RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT...

20
RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN Kementerian Pertanian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Jl. A. Yani. No. 70 Bogor Bogor 16161

Transcript of RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT...

Page 1: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014

PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN

Kementerian Pertanian

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Jl. A. Yani. No. 70 Bogor

Bogor 16161

Page 2: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,
Page 3: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

2

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………… 1

A. Latar Belakang ………………………………………………………………………….. 1

B. Tujuan ………………………………………………………………………………………. 2

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN ………………………………………………… 3

A. Visi ……………………………………………………………………………………………. 3

B. Misi …………………………………………………………………………………………… 3

C. Tujuan ………………………………………………………………………………………. 4

D. Sasaran …………………………………………………………………………………….. 4

BAB III KEBIJAKAN, STRATEGI, DAN KEGIATAN ………………………………………….. 6

A. Kebijakan …………………………………………………………………………………. 6

B. Strategi …………………………………………………………………………………….. 7

C. Kegiatan ………………………………………………………………………………….... 12

Page 4: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terdapat dua hal yang melatarbelakangi perlunya penyusunan rencana kerja

penelitian sosial ekonomi, yaitu pertama, kesadaran akan pentingnya suatu

perencanaan dalam kegiatan penelitian dalam rangka pembangunan pertanian.

Keberhasilan pembangunan pertanian merupakan resultante dari berbagai hal yang

terkait dengan perencanaan. Pembelajaran yang didapat selama ini bahwa upaya instan

dan tidak terencana dengan baik kurang memberikan hasil seperti yang diharapkan.

Kedua, penetapan target-target pembangunan hanya akan tercapai melalui

perencanaan kerja secara baik dan terstruktur

Beranjak dari kedua hal tersebut maka untuk dapat terlaksananya suatu

pembangunan pertanian yang baik, dimana petani dan pelaku agrobisnis sebagai

kelompok sasaran, dapat hidup layak sebagaimana kelompok masyarakat lainnya,maka

perlu adanya suatu sasaran yang jelas serta penahapan dalam mencapai sasaran

tersebut. Penahapan tersebut tentunya dengan memperhatikan berbagai tantangan

yang ada, terutama yang terkait dengan kondisi perubahan iklim saat ini, serta kondisi

ekonomi nasional, terutama perubahan harga, yang semakin sulit diprediksi perilakunya.

Dalam konteks demikian, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian yang

berdasarkan Peraturan Mentan No. 61/Permentan/OT.140/10/2010, memiliki tugas

utama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, dan

menghasilkan rekomendasi kebijakan dalam rangka pembangunan pertanian perlu

melakukan perencanaan kerja terkait dengan kegiatan penelitian secara terstruktur.

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

adalah rencana kegiatan tahunan yang akan dilaksanakan dengan indikator kinerja

beserta target-targetnya yang mengacu pada kebijakan, dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam Rencana Strategis Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

2010-2014.

Page 5: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

2

B. Tujuan

Tujuan penyusunan Rencana Kerja Tahunan adalah :

1. Menghasilkan perencanaan kerja secara tertulis sebagai dasar pelaksanaan

kegiatan analisis dan pengkajian sosial ekonomi pada tahun yang sedang

berjalan.

2. Menjadi acuan dalam monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan analisis dan

pengkajian sosial ekonomi pertanian dalam rangka pencapaian target kinerja

3. Sebagai Indikator keberhasilan kegiatan analisis dan pengkajian sosial ekonomi

pertanian yang dilakukan oleh Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

Page 6: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

BAB II. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

A. Visi

Visi PSE-KP adalah “menjadi pusat pengkajian yang kritis dan terpercaya bertaraf

internasional dalam menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial ekonomi

pertanian, serta proaktif dalam memberikan alternatif rekomendasi kebijakan

pembangunan pertanian”

Visi tersebut dirumuskan berdasarkan kesadaran bahwa PSE-KP adalah lembaga

pemerintah, sehingga harus berorientasi pada pelayanan masyarakat melalui partisipasi

secara aktif dalam memberikan alternatif rekomendasi kebijakan pembangunan

pertanian.

B. Misi

Untuk mewujudkan visi di atas, misi yang akan dijadikan sebagai arahan kegiatan

PSE-KP adalah:

1. Melakukan analisis dan pengkajian guna menghasilkan informasi dan ilmu

pengetahuan sosial ekonomi pertanian.

2. Melakukan analisis kebijakan dengan memanfaatkan informasi dan ilmu

pengetahuan hasil penelitian kebijakan menjadi rumusan alternatif kebijakan

pembangunan pertanian.

3. Melakukan advokasi pembangunan pertanian kepada instansi terkait dalam

mendukung kebijakan pembangunan pertanian.

4. Mengembangkan kemampuan institusi PSE-KP sehingga mampu mewujudkan visi

dan misinya secara berkelanjutan.

Page 7: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

4

C. Tujuan

Dengan visi dan misi yang diemban, tujuan utama kegiatan PSE-KP adalah

menghasilkan rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka

pembangunan pertanian. Lebih rinci kegiatan-kegiatan PSE-KP ditujukan untuk:

1. Menghasilkan pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan

dengan: (a) kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional, dan

bilateral; (b) pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan,

dan pengentasan kemiskinan.

2. Merekayasa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis.

3. Menghasilkan proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan

indikator pembangunan pertanian dan pedesaan.

4. Menghasilkan alternatif rekomendasi kebijakan dan program pembangunan

pertanian yang bersifat responsif dan antisipatif.

5. Mengembangkan jaringan kerjasama penelitian dengan lembaga penelitian (dalam

dan luar negeri) dan stakeholder dalam rangka pemantapan efektivitas dan

percepatan diseminasi hasil analisis.

6. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan

ketersediaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif dan berorientasi bisnis.

7. Menyebarluaskan hasil-hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian kepada

pengguna.

D. Sasaran

Sasaran utama yang ingin dicapai dari kegiatan PSE-KP adalah tersedianya

rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan

pertanian. Lebih rinci sasaran kegiatan PSE-KP adalah:

1. Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan

dengan: (a) kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional, dan

Page 8: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

5

bilateral; (b) pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan,

dan pengentasan kemiskinan.

2. Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agrobisnis.

3. Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan

indikator pembangunan pertanian dan pedesaan.

4. Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program

pertanian dan pedesaan.

5. Terwujudnya jaringan kerjasama penelitian yang saling menguntungkan dan saling

menghormati.

6. Terwujudnya kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan

ketersediaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif dan berorientasi bisnis.

7. Tersebarnya publikasi analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian kepada

pengguna.

Page 9: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

BAB III. KEBIJAKAN, STRATEGI, PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Kebijakan

Sebagai lembaga penelitian milik negara dan sesuai dengan tugas pokok dan

fungsinya maka PSE-KP akan senantiasa berusaha untuk berperan serta dalam

mewujudkan dan terlaksananya program fasilitasi, kebijakan dan peraturan pemerintah

yang berfungsi efektif sebagai elemen esensial untuk terciptanya lingkungan

pemberdayaan agribisnis. Peran tersebut dimaksudkan agar sektor agribisnis dapat

tumbuh dan berkembang dengan cepat, merata, berkeadilan, berdayasaing dan

berkelanjutan guna mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi petani dan

rakyat Indonesia. Penyediaan fasilitasi, kebijakan dan peraturan yang memberdayakan

para pelaku agribisnis adalah esensi dari fungsi dan tugas pokok Kementerian Pertanian

dalam pembangunan pertanian.

Mengacu pada Renstra Kementerian Pertanian dan Badan Litbang Pertanian

serta visi, misi dan tupoksi PSE-KP maka kebijakan dasar PSE-KP adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan kebijakan pembangunan pertanian dan perdesaan yang mengarah

pada ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing produk pertanian,

perluasan kesempatan kerja, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan

keseimbangan ekonomi desa-kota

2. Pengembangan kebijakan kelembagaan, perlindungan petani serta usaha pertanian

3. Pengembangan kebijakan ekonomi makro dan perdagangan internasional yang

berpihak kepada petani

4. Peningkatan kapasitas institusi yang akuntabel dan good governance

Penegakan integritas ilmiah dalam menghasilkan rekomendasi dan advokasi

kebijakan pembangunan pertanian digunakan oleh pimpinan PSE-KP sebagai acuan yang

pada hakekatnya merupakan etika ilmiah universal. Sebagai bagian dari upaya advokasi

perumusan, pelaksanaan dan penegakan kebijakan yang baik, PSE-KP akan senantiasa

melakukan penyuluhan kebijakan, yakni upaya untuk memberikan penerangan kepada

Page 10: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

7

masyarakat umum perihal suatu fasilitasi, kebijakan dan peraturan pembangunan

pertanian.

