Regurgitasi Mitral.ppt

25
Regurgitasi Mitral Regurgitasi Katup Mitral (Inkompetensia Mitral, Insufisiensi Mitral), (Mitral Regurgitation) adalah kebocoran aliran balik melalui katup mitral setiap kali ventrikel kiri berkontraksi

Transcript of Regurgitasi Mitral.ppt

Page 1: Regurgitasi Mitral.ppt

Regurgitasi Mitral

Regurgitasi Katup Mitral (Inkompetensia Mitral, Insufisiensi Mitral), (Mitral

Regurgitation) adalah kebocoran aliran balik melalui katup mitral setiap kali ventrikel kiri

berkontraksi

Page 2: Regurgitasi Mitral.ppt

• Pada saat ventrikel kiri memompa darah dari jantung menuju ke aorta, sebagian darah mengalir kembali ke dalam atrium kiri dan menyebabkan meningkatnya volume dan tekanan di atrium kiri. Terjadi peningkatan tekanan darah di dalam pembuluh yang berasal dari paru-paru, yang mengakibatkan penimbunan cairan (kongesti) di dalam paru-paru.

Page 3: Regurgitasi Mitral.ppt

• Derajat beratnya MR dapat diukur dalam persentase dari stroke volume ventrikel kiri yang mengalir balik ke atrium kiri (regurgitant fraction) menggunakan ekokardiografi. Adapun derajat-derajatnya antara lain:

Page 4: Regurgitasi Mitral.ppt

Derajat Regurgitasi Mitral Fraksi Regurgitasi Regurgitant Orifice Area

• Derajat 1 (Ringan) < 20 %

• Derajat 2 (Sedang) 20-40 %

• Derajat 3 (Sedang-Berat) 40-60 %

• Derajat 4 (Berat) < 60 % < 0.3 cm2

Page 5: Regurgitasi Mitral.ppt

Etiologi

• Penyebab dari kondisi ini dibagi menjadi penyebab primer dan penyebab sekunder. Penyebab primer menyerang katup mitral secara langsung, antara lain:

• a. Degenerasi miksomatosa pada katup mitral• b. Penyakit jantung iskemi, penyakit arteri koroner• c. Endokarditis• d. Penyakit vaskuler kolagen• e. Penyakit jantung rematik• f. Trauma.• Adapun penyebab sekunder yaitu disebabkan oleh dilatasi ventrikel

kiri sehingga terjadi pelebaran annulus ring yang menyebabkan displacement daun katup mitral. Dilatasi ini dapat disebabkan oleh dilatasi kardiomiopati, termasuk insufisiensi aorta.

Page 6: Regurgitasi Mitral.ppt
Page 7: Regurgitasi Mitral.ppt

Patofisiologi

• Patofisiologi regurgitasi mitral dapat dibagi menjadi 3 fase yaitu:• a. Fase akut• MR akut (yang dapat diakibatkan rupture mendadak korda tendinea

atau muskulus pappilaris) dapat menyebabkan volume overload dari ventrikel dan atrium kiri. Hai ini karena setiap kali memompa darah, tidak hanya aliran darah ke arah aorta (forward stroke volume) saja yang dipompa, melainkan aliran regurgitasi ke arah atrium (regurgitant volume) juga dipompa. Total stroke volume ventrikel kiri merupakan kombinasi forward stroke volume dan regurgitant volume.

• Pada keadaan akut stroke volume ventrikel kiri meningkat tetapi forward cardiac output menurun. Mekanisme yang menyebabkan total stroke volume meningkat dinamakan dengan Frank-Starling Mechanism. Regurgitant volume menyebabkan overload volume dan tekanan pada atrium kiri. Kenaikan tekanan ini akan mengakibatkan kongestif paru, karena drainase darah dari paru-paru terhambat.

Page 8: Regurgitasi Mitral.ppt

• Fase kronik terkompensasi• Apabila MR timbulnya lama atau fase akut

dapat teratasi dengan obat. Maka individu ini akan masuk ke dalam fase kronik terkompensasi. Pada fase ini, ventrikel kiri mengalami hipertrofi yang eksentrik sebagai kompensasi peningkatan stroke volume. Individu dengan fase ini biasanya tidak ada keluhan dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa.

