Rencana Kerja & Syarat2 (RKS)

45
Halaman 1 Spesifikasi Teknis ----------------------------------------------------------------------------------------------- Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) PASAL 1 STANDAR RUJUKAN 1) SNI 03- 2847-2002, Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung. 2) SNI S-05-1989-F, Standar spesifikasi bahan bangunan bagian A (bahan bangunan bukan besi/baja). 3) SNI S-05-1989-F, Standar spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari besi/baja). 4) SNI 03 2492 1991, Metode pengambilan benda uji beton inti 5) SNI 03-1726-1989, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk rumah dan gedung. 6) SNI 03-1727-1989-F, Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan gedung. 7) SNI 03-1974-1990, Metode pengujian kuat tekan beton. 8) JIS A 1106 (1999), Method of test for flexural strength of concrete, 9) SNI 03-2458-1991, Metode pengujian pengambilan contoh untuk campuran beton segar. 10) SNI 03-2492-1991, Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di laboratorium. 11) SNI 03-2834-1992, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal. 12) SNI 03-3403-1991-03, Metode pengujian kuat tekan beton inti pemboran. 13) SNI 03-3403-1994, Metode pengujian kuat tekan beton inti. 14) SNI 03-4433-1997, Spesifikasi beton siap pakai. 15) SNI 03-4810-1998, Metode pembuatan dan perawatan benda uji di lapangan. 16) SNI 07-0722-1989, Baja canai panas untuk konstruksi umum. 17) SNI 07-3014-1992, Baja untuk keperluan rekayasa umum. 18) SNI 07-3015-1992, Baja canai panas untuk konstruksi dengan pengelasan. 19) SNI 15-2049-1994, Semen portland.

Transcript of Rencana Kerja & Syarat2 (RKS)

  • Halaman 1 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

    PASAL 1

    STANDAR RUJUKAN

    1) SNI 03- 2847-2002, Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan

    gedung.

    2) SNI S-05-1989-F, Standar spesifikasi bahan bangunan bagian A (bahan

    bangunan bukan besi/baja).

    3) SNI S-05-1989-F, Standar spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan

    bangunan dari besi/baja).

    4) SNI 03 2492 1991, Metode pengambilan benda uji beton inti

    5) SNI 03-1726-1989, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk rumah

    dan gedung.

    6) SNI 03-1727-1989-F, Tata cara perencanaan pembebanan untuk rumah dan

    gedung.

    7) SNI 03-1974-1990, Metode pengujian kuat tekan beton.

    8) JIS A 1106 (1999), Method of test for flexural strength of concrete,

    9) SNI 03-2458-1991, Metode pengujian pengambilan contoh untuk campuran

    beton segar.

    10) SNI 03-2492-1991, Metode pembuatan dan perawatan benda uji beton di

    laboratorium.

    11) SNI 03-2834-1992, Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal.

    12) SNI 03-3403-1991-03, Metode pengujian kuat tekan beton inti pemboran.

    13) SNI 03-3403-1994, Metode pengujian kuat tekan beton inti.

    14) SNI 03-4433-1997, Spesifikasi beton siap pakai.

    15) SNI 03-4810-1998, Metode pembuatan dan perawatan benda uji di

    lapangan.

    16) SNI 07-0722-1989, Baja canai panas untuk konstruksi umum.

    17) SNI 07-3014-1992, Baja untuk keperluan rekayasa umum.

    18) SNI 07-3015-1992, Baja canai panas untuk konstruksi dengan pengelasan.

    19) SNI 15-2049-1994, Semen portland.

  • Halaman 2 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    20) Pd T-14-2003, Pedoman Konstruksi dan bangunan - Perencanaan

    perkerasan jalan beton semen.

    21) ASTM A 184M, Standar spesifikasi untuk anyaman batang baja ulir yang

    difabrikasi untuk tulangan beton bertulang.

    22) ASTM A 242M, Standar spesifikasi untuk baja struktural campuran rendah

    mutu tinggi.

    23) ASTM A 36M-94, Standar spesifikasi untuk baja karbon stuktural.

    24) ASTM A 496-94, Standar spesifikasi untuk kawat baja untuk beton

    bertulang.

    25) ASTM A 615M, Standar spesifikasi untuk tulangan baja ulir dan polos gilas

    untuk beton bertulang

    26) ASTM C78, Test method for flexural strength of concrete (Using simple

    beam with three-point loading)

    27) ASTM A 616M-96a, Standar spesifikasi untuk rel baja ulir dan polos untuk,

    bertulang termasuk keperluan tambahan S1.

    28) ASTM A 617M, Standar spesifikasi untuk serat baja ulir dan polos untuk

    beton bertulang.

    29) ASTM A 645M-96a, Standar spesifikasi untuk baja gilas ulir and polos -

    Tulangan baja untuk beton bertulang.

    30) ASTM A 82, Standar spesifikasi untuk kawat tulangan polos untuk

    penulangan beton.

    31) ASTM C 1017, Standar spesifikasi untuk bahan tambahan kimiawi untuk

    menghasilkan beton dengan kelecakan yang tinggi.

    32) ASTM C 109, Metode uji kuat tekan untuk mortar semen hidrolis.

    33) ASTM C 109-93, Standar metode uji kuat tekan mortar semen hidrolis

    (menggunakan benda uji kubus 50 mm).

    34) ASTM C 31-91, Standar praktis untuk pembuatan dan pemeliharaan benda

    uji beton di lapangan.

    35) ASTM C 33-93, Standar spesifikasi untuk agregat beton.

    36) ASTM C 39-93a, Standar metode uji untuk kuat tekan benda uji silinder

    beton.

  • Halaman 3 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    37) ASTM C 42-90, Standar metode pengambilan dan uji beton inti dan

    pemotongan balok beton.

    38) ASTM C 494, Standar spesifikasi bahan tambahan kimiawi untuk beton.

    39) ASTM C 595, Standar spesifikasi semen blended hidrolis.

    40) ASTM C 685, Standar spesifikasi untuk beton yang dibuat melalui

    penakaran volume dan pencampuran menerus.

    41) ASTM C 94-94, Standar spesifikasi untuk beton jadi.

    PASAL 2

    PEKERJAAN PERSIAPAN

    Lingkup pekerjaan persiapan adalah pembersihan lahan. Kontraktor pelaksana

    diwajibkan menyingkirkan/membuang pohon, semak-perdu, rumput yang ada di

    atas permukaan areal yang akan dikerjakan/ditata, termasuk membuang sisa-sisa

    akar tanaman yang dipindahkan/ditebang dan batu-batuan/puing-puing yang

    tersisa akibat pekerjaan bongkaran dan dibuang ke luar lokasi pekerjaan dengan

    kendaraan kapasitas 45 m3.

    Kontraktor harus memulai pekerjaan-pekerjaan dari patok-patok yang telah

    disetujui Konsultan Pengawas dan bertanggung jawab penuh atas pengukuran-

    pengukuran yang dibuatnya.

    Sebelum memulai, Kontraktor harus mengumpulkan semua data mengenai

    kondisi-kondisi bawah tanah (sub soil) serta sifat-sifat pekerjaan yang ada di

    sekitar lapangan serta ijin-ijin yang diperlukan untuk bekerja. Sistem

    pembongkaran harus sistematis sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan

    pencemaran lingkungan, pengrusakan bangunan/instalasi, dan tidak

    membahayakan pekerjaan itu sendiri dan agar diusahakan bentuk bongkaran

    sedemikian rupa sehingga mudah untuk dilakukan penyambungan dengan

    bangunan baru. Semua sarana yang dapat dipakai kembali atau

    ditambah/dikurangi harus terpasang kembali sesuai dengan standar serta petunjuk

    Konsultan Pengawas sehingga dapat berfungsi dengan baik. Konstruksi-

    konstruksi sementara harus dibuat dimana perlu atas petunjuk Konsultan

    Pengawas tanpa adanya biaya penambahan. Apabila terjadi kerusakan akibat

  • Halaman 4 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    kelalaian Kontraktor dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, Kontraktor

    diharuskan mengganti atau memperbaikinya dengan biaya dari Kontraktor.

    Kontraktor wajib membuat laporan harian dan mingguan mengenai situasi

    pekerjaannya, yang hasilnya diserahkan kepada Konsultan Pengawas.

    1. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

    a) Pengukuran

    (1) Kontraktor pelaksana harus mengadakan pengukuran/pematokan

    untuk penerapan rencana di lapangan dan harus menyediakan

    peralatan-peralatan yang diperlukan serta tenaga kerja/juru

    ukur/surveyor untuk setiap bagian pekerjaan yang akan

    dilaksanakan. Hasil pengukuran/pematokan yang berupa

    penentuan titik/as dan peil serta kemiringan dari apa yang

    diukur berpatokan pada gambar kerja dan harus mendapat

    pengesahan/persetujuan atas kebenaran hasil ukurnya dari

    Konsultan Pengawas.

    (2) Bilamana dalam pelaksanaan ada penyimpangan dari gambar

    rencana/gambar kerja (tidak sesuai), maka Kontraktor

    diwajibkan membuat gambar perubahan yang tidak sesuai

    rencana tersebut dan mengajukannya kepada Konsultan

    Pengawas untuk dimintakan persetujuan, setelah Konsultan

    Pengawas mendapat persetujuan/ petunjuk dari pihak Pemberi

    Tugas tentang perubahan yang diusulkan tersebut.

    (3) Kontraktor diwajibkan memelihara patok-patok serta tugu-tugu

    utama selama masa pelaksanaan.

    b) Pemasangan Bowlpank

    Bahan papan bangunan harus dibuat dari kayu Borneo (kelas III) ukuran

    3/20 yang kering dan kuat, tiang-tiang dari kayu sejenis dipasang setiap

    1 m, papan harus diketam dahulu bagian atasnya dan tiangnya harus

    benar-benar kuat dengan ukuran 5/7.

