RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4....

37
Halaman | 1 Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017 RENCANA KINERJA TAHUN 2018 DIREKTORAT INDUSTRI BAHAN GALIAN NON LOGAM DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA, TEKSTIL, DAN ANEKA TAHUN 2017

Transcript of RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4....

Page 1: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 1

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

RENCANA KINERJA TAHUN 2018

DIREKTORAT INDUSTRI BAHAN GALIAN NON LOGAM DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA, TEKSTIL, DAN ANEKA TAHUN 2017

Page 2: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | i

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menerbitkan

dokumen Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam (IBGNL) Tahun

2018. Rencana Kinerja ini merupakan dokumen perencanaan tahunan Direktorat

Industri Bahan Galian Non Logam dalam mencapai sasaran strategis dalam rangka

pembinaan industri bahan galian non logam yang telah ditetapkan dalam Rencana

Strategis untuk pencapaian tujuan dan visi , serta pelaksanaan misi.

Diterbitkannya Rencana Kinerja ini diharapkan dapat memberikan gambaran

mengenai perencanaan kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam secara

transparan agar dapat merumuskan program/kegiatan yang sejalan dengan sasaran

kinerja jangka menengah yang tertuang dalam Rencana Strategis. Disamping itu,

dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja

berkesinambungan sesuai hasil-hasil pembangunan industri yang telah dicapai. Oleh

karena itu, dokumen Rencana Kinerja ini diharapkan dapat menjadi acuan perencanaan

program/kegiatan dan anggaran tahun 2018, yaitu melalui penyusunan dokumen

Perjanjian Kinerja serta Rencana Kerja dan Anggaran.

Akhir kata, kami berharap agar Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan

Galian Non Logam Tahun 2018 ini dapat dimanfaatkan sebagai media evaluasi untuk

menilai kinerja bagi seluruh anggota organisasi Direktorat Industri Bahan Galian Non

Logam.

Jakarta, Januari 2017

Direktur Industri Bahan Galian Non Logam

Toeti Rahajoe

Page 3: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | ii

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

D A F T A R I S I

halaman

KATA PENGANTAR …………………………………………………………….............................................. i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………….. ii

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………. 1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………….. 1

1.2 Maksud dan Tujuan .............……………………………………………………………. 8

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi …………………………………………………………….. 8

1.4 Ruang Lingkup …………………………………………………………....................….. 8

BAB II. PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI …………………………………… 10

2.1 Hasil-Hasil Pelaksanaan Program/Kegiatan ............................................... 10

2.2 Arah Kebijakan ......................................................................................................... 13

BAB III. RENCANA KINERJA ……………………………………………………………………...............…... 18

3.1 Sasaran ……………………………………………………………..................................... 18

3.2 Indikator Kinerja ...…………………………………………………………………….. 27

3.3 Kegiatan ...…………………………………………………………………….................... 27

BAB IV. P E N U T U P . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………….. 32

4.2 Tindak Lanjut …………………………………………………………………………….. 33

Page 4: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 1

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan program pembangunan nasional tidak terlepas dari

implementasi prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance), yaitu

transparansi, akuntabilitas, dan visi strategis. Prinsip tersebut dituangkan dalam

manajemen pemerintahan yang mencakup kegiatan perencanaan, koordinasi,

pelaksanaan, dan evaluasi. Salah satu aspek penting yang menentukan keberhasilan

pencapaian tujuan pembangunan adalah kualitas perencanaan. Menurut Peraturan

Presiden Nomor 28 Tahun 2008 tentang Kebijakan Industri Nasional, perencanaan

pembangunan industri dalam jangka panjang diarahkan untuk :

1. Mampu memberikan sumbangan nyata dalam peningkatan kesejahteraan

masyarakat;

2. Membangun karakter budaya bangsa yang kondusif terhadap proses

industrialisasi menuju terwujudnya masyarakat modern, dengan tetap

berpegang kepada nilai-nilai luhur bangsa;

3. Menjadi wahana peningkatan kemampuan inovasi dan wirausaha bangsa di

bidang teknologi industri dan manajemen, sebagai ujung tombak

pembentukan daya saing industri nasional menghadapi era

globalisasi/liberalisasi ekonomi dunia;

4. Mampu ikut menunjang pembentukan kemampuan bangsa dalam pertahanan

diri dalam menjaga eksistensi dan keselamatan bangsa, serta ikut menunjang

penciptaan rasa aman dan tenteram bagi masyarakat.

Direktorat Jenderal Industri Bahan Galian Nonlogam (Dit. IBGNL) adalah

salah satu unit kerja dibawah pembinaan Direktorat Jenderal Industri Kimia Tekstil

dan Aneka (Ditjen IKTA) Kementerian Perindustrian yang bertanggung jawab

terhadap pengembangan industri bahan galian nonlogam. Dit. IBGNL membina

industri semen dan barang semen, kaca, keramik, refraktori, dan bahan/barang

galian nonlogam lainnya. Subsektor industri bahan galian nonlogam berkontribusi

Page 5: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 2

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

cukup signifikan pada perindustrian nasional, yaitu sebagai industri untuk

menunjang industri andalan masa depan. Hal ini terlihat dalam Bangun Industri

Nasional sebagaimana gambar berikut :

Gambar 1.1

Bangun Industri Nasional

Dalam Bangun Industri Nasional, industri bahan galian nonlogam dipandang

sebagai tulang punggung sektor industri nasional. Tantangan yang dihadapi

pengembangan industri bahan galian nonlogam di masa kini adalah komitmen

investor dan dunia usaha untuk mengembangkan pengolahan bahan galian/mineral

nonlogam di dalam negeri. Pemurnian dan peningkatan nilai tambah bahan galian

nonlogam di dalam negeri berpotensi mengurangi impor bahan baku dan bahan

penolong industri, serta mendorong pengembangan sektor lainnya seperti

infrastruktur, properti, dan pertanian. Tidak dapat dimungkiri, keadaan industri

bahan galian nonlogam saat ini masih dihadapkan pada beberapa masalah terkait

SDA dan SDM, yaitu :

Page 6: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 3

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

1. Kekurangan pasokan bahan baku. Hal ini misalnya seperti yang dialami oleh

industri semen dan keramik yang kekurangan pasokan feldspar, clay, dan

lainnya karena pembatasan penambangan dan pengalihan izin penambangan

dari Pemerintah Daerah Tingkat II (Kota/Kabupaten) ke Tingkat I (Provinsi).

2. Terputusnya rantai nilai pengolahan SDA, yaitu misalnya dialami oleh industri

silika dimana industri kaca mayoritas mengimpor silika manufacturing grade

padahal silika banyak tersedia di dalam negeri namun belum diolah untuk

peningkatan nilai tambah menjadi bahan baku industri.

3. Pasokan gas dan batubara sebagai energi bahan bakar industri bahan galian

nonlogam belum terjamin. Hal ini misalnya terjadi pada industri keramik di

Jawa Timur dimana pasokan gasnya harus mengalami shut down beberapa kali.