B. Strategi

Dalam upaya mencapai tujuan dan sasaran analisis sosial ekonomi dan kebijakan

pertanian disusun strategi yang mengacu pada faktor kekuatan dan kelemahan internal

serta faktor peluang dan ancaman eksternal. Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor

internal, teridentifikasi beberapa kekuatan, antara lain: (a) organisasi sudah mapan,

SDM peneliti secara kuantitas memadai; (b) telah terbangunnya jejaring kerja dengan

lembaga penelitian dalam dan luar negeri; (c) lembaga sudah dikenal secara nasional

dan internasional; dan (d) akses terhadap policy maker dan lembaga penelitian daerah

cukup besar; (e) cakupan tupoksi yang luas lintas masalah, dan cakupan wilayah dari

pusat ke daerah bahkan bisa melakukan analisis cakupan dunia; (f) fasilitas yang ada

memungkinkan untuk melakukan kajian dan analisis standar; dan (g) anggaran yang

dikelola cukup memadai untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan yang akurat dan

mutahir.

Namun demikian, masih dijumpai berbagai kelemahan internal seperti: (a) belum

melembaganya tradisi riset dengan standar negara maju; (b) brand image produk

penelitian PSE-KP belum dikenal masyarakat secara luas, akibat rendahnya proses

diseminasi hasil-hasil penelitian; (c) perubahan nama lembaga PSE-KP; (d)

ketidakseimbangan SDM peneliti dan penunjang/administratif; (e) tidak tersedianya

SDM peneliti dalam bidang kajian dan kualifikasi tertentu; (f) belum berkembangnya

budaya kerja keras, kritis, dan inovatif; (g) kelemahan dalam mengemas, menyalurkan,

dan memasarkan hasil-hasil penelitian; (h) penguasaan bahasa asing peneliti masih

rendah; (i) format kerjasama penelitian terutama kerjasama internasional belum

sepenuhnya sejalan dengan sistem penganggaran yang ada; (j) sistem database

penelitian sosial ekonomi pertanian belum terbangun secara baik, mudah diakses dan

mudah dimutahirkan.

Page 11: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

8

Di sisi lain, hasil analisis terhadap faktor eksternal menemukan berbagai peluang

yang perlu dimanfaatkan dalam meningkatkan kinerja penelitian sosil ekonomi

pertanian antara lain adalah: (a) terbukanya peluang meningkatkan peran lebih besar

dari PSE-KP untuk memberikan kontribusi dalam perumusan kebijakan pembangunan

pertanian nasional; (b) banyaknya permintaan rekayasa model kelembagaan usaha

pertanian skala kecil yang efisien; (c) kesadaran masyarakat yang makin tinggi tentang

masalah lingkungan mendorong kebutuhan tentang data dan informasi yang terkait

dengan masalah lingkungan dalam analisis pembangunan pertanian; (d) berkembangnya

teknologi IT yang memudahkan jejaring kerja dan komunikasi; (e) terbukanya peluang

kerjasama dengan mitra kerja dalam dan luar negeri; (f) tersedianya sumber-sumber

dana baik multilateral, regional, dan bilateral; (h) peran staf PSE-KP yang bekerja di luar

PSE-KP dapat meningkatkan jejaring kerja.

Selain peluang di atas, PSE-KP juga menghadapi beberapa ancaman antara lain:

(a) sistem lingkungan kerja yang tidak kondusif bagi tumbuh berkembangnya kapasitas

individu dan lembaga; (b) menurunnya kemampuan negara dalam pendanaan

penelitian; (c) menurunnya kemampuan negara dalam pengembangan SDM penelitian;

(d) menurunnnya jumlah peneliti senior yang berkualitas karena berbagai alasan; (e)

meningkatnya persaingan dengan peneliti lain baik di dalam dan diluar negeri; (f)

meningkatnya persaingan dengan lembaga lain dalam menghasilkan inovasi kebijakan

pembangunan pertanian; (g) terbatasnya jumlah SDM peneliti pada bidang perdagangan

internasional, sosiologi dan ekonomi kelembagaan.

