Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
-
Upload
shofyan-adi-prasetyo -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
description
Transcript of Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA
Kelas/Semester : X/1
Mata Pelajaran : FISIKA
Materi Pokok : Hukum Newton dan Penerapannya
Alokasi Waktu : 3 × 3 JP
A. Kompetensi Inti
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan proaktif, dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajiaan yang spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar & Indikator
Kompetensi dasar Indikator
KD 1
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan
yang menciptakan dan mengatur
alam jagad raya melalui
pengamatan fenomena alam fisis
dan pengukurannya
1.1.1
Menunjukkan kekaguman akan kebesaran
Tuhan yang menciptakan alam semesta
beserta isinya.
KD 2
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah
(memiliki rasa ingin tahu;
objektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif;
2.1.1
Menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam
berdiskusi dalam mengumpulkan dan
menganalisis informasi mengenai Hukum
Newton yang berkaitan dengan local
wisdom.
2
Kompetensi dasar Indikator
inovatif; dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan
percobaan, melaporkan, dan
berdiskusi
2.1.2
2.1.3
2.1.4
Menunjukkan sikap mandiri dalam
berdiskusi dalam berdiskusi dalam
mengumpulkan dan menganalisis informasi
mengenai Hukum Newton yang berkaitan
dengan local wisdom.
Menunjukkan sikap tanggung jawab dalam
berdiskusi dalam berdiskusi dalam
mengumpulkan dan menganalisis informasi
mengenai Hukum Newton yang berkaitan
dengan local wisdom
Menunjukkan sikap komunikatif dalam
berdiskusi dalam berdiskusi dalam
mengumpulkan dan menganalisis informasi
mengenai Hukum Newton yang berkaitan
dengan local wisdom
KD 3
3.4 Menganalisis hubungan antara
gaya, massa, dan gerakan benda
pada gerak lurus
3.4.1
3.4.2
3.4.3
3.4.5
3.4.6
3.4.7
3.4.8
3.4.9
3.4.10
3.4.11
Mengidentifikasi Hukum I Newton beserta
keterkaitannya dengan local wisdom
Megkorelasikan Hukum I Newton dengan
local wisdom
Mengidentifikasi Hukum II Newton beserta
keterkaitannya dengan local wisdom
Mengkorelasikan Hukum II Newton dengan
local wisdom
Mendiagramkan gaya dengan massa pada
Hukum II Newton berdasarkan data
Menyimpulkan hubungan antara gaya
dengan massa pada Hukum II Newton
Mengidentifikasi Hukum III Newton
beserta keterkaitannya dengan local wisdom
Mengkorelasikan Hukum III Newton
dengan local wisdom
Mendeskripsikan gaya berat, gaya normal,
dan gaya gesek
Menggambarkan gaya berat dan gaya
normal dalam memecahkan permasalahan
mengenai local wisdom
3
Kompetensi dasar Indikator
3.4.12
3.4.13
3.4.14
3.4.15
3.4.16
3.4.17
Menghitung besarnya koefisien gaya gesek
statis dan kinetis yang bekerja pada sistem
benda
Memecahkan permasalahan yang mengenai
local wisdom berdasarkan Hukum Newton
Menggambarkan gaya tegang tali dalam
memecahankan permasalahan dinamika
Menghitung besarnya gaya tegangan tali
pada sistem benda yang berkaitan dengan
local wisdom
Menghitung besarnya gaya yang bekerja
pada benda yang bersentuhan
Menghitung besarnya gaya yang bekerja
pada benda yang berada di bidang miring
KD 4
4.1 Menyajikan hasil pengukuran
besaran fisis dengan
menggunakan peralatan dan
teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah.
4.2 Merencanakan dan melaksankan
percobaan untuk menyelidiki
hubungan gaya, massa, dan
percepatan dalam gerak lurus
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.4
4.1.5
4.2.1
4.2.2
Menyajikan data dalam bentuk laporan
sederhana sebagai hasil percobaan
Menganalisis data hasil percobaan
mengenai kelembaman
Menganalisis data hasil percobaan
mengenai pengaruh besarnya gaya dan
massa terhadap percepatan
Menyimpulkan hasil percobaan mengenai
kelembaman
Menyimpulkan hasil percobaan mengenai
pengaruh besarnya gaya dan massa terhadap
percepatan
Melakukan percobaan mengenai Hukum I
Newton yang berkaitan dengan local
wisdom
Melakukan percobaan untuk menyelidiki
hubungan gaya, massa, dan percepatan yang
berkaitan dengan local wisdom
4
C. Tujuan
1. Pertemuan 1
1.1 Melalui diskusi siswa dapat menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis
informasi mengenai Hukum Newton yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
1.2 Melalui diskusi siswa dapat menunjukkan sikap mandiri dalam menganalisis informasi
mengenai Hukum Newton yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
1.3 Melalui diskusi siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menganalisis
informasi mengenai Hukum Newton yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
1.4 Melalui diskusi siswa dapat enunjukkan sikap komunikatif dalam menganalisis
informasi mengenai Hukum Newton yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
1.5 Melalui diskusi siswa dapat mengidentifikasi Hukum I dan II Newton beserta
keterkaitannya dengan local wisdom dengan benar
1.6 Melalui diskusi siswa dapat mengkorelasikan Hukum I dan II Newton dengan local
wisdom dengan benar.
1.7 Melalui diskusi siswa dapat mendiagramkan gaya dengan massa pada Hukum II
berdasarkan data.
