Rehabilitasi Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner

2
Rehabilitasi pada pasien penyakit jantung koroner Rehabilitasi adalah tindakan untuk mengembalikan kondisi penderita sebaik mungkin secara fisik, psikologik, dan sosial, termasuk prevensi skunder (pencegahan komplikasi / penyakit jantung yang baru) Rehabilitasi memerlukan proses yang panjang, sampai memakan waktu berbulan-bulan. Ini berguna untuk meminimalkan efek fisiologi dan psikologi dari proses penyakit, serta untuk menurunkan resiko kematian mendadak, infark berulang, mengatasi keluhan dan menstabilkan atau meminimalisir proses aterosklerosis. Ada beberapa fase 1. Fase 1 (7-14 hari) Pasien tidak boleh dibiarkan dalam keadaan tidur dalam waktu yang lama, karena itu akan mengakibatkan menurunkan kekuatan otot, membuat aliran darah melambat, dan berbagai akibat lainnya. Jika tidak ada komplikasi, maka pasien dibolehkan untuk bergerak dari tidurnya, jika masih ada komplikasi harus diatasi dulu komplikasinya. Pada hari pertama pasien sudah boleh bergerak ringan, seperti menggoyangkan kakinya, pada hari kedua sudah dibolehkan mengangkat kaki. Pada hari ketiga sudah dibolehkan duduk dengan catatan tekanan darahnya tidak turun lebih dari 40mmHg, jika turun lebih dari itu berarti reflex pemompaan jantungnya masih belum sempurna. Pada hari selanjutnya pasien boleh keluar dari CVCU, kalau infarknya tidak berat, pasien tersebut sudah dapat bergerak dengan lincah, akan tetapi harus diawasi denyut nadinya tidak boleh naik lebih dari 10x/menit, karena akan meningkatkan beban jantung nantinya. Secara perlahan denyut nadinya dinaikkan. 2. Fase 2 (4-8 minggu) Pasien dipulangkan, targetnya pasien sudah dapat berjalan 1,5-3km/setengah jam. 3. Fase 3 (3-6 bulan) Fase ini disebut juga pada fase maintenance atau prevensi skunder, artinya bersifat pencegahan agar tidak terjadi serangan berulang atau mencegah komplikasi lanjut yang lebih parah. Pada

description

FK

Transcript of Rehabilitasi Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner

Page 1: Rehabilitasi Pada Pasien Penyakit Jantung Koroner

Rehabilitasi pada pasien penyakit jantung koroner

Rehabilitasi adalah tindakan untuk mengembalikan kondisi penderita sebaik mungkin secara fisik, psikologik, dan sosial, termasuk prevensi skunder (pencegahan komplikasi / penyakit jantung yang baru)

Rehabilitasi memerlukan proses yang panjang, sampai memakan waktu berbulan-bulan. Ini berguna untuk meminimalkan efek fisiologi dan psikologi dari proses penyakit, serta untuk menurunkan resiko kematian mendadak, infark berulang, mengatasi keluhan dan menstabilkan atau meminimalisir proses aterosklerosis.

Ada beberapa fase

1. Fase 1 (7-14 hari)Pasien tidak boleh dibiarkan dalam keadaan tidur dalam waktu yang lama, karena itu

akan mengakibatkan menurunkan kekuatan otot, membuat aliran darah melambat, dan berbagai akibat lainnya. Jika tidak ada komplikasi, maka pasien dibolehkan untuk bergerak dari tidurnya, jika masih ada komplikasi harus diatasi dulu komplikasinya.

Pada hari pertama pasien sudah boleh bergerak ringan, seperti menggoyangkan kakinya, pada hari kedua sudah dibolehkan mengangkat kaki. Pada hari ketiga sudah dibolehkan duduk dengan catatan tekanan darahnya tidak turun lebih dari 40mmHg, jika turun lebih dari itu berarti reflex pemompaan jantungnya masih belum sempurna. Pada hari selanjutnya pasien boleh keluar dari CVCU, kalau infarknya tidak berat, pasien tersebut sudah dapat bergerak dengan lincah, akan tetapi harus diawasi denyut nadinya tidak boleh naik lebih dari 10x/menit, karena akan meningkatkan beban jantung nantinya. Secara perlahan denyut nadinya dinaikkan.

2. Fase 2 (4-8 minggu)Pasien dipulangkan, targetnya pasien sudah dapat berjalan 1,5-3km/setengah jam.

3. Fase 3 (3-6 bulan)Fase ini disebut juga pada fase maintenance atau prevensi skunder, artinya bersifat

pencegahan agar tidak terjadi serangan berulang atau mencegah komplikasi lanjut yang lebih parah. Pada fase ini lebih menitikberatkan pada perubahan pola hidup, misalnya dengan berolahraga dengan teratur, tidak memakan makanan yang banyak mengandung kolesterol, berhenti merokok secara total, dan lainnya.