Faktor-faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan pendekatan SWOT

(strengths, weaknesses, opportunities, threats). Dari hasil analisis SWOT kemudian

disusun strategi analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dalam lima tahun ke

depan (2010-2014) sebagai berikut:

a. Meningkatkan Efektifitas, Efisiensi, dan Mutu (SO). Inovasi kebijakan yang dihasilkan

oleh PSE-KP harus berkualitas, cepat dan akurat sehingga dapat dijadikan acuan

bagi perumusan kebijakan Kementerian Pertanian dan difokuskan pada masalah-

masalah aktual pembangunan sektor pertanian yang berkaitan: (i) perdagangan

Page 12: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

9

multilateral, regional dan bilateral; (ii) informasi dan data yang berkaitan dengan

dinamika sosial ekonomi pedesaan secara berkala, (iii) informasi dan data mengenai

penyebab penurunan produktivitas produk pertanian (supply constraint); (iv)

peningkatan daya saing, nilai tambah, dan pengembangan produk pertanian

(Agroindustri), (v) ketahanan pangan dan kemiskinan, serta aspek lainnya terkait

dengan MDG; dan (vi) penurunan kualitas infrastruktur dan sumberdaya pertanian.

Penjabaran strategi tersebut secara rinci adalah sebagai berikut: (1) memanfaatkan

sumberdaya PSE-KP dan dukungan pemerintah secara optimal; (2) membangun

sistem data base sosial ekonomi pertanian yang mudah diakses, efisien dan efektif

dengan menggunakan teknologi informasi; (3) mengggali sumber pendanaan dari

non APBN; (4) meningkatkan penyebaran dan diskusi dialektik dengan para pakar

dan pengambil kebijakan mengenai inovasi kebijakan yang telah dihasilkan PSE-KP

sehingga menjadi lebih baik dan akurat; dan (5) meningkatkan jejaring kerja dengan

stakeholder dan pelaku agribisnis dengan sasaran akselerasi diseminasi dan

pemanfaatan hasil analisis dan kajian.

b. Membaca Isyarat Jaman (ST). Setiap inovasi kebijakan yang dihasilkan PSE-KP harus

bersifat antisipatif dan responsif. Strategi ini dapat diterapkan dengan efektif bila

PSE-KP melakukan identifikasi dan karakterisasi pengguna hasil-hasil analisis. Lebih

lanjut strategi ini dijabarkan sebagai berikut: (1) menajamkan skala prioritas serta

memperkuat keterkaitan dan keselarasan program analisis dengan program

Kementerian Pertanian; (2) meningkatkan penelitian kolaboratif dalam rangka

meningkatkan kapasitas PSE-KP; (3) meningkatkan dan akselerasi diseminasi hasil-

hasil analisis PSE-KP yang sesuai dengan kebutuhan pengguna; dan (4) menjaga

keberimbangan yang proporsional antara program dan kegiatan analisis terbaik

dengan permasalahan responsif dan antisipatif.

c. Memperkuat Pijakan (WO). PSE-KP harus memiliki basis yang kuat baik di tingkat

nasional maupun internasional dan mampu menciptakan entry barrier dan sebagai

garda terdepan bagi inovasi kebijakan pembangunan pertanian. Strategi ini

dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut: (1) memperluas jejaring dan kerjasama

Page 13: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

10

penelitian tingkat internasional dan nasional; (2) meningkatkan kualitas inovasi

kebijakan; (3) membangun sistem database yang mudah diakses dan efektif; dan (4)

membangun system insentif yang kondusif melalui pembenahan manajemen

institusi dan manajemen pelaksanaan analisis dan diseminasi hasil analisis.

d. Mengembangkan Budaya Hemat dan Cermat (WT). PSE-KP perlu melakukan investasi

dan alokasi sumberdaya yang lebih besar untuk inovasi kebijakan yang memiliki

keunggulan tinggi secara nasional maupun internasional. Strategi ini dapat

dijabarkan menjadi: (1) irasionalisasi program analisis PSE-KP; (2) menfokuskan

pengembangan sumberdaya peneliti pada bidang kajian perdagangan internasional,

sosiologi dan ekonomi kelembagaan; dan (3) memfokuskan alokasi sumberdaya

PSE-KP hanya pada kegiatan unggulan.

Guna mengetahui prioritas strategi yang akan ditempuh dalam upaya mencapai

tujuan dan sasaran maka dilakukan tapisan atas dasar tiga indikator yaitu: (1) biaya

strategi yang akan ditempuh; (2) kontribusinya terhadap pencapaian sasaran dan

tujuan; dan (3) kelayakan finansial dan ekonomi. Hasil analisis tapisan menghasilkan 6

prioritas sebagai strategi utama PSE-KP sebagai berikut:

1. Membangun sistem database sosial ekonomi pertanian yang cepat diakses, efisien

dan efektif dengan menggunakan teknologi informasi.