1.8 Melalui diskusi siswa dapat menyimpulkan hubungan antara gaya dengan massa.
1.9 Melalui percobaan dan diskusi siswa dapat mengetahui prinsip kelembaman benda
dengan benar
1.10 Melalui percobaan dan diskusi siswa dapat mengetahui hubungan antara gaya, massa,
dan percepatan
1.11 Melalui percobaan siswa dapat menyajikan data hasil percobaan mengenai prinsip
kelembaman benda dengan benar
1.12 Melalui percobaan siswa dapat menyajikan data hasil percobaan mengenai hubungan
antara gaya, massa, dan percepatan dengan benar
1.13 Melalui percobaan dan diskusi siswa dapat menganalisis data hasil percobaan tentang
prinsip kelembaman dengan benar.
1.14 Melalui percobaan dan diskusi siswa dapat menganalisis data hasil percobaan tentang
hubungan antara gaya, massa, dan percepatan dengan benar.
1.15 Melalui diskusi siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan mengenai prinsip
kelembaman benda dengan benar.
1.16 Melalui diskusi siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan mengenai hubungan antara
gaya, massa, dan percepatan dengan benar
5
2. Pertemuan 2
2.1 Melalui diskusi siswa dapat menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis
informasi mengenai Hukum Newton yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
2.2 Melalui diskusi siswa dapat menunjukkan sikap mandiri dalam menganalisis informasi
mengenai Hukum Newton yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
2.3 Melalui diskusi siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menganalisis
informasi mengenai Hukum Newton yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
2.4 Melalui diskusi siswa dapat enunjukkan sikap komunikatif dalam menganalisis
informasi mengenai Hukum Newton yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
2.5 Melalui diskusi siswa dapat mengidentifikasi Hukum III Newton beserta keterkaitannya
dengan local wisdom dengan benar
2.6 Melalui diskusi siswa dapat mengkorelasikan Hukum III Newton dengan local wisdom
dengan benar
2.7 Melalui diskusi siswa dapat mendeskripsikan gaya berat dengan benar
2.8 Melalui diskusi siswa dapat mendeskripsikan gaya normal dengan benar
2.9 Melalui diskusi siswa dapat mendeskripsikan gaya gesek dengan benar
2.10 Melalui diskusi siswa dapat menggambarkan gaya berat dalam memecahkan
permasalahan mengenai local wisdom dengan benar
2.11 Melalui diskusi siswa dapat menggambarkan gaya normal dalam memecahkan
permasalahan mengenai local wisdom dengan benar
2.12 Melalui diskusi siswa dapat menghitung besarnya koefisien gaya gesek statis yang
bekerja pada sistem benda dengan benar
2.13 Melalui diskusi siswa dapat menghitung besarnya koefisien gaya gesek statis yang
bekerja pada sistem benda dengan benar
3. Pertemuan 3:
3.1 Melalui diskusi siswa dapat menunjukkan sikap rasa ingin tahu dalam menganalisis
informasi mengenai Hukum Newton yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
3.2 Melalui diskusi siswa dapat menunjukkan sikap mandiri dalam menganalisis informasi
mengenai Hukum Newton yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
3.3 Melalui diskusi siswa dapat menunjukkan sikap tanggung jawab dalam menganalisis
informasi mengenai Hukum Newton yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
3.4 Melalui diskusi siswa dapat enunjukkan sikap komunikatif dalam menganalisis informasi
mengenai Hukum Newton yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
3.5 Melalui diskusi siswa dapat memecahkan permasalahan yang mengenai local wisdom
berdasarkan Hukum Newton dengan benar
6
3.6 Melalui diskusi siswa dapat menggambarkan gaya tegang tali dalam memecahankan
permasalahan dinamika dengan benar
3.7 Melalui diskusi siswa dapat menghitung besarnya gaya tegangan tali pada sistem benda
yang berkaitan dengan local wisdom dengan benar
3.8 Melalui diskusi siswa dapat menghitung besarnya gaya yang bekerja pada benda yang
bersentuhan dengan benar
3.9 Melalui diskusi siswa dapat menghitung besarnya gaya yang bekerja pada benda yang
berada di bidang miring
D. Materi (terlampir pada lampiran 1)
1. Pertemuan 1 : Gaya, Hukum I Newton, Hukum II Newton
2. Pertemuan 2 : Hukum III Newton, Berat, Gaya Normal, dan Gaya Gesek
3. Pertemuan 3 : Aplikasi Hukum Newton
E. Model, Pendekatan, dan Metode
Pertemuan Model Strategi Pendekatan Metode
1 Active learning Quiz Team Scientific
Eksperimen
Tanya Jawab
Diskusi
Informasi
2 Active learning Quiz Team Scientific
Tanya Jawab
Diskusi
Informasi
3 Active learning Quiz Team Scientific
Tanya Jawab
Diskusi
Informasi
7
F. Learning Activities
Pertemuan Pertama : 3 × 45 menit
Tahap Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Fase 1. Orientasi terhadap Masalah 10 menit
Menanya
a. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
b. Guru dan siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai
c. Guru mengecek kehadiran siswa
d. Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi
mengenai gerak yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti
Fase 2. Mengorganisir siswa untuk belajar 95 menit
Mengkomunikasikan
a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (Kelompok A,
Kelompok B, Kelompok C, Kelompok D, dan Kelompok E)
b. Guru membagi seperangkat alat percobaan, LKS 01 dan
handout kepada masing-masing siswa.
