatausahaan hasil hutan

ke depan, terutama yang berkaitan dengan indikator kinerja yaitu

rehabilitasi lahan kritis, produksi hasil hutan dan tingkat kerusakan

kawasan hutan.

8. Membanjirnya tembakau Virginia dari Cina dan Amerika yang dalam jangka

panjang akan mematikan pasar tembakau Virginia lokal.

Selain teridentifikasi tantangan yang dihadapi, Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang juga memiliki beberapa peluang untuk

mengatasi tantangan tersebut.

1. Sumber daya pegawai di lingkup Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang yang dalam waktu 4 tahun ke depan tinggal

setengahnya saja (hampir setengahnya memasuki masa pensiun).


39



Meskipun demikian Sumber daya yang tersisa akan berusaha semaksimal

mungkin agar tugas-tugas kedinasan dapat terselesaikan dengan baik dan

tepat waktu




wilayah lainnya juga ada tetapi tidak begitu luas.

3. Sumber daya alam berupa tegakan tanaman tahunan maupun tanaman

buah-buahan (MPTS), serta sumber-sumber air yang tersebar di seluruh

kecamatan.

4. Sudah ada Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat Lestari (PHBML) di 2

kecamatan yaitu Kecamatan Kabuh dan Kecamatan Plandaan seluas

1.014,93 ha.

5. Sudah terdapat SVLK di 1 perusahaan yaitu UD. Karya Jati dan untuk

selanjutnya akan menyusul industri hasil hutan di kabupaten Jombang

yang tergabung dalam kelompok sebanyak 10 industri primer.

6. Teradapat SVLK hutan hak pada KTHR yang tergabung dalam KSU

Sengon Agung Bersama di Wonosalam yaitu di 2 kecamatan yakni

Kecamatan Wonosalam 7 Desa dan Kecamatan Bareng 4 Desa seluas 201

Hektare.

7. Terdapat sekitar 3 industri pengolahan hasil hutan skala besar (pangsa

pasar eksport) di kabupaten Jombang dan sekitar 50 usaha industri primer

skala kacil (pangsa pasar dalam negeri).

8. Sumber daya alam Kabupaten Jombang untuk bidang perkebunan tersebar

di seluruh Kecamatan (Wilayah Utara Brantas didominasi tembakau dan

sebagian tebu), Wilayah tengah dengan topografi datar didominasi komoditi

tebu, dan untuk Wilayah Selatan dengan kelerengan 15 s/d 45 %

didominasi kopi, kakao, cengkeh dan sebagian nilam.

9. Masih terbukanya pasar ekspor baik untuk komoditi perkebunan (kopi,

kakao, minyak atsiri) maupun hasil hutan (produk kayu olahan), terutama

setelah adanya regulasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang lebih

membuka mata dunia untuk melirik kayu-kayu Indonesia dengan harga

yang layak.


40



BAB IIIISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPDBerdasarkan hasil analisis pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang, maka identifikasi permasalahan yang paling utama

dihadapi saat ini adalah:

1. KehutananAdapun hasil identifikasi permasalahan yang terjadi pada bidang

kehutanan antara lain:

a. Belum optimalnya pelaksanaan regulasi pembangunan

b. Belum optimalnya akurasi data lahan kritis berdasarkan aspek biofisik

maupun ketersediaan

c. Belum optimalnya pemanfaatan hutan rakyat untuk meningkatkan

pendapatan ekonomi masyarakat

d. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan non kayu masih rendah

e. Kapasitas dan kelembagaan kelompok masyarakat sekitar hutan

masih rendah

f. Kapasitas dan kelembagaan penyuluh kehutanan relatif rendah

g. Pemberdayaanpenyuluh kehutanan belum optimal

h. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat hutan belum optimal

i. Belum optimalnya penatausahaan hasil hutan bagi masyarakat.

j. Masih adanya illegal logging hasil hutan di Kabupaten Jombang

2. PerkebunanAdapun hasil identifikasi permasalahan yang terjadi pada bidang

perkebunan antara lain:

a. Tingginya alih fungsi/konversi lahan perkebunan rakyat

b. Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global

c. Masih maraknya peredaran bibit tanaman perkebunan yang tidak

bersertifikat

d. Masih rendahnya upaya pengembangan komoditas bernilai ekonomi

tinggi

e. Masih rendahnya kualitas produksi tanaman perkebunan

BAB III | ISU-ISU STRATEGIS BERDASSARKAN TUGAS DAN FUNGSI

41



f. Terbatasnya ketersediaan infrastruktur perkebunan rakyat (irigasi

tingkat Usaha Tani (JITUT), Jaringan Irigasi Desa (JIDES) dan jalan

usaha tani (JUT))

g. Terbatasnya sarana dan prasarana budidaya (alsintan) perkebunan

h. Lambat/belum optimalnya transfer teknologi kepada petani

i. Terbatasnya akses petani terhadap permodalan (pola pinjaman

permodalan dan tingkat suku bunga masih belum pro petani)

j. Masih tingginya tingkat kehilangan produk saat panen

k. Belum optimalnya upaya peningkatan nilai tambah produk perkebunan

rakyat

l. Pengembangan agroindustri yang belum optimal dalam pengolahan

dan pemasaran

m. Pengembangan perkebunan rakyat masih bersifat parsial dan belum

terintegrasi dalam suatu sistem agribisnis

n. Masih lemahnya kerjasama kemitraan antar pelaku usaha tani maupun

antara pelaku usaha tani dengan pelaku usaha industri hilir

menengah/besar

o. Adanya kecenderungan terjadinya proses levelling off pada produk

pertanian tanaman pangan

p. Kondisi infrastruktur jalan ke sentra produksi belum memadai

q. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani

r. Terbatasnya akses informasi pasar dan pemasaran bagi petani

s. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan penyuluh pertanian

t. Posisi tawar petani perkebunan masih rendah

u. Rendahnya Nilai Tukar Petani sub sektor Perkebunan

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah TerpilihVisi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih adalah “JOMBANG

SEJAHTERA UNTUK SEMUA”. Visi tersebut kemudian dijabarkan dalam

beberapaa misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas Kehidupan Sosial dan Beragama

2. Mewujudkan Layanan Dasar yang terjangkau.

3. Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya saing dan Merata

4. Meningkatkan Kualitas Infrastruktur dan Lingkungan Hidup.

5. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang Baik dan bersih


42



Tugas dan fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang berkaitan

dengan visi dan misi (khususnya misi 3 dan 4) Kepala Daerah tersebut adalah:

Meningkatkan Perekonomian Daerah yang Berdaya saing dan Merata dan

Meningkatkan Kualitas Infrastruktur dan Lingkungan Hidup. Mangacu pada misi

Dinas Kehutanan dan Perkebunan akan menigkatkan perekonomian dari sektor

perkebunan dengan perbaikan infrastruktur dengan konsep lingkungan.


43

HUTANAN

DAN

PERK RATEGIS 2014 - 2018 m

Ds. Sumbermulyo Telp. (0321) 863884 / Fax (032

BAB

III | ISU

-ISU STRATE

GIS BERDASARKA

N TUGA

S DANN FUNG

SI

50

Tabel 3.1 Analisa Visi Misi Bupati Terpilih yang berkaitan dengan Tugas Pokok dan FungsiDinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kondisi Awal Kondisi Akhir Arah kebijakan Strategi KodeProgram

