Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

65
REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDING GEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI BAB I KETENTUAN TEKNIS BAGIAN PERTAMA KETENTUAN TEKNIS UMUM Pasal 1 Rencana Kerja Pelaksanaan Pekerjaan 1. Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan penyedia barang/jasa, Konsultan Perencana, Pengawas teknis, dan instansi terkait lainnya, terlebih dahulu menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian/Kontrak. b. Pengguna barang/jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak selambat-lambatnya 7 hari sejak diterbitkannya SPMK. c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan adalah : - Organisasi Kerja - Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan - Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan - Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil - Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan. - Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintahan daerah setempat mengenai rencana kerja, agar kelancaran dan keamanan lebih terjamin. - Penyusunan program mutu pekerjaan, sesuai waktu yang ada dan volume kerja sesuai kontrak pekerjaan yang ada. 2. Penggunaan Program Mutu PT. BUMI MADANI 1

description

ada pemasangan keramik plafond dan lain lain

Transcript of Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

Page 1: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

BAB I

KETENTUAN TEKNISBAGIAN PERTAMA

KETENTUAN TEKNIS UMUM

Pasal 1Rencana Kerja Pelaksanaan Pekerjaan

1. Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan

a. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan penyedia barang/jasa, Konsultan Perencana, Pengawas teknis, dan instansi terkait lainnya, terlebih dahulu menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian/Kontrak.

b. Pengguna barang/jasa harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan kontrak selambat-lambatnya 7 hari sejak diterbitkannya SPMK.

c. Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan adalah :

- Organisasi Kerja- Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan- Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan - Jadwal pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil- Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan.- Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintahan daerah setempat

mengenai rencana kerja, agar kelancaran dan keamanan lebih terjamin.

- Penyusunan program mutu pekerjaan, sesuai waktu yang ada dan volume kerja sesuai kontrak pekerjaan yang ada.

2. Penggunaan Program Mutu

a. Program mutu pengadaan barang/jasa harus disusun oleh penyedia barang/jasa dan disepakati pengguna barang/jasa pada saat rapat persiapan pelaksanaan kontrak dan dapat direvisi sesuai dengan kondisi lapangan.

b. Program mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi : Informasi pengadaan barang/jasa. Organisasi Lapangan, pengguna barang/jasa dan penyedia

barang/jasa. Jadwal Pelaksanaan. Prosedur instruksi kerja/sistematis kerja (tugas personil) Pelaksana kerja

PT. BUMI MADANI 1

Page 2: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

3.Pemeriksaan bersama

c. Pada tahap awal periode pada pelaksanaan pekerjaan, pengguna barang/jasa bersama-sama dengan penyedia barang/jasa melakukan pemeriksaan bersama.

d. Untuk pemeriksaan bersama ini, pengguna barang/jasa dapat membentuk panitia peneliti pelaksanaan kontrak.

Pasal 2Organisasi Pelaksana Lapangan

1. Untuk melaksanakan pekerjaan/sesuai yang ditetapkan dalam surat perjanjian/kontrak, penyedia barang jasa harus membuat organisasi pelaksana lapangan, dengan pembagian tugas, fungsi, dan wewenang yang jelas tanggung jawabnya masing-masing.

2. Penempatan personil harus proporsional dan sesuai dengan keahlian bidang tugasnya masing-masing, sedangkan untuk tenaga-tenaga ahlinya harus memenuhi peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, sesuai dengan golongan, bidang dan kualifikasi perusahaan penyedia barang/jasa yang bersangkutan.

3. Untuk pelaksanaan pekerjaan/penyedia barang/jasa menunjuk penanggung jawab lapangan, yang dalam penunjukannya terlebih dahulu harus mendapat persetujuan Pengguna Anggaran dan Pengawas Harian lapangan.

4. Penyedia barang/jasa tidak diperkenankan memberikan pekerjaan lain kepada wakil ataupun para penanggung jawab lapangan, di luar pekerjaan yang bersangkutan.

5. Selama jam-jam kerja tenaga ahli/wakilnya atau penanggung jawab lapangan harus berada di lapangan pekerjaan kecuali berhalangan/sakit dan Penyedia barang/jasa harus menunjuk/menempatkan penggantinya apabila yang bersangkutan berhalangan.

6. Jika ternyata penanggung jawab teknis tidak memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan, maka Pengguna Anggaran berhak memerintahkan kepada penyedia barang/jasa supaya segera mengganti dengan orang lain yang ahli dan berpengalaman.

Pasal 3Tenaga Kerja Lapangan

1. Penyedia barang/jasa wajib mempekerjakan tenaga kerja yang trampil dan berpengalaman, sesuai keahliannya dalam jumlah yang cukup sesuai dengan jumlah kompleksitas pelaksanaan pekerjaan.

PT. BUMI MADANI 2

Page 3: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

2. Penyedia barang/jasa harus melaksanakan ketertiban, kebersihan, kesehatan dan keamanan lokasi/pekerjaan, dengan menyediakan fasilitas sarana dan prasarana kerja yang memadai.

3. Penyedia barang/jasa harus meyediakan tempat tinggal yang memadai dan tidak mengganggu lingkungan, untuk para tenaga kerja yang tinggal sementara di lokasi pekerjaan.

4. Penyediaan tenaga kerja harus dilaporkan kepada pengguna barang/jasa, dalam bentuk daftar tenaga kerja yang dilampiri identitas diri dan tanda pengenal setiap tenaga kerja.

Pasal 4Bahan dan Peralatan

1. Bahan, peralatan dan segala sesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dalam Surat Perjanjian/Kontrak, adalah harus disediakan oleh penyedia barang/jasa.

2. Bahan/material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan, adalah :

a. Sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.

b. Memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan dalam surat perjanjian kerja/kontrak, RKS, gambar dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan.

c. Sebelum digunakan/dipasang harus diajukan contoh atau brosur setiap bahan dan peralatan tersebut untuk mendapatkan persetujuan dari pengguna barang/jasa.

d. Pengguna barang/jasa berhak melakukan pengujian dan menolak terhadap bahan dan peralatan yan akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan apabila tidak memenuhi katentuan dan persyaratan yang ditetapkan.

3. Bahan dan peralatan yang ditolak pengguna barang/jasa harus segera disingkirkan dari lokasi/lapangan, dalam waktu 2 hari sejak tanggal penolakan dilakukan.

4. Apabila terdapat bahan dan peralatan yang digunakan/terpasang belum atau telah mendapat persetujuan, ternyata tidak memenuhi kualifikasi atau spesifikasi teknis sebagaimana yang dipersyaratkan, maka penyedia

PT. BUMI MADANI 3

Page 4: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

barang/jasa wajib mengganti/memperbaiki dengan beban biaya sendiri dan tidak berhak menuntut ganti rugi.

5. Apabila bahan dan peralatan yang akan digunakan ternyata tidak didapat lagi di pasaran, maka penyedia barang/jasa segera mengajukan bahan dan peralatan pengganti yang setara dan mendapatkan persetujuan tertulis dari pengguna barang/jasa. Prosedur penggantian harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

6. Penggantian bahan dan peralatan yang dimaksud pada ayat (5) di atas tidak dapat dijadikan alasan untuk keterlambatan pekerjaan.

7. Penyediaan dan pengamanan bahan dan peralatan di lokasi/lapangan, adalah menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa termasuk tempat dan cara penyimpanannya harus tertib dan tidak mengganggu mobilisasi kerja di lapangan.

Pasal 5Mobilisasi

1.Mobilisasi meliputi :

a. Mendatangkan peralatan-peralatan terkait yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Mempersiapkan fasilitas seperti kantor Direksi, Barak Pekerja, gudang material, bengkel, gudang dan sebagainya.

c. Mendatangkan personil dan tenaga kerja lapangan.

2. Mobilisasi peralatan terkait dan personil penyedia barang/jasa dapat dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan kebutuhan.

3. Mobilisasi paling lambat harus sudah dimulai dilaksanakan dalam waktu 7

( tujuh) hari kalender terhitung sejak diterbitkan SPMK oleh Pemberi Tugas.

Pasal 6Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

1. Penyedia barang/jasa wajib membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan secara rinci, yang terdiri dari :

a Time Schedule dalam bentuk bar-chart, dilengkapi dengan perhitungan kemajuan bobot untuk setiap minggunya.

b. Pada Time schedule dilengkapi pula dengan kurva “S”.

PT. BUMI MADANI 4

Page 5: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

c. Untuk pelaksanaan pekerjaan/yang memiliki kompleksitas tinggi harus dilengkapi dengan network planning.

2. Jangka waktu Jadwal pelaksanaan sesuai dengan yang dinyatakan dalam surat perjanjian/kontrak

3. Jadwal pelaksanaan pekerjaan dibuat secara lengkap dan menyeluruh mencakup seluruh jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan, yang dapat menggambarkan antara rencana dan realisasinya.

4. Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus sudah dibuat selambat– lambatnya 7 (tujuh) hari kalender, setelah penandatanganan surat perjanjian/kontrak, untuk dapat diperiksa/disetujui oleh pengawas teknis dan disahkan oleh pengguna barang/jasa.

5. Jadwal pelaksanaan pekerjaan harus tetap berada di lokasi/lapangan selama masa pelaksanaan pekerjaan dan salah satunya ditempel di ruangan rapat

6. Jadwal kerja berfungsi sebagai control terhadap prestasi / kemajuan kerja dilapangan.

Pasal 7Laporan Hasil Pekerjaan

1. Laporan Harian

a. Untuk keperluan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan pekerjaan, seluruh aktifitas kegiatan dilapangan dicatat di dalam buku harian lapangan (BHL) sebagai laporan harian pekerjaan berupa rencana dan realisasi pekerjaan harian.

b. Buku harian lapangan (BHL) berisi :

1. Kuantitas dan macam – macam bahan yang berada dilapangan.

2. Penempatan tenaga kerja untuk tiap dan macam tugasnya.3. Jumlah, jenis, dan kondisi peralatan4. Kuantitas dan kualitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.

5. Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh terhadap kelancaran pekerjaan.

6. Catatan – catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan.

c. Buku Harian Lapangan (BHL) disiapkan dan diisi oleh penyedia barang/jasa, dan diperiksa oleh pengawas teknis dan dilengkapi catatan instruksi – instruksi dan petunjuk pelaksanaan yang dianggap perlu dan disetujui oleh pengguna barang/jasa.

PT. BUMI MADANI 5

Page 6: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

d. Penyedia barang/jasa harus mentaati dan melaksanakan selaku pelaksanan, terhadap instruksi, arahan dan petunjuk yang diberikan Pengawas Teknis dalam Buku Harian Lapangan.

e. Jika Penyedia barang/jasa tidak dapat menerima/menyetujui pendapat/perintah pengawas harus mengajukan keberatan-keberatan secara tertulis dalam jangka waktu 3x24 jam.

f. Penyedia barang/jasa harus memperbaiki atas beban biaya sendiri terhadap pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, tidak sempurna dalam pelaksanaannya atas kemauan inisiatif sendiri atau yang diperintahkan oleh pengawas teknis maupun Pemimpin.

g. Penandatanganan BHL dilakukan oleh Site Manager atau yang dikuasakan dari Pihak Kontraktor Pelaksana, dan Pengawas Harian, serta kolom Instruksi boleh diisi oleh Pemberi Tugas, atau pihak yang berkompeten terhadap Kegiatan Pembangunan dimaksud.