c. Siswa mempelajari dan memahami LKS 01 dengan bimbingan
guru
d. Guru menjelaskan secara garis besar mengenai gaya, Hukum I
Newton dan Hukum II Newton
e. Guru menjelaskan secara singkat mengenai local wisdom yang
terdapat di Kabupaten Banyumas (Kesenian Begalan, dan
Unggahan)
Fase 3. Membimbing pemecahan masalah
Mengamati
a. Siswa melakukan percobaan dengan panduan LKS 01
b. Siswa mengisi tabel data berdasarkan data hasil percobaan
pada LKS 01
Menalar
c. Siswa mendiskusikan dan menganalisis data hasil percobaan
d. Siswa berdiskusi dalam memecahkan permasalahan Hukum
Newton yang berkaitan dengan local wisdom
8
Tahap Kegiatan Waktu
Menyimpulkan
e. Siswa bersama kelompoknya membuat kesimpulan mengenai
gaya, Hukum I Newton, dan Hukum II Newton
Fase 4. Menampilkan hasil pemecahan masalah
Mengkomunikasikan
a. Guru menugaskan Kelompok A untuk membuat pertanyaan
yang akan ditujukan kepada kelompok yang lainnya (minimal
4 pertanyaan) mengenai materi tentang Hukum Newton yang
berkaitan dengan local wisdom.
b. Guru mempersilahkan kelompok yang lain untuk memeriksa
kembali catatan mereka selagi kelompok A membuat
pertanyaan.
Menanya
c. Guru mempersilahkan A untuk memimpin kuis berdasarkan
pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.
d. Siswa pada Kelompok A memberikan pertanyaan ke
Kelompok B
Menalar
e. Kelompok B menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
kelompok A, jika pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab oleh
Kelompok B, maka pertanyaan tersebut ditanyakan Ke
Kelompok C, jika Kelompok C tidak dapat menjawab, maka
pertanyaan akan ditanyakan ke Kelompok D, begitu
seterusnya sampai ke Kelompok E.
f. Setelah pertanyaan pertama ditanyakan, Kelompok A kembali
memberikan pertanyaan ke Kelompok C, D, dan E.
Prosedurnya sama dengan pertanyaan pertama, dimana akan
berhenti jika salah satu dari keempat kelompok tersebut dapat
menjawab.
Mengkomunikasikan
a. Guru menugaskan Kelompok B untuk membuat pertanyaan
yang akan ditujukan kepada kelompok yang lainnya (minimal
4 pertanyaan) mengenai materi tentang Hukum Newton yang
berkaitan dengan local wisdom.
9
Tahap Kegiatan Waktu
b. Guru mempersilahkan kelompok yang lain untuk memeriksa
kembali catatan mereka selagi kelompok B membuat
pertanyaan.
Menanya
c. Guru mempersilahkan B untuk memimpin kuis berdasarkan
pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.
d. Siswa pada Kelompok B memberikan pertanyaan ke
Kelompok C
Menalar
e. Kelompok C menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
kelompok B, jika pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab oleh
Kelompok C, maka pertanyaan tersebut ditanyakan Ke
Kelompok D, jika Kelompok D tidak dapat menjawab, maka
pertanyaan akan ditanyakan ke Kelompok E, begitu seterusnya
sampai ke Kelompok A.
f. Setelah pertanyaan pertama ditanyakan, Kelompok B kembali
memberikan pertanyaan ke Kelompok D, E, dan A.
Prosedurnya sama dengan pertanyaan pertama, dimana akan
berhenti jika salah satu dari keempat kelompok tersebut dapat
menjawab.
g. Kegiatan ini akan berlangsung sampai semua Kelompok
mendapat giliran untuk memimpin kuis.
Penutup
Fase 5. Evaluasi & Refleksi hasil pemecahan 30 menit
Menyimpulkan
a. Guru mengkonfirmasi semua jawaban dan pernyataan yang
muncul pada kuis yang dipimin oleh Kelompok A, B, C, D,
dan E
b. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
mengenai gaya, Hukum I Newton, dan Hukum II Newton
Mengevaluasi
c. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal
10
Pertemuan Kedua : 3 × 45 menit
Tahap Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Fase 1. Orientasi terhadap Masalah 10 menit
Menanya
a. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
b. Guru dan siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai
c. Guru mengecek kehadiran siswa
d. Guru menanyakan kepada siswa apakah ada kesulitan dalam
mengerjakan tugas mengenai gaya, Hukum I Newton, dan
Hukum II Newton
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai Hukum
III Newton, berat, gaya normal, dan gaya gesek
Kegiatan Inti
Fase 2. Mengorganisir siswa untuk belajar 95 menit
Mengkomunikasikan
a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (Kelompok A,
Kelompok B, Kelompok C, Kelompok D, dan Kelompok E)
b. Guru membagikan seperangkat alat percobaan dan LKS 02
kepada masing-masing siswa
c. Guru menjelaskan secara garis besar mengenai Hukum III
Newton, berat, gaya normal, dan gaya gesek
d. Siswa mempelajari dan memahami LKS 02 dengan
bimbingan guru
Fase 3. Membimbing pemecahan masalah
Mengamati
a. Siswa melakukan percobaan dengan panduan LKS 01
b. Siswa mengisi tabel data berdasarkan data hasil percobaan
pada LKS 01
c. Siswa memahami permasalahan yang ada di dalam LKS 02
mengenai Hukum III Newton, berat, gaya normal, dan gaya
gesek
Menalar
d. Siswa mendiskusikan dan menganalisis data hasil percobaan
e. Siswa berdiskusi dalam memecahkan permasalahan Hukum
Newton yang berkaitan dengan local wisdom
11
Tahap Kegiatan Waktu
Menyimpulkan
f. Siswa bersama kelompoknya membuat kesimpulan mengenai
Hukum III Newton, berat, gaya normal, dan gaya gesek
Fase 4. Menampilkan hasil pemecahan masalah
Mengkomunikasikan
a. Guru menugaskan Kelompok A untuk membuat pertanyaan
yang akan ditujukan kepada kelompok yang lainnya (minimal
4 pertanyaan) mengenai materi tentang Hukum Newton yang
berkaitan dengan local wisdom.
b. Guru mempersilahkan kelompok yang lain untuk memeriksa
kembali catatan mereka selagi kelompok A membuat
pertanyaan.
