Rekomendasi OBLIGASI Pintu Rezeki Emiten Lelang Obligasi ...

1
PORTOFOLIO 5 Kontan Senin, 13 Juli 2020 SAHAM OBLIGASI Mal yang ramai, kebanyakan mal kelas menengah ke atas. Paulina Margareta, Analis Sinarmas Sekuritas Rekomendasi Rekomendasi: Sell Target harga: Rp 1.330 Marlene Tanumihardja, Sucor Sekuritas 31/03/2019 31/03/2020 Pendapatan 1.881,89 1.966,96 Laba Bersih 236,45 245,68 Earning per Share (EPS) 13,85 13,86 Keterangan: dalam miliar rupiah kecuali EPS Rekomendasi: Hold Target harga: Rp 550 Kevie Aditya, Indo Premier Sekuritas 31/03/2019 31/03/2020 Pendapatan 1.046,05 916,13 Laba Bersih 77,50 13,29 Earning per Share (EPS) 11,51 1,97 Keterangan: dalam miliar rupiah kecuali EPS Rekomendasi: Add Target harga: Rp 830 Paulina Margareta, Sinarmas Sekuritas 31/03/2019 31/03/2020 Pendapatan 4.679,89 4.708,49 Laba Bersih 138,26 8,08 Earning per Share (EPS) 8 0 Keterangan: dalam miliar rupiah kecuali EPS Rekomendasi: Hold Target harga: Rp 1.800 Aurellia Setiabudi, Maybank Kim Eng Sekuritas 31/03/2019 31/03/2020 Pendapatan 1.927,38 1.549,17 Laba (Rugi) Bersih 142,67 (93,95) Earning per Share (EPS) 50 (36) Keterangan: dalam miliar rupiah kecuali EPS Ramayana Lestari (RALS) Idul Fitri yang biasanya menyokong kinerja RALS, tahun ini tak seperti biasanya. RALS pun melaksanakan efisiensi dengan memberhentikan 421 karyawan dan memangkas gaji. Analis memperkirakan, laba RALS akan terpangkas 63% menjadi Rp 240 miliar. Daya beli segmen kelas menengah bawah masih tetap lemah di semester II-2020. Ace Hardware (ACES) Kinerja ACES di kuartal I tahun ini memenuhi 28% dari proyeksi pendapatan analis. Hal ini karena permintaan seperti thermometer, masker dan alat pelindung banyak dicari. Analis memperkirakan, tren ini akan berlanut hingga kuartal II-2020. Tapi analis memperkirakan, penjualan di sisa tahun ini, akan melemah karena pandemi Covid-19. Mitra Adiperkasa (MAPI) Tahun ini, MAPI tidak bisa banyak ekspansi. Selain itu, MAPI bisa membukukan penurunan margin kotor karena penawaran diskon lebih banyak untuk menarik pelanggan. Pendapatan MAPI akan bergantung pada kemampuannya meminimalkan biaya sewa dan gaji yang berkontribusi 28% dan 32% dari biaya operasional. Matahari Dept Store (LPPF) LPPF melakukan rasionalisasi dengan menghapus tujuh merek dari 107 merek atau mengurangi 5% dari stock keeping unit (SKU) di tahun 2020. LPPF juga akan menutup lima toko reguler dan 12 toko tunggal di semester I-2020. Efisiensi bisa menjadi katalis pertumbuhan pendapatan di masa depan. OBLIGASI Perbankan Bakal Agresif di Lelang Obligasi Negara JAKARTA. Peminat lelang su- rat utang negara (SUN) masih cukup besar. Pekan ini, peme- rintah akan melelang SUN dengan target perolehan dana Rp 20 triliun-Rp 40 triliun. Meski peminatnya masih cukup besar, tapi analis mem- prediksi jumlah penawaran yang masuk tak akan menca- pai seperti hasil lelang sebe- lumnya. Pada lelang SUN se- belumnya, Selasa (30/6), jum- lah penawaran yang masuk mencapai Rp 72,03 triliun. Head of Fixed Income Tri- megah Asset Management Darma Yudha menyebut, in- vestor global secara umum khawatir dengan potensi se- cond wave pandemi virus ko- rona yang menekan minat in- vestor asing untuk membeli SUN. "Sehingga permintaan investor domestik, akan men- dominasi, khususnya dari perbankan," tutur Yudha, Ju- mat (10/7). Yudha menambahkan, kata- lis positif yang akan menjadi sentimen pendorong lelang SUN yakni kebijakan burden sharing alias menanggung beban penyelamatan ekonomi antara Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan. Adapun Director & Chief Investment Officer Fixed In- come Manulife Asset Manaje- men Ezra Nazula berpenda- pat, kebijakan sharing the burden dan skema debt mo- netization alias monetisasi utang, dapat membantu me- ngurangi tekanan suplai pe- nerbitan obligasi ke depan. BI sejauh ini mengikuti langkah bank sentral lain de- ngan menurunkan suku bu- nga. Imbal hasil di Indonesia yang masih relatif tinggi di angka 7%, dapat menarik mi- nat asing membeli lagi SUN. Ezra memperkirakan, SUN tenor 5 tahun dan 10 tahun akan banyak diburu investor. "Akan tetapi investor akan te- rus