2. Memperluas jejaring dan kerjasama penelitian tingkat internasional dan nasional.

3. Meningkatkan akselerasi diseminasi serta mekanisme umpan balik inovasi kebijakan

dan hasil-hasil analisis lainnya serta melakukan kajian lapang (action research)

mengenai rekayasa model kelembagaan usaha pertanian.

4. Menajamkan skala prioritas serta memperkuat keterkaitan dan keselarasan program

analisis dengan program strategis Kementerian Pertanian.

5. Menfokuskan pengembangan sumberdaya peneliti pada bidang kajian perdagangan

internasional, sosiologi dan ekonomi kelembagaan.

Page 14: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

11

6. Memfokuskan alokasi sumberdaya PSE-KP kepada kegiatan unggulan berupa

pengembangan laboratorium kajian “kerjasama dan perdagangan internasional” dan

kajian “dinamika sosial ekonomi pedesaan”.

Sejalan dengan visi Badan Litbang Pertanian untuk menjadi Lembaga Penelitian

dan Pengembangan Pertanian dengan citra proaktif dan partisipatif, maka dalam

penyusunan program analisis PSE-KP akan selalu mendasarkan pada berbagai tahapan

perencanaan yang dibuat Badan Litbang Pertanian (Rencana Strategis), serta secara

proaktif menginventarisir kebutuhan pengguna. Pada tingkat Badan Litbang Pertanian,

kegiatan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan diharapkan dapat memberikan

landasan, arah dan prioritas penelitian yang mendukung pengembangan agribisnis.

Berkaitan dengan sinkronisasi program analisis dengan Unit Kerja lingkup

Kementerian Pertanian dan lembaga terkait, maka secara berkala PSE-KP melakukan

pertemuan umpan balik. Dalam pertemuan ini PSE-KP memaparkan rencana kegiatan

analisis yang akan dilakukan, sementara itu Unit Kerja lingkup Kementerian Pertanian

dan lembaga terkait mengutarakan kebutuhannya tentang aspek-aspek yang perlu

dikaji. Dari pertemuan ini dicari titik temu yang memungkinkan PSE-KP melakukan

analisis dan kajian sesuai kebutuhan pengguna.

Berdasarkan tahapan di atas, dirumuskan kegiatan analisis dan kajian yang akan

dibiayai dari berbagai sumber. Pengelompokan kegiatan analisis dan kajian, dilakukan

secara terencana dengan melihat kemampuan pendanaan yang ada dan sumberdaya

manusia.

Dalam upaya peningkatan kinerja di atas, PSE-KP telah membentuk Tim Teknis

Penelitian yang terdiri dari peneliti senior, akademisi dan unsur perencana.

Diharapkan melalui pembentukan Tim ini, perencanaan kegiatan analisis dan kajian

dapat lebih terarah, dengan mengacu pada tugas pokok dan fungsi PSE-KP serta

tuntutan lingkungan strategis domestik dan internasional. Berdasarkan tugas dan

fungsinya, jelas kiranya bahwa cakupan bidang analisis dan kajian PSE-KP sangat luas,

meliputi aspek sosial, kelembagaan dan ekonomi yang berdimensi nasional, lintas

wilayah provinsi, lintas sektoral dan lintas komoditas. Penelitian mikro tentang sosial-

Page 15: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

12

ekonomi teknologi dan perusahaan agribisnis spesifik lokasi tidak termasuk dalam

cakupan tugas PSE-KP, namun dilaksanakan oleh BPTP.

Dengan memperhatikan stakeholders dan cakupan bidang kajiannya, maka

analisis yang dilakukan PSE-KP mencakup dua jenis:

1. Penelitian/analisis bidang masalah (subject-matter research).

Penelitian/analisis bidang masalah ialah penelitian tentang isu yang relevan bagi

sejumlah stakeholders dalam menghadapi sejumlah masalah praktis yang sama.

2. Penelitian/analisis pemecahan masalah spesifik (problem solving research).

Penelitian/analisis pemecahan masalah spesifik ialah penelitian/analisis yang

dirancang untuk mengatasi suatu masalah spesifik untuk stakeholders spesifik.