Menanya
c. Guru mempersilahkan A untuk memimpin kuis berdasarkan
pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.
d. Siswa pada Kelompok A memberikan pertanyaan ke
Kelompok B
Menalar
e. Kelompok B menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
kelompok A, jika pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab
oleh Kelompok B, maka pertanyaan tersebut ditanyakan Ke
Kelompok C, jika Kelompok C tidak dapat menjawab, maka
pertanyaan akan ditanyakan ke Kelompok D, begitu
seterusnya sampai ke Kelompok E.
f. Setelah pertanyaan pertama ditanyakan, Kelompok A kembali
memberikan pertanyaan ke Kelompok C, D, dan E.
Prosedurnya sama dengan pertanyaan pertama, dimana akan
berhenti jika salah satu dari keempat kelompok tersebut dapat
menjawab.
Mengkomunikasikan
a. Guru menugaskan Kelompok B untuk membuat pertanyaan
yang akan ditujukan kepada kelompok yang lainnya (minimal
4 pertanyaan) mengenai materi tentang Hukum Newton yang
12
Tahap Kegiatan Waktu
berkaitan dengan local wisdom.
b. Guru mempersilahkan kelompok yang lain untuk memeriksa
kembali catatan mereka selagi kelompok B membuat
pertanyaan.
Menanya
c. Guru mempersilahkan B untuk memimpin kuis berdasarkan
pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.
d. Siswa pada Kelompok B memberikan pertanyaan ke
Kelompok C
Menalar
e. Kelompok C menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
kelompok B, jika pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab
oleh Kelompok C, maka pertanyaan tersebut ditanyakan Ke
Kelompok D, jika Kelompok D tidak dapat menjawab, maka
pertanyaan akan ditanyakan ke Kelompok E, begitu
seterusnya sampai ke Kelompok A.
f. Setelah pertanyaan pertama ditanyakan, Kelompok B kembali
memberikan pertanyaan ke Kelompok D, E, dan A.
Prosedurnya sama dengan pertanyaan pertama, dimana akan
berhenti jika salah satu dari keempat kelompok tersebut dapat
menjawab.
g. Kegiatan ini akan berlangsung sampai semua Kelompok
mendapat giliran untuk memimpin kuis.
Penutup
Fase 5. Evaluasi & Refleksi hasil pemecahan 30 menit
Menyimpulkan
a. Guru mengkonfirmasi semua jawaban dan pernyataan yang
muncul pada kuis yang dipimin oleh Kelompok A, B, C, D, dan
E
b. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
mengenai Hukum III Newton, berat, gaya normal, dan gaya
gesek
Mengevaluasi
c. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal
13
Pertemuan Ketiga : 3 × 45 menit
Tahap Kegiatan Waktu
Pendahuluan
Fase 1. Orientasi terhadap Masalah 10 menit
Menanya
a. Guru membuka kelas dengan mengucapkan salam
b. Guru dan siswa berdoa sebelum pembelajaran dimulai
c. Guru mengecek kehadiran siswa
d. Guru menanyakan kepada siswa apakah ada kesulitan dalam
mengerjakan tugas mengenai Hukum III Newton, berat, gaya
normal, dan gaya gesek
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai aplikasi
Hukum Newton
Kegiatan Inti
Fase 2. Mengorganisir siswa untuk belajar 95 menit
Mengkomunikasikan
a. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (Kelompok A,
Kelompok B, Kelompok C, Kelompok D, dan Kelompok E)
b. Guru membagikan seperangkat LKS 03 kepada masing-
masing siswa
c. Siswa mempelajari dan memahami LKS 03 dengan
bimbingan guru
d. Guru menjelaskan secara garis besar mengenai aplikasi
Hukum Newton
Fase 3. Membimbing pemecahan masalah
Mengamati
a. Siswa memahami permasalahan yang ada di dalam LKS 03
mengenai aplikasi Hukum Newton
Menalar
b. Siswa berdiskusi dalam memecahkan permasalahan Hukum
Newton yang berkaitan dengan local wisdom
Menyimpulkan
c. Siswa bersama kelompoknya membuat kesimpulan mengenai
aplikasi Hukum Newton
Fase 4. Menampilkan hasil pemecahan masalah
Mengkomunikasikan
a. Guru menugaskan Kelompok A untuk membuat pertanyaan
yang akan ditujukan kepada kelompok yang lainnya (minimal
14
Tahap Kegiatan Waktu
4 pertanyaan) mengenai materi tentang Hukum Newton yang
berkaitan dengan local wisdom.
b. Guru mempersilahkan kelompok yang lain untuk memeriksa
kembali catatan mereka selagi kelompok A membuat
pertanyaan.