  • Halaman 5 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    Cara Pemasangan :

    a. Papan ini harus benar-benar rata (waterpass) dan saling tegak lurus,

    dalam hal ini harus dibantu dengan alat ukur.

    b. Selama pekerjaan masih berlangsung papan bangunan ini harus

    dijaga dan dipelihara jangan sampai berubah letak maupun

    tingginya.

    c. Papan harus menunjukan tinggi 0.00 serta sumbu-sumbu dinding

    tersebut disetujui oleh Konsultan.

    2. Visual Foto Proyek

    Setiap jenis pekerjaan harus dibuatkan foto-foto visual minimal 3 (tiga)

    phase yaitu pada saat pekerjaan dimulai hingga selesai (0%, 50%, dan 100%)

    dengan posisi pengambilan foto pada tempat yang sama. Foto-foto ini harus

    disusun sesuai urutan pengambilan sehingga akan terlihat jelas hasil

    pekerjaan yang telah dilaksanakan, dan dibuat rangkap 3 (tiga), 1 set untuk

    dokumen proyek, 1 set untuk dokumen Konsultan Pengawas dan 1 set untuk

    Kontraktor untuk keperluan pembayaran/tagihan yang harus dilampirkan pada

    setiap pengajuan tahapan pembayaran.

    3. Papan Proyek

    Papan nama proyek harus dibuat dengan menggunakan bentuk dan ukuran

    sesuai standar yang berlaku didaerah setempat sebanyak 2 buah, ditempatkan

    pada lokasi yang dapat dibaca/dilihat oleh umum.

    4. Gudang dan Barak Kerja

    Kantor Direksi, Konsultan Pengawas dan gudang kerja harus dibuat dengan

    ukuran minimal 6 m x 6 m (36m2), kantor dan gudang dipisahkan dengan

    dinding penyekat, dengan syarat minimal bahan (baru/layak pakai) sebagai

    berikut :

    1) Rangka/tiang balok/kaso kayu Borneo

    2) Dinding tripleks dan jendela nako

    3) Pintu rangka papan dilapis tripleks

    4) Atap seng gelombang 0,25mm

  • Halaman 6 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    5) Lantai (tanah) ditinggikan dan dipadatkan Untuk kebutuhan operasi

    kantor, ruang kantor harus dilengkapi peralatan : meja-kursi/bangku dan

    perlengkapan kantor lainnya.

    5. Penerangan dan Air Kerja

    Kontraktor harus menjamin penerangan proyek selama masa pelaksanaan,

    menyediakan air kerja (sumur pantek dan pompa tangan), serta listrik untuk

    kerja.

    6. Mobilisasi dan Demobilisasi Alat Berat

    Dalam penawarannya Kontraktor harus memasukkan usulan alat-alat berat

    yang akan dipakai serta usulan jadwal pemakaiannya, sesuai dengan jenis dan

    lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan.

    Biaya untuk alat-alat berat ini dianggap sudah diperhitungkan dalam

    penawaran pekerjaan. Mobilisasi alat-alat berat ini harus terlebih dahulu

    mendapat persetujuan Konsultan Pengawas. Contoh alat berat yang bisa

    dipakai antara lain:

    Excavator

    Buldozer

    Grader

    Mesin Gilas

    Dump truck, max. 6 Roda

    Vibrator

    Vibro Roller

    Water Tangker

    Wheel Leader

    Generator set

    Asphalt Finisher

    Tandem Roller

    Tyre Roller

    Asphalt Sprayer

    Compressor

    Alat ukur TO/Theodolit, waterpass dan rambunya

  • Halaman 7 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    Stamper

    Alat pembengkok tulangan atau alat-alat lain yang diusulkan

    oleh Kontraktor dan disetujui Konsultan Pengawas.

    7. Penyimpanan Barang-Barang dan Material

    Pelaksana pekerjaan/Kontraktor dan Sub-Sub Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor

    diwajibkan untuk menempatkan barang-barang dan material-material

    kebutuhan pelaksanaan baik di luar (terbuka) ataupun di dalam gudang-

    gudang, sesuai dengan sifat- sifat dari barang-barang dan material tersebut,

    dan atas persetujuan Konsultan Pengawas sehingga akan terjamin

    keamanannya dan terhindar dari kerusakan-kerusakan yang diakibatkan

    karena penyimpanan yang salah.

    Barang-barang dan material-material yang tidak akan digunakan untuk

    kebutuhan langsung pada pekerjaan yang bersangkutan, tidak diperkenankan

    untuk disimpan di dalam site.

    8. Fasilitas-fasilitas Lapangan

    Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dan Sub Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor

    diwajibkan menyediakan sendiri :

    1) Listrik dan penerangan, untuk kebutuhan pelaksanaan dan keamanan.

    2) Air minum atau air bersih yang dapat diminum, untuk kebutuhan

    pelaksanaan pekerjaan dan semua petugas-petugas yang ada di proyek.

    3) Alat-alat pemadam kebakaran.

    4) Alat-alat PPPK (P3K)

    5) Kamar mandi dan WC untuk pekerja lapangan.

    9. Kesejahteraan dan Keselamatan Kerja/Astek

    Kontraktor harus mengasuransikan staf dan pekerja termasuk tenaga lapangan

    dan tenaga Konsultan Pengawas yang terlibat dalam pekerjaan ini, sesuai

    dengan masa berlakunya pekerjaan yang disepakati.

    10. Barang Contoh (Sample)

    Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dan Sub Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor

    diwajibkan menyerahkan barang-barang contoh (sample) dari material yang

  • Halaman 8 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    akan dipakai/dipasang/ditanam, untuk mendapat persetujuan dari Konsultan

    Pengawas.

    Barang-barang contoh (sample) tertentu harus dilampiri dengan tanda bukti/

    sertifikat pengujian dan spesifikasi teknis dari barang/material tersebut.

    Untuk barang-barang dan material yang akan didatangkan ke site (melalui

    pemesanan), maka Pelaksana Pekerjaan/Kotraktor dan Sub Pelaksana

    Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan menyerahkan :

    -lain yang dianggap perlu oleh Konsultan Pengawas dan harus

    mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

    11. Pengujian Atas Mutu Pekerjaan

    Pengujian Atas Mutu Pekerjaan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor dan Sub

    Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diwajibkan mengadakan pengujian atas mutu

    pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

    12. Perubahan, Penambahan dan Pengurangan

    Setiap perubahan, penambahan dan pengurangan pekerjaan atau bahan harus

    melalui persetujuan pemilik proyek/Konsultan Pengawas dengan terlebih

    dahulu membuat surat kepada pemilik proyek/Konsultan Pengawas yang

    kemudian akan diterbitkan surat instruksi/site instruction (SI) kepada

    Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Apabila perubahan,

    penambahan dan pengurangan pekerjaan dilakukan tanpa adanya site

    instruction (SI), maka segala resiko yang timbul menjadi tanggung jawab

    Kontraktor.

  • Halaman 9 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    PASAL 3

    PEKERJAAN TIMBUNAN

    1. Pekerjaan yang tercakup dalam bab spesifikasi teknik ini meliputi

    kelengkapan peralatan konstruksi, tenaga kerja, alat-alat, bahan material,

    pengujian, perlengkapan dan penyelenggaraan yang berkaitan dengan

    pekerjaan penimbunan sesuai dengan tempat-tempat yang telah ditentukan di

    gambar rencana.

    2. Pekerjaan Timbunan (baik untuk pekerjaan saluran, gorong-gorong, untuk

    Taman dan Hamparan Parkir untuk Paving Block untuk pekerjaan Tanah

    Timbunan Pilihan A, B dan C) harus menggunakan tanah yang bersih dan

    terbebas dari kotoran organik yang mudah lapuk. Kadar air dari material

    tanah urug harus selalu diperhatikan (jangan terlalu basah dan jangan terlalu

    kering) sehingga memungkinkan tercapainya kepadatan yang diinginkan.

    Pengurugan tanah dilakukan lapis demi lapis dan dipadatkan sehingga

    mencapai kepadatan 95% kepadatan kering standard proctor. Alat pemadat

    harus menggunakan stemper, dilakukan dengan sangat hati-hati, agar tidak

    menimbulkan tekanan yang berlebihan terhadap konstruksi yang telah

    selesai. Bahan urugan harus disebar merata dengan ketebalan lapis tidak

    boleh lebih dari 20 (duapuluh) cm pada tanah gembur. Gumpalan-gumpalan

    tanah harus digemburkan terlebih dahulu sebelum dilakukan pemadatan.

    Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa

    melalui pengujian lapangan sebelum dimulai dengan lapisan yang berikutnya.

    Bilamana bahan tersebut tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki, lapisan

    tersebut harus dikerjakan ulang atau diganti guna mendapatkan kepadatan

    yang dibutuhkan.

    3. Jadwal dan titik lokasi pengujian akan ditentukan/ditempatkan oleh

    Konsultan Pengawas. Setelah pemadatan dari back filling selesai, volume

    tanah kelebihan harus dipindahkan ke suatu tempat yang akan ditentukan

    Konsultan Pengawas. Elevasi harus sesuai dengan gambar rencana.

    4. Semua bahan harus bebas dari segala macam bahan-bahan yang merusak,

    seperti misalnya daun-daunan, rumput, akar pohon, dan lain-lain.

  • Halaman 10 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    5. Meskipun memenuhi syarat dalam spesifikasi ini apabila menurut Konsultan

    Pengawas dan Direksi ada persyaratan lain menurut standar yang ada tidak

    terpenuhi, maka Konsultan Pengawas dan Direksi berhak untuk menolak

    material tersebut dan Kontraktor harus mengeluarkan dari lokasi pekerjan atas

    biaya sendiri serta menggantinya dengan material yang memenuhi syarat.

    PASAL 4

    PEKERJAAN PARKIRAN

    1. Pekerjaan Galian

    Pekerjaan ini meliputi :

    a) Penentuan Tinggi (Elevasi) dan Ukuran

    b) Pekerjaan galian untuk pengaspalan jalan/parkir dimulai dengan yang

    tertera pada gambar pelaksanaan

    c) Pematokan dilakukan pada saat pengukuran Hasil pematokan harus

    disetujui oleh Konsultan, sebelum pekerjaan dilanjutkan

    Setelah patok-patok disetujui konsultan pengawas, dilakukan pembersihan

    jalan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan jalan/parkir, seperti

    rumput, penebangan pohon dan lain-lain.