Page 9: Regurgitasi Mitral.ppt

• Fase ini ditandai dengan overload kalsium pada miosit. Pada fase ini miokard ventrikel tidak dapat lagi berkontraksi secara kuat sebagai kompensasi overload volume pada MR, dan stroke volume ventrikel kiri akan menurun. Dengan keadaan ini akan terjadi kongesti vena pulmonalis. Pada fase ini akan terjadi dilatasi ventrikel kiri, yang berakibat dilatasi annulus fibrosus yang akan memperburuk derajat RM

Page 10: Regurgitasi Mitral.ppt
Page 11: Regurgitasi Mitral.ppt
Page 12: Regurgitasi Mitral.ppt

• Regurgitasi katup mitral yang ringan bisa tidak menunjukkan gejala. Kelainannya bisa dikenali hanya jika dokter melakukan pemeriksaan dengan stetoskop, dimana terdengar murmur yang khas, yang disebabkan pengaliran kembali darah ke dalam atrium kiri ketika ventrikel kanan berkontraksi. Secara bertahap, ventrikel kiri akan membesar untuk meningkatkan kekuatan denyut jantung, karena ventrikel kiri harus memompa darah lebih banyak untuk mengimbangi kebocoran balik ke atrium kiri.

Page 13: Regurgitasi Mitral.ppt

• Ventrikel yang membesar dapat menyebabkan palpitasi (jantung berdebar keras), terutama jika penderita berbaring miring ke kiri. Atrium kiri juga cenderung membesar untuk menampung darah tambahan yang mengalir kembali dari ventrikel kiri. Atrium yang sangat membesar sering berdenyut sangat cepat dalam pola yang kacau dan tidak teratur (fibrilasi atrium), yang menyebabkan berkurangnya efisiensi pemompaan jantung. Pada keadaan ini atrium betul-betul hanya bergetar dan tidak memompa; berkurangnya aliran darah yang melalui atrium, memungkinkan terbentuknya bekuan darah. Jika suatu bekuan darah terlepas, ia akan terpompa keluar dari jantung dan dapat menyumbat arteri yang lebih kecil sehingga terjadi stroke atau kerusakan lainnya.

Page 14: Regurgitasi Mitral.ppt

• Gejala yang timbul pada MR tergantung pada fase mana dari penyakit ini. Pada fase akut gejala yang timbul seperti decompensated congestive heart failure yaitu: sesak nafas, oedem pulmo, orthopnea, paroksimal nocturnal, dispnoe, sampai syok kardiogenik. Pada fase kronik terkompensasi mungkin tidak ada keluhan tetapi individu ini sensitive terhadap perubahan volume intravaskuler.

Page 15: Regurgitasi Mitral.ppt
Page 16: Regurgitasi Mitral.ppt

• Regurgitasi katup mitral biasanya diketahui melalui murmur yang khas, yang bisa terdengar pada pemeriksaan dengan stetoskop ketika ventrikel kiri berkontraksi. Elektrokardiogram (EKG) dan rontgen dada bisa menunjukkan adanya pembesaran ventrikel kiri. Pemeriksaan yang paling informatif adalah ekokardiografi, yaitu suatu tehnik penggambaran yang menggunakan gelombang ultrasonik. Pemeriksaan ini dapat menggambarkan katup yang rusak dan menentukan beratnya penyakit.

• Jika penyakitnya berat, katup perlu diperbaiki atau diganti sebelum ventrikel kiri menjadi sangat tidak normal sehingga kelainannya tidak dapat diatasi. Mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki katup (valvuloplasti) atau menggantinya dengan katup mekanik maupun katup yang sebagian dibuat dari katup babi. Memperbaiki katup bisa menghilangkan regurgitasi atau menguranginya sehingga gejala dapat ditolerir dan kerusakan jantung dapat dicegah.

Page 17: Regurgitasi Mitral.ppt

• Fibrilasi atrium juga membutuhkan terapi. Obat-obatan seperti beta-blocker, digoxin dan verapamil dapat memperlambat denyut jantung dan membantu mengendalikan fibrilasi. Permukaan katup jantung yang rusak mudah terkena infeksi serius (endokarditis infeksius). Karena itu untuk mencegah terjadinya infeksi, seseorang dengan katup yang rusak atau katup buatan harus mengkonsumsi antibiotik sebelum menjalani tindakan pencabutan gigi atau pembedahan.

Page 18: Regurgitasi Mitral.ppt

Regurgitasi Aorta

• Insufisiensi katup aorta (regurgitasi) adalah kembalinya darah ke ventrikel kiri dari aorta

• selama diastol. Insufisiensi aorta adalah suatu keadaan dimana terjadi refluk (aliran balik)

• darah dari aorta ke dalam ventrikel kiri sewaktu relaksasi (4)

• .

Page 19: Regurgitasi Mitral.ppt
Page 20: Regurgitasi Mitral.ppt

Etiologi• Insufisiensi darah dari aorta ke ventrikel kiri dapat terjadi dalam 2 macam kelainan • artifisial yaitu (8)• :• 1. Dilatasi pangkal aorta seperti yang ditemukan pada :• a. Penyakit kolagen• b. Aortitis sifilitika• c. Diseksi aorta• 2. Penyakit katup artifisial• a. Penyakit jantung reumatik• b. Endokarditis bakterialis• c. Aorta artificial congenital• d. Ventricular septal defect (VSD)• e. Ruptur traumatik• f. Aortic left ventricular tunnel• 3. Genetik• a. Sindrom marfan• b. Mukopolisakaridosis

Page 21: Regurgitasi Mitral.ppt

Patofisiologi

• Insufisiensi aorta disebabkan oleh lesi peradangan yang merusak bentuk bilah

• katup aorta, sehingga masing-masing bilah tidak bisa menutup lumen aorta dengan rapat

• selama diastole dan akibatnya menyebabkan aliran balik darah dari aorta ke ventrikel kiri

• .Defek katup ini bisa disebabkan oleh endokarditis, kelainan bawaan, atau penyakit

• seperti sifilis dan pecahnya aneurisma yang menyebabkan dilatasi atau sobekan aorta

• asenden• .

Page 22: Regurgitasi Mitral.ppt

• Karena kebocoran katup aorta saat diastole, maka sebagian darah dalam aorta,

• yang biasanya bertekanan tinggi, akan mengalir ventrikel kiri, sehingga ventrikel kiri

• harus mengatasi keduanya, yaitu mengirim darah yang secara normal diterima dari atrium

• kiri maupun darah yang kembali dari aorta. Ventrikel kiri kemudian melebar dan

• hipertrofi untuk mengakomodasi peningkatan volume ini, demikian juga akibat tenaga

• mendorong yang lebih dari normal untuk memompa darah, menyebabkan tekanan darah

• sistolik meningkat. Sistem kardiovaskuler berusaha mengkompensasi melalui refleks

• dilatasi pembuluh darah dan arteri perifer melemas, sehingga tahanan perifer menurun

• dan tekanan diastolik turun drastis (1)• .

Page 23: Regurgitasi Mitral.ppt

• Perubahan hemodinamik keadaan akut dapat dibedakan dengan keadaan kronik.

• Kerusakan akut timbul pada pasien tanpa riwayat insufisiensi sebelumnya. Ventrikel kiri

• tidak punya cukup waktu untuk beradaptasi terhadap insufisiensi aorta. Peningkatan

• secara tiba-tiba dari tekanan diastolik akhir ventrikel kiri bisa timbul dengan sedikit

• dilatasi ventrikel

Page 24: Regurgitasi Mitral.ppt

Manifestasi Klinis• Adapun tanda dan gejala yang biasa dirasakan oleh pasien dengan aorta • regurgitasi adalah sebagai berikut (4)• :• 1. Rasa lelah • 2. Dyspnea saat aktivitas• 3. Palpitasi• 4. Angina dengan hipertropi ventrikel kiri• 5. Temuan hemodinamik :• a. Pengisian dan pengosongan denyut arteri yang cepat• b. Tekanan nadi melebar disertai peningkatan tekanan sistemik dan

penurunan • tekanan diastolik • c. Tekanan diastolik rendah • 6. Auskultasi : Bising diastolic, bising austinflint yang khas, Sistolic Ejection

Click • disebabkan oleh peningkatan volume ejeksi

Page 25: Regurgitasi Mitral.ppt

Diagnose• Tes yang paling umum digunakan untuk evaluasi keparahan insufisiensi aorta adalah

transthoracic echocardiography, yang dapat memberikan tampilan dua dimensi dari jet regurgitasi, memungkinkan pengukuran kecepatan dengan menggunakan Doppler, dan volume perkiraan jet.

• Temuan pada regurgitasi aorta berat, berdasarkan 2006 American College of Cardiology / American Heart Association pedoman meliputi:

• Lebar AI warna jet> 65 persen dari ventrikel kiri saluran keluar (LVOT) diameter (mungkin tidak benar jika jet eksentrik)

• Lebar Doppler vena contracta> 0,6 cm• Tekanan setengah waktu dari jet regurgitasi adalah <250 msec• Terminasi dini dari inflow mitral (karena peningkatan tekanan LV karena AI.)• Pembalikan aliran Holodiastolic dalam aorta menurun.• Volume regurgitasi> 60 ml• Fraksi regurgitasi> 50 persen• Daerah lubang regurgitasi> 0,3 cm2• Peningkatan ukuran ventrikel kiri• Dalam regurgitasi aorta akut, ekokardiografi dapat menunjukkan penutupan awal katup mitral.

[2]

• Foto toraks dapat membantu dalam membuat diagnosis, menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri dan dilatasi aorta. [2] EKG biasanya menunjukkan hipertrofi ventrikel kiri. [2] ruang jantung kateterisasi membantu dalam menilai keparahan regurgitasi dan setiap disfungsi ventrikel kiri. [2 ]