Pembangunan UrusanMeningkatkan perekonomian daerah yang berdaya saing dan merata

Menjadikan agribisnis sebagai sektor penting dalam perekonomian

1. Meningkatkan produktivitas pertanian untuk mendukung perekonomian daerah

1 Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman perkebunan

Tebu 978.023,8ton dan 82.600Ku/ha/ tahun batang tebu

Tebu 990.000 ton dan 85.600 Ku/ha/tahun batang tebu

1 Meningkatkan efisiensi usaha tani Perkebunan

1 Diseminasi pemanfaatan teknik budidaya dengan produktivitas tinggi yg berkelanjutan

2.01.34 Peningkatan produksi perkebunan

Pertanian

2.01.19 Peningkatan produksi Pertanian/perkebunan

Pertanian

tembakau 47.402,47ton daun basah dan 111,16Ku/ha/ tahun daun basah

tembakau 57.000ton daun basah dan 156,28 Ku/ha/tahun daun basah

2 Menggali dan mengoptimalkan potensi perkebunan

3 Fasilitasi sarana dan prasarana produksi perkebunan

4 Fasilitasi alat

mesin perkebunan penunjang penerapan teknologi tepat guna spesifik lokasi

2.01.74 Peningkatan Penerapan Teknologi Perkebunan

Pertanian

HUTANAN

DAN



BAB

III | ISU

-ISU STRATE

GIS BERDASARKA

N TUGA

S DANN FUNG

SI

50

6 Membangun dan merehabilitasi sarana prasarana infrastruktur lahan Perkebunan

2.01.49 Pengelolaan lahan tanaman perkebunan

Pertanian

7 Pembinaan, pelatihan dan fasilitasi permodalan, sarana prasarana usaha untuk meningkatkan kualitas bahan baku komoditi tembakau dan cengkeh

2.01.45 Pembinaan lingkungan sosial bidang perkebunan

Pertanian

2.01.54 Pembinaan lingkungan sosial

Pertanian

2.01.36 Peningkatan kualitas bahan baku

Pertanian

2 Meningkatnya kinerja layanan pemenuhan air irigasi

2.01.56 Pembangunan/ Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Sumur Dalam Pertanian/Perkebunan

Pertanian

2.01.55 Pembangunan/ rehabilitasi sarana dan prasarana sumur dangkal pertanian/perkebunan

Pertanian

2.01.63 Pembangunan/ rehabilitasi sarana dan prasarana

Pertanian

HUTANAN

DAN



BAB

III | ISU

-ISU STRATE

GIS BERDASARKA

N TUGA

S DANN FUNG

SI

50

sumur dangkal perkebunan

2.01.50 Pembangunan infrastruktur pengelolaan air tanaman perkebunan

Pertanian

2.01.84 Rehabilitasi infrastruktur pengelolaan air tanaman perkebunan

Pertanian

2.01.65 Pembangunan/ rehabilitasi sarana prasarana sumur dalam perkebunan

Pertanian

2. Memantapkan kawasan agropolitan

1 Meningkatnya produksi dan produktifitas komoditas unggulan di kawasan agropolitan

1 Meningkatkan fungsi dan peran Kawasan agropolitan sebagai sentra produksi, pemasaran dan kunjungan agrowisata

1 Peningkatan fungsi dan peran cluster Perkebunan di Kawasan agropolitan

2.02.29 Pengembangan Kawasan Agropolitan Cluster Perkebunan di wonosalam, bareng, ngoro dan mojowarno

Kehutanan

2.01.83 Pengembangan Kawasan Agropolitan Cluster Perkebunan

Pertanian

3. Meningkatkan kesejahteraan petani

1 NTP (indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani)

1 Menjadikan kelembagaan petani sebagai basis penyuluhan

1 Aktualisasi data kelembagaan petani tanaman perkebunan

2.01.31 Peningkatan kesejahteraan petani perkebunan

Pertanian

2 Pembinaan kelembagaan petani tanaman perkebunan

HUTANAN

DAN



BAB

III | ISU

-ISU STRATE

GIS BERDASARKA

N TUGA

S DANN FUNG

SI

50

3 Bimbingan teknis bagi petani tanaman perkebunan

2 Mengoptimalkan kegiatan penyuluhan pertanian

1 Peningkatan fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sub sektor Perkebunan

2.01.35 Pemberdayaan penyuluh perkebunan lapangan

Pertanian

2 Pelaksanaan pembinaan teknis bagi petugas penyuluh pertanian lapangan sub sektor perkebunan

2.01.20 Pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan

Pertanian

3 Penyediaan prasarana dan sarana penyuluhan Tanaman Perkebunan

MISI TUJUAN Sasaran Indikator Sasaran Kondisi Awal Kondisi Akhir Arah Kebijakan Strategi KodeProgram

Pembangunan Urusan

HUTANAN

DAN



BAB

III | ISU

-ISU STRATE

GIS BERDASARKA

N TUGA

S DANN FUNG

SI

50

Meningkatkan kualitas infrastruktur lingkungan hidup

Meningkatkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

1 Meningkatnya kualitas perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

1 Luas lahan kritis 1.600 Ha 500 Ha Penurunan Luas Lahan Kritis

1 Penetapan lokasi prioritas rehabilitasi hutan dan lahan serta design model pelaksanaannya

2.02.16 Rehabilitasi hutan dan lahan

Kehutanan

Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup

2.02.23 Rehabilitasi Hutan dan Lahan (tebing)

Kehutanan

2.02.24 Rehabilitasi Hutan dan Lahan (resapan)

Kehutanan

2

Optimalisasi rehabilitasi hutan dan Lahan Kritis di luar kawasan hutan dan Lahan rawan bencana serta Lahan hutan rakyat dengan fungsi penyangga

2.02.17 Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan

Kehutanan

3

Pembentukan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)

2.02.34 Pembinaan dan peningkatan kelembagaan kelompok tani hutan rakyat (KTHR)

Kehutanan

4

Penguatan kelembagaan petani hutan rakyat

HUTANAN

DAN



BAB

III | ISU

-ISU STRATE

GIS BERDASARKA

N TUGA

S DANN FUNG

SI

50

5

Pelatihan dan pendampingan pada kelompok tani hutan tentang penanaman dan pengelolaan hutan

2 Meningkatnya sistem pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup

1 Meningkatnya produksi dan produktivitas kehutanan

1.500 M3 7.500 M3 s/d tahun 2018

Optimalisasi pemanfaatan hasil hutan

1 Pelatihan dan pendampingan penerapan teknik agroforestry

2.02.15 Pemanfaatan potensi sumber daya hutan

Kehutanan

2 Meningkatnya persentase industri hasil hutan bersertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu

belum ada 5 unit s/d tahun 2018

Optimalisasi dan Pengawasan Industri Hasil Hutan

1 Pelatihan dan pendampingan kemampuan manajerial dan teknis pelaku usaha industri hasil huan

2.02.19 Pembinaan dan penertiban industri hasil hutan

Kehutanan

3 Meningkatnya persentase industri hasil hutan bersertifikat Sistem Verifikasi Legalitas Kayu

belum ada 5 unit s/d tahun 2018

2 Penyediaan dan diseminasi data potensi bahan baku kayu dan hasil hutan non kayu

3 Fasilitasi Perijinan dan kepastian usaha bidang industri hasil hutan kayu

4 Pengawasan dan pemantauan illegal logging

HUTANAN

DAN



BAB

III | ISU

-ISU STRATE

GIS BERDASARKA

N TUGA

S DANN FUNG

SI

50

5 Penguatan kapasitas dan Koordinasi instansi terkait, baik pemerintah maupun non-pemerintah yang terlibat dalam SVLK

6 Fasilitasi persiapan SVLK bagi industri hasil hutan

7 Transparansi Penguatan Pelaksanaan Verifikasi Legalitas Kayu / SVLK

8 Fasilitasi penilaian SVLK bagi industri hasil hutan

9 Membangun dan memperkuat jaringan pasar baik regional maupun internasional komoditas hasil hutan ber SVLK

Sumber: Rencana Jangka Meneng ah Daerah (RPJMD) Kabupaten Jombang 2014 – 2018, 2013



Faktor Penghambat dan Pendorong Tercapainya Visi, Misi SKPD:

a. Faktor Penghambat antara lain:

1. Lulusan perguruan tinggi di bidang kehutanan dan sub bidang

perkebunan sangat kurang untuk mem-back up semua kegiatan yang

ada, sehingga masih dibutuhkan lulusan perkebunan baik yang SPMA

(Sekolah Pertanian Menengah Atas), maupun Sarjana

Perkebunan/Pertanian, serta untuk bidang kehutanan membutuhkan

lulusan SKMA (Sekolah Menengah Kehutanan Atas) maupun sarjana-

sarjana kehutanan.

2. Saat ini Sumber Daya Pegawai Fungsional (Penyuluh Perkebunan

Lapangan/PPL dan Penyuluh Kehutanan Lapangan/PKL). Minimal PKL

saat ini PPL hanya 15 orang. Idealnya tiap Kecamatan 3 orang PKL.