Menanya
c. Guru mempersilahkan A untuk memimpin kuis berdasarkan
pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.
d. Siswa pada Kelompok A memberikan pertanyaan ke
Kelompok B
Menalar
e. Kelompok B menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
kelompok A, jika pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab
oleh Kelompok B, maka pertanyaan tersebut ditanyakan Ke
Kelompok C, jika Kelompok C tidak dapat menjawab, maka
pertanyaan akan ditanyakan ke Kelompok D, begitu
seterusnya sampai ke Kelompok E.
f. Setelah pertanyaan pertama ditanyakan, Kelompok A kembali
memberikan pertanyaan ke Kelompok C, D, dan E.
Prosedurnya sama dengan pertanyaan pertama, dimana akan
berhenti jika salah satu dari keempat kelompok tersebut dapat
menjawab.
Mengkomunikasikan
a. Guru menugaskan Kelompok B untuk membuat pertanyaan
yang akan ditujukan kepada kelompok yang lainnya (minimal
4 pertanyaan) mengenai materi tentang Hukum Newton yang
berkaitan dengan local wisdom.
b. Guru mempersilahkan kelompok yang lain untuk memeriksa
kembali catatan mereka selagi kelompok B membuat
pertanyaan.
Menanya
c. Guru mempersilahkan B untuk memimpin kuis berdasarkan
pertanyaan yang telah dibuat sebelumnya.
d. Siswa pada Kelompok B memberikan pertanyaan ke
Kelompok C
15
Tahap Kegiatan Waktu
Menalar
e. Kelompok C menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
kelompok B, jika pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab
oleh Kelompok C, maka pertanyaan tersebut ditanyakan Ke
Kelompok D, jika Kelompok D tidak dapat menjawab, maka
pertanyaan akan ditanyakan ke Kelompok E, begitu
seterusnya sampai ke Kelompok A.
f. Setelah pertanyaan pertama ditanyakan, Kelompok B kembali
memberikan pertanyaan ke Kelompok D, E, dan A.
Prosedurnya sama dengan pertanyaan pertama, dimana akan
berhenti jika salah satu dari keempat kelompok tersebut dapat
menjawab.
g. Kegiatan ini akan berlangsung sampai semua Kelompok
mendapat giliran untuk memimpin kuis.
Penutup
Fase 5. Evaluasi & Refleksi hasil pemecahan 30 menit
Menyimpulkan
a. Guru mengkonfirmasi semua jawaban dan pernyataan yang
muncul pada kuis yang dipimin oleh Kelompok A, B, C, D, dan
E
b. Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan
mengenai aplikasi Hukum Newton
Mengevaluasi
c. Guru memberikan tugas rumah berupa latihan soal
G. Alat/Media, Bahan, dan Sumber Belajar
Pertemuan Alat/Media Bahan Sumber
1 seperangkat alat
percobaan Hukum
Newton
Neraca pegas, timbangan Handout, LKS, dll
2 seperangkat alat
percobaan Hukum
Newton
Neraca pegas,
timbangan, statif
Handout, LKS, dll
3 - - Handout, LKS, dll
16
H. Evaluasi
1 Teknik a. Tes
b. Non tes
2 Kisi-Kisi terlampir (lampiran 3)
3 Instrumen terlampir (lampiran 4)
4 Kriteria/Rubrik terlampir (lampiiran 5)
Lampiran :
1. Uraian Materi
2. LKS
3. Kisi-Kisi
4. Instrumen Evaluasi
5. Rubrik
17
Lampiran 1
MATERI
A. GAYA
Gaya merupakan suatu besaran yang menyebabkan benda bergerak. Sebuah gaya memiliki
nilai dan arah, sehingga merupakan vektor yang mengikuti aturan-aturan penjumlahan
vektor. Gaya dapat menyebabkan perubahan pada benda, yaitu perubahan bentuk, sifat gerak
benda, kecepatan, dan arah gerak benda. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk
mengukur gaya adalah neraca pegas.
B. HUKUM I NEWTON
Pada hukum pertamanya ini Newton menjelaskan keadaan benda jika tidak dipengaruhi
gaya. Menurut Newton benda dapat mempertahankan keadaan jika tidak dipengaruhi gaya.
Mempertahankan keadaan berarti benda yang diam akan tetap diam dan benda bergerak
dengan kecepatan tetap akan tetap bergerak dengan kecepatan tetap. Mempertahankan
keadaan ini disebut dengan inersia atau lembam. Oleh karena itu Hukum I Newton ini
dinamakan juga Hukum Inersia atau Hukum Kelembaman.
Pada upacara Unggahan yang diadakan di desa Pekunceen Kecamatan Jatilawang Kaum
bonokeling dari berbagai daerah di Jawa Tengah melakukan perjalanan menuju desa
Pekuncen. Kaum bonokeling ini melakukan perjalanan sejauh kurang lebih 24 KM. Pada
perjalanan menuju desa pekuncen mereka membawa hasil bumi yang diletakkan pada sebuah
keranjang dan dibawa dengan cara dipikul. Adakalanya mereka beristirahat sejenak untuk
melepas lelah, dan meletakkan kerangjang tersebut di atas tanah. Pada saat keranjang
diletakkan di atas tanah, keranjang tersebut dalam keadaan diam. Mengapa keranjang
tersebut dalam keadaan diam? Adakah gaya yang bekerja pada keranjang tersebut tersebut?
