REKOMENDASI Reliance Sekuritas Indonesia...dan Jepang,” kata dia di Jakarta, Senin (25/11)....

1
SELASA 26 NOVEMBER 2019 | 13 PEMBERITAHUAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM MENGENAI PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM PT PURADELTA LESTARI TBK (“PERSEROAN”) Dengan ini diberitahukan kepada pemegang saham Perseroan bahwa pada tanggal 25 November 2019, Direksi Perseroan telah memutuskan untuk membagikan dividen tunai interim tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 (“Dividen Interim”) sebesar Rp 21 (dua puluh satu Rupiah) per saham kepada pemegang saham Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi Perseroan dalam hal ini juga telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 25 November 2019. Jadwal Pelaksanaan Pembagian Dividen Interim Dividen Interim akan dibagikan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat pada Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 5 Desember 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB (“Recording Date”) dengan ketentuan sebagai berikut: - 3 Desember 2019 : Cum Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi; - 4 Desember 2019 : Ex Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi; - 5 Desember 2019 : Cum Dividen Interim di Pasar Tunai; - 6 Desember 2019 : Ex Dividen Interim di Pasar Tunai; - 18 Desember 2019 : Pembayaran Dividen Interim. Tatacara Pembagian Dividen Interim a. Pemberitahuan ini merupakan pemberitahuan resmi dari Perseroan dan Perseroan tidak mengeluarkan surat pemberitahuan secara khusus kepada pemegang saham Perseroan. b. Dividen interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 5 Desember 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB (“Recording Date”). c. Bagi pemegang saham yang sahamnya tercatat dalam penitipan kolektif pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), pembayaran dividen interim akan dilaksanakan melalui KSEI dan akan didistribusikan ke dalam rekening efek Perusahaan Efek dan/atau Bank Kustodian pada tanggal 18 Desember 2019. Pembayaran dividen interim akan disampaikan oleh KSEI kepada pemegang saham melalui Perusahaan Efek dan Bank Kustodian dimana pemegang saham membuka rekeningnya. Sedangkan bagi pemegang saham yang sahamnya tidak tercatat dalam penitipan kolektif KSEI maka pembayaran dividen interim akan dibayarkan melalui transfer ke rekening pemegang saham, dengan memberitahukan secara tertulis nama bank dan nomor rekening kepada: PT Puradelta Lestari Tbk. Jl. Tol Jakarta Cikampek KM37 Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat Bekasi 17530 - Indonesia Telp. (021) 8997 1188 Fax. (021) 8997 2029 up : Corporate Secretary selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum pembayaran dividen interim. d. Dividen interim akan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Jumlah pajak yang dikenakan akan menjadi tanggungan Pemegang Saham yang bersangkutan serta dipotong dari jumlah dividen interim yang menjadi hak Pemegang Saham yang bersangkutan. e. Bagi Pemegang Saham yang merupakan Wajib Pajak Dalam Negeri yang berbentuk badan hukum yang belum menyampaikan Nomor Pokok Wajib Pajak (“NPWP”) diminta untuk menyampaikan NPWP kepada KSEI atau Biro Administrasi Efek Perseroan PT Sinartama Gunita, Sinar Mas Land Plaza (dahulu Plaza BII), Tower 1, Lantai 9, Jalan M.H. Thamrin No. 51, Jakarta Pusat, selambat- lambatnya pada tanggal 5 Desember 2019 pada pukul 16:00 WIB. Apabila sampai dengan waktu yang telah ditentukan, KSEI atau BAE masih belum menerima NPWP, maka dividen interim yang dibayarkan kepada Badan Hukum Indonesia akan dikenakan PPh sebesar 30%. f. Bagi Pemegang Saham yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri yang akan menggunakan tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) wajib memenuhi persyaratan pasal 26 Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36/2008 serta menyampaikan Surat Keterangan Domisili (“SKD”) yang telah dilegalisasi kepada KSEI atau BAE selambat-lambatnya pada tanggal 5 Desember 2019 pukul 16:00 WIB. Tanpa adanya SKD dimaksud maka dividen interim yang dibayarkan akan dikenakan PPh pasal 26 sebesar 20%. g. Slip bukti pemotongan pajak dividen interim bagi pemegang saham yang tercatat dalam penitipan kolektif KSEI dapat diambil di perusahaan efek dan/atau bank kustodian dimana pemegang saham membuka rekening efek dan bagi pemegang saham warkat dapat diambil di Biro Administrasi Efek Perseroan. Jakarta, 26 November 2019 Direksi PT Puradelta Lestari Tbk. PENGUMUMAN KEPADA PEMEGANG SAHAM PT RADANA BHASKARA FINANCE TBK. ("'PERSEROAN") TERKAIT PENGAMBILALIHAN PERSEROAN OLEH RUBICON INVESTMENTS HOLDING PTE. LTD. (“RUBICON”) (SELANJUTNYA DISEBUT "PENGAMBILALIHAN") DISAMPAIKAN OLEH RUBICON SEBAGAI PENGENDALI BARU DALAM RANGKA MEMENUHI KETENTUAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN ("OJK") NOMOR 9/POJK.04/2018 TANGGAL 25 JULI 2018 TENTANG PENGAMBILALIHAN PERUSAHAAN TERBUKA ("POJK NO. 9/2018"). Pengumuman ini dilakukan sehubungan transaksi pembelian saham sebesar 1.106.919.933 saham atau setara dengan 47,51% kepemilikan dalam PT Radana Bhaskara Finance Tbk (“Perseroan”) oleh Rubicon pada harga pembelian rata-rata Rp 66,53.- per lembar saham, atau senilai Rp73.643.383.142 melalui crossing di bursa pada tanggal 25 November 2019 dari masing-masing PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”); (ii) PT Inti Investasi Prima (“IIP”), (iii) PT Eliora Lumina Indonesia (“ELI”); dan (iv) PT HD Corpora (“HD”) (“Pembelian Saham”). Setelah penyelesaian Pembelian Saham, Rubicon menyatakan bahwa pihaknya merupakan Pengendali Perseroan sebagaimana dimaksud dalam POJK 9/2018 dan oleh karenanya Rubicon telah secara efektif menjadi pengendali baru Perseroan berdasarkan Peraturan OJK No.9/2018 sejak tanggal terjadinya Pembelian Saham, yaitu tanggal 25 November 2019. Selaku pengendali baru dalam Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam POJK No. 9/2018, Rubicon akan melakukan penawaran tender wajib atas seluruh saham dalam Perseroan yang dimiliki oleh pemegang saham masyarakat/publik. Informasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan Penawaran Tender Wajib akan diumumkan kepada masyarakat dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan OJK No. 9/2018. KETERANGAN TENTANG PENGENDALI BARU Rubicon adalah suatu perusahaan yang didirikan pada tanggal 22 Juli 2019 berdasarkan The Companies Act, (CAP.50), yang telah disahkan berdasarkan Certificate Confirming Incorporation of Company UEN No. 201923798E dan berkedudukan di negara Republik Singapura. Rubicon beralamat di 138 Robinson Road #12-01 Oxley Tower Singapura 068906. Telepon : +65 62242771 Email : [email protected] Kegiatan Usaha, Komposisi Permodalan dan Kepemilikan Saham Rubicon merupakan entitas yang dikendalikan secara langsung dan mayoritas dimiliki oleh Archipelago Asia Focus Fund Pte. Ltd., suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Singapura (“AAFF SG”) dan secara tidak langsung dikendalikan oleh Archipelago Capital Partners Pte. Ltd. (“Archipelago”), suatu perusahaan investasi yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Singapura dan memiliki izin yang dikeluarkan oleh Monetary Authority of Singapore di Singapura. Sebagaimana umumnya perusahaan-perusahaan investasi yang memiliki beberapa investasi/ penyertaan pada berbagai perusahaan dan sektor yang berbeda-beda, Archipelago juga memiliki beberapa entitas khusus yang bertindak sebagai investment arm mereka. Penerima Manfaat Pengendali utama (ultimate controller) dan penerima manfaat (beneficial owner) dari Rubicon selaku pengendali baru Perseroan adalah Jovasky Pang, Chan Kiat dan Lim Eng Khim. Pengelolaan dan Pengawasan Berikut ini adalah susunan pengurus Rubicon pada tanggal pengumuman ini diterbitkan: Direktur : Jovasky Pang Wei Shen Direktur : Kiat Chan Sifat hubungan Afiliasi dengan Perseroan Rubicon menyatakan bahwa Rubicon tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan pada Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. Tujuan Pengendalian Tujuan dari pengambilalihan ini adalah untuk memperluas kegiatan usaha Rubicon di Indonesia. Rubicon merupakan entitas yang dikendalikan secara langsung dan mayoritas dimiliki oleh AAFF SG dan secara tidak langsung dikendalikan oleh Archipelago, suatu perusahaan investasi yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Singapura dan memiliki izin yang dikeluarkan oleh Monetary Authority of Singapore di Singapura. Pengambilalihan ini akan meningkatkan cakupan dan skala bisnis Grup Archipelago sekaligus merupakan bentuk diversifikasi investasi mereka. Persetujuan Yang Diperlukan Sehubungan dengan perubahan pengendali, Rubicon dan Perseroan telah memperoleh persetujuan yang dibutuhkan baik dari para kreditur maupun dari Otoritas Jasa Keuangan sektor Keuangan Non Bank terkait rencana perubahan pengendali Perseroan yaitu berdasarkan surat No.S-143/NB.1/2019 tanggal 27 September 2019 tentang Persetujuan Rencana Perubahan Pemegang Saham Pengendali (Pengambilalihan) dan Rencana Penambahan Modal Disetor PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Pengumuman ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 26 November 2019 Direksi Rubicon Investments Holding Pte. Ltd. ID, 3 x 250 mmk Uni-Charm siap melepas hingga 831,31 juta saham