Sedangkan PPL saat ini sekitar 21 orang (idealnya tiap kecamatan 3

orang.

3. Tenaga Struktural khususnya staf juga sangat kurang sehingga beban

kerja masih sangat berat.

4. Pendistribusian pekerjaan tidak sesuai TUPOKSI.

5. Sumber daya alam Kabupaten Jombang untuk bidang kehutanan

banyak tersebar di Wilayah Kecamatan Wonosalam, Bareng, Ngoro,

Mojowarno, Mojoagung, Kabuh, Plandaan, Ngusikan dan Kudu,

sedangkan untuk wilayah lainnya juga ada tetapi tidak begitu luas dan

belum dimanfaatkan secara optimal.

6. Belum optimalnya pelaksanaan regulasi pembangunan

7. Belum optimalnya akurasi data lahan kritis berdasarkan aspek biofisik

maupun ketersediaan

8. Belum optimalnya pemanfaatan hutan rakyat untuk meningkatkan

pendapatan ekonomi masyarakat

9. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan non kayu masih rendah

10. Kapasitas dan kelembagaan kelompok masyarakat sekitar hutan masih

rendah

11. Kapasitas dan kelembagaan penyuluh kehutanan relatif rendah

12. Pemberdayaanpenyuluh kehutanan belum optimal

13. Pemberdayaan kelembagaan masyarakat hutan belum optimal

14. Belum optimalnya penatausahaan hasil hutan bagi masyarakat.

15. Masih adanya illegal logging hasil hutan di Kabupaten Jombang

16. Masih perlu dilakukan pengawasan guna tertib penatausahaan hasil

hutan ke depan, terutama yang berkaitan dengan indikator kinerja yaitu


51



rehabilitasi lahan kritis, produksi hasil hutan dan tingkat kerusakan

kawasan hutan.

17. Tingginya alih fungsi/konversi lahan perkebunan rakyat

18. Meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim global

19. Masih maraknya peredaran bibit tanaman perkebunan yang tidak

bersertifikat

20. Masih rendahnya upaya pengembangan komoditas bernilai ekonomi

tinggi

21. Masih rendahnya kualitas produksi tanaman perkebunan

22. Terbatasnya ketersediaan infrastruktur perkebunan rakyat (irigasi tingkat

Usaha Tani (JITUT), Jaringan Irigasi Desa (JIDES) dan jalan usaha tani

(JUT), Jalan Produksi

23. Terbatasnya sarana dan prasarana budidaya (alsintan) perkebunan

24. Lambat/belum optimalnya transfer teknologi kepada petani

25. Terbatasnya akses petani terhadap permodalan (pola pinjaman

permodalan dan tingkat suku bunga masih belum pro petani)

26. Masih tingginya tingkat kehilangan produk saat panen

27. Belum optimalnya upaya peningkatan nilai tambah produk perkebunan

rakyat

28. Pengembangan agroindustri yang belum optimal dalam pengolahan dan

pemasaran

29. Pengembangan perkebunan rakyat masih bersifat parsial dan belum

terintegrasi dalam suatu sistem agribisnis

30. Masih lemahnya kerjasama kemitraan antar pelaku usaha tani maupun

antara pelaku usaha tani dengan pelaku usaha industri hilir

menengah/besar

31. Adanya kecenderungan terjadinya proses levelling off pada produk

pertanian tanaman pangan

32. Kondisi infrastruktur jalan ke sentra produksi belum memadai

33. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan petani

34. Terbatasnya akses informasi pasar dan pemasaran bagi petani

35. Lemahnya kapasitas dan kelembagaan penyuluh pertanian

36. Posisi tawar petani perkebunan masih rendah

37. Sumber daya alam sub bidang perkebunan juga belum diusahakan

secara maksimal, sehingga produksi dan produktivitas untuk komoditas

tertentu masih rendah (cengkeh, kopi dan kakao)


52



38. Membanjirnya tembakau Virginia dari Cina dan Amerika yang dalam

jangka panjang akan mematikan pasar tembakau Virginia lokal.

b. Faktor pendorong/peluang untuk mengatasi tantangan tersebut antara lain:1. Sumber daya pegawai di lingkup Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang yang dalam waktu 4 tahun ke depan tinggal

setengahnya saja (hampir setengahnya memasuki masa pensiun).

Meskipun demikian Sumber daya yang tersisa akan berusaha

semaksimal mungkin agar tugas-tugas kedinasan dapat terselesaikan

dengan baik dan tepat waktu




wilayah lainnya juga ada tetapi tidak begitu luas.

3. Sumber daya alam berupa tegakan tanaman tahunan maupun tanaman

buah-buahan (MPTS), serta sumber-sumber air yang tersebar di seluruh

kecamatan.

4. Sudah ada Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat Lestari (PHBML) di

2 kecamatan yaitu Kecamatan Kabuh dan Kecamatan Plandaan seluas

1.014,93 ha.

5. Sudah terdapat SVLK di 1 perusahaan yaitu UD. Karya Jati dan untuk

selanjutnya akan menyusul industri hasil hutan di kabupaten Jombang

yang tergabung dalam kelompok sebanyak 10 industri primer.

6. Teradapat SVLK hutan hak pada KTHR yang tergabung dalam KSU

Sengon Agung Bersama di Wonosalam yaitu di 2 kecamatan yakni

Kecamatan Wonosalam 7 Desa dan Kecamatan Bareng 4 Desa seluas

201 Hektare.

7. Terdapat sekitar 3 industri pengolahan hasil hutan skala besar (pangsa

pasar eksport) di kabupaten Jombang dan sekitar 50 usaha industri

primer skala kacil (pangsa pasar dalam negeri).

8. Sumber daya alam Kabupaten Jombang untuk bidang perkebunan

tersebar di seluruh Kecamatan (Wilayah Utara Brantas didominasi

tembakau dan sebagian tebu), Wilayah tengah dengan topografi datar

didominasi komoditi tebu, dan untuk Wilayah Selatan dengan kelerengan

15 s/d 45 % didominasi kopi, kakao, cengkeh dan sebagian nilam.

9. Masih terbukanya pasar ekspor baik untuk komoditi perkebunan (kopi,


53



kakao, minyak atsiri) maupun hasil hutan (produk kayu olahan), terutama

setelah adanya regulasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) yang

lebih membuka mata dunia untuk melirik kayu-kayu Indonesia dengan

harga yang layak.

3.3 Telaahan Renstra Kementrian/Lembaga dan Renstra Propinsi Jawa TimurBerdasarkan telaahan terhadap Sasaran Rencana Strategis Kementrian

Kehutanan Republik Indonesia Tahun 2010-2014 sasaran pelayanan Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang sebagai berikut:

1. Data dan informasi sumberdaya hutan tersedia

2. Areal tanaman pada hutan tanaman bertambah

3. Penerbitan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam dan atau

Restorasi Ekosistem (IUPHHK-HA/RE) pada areal bekas tebangan (logged

over area/LOA).

4. Produk industri hasil hutan yang bersertifikat legalitas kayu meningkat

5. Jumlah hotspot kebakaran hutan menurun 20% setiap tahun, dan

penurunan konflik, perambahan kawasan hutan, illegal logging dan wildlife

trafikcing sampai dengan di batas daya dukung sumberdaya hutan.

6. Rencana pengelolaan DAS terpadu sebanyak.

7. Tanaman rehabilitasi pada lahan kritis di dalam DAS

8. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan kemasyarakatan

(HKm)

9. Fasilitasi pengelolaan dan penetapan areal kerja hutan desa seluas

500.000 ha.

3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang

Kegiatan sektor kehutanan dan perkebunan yang direncanakan terus

dikembangkan meliputi :

1. Sub sektor kehutanan

2. Sub sektor perkebunan meliputi kegiatan budidaya tanaman komoditi

perkebunan dan pengelolaan institusi perkebunan

Kegiatan sub sektor kehutanan diarahkan pada wilayah yang mempunyai

kawasan hutan produksi dan kawasan hutan rakyat. Kawasan hutan produksi

tetap di Kabupaten Jombang seluas 12,82 % dari wilayah Kabupaten Jombang.


54



Sedangkan hutan yang berada di tanah hak masyarakat (hutan rakyat) seluas

4,54 % dari luas wilayah Kabupaten Jombang.

Hutan produksi di Kabupaten Jombang dikelola oleh Perum Perhutani

yang meliputi hutan jati dan hutan rimba. Hutan jati dibudidayakan untuk diambil

hasil kayunya, sedangkan hutan rimba dibudidayakan untuk diambil hasil hutan

non kayu yang berupa getah pinus dan hasil hutan lainnya. Kawasan Hutan

produksi sebagian ada yang ditanami tanaman buah-buahan seperti durian dan

rambutan serta tanaman perkebunan dengan jenis komoditas tebu, kopi,

cengkeh, kelapa, tembakau, dan mete.

Komoditas andalan kehutanan di Kabupaten Jombang yaitu berupa kayu

jati, sedangkan untuk komoditas andalan sector perkebunan yaitu berupa

tanaman perkebunan berupa tanaman tebu, kakao, kelapa, kopi, jambu mete,

tembakau, cengkeh, dan tanaman toga (lengkuas, kencur, kunyit, jahe, dan

serai).

Kegiatan kehutanan yang dikembangkan di Kabupaten Jombang yaitu

terdapat di Kecamatan Mojowarno, Kecamatan Mojoagung, Kecamatan

Wonosalam, Kecamatan Bareng, Kecamatan Ngusikan, Kecamatan Kabuh,

Kecamatan Kudu, dan Kecamatan Plandaan. Sedangkan untuk kegiatan

perkebunan dikembangkan di Kecamatan Wonosalam, Kecamatan Kabuh,

Kecamatan Ngusikan, Kecamatan Ploso, dan Kecamatan Kudu dengan sektor

kegiatan tanaman komoditas perkebunan berupa jambu mete, kelapa, kopi,

tembakau dan kakao. Dimana rencana pengembangan kegiatan perkebunan

direncanakan meliputi pengembangan kawasan perkebunan dan pengembangan

komoditas perkebunan di lahan milik rakyat. Rencana pengembangan kegiatan

sektor kehutanan dan perkebunan

Tabel 3.2 Rencana Pengembangan Kegiatan Sektor Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

NO. JENIS KEGIATAN

KOMODITAS UNGGULAN

ARAH PENGEMBANGAN

WILAYAH PENGEMBANGAN

KEGIATAN1 Kehutanan Kayu Jati Direncanakan

sebagai kawasan

peyangga dengan

fungsi ekologis dan

memiliki nilai

ekonomis dan

pengembangan

Kecamatan

Mojoagung,

Kecamatan

Mojowarno,

Kecamatan Bareng,

Kecamatan,

Wonosalam,


55



NO. JENIS KEGIATAN

KOMODITAS UNGGULAN

ARAH PENGEMBANGAN

WILAYAH PENGEMBANGAN

KEGIATANagroforestry. Kecamatan Kudu,

Kecamatan Ngusikan,

Kecamatan Kabuh,

dan Kecamatan

Plandaan.

2 Tanaman

Perkebunan

Tebu, Kakao,

Kelapa, Kopi,

Jambu Mete,

Tembakau,

Cengkeh,

dan Tanaman

Toga

(lengkuas,

kencur, kunyit,

jahe, dan

serai).

Dikembangkan

dengan membentuk

agrowisata alam

dan agroforestry

yang berupa wisata

buah dan

memadukan

kegiatan pelestarian

dan pariwisata.

Kecamatan

Wonosalam,

Kecamatan Kabuh,

Kecamatan Ngusikan,

Kecamatan Ploso, dan

Kecamatan Kudu.

Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang 2009 – 2029, 2009

Kawasan strategis pengembangan perkebunan meliputi kawasan

pengembangan Agropolitan. Pengembangan Kawasan agropolitan di Kabupatem

Jombang diwujudkan melalui pembentukan Satuan Kawasan Pengembangan

Pertanian (SKPP) :

a. SKPP I meliputi Kecamatan Mojowarno, Kecamatan Wonosalam,

Kecamatan Bareng, dan Kecamatan Ngoro.

1. Pengembangan kegiatan pertanian, meliputi:

a) Pusat pengembangan komoditas pertanian;

b) Pusat informasi dan pergudangan;

c) Penyediaan fasilitas akomodasi yang ditunjang oleh aktivitas jasa

informasi dan transportasi;

d) Peningkatan produktivitas pertanian;

e) Pengembangan agroindustri;

f) Pengembangan agribisnis: berupa jasa-jasa perbankan/bantuan

permodalan untuk pengem-bangan pertanian;

g) Pengembangan agrowisata berupa perkebunan;


56



h) Pengembangan fasilitas pendukung wisata.

2. Pengembangan prasarana pertanian, meliputi:

a) Balai penelitian dan pengembangan pertanian;

b) Pusat pelatihan dan penyuluhan pertanian;

c) Pergudangan dan distribusi pupuk dan bibit;

d) Industri pengolahan dan pengemasan hasil pertanian;

e) Bank perkreditan/simpan pinjam;

f) Pasar utama hasil kegiatan pertanian;

g) Pusat informasi dan akomodasi wisata.

b. SKPP II Mojoagung meliputi Kecamatan Mojoagung, Kecamatan Sumobito

dan Kecamatan Kesamben.

1. Pengembangan kegiatan pertanian sebagai kawasan produksi utama

pembentukan sentra beras;

2. Pengembangan prasarana pertanian, yang teridiri dari pergudangan,

pusat koleksi tanaman pangan dan perkebunan.

c. SKPP III Ploso meliputi: Kecamatan Kudu, Kecamatan Ngusikan,

Kecamatan Kabuh, Kecamatan Plandaan dan Kecamatan Bandar

Kedungmulyo;

1. Pengembangan kegiatan pertanian, yang meliputi pengolahan hasil

pertanian, komoditas perkebunan dan pusat koleksi;

2. Pengembangan prasarana pertanian, yang meliputi industri dan

pergudangan

Rencana pengembangan kawasan tersebut dapat dilihat dari tabel 3.3

berikut:


57

HUTANAN

DAN



BAB

III | ISU

-ISU STRATE

GIS BERDASARKA

N TUGA

S DANN FUNG

SI

59

Tabel 3.3 Rencana Kawasan Strategis Pengembangan Perkebunan

NOSATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN

PERTANIAN

FUNGSI DAN PERAN / SKALA

PELAYANANSEKTOR/KEGIATAN

UNGGULAN PENGEMBANGAN KEGIATAN LOKASI FASILITAS PENDUKUNG

1 SKPP Mojowarno: Mojowarno, Wonosalam, Bareng, Ngoro

Sebagai Pusat Kegiatan Agropolitan skala Kabupaten Jombang

- Pertanian Tanaman Pangan.

- Perkebunan: Kopi, Cengkeh, Tembakau, tebu, kelapa.

- Tanaman Obat dan hasil hutan.

- Tanaman Buah.- Kehutanan :

Hutan Produksi - Peternakan:

Ternak Besar (Sapi)

- Pusat pengembangan komoditas pertanian

- pusat informasi, pergudangan.

- penyediaan fasilitas akomodasi yang ditunjang oleh aktivitas jasa informasi dan transportasi

- Peningkatan produktifitas pertanian

Perkotaan Kecamatan Mojowarno

- Balai Penelitian dan pengembangan pertanian,

- pusat pelatihan dan penyuluhan pertanian

- pergudangan dan distribusi pupuk dan bibit.

- Pengembangan agro industri:

Perkotaan Mojowarno, dan desa Pusat pertumbuhan (Panglungan)

- Industri pengolahan dan pengemasan hasil pertanian.

- Pengembangan Agro-bisnis: berupa jasa-jasa perbankan/ bantuan permodalan untuk pengembangan pertanian

Perkotaan Mojowarno

- Bank Perkreditan/ Simpan Pinjam

- Pasar utama hasil kegiatan pertanian

- Pengembangan - Pengembangan

Agrowisata berupa perkebunan

- Pengembangan fasilitas

Desa Panglungan Kecamatan WonosalamKecamatan

- pusat informasi dan akomodasi wisata

HUTANAN

DAN



BAB

III | ISU

-ISU STRATE

GIS BERDASARKA

N TUGA

S DANN FUNG

SI

59

NOSATUAN KAWASAN PENGEMBANGAN

PERTANIAN

FUNGSI DAN PERAN / SKALA

PELAYANANSEKTOR/KEGIATAN

UNGGULAN PENGEMBANGAN KEGIATAN LOKASI FASILITAS PENDUKUNG

pendukung wisata Mojowarno2 SKPP Mojoagung:

Mojoagung, Sumobito, dan Kesamben

Sebagai pusat kegiatan Agropolitan skala WP

- Pertanian tanaman pangan (beras)

- Komoditas perkebunan (tebu, dan palawija)

- Perikanan dan peternakan unggas

- Sebagai kawasan Produksi utama pembentukan Sentra beras

Perkotaan Mojoagung dengan sub pusat koleksi di DPP Curah Malang dan Perkotaan Kec. Sumobito

- Pergudangan dan Pusat Koleksi tanaman pangan dan perkebunan

3 SKPP Ploso: Kecamatan Kudu, Ngusikan, Kabuh, Plandaan, dan Bandarkedung-mulyo

Sebagai Pusat Kegiatan Agropolitan skala WP Ploso

- Komoditas Perkebunan: Tebu, Pandan, Kelapa

- Kehutanan- Peternakan kecil

(kambing)

- pengolahan hasil pertanian (komoditas perkebunan) dan pusat koleksi

Perkotaan Ploso, kawasan peruntukan industri. Desa-desa Pusat Pertumbuhan

- Industri dan Pergudangan

Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Jombang 2009 – 2029, 2009



3.5 Penentuan Isu-isu StrategisBerdasarkan hasil analisis pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang, maka identifikasi isu-isu strategis yang paling utama

dihadapi saat ini adalah:

1. Belum optimalnya pelaksanaan undang-undang dan Peraturan

Pemerintah berkaitan dengan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

(LP2B) di daerah;

2. Adanya pemanasan global yang berdampak pada pergeseran musim dan

perubahan iklim yang akan berpengaruh pada pola tanam dan produksi

serta produktivitas tanaman perkebunan;

3. Mayoritas penduduk Jombang berprofesi sebagai petani maupun buruh

tani, yang tingkat pendapatannya terus termarjinalkan;

4. Isu pertanian "ramah lingkungan" menjadi tantangan tersendiri bagi upaya

peningkatan produksi dan produktivitas komoditas perkebunan;

5. Adanya pencanangan surplus produksi gula yang harus ditindaklanjuti

oleh Pemerintah daerah;

6. Adanya paradigma baru tentang pergeseran tugas dan fungsi

kelembagaan penyuluh pertanian, sehingga menjadi tantangan tersendiri

bagi Pemerintah Daerah dalam rangka pemberdayaan Petugas Penyuluh

Pertanian;

7. Meningkatnya laju deforestasi yang tinggi, berdampak pada pemanasan

global;

8. Adanya pencanangan penurunan emisi gas rumah kaca oleh Pemerintah

yang harus ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah;

9. Adanya pencanangan penurunan emisi karbon oleh Pemerintah yang

harus ditindaklanjuti oleh Pemerintah Daerah;

10. Pemberlakuan perdagangan karbon sebagai wujud apresiasi bagi negara

yang mau mempertahankan vegetasi/tutupan lahannya;

11. Masih maraknya illegal logging baik yang berasal dari hutan negara

maupun hutan rakyat;

12. Adanya Pemberlakuan/persyaratan perdagangan internasional hasil

hutan kayu harus berasal dari hutan yang dikelola secara lestari;

13. Masih maraknya perburuan dan perdagangan illegal satwa maupun fauna

yang dilindungi;

14. Masih maraknya kasus tenurial, karena desakan kebutuhan lahan;

15. Mayoritas penduduk/masyarakat sekitar hutan termasuk masyarakat

miskin yang tingkat pendapatannya terus termarjinalkan.

BAB IV | VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

60



BAB IVVISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1 Visi dan Misi SKPDSebagai bagian dari pemerintah Kabupaten Jombang visi Dinas

Kehutanan dan Perkebunan tidak terlepas dari visi Kepala Daerah

Kabupaten Jombang 2014-2018 yaitu “Jombang Sejahtera Untuk Semua”. Dengan demkian, maka visi untuk Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang 2014-2018 “TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN MELALUI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS YANG BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN”. Guna mewujudkan visi tersebut,

maka Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

menetapkan misi sebagai berikut:

1. Mengoptimalisasikan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial dan ekonomi yang seimbang dan lestariMisi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan

bertekad untuk Mengoptimalkan fungsi hutan meliputi fungsi konservasi,

fungsi lindung dan fungsi produksi untuk memberikan manfaat bagi

lingkungan, sosial dan ekonomi yang seimbang dan lestari.

2. Mendorong terwujudnya agrobisinis dibidang perkebunanMisi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan

bertekad untuk mengembangkan agribisnis di bidang perkebunan serta

mengoptimalkan kawasan agropolitan guna meningkatkan kesejahteraan

petani perkebunan.

3. Meningkatkan peran kelembagaan kehutanan perkebunan dan strategi pengembangan perkebunanMisi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan

bertekad untuk meningkatkan peran kelembagaan kehutanan perkebunan

untuk menigkatkan peran masyarakat desa hutan di kawasan hutan serta

meningkatkan peran kelembagaan petani.

4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan dan sumber daya aparatur Misi tersebut mengandung makna bahwa Dinas Kehutanan dan Perkebunan

bertekad untuk mengoptimalakan pelayan kepada masyarakat dengan

meningkatkan sumber daya aparatur Dinas Kehutanan dan Perkebunan.


61



4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPDSasaran merupakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk

mencapai tujuan dan memberikan fokus pada penyusunan kegiatan yang

bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai. Berikut tujuan dan

sasaran Dinas kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang yang

dipaparkan pada tabel 4.1.


62

HUTANAN

DAN

PERK TRATEGIS 2014 - m


BAB

IV | VIS

I, MIS

I, TUJUA

N DA

N SASARAN, STRATEGI

DAN

KEBIJAKAN

69

Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

TARGET2014 2015 2016 2017 2018

Misi 1 Mengoptimalisasikan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial dan ekonomi yang seimbang dan lestari

1 Meningkat-nya produksi sumberdaya hutan

1 Produksi hasil hutan (kayu) dan non kayu

1 Terwujudnya produksi hasil hutan rakyat (m3)

2200 2200 2200 2200 2200

2 Tercapainya target Provisi Sumber Daya Hutan/PSDH (Rp.000)

1,100

1,200

1,300

1,400

1,500

3 madu (kg) 500 500 600 500 5004 bambu (btg) 10000 10000 10000 10000 100005 umbi -

umbian/empon-empon (ton umbi basah)

100 100 100 100 100

2 Meminimalisir terjadinya ileggal logging

1 Penatausahaan Hasil Hutan

1 Pembinaan Industri Primer (unit), Meningkatnya jumlah industri hasil hutan bersertifikat SVLK(Sistem Verifikasi Legalitas Kayu)(unit)

1 1 1 1 1

HUTANAN

DAN



BAB

IV | VIS

I, MIS

I, TUJUA

N DA

N SASARAN, STRATEGI

DAN

KEBIJAKAN

69


TARGET2014 2015 2016 2017 2018

3 Mempertahankan/meningkatkan luas hutan rakyat dan kualitas sumber daya hutan dan lahan

1 Lahan Kritis di luar kawasan hutan dan Lahan rawan bencana serta Lahan hutan rakyat dengan fungsi penyangga

1 Menjamin keberadaan hutan dengan luasan yang cukup dan sebaran yang proporsional.

0 dam penahan

5 unit, gullyplug

5 unit, pembang

unan vegetatif 200 ha

dam penahan

5 unit, gullyplug

5 unit, pembang


dam penahan

5 unit, gullyplug

5 unit, pembang


dam penahan

5 unit, gullyplug

5 unit, pembang


2 Berkurangnya lahan kritis (ha)

0 0 400 350 350

3 Tercapainya pembangunan Dam Penahan (unit)

0 1 5 3 3

4 Tercapainya pembangunan Sumur Resapan (unit)

16 5 10 10 10

5 Penyelamatan Sumber Air (unit)

2 1 2 2 2

6 Tercapainya Rehabilitasi Teras (ha)

50 50 50 50 50

7 Tercapainya pembangunan Gully plug (unit)

0 5 5 5 5

HUTANAN

DAN



BAB

IV | VIS

I, MIS

I, TUJUA

N DA

N SASARAN, STRATEGI

DAN

KEBIJAKAN

69


TARGET2014 2015 2016 2017 2018

8

Penyelamatan Tebing (unit)

