REnCANA KOTINJENSI

11
TUGAS FT DISASTER RENCANA KOTINJENSI D-IV FISIOTERAPI SEMESTER 6/TAHUN 2013 Menghadapi Kemungkinan Ancaman Bencana Gempa Bumi \

description

disaster

Transcript of REnCANA KOTINJENSI

Page 1: REnCANA KOTINJENSI

TUGAS FT DISASTER

RENCANA KOTINJENSI

D-IV FISIOTERAPI

SEMESTER 6/TAHUN 2013

Menghadapi Kemungkinan Ancaman Bencana Gempa Bumi

\

JURUSAN FISIOTERAPI

POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

Page 2: REnCANA KOTINJENSI

GAMBARAN UMUM

A. Kondisi Wilayah

1. Geografi

Kota Colomadu terletak di Provinsi Jawa Tengah, merupakan sebuah

dataran rendah yang terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu dan

Pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m diatas air laut, ya g berada

diantara 110,45o15’ – 110,45o35’ Bujur Timur dan 70o36’ – 70o56’ Lintang

Selatan dengan luas 15,64 Km2

Secara administrasi Kota Colomadu memiliki batas sebagai berikut :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Boyolali

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kota Surakarta

d. Sebelah Baarat berbatasan dengan Kabupaten Boyolali

2. Luas Wilayah

Secara administratif Kota Colomadu terdiri dari 11 Kecamatan

3. Demografi

Jumlah penduduk Kota Colomadu sampai dengan tahun 2013 sebanyak 14

jiwa.

Page 3: REnCANA KOTINJENSI

KEBIJAKAN DAN STRATEGI

Dalam rangka penanganan terhadap korban yang ditimbulkan gempa bumi, maka

perlu diambil beberapa kebijakan agar semua korban dapat segera tertolong dan

berbagai fasilitas dan infrastruktur dapat diperbaiki. Sehingga nantinya semua aktifitas

masyarakat dapat berjalan normal kembali.

A. Kebijakan

Beberapa kebijakan penting yang harus diambil tersebut adalah :

1. Menetapkan masa tanggap darurat dengan Surat Keputusan Walikota

Colomadu selama 14 (empat belas) hari.

2. Mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk dapat dipergunakan

dalam penanganan bencana.

3. Mengkoordinasikan kegiatan penanganan bencana yang dilakukan berbagai

lembaga baik pemerintah, swasta dan relawan.

4. Memastikan semua korban (dalam hal ini manusia), dapat segera di tolong.

Bagi korban yang luka-luka diberikan pengobatan dan korban yang

kehilangan tempat tinggal ditampung pada tempat-tempat pengungsian.

Sedangkan yang meninggal dunia segera dimakamkan.

5. Apabila intensitas bencana cukup besar, maka perlu melakukan koordinasi

dengan lembaga-lembaga internasional melalui BNPB.

6. Memantau dan melaporkan kerugian yang ditimbulkan oleh bencana, baik

harta benda maupun jiwa.

7. Memastikan bantuan dapat sampai kedaerah pengungsian yang terisolir

dengan mengerahkan seluruh armada angkutan .

8. Mengatur bantuan baik dari dalam negeri maupun luar negeri dengan

transparan sesuai dengan aturan yang berlaku

9. Mengutamakan perlindungan terhadap masyarakat yang rentan terhadap

ancaman bencana gempa bumi.

B. Strategi

Adapun untuk merealisasikan kebijakan yang telah ditetapkan di atas, maka perlu

dioperasionalkan dalam beberapa strategi, yaitu :

1. Mendirikan Posko Penanggulangan Bencana sekaligus Posko Bantuan dari

tingkat Kelurahan dan Kecamatan .

Page 4: REnCANA KOTINJENSI

2. Memerintahkan kepada seluruh Instansi pelayanan publik untuk memberikan

pelayanan selama 24 jam.

3. Merealisasikan prosedur tetap yang dibuat sebelum terjadinya bencana gempa

bumi

4. Menentukan arah / langkah permasalahan yang akan dilaksanakan.

5. Membagi tugas pelaksanan kerja dari unsur yang terkait.

6. Memerintahkan seluruh Dinas instansi/lembaga/masyarakat untuk

mengerahkan semua sumber daya dengan mempergunakan sarana dan

prasarana yang sudah disiapkan sebelumya.