baru atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan menawarkan saham perdana pada kisaran harga Rp 1.400-1.800 per saham. Alhasil, perseroan berpeluang mengantongi dana IPO sekitar Rp 1,16-1,49 triliun. Penjamin pelaksana emisi efek (lead domestic underwriter) dalam aksi ini adalah PT Sinarmas Sekuritas. Masa penawaran awal (bookbuilding) ber- langsung pada 25 November-3 Desember 2019. Sedangkan masa penawaran umum pada 12-13 Desember 2019. Perseroan berharap dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Desember 2019. Associate Director PT Sinarmas Sekuritas Datin Rashidah Mahadi menjelaskan, kisaran dana yang ditawarkan selama proses book- building mencerminkan price to earning ratio sebesar 12,4-16 kali. Penawaran ini berada di bawah aturan penawaran internasional Reg S. “Karena itu, kami dibantu oleh Nomura Singapore Ltd yang bertindak sebagai interna- tional selling agent. Kami menawarkan saham ke investor asing di Singapura, Hong Kong, dan Jepang,” kata dia di Jakarta, Senin (25/11). Presiden Direktur Uni-Charm Indonesia Yuji Ishii menambahkan, perseroan berniat menggunakan 64,6% dana IPO untuk belanja modal. Sekitar 20,6% untuk membayar utang dan sisanya 14,8% untuk modal kerja. Mayoritas belanja modal perseroan di- gunakan untuk membeli mesin produksi pembalut dan popok dewasa. Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, perseroan fokus meningkatkan kapasitas empat pabrik yang dimiliki perseroan berserta anak usaha. Sementara itu, Direktur Keuangan Uni-Charm Indonesia Junichiro Onishi mengatakan, meski ada dana IPO yang dia- lokasikan untuk membayar utang, namun posisi debt to equity ratio (DER) diperkirakan tidak banyak berubah setelah IPO. Hingga September 2019, total liabilitas perseroan mencapai Rp 4,12 triliun dan total ekuitas Rp 3,11 triliun. Adapun total aset perseroan tercatat sebesar Rp 7,24 triliun. “Rasio utang terhadap ekuitas sekitar 40% dan kemungkinan tetap sebesar itu. Dana IPO lebih banyak ke mesin produksi. Kami punya empat pabrik, salah satunya di Mojokerto pun masih memiliki space,” jelas dia. Perseroan menargetkan penjualan bisa naik 10% setelah IPO. Hingga September 2019, perseroan membukukan pendapatan bersih Rp 6,25 triliun, naik 3,3% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 6,05 triliun. Sedangkan laba sebelum pajak perseroan mencapai Rp 468,34 miliar, melonjak 141,2% dari Rp 194,16 miliar. Perseroan juga merencanakan pembagian dividen sebesar 20% dari jumlah laba bersih setelah pajak dimulai untuk tahun buku 2019, yang pembayarannya dimulai sejak 2020. Yang Pertama Sekretaris Perusahaan Uni-Charm Indone- sia Vikry Ahmadi menjelaskan, rencana IPO ini sebenarnya sudah disiapkan cukup lama. Dari berbagai unit usaha Unicharm Corpora- tion di dunia terutama Asia, manajemen memi- lih Uni-Charm Indonesia sebagai perusahaaan yang prospektif untuk menggelar IPO. “Aksi IPO ini yang pertama selain di Jepang. Menurut mereka sebenarnya lebih cepat, lebih bagus. Tapi persiapan IPO ini butuh waktu,” jelas dia. Sebagai informasi, Unicharm Corporation tercatat di Busa Efek Tokyo sejak 1976. Di Asia, perseroan memiliki perusahaan tera- filiasi di Tiongkok, Taiwan, Korea, Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, My- anmar, dan India. Di benua lain, perseroan memiliki unit usaha di Australia, Arab Saudi, Belanda, Rusia, Amerika Serikat, Brasil, dan Mesir. Adapun PT Uni-Charm Indonesia yang didi- rikan pada 1997 ini merupakan hasil perusa- haan patungan antara Unicharm Corporation dengan PT Purinusa Ekapersada, yang berada di bawah kendali Grup Sinarmas. Kepemilikan saham masing-masing perusahaan sebesar 74% dan 26%. Uni-Charm memproduksi popok bayi dengan merek MamyPoko, pembalut wanita merek Charm dan popok dewasa merek Lifree. Berdasarkan data perseroan terakhir, mas- ing-masing merek tersebut memiliki pangsa pasar sebesar 50%, 42%, dan 46%. Oleh Farid Firdaus JAKARTA – PT Uni-Charm Indonesia membidik perolehan dana sekitar Rp 1,2 triliun dari penawaran umum perdana ( initial public offering/IPO) saham. Aksi ini membuat perseroan menjadi yang pertama go public, di luar Jepang dari kelompok usaha Unicharm Corporation. JAKARTA – PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 2,2 tri- liun pada 2020. Mayoritas capex akan diserap untuk penyelesaian proyek jalan tol Pettarani di Makassar, Sulawesi Selatan. Direktur Nusantara Infrastructure Danni Hasan mengatakan, capex tahun depan meningkat dibanding tahun ini lantaran akan banyak dikucurkan untuk ekspansi jalan tol. “Kami akan siapkan pendanaan dari modal sendiri, pinjaman bank, atau funding dari luar negeri,” jelas dia di Jakarta, Senin (25/11). Menurut Hasan, penggalangan dana dari luar negeri bukan selalu berarti pinjaman, tapi bisa juga menggandeng mitra strategis. Pihaknya melakukan pendekatan dengan berbagai skala investor yang potensial se- bagai mitra strategis, termasuk dari kelom- pok private equity. Sementara itu progress tol Pettarani yang menjadi andalan perseroan saat ini telah mencapai 40,13%. Perseroan berharap bisa mengoperasikan ruas tol yang dibangun melayang (elevated) sepanjang 4,3 kilometer (km) ini pada kuartal III-2020. Sementara itu, dalam pipeline perseroan, terdapat tiga proyek besar yang menjadi fokus di masa mendatang. Pertama, ek- spansi pada jalan tol BSD ruas Pondok Aren-Serpong. Menurut Hasan, prosesnya saat ini masih pre-feasibility study. Jalan tol ini diperkirakan bakal menelan investasi Rp 2,5 triliun.  Selanjutnya, perseroan juga mengincar tender proyek pembangunan bandar udara Hang Nadim di Batam yang menggun- akan skema public private partnership (PPP). Hasan menjelaskan, pembangunan bandar udara ini diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 5,6 triliun. Saat ini prosesnya dalam tahap preliminary tender. Selain itu, Nusantara Infrastructure juga menjadi pemrakarsa proyek ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) untuk seksi Ulu- jami-Jati Asih. Saat ini, perseroan dalam tahap persiapan pre-feasibility study. “Kalau yang ini nilainya lumayan besar yakni sekitar Rp 18 triliun,” jelas Hasan. Kinerja Hingga September 2019, perseroan mem- bukukan pendapatan dan penjualan opera- sional, di luar pendapatan jasa konstruksi, sebesar Rp 468 miliar. Kontribusi pendapatan terbesar dari sektor jalan tol Rp 304 miliar atau 65% dari total pendapatan. Sementara sektor energi dan pengelolaan air bersih masing-masing berkontribusi Rp 112 miliar (24%) dan Rp 52 miliar (11%). Sementara itu, EBITDA perseroan juga mengalami peningkatan menjadi Rp 279 miliar hingga kuartal III-2019, dari Rp 222 miliar di kuartal III-2018. Nilai ini tanpa memperhitungkan kontribusi dari sektor menara telekomunikasi untuk perbandingan wajar dengan kuartal III-2019. Adapun, perseroan membukukan laba ber- sih sebesar Rp 181 miliar hingga Spetember 2019, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 207 miliar. Laba ber- sih tahun 2018 yang lebih tinggi lantaran adanya one-time other non-recurring in- come atau keuntungan atas hasil divestasi perseroan di sektor menara telekomunikasi. Baru-baru ini, Metro Pacific Tollways Corp. (MPTC) menambah kepemilikan sebanyak 24,98% saham dalam perusahaan jalan tol, PT Margautama Nusantara, anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Nilai akuisisinya sebesar US$ 67 juta atau setara 3,44 miliar peso Filipina. (rid) REKOMENDASI Reliance Sekuritas Indonesia Kami perkirakan pergerakan IHSG masih akan bergerak tertekan mencoba bertahan dan kuat pada level support fractal dengan support resistance 6.062- 6.170. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya; LSIP, INKP, TKIM, WTON, MAIN, ULTJ, HOKI, BNLI, PTBA, WSKT. Pergerakan IHSG secara teknikal bergerak dibawah level psikologis 6.100 secara teknikal break out lower bollinger bands dengan signal yang cenderung negatif dan membentuk level support fractal yang berada dikisaran 6.062 sebagai jagaan selanjutnya. Indikator Stochastic bergerak negatif dengan pergerakan indikator RSI yang mo- mentumnya terjungkal kembali masuk pada area oversold. IHSG (-0.48%) ditutup melemah 29.48 poin kelevel 6070.76 dengan saham sektor infrastruktur (-1.81%) dan An- eka Industri (-1.48%) turun signifikan sedangkan indeks sektor industri Dasar (+1.11%) dan Pertanian (+0.75%) yang naik signifikan tidak mampu men- dongkrak IHSG lebih tinggi diakhir perdagangan. Pelemahan IHSG dibay- angi dengan maraknya kasus gagal bayar institusi yang sedikit menganggu kepercayaan investor terlihat aksi jual saham-saham blue chip setelah salah satu fund manager dinyatakan bermasa- lah dan ditutup izin jual reksa danannya. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 324,10 miliar. Obligasi Barito Dirut PT Barito Pacific Tbk, Agus Salim Pangestu (kedua kanan), Wakil Direktur Utama Rudy Suparman (kedua kiri), Direktur Andry Setiawan (kiri) dan Direktur Independen David Kosasih, berbincang usai menggelar acara Investor Gathering, di Jakarta, Senin (25/11/2019). Barito Pacific menerbitkan Obligasi Berkelanjutan tahap I senilai Rp750 miliar yang mendapatkan peringkat idA dari Pefindo dalam dua seri yaitu, Obligasi Seri A dengan jangka waktu tiga tahun dengan tingkat bunga 9 persen - 9.75 persen per tahun dan Obligasi Seri B dengan jangka waktu lima tahun dengan tingkat bunga 9.25 persen - 10 persen per tahun. ANT

Transcript of REKOMENDASI Reliance Sekuritas Indonesia...dan Jepang,” kata dia di Jakarta, Senin (25/11)....

Page 1: REKOMENDASI Reliance Sekuritas Indonesia...dan Jepang,” kata dia di Jakarta, Senin (25/11). Presiden Direktur Uni-Charm Indonesia Yuji Ishii menambahkan, perseroan berniat menggunakan

selasa 26 NOVeMBeR 2019

| 13

PEMBERITAHUAN KEPADA PARA PEMEGANG SAHAMMENGENAI PEMBAGIAN DIVIDEN INTERIM

PT PURADELTA LESTARI TBK (“PERSEROAN”)Dengan ini diberitahukan kepada pemegang saham Perseroan bahwa pada tanggal 25 November 2019, Direksi Perseroan telah memutuskan untuk membagikan dividen tunai interim tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 (“Dividen Interim”) sebesar Rp 21 (dua puluh satu Rupiah) per saham kepada pemegang saham Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi Perseroan dalam hal ini juga telah mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 25 November 2019.

Jadwal Pelaksanaan Pembagian Dividen Interim

Dividen Interim akan dibagikan kepada para pemegang saham yang namanya tercatat pada Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 5 Desember 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB (“Recording Date”) dengan ketentuan sebagai berikut:- 3 Desember 2019 : Cum Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi;- 4 Desember 2019 : Ex Dividen Interim di Pasar Reguler dan Negosiasi;- 5 Desember 2019 : Cum Dividen Interim di Pasar Tunai;- 6 Desember 2019 : Ex Dividen Interim di Pasar Tunai;- 18 Desember 2019 : Pembayaran Dividen Interim.

Tatacara Pembagian Dividen Interim

a. Pemberitahuan ini merupakan pemberitahuan resmi dari Perseroan dan Perseroan tidak mengeluarkan surat pemberitahuan secara khusus kepada pemegang saham Perseroan.

b. Dividen interim akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 5 Desember 2019 sampai dengan pukul 16.00 WIB (“Recording Date”).

c. Bagi pemegang saham yang sahamnya tercatat dalam penitipan kolektif pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), pembayaran dividen interim akan dilaksanakan melalui KSEI dan akan didistribusikan ke dalam rekening efek Perusahaan Efek dan/atau Bank Kustodian pada tanggal 18 Desember 2019. Pembayaran dividen interim akan disampaikan oleh KSEI kepada pemegang saham melalui Perusahaan Efek dan Bank Kustodian dimana pemegang saham membuka rekeningnya. Sedangkan bagi pemegang saham yang sahamnya tidak tercatat dalam penitipan kolektif KSEI maka pembayaran dividen interim akan dibayarkan melalui transfer ke rekening pemegang saham, dengan memberitahukan secara tertulis nama bank dan nomor rekening kepada:

PT Puradelta Lestari Tbk.Jl. Tol Jakarta Cikampek KM37

Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang PusatBekasi 17530 - Indonesia

Telp. (021) 8997 1188Fax. (021) 8997 2029

up : Corporate Secretary

selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum pembayaran dividen interim.

d. Dividen interim akan dikenakan pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Jumlah pajak yang dikenakan akan menjadi tanggungan Pemegang Saham yang bersangkutan serta dipotong dari jumlah dividen interim yang menjadi hak Pemegang Saham yang bersangkutan.

e. Bagi Pemegang Saham yang merupakan Wajib Pajak Dalam Negeri yang berbentuk badan hukum yang belum menyampaikan Nomor Pokok Wajib Pajak (“NPWP”) diminta untuk menyampaikan NPWP kepada KSEI atau Biro Administrasi Efek Perseroan PT Sinartama Gunita, Sinar Mas Land Plaza (dahulu Plaza BII), Tower 1, Lantai 9, Jalan M.H. Thamrin No. 51, Jakarta Pusat, selambat- lambatnya pada tanggal 5 Desember 2019 pada pukul 16:00 WIB. Apabila sampai dengan waktu yang telah ditentukan, KSEI atau BAE masih belum menerima NPWP, maka dividen interim yang dibayarkan kepada Badan Hukum Indonesia akan dikenakan PPh sebesar 30%.

f. Bagi Pemegang Saham yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri yang akan menggunakan tarif berdasarkan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”) wajib memenuhi persyaratan pasal 26 Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36/2008 serta menyampaikan Surat Keterangan Domisili (“SKD”) yang telah dilegalisasi kepada KSEI atau BAE selambat-lambatnya pada tanggal 5 Desember 2019 pukul 16:00 WIB. Tanpa adanya SKD dimaksud maka dividen interim yang dibayarkan akan dikenakan PPh pasal 26 sebesar 20%.

g. Slip bukti pemotongan pajak dividen interim bagi pemegang saham yang tercatat dalam penitipan kolektif KSEI dapat diambil di perusahaan efek dan/atau bank kustodian dimana pemegang saham membuka rekening efek dan bagi pemegang saham warkat dapat diambil di Biro Administrasi Efek Perseroan.

Jakarta, 26 November 2019Direksi

PT Puradelta Lestari Tbk.

Investor Daily_3x200_26 Nov 2019

PENGUMUMAN KEPADA PEMEGANG SAHAM PT RADANA BHASKARA FINANCETBK. ("'PERSEROAN") TERKAIT PENGAMBILALIHAN PERSEROAN OLEH RUBICONINVESTMENTS HOLDING PTE. LTD. (“RUBICON”) (SELANJUTNYA DISEBUT"PENGAMBILALIHAN") DISAMPAIKAN OLEH RUBICON SEBAGAI PENGENDALI BARUDALAM RANGKA MEMENUHI KETENTUAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN("OJK") NOMOR 9/POJK.04/2018 TANGGAL 25 JULI 2018 TENTANG PENGAMBILALIHANPERUSAHAAN TERBUKA ("POJK NO. 9/2018").

Pengumuman ini dilakukan sehubungan transaksi pembelian saham sebesar 1.106.919.933 saham atausetara dengan 47,51% kepemilikan dalam PT Radana Bhaskara Finance Tbk (“Perseroan”) oleh Rubiconpada harga pembelian rata-rata Rp 66,53.- per lembar saham, atau senilai Rp73.643.383.142 melaluicrossing di bursa pada tanggal 25 November 2019 dari masing-masing PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”);(ii) PT Inti Investasi Prima (“IIP”), (iii) PT Eliora Lumina Indonesia (“ELI”); dan (iv) PT HD Corpora (“HD”)(“Pembelian Saham”).

Setelah penyelesaian Pembelian Saham, Rubicon menyatakan bahwa pihaknya merupakan PengendaliPerseroan sebagaimana dimaksud dalam POJK 9/2018 dan oleh karenanya Rubicon telah secara efektifmenjadi pengendali baru Perseroan berdasarkan Peraturan OJK No.9/2018 sejak tanggal terjadinyaPembelian Saham, yaitu tanggal 25 November 2019.

Selaku pengendali baru dalam Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam POJK No. 9/2018, Rubiconakan melakukan penawaran tender wajib atas seluruh saham dalam Perseroan yang dimiliki oleh pemegangsaham masyarakat/publik. Informasi lebih lanjut mengenai pelaksanaan Penawaran Tender Wajib akandiumumkan kepada masyarakat dengan memperhatikan ketentuan dalam Peraturan OJK No. 9/2018.

KETERANGAN TENTANG PENGENDALI BARURubicon adalah suatu perusahaan yang didirikan pada tanggal 22 Juli 2019 berdasarkan The CompaniesAct, (CAP.50), yang telah disahkan berdasarkan Certificate Confirming Incorporation of Company UENNo. 201923798E dan berkedudukan di negara Republik Singapura.

Rubicon beralamat di 138 Robinson Road #12-01 Oxley Tower Singapura 068906.

Telepon : +65 62242771

Email : [email protected]

Kegiatan Usaha, Komposisi Permodalan dan Kepemilikan Saham

Rubicon merupakan entitas yang dikendalikan secara langsung dan mayoritas dimiliki oleh ArchipelagoAsia Focus Fund Pte. Ltd., suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Singapura(“AAFF SG”) dan secara tidak langsung dikendalikan oleh Archipelago Capital Partners Pte. Ltd.(“Archipelago”), suatu perusahaan investasi yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Singapuradan memiliki izin yang dikeluarkan oleh Monetary Authority of Singapore di Singapura. Sebagaimanaumumnya perusahaan-perusahaan investasi yang memiliki beberapa investasi/ penyertaan pada berbagaiperusahaan dan sektor yang berbeda-beda, Archipelago juga memiliki beberapa entitas khusus yangbertindak sebagai investment arm mereka.

Penerima Manfaat

Pengendali utama (ultimate controller) dan penerima manfaat (beneficial owner) dari Rubicon selakupengendali baru Perseroan adalah Jovasky Pang, Chan Kiat dan Lim Eng Khim.

Pengelolaan dan Pengawasan

Berikut ini adalah susunan pengurus Rubicon pada tanggal pengumuman ini diterbitkan:

Direktur : Jovasky Pang Wei Shen

Direktur : Kiat Chan

Sifat hubungan Afiliasi dengan Perseroan

Rubicon menyatakan bahwa Rubicon tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimanadidefinisikan pada Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Tujuan Pengendalian

Tujuan dari pengambilalihan ini adalah untuk memperluas kegiatan usaha Rubicon di Indonesia. Rubiconmerupakan entitas yang dikendalikan secara langsung dan mayoritas dimiliki oleh AAFF SG dan secaratidak langsung dikendalikan oleh Archipelago, suatu perusahaan investasi yang didirikan berdasarkanhukum negara Republik Singapura dan memiliki izin yang dikeluarkan oleh Monetary Authority of Singaporedi Singapura. Pengambilalihan ini akan meningkatkan cakupan dan skala bisnis Grup Archipelago sekaligusmerupakan bentuk diversifikasi investasi mereka.

Persetujuan Yang Diperlukan

Sehubungan dengan perubahan pengendali, Rubicon dan Perseroan telah memperoleh persetujuan yangdibutuhkan baik dari para kreditur maupun dari Otoritas Jasa Keuangan sektor Keuangan Non Bank terkaitrencana perubahan pengendali Perseroan yaitu berdasarkan surat No.S-143/NB.1/2019 tanggal27 September 2019 tentang Persetujuan Rencana Perubahan Pemegang Saham Pengendali(Pengambilalihan) dan Rencana Penambahan Modal Disetor PT Radana Bhaskara Finance Tbk.

Pengumuman ini diterbitkan di Jakarta

pada tanggal 26 November 2019

Direksi

Rubicon Investments Holding Pte. Ltd.

ID, 3 x 250 mmk

Uni-Charm siap melepas hingga 831,31 juta saham baru atau setara 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Perseroan menawarkan saham perdana pada kisaran harga Rp 1.400-1.800 per saham. Alhasil, perseroan berpeluang mengantongi dana IPO sekitar Rp 1,16-1,49 triliun. Penjamin pelaksana emisi efek (lead domestic underwriter) dalam aksi ini adalah PT Sinarmas Sekuritas.

Masa penawaran awal (bookbuilding) ber-langsung pada 25 November-3 Desember 2019. Sedangkan masa penawaran umum pada 12-13 Desember 2019. Perseroan berharap dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Desember 2019.

Associate Director PT Sinarmas Sekuritas Datin Rashidah Mahadi menjelaskan, kisaran dana yang ditawarkan selama proses book-building mencerminkan price to earning ratio sebesar 12,4-16 kali. Penawaran ini berada di bawah aturan penawaran internasional Reg S.

“Karena itu, kami dibantu oleh Nomura Singapore Ltd yang bertindak sebagai interna-tional selling agent. Kami menawarkan saham ke investor asing di Singapura, Hong Kong, dan Jepang,” kata dia di Jakarta, Senin (25/11).

Presiden Direktur Uni-Charm Indonesia Yuji Ishii menambahkan,  perseroan berniat menggunakan 64,6% dana IPO untuk belanja modal. Sekitar 20,6% untuk membayar utang dan sisanya 14,8% untuk modal kerja.

Mayoritas belanja modal perseroan di-gunakan untuk membeli mesin produksi pembalut dan popok dewasa. Dalam dua hingga tiga tahun ke depan, perseroan fokus meningkatkan kapasitas empat pabrik yang dimiliki perseroan berserta anak usaha.

Sementara i tu, Direktur Keuangan Uni-Charm Indonesia Junichiro Onishi mengatakan, meski ada dana IPO yang dia-lokasikan untuk membayar utang, namun

posisi debt to equity ratio (DER) diperkirakan tidak banyak berubah setelah IPO.

Hingga September 2019, total liabilitas perseroan mencapai Rp 4,12 triliun dan total ekuitas Rp 3,11 triliun. Adapun total aset perseroan tercatat sebesar Rp 7,24 triliun.

“Rasio utang terhadap ekuitas sekitar 40% dan kemungkinan tetap sebesar itu. Dana IPO lebih banyak ke mesin produksi. Kami punya empat pabrik, salah satunya di Mojokerto pun masih memiliki space,” jelas dia.

Perseroan menargetkan penjualan bisa naik 10% setelah IPO. Hingga September 2019, perseroan membukukan pendapatan bersih Rp 6,25 triliun, naik 3,3% dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 6,05 triliun. Sedangkan laba sebelum pajak perseroan mencapai Rp 468,34 miliar, melonjak 141,2% dari Rp 194,16 miliar.

Perseroan juga merencanakan pembagian dividen sebesar 20% dari jumlah laba bersih setelah pajak dimulai untuk tahun buku 2019, yang pembayarannya dimulai sejak 2020.

Yang PertamaSekretaris Perusahaan Uni-Charm Indone-

sia Vikry Ahmadi menjelaskan, rencana IPO ini sebenarnya sudah disiapkan cukup lama. Dari berbagai unit usaha Unicharm Corpora-tion di dunia terutama Asia, manajemen memi-lih Uni-Charm Indonesia sebagai perusahaaan yang prospektif untuk menggelar IPO.

“Aksi IPO ini yang pertama selain di Jepang. Menurut mereka sebenarnya lebih cepat, lebih bagus. Tapi persiapan IPO ini butuh waktu,” jelas dia.

Sebagai informasi, Unicharm Corporation tercatat di Busa Efek Tokyo sejak 1976. Di Asia, perseroan memiliki perusahaan tera-filiasi di Tiongkok, Taiwan, Korea, Thailand, Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina, My-anmar, dan India. Di benua lain, perseroan

memiliki unit usaha di Australia, Arab Saudi, Belanda, Rusia, Amerika Serikat, Brasil, dan Mesir.

Adapun PT Uni-Charm Indonesia yang didi-rikan pada 1997 ini merupakan hasil perusa-haan patungan antara Unicharm Corporation dengan PT Purinusa Ekapersada, yang berada di bawah kendali Grup Sinarmas. Kepemilikan

saham masing-masing perusahaan sebesar 74% dan 26%.

Uni-Charm memproduksi popok bayi dengan merek MamyPoko, pembalut wanita merek Charm dan popok dewasa merek Lifree. Berdasarkan data perseroan terakhir, mas-ing-masing merek tersebut memiliki pangsa pasar sebesar 50%, 42%, dan 46%.

Oleh Farid Firdaus

JAKARTA – PT Uni-Charm Indonesia membidik perolehan dana sekitar Rp 1,2 triliun dari penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham. Aksi ini membuat perseroan menjadi yang pertama go public, di luar Jepang dari kelompok usaha Unicharm Corporation.

JAKARTA – PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 2,2 tri-liun pada 2020. Mayoritas capex akan diserap untuk penyelesaian proyek jalan tol Pettarani di Makassar, Sulawesi Selatan.

Direktur Nusantara Infrastructure Danni Hasan mengatakan, capex tahun depan meningkat dibanding tahun ini lantaran akan banyak dikucurkan untuk ekspansi jalan tol. “Kami akan siapkan pendanaan dari modal sendiri, pinjaman bank, atau funding dari luar negeri,” jelas dia di Jakarta, Senin (25/11).

Menurut Hasan, penggalangan dana dari luar negeri bukan selalu berarti pinjaman, tapi bisa juga menggandeng mitra strategis. Pihaknya melakukan pendekatan dengan berbagai skala investor yang potensial se-bagai mitra strategis, termasuk dari kelom-pok private equity.

Sementara itu progress tol Pettarani yang menjadi andalan perseroan saat ini telah mencapai 40,13%. Perseroan berharap bisa mengoperasikan ruas tol yang dibangun melayang (elevated) sepanjang 4,3 kilometer (km) ini pada kuartal III-2020.

Sementara itu, dalam pipeline perseroan, terdapat tiga proyek besar yang menjadi fokus di masa mendatang. Pertama, ek-spansi pada jalan tol BSD ruas Pondok Aren-Serpong. Menurut Hasan, prosesnya saat ini masih pre-feasibility study. Jalan tol ini diperkirakan bakal menelan investasi Rp 2,5 triliun.  

Selanjutnya, perseroan juga mengincar tender proyek pembangunan bandar udara Hang Nadim di Batam yang menggun-akan skema public private partnership (PPP). Hasan menjelaskan, pembangunan bandar udara ini diperkirakan menelan anggaran sekitar Rp 5,6 triliun. Saat ini prosesnya dalam tahap preliminary tender.

Selain itu, Nusantara Infrastructure juga menjadi pemrakarsa proyek ruas Jakarta Outer Ring Road (JORR) untuk seksi Ulu-jami-Jati Asih. Saat ini, perseroan dalam tahap persiapan pre-feasibility study. “Kalau yang ini nilainya lumayan besar yakni sekitar Rp 18 triliun,” jelas Hasan.

KinerjaHingga September 2019, perseroan mem-

bukukan pendapatan dan penjualan opera-sional, di luar pendapatan jasa konstruksi, sebesar Rp 468 miliar. Kontribusi pendapatan terbesar dari sektor jalan tol Rp 304 miliar atau 65% dari total pendapatan. Sementara sektor energi dan pengelolaan air bersih masing-masing berkontribusi Rp 112 miliar (24%) dan Rp 52 miliar (11%).

Sementara itu, EBITDA perseroan juga mengalami peningkatan menjadi Rp 279 miliar hingga kuartal III-2019, dari Rp 222 miliar di kuartal III-2018. Nilai ini tanpa memperhitungkan kontribusi dari sektor menara telekomunikasi untuk perbandingan wajar dengan kuartal III-2019.

Adapun, perseroan membukukan laba ber-sih sebesar Rp 181 miliar hingga Spetember 2019, lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 207 miliar. Laba ber-sih tahun 2018 yang lebih tinggi lantaran adanya  one-time other non-recurring in-come  atau keuntungan atas hasil divestasi perseroan di sektor menara telekomunikasi.

Baru-baru ini, Metro Pacific Tollways Corp. (MPTC) menambah kepemilikan sebanyak 24,98% saham dalam perusahaan jalan tol, PT Margautama Nusantara, anak usaha dari PT Nusantara Infrastructure Tbk (META). Nilai akuisisinya sebesar US$ 67 juta atau setara 3,44 miliar peso Filipina. (rid)

REKOMENDASI

Reliance Sekuritas Indonesia

Kami perkirakan pergerakan IHSG masih akan bergerak tertekan mencoba bertahan dan kuat pada level support fractal dengan support resistance 6.062-6.170. Saham-saham yang masih dapat dicermati diantaranya; LSIP, INKP, TKIM, WTON, MAIN, ULTJ, HOKI, BNLI, PTBA, WSKT. Pergerakan IHSG secara teknikal bergerak dibawah level psikologis 6.100 secara teknikal break out lower bollinger bands dengan signal yang cenderung negatif dan membentuk level support fractal yang berada dikisaran 6.062 sebagai jagaan selanjutnya. Indikator Stochastic bergerak negatif dengan pergerakan indikator RSI yang mo-mentumnya terjungkal kembali masuk pada area oversold.

IHSG (-0.48%) ditutup melemah 29.48 poin kelevel 6070.76 dengan saham sektor infrastruktur (-1.81%) dan An-eka Industri (-1.48%) turun signifikan sedangkan indeks sektor industri Dasar (+1.11%) dan Pertanian (+0.75%) yang naik signifikan tidak mampu men-dongkrak IHSG lebih tinggi diakhir perdagangan. Pelemahan IHSG dibay-angi dengan maraknya kasus gagal bayar institusi yang sedikit menganggu kepercayaan investor terlihat aksi jual saham-saham blue chip setelah salah satu fund manager dinyatakan bermasa-lah dan ditutup izin jual reksa danannya. Investor asing melakukan aksi jual bersih sebesar Rp 324,10 miliar.

Obligasi BaritoDirut PT Barito Pacific Tbk, Agus Salim Pangestu (kedua kanan), Wakil Direktur Utama Rudy Suparman (kedua kiri), Direktur Andry Setiawan (kiri) dan Direktur Independen David Kosasih, berbincang usai menggelar acara Investor Gathering, di Jakarta, Senin (25/11/2019). Barito Pacific menerbitkan Obligasi Berkelanjutan tahap I senilai Rp750 miliar yang mendapatkan peringkat idA dari Pefindo dalam dua seri yaitu, Obligasi Seri A dengan jangka waktu tiga tahun dengan tingkat bunga 9 persen - 9.75 persen per tahun dan Obligasi Seri B dengan jangka waktu lima tahun dengan tingkat bunga 9.25 persen - 10 persen per tahun.

AnT