2 2 2 2 2

10 Berfungsinya lahan hutan rakyat dengan fungsi penyangga (ha)

10 10 10 10 10

Misi 2 Mendorong terwujudnya agrobisinis dibidang perkebunan

1 Peningkatan kesejahteraan petani perkebunan

1 Sekolah Lapang/ pelatihan/ pembinaan petani / magang serta Membangun kemitraan dan pemasaran antara petani perkebunan dengan dunia usaha

1 Meningkatkan kesejahteraan petani perkebunan (Nilai Tukar Petani/NTP Perkebunan) dan Meningkatnya jumlah kemitraan pemasaran hasil produksi perkebunan

106.5 107.0 107.5 108.0 108.5

2

Peningkatan infrastruktur pada kawasan

1

Pengelolaan lahan pada kawasan perkebunan

46 23 35 35 34

HUTANAN

DAN



BAB

IV | VIS

I, MIS

I, TUJUA

N DA

N SASARAN, STRATEGI

DAN

KEBIJAKAN

69


TARGET2014 2015 2016 2017 2018

perkebunan

(panjang jalan produksi yang dibangun /km)

2

pembuatan sumur dalam dan sumur dangkal (unit)

3/102 0/5 1/34 1/33 1/32

2

Peningkatan produksi dan produktivitas komoditi perkebunan

1

Produksi komoditi perkebunan

1 Meningkatnya produksi tebu (ton tebu)

924,467.65

961,446

970,000

977,000

990,000

2 Meningkatnya produksi tembakau (ton daun basah)

47,402.47

52,143

54,750

56,400

57,000

3 Meningkatnya produksi kopi (ton ose kering)

474.49

520

541

562

565

4 Meningkatnya produksi cengkeh (ton bunga kering)

765.82

842

850

850

853

5 Meningkatnya produksi kakao (ton ose kering)

139.67

153.64

161

165

167

6 Meningkatnya produksi pandan (ton daun basah)

1,491.30

1,521

1,536

1,552

1,552

HUTANAN

DAN



BAB

IV | VIS

I, MIS

I, TUJUA

N DA

N SASARAN, STRATEGI

DAN

KEBIJAKAN

69


TARGET2014 2015 2016 2017 2018

7 Meningkatnya produksikapuk randu (ton serat kapuk)

64.00

65

66

67

67

8 Meningkatnya produksi nilam (ton daun kering)

30.00

31

31

31

31

2 Produktivitas komoditi perkebunan

1 Meningkatnya produktivitas tebu (kg/ha/th batang tebu)

80,000.00

82,650

83,000

85,000

85,600

2 Meningkatnya produktivitas kopi (kg/ha/th ose kering

600.00

635

636

637

640

3 Meningkatnya produktivitas cengkeh (kg/ha/th bunga kering)

405.55

418

430

443

450

4 Meningkatnya produktivitas kakao (kg/ha/th ose kering)

500.00

567

583

601

619

5 Meningkatnya produktivitas pandan (kg/ha/th daun basah)

720.00

734

742

749

749

HUTANAN

DAN



BAB

IV | VIS

I, MIS

I, TUJUA

N DA

N SASARAN, STRATEGI

DAN

KEBIJAKAN

69


TARGET2014 2015 2016 2017 2018

6 Meningkatnya produktivitas kapuk randu (kg/ha/th serat kapuk)

170.00

173

175

177

177

7 Meningkatnya produktivitas nilam (kg/ha/th daun kering)

1,700.00

1,734

1,751

1,769

1,769

3 Pengembangan agropolitan subsektor perkebunan ( meningkatny produksi dan produktuvitas komoditas unggulan perkebunan di kawasan agropolitan

1

Produktivitas Kopi (kg/ha) 600.00 635 636 637 640

Produktivitas Cengkeh (kg/ha) 405.55 418 430 443 450

Produktivitas Kakao (kg/ha) 500.00 567 583 601 619

Produksi kopi (ton) 474.49 520 541 562 565

Produksi cengkeh (ton) 765.82 842 850 850 853

Produksi kakao (ton) 139.67 153.64 161 165 167

Misi 3 Meningkat-kan peran kelembagaan kehutanan

1

Meningkatkan peran Masyarakat Desa Hutan

1

Masyarakat Desa Hutan / masyarakat

1

Meningkatnya kapasitas pengelola

2 kelom-pok

HUTANAN

DAN



BAB

IV | VIS

I, MIS

I, TUJUA

N DA

N SASARAN, STRATEGI

DAN

KEBIJAKAN

69


TARGET2014 2015 2016 2017 2018

perkebunan dan strategi pengemba-ngan perkebunan

(MDH) di sekitar kawasan hutan

pengelola hutan rakyat (MDH)

kelembagaan kelompok (kelompok) (sesuai indikator)

0 2 kelom-pok

2 kelom-pok

2 kelom-pok

2 kelom-pok

2 Penguatan kelembaga-an petani perkebunan

2 Kelompok Tani perkebunan

2 meningkatnya klas kelompok petani perkebunan

1094 ke-lompok

1092 ke-lompok

1090 ke-lompok

1088 ke-lompok

34 ke-lompok

36 ke-lompok

38 ke-lompok

40 ke-lompok

Misi 4 Meningkat-nya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan fungsi sarana dan prasarana pendukung

1

Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan fungsi sarana dan prasarana pendukung

1

Peningkatan pengelolaan Sumber Daya Manusia serta Sarana dan Prasarana aparatur

1

Terlaksananya Pengelolaan Administrasi Umum dan perlengkapan

12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan



36 doku-men

30 Buku 30 Buku 30 Buku 30 Buku

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang, 2013



Pada tabel 4.1 telah tercantum tujuan dan sasaran dari masing-masing

misi. Berikut uraian tujuan dan sasaran masing-masing dari misi Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang:

Misi 1 : Mengoptimalisasikan aneka fungsi hutan yang meliputi fungsi konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi untuk mencapai manfaat lingkungan, sosial dan ekonomi yang seimbang dan lestariTujuan 1 : Meningkatnya produksi sumberdaya hutan

Sasaran 1 : Produksi hasil hutan (kayu) dan non kayu

Tujuan 2 : Meminimalisir terjadinya ileggal logging

Sasaran 1 : Penatausahaan Hasil Hutan

Tujuan 3 : Mempertahankan/meningkatkan luas hutan rakyat dan

kualitas sumber daya hutan dan lahan

Sasaran 1 : Lahan Kritis di luar kawasan hutan dan

Lahan rawan bencana serta Lahan hutan

rakyat dengan fungsi penyangga

Misi 2 : Mendorong terwujudnya agrobisinis dibidang perkebunanTujuan 1 : Peningkatan kesejahteraan petani perkebunan

Sasaran 1 : Sekolah Lapang/pelatihan/pembinaan petani

/magang serta Membangun kemitraan dan

pemasaran antara petani perkebunan

dengan dunia usaha

Sasaran 2 : Peningkatan infrastruktur pada kawasan

perkebunan

Tujuan 2 : Peningkatan produksi dan produktivitas komoditi

perkebunan

Sasaran 1 : Produksi komoditi perkebunan

Sasaran 2 : Produktivitas komoditi perkebunan

Sasaran 3 : Pengembangan agropolitan subsektor

perkebunan

Misi 3 : Meningkatkan peran kelembagaan kehutanan perkebunan dan strategi pengembangan perkebunanTujuan 1 : Meningkatkan peran Masyarakat Desa Hutan (MDH) di

sekitar kawasan hutan

Sasaran 1 : Masyarakat Desa Hutan / masyarakat

pengelola hutan rakyat (MDH)