    Urugan tanah merah yang baik untuk badan jalan, dipadatkan tiap lapisan

    maksimum 20 (duapuluh) cm sesuai petunjuk direksi dengan memperhatikan

    kemiringan jalan (1%) ke arah saluran.

    2. Pasangan Pondasi 1 : 3

    a) Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan ini meliputi pemasangan aanstamping dan pondasi batu kali

    yang pemasangannya dapat dimulai apabila pekerjaan galian tanah dan

    pengurugan pasir telah diperiksa/disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    b) Persyaratan

    (1) PUBI - NI 1970/Peraturan Umum

    (2) NI - 19 1973 NI - 10 1973

    (3) SII - 0021 1978/Standar Industrial Indonesia

  • Halaman 11 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    c) Bahan

    Semen Portland/PC

    Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang

    digunakan untuk pekerjaan beton.

    Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam, keras dan kekal.

    Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5%.

    Air adukan harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak atau

    campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen dan

    dilakukan pengujian air/test laboratorium.

    d) Batu Kali

    Batu kali yang dipergunakan harus batu kali/belah berkualitas baik dan

    tidak poreus, ukuran penampang batu maksimal 25 cm dengan

    minimum 3 muka pecahan, berwarna abu-abu hitam dan tidak keropos.

    e) Pedoman Pelaksanaan

    a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pemasangan, harus dibuat profil-

    profil/bentuk pondasi dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang

    bentuk dan ukurannya sesuai dengan Gambar Kerja dan telah

    mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan/

    Perencana.

    b. Dasar Galian harus diurug pasir urug setebal 10 cm, disiram

    sampai jenuh, diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.

    c. Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu kali kosong tebal

    20 cm atau lantai kerja setebal 5 cm dari adukan 1 PC : 3 pasir

    : 6 kerikil atau sesuai Gambar Kerja.

    d. Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan

    campuran 1 PC dan 5 Pasir, terkecuali disyaratkan kedap air seperti

    tercantum dalam Gambar Kerja. Untuk kepala pondasi digunakan

    aduk kedap air dengan campuran 1 PC : 3 Pasir setinggi 20 cm

    dihitung dari permukaan atas pondasi ke bawah.

  • Halaman 12 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    e. Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga

    tidak ada bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat

    khususnya pada bagian tengah.

    f. Apabila di atas pasangan batu kali akan dipasang dinding bata,

    maka setiap jarak 100 cm as-as harus ditanam stek 10 mm untuk

    sloof dan dinding pasangan yang tercantum dalam Gambar

    Kerja.

    g. Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanam

    stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi sama

    dengan tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis

    tersebut.

    h. Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam

    minimal 40 kali diameter tulangan pokok atau sesuai dengan

    ukuran dalam Gambar Kerja. Demikian pula dengan bagian stek

    yang tidak tertanam atau mencuat ke atas sepanjang 40 kali

    diameter tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar

    Kerja. Jarak antara stek-stek ini adalah setiap 3.00 m dan/atau

    seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja.

    f) Ukuran dan adukan

    Ukuran-ukuran serta letak pondasi tercantum dalam gambar yang mana

    mutlak harus ditepati, kecuali ada hal-hal lain segalanya harus seizin

    Konsultan Pengawas.

    Pada waktu pemasangan pondasi, untuk daerah pemasangan air kotor,

    kabel-kabel dan lain-lain pada ketinggian tertentu dipasang bahan lunak

    yang mudah dibongkar untuk memudahkan waktu pemasangan pipa-

    pipa kabel tersebut (sparing).

    Adukan yang dipakai : spesifikasi 1 pc : 3 pasir.

    Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi

    dari bambu/kayu pada setiap galian, yang bentuk serta ukuranya sesuai

    dengan penampang pondasi.

  • Halaman 13 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    Segala sesuatunya mengenai pasangan pondasi batu kali harus

    mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

    3. Pekerjaan Plesteran

    a. B a h a n.

    Semen PC (Setara Tonasa) dan Pasir Pasangan yang bebas dari humus

    dan kotoran

    b. P e r s i a p a n

    Permukaan yang akan di plester harus diberi waktu cukup untuk

    mengering dan semua pipa, saluran-saluran harus sudah terpasang pada

    tempatnya. Siar-siar sudah harus dikeruk.

    c. Pelaksanaan.

    Tebal plesteran 20 mm dan harus menghasilkan permukaan sesuai

    persetujuan Direksi. Harus dipasang aduk-adukan patokan untuk

    mendapatkan permukaan yang rata dengan campuran 1 : 3 (Semen :

    Pasir)

    Plesteran diratakan dengan menggunakan papan kayu yang lurus.

    Plesteran harus dijaga agar tetap dalam keadaan lembab selama

    minimum 7 hari setelah dipasang. Pembasahan permukaan plesteran

    harus segera dimulai pasa saat plesteran mulai mengeras untuk

    mencegah terjadinya cacat-cacat pada keadaan cuaca panas plesteran

    harus dilindungi terhadap pengeringan yang tidak merata atau

    berlebihan.

    d. Memperbaiki dan Membersihkan.

    Pemborong wajib memperbaiki plesteran dinding yang kurang

    sempurna dengan cara membuang bagian-bagian tersebut dengan

    bentuk persegi panjang serta diplester kembali.

    Pekerjaan plesteran yang telah selesai harus bebas dari retak-retak, noda

    dan cacat lain.

    Pada waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan telah

    selesai semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari kotoran-

    kotoran akibat pekerjaan.

  • Halaman 14 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    4. Pek. Timbunan Pasir Dibawah Paving T=5 cm

    a. Lapisan Subgrade

    Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu,

    sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang di

    perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) yaitu minimal 1,5 %.

    Subgrade atau lapisan tanah dasar harus dipadatkan dengan kepadatan

    minimal 90 % MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan

    subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang di butuhkan.

    Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya.

    b. Lapisan Subbase

    Pekerjaan lapisan sub-base harus disesuaikan dengan gambar dan

    spesifikasi teknis yang dibutuhkan. Profil lapisan permukaan dari subbase

    juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri

    dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang

    kestabilan paving.

    c. Kanstin/Penguat Tepi

    Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah harus terpasang sebelum

    pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan

    paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan

    lebih rapi pada hasil akhirnya.

    d. Drainase/Saluran Air

    Drainage atau Saluran air ini juga harus sudah harus terpasang sebelum

    pemasangan paving dilakukan. Hal ini sangat wajib dilakukan untuk

    effisiensi waktu/kecepatan pekerjaan.

    5. Pek. Pasangan Kansteen

    Pekerjaan Pemasangan Kansteen beton menggunakan sesuai dengan ukuran

    jenis dan bentuk berdasarkan gambar.

    6. Pek. Lantai Kerja Beton K-100 T = 5 cm

    Pekerjaan Lantai kerja pada pekerjaan Parkiran menggunakan Mutu beton K-

    100 dengan ketebalan 5 cm dan sesuai dengan persyaratan beton.

  • Halaman 15 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    7. Pek. Plat Beton K-350 Parkir

    7.1 Lingkup Pekerjaan

    Yang dimaksud dengan pekerjaan Plat beton adalah :

    a. Seluruh pekerjaan konstruksi Plat beton yang terbuat dari

    campuran beton dan besi beton dengan mutu beton K-300 yang

    akan difungsikan sebagai tempat parkir. Yang pelaksanaannya

    sesuai dengan gambar rencana maupun penjelasan-penjelasan

    lainnya.

    b. Jenis-jenis pekerjaan Plat beton, sesuai gambar.

    7.2 Persyaratan Umum

    Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya,

    maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :

    a. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, (PUBI-1982) - NI-3.

    b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2).

    c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5).

    d. Tata Cara Perencanaan struktur beton untuk gedung SK SNI-03-2847-2001.

    e. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).

    f. Petunjuk Perencanaan Beton 1987.

    g. Tata Cara Perencanaan Struktur baja untuk gedung SK SIN-03-1729-2002.

    h. Standar Perencanaan ketahanan tahan gempa untuk struktur gedung SK SNI-03-1726-2002.

    i. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.

    j. Peraturan Bangunan Nasional tahun 1978.

    k. Standard besi beton SII No. 0136 - 84.

    l. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung thn 1989.

    m. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh Konsultan MK.

    n. Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Kontraktor di "Site".

  • Halaman 16 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    8. Pek. Pas. Paving Blok K-300 T= 8 cm

    8.1 Sebelum lapisan penetrasi digelar, bidang-bidang jalan harus

    dibersihkan dahulu dari debu-debu/bahan-bahan kotoran, rumput-

    rumput sampai akarnya untuk kemudian digali atau diuruq permukaan

    tanah 5 cm lebih dalam dari kedalaman setebal paving block yang akan

    digunakan

    8.2 Area tanah yang akan dipasang paving blok dipadatkan ke hingga

    ketebalan 5 cm untuk alas paving blok, type dan pola paving block

    disesuaikan gambar atau setara dengan ketebalan paving blok 8 cm

    dengan kekuatan K-300.

    8.3 Setelah ini baru diatas permukaan paving block ditaburkan pasir kering

    dan halus dan kemudian disapu hingga mengisi atau menutup semua

    celah-celah antara paving block tersebut.

    8.4 Bagi area yang agak luas tumbuk melalui kayu perata atau

    mempergunakan Powered Vibrator untuk meratakan permukaan dan

    memperkokoh kedudukan paving block.

    9. Pek. Pengecatan Kansteen

    9.1 Bahan dan Syarat-syarat ;

    Semua bahan cat harus dari penyalur yang disetujui Konsultan

    Pengawas. Pengerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk-petunjuk

    dari pabrik yang bersangkutan. Sebelum pengecatan, maka cat dalam

    kaleng harus diaduk secara baik sebelum dituangkan dalam tempat cat

    yang disediakan. Tanpa petunjuk dari pabrik maka penggunaan zat-zat

    pengering dan lain-lain tidak dibenarkan.