Dengan demikian, jenis penelitian/analisis disiplin ilmu (disciplinary research)

yang dirancang untuk mengembangkan dan memperbaiki teori ilmu-ilmu sosial ekonomi

pertanian tidak termasuk dalam cakupan penelitian PSE-KP secara institusional. Jenis

penelitian/analisis ini tidak diprioritaskan untuk dimasukkan dalam program

penelitian/analisis PSE-KP secara institusional.

C. Kegiatan

Untuk melaksanakan misi, dengan mempertimbangkan lingkungan strategis dan

implikasinya terhadap tantangan pembangunan pertanian, kegiatan utama PSE-KP

adalah sebagai berikut (Rincian target kegiatan TA 2014 tercantum pada bagian akhir

dokumen RKT ini) :

1. Kegiatan pengkajian kebijakan penguatan dan perlindungan usaha pertanian.

2. Kegiatan pengkajian kebijakan sumberdaya alam, infratruktur dan investasi

pertanian.

3. Kegiatan pengkajian kebijakan kelembagaan dan regulasi pertanian.

4. Kegiatan pengkajian kebijakan ekonomi makro, ketahanan pangan, pengentasan

kemiskinan dan pembangunan pedesaan.

5. Kegiatan penelitian dinamika ekonomi pertanian dan pedesaan.

6. Kegiatan evaluasi dan tanggap cepat atas isu kebijakan aktual.

7. Kegiatan diseminasi hasil dan peningkatan kapasitas lembaga.

Page 16: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

13

C.1. Pengkajian Kebijakan Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian

Kegiatan ini mencakup kajian terhadap kebijakan dukungan atau subsidi

input-output pertanian dan modal usaha pertanian serta perdagangan domestik

dan internasional produk pertanian, baik yang dilakukan oleh pemerintah

Indonesia, pusat dan daerah, maupun yang dilakukan oleh pemerintah asing

secara unilateral. Dengan lebih konkret, kegiatan ini mencakup antara lain kajian

terhadap kebijakan subsidi pupuk, benih, dan pembiayaan usahatani, harga dasar

hasil pertanian (misalnya gabah), pajak atau retribusi atas prasarana dan layanan

jasa pemerintah, sarana usaha, produk dan usaha pertanian, tarif impor dan

punguatan ekspor. Kajian terhadap kesepakatan dan atau kerjasama perdagangan,

investasi dan pembangunan ekonomi bilateral (seperti Indonesia-Jepang,

Indonesia-China), regional (seperti ASEAN, APEC), dan multilateral (seperti WTO,

G-33). Tujuan utama kegiatan ini ialah memberikan opsi dan pertimbangan kepada

pemerintah serta bahan penyuluhan kepada masyarakat umum dan advokasi

kebijakan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian sehingga

mampu bertahan dan tumbuh berkembang secara berkelanjutan.

C.2. Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infratruktur dan Investasi Pertanian

Kegiatan ini mencakup kajian kebijakan pengelolaan dan eksploitasi

sumberdaya pertanian (genetik, lahan, air, agroklimat, jalan usahatani, kelistrikan,

tempat pemasaran) dan interaksinya dengan kualitas lingkungan. Penetapan

pembagian yurisdiksi kewenangan pemerintah pusat dan daerah baik secara

fungsional maupun spasial merupakan obyek kajian yang amat penting dari

kegiatan ini. Kebijakan pengaturan dan pemberian insentif partisipasi perusahaan

swasta dalam pembangunan infrastruktur maupun jasa pengelolaan sumberdaya

pertanian juga bagian dari kegiatan ini. Tujuan utama kegiatan ini ialah

memberikan opsi dan pertimbangan kepada pemerintah serta bahan penyuluhan

kepada masyarakat umum dan advokasi kebijakan pengelolaan sumberdaya

pertanian dan pembangunan infrastruktur guna memfasilitasi pertumbuh-

Page 17: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

14

kembangan usaha pertanian yang berdaya saing, progresif, berkeadilan dan

berkelanjutan.

