RENCANA KERJA TAHUN 2018 - bandungkab.go.id · Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas...
Transcript of RENCANA KERJA TAHUN 2018 - bandungkab.go.id · Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas...
RENCANA KERJA TAHUN 2018
(Hasil Verifikasipeda)
DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG
2017
i
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tahun
Anggaran 2018 ini, disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan sektor
Pertanian. Rencana Kerja SKPD ini memuatgambaran tentang pendahuluan, evaluasi pelaksanaan
Renja tahun sebelumnya, tujuan, sasaran, program dan kegiatan tahun rencana 2018 dan penutup
serta lampiran.
Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2018 ini didasarkan kepada :
1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021.
2. Data Statistik Pertanian Kabupaten Bandung.
3. Laporan Tahunan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pertanian Tahun 2016
4. Cascading kinerja Dinas Pertanian hasil Forum Group Discussion (FGD).
Semoga Rencana Kerja tahun 2018 ini dapat dijadikan panduan untuk melaksanakan
kegiatan agar tercapai keberhasilan pembangunan pertanian dalam menunjang pencapaian sasaran
RPJMD Kabupaten Bandung.
Soreang, Juni 2017
KEPALA DINAS PERTANIAN
KABUPATEN BANDUNG
Ir. H. A. TISNA UMARAN, MP Pembina Utama Muda
NIP. 19640923 199203 1 005
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ ii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................4
1.1. Latar Belakang ................................................................................................4
1.2. Landasan Hukum ............................................................................................5
1.3. Maksud dan Tujuan ........................................................................................6
1.4. Sistematika Penulisan ....................................................................................6
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU ..................................10
2.1. Analisis Gambaran Pelayanan SKPD ...........................................................10
2.2. Evaluasi Renja SKPD Tahun Lalu Berdasarkan Renstra SKPD ....................19
2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD .........................21
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN ..............................................22
3.1. Telaahan terhadap Ranwal RKPD ................................................................22
3.2. Perumusan Tujuan dan Sasaran ...................................................................23
3.3 Penelaahan Usulan Masyarakat ...................................................................26
3.4 Perumusan Kegiatan Prioritas .....................................................................26
3.4.1 Program Dinas berdasarkan Urusan Rutin ......................................27
3.4.2 Program dinas berdasarkan Urusan Pilihan Pertanian ....................27
BAB IV PENUTUP ..............................................................................................................32
iii
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Lampiran Halaman
1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD sampai dengan Tahun 2017
2 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2018
3 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat (Pasca FGD Kinerja)
4 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan PT Tahun 2018 dan Perkiraan Maju
Tahun 2019
5 SK Tim Penyusun Renja Dinas Pertanian Tahun 2018
6 Jadwal Penyusunan Renja Dinas Pertanian Tahun 2018
4
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Rencana Kerja Dinas Pertanian Tahun 2018 merupakan tahapan Tahun ke-3
pembangunan pertanian Kabupaten Bandung pada periode RPJMD Kabupaten Bandung
Tahun 2016-2021. Berdasarkan ketentuan pasal 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
54 tahun 2010 tentang Tahap, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Rencana Kerja SKPD yang selanjutnya
disingkat dengan Renja SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode satu
tahun. Rencana Kerja Dinas Pertanian tahun 2018 adalah dokumen perencanaan yang
memuat program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran pembangunan
UrusanPertanian tahun 2018 dalam bentuk penentuan target kinerja, kerangka regulasi dan
kerangka anggaran.
Proses penyusunan Renja Dinas Pertanian tahun 2018 dilakukan melalui beberapa
tahapan yaitu :
a. Persiapan
b. Penyusunan Rancangan awal Renja SKPD
c. Musrenbang dan verifikasi DSP usulan kecamatan
d. Pelaksanaan forum SKPD
e. Pra Musrenbang dan Musrenbang Kabupaten
f. Penyusunan Rancangan Renja SKPD
g. Perbaikan Rancangan Akhir Renja SKPD
h. Penyempurnaan dan penyesuaian Renja SKPD sesuai rekomendasi Bappeda dan RKPD
Kabupaten Bandung
i. Penetapan Renja Dinas Pertanian
Renja Dinas Pertanian tahun 2018 berisikan target kinerja yang hendak dicapai dan
penganggaran kegiatan yang dibangun dari rancangan awal SKPD berupa uraian kegiatan
yang bersifat top down (Rancangan awal SKPD) dan usulan masyarakat (DSP usulan
Kecamatan) melalui mekanisme musrenbang (bottom up). Prioritas program kegiatan
pembangunan pertanian menitikberatkan pada penyelarasan prioritas pembangunan
daerah sebagaimana dokumen RKPD pemerintah Kabupaten BandungTahun 2018.
Renja Dinas Pertanian Tahun 2018 juga diselaraskan dengan rencana pembangunan
pertanian tingkat Provinsi Jawa Barat dan Rencana Kerja Pembangunan Nasional melalui
Kementerian Pertanian Republik Indonesia yang telah ditempuh melalui mekanisme
5
perencanaan secara elektronik (RKPD online Jawa Barat, eplanning Bappenas dan
eproposal Kementan).
1.2. Landasan Hukum
a. Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
b. Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Daerah;
c. Undang-Undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
d. Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota;
e. Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
f. Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
g. Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional tahun 2010 – 2014;
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacata Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
j. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 6 tahun 2009 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;
k. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 22 tahun 2010 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat tahun 2009 – 2029;
l. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung nomor 8 tahun 2005 tentang Tatacara
Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah;
m. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kabupaten Bandung tahun 2007-2027;
n. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021;
6
o. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2016, tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2016
Nomor 12);
p. Peraturan Bupati Bandung Nomor 60 Tahun 2016 tentang Kedudukan dan Susunan
Organisasi Dinas Daerah;
q. Peraturan Bupati Bandung Nomor 94 Tahun 2016, tentang Tugas, Fungsi dan Tata
Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Bandung;
r. Peraturan Bupati Bandung Nomor 108 Tahun 2016 tentang pembentukan Unit
Pelayanan Teknis pada Pemerintahan Kabupaten Bandung.
s. Peraturan Bupati Bandung Nomor 33Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pembangunan
Daerah Tahun 2018.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian Tahun 2018 adalah
agar pelaksanaan pembangunan Urusan Pertanian lebih terarah, efektif dan terkoordinasi
antar wilayah, antar sektor serta antar lembaga pemerintahan baik Pusat, Provinsi maupun
dengan Kabupaten/Kota yang berbatasan.Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam
penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Pertanian Tahun 2018:
1. Menentukan prioritas pembangunan jangka menengah Tahun ke-3 (Renstra 2016-
2020).
2. Terwujudnya integrasi, sinkronisasidan sinergitas pembangunan pertanian antar
wilayah, antar sektor serta antar lembaga pemerintahan.
3. Terwujudnya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan evaluasi hasil pembangunan.
4. Tercapainya target pembangunan dengan menggunakan sumberdaya secara efesien,
efektif, berkeadilan dan berkelanjutan.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Renja Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tahun 2018, terdiri dari:
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mengemukakan pengertian ringkas tentang Renja SKPD, proses penyusunan Renja
SKPD.
7
1.2. Landasan Hukum
Memuat uraian tentang Undang-Undang,Peraturan Pemerintah, Peraturan
Presiden, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, Peraturan Bupati yang dijadikan
acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.
1.3. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja SKPD.
1.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja SKPD, serta susunan garis
besar isi dokumen
BAB II. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD berdasarkan kinerja
yang sudah ditetapkan dalam IKK ( Kinerja Kunci) sesuai dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah. Jenis yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi
masing-masing SKPD, serta ketentuan perundang-undangan yang terkait dengan
kinerja pelayanan. Khusus untuk Dinas Pertanian yang digunakan ialah yang
ditetapkan sendiri mengingat belum tersedianya SPM dari organisasi tingkat
provinsi maupun pusat.
2.2. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan capaian Renstra SKPD
Bab ini memuat Kajian (Review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD
tahun lalu (tahun 2016) dan perkiraan capaian tahun berjalan (Tahun 2017).
Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target perubahan Renstra SKPD
berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan Renja SKPD tahun-tahun
sebelumnya. Review terhadap rancangan awal RKPD serta penelaahan usulan
program dan kegiatan masyarakat.
2.3. Isu-isu penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Berisikan uraian mengenai :
1. Sejauhmana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan
pelayanan SKPD
2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas
dan fungsi SKPD
8
3. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk
ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang
direncanakan.
2.4. Penelaahan terhadap Rancangan Awal RKPD
Berisikan uraian mengenai:
1. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan rancangan awal RKPD dengan
analisis hasil kebutuhan
2. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan
3. Penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan catatan penting
terhadap perbedaan dengan rancangan awal RKPD
BAB III. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi
Berisikan penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan
nasional dan provinsi dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi SKPD
3.2 Perumusan Tujuan dan Sasaran
Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas perumusan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang dikaitkan dengan sasaran target
kinerja SKPD.
3.3. Penelaahan Usulan Masyarakat
Diuraikan hasil kajian terhadap program dan kegiatan yang diusulkan oleh
stakeholder (pemangku kepentingan) baik dari kelompok masyarakat, LSM,
Asosiasi, maupun SKPD lainnya.
3.4. Perumusan Kegiatan Prioritas
Berisikan penjelasan mengenai :
a. - yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan programdan
kegiatan
b. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan
c. Penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan
awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif maupun kombinasi
keduanya
d. Tabel rencana program dan kegiatan
BAB IV. PENUTUP
Berisikan uraian berupa :
9
a. Catatan penting yang perlu mendapatkan perhatian baik dalamrangka
pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan
kebutuhan
b. Kaidah- kaidah pelaksanaan
c. Rencana tindak lanjut
LAMPIRAN
10
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1. Analisis Gambaran Pelayanan SKPD
Pelayanan Dinas Pertanian dalam pelaksanaan tugasnya dititikberatkan pada pelayanan
ketahanan pangan masyarakat. Ketahanan pangan merupakan unsur terpenting dari ketahanan
nasional di bidang ekonomi dan menjadi fokus pembangunan nasional. Perwujudan ketahanan
pangan dapat dicapai melalui 4 pilar yaitu: (1) Ketersediaan pangan (produksi dan impor); (2)
Cadangan pangan nasional; (3) Penganekaragaman konsumsi pangan; dan (4) Pencegahan dan
penanggulangan masalah pangan. Ketersediaan pangan wilayah merupakan prasyarat terwujudnya
ketahanan pangan penduduk yang berfungsi menjamin pasokan pangan untuk memenuhi
kebutuhan seluruh penduduk, dari segi kuantitas, kualitas, keragaman dan keamanannya.Dalam hal
ini sebagaimana Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian perwujudan ketahanan pangan dimaksud
meliputi pilar ketersediaan pangan (produksi) serta pilar pencegahan dan penanggulangan masalah
pangan.
Dalam hal pilar ketersediaan pangan, fokus program Dinas Pertanian ditekankan pada:(1)
peningkatan sektor budidaya masyarakat pelaku usaha yang diantaranya ditunjang dengan
keberadaan UPT pada wilayah sentra budidayaserta, (2) menjaga produktivitas usaha. Di sektor
hilir, program Dinas Pertanian memfasilitasi masyarakat dalam: (1) pengembangan aneka produk
olahan dan pemasaran hasil yang secara langsung berpengaruh pada konsumsi pangan; (2)
Peningkatan mutu dan promosi produk unggulan pertanian; serta (3) Optimalisasi penyuluhan
pertanian terhadap peningkatan pendapatn petani.
Sejalan dengan hal tersebut di atas, guna menunjang ketahanan pangan, dijabarkan pada
target kinerja program kegiatan pada Dinas. Adapun kinerja tersebut tertuang pada: 1) Kinerja
Kunci (IKK); serta 2) Kinerja Utama (IKU).
Kinerja Kunci merupakan kinerja yang ditetapkan dalam upaya mengevaluasi pelayanan
pemerintah daerah yang telah diatur dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.IKK (Agregasi) yang dikelola oleh Dinas
Pertanian terdapat dalam Urusan Pertanian, yaitu berupa capaian Produktivitas Padi atau Bahan
Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar. Produktivitas yang diukur meliputi produktivitas padi,
jagung, ubi kayu dan ubi jalar, yang diperoleh dari estimasi perbandingan jumlah produksi terhadap
luas panen pada tahun bersangkutan. Capaian produktivitas pada Tahun 2016 disajikan dalam tabel
berikut:
11
No Jenis Komoditas Produksi Luas Areal Panen Produktivitas (Ton) (Ha) (Ton/Ha)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Padi 606.162 95.249 6,364
2. Jagung 77.935 11.078 7,035
3. Ubi Kayu 82.286 3.893 21,137
Pencapaian produktivitas pada Tahun 2016 ditunjang dengan pelaksanaan berbagai
program yang terintegrasi antara pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat, seperti pada
komoditas padi, perlakuan khusus serta langkah strategis dalam peningkatan produktivitas lahan
dan komoditas padi antara lain penerapan teknologi terkini baik dari segi komoditas misalnya
penggunaan benih unggul bermutu maupun tehnik penanaman atau pemanenan sehingga mampu
menurunkan persentase kehilangan hasil akibat proses panen, pasca panen dan pengolahan hasil.
Selain itu adanya Program Nasional Luas Tambah Tanam (LTT) di antaranya dapat menunjang
meningkatnya LTT Tahun 2016 sebesar 12,16% dari tahun sebelumnya.Hal lain yang
mempengaruhi keberhasilan yaitu dengan adanya musim kemarau basah yang dapat mengairi
areal pertanian mampu menopang produksi padi hingga akhir tahun.
Sebagai upaya pelayanan tersebut, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 94 Tahun 2016
tentang Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pertanian, Tupoksi Dinas Pertanian Kabupaten
Bandung adalah sebagai berikut:
1. KEPALA DINAS
Tugas Pokok:
Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merumuskan, membina,
mengendalikan, mengkoordinasikan dan mempertanggungjawabkan kebijakan dan
pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang Pertanian
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Dinas menyelenggarakan
fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup
tugasnya;
c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
2. SEKERTARIS
Tugas Pokok :
12
Sekertarismempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan
tugas – tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi
pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta
pengelolaan keuangan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Sekretaris menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan rencana kerja kesekretariatan;
b. pengumpulan dan pengolahan usulan rencana kebutuhan program Distan;
c. penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariatan;
d. penyelenggaraan pengendalian pelaksanaan kegiatan pelayanan umum dan
kepegawaian, keuangan serta perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
e. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
danpenyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Sekretariat
3. BIDANG TANAMAN PANGAN
Tugas Pokok :
Kepala Bidang Tanaman Panganmempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan
dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Tanaman Pangan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Tanaman Pangan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional Bidang Tanaman Pangan,
meliputi serealia, aneka kacang dan umbi, sarana dan perlindungan tanaman pangan
b. penyelenggaraan rencana kerja Bidang Tanaman Pangan, meliputi serealia, aneka
kacang dan umbi, sarana dan perlindungan tanaman pangan;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Bidang Tanaman
Pangan, meliputi serealia, aneka kacang dan umbi, sarana dan perlindungan tanaman
pangan.
4. BIDANG HORTIKULTURA
Tugas Pokok :
Kepala Bidang Tanaman Panganmempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan
dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Hortikultura.
13
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Hortikultura
menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional Bidang Hortikultura, meliputi
Sayuran, Buah-buahan, Bunga dan Obat-obatan, Sarana dan Perlindungan Tanaman
Hortikultura;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Hortikultura, meliputi Sayuran, Buah-buahan,
Bunga dan Obat-obatan, Sarana dan Perlindungan Tanaman Hortikultura;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Hortikultura, meliputi Sayuran, Buah-buahan, Bunga dan Obat-obatan, Sarana dan
Perlindungan Tanaman Hortikultura.
5. BIDANG PERKEBUNAN
Tugas Pokok :
Kepala Bidang Perkebunan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas – tugas di bidang Perkebunan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Perkebunan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang perkebunan, meliputi
pengembangan dan pengendalian, produksi, pasca panen usaha perkebunan;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Perkebunan, meliputi pengembangan dan
pengendalian, produksi, pasca panen usaha perkebunan;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Perkebunan, meliputi pengembangan dan pengendalian, produksi, pasca panen usaha
perkebunan
6. BIDANG PRASARANA DAN PENYULUHAN
Tugas Pokok :
Kepala Bidang Prasarana dan Penyuluhan mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di Bidang Prasarana dan Penyuluhan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Prasarana dan
Penyuluhan menyelenggarakan fungsi :
14
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Prasarana dan
Penyuluhan, meliputi prasarana, sumber daya penyuluhan dan kelembagaan serta
metoda dan informasi;
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Prasarana dan Penyuluhan, meliputi prasarana,
sumber daya penyuluhan dan kelembagaan serta metoda dan informasi;
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang Prasarana
dan Penyuluhan, meliputi seksi prasarana, seksi sumber daya penyuluhan dan
kelembagaan serta seksi metoda dan informasi;
7. BIDANG PETERNAKAN
Tugas Pokok :
Kepala Bidang Peternakan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan
mengendalikan tugas – tugas di bidang Peternakan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala Bidang Peternakan
menyelenggarakan fungsi :
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang peternakan, meliputi
Pembibitan Ternak, Pengembangan Peternakan dan Pelayanan Usaha dan Produksi
Peternakan.
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang peternakan, meliputi Pembibitan Ternak,
Pengembangan Peternakan dan Pelayanan Usaha dan Produksi Peternakan.
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja bidang
Peternakan, meliputi Pembibitan Ternak, Pengembangan Peternakan dan Pelayanan
Usaha dan Produksi Peternakan
8. BIDANG KESEHATAN HEWAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER
Tugas Pokok :
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet mempunyai tugas pokok memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang Kesehatan Hewan dan
Kesehatan Masyarakat Veteriner.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Bidang
Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner menyelenggarakan fungsi :
15
a. penyelenggaraan perumusan kebijakan teknis operasional bidang Kesehatan Hewan
dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, meliputi pengendalian dan penanggulangan
penyakit hewan, kesehatan masyarakat veteriner, sarana dan pelayanan kesehatan
hewan
b. penyelenggaraan rencana kerja bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat
Veteriner, meliputi pengendalian dan penanggulangan penyakit hewan, kesehatan
masyarakat veteriner, sarana dan pelayanan kesehatan hewan.
c. penyelenggaraan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan pelaporan capaian kinerja Bidang Kesehatan
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, meliputi pengendalian dan
penanggulangan penyakit hewan, kesehatan masyarakat veteriner, sarana dan
pelayanan kesehatan hewan.
9. UPT PENGEMBANGAN USAHA TANI
Tugas Pokok :
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
pelayanan dan pengembangan usaha tani
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Pengembangan
Usaha Tani, menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengembangan
usaha tani;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengembangan usaha tani;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi
10. UPTD PERBIBITAN TANAMAN
Tugas Pokok :
16
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
pengelolaan perbibitan tanaman.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksudKepala UPT Pembibitan
Tanaman, menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengelolaan
perbibitan tanaman;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengelolaan perbibitan tanaman;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
.
11. UPTD PERBIBITAN TERNAK
Tugas Pokok :
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
pengelolaan perbibitan ternak.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Perbibitan Ternak,
menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengelolaan
perbibitan ternak;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengelolaan perbibitan ternak;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
12. UPTD RUMAH POTONG HEWAN RUMINANSIA DAN UNGGAS
Tugas Pokok :
17
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan ruminansia dan unggas
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Rumah Potong
Hewan Ruminansia dan Unggas, menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pelayanan dan
pengendalian rumah potong hewan ruminansia dan unggas;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan ruminansia dan unggas;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
13. UPTD PASAR HEWAN
Tugas Pokok :
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
pengelolaan pasar hewan.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Pasar Hewan,
menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengelolaan pasar
hewan;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengelolaan pasar hewan;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi
14. UPTD PUSAT KESEHATAN HEWAN DAN LABORATORIUM
Tugas Pokok :
18
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang
pengelolaan pusat kesehatan hewan dan laboratorium.
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Puskeswan dan
Laboratorium, menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan dan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengelolaan pusat
kesehatan hewan dan laboratorium;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengelolaan pusat kesehatan hewan dan laboratorium;
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
15. UPT PELAKSANA PROGRAM PENYULUHAN
Tugas Pokok :
memimpin, merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan
melaporkan pelaksanaan program dan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang bidang
pengendalian program penyuluhan;
Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Kepala UPT Pelaksana Program
Penyuluhan , menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulandan pengolahan bahan penyusunan rencana operasional pembinaan,
pengembangan dan pengendalian terhadap pelaksanaan program pengendalian
program penyuluhan;
b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan serta pengendalian terhadap pelaksanaan
program pengendalian program penyuluhan
c. pelaksanaan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi; dan
d. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta capaian kinerja sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
19
2.2. Evaluasi Renja SKPD Tahun Lalu Berdasarkan Renstra SKPD
Sebagai upaya pencapaian pelayanan Dinas Pertanian yang tertuang dalam IKK dan IKU
sebagaimana uraian di atas, yang dijabarkan ke dalam kinerja sasaran, melalui pelaksanaan
Program Kerja dinas. Guna pencapaian sasaran tersebut ditunjang dengan pelaksanaan 11 Program
kerja dinas. Masing-masing program bersifat khas dan terukur, dimana keberhasilan capaian dapat
dianalisis berdasarkan capaian - pada tahun tertentu terhadap target yang telah ditetapkan dalam
Rencana Strategis Dinas Pertanian Tahun 2016-2020.Hasil evaluasi capaian Program pada Tahun
2016 terhadap target RenstraDinas Pertanian diuraikan dalam tabel berikut:
Sasaran Urusan Pemerintah
Daerah dan Program Kinerja Program
Target Capaian Kinerja Renstra
SKPD pada Tahun 2020
Realisasi s/d
Tahun 2016
Tingkat Capaian terhadap Renstra
(%)
1 2 3 4 5 6
Persentase kelompok tani terbina
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Persentase kelompok tani yang naik kelas
(kelompok) 240 100 41,67
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan
Persentase Penyuluh Pertanian yang Naik Jabatan Fungsional
(%) 104,05 10,22 9,82
Tercapainya produksi pertanian
Program Peningkatan ketahanan pangan pertanian/ perkebunan
Produktivitas komoditas Pangan Utama
a. Produksi Padi (Ton) 2.849.631 606.162 21,27
b. Produksi Jagung (Ton) 180.891 77.935 43,08
c. Produksi Ubi Kayu (Ton) 437.275 82.286 18,82
Peningkatan penerapan teknologi pertanian/ perkebunan
Persentase Peningkatan Indeks Pertanaman (IP) (kumuatif)
(%) 11,65 2,31 19,83
Program Peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Jumlah produksi komoditas hortikultara
(Ton) 1.749.791 321.706 18,39
Meningkatnya promosi dan mutu hasil produksi pertanian
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
Jumlah unit pasca panen dan pengolahan hasil
(Unit) 70 8 11,43
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan
Persentase Sarana Prasarana dan operasional Pemasaran Pengolahan Promosi Hasil Ternak (eksisting) (%)
% 87,5 36,5 41,71
Program Penjaminan Produk Asal Hewan/Ternak
Persentase produk asal hewan HAUS
% 2,5 1,47 58,80
Jumlah populasi ternak
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
Persentase status kesehatan hewan (kumulatif)
% 304,5 74,6 24,50
20
Sasaran Urusan Pemerintah
Daerah dan Program Kinerja Program
Target Capaian Kinerja Renstra
SKPD pada Tahun 2020
Realisasi s/d
Tahun 2016
Tingkat Capaian terhadap Renstra
(%)
1 2 3 4 5 6
Program peningkatan produksi hasil peternakan
Jumlah produksi produk peternakan (Daging, Telur dan susu)
(Ton) 536.404 145.965 27,21
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
Persentase Kelompok Dalam Pemanfaatan Teknologi Peternakan
% 5,45 0,10 1,82
Berdasarkan data tersebut di atas dapat diketahui bahwa pencapaian indikator tertinggi
diperoleh pada indikator persentase status kesehatan hewan sebesar 58,80%. Status peningkatan
kesehatan hewan merupakan angka yang diperoleh dari perhitungan persentase penyakit yang
dilakukan penanggulangan atau pelayanan oleh bidang kesehatan hewan maupun oleh UPTD
Puskeswan serta masyarakat relawan yang terlibat pada tingkat desa.Meskipun capaiannya sudah
melebihi target (Tahun pertama Renstra), namun peranannya sangat penting dalam menunjang
keberlangsungan budidaya peternakan di masyarakat, sehingga pelaksanaan program ini ke depan
perlu dipertahankan, bahkan harus dapat lebih menjangkau ke seluruh wilayah kabupaten.
Adapun faktor pendorong tingginya capaian tersebut ditunjang dengan optimalnya
pelaksanaan kegiatan di antaranya pengendalian dan pencegahan melalui vaksinasi PHMS: AI/ND,
Rabies, Brucellosis,dan pengawasan lalulintas ternak. Selain itu capaian ini juga didukung oleh
beberapa diantaranya:
- Adanya bantuan berupa vaksin dan sarana penangulangan penyakit dari pemerintah provinsi
Jawa Barat melalui Dinas Peternakan.
- Fasilitasi pelayanan, peralatan, sarana dan prasarana kesehatan hewan dari pemerintah
Kabupaten Bandung melalui Dinas peternakan dan Perikanan
- Adanya petugas tambahan/ partisipasi dari masyarakat desa dengan petugas bantuan dari
Kementrian Pertanian untuk penanganan penyakit dilapangan
Adapun capaian indikator program terendah terdapat pada Persentase kelompok dalam
pemanfaatan teknologi peternakan sebesar 1,82%. Perhitungan indikator ini didasarkan pada
berapa banyak kelompok yang difasilitasi dalam pemanfaatan teknologi peternakan tepat guna
terhadap jumlah keseluruhan kelompok tani di Kabupaten Bandung.Pada Tahun 2016 fasilitasi
teknologi peternakan kepada kelompok tani sangat terbatas, dan tidak sesuai dengan yang
ditargetkan.Hal tersebut merupakan salah satu dari dampak belum adanya payung hukum
21
terhadap pemberian hibah barang kepada kelompok tani, sebagaimana yang diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Secara rinci evaluasi pelaksanaan renja SKPD sampai dengan Tahun 2017 disajikan dalam
lampiran.
2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Ketersediaan luas areal pertanian tersebut merupakan absolute advantage bagi Kabupaten
Bandung yang berpotensi sebagai sektor unggulan. Sebagai upaya pengembangan sektor
pertanian Kabupaten Bandung kedepan, dilakukan identifikasi terhadap persoalan sektor pertanian
beserta penyebab permasalahannya. Berdasarkan hasil kajian, persoalan utama dalam sektor
pertanian di Kabupaten Bandung yaitu belum adanya jaminan mengenai kuantitas, kualitas produk
pertanian di pasar. Jika dikaji lebih rinci, persoalan tersebut timbul akibat beberapa , baik dalam
proses produksi maupun dalam proses distribusi produk pertanian.
Dalam proses produksi, rendahnya produktivitas pertanian kemungkinan besar diakibatkan
oleh rendahnya pengetahuan petani mengenai penguasaan teknologi pertanian serta pengetahuan
terhdap pola dan waktu tanam. Selain daripada itu, belum meratanya penggunaan bibit unggul dan
pupuk berkualitas dapat pula menjadi penyebab. Pada intinya, hal ini perlu diantisipasi dengan
intensifikasi penyuluhan dan pelatihan oleh pemerintah daerah terhadap petani.
Berdasarkan permasalah utama di sektor pertanian tersebut, isu-isu strategis dan mendasar
yang harus tertangani dan esensial untuk menunjang terciptanya pembangunan pertanian dan
kehutanan yang berkelanjutan, memiliki competitiveness dan comparativeness adalah (1) identifikasi
dan penguatan potensi sumberdaya lokal; (2) menciptakan kemitraan dan konsolidasi yang solid di
antara para pelaku usaha, stakeholders dan pemerintahan; (3) peningkatan kualitas dan kuantitas
yang konsisten, berkelanjutan melalui penerapan teknologi dan SOP; serta (4) membangun
infrastruktur dasar pembangunan pertanian dan kehutanan. Selain itu, penguatan kelembagaan
dinas, aparatur dan institusi, menjadi isu strategis yang harus secara konsisten ditinggkatkan,
sehingga cepat tanggap, informatif, regulatori dan fasilitatori.
22
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1. Telaahan terhadapRanwal RKPD
Rancangan awal (Ranwal) RKPD merupakan tahapan awal dari proses perencanaan
pembangunan tahunan daerah. Ranwal RKPD Kabupaten Bandung Tahun 2018 di dalamnya
terdapat rancangan pembangunan Perangkat Daerah di antaranya Dinas Pertanian.
Di dalam Ranwal RKPD, telah disusun rencana program kegiatan Dinas Pertanian Tahun
2018 yang diinput melalui RKPD online yang mengacu pada Rencana pelaksanaan program
kegiatan tahun ke-dua periode Renstra Dinas Pertanian Tahun 2016-2020. Sejalan dengan
perkembangan kebijakan, proses penghimpunan usulan kegiatan kewilayahan (Musrenbang) dan
proses perbaikan kinerja melalui FGD Cascading Kinerja Dinas Pertanian, maka dilakukan telaahan
Ranwal Renja SKPD berdasarkan kebutuhan, sehingga terdapat perubahan Ranwal yang significant
baik jumlah anggaran, pergeseran/penambahan kegiatan maupun perubahan indikator
program/kegiatan. Berikut gambaran umum perubahan Ranwal Renja Dinas Pertanian beserta
analisis kebutuhannya:
Uraian Urusan Ranwal Renja SKPD Hasil Analisis Kebutuhan
Jumlah Program dan Kegiatan
Rutin Jumlah Program sebanyak 5 Jumlah kegiatan sebanyak 26.
Tidak berubah
Pilihan Jumlah Program 11 Jumlah kegiatan sebanyak 48.
Jumlah Program 11, Jumlah kegiatan sebanyak 56.
Jumlah Anggaran Rutin Rp.3.602.369.396,- Rp.4.002.369.396,-
Program SKPD Rp.14.339.575.096 Rp.16.021.225.411,-
Kewilayahan - Rp.9.025.244.608,-
Total Rp.17.941.944.494,- Rp.29.048.839.415,-
Pada tabel di atas terlihat berdasarkan hasil analisis kebutuhan terdapat perubahan jumlah
kegiatan pada Program Pilihan Pertanian, dari 48 kegiatan menjadi 56 kegiatan. Perubahan
tersebut sebagai dampak dari adanya perbaikan kinerja/Hasil FGD Cascading Kinerja Dinas
Pertanian, seperti kegiatan semula (Ranwal Renja SKPD) dengan melihat indikator yang
ditetapkan, berdasarkan hasil cascading kinerja tersebut harus dipindahkan menjadi bagian dari
Program lainnya agar selaras dengan indikator program dan indikator sasaran dinas. Secara Rinci
Review terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2018, tersaji dalam lampiran (Judul Lampiran:
Review terhadap Awal RKPD Tahun 2018).
.
23
3.2. Perumusan Tujuan dan Sasaran
Proses pembangunan pertanian tidak terlepas dari program pembangunan pemerintah
Kabupaten Bandung. Tahun 2016 merupakan tahun awal pembangunan pada rencana jangka
menengah Kabupaten Bandung yaitu tahun 2016-2021. Sebagai panduan dalam pelaksanaan
kegiatan dalam jangka waktu menengah maka disusun Renstra Tahun 2016-2021 sesuai dengan
yang diamanatkan dalam peraturan maupun perundang-undangan.Tujuan dari penyusunan Renstra
itu sendiri ialah sebagai acuan pelaksanaan kebijakan dan bahan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pada dinas-dinas yang menangani Urusan Pertanian.
Berdasarkan peraturan perundangan yang baru maka Visi dan Misi hanya dibuat pada level
kepala daerah (Kabupaten/Kota), sehingga Dinas Pertanian juga menggunakan Visi Misi Kepala
daerah terpilih yaitu:
Visi : Memantapkan Kabupaten Bandung yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing, melalui Tata
Kelola Pemerintahan yang Baik dan Pemantapan Pembangunan Perdesaan, Berlandaskan
Religius, Kultural dan Berwawasan Lingkungan’.
Misi : 1. Misi Pertama : Meningkatkan kualitas dan cakupan layanan pendidikan
2. Misi Kedua : Mengoptimalkan kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan
3. Misi Ketiga : Mewujudkan pembangunan infrastruktur yang terpadu tata ruang wilayah
dengan memperhatikan aspek kebencanaan
4. Misi Keempat : Meningkatkan Kesejahteraan Sosial Masyarakat
5. Misi Kelima : Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan
kompetitif
6. Misi Keenam : Meningkatkan Kelestarian Lingkungan Hidup
7. Misi Ketujuh : Meningkatkan Kemandirian Desa
8. Misi Kedelapan : Meningkatkan reformasi birokrasi
9. Misi Kesembilan : Meningkatkan Kemanan dan Ketertiban Wilayah
Dalam melaksanakan Tugas dan Fungsinya, Dinas Pertanian menunjang pelaksanaan Misi
kelima Bupati Bandung, yaitu “Menciptakan Pembangunan Ekonomi yang memiliki keunggulan
kompetitif”.
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan
yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan ukuran keberhasilan
dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Sebagaimana hasil evaluasi terhadap
24
IKU yang telah tersusun oleh Perangkat Daerah, Sekretariat Daerah memfasilitasi Perangkat
Daerah melalui Bimbingan Teknis Cascading Kinerja sebagai upaya perbaikan penetapan kinerja
Perangkat Daerah, agar dapat sejalan dengan tujuan dan sasaran RPJMD.
Perubahan IKU Dinas Pertanian Kabupaten Bandung sebelum dan setelah Review
sebagaimana Review Renstra Dinas Pertanian Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Tujuan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung sebelum dan setelah Review
Tujuan Sebelum Tujuan Setelah Review
Meningkatkan daya saing perekonomian
Kabupaten Bandung sebagai upaya
optimalisasi kontribusi sektor ekonomi
terhadap pembangunan daerah
Meningkatnya ketersediaan pangan,
promosi dan mutu produk sebagai upaya
peningkatan pendapatan petani
Meningkatnya Kapasitas dan kapabilitas
ASN Internal Dinas
Tabel 2. Sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Bandung sebelum dan setelah Review
Sasaran Sebelum Sasaran Setelah Review
Tercapainya Kondisi Ketahanan Pangan Tercapainya produksi pangan
Meningkatnya daya saing komoditas
pertanian
Meningkatnya promosi dan mutu hasil
produksi pertanian
Meningkatnya kesejahteraan petani Meningkatnya Penyuluhan Pertanian
- Meningkatnya Tata Kelola Pemerintahan
Tabel 3. Kinerja Utama Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 sebelum dan setelah Review
Sebelum FGD Setelah Review
Persentase ketersediaan pangan utama Jumlah produksi pertanian
Jumlah populasi ternak
Jumlah komoditas pertanian yang memiliki
daya saing berskala nasional
Persentase peningkatan pasca panen
produk unggulan pertanian
Jumlah Kelompok Tani Kelas Utama Persentase kelompok tani terbina
- Nilai AKIP
- Persentase asset dalam kondisi baik
25
Untuk lebih jelas, keterkaitan antara Tujuan dan Sasaran sebagaimana RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2016-2021 dengan Tujuan dan Sasaran
Dinas Pertanian, digambarkan dalam bagan berikut:
26
3.3 Penelaahan Usulan Masyarakat
Usulan program dan kegiatan masyarakat melalui Musrenbang 2017 dilaksanakan dengan
mekanisme RKPD online. Berbagai usulan masyarakat mulai dari tingkat desa diproses secara
online dan dijaring pada tingkat kecamatan (Musrenbang Kecamatan) dan tahapan penyelarasan
tingkat kabupaten (Forum SKPD lingkup Dinas). Musrenbang Tahun 2017 terdapat perbaikan
mekanisme, dimana pagu maksimal kecamatan pada setiap SKPD sudah ditentukan, sehingga
pembahasan usulan akan lebih baik sesuai dengan DSP usulan kecamatan dengan pagu yang
umumnya sesuai dengan yang ditetapkan. Demikian pula dengan proses musrenbang, Kriteria
Teknis dari SKPD sudah disosialisasikan pada awal proses Musrenbang, namun demikian masih
banyak usulan masyarakat yang tidak mengacu pada kriteris teknis tersebut. Sehingga pada saat
Musrenbang Kecamatan, dilakukan diskusi antara Tim Musrenbang Kabupaten (perwakilan SKPD)
dengan delegasi desa agar sesuai dengan kriteria teknis. Penyelarasan akhir DSP Kecamatan
dilakukan pada saat Forum SKPD dan pra Musrenbang.
Dari hasil proses Musrenbang tahun 2017 tersebut terdapat 712 DSP usulan desa dengan
nilai sebesar Rp 25.402.509.420,-, kemudian disaring di tingkat kecamatan menjadi DSP Kecamatan
sebanyak 438 usulan dengan nilai Rp 9.132.985.508,-, serta hasil penyelarasan pada Forum SKPD
dan pra Musrenbang terdapat 398usulan masyarakat (wilayah) yang disetujui dengan nilai
Rp.9.025.244.608,-. Dari Pagu maksimal kecamatan sebesar Rp.9.277.325.508,- terdapat sisa
anggaran hasil verifikasi usulan sebesar Rp.252.080.900,- dan disepakati untuk dimasukkan ke
dalam Renja SKPD sebagaimana kebutuhan masing-masing kecamatan. Sehingga secara umum
seluruh pagu kewilayahan dapat terakomodir di dalam Renja Dinas Pertanian. Secara rinci
penelaahan usulan masyarakat diuraikan dalam Lampiran (Judul Lampiran: Penelaahan Usulan
Program dan Kegiatan Masyarakat (Pasca FGD Kinerja) pada Dinas Pertanian Kabupaten Bandung
Tahun 2018).
Selanjutnya usulan yang disetujui tersebut secara sistematis sudah merupakan bagian dari
Renja SKPDhasil verifikasi yang merupakan hasil penggabungan kegiatan SKPD (Topdown) dan
usulan masyarakat hasil musrenbang (bottom up). Uraian usulan kegiatan sebagaimana terdapat
pada lampiran 1. Di sisi lain terdapat 40 usulan masyarakat yang belum dapat diakomodir
(Lampiran 5).
3.4 Perumusan Kegiatan Prioritas
Sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2011, pelaksanaan program
dan kegiatan pada Dinas Pertanian terbagi ke dalam 2 urusan, yaitu Urusan Wajib pada setiap SKPD
27
dan Urusan Pilihan Pertanian. Perumusan kegiatan prioritas juga mempertimbangkan hasil Review
terhadan Ranwal Renja SKPD sebagaimana telah dibahas di dalam Sub Bab sebelumnya.
3.4.1 Program Dinas berdasarkan Urusan Rutin
Program yang berkaitan dengan Urusan Rutin ini ditujukan untuk meningkatkan
kinerja aparatur melalui optimalisasi operasional perkantoran, fasilitasi sarana prasarana
kantor guna meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan prima terhadap masyarakat.
Adapun rencana program urusan wajib yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian pada
Tahun Anggaran 2018 sebanyak 5 program dan 25 kegiatan dengan rincian sebagai berikut:
a. Program pelayanan administrasi perkantoran (15 kegiatan).
b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur (6 kegiatan)
c. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur (1 kegiatan)
d. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
(3 kegiatan).
3.4.2 Program dinas berdasarkan Urusan Pilihan Pertanian
Program prioritas pada Urusan Pilihan Pertanian terdapat 11 Program yang meliputi
55 kegiatan, dengan uraian sebagai berikut
1) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
Program ini dilaksanakan dalam menunjang peningkatan kapasitas kelompok tani,
berdasarkan peningkatan kelas kelompoknya. Program ini dijabarkan ke dalam 4
kegiatan utama, yaitu:
a. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis
b. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis
c. Peningkatan kemampuan lembaga petani
d. Pembinaan, Pengendalian dan Pengembangan Pertanian Wilayah UPTD Pelaksana
Program Penyuluhan. Mengingat wilayah cakupan yang meliputi 8 wilayah UPT
Pelaksana Program Penyuluhan, untuk efektifitas pelaksanaan kegiatan diusulkan
dikembangkan menjadi 8 kegiatan baru, disesuaikan dengan karakteristik dan
potensi pada masing-masing UPT.
2) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan)
Program peningkatan ketahanan pangan merupakan program yang bertujuan untuk
mencapai kondisi ketahanan pangan. Melaui kegiatan ini diharapkan produksi tanaman
pangan utama yaitu padi, jagung dan ubi kayu melebihi target yang ditetapkan.
Program ini dijabarkan ke dalam 5 kegiatan utama, yaitu :
a. Penyusunan database potensi produksi pangan
28
b. Pengembangan intensifikasi tanaman padi, palawija
c. Pengembangan diversifikasi tanaman
d. Pengembangan perbenihan/perbibitan
e. Peningkatan produksi, produktivitas, dan mutu produk perkebunan, produk
pertanian.
3) Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan merupakan
program yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran/promosi produk pertanian
dan penerapan teknologi pasca panen. Dengan adanya pemasaran/promosi produk
pertanian dan penerapan teknologi pasca panen diharapkan dapat meningkatkan nilai
jual dari produk pertanian/perkebunan. Program ini dijabarkan ke dalam 8 kegiatan
utama, yaitu :
a. Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggul daerah
b. Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasil hortikultura masyarakat
yang akan dipasarkan
c. Promosi komoditas perkebunan unggulan
d. Peningkatan mutu dan keamanan pangan
e. Pasca panen produk perkebunan
f. Kontes ternak dan apresiasi pembudidaya peternakan
g. Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
h. Pengolahan hasil perkebunan
4) Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan merupakan program
yang bertujuan untuk meningkatakan optimalisasi penggunan teknologi
pertanian/perkebunan. Melalui program ini diharapkan produksi produk
pertanian/perkebunan dapat meningkat dan melebihi target. Program ini dijabarkan
kedalam 3 kegiatan utama, yaitu :
a. Pengadaan sarana dan prasarana teknologi pertanian tepat guna.
b. Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana teknologi pertanian tepat guna
c. Monitoring, evaluasi dan pelaporan
5) Peningkatan produksi pertanian/perkebunan
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan merupakan program yang
bertujuan untuk meningkatan produksi non-pangan utama yaitu produk perkebunan
29
dan hortikultura. Melalui program ini diharapkan dapat mencapai kondisi ketahanan
pangan ( perkebunan dan hortikultura). Program ini dijabarkan kedalam 13 kegiatan
utama yaitu :
a. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
b. Pengembangan bibit unggul pertanian/perkebunan
c. Penyediaan sarana produksi pertanian/perkebunan
d. Pengembangan hortikultura pada lahan kering
e. Penelitian dan pengembangan sumberdaya hortikultura
f. Pengendalian komoditas perkebunan
g. Pengembangan budidaya sayuran
h. Pengembangan budidaya buah-buahan
i. Pengembangan budidaya tanaman obat
j. Pengembangan budidaya florikultur
k. Pengembangan tanaman perkebunan tahunan dan penyegar
l. Pengembangan tanaman perkebunan semusim dan rempah
m. Pengembangan perbibitan tanaman hortikultura dan perkebunan.
6) Program pemberdayaan penyuluh pertanian/ perkebunan lapangan
Program pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan merupakan
program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas penyuluh
pertanian/perkebunan. Dengan adanya peningkatan kapasitas diharapkan dapat
meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pertanian. Program ini dijabarkan
kedalam 4 kegiatan utama yaitu :
a. Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
b. Peningkatan kesejahteraan tenaga penyuluh pertanian/perkebunan
c. Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan
d. Pelatihan dan bimbingan pengoperasian teknologi peternakan tepat guna.
7) Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak.
program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak merupakan program
yang bertujuan untuk pengendalian ancaman penyakit hewan menular seperti
anthrax, rabies, brucellosis, dan flu burung yang dapat mempengaruhi produksi dan
produktivitas ternak. Program ini dijabarkan dalam 5 kegiatan utama yaitu :
- Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
- Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik
30
- Pengawasan perdagangan ternak antar daerah
- Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium
- Peningkatan sarana prasarana pelayanan kesehatan hewan
8) Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Program peningkatan produksi hasil peternakan merupakan program yang bertujuan
untuk peningkatan kualitas dan potensi pelayanan UPTD Perbibitan Ternak dalam
peningkatan penyediaan bibit ternak unggul untuk mendorong peningkatan populasi
ternak serta produksi daging dan telur. Program ini dijabarkan dalam 5 kegiatan utama
yaitu :
a. Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
b. Pembibitan dan perawatan ternak
c. Pengembangan agribisnis peternakan
d. Pengembangan kawasan peternakan
e. Penyusunan data satatistik dan informasi peternakan.
9) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan bertujuan untuk
meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengembangan pengolahan dan
pemasaran hasil produk peternakan melalui peningkatan kemampuan/pengetahuan
masyarakat dalam pengolahan dan manajemen pasca panen, kemitraan serta promosi
atas hasil produk peternakan unggulan daerah. Melalui program ini diharapkan dapat
meningkatkan mutu produk dan diversifikasi usaha.Program ini dijabarkan dalam 3
kegiatan utama yaitu :
a. Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan
b. Pengembangan pemasaran dan pengolahan hasil produksi peternakan
c. Pelayanan pasar hewan
10) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan bertujuan untuk optimalisasi
penerapan teknologi peternakan tepat guna. Melalui program ini diharapkan dapat
mendorong peningkatan penggunaan teknologi peternakan serta peran serta
masyarakat dalam penanganan limbah peternakan dan penggunaan biogas yang pada
akhirnya dapat meningkatkan produktivitas usaha peternakan.Program ini dijabarkan
dalam 1 kegiatan, antara lain :
a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna
11) Program Penjaminan Produk Asal Hewan/Ternak
31
Program penjaminan produk asalh hewan/ternak bertujuan untuk meningkatkan
pengawasan Mutu Produk Asal Hewan (PAH) dan penyediaan produk peternakan yang
Halal Aman Utuh dan Sehat. Program ini dijabarkan dalam 5 kegiatan utama, yaitu :
a. Pengawasan dan Pembinaan Penerapan Kesmavet dan Kesrawan
b. Pelayanan rumah potong hewan
c. Penyusunan legislasi rancangan peraturan perundang-undangan
keswan/kesmavet/kesrawan
d. Peningkatan sarana prasarana RPHU
e. Pengendalian ruminansia betina produktif.
Pemilihan Program dan Kegiatan sudah berdasarkan kebutuhan untuk pelaksanaan
pembangunan dalam pencapaian Tujuan dan Sasaran Dinas Pertanian Kabupaten Bandung dengan
alokasi anggaran yang telah ditetapkan dalam RKPD (Lampiran: Rumusan Rencana Program dan
Kegiatan PD Tahun 2018 dan Perkiraan Maju Tahun 2019). Alokasi Anggaran APBD Kabupaten
Bandung yang digunakan untuk pelaksanaan program kegiatan berdasarkan RKPD Kabupaten
Bandung Tahun 2018 sebesar Rp.29.048.839.415,-. Adapun rincian pagu indikatif Tahun Anggaran
2018 adalahsebagai berikut:
1. Urusan Rutin dengan Pagu anggaran sebesar Rp.4.002.369.396,-
2. Urusan Pilihan Pertanian dengan Pagu anggaran sebesar Rp.25.046.470.019,- yang terdiri dari:
- Pagu Sektoral sebesar Rp.16.021.225.411,-
- Pagu Kewilayahan sebesar Rp.9.025.244.607,-
32
BAB IVPENUTUP
Rencana Kerja (Renja) tahun 2018 disusun melalui proses tahapan yang cukup panjang
mulai dari musrenbang desa/kelurahan, musrenbang kecamatan sampai musrenbang Tingkat
Kabupaten dalam rangka memperoleh keterpaduan dan sinkronisasi di dalam pelaksanaan kegiatan
yang telah di rencanakan. Dinas Pertanian Kabupaten Bandung bersama dengan DPRD, seyogianya
memperhatikan konsistensi antara Renja tahun 2018 dengan alokasi anggaran dalam RAPBD
Kabupaten Bandung Tahun Anggaran 2018.
Berkaitan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah dan
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dengan Daerah , dalam pelaksanaan kegiatan yang sangat strategis dan tidak mampu dilaksanakan
oleh Kabupaten, karena keterbatasan dana atau menyangkut kaitan kegiatan antar Kabupaten,
maka perlu diusulkan kepada Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Pusat.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas pelaksanaan program-program pembangunan di
daerah, perlu dilakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program di masing-masing bidang
Tahun 2018 yang akan didanai oleh APBD. Untuk itu Dinas berkewajiban menyampaikan laporan
kinerja pelaksanaan program pembangunan setiap Triwulan kepada Bupati melalui Bappeda
Kabupaten Bandung. Selanjutnya, keseluruhan hasil pemantauan dan evaluasi tersebut menjadi
bahan penyusunan RKPD Tahun berikutnya. Selain hal tersebut jika dalam proses pelaksanaan
kegiatan Dinas Pertanian pada tahun 2018 diperlukan perubahan dan revisi, maka akan
dilaksanakan dengan memperhatikan aturan yang berlaku.