RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

84
RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI INSTAGRAM SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi Oleh: Heni Daryati 12320398 PRODI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2019

Transcript of RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Page 1: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI

INSTAGRAM

SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Psikologi

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat Guna Memperoleh

Derajat Sarjana S1 Psikologi

Oleh:

Heni Daryati

12320398

PRODI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2019

Page 2: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

PRAKATA

Alhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa

Ta’ala Tuhan seluruh alam, atas segala nikmat, karunia, hidayah, dan pertolongan-

Nya hingga penulis mampu untuk membuat dan menyelesaikan tugas akhir

penelitian ini. Shalawat serta salam senantiasa penulis curahkan kepada Nabi

besar Muhammad Sallallahu alaihi wassalam beserta keluarga dan para

sahabatnya.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan berbagai pihak, penulis tidak akan

mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar, Dengan segala kerendahan hati,

penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog., selaku Dekan

Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.

2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.sc., selaku Ketua Program Studi

Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam

Indonesia.

3. Ibu Rumiani, S.Psi., M.Psi., Psikolog, selaku Sekretaris Program Studi

Psikologi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam

Indonesia.

Page 3: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

4. Ibu Ratna Syifa’a Rachmahana S.Psi., M.Si., selaku Dosen Pembimbing

Akademik yang telah memberi nasehat, dan masukan yang bermanfaat serta

dukungan selama kuliah di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia.

5. Bapak Ali Mahmud Ashshiddiqi, S.pd.I., M.A., selaku dosen pembimbing

skripsi yang telah memberikan bantuan dan meluangkan waktu, tenaga

pikiran, perhatian, arahan, serta dukungan selama penyusunan skripsi.

6. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam

Indonesia yang selama ini telah memberikan banyak ilmu yang bermanfaat

bagi penulis, serta memberikan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan

ilmu yang telah didapatkan.

7. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas

Islam Indonesia yang telah membantu kelancaran dalam pengurusan segala

administrasi selama masa kuliah dan selama masa penyusunan skripsi.

8. Keluarga besar penulis, yang selalu memberikan dukungan, motivasi, doa,

nasehat dan hibura selama masa kuliah hingga menyusun skripsi.

9. Mba Mei “Bundow”, yang telah mengajarkan tentang agama sekaligus

menjadi teman diskusi.

10. Mba Al, yang telah membantu penulis mempelajari agama jauh lebih dalam,

dan selalu memberikan motivasi.

11. Ustadzah Shinta, yang telah membantu penulis mempelajari agama lebih

dalam, dan selalu mampu menengkan hati penulis dengan nasehat-nasehat

yang menyejukkan hati.

Page 4: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

12. Ustadz Weemar Aditya dan ustadz Fuad Naim, yang telah mengenalkan

penulis dengan FAST sehingga mengubah pemikiran, cara pandang serta jalan

kehidupan penulis, sehingga penulis memiliki motivasi untuk melanjutkan

kuliah.

13. Teman-teman Yukngaji khususnya Yukngaji Regional Yogyakarta yang telah

memberikan bantuan, semangat, motivasi, serta saling dukung dan berbagi

ilmu.

14. Teman-teman Tim Key yang selalu mendorong dan memotivasi penulis untuk

menyelesaikan penelitian.

15. Farah Ayuningtyas, Roslifah, Ika Mentari yang sudah menemani, memberikan

bantuan, berdiskusi, pemberi semangat, dan berbagi suka duka dari awal

menempuh perkuliahan hingga saat ini.

16. Devina Halidya Hanum yang selalu memberikan support, motivasi kepada

penulis serta selalu menjadi teman setia mencari ilmu dan pengalaman baru.

17. Teman-teman sepenanjakan dan seperjalanan dari MPDL Jogja dan Jejak

Indonesia yang telah mengajari makna pertemanan sekaligus kekeluargaan.

18. Teman-teman group Hafsah tercinta, Elyana Septi Hidayanti , Trika Nur

Hidayah, Unik Nur Fauziah, Hamidah Ary, Baradita Armyarohim, Farah

Amirah Hutami, Siti Romlah, Kartika Siti Aminah, Martina Lukita Sari,

atimah Azzahra, Ummu Hamzah, Ummu Uwais. Terima kasih sudah

melengkapi hari-hari penulis, selalu memberikan dukungan, bantuan,

motivasi, semangat, telah menjadi tempat curhat, telah memberikan kritik dan

Page 5: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

masukan. Terima kasih telah menjadi tempat agar penulis bisa menjadi diri

sendiri.

19. Sahabat penulis Siti Romlah “ Ibu Suri” dan Kartika Siti Aminah “ Coach

Ika”, yang selama dua tahun telah mengorbankan waktu, tenaga, bahkan harta

untuk mendampingi penulis selama sakit. Terima kasih selalu siap siaga 24

jam untuk penulis. Sudah berbagi dalam keadaan susah, sedih, senang bersama

penulis.

20. Teman-teman Psikologi angkatan 2012 yang telah bersama-sama selama

proses perkuliahan, saling mendukung, salin mengingatkan, dan saling berbagi

ilmu.

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala membalas semua amal kebaikan yang

telah diberikan kepada penulis selama ini dengan berlipat ganda. Semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Yogyakarta, 30 Juli 2019

Penulis

Page 6: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...
Page 7: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

DAFTAR ISI

ContentsHALAMAN JUDUL..................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................... ii

PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK..............................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................iv

HALAMAN MOTTO...................................................................................v

PRAKATA................................................................................................vi

DAFTAR ISI..............................................................................................x

DAFTAR TABEL......................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................xiii

Intisari...................................................................................................xiv

BAB I.PENGANTAR...................................................................................1

A. LATAR BELAKANG MASALAH.........................................................1

B. Tujuan Penelitian...............................................................................7

C. Manfaat Penelitian.............................................................................7

D. Keaslian Penelitian.............................................................................7

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA....................................................................38

A. Keterbukaan Diri.............................................................................38

1. Pengertian Keterbukaan Diri............................................................38

2. Aspek-Aspek Keterbukaan Diri........................................................39

3. Faktor yang Mempengaruhi Keterbukaan Diri......................................40

B. Religiusitas....................................................................................42

1. Pengertian Religiusitas...................................................................42

2. Aspek-Aspek Religiusitas...............................................................43

C. Hubungan Antara Religiusitas dan Keterbukaan Diri pada Dewasa Awal di instagram.............................................................................................44

D. Hipotesis Penelitian..........................................................................46

BAB III.METODE PENELITIAN.................................................................47

A. Definisi Penelitian............................................................................47

Page 8: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian.................................................47

1. Keterbukaan Diri ( Self Disclosure)....................................................47

2. Religiusitas.................................................................................48

C. Responden Penelitian........................................................................48

D. Metode Pengumpulan Data.................................................................49

1. Skala Keterbukaan........................................................................49

2. Skala Religiusitas..........................................................................50

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur.......................................................51

F. Metode Analisis Data........................................................................51

BAB IV.PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN......................................53

A. Orientasi Kancah dan Persiapan...........................................................53

1. Orientasi Kancah..........................................................................53

2. Persiapan Penelitian.......................................................................54

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian...........................................................57

C. Hasil Penelitian...............................................................................57

1. Deskripsi Responden Penelitian........................................................57

2. Deskripsi Data Penelitian................................................................58

3. Hasil Uji Asumsi...........................................................................61

D. Pembahasan....................................................................................64

BAB V.KESIMPULAN DAN SARAN............................................................67

A. Kesimpulan....................................................................................67

B. Saran............................................................................................67

1. Saran bagi subjek..........................................................................67

2. Saran bagi peneliti selanjutnya..........................................................68

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................40

Page 9: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Distribusi Pertanyaan pada Skala Keterbukaan Diri.................................50Tabel 2 Distribusi Pernyataan pada Skala Religiusitas..........................................50Tabel 3 Distribus Item TRSD.................................................................................56Tabel 4 Distribusi Item PMIR................................................................................57Tabel 5 Deskripsi Responden Peneltian.................................................................58Tabel 6 Data Skor Penelitian..................................................................................59Tabel 7 Norma Kategorisasi...................................................................................60Tabel 8 Kriteria Kategorisasi Keterbukaan Diri....................................................60Tabel 9 Kriteria Kategorisasi Religiusitas.............................................................61Tabel 10 Uji Linieritas...........................................................................................62Tabel 11 Uji Hipotesis............................................................................................63

Page 10: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI

INSTAGRAM

Heni Daryati

Ali Mahmud Ashshiddiqi

IntisariPada masa dewasa awal individu mengalami banyak perubahan dan ketegangan(Hurlock, 1980) sehingga individu melakukan keterbukaan di sosial mediainstagram. Meskipun melakukan keterbukaan di instagram, individu harus tetapmematuhi aturan dan norma dalam bersosialisasi. Sikap mematui atuan dan normadalam bersosialisasi adalah bentuk dari religiusitas. Penelitian ini bertujuanmengukur: Hubungan religiusitas dan keterbukaan diri. Metode penelitian inimenggunakan metode survei dengan skala mode Likert type. Subjek penelitian iniadalah dewasa awal laki-laki maupun perempuan berusia 18-40 tahun penggunainstagram yang berjumah 100 orang. Hasil penelitian menunjukkan terdapathubungan signifikan antara religiusitas dan keterbukaan diri dengan koefisienkorelasi -,025 dan p = 0, 042 ( p < 0,05).

Kata kunci: Pengungkapan diri, religiusitas, instagram.

Page 11: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

BAB I

PENGANTAR

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Era digital seperti saat ini masyarakat dimudahkan untuk berkomunikasi

serta mengakses informasi. Apalagi dengan berkembangnya berbagai macam

platform media sosial. Masyarakat terbantu untuk mengakses dan menyebarkan

informasi secara cepat, mudah serta murah. Salah satu platform media sosial yang

baru hadir lima tahun terakhir namun hingga kini terus mengalami peningkatan

jumlah pengguna adalah instagram. Hal ini juga diungkpakan oleh Whiting dan

Williams (2013) dalam penelitian yang menyatakan bahwa instagram merupakan

salah satu platform SNS yang kini sedang berkembang.

Belakangan instagram juga digunakan sebagai sarana dakwah oleh

beberapa komunitas. Salah satunya adalah komunitas Yukngaji. Yukngaji

merupakan salah satu komunitas hijrah di Indonesia yang sudah tersebar di

beberapa daerah di Indonesia. Yukngaji regional Yogyakarta merupakan

merupakan salah satu bagian komunitas Yukngaji yang memiliki anggota paling

banyak dan termasuk salah satu komunitas yang aktif melakukan dakwah via akun

instagramnya di @Yukngajijogja. Selain itu di Yukngaji regional Yogyakarta

anggota juga memiliki kewajiban untuk aktif menggunakan instagram dalam

rangka memposting kebaikan maupun berdakwah.

Banyak pengguna aktif instagram yang tidak sungkan membagikan

kegiatan, informasi, pemikiran bahkan perasaan mereka tanpa mempedulikan

privasi di dunia maya. Tidak sekedar membuat status, mereka juga curhat

Page 12: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

mengenai permasalahan diri sendiri bahkan orang lain di akun instagram mereka.

Dayakisni (Dayakisni, 2004) menjelaskan bahwa pengungkapan diri merupakan

kegiatan dalam membagi informasi perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi

dan ide yang sesuai dan terdapat dalam diri seseorang baik secara diskriptif

maupun evaluatif. Ada dua cara untuk menunjukkan keterbukaan diri di sosial

media, yaitu: memberikan informasi pada profil pribadi dan membagikan

pengalaman pribadi, pemikiran maupun gagasan kepada teman di sosial media

(Zhang & Ling, 2014).