    9.2 Cat Tembok

    Cat tembok untuk tembok dalam adalah cat jenis emulsi merk Mowilex

    dan luar jenis emulsi dengan kandungan Acrylic 100% Weathercoat

    merk Mowilex

    9.3 Daftar Bahan

    Secepat setelah penandantanganan kontrak, tetapi paling lambat 2 bulan

    sebelum pekerjaan cat dimulai, pemborong wajib menyerahkan kepada

  • Halaman 17 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    Konsultan Pengawas, daftar bahan yang akan dipergunakan, semua

    bahan yang dipakai harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    9.4 Pemilihan Warna

    Semua jenis warna yang dipakai akan ditentukan dan disetujui oleh

    pemberi tugas dan Konsultan Pengawas.

    9.5 Persiapan

    Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai, Kansteen harus dicuci serta

    debu sedapat mungkin dicegah. Semua permukaan yang akan di cat

    harus dipersiapkan sesuai dengan bestek tertulis dan sesuai dengan

    persyaratan pabrik

    PASAL 5

    PEKERJAAN JALAN

    1. Pekerjaan Galian

    Pekerjaan ini meliputi :

    a) Penentuan Tinggi (Elevasi) dan Ukuran

    b) Pekerjaan pengaspalan jalan/parkir dimulai dengan yang tertera pada

    gambar pelaksanaan

    c) Pematokan dilakukan pada saat pengukuran Hasil pematokan harus

    disetujui oleh Konsultan, sebelum pekerjaan dilanjutkan

    Setelah patok-patok disetujui direksi pengawas, dilakukan pembersihan

    jalan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan jalan/parkir, seperti

    rumput, penebangan pohon dan lain-lain.

    Urugan tanah merah yang baik untuk badan jalan, dipadatkan tiap lapisan

    maksimum 20 (duapuluh) cm sesuai petunjuk direksi dengan

    memperhatikan kemiringan jalan (1%) ke arah saluran.

    2. Pek. Lantai Kerja Beton K-100 T= 5 cm

    Pekerjaan Lantai kerja pada pekerjaan Parkiran menggunakan Mutu beton

    K-100 dengan ketebalan 5 cm dan sesuai dengan persyaratan beton.

    3. Pek. Jalan Beton K-350

    3.1 Lingkup Pekerjaan

    Yang dimaksud dengan pekerjaan jalan beton adalah :

  • Halaman 18 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    a. Seluruh pekerjaan konstruksi jalan beton yang terbuat dari

    campuran beton dan besi beton. Yang pelaksanaannya sesuai

    dengan gambar rencana maupun penjelasan-penjelasan lainnya.

    b. Jenis-jenis pekerjaan jalan beton, sesuai gambar.

    3.2 Persyaratan Umum

    Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya,

    maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :

    a. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, (PUBI-1982) - NI-3.

    b. Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2).

    c. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5).

    d. Tata Cara Perencanaan struktur beton untuk gedung SK SNI-03-2847-2001.

    e. Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).

    f. Petunjuk Perencanaan Beton 1987.

    g. Tata Cara Perencanaan Struktur baja untuk gedung SK SIN-03-1729-2002.

    h. Standar Perencanaan ketahanan tahan gempa untuk struktur gedung SK SNI-03-1726-2002.

    i. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.

    j. Peraturan Bangunan Nasional tahun 1978.

    k. Standard besi beton SII No. 0136 - 84.

    l. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung thn 1989.

    m. Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh Konsultan MK.

    n. Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Kontraktor di "Site".

    4. Pek. Lapisan Perekat (tack Out)

    4.1 Persyaratan Bahan

    Bahan aspal dengan penetrasi 80/100 atau penetrasi 60/70 yang

    dicairkan dengan minyak tanah. Volume yang digunakan berkisar

    antara 0,4 sampai dengan 1,3 liter/ m2 untuk lapis pondasi agregat

  • Halaman 19 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    kelas A dan 0,2 sampai 1 liter/m2 untuk pondasi tanah semen. Setelah

    pengeringan selama 4 sampai 6 jam, bahan pengikat harus telah

    meresap kedalam lapis pondasi. lapis resap pengikat yang berlebih

    dapat mengakibatkan pelelehan (bleeding) dan dapat menyebabkan

    timbulnya bidang geser, untuk itu pada daerah yang berlebih ditabur

    dengan pasir dan dibiarkan agar pasir tersebut diselimuti aspal.

    4.2 Cara Pemasangan

    Pemasangan lapis resap pengikat dan lapis perekat digunakan alat

    asphalt distributor. Asphalt Distributor adalah truk atau kendaraan lain

    yang dilengkapi dengan aspal, pompa, dan batang penyemprot.

    Umumnya truk dilengkapi juga dengan pemanas untuk menjaga

    temperatur aspal dan juga penyemprot tangan (hand sprayer). Hand

    sprayer digunakan untuk daerah daerah yang sulit dicapai dengan

    batang penyemprot.

    Sebelum dilakukan pemasangan harus dipastikan bahwa daerah yang

    akan disemprot bebas dari kotoran dan debu debu. lalu asphalt

    distributor harus dikalibrasikan terlebih dahulu, seperti sudut nosel,

    ketinggian dan kecepatan kendaraan. Ketinggian batang penyemprot

    diatur sedemikian rupa disesuaikan dengan jarak nosel agar diperoleh

    penyemprotan yang tumpang tindih sebanyak 2 3 kali.

    penyemprotan dilakukan secara merata sepanjang jalan. Agar tidak

    menggangu pekerjaan, pastikan pelaksana mengalihkan arus lalu lintas

    jika dirasa perlu.

    5. Pek. Lapisan Aspal Jalan - Laston (AC-BC) T = 5 cm

    Laston adalah lapis permukaan atau lapis fondasi yang terdiri atas laston

    lapis aus (AC-WC), laston lapis permukaan antara (AC-BC) dan laston lapis

    fondasi (AC-Base). Pembuatan Lapis Aspal Beton (LASTON) dimaksudkan

    untuk mendapatkan suatu lapisan permukaan atau lapis antara pada

    perkerasan jalan raya yang mampu memberikan sumbangan daya dukung

    yang terukur serta berfungsi sebagai lapisan kedap air yang dapat

    melindungi konstruksi dibawahnya. Sebagai lapis permukaan, Lapis Aspal

  • Halaman 20 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    Beton harus dapat memberikan kenyamanan dan keamanan yang tinggi

    (Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton Untuk Jalan Raya, SKBI

    2.4.26.1987)

    Laston adalah aspal campuran panas yang bergradasi tertutup (bergradasi

    menerus) yang berfungsi sebagai berikut:

    a. Sebagai pendukung beban lalu lintas.

    b. Sebagai pelindung konstruksi dibawahnya.

    c. Sebagai lapisan aus.

    d. Menyediakan permukaan jalan yang rata dan tidak licin.

    Sedangkan sifat-sifat dari Laston antara lain:

    a. Kedap air.

    b. Tahan terhadap keausan akibat lalu lintas.

    c. Mempunyai nilai struktural.

    d. Mempunyai stabilitas tinggi

    e. Peka terhadap penyimpangan perencanaan dan pelaksanaan

    Ketentuan Sifat-Sifat Campuran Laston

  • Halaman 21 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    PASAL 6

    PEKERJAAN DRAINASE

    1. Pekerjaan Galian

    Pekerjaan ini meliputi :

    a) Penentuan Tinggi (Elevasi) dan Ukuran Drainase

    b) Pekerjaan pengaspalan jalan/parkir dimulai dengan yang tertera pada

    gambar pelaksanaan

    c) Pematokan dilakukan pada saat pengukuran Hasil pematokan harus

    disetujui oleh Konsultan, sebelum pekerjaan dilanjutkan

    Setelah patok-patok disetujui direksi pengawas, dilakukan pembersihan

    jalan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan jalan/parkir, seperti

    rumput, penebangan pohon dan lain-lain.

    Urugan tanah merah yang baik untuk badan jalan, dipadatkan tiap lapisan

    maksimum 20 (duapuluh) cm sesuai petunjuk direksi dengan

    memperhatikan kemiringan jalan (1%) ke arah saluran.

    2. Pasangan Pondasi 1 : 3

    2.1 Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan ini meliputi pemasangan aanstamping dan pondasi batu kali

    yang pemasangannya dapat dimulai apabila pekerjaan galian tanah dan

    pengurugan pasir telah diperiksa/disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    2.2 Persyaratan

    a) PUBI - NI 1970/Peraturan Umum

    b) NI - 19 1973 NI - 10 1973

    c) SII - 0021 1978/Standar Industrial Indonesia

    2.3 Bahan

    Semen Portland/PC, Pasir dan Batu Kali/Gunung

    Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang

    digunakan untuk pekerjaan beton.

    Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam, keras dan kekal.

    Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5%.

    Air adukan harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak atau

  • Halaman 22 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen dan

    dilakukan pengujian air/test laboratorium.

    2.4 Batu Kali

    Batu kali yang dipergunakan harus batu kali/belah berkualitas baik dan

    tidak poreus, ukuran penampang batu maksimal 25 cm dengan

    minimum 3 muka pecahan, berwarna abu-abu hitam dan tidak keropos.