Seperti telah diketahui bahwa gaya
merupakan suatu besaran yang
mempengaruhi gerak benda. Pada
penjabaran sebelumnya juga telah
diketahui bahwa setiap benda yang ada di
bumi ini pasti mendapatkan pengaruh dari
gaya, terutama gaya gravitasi dan gaya
berat. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa begalan tetap diam bukan karena
tidak ada gaya yang bekerja pada begalan
tersebut, melainkan resultan gaya yang
bekerja pada begalan tersebut besarnya
w
N
Gambar 1. Diagram Gaya Ketika
Keranjang Diam di Atas Tanah
18
sama dengan nol. Hal ini sesuai dengan pernyataan hukum I Newton. Pada keranjang yang
berada dalam kondisi diam, gaya yang bekerja pada begalan adalah gaya normal (N) dan
gaya berat (w). Diagram gaya yang bekerja pada keranjang dapat dilihat pada Gambar .
Gaya normal (N) dan gaya berat (w) yang bekerja pada begalan besarnya sama denngan
nol. Pada Gambar , juga diketahui bahwa arah dari kedua gaya tersebut juga berlawanan.
Kedua hal inilah yang menyebabkan begalan tetap diam dan resultan gaya yang bekerja pada
begalan sama dengan nol.
Pada Gambar , dapat dilihat bahwa gaya normal (N) dan gaya berat (w) bekerja pada
sumbu yang sama (sumbu y). Dengan memperhatikan fakta bahwa gaya-gaya yang bekerja
pada begalan hanya bekerja pada sumbu y dan resultan gaya yang bekerja pada benda sama
dengan nol ( ) kita dapat memperoleh persamaan:
C. HUKUM II NEWTON
Seperti telah dikemukakan sebelumnya, setiap benda cenderung mempertahankan
keadaannya selama tidak ada resultan gaya yang bekerja benda tersebut. Jika resultan gaya
yang bekerja pada benda tersebut tidak sama dengan nol, hasil eksperimen Newton
menunjukkan bahwa gaya yang diberikan pada benda akan menyebabkan benda tersebut
mengalami perubahan kecepatan. Ketika gaya tersebut searah dengan gerak benda,
kecepatannya bertambah dan ketika gaya tersebut berlawanan dengan gerak benda,
kecepatannya berkurang. Dengan kata lain, jika resultan gaya yang bekerja pada benda tidak
sama dengan nol, benda akan bergerak dengan suatu percepatan.
Hasil eksperimen Newton juga menunjukkan bahwa percepatan benda sebanding dengan
resultan gaya yang diberikan. Akan tetapi, hubungan antara resultan gaya dan percepatan
pada benda satu yang dihasilkan berbeda dengan benda lainnya. Kenyataan ini mengantarkan
Newton pada konsep massa benda.
Massa adalah ukuran kelembaman suatu benda. Semakin besar massa benda, semakin
sulit untuk mengubah keadaan geraknya. Dengan kata lain, semakin besar massa benda,
semakin besar gaya yang harus diberikan untuk menggerakkannya dari keadaan diam atau
19
menghentikannya dari keadaan bergerak. Sebagai contoh, sebuah mobil lebih lembam dan
memerlukan gaya yang besar untuk mengubah geraknya dibandingkan dengan sebuah sepeda
motor. Dengan demikian, mobil memiliki massa lebih besar daripada sepeda motor.
Hubungan antara resultan gaya, massa, dan percepatan secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut:
Keterangan :
ΣF = resultan gaya (N)
m = massa (Kg)
a = percepatan (m/s2)
Semakin besar resultan gaya yang diberikan pada benda, semakin besar percepatan yang
dihasilkannya. Jadi, percepatan benda sebanding dengan resultan gaya yang bekerja pada
benda tersebut. Arah percepatan sama dengan arah resultan gayanya. Persamaan tersebut
berlaku untuk massa benda yang konstan ketika dikenai gaya.
Acara terakhir pada prosesi kesenian begalan adalah memperebutkan ubarampe begalan
(brenong kepang). Para penonton meyakini bila mendapat barang dari brenong kepang akan
mendapat sawab (berkah). Pada saat memperebutkan brenong kepang ini sering dijumpai
terdapat dua orang atau lebih yang memperebutkan ubarampe brenong kepang yang sama.
Menurut pendapat Anda bagaimanakah peran Hukum Newton dalam fenomena ini? Apabila
orang-orang tersebut menarik ubarampe pada brenong kepang dengan gaya yang sama,
apakah yang terjadi? Dan apa yang terjadi jika gaya yang dikeluarkan setiap orang berbeda?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut perhatikanlah Gambar 2.
Gambar 2. menunjukkan diagram gaya yang bekerja pada dua orang yang sedang
memperebutkan ubarampe yang sama. Kedua orang tersebut akan saling tarik menarik sampai
salah satu mendapatkan ubarampe tersebut. Pada saat kedua orang tersebut saling tarik
menarik, ada saat dimana posisi mereka tetap dan belum ada yang mendapatkan ubarampe,
FA FB
Gambar 2. Ilustrasi Perebutan Brenong Kepang
A B
20
pada kondisi ini berlaku hukum I Newton. Persamaan hukum I Newton pada peristiwa ini,
yaitu:
Perebutan akan berakhir apabila salah satu dari mereka mendapatkan ubarampe dengan
cara memperbesar gaya yang dikeluarkan. Sebagai contoh B mengeluarkan gaya tarik yang
lebih besar dari pada A, sehingga ubarampe beserta dengan A akan ikut tertarik menuju B
dengan percepatan tertentu, pada kondisi ini berlaku hukum II Newton. Hal tersebut
dimungkinkan karena resltan gaya yang bekerja tidak lagi sama dengan nol. Persamaan
hukum II Newton pada peristiwa ini, yaitu:
D. HUKUM III NEWTON
Gaya selalu muncul berpasangan. Ketika sedang memukul pasak kayu menggunakan
palu, pasak akan memberikan gaya kepada palu. Ketika sedang berjalan di atas lantai, gaya
diberikan pada lantai melalui telapak kaki atau alas sepatu maka lantaipun memberikan gaya
pada telapak kaki atau alas sepatu sebagai reaksi terhadap gaya yang diberikan.