mengalihkan ke tenor panjang, 15 dan 20 tahun, mengingat kurva imbal hasil masih curam," kata dia. Pro- yeksi Yudha, SUN tenor pen- dek masih akan ramai diburu mengingat tenor ini menarik minat perbankan. Hikma Dirgantara Rencana Lelang SUN Seri SPN03201015 SPN12210429 FR0081 FR0082 FR0080 FR0083 FR0076 New Issuance Reopening Reopening Reopening Reopening Reopening Reopening Jatuh Tempo 15 Okt 2020 29 Apr 2021 15 Jun 2025 15 Sep 2030 15 Jun 2035 15 Apr 2040 15 Mei 2048 Selasa 14 Juli 2020 Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan 1.580 1.540 1.500 1.460 Juni 2020 Juli 2020 1.555 11 Jul 1.495 10 Jun 820 780 740 700 Juni 2020 Juli 2020 715 11 Jul 795 10 Jun 1.750 1.600 1.450 1.300 Juni 2020 Juli 2020 1.380 11 Jul 1.545 10 Jun 650 610 570 530 Juni 2020 Juli 2020 560 11 Jul 595 10 Jun Pintu Rezeki Emiten Ritel Belum Terbuka Analis menilai pembukaan mal masih belum menopang prospek emiten ritel JAKARTA. Pemerintah sudah mulai melonggarkan pemba- tasan sosial berskala besar (PSBB) dengan membuka pu- sat perbelanjaan, seperti mal. Meski demikian, lalu lintas orang di beberapa mal masih terlihat rendah. Analis Mirae Asset Sekuri- tas Christine Natasya dalam riset 22 Juni 2020 menjelas- kan, lebih dari 60 pusat perbe- lanjaan di Jakarta telah dibu- ka kembali sejak 15 Juni 2020. Tapi dia melihat, jumlah kun- jungan mal masih rendah. Hanya beberapa toko ter- tentu yang menawarkan pen- jualan besar dan menargetkan konsumen berpenghasilan menengah ke atas, tampak ramai dikunjungi konsumen. Beberapa gerai yang sudah ramai diantaranya Zara, Adi- das, dan Nike. Merek-merek ini dimiliki oleh PT Mitra Adi- perkasa Tbk (MAPI). "Kalau kita lihat mal yang ramai, kebanyakan mal kelas menengah ke atas seperti Kota Kasablanka (Kokas), Grand Indonesia (GI), dan Central Park. Meskipun, trafik baru 30%-40% dari hari-hari biasa," ujar Analis Sinarmas Sekuritas Paulina Margareta. Pembukaan mal dengan ke- normalan baru pun menurut Paulina belum akan sepenuh- nya bisa menutup kerugian dari penurunan daya beli yang terjadi beberapa bulan sebe- lumnya. Dia menambahkan, efek buruk akibat pandemi Covid-19 akan berdampak pada emiten ritel hingga akhir tahun ini. Dia memprediksi- kan penjualan ritel menurun 40% di tahun ini. Laba bersih industri ritel juga diprediksi Paulina turun 30%-80%. "Hal ini karena penjualan sepanjang Maret hingga Mei 2020 sangat lemah," kata Pau- lina, Jumat (10/7). Menurut dia, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Ra- mayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) akan menjadi emiten yang paling dalam terdampak pandemi virus korona. Hal ini karena hampir sekitar 40% dari penjualan emiten terse- but sangat bergantung pada musim Lebaran. Sementara pada Lebaran kali ini daya beli masyarakat menurun karena pemerintah juga menerapkan pembatasan sosial. Paulina menilai, ma- syarakat kalangan kelas me- nengah ke bawah paling kena dampaknya. Efisiensi Untuk menanggulangi hal ini, emiten ritel harus giat ber- hemat. Pasalnya, biaya emiten ritel untuk gaji dan biaya sewa adalah pengeluaran tetap. Se- jatinya beberapa emiten telah melakukan penghematan de- ngan mengurangi jumlah gerai dan memangkas jumlah kar- yawan. Kebiasaan orang berbelanja pun telah berubah yakni ber- alih ke e-commerce. Tapi eks- pansi pada bisnis online dini- lai analis telat jika baru dila- kukan saat ini. Karena itu, Analis Samuel Sekuritas Teuku Al Hafid me- mandang efek penyebaran Covid-19 menyebabkan pros- pek kurang menarik bagi emi- ten ritel. Dia juga memberikan rekomendasi underweight bagi emiten ritel. Sementara Paulina menyarankan trading buy bagi saham-saham sektor ritel karena prospeknya be- lum ditunjang katalis positif. Adapun cara meningkatkan laba bersih emiten sektor ritel adalah dengan efisiensi. Sebab Hafid bilang, pertumbuhan ekonomi berada di bawah es- timasi dan konsumsi masya- rakat masih menurun. Intan Nirmala Sari KONTAN/Cheppy A. Muchlis Katalis positif yang akan menjadi sentimen pendorong lelang SUN. KONTAN/Baihaki Pembukaan mal dengan kenormalan baru belum sepenuhnya menutup kerugian dari penurunan daya beli.

