MENGHAYATI PEMELIHARAAN ALLAH MELALUI

KEHIDUPAN

Created By :

Gilbert[7H/10], Glenda[7H/11], Marcella[7H/16], Shannon[7H/24], Timothy [7H/25]

PENYERTAAN ALLAH DALAM PROSES KELAHIRAN MANUSIAKelahiran manusia merupakan kebahagiaan bagi seluruh keluarga. Proses

kelahiran manusia merupakan mukjizat dari Allah yang sangat indah. Tak ada seorang pun yang akan terlahir di dunia ini tanpa Allah. Dalam proses kelahiran manusia, Allah ikut campur tangan memperlihatkan penyertaan-Nya sejak dari pertemuaan sperma dan sel telur yang menghasilkan kehidupan.

Alkitab menjelaskan bahwa Allah menenun dan membentuk manusia, merajut setiap sel dan saraf tubuh anak dalam kandungan seorang ibu. Pemazmur mengakui bahwa kelahiran manusia itu sangat ajaib.

PENYERTAAN ALLAH DALAM PROSES KELAHIRAN MANUSIA

Ketika seseorang lahir, ia belum tahu apa-apa. Tapi kelahiran manusia ke dunia sangat berharga di mata Allah. Setiap manusia pasti akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk menikmati berkat dan anugerah dari Allah.

Beberapa contoh berkat dan anugerah dari Allah antara lain adalah:

1. Dapat bernafas.

2. Dapat menikmati keindahan alam.

3. Dapat merasakan makanan dan minuman.

4. Dapat melakukan aktivitas.

5. Dapat berinteraksi dengan dengan lingkungan.

PENYERTAAN ALLAH DALAM PROSES KELAHIRAN MANUSIA

Elisabet adalah orang mandul, tetapi ia dan Zakharia ingin sekali memiliki anak sedari dulu. Saat Zakharia sudah tua, ia mengira sudah tidak mungkin memiliki anak. Sampai akhirnya Allah memberikan anak kepada Zakharia dan Elisabet yang digunakan Allah untuk mewujudkan rencana Allah. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah. Semua yang terjadi dalam kehidupan manusia berada dalam kuasa Allah.

PEMELIHARAAN ALLAH MELALUI NAFAS HIDUP

Apa kita pernah memperhatikan nafas hidup yang kita terima setiap saat? Pernahkan kita berterima kasih atas nafas hidup yang kita terima? Seringkali kita tidak memperhatikan nafas hidup yang kita terima setiap saat. Kita juga sering tidak berterima kasih atas nafas hidup yang kita peroleh, padahal nafas hidup sangat berguna bagi kehidupan manusia karena kita tidak dapat hidup tanpa nafas hidup dari Allah. Karena Allah, kita bisa bernafas kapan pun dan dimana pun kita berada. Allah memberikan nafas hidup kepada kita secara gratis kepada kita agar kita dapat hidup di dunia.

PEMELIHARAAN ALLAH MELALUI NAFAS HIDUP

Bayangkan jika Allah meminta kita untuk membayar setiap kali kita bernafas, kita harus membayar tarif hidup kita dengan harga Rp100. Menurut psikologis, rata-rata manusia bernafas 13/menit. Singkatnya,

o 1 jam = 13 x 60 menit = 780 kali

o 1 hari = 24 x 780 kali =18.720

o 1 tahun = 365 x 18.720 kali = 6.832.800 kali

Artinya, dalam 1 tahun, kita harus membayar 6832800 x Rp100 = Rp683.280.000. Tapi Allah memberikan kita nafas hidup yang gratis. Maka kita harus bersyukur, karena Tuhan memberikan nafas hidup yang gratis. Inilah salah satu pembuktian Allah memelihara kita melalui nafas hidup.

BERTANGGUNG JAWAB MERAWAT DIRI SENDIRI

Dalam 1 KORINTUS 6:19-20 dikatakan: “Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena muliakanlah Allah dengan tubuhnya.”

Rasul Paulus juga menasihati orang agar lebih percaya untuk menghargai tubuh-Nya. Maksud dari kata “tubuh” adalah bait Allah. Artinya kita bukan hanya merawat tubuh tetapi juga bertanggung jawab atas tubuh itu pada Tuhan.

BERTANGGUNG JAWAB MERAWAT DIRI SENDIRI

Allah memberikan kebebasan kepada manusia untuk melakukan segala aktivitas, tetapi manusia harus bertanggung jawab atas kebebasan tersebut. Penyebab yang dapat membuat tubuh manusia rentan atau mudah terangkit penyakit adalah mengkomsumsi makanan dan minuman tidak sehat. Tanggung jawab lainnya selain makanan dan minuman adalah berolahraga secara rutin dan cukup istirahat. Kita juga harus bertanggung jawab menjaga kerohanian kita tetap bugar, yakni dengan berdoa, membaca firman Allah, hadir dalam pertemuan ibadah, dan bergaul pada orang yang takut akan Tuhan. Demikian tanggung jawab kita sebagai manusia yang telah diberi kepercayaan untuk mengelola dan merawat diri.

KESIMPULANKita harus mensyukuri pemberian Tuhan atas nafas kehidupan dan kita juga harus bertanggung jawab merawat diri Tuhan agar selalu terhindar dari perbuatan kotor.