Pada saat iring-iringan pengantin, pemain begalan berada paling depan dan memimpin
iring-iringan tersebut. Pemain begalan dapat berjalan dapat berjalan kemanapun dia kehendaki
dikarenakan pemain begalan tersebut tanpa sadar mengaplikasikan Hukum Newton.
Bagaimanakah hukum Newton dapat berperan pada fenomena ini? Untuk dapat
menjawabnya, perhatikanlah Gambar 3.
21
Fa
Fb
Gambar 4. Diagram gaya aksi-reaksi pada
pemain begalan
Gambar 3 menunjukkan diagram gaya yang bekerja pada pemain begalan yang sedang
berjalan. Ketika pemain begalan berjalan berlaku hukum III Newton. Seperti telah diketahui
bahwa hukum III Newton disebut juga hukum pasangan gaya aksi-rekasi. Pasangan gaya aksi-
reaksi pada fenomena pemain begalan yang sedang berjalan adalah gaya yang diberikan lantai
pada pemain begalan (FB) dan gaya yang diberikan kaki penari pada lantai (FA) dan. Pada
saat kaki pemain begalan memberikan gaya dorong ke belakang pada lantai, pada saat yang
bersamaan lantai juga memberikan gaya dorong ke depan pada kaki pemain begal. Oleh
karena itu, pemain begalan dapat berrjalan dan memimpin iring-iringan musik. Dari fenomena
tersebut, pasangan gaya aksi-reaksi yang bekerja kita dapat dirumuskan:
Selain pada saat pemain begalan berjalan,
hukum Newton juga berperan pada saat pemain
memikul begalan. Pada saat pemain meikul
brenong kepang terjadi interaksi antara pemain
yang memikul brenong kepang dan lengan
brenong kepang. Gaya diberikan kepada pemain
oleh lengan brenong kepang (Fa) dan pemain
memberikan gaya kepada lengan brenong
kepang (Fb) seperti yang terlihat pada Gambar 4.
Dari kedua fenomena tersebut dapat disimpulkan bahwa ketika suatu benda memberikan
gaya pada benda lainnya, benda kedua akan memberikan gaya yang sama dan berlawanan
arah pada benda pertama. Sifat pasangan gaya aksi-reaksi besarnya selalu sama, segaris,
FA FB
Gambar 3. Diagram gaya pada Pemain Begal
yang Sedang Berjalan
22
saling berlawanan arah, dan bekerja pada benda yang berbeda sehingga keduanya tidak dapat
dijumlahkan, perumusannya adalah sebagai berikut:
Faksi = - Freaksi
Keterangan :
Faksi = gaya aksi (N)
Freaksi = gaya reaksi (N)
E. BERAT, GAYA NORMAL, DAN GAYA GESEK
Hukum-hukum Newton dapat digunakan untuk menganalisa atau menyelesaikan
suatu permasalahan berdasarkan gaya-gaya yang bekerja. Di alam ini banyak sekali jenis
gaya yang dapat bekerja pada benda. Tiga jenis gaya yang perlu diketahui adalah berat, gaya
normal, dan gaya gesek. Gaya normal dan gaya gesek merupakan proyeksi gaya kontak.
Setiap ada dua benda yang bersentuhan akan timbul gaya yang di namakan gaya sentuh atau
gaya kontak. Gaya kontak ini dapat di proyeksikan menjadi dua komponen yang saling tegak
lurus. Proyeksi gaya kontak yang tegak lurus bidang sentuh dinamakan gaya normal.
Proyeksi gaya kontak yang sejajar bidang sentuh di namakan gaya gesek.
1) Gaya Berat
Setiap benda memiliki gaya berat, seperti yang telah dijelaskan pada uraian sebelumnya,
berat disimbulkan w. Gaya berat adalah gaya gravitasi bumi yang dirasakan oleh benda-
benda di sekitar bumi. Berat suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan
percepatan gravitasi.
w = m g
Keterangan :
w = gaya berat (N)
m = massa (Kg)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
Percepatan gravitasi di permukaan bumi dapat menggunakan pendekatan g = 10 m/s2.
2) Gaya Normal
Pada uraian sebelumnya, telah dijelaskan tentang gaya normal yaitu temasuk proyeksi
gaya kontak. Gaya ini terjadi jika ada kontak dua benda. Misalnya balok berada di atas meja
atau lantai, penghapus ditekankan pada papan saat menghapus. Besar gaya normal ini sangat
tergantung pada keadaan benda yang saling kontak tersebut dan untuk menentukannya dapat
menggunakan Hukum I dan II Newton.