2. Laporan Mingguan dibuat setiap minggu yang terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal – hal penting yang perlu dilaporkan, dan ditanda tangani oleh, Kontraktor Pelaksana, Konsultan Pengawas, serta Pihak Pemberi Tugas.

3. Laporan bulanan dibuat setiap bulan yang terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hal kemajuan fisik pekerjaan dalam periode satu bulan,gambar – gambar perubahan yang mungkin terjadi, serta hal – hal penting yang perlu dilaporkan.

Pasal 8Foto Dokumentasi

1. Untuk merekam kegiatan pelaksanaan, pengguna barang/jasa dengan menugaskan kepada penyedia barang/jasa, membuat foto-foto dokumentasi untuk tahapan–tahapan pelaksanaaan pekerjaaan dilapangan.

2. Foto dibuat oleh penyedia barang / jasa sesuai petunjuk Pengawas Teknis, disusun dalam 4 (empat) tahapan disesuaikan dengan tahapan pembayaran angsuran tetapi tidak termasuk masa pemeliharaaan, yaitu sebagai berikut :

Tahap I Bobot 0%-25 % Papan nama , keadaan lokasi, galian pondasi dan pasangan pondasi

Tahap II Bobot 25%-50 % Pekerjaan struktur/konstruksi

Tahap III Bobot 50%-75 % Pekerjaan atap/finishing

Tahap IV Bobot 75%-100 % Pekerjaan finishing /Detail/seluruh pekerjaan selesai

PT. BUMI MADANI 6

Page 7: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

3. Foto tiap tahapan tersebut diatas dibuat 5 ( lima ) set dilampirkan pada saat pengambilan angsuran sesuai dengan tahapan angsuran, yang masing – masing adalah untuk :

a. Untuk pekerjaan yang diawasi oleh konsultan :

1. Satu Set untuk Pengguna Anggaran. 2. Satu Set untuk Penyedia Barang/Jasa3. Satu Set untuk Konsultan selaku Pengawas Teknis4. Satu Set untuk Arsip.

4 Pengambilan titik pandang dari setiap pemotretan harus tetap/sama sesuai dengan petunjuk Pengawas Teknis atau Pengguna Anggaran.

5. Foto setiap tahapan ditempelkan pada album/map dengan keterangan singkat, dan penempatan dalam album disahkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen. Untuk teknis penempatan / penempatan dalam album ditentukan oleh Pengawas Teknis.

6. Khusus untuk pemotretan pada kondisi keadaan kahar/memaksa force majeure diambil sebanyak 3 (tiga) kali.

Pasal 9Perbedaan Ukuran

1. Jika terdapat perbedaan ukuran yang ditulis dengan angka dengan ukuran yang ditulis dengan skala, maka ukuran yang dipakai adalah ukuran yang ditulis dengan angka

2. Jika merasa ragu – ragu tentang ukuran harus segera minta petunjuk Pengawas Teknis Lapangan atau kepada Konsultan Perencana.

3.Untuk mencegah kesalahpahaman akibat perbedaan ini, lakukan penandatangan oleh pihak – pihak terkait bilamana telah terjadi kesepakatan.

Pasal 10Sarana Penunjang

1. Kepada penyedia barang/jasa diwajibkan membuat/mendirikan bangunan sementara seperti, los kerja bangsal/direksi keet yang cukup luas dan lain – lain yang diperlukan penyedia barang/jasa juga harus menyediakan perlengkapan ruang kerja Pengguna Anggaran dan Pengawas Teknis, dengan jumlah sesuai kebutuhan.

PT. BUMI MADANI 7

Page 8: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

2. Sarana Penunjang yang harus dipersiapkan oleh Penyedia Jasa termasuk didalamnya sarana keselamatan dan kesehatan kerja, seperti P3K lengkap dengan obat – obatnya, serta pendukung lainnya.

3. Pembuatan Bedeng kerja / Ruang Direksi dilengkapai meja kerja, sarana MCK untuk pekerja maupun Direksi.

4. Penempatan sarana bangunan sementara harus dibuatkan perencanaannya oleh penyedia barang/jasa, serta terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pemimpin

5. Sarana penunjang Direksi keet/gudang bedeng sementara pagar pengaman dan perlengkapannya serta pompa kerja, adalah merupakan sarana penunjang dalam pelaksanaan dan merupakan barang yang dipakai habis pada saat setelah pekerjaan selesai.

6. Pada prinsipnya penyedia barang/jasa harus menyediakan peralatan kerja pembantu (sarana pendukung), yaitu : air, aliran listrik, pompa air, beton molen, vibrator, alat – alat pemadam kebakaran, dan lain sebagainya.

7. Untuk segala kebutuhan/keperluan penyelesaian pelaksanaan pekerjaan, sekalipun tidak disebut dan dinyatakan dalam peraturan dan syarat-syarat (RKS) maupun dalam gambar tetap menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

8. Untuk pelaksanaan pekerjaan dimaksud, tanah dan halaman akan diserahkan kepada penyedia barang/jasa dalam keadaan sedemikian rupa, dengan ketentuan jika pelaksanaan pekerjaan telah selesai. Segala kerusakan yang terjadi diatas tanah/halaman akibat pelaksanaan seperti kerusakan saluran/got, tanaman dan lain sebagainya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula atas tanggungan penyedia barang/jasa yang bersangkutan.

9. Setelah penyedia barang/jasa mendapat batas-batas daerah kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 5 pasal ini, maka penyedia barang/jasa harus bertanggung jawab penuh atas segala sesuatu yang ada didaerahnya meliputi :

a. Kerusakan – kerusakan yang timbul akibat kelalaian/kecerobohan yang disengaja maupun tidak disengaja.

b. Penggunaan sesuatu yang salah / keliru.

e. Kehilangan – kehilangan.

10. Untuk mencegah kejadian – kejadian tersebut di atas penyedia barang/jasa diizinkan untuk mengadakan pengamanan pelaksanaan pembangunan setempat, antara lain penjagaan, penerangan pada malam hari dan sebagainya.

11. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pekerjaan pembersihan yaitu membersihkan segala macam kotoran bekas - bekas bongkaran dan alat-alat

PT. BUMI MADANI 8

Page 9: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

lainnya, dan harus segera diangkut keluar lokasi atas persetujuan Pengawas Teknis/Pengguna Anggaran.

Pasal 11Papan Nama

1. Pemasangan papan nama sebagaimana diatur pada pasal ini dipancangkan di lokasi pada tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat / umum.

2. Pemasangan papan nama dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan pekerjaan dan dicabut kembali setelah mendapat persetujuan dari Pemberi Tugas / Direksi Pengawas.

3. Pada papan Nama dicantumkan dengan jelas, besarnya anggaran, sumber dana, dan Pengguna Anggaran, serta masa berlakunya Kontrak Kerja Pelaksanaan.

4. Petunjuk bentuk papan nama, ukuran, isi, dan warnanya diatur dalam Surat Keputusan Kota Administrasi Jakarta Barat.

5. Pemasangan Papan Nama tidak boleh mengganggu keindahan dan ketertiban umum, serta harus kuat dan kokoh.

6. Bentuk dan ukuran Papan Nama kegiatan dilapangan ditetapkan sebagai berikut :

a. Papan nama dibuat multiplek tebal 8 mm dengan ukuran lebar 240 cm dan tinggi 120 cm.

b. Papan nama dipasang pada tiang kaso ukuran 5/7 cm dengan ketinggian disesuaikan kondisi lapangan.

c. Papan nama menggunakan cat warna dasar merah dan putih.

d. Jenis tulisan memakai huruf cetak, tulisan dan garis warna hitam.

PT. BUMI MADANI 9

Page 10: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

CONTOH :

120 Cm

PT. BUMI MADANI 10

Logo INSTANSI

UNIT : ………………………… Logo

Nama : ………………………No. : ……………………...Th. Anggaran : ……………………...Volume : ……………………...Biaya : ……………………..No. SPK : ……………………..

Perencana : …………….Pengawas : ……………Spesifikasi Umum : ………………...…………………………..…………………………..Pelaksana

PT/CV : ……………………..No. TDR : ……………………..Kualifikasi :………………………Alamat : ……………………...

Mulai : ………………..Selesai : ………………..

Masyarakat dapat menyampaikan informasi kepada : …………………..Telp / Faks : ………………….

Direksi :……………..Telp/Faks : ……………

240 Cm

Page 11: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

BAB II

KETENTUAN TEKNIS

BAGIAN KEDUAKETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN

A. KETENTUAN TEKNIS PEKERJAAN PERSIAPAN/PENDAHULUAN

Pasal 12Pemagaran Sementara

1. Kontraktor wajib memasang pagar disekitar lokasi 2. Pemagaran dilakukan pada saat dimulainya pelaksanaan dan dicabut kembali

sebelum penyerahan pertama.3. Pagar dibuat sesuai dengan bentuk dan ukuran yang direncanakan dan telah

mendapat persetujuan dari Pengguna Anggaran. 4. Batas–batas pemagaran akan ditentukan pada waktu penjelasan rencana di

lapangan.

Pasal 13Galian Tanah dan Urugan Kembali

1. Semua pekerjaan penggalian tanah dan pengurugan tanah kembali harus dilaksanakan sesuai dengan gambar, RKS ini dan semua petunjuk yang disampaikan oleh pengawas selama berlangsungnya pekerjaan.

2. Semua bahan yang dipakai untuk pengurugan kembali harus merupakan bahan pilihan yang baik, yang diseleksi air tanah hasil galian, yang bebas dari kotoran, batu – batu besar dan bahan tumbuhan atau bahan lainnya yang dapat membusuk.

3. Pekerjaan penggalian harus dilaksanakan secara mekanis dan semua peralatan yang dibutuhkan harus disediakan oleh Kontraktor, baik yang menyangkut peralatan untuk pekerjaan persiapannya maupun peralatan untuk pekerjaan penggaliannya sendiri dan alat–alat bantu yang diperlukan.

a. Sebelum pekerjaan dimulai, kontraktor wajib untuk mengajukan permohonan tertulis kepada pengawas, yang menyebutkan tanggal akan dimulainya pekerjaan penggalian.

b. Semua galian harus dilaksanakan sampai diperoleh panjang galian, kedalaman, kemiringan, dan lengkungan yang sesuai dengan gambar.

PT. BUMI MADANI 11

Page 12: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

4. Untuk pengurugan kembali harus dilaksanakan selapis demi selapis dengan ketebalan tidak lebih dari 20 cm tiap lapisnya dan harus dipadatkan secara mekanis sampai diperoleh kepadatan yang cukup dan disetujui oleh Pengawas.

Pasal 14Pekerjaan Persiapan

1. Penyediaan Air dan Daya Listrik Untuk Kerja1.1 Air untuk kerja disediakan oleh owner dengan cara kontraktor membuat

instalasi sendiri menyambung dengan instalasi yang sudah ada, air bersih harus bersih dari lumpur, minyak dan bahan kimia lainnya, dengan dibuktikan melalui test laboraturium.

1.2 Reservoir / bak atau drum air untuk kerja, berkapasitas kurang lebih 4 m³ dan senantiasa terisi penuh.

1.3 Listrik kerja disediakan oleh owner dengan cara kontraktor menyambung sementara selama masa pembangunan dengan daya secukupnya.

2. PEKERJAAN BONGKARAN2.1 Lingkup pekerjaan:

Menyediakan tenaga kerja, peralatan dan alat bantu lainnya untuk melak-sanakan pekerjaan ini

2.2 Pekerjaan ini meliputi :Semua pembongkaran Keramik, Plafond , Keramik Dinding, Pintu Kusen, dan lain-lain yang diisyaratkan untuk dibongkar untuk pelaksanaan peker-jaan yang baru baik yang berupa struktural ataupun yang non structural

2.3 Syarat Pembongkaran :o Semua pembongkaran harus menggunakan cara dan alat-alat

khusus yang tidak akan merusak bagian-bagian yang tidak di-isyaratkan di bongkar.

o Tidak diperkenankan menggunakan bahan peledak atau alat yang dapat membahayakan orang lain.

o Semua puing dan sisa bongkaran harus dibuang secepatnya di luar kawasan proyek atau atas persetujuan Pengawas sisa bongkaran tersebut harus dikumpulkan di suatu tempat diareal proyek.

o Kontraktor wajib memperbaiki atau mengganti dengan yang baru apabila ada bagian-bagian bangunan yang rusak akibat pem-bongkaran tersebut dengan semua biaya ditanggung Kontraktor

o Semua sisa puing/sisa bongkaran tidak diperkenankan di daur ulang untuk pekerjaan yang baru kecuali atas persetjuan pengawas

PT. BUMI MADANI 12

Page 13: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

 PASAL 15PEKERJAAN PASANGAN

1. Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan bahan, pelaksanaan pekerjaan, perapihan dan pekerjaan pasangan bata.

2. Persyaratan bahan

Batu bata. :

a. Batu bata yang akan digunakan harus baru, terbuat dari tanah yang baik sesuai dengan persyaratan-persyaratan dalam SH-0285-84 dengan ukuran 24 x 10 x 4,5 cm, berkualitas baik dan telah diperiksa/disetujui Direksi.

b. Batu bata harus berkekuatan tekan /compressive strength sebesar 30 kg/cm2, dan bisa menahan gaya horizontal/shear strength sebesar 1,7 kg/cm2.

c. Batu bata harus matang, bila direndam air akan tetap utuh, tidak pecah atau hancur

d. Batu bata yang pecah/retak tidak dibenarkan digunakan untuk dipasang, ke-cuali untuk melengkapi, misalnya sudut.

e. Sebelum dipasang batu bata. harus direndam air hingga jenuh air.f. Ukuran-ukuran bata harus seragam dan dapat disesuaikan berdasarkan tebal

dinding akhir yang disyaratkan dalam gambar kerja.

Portland Cement

a. Mutu/kwalitas harus sama dengan PC yang digunakan untuk konstruksl be-ton, tidak keras, tidak mengandung butiran dan tidak adanya gejala-gejala membatu.

b. Pemakaian semen di dalam satu adukan tidak dibenarkan lebih dari satu merk.

c. Untuk bahan bangunan ramuan adukan menggunakan semen (berdasarkan kwalitas yang ditetapkan dalam SKSNI-1991).

d. Semen yang datang dl tempat pekerjaan/lapangan harus disimpan dalam gu-dang yang lantainya kering dan minimum 30 cm lebih tinggi dari permukaan tanah sekitarnya.

Pasir Pasang

Pasir yang digunakan harus bersih, bebas dari segala macam kotoran, baik dari bahan organis dan alkalis maupun lumpur, tanah karang, garam./basa dan sebagainya sesuai dengan syarat-syarat dalam PBI 1971.

Jenis Adukan

PT. BUMI MADANI 13

Page 14: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

a. Adukan untuk pasangan kedap air adalah 1 bagian semen pc dan 2 bagian pasir pasang (trasram)

b. Adukan untuk pasangan dinding biasa (di atas trasram) adalah 1 bagian se-men pc dan 4 bagian pasir pasang.

3. Pelaksanaan Pembuatan Adukan

a. Adukan harus dibuat dengan menggunakan mesin pengaduk (molen) sesuai kapasitas yang dibutuhkan, semen dan pasir harus dicampur dalam keadaan kering, yang kernudian diberi air sesuai persyaratan sampai didapat campu-ran yang baik.

b. Adukan vang sudah mongering/kering tidak boleh dicampur dengan adukan yang baru.

4. Pelaksanaan

Pasangan batu bata yang dilaksanakan harus rata, tegak dan lajur penaikannya diukur tepat dengan tiang lot, setiap pemasangan tidak boleh lebih dari 1,00 m baru boleh dilanjutkan setelah betul-betul mengeras. Sebelum dipasang batu bata harus direndam dalam air/direndam terlebih dahuiu. Pada proses pemasangan dinding bata agar sudah diperhitungkan adanya fasilitas conduit/sparing yang harus tertanam didalam pasangan batu bata. Rangka penguat berupa, kolom praktis dan ringbalk dari beton dipasang untuk setiap luas dinding maksimun 6 m2 dan sesuai persyaratan pabrik pembuat batu bata atau yang disetujul Direksi.

5. Perlindungan

Sesuai jam kerja, seluruh lajur pasangan batu bata yang belum selesai, harus ditutup (dilindungi) dengan kertas semen, atau dengan cara-cara lain yang disetujui oleh Direksl. Untuk dinding-dinding yang sudah kering (berumur 6 jam keatas) harus disiram dengan air bersih setiap pagi, atau sesuai dengan persyaratan.

PASAL 16PEKERJAAN PLESTERAN & ACIAN

1. Llngkup pekerjaan meliputi pekerjaan plesteran dan acian pada dinding bangu-nan (yang terdiri dari pasangan batu bata dan Beton), yang dinyatakan dalam gambar.

2. Persyaratan bahan.

Semen dan pasir (Iihat pasal 15)

Air :

PT. BUMI MADANI 14

Page 15: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

a. Air yang digunakan harus bersih dan bebas dari segala macam campuran atau larutan minyak, asam garam/basa dan bahan organis lainnya.

b. Air yang digunakan tersebut harus sesuai persyaratan yang sudah ditentukan.

3. Daerah Plesteran

Daerah plesteran antara lain pada bata trasram 1 : 2 , Batu bata 1 : 4, kolom beton 1 : 3 diatas elevasi 0.00 dan pada daerah yang disesuaikan dengan gambar.

4. Pelaksanaan Pekerjaan Plesteran.

a. Tebal plesteran harus berkisar setebal I s/d 2 cm, tebal pasangan bata jadi max. 15 cm.

b. Sebelum pekerjaan plesteran dimulal terlebih dahulu permukaan pasangan batu bata dan beton dibasahl atau disiram air terlebih dahulu.

c. Semua siar permukaan dinding batu bata hendaknya dikerok sedalam kira-kira 1 cm agar plesteran dapat lebih merata.

5. Adukan Plesteran

a. Semua jenis bahan plesteran harus diaduk sesuai persyaratan jenis campu-ran yang disetujul Direksi.

b. Plesteran harus rata vertikal dan horizontal.c. Ketebalan plesteran merupakan lapisan dengan permukaan kasar untuk

mencapai bidang rata dan lebih teliti setelah itu baru pengacian.d. Sebelum Pemborong melanjutkan pekerjaan plesteran, maka Pemborong

diwajibkan membuat contoh bidang plesteran.e. Setelah diplester selanjutnya permukaan plesteran tersebut diacl (semen dan

air) hingga halus.

6. Perbaikan Bidang Plesteran.

a. Bilamana Direksi mendapatkan bidang plesteran yang tidak memenuhi syarat misalnya tidak rata, tidak siku dan lain-lain maka Pemborong harus, memper-baiki pekerjaan tersebut.

b. Bagian-bagian yang diperbalki harus dibobok secara teratur dan plesteran hasil perbalkan barus rata dengan sekitamya.

Pelaksanaan pekerjaan acian dapat dilakukan setelah plesteran benar – benar kering. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan kekuatan perekatan acian dengan plesteran cukup baik dan kuat

Pasal 17Pekerjaan Keramik Lantai & Dinding

1. Lingkup pekerjaanYang dimaksud dengan lantai Keramik adalah segala macam pemasangan keramik dengan posisi horizontal maupun vertical

PT. BUMI MADANI 15

Page 16: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

2. Persyaratan bahan

1. Semua Keramik lantai yang dipakai adalah dari Merk Roman, Royal, Platinum atau merk lain yang setara dengannya dari segi harga dan kualitas.

2. Kontraktor Pelaksana harus memperlihat contoh warna, corak, motif, ukuran dan Brosur keramik serta Granit untuk minimal dua merk yang berbeda kepada Konsultan konsultan Pengawas untuk disetujui.

3. Ukuran keramik dan granit sesuai dengan Gambar Kerja dan Bill of Quantity

Ketentuan – ketentuan bahan sebagai berikut : Jenis : Keramik Lantai Ukuran : 40x40, 20x25, 20x20, atau ukuran sesuai dalam

gambar Produksi : untuk keramik lantai dan dinding yang digunakan adalah

Produk Roman Mutu : KW 1 Warna : Polos : untuk Keramik Lantai

Motif : untuk Keramik Dinding 3. Peralatan penunjang

Sarana yang harus dipersiapkan dalam pemasangan lantai keramik antara lain :

- Waterpas- Sendok tembok- Martil karet- Meteran- Mesin potong keramik,- Dan lain – lain.

4. Cara pelaksanaan pemasangan.

1. Untuk Lantai 1 Keramik lantai dipasang adalah 40 x 40 setara Roman ukuran dengan memakai spesi campuran 1 Pc : 4 Ps.

2. Sedangkan untuk Km/Wc menggunakan Ukuran 40 x 40 untuk Keramik Lantai dan 20 x 25 untuk Keramik Dinding

3. Pasir yang dipakai untuk pasangan keramik adalah Pasir Pasang/Pasir Halus

4. Pemasangan Keramik harus sesuai dan mengikuti Gambar Pola Lantai yang ada dalam Gambar Kerja.

5. Bentuk dan dimensi keramik lantai harus benar-benar siku serta standar untuk semua ukuran yang sama

6. Celah-celah/Nat yang terbentuk antar keramik / granit akibat pemasangan keramik dan sebagai tempat isian perekat antar keramik dalam bidang tebalnya adalah maksimal 3 mm.

PT. BUMI MADANI 16

Page 17: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

7. Hasil pemasangan keramik lantai harus benar-benar rata, tidak bergelombang, dan tidak melengkung keatas. Elevasi lantai keramik hasil pemasangan harus diperiksa kedatarannya dengan pekerjaan waterpassing.

Pasal 18Pekerjaan Kusen Pintu dan Jendela Aluminium1. Semua pekerjaan kusen pintu dan kusen jendela aluminium harus dikerjakan

menurut instruksi pabrik/produsen dan standar-standar antara lain: The Alumunium Association (AA) Architectural Aluminium Manufactures Association (AAMA) American Society for Testing Materials (ASTM)

2. Aluminium yang akan digunakan adalah produksi Super Bangunan-Alcan, NIKKEI, YKK atau setaraf produksi dalam negeri yang baik (sesual Sll extrusi 0695-82 dan SH jendela 0649-82). Alloy 6063 T5/Billet yang digunakan harus aslinya (tidak terbuat dari bahan scrap/sisa).

Anodizing terdiri, dari Lapisan pertama anodic oxide film tebal 10 micron Lapisan kedua resin film tebal 12 micron

3. Seluruh pekerjaan aluminium memiliki syarat-syarat teknis sebagai berikut:

Kusen Aluminium warna hitam Ukuran profil 1.5" x 3" Beban angin 100 kg/m2

Tebal profil minimal 1.35 mm

4. Pekerjaan Pelaksanaan

a. Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan kusen aluminium beserta kaca harus dilaksanakan oleh pemborong alumunium yang ahli dalam bidan-gnya.

b. Untuk mendapat ukuran yang tepat, pemborong aluminium harus datang ke lapangan dan melakukan pengukuran

c. Untuk mendapat hasil yang baik, pembuatan/penyetelan kosen alumunium harus dilakukan di pabrik secara masimal dan dilapangan tinggal pasang

d. Antara tembok/kolom/beton dan kusen aluminium harus diisi dengan “sealen" yang elastis

e. Pemasangan kaca pada kusen aluminium harus diisi karet gasketSemua detail pertemuan harus halus, rata dan bersih dari goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan aluminium

PT. BUMI MADANI 17

Page 18: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

f. Sambungan-sambungan vertical maupun horizontal, sambungan sudut maupun silang, demikian juga pengkombinasian profil-profil alumimum harus dipasang sempurna

g. Fixing accessoris seperti skrup assembling dan engsel-engsel harus terbuat dari bahan-bahan tahan karat.

h. Kaca tidak boleh bergetar dan diberi tanda setelah terpasang.

5. Hubungan Dengan Material Lain

Apabila aluminium berhubungan dengan besi, maka besi harus dilapis dengan zinc chromate + bitumen.

6. Pengetesan

Pengetesan terdiri dari hal-hal sebagal berikut :

Performance Test (Test terhadap kebocoran air, udara, beban angin, kekeda-pan suara dan lain-lain harus dilaksanakan di Australia, atau laboratorium lain yang disetujul Direksi)

Matenial Test (Test terhadap bahan, powder coating, test koros, berat dan lain-lain) dilaksanakan di dalam negeri yang disetujui Direksi.

Hasil test harus diserahkan secara lengkap kepada Direksi. Apabila hasil pengetesan gagal, pemborong wajib melakukan pengetesan ulang hingga mencapai standar test yang disyaratkan.

Biaya pengetesan dan lain-lain menjadi tanggungjawab pemborong.

7. Garansi (Jaminan)

Pemborong wajib memberikan garansi bahan selama. 5 tahun. dan garansi pemasangan selama 10 tahun, terhitung sejak selesainya masa perawatan

Garansi bahan sebagai perlindungan kemungkinan terjadinya cacat pewar-naan akibat dari proses powder coating yang tidak sempurna dan lain-lain, sedang garansi pemasangan sebagai perlindungan kemungkinan terjadinya kebocoran udara & air akibat dari aplikasi yang tidak sempurna.

Pasal 19Pekerjaan Plafond

1.Lingkup pekerjaan

Yang dimaksud dengan pekerjaan plafond adalah sebuah pekerjaan di atas ruangan yang berfungsi sebagal berikut

a. Pembatas ketinggian;b. Penutup segala. macam bentuk yang berada di bawah atap atau plat beton, c. Peredam hawa panas.

PT. BUMI MADANI 18

Page 19: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

Pekerjaan ini meliputi pemasangan rangka penutup plafond dan penempatan lubang-lubang untuk titik lampu yang diperlukan.

2.Persyaratan. bahan

Bahan:

1.2.3.

4.5.

6.

7.8.

Jenis Bahan :Ketebalan :Bahan :

Pola Ukuran :Penggantung :

Rangka :

Lis pinggir :Finish :

Gypsum Tile9 mmGRC Board & GypsumSesuai gambar dan ruanganGalvanized wired rod M5 drat + U clamp channel K4-TB.CMain tee, cross tee, wall trim 40 x 40 mm, rangka pembagi besi hollow 5 x 5 cm/ sesuai gambarLG 2020 meniFlat Joint Compound + textile tapePelindung rangka dari bahan menie/cat

Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus memenuhi persyaratan pada NI-5 dan memenuhi SII-0404/81.

3.Peralatan penunjang

Perlu disiapkan alat untuk pelaksanaan pekerjaan plafon antara lain :

a. Alat Bantu steger;b. Waterpas;c. Benang;d. Meteran.

4.Syarat-syarat pelaksanaan

a. Rangka langit-langit hollow dengan penggantung galvanized wire rod diame-ter 4,5 mm. yang dilengkapi dengan mur dan klem, penggantung-penggan-tung terikat kuat pada beton, dinding atau rangka baja yang ada.

b. Rangka langit-langit dipasang setelah sisi bagian bawah diratakan, pemasan-gan sesuai dengan pola yang ditunjukkan/disebutkan dalam gambar dengan memperlihatkan modul pemasangan penutup langit-langit yang dipasangnya.

c. Bidang pemasangan bagian rangka langit-langit harus rata, tidak cembung, kaku dan kuat, kecuali bila dinyatakan lain, misal permukaan merupakan bidang miring/tegak sesuai dengan yang ditunjukkan dalam gambar.

d. Bahan penutup langit-langit adalah gypsum dengan mutu bahan seperti yang telah dipersyaratkan dengan pola pemasangan sesuai dengan yang ditun-jukkan dalam gambar.

e. Jarak pemasangan antara unit-unit penutup langit-langit harus presisi dan tidak kelihatan atau sesuai yang ditunjukkan dalam gambar.

f. Hasil pemasangan penutup, langit-langit harus rata, tidak melendut.

PT. BUMI MADANI 19

Page 20: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

g. Seluruh pertemuan antara permukaan langit-langit dan dinding dipasang list profil dari gypsum dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar.

5.Cara pelaksanaan

Pada umumnya pemasangan plafond akan berhenti pada batas tertentu yang berupa dinding atau lisplank.

a. Tentukan peil plafond pada dinding atau lisplank;b. Waterpaskan ketingglan tersebut pada seluruh batas pasangan plafond.c. Pasang rangka plafond pada dinding atau lisplank dengan menggunakan

baut.d. Tentukan arah tulangan pokok dan pasang tulangan pokok tiap 120 cm

dengan rangka hollowe. Selanjutnya pasangan tulangan pembagi, yang terbuat dari rangka hollow

dengan jarak tiap 60 cm;f. Rangka plafond yang sudah siap ditutup, digantung dengan root atau hollow

dalam kondisl lurus dan waterpas;g. Gypsum yang sudah terpasang di compon dan dicat.

Pasal 20Pekerjaan Pengecatan dan Laburan

1. Lingkup Pekerjaan

- Pengecatan dinding dilakukan pada bagian luar dan dalam serta pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

- Pengecatan Plafond + Lis.

2. Syarat-syarat bahan a. Jenis, merk dan warna cat harus mendapat persetujuan dari Konsultan

Perencana, atau Pemberi Tugas dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

3. Syarat-syarat Pelaksanaana. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat

(retak, lubang, dan pecah-pecah).

b. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan pada bidang pengecatan.

c. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak, dan kotoran-kotoran lain yang dapat merusak atau mengurangi mutu pengecatan.

d. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan cat dasar, bahan plamur dari produk yang sama dengan cat yang digunakan.

PT. BUMI MADANI 20

Page 21: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

e. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Direksi Pengawas serta pekerjaan instansi di dalamnya telah selesai dengan sempurna

f. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatannya.

g. Contoh bahan yang telah disetujui dipakai sebagai standard untuk pemeriksaan/penerimaan bahan yang dikirim oleh kontraktor ke tempat pekerjaan.

h. Hasil pekerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak terdapat noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.

i. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pekerjaan dan perawatan/keberhasilan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.

j. Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, kontraktor harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa adanya tambahan biaya.

k. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil / berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu pekerjaan yang baik dan sempurna.

l. Semua bahan yang akan dicat harus diamplas terrlebih dahulu dan diplamur dengan plamur bahan yang sesuai, diamplas halus kemudian dicat dengan cat dasar satu kali sapu dan dicat penutup (warna) dua kali sapu.

Pasal 21Pekerjaan Kaca TemperatedLINGKUP PEKERJAAN

Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,  peralatan dan alat bantú lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapaat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

Pekerjaan kaca dan cermin  meliputi  seluruh  detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam detail gambar.

PEKERJAAN YANG BERHUBUNGAN

Pekerjaan  Kusen AluminiumPekerjaan  Pintu dan Jendela Rangka Aluminium

PT. BUMI MADANI 21

Page 22: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

STANDARD :

a.         ANSI   :  American National Standard Institute.                         297.1-1975-Safety Materials Used in Buildingb.         ASTM :  American Society for Testing and Materials.                          E6 - P3  Proposed  Specification for  Sealed Insulating Glass Units.

PERSYARATAN BAHAN

Kaca adalah benda terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik tembus cahaya, dapat diperoleh dari proses-proses tarik, gilas dan  pengembangan (Float glass).

Toleransi lebar dan panjang.Ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang ditentukan oleh pabrik.

Kesikuan.Kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut serta tepi potongan yang rata dan lurus, toleransi  kesikuan maximum yang diperkenankan adalah 1,5 mm per meter.

Cacat-cacat. Cacat-cacat  lembaran   bening  yang  diperbolehkan harus sesuai ketentuan

dari pabrik. Kaca  yang  digunakan  harus bebas dari  gelembung (ruang-ruang yang

berisi gas yang terdapat pada kaca). Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat

mengganggu pandangan. Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian

atau seluruh tebal kaca). Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar

kearah luar/masuk). Harus bebas dari  benang  (string) dan gelombang (wave) benang adalah

cacat garis timbul yang tembus pandangan, gelombang adalah permukaan kaca yang berobah dan mengganggu pandangan.                     

Harus bebas  dari  bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).                           

Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).       Mutu kaca lembaran yang digunakan AA.                Ketebalan kaca  lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi

yang ditentukan oleh  pabrik.                Untuk ketebalan kaca 5 mm kira-kira 0,3 mm.

PT. BUMI MADANI 22

Page 23: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

B.  BAHAN/PRODUK

BAHAN KACA DAN CERMIN, HARUS SESUAI SII 0189/78 DAN PBVI  1982.Kaca Reflective untuk semua jendela kaca kulit luar lantai 2, tebal 8 mm atau disesuaikan gambar.

Produk Stop Sol Super Silver Dark Grey PT. Asahimas Flat Glass.

Kaca clear float glass, dari Produk yang sama yaitu PT. Asahimas Flat Glass, untuk semua pintu/jendela main entrance lantai dasar dan interior lantai 2, ketebalan kaca sesuai gambar.

Kaca di pintu utama dan sekeliling pintu dengan kaca tempered  t = 5 mm, warna bening.Bahan untuk cermin menggunakan :Danta Prima Mirror tebal 6 mm, disatu permukaannya dilapisi (Chemical Deposited Silver).Type : Danta Mirror, warna biru (Danta Prima Blue). 

Permukaan harus bebas noda dan cacat, bebas sulfida maupun bercak-bercak lainnya

Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan Perencana/Konsultan Managemen Konstruksi.

Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus digurinda/dihaluskan, hingga membentuk tembereng.

C.        PELAKSANAAN

Semua  pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat pekerjaan dalam buku ini.

Pekerjaan ini memerlukan keakhlian dan ketelitian.  

Semua bahan yang telah terpasang harus disetujuai oleh Perencana/Konsultan Managemen Konstruksi.

Bahan yang telah terpasang  harus  dilindungi dari kerusakan dan  benturan, dan  diberi tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur. Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan menggunakan lem aci.

PT. BUMI MADANI 23

Page 24: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat pemotong kaca khusus.

Pemotongan kaca harus disesuaikan ukuran rangka, minimal 10 cm masuk kedalam alur kaca pada kosen.

Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan menggunakan cairan pembersih kaca.

Hubungan kaca dengan kaca atau kaca dengan material lain tanpa malalui kosen, harus diisi dengan lem silikon produk setara GE. Warna transparant cara pemasangan dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan pabrik.

Cermin dan kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenan-kan retak dan pecah pada sealant/tepinya,  bebas dari segala noda dan bekas goresan.

Cermin yang terpasang  sesuai dengan contoh  yang  telah diserahkan  dan  semua yang terpasang  harus  disetujui Perencana/Konsultan Managemen Konstruksi.

Pemotongan cermin harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat potong kaca khusus.

Pemasangan Cermin :               

Cermin  ditempel dengan  dasar  kayu  lapis jenis  MR yang disekrupkan pada klos-klos di dinding, kemudian dilapis dengan plastik busa tebal 1 cm.  Pemasangan cermin menggunakan penjepit aluminium siku atau sekrup-sekrup kaca yang  mempunyai dop penutup stainless steel.

Setelah  terpasang  cermin  harus dibersihkan  dengan cairan pembersih.

PASAL 9PEKERJAAN PENGGANTUNG DAN PENGUNCI

1. Lingkup Pekerjaan

Meliputl semua pekerjaan, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan kunci dan alat penggantung lengkap dengan accessoriesnya seperti tercanturn di dalam gambar.

2. Bahan-bahan

a. Kunci 2 (dua) slag harus berkotak baja dengan finish akan ditentukan kemu-dian, baut-baut dan ungkitnya harus dari kuningan. Tiap kuncl harus mem-

PT. BUMI MADANI 24

Page 25: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

punyai 3 anak kunci yang berselaput nikel dijadikan satu dengan ring dari kawat baja.

b. Type-type kunci harus sesual dengan fungsi ruangannyac. Engsel dipasang sekurang-kurangnya 3 buah untuk setiap daun pintu dengan

menggunakan sekrup kembang dengan warna yang sama dengan engselnya, jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut beban berat daun pintu. Tiap engsel memikul beban maksimum 20 kg.

3. Jenis Kunci

Normal key dipakai Sierra - Non master key system dipasang pada seluruh pintu.

4. Pelaksanaan

a. semua kunci, engsel harus dilindungi dan dibungkus plastik atau tempat aslinya setelah dicoba. Pemasangan dilakukan setelah bangunan selesai di-cat.

b. Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, jangan memukul sekrup, cara. pengokohan hanya diputar sampai ujung. Sekrup yang rusak waktu dipasang harus dicabut kembali dan diganti

c. Engsel untuk pintu kayu dipasang 30 cm dari tepi atas dan bawah, sedangkan engsel ketiga dipasang di tengah-tengah

d. Semua kunci tanam harus terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu di-pasang setinggi 90 cm dari lantal atau sesuai gambar.

PASAL 23PEKERJAAN SISTEM ELEKTRIKAL 6.1 Lingkup Pekerjaan

23.1.1 Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan dan pemasangan semua

material, peralatan, tenaga kerja dan Iain-lain untuk pemasangan,

pengetesan, commissioning dan pemeliharaan yang sempurna untuk

seluruh instalasi listrik seperti dipersyaratkan dalam buku ini dan

seperti ditunjukkan dalam gambar-gambar rancangan listrik. Dalam

Pekerjaan ini harus termasuk sertifikat keasian produk pabrik dari

peralatan yang akan dipakai, jaminan garansi, petunjuk operas! dan

pekerjaan-pekerjaan kecil lain yang berhubungan dengan pekerjaan

ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci di dalam buku ini

tetapi dianggap perlu untuk keselamatan dan kesempurraan fungsi

dan operasi sistem distribusi listrik.

PT. BUMI MADANI 25

Page 26: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

23.1.2 Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelas-

kan baik dalam spesifikasi teknis ini ataupun yang tertera dalam

gambar-gambar perencanaan, dimana bahan dan peralatan yang

digunakan sesuaf dengan ketentuan pada spesifikasi teknis ini. Biia

ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau

peralatan yang dipasang dengan spesifikasi teknis yang

dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban Kontraktor untuk

mengganti bahan atau peralatan £ersebut sehingga sesuai dengan

ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Panel-Panel Daya Tegangan Rendah,

Pekerjaan ini meliputi Low Voitage Main Distribution Panel, Sub

distribution Panel, Panel Daya dan Panel-panel Penerangan

termasuk seluruh peralatan peralatan bantu yang dibutuhkan

untuk kesempurnaan sistem instalasi listrik.

b. Kabel-Kabel Daya Tegangan Rendah

Pekerjaan ini meliputi kabel utama dari Panel Genset ke panel

MDP, kemudian kabel-kabel yang digunakan untuk meng-

hubungkan panef satu dengan panel lainnya serta harus

termasuk seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan

untuk kesempumaan sistem instalasi listrik.

c. Kabel-Kabel Daya

Pekerjaan ini meliputi kabeJ utama SDP bangunan, Pompa Air

Bersih, dan dari SDP ke panef (PP/LP. PP-AQ) setiap lantai dan

panel lainnya. Juga sudah termasuk seluruh peralatan-peralatan

bantu yang dibutuhkan untuk kesempumaan sistem jaringan

instalasi listrik.

d. Instalasi Daya

Pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi listrik yang digunakan

untuk menghubungkan panel-panel daya dengan outlet-outlet

daya dan perafatanperalatan listrik, seperti Exhaust Fan, Motor-

motor Listrik pada perafatan Sistem Mekanikal serta peralatan

PT. BUMI MADANI 26

Page 27: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

lain sesuai dengan Gambar rancangan dan Buku Persyaratan

Teknis.

e. Instalasi Penerangan/Pekerjaan ini meliputi seluruh instalasi

listrik yang meng-hubungkan panel-panel penerangan dengan

fixture lampu dalam ruang.

f. Fixture Lampu,

Yang termasuk di dalam pekerjaan ini adalah armature lampu,

dengan fitting, ballast, starter dengan system elektronik,

capasitor, lampu-lampu dan peralatan-bantu lainnya yang

berhubungan dengan item pekerjaan sesuai dengan standard

pabrik yang dipilihdan sesuai gambar rancangan.

g. Sistem Pembumian Pengaman,

Yang termasuk di dalam pekerjaan sistem pengebumian meliputi

batang elektroda pengebumian yang dirancang khusus dan bare

copper conductor atau kabel yang menghubungkan peralatan

yang harus dikebumikan dengan elektroda pembumian termasuk

seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan untuk

kesempurnaan sistem ini sesuai gambar perencanaan.

h. Peralatan Penunjang Instalasi,

Pekerjaan ini meliputi junction box, conduit, sparing, doos outlet

daya, doos saklar, doos penyambungan, doos pencabangan,

elbow, flexible conduit, klem dan peralatan-peralatan lain yang

dibutuhkan untuk kesempurnaan jaringan instalasi yang

terpasang meskipun peralatan-peralatan ini tidak disebutkan dan

digambarkan dengan jelas di dalam Gambar rancangan.

i. Peralatan bantu/pendukung lainnya yang diperlukan untuk

kesempurnaan kerja sistem, meskipun peralatan tersebut tidak

disebutkan secara jelas atau terinci di dalam Gambar Rancangan

dan Persyaratan Teknis.

23.2 Kemampuan Operasi Sistem Distribusi Listrik23.2.1 Sistem Distribusi Listrik

23.2.1.1 Pada keadaan normal, seluruh beban dilayani oleh sumber

catu daya listrik utama PLN.

PT. BUMI MADANI 27

Page 28: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

23.2.1.2 Pada saat sumber catu daya utama dari PLN mengalami

gangguan, secara manual dengan bantuan COS kebutuhan

daya dilayani oleh sumber catu daya cadangan yang berasal

dari Diesel Generating Set dengan kapasitas sesuai gambar

rancangan.

23.3 Persyaratan Pekerjaan Panel Tegangan Rendah23.3.1 Konstruksi Box Panel

a. Yang melaksanakan pembuatan panel hams sub Kontraktor panel

(panelmaker) yang telah berpengalaman dalam pembuatan/

pabrikasi panel dengan menunjukkan bukti sertifikat yang telah

diakui oleh Badan terkait dalam hal ini PLN dan mempunyai

workshop yang terkait dengan pabrikasi panel.

,

b. Panel terbuat dari plat baja dengan rangka terbuat dari besi siku

dengan ukuran minimal 600 x 400 x 400 mm (free standing) atau

plat besi yang terbentuk (wall mounted).

c. Rangka utama harus diberi tutup dari bahan plat baja dengan

dengan ketebalan sebagai berikut :

Panel Dinding Pintu

SDP 20mm 3,0 mm

PP-AC, LP, PP/LP 1,6 mm 2,0mm

d. Plat tutup harus dikerjakan dengan baik dan setiap siku dari plat

tutup ini harus benar-benar 90o. Plat penutup kerangka panel

harus disekrup dengan rapi yang dilengkapi cincin plastic

sebelum cincin besi terhadap kerangka panel. Plat penutup ini

harus dapat dilepas-lepas.

e. Panel dilengkapi dengan tutup atas atau tutup bawah yang dapat

dilepas-lepas dan harus disiapkan lubang serta Compression

Cable Glad untuk setiap incoming dan outgoing feeder.

f. Pada dinding belakang atau/dan samping diperlukan membuat

lubang-lubang ventilasi yang cukup. Lubang ventilasi ini harus

dibuat dengan cara punch dan rapi. Pada bagian dalam dari

PT. BUMI MADANI 28

Page 29: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

dinding yang diberi ventilasi harus dilengkapi tambahan dinding

yang diberi lubang punch, hal ini untuk menjaga masuknya

benda-benda/binatang bagian yang bertegangan dari peralatan

panel.

g. Antara badan panel tempat dudukan peralatan listrik

yang bertegangan dengan pintu panel harus dilengkapi dengan

dinding pengaman pelindung peralatan listrik dengan material

yang sama, sehingga pada saat pintupanel dibuka yang tampak

hanfa tuas - tuas peralatan listrik, sedangkan jaringan/montase

kabel taffndung oleh dinding pengaman tersebut.

h. Engsel yang digunakan harus kuat dan tidak menonjol dan harus

tersembunyi serta rapi. Kunci dan handle pintu harus dari type

Spagnolet dengan tungkai penguat bawah dan atas dan dari

bahan yang dilapisi vemikel. Kontraktor/subkon./ Panel harus

dilengkapi "master key" yang bisa membuka seluruh panel yang

terapung.

i. Rangka, penutup, cover plate dan pintu seluruhn „ harus diberi cat

dasar dan dilapisi dengan powder coating warna abu-abu atau

warna yang dipilih oleh Pemberi Tugas melalui DIREKSI

PENGAWAS/MK ; Kontraktor sebelum pekerjaan pengecatan

dilaksanakan harus terlebih dahulu menyerahkan contoh wama

dan metode pelaksanaan pada DIREKSI PENGAWAS/MK untuk

dimintakan persetujuan.

j. Panel yang berada di luar bangunan harus mempunyai

index protection (IP) 53, sedangkan untuk dalam bangunan IP

540 sesuai standad yang dipersyaratkan.

k. Ukuran panel diusahakan standart ukuran panel dan disediakan

ruang yang cukup apabila terdapat penambahan peralatan.

l. Dalam box panel harus disediakan sarana pendukurg kabel yang

diketanahkan (grounding) dan busbar pentanahan, yang berfungsi

untuk dudukan ujung kabel pentanahan sehingga pada saat pintu

panel dibuka dalam keadaan aktif kemungkinan adanya

muatan kapasitif dapat dihindari.

PT. BUMI MADANI 29

Page 30: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

m. Pada circuit breaker, sepatu kabel, kabel incoming dan outgoing

serta terminal penyamburgan kabel harus diberi indikasi/frtel/ sign

plater mengenai nama beban atau kelompok beban /ang

dicatu daya listriknya. Petunjuk tersebut berupa diagram s-stem

satu garis dan label ini harus terbuat dari plat aluminium sesuai

standard DIN 4070.

n. Pada bagian atas panel (dari ambang atas sampai dengan 12 Cm

dibawah ambang atas panel atau disesuaikan dengan kebutuhan

harus disediakan tempat untuk pemasanjan lampu indikator, fuse

dan alat-alat ukur. Bagian tersebut merupakan bagian yang

terpisah dari pintu. panel dan kedudukannya menetap (fixed).

23.3.2 Busbar dan Terminal Penyambungan.

a. Panel harus sesuai untuk sistem 3 phasa, 4 kawat dan mem-

punyai 5

busbar dimana busbar pentanahan terpisah.

b. Busbar dari bahan tembaga yang digalvanisasi dengan bahan

perak. Galvanisasi ini, termasuk pula bagian-bagian yang

menempel pada busbar, seperti sepatu kabel dan peralatan Bantu

lainnya.

c. Pemasangan kabel (untuk semua ukuran luas penampang kabel)

pada busbar dan terminal penyambungan harus menggunakan

seperti kabel.

d. Busbar dan terminal penyambungan harus disusun dan dipegang

oleh isolator dengan baik, sehingga mampu menahan electro

mechanical force akibat arus hubung singkat terbesar yang

mungkin terjadi.

23.3.3 Circuit Breaker.

a. Circuit breaker yang digunakan dari jenis MCB, MCCB, yang

dilengkapi dengan thermal overcurrent release dan

electromagnetic overcurrent release yang rating ampere trip-nya

dari type idjustable dari salah satu bagian jaringan untuk jarak

jaringan kabel yang pendek, sedangkan untuk jaringan kabel yan

PT. BUMI MADANI 30

Page 31: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

panjjng kedua belah sisi pengamannya harus dari type adjustable

ata'. seperti yang ditunjukan gambar rancangan.

b. Outgoing circuit breaker dari Panel khusus untuk motor-motor

harus dilengkapi dengan proteksi kehilangan arus satu phasa.

Dan system jaringan yang dilengkapi DOL atau Y - " atau seperti

gambar rancangan tergantung besar - kecilnya beban daya listrik.

Jika dalam gambar rancangan tidak terindikasi sudah

merupakan kewajiban Kontraktor untuk melengkapinya seperti

yang dipersyaratkan oleh standard yang berlaku tanpa

mengakibatkan adanya biaya tambah.

c. Circuit Breaker untuk proteksi motor-motor listrik harus meng-

gunakan Circuit Breaker yang dirancang khusus untuk penga-

man motor (Circuit Breaker tipe M).

d. Breaking capacity dan rating CB yang digunakan harus sebesar

yang tercantum dalam Gambar rancangan.

e. Tipe Circuit Breaker yang digunakan adalah,

• 32 Ampere tipe MCB,

• Arus Short Circuit (Ics) = Arus Ultimate

• 40 ~ sampai dengan 63 A tipe MCCB Rxed/adjustable,

• 80 Ampere tipe MCCB Adjustable.

f. Pemasangan MCB harus menggunakan Omega Rail

sedangkan pemasangan MCCB dan komponen komponen lain,

seperti magnetic contactor, time switch dan lainnya harus

menggunakan dudukan plat. Pemasangan komponen-komponen

tersebut harus rapi dan kokoh sehingga tidak akan epas oleh

gangguan mekanis.

g. Jika di dalam Gambar rancangan dinyatakan ada spare, maka

spare tersebut harus terpasang secara lengkap atau sesuai,

dengan keterangan gambar rancangan.

h. Semua Circuit Breaker harus diberi label/signplate yang terbuat

dari Alumunium mengenai nama beban atau kelompok beban

yang dicatu daya listriknya. Label itu harus terbuat dari plat

alumunium atau sesuai standard DIN 4070

PT. BUMI MADANI 31

Page 32: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

23.4 Sistem Penerangan23.4.1 Klasifikasi Lampu Penerangan.

Lampu-lampu penerangan di dalam gedung dikategorikan kan

sebagai Lampu penerangan normal (normal lighting) yaitu lampu

penerangan buatan dengan intensitas penerangan yang

disesuaikan berdasarkan jenis kegiatan dalam ruangan.

23.5 Persyaratan Pekerjaan Kabel Tegangan Rendah23.5.1 Ketentuan Umum.

a. Persyaratan teknis ini berlaku untuk :

• Kabel daya,

• Instalasi daya, dan

• Instalasi penerangan.

b. Yang dimaksud dengan kabel daya adalah kabel yang

meng-hubungkans|ntara panel satu dengan panel yang lainnya

termasuk peralatan bantu yang dibutuhkan.

c. Yang dimaksud dengan instalasi daya adalah kabel

yang menghubungkan panel-panel daya dengan beban-beban

stop kontak, peralatan Sistem AC dan Penghawaan (Exhaust

Fan), sesuai dengan Gambar rancangan. Didalam instalasi daya

ini harus sudah termasuk outlet daya, conduit, sparing, doos

untuk outlet daya/ penyambungan/ pencabangan, flexible conduit

dan peralatan-peralatan bantu lainnya yang dibutuhkan untuk

kesempurnaan sistem instalasi daya.

d. Yang dimaksud dengan instalasi penerangan adalah kabel-kabel

yang menghubungkan antara panel-panel penerangan dengan

fixture-fixture lampu penerangan buatan.'Di dalam instalasi

peneraVigan ini harus sudah termasuk semua jenis/tipe saklar,

conduit, sparing, doos untuk saklar/ penyambungan/ pencabang-

an, metal flexible conduit dan peralatan-peralatan bantu lainnya

yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem instalasi

penerangan buatan.

PT. BUMI MADANI 32

Page 33: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

23.5.2 Jenis Kabel.

a. Kabel listrik yang digunakan harus sesuai dengan standard SII

dan SPIN atau standard-standard lain yang diakui di negara

Republ/k Indonesia serta mendapat rekomendasi dari LMK.

b. Ukuran luas penampang kabel untuk jaringan instalasi

listrik Tegangan Rendah yang digunakan minimal harus sesuai

dengan Gambar rancangan.

c. Kabel listrik yang digunakan harus mempunyai rated voltage

sebesar 600 Volt/1000 Volt.

d. Tahanan isolasi kabel yang digunakan harus sedemikian rupa

sehingga arus bocor yang terjadi tidak melebihi 1 mA untuk setiap

100 M panjang kabel.

e. Kecuali untuk instalasi yang harus beroperasi pada keadaan

darurat (seperti lift dan lain-lain seperti ditunjukkan di dalam

Gambar Perencanaan) kabel - kabel yang digunakan adalah

kabel PVC dengan jenis kabel yang sesuai dengan fungsi dan

lokasi pemasangannya

seperti tabet di bawah ini:

No. Pemakaian Jenis Kabel1. Ins. Penerangan dalam bangunan NYM2. Ins. Penerangan luar bangunan NYY/NYFGbY3. Ins. Dan kabel daya dalam

bangunanNYY

4. Ins. Daya luar bangunan NYFGbYf. Pada kabel instalasi harus dapat dibaca mengenai merk, jenis,

ukuran luas penampang, rating tegangan kerja dan

standard yang digunakan.

g. Pada ujung kabel-kabel daya utama harus diberi label/sign-plate

yang terbuat dan" alumunium mengenai nama beban yang dicatu

daya listriknya atau nama sumber yang mencatu daya

kabel/beban tersebut.

23.5.3 Persyaratan Pemasangan.

a. Pemasangan kabel instalasi tegangan rendah harus

memenuhi peraturan PLN dan PUIL 2000 atau peraturan lain

yang diakui di negara Republik Indonesia.

PT. BUMI MADANI 33

Page 34: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

b. Kabel harus diatur dengan rapi dan terpasang dengan kokoh

sehingga tidak akan lepas atau rusak oleh gangguan gangguan

mekanis.

c. Pembelokan kabel harus diatur sedemikian rupa sehingga jari-jari

pembelokan tidak boleh kurang dari 15 kali diameter luar kabel

tersebut atau harus sesuai. dengan rekomendasi dari pabrik

pembuat kabel.

d. Setiap ujung kabel harus dilengkapi dengan sepatu kabel tipe

press, ukuran sesuai dengan ukuran luas penampang kabel serta

dililit dengan "excelcior tape" dan difinish dengan bahan isolasi

ciut panas yang sesuai.

e. Penyambungan kabel pada kabel daya, kabel instalasi daya dan

instalasi penerangan tidak diperkenankan kecuali untuk

pencabangan pada kabel instalasi daya dan instalasi penerangan.

Penyambungan kabel untuk pencabangan harus dilakukan di

dalam junction box atau doos sesuai dengan persyaratan.

f. Penarikan kabel harus menggunakan peralatan-peralatan bantu

yang sesuai dan tidak boleh melebihi strength dan stress

maximum yang direkomendasjkan oleh pabrik pembuat kabel.

g. Sebelum dilakukan pemasangan/penyambungan, bagian ujung

awal dan ujung akhir dari kabel daya harus dilindungi dengan

'sealing end cable, sehingga bagian konduktor maupun bagian

isolasi kabel tidak rusak.

h. Pemasangan kabel di dalam tanah dilakukan dengan dua cara,

yaitu :

- Ditanam langsung di dalam tanah

- Ditanam di dalam tanah dengan dilindungi pipa GIP.

- Kabel daya listrik yang ditanam langsung di dalam tanah harus

mempunyai kedalaman minimal 70 Cm di bawah permukaan

tanah dengan cara penanaman kabel sebagai berikut :

- Disediakan galian kabel dengan kedalaman minimal 80 Cm

dan lebar galian sesuai dengan jumlah kabel yapg akan

ditanam.

PT. BUMI MADANI 34

Page 35: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

- Diberi alas pasir setebal 10 Cm.

- Gelarkan kabel yang akan ditanam dan disusun serapih

mungkin.

- Timbuni lagi dengan pasir setebal 10 Cm dan di atas pasiri.

tersebut diberi bata pelindung sebanyak 6 (enam) buah per

meter.

- Timbuni dengan tartan urug halus serta tanah galian dan

usahakan tanh galian yang digunakan bebas dari kerikil

yang dapat merusak isolasi kabel.

i. Kabel listrik yang ditanami di dalam tanah dengan menggunakan

pipa GIP sebagai pelindung harus dilengkapi .dengan bak kontrol

berukuran sesuai Gambar rancangan. Bak kontrol tersebut

dipasang pada setiap pembelokan, pencafaangpn atau daerah

daerah tertentu lainnya sesuai dengan modul pipa.

j. Setiap pipa hanya digunakan untuksebuah kabel berinti banyak

untuk sistem 3 phasa atau empat kabd berinti tunggal unfuk

sistem 3 phasa

k. Pipa tersebut harus mempunyai diameter dalam 1,5 kali total

diameter luar kabel yang dilindunginya.

l. Apabila kabel sistem 3 phasa yang ditanam dalam tanari lebih

dari satu buah, maka kabel tersebut harus disusun sejajar

dengan jarak satu sama lain minimal sebesar 7 Cm.

m. Bak kontrol yang digunakan harus terbuat dari beton dan

dilengkapi

dengan tutup yang memakai handle dan harus mudah dibuka.

n. Pada ujung pfpa pelindung kabel harus dibentuk seperti corong,

dihaluskan sehingga bebas dari hal-hal yang dapat merusak

kabel. Setelah kabel dipasang lubang ujung kabel tersebut harus

disumbat dengan bahan karet atau bahan bahan lain yang tidak

merusak kabel dan tidak mudah rusak.

o. Pemasangan kabel di dalam bangunan dapat dilakukan,

• Pada rak kabel,

• Di dalam dinding yang dilengkapi conduit

PT. BUMI MADANI 35

Page 36: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

• Di plat lantai atap yang dilengkapi conduit.

p. Pemasangan kabel pada rak kabel harus diperhatikan hal-

hal,sebagai berikut:

• Kabel harus diatur rapi

• Kabel harus diperkuat dengan klem pada setiap jarak 40 Cm

dengan perkuatan mur baut pada dudukan rak.

• Untuk kabel instalasi daya dan penerangan harus dilindungi

dengan conduit PVC type High Impact.

• Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel di dalam

conduit kecuali di dalam kotak sambung atau kotak cabang.

q. Pemasangan kabel dalam dinding harus memperhatikan hal hal

sebagai berikut :

• Kabel harus dilindungi dengan sparing.

• Sparing (pipa pelindung kabel yang ditanam dalam High Impact

Conduit) sebelum ditutup tembok harus disusun rapi dan

diklem pada setiap jarak 60 Cm. Jika sparing tersebut

berjumlah cukup banyak, maka perkuatan tersebut harus

dilakukan dengan menggunakan kombinasi antara klem dan

kawat ayam sehingga tersusun rapi dan kokoh.

• Kabel instalasi yang datang dari conduit menuju sparing harus

dilindungi dengan 'metal flexible conduit' serta pertemuan

antara conduit/sparing dengan metal flexible conduit harus

dilakukan dengan cara klem.

• Untuk instalasi kabel expose harus di dalam RSC (Rigid Steel

Conduit)

23.6 Persyaratan Teknis Peralatan Instalasi 23.6.1 Outlet Daya.

a. Outlet daya dan plug yang digunakan harus memenuhi standard

SII, SPIN, VDE/DIN atau standard-standard lain yang berlaku dan

diakui di Indonesia.

b. Outlet daya/plug yang terpasang harus mempunyai spesifikasi

sebagai berikut:

PT. BUMI MADANI 36

Page 37: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

• Rating tegangan : 250 Volt

• Rating arus : 16 A atau seperti Gambar rancangan

• Tipe pemasangan : recessed

c. Outlet daya dan plug harus mempunyai label yang menunjukkan

merk pabrik pembuat, standard produk, tipe dan rating

arus serta tegangannya.

d. Outlet daya dipasang pada dinding atau partisi harus mengguna-

kan doos dengan ketinggian pemasangan 30 Cm dari permukaan

lantai atau ditentukan oleh Perencana Interior atau atas

persetujuan Pemberi Tugas melalui DIREKSI PENGAWAS/MK.

e. Tata letak outlet daya sesuai dengan Gambar rancangan dan

harus dikoordinasikan dengan tata letak furniture s/peralatan.

23.6.2 Saklar Lampu Penerangan.

a. Saklar yang digunakan harus sesuai dengan standard PLN, SII

dan VDE/DIN atau standard-standard lain yang berlaku dan diakui

di Indonesia.

b. Saklar harus mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

• Rating tegangan : 250 Volt

• Rating arus : minimal 10 A

• Tipe : recessed

c. Saklar lampu harus mempunyai label yang menunjukkan merk

pabrik pembuat, standard produk, tipe dan rating arus serta

tegangannya.

d. Saklar harus dipasang pada dinding atau partisi dengan

ketinggian 150 Cm dari permURaan lantai atau ditentukan

oleh Perencana Interior atau keinginan Pemberi Tugas.

Pemasangan saklar harus menggunakan doos.

e. Tata letak saklar harus sesuai dengan Gambar rancangan dan

dikoordinasikan dengan Perencana Interior atau atas keinginan

Pemberi Tugas sepengetahuan DIREKSI PENGAWAS/MK.

23.6.3 Armature Lampu.

a. Armatur lampu harus memenuhi persyaratan teknis, bentuk

dan penampilan sesuai dengan Gambar rancangan. Dan

PT. BUMI MADANI 37

Page 38: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

kontraktor sebelum melaksanakan pekerjaan harus

menyerahkan contoh armature setiap type yang akan

dipasang lengkap dengan komponennya untuk dimintakan

persetujuan dari Pemberi Tugas melalui DIREKSI

PENGAWAS/MK.

b. Armatur lampu menggunakan produk lokal dengan standard

kualitas yang baik dan mempunyai workshop untuk pabrikasi

pekerjaan terkait, kecuali ditentukan lain oleh Pemberi Tugas.

c. Armatur lampu yang terbuat dari plat baja harus mempunyai

ketebalan plat minimal 0,7 mm, dicat dasar dengan meni tahan

karat dan finish cat bakar.

d. Armatur lampu yang dilengkapi dengan mirror seperti ditunjukkan

dalam gambar perencanaan.

e. Armatur lampu harus dilengkapi dengan komponen-komponen

lampu berupa ballast jenis low loss, starter dan kapasitor dengan

kualitas terbaik.

f. Pemasangan armatur harus dipasang dengan baik dan kokoh

sehingga tidak mudah terlepas oleh gangguan mekanis. Cara

pemasangan lampu harus sesuai dengan rekomendasi pabrik

pembuat.

23.6.4 Lampu Penerangan Buatan.

a. Jenis/kualitas lampu harus yang terbaik sesuai gambar

rancangan dengan merk yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas.

b. Type Lampu yang ditawarkan harus dipilih dari jenis yang

mempunyai efisiensi tinggi.

c. Semua lampu yang digunakan harus tahan terhadap fluktuasi

tegangan dengan standard spesifikasi

• Tegangan kerja : 200 Volt - 240 Volt

• Konsumsi daya : Sesuai dengan gambar perencanaan

• Frekuensi : 50 Hz

23.7 Persyaratan Teknis Penunjang Instalasi23.7.1 Conduit

PT. BUMI MADANI 38

Page 39: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

a. Conduit yang dipasang secara exposed menggunakan conduit

jenis PVC high impac dengan ketebalan minimum 2 mm juga

termasuk conduit yang ditanam di dalam tembok/beton.

b. Conduit dan sparing harus mempunyai ukuran diameter dalan]

sebesar 1,5 kali dari total diameter luar kabel yang dilindunginya

dan ukuran minimum sebesar 3/4". Oleh karena itu,

kontraktor sebelum memasang conduit harus rekonfirmasi

dahulu terhadap kabel yang akan dilindunginya.

c. Ujung-ujung conduit bahan steel/GSP yang dikondisikan

untuk pelindung kabel luar bangunan harus dihaluskan dan diberi

tules agar tidak merusak isolasi kabel.

d. Pemakaian conduit di sini dimaksudkan untuk finishing seluruh

instalasi daya, instalasi penerangan dan instalasi lainnya. Oleh

karena itu pemasangannya harus dilakukan serapi mungkin dan

dikoordinasikan dengan pekerjaan Finishing Arsitektur atas

koordinasi DIREKSI PENGAWAS/MK.

e. Pemasangan pipa conduit di atas plafond harus dikoordinasikan

dengan penggunaan jalur untuk utilitas lain seperti instalasi

komunikasi, fire alarm, sound system, matv, ducting AC dan Iain-

lain sehingga tersusun rapi, kokoh dan tidak saling

mempengaruhi/ mengganggu.

f. Dalam hal jalur pipa conduit pada gambar rancangan diper-

kirakan tidak mungkin lagi untuk dilaksanakan,maka Kontraktor

wajib mencari jalur lain sehingga pelaksanaan mudah dan tidak

mengganggu utilitas lain, tetapi tetap harus sesuai dengan

persyaratan.

g. Pertemuan antara pipa sparing yang muncul dari dalam dinding

dengan pipa conduit di atas plafond harus menggunakan doos

dan diantara doos tersebut dipasang flexible conduit.

Pemasangan flexible conduit tersebut harus dilakukan dengan

cara klem.

h. Setiap sparing maupun conduit maximum hanya dapat diisi

dengan 1 (satu) kabel berinti banyak atau satu pasang kabel

PT. BUMI MADANI 39

Page 40: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

untuk phasa, netral dan grounding/ baik untuk kabel daya maupun

untuk kabel lain.

i. Conduit untuk instalasi listrik harus berjarak minimum 50 Cm dari

pipa air panas.

j. Jumlah sparing (conduit yang ditanam di dalam beton) harus

disediakan minimum sebanyak 120 % dari jumlah kabel yang

akan melewatinya atau minimum mempunyai satu buah sparing

lebih banyak dari jumlah kabel yang akan melewatinya.

23.7.2 Trench Kabel, Kabel Ladder dan Rak Kabel.

a. Trendch kabel digunakan untuk jalur kabel yang menghubungkan

sumber daya listrik yang berada dibangunan pembantu

menuju kebangunan utama. Persyaratan teknis trench kabel

sesuai gambar perencanaan.

b. Kabel ladder dan tray serta rak kabel yang digunakan untuk

menyanggqa kabel-kabel daya kabel instalasi daya dari lantai ke

lantai dan , penerangan serta kabel instalasi arus lemah diatas

plafond.

c. Kabel ladder dan tray serta rak kabel terbuat dari plat baja

dengan ketebalan 2 mm yang dilapisi Hot Dipped

Galvanised dengan ketebalan lapisan minimum 50 M dan

disesuiakan dengan standart BS 729 (dalam shaft).

d. Penggantung dan dudukan dipasang pada plat beton dengan

anchor bolt dan harus kuat untuk menyangga rak kabel beserta

isiannya serta harus tahan pula menahan gangguan-gangguan

mekanis.

e. Harus mempunyai penggantung yang dapat diatur (adjustable)

yang terbuat dari bahan besi.

f. Rak kabel yang dipergunakan arus kuat dan arus lemah harus

dipisahkan untuk menghindari kemungkinan adanya induksi yang

akan mengganggu fungsi system operasi. Jarak rak kabel arus

kuat dan arus lemah adalah 1 meter yang dipasang sejajar,

sedangkan yang bersilangan 30 Cm.

PT. BUMI MADANI 40

Page 41: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

23.8 Sistem Pembumian Untuk Pengaman23.8.1 Ketentuan umum.

a. Yang dimaksud dengan sistem pembumian untuk pengaman

adalah pembumian dari badan-badan peralatan listrik atau benda-

benda di sekitar instalasi listrik yang bersifat konduktif dimana

pada keadaan normal benda-benda tersebut tidak bertegangan,

tetapi dalam keadaan gangguan seperti hubung singkat

phasa ke badan peralatan kemungkinan benda-benda

tersebut menjadi bertegangan.

b. Sistem pembumian ini bertujuan untuk

keamanan/keselamatan manusia dari bahaya tegangan sentuh

pada saat terjadinya gangguan.

c. Semua badan peralatan atau benda-benda di sekitar peralatan

yang bersifat konduktif harus dihubungkan dengan sistem

pembumian.

d. Ketentuan-ketentuan lain harus sesuai dengan PUIL 2000, SPLN

dan standard-standard lain yang diakui di Negara Republik

Indonesia.

e. Peralatan yang terhubung pada stop kontak daya pada grouping

yang menuju panel daya harus dilengkapi dengan peralatan

pengetanahan (arrester) seperti ditunjukan dalam gember

perencanaan.

23.8.2 Konstruksi.

a. Sistem pembumian terdiri dari grounding rod/plate, kabel

penghubung antara benda-benda yang diketanahkan dan

peralatan bantu lain yang dibutuhkan untuk kesempurnaan sistem

ini.

b. Grounding rod/plate dari sistem pembumian terbuat dari pipa

pabrikasi yang dirancang khusus untuk grounding dengan

konstruksi seperti Gambar Perencanaan.

c. Konduktor penghubung antara peralatan (yang digrounding)

dengan grounding rod terbuat dari 'bare copper conductor'

PT. BUMI MADANI 41

Page 42: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

atau kabel berisolasi dengan tambahan lempengan tembaga

seperti ditunjukkan pada gambar perencanaan.

d. Tahanan sistem pembumian sedemikian rupa sehingga

tegangan sentuh grounding ice netral yang terjadi harus

mencapai ~ 50 Volt atau dipersyaratkan lain oleh Pemberi Tugas.

SPESIFIKASI MATERIALPROYEK : REHAB KERAMIK LANTAI, PLAFOND DAN PLESTERAN DINDING

GEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

NO URAIAN/TYPE MODEL /TYPE MERK

I LISTRIK

A KABEL / KOMPONEN KABEL

1 Box Panel (Panel Maker) Simetri, Duta Panel Tamco

2 KABEL NYM/NYY/NYFGBY/NYA Supreme/Kabelindo /Kabel Metal /

Tranka

3 MCB NS 100 /160 / 250 / 400 / N Merlin gerin, ABB, Moeler

4 MOTORISE MT 400 Merlin gerin, ABB, Moeler

5 MCB NC 45 N Merlin gerin, ABB, Moeler

6 Curen Transformer (CT) 400/5, 150 / 5 AEG

7 Amper Meter 150 A 400 A AEG

8 Volt Meter 230 V / 400 V AEG

9 Frekwensi 50 HZ AEG

10 Selektor Switch RST / AUTO / MAN Telemekanic

11 Pilot Lamp 20 mm Telemekanic

12 Contraktor LCD Telemekanic

13 Relay MY 2 / MY 4 OMRON

14 Timer Switch H3CR OMRON

15 Push Button 20 MM / kaki 2 OMRON

PT. BUMI MADANI 42

Page 43: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

16 AMF Module ANALOG DIGITAL SEG

B LAMPU

1 HOUSING LAMPU TLD / DOWN LIGH / TKI PHILIPS / INTERLITE / ARTOLITE

RM 300 M5 / LAMPU TAMAN

2 Lampu Sorot MNF 400 Watt PHILIPS

3 Ballas 10 /16 /36 / 400 Watt PHILIPS / ATCO/ May Criste

4 Fitting VOSLOH / PHILIPS

5 Starter PHILIPS / OSRAM

6 Capasitor 36.10.18 Watt PHILIPS / OSRAM

7 Tube / PL-C PHILIPS / OSRAM

C ASSESORIES

1 Stop Kontak Gracio PANASONIC

2 Saklar seri Gracio PANASONIC

3 Saklar engkel Gracio PANASONIC

4 Gried switch 9 gang PANASONIC

5 Inbow Does Kaleng/ Plastik CLIPSAL / EGA

D RAK KABEL

1 Kabel Leader Type W 10 cm INTERACK / TREE STAR

2 Kabel Tray Type U 5 cm INTERACK / TREE STAR

3 Pipa Conduit 20 mm CLIPSAL / EGA / DOUBLE H

4 Tee does Cabang 3.4 CLIPSAL / EGA / DOUBLE H

5 Sok 20 mm CLIPSAL / EGA / DOUBLE H

6 Lasdop / isolasi 3 M / NITTO LOKAL

SPESIFIKASI MATERIALPROYEK : REHAB KERAMIK LANTAI, PLAFOND DAN PLESTERAN DINDING

GEDUNG KANTOR PAUD P3PNFINO URAIAN/TYPE MODEL /TYPE MERK

I AIR BERSIH

A POMPA

1 JET PUMP PDH 400 SANYO / PANASONIC

2 POMPA TRANSFER Centrifugal End Suction Pump

25 GPM / 5,5 KW/3 PH/50 HZ EBARA / TECO/ ELECTRIM

PT. BUMI MADANI 43

Page 44: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

Total 60 M/ 1450 RPM

1 Operasi / 1 Stanbay

3 ROOF TANK Cilinder Kap 2000 Liter PINGUIN

4 GATE VALVE 125 LBS Screwed TOYO, KITZ , FAF

5 CHECK VALVE 125 LBS Screwed TOYO, KITZ , FAF

6 STRAINER 125 LBS Screwed TOYO, KITZ , FAF

7 GATE VALVE 125 LBS Screwed TOYO, KITZ , FAF

8 FLEXIBLE JOINT Shingle Sphere TUZEN MURAFLEK

9 FOOT VELVE 125 LBS Screwed MIZU

10 PIPA AIR BERSIH BS 1387 GIP Medium Class SPINDO, BAKRI , PPI

11 Air Kotor / Bekasi WAVIN

12 Water Meter B & R

13 Floor Drain Clean Out Staninless Steel Cover SAN-EI, TOTO

14 Fitting PVC

15 Fitting GIP HE / TG

16 Pipa Air Bersih PVC AW Class RUCIKA

Pasal 23Pekerjaan Pelengkap Sanitasi

1. Lingkup Pekerjaan

Meliputi semua pekerja, peralatan dan bahan-bahan yang digunakan dan berhubungan untuk pekerjaan sanitasi sesuai dengan gambar kerja dan RKS

a. Khusus untuk fitting-fitting, stop kran dan perlengkapan sanitasi fixture lain-nya, pemborong harus memberikan contoh sesuai yang ditentukan dalam RKS untuk disetujui Pemilik Proyek / pengawas

b. Pekerjaan perlengkapan sanitasi tidak dapat terlepas, dari pekerjaan mekanikal plumbing

2. Bahan-bahan

a. Sanitasi fixture harus, dilengkapi fitting-fitting, stop kran dan perlengkapannyab. Barang yang dipakal adalah dari produksi TOTO atau setara dan mempunyai

permukaan yang halus, licin dan mengkilap dari bahan keramikc. Perlengkapan sanitasi diantaranya sebagai berikut :

- Floor drain : SAN El dari bahan stainless steel dengan lobang pembuangan yang garis tengahnya 10 cm

- Fixtures : diethelm stainless steeI bowl TOTO closed jongkok / duduk warna putih

- Kran Dinding : San El - Wastafel : Toto

PT. BUMI MADANI 44

Page 45: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

3. Pekerjaan Persiapan

a. Pada saat pekerjaan plesteran dilaksanakan, pemborong harus menentukan letak kelos-kelos kayu untuk pemasangan kloset jongkok/duduk

b. Pernborong wajib memeriksa tempat-tempat yang akan dipasang perlengka-pan sanitasi dan memasang kelos-kelos kayu yang belum terpasang, memeriksa instalasi air yang akan dihubungkan dengan perlengkapan sani-itasi.

4. Pekerjaan Pelaksanaan

a. Perlengkapan sanitasi yang ditanam kelantai harus dengan cara yang baik sambungan-sambungannya kokoh

b. Sambungan harus dilaksanakan dengan baik tanpa kebocoranc. Pemasangan perlengkapan sanitasi harus rapih, tidak miringd. Selesai pemasangan. perlengkapan sanitasi wajib dilaksanakan final test dan

disaksikan pengawas/Manager Konstruksie. Biaya pengujian, pemeriksaan dan kerusakan material adalah tanggung

jawab pemborong

Pasal 23Pekerjaan Lain – Lain.

Sebagaimana kegiatan pelaksanaan pembangunan pada umumnya, pasti meninggalkan dan menyisakan kotoran / sisa puing / sampah, Hal inipun merupakan tanggung jawab yang tidak terpisahkan dari Kontraktor Pelaksana. Segala kerusakan / kotoran yang ada mutlak harus diselesaikan dengan sebaik – baiknya. Kebersihan lingkungan sekitar dari aspek Rehab Keramik Lantai Plafond dan Plesteran Dinding Gedung Kantor Paud P3PNFI baik pada saat serah terima ke I (satu) maupun selama masa pemeliharaan menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana. Termasuk kerusakan-kerusakan bangunan maupun sarana – sarana lainnya. Dengan segala konsekwensi biaya dari Pihak Pelaksana Pekerjaan.

PT. BUMI MADANI 45

Page 46: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

Pasal 24Peraturan Penutup

Pelaksana harus melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan – ketentuan pada Dokumen perencanaan kegiatan Rehab Keramik Lantai Plafond dan Plesteran Dinding Gedung Kantor Paud P3PNFI yaitu rencana kerja dan syarat – syarat ketentuan teknis, rencana anggaran biaya dan gambar perencanaan yang saling mendukung dan melengkapi. Kekurangan dan permasalahan-permasalahan pada dokumen tersebut, baik yang terjadi didalamnya maupun ketidak cocokan antar dokumen atau dengan peraturan – peraturan yang terkait, harus diselesaikan pada rapat monitoring yang dihadiri oleh Pemberi tugas, Perencana, Pengawas teknis dan Pelaksana ( Pemborong fisik ) yang bertempat di Direksi Keet dengan saling mendukung untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

Jakarta, Agustus 2015

Diperiksa / Diteliti Oleh : Konsultan PerencanaKasudin Perumahan dan Gedung Pemda

Kota Administrasi Jakarta BaratPT. BUMI MADANI

Ir. RETNO SULISTIYANINGRUM Ir. EKWAN BUDI SNIP. 197012071996032003 Direktur Utama

PT. BUMI MADANI 46Mengetahui :Kepala P3PAUDNI Provinsi DKI Jakarta

Page 47: Rencana Kerja dan Syarat Arsitek

REHAB KERAMIK LANTAI PLAFOND DAN PLESTERAN DINDINGGEDUNG KANTOR PAUD P3PNFI

PT. BUMI MADANI 47

Mengetahui :Kepala P3PAUDNI Provinsi DKI Jakarta