7. Menginventarisir semua kerugian/korban yang ditimbulakan oleh bencana

tersebut.

8. Apabila dampak yang ditimbulkan cukup besar, maka perlu dilakukan

pengajuan bantuan yang dibutuhkan kepada organisasi donatur.

9. Memberikan laporan pertanggung jawaban tugas yang diberikan.

10. Mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan yang sudah dilaksanakan serta

tindak lanjut yang direncanakan.

Page 5: REnCANA KOTINJENSI

PERENCANAAN SEKTORAL

A. Sektor Posko

1. Gambaran Umum Situasi

Apabila terjadi gempa bumi diprediksikan akan terjadi kepanikan dan semua

infrastrukur serta asset yang ada akan porak-poranda, lumpuhnya roda pemerintahan,

terputusnya akses dan hubungan dengan pihak luar baik transportasi maupun

komunikasi dan banyaknya datang bantuan dari berbagai pihak dengan berbagai

macam bentuk baik berupa obat- obatan baik sandang ,pangan dll.

2. Sasaran

a. Tergeraknya sumberdaya yang ada untuk melakukan tanggap darurat.

b. Terkendalinya penanganan bencana.

c. Terkoordinirnya segala bentuk bantuan bencana.

d. Terinventarisirnya kerugian dan korban yang ditimbulkan.

3. Kegiatan Sektor Posko

NO

KEGIATAN PELAKU/INSTANSI WAKTU

1 Membuat Posko BPBD Setelah tanda-tanda

2 Mengkoordinasikan kegiatan sektoral

BPBD Setiap hari

3 Membuat laporan menyeluruh BPBD Setiap hari4 Memberikan arah pelaksanaan BPBD Setiap waktu5 Menerima dan menyampaikan

informasi tentang perkembangan situasi

BPBD dan Inforkom Setiap saat

6 Mengkoordinir kebutuhan-kebutuhan dilapangan dan keamanan

BPBD, Polres atau satuan keamanan daerah

Setiap saat

B. Sektor Penyelamatan Dan Perlindungan

1. Gambaran Situasi

Kota Colomadu berada diantara lempeng Euroasia dan IndoAustralia yang

sangat rentan terhadap bencana alam gempa bumi. Dampak dari gempa bumi

mengakibatkan terjadinya kerusakan sarana dan prasarana, korban jiwa serta harta

benda yang tak ternilai harganya.

Beranjak dari pengalaman dan membaca kejadian yang terdahulu, dimana

akibat yang ditimbulkan banyak korban bergelimpangan dalam kondisi yang

sangat mengenaskan, diperkirakan telah meninggal dunia dan sebagian lainnya

Page 6: REnCANA KOTINJENSI

diduga masih hidup yang segera perlu diberi pertolongan dan harus ditolong serta

evakuasi untuk pertolongan lanjutan

Peristiwa gempa bumi pada tanggal 15 Mei 2013 pada pukul 05.00 WIB,

dengan kekuatan 7,9 SR, sumber gempa sebelah barat Kota Colomadu pada

kedalaman 20-30 Km Untuk menekan jatuhnya korban lebih besar perlu segera

dilakukan suatu tindakan berupa persiapan personil dan peralatan serta pendukung

lainnya agar dapat dioptimalkan dalam penanganan bencana alam terutama gempa

bumi di wilayah Kota Colomadu.

2. Tujuan

Sebagai pedoman dalam kegiatan Pencarian dan penyelamatan dengan

tujuan untuk:

a. Meminimalisir jumlah korban jiwa

b. Penyelamatan tanggap darurat

c. Upaya pencarian korban jiwa yang hilang

d. Adanya pembagian area atau wilayah operasi dan penanggung jawab

3. Sasaran

a. Pertolongan segera bagi yang masih hidup

b. Mencegah agar tidak berkembangnya jatuh korban

c. Evakuasi mayat/korban

d. Mendokumentasikan

4. Personil

Personil 10 orang yang telah diberikan pelatihan SAR dan Evakuasi yang

meliputi tim RHA, tim Triage, dan tim evakuasi (SAR, PMI dan bantuan dari TNI).

Tugas pokok personil evakuasi :

a. Meninjau keadaan daerah yang terkena bencana.

b. Melakukan pencarian korban.

c. Melakukan penyelamatan dan penilaian medis sesuai dengan kondisi

korban yang ditemukan.

d. Memberikan penatalaksanaan gawat darurat medis (pertolongan pertama)

sesuai dengan kondisi korban yang ditemukan.

e. Memberikan rujukan atau tindak lanjut sesuai dengan kondisi korban.

f. Pendataan dan dokumentasi korban yang ditemukan.

g. Menyesuaikan kegiatan dengan instansi penanggulangan bencana

lainnya.

h. Pembagian area pencarian.

Page 7: REnCANA KOTINJENSI

Untuk tugas dari tim RHA yaitu meninjau keadaan daerah yang terkena bencana, yang

meliputi :

a. Waktu, tergantung jenis bencana.

b. Lokasi, lokasi bencana, daerah penampungan, daerah sekitar sebagai sumber daya.

c. Pelaksana tim RHA, meliputi tenaga medis, epidemiologi, kesling, perawat/bidan,

sanitarian yang bisa bekerjasama dan mempunyai kapasitas mengambil keputusan.

Data yang diharapkan dari tim RHA :

a. Luasnya lokasi, hubungan transportasi

C. Sektor Sosial

1. Gambaran Situasi

Keadaan yang sangat kacau dan komunikasi lumpuh total akibat Gempa Bumi,

banyak orang yang kehilangan tempat tinggal, masyarakat panik dan tak tentu arah

2. Sasaran

a. Tersedianya tenda dan tempat penampungan sementara.

b. Tersedianya pangan.

c. Tersedianya sandang.

d. Tersedianya dapur umum.

e. Tersedianya Genset.

f. Tersedianya selimut.

g. Tersedianya personil yang memadai.

3. Kegiatan Sektor Sosial

NO KEGIATAN PELAKU/INSTANSI WAKTU1 Rapat Koordinasi BPBD Setelah terjadi

bencana2 Lokasi POSKO/Tenda Pengungsian BPBD dan DINSOS 1 jam/tenda3 Dapur Umum Tim Dinas Sosial Setiap hari4 Pemberian Makanan Siap Santap Dinas Sosial Setiap waktu5 Melakukan Pendataan/Laporan Dinas Sosial 2 Hari

D. Sektor Kesehatan

1. Gambaran Situasi

Kota Colomadu beberapa tahun belakangan ini sering mengalami goncangan

gempa. Hal ini akan menyebabkan banyaknya korban yang meninggal dan luka-luka.

Dibutuhkan peranan besar dari sektor kesehatan kepada masyarakat yang selamat dan

Page 8: REnCANA KOTINJENSI

mengungsi ke daerah evakuasi yang telah ditentukan, dan penyediaan sarana dan

prasarana kesehatan yang memadai.

2. Sasaran

a. Adanya Posko Kesehatan.

b. Tersedianya pelayanan kesehatan yang optimal dan merata.

c. Tersedianya SDM kesehatan yang profesional.

d. Tersedianya Rumah Sakit Lapangan dan rujukan.

e. Dikirimnya laporan mengenai perkembangan situasi dan kondisi

kesehatan kepada dinas instansi terkait sesuai dengan format yang ada.

3. Kegiatan Sektor Kesehatan

NO KEGIATAN PELAKU/INSTANSI WAKTU1 Melakukan rapat koordinasi BPBD, Dinkes, PPK

dan instansi terkait lainnya seperti Polri

Setelah terjadi bencana

2 Membuat posko kesehatan Dinkes Kota 1 jam3 Membuat rencana operasional Dinkes Kota dan

instansi terkait lainnya

1 jam

4 Menyiapkan dan mengirimkan sarana dan prasarana serta tim medis ketempat yang membutuhkan

Dinas Sosial 2 jam

5 Melakukan rapat, monitoring secara berkala dan evaluasi secara berkala

Gabungan Tim Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan

Periodik

6 Melaporkan secara berkala kepada instansi terkait

Dinkes Kota Periodik