23
Gambar 5. Gaya Normal pada Bidang Datar
Gambar 6. Gaya Normal pada Bidang Miring
3) Gaya Gesek
Ketika mendorong atau menarik balok dan sulit bergerak, salah satu penyebab keadaan
itu adalah gaya gesek. Seperti penjelasan sebelumnya, gaya gesek merupakan proyeksi gaya
kontak yang sejajar bidang sentuh. Pada gerak translasi arah gaya ini akan menentang
kecenderungan arah gerak sehingga dapat mempersulit gerak benda. Berdasarkan keadaan
benda yang dikenainya, gaya gesek dapat dibagi menjadi dua. Untuk keadaan benda yang
diam dinamakan gaya gesek statis fs dan untuk keadaan benda yang bergerak dinamakan gaya
gesek kinetik fk.
a) Gaya Gesek Statis
Gaya gesek ini terjadi pada keadaan diam berarti besarnya akan memenuhi Hukum
I Newton. Contohnya seperti balok pada Gambar 7.
Gambar 7. Gaya Gesek Statis
Balok ditarik gaya F, karena tetap diam berarti fs = F agar ΣF = 0. Gaya gesek statis ini
memilki nilai maksimum fs max yaitu gaya gesek yang terjadi pada saat benda tepat akan
bergerak. fs max dipengaruhi oleh gaya normal dan kekasaran bidang sentuh (μs). Gaya
24
gesek statis maksimum sebanding dengan gaya normal N dan sebanding dengan
koefisien gesek statis μs. Dari kesebandingan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
fs max = sN
Keterangan :
fs max = gaya gesekan statis maksimum (N)
s = koefisien gesekan statis
N = gaya normal (N)
b) Gaya Gesek Kinetik
Gaya gesek kinetik timbul saat benda bergerak. Besar gaya gesek kinetik sebanding
dengan gaya normal N dan koefisien gesek kinetik μk. Dari hubungan ini dapat
dirumuskan seperti berikut:
fk = kN
Keterangan :
fk = gaya gesekan kinetik (N)
k = koefisien gesekan kinetik
N = gaya normal (N)
F. APLIKASI HUKUM NEWTON
a. Gerak yang dihubungkan dengan tali
Gambar di atas menunjukkan dua buah kereta A dan B dihubungkan dengan seutas
tali terletak pada bidang mendatar yang licin. Pada salah satu balok (misalnya balok
B) dikerjakan gaya F mendatar hingga keduanya bergerak sepanjang bidang tersebut
dan tali dalam keadaan tegang yang dinyatakan dengan T. Apabila massa balok A dan
B masing-masing adalah mA dan mB, serta keduanya hanya bergerak pada arah
komponen sumbu x saja dan percepatan keduanya sama yaitu a, maka resultan gaya
yang bekerja pada kereta A (komponen sumbu x) adalah:
Sementara itu, resultan gaya yang bekerja pada kereta B (komponen sumbu x) adalah:
Dengan menjumlahkan kedua persamaan tersebut, maka:
25
Gambar 8. Gong
(sumber: poswayang.wordpress.com)
Gambar 9. Gaya yang Bekerja pada Gong
Musik pengiring dalam kesenian begalan merupakan musik jawa (gending).
Gending yang dimainkan dalam pementasan seni begalan antara lain: gending kricik-
kricik, suwuk, gunungsari, pisang balik, renggon kulon, eling-eling. Musik gending
pengriring begalan berasal dari gamelan jawa. Gong merupakan salah satu instrumen
gamelan jawa.
Perhatikan Gambar 8, gong
tersebut dalam keadaan diam dan
menggantung pada tali. Karena berada
dalam keadaan diam resultan gaya yang
bekerja pada gong tersebut sama
dengan nol, hal ini sesuai dengan
hukum I Newton. Gaya-gaya yang
bekerja pada gong dapat dilihat pada
Gambar .
Pada Gambar diketahui ketika
posisi gong dalam keadaan diam, maka
tali penggantung gong akan akan tegang.
Keadaan ini memberikan gaya kepada
gong yang disebut dengan gaya tegangan
tegangan tali (T). Selain itu gong juga
berada pada posisi setimbang, sehingga
percepatannya sama dengan nol.
Berdasarkan hukum I Newton resultan gaya pada gong yaitu: ( ).
26
Kita dapat menguraikan gaya-gaya
yang bekerja pada tiap tegangan tali (T)
seperti yang ditunjukkan Gambar 10.
Dengan memproyeksikan tegangan tali (T)
pada sumbu x dan y, kita dapat mengetahui
gaya-gaya apa saja yang bekerja pada gong.
Dari Gambar diketahui bahwa gaya-gaya
yang bekerja pada sumbu y adalah T1 sin θ,
T2 sin θ, dan mg. Oleh karena gong dalam
keadaan setimbang maka:
Sehingga,
Gaya-gaya yang bekerja pada sumbu x adalah T1 cos θ dan T2 cos θ. Oleh karena
gong dalam keadaan setimbang maka:
Sehingga,
Gambar 10. Diagram Gaya Gong
27
b. Gerak vertikal benda yang terletak pada bidang horizontal.
a) Papan tempat unggahan yang berisi hasil bumi dan sayuran dalam keadaan diam
atau bergerak dengan kecepatan konstan
Komponen gaya pada sumbu y adalah:
Dalam hal ini, papan dalam keadaan diam atau bergerak dengan kecepatan tetap
(GLB) pada komponen sumbu y, berarti ay = 0, sehingga:
b) Papan tempat unggahan berisi hasil bumi dan sayuran diangkat ke atas
Komponen gaya pada sumbu y adalah:
Dalam hal ini, papan bergerak ke atas mengalami percepatan a sehingga:
c) Papan tempatunggahan yang berisi hasil bumi dan sayuran diturunkan ke bawah
Komponen gaya pada sumbu y adalah:
Dalam hal ini, lift bergerak ke bawah mengalami percepatan a sehingga:
w = mg
N
W