C.3. Pengkajian Kebijakan Kelembagaan dan Regulasi Pertanian

Kegiatan ini mencakup kajian kebijakan penumbuhan, pemberdayaan dan

pengaturan pola-pola usaha kemitraan koordinasi horizontal (seperti kelompok

tani) atau vertikal (antara petani dengan pedagang, eksportir atau pengolah hasil

usahatani), organisasi para pengusaha pertanian (asosiasi petani komoditas

sejenis, seperti asosiasi petani tebu rakyat, asosiasi pedagang, asosiasi pengusaha

industri pertanian) atau masyarakat pemangku kepentingan (masyarakat

agribisnis), nilai-nilai kemasyarakatan, tata-kelola pemerintahan dalam

pembangunan pertanian, serta pembuatan undang-undang dan peraturan di

bidang pertanian. Tujuan utama kegiatan ini ialah memberikan opsi dan

pertimbangan kepada pemerintah serta bahan penyuluhan kepada masyarakat

umum dan advokasi kebijakan pembangunan kelembagaan dan peraturan guna

menciptakan iklim usaha yang baik bagi pertumbuh-kembangan agribisnis.

C.4. Pengkajian Kebijakan Ekonomi Makro, Ketahanan Pangan, Pengentasan

Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan

Kegiatan ini mencakup kajian kebijakan yang tidak langsung berkaitan

dengan sektor pertanian atau sesungguhnya di luar yurisdiksi Kementerian

Pertanian namun berpengaruh nyata terhadap kinerja sektor pertanian. Sebagai

contoh nyata antara lain kajian dampak kebijakan energi, kebijakan moneter dan

pengeluaran pemerintah, pemberian beras untuk keluarga miskin, pemberian

bantuan langsung tunai untuk keluarga miskin. Kajian dampak kebijakan dan

kinerja sektor pertanian terhadap indikator ekonomi makro juga termasuk dalam

kegiatan ini. Tujuan utama kegiatan ini ialah memberikan opsi dan pertimbangan

kepada pemerintah serta bahan penyuluhan kepada masyarakat umum dan

advokasi kebijakan ekonomi makro yang kondusif bagi pertumbuh-kembangan

Page 18: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

15

sektor pertanian serta kebijakan pertanian yang efektif untuk pemantapan

ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan dan pembangunan desa.

C.5. Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Pedesaan

Kegiatan ini mencakup penelitian untuk mendapatkan parameter dan

indikator yang diperlukan sebagai bahan dalam pengkajian kebijakan. Kegiatan ini

tidak terkait langsung dalam suatu kebijakan tertentu. Penelitian integrasi pasar,

nilai tukar petani, elastisitas dan proyeksi permintaan dan penawaran, evaluasi

dinamika perekonomian desa dan pertumbuhan sektor pertanian termasuk dalam

kegiatan ini.

C.6. Evaluasi dan Tanggap Cepat Atas Isu Kebijakan Aktual

Kegiatan ini mencakup pengkajian segera dan cepat atas isu kebijakan

yang muncul tanpa diantisipasi sebelumnya namun perlu segera ditanggapi oleh

pemerintah atau keberadaannya perlu dijelaskan kepada masyarakat. Kegiatan

spesifik dari kegiatan ini tidak diketahui pada awal perencanaan kegiatan tahunan,

namun tergantung pada perkembangan sepanjang kontinu waktu perencanaan.

Kajian dilaksanakan terutama dengan menggunakan hasil-hasil penelitian

terdahulu.

C.7. Diseminasi Hasil dan Peningkatan Kapasitas Lembaga

Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan lembaga PSE-KP

dalam melaksanakan tugasnya baik dalam melaksanakan penelitian dan

pengkajian kebijakan maupun dalam mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dan

kebijakan tersebut. Kegiatan ini mencakup kegiatan untuk meningkatkan

keterampilan peneliti dan staf penunjang (sumberdaya manusia), prasarana dan

sarana penelitian, dan jejaring kerja antar lembaga. Kiranya dicatat bahwa

kegiatan diseminasi hasil berkaitan erat dan saling mempengaruhi dengan

peningkatan kapasitas lembaga. Pembangunan sarana publikasi pada hakekatnya

Page 19: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,

16

merupakan upaya peningkatan kapasitas diseminasi hasil. Sementara,

keberhasilan dalam melakukan diseminasi hasil bermanfaat untuk meningkatkan

kapasitas lembaga. Bila kegiatan diseminasi hasil berhasil meningkatkan publikasi

karya para peneliti maka kemampuan dan reputasi peneliti akan meningkat dan

kapasitas lembaga akan meningkat pula.

Page 20: RENCANA KINERJA TAHUNAN 2014 - sakip.pertanian.go.idsakip.pertanian.go.id/admin/data/RKT 2014_PSEKP.pdfutama melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian,