REHAB RTLH DALAM MENDUKUNG PENANGANAN KUMUH

DI KELURAHAN PURWOKINANTI, YOGYAKARTA

Sebuah Kolaborasi antara Kementrian PUPR dengan

Pemerintah Kota Yogyakarta dan PT. SMF

Bangunan hunian/rumah yang tidak layak huni merupakan salah satu factor penyebab kekumuhan, sementara itu rumah bersifat “privat” sehingga belum banyak tersentuh dalam penanganan kumuh, dibandingkan factor lainnya yang bersifat “public”. PT. SMF (BUMN) diarahkan Menteri Keuangan (Sri Mulyani) agar memberikan fasilitas pembiayaan perumahan (rehabilitasi RTLH) di wilayah kumuh. Tanggal 27 Maret 2018, telah dilakukan pertemuan antara PT. SMF dengan Direktur PKP, Ka Satker PKPBM, Kaur Pengendalian Satker PKPBM dan Advisory membahas hal-hal teknis terkait pilot implementasi rencana fasilitasi pembiayaan perumahan (rehabilitasi RTLH) di wilayah kumuh.

Pertemuan berikutnya tanggal 9 April 2018 menyepakati lokasi pilot berada di Kota/Kab terpilih Prioritas Percepatan Penanganan kumuh Dit. PKP (32 Kota/Kab), untuk persiapan maka diperlukan hal sebagai berikut: Identifikasi kel/desa yang infrastruktur permukiman (7 aspek kekumuhan) dalam proses atau telah terbangun, tetapi factor rumah belum banyak tertangani ; data penghasilan MBR (Rp/bulan); data rumah tidak layak huni (by name, by address) beserta legalitas lahannya di tingkat kelurahan/desa ; Status kinerja BKM/LKM (minimal mandiri) & tidak sedang bermasalah dengan penyalahgunaan dana & badan hukum; Pokja PKP Kota sudah terbentuk & berfungsi.

Hasil beberapa kali pertemuan antara PKP dan SMF akhirnya disepakati lokasi pilot di Yogyakarta. Dari data dan informasi serta hasil kunjungan lapangan ke Kelurahan Rejowinangun, Ngampilan, Suryatmajan dan Purwokinanti di Yogyakarta pada tanggal 19 September 2019 , diputuskan oleh tim KOTAKU dan SMF bahwa kelurahan yang dijadikan pilot adalah kelurahan Purwokinanti RW 1, karena memenuhi kriteria sebagai berikut: Lokasi masuk dalam SK Kumuh Kota; sedang proses pembangunan 6 indicator lainya ;lokasi kumuh membutuhkan RTLH ; RTLH terpusat tidak menyebar ;hasil secara visual nampak jelas perubahanya

Setelah lokasi pilot dipastikan, maka PKP dan SMF menyepakati, bahwa sebelum pelaksanaan pembangunan RTLH kedua belah pihak sepakat untuk melegalkan kerjasama ini dalam bentuk Perjanjian Kerja Sama (PKS), serta dibuatkan panduan operasional renovasi rumah.

pendahululan

Kegiatan Renovasi Rumah dalam rangka mendukung penanganan kumuh adalah kegiatan peningkatan kualitas bangunan rumah yang dilaksanakan dengan sistem swakelola oleh Kelompok Swadaya masyarakat guna mendukung peningkatan kualitas permukiman didaerah kumuh, pendanaan berasal dari Dana BL SMF.

Dana Bina Lingkungan (Dana BL) kegiatan renovasi rumah adalah bersifat hibah dari SMF ke BKM, namun BKM dipersilahkan mengelola dana tersebut dijadikan pinjaman/kredit lunak sebagai pendorong dalam mewujudkan hasil perencanaan partisipatif masyarakat dan prioritas penanganan kegiatan oleh Pemerintah Kelurahan/BKM. Dana ini diharapkan mampu menggerakan komitmen pemerintah, masyarakat dan swasta termasuk sumber pendanaan lainya melalui APBD, swasta maupun swadaya masyarakat.

Besarnya alokasi Dana BL renovasi rumah adalah satu milyar rupiah, dengan alokasi dana masing-masing rumah tangga / rumah terseleksi disesuaikan dengan kebutuhan renovasi rumah (stardar rumah layak huni). Peruntukan Dana BL yaitu: Penyusunan DED setiap rumah maksimal 1 juta; Biaya Operasional BKM maksimal 15 juta; kegiatan pendukung beautifikasi permukiman maksimal 50 juta; dan biaya pembangunan rumah.

Proses pencairan Dana BL kegiatan renovasi rumah adalah melalui Dana BL oleh SMF dan disalurkan kepada rekening masyarakat (BKM/LKM). Pemanfaatan Dana BL untuk Kegiatan renovasi rumah, beautifikasi permukiman, Biaya Operasional BKM dan pembuatan DED dilakukan melalui penerbitan Bukti Kas Keluar yang dibuat oleh Sekretaris BKM (sesuai mekanisme yang sudah ada di BKM).

Pembangunan RTLH dengan sistem swakelola adalah pembangunan dilaksanakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dimana sebagian besar anggota KSM adalah pemilik RTLH dan sebagian anggota lainya adalah warga setempat yang dipercaya bisa mengelola pembangunan

ketentuan kelurahan Purwokinanti

RW 01

KELURAHAN PURWOKINANTI

KOTA YOGYAKARTA

• Persiapan program.• Penyediaan Dana Bina

Lingkungan.• Pemberian Pelatihan untuk

BKM dan MasyarakatPenerima Manfaat.

• Kajian peningkatan taraf sosialekonomi & lingkungan.

• Arahan Kebijakan.• Usulan Pemilihan dan

Penetapan Lokasi.• Usulan Pemilihan BKM.• Fasilitator KOTAKU

melakukan penyiapan danpendampingan masyarakatdan BKM, serta pengawasanProgram.

• Pendampingan dan pengawasan BKM dan Masyarakat.

• Membantu warga sasaran dalam pengurusan IMB

• Penyiapan Masyarakat.• Penyusunan RAB/DED

dibantu Konsultan Ahli.• Pelaksanaan perbaikan

dan pembangunan, denganmemberdayakan KSM dan/atau Kontraktor.

• Pendampingan danpengawasan.

• Pengelolaan Dana Bergulir.

BKM

• Persiapan program yg berkualitas untuk memastikan ketepatansasaran program.

• Pemberian Dana BL (Hibah) kepada BKM untuk digunakan sebagaiDana Bergulir (di BKM) dalam pembangunan/perbaikan rumah.

• Pemberdayagunaan BKM sebagai pengelola Dana Bergulir, juga bagiMasyarakat Penerima Manfaat.

• Penyusunan Kajian untuk memastikan peningkatan taraf SosialEkonomi & Lingkungan (SEL) Masyarakat untuk peningkatankualitas program.

Dana Bina Lingkungan

KontrakBKM

skema dan peran pihak yang mendukung program

Skema Peran

Tahapan Proses Perencanaan

Survey Lapangan oleh PT SMF dan Tim Kotaku Yogya, SMF melakukan dialog dengan BKM dan warga dilanjutkan survey di beberapa rumah sample dengan wawancara langsung ke pemilik rumah berkaitan dengan kebutuhan rehab rumah dan keinginan untuk hidup layak. Kemudian pada malam harinya masyarakat menindaklanjuti dengan melakukan pendataan, kroscek terhadap data baseline dan keluarlah daftar 21 titik RTLH yang memerlukan perbaikan. Berikut profile warga pemilik RTLH hasil survey:

Survey Lanjutan oleh KMP dan Tim Kotaku Yogya, KMP melakukan survey dor to dor cek legalitas dan kesiapan penghuni rumah sekaligus untuk menghitung besar kebutuhan pembiayaan yang sudah ada dalam data sebelumnya. Pada 23 Oktober 2018 dilakukan wawancara, verifikasi legalitas rumah, pengambilan foto, video kondisi rumah dan kerusakannya. Juga mempersiapkan sisi safeguard-nya apabila rumah dibangun. Dilanjutkan tahap evaluasi di Kantor Kelurahan Purwokinanti bersama KMP, BKM dan perwakilan tokoh masyarakat dari RW 01 dari 21 RTLH yang disurvey beberapa RTLH ada persoalan dengan. Legalitas lahan, yang menenpati bukan pemilik, sertifikat belum dibagi waris; berikut hasil validasi data RTLH dan etimasi rincian perkiraan biaya:

Survey Ekonomi oleh UPK BKM, Selain survey terkait aspek teknik, dilakukan juga survey ekonomi oleh UPK BKM Purwo Raharjo pada bulan November 2018, untuk menggali segala aspek yang berkaitan dengan perekonomian menyangkut pendapatan, pengeluaran, kemampuan pengembalian dan lain sebagainya. Hasil dari survey ekonomi ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk menentukan kebijakan program RTLH dalam hal pengembalian dana secara bergulir yang akan dikelola BKM. Setelah hasil kajian Tim ekonomi dan disesuaikan dengan RAB dan DED serta pembiayaan dari Dana BL SMF , maka ditentukan untuk tahap pertama pembangunan diprioritaskan sebagai berikut dari 21 diseleksi 17 dan diprioritaskan hingga 14 RTLH. Berikut estimasi pembiayaan untuk kegiatan:

Tahapan Proses Penyiapan Masyarakat

Pembentukan KSM/Panitia RTLH, Pembentukan Panitia Pembangunan RTLH melalui 2 tahap, yaitu pembahasan di tingkat BKM Purwo Raharjo dan kemudian dimatangkan di tingkat Kelurahan pada 11 Desember 2018. Pengesahan dilakukan di Kelurahan Purwokinanti. Selanjutnya dilakukan pembekalan kepada Panitia Pembangunan RTLH di Kelurahan Purwokinanti pada 14 Desember 2018.

Penyerahan Proposal RTLH dari BKM kepada PT SMF, Pada 1 Desember 2018 dilaksanakan kegiatan Penyerahan Proposal oleh BKM kepada PT SMF (Persero) disaksikan oleh Bapak Walikota Yogyakarta. Kegiatan dihadiri juga oleh Wakil Walikota, Dinas PKP, Satker Pusat, Satker Propinsi DIY, Camat, Lurah, OSP, Tim Korkot, Anggota BKM, LPMK, TKPK dan Masyarakat RW 01 Kelurahan Purwokinanti

Sosialisasi Kepada Calon Penerima Manfaat, Pada 20 Desember 2018 dilakukan Kegiatan Sosialiasi kepada Calon Penerima Manfaat, terkait: Dasar penetapan RW 01 Kelurahan Purwokinanti dalam program ini, Skema Dana Bergulir yang diusulkan, dan Kaidah bangunan tahan gempa dan konsep RTLH

Capacity Building dari PT SMF (Persero) kepada BKM dan KSM, Pada 21 Desember 2018 dilakukan kegiatan capacity building oleh PT SMF (Persero) kepada BKM dan KSM sebagai pengelola pelaksanaan program RTLH nanti. Capacity building antara lain terkait tata laksana kegiatan pengelolaan dana bergulir oleh BKMMP2K (Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Kegiatan), Pada 8 Januari 2019 dilaksanakan MP2K, berupa:

• Arahan dari Tim Fasilitator (yang diwakili Senior Fasilitator) terkait DED.• Arahan dari Askot Infra terkait kaidah rumah tahan gempa dan keharusan

menjaga kualitas bahan & struktur bangunan RTLH nanti. • Arahan dari TA Infra terkait safe-guard selama pelaksanaan pembangunan

RTLH.• Acara selanjutnya diskusi antara tim DED dengan calon penerima manfaat,

mengenai penyepakatan gambar desain rumah dan tips-tips untuk bisamemaksimalkan swadaya yang masih dimungkinkan bisa dimanfaatkan.

Evaluasi KSM RTLH Manunggal, Rapat evaluasi pelaksanaan RTLH senantiasa dilaksanakan, antara lain pada Jumat 25 Januari 2019 pukul 19.00 di Balai RW 01 Purwokinanti. Rapat membahas antara lain soal perlunya tenaga kerja yang memiliki keahlian pembangunan rumah dan perlunya kesiapan petugas logistik dalam memantau dan mengadministrasikan keluar masuknya barang dari toko ke gudang material maupun keluarnya bahan material ke penerima manfaat RTLH.

Tahapan Proses Pelaksanaan Pembangunan

Persiapan Pembangunan, Pembangunan dan penyiapan gudang dan bengkel kerja, penyiapan dan relokasi pemilik rumah (ada yang ikut sementara dikeluarga, ada yang sewa sementara, ada yang ikut tentangga)

Pelaksanaan Pembangunan RTLH, Proses pembangunan rata-rata dimulai dari merobohkan bangunan, pembersihan lahan, pondasi, jaringan limbah dan air bersih, bangun struktur, dinding, atap, lantai dan kelengkapan finishing bangunan.

KEPALA KELUARGA : ARUNG DIRGANTARAALAMAT : RT 002 / RW 001STATUS BANGUNAN : Milik SendiriSTATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : Jual Makanan kecilJUMLAH KK : 2 KK 5 JiwaLUAS BANGUNAN SPM : 36LUAS BANGUNAN RTLH : 123 m2BIAYA : Rp. 67,200,000

Proses pembangunan rumah Arung Dirgantara

0% 50%

KONDISI AWAL BANGUNAN• Tidak ada struktur • Tembok dinding rusak dan sebagian roboh• Sebagian lantai rumah rusak dan sebagian masih tanah• Atap genteng tanpa plafon dan banyak bocor serta roboh• Kurang ventilasi

75% 100%

Proses pembangunan rumah Parjilah

KEPALA KELUARGA : PARJILAHALAMAT : RT 004 / RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : PengangguranJUMLAH KK : 2 KK 4 JiwaLUAS BANGUNAN SPM : 21,6LUAS BANGUNAN RTLH : 54 M2BIAYA : Rp 41,380,000

0% 50% 75% 100%

KONDISI AWAL BANGUNAN:• Atap masih asbes dan tanpa plafon• Dinding sebagian bata merah, sebagian batako• Sebagian rusak dan sekat dinding pembatas ruangan triplek• Kurang ventilasi• Wc bukan leher angsa

0% 50%

Proses pembangunan rumah Edi Suyono

KEPALA KELUARGA : EDI SUYONOALAMAT : RT 002 / RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : SerabutanJUMLAH KK : 2 KK 5 JiwaLUAS BANGUNAN SPM : 43,20LUAS BANGUNAN RTLH : 171 M2BIAYA : Rp 67,200,000

75% 100%

KONDISI AWAL BANGUNAN:• Tidak ada struktur • Tembok dinding rusak dan sebagian roboh• Sebagian lantai rumah rusak dan sebagian masih tanah• Atap genteng tanpa plafon dan banyak bocor serta roboh• Kurang ventilasi

KEPALA KELUARGA : NARKAMALAMAT : RT 004 / RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : Dagang SotoJUMLAH KK : 2 KK 4 JiwaLUAS BANGUNAN SPM : 28,8LUAS BANGUNAN RTLH : 60 M2BIAYA : Rp 74,040,000

Proses pembangunan rumah Narkam

0% 50% 75% 100%

KONDISI AWAL BANGUNAN:• Tidak ada struktur • Tembok dinding rusak • Sekat dinding pembatas ruangan triplek• Sebagian lantai rumah masih tanah• Atap genteng tanpa plafon dan banyak bocor• Tidak ada ventilasi• Wc bukan leher angsa

KEPALA KELUARGA : BROTOALAMAT : RT 004 / RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : Tukang ParkirJUMLAH KK : 2 KK 5 JiwaLUAS BANGUNAN SPM : 36LUAS BANGUNAN RTLH : 36 M2BIAYA : Rp 82,200,000

0% 50%

Proses pembangunan rumah Broto

75% 100%

KONDISI BANGUNAN AWAL:• Tidak ada struktur • Tembok dinding rusak • Sekat dinding pembatas ruangan bambu• Sebagian lantai rumah masih tanah• Atap genteng tanpa plafon dan banyak bocor• Tidak ada ventilasi• Wc bukan leher angsa• Dapur dijalan umum

KEPALA KELUARGA : SUKIRMANALAMAT : RT 003/ RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : Buruh RM Ayam GorengJUMLAH KK : 2 KK 5 JiwaLUAS BANGUNAN SPM : 36LUAS BANGUNAN RTLH : 21 m2BIAYA : Rp 82,100,000

0% 50%

Proses pembangunan rumah Sukirman

75% 100%

KONDISI BANGUNAN AWAL :• Tidak ada struktur • Tidak ada sekat dinding pembatas ruangan• Atap genteng rusak tanpa plafon dan banyak bocor• Kurang ventilasi

KEPALA KELUARGA : TINALAMAT : RT 003/ RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : Jualan Makanan Kecil JUMLAH KK : 2 KK 4 jiwaLUAS BANGUNAN SPM : 21,6LUAS BANGUNAN RTLH : 20 m2BIAYA : Rp 49,380,000

0% 50%

Proses pembangunan rumah Tin

75% 100%

KONDISI BANGUNAN AWAL:• Tidak ada struktur • Tembok dinding rusak • Sebagian lantai rumah masih tanah• Atap genteng tanpa plafon dan banyak bocor• Kurang ventilasi• Wc bukan leher angsa• Dapur dijalan umum

KEPALA KELUARGA : ADANGALAMAT : RT 003 / RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : SopirJUMLAH KK : 1 KKLUAS BANGUNAN SPM : 21,6LUAS BANGUNAN RTLH : 20 m2BIAYA : Rp 49,080,000

0% 50%

Proses pembangunan rumah Adang

75% 100%

KONDISI BANGUNAN AWAL :• Tidak ada struktur • Tembok dinding rusak dan sebagian roboh• Sebagian lantai rumah rusak dan sebagian masih tanah• Atap genteng tanpa plafon dan banyak bocor• Kurang ventilasi• Wc bukan leher angsa• Dapur diteras rumah

KEPALA KELUARGA : YULIATIALAMAT : RT 004 / RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : Buruh JUMLAH KK : 2 KK 3 JiwaLUAS BANGUNAN SPM : 21,6LUAS BANGUNAN RTLH : 80 M2BIAYA : Rp 43,580,000

0% 50%

Proses pembangunan rumah Yuliati

75% 100%

KONDISI BANGUNAN AWAL:• Tidak ada struktur • Tembok dinding rusak • Sebagian lantai rumah masih tanah• Atap genteng tanpa plafon dan banyak bocor• Kurang ventilasi• Wc bukan leher angsa• Dapur dijalan umum

KEPALA KELUARGA : SUGIANTOROALAMAT : RT 005 / RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : Sopir JUMLAH KK : 1 KK 6 JiwaLUAS BANGUNAN SPM : 43,2LUAS BANGUNAN RTLH : 36 M2BIAYA : Rp 90.493.000

0% 50%

Proses pembangunan rumah Sugiantoro

75% 100%

KONDISI BANGUNAN AWAL:• Atap separuh genteng dan separuh seng• Rangka atap bambu dan kayu lapuk• Plafon,Lisplang,sloop, Ringbalk belum ada• Dinding luar bata dan belum diplester• Sekat ruang tripleks, Lantai plester • Kolom ada tidak standart teknis• Kusen, daun pintu dan daun jendela lapuk• Pondasi sudah ada• Buangan limbah langsung ke sungai

0% 50%

Proses pembangunan rumah Yosef Sali

KEPALA KELUARGA : YOSEF SALIALAMAT : RT 005 / RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : Buruh JUMLAH KK : 3 KK 7 JiwaLUAS BANGUNAN SPM : 50,4LUAS BANGUNAN RTLH : 49 M2BIAYA : Rp 99,020,000

75% 100%

KONDISI BANGUNAN AWAL:• Atap separuh genteng dan separuh seng• Rangka atap bambu dan kayu lapuk• Plafon,Lisplang,sloop, Ringbalk belum ada• Dinding luar bata dan belum diplester• sekat ruang tripleks, Lantai plester • Kolom ada tidak standart teknis• Kusen, daun pintu dan daun jendela lapuk• Pondasi sudah ada• Buangan limbah langsung ke sungai

KEPALA KELUARGA : HERU SUMARYOKOALAMAT : RT 005 / RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : Buruh JUMLAH KK : 3 KK 11 JiwaLUAS BANGUNAN SPM : 79,2LUAS BANGUNAN RTLH : 180 M2BIAYA : Rp 214,260,000

0% 50%

Proses pembangunan rumah Heru Sunaryoto

75% 100%

KONDISI BANGUNAN AWAL:• Tidak ada struktur • Tembok dinding rusak • Sekat dinding pembatas ekruangan triplek• Atap genteng rusak, tanpa plafon dan banyak bocor• Kurang ventilasi

KEPALA KELUARGA : PRANOWO WIDODOALAMAT : RT 006 / RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : LegalPEKERJAAN : Buruh JUMLAH KK : 1 KK 5 JiwaLUAS BANGUNAN SPM : 36LUAS BANGUNAN RTLH : 56 M2BIAYA : Rp 71,500,000

0% 50%

Proses pembangunan rumah Pranowo Widodo

75% 100%

KONDISI BANGUNAN AWAL:• Atap GRC, Rangka atap kayu lapuk• Plafon, Lisplang belum ada• Dinding luar bata dan sudah diplester dan sudah di cat• Penyekat antar ruang berupa papan/ tripleks• Sloof , kolom dan Ringbalk tidak ada• Lantai sudah dikeramik• Kusen, daun pintu dan daun jendela sebagian bisa dipakai tapi perlu

diperbaharui• Limbah buangan langsung ke sungai

KEPALA KELUARGA : HARI SURANTOALAMAT : RT 006 / RW 001STATUS BANGUNAN : Milik Sendiri STATUS LAHAN : Legal PEKERJAAN : Buruh JUMLAH KK : 2 KK 6 JiwaLUAS BANGUNAN SPM : 43,2LUAS BANGUNAN RTLH : 180 M2BIAYA : Rp 92,360,000

0% 50%

Proses pembangunan rumah Hari Suranto

75% 100%

KONDISI RUMAH AWAL :• Atap asbes, Rangka atap kayu lapuk• Plafon, Lisplang belum ada• Dinding luar bata dan sudah diplester• Penyekat ruangan tripleks• Pondasi,sloof , kolom dan Ringbalk tidak ada• Lantai plester (pelur)• Kusen, daun pintu dan daun jendela kurang layak • Limbah buangan langsung ke sungai

Tahapan Proses Finishing Bangunan, Berdasarkan hasil monitoring lapangan antara tim KOTAKU dengan SMF, ada beberapa pengaduan dari sipemilik rumah, yang menyatakan bahwa rumahnya belum tuntas 100%, walaupun pada kenyataanya dana yang digunakan sudah sesuai dengan DED dan RAB. Fakta dilapangan memang benar bahwa pembangunan rumah sudah sesuai dengan RAB dan DED yang disepakati antara panitia pembangunan dengan pemilik rumah. Hasil monitoring dan diskusi antara SMF dengan pendamping KOTAKU, akhirnya SMF memberikan kebijakan, bahwa semua rumah harus tuntas hingga 100% dan siap dihuni. Kebijakan ini ditindaklanjuti oleh pendamping, BKM serta KSM untuk dilakukan pendataan kebutuhan/kelengkapan terhadap 14 rumah agar rumah bisa dianggap selesai dan siap dihuni. Setelah dilakukan pendataan, hasil pendataan kukurangannya bervariasi, diantaranya sebagai berikut: Plesteran dinding; Pengacian; Pemasangan pintu ;Perbaikan kamar mandi ;Pemasngan listrik ;Pembuatan kamar ;Pengecatan ; Pemasangan bata merah; Glass block; Rabat lantai beton; Perbaikan dapur ; Pembenahan pada ring balok diteras rumah ;Pemasangan plafon teras rumah; Perbaikan jaringan air bersih, Handel pintu; Pembuatan jaringan limbah cucian; Pemasangan dinding GRC; Pemasangan talang air dll. Dari pendataan kebutuhan disusun kedalam DED dan RAB setiap rumah, hasil rekap hitungan semua rumah dibutuhkan dana sebesar 200 jutaan. SMF berharap pelaksanaan pembangunan dipercepat dan disepakati untuk pelaksanaan finishing rumah menggunakan kontrator lokal dengan target 40 hari kerja 14 rumah sudah selesai.

Pendapat Warga BKM , “ perencanaan pembangunanya memang dialog terus dengan pemilik rumah, disesuiakan dengan jumlah KK dan Jiwa penghuninya, pokonya dibikin senyaman mungkin sesui dengan kemauan dan kebutuhan penghuni, teknis pembangunanya dirancang oleh Tim penyusun DED dan Fasilitator serta Unit Pengelola Kegiatan Lingkungan yang ada di BKM. Untuk menambahkan bagian tertentu pemilik rumah dipersilahkan swadaya yang penting sesuai standar teknis”.

Pak Arung, “Kita diajak diskusi mengenai kondisi rumah hasil pendataan, apa saja yang perlu di rehab ternyata hampir semua, karena awalnya rumah tanpa struktur, setelah rumah terbangun kita menata terutama bagian dalamnya dengan swadaya, hasil monitoring dari Tim Kotaku setelah dinyatakan kondisi sesuai DED dan RAB ternyata masih ada kebutuhan lain, terutama bagian dapur dan kamar mandi yang ditata lebih nyaman dan bersih karena itu modal kita sebagai perajin makanan ringan jajan pasar kue lapis. Kalau bagaimana dan berapa yang harus dicicil ke BKM setiap bulanya itu urusan istri karena dia yang selalu ikut rapat-rapat dengan BKM”.Ibu Edi Suyono,” di rumah ini ada 3 KK dengan 5 Jiwa, kerjaan saya bikin snak / kue jajanan pasar (lemper, semar mendem,), kalau ada pesanan bisa agak lumanyan penghasilannya, kalau ada rapat BKM kan pesannya dari kita. Cicilan rumah kita ke BKM 35% dari total biaya pembangunan jadi kita sanggup nyicil sebulanya Rp.250.000. harapanya dengan cicilan kita ini dan bantuan yang lain semua RTLH yang ada disini terbangun semua, supaya merekapun merasakan apa yang kita rasakan sekarang.

Ibu Parjilah,” iya sekarang sudah lebih nyaman dan kokoh, dulu lantainya semen dan atapnya asbes, 1 pintu lama masih bisa dipakai dan 2 pintu dibuat baru, ada ruangan bagian dalam yang belum sempat di cat tapi nanti itu swadaya saja, pengerjaan semuanya hampir 3 bulan. Selama pembangunan saya tinggal di sodara semua barang dibawa. Rumah ini sudah sempat mundur hampir 2 meter dari kali. Kalau sampah kita simpan diluar dan setiap malam petugas sampah mengambilnya kita ada iuran sampah tiap bulan”.

Pak Broto,”Rumah yang dulu memang dirubuhkan, penghuninya ada 2 KK dengan 5 Jiwa, sekarang karena kamar kurang maka ditambah diatas 1 kamar. Angsuran kita ke BKM 35% dari total bahan material saja jadi upah tenaga kerja tidak masuk dalam cicilan, saya setiap bulanya hanya mampu mencicil Rp.100.000, sebenarnya ingin segera melunasinya karena gak ada orang yang senang punya hutang”.

Fasilitator,” Besaran cicilan itu sudah kita kaji bersama dengan Tim dan KSM serta BKM berdasarkan pada pemasukan dan pengeluaran para pemilik rumah, jadi disepakati batas minimal cicilan perbulanya sesuai kemapuan dari hasil kajian, batas minimal loh ya, jadi kalau pendapatannya bertambah sangat dimungkinkan sipemilik rumah membayar lebih perbulanya, tapi kalau ada tunggakan yang macet kita akan melakukan pendekatan pribadi dan kelompok bisa saja pinjamannya di-rescheduling”.

PembelajaranData dan Informasi Valid. Perlu survey yang detil guna memastikan semua data dan informasi yang valid; pemilik rumah, jumlah kk, jumlah jiwa, luas lahan dan luas bangunan awal, legalitas lahan, mata pencaharian penghasilan dan pengeluaran, kondis detil bangunan awal (struktur, dinding, lantai, atap, kamar mandi, wc, dapur, air bersih, limbah, ventilasi udara dll), situasi bangunan (samping depan, belakang).

Kesepakatan dalam pengambilan keputusan. Data dan informasi tersebut diatas mesti dirumuskan bersama dengan BKM, Aparat, Pendamping dan warga calon penerima manfaat, sehingga pada saat pengambilan keputusan apapun isi kesepakatan tertulis menjadi tanggungjawab bersama dan diinformasikan ke SMF serta Pemkot, sebagai contoh dalam penyusunan DED dan RAB yang tipikal mesti menyesuaikan dengan data dan informasi diatas serta harus selalu dikomunikasikan dengan sipemilik rumah dan pendamping (kondisi awal seperti apa dan kondisi 100% setelah pembangunan seperti apa) dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerjasama antara BKM dan Pemilik rumah (anggota KSM).

Tentukan sistem pembangunan. Sepakati sejak awal sistem pembangunan yang akan dilaksanakan mau swakelola atau kontraktual, perlu dipertimbangkan berbagai hal ; kesiapan tenagakerja, pengawas, kesiapan lahan/gudang penyimpanan bahan, bengkel kerja, angkut muat bongkar, ketersediaan bahan bangunan, pengamanan lingkungan dan sosial, musim hujan, waktu/jadwal pelaksanaan pembangunan.

Perubahan dalam proses pelaksanaan. Peruntukan biaya dari dana 1 milyar menjadi 1,2 milyar (ada penambahan finishing bangunan), BOP BKM dari rencana 5 Juta menjadi 15 juta (disesuaikan dengan RAB BOP BKM), perbaikan lingkungan dari 60 juta menjadi 37 juta (disesuaikan dengan kebutuhan sebagian dialihkan untuk BOP BKM dan Pembangunan rumah).

pembelajaran dan saran

Saran1. Pastikan penentuan prioritas RTLH yang akan dibangun dilaksanakan melalui

rembuk warga yang partisipatif, melibatkan warga dan aparatur pemerintahan kelurahan serta RW/RT

2. Penyusunan DED dan RAB sebaiknya gunakan konsultan profesional dengan penunjukan atau lelang. Saat penyusunan DED dan RAB konsultan harus selalu berkomunikasi dengan pemilik RTLH termasuk apa saja yang direhab dan seberapa besar pendanaanya.

3. Surat Perjanjian Pinjaman Renovasi Rumah harus dipahami benar oleh si pemilik RTLH

4. Sistem pembangunan disepakati sejak awal, kontraktual atau swakelola dengan berbagai pertimbangan diatas.

5. Disarankan ada konsultan pengawas pembangunan untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan hasil pembangunan sesuai dengan yang direncanakan.

catatan

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran BaruJakarta Selatan 12110