Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

49
REGULASI PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG REGULASI PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M BANDA ACEH, 22 JULI 2009 BANDA ACEH, 22 JULI 2009 Oleh : Oleh : Kasubdit Kasubdit Pembinaan Pembinaan Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah I Pemanfaatan Ruang Wilayah I

Transcript of Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Page 1: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

REGULASI PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANGREGULASI PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG

DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN RUANG D E P A R T E M E N P E K E R J A A N U M U M

BANDA ACEH, 22 JULI 2009BANDA ACEH, 22 JULI 2009

Oleh : Oleh : Kasubdit Kasubdit Pembinaan Pembinaan Pemanfaatan dan Pengendalian Pemanfaatan dan Pengendalian

Pemanfaatan Ruang Wilayah IPemanfaatan Ruang Wilayah I

Page 2: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

KEDUDUKAN PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DALAM PENATAAN RUANG

2

Penyelenggaraan Penataan Ruang

Pengaturan Pembinaan PengawasanPelaksanaan

Perencanaan Pemanfaatan Pengendalian

Peraturan Zonasi

Perizinan

Insentif & Disinsentif

UU No. 26 Tahun 2007 pasal 35 :

Pengendalian Pemanfaatan Ruang dilakukan melalui penetapan Peraturan Zonasi, perizinan, pemberian insentif

dan disinsentif, serta pengenaan sanksi.Pengenaan Sanksi

Page 3: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

1. PERATURAN ZONASI

Page 4: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PEMAHAMAN DASAR TENTANG PERATURAN ZONASI

Rencana umum tata ruang (RTRWN skala 1:1.000.000; RTRWP skala 1: 250.000; RTRW Kabupaten skala 1: 100.000; RTRW Kota skala 1:10.000) belum operasional sehingga sulit dijadikan rujukan untuk pengendalian pembangunan dan pemanfaatan ruang

Rencana rinci tata ruang pada skala nasional, provinsi dan kabupaten/kota (RDTRK) masih kurang operasional sebagai rujukan pengendalian pembangunan bila tidak disertai dengan aturan yang lengkap

Peraturan Zonasi (Zoning Regulation) yang merupakan perangkat pengendalian pembangunan pada skala blok dan lazim digunakan di negara maju yang menganut regulatory system sangat potensial untuk melengkapi rencana rinci tata ruang (terutama RDTR Kota) agar lebih operasional untuk rujukan pengendalian pembangunan

4

Page 5: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PENGERTIANPeraturan Zonasi (Zoning Regulation): ketentuan yang mengatur tentang klasifikasi zona, pengaturan lebih lanjut mengenai

pemanfaatan lahan, dan prosedur pelaksanaan pembangunanZoning: pembagian lingkungan kota ke dalam zona-zona dan menetapkan pengendalian

pemanfaatan ruang/memberlakukan ketentuan hukum yang berbeda-beda Di beberapa negara zoning regulation dikenal juga dengan istilah: land development

code, zoning code, zoning ordinance, zoning resolution, zoning by-law, urban code, planning act, dll.

Dalam Peraturan Zonasi: Wilayah kota dibagi ke dalