Remodeling Tulang Makalah

8
Remodeling Tulang Remodelling yaitu proses perubahan bentuk, termasuk di dalamnya adalah proses resorpsi dan aposisi dimana resorpsi yaitu penyusutan tulang yang oleh osteoklas dan aposisi yaitu penambahan panjang dan volume tulang oleh osteoblas. Sistem rangka berkembang dari mesoderm paraksial dan lempeng lateral (lapisan somatik) dan dari krista nueralis. Mesoderm paraksial membentuk serangkaian blok jaringan tersegmentasi di kedia sisi tabung saraf yang dikenal sebagai somitomer di regio kepala dan somit dari regio oksipital ke kaudal. Somit berdiferensiasi menjadi bagian ventromedial, skelerotom, dan bagian dorsolateral, dermomiotom. Pada akhir minggu keempat, sel- sel skelrotom menjadi polimorfik dan membentuk jaringan yang terjalin longgar, mesenkim, atau jaringan ikat mudigah (Gambar 8.1). Sel mesenkim memiliki ciri dapat

description

remodelling tulang

Transcript of Remodeling Tulang Makalah

Remodeling TulangRemodelling yaitu proses perubahan bentuk, termasuk di dalamnya adalah proses resorpsi dan aposisi dimana resorpsi yaitu penyusutan tulang yang oleh osteoklas dan aposisi yaitu penambahan panjang dan volume tulang oleh osteoblas.Sistem rangka berkembang dari mesoderm paraksial dan lempeng lateral (lapisan somatik) dan dari krista nueralis. Mesoderm paraksial membentuk serangkaian blok jaringan tersegmentasi di kedia sisi tabung saraf yang dikenal sebagai somitomer di regio kepala dan somit dari regio oksipital ke kaudal. Somit berdiferensiasi menjadi bagian ventromedial, skelerotom, dan bagian dorsolateral, dermomiotom. Pada akhir minggu keempat, sel-sel skelrotom menjadi polimorfik dan membentuk jaringan yang terjalin longgar, mesenkim, atau jaringan ikat mudigah (Gambar 8.1). Sel mesenkim memiliki ciri dapat bermigrasi dan berdiferensiasi melalui banyak cara. Sel-sel ini dapat menjadi fibroblas, kondroblas, atau osteoblas.

Sumber : Sadler, T.W. 2009. Langmans Medical Embryology 10th ed.

Seiring dengan pertumbuhan janin lebih lanjut dan pada masa pascanatal, tulang membranosa membesar melalui aposisi lapisan-lapisan baru di permukaan luar dan resorpsi secara bersamaan oleh osteoklas dari bagian dalam.Perkembangan tulang terjadi melalui dua tahap, yaitu :1.Pada minggu kelima perkembangan embrio, tulang rawan terbentuk dari prakartilago, yang terdiri atas tiga jenis tulang rawan, yaitu : Tulang rawan hialin Tulang rawan fibrin Tulang rawan elastic2.Setelah minggu ketujuh perkembangan embrio, tulang akan terbentuk melalui dua cara, yaitu: Secara langsung. Pada proses ini tulang akan terbentuk secara langsung dari membrane dalam tulang dalam bentuk lembaran-lembaran, misalnya pada tulang muka, pelvis, scapula dan tulang tengkorak. Pada penulangan jenis ini dapat ditemukan satu atau lebih pusat-pusat penulangan membrane. Proses penulangan ini ditandai dengan terbentuknya osteoblas yang merupakan rangka dari trabekula yang penyebarannya secara radier Secara tidak langsung. Pada proses ini tulang terbentuk dari tulang rawan dimana proses penulangan dari tulang rawan terjadi melalui dua cara yaitu :- Osifikasi sentral. Osifikasi dari tulang terjadi melalui osifikasi endokondal- Osifikasi perifer. Osifikasi terjadi di bawah perikondrium/perikondrial atau osifikasi periosteum/periosteal.Mediator remodelling OsteoblastOsteoblast dapat distimulasi untuk meningkatkan massa tulang melalui peningkatan sekresi osteoid dan oleh penghambatan kemampuan osteoklas untuk menghancrukan jaringan tulang. OsteoklasOsteoklas adalah sel yang diketahui mampu meresopsi tulang. Osteoklas berasal prekusor mononuclear sel dari monocytemacrophage lineage (hemapoetic stem cells yang meningkatkan monosit dan makrofag. OsteoprotegerinOsteoprotegerin (OPG) juga diketahui sebagai osteoclast inhibiting factor (OCIF) yang merupakan faktor penghambat dari diferensiasi dan aktivasi dari osteoklas. RankRank merupakan reseptor permukaan sel yang mendesak sel prekursor osteoklas untuk berkembang dan berdiferensiasi membentuk osteoklas.

Fase Remodelling Quiescent phaseFase dimana tulang yang terbentuk dalam keadaan istirahat. Activation phaseHal pertama yang terjadi adalah aktivasi permukaan tulang sebelumnya untuk resorpsi, melalui retraksi dari bone lining cells dan digesti membran endosteal oleh aktivitas kolagenase. Resorption phaseOsteoklas mulai untuk menghilangkan matriks mineral dan menguraikan matriks osteoid. Proses ini disempurnakan oleh makrofag dan melepaskan faktor pertumbuhan dengan matiks (TGF- , PDGF, IGF I and II). Reversal phaseSelama reversal phase, resorpsi tulang transisi ke pembentukan tulang. Pada penyelesaian resorpsi tulang, ruang resorpsi mengandung variasi sel mononuklear termasuk monosit, osteosit yang dihasilkan dari matriks tulang, dan prosteoblas, dikerahkan untuk memulai formasi tulang yang baru. Formation phaseSekali osteoklas telah diserap tulang rongga, mereka melepaskan diri dari permukaan tulang dan digantikan oleh sel-sel garis turunan osteoblas yang pada gilirannya memulai pembentukan formasi tulang. Osteoblas yang tersisa terus mensintesis tulang sampai mereka akhirnya berhenti dan sel-sel lapisan yang benar-benar menutupi permukaan tulang yang baru dibentuk dan terhubung dengan osteosit dalam matriks tulang melalui jaringan canaliculi. Mineralization phaseProses ini dimulai dari 30 hari setelah deposisi osteoid dan berakhir 90 hari di trabekular dan 130 hari di tulang kortikal. Ketika siklus selesai, jumlah tulang yang terbentuk akan sama dengan jumlah tulang yang diresorpsi.

Sumber : Kini, Usha and B.N. Nandeesh. 2012. Physiology of Bone Formation, Remodelling, and Metabolism. India : Springer

Sumber : Kini, Usha and B.N. Nandeesh. 2012. Physiology of Bone Formation, Remodelling, and Metabolism. India : SpringerSebagai contoh, tulang dagu menjadi lebih menonjol yang sebagian besar sebagai akibat dari resorpsi tulang di atas dagu (bukan deposisi tulang di dagu) disertai dengan pertumbuhan mandibula ke depan.

Daftar pustaka :1. Kini, Usha and B.N. Nandeesh. 2012. Physiology of Bone Formation, Remodelling, and Metabolism. India : Springer2. Sadler, T.W. 2009. Langmans Medical Embryology 10th ed. 3. Bishara, Samir E. 2001. Textbook of Orthodontics. Lowa: W.B. Saunders Company.