Oleh karena itu, ke depan, industri bahan galian nonlogam diharapkan

menjadi sumber pertambahan nilai melalui proses pengolahan yang mengarah ke

penguatan dan pendalaman struktur industri, serta hilirisasi industri. Dengan

membawa misi tersebut, maka diharapkan pembangunan sektor industri bahan

galian nonlogam diselenggarakan dengan arah kebijakan sebagai berikut :

1. Menjadi penggerak masyarakat luas untuk melaksanakan kegiatan usaha

produksi di bidang industri manufaktur/pengolahan yang bernilai tambah

ekonomi tinggi secara andal bersaing dengan sejauh mungkin mendayagunakan

potensi modal dasar dalam negeri.

2. Lebih mengutamakan pemasaran produk primer dalam negeri (yang tergolong

bahan mentah industri) untuk pemenuhan bahan baku bagi industri

pengolahan/manufaktur dalam negeri, agar mampu menciptakan penambahan

nilai tambah yang besar dan lapangan kerja yang luas bagi ekonomi nasional.

3. Menjadi andalan pembangunan industri berkelanjutan melalui pengembangan

dan pengelolaan SDA secara optimal dan pemanfaatan sumber bahan baku

terbarukan agar lebih menjamin kehidupan generasi yang akan datang secara

mandiri.

Sedangkan, menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 tahun 2015

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-

2019, arah kebijakan pembangunan industri nasional secara umum diwujudkan

melalui pengembangan lingkungan bisnis yang nyaman dan kondusif, pengembangan

Page 7: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 4

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

klaster industri prioritas, pengembangan kemampuan inovasi teknologi,

pengembangan kompetensi inti daerah, serta antisipasi dan penanganan

permasalahan aktual perindustrian.

Industri bahan galian nonlogam merupakan subsektor industri yang

bercirikan padat modal, padat teknologi, dan memiliki keterkaitan tinggi mulai dari

hulu hingga hilir. Dengan memerhatikan karakteristik tersebut, Dit. IBGNL berupaya

untuk mengembangkan industri binaannya melalui program kegiatan yang aspiratif,

fasilitatif, dan akomodatif. Sesuai Penyempurnaan Rencana Strategis (Renstra) Dit.

IBGNL Tahun 2016 – 2019, kondisi subsektor industri bahan galian nonlogam yang

diharapkan dalam jangka menengah pada tahun 2016-2019 adalah sebagai berikut :

1. Terselesaikannya permasalahan yang menghambat, dan rampungnya program

revitalisasi, konsolidasi, dan restrukturisasi subsektor industri bahan galian

nonlogam yang terkena dampak krisis;

2. Terolahnya potensi sumber daya alam daerah menjadi bahan baku industri

bahan galian nonlogam;

3. Semakin meningkatnya daya saing subsektor industri bahan galian nonlogam

yang berorientasi ekspor;

4. Tumbuhnya subsektor industri bahan galian nonlogam potensial yang akan

menjadi basis pengembangan industri di masa depan;

5. Tumbuhnya subsektor industri bahan galian nonlogam yang mampu

menciptakan lapangan kerja yang besar.

Kondisi di atas telah dirangkum oleh Dit. IBGNL melalui perumusan visi

tahun 2016 – 2019, yaitu “Terwujudnya pembangunan industri bahan galian

nonlogam sebagai penggerak industri nasional.” Sedangkan misinya adalah

"Membangun industri bahan galian nonlogam untuk menjadi tulang punggung

perekonomian". Untuk mencapai visi jangka menengah tersebut, pada tahun 2016 -

2019 Dit. IBGNL menyusun kegiatan utama, yaitu Revitalisasi dan Penumbuhan

Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka. Program tersebut diarahkan untuk mencapai

sasaran strategis tahun 2016-2019 yang meliputi :

1. Meningkatnya nilai tambah subsektor industri bahan galian nonlogam;

2. Meningkatnya penguasaan pasar dalam dan luar negeri subsektor industri bahan

Page 8: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 5

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

galian nonlogam;

3. Kokohnya faktor-faktor penunjang pengembangan subsektor industri bahan galian

nonlogam;

4. Meningkatnya kemampuan inovasi dan penguasaan teknologi subsektor industri

bahan galian nonlogam;

5. Kuat, lengkap, dan dalamnya struktur subsektor industri bahan galian nonlogam;

6. Tersebarnya pembangunan subsektor industri bahan galian nonlogam di luar Jawa.

Untuk membangun daya saing industri yang berkelanjutan, Dit. IBGNL telah

merumuskan kebijakan pembangunan industri bahan galian nonlogam yang

berkeunggulan kompetitif dengan nilai tambah tinggi yang diarahkan utamanya pada

revitalisasi industri strategis, penguatan dan pengembangan klaster, serta

pengembangan kebijakan yang bersifat fasilitasi untuk menyelesaikan masalah-

masalah aktual. Selanjutnya fungsi pelaksanaan kebijakan diimplementasikan melalui

pembinaan baik langsung maupun tidak langsung terhadap para pelaku industri

melalui berbagai bantuan dibidang manajemen, teknologi, sosialisasi

kebijakan/memasyarakatkan peraturan, memberikan perlindungan kepada pelaku

pasar, mengembangkan sistem dan jaringan informasi ekspor dan perluasan pasar.

Upaya pengamanan kebijakan, lebih ditekankan pada kegiatan monitoring terhadap

pelaksanaan kebijaksanaan yang telah ditetapkan seperti monitoring produksi,

ekspor, suplai bahan baku, pengawasan penerapan standarisasi, dan Iain-lain.

Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150 Tahun 2011 tentang Pedoman

Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan

Kementerian Perindustrian mengamanatkan agar setiap Unit Eselon I dan II

menyusun dokumen Rencana Kinerja, yaitu suatu dokumen perencanaan kinerja

tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki instansi. Sedangkan perencanaan

kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari

sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yang akan

dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Oleh

karena itu, dalam rangka meningkatkan implementasi program pengembangan

IKTA tahun 2018 yang lebih berdayaguna, berhasilguna, dan untuk memantapkan

akuntabilitas kinerja, Dit. IBGNL perlu menyusun Rencana Kinerja (Renkin) Dit.

Page 9: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 6

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

IBGNL Tahun 2018. Dokumen Renkin memuat informasi tentang sasaran yang ingin

dicapai, hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai, dan indikator kinerja yang

diharapkan dapat mengarahkan perumusan program kegiatan Dit. IBGNL Tahun

2018, serta pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dit. IBGNL sehingga kinerja yang

dihasilkan pada tahun 2018 memenuhi kualitas akuntabel dan berkelanjutan.

1.2 Maksud dan Tujuan

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) mengamanatkan agar instansi pemerintah

harus menyelenggarakan penetapan, pengukuran, pengumpulan data, klasifikasi,

ikhtisar, dan pelaporan kinerja. Hal tersebut dimaksudkan sebagai media

pertanggungjawaban dan sarana peningkatan kinerja. Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015

tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP menjelaskan bahwa dokumen

Rencana Kinerja merupakan salah satu bahan pertimbangan dalam penyusunan

dokumen Penetapan Kinerja yang merupakan dokumen pernyataan

kinerja/kontrak kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk

mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumberdaya tertentu pada suatu

instansi.