70



Tujuan 2 : Penguatan kelembagaan petani perkebunan

Sasaran 1 : Kelompok Tani perkebunan

Misi 4 : Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan fungsi sarana dan prasarana pendukungTujuan 1 : Meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan dan

fungsi sarana dan prasarana pendukung

Sasaran 1 : Peningkatan pengelolaan Sumber Daya

Manusia serta Sarana dan Prasarana

aparatur

4.3 Strategi dan Kebijakan SKPDStrategi dan kebijakan Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan yang

akan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah seabagai

berikut:

1. Strategia. Kehutanan

1) Peningkatan tertib administrasi tata usaha kayu melalui penerapan

Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK)

2) Melanjutkan rehabilitasi lahan kritis baik untuk lahan yang masih

kosong maupun pemeliharaan hasil rehabilitasi lahan (pengkayaan

hutan rakyat)

3) Inventarisasi industry berbasis kehutanan sehingga dapat

menyusun data base kebutuhan kayu yang berasal dari hutan

rakyat untuk industry di Kabupaten Jombang

4) Pemanfaatan lahan di bawah tegakan hutan rakyat guna

memenuhi kebutuhan jangka pendek petani sehingga penebangan

pada umur muda yang dapat merugikan pemiliknya dapat dihindari

5) Perlu dilakukan pengembangan hutan rakyat melalui beberapa

program kegiatan antara lain:

a) Sosialisasi dan penyuluhan untuk pembangunan hutan rakyat

dan rehabilitasi lahan kritis di lahan milik

b) Pendataan Kelompok Tani (POKTAN) dan Gabungan

Kelompok Tani (GAPOKTAN) yang mengelola hutan rakyat di

seluruh wilayah Kabupaten Jombang

c) Pemberdayaan masyarakat melalui penguatan kelembagaan

hutan rakyat dengan output aktifnya kelompok tani pengelola


71



hutan rakyat, sehingga memiliki peran yang nyata dalam

pengembangan hutan rakyat.

d) Pelatihan dan adopsi teknologi untuk meningkatkan

pengetahuan dan ketrampilan petani dan pendamping

lapangan dalam mendukung pengembangan pengelolaan

hutan rakyat.

e) Pembentukan Unit manageman Hutan Rakyat (UMHR)

sebagai basis pengambangan dalam pengelolaan hutan

rakyat. UMHR dibentuk dengan mensinergikan keberadaan

POKTAN dan GAPOKTAN sebagai kelompok pengelola hutan

rakyat yang sudah ada saat ini.

f) Mengembangan strategi yang komprehensif dan sinergis

dengan bidang lain untuk mendukung pengelolaan hutan

rakyat secara terpadu.

b. Perkebunan:1) Meningkatkan produksi dan produktivitas hasil perkebunan.

2) Pengembangan agropolitan subsektor unggulan.

3) Optimalisasi pengelolaan informasi dan jaringan pemasaran di

pasar induk puspo agro.

4) Meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan petani.

5) Menjamin kelestarian fungsi lingkungan hidup.

6) Mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya hutan.

2. Kebijakana. Kehutanan

1) Arah kebijakan rehabilitasi lahan tetap pada penyelesaian lahan

kritis sehingga pada lima tahun ke depan di Kabupaten Jombang

diharapkan tidak ada lagi lahan kritis.

2) Arah kebijakan Pengaturan Hasil Kayu (Etat)

3) Arah kebijakan peningkatan PDRB dari sector kehutanan

4) Arah kebijakan pengembangan hutan rakyat

5) Urusan kehutanan ini di arahkan untuk menjamin fungsi

lingkungan hidup.

6) Urusan kehutanan ini di arahkan untuk meningkatkan kemampuan

pengelolaan sumber daya hutan.


72



b. Perkebunan1) Urusan perkebunan ini di arahkan untuk meningkatkan produksi

dan produktivitas komoditi perkebunan.

2) Urusan Perkebunan pada strategi ini di arahkan untuk

pengembangan agropolitan subsektor unggulan.

3) Urusan pertanian di arahkan untuk meningkatkan pemasaran hasil

produksi.

4) Urusan pertanian ini di arahkan untuk meningkatkan

kesejahteraan petani.


73



BAB VRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIFBerdasarkan uraian sasaran dan tujuan Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang sebelumnya, yang kemudian di break

down ke dalam rumusan strategi dan arah kebijakan Dinas Kehutanan

dan Perkebunan Kabupaten Jombang untuk jangka waktu 5 (lima) tahun

ke depan, yakni tahun 2014-2018, maka disusun program dan kegiatan

yang dapat mendukung pencapaian visi dan misi Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang. Untuk mewujudkan Visi, Misi, Tujuan,

Strategi dan kebijakan serta memperhatikan posisi organisasi hasil

analisis lingkungan, maka strategi dikembangkan dengan program dan

kegiatannya. Program-program tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut

menjadi kegiatan yang akan dilaksanakan setiap tahunnya. Untuk

mengukur tingkat keberhasilan program, maka diperlukan

parameter/indikator kinerja setiap program, kelompok sasaran dan

pendanaan indikatif. Dengan demikian, pencapaian visi dan misi Dinas

Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang dapat dikatakan

berhasil apabila pelaksanaan program dan kegiatan telah memenuhi

target dan indikator kinerja yang telah ditentukan.

Selain penyusunan target capaian program dan kegiatan yang

akan dilaksanakan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

Jombang pada tahun 2014-2018, juga telah disusun pendanaan indikatif

untuk masing-masing program maupun kegiatan, yang dapat dilihat pada

Buku 2: Lampiran Rancangan RENSTRA Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang 2014-2018. Rencana strategis ini

akan dilaksanakan secara bertahap setiap tahun dari tahun 2014 sampai

dengan tahun 2018 untuk mendapatkan kondisi yang diharapkan sesuai

dengan yang tertuang dalam visi dan misi Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang.

BAB V | RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN

INDIKATIF

74



BAB VIINDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD


Kabupaten Jombang merupakan penjabaran perencanaan pembangunan dalam

upaya mewujudkan tujuan, baik skala nasional maupun daerah. Oleh karena itu,

Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang memiliki

kesinambungan dengan dokumen daerah terkait, salah satunya yaitu RPJMD.

Dengan kata lain, penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan

digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi dan merupakan

syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja sebagai penjabaran dari

RPJMD. Sehingga indikator kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Jombang Kabupaten Jombang yang mengacu pada tujuan dan

sasaran RPJMD Kabupaten Jombang adalah indikator kinerja yang secara

langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Jombang Kabupaten Jombnag untuk lima tahun

mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran

RPJMD Kabupaten Jombang. Secara umum indikator kinerja yang telah

ditetapkan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang

mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Jombang. Berikut target

kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombang dalam konteks

pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Jombang yang tertuang

dalam tabel 6.1.

BAB VI | INDIKATOR KINERJA SKPD MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

75

HUTANAN

DAN



BAB

VI | INDIKATO

R KINERJ

A DIN

AS KEHUTANA

N DA

N PERKEBUNAN YANG MENGAC

U PADA

TUJUA

N DA

N SASARAN

RPJMD

82

Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Jombangyang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No Indikator

Kondisi Kinerja pada Awal Periode

RPJMD

Target Capaian Tahun Kondisi Kinerja pada Akhit

Periode RPJMD

Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

1 Tercapainya peningkatan produktivitas tembakau yang berkualitas

11.116 Kg/ha/tahun daun basah

12.500 kg/ha/th

13.500 kg/ha/th

14.175 kg/ha/th

14.884 kg/ha/th

15.628 kg/ha/th

15.628 kg/ha/th

2 Tercapainya jumlah petani yang meningkat pendapatannya melalui usaha tani tembakau dan cengkeh

260 petani 150 petani - - - - -

3 Tercapainya jumlah petani yang meningkat pendapatannya melalui usaha tani tembakau dan cengkeh

260 petani - 150 petani 150 petani 150 petani 150 petani 750 petani

HUTANAN

DAN



BAB

VI | INDIKATO

R KINERJ

A DIN

AS KEHUTANA

N DA


U PADA

TUJUA

N DA

N SASARAN

RPJMD

82

No IndikatorKondisi

Kinerja pada Awal Periode


Periode Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

4 Meningkatnya produktivitas tanaman perkebunan

Tebu 82.600 Kg/ha/Tahun batang tebu; Kopi 404 Kg/Ha/Thn ose kering, Cengkeh 400 Kg/Ha/Th bunga kering, Kakao 528,45 Kg/Ha/Thn biji kering

- tebu 82.650 kg/ha/th; kopi 635 kg/ha/th; cengkeh 418 kg/ha/th; kakao 567 kg/ha/th

tebu 83.000

kg/ha/th; kopi 636 kg/ha/th; cengkeh

430 kg/ha/th;

kakao 583 kg/ha/th

tebu 85.000 kg/ha/th; kopi 637 kg/ha/th; cengkeh 443 kg/ha/th; kakao 601 kg/ha/th



5 Tercapainya peningkatan sarana prasarana air (sumur dangkal)

23 unit 102 unit - - - - -

6 Tercapainya peningkatan sarana prasarana air (sumur dangkal)

23 unit - 4 unit 34 unit 33 unit 32 unit 130 unit

HUTANAN

DAN



BAB

VI | INDIKATO

R KINERJ

A DIN

AS KEHUTANA

N DA


U PADA

TUJUA

N DA

N SASARAN

RPJMD

82

No IndikatorKondisi




7 Tercapainya produksi benih tanaman perkebunan

- - - - - - -

8 Meningkatnya produksi tanaman perkebunan

tebu 978.023,8 ton; tembakau 47.402,47 ton daun basah; kopi 474,79 ton ose kering; cengkeh 765,82 ton bunga kering; kakao 141,3 ton biji kering

tebu 924.467,65 ton; tembakau 47.402,47 ton; kopi 474,49 ton; cengkeh 765,82 ton; kakao 139,67 ton

tebu 961.446 ton; tembakau 52.142,72 ton; kopi 520 ton; cengkeh 842,4 ton; kakao 153,64 ton

tebu 970.000 ton; tembakau 54.750 ton; kopi 541 ton; cengkeh 880.000 ton; kakao 161 ton

tebu 977.000 ton; tembakau 56.400 ton; kopi 562 ton; cengkeh 850 ton; kakao 165 ton



9 Tercapainya peningkatan panjang jalan usaha tani dalam kondisi baik di

2 Km 46 km 23 km 35 km 35 km 34 km 156 km

HUTANAN

DAN



BAB

VI | INDIKATO

R KINERJ

A DIN

AS KEHUTANA

N DA


U PADA

TUJUA

N DA

N SASARAN

RPJMD

82

No IndikatorKondisi




kawasan perkebunan10 Panjang saluran

irigasi tersier yang dibangun

- - 4,13 km 2 km 2 km 1 km 7 km

11 Panjang JITUT yang terehabilitasi

- - 137 m - - - 500 m

12 Terbangunnya sumur dalam perkebunan

3 unit 4 unit - - - - 4 unit

13 Terbangunnya sumur dalam

3 unit 4 unit - - - - 4 unit

14 Terbangunnya sumur dalam

3 unit - -

1 unit 1 unit 1 unit 3 unit

15 Meningkatnya produksi dan produktivitas tanaman perkebunan di kawasan agropolitan

kopi 404 kg/ha/th;

cengkeh 400 kg/ha/th;

kakao 528,45

kg/ha/th

kopi 634 kg/ha/th; cengkeh

406 kg/ha/th;

kakao 550 kg/ha/th

- - - -

kopi 474,79 ton; cengkeh

kopi 500 ton;

- - - -

HUTANAN

DAN



BAB

VI | INDIKATO

R KINERJ

A DIN

AS KEHUTANA

N DA


U PADA

TUJUA

N DA

N SASARAN

RPJMD

82

No IndikatorKondisi




765 ton; kakao 141,3

ton

cengkeh 942 ton;

kakao 140 ton


kopi 404 kg/ha/th;


kakao 528,45

kg/ha/th


406 kg/ha/th;

kakao 550 kg/ha/th

- - - -

kopi 474,79 ton; cengkeh

765 ton; kakao 141,3

ton

kopi 500 ton;

cengkeh 942 ton;

kakao 140 ton

- - - -


kopi 404 kg/ha/th;


kakao 528,45


406 kg/ha/th;

kakao 550


418 kg/ha/th;

kakao 567


430 kg/ha/th;

kakao 583


443 kg/ha/th;

kakao 601


456 kg/ha/th;

kakao 619

kopi 640 kg/ha/th;


kakao 619 kg/ha/th

HUTANAN

DAN



BAB

VI | INDIKATO

R KINERJ

A DIN

AS KEHUTANA

N DA


U PADA

TUJUA

N DA

N SASARAN

RPJMD

82

No IndikatorKondisi




kg/ha/th kg/ha/th kg/ha/th kg/ha/th kg/ha/th kg/ha/th kopi 520

ton; cengkeh 979 ton;

kakao 145 ton

kopi 541 ton;

cengkeh 1.018 ton; kakao 151

ton

kopi 562 ton;


ton

kopi 585 ton;


ton

kopi 585 ton; cengkeh

1.102 ton; kakao 163 ton

18 Jumlah kelompok binaan yang bermitra

32 kelompok 2 Kelompok

2 Kelompok

19 Peningkatan status kelompok binaan:

Kel. Lanjut 1.096 kelompok

1.093 kelompok

Kel. Mandiri 32 kelompok 35 kelompok

20 Jumlah kelompok binaan yang bermitra

32 kelompok -

2 Kelompok

2 Kelompok

2 Kelompok 2 Kelompok 16 kelp

21 Peningkatan status kelompok binaan:

Kel. Lanjut 1.096 kelompok

1.090 kelompok

1087 kelompok

1086 kelompok

1085 kelompok

1.101 Kelompok

HUTANAN

DAN



BAB

VI | INDIKATO

R KINERJ

A DIN

AS KEHUTANA

N DA


U PADA

TUJUA

N DA

N SASARAN

RPJMD

82

No IndikatorKondisi




Kel. Mandiri 32 kelompok 38 kelompok

41 kelompok

42 kelompok

43 kelompok

27 Kelompok

22 NTP Subsektor Perkebunan

106,45 106,5 107,0 107,5 108,0 108,5 108,5

44 Berkurangnya lahan kritis

23.552,546 Ha lahan

kritis

-

- 400 ha (1.200 ha)

350 Ha (850 ha)

350 Ha (500 ha)

1100 Ha

45 Tercapainya penyelamatan tebing

7 tebing 2 2 2 2 3 11

46 Tersedianya Sumur Resapan (unit)

115 sumur resapan

16 5 10 10 10 51

47 Meningkatnya kapasitas pengelola kelembagaan kelompok

1 kelompok -

2 kelompok

2 kelompok

2 kelompok 2 kelompok 10 kelompok

HUTANAN

DAN



BAB

VI | INDIKATO

R KINERJ

A DIN

AS KEHUTANA

N DA


U PADA

TUJUA

N DA

N SASARAN

RPJMD

82

No IndikatorKondisi




48 Rehabilitasi hutan dan lahan dengan pembangunan sipil teknis dan vegetatif

dam penahan 7 unit, gully

plug 2 unit, pembgn

vegetatif 400 ha

-

- dam penahan 5 unit, gully

plug 5 unit,

vegetatif 200 ha


plug 5 unit, vegetatif

200 ha


plug 5 unit, vegetatif

200 ha

49 Produksi hasil hutan kayu

2.209,18 m3 2.200 m3 2.200 m3 2.200 m3 2.200 m3 2.200 m3 11.000 m3

50 Terwujudnya industri hasil hutan yang berkelanjutan

53 industri 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 5 unit



LAMPIRAN 1 83

RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN DAN ...jombangkab.go.id/upload/1463626731_FINALISASI...

Documents

Transcript of RENCANA STRATEGIS DINAS KEHUTANAN DAN ...jombangkab.go.id/upload/1463626731_FINALISASI...