Transcript of Rekomendasi OBLIGASI Pintu Rezeki Emiten Lelang Obligasi ...

Page 1: Rekomendasi OBLIGASI Pintu Rezeki Emiten Lelang Obligasi ...

PORTOFOLIO 5Kontan Senin, 13 Juli 2020

■SAHAM ■OBLIGASI

Mal yang ramai, kebanyakan mal kelas menengah ke atas.Paulina Margareta, Analis Sinarmas Sekuritas

Rekomendasi

Rekomendasi: Sell Target harga: Rp 1.330 Marlene Tanumihardja, Sucor Sekuritas

31/03/2019 31/03/2020Pendapatan 1.881,89 1.966,96Laba Bersih 236,45 245,68Earning per Share (EPS) 13,85 13,86

Keterangan: dalam miliar rupiah kecuali EPS

Rekomendasi: Hold Target harga: Rp 550Kevie Aditya, Indo Premier Sekuritas

31/03/2019 31/03/2020Pendapatan 1.046,05 916,13Laba Bersih 77,50 13,29Earning per Share (EPS) 11,51 1,97

Keterangan: dalam miliar rupiah kecuali EPS

Rekomendasi: Add Target harga: Rp 830Paulina Margareta, Sinarmas Sekuritas

31/03/2019 31/03/2020Pendapatan 4.679,89 4.708,49Laba Bersih 138,26 8,08Earning per Share (EPS) 8 0

Keterangan: dalam miliar rupiah kecuali EPS

Rekomendasi: Hold Target harga: Rp 1.800Aurellia Setiabudi, Maybank Kim Eng Sekuritas

31/03/2019 31/03/2020Pendapatan 1.927,38 1.549,17Laba (Rugi) Bersih 142,67 (93,95)Earning per Share (EPS) 50 (36)

Keterangan: dalam miliar rupiah kecuali EPS

Ramayana Lestari (RALS)Idul Fitri yang biasanya menyokong kinerja RALS, tahun ini tak seperti biasanya. RALS pun melaksanakan efi siensi dengan memberhentikan 421 karyawan dan memangkas gaji. Analis memperkirakan, laba RALS akan terpangkas 63% menjadi Rp 240 miliar. Daya beli segmen kelas menengah bawah masih tetap lemah di semester II-2020.

Ace Hardware (ACES)Kinerja ACES di kuartal I tahun ini memenuhi 28% dari proyeksi pendapatan analis. Hal ini karena permintaan seperti thermometer, masker dan alat pelindung banyak dicari. Analis memperkirakan, tren ini akan berlanut hingga kuartal II-2020. Tapi analis memperkirakan, penjualan di sisa tahun ini, akan melemah karena pandemi Covid-19.

Mitra Adiperkasa (MAPI)Tahun ini, MAPI tidak bisa banyak ekspansi. Selain itu, MAPI bisa membukukan penurunan margin kotor karena penawaran diskon lebih banyak untuk menarik pelanggan. Pendapatan MAPI akan bergantung pada kemampuannya meminimalkan biaya sewa dan gaji yang berkontribusi 28% dan 32% dari biaya operasional.

Matahari Dept Store (LPPF)LPPF melakukan rasionalisasi dengan menghapus tujuh merek dari 107 merek atau mengurangi 5% dari stock keeping unit (SKU) di tahun 2020. LPPF juga akan menutup lima toko reguler dan 12 toko tunggal di semester I-2020. Efi siensi bisa menjadi katalis pertumbuhan pendapatan di masa depan.

OBLIGASI■

Perbankan Bakal Agresif di Lelang Obligasi NegaraJAKARTA. Peminat lelang su-rat utang negara (SUN) masih cukup besar. Pekan ini, peme-rintah akan melelang SUN dengan target perolehan dana Rp 20 triliun-Rp 40 triliun.

Meski peminatnya masih cukup besar, tapi analis mem-prediksi jumlah penawaran yang masuk tak akan menca-pai seperti hasil lelang sebe-lumnya. Pada lelang SUN se-belumnya, Selasa (30/6), jum-lah penawaran yang masuk mencapai Rp 72,03 triliun.

Head of Fixed Income Tri-megah Asset Management Darma Yudha menyebut, in-vestor global secara umum khawatir dengan potensi se-cond wave pandemi virus ko-rona yang menekan minat in-vestor asing untuk membeli SUN. "Sehingga permintaan investor domestik, akan men-dominasi, khususnya dari perbankan," tutur Yudha, Ju-mat (10/7).

Yudha menambahkan, kata-lis positif yang akan menjadi sentimen pendorong lelang SUN yakni kebijakan burden sharing alias menanggung beban penyelamatan ekonomi antara Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Keuangan.

Adapun Director & Chief Investment Offi cer Fixed In-come Manulife Asset Manaje-

men Ezra Nazula berpenda-pat, kebijakan sharing the burden dan skema debt mo-netization alias monetisasi utang, dapat membantu me-ngurangi tekanan suplai pe-nerbitan obligasi ke depan.

BI sejauh ini mengikuti langkah bank sentral lain de-ngan menurunkan suku bu-nga. Imbal hasil di Indonesia yang masih relatif tinggi di angka 7%, dapat menarik mi-nat asing membeli lagi SUN.

Ezra memperkirakan, SUN tenor 5 tahun dan 10 tahun akan banyak diburu investor. "Akan tetapi investor akan te-rus mengalihkan ke tenor panjang, 15 dan 20 tahun, mengingat kurva imbal hasil masih curam," kata dia. Pro-yeksi Yudha, SUN tenor pen-dek masih akan ramai diburu mengingat tenor ini menarik minat perbankan.

Hikma Dirgantara

Rencana Lelang SUN

SeriSPN03201015 SPN12210429 FR0081 FR0082 FR0080 FR0083 FR0076New Issuance Reopening Reopening Reopening Reopening Reopening Reopening

Jatuh Tempo 15 Okt 2020 29 Apr 2021 15 Jun 2025 15 Sep 2030 15 Jun 2035 15 Apr 2040 15 Mei 2048Selasa 14 Juli 2020 Sumber: DJPPR Kementerian Keuangan

1.580

1.540

1.500

1.460Juni 2020 Juli 2020

1.55511 Jul

1.49510 Jun 1.5551.555

11 Jul

1.4951.49510 Jun

820

780

740

700Juni 2020 Juli 2020

71511 Jul

79510 Jun

71511 Jul11 Jul

1.750

1.600

1.450

1.300Juni 2020 Juli 2020

1.38011 Jul

1.54510 Jun

1.38011 Jul11 Jul

1.54510 Jun

650

610

570

530Juni 2020 Juli 2020

56011 Jul

59510 Jun

56056011 Jul

59510 Jun

Pintu Rezeki Emiten Ritel Belum TerbukaAnalis menilai pembukaan mal masih belum menopang prospek emiten ritel

JAKARTA. Pemerintah sudah mulai melonggarkan pemba-tasan sosial berskala besar (PSBB) dengan membuka pu-sat perbelanjaan, seperti mal. Meski demikian, lalu lintas orang di beberapa mal masih terlihat rendah.

Analis Mirae Asset Sekuri-tas Christine Natasya dalam riset 22 Juni 2020 menjelas-kan, lebih dari 60 pusat perbe-lanjaan di Jakarta telah dibu-ka kembali sejak 15 Juni 2020. Tapi dia melihat, jumlah kun-jungan mal masih rendah.

Hanya beberapa toko ter-tentu yang menawarkan pen-jualan besar dan menargetkan konsumen berpenghasilan menengah ke atas, tampak ramai dikunjungi konsumen. Beberapa gerai yang sudah ramai diantaranya Zara, Adi-das, dan Nike. Merek-merek ini dimiliki oleh PT Mitra Adi-perkasa Tbk (MAPI).

"Kalau kita lihat mal yang ramai, kebanyakan mal kelas menengah ke atas seperti Kota Kasablanka (Kokas), Grand Indonesia (GI), dan Central Park. Meskipun, trafi k baru 30%-40% dari hari-hari biasa," ujar Analis Sinarmas Sekuritas Paulina Margareta.

Pembukaan mal dengan ke-normalan baru pun menurut Paulina belum akan sepenuh-nya bisa menutup kerugian dari penurunan daya beli yang terjadi beberapa bulan sebe-lumnya. Dia menambahkan, efek buruk akibat pandemi Covid-19 akan berdampak pada emiten ritel hingga akhir

tahun ini. Dia memprediksi-kan penjualan ritel menurun 40% di tahun ini. Laba bersih industri ritel juga diprediksi Paulina turun 30%-80%.

"Hal ini karena penjualan sepanjang Maret hingga Mei 2020 sangat lemah," kata Pau-lina, Jumat (10/7). Menurut dia, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan PT Ra-mayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) akan menjadi emiten yang paling dalam terdampak pandemi virus korona. Hal ini karena hampir sekitar 40% dari penjualan emiten terse-but sangat bergantung pada musim Lebaran.

Sementara pada Lebaran kali ini daya beli masyarakat menurun karena pemerintah juga menerapkan pembatasan sosial. Paulina menilai, ma-syarakat kalangan kelas me-

nengah ke bawah paling kena dampaknya.

EfisiensiUntuk menanggulangi hal

ini, emiten ritel harus giat ber-hemat. Pasalnya, biaya emiten ritel untuk gaji dan biaya sewa adalah pengeluaran tetap. Se-jatinya beberapa emiten telah melakukan penghematan de-ngan mengurangi jumlah gerai dan memangkas jumlah kar-yawan.

Kebiasaan orang berbelanja pun telah berubah yakni ber-alih ke e-commerce. Tapi eks-pansi pada bisnis online dini-lai analis telat jika baru dila-

kukan saat ini.Karena itu, Analis Samuel

Sekuritas Teuku Al Hafi d me-mandang efek penyebaran Covid-19 menyebabkan pros-pek kurang menarik bagi emi-ten ritel. Dia juga memberikan rekomendasi underweight bagi emiten ritel. Sementara Paulina menyarankan trading buy bagi saham-saham sektor ritel karena prospeknya be-lum ditunjang katalis positif.

Adapun cara meningkatkan laba bersih emiten sektor ritel adalah dengan efi siensi. Sebab Hafid bilang, pertumbuhan ekonomi berada di bawah es-timasi dan konsumsi masya-rakat masih menurun. ■

Intan Nirmala Sari

KONTAN/Cheppy A. Muchlis

Katalis positif yang akan menjadi sentimen pendorong lelang SUN.

KONTAN/Baihaki

Pembukaan mal dengan kenormalan baru belum sepenuhnya menutup kerugian dari penurunan daya beli.