Demikian pula dijelaskan dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 150

Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Akuntabilitas Instansi

Pemerintah di Lingkungan Kementerian Perindustrian dan Peraturan Menteri

Perindustrian Nomor 75 Tahun 2014 tentang Petunjukan Pelaksanaan Evaluasi

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian

Perindustrian, dijelaskan bahwa Rencana Kinerja adalah suatu dokumen

perencanaan kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh instansi.

Oleh karena itu, berdasarkan amanat tersebut, maka maksud dan tujuan

penyusunan penyusunan dokumen Rencana Kinerja Dit. IBGNL Tahun 2018 adalah

untuk menjabarkan sasaran dan program jangka menengah yang termuat dalam

Rencana Strategis Dit. IBGNL Tahun 2016-2019 menjadi indikator kinerja yang

dapat dioperasionalkan untuk pencapaian sasaran kegiatan Dit. IBGNL Tahun 2018.

Page 10: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 7

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

1.3 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan pasal 265 Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 107/M-

IND/PER/11/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian,

Dit. IBGNL mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan rencana

induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran

industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana

industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan

industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis

pengembangan industri di bidang industri bahan galian non logam.

Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, Dit. IBGNL menyelenggarakan

fungsi:

1. Penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi, dan pelaporan

pengembangan industri bahan galian nonlogam;

2. Pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi

industri bahan galian nonlogam;

3. Penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri

nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan

sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,

pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, penenaman modal

dan fasilitas industri serta kebijakan teknis pengembangan industri di bidang

industri bahan galian nonlogam;

4. Penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di

bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri bahan galian

nonlogam;

5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan,

perizinan, data dan informasi industri bahan galian nonlogam;

6. Pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia (SNI), standar industri

hijau, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada industri

bahan galian nonlogam; dan

7. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat Industri Bahan

Galian Nonlogam.

Page 11: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 8

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

Dalam menjalankan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dit. IBGNL terbagi

dalam 4 (empat) subdirektorat dan 1 (satu) subbagian, yaitu:

1. Subdirektorat program pengembangan industri bahan galian non logam;

mempunyai tugas penyiapan perumusan dan penyusunan rencana, program,

anggaran, evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta

penyajian informasi di bidang industri bahan galian nonlogam.

Subdirektorat ini membawahi 2 (dua) seksi untuk membantu tugas yang

diembannya, yaitu :

a) Seksi Program yang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan dan penyusunan rencana, program, dan anggran di bidang

industri bahan galian nonlogam.

b) Seksi Evaluasi dan Pelaporan yang mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan evaluasi dan pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta

penyajian informasi di bidang industri bahan galian nonlogam.

2. Subdirektorat industri semen dan barang dari semen mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri,

pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana

industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan

industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis

pengembangan industri di bidang industri semen dan barang dari semen,

Subdirektorat ini membawahi 2 (dua) seksi untuk membantu tugas yang

diembannya, yaitu:

a) Seksi sumber daya industri dan sarana prasarana industri mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri,

penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri,

pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan

teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan,

penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta

pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi

Page 12: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 9

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan

pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri semen dan barang

dari semen.

b) Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,

peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja

sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan

industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi, penanaman modal, dan

pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan

standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis

pengembangan industri di bidang industri semen dan barang dari semen.

3. Subdirektorat industri kaca dan keramik mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan

sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,

pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri,

penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan

industri di bidang industri kaca dan keramik, Subdirektorat ini membawahi 2

(dua) seksi untuk membantu tugas yang diembannya, yaitu:

a) Seksi sumber daya industri dan sarana prasarana industri mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri,

penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri,

pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan

teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan,

penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta

pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi

perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan

pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri kaca dan keramik.

Page 13: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 10

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

b) Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,

peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja

sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan

industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi, penanaman modal, dan

pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan

standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis

pengembangan industri di bidang industri kaca dan keramik.

4. Subdirektorat industri bahan galian nonlogam lainnya mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri,

pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana

industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan

industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis

pengembangan industri di bidang industri bahan galian non logam lainnya,

Subdirektorat ini membawahi 2 (dua) seksi untuk membantu tugas yang

diembannya, yaitu:

a) Seksi sumber daya industri dan sarana prasarana industri mempunyai

tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan

penyebaran industri ke seluruh wilayah pengembangan industri,

penyiapan bahan pembangunan sumber daya manusia industri,

pemanfaatan sumber daya alam, pengembangan dan pemanfaatan

teknologi industri, kreativitas dan inovasi, serta sumber pembiayaan,

penyiapan bahan pelaksanaan standardisasi dan pengolahan serta

pemanfaatan sistem informasi, penyiapan bahan penyusunan norma,

standar, prosedur, dan kriteria serta bimbingan teknis dan supervisi

perencanaan, perizinan, dan informasi industri, serta penyiapan bahan

pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia dan Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia di bidang industri kaca dan keramik.

b) Seksi Pemberdayaan Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan dan pelaksanaan industri hijau, industri strategis,

peningkatan penggunaan produk dalam negeri, dan penyiapan bahan kerja

Page 14: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 11

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

sama internasional, penyiapan bahan pengamanan dan penyelamatan

industri, penyiapan bahan pelaksanaan promosi, penanaman modal, dan

pemberian fasilitas industri, penyiapan bahan pelaksanaan pengawasan

standar industri hijau, serta penyiapan bahan kebijakan teknis

pengembangan industri di bidang industri kaca dan keramik.

5. Subbagian tata usaha dan manajemen kinerja; mempunyai tugas melakukan

urusan tata usaha dan rumah tangga Direktorat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Nomor 107 Tahun 2015 struktur organisasi

Dit. IBGNL adalah sebagai berikut:

Gambar 1.2

Struktur Organisasi Direktorat Industri Bahan Galian Nonlogam

1.4 Ruang Lingkup

Rencana Kinerja Dit. IBGNL Tahun 2018 merupakan bagian dari perencanaan

jangka menengah pengembangan industri bahan galian nonlogam. Ruang lingkupnya

meliputi pencapaian hasil pengembangan industri bahan galian nonlogam tahun 2010

– 2017, penetapan sasaran dan indikator kinerja, serta perumusan program kegiatan

dan anggaran pengembangan industri kimia, tekstil, dan aneka tahun 2018.

Direktur Industri Bahan Galian Non

Logam

Sub Direktorat ProgramPengemba

ngan IBGNL

Seksi Program

Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Sub Direktorat Industri Semen dan Barang dari Semen

Seksi Sumber Daya dan Sarana Prasarana Industri

Seksi Pemberdayaan

Industri

Sub Direktorat Industri Kaca dan

Keramik

Seksi Sumber Daya dan Sarana Prasarana Industri

Seksi Pemberdayaan

Industri

Sub Direktorat Industri Bahan Galian Non

Logam Lainnya

Seksi Sumber Daya dan Sarana Prasarana Industri

Seksi Pemberdayaan

Industri

Sub Bagian Tata usaha

Page 15: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 12

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

BAB II

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI

2.1 Hasil-Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Selama paruh periode jangka menengah tahun 2010 – 2019, sampai dengan

tahun 2016 Dit. IBGNL telah mencapai progress sebagai berikut :

a. Pertumbuhan IBGNL

Sejak tahun 2016, sektor industri bahan galian nonlogam berhasil mencatat

pertumbuhan sektor IBGNL melebihi tingkat pertumbuhan industri pengolahan

non batubara dan migas dengan grafik sebagai berikut:

Gambar 2.1

Pertumbuhan Sektor Industri Bahan Galian Nonlogam

Sumber: Data BPS, diolah

Capaian tingkat pertumbuhan industri bahan galian nonlogam yang relatif tinggi

diatas diperoleh dari investasi dan produksi semen yang melimpah, bahkan over

supply. Berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), sampai dengan tahun

2016, kapasitas produksi semen nasional adalah sebesar 94,25 Juta Ton, sementara

produksinya hanya berkisar 61,6 Juta Ton. Capaian tersebut diperoleh dari

beroperasinya beberapa pabrik semen baru pada tahun 2016, diantaranya adalah:

- PT. Indocement Tunggal Prakarsa Plant 14 Citeureup

Page 16: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 13

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

- PT. Semen Bosowa Maros Plant 2

- PT. Cemindo Gemilang Plant Bayah

- PT. Sinar Tambang Arthalestasri

- PT. Anhui Conch Indonesia Plant Kalimantan 1

- PT. Semen Jawa (SCG)

Penambahan kapasitas produksi dari beroperasinya plant semen diatas adalah

sebesar 12,35 Juta Ton dan akan bertambah 13,75 Ton pada tahun 2017. Oleh

karena itu, produksi semen mengalami perlambatan dikarenakan over supply produk

semen menyebabkan produsen mengurangi volume produksinya. Perkembangan

produksi dari produk industri bahan galian nonlogam secara rinci dapat dilihat

sebagai berikut:

Grafik 2.2

Pertumbuhan Produksi Industri Bahan Galian Nonlogam

Sumber: Data Survey IBS BPS, diolah

Sedangkan berdasarkan data Asosiasi Semen Indonesia, konsumsi dan kapasitas

semen berdasarkan wilayah pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:

Page 17: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 14

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

Tabel 2.1

Konsumsi dan Kapasitas Terpasang Semen Berdasarkan Wilayah Tahun 2016

Wilayah Konsumsi

(Ton) Kapasitas Terpasang

Utility (%)

Sumatera 13,525,775 16,124,480 88.0

Jawa 33,460,539 72,347,000 51.8

Kalimantan 4,196,281 5,800,000 71.0

Sulawesi 5,441,824 11,800,000 45.1

Bali-Nustra 3,534,351 400 -

Maluku-Papua 1,480,521 1,500,000 101.5

Total Indonesia 61,639292 107,971,480 61.4

Suumber: Data Asosiasi Semen Indonesia (ASI)

b. Investasi

Sektor industri bahan galian nonlogam mencatat kinerja investasi yang cukup

baik dengan grafik sebagai berikut:

Grafik 2.3

Perkembangan Investasi Industri Bahan Galian Nonlogam

Sumber: Data BKPM, diolah

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa sektor industri bahan galian nonlogam

berkontribusi cukup signifikan terhadap nilai investasi industri pengolahan non

batubara dan migas, yaitu sebesar 9,34 persen. Hal ini tercapai berkat adanya

peraturan mengenai pengolahan dan peningkatan nilai tambah bahan galian/mineral,

Page 18: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 15

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

yaitu Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan

Batubara. Peraturan tersebut membatasi ekspor bahan tambang mineral mentah dan

mengamanatkan agar bahan tambang mineral diolah/dimurnikan terlebuh dulu

sebelum diekspor. Dampak dari penerapan peraturan tersebut adalah meningkatnya

investasi untuk pengolahan bahan tambang mineral, termasuk bahan galian nonlogam.

Disamping itu, nilai investasi meningkat juga disebabkan oleh investasi semen dan

barang semen yang meningkat karena pembangunan infrastruktur yang gencar.

Mengingat industri bahan galian nonlogam merupakan industri yang berkarakteristik

padat modal dan padat teknologi, maka hal tersebut meningkatkan nilai investasi yang

besar.

c. Meningkatnya populasi perusahaan industri bahan galian nonlogam

Mengingat tingkat pertumbuhan dan capaian nilai investasi industri bahan galian

nonlogam sangat memuaskan, maka jumlah populasi perusahaan industri bahan

galian nonlogam juga meningkat sebagaimana grafik berikut:

Grafik 2.4

Perkembangan Populasi Perusahaan IBGNL

Sumber: Data BKPM, diolah

Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa pada tahun 2015, jumlah penambahan

populasi perusahaan industri bahan galian nonlogam bertambah sebanyak 71

perusahaan (12,01 persen dari populasi industri kimia tekstil dan aneka) dan pada

tahun 2016 bertambah sebanyak 66 perusahaan (9,75 persen dari populasi industri

Page 19: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 16

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

kimia tekstil dan aneka). Populasi baru yang dimaksud adalah perusahaan investasi

baru dan ekspansi. Jika dibandingkan dengan nilai investasi sektor industri bahan

galian nonlogam pada tahun 2015 sebesar Rp. 38 Triliun (40,69 persen dari nilai

investasi industri kimia tekstil dan aneka) dan pada tahun 2016 sebesar (29,46 persen

dari nilai investasi industri kimia tekstil dan aneka), terlihat bahwa penumbuhan

populasi baru di sektor industri bahan galian nonlogam membutuhkan modal yang

sangat besar. Disamping itu, upaya penumbuhan populasi baru di sektor industri

bahan galian nonlogam juga membutuhkan upaya serius meliputi jaminan pasokan

bahan baku, energi (gas dan batubara), dan infrastruktur logistik. Oleh karena itu,

sejauh ini Dit. IBGNL telah berupaya menyelenggarakan kegiatan fasilitasi mengenai

jaminan pasokan bahan baku dan energi melalui koordinasi dengan instansi terkait

(Kementerian ESDM Ditjen Migas dan Ditjen Minerba, serta Pemerintah Daerah).

Aspek lainnya terkait investasi baru dan ekspansi di sektor industri bahan galian

nonlogam adalah akses pasar, yaitu adanya pembangunan infrastruktur dan properti

yang dapat mengutamakan produk bahan galian nonlogam lokal. Meski demikian,

industri bahan galian nonlogam juga masih membutuhkan dukungan akses

infrastruktur logistik yang memadai agar distribusi bahan baku, energi, dan produk

jadi dapat berjalan lancar.

d. Meningkatnya produktivitas tenaga kerja

Produktivitas tenaga kerja mencerminkan nilai tambah produksi per tenaga

kerja. Mengingat sektor industri bahan galian nonlogam bukan merupakan

sektor padat karya namun menghasilkan produk bernilai tambah tinggi, maka

produktivitas sektor industri bahan galian nonlogam berukuran sedang dan

besar bernilai tinggi sebagaimana grafik berikut:

Page 20: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 17

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

Grafik 2.5

Produktivitas Tenaga Kerja Sektor IBGNL

Sumber: Data BPS, diolah

Capaian diatas diupayakan Dit. IBGNL melalui kegiatan peningkatan kompetensi

tenaga kerja dalam bentuk bimbingan teknis dan penyusunan Rancangan

Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI). Sejauh ini SKKNI dan

RSKKNI yang telah disusun oleh Dit. IBGNL adalah:

- Operator CCR Kiln

- Operator CCR Raw Mill

- Operator CCR Cement Mill

- Supervisi produksi area Raw Mill

- Supervisi produksi area Kiln

- Supervisi produksi area Cement Mill

- Operator Coal Mill

- Manager dan Auditor Energi di industri semen

- Manager Pengelola dan Pengendali Limbah

- Manager Pengelola Kualitas Air di industri semen

- Manajer Pengelola dan Pengendali Pencemaran Udara di industri semen

- Teknisi Pemeliharaan Mesin

- Inspektor Pemelihara Mesin Produksi

Page 21: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 18

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

- Inspektor Pemeliharaan Listrik

- Teknisi Pemeliharaan Listrik

- Teknisi Pemeliharaan Instrumen

- Laboratorium Analisis

- 66 jenis pekerjaan pada sektor industri keramik tableware dan sanitary

(Permenaker Nomor 190/2016)

Dengan adanya SKKNI diatas, maka kurikulim pelatihan peningkatan kompetensi

pada sektor industri bahan galian nonlogam dapat dilakukan secara terstruktur

dan terarah. Disamping itu, tenaga kerja yang mengikuti pelatihan memperoleh

sertifikat kompetensi berdasarkan SKKNI yang bermanfaat untuk meningkatkan

jenjang karir.

e. Meningkatnya pangsa pasar ekspor industri bahan galian nonlogam

Meski produk industri bahan galian nonlogam bukan merupakan komoditas

andalan ekspor, namun produk bahan galian nonlogam tetap mengalami

peningkatan pangsa pasar ekspor, yaitu produk keramik, kaca, dan produk gelas.

Perkembangan pangsa ekspor produk bahan galian nonlogam adalah sebagai

berikut:

Grafik 2.6

Perkembangan Pangsa Ekspor Produk Bahan Galian Nonlogam

Sumber: Data BPS, diolah

Page 22: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 19

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa peningkatan pangsa ekspor produk

bahan galian nonlogam tidak begitu signifikan. Data rinci peningkatan ekspor

produk bahan galian nonlogam adalah sebagaimana tabel berikut:

Tabel 2.2

Perkembangan Ekspor Industri Bahan Galian Nonlogam

Industri 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pertb.

(%)

BARANG GALIAN NON LOGAM 1.028,1 896,4 901,5 902,0 897,6 850,6 -2,66

1. Keramik 372,2 343,1 340,5 364,1 340,2 334,0 -1,42

2. Semen Dan Produk Semen 119,6 52,3 104,5 83,7 103,4 115,4 4,81

3. Kaca Dan Produk Gelas 405,4 376,9 334,8 332,9 316,9 286,4 -6,26

4. Produk Galian Nonlogam Lainnya 130,9 124,1 121,7 121,3 137,1 114,9 -1,02

Sumber: Data BPS, diolah

Jika dirinci lebih lanjut, tiga besar produk bahan galian nonlogam yang diekspor

adalah keramik tableware, peralatan kaca untuk keperluan laboratorium/medis,

dan kaca tinted/buram. Dit. IBGNL mengupayakan peningkatan pangsa ekspor

melalui kegiatan pembinaan standar mutu.

f. Menurunnya rasio impor bahan baku

Produk bahan galian logam mayoritas menggunakan bahan baku lokal. Hal ini

tercermin pada rasio impor bahan baku dibandingkan dengan PDB produk

bahan galian nonlogam sebagaimana berikut:

Page 23: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 20

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

Grafik 2.7

Rasio Bahan Baku Impor Produk Bahan Galian Nonlogam

Sumber: Data BPS, diolah

Hampir semua sumber bahan baku industri bahan galian nonlogam tersedia di

pasar dalam negeri. Namun, sebagian dari bahan baku tersebut belum

dimurnikan untuk bahan baku industrial grade sehingga harus mengimpor.

Diantara bahan baku yang masih harus diimpor adalah soda ash, cullet kaca,

potassium feldspar, limestone, dan sericite. Bahan baku tersebut diimpor dalam

jumlah sedikit. Oleh karena itu, rasio bahan baku impor produk bahan galian

nonlogam sangat kecil tidak mencapai satu persen, yaitu 0,70 persen pada tahun

2015 dan 0,85 persen pada tahun 2016.

Untuk menekan impor bahan baku produk bahan galian nonlogam, Dit. IBGNL

telah menyelenggarakan kegiatan studi kelayakan mengenai potensi bahan baku

lokal, serta penyusunan roadmap industri bahan galian nonlogam. Kegiatan

tersebut diharapkan mampu mendorong pemurnian bahan tambang mineral

nonlogam sebagai bahan baku produk bahan galian nonlogam.

g. Standarisasi produk bahan galian nonlogam untuk menekan impor

Upaya pemberlakuan standar produk IBGNL ini dilakukan melalui penguatan

standar produk yang akan dikonsumsi didalam negeri melalui pemberlakuan SNI

yang diwajibkan dan penguatan SNI. Upaya peningkatan standar perlu dilakukan

Page 24: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 21

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

untuk melindungi konsumen dan serta barang hasil produksi dalam negeri dari

serbuan barang impor yang tidak berkualitas. Berikut adalah perkembangan

kinerja impor produk bahan galian nonlogam:

Tabel 2.4

Perkembangan impor produk bahan galian nonlogam

Industri 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Pertb.

(%)

BARANG GALIAN NON LOGAM 985,4 1.526,8 1.458,8 1.520,6 1.241,0 1.207,4 1,25

1. Keramik 188,0 304,1 223,5 266,0 249,9 306,8 5,98

2. Semen Dan Produk Semen 115,6 258,8 299,8 311,7 299,2 84,8 -3,03

3. Kaca Dan Produk Gelas 292,7 342,9 335,9 324,8 280,8 334,4 0,09

4. Produk Galian Nonlogam Lainnya 389,1 621,0 599,5 618,0 483,1 561,2 3,22

Sumber: Data BPS, diolah

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa impor produk bahan galian nonlogam

berhasil ditekan pada tahun 2015-2016. Hal ini menunjukkan upaya standarisasi

cukup efektif untuk menekan laju impor, khususnya pemberlakuan SNI Wajib.

SNI Wajib produk industri bahan galian nonlogam diantaranya adalah:

1. Kubus kaca dan barang kecil lainnya, dengan alas maupun tidak, untuk

mosaik atau keperluan dekorasi semacam itu, tidak termasuk barang kaca

kecil lainnya dengan ukuran P, L, dan diameter kurang dari 70 mm

2. Kaca pengaman diperkeras untuk kendaraan bermotor

3. Keramik berglasir untuk perlengkapan makan dan minum

4. Keramik ubin

5. Semen

6. Kaca diperkeras untuk bangunan dan panel

7. Botol dan stoples dari kaca/gelas

8. Cermin kaca

9. Lain – lain, tidak termasuk kaca lapis timbal dan sejenisnya; kaca multi

seluler atau kaca busa dalam bentuk blok, panel, plat, selongsong atau

bentuk semacam itu.

Page 25: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 22

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

Untuk menyertai kebijakan pemberlakuan SNI Wajib, Dit. IBGNL juga

menyelenggarakan pengawasan SNI Wajib ke perusahaan binaan.

2.2 Arah Kebijakan

Dalam rangka mendukung arah kebijakan dan strategi Kementerian Perindustrian

yang mengacu pada arah kebijakan RPJMN 2015 -2019, sebagai unit kerja Eselon II

di lingkungan Kementerian Perindustrian maka Direktorat Industri Bahan Galian

Nonlogam berkewajiban menyukseskan pencapaian Sasaran Strategis dan

Indikator Kinerja (IK) Kementerian Perindustrian. Arah kebijakan dan strategi

Direktorat Industri Bahan Galian Nonlogam adalah sebagai berikut:

a. Industri Prioritas

Industri prioritas yang menjadi Rencana Aksi Direktorat Industri Bahan Galian

Nonlogam meliputi:

1. Industri Semen dan Produk Semen

2. Industri Keramik dan Kaca

3. Industri Bahan Galian Nonlogam Lainnya

Pembangunan industri prioritas periode tahun 2015-2019 dilaksanakan dengan

mengacu pada rencana aksi yang telah diamanatkan oleh Rencana Induk

Pembangunan Industri Nasional. Rencana aksi pembangunan untuk masing-

masing industri prioritas adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan penerapan dan pengawasan SNI wajib, serta penguatan

infrastruktur standardisasi.

2. Penerapan industri hijau

3. Peningkatan penggunaan produksi dalam negeri

4. Fasilitasi penyediaan lahan dan konsesi penambangan untuk investasi

baru, khususnya di luar Pulau Jawa.

5. Menjamin pasokan batubara dan mendorong produsen semen untuk

melakukan efisiensi dan diversifikasi energy

6. Menyiapkan SDM lokal yang kompeten

7. Menyusun SKKNI bidang industri semen

Page 26: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 23

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

Selain melaksanakan rencana aksi pembangunan industri prioritas berdasarkan

subsektor industri dibawah binaannya, Dit. IBGNL juga bertanggung jawab untuk

mendukung melancarkan Program Prioritas Nasional dengan melakukan

koordinasi dan konsolidasi terhadap subsektor industri binaan untuk dapat

memenuhi kebutuhan akan bahan baku/bahan penolong dalam pelaksanaan

Program Prioritas Nasional serta kegiatan penunjang lainnya yang diperlukan.

Bahan baku/bahan penolong serta bentuk kegiatan penunjang yang dibutuhkan

antara lain sebagai berikut:

Tabel 2.5

Dimensi Pembangunan Nasional terkait Industri Bahan Galian Nonlogam

No. Dimensi Pembangunan Kebutuhan

Kedaulatan Pangan

1. Perluasan pertanian lahan

kering satu juta hektar di luar

Pulau Jawa

a. Bahan kimia khusus (Bahan – Bahan kimia)

yang digunakan dalam proses pasca panen,

seperti asam formiat di lahan karet, zeolite,

dolomite, dll.

b. Barang pendukung sarana dan prasarana

pertanian, seperti polycarbonate, dll

2. Rehabilitasi tiga juta hektar

jaringan irigasi

a. Pemenuhan kebutuhan semen

3. Pembangunan pasar: 100 Tipe

A; 120 Tipe B oleh

Kementerian Perdagangan,

serta revitalisasi 60 pasar tani

oleh Kementerian Pertanian

a. Pemenuhan kebutuhan semen

b. Pemenuhan kebutuhan bahan bangunan

(keramik, sanitary, baja ringan, dll)

4. Pembangunan gudang dengan

fasilitas pengolahan pasca

panen di tiap sentra produksi

a. Pemenuhan kebutuhan semen

b. Pemenuhan kebutuhan barang pendukung

konstruksi (barang keramik, sanitary

product, dll)

5. Seribu desa pertanian organik a. Untuk pembangunan rumah kompos,

dibutuhkan semen dan besi beton

6. Pembangunan 49 waduk baru a. Pemenuhan kebutuhan semen

Kedaulatan Energi

1. Tata kelola industri migas dan

energi

a. Penyelesaian regulasi tata kelola sumber daya

alam untuk bahan baku, bahan penolong dan

energi industry

b. Studi pemodelan tarif listrik untuk bahan

baku, bahan penolong dan energi Industri

Page 27: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 24

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

2. Percepatan pembangunan

pembangkit listrik

a. Melakukan koordinasi dengan Kementerian

Energi dan Sumber Daya Mineral dalam

rangka menetapkan kebijakan harga gas

Kawasan Industri

1. Ketersedian SDA a. Pengembangan pengolahan (pre-treatment)

sumber daya alam menjadi bahan baku, bahan

penolong, dan energi dari bahan dasar yang

terkandung di suatu wilayah potensial

2. Konektivitas a. Jalan, pelabuhan laut dan bandara, dan

jaringan komunikasi

Kemaritiman dan Kelautan

1. Pembangunan 100 sentra

perikanan

a. Penyediaan pemenuhan kebutuhan produk

semen untuk mendukung pembangunan fisik

100 sentra perikanan

b. Penyediaan pemenuhan kebutuhan barang

konstruksi non-logam untuk mendukung

pembangunan fisik 100 sentra perikanan

2. Pembangunan 24 pelabuhan

perikanan strategis

a. Penyediaan pemenuhan kebutuhan produk

semen untuk mendukung pembangunan fisik

24 pelabuhan perikanan strategis

b. Penyediaan pemenuhan kebutuhan barang

konstruksi non-logam untuk mendukung

pembangunan fisik 24 pelabuhan perikanan

strategis

Revolusi Mental untuk Kemandirian Ekonomi

1. Peningkatan kemandirian

ekonomi dan daya saing

bangsa.

a. Program pengembangan dan pemerataan

pelatihan industri di seluruh Indonesia dalam

rangka mendukung budaya produksi

(pendidikan vokasi/dominan praktek) di

masyarakat

b. Program pengembangan dan pemerataan

pemagangan di industri manufaktur

b. Pembangunan Sumber Daya Industri

Sesuai dengan arah kebijakan Kementerian Perindustrian maka Direktorat

Industri Bahan Galian Nonlogam melakukan pembangunan industri yang

meliputi:

1. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri Bahan Galian

Nonlogam

Page 28: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 25

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

Pembangunan infrastruktur tenaga kerja industri bahan galian nonlogam

berbasis kompetensi dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan

mewujudkan kesesuaian antara sistem pengupahan dengan produktivitas

kerja guna memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi tenaga kerja

industry bahan galian nonlogam

Program pembangunan infrastruktur tenaga kerja industri industri bahan

galian nonlogam berbasis kompetensi meliputi :

- Penyusunan dan penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia

(SKKNI)

- Pembangunan sistem sertifikasi kompetensi

2. Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Pemanfaatan, penyediaan, dan penyaluran sumber daya alam untuk

perusahaan industri bahan galian nonlogam dan perusahaan kawasan

industri bahan galian nonlogam diselenggarakan melalui prinsip tata kelola

yang baik dengan tujuan untuk menjamin penyediaan dan penyaluran

sumber daya alam yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku,

bahan penolong, energi dan air baku agar dapat diolah dan dimanfaatkan

secara efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan guna menghasilkan

produk yang berdaya saing serta mewujudkan pendalaman dan penguatan

struktur industri bahan galian nonlogam.

Dalam rangka menjamin ketersediaan sumber daya alam bagi

pengembangan industri hulu terutama industri bahan galian nonlogam

lainnya, maka pemerintah akan melakukan beberapa hal sebagai berikut

sebagai berikut :

- Pengelolaan sumber daya alam secara efisien, ramah lingkungan dan

berkelanjutan melalui penerapan tata kelola yang baik

- Implementasi pemanfaatan sumber daya yang ramah lingkungan dan

berkelanjutan dengan prinsip pengurangan limbah (reduce), penggunaan

kembali (reuse), pengolahan kembali (recycle); dan pemulihan (recovery).

- Audit tata kelola pemanfaatan sumber daya alam.

Page 29: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 26

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

- Pelarangan atau pembatasan ekspor sumber daya alam yang ditujukan

untuk memenuhi rencana pemanfaatan dan kebutuhan perusahaan

industri dan perusahaan kawasan industri, antara lain meliputi : (1)

Penetapan bea keluar, (2) Penetapan kuota ekspor, (3) Penetapan

kewajiban pasokan dalam negeri, dan (4) Penetapan batasan minimal

kandungan sumber daya alam.

- Jaminan penyediaan dan penyaluran sumber daya alam diutamakan untuk

yang mendukung pemenuhan kebutuhan bahan baku, bahan

penolong dan energi, serta air baku industri dalam

- Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri yang bertujuan untuk

meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan

kemandirian industri nasional. Penguasaan teknologi dilakukan secara

bertahap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan

industri dalam negeri agar dapat bersaing di pasar dalam negeri dan

global.

c. Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri

Dalam rangka mewujudkan pembangunan industri nasional yang berdaya saing

perlu didukung melalui penyediaan sarana dan prasarana industri yang

memadai meliputi:

1. Standarisasi Industri Bahan Galian Nonlogam

Standarisasi industri bertujuan untuk meningkatkan daya saing industri

dalam rangka penguasaan pasar dalam negeri maupun ekspor. Standarisasi

industri juga dapat dimanfaatkan untuk melindungi keamanan, kesehatan,

dan keselamatan manusia, hewan, dan tumbuhan, pelestarian fungsi

lingkungan hidup, pengembangan produk industri hijau serta

mewujudkan persaingan usaha yang sehat.

Pengembangan standarisasi industri meliputi perencanaan, pembinaan,

pengembangan, dan pengawasan untuk Standar Nasional Indonesia (SNI),

Spesifikasi Teknis (ST), dan Pedoman Tata Cara (PTC).

Pengembangan standarisasi industri bahan galian nonlogam yang akan

Page 30: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 27

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

dilakukan meliputi:

- Pengembangan standarisasi industri bahan galian nonlogam dalam

rangka peningkatan kemampuan daya saing industri melalui perumusan,

penerapan, pengembangan, dan pemberlakuan standar

- Pengembangan infrastruktur untuk menjamin kesesuaian mutu

produk industri bahan galian nonlogam dengan kebutuhan dan

permintaan pasar melalui pengembangan pengawasan standar

2. Sistem Informasi Industri Bahan Galian Nonlogam

Pembangunan sistem informasi melalui pendataan industri dalam rangka

monitoring perkembangan industri bahan galian nonlogam dengan tujuan

sebagai berikut:

- Tersedianya data industri bahan galian nonlogam yang menggambarkan

kondisi industri saat ini yang mencakup data umum perusahaan

(termasuk data manajemen perusahaan dan sumber daya manusia), data

pabrik dan utilitas yang dipergunakan, data kapasitas dan realisasi

produksi, data pemasaran, data pemakaian bahan baku dan bahan

penolong, data penggunaan energi, bahan bakar dan air, data penerapan

teknologi, data pengelolaan limbah, serta data penyerapan tenaga kerja

langsung pada proses produksi.

- Tersedianya informasi kondisi dan permasalahan terkait dengan

infrastruktur dan iklim usaha industry bahan galian nonlogam

- Tersedianya informasi deskriptif agregat industri bahan galian nonlogam

berdasarkan dimensi waktu, lokasi industri, bidang usaha, skala usaha,

negara tujuan pasar, negara asal bahan baku dan penolong dengan

informasi tentang penyerapan tenaga kerja, realisasi produksi, pemasaran

produk, serta pemakaian sumber daya seperti bahan baku, bahan

penolong, energi, bahan bakar dan air sebagai bahan analisa

perkembangan industri bahan galian nonlogam

- Tersedianya informasi tingkat kemampuan industri bahan galian

nonlogam pada tingkat perusahaan industri dan agregat yang meliputi

Page 31: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 28

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

aspek produksi, manajemen perusahaan, pengelolaan lingkungan,

teknologi, dan pemasaran.

- Tersedianya sistem informasi pengolahan data sebagai sarana pembaruan

dan validasi data industri bahan galian nonlogam

- Tersedianya sistem representasi informasi industri sebagai sarana

penyajian informasi perkembangan industri bahan galian nonlogam

- Tersedianya infrastruktur sistem meliputi perangkat keras, perangkat

lunak serta perangkat komunikasi data.

Page 32: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 29

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

BAB III

RENCANA KINERJA

3.1 Sasaran

Perumusan sasaran kinerja Dit. IBGNL adalah berdasarkan penetapan visi, misi,

dan tujuan sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis. Berdasarkan

Rencana Strategis Dit. IBGNL Tahun 2016-2019 versi Perubahan Tahun 2017-2019,

visi Dit. IBGNL adalah “Mewujudkan Indonesia menjadi negara yang berdaya

saing dengan struktur industri bahan galian nonlogam yang kuat berbasiskan

sumber daya alam”. Sedangkan misinya adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan populasi industri bahan galian nonlogam untuk memperkuat dan

memperdalam struktur industri nasional;

2. Peningkatan daya saing dan produktivitas industri bahan galian nonlogam

untuk mewujudkan industri nasional yang mandiri, berdaya saing, maju, dan

berwawasan lingkungan.

Untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi diatas, Dit. IBGNL telah

menetapkan tujuan tahun 2017-2019 yaitu “Meningkatnya peran industri bahan

galian nonlogam dalam perekonomian nasional.” Selanjutnya Dit. IBGNL

merumuskan Sasaran Strategis sebagai berikut:

1. Meningkatnya populasi industri bahan galian nonlogam

Indikator sasaran ini adalah peningkatan jumlah unit industri bahan galian

nonlogam serta penyerapan tenaga kerja industri besar sedang (IBS) pada

sektor industri bahan galian nonlogam khususnya.

2. Meningkatnya daya saing dan produktivitas industri bahan galian nonlogam

Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk dalam negeri

dibandingkan dengan seluruh pangsa pasar baik dalam negeri maupun luar

negeri. Sasaran ini dicapai melalui pengembangan inovasi dan penguasaan

teknologi industri untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah,

daya saing dan kemandirian industri nasional.

Keseluruhan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis tersebut diatas dirangkum

dalam Peta Strategis Direktorat Industri Bahan Galian Nonlogam sebagai berikut.

Page 33: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 1

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

Gambar 3.1

Peta Strategis Direktorat Industri Bahan Galian Nonlogam

PERSPEKTIF

PEMANGKU

KEPENTINGAN

PERSPEKTIF

PROSES

INTERNAL

PERSPEKTIF

PEMBELAJARA

N ORGANISASI

Tujuan:

Meningkatnya peran industri bahan

galian nonlogam dalam perekonomian

nasional

Terwujudnya peningkatan daya saing

dan produktivitas bahan galian

nonlogam

2

Meningkatnya populasi industri

bahan galian nonlogam

1

PERUMUSAN KEBIJAKAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN

SDM ANGGARAN

Tersedianya kebijakan

pembangunan industri yang efektif

Terselenggaranya urusan

pemerintahan di bidang

perindustrian yang berdaya saing

dan berkelanjutan

Terwujudnya ASN yang

profesional dan

berkepribadian

Terkelolanya anggaran

pembangunan secara efisien

dan akuntabel

3 4

5 6

Page 34: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 1

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

3.2 Indikator Kinerja

Agar memudahkan pengukuran target dan capaian kinerja, Dit. IBGNL menyusun

Indikator Kinerja Tujuan (IKT) dan dan Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS).

Sebagian dari indikator kinerja tersebut juga ditetapkan menjadi Indikator Kinerja

Utama Dit. IBGNL. Berikut adalah indikator kinerja Dit. IBGNL sebagaimana

dirumuskan dalam Rencana Strategis Direktorat Industri Bahan Galian Nonlogam

Tahun 2016-2019 versi Perubahan Tahun 2017-2019:

a. Indikator Kinerja Tujuan (IKT)

Dit. IBGNL telah menetapkan indikator kinerja tujuan tahun 2018 beserta targetnya

sebagai berikut:

Tabel 3.1

Tujuan dan Indikator Kinerja Tujuan Direktorat IBGNL Tahun 2018

Tujuan Penjelasan Tujuan Indikator

Kinerja Tujuan (IKT)

Penjelasan IKT Satuan 2018

Meningkatnya peran industri bahan galian nonlogam dalam perekonomian nasional

Peran industri bahan galian nonlogam dalam perekonomian diindikasikan dengan perkembangan laju pertumbuhan PDB industri bahan galian nonlogam dan Kontribusi PDB industri bahan galian nonlogam terhadap PDB nasional

Laju pertumbuhan PDB industri bahan galian nonlogam

Laju pertumbuhan PDB Industri bahan galian nonlogam dihitung atas dasar harga konstan tahun 2010 yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Persen 5,85 – 6,26

Kontribusi PDB industri bahan galian nonlogam terhadap PDB nasional

Kontribusi PDB industri kimia, tekstil dan aneka dihitung dengan membandingkan nilai PDB industri bahan galian nonlogam dengan nilai PDB Nasional

Persen 0,76 - 0,78

Jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor industri bahan galian nonlogam

Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor industri bahan galian nonlogam

Juta

Orang

1,20 – 1,21

Dit. IBGNL telah menetapkan indikator kinerja sasaran strategis tahun 2017 beserta

targetnya sebagai berikut:

Page 35: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 2

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

Tabel 2.3

Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Direktorat IBGNL Tahun 2018

Sasaran Strategis/Indikator Kinerja Satuan 2018

Meningkatnya populasi industri bahan galian

nonlogam

- Jumlah unit industri bahan galian nonlogam Unit 82

- Nilai investasi PMDN dan PMA sektor industri

bahan galian nonlogam

Rp. Triliun 47,5 – 50,5

Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor

industri bahan galian nonlogam

- Kontribusi ekspor industri bahan galian nonlogam

terhadap ekspor nasional

Persen 0,589-0,590

- Produk industri bahan galian nonlogam yang

tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri

(TKDN)

Sertifikat 75

- Produktivitas dan kemampuan SDM industri bahan

galian nonlogam

Rp Juta per

Orang per

Tahun

632

Indikator kinerja sasaran strategis (IKSS) dalam perspektif pemangku kepentingan

merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Industri Bahan Galian

Nonlogam.Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS)

3.3 Kegiatan

Untuk mencapai Tujuan dan Sasaran Strategis beserta indikator kinerjanya, Dit.

IBGNL telah menyusun kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Bahan

Galian Nonlogam. Kegiatan tersebut terdiri dari 12 (dua belas) output. Setiap

output telah diarahkan untuk mendukung capaian indikator kinerja. Matriks

kegiatan secara rinci dilampirkan pada dokumen ini.

Page 36: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 1

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Secara umum Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Nonlogam Tahun

2018 telah disusun dengan mengacu pada dokumen Rencana Strategis Direktorat

Industri Bahan Galian Nonlogam Tahun 2016-2019 versi Perubahan tahun 2017-

2019. Rencana Kinerja ini akan menjadi panduan perencanaan kegiatan dan

anggaran untuk pencapaian target kinerja pada tahun 2018.

4.2 Tindak Lanjut

Dengan tersusunnya dokumen Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian

Nonlogam Tahun 2018, maka perlu ditindaklanjuti dengan langkah-langkah

berikut:

a. Menyusun program/kegiatan dan anggaran (Rencana Kegiatan dan

Anggaran/RKA) Dit. IBGNL tahun 2018 hingga disahkan menjadi Daftar Isian

Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

b. Menyusun Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dari Direktur Industri Bahan Galian

Nonlogam kepada Direktur Jenderal Industri Kimia Tekstil dan Aneka

c. Melakukan monitoring dan evaluasi atas progress pencapaian target kinerja, baik

pencapaian jangka menengah (5 tahunan) maupun jangka pendek (tahunan) dan

menyusun dokumen pelaporannya.

Page 37: RENCANA KINERJA TAHUN 2018ikft.kemenperin.go.id/wp-content/uploads/2020/04/Rencana... · 2020. 4. 6. · dokumen ini juga dimaksudkan untuk menentukan fokus perbaikan kinerja berkesinambungan

H a l a m a n | 1

Rencana Kinerja Direktorat Industri Bahan Galian Non Logam 2017