Dewasa ini media sosial berkembang dengan begitu pesat dan keinginan

membuka diri seseorang meningkat, tentu hal ini berdampak pada munculnya

fenomena-fenomena baru. Adanya keinginan melakukan keterbukaan diri

membuat individu berusaha untuk memposting lebih banyak konten di sosial

media instagram miliknya. Hal ini kemudian, menarik perhatian peneliti untuk

melakukan wawancara pada Minggu, 11 Agustus 2019 pukul 14.00 WIB kepada

seorang laki-laki berusia 23 tahun berinisial U. U dulu sangat sering mengunggah

foto selfie di akun instagram miliknya. Namun sudah hampir satu tahun akun

instagram miliknya tersebut tidak bisa ia gunakan. Ia sangat terkejut ketika

mendapati salah seorang temannya melapor kepadanya bahwa ada yang

melakukan penipuan mengatasnamakan dirinya dengan akun instagram tersebut.

Pelaku penipuan tersebut menggunakan akun milik U yang merupakan anggota

Yukngaji Yogyakarta untuk modus terhadap akhwat-akhwat. Bahkan ada yang

sudah sampai tertipu diajak menikah dan diajak bertemu. Berdasarkan hasil

Page 13: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

wawancara, dapat dikatakan bahwa U melakukan keterbukaan diri secara

berlebihan sehingga menimbulkan dampak negatif bagi dirinya.

. Kasus akibat keterbukaan diri yang berlebihan di sosial media juga

dialami oleh remaja putri (16) asal Malaysia, ia mengakhiri hidupnya setelah

melakukan polling di instagram. Gadis tersebut bertanya pada follower-nya

apakah ia harus bunuh diri atau tidak. Hasil polling tersebut menyatakan banyak

follower yang menyarankan untuk bunuh diri. Hingga akhirnya ia nekat

melakukan bunuh diri. (Wardani, 2019).

Fenomena keterbukaan diri melalui media sosial instagram juga membuat

istri komedian yang berinisial E dipolisikan. Kejadian itu bermula saat E

mengunggah Insta Story dengan kalimat kasar yang ditujukan kepada salah

seorang calon presiden. Pendukung calon presiden yang merasa geram akhirnya

melaporkan E kepada pihak berwajib dengan tuduhan pencemaran nama baik.

(Ariefana, 2019).

Kasus-kasus tersebut membuktikan bahwa sosial media tidak hanya

memberikan manfaat tapi juga memberikan dampak negatif jika tidak

dipergunakan secara bijak. Memposting foto, informasi pribadi maupun curhatan

merupakan suatu tanda keterbukaan diri pada orang lain. Namun disayangkan

ketika pengguna instagram tidak mengindahkan aturan-aturan yang berlaku saat

membuat sebuah postingan. Mereka juga tidak mempertimbangkan dampak apa

yang bisa diakibatkan jika menggunakan instagram tidak sesuai aturan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh TNS mengungkapkan usia 19-44

tahun mendominasi penggunaan sosial media instagram. Pengguna aktif

Page 14: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

instagram rata-rata berusia 18-24 tahun sebanyak 59%, diurutan kedua berasal

dari usia 25-34 tahun, pada posisi terakhir berada dalam kisaran 34-44 tahun

( Yusra, 2016). Seperti yang Hurlock (1980) jelaskan bahwa pada usia 18-40

tahun, individu masuk dalam masa dewasa awal. Pada masa ini individu

mengalami banyak perubahan diantaranya perubahan kesehatan, status ekonomi,

pola kehidupan, peran seks, status dari belum menikah ke status menikah, serta

perubahan dalam nilai dan lain-lain.

Hurlock (1980) menegaskan bahwa individu juga mengalami keterasingan.

Berakhirnya masa pendidikan formal dan adanya penyesuaian dengan cara hidup

yang baru, membuat individu mengalami banyak masalah. Sedangkan pada masa

ini individu tidak lagi berada pada pengawasan orang tua. Individu sudah

sepenuhnya bertanggung jawab atas pilihan-pilihan yang dibuat. Dengan

membuka diri di sosial media individu akan membangun hubungan dengan orang

lain, semakin sering dilakukan akan membuat individu tidak merasa terasingkan.

Namun disayangkan ketika kemudahan dalam melakukan sosialisasi lewat

media justru memunculkan fenomena baru yang meresahkan. Adanya fenomena

pengungkapan informasi tidak sesuai aturan menunjukkan turunnya moralitas

individu. Jika ini terus berlanjut tentu akan menimbulkan persoalan yang semakin

rumit. Reza (2013) mengatakan bahwa,individu membutuhkan pengontrol dalam

berpikir,  berperilaku,  bertindak,  yaitu  agamaatau religiusitas.  Religiusitas  dapat

memengaruhi setiap aspek kehidupan individu, keduanya secara psikologis dan

fisik.Beberapa penelitian terdahulu juga mengungkapkan pentingnya keterbukaan

diri dan religiusitas.

Page 15: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Wheeles,   Nesser   &   McCroskey   (1986)   mengungkapkan   bahwa

kepercayaan yang merupakan aspek dari   religiusitas  merupakan  faktor  penting

yang   mempengaruhi   keterbukaan   diri.   Keterbukaan   diri   akan   lebih   mudah

dilakukan   ketika   dilakukan   kepada   orang   yang   kita   percayai.   Terkadang

keterbukaan diri juga terjadi dalam hubungan yang bersifat sementara dibanding

hubungan yang bersifat permanen asalkan adanya rasa percaya.

Seperti   yang   diungkapkan   oleh   Shim   (2015)   bahwa   ras   atau   agama

dianggap   sebagai   identitas   pribadi,   dan  dapat  mempengaruhi   keterbukaan  diri

secara profesional. Seseorang yang mengungkapkan identitas ras dan agamanya

dan memiliki keyakinan serupa dengan klien mereka akan membuat mereka lebih

mudah terlibat dengan klien.

Hal   serupa   juga   diungkapkan   oleh   Tillman   (   1998)   yang   menjelaskan

bahwa   keterbukaan   diri   pasien   terkait   agama   atau   kepercayaan   akan   sangat

membantu   konselor   untuk   memberikan   penanganan   saat   proses   terapi,

sebagaimana yang diungkapkan Freud yang menunjukkan sebuah hubungan yang

positif yang sangat memfasilitasi keberhasilan pengobatan.

Sedangkan   Danzer   (2018)   menemukan   bahwa   pemuda   yang   religius

cenderung tidak mengungkapkan religiusitasnya pada profil mereka, tetapi mereka

mengungkapkan   identitas   keagamaan   mereka   dalam   konteks   aktivitas   dan

hubungan  offline.   Pengungkapan   diri   didorong   oleh   keinginan   sosial   dan

kepedulian untuk menampilkan diri sebagai orang yang religius.

Page 16: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Temuan dalam penelitian yang dilakukan oleh Mahardika dan Farida

(2019), menyatakan bahwa seorang individu merasa nyaman dan terpuaskan

kebutuhnnya dalam proses mengungkapkan diri melalui fitur insta story.

Banyaknya pengguna media sosial yang sama mendorong individu memilih

instastory dalam proses mengungkapkan diri.

Penelitian ini juga didukung oleh Sagianto dan Ardiyanti , yang

mengungkapkan bahwa anggota Galery Quote memanfaatkan media sosial

instagram untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri mereka. Meskipun quotes

yang dibuat dalam bentuk quotes dakwah atau inspirasi, hal tersebut sekaligus

juga menjadi ajang dalam mencurahkan perasaan, pikiran, dan pengalaman hidup.

Oktavianti (2018) menambahkan, keterbukaan diri di instagram

memberikan dampak negatif maupun positif. Dampak positifnya adalah dapat

memotivasi seseorang dan merubah diri seseorang untuk menjadi lebih baik.

Sedangkan dampak negatifnya, menjadikan orang lain tidak nyaman bahkan

terganggu dengan keterukaan yang disampaikan.

Penelitian ini mengungkap penggunaan media sosial instagram di

kalangan dewasa awal. Penggunaan media sosial individu ketika berinterasi di

jejaring media sosial instagram, aktivitas apa saja yang dilakukan individu di

media sosial instagram, indetitas yang digunakan individu serta hal apa saja yang

individu ungkapkan di instagram, apakah individu yang memiliki religiusitas

tinggi akan lebih aktif di instagram, dan bagaimana aktivitas individu yang

religiusitasnya rendah. Jejaring sosial media instagram dipilih dalam penelitian ini

mengingat saat ini Indonesia menduduki peringkat empat besar

Page 17: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

penggunainstagram di seluruh dunia dan saat ini instagram merupakan sosial

media yang penggunanya mengalami peningkatan yang signifikan sejak lima

tahun yang lalu diluncurkan. Penelitian ini akan mengungkap bagaimana

hubungan antara religiusitas dan keterbukaan diri dewasa awal di instagram.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara religiusitas

dan keterbukaan diri pada dewasa awal.

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

dalam pengembangan dunia psikologi berkaitan dengan konsep penanggulangan

masalah serta intervensi terkait masalah keterbukaan diri pada pengguna media

sosial, khususnya instagram dan religiusitas.

2. Manfaat praktis

a. Bagi para individu, agar dapat mematuhi kaidah-kaidah harus diperhatikan

di media sosial.

b. Bagi masyarakat agar penggunaan sosial media dapat lebih bernilai positif

dan masyarakat dapat berperan aktif menanggulangi dampak negatifnya.

Page 18: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

D. Keaslian Penelitian

Terdapat beberapa penelitian terdahulu terkait keterbukaan diri dan

religiusitas. Berikut adalah beberapa penelitian yang pernah dilakukan

diantaranya:

Penelitian yang dilakukan Maltseva & Lutz (2018) yang berjudul A

quantum of self: A study of self-quantification and self-disclosure. Temuan

penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran dan stabilitas emosional

berhubungan dengan kuantifikasi diri. Selain itu, ditemukan adanya signifikan

efek kuantifikasi diri pada pengungkapan diri. Survei tersebut juga menunjukkan

bahwa individu yang biasanya menggunakan aplikasi pelacakan diri pada

perangkat yang dapat dipakai juga lebih mungkin untuk mengungkapkan data

pribadi dalam konteks lain.

Penelitian ketiga merupakan penelitian yang dilakukan oleh Chen, dkk

(2019), penelitian tersebut berjudul Adult attachment and self-disclosure on social

networking site: A content analysis of Sina Weibo. Skala pengungkapan diri pada

SNS (Zheng, 2013) direvisi dari skala pengungkapan diri yang dibuat oleh

Wheeless dan Grotz (1976). Penelitian ini menemukan bahwa individu dengan

kecemasan memiliki kemungkinan kecil mengungkapkan informasi pribadi

dihalaman profil SNS, sementara dengan tingginya penghindaran menunjukkan

penurunan pengungkapan gambar pada profilSNS.

Penelitian kelima adalah penelitian yang dilakukan oleh Nurliah (2016)

yang berjudul Hubunga Kesepian dengan keterbukaan Diri Pengguna Online

Dating pada Dewasa Awal yang Mencari Pasangan. Responden penelitian ini

Page 19: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

sebanyak 70 orang. Pengumpulan data menggunakan skala keterbukaan diri dari

Savista yang disusun berdasarkan diensi keterbukaan diri Davito dan alat ukur

kesepian menggunakan UCLA yang dikembangkan oleh Pratiwi. Hasil

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kesepian dengan

keterbukaan diri pengguna online dating pada dewasa awal yang mencari

pasangan dengan nilai signifikansi 0.000 (p<0.05), dan nilai koefisien korelasi

(R) sebesar 0.669 yang menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara

kesepian dengan keterbukaan diri.

1. Keaslian Topik

Penelitian ini mengangkat masalah keterbukaan diridikaitkan dengan

religiusitas. Berbeda halnya dengan penelitian Amelia, Abidin & Riskasari

(2018) yang meneliti keterbukaan diri dan religiusitas dalam hubungannya

dengan kepuasan pernikahan. Penelitian yang dilakukan oleh Maltseva & Lutz

(2018) mengaitkan variabel self-quantification dengan keterbukaan diri.

Chen, dkk (2019) juga meneliti tentang keterbukaan diri yang dikaitkan

dengan attachment. Anggraeni & Zulfiana (2018) dan Nurliah (2016) juga

meneliti variabel keterbukaan diri yang dikaitkan dengan kesepian.

2. . Keaslian Teori

Teori dalam penelitian ini menggunakan teori keterbukaan diri milik

Wheeles, Nesser, dan McCroskey (1986). Teori yang digunakan dalam

penelitian ini memiliki kesamaan dengan teori yang digunakan Nurliah

(2016), Chen, dkk (2019), dan Anggraeni & Zulfiana (2018). Penelitian ini

Page 20: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

berbeda dengan penelitian Amelia, Abidin & Riskasari (2018) yang

menggunakan teori dari Davito.

Teori religiusitas dalam penelitian ini menggunakan teori dari Pargamen

yang dikembangkan oleh Raiya (2008), dan berbeda dengan teori yang

digunakan Amelia, Abidin & Riskasari (2018), yaitu teori Glockdan Stark.

3. Keaslian Alat Ukur

Penelitian ini menggunakan alat ukur yang terdiri dari dua skala, yaitu

translasi alat ukur Revised Self Discosure Questionnaire (TRSD) dari

Wheeless dan Grotz (1978). Alat ukur ini digunakan juga dalam penelitian

Nurliah (2016), Chen, dkk (2019), dan Anggraeni & Zulfiana (2018). Namun

berbeda dengan oleh Amelia, Abidin & Riskasari (2018) yang menggunakan

skala yang dimodifikasi dari dari Davito.

Alat ukur yang peneliti gunakan untuk variabel religiusitas

menggunakan alat ukur yang dikembangkan oleh Raiya (2008). Penelitian ini

memiliki perbedaan dengan penelitian Amelia, Abidin & Riskasari (2018)

yang dikembangkan dari teori Glock & Stark yang dikembangkan berdasarkan

lima dimensi yaitu dimensi keyakinan, dimensi ritual, dimensi pengetahuan,

dimensi pengalaman dan dimensi konsekuensi.

4. Keaslian Responden Penelitian

Penelitian ini memiliki kesamaan responden dengan penelitian yang

dilakukan oleh Anggraeni & Zulfiana (2018), yaitu sama-sama meneliti

Page 21: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

tentang dewasa awal. Namun Anggraeni & Zuliana secara lebih spesifik

melibatkan pengguna instagram yang belum menikah, peneliti dalam

penelitian ini menggunakan responden pengguna instagram. Nurliah (2016)

juga memiliki responden yang sama dengan penelitian ini, yaitu dewasa awal.

Namun penelitian tersebut memfokuskan pada dewasa awal belum menikah

yang mengikuti online datting. Sedangkan penelitian Amelia, Abidin dan

Riskasari (2018) mengkhususkan respondennya pada perempuan dewasa yang

sudah menikah.

Page 22: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Keterbukaan Diri

1. Pengertian Keterbukaan Diri

Menurut Wheeles dan Grotz (1977), keterbukaan diri merupakan

kemampuan individu untuk mengungkapkan informasi pribadinya kepada

orang lain. Jenis informasi dan jumlah informasi yang diungkapkan

menunjukkan seberapa terbuka individu tersebut. Jika orang lain memberikan

respon positif, maka akan semakin terbuka individu tersebut.

Sama halnya dengan Wheeles dan Grotz, Devito (2011) juga

mengungkapkan bahwa keterbukaan diri adalah kemampuan untuk

memberikan informasi. Informasi yang disampaikan diantaranya menyangkut

perilaku, perasaan, keinginan, motivasi, dan ide yang sesuai dengan individu

tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan terkait dengan definisi

keterbukaan diri. Keterbukaan diri adalah satu proses komunikasi baik secara

verbalmaupun non verbal yang berisi tentang semua informasi pribadi tentang

diri sendiri yang disampaikan kepada orang lan dengan tujuan untuk

membangun hubungan interpersonal.

Page 23: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

2. Aspek-Aspek Keterbukaan Diri

Menurut Wheeles, dan Grotz (Wheeless, Nesser & McCroskey, 1986)

keterbukaan diri memiliki lima aspek, yaitu:

a. Jumlah ( Amount)

Jumlah yang dimaksud dalam dimensi ini adalah seberapa banyak

individu mampu mengungkapkan informasi tentang dirinya sendiri. Hal

tersebut dapat dilihat dari frekuensi penyampaian pesan dan seberapa lama

individu menyampaikan pesan tentang keterbukaan dirinya pada orang lain.

b. Kedalaman ( Control of depth)

Dimensi ini berkaitan dengan sedalam dan seluas apa keterbukaan

diri ditentukan berdasarkan tingkat keakraban atau kedekatan individu

dengan lawan komunikasinya. Semakin tinggi tingkat kedekatan maka akan

semakin daam keterbukaan diri individu selain itu juga akan semakin luas

pembahasan tentang keterbukaan diri yang dikomunikasikannya.

c. Kejujuran ( Honesty)

Dimensi ini membahas kecermatan dan kejujuran dari keterbukaan

diri yang disampaikan kepada lawan komunikasi. Hal ini ditentukan dengan

sejauh apa kemampuan kounikasi yang dimiliki dalam mengenal diri

sendiri. Kejujuran juga merupaan hal penting yang mempengaruhi

eterbukaan diri. Individu bisa dalam berkomunikasi bisa memilih untuk

jujur atau melebih-lebihkan informasi.

Page 24: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

d. Valensi ( Valency)

Hal ini berkaitan dengan siat dari topik-topik yang dipilih dalam

pebahasan keterbukaan diri. Kebanyakan orang akan memilih topik yang

positi dibanding topik negatif untuk menghindari respon yang kurang

menyenangkan dari lawan bicara. Namun ada juga yang memilih

pembahasan negatif jika sudah memiliki keakraban dengan lawan

komunikasi.

e. Niat (Intent)

Ada hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam menyampaikan

pesan-pesan keterbukaan diri salah satunya maksud atau tujuan

keterbukaan diri dengan lawan komunikasi. Hal ini terkait motif atau

dorongan apa yang memicu seseorang melakukan keterbukaan diri. Jika

dorongan tersebut dari luar diri, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan,

keluaraga, sekolah dan pekerjaan. Jika berasal dari dalam maka hal

tersebut berkaitan dengan tujuan atau maksud dari keterbukaan diri itu

snediri.

3. Faktor yang Mempengaruhi Keterbukaan Diri

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keterbukaan diri seperti yang

diungkapkan oleh Wheeles, Nesser, dan McCroskey (1986) adalah sebagai

berikut:

a. Kepribadian

Individu yang memiliki kepribadian terbuka atau ekstrovert akan

lebih mudah bergaul dibanding dengan individu intovert. Hal ini akan

Page 25: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

meningkatkan kepercayaan diri individu , kepercayaan diri memiliki

pengaruh yang besar terhadap keterbukaan diri individu.

b. Jenis keamin

Faktor terbesar yang mempengaruhi keterbukaan diri adalah jenis

kelamin. Biasanya wanita akan cenderung lebih mudah untuk terbuka

kepada orang lain dibandingkan dengan laki-laki.

c. Besaran kelompok

Keterbukaan diri umumnya akan lebih mudah dilakukan ketika

individu berada dalam kelompok kecil dibandingkan saat ia berada dalam

kelompok yang besar. Individu yang menyampaikan keterbukaan diri akan

lebih mudah menangkap respon dari lawan bicara tentang apa yang ia

ungkapkan jika berada dalam kelompok kecil. Selain itu individu bisa lebih

mudah mengetahui apakah ia mendapat dukungan atau tidak atas apa yang

tengah ia sampaikan. Hal tersebut membantu untuk menentukan sedalam

apa ia akan melakukan keterbukaan diri jika situasi kurang mendukung.

Jika dalam kelompok yang besar individu akan kesulitan untuk

menampung dan memprediksi respon dari lawan bicara.

d. Perasaan menyukai

Individu cenderung akan lebih terbuka dengan orang-orang yang ia

sukai. Hal ini terjadi karena orang yang disukai cenderung akan

memberikan respon positif atas apa yang ia sampaikan.

Page 26: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

e. Kepercayaan

Keterbukaan diri akan lebih mudah dilakukan ketika dilakukan

kepada orang yang kita percayai. Terkadang keterbukaan diri juga terjadi

dalam hubungan yang bersifat semntara dibanding hubungan yang bersifat

permanen asalkan adanya rasa percaya.

Salah satu faktor dalam keterbukaan diri yaitu kepercyaan yang

memiliki kaitan atau hubungan dengan religiusitas menurut Raiya (2008).

Rokeach dan Bank (Sahlan, 2011) menambahkan keberagamaan atau

religiusitas merupakan suatu sikap atau kesadaran yang muncul yang

didasarkan atas keyakinan atau kepercyaan seseorang terhadap agama.

f. Kecemasan dalam komunikasi

Individu yang memiliki kecemasan saat berkomunikasi biasa

cenderung lebih susah untuk melakukan keterbukaan diri. Orang yang

cemas cenderung merasa gelisah saat berkomunikasi, sedangkan perasaan

gelisah juga mempengaruhi seberapa ingin seseorang melakukan

keterbukaan diri.

B. Religiusitas

1. Pengertian Religiusitas

Religiusitas menurut Rahmat (2001) adalah keadaan dalam diri

seseorang yang mendorong untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar

ketaatan terhadap agama. Raiya (2008) juga menambahkan bahwa memiliki

keimanan dalam beragama sangat penting bagi individu untuk mengatasi

Page 27: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

situasi sulit dalam hidup. Agama menjadi ciri khas bagi individu karena

kesakralannya dalam hal menentukan jalur dan tujuan mendefinisikan sesuatu

yang dianggap benar. Paragament ( Raiya, 2008) juga menjelaskan bahwa

religi adalah pencarian makna dengan cara-cara yang sakral.

Ancok (2008) mengungkapkan bahwa religiusitas ialah istilah

keberagaman yang diwujudkan dalam berbagai kehidupan manusia, baik

menyangkut perilaku ritual, atau aktivitas lain dalam kehidupannya ( yang

diwarnai dengan nuansa agama), baik yang nampak dan dapat dilihat oleh

mata maupun yang tidak nampak (terjadi didalam hati manusia).

Kraus (2005) secara khusus mengungkapkan tentang religiusitas islami,

yaitu suatu tingkat kesadaran akan Tuhan yang dapat dimengerti melalui

pandangan tauhidiah islam, memiliki perilaku sesuai kesadaran tersebut, atau

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari yang dipahami melalui ajaran islam

sunni.

2. Aspek-Aspek Religiusitas

Dalam penelitian ini, religiusitas dinilai menggunakan aspek dari Raiya

(2008), diantaranya:

a. Dimensi keyakinan (Belief)

Dalam dimensi ini dasar-dasar islam digunakan oleh individu untuk

menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan. Seperti: keimanan

kepada Allah, takdir, hari akhir, surga dan neraka.

Page 28: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

b. Dimensi Ibadah ( Practices)

Dimensi ini melihat bagaimana praktek dasar islam individu untuk

menunjukkan kepatuhan pada perintah Tuhan. Contohnya: Shalat, do’a,

haji, berpuasa dan membaca Al-Qur’an.

c. Dimensi Perintah ( Ethical Conduct-do)

Dimensi ini melihat perintah atau anjuran dalam agama Islam. Misal:

berbuat baik, menghormati orang tua, membantu keluarga dan sesama.

d. Dimensi Larangan (Ethical Conduct-don’t)

Dimensi ini melihat perilaku yang dilarang dalam agama Islam.

Misal: memakan daging babi dan meminum alkohol.

C. Hubungan Antara Religiusitas dan Keterbukaan Diri pada Dewasa

Awal di instagram

Religiusitas dapat mendorong seseorang untuk berperilaku lebih terbuka

terhadap orang lain. Hal ini dapat terjadi karena orang yang memiliki religiusitas

yang tinggi cenderung akan memandang positif respon atau tanggapan dari

lingkungan sosial terhadap dirinya. Sehingga individu tersebut lebih nyaman

untuk mengungkapkan informasi tentang dirinya serta individu akan merasa

diterima di lingkungan sosialnya.

Individu yang religius akan lebih terbuka dengan informasi dan hal-hal baru

yang ada dilingkungannya, dan dengan berkembangnya teknologi hingga

munculnya jejaring sosial media salah satunya instagram dapat menjadi wadah

untuk mempermudah sosialisasi dengan orang lain. Instagram dipandang dapat

Page 29: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

membantu individu untuk mempermudah menyebarkan informasi kebaikan.

Sehingga pesan kebaikan yang disampaikan akan semakin banyak dan semakin

luas juga jangkauannya dibanding hanya lingkungan sosial sekitarnya.

Secara teoritis, Raiya (2008) mengungkap lima aspek religiusitas

diantaranya keyakinan, yang merujuk pada penilaian dasar-dasar Islam untuk

menghadapi hal-hal yang berkaitan dengan seseorang. Individu yang memiliki

religiusitas yang tinggi dapat dilihat dari sejauh mana dia memposting tentang

dirinya di instagram.

Selanjutnya, dimensi perintah merujuk pada berbuat baik dan membantu

sesama. Individu yang memiliki religiusitas tinggi akan terlihat dari valency atau

seberapa positif topik yang dipilih seseorang untuk diposting di instagram. Selain

itu religiusitas juga dapat dilihat dari niat atau tujuan seseorang melakukan

postingan di instagram. Orang yang religius cenderung banyak melakukan

postingan di instagram dengan tujuan habluminnas atau berhubungan baik dengan

orang lain semata-mata untuk beribadah dan melaksanakan perintah Allah. Orang

yang religiusitasnya tinggi juga cenderung jujur dalam membuat postingan di

instagram. Seseorang yang religiusitasnya tinggi juga cenderung lebih mudah

akrab dalam melakukan komunikasi. Mereka tidak sungkan untuk terlebih dahuu

menyapa atau berkomentar di instagram sebagai salah satu bentuk menjaga

silahtuahmi seperti yang diperintahkan dalam Islam. Hal tersebut juga

menunjukkaan kedalaman seseorang dalam melakukan keterbukaan diri.

Dimensi larangan merujuk pada perilaku yang dilarang dan tidak dianjurkan

dalam agama Islam. Individu yang memiliki religiusitas tinggi dalam melakukan

Page 30: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

keterbukaan diri cenderung jarang melakukan postingan di instagram, hal tersebut

dikarenakan sebagai seorang muslim harus menjaga marwah atau martabat

sehingga seorang muslim memilih menahan diri untuk posting mengenai dirinya

di instagram.

Dimensi Universalitas Islam, merujuk pada bagaimana seorang muslim

memandang dirinya sebagai bagian dari umat islam diseluruh dunia. Individu

yang memiliki religiusitas yang tinggi dalam melakukan keterbukaan diri di

instagram akan lebih terbuka jika hal tersebut berkenaan dengan saudara sesama

muslim diseluruh dunia.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian adalah ada hubungan

positif antara religiusitas dan keterbukaan diri pada dewasa awal dalam

menggunakan instagram. Semakin tinggi religiusitas maka semakin tinggi

keterbukaan pada dewasa awal. Sebaliknya, semakin rendah religiusitas maka

semakin rendah keterbukaan diri pada dewasa awal.

Page 31: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...
Page 32: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Penelitian

Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II, maka variabel

yang diukur dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Tergantung : Keterbukaan Diri ( Self Disclosure)

2. Variabel Bebas : Religiusitas

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Keterbukaan Diri ( Self Disclosure)

Keterbukaan diri adalah satu proses komunikasi baik secara

verbalmaupun non verbal yang berisi tentang semua informasi pribadi tentang

diri sendiri yang disampaikan kepada orang lan dengan tujuan untuk

membangun hubungan interpersonal.

Skor pada skala keterbukaan diri yang diadaptasi dari The Revised Self

Disclosure Scale ( Wheeless & Grotz, 1976). Skala ini terdiri dari 19 item,

yang dibuat untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat keterbukaan diri

individu di instagram, melalui aspek-aspek keterbukaan diri yang diantaranya

adalah: (a) jumlah atau rekuensi ( amount), (b) keluasan dan kedalaman (

control of depth), (c) maksud dan tujuan (intent). Semakin tinggi skor pada

skala The Revised Self Disclosure Scale menunjukkan semakin tinggi juga

Page 33: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

pengungkapan diri seorang subyek penelitian di sosial media instagram.

Begitu pula sebaliknya, bahwa semakin rendah skor pada skala menunjukkan

semakin rendahnya pengungkapan diri yang dilakuan oleh individu di

instagram.

2. Religiusitas

Religiusitas adalah skor pada skala Psychological Measures of

Islamic Religiousness (PMIR) dengan mengadaptasi lima dimensi

religiusitas dari teori Pargamen yang dikembangkan oleh Raiya (2008).

Skala ini terdiri dari 25 item, yang bertujuan mengungkap seberapa tinggi

tingkat religiusitas seseorang, melalui aspek-aspek religiusitas diataranya

yaitu: (a) keyakinan (belief), (b) ibadah (practices), (c) perintah ( ethial

conduct-do), (d) larangan (ethical conduct-don’t). Semakin tinggi skor

pada skala religiusitas menunjukkan bahwa semakin tinggi pula

religiusitas yang dirasakan oleh seorang subyek penelitian. bahwa semakin

rendah skor pada skala menunjukkan semakin rendahnya religiusitas yang

dilakuan oleh individu di instagram.

C. Responden Penelitian

Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah dewasa awal laki-

laki maupun perempuan berusia 18-40 tahun. Berdomosili di daerah Yogyakarta,

dan aktif menggunakan jejaring sosial media khususnya Instagram. Seperti yang

Hurlock (1980) jelaskan bahwa pada usia 18-40 tahun, individu masuk dalam

masa dewasa awal.

Page 34: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode survei dengan skala

model Likert type, yaitu: skala Religiusitas dan Skala Pengungkapan diri.

Penjelasan masing-masing skala secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Skala Keterbukaan

Skala keterbukaan diri dalam penelitian ini adalah The Revised Self

Disclosure Scale (TRSD). Skala ini dikembangkan oleh Wheeless dan Grotz

( 1976). Item-item dalam skala ini disusun berdasarkan aspek-aspek

pengungkapan diri, yaitu:

a. Jumlah pesan pengungkapan diri serta waktu atau frekuensi pengungkapan

diri.

b. Kedalaman dan keluasan topik pembahasan dalam pengungkapan diri yang

ditentukan oleh tingkat keakraban.

c. Kecermatan dan kejujuran dalam menyampaikan pesan pengungkapan diri.

d. Sifat topik pembahasan dalam pengungkapan diri baik positif atau negatif.

e. Maksud dan tujuan dari pengungkapan diri.

Skala TRSD terdiri dari 20 pertanyaan mengenai keterbukaan diri saat

menggunakan instagram. Skala TRSD menggunakan skala likert type (1= Sangat

Tidak Setuju, 2= Tidak Setuju,3= Netral, 4= Setuju, 5= Sangat Setuju) untuk

mengukur responden. Skor akhir diperolah dari penjumlahan keseluruhan aitem.

Semakin tinggi skor yang diperoleh, semakin tinggi keterbukaan diri pada

responden.

Page 35: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Tabel 1Distribusi pertanyaan pada skala TRSDNo Aspek Butir favourable Butir unfavourable

NomorButir

Jumlah Nomor Butir Jumlah

1 Jumlah(Amount)

13, 14 2

2 Valensi(Valency)

17 1 15, 16 2

3 Kejujuran(Honesty)

8, 10, 11 3 9 1

4 Niat (Intent) 18, 19 2 15 Kedalaman

(Depth)1, 2, 3, 5,6

5 4,7 2

13 6

Ket: 1 = sangat tidak setuju, 5= sangat setuju. Item unfavourable skoring dibalik.

2. Skala Religiusitas

Skala religiusitas dalam penelitian ini adalah Psychological Measures

of Islamic Religiousness (PMIR) dikembangkan oleh Raiya (2008). PMIR

adalah pengukuran berjenis Likert. Skala ini memiliki 25 pertanyaan dan

semuanya merupakan item positif.

Tabel 2Distribusi pernyataan pada skala PMIRAspek Butir favourable

Nomor Butir JumlahKeyakinan 1, 2, 3, 4, 5 5Ibadah 6, , 8, 9, 10 5Perintah 11, 12, 13, 14, 15 5Larangan 16, 17, 18, 19, 20 5Universalitas Islam 21, 22, 23, 24, 25 5

25

Page 36: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas

Validitas skala adalah sejauhmana skala tersebut mengukur apa yang

seharusnya diukur. Pada dasarnya, validitas skala menunjukkan derajat

kecermatan pengukuran dari suatu skala ( Subrata, 2004). Alat ukur yang valid

merupakan alat ukur yang memiliki variant error yang kecil sehingga angka

yang digunakan dapat dipercaya sebagai angka yang mendekatai keadaan

sebenarnya (Azwar, 2010). Perhitungannya menggunakan SPSS 17.0 for

Windows.

2. Reliabilitas

Reliabilitas skala mengungkapkan sejauh mana hasil dari pengukuran dapat

dipercaya dan konsisten (Azwar, 2010). Reliabilitas dihitung dengan memakai

koefisien Alpha Chronbach. Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien reliabilitas

yang angkanya berada dalam rentang 0 sampai 1. Semakin tinggi koefisien

reliabilitas, maka semakin mendekati angka 1, dan semakin tinggi reliabilitasnya.

Sebaliknya, semakin rendah koefisiennya, maka semakin mendekati 0, dan

semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 2010).

F. Metode Analisis Data

Penelitian ini memiliki tujuan untuk melihat hubungan antara religiusitas

dan keterbukaan diri pada dewasa awal. Peneliti akan melakukan serangkaian uji

statistik dengan menggunakan software SPSS 17.0 for windows. Data akan dicek

secara statistik melalui uji statistik, yaitu: (a) Uji Reliabilitas dengan

Page 37: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

menggunakan Alpha Cronbach, (b) Uji Normalitas dengan menggunakan analisis

Kolmogrov-Smirnorv, (c) Uji Liniearitas dengan menggunakan analisis variant,

dan (d) Uji Hipotesis dengan menggunakan Spearman rho.

Page 38: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Orientasi Kancah dan Persiapan

1. Orientasi Kancah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

religiusitas dan keterbukaan diri pada dewasa awal di instagram.

Responden penelitian laki-laki maupun perempuan berusia 18-40 tahun

sesuai dengan yang diungkapkan Hurlock (1998) bahwa dewasa awal

memiliki rentang usia antar 18-40 tahun, beragaman Islam, berdomisili di

Yogyakarta, Serta memiliki akun dan aktif menggunakan instagram.

Penelitian ini dilakukan melalui media sosial, yakni grup Whatsapp

dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Alasan peneliti memilih

responden yang berstatus sebagai anggota group WA komunitas dakwah

karena sebagian besar anggota goup WA Yukngaji Yogyakartaberagama

Islam, berdomisili di Yogyakarta dan aktif menggunakan media instagram

sebagai sarana berdakwah. Keaktifan anggota Yukngaji Yogyakarta di

instagram dibuktikan dengan adanya kewajiban bagi setiap anggota untuk

share content dakwah yang sudah dibuat oleh tim cyber Yukngaji

Yogyakarta. Biasanya berupa poster kajian, video promosi kajian, atau

content dakwah terkait masalah yang sedang banyak diangkat di media

sosial.

Page 39: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

2. Persiapan Penelitian

a. Persiapan Administrasi

Penelitian diawali meminta izin untuk melakukan penelitian

kepada ketua regional komunitas Yukngaji Yogyakarta. Kemudian

ketua komunitas Yukngaji regional Yogyakarta meminta bantuan

kepada admin group whastapp dari komunitas ini. Peneliti

memberikan penjelasan berupa perkenalan diri, permohonan izin,

karakteristik responden serta contac person peneliti untuk

memudahkan responden jika ingin bertanya. Secara khusus bagian

admin group kemudian pada malam kamis, tanggal 18 Juli 2019

menyebarkan kuesioner google form ke group WA laki-laki maupun

perempuan.

b. Persiapan Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua

skala, yaitu skala religiusitas dan skala keterbukaan diri. Peneliti

menggunakan try out terpakai dalam penelitian ini.

1) Skala keterbukaan diri

Skala ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbukaan

diri pada responden . Skala ini merupakan skala The Revised Self

Disclosure yang dimodifikasi dari penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Wheeless &Grotz ( Wheeless, Nesser &

McCroskey, 1986), yang diungkap berdasarkan aspek-aspek:

Page 40: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

jumlah atau frekuensi ( amount), keluasan dan kedalaman ( control

of depth), maksud dan tujuan ( intent).

2) Skala Religiusitas

Skala ini bertujuan untuk mengukur tingkat religiusitas

pada responden. Skala ini merupakan skala Psychological

Measures of Islamic Religiousness (PMIR) dari teori Pargamen

yang dikembangkan oleh Raiya (2008) yang diungkap berdasarkan

aspek-aspek: keyakinan (belief), ibadah (practices), perintah

(ethical conduct-do), larangan ( ethical conduct-don’t).

c. Uji Coba Alat Ukur

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah keterbukaan

diri dan religiusitas. Responden penelitian yang terlibat adalah anggota

komunitas Yukngaji Yogyakarta, berusia 18-40 tahun. Adapun tempat

penyebaran kuesioner adalah groupwhatsapp komunitas Yukngaji.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan teknik statistik

menggunakan program SPSS or windows versi 17.0 untuk mengetahui

validitas dan reliabilitas dari kedua skala.

d. Hasil Uji Coba Alat Ukur

Berdasarkan hasil analisis statistik data yang digunakan, diperoleh

hasil sebagai berikut:

1) Skala Keterbukaan Diri

Skala keterbukaan diri terdiri dari 19 item. Setelah

dilakukan analisis, diketahui bahwa skala keterbukaan diri

Page 41: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

menunjukkan koefisien correlated item-total correlation bergerak

antara 0,347sampai 0.667 dengan hasil ujikofeisien reliabilitas

menggunakan Cronbach alphasebesar 0.825 dari jumlah 19 item.

Terdapat 7 item yang gugur dan 12 item sahih. Berikut tabel

distribusi item yang sahih dan gugur:

Tabel 1Distribusi item TRSD No Aspek Butir favourable Butir unfavourable

NomorButir

Jumlah Nomor Butir Jumlah

1 Jumlah(Amount)

12, (13) 1

2 Valensi(Valency)

16 1 (14), (15)

3 Kejujuran(Honesty)

8, 10, 11 3 (9) -

4 Niat (Intent) 17, 18 2 (19) -5 Kedalaman

(Depth)1, 2, 3, 5,6

5 (4),(7) -

12Ket: item-item dalam kurung ( ) dan dicetak tebal adalah item yang gugur

2) Skala Religiusitas

Skala yang digunakan untuk mengukur tingkat religiusitas

pada responden ialah PMIR yang dimodifikasi dan diadaptasi oleh

peneliti yang mengacu pada teori religiusitas Pargamen yang

dikembangkan Raiya (2008). Berdasarkan hasil analisis statistik

dengan menggunakan SPSS 17.0 for windows didapatkan koeisien

reliabilitas Cronbach alpha sebesar 0.886 dan koefisien korelasi

item total antara 0.117 sampai 0.727. Terdapat 5 item yang gugur

dan 20 item yang sahih.

Page 42: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Tabel 2Distribusi item PMIR

Aspek Butir favourableNomor Butir Jumlah

Keyakinan 1, 2, 3, 4, 5 5Ibadah 6, , 8, 9, 10 5Perintah 11, 12, 13, 14, 15 5Larangan (16), 17, 18, 19, 20 4Universalitas Islam 21, (22), (23),

(24), (25)1

20Ket: item-item dalam kurung ( ) dan dicetak tebal adalah item yang gugur

B. Laporan Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan pengambilan data dilakukan di group WhatsApp komunitas

Yukngaji Yogyakarta. Pertama-tama peneliti meminta izin untuk mengambil data

kepada ketua Yukngaji regional Yogyakarta. Setelah itu ketua komunitas

memberikan mandat pada masing-masing admin group laki-laki dan perempuan.

Setelah itu petunjk berisi ketersediaan, syarat responden, pengenalan diri, contact

person serta link kuesioner melalui google form disebarkan oleh masing-masing

admin.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ialah dewasa awal berusia antara 18-40

tahun berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Deskripsi responden

penelitian dapat dilihat secara lengkap dalam tabel berikut:

Page 43: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Tabel 3Deskripsi Responden Penelitian

Kelompok Keterangan Jumlah Persentase

Jenis KelaminLaki-laki 13 13%

Perempuan 87 87%Usia - 1 1%

18 1 1%19 4 4%20 4 4%21 9 9%22 13 13%23 6 6%24 6 6%25 14 14%26 6 6%27 7 7%28 6 6%29 2 2%30 3 3%31 6 6%32 5 5%33 4 4%37 1 1%40 1 1%44 1 1%

2. Deskripsi Data Penelitian

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti pada

data yang telah diperoleh dari kuesioner penelitian, diperoleh hasil

perhitungan statistik dasar berupa data penelitian terkait dengan skor

hipotetik dan empirik. Skor tersebut meliputi skor maksimal, skor

minimal, mean dan standar deviasi pada masing-masing skala. Hasil skor

tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 44: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Tabel 4Data Skor Penelitian

Variabel Hipotik EmpirikMin Max Mean SD Min Max Mean SD

Religiusitas 25 125 50 16.67 84 125 116.86 7.042KeterbukaanDiri

19 95 38 12.67 43 83 59.53 6.678

Keterangan:

Data Hipotetik : skor yang diperoleh oleh subjek

Data Empirik :skor yang sebenernya diperoleh dari hasil penelitian

Min : skor total minimal

Max : skor total maksimal

Mean : nilai rerata

SD : standar deviasi

Data tersebut adalah perbandingan data empirik dan hipotetik

penelitian. Data hipotetik merupakan. Data kasar yang diambil dari

perhitungan umum dengan menganggap jawaban responden adalah

jawaban rata-rata. Perhitungan umum menghasilkan nilai minimal, nilai

maksimal, standar deviasi dan rata-rata mean. Data empirik dihitung

menggunakan SPSS versi 17.0 untuk mengetahui nilai minimal, maksimal,

standar, mean dan rata-rata. Data hipotetik dapat dijadikan gambaran kasar

untuk mengetahui kondisi jawaban responden terhadap skala penelitian

yang dibagikan. Berdasarkan gambaran tabel dibawah peneliti membuat

norma.

Page 45: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Tabel 5Norma kategorisasi

Norma Kategorisasi KategoriX < µ - 1.8 σ Sangat Rendah µ- 1.8 σ ≤ x µ - 0.6 σ Rendahµ- 0.6 σ ≤ x < µ + 0.6 σ Sedangµ + 0.6 σ ≤ x < µ + 1.8 σ TinggiX > µ + 1.8 σ Sangat TinggiKeterangan:

X : Skor Totalσ : Standar Deviasiµ : Mean Hipotik

Berdasarkan norma kategori diatas, maka responden penelitian

dapat dikelompokkan dalam lima kategori pada masing-masing variabel,

seperti pada tabel berikut:

Tabel 6Kriteria Kategorisasi Keterbukaan Diri

Skor Kategori FrekuensiX < 15.194 Sangat Rendah 015.194 ≤ x < 30.398 Rendah 030.398 ≤ x < 45.602 Sedang 345.602 ≤ x < 60.806 Tinggi 50X > 60.806 Sangat Tinggi 47Jumlah 100

Berdasarkan tabel 8, dapat diketahui bahwa responden yang

memiliki keterbukaan diri dengan kategori sangat rendah tidak ada. Begitu

juga dengan responden yang berkategori rendah. Sedangkan responden

dengan kategori sedang sebanyak 3 orang, responden dengan kategori

tinggi sebanyak 50 orang dan responden yang termasuk kategori sangat

Page 46: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

tinggi berjumlah 47 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

responden penelitian memiliki tingkat keterbukaan yang tinggi.

Tabel 7Kriteria Kategorisasi Religiusitas

Skor Kategori FrekuensiX < 19.994 Sangat Rendah 019.994≤ x < 39.998 Rendah 039.998≤ x < 60.002 Sedang 060.002≤ x < 80.006 Tinggi 0X > 80.006 Sangat Tinggi 100Jumlah 100

Tabel 9 menggambarkan bahwa responden yang memiliki

religiusitas dengan kategori sangat rendah, rendah, sedang, maupun tinggi

tidak ada. Responden sebanyak 100 orang memiliki tingkat kategorisasi

sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh responden memiliki

tingkat religiusitas dalam kategori sangat tinggi.

3. Hasil Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan sebelum melakukan uji hipotesis. Hal

tersebut dilakukan untuk melihat apakah data yang terkumpul telah

memenuhi syarat asumsi analisis yang digunakan, maka lebih dahulu

dilakukan uji asumsi dengan melakukan uji normalitas dan linieritas. Uji

normalitas dan linieritas adalah syarat sebelum pengetesan nilai korelasi

supaya kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari kebenaran. Syarat

yang dibutuhkan dalam penggunaan teknik korelasi ialah hubungan antara

Page 47: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

variabel bebas dan variabel tergantung untuk mendeteksi distribusi normal.

Uji asumsi dilakukan dengan program SPSS 17.0 for windows.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan sebagai syarat menguji apakah variabel

penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak. Kaidah yang

digunakan yaitu apabila p>0,05 maka sebaran data dapat dikatakan

terdistribusi normal. Namun bila p<0,05 maka sebaran data dapat

dikatakan terdistribusi tidak normal. Uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan teknik perhitungan Shapiro Wilk dan menggunakan SPSS

17.0 for windows. Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui angka

statistik Shapiro Wilk untuk variabel religiusitas sebesar 0.773 dan p =

0.000 ( p < 0,05), dan angka statistik Shapiro Wilk untuk variabel

keterbukaan diri sebesar 0.983 dan p = 0.250 (p >0.05). Hal ini

menunjukkan bahwa skala keterbukaan diri terdistribusi secara normal

sedangkan skala religiusitas tidak normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas digunakan untuk melihat adanya hubungan yang linier

antara kedua variabel dalam penelitian. Uji liniaritas dianalisis

menggunakan SPSS 17.0 for windows. Berikut tabel dibawah ini

merupakan hasil uji liniaritas:

Tabel 8Uji Liniaritas Hubungan

Variabel F P

Page 48: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Religiusitas dengan keterbukaan diri

1.980 0.011

Hasil uji liniaritas menunjukkan F = 1.980 dan P = 0.011. Hal ini

menunjukkan bahwa asumsi liniaritas hubungan terpenuhi. Hubungan

antar kedua variabel membentuk garis lurus (sig < 0.05).

c. Uji Hipotesis

Hasil Uji Hipotesis dilakukan untuk mengetahui hubungan

religiusitas dan keterbukaan diri pada dewasa awal di instagram.

Sebelumnya telah dibuktikan bahwa hasil uji normalitas menyatakan

bahwa sebaran data skala keterbukaan diri terdistribusi secara normal

namun skala religiusitas tidak terdistribusi secara normal sedangkan uji

linear atau mengikuti garis lurus, sehingga uji hipotesis pada penelitian ini

menggunakan teknik korelasi Spearman’s rho dengan menggunakan

program SPSS 17.0 for windows dan menunjukkan hasil sebagai berikut:

Tabel 9Uji Hipotesis

Variabel R PReligiusitas dengan keterbukaan diri

-.205 0.042

Hasil analisis data tabel 10 menunjukkan r = -.205 dengan p =

0.042 ( p > 0.01). Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan antara

religiusitas dengan keterbukaan diri.

Page 49: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara religiusitas dan

keterbukaan diri pada dewasa awal di instagram pada 100 orang laki-laki dan

perempuan dengan rentang usia 18-40 tahun. Hipotesis penelitian ini ialah adanya

hubungan positif antara religiusitas dan keterbukaan diri pada dewasa awal di

instagram. Responden berjenis kelamin perempuan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 100 orang anggota

komunitas Yukngaji Jogja, terdapat 50% responden penelitian memiliki

keterbukaan diri yang berada pada kategori tinggi. Artinya 50% anggota

komunitas Yukngaji memiliki keterbukaan diri yang tinggi di sosial media

instagram mereka. Hal ini sejalan dengan teoi Wheeles dan Grotz (1977), yang

mengungkapkan bahwa keterbukaan diri merupakan kemampuan individu untuk

mengungkapkan informasi pribadinya kepada orang lain. Jenis informasi dan

jumlah yang diungkapkan menunjukkan seberapa terbuka individu tersebut.

Menurut Zhang dan Ling (2014) ada dua cara untuk menunjukkan

keterbukaan diri di sosial media, yaitu memberikan informasi pada profil pribadi

dan membagikan pengalaman pribadi, pemikiran maupun gagasan kepada teman

di sosial media. Pendapat tersebut didukung oleh Sugianto dan Ardiyanti (2018),

yang mengungkapkan bahwa anggota Galery Quote memanfaatkan media sosial

instagram untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri mereka. Meskipun quotes

Page 50: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

yang dibuat dalam bentuk quotes dakwah atau inspirasi. Hal tersebut sekaligus

juga menjadi ajang dalam mencurahkan perasaan, pikiran dan pengalaman hidup.

Berdasarkan hasil uji linieritas pada variabel religiusitas dengan

keterbukaan diri diperoleh nilai signiikansi (sig) linierity = 0.011 berarti nilai

signifikansi lebih kecil dari 0.05 ( 0.011 < 0.05). Hal ini menunjukkan bahwa

hubungan antara religiusitas dengan keterbukaan diri yaitu linier.

Berdasarkan hasil perhitungan analisis korelasi Spearman’s rho pada skala

religiusitas dengan keterbukaan diri diperoleh taraf signiikansi (sig) = 0.042 (sig <

0.05), hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara religiusitas

dan keterbukaan diri. Berarti hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan

antara religiusitas dengan keterbukaan diri ditolak. Dari hasil diketahui bahwa

nilai koefisien korelasi sebesar -.025, dan bernilai negatif berarti semakin tinggi

religiusitas maka semakin rendah keterbukaan diri, sebaliknya semakin rendah

religiusitas maka semakin tinggi keterbukaan diri pada dewasa awal di instagram.

Hipotesis ditolak dikarenakan aspek larangan bertentangan dengan aspek

perintah pada variabel religiusitas dimana dalam aspek larangan seorang muslim

harus menjaga kehormatan atau marwahnya sehingga yang membuat seseorang

menahan diri untuk memposting di sosial media instargramnya. Hasil penelitian

ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Danzer (2018) yang menyatakan

bahwa   pemuda   yang   religius   cenderung   tidak   mengungkapkan   religiusitasnya

pada profil mereka, tetapi mereka mengungkapkan identitas keagamaan mereka

dalam konteks aktivitas dan hubungan offline. 

Page 51: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Sebagai individu dewasa awal pengguna sosial media instagram tentu

harus mematuhi aturan dan nilai moral yang berlaku. Jika tidak, maka akan timbul

masalah maupun konflik, oleh karena itu religiusitas sangat perlu dimiliki oleh

pengguna sosial media instagram. Agama akan memberikan tuntunan ataupun

bimbingan pada umatnya, sehingga apabia seseorang merasa kecewa bahkan

marah terhadap orang lain, seseorang akan lebih mampu mengontrol diri.

Sebagaimana yang diungkapkan Reza (2013) bahwa individu membutuhkan

pengontrol dalam berpikir, berperilaku, bertindak, yaitu agama atau reigiusitas.

Religiusitas dapat mempengaruhi setiap aspek kehidupan individu, keduanya

secara psikologis dan fisik.

Agama sangat penting untuk mengendalikan keterbukaan diri di sosial

media, dengan adanya aspek larangan dan aspek perintah dalam dimensi

religiusitas akan mampu mengontrol keterbukaan diri sehingga akan terjadi

keselarasan dalam penggunaan instagram. Saat religiusitas diwujudkan dalam

berbagai sisi kehidupan permasalahan dan konflik akan bisa dicegah dengan

pemikiran positif, karena menganggap bahwa keterbukaan diri kepada oran lain

adalah sebuah ibadah ( habluminnanas) yang termasuk dimensi perintah dalam

religiusitas. Sehingga keterbukaan diri di instagram media tetap bisa berjalan

dengan baik.

Page 52: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...
Page 53: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diakukan, dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan negatif antara religiusitas dan keterbukaan diri pada dewasa awal di

instagram. Hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara religiusitas

dengan keterbukaan diri pada dewasa awal di instagram dengan demikian ditolak.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti memberikan saran-saran sebagai

berikut:

1. Saran bagi subjek

Keterbukaan diri memberikan dampak positif bagi dewasa awal

dalam menyelesaikan tugas perkembangannya. Adanya keterbukaan diri

membantu individu bersosialisasi dengan orang lain, membuat hubungan

baru bahkan menyebarkan kebaikan. Disarankan bagi individu untuk

membuka diri, baik secara offline maupun online. Dengan membuka diri

individu dapat terhubung dengan orang lain, dan memberikan manfaat

kepada lebih banyak orang dalam rangka beribadah. Namun dalam

melakukan keterbukaan diri dan memberikan informasi juga perlu

memperhatikan kaidah-kaidah yang berlaku.

Page 54: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

2. Saran bagi peneliti selanjutnya

Melihat kurang adanya sumbangan efektif religiusitas terhadap keterbukaan diridalam penelitian ini, peneliti selanjutnya dapat mengkaji variabel-variabel lainberkaitan dengan keterbukaan diri. Peneliti selanjutnya dapat memperhatikanjumlah responden, kelompok usia yang diteliti maupun lokasi pengambilan

Page 55: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, R., Abidin, M. Z., & Riskasari, W. (2018). Hubungan Antara SelfDisclosure Dan Religiusitas Dengan Komitmen Pernikahan Pada Istri PelautTNI-AL. Jurnal Ilmiah Psikologi Kelautan-Kemaritiman, 12(1), 1907-5960.

Ancok, D., Suroso. F.N (2008). Psikologi Islami: Solusi Islam Atas Problem-Problem Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anggraeni, N., & Zulfiana, U. (2018). Hubungan Kesepian Dan Pengungkapan DiriDi Instagram Pada Dewasa Yang Belum Menikah. Jurnal Ilmu PsikologiTerapan Fakultas UMM, 6(2).

Ariefana, P. (2019). Ngatain Prabowo Sinting Istri Andre Taulany Terancam 6Tahun Penjara. Retrieved April 22, 2019, from suara.com:https://m.suara.com/news/2019/04/22/110246/ngatain-prabowo-sinting-istri-andre-taulany-terancam-6-tahun-penjara

Chen, L., Hu, N., Shu, C., & Chen, X. (2019). Adult Attachment and Self-disclosureon social networking site: A content analysis of Sina Weibo. Personalityand Individual Differences, 138(2019), 96-105.

Danzer, G. (2018). Therapeutic self disclosure of Religious Affiliation A CriticalAnalysis of Theory, Reality, and Practice. American PsychologicalAssociation, 18, 1941-1022

Dayakisni, T. (2004). Psikologi Lintas Budaya. Malang: UMM Press

Devito, J. A. (2011)Komunikasi Antar Manusia. Pamulang-Tangerang Selatan:Karisma Pubishing Group.

Hurlock, E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jilid 5. Jakarta: Erlangga.

Kraus, dkk (2005). The Muslim Religiosity-Personality Inventory (MRPI): TowardsUnderstanding Differences in The Islamic Religiosity among the MalaysianYout. PertanikaJ.Soc.Sci. & Hum, 13(2)

Mahardika, R. D, Farida. (2019). Pengungkapan Diri pada Instagram Instastory.Jurnal Studi Komunikasi, 3 (1), 101 – 117

Maltseva, K., Lutz, C. (2018). A Quantum of Self: A Study of Self Quantificationand Self Disclosure.Computers in Human Behavior, 81 (2018), 102-114.

Page 56: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Raiya, H. A. (2008). Apsychological Measure o Islamic Religiousness: Evidencefor Relevance, Reliability and Validity. Disertasi. Collage of Bowling GreenState University.

Rakhmat, J. (2001). Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Reza, I. F. (2013). Hubungan Antara Religiusitas dengan Moralitas pada Remaja diMadrasah Aliyah (MA). Jurnal Humanitas, 10 (2).

Sahlan, A. (2011). Religiusitas Perguruan Tinggi: Potret Tradisi Keagamaan diPerguruan Tinggi Islam. Malang: UIN Maliki Press

Shim, D. ( 2015). The Influence of Self Disclosure, Religion, and Race on the ArtTherapy Intern’s Identity. Thesis.

Sugianto, A., Ardiyanti, N. (2018). Self Disclosure Melalui Media Sosial Instagram( Studi Kasus pada Anggota Galery Quote). Journal of Communication, 2(1), 81 – 94

Tillman, J., G. (1998). Psychodynamic Psychotherapy, Religious Belief, and Self-Disclosure. American journal of psychotherapy, 52 (3), 273

Wardani, A.S. (2019). Remaja Bunuh Diri Gara-gara Fitur Polling di Instagram.Retrieved Juli 10, 2019, from liputan6:https://m.liputan6.com/tekno/read/3967862/remaja-bunuh-diri-gara-gara-fitur-polling-di-instagram?related=dable&utm_expid=.t4QZMPzJSFeAiwIBIOcwCw.1&utm_referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F

Wheeless, L. R., & Grotz, J. (1977). The Measurement of Trust and Its Relationshipto Self Disclosure. Human Communication Research, 3(3), 250-257.

Wheeless, L. R., Nesser, K., & McCroskey, J. C. (1986). The Relationships of SelfDisclosure and Disclosiveness to High and Low CommunicationApprehension. Communication Research Report, 3.

Whiting, A., & Williams, D. (2013). Why people use social media: a use andgratifications approach. Qualitative Market Riset. An International Journal,16 (4), 362-369

Yusra, Y. (2016). Riset TNS: Generasi Terpelajar Dominasi Pengguna Instagram diIndonesia. Retrieved Juli 25, 2019, from dailysocial:https://dailysocial.id/post/riset-tns-generasi-terpelajar-dominasi-pengguna-instagram-di-indonesia

Page 57: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Zhang, Y., & Ling, Q. (2014). SNS As Intimacy Zone, Social Intimacy, Loneiness,and Sel Disclosure. Global Media Journal, 13(25).

Page 58: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

LAMPIRAN 1

TABULASI DATA

40

Page 59: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

.A. Tabulasi Data Keterbukaan Diri

NOKETERBUKAAN DIRI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 191 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 42 3 1 1 5 1 1 1 1 2 2 2 1 4 5 5 1 5 1 53 4 4 3 3 2 3 4 2 4 4 3 3 4 5 5 2 5 2 54 2 3 4 5 1 3 3 4 4 4 3 3 3 5 4 4 4 1 55 4 1 1 5 1 1 1 2 4 3 2 1 3 5 5 5 5 5 56 4 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 5 4 3 47 2 3 2 4 2 2 4 1 1 3 2 2 5 5 3 5 3 3 58 5 4 3 4 2 3 1 3 4 4 2 2 3 4 4 2 3 3 49 5 3 4 4 2 3 3 5 5 5 3 3 3 5 5 4 5 3 410 4 3 5 3 1 3 1 2 3 3 3 2 4 4 4 3 5 3 511 3 2 2 5 1 1 2 2 5 4 2 1 2 5 3 3 5 1 512 2 2 1 4 2 2 4 2 4 3 1 1 4 5 5 3 4 2 513 3 2 3 4 2 4 2 4 4 4 3 2 4 4 5 3 4 4 514 4 2 3 5 2 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 4 5 2 515 1 1 1 5 1 1 1 5 5 5 1 1 5 5 5 1 5 1 516 3 1 2 5 1 1 1 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 1 517 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 4 3 3 3 418 3 2 2 4 1 2 2 3 2 3 3 2 4 5 5 4 4 3 519 2 1 2 5 1 2 1 4 4 4 2 2 3 5 5 3 5 3 520 1 1 1 5 1 1 3 2 5 5 1 1 5 5 5 4 5 3 521 3 1 3 5 1 2 2 4 5 3 2 2 4 5 5 4 4 4 522 1 1 2 5 1 2 3 2 5 3 3 1 3 4 5 2 4 1 5NO KETERBUKAAN DIRI

44

Page 60: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1923 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 1 1 5 5 5 5 5 1 124 3 5 5 1 5 5 1 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 525 3 2 3 4 2 5 2 4 3 5 3 4 5 5 5 3 4 4 426 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 5 1 5 1 527 3 2 2 3 1 2 2 4 5 4 3 2 4 4 5 4 5 4 428 2 1 3 5 1 3 4 4 4 4 2 3 3 5 5 3 4 2 529 4 1 4 5 1 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 530 3 2 1 5 1 1 2 4 5 4 1 2 5 5 5 5 4 1 531 3 3 2 5 1 2 1 3 5 4 2 2 4 2 5 4 5 3 532 3 3 1 5 1 1 5 1 2 1 1 1 5 3 3 1 1 1 533 5 4 3 3 1 4 1 4 4 4 4 1 3 4 5 4 5 4 534 2 1 2 5 1 2 2 3 4 4 2 2 4 5 5 4 4 4 535 3 4 4 4 2 3 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 436 3 2 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 437 1 1 1 5 1 1 1 4 4 4 1 2 2 5 5 1 5 3 538 3 1 4 3 1 4 2 3 5 4 3 2 4 5 5 3 4 1 539 2 2 2 5 1 3 1 2 4 4 5 3 5 2 5 3 5 2 540 3 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 2 441 5 4 2 5 1 1 2 3 4 4 3 2 4 5 5 5 5 4 542 3 2 3 4 1 3 2 2 2 3 3 3 4 5 4 4 4 2 543 2 2 2 4 1 1 1 2 3 3 2 2 3 5 5 3 4 2 444 2 1 3 4 2 2 2 2 4 3 3 3 3 5 4 5 4 3 545 2 1 2 5 1 2 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 2 446 2 2 2 5 2 1 2 1 2 4 2 1 3 5 5 4 5 4 5

NOKETERBUKAAN DIRI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Page 61: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

47 3 3 3 4 1 3 2 2 4 3 3 1 5 5 5 4 4 3 548 1 2 3 4 1 1 2 5 5 5 3 1 5 5 5 2 5 1 549 2 3 1 5 2 3 2 2 3 4 1 2 5 3 3 5 4 3 250 3 3 4 4 1 3 1 4 4 4 3 3 3 5 5 4 5 4 551 5 3 3 1 3 4 1 5 2 3 4 4 4 3 2 5 5 4 252 2 2 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 2 5 5 2 4 2 453 3 2 4 3 2 4 2 4 4 4 2 3 3 5 3 3 4 2 454 2 2 1 5 1 3 2 4 5 1 1 1 5 5 5 3 4 3 555 3 2 3 5 4 3 2 3 3 5 3 2 5 5 5 5 4 3 456 3 2 3 4 1 2 3 3 5 3 2 2 4 5 5 4 4 2 557 3 1 4 4 1 2 2 4 2 3 1 1 5 5 5 3 5 2 558 3 3 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 359 1 1 1 5 1 1 5 1 2 1 1 1 5 5 5 5 5 4 560 1 1 1 5 1 1 5 1 5 1 1 1 5 5 5 5 5 1 561 1 1 2 5 1 3 2 3 5 4 3 2 3 5 5 3 4 3 562 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 1 1 1 5 5 2 5 1 563 5 2 3 4 2 3 1 3 1 5 2 2 4 5 5 5 4 3 464 3 2 3 4 5 2 3 5 5 3 1 3 5 4 2 3 4 1 565 1 1 1 5 1 3 1 4 4 1 1 1 4 5 3 4 4 4 566 2 1 3 5 1 3 1 4 3 5 3 3 2 5 4 5 5 4 567 3 2 3 4 2 2 4 2 5 5 3 1 3 5 5 5 5 3 568 3 2 2 5 1 1 2 3 5 3 2 3 3 5 3 3 4 3 569 2 1 1 5 1 2 2 3 3 2 2 2 4 5 4 3 3 3 370 1 1 2 5 2 2 2 5 5 5 1 2 3 5 5 4 5 1 5

NOKETERBUKAAN DIRI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1971 2 1 1 5 1 2 2 2 2 2 2 1 5 5 5 4 5 2 5

Page 62: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

72 2 1 2 5 3 3 4 4 5 4 2 1 2 5 3 4 4 3 573 2 3 3 5 1 2 2 4 4 5 2 2 4 5 5 3 5 2 574 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 3 5 4 4 3 3 475 2 1 3 5 1 2 2 3 4 4 4 2 4 5 4 4 4 3 576 2 1 2 4 2 3 1 2 3 3 2 2 4 5 2 4 4 3 577 2 1 3 4 1 2 1 2 5 3 3 2 3 4 4 3 5 2 578 2 1 3 4 1 2 1 2 3 3 1 2 4 5 5 3 3 1 579 2 1 4 5 1 5 1 3 5 3 1 1 3 5 5 5 5 4 580 5 3 2 5 1 5 1 5 4 3 1 5 5 1 3 4 5 5 381 2 1 2 5 1 2 4 2 4 3 1 1 3 5 4 2 3 2 582 1 1 2 5 1 1 3 2 3 3 1 2 5 5 5 4 3 3 383 4 2 2 5 1 2 3 2 2 3 3 3 4 4 2 3 4 4 584 1 1 1 5 1 1 5 1 5 3 1 1 3 5 4 2 3 2 585 2 1 3 4 2 2 3 2 4 2 1 2 3 5 4 3 4 3 586 2 1 1 5 1 2 5 1 4 2 3 1 4 5 5 3 4 2 587 2 1 1 5 1 1 5 2 3 3 4 1 4 5 3 5 5 3 588 2 2 2 4 2 2 2 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 489 3 1 3 4 2 2 1 4 5 4 2 2 4 4 4 3 4 2 490 1 1 1 5 1 1 1 1 5 1 1 1 5 5 5 5 5 1 591 1 1 1 5 1 1 3 2 5 4 3 1 4 5 5 5 5 5 592 4 2 2 2 4 2 2 1 5 4 1 2 2 4 4 3 5 2 593 3 2 2 4 1 2 2 3 3 3 2 1 3 5 5 3 4 3 594 4 2 4 5 2 2 4 2 3 5 2 2 2 5 4 5 5 2 4

NOKETERBUKAAN DIRI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 1995 3 4 3 5 1 2 1 5 3 2 1 2 4 4 4 2 4 3 596 2 1 2 5 1 1 2 3 5 4 3 1 4 5 4 4 4 3 5

Page 63: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

97 1 1 1 5 1 1 1 1 3 5 1 1 5 5 5 4 5 1 598 4 3 4 3 3 4 2 3 4 5 3 2 3 5 4 3 3 3 399 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 2 4 5 4 4 5 3 4100 2 2 3 3 1 2 4 3 3 4 3 2 4 1 2 4 3 2 1

B. Religiusitas

NO RELIGIUSITAS1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Page 64: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

1 5 5 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 54 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 56 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 59 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 510 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 511 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 512 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 413 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 514 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 515 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 516 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 517 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 518 2 5 3 3 3 5 5 3 4 4 3 3 4 1 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 419 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 4 420 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 521 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 522 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5NO RELIGIUSITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 2523 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 2 524 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 5 5 4 4 4 5 5 5 4 425 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 2 4

Page 65: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 2 427 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 528 5 5 5 1 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 529 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 530 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 531 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 532 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 3 3 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 533 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 534 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 535 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 436 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 2 537 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 538 5 5 4 5 5 5 5 4 5 3 4 4 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2 539 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 540 5 5 5 5 5 3 4 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 541 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 542 4 5 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 543 5 5 4 5 4 5 5 4 5 3 3 3 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2 544 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 545 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 3 546 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5NO RELIGIUSITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 2547 4 5 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 548 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 549 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 550 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 2 4

Page 66: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

51 4 5 5 4 3 3 4 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 552 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 553 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 554 2 2 2 3 3 1 3 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 555 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 456 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 557 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 558 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 559 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 560 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 1 361 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 462 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 563 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 564 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4 565 4 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 2 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 566 4 5 4 5 4 5 5 5 5 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 567 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 268 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 569 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 570 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

NO RELIGIUSITAS1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

71 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 572 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 573 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5

Page 67: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

74 4 5 5 4 3 3 4 3 5 5 5 5 5 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 575 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 576 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 577 4 4 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 478 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 579 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 580 5 5 5 5 5 5 5 2 4 2 3 2 5 5 3 5 3 3 4 5 5 5 5 5 581 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 482 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 583 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 584 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 585 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 586 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 1 487 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4 4 5 4 4 5 5 5 5 2 588 4 5 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 389 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 3 590 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 591 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 592 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4NO RELIGIUSITAS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 2593 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 594 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 595 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 596 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 3 497 5 5 5 5 5 1 1 4 1 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 598 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5

Page 68: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

99 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5100 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5

Page 69: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

TABEL TABULASI DATA TOTAL

NO KETERBUKAAN DIRI RELIGIUSITAS1 69 1172 47 1253 67 1244 65 1175 59 1246 62 1157 57 1198 60 1229 74 11810 61 12111 54 12212 56 11213 66 11514 74 12215 55 12516 62 12517 61 12218 59 9719 59 11720 59 12121 64 12022 53 103

NO KETERBUKAAN DIRI RELIGIUSITAS

23 64 121

24 53 120

25 47 103

26 83 117

27 70 84

28 43 115

29 63 124

30 63 113

31 70 121

Page 70: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

44

Page 71: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

LAMPIRAN 2

UJI ASUMSI

44

Page 72: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Keterbukaan Diri

.075 99 .190 .983 99 .250

Religiusitas .204 99 .000 .773 99 .000

a. Lilliefors Significance Correction

ANOVA Table

Sum ofSquares df

MeanSquare F Sig.

Religiusitas * Keterbukaan Diri

Between Groups

(Combined) 2072.251 28 74.009 1.980 .011

Linearity 197.024 1 197.024 5.272 .025

Deviation fromLinearity

1875.227 27 69.453 1.859 .020

Within Groups 2615.829 70 37.369

Total 4688.081 98

Page 73: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Correlations

KeterbukaanDiri Religiusitas

Spearman's rho Keterbukaan Diri

Correlation Coefficient

1 -.025

Sig. (2-tailed) . .042

N 100 100

Religiusitas Correlation Coefficient

-.205 1.000

Sig. (2-tailed) .042 .

N 100 100

Page 74: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Lampiran 3

SKALA PENELITIAN

44

Page 75: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

PROGRAM STUDI PSIKOLOGIFAKULTAS PSIKOLOGI DAN IMU SOSIAL BUDAYAUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tean-teman yang saya hormati, dengan kerendahan hati saya memohonkesediaannya untuk mengisi kuesioner penelitian ini. Kuesioner ini disusun dalamrangka penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir yang bertujuan untukmengetahui sikap serta pengalaman teman-teman. Saya mengharapkan kejujurandan keterbukaan di dala mengisi semua pernyataan yang ada. Identitas danjawaban yang teman-teman berikan akan saya jamin kerahasiaannya sesuaidengan etika penelitian. Terima kasih atas kesediaan, kejujuran, dan kesungguhan yang teman-temanlakukan dalam menjawab setiap pertanyaan dalam angket ini. Semoga AllahSubhana wata’ala membalas semua kebaikan teman-teman dengan pahala dankebaikan yang berlipat ganda, amin.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hormat Saya,

Heni Daryati

Page 76: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Identitas Pribadi

Nama (boleh inisial) :

Usia :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

Agama :

Anak ke : dari bersaudara

Media sosial yang dimiliki (boleh lebih dari 1):

□ Facebook

□ Twitter

□ Path

□ Instagram

□ Whatsapp

□ Line

□ Lainnya:............

Page 77: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Bagian A

Berikut ini terdapat dua puluh pertanyaan terkait dengan bagaimana dan sejauh

mana aktivitas anda di media sosial instagram. Bacalah setiap pernyataan dengan

cermat, dan pilihlah jawaban yang paling menggambarkan diri anda dengan

memberi tanda silang (X) atau centang (√) pada kolom yang tersedia.

Adapun pilihan jawaban tersebut:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

N : Netral

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

NO PERNYATAAN STS TS N S SS1. Saya suka berbicara tentang

diri saya melalui Instagram2. Saya sering

mengungkapkan hal pribaditentang diri saya tanpa ragu

3. Saya berbagi dengan temandi Instagram tentang apayang saya rasakan

4. Saya sering berbicaratentang hal pribadi diInstagram

5. Terkadang saya tidak bisamengendalikan diri untukmenceritakan hal pribadi diInstagram

6. Saya sering berbagi halyang saya rasakan diInstagram

7. Saya tidak suka teman-teman saya tahu rahasiatentang diri saya

Page 78: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

8. Postingan saya di Instagramtentang perasaan, emosi,dan pengalaman selalusesuai dengan apa yang sayarasakan

9. Saya tidak selalu jujurdalam membuat postingandi Instagram

10. Saya tulus berbagi perasaandan pengalaman saya diInstagram

11. Saya sangat terbuka padateman-teman di Instagram

12. Saya sering membuatpostingan tentang diri saya (emosi, masalah,pengalaman) di Instagram

13. Postingan saya di Instagrambiasanya adalah hal yangsingkat

14. Kebanyakan saya lebihsering memposting hal yangnegatif daripada positiftentang saya

15. Saya lebih seringmemposting hal yang tidaksaya inginkan dari pada halyang saya inginkan

16. Saya biasanya mempostinghal positif tentang saya diInstagram

17. Ketika memposting suatuhal di Instagram, saya selalusadar apa yang saya lakukandan katakan

18. Saya sengaja membuatpostingan apapun terkaitdengan diri saya diInstagram

19. Ketika membuat postingandi Instagram saya tidaksadar dengan apa yang sayakatakan

Page 79: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

BAGIAN B

Berikanlah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan diri Anda.

Jika tidak ada, pilihlah yang paling mendekati dengan Anda saat ini.

1. Apakah ajaran Isam yang menjadi alasan utama Anda untuk menjadi orang

yang rendah hati?

Hampir TidakPernah

Jarang Kadang-Kadang

Sering Hampir Selalu

2. Apakah ajaran Islam yang menjadi alasan utama Anda untuk menghormati

orang tua Anda?

Hampir TidakPernah

Jarang Kadang-Kadang

Sering Hampir Selalu

3. Islam adalah alasan utama saya mengapa saya menolong saudara dan tetanggaHampir Tidak

PernahJarang Kadang-

KadangSering Hampir Selalu

4. Islam adalah alasan utama saya mengapa saya memberikan santunan kepada

yang membutuhkan dan anak yatimHampir Tidak

PernahJarang Kadang-

KadangSering Hampir Selalu

5. Islam adalah alasan utama saya mengapa saya menjadi orang yang toleran

Hampir TidakPernah

Jarang Kadang-Kadang

Sering Hampir Selalu

Bagian C

Berikanlah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan diri Anda.

Jika tidak ada, pilihlah yang paling mendekati dengan Anda saat ini.

Page 80: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

1. Apakah ajaran Islam menjadi alasan utama Anda untuk tidak memakan

makanan yang diharamkan (contohnya daging babi, daging anjing, dan

lainnya)?

Tidak Pernah Jarang Kadang-Kadang

Sering Hampir Selalu

2. Apakah ajaran Islam menjadi alasan utama Anda untuk tidak meminum

minuman yang diharamkan (contohnya minuman beralkohol seperti bir,

anggur, arak, dll)?

Tidak Pernah Jarang Kadang-Kadang

Sering Hampir Selalu

3. Apakah ajaran Islam menjadi alasan utama Anda untuk tidak berhubungan

seksual sebelum menikah?

Tidak Pernah Jarang Kadang-Kadang

Sering Hampir Selalu

4. Apakah ajaran Islam menjadi alasan utama Anda untuk tidak melakukan

sesuatu yang dianggap tercela misalnya bunuh diri?

Tidak Pernah Jarang Kadang-Kadang

Sering Hampir Selalu

5. Apakah ajaran Islam menjadi alasan utama Anda untuk tidak terlibat dalam

sebuah gosip (mendengarkan dan atau menyebarkannya)?

Tidak Pernah Jarang Kadang-Kadang

Sering Hampir Selalu

Page 81: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Bagian D

Berikanlah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan diri Anda.

Jika tidak ada, pilihlah yang paling mendekati dengan Anda saat ini.

1. Apakah Anda menganggap setiap muslim di seluruh dunia sebagai saudara

Anda?Hampir Tidak

PernahJarang Kadang-

KadangSering Hampir Selalu

2. Apakah Anda ikut merasakan penderitaan yang dialami oleh setiap muslim di

seluruh dunia?Hampir Tidak

PernahJarang Kadang-

KadangSering Hampir Selalu

3. Apakah menjadi seorang muslim merupakan sesuatu yang sangat

membanggakan bagi Anda?Hampir Tidak

PernahJarang Kadang-

KadangSering Hampir Selalu

4. Apakah Anda ingin tinggal di lingkungan yang diatur dengan prinsip-prinsip

dasar Islam?Hampir Tidak

PernahJarang Kadang-

KadangSering Hampir Selalu

5. Apakah Anda percaya bahwa persaudaraan adalah salah satu prinsip dasar

Islam?Hampir Tidak

PernahJarang Kadang-

KadangSering Hampir Selalu

Bagian E

Page 82: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

Berikanlah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan diri Anda.

Jika tidak ada, pilihlah yang paling mendekati dengan Anda saat ini.

1. Seberapa sering Anda yakin dengan keberadaan Allah SWT?Hampir Tidak

PernahJarang Kadang-

KadangSering Hampir Selalu

2. Seberapa sering Anda yakin dengan keberadaan Hari Perhitungan/ Hari

Kiamat?Hampir Tidak

PernahJarang Kadang-

KadangSering Hampir Selalu

3. Seberapa sering Anda yakin dengan keberadaan surga dan neraka?Hampir Tidak

PernahJarang Kadang-

KadangSering Hampir Selalu

4. Seberapa sering Anda yakin dengan adanya malaikat, jin, dan setan?Hampir Tidak

PernahJarang Kadang-

KadangSering Hampir Selalu

5. Seberapa sering Anda yakin dengan para Nabi dan Rasul yang diutus oleh

Allah dan Kitab Suci yang diturunkan kepada mereka?Hampir Tidak

PernahJarang Kadang-

KadangSering Hampir Selalu

Bagian F

Berikanlah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang sesuai dengan diri Anda.

Jika tidak ada, pilihlah yang paling mendekati dengan Anda saat ini.

1. Seberapa sering Anda shalat?

a. Tidak Pernah

b. Beberapa kali dalam satu tahun

c. Beberapa kali dalam sebulan

Page 83: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

d. Beberapa kali dalam seminggu

e. Setiap hari

2. Seberapa sering Anda berpuasa?

a. Tidak pernah

b. Beberapa kali dalam hidup

c. Beberapa hari daam bulan Ramadhan di setiap tahunnya

d. Setengah bulan dalam Ramadhan di setiap tahunnya

e. Sebulan penuh dalam bulan Ramadhan di setiap tahunnya

3. Kecuali dalam shalat, seberapa sering Anda mendengarkan atau membaca

kitab suci Al-Qur'an?

a. Tidak pernah

b. Beberapa kali dalam setahun

c. Beberapa kali dalam sebulan

d. Beberapa kali dalam seminggu

e. Sekali atau lebih dalam sehari

4. Seberapa sering Anda pergi ke masjid untuk melakukan shalat berjamaah?

a. Tidak pernah

b. Beberapa kali dalam setahun

c. Beberapa kali dalam sebulan

d. Beberapa kali dalam seminggu

e. Sekali atau lebih dalam sehari

Page 84: RELIGIUSITAS DAN KETERBUKAAN DIRI PADA DEWASA AWAL DI ...

5. Selain karena datang bulan, seberapa sering Anda melakukan dzikir atau

bertasbih?

a. Tidak pernah

b. Beberapa kali dalam setahun

c. Beberapa kali dalam sebulan

d. Beberapa kali dalam seminggu

e. Sekali atau lebih dalam sehari