    2.5 Pedoman Pelaksanaan

    a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan pemasangan, harus dibuat profil-

    profil/bentuk pondasi dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang

    bentuk dan ukurannya sesuai dengan Gambar Kerja dan telah

    mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan/

    Perencana.

    b. Dasar Galian harus diurug pasir urug setebal 10 cm, disiram

    sampai jenuh, diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.

    c. Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu kali kosong tebal

    20 cm atau lantai kerja setebal 5 cm dari adukan 1 PC : 3 pasir

    : 6 kerikil atau sesuai Gambar Kerja.

    d. Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan

    campuran 1 PC dan 5 Pasir, terkecuali disyaratkan kedap air seperti

    tercantum dalam Gambar Kerja. Untuk kepala pondasi digunakan

    aduk kedap air dengan campuran 1 PC : 3 Pasir setinggi 20 cm

    dihitung dari permukaan atas pondasi ke bawah.

    e. Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga

    tidak ada bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat

    khususnya pada bagian tengah.

    f. Apabila di atas pasangan batu kali akan dipasang dinding bata,

    maka setiap jarak 100 cm as-as harus ditanam stek 10 mm untuk

    sloof dan dinding pasangan yang tercantum dalam Gambar

    Kerja.

    g. Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanam

    stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi sama

  • Halaman 23 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    dengan tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis

    tersebut.

    h. Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam

    minimal 40 kali diameter tulangan pokok atau sesuai dengan

    ukuran dalam Gambar Kerja. Demikian pula dengan bagian stek

    yang tidak tertanam atau mencuat ke atas sepanjang 40 kali

    diameter tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar

    Kerja. Jarak antara stek-stek ini adalah setiap 3.00 m dan/atau

    seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja.

    2.6 Ukuran dan adukan

    Ukuran-ukuran serta letak pondasi tercantum dalam gambar yang mana

    mutlak harus ditepati, kecuali ada hal-hal lain segalanya harus seizin

    Konsultan Pengawas.

    Pada waktu pemasangan pondasi, untuk daerah pemasangan air kotor,

    kabel-kabel dan lain-lain pada ketinggian tertentu dipasang bahan lunak

    yang mudah dibongkar untuk memudahkan waktu pemasangan pipa-

    pipa kabel tersebut (sparing).

    Adukan yang dipakai : spesifikasi 1 pc : 3 pasir.

    Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi

    dari bambu/kayu pada setiap galian, yang bentuk serta ukuranya sesuai

    dengan penampang pondasi.

    Segala sesuatunya mengenai pasangan pondasi batu kali harus

    mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

    3. Plesteran 1 : 3 ( t = 20 mm)

    3.1 B a h a n.

    Semen PC (Setara Tonasa) dan Pasir Pasangan yang bebas dari humus

    dan kotoran

    3.2 P e r s i a p a n

    Permukaan yang akan di plester harus diberi waktu cukup untuk

    mengering dan semua pipa, saluran-saluran harus sudah terpasang

    pada tempatnya. Siar-siar sudah harus dikeruk.

  • Halaman 24 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    3.3 Pelaksanaan.

    Tebal plesteran 20 mm dan harus menghasilkan permukaan sesuai

    persetujuan Direksi. Harus dipasang aduk-adukan patokan untuk

    mendapatkan permukaan yang rata dengan campuran 1 : 3 (Semen :

    Pasir)

    Plesteran diratakan dengan menggunakan papan kayu yang lurus.

    Plesteran harus dijaga agar tetap dalam keadaan lembab selama

    minimum 7 hari setelah dipasang. Pembasahan permukaan plesteran

    harus segera dimulai pasa saat plesteran mulai mengeras untuk

    mencegah terjadinya cacat-cacat pada keadaan cuaca panas plesteran

    harus dilindungi terhadap pengeringan yang tidak merata atau

    berlebihan.

    3.4 Memperbaiki dan Membersihkan.

    Pemborong wajib memperbaiki plesteran dinding yang kurang

    sempurna dengan cara membuang bagian-bagian tersebut dengan

    bentuk persegi panjang serta diplester kembali.

    Pekerjaan plesteran yang telah selesai harus bebas dari retak-retak,

    noda dan cacat lain.

    Pada waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan

    telah selesai semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari

    kotoran-kotoran akibat pekerjaan.

    4. Pas. Pipa Weephole PVC Type D 2" Tiap 2 mtr

    Pek. Pasangan Pipa Weephole berbahan PVC Type D 2 setara Wavin,

    dengan panjang dan jarak setiap pipa disesuaikan di lokasi pekerjaan.

  • Halaman 25 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    PASAL 7

    PEKERJAAN DUICKER

    1. Pekerjaan Galian

    1.1 Pekerjaan Galian

    Pekerjaan ini meliputi :

    a) Penentuan Tinggi (Elevasi) dan Ukuran Drainase

    b) Pekerjaan pengaspalan jalan/parkir dimulai dengan yang tertera

    pada gambar pelaksanaan

    c) Pematokan dilakukan pada saat pengukuran Hasil pematokan

    harus disetujui oleh Konsultan, sebelum pekerjaan dilanjutkan

    Setelah patok-patok disetujui direksi pengawas, dilakukan

    pembersihan jalan dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan

    jalan/parkir, seperti rumput, penebangan pohon dan lain-lain.

    Urugan tanah merah yang baik untuk badan jalan, dipadatkan tiap

    lapisan maksimum 20 (duapuluh) cm sesuai petunjuk direksi dengan

    memperhatikan kemiringan jalan (1%) ke arah saluran.

    2. Pek. Urugan Kembali

    2.1 Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

    peralatan, dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan untuk

    terlaksananya pekerjaan ini dengan baik.

    Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan urugan kembali bekas galian,

    yaitu bekas galian pondasi, septictank dan semua pekerjaan yang

    ditunjukkan dalam gambar struktur atau sesuai petunjuk

    Direksi/Pengawas.

    2.2 Persyaratan Bahan Persyaratan bahan harus sesuai dengan yang diuraikan dalam pasal

    terdahulu.

  • Halaman 26 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    2.3 Syarat-syarat Pelaksanaan 1. Pengurugan tidak boleh dilaksanakan sebelum pondasi atau lain-lain

    yang dibangun yang akan ditutup atau tersembunyi oleh tanah urugan

    diperiksakan dahulu oleh Direksi/Pengawas.

    2. Kayu-kayu bekas bekisting atau lain-lain tidak boleh dibiarkan

    tertinggal pada waktu pengurugan dilaksanakan, kecuali jika ada

    persetujuan dari Direksi/Pengawas.

    Syarat-syarat lain harus sesuai dengan yang diuraikan dalam pekerjaan

    urugan tanah.

    3. Pasangan Pondasi 1 : 3

    3.1 Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan ini meliputi pemasangan aanstamping dan pondasi batu kali

    yang pemasangannya dapat dimulai apabila pekerjaan galian tanah dan

    pengurugan pasir telah diperiksa/disetujui oleh Konsultan Pengawas.

    3.2 Persyaratan

    a) PUBI - NI 1970/Peraturan Umum

    b) NI - 19 1973 NI - 10 1973

    c) SII - 0021 1978/Standar Industrial Indonesia

    3.3 Bahan

    Semen Portland/PC, Pasir dan Batu Kali/Gunung

    Semen untuk pekerjaan batu dan plesteran sama dengan yang

    digunakan untuk pekerjaan beton.

    Pasir yang digunakan harus pasir yang berbutir tajam, keras dan kekal.

    Kadar lumpur yang terkandung dalam pasir tidak boleh lebih dari 5%.

    Air adukan harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak atau

    campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen dan

    dilakukan pengujian air/test laboratorium.

  • Halaman 27 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    3.4 Batu Kali

    Batu kali yang dipergunakan harus batu kali/belah berkualitas baik dan

    tidak poreus, ukuran penampang batu maksimal 25 cm dengan

    minimum 3 muka pecahan, berwarna abu-abu hitam dan tidak keropos.

    3.5 Pedoman Pelaksanaan

    a) Sebelum pelaksanaan pekerjaan pemasangan, harus dibuat profil-

    profil/bentuk pondasi dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang

    bentuk dan ukurannya sesuai dengan Gambar Kerja dan telah

    mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa/Pengawas Lapangan/

    Perencana.

    b) Dasar Galian harus diurug pasir urug setebal 10 cm, disiram

    sampai jenuh, diratakan dan dipadatkan sampai benar-benar padat.

    c) Di atas lapisan pasir tersebut diberi pasangan batu kali kosong tebal

    20 cm atau lantai kerja setebal 5 cm dari adukan 1 PC : 3 pasir

    : 6 kerikil atau sesuai Gambar Kerja.

    d) Pasangan batu kali untuk pondasi menggunakan adukan dengan

    campuran 1 PC dan 5 Pasir, terkecuali disyaratkan kedap air seperti

    tercantum dalam Gambar Kerja. Untuk kepala pondasi digunakan

    aduk kedap air dengan campuran 1 PC : 3 Pasir setinggi 20 cm

    dihitung dari permukaan atas pondasi ke bawah.

    e) Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga

    tidak ada bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat

    khususnya pada bagian tengah.

    f) Apabila di atas pasangan batu kali akan dipasang dinding bata,

    maka setiap jarak 100 cm as-as harus ditanam stek 10 mm untuk

    sloof dan dinding pasangan yang tercantum dalam Gambar

    Kerja.

    g) Pada perletakan kolom beton atau kolom praktis harus ditanam

    stek-stek tulangan kolom dengan diameter dan jumlah besi sama

    dengan tulangan pokok pada kolom beton atau kolom praktis

    tersebut.

  • Halaman 28 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    h) Stek-stek harus tertanam dengan baik dalam pondasi sedalam

    minimal 40 kali diameter tulangan pokok atau sesuai dengan

    ukuran dalam Gambar Kerja. Demikian pula dengan bagian stek

    yang tidak tertanam atau mencuat ke atas sepanjang 40 kali

    diameter tulangan pokok atau sesuai dengan ukuran dalam Gambar

    Kerja. Jarak antara stek-stek ini adalah setiap 3.00 m dan/atau

    seperti yang tercantum dalam Gambar Kerja.

    3.6 Ukuran dan adukan

    Ukuran-ukuran serta letak pondasi tercantum dalam gambar yang mana

    mutlak harus ditepati, kecuali ada hal-hal lain segalanya harus seizin

    Konsultan Pengawas.

    Pada waktu pemasangan pondasi, untuk daerah pemasangan air kotor,

    kabel-kabel dan lain-lain pada ketinggian tertentu dipasang bahan lunak

    yang mudah dibongkar untuk memudahkan waktu pemasangan pipa-

    pipa kabel tersebut (sparing).

    Adukan yang dipakai : spesifikasi 1 pc : 3 pasir.

    Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat profil-profil pondasi

    dari bambu/kayu pada setiap galian, yang bentuk serta ukuranya sesuai

    dengan penampang pondasi.

    Segala sesuatunya mengenai pasangan pondasi batu kali harus mendapat

    persetujuan Konsultan Pengawas.

    4. Plesteran 1 : 3 ( t = 20 mm)

    4.1 B a h a n.

    Semen PC (Setara Tonasa) dan Pasir Pasangan yang bebas dari humus

    dan kotoran

    4.2 P e r s i a p a n

    Permukaan yang akan di plester harus diberi waktu cukup untuk

    mengering dan semua pipa, saluran-saluran harus sudah terpasang

    pada tempatnya. Siar-siar sudah harus dikeruk.

  • Halaman 29 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    4.3 Pelaksanaan.

    Tebal plesteran 20 mm dan harus menghasilkan permukaan sesuai

    persetujuan Direksi. Harus dipasang aduk-adukan patokan untuk

    mendapatkan permukaan yang rata dengan campuran 1 : 3 (Semen :

    Pasir)

    Plesteran diratakan dengan menggunakan papan kayu yang lurus.

    Plesteran harus dijaga agar tetap dalam keadaan lembab selama

    minimum 7 hari setelah dipasang. Pembasahan permukaan plesteran

    harus segera dimulai pasa saat plesteran mulai mengeras untuk

    mencegah terjadinya cacat-cacat pada keadaan cuaca panas plesteran

    harus dilindungi terhadap pengeringan yang tidak merata atau

    berlebihan.

    4.4 Memperbaiki dan Membersihkan.

    Pemborong wajib memperbaiki plesteran dinding yang kurang

    sempurna dengan cara membuang bagian-bagian tersebut dengan

    bentuk persegi panjang serta diplester kembali.

    Pekerjaan plesteran yang telah selesai harus bebas dari retak-retak,

    noda dan cacat lain.

    Pada waktu-waktu tertentu selama pelaksanaan, dan bila pekerjaan telah

    selesai semua plesteran yang tampak harus dibersihkan dari kotoran-kotoran

    akibat pekerjaan.

    5. Pek. Plat Beton K-350 Duicker

    5.1 Lingkup Pekerjaan

    Yang dimaksud dengan pekerjaan jalan beton adalah :

    a. Seluruh pekerjaan Plat beton duicker yang terbuat dari

    campuran beton dan besi beton. Yang pelaksanaannya sesuai

    dengan gambar rencana maupun penjelasan-penjelasan lainnya.

    b. Jenis-jenis pekerjaan plat beton, sesuai gambar.

  • Halaman 30 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    5.2 Persyaratan Umum

    Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya,

    maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :

    a) Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, (PUBI-1982) - NI-3.

    b) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2).

    c) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5).

    d) Tata Cara Perencanaan struktur beton untuk gedung SK SNI-03-2847-2001.

    e) Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).

    f) Petunjuk Perencanaan Beton 1987.

    g) Tata Cara Perencanaan Struktur baja untuk gedung SK SIN-03-1729-2002.

    h) Standar Perencanaan ketahanan tahan gempa untuk struktur gedung SK SNI-03-1726-2002.

    i) Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.

    j) Peraturan Bangunan Nasional tahun 1978.

    k) Standard besi beton SII No. 0136 - 84.

    l) Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung thn 1989.

    m) Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh Konsultan Pengawas.

    Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Kontraktor di

    "Site".

    6. Pek. Plat Beton K-350 Jalan

    6.1 Lingkup Pekerjaan

    Yang dimaksud dengan pekerjaan jalan beton adalah :

    a. Seluruh pekerjaan Plat beton jalan yang terbuat dari campuran

    beton dan besi beton. Yang pelaksanaannya sesuai dengan gambar

    rencana maupun penjelasan-penjelasan lainnya.

    b. Jenis-jenis pekerjaan jalan beton, sesuai gambar.

    6.2 Persyaratan Umum

    Kecuali ditentukan lain dalam persyaratan-persyaratan selanjutnya,

    maka sebagai dasar pelaksanaan digunakan peraturan sebagai berikut :

  • Halaman 31 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    a) Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, (PUBI-1982) - NI-3.

    b) Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (NI-2).

    c) Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia 1961 (NI-5).

    d) Tata Cara Perencanaan struktur beton untuk gedung SK SNI-03-2847-2001.

    e) Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).

    f) Petunjuk Perencanaan Beton 1987.

    g) Tata Cara Perencanaan Struktur baja untuk gedung SK SIN-03-1729-2002.

    h) Standar Perencanaan ketahanan tahan gempa untuk struktur gedung SK SNI-03-1726-2002.

    i) Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah setempat.

    j) Peraturan Bangunan Nasional tahun 1978.

    k) Standard besi beton SII No. 0136 - 84.

    l) Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung thn 1989.

    m) Petunjuk-petunjuk dan peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan oleh Konsultan Pengawas

    Peraturan-peraturan yang diperlukan supaya disediakan Kontraktor di

    "Site".

    PASAL 8

    PEKERJAAN TAMAN

    1. Pekerjaan Urugan Tanah Subur

    a. Persyaratan Bahan :

    1) Tanah yang digunakan harus terdiri dari tanah gembur, tidak

    berbatu atau tidak terdapat puing-puing bekas bangunan, tidak ada

    sampah dan rumput/tanaman liar.

    2) Tanah yang digunakan harus bebas dari bibit hama, kutu maupun

    rayap.

    3) Digunakan pupuk kandang yang bermutu baik yang telah melalui

    masa penimbunan selama minimum 6 bulan, sebagai campuran

  • Halaman 32 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    tanah gembur dengan perbandingan 2 : 1 (tanah : pupuk), atau

    campuran tanah humus.

    4) Air siraman digunakan air tawar yang bersih dan tidak

    mengandung minyak, asam alkali dan bahan-bahan organis

    lainnya.

    5) Apabila dipandang perlu, Konsultan Pengawas dan atau Pemberi

    Tugas dapat meminta kepada Kontraktor, supaya air yang dipakai

    untuk keperluan ini, diperiksa di Laboratorium Pemeriksaan

    Bahan yang resmi dan sah atas biaya Kontraktor.

    6) Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi syarat-syarat

    yang ditentukan di atas dengan persetujuan Konsultan Pengawas

    dan atau Pemberi Tugas .

    b. Syarat syarat Pelaksanaan :

    1) Tanah dan pupuk kandang yang digunakan harus dengan

    persetujuan pihak Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas.

    2) Campuran tanah dan pupuk kandang harus merata, warna dan

    campurannya, demikian pula dengan campuran humus.

    3) Lapisan tanah subur harus sama ketebalannya sesuai yang

    disyaratkan dalam detail gambar, diratakan dan disiram air.

    4) Tebal lapisan tanah subur minimum 30 cm atau sesuai dengan

    gambar.

    Pekerjaan selanjutnya dapat dikerjakan bilamana sudah mendapat

    persetujuan dari pihak Konsultan Pengawas dan atau Pemberi Tugas.

    2. Penanaman pohon Tape Buya 2-3 meter

    2.1 Persyaratan Bahan :

    Pohon Tape Buya 2-3 meter, dimana ketinggian pohon adalah 2-3

    meter setelah ditanam.

    2.2 Syarat-syarat pelaksanaan :

    Lubang Pohon yang akan ditanam minimal memiliki kedalaman

    0,75-1 meter, dengan diameter lubang minimal 1 meter, serta tanah

  • Halaman 33 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    yang digunakan untuk menimbun pohon dicampur dengan pupuk

    sesuai jenis tanaman dengan perbandingan 2 : 1 (Tanah : Pupuk).

    3. Penanaman pohon Bintaro 2-3 meter

    3.1 Persyaratan Bahan :

    Pohon Bintaro 2-3 meter, dimana ketinggian pohon adalah 2-3 meter

    setelah ditanam.

    3.2 Syarat-syarat pelaksanaan :

    Lubang Pohon yang akan ditanam minimal memiliki kedalaman

    0,75-1 meter, dengan diameter lubang minimal 1 meter, serta tanah

    yang digunakan untuk menimbun pohon dicampur dengan pupuk

    sesuai jenis tanaman dengan perbandingan 2 : 1 (Tanah : Pupuk).

    4. Tanaman Perdu Asoka

    4.1 Persyaratan Bahan :

    Tanaman jenis Asoka, dimana ketinggian pohon adalah sekitar 30

    50 cm meter setelah ditanam.

    4.2 Syarat-syarat pelaksanaan :

    Lubang Pohon yang akan ditanam minimal memiliki kedalaman 30

    cm, dengan diameter lubang minimal 50 cm, serta tanah yang

    digunakan untuk menimbun pohon dicampur dengan pupuk sesuai

    jenis tanaman dengan perbandingan 2 : 1 (Tanah : Pupuk).

    5. Tanaman Perdu - Pucuk Merah

    5.1 Persyaratan Bahan :

    Tanaman jenis Pucuk merah, dimana ketinggian pohon adalah

    sekitar 30 50 cm meter setelah ditanam.

    5.2 Syarat-syarat pelaksanaan :

    Lubang Pohon yang akan ditanam minimal memiliki kedalaman 30

    cm, dengan diameter lubang minimal 50 cm, serta tanah yang

    digunakan untuk menimbun pohon dicampur dengan pupuk sesuai

    jenis tanaman dengan perbandingan 2 : 1 (Tanah : Pupuk).

  • Halaman 34 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    6. Tanaman Perdu - Puring Bali

    6.1 Persyaratan Bahan :

    Tanaman jenis Puring Bali, dimana ketinggian pohon adalah sekitar

    30 50 cm meter setelah ditanam.

    6.2 Syarat-syarat pelaksanaan :

    Lubang Pohon yang akan ditanam minimal memiliki kedalaman 30

    cm, dengan diameter lubang minimal 50 cm, serta tanah yang

    digunakan untuk menimbun pohon dicampur dengan pupuk sesuai

    jenis tanaman dengan perbandingan 2 : 1 (Tanah : Pupuk).

    7. Vegetasi Penutup - Rumput Gajah Mini

    7.1 Persyaratan Bahan :

    Rumput Gajah Mini,

    7.2 Syarat-syarat pelaksanaan :

    Lahan yang akan ditanam/dihampari oleh Rumput Gajah dimana

    hamparan lahan yang akan ditanami telah digemburkan serta telah

    diberikan pupuk.

    PASAL 9

    PEKERJAAN INSTALASI LAMPU JALAN

    1. URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

    Pekekerjaan Pemasangan Lampu penerangan jalan yang ditunjukkan dalam

    gambar atau yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi yang

    terdiri dari :

    Pengadaan material

    Pemasangan tiang dan lampu

    Pemasangan kabel dan pipa pelindung kabel

  • Halaman 35 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    2. LINGKUP PEKERJAAN

    2.1 Umum

    Lingkup pekerjaan meliputi Pemasangan Lampu dan perlengkapannya

    pada Jalan masuk dermaga dan lampu pada dermaga, termasuk

    pemasangan pipa pelindung kabel dalam beton, pengujian

    peralatansetelah sebelum dan setelah pemasangan, pembuatan As

    Build Drawing dan garansi pekerjaan sesuai ketentuan setelah serah

    terima pekerjaan tahap pertama

    Semua bahan-bahan pelengkap pekerjaan yang tidak diuraikan dalam

    dokumen ini, akan tetapi ternyata diperlukan untuk pemasangan dan

    pengoperasian yang baik, maka harus dianggap termasuk ruang

    lingkup pekerjaan.

    2.2 Uraian Lingkup Pekerjaan

    Meliputi sebagai berikut :

    Pengadaan dan pemasangan Tiang galvanis Doble Lamp

    Pengadaan dan pemasangan Kabel

    Pengadaan dan pemasangan Panel Waktu

    Testing

    Pembuatan as build drawing

    2.3 Gambar Lingkup Pekerjaan

    Gambar-gambar yang terlampir dalam dokumen penawaran

    merupakan bagian dari spesifikasi pekerjaan ini.

    2.4 Uraian Material Pekerjaan

    Yang meliputi Pengadaan material, disyaratkan semua bahan yang

    terbuat dari Metal (logam mudah berkarat) harus telah digalvanis

    sebelum dan sesudah terpasang, antara lain.

    Pengadaaan Tiang Lampu Galvanis 2 Cabang yang tingginya 7 m

    termasuk angker bautnya dan perlengkapan lainnya

  • Halaman 36 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    Pengadaan Panel Bagi termasuk angker bautnya dan perlengkapan

    lainnya

    Dan Assesoris lain sebagai pelengkap pekerjaan.

    3. RANCANG BANGUN

    Bila tidak dinyatakan dalam dokumen ini, dengan anggapan bahwa rancang

    bangun dan tata letak peralatan/pekerjaan adalah cukup untuk menjamin

    pengoperasian yang handal dan aman. Kontrak ini mencakup keseluruhan

    pekerjaan yang diuraikan dalam Dokumen, bila ada item yang tidak

    dinyatakan dalam Dokumen Kontrak, tetapi nyata-nyata diperlukan untuk

    pengoperasian peralatan dengan baik dan efisien, harus dianggap termasuk

    dalam kontrak harga pemborongan.

    Segala sesuatu yang terdapat pada gambar rencana, tetapi tidak terdapat

    dalam spesifikasi atau sebaliknya maka harus dianggap bahwa hal tersebut

    sudah termasuk dalam harga penawaran borongan.

    4. KETENTUAN PELAKSANAAN

    4.1 Peraturan dan Standar

    a. Bahasa

    Bahasa Inggris dan/atau bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang

    dipakai dalam dokumen Kontrak, dan lain-lain antara pemborong dan

    Konsultan Pengawas dan Direksi semua gambar-gambar, buku

    manual operasi dan pemeliharaan ditulis dengan memakai Bahasa

    Inggris dan/atau bahasa Indonesia.

    b. Satuan Pengukuran

    Satuan Pengukuran metrik (system International) dipakai dalam semua

    surat-menyurat, gambar- gambar dan rencana pekerjaan.

    c. Standar International

    Semua standar terbaru baik dari IEC maupun SPLN serta PUIL

    2000 berlaku untuk semua pemasangan peralatan yang ada.

  • Halaman 37 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    Bilamana standar lain yang dipakai dapat dianggap sama atau lebih

    baik dari pada standar di atas, maka hal ini dapat diterima dan standar

    tersebut harus dinyatakan dalam dokumen.

    d. Peraturan Perundangan setempat

    Semua pekerjaan, peralatan, material dan lain-lain yang merupakan

    bagian dari Kontrak harus tunduk pada peraturan perundangan yang

    berlaku di Indonesia.

    4.2 Sistem Tegangan

    Sitem tegangan yang digunakan adalah 220 Volt dan 380 Volt,

    disuplai/dihubungkan dari sumber listrik terdekat (pada panel existing).

    Peralatan yang disuplai dalam kontrak ini harus mampu beroperasi

    secara baik pada tegangan 80% di bawah nominal, kecuali bila

    ditentukan lain.

    4.3 Pengujian Di Lapangan

    Pengujian di Lapangan yang meliputi pengujian individu, pengujian

    fungsi, serta pengoperasian untuk pertama kali dilakukan, menjadi

    tanggung jawab Kontraktor dan disaksikan oleh Pengawas dan

    Konsultan Pengawas dan Direksi.

    Termasuk dalam ruang lingkup ini adalah modifikasi dan pengujian pada

    instalasi "existing" yang ada hubungannya dengan pekerjaan ini.

    4.4 Penyangga/Dudukan

    Pekerjaan struktur/tiang besi, panel bagi, baut pondasi, baut pengikat

    dan lain-lain kesemuanya harus digalvanis dan harus disediakan oleh

    Kontraktor.

    4.5 Sistem Pembumian/Pentanahan

    Sistem pembumian adalah dengan cara pembumian langsung dan semua

  • Halaman 38 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    peralatan yang dipasang harus dihubungkan system

    pembumian/pengetanahan existing yang ada, atau dengan memasang

    langsung disekitar panel.

    5. PEMASANGAN PERALATAN

    5.1 Pemasangan tiang

    a. Lingkup Pekerjaan

    Pengadaan tiang

    Pengecoran pondasi dan angker baut untuk penyangga tiang

    Pendirian tiang

    b. Pengadaan Tiang

    Tiang besi yang digalvanis untuk satu mata lampu dan untuk dua

    lampu

    Tinggi Tiang Galvanis 2 Cabang Tinggi 7 meter

    Diameter kaki tiang 4-5 inchi dan diameter ujung atas 3 inchi

    Model lengan atas untuk satu lampu adalah model parabola

    Galvanis mengacu pada PUIL 2000 pasal 8.6 dan pasal 8.9 serta

    yang berlaku pada pekerjaan setempat

    Sitiap pembelian harus dilengkapi dengan spesifikasi pabrik dan

    dilengkapi dengan kartu garansi

    Sebelum tiang dipesan harus disetujui terlebih dahulu dengan

    Konsultan Pengawas dan Direksi

    c. Cara-cara dan urutan pekerjaan

    Pastikan posisi angker baut dalam keadaan level

    Angkat dan dirikan tiang, tiang untuk satu lampu lengan atas

    (untuk lampu) harus nejulan masuk ke jalan, dan tiang untuk dua

    lampu, kedua lengannya diposisiska sejajar dengan jalan

    Pengerasan mur baut dilakukan secara diagonal sehingga diperoleh

    pengerasan yang simetris dan harus menggunakan kunci torsi

  • Halaman 39 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    5.2 Pemasangan Lampu

    a. Lingkup Pekerjaan

    Pengadaan Lampu

    Pemasangan Armatur Lampu

    Pemasangan Instalasi

    b. Pengadaan Armatur Lampu merek Philips atau yang setara

    Pas. Body Lampu + Lampu Philips 250 Watt,

    Trafo lampu 150 250 Watt

    Bolhan lampu 250 Watt

    Pengadaan Lampu tersebut harus sesuai peruntukannya dan

    mengacu pada peraturan PUIL 2000 pasal 8.6 dan pasal 8.11

    Sitiap pembelian harus dilengkapi dengan sertifikat dan spesifikasi

    pabrik serta dilengkapi dengan kartu garansi

    Sebelum lampu dipesan harus disetujui terlebih dahulu Konsultan

    Pengawas dan Direksi

    c. Cara-cara dan urutan pekerjaan

    Pastikan lampunya sudah terhubung dengan baik antara pitting,

    bohlan dan trafonya

    Naikka ke atas dan pasang pada ujung tiang dan kabel diturunkan

    dalam tiang

    Untuk satu lampu harus dipsang dengan menerangi masuk ke jalan,

    dan untuk dua lampu harus dipasang/diposisiska untuk menerangi

    dermaga dengan sudut kemiringan tertentu.

    Pengerasan mur baut untuk wiring kabel power lampu dan

    pengamannya dilakukan secara baik sehingga diperoleh pengerasan

    yang tidak dapat menimbulkan pemanasan (percikan bunga api).

    Tiap satu lampu harus dipasang satu pengaman otomatis

  • Halaman 40 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    5.3 Pemasangan PANEL Waktu

    a. Lingkup Pekerjaan

    Pengecorang pondasi dan angker bout untuk penyangga PANEL

    Pemasangan Panel Waktu

    Wiring Kabel

    b. Pengadaan PANEL Waktu

    Panel harus berupa lemari hubung bagi yang harus tertutup, harus

    kedap air, harus tahan terhadap kerusakan mekanis, harus tahan

    karat.

    PANEL Waktu harus digalvanis sesuai peruntukannya dan

    mengacu pada peraturan PUIL 2000 pasal 8.6, pasal 8.9 dan pasal

    8.11

    Ukuran panel adalah tinggi 60 cm lebar 40 cm tebal 30 cm yang

    terbuat dari plat menimal tebal 2 mm

    Sitiap pembelian harus dilengkapi dengan sertifikat dan spesifikasi

    Panel Bagi ini harus bisa berfungsi sebagai saklar otomatis, bisa

    mengatur penyalaan lampu denga dua waktu nyala dan dua waktu

    mati

    Sebelum panel dipesan harus disetujui terlebih dahulu Konsultan

    Pengawas dan Direksi.

    c. Cara-cara dan urutan pekerjaan

    Pastikan posisi angker baut dalam keadaan level

    Pastikan wiringnya sudah terhubung dengan baik dan benar

    Angkat dan pasang PANEL di atas pondasi

    Sambungkan/hubungkan kabel lampu satu persatu ke mcb

    pengaman dengan setiap ujung kabel harus diberi sepatu kabel

    Hubungkan bodi PANEL ke bumi (pembumian) terdekat

    Pengerasan mur baut untuk wiring kabel power dilakukan secara

    baik sehingga diperoleh pengerasan yang tidak dapat menimbulkan

    pemanasan (percikan bunga api).

  • Halaman 41 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    5.4 Pemasangan KABEL POWER

    a. Lingkup Pekerjaan

    Pengkabelan antara peralatan

    Pemasangan/penarikan kabel

    Pemasangan Pipa pelindung kabel dalam beton

    Wiring Kabel ke Panel Baru dan Panel Existing

    b. Pengadaan Kabel Power

    Kabel Power adalah berkualitas kelas satu, seperti merek Kabel

    Metal, atau yang setara

    Kabel Power harus dapat melayani beban yang sesuai

    peruntukannya dan mengacu pada peraturan PUIL 2000 pasal 7.3,

    pasal 7.13 dan pasal 9.7

    Untuk kabel power dari panel existing ke panel Bagi adalah kabel

    jenis NYFGbY 2 x 40 mm2

    Untuk kabek power dari Panel bagi ke tiang lampu adalah jenis

    kabel NYY 4 x 4 mm2, NYY 4 x 2,5 mm

    2 dan NYY 3 x 2.5 mm

    2

    Setiap pembelian harus dilengkapi dengan sertifikat dan spesifikasi

    pabrik serta dilengkapi dengan kartu garansi

    Sebelum Kabel dipesan harus disetujui terlebih dahulu Konsultan

    Pengawas dan Direksi

    c. Pekerjaan Pemasangan Jalur/pipa pelindung Kabel

    Sebelum men-Cor jalanan, harus dipasang pipa pelindung kabel

    disepanjang jalur yang untuk pemasanga lampu.

    Setiap titik antara tiang lampu saling berhubungan satu sama lain

    dan harus disiapkan lubang dengan diameter 4 inchi untu jalur

    kabel dari dan ke sitiap tiang dan PANEL.

    Pastikan pipa pelindung telah terpasang dengan baik dan benar

    Pada saat pengeCoran maka harus perhatikan dan dipastikan posisi

    pipa tidak bergeser dari tempatnya.

  • Halaman 42 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    d. Pekerjaan Pemasangan Kabel

    Pemasangan kabel harus mengacu pada PUIL 2000 pasal 7.13,

    7.15 dan pasal 9.7

    Masukkan kabel dalam lubang pipa yang telah ada dengan menarik

    ujungnya menggunakan alat bantu secara perlahan-lahan

    Kabel ditarik sesuai dengan lingkup pekerjaan atau cable

    schedule

    Gunakan roda rol penarikan kabel pada setiap ujung lubang pipa

    supaya permukaan kulit isolasi kabel tidak rusak

    Penarikan kabel dibantu dengan memutar haspel agar kabel tidak

    dibebani dengan tarikan yang terlalu berat

    Setiap ujung kabel diberi tanda sesuai daftar yang tercantum pada

    Cable Schedule

    Pada Cable Duck yang membelok pemasangan kabel kontrol

    dilaksanakan sedemikian sehingga pengumpulan kabel pada

    belokan terhindari.

    e. Pekerjaan Pengawatan/Wiring

    Sambungkan/hubungkan kabel satu persatu ke mcb pengaman

    dalam PANEL dan pada terminal dalam tiang dengan setiap ujung

    kabel harus diberi sepatu kabel

    Material kelengkapan seperti : cable gland, electrical tape,

    lubricating compound, wire nut, splicing connector, pipa PVC, dan

    material lainnya, sehingga kabel dapat terpasang dengan sempurna

    menjadi tanggung jawab dan beban Pemborong.

    Pemasangan kabel ditempatkan di dalam cable duct atau pipa,

    pemasangan harus rapih dan dihindari pemasangan yang

    bertumpuk atau bersimpang siur/penyilangan sehingga

    memudahkan pada waktu pengecekan berikutnya.

    Pemasangan kabel sedapat mungkin dihindari adanya sambungan

    di tengah, dan bila sulit dihindari sebelumnya harus, mendapat

  • Halaman 43 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    persetujuan dari Konsultan Pengawas dan Direksi. Bila hal ini

    terjadi karena kesalahan pemotongan kabel oleh Pemborong,

    maka Pemborong bertanggungjawab sepanjang kabel yang

    digunakan atas biaya Pemborong.

    Pemasangan kabel ini tidak boleh dibebani dengan tegangan tarik

    yang melebihi ketentuan Pabrik, dimana dapat merusak isolasi atau

    sampai putus. Bila kabel ini diperlukan melengkung, maka jari-

    jari lengkungan sesuai rekomendasi Pabrik untuk menghindari

    rusaknya isolasi.

    Pada setiap ujung kabel yang keluar masuik conduit atau keluar

    masuk boxes agar diberi identifikasi. ldentifikatsi adalah sesuai

    dengan daftar kabel.

    Setelah instalasi ini selesai pemasangannya, maka diadakan

    pengetesan yang disaksikan oleh Konsultan Pengawas dan Direksi

    antara lain :

    Pemborong melaksanakan pengetesan circuit sebelum

    penyambungan kabel-kabel ke peralatan apakah sudah baik dan

    betul.

    Agar diteliti pula apakah semua sambungan klem sudah baik

    dan sempurna.

    Pemborong akan memeriksa apakah identifikasi kabel telah

    sesuai dengan daftar kabel.

    Memeriksa tahanan isolasi dengan megger

    Semua kabel di test apakah terjadi hubung singkat antara kabel

    sate dengan yang lain atau antara kabel dengan body atau

    instalasi pentanahan.

    Bila dalam pengetesan ini diketahui terdapat kesalahan

    pada instalasi kabel, Pemborong wajib mencari kesalahan

    tersebut dan memperbaikinya, kemudian di test ulang sampai

    instalasi kabel ini baik dan sempurna.

  • Halaman 44 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    Semua interface wiring harus disesuaikan dengan existing

    sehingga tidak menimbulkan gangguan sesudah penyambungan

    ke sistem.

    PASAL 10

    PEMBERSIHAN

    Pembersihan harus dilaksanakan secara menyeluruh pekerjaan yang telah

    dilaksanakan, Jangan dibiarkan puing-puing, sampah, sampai tertimbun,

    pembersihan harus dilakukan secara baik dan teratur.

    Pasal 11

    PEKERJAAN SELESAI

    Pekerjaan dianggap selesai jika;

    1. Pembersihan lapangan telah dilaksanakan dengan baik.

    2. Pekerjaan telah diperiksa secara bersama oleh Konsultan Pengawas atau

    Direksi, Pemilik/Pengguna Jasa (Owner), Tim Teknis dan Kontraktor dan

    dinyatakan dalam suatu Berita Acara

    PASAL 12

    KETENTUAN TAMBAHAN

    1. Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini, maka sesuai dengan

    ketentuan administrasi, pemeriksaan bahan/mutu pekerjaan serta ketentuan

    lain dari pemeriksaan yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan ini

    termasuk pula syarat-syarat yang harus dipenuhi dan ditaati.

    2. Hal-hal lain yang tidak tercantum/tidak jelas dalam RKS ini akan dibuat

    tersendiri, serta peraturan-peraturan pemerintah yang berlaku menjadi

    kewajiban Kontraktor.

    3. Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan yang keliru/kelalaian

    Kontraktor adalah menjadi tanggung jawab Kontraktor.

  • Halaman 45 Spesifikasi Teknis -----------------------------------------------------------------------------------------------

    Pekerjaan Pematangan Lahan dan Perparkiran Asrama Haji Sudiang

    4. GAMBAR-GAMBAR REVISI

    Kontraktor diwajibkan membuat gambar-gambar revisi (bila diperlukan)

    serta gambar-gambar detail dari pekerjaan yang dilaksanakan. Gambar-

    gambar tersebut diajukan kepada Direksi Teknik untuk disetujui.

    5. PERUBAHAN RKS DAN GAMBAR RENCANA

    Semua ketentuan dalam RKS maupun gambar rencana dapat dirubah,

    ditambah atau dihilangkan sesuai kebutuhan di bawah ini :

    a. Untuk perubahan yang dianggap perlu sebelum pelelangan, akan

    dilakukan pada waktu aanwijzing dan dituangkan dalam Berita Acara.

    b. Perubahan yang dianggap perlu untuk penyelesaian dengan kondisi

    lapangan atau menyangkut perubahan desain, dilakukan dengan

    pemberitahuan secara tertulis kepada Direksi Teknik untuk

    mendapatkan persetujuan. Dalam hal ini, jika oleh Direksi Teknik

    dianggap perlu, Kontraktor harus membuat Gambar Terlaksana (As

    Build Drawing) dengan persetujuan Direksi Teknik.

    Demikian uraian syarat-syarat tersebut diatas dan merupakan satu kesatuan

    gambar dan uraian jenis pekerjaan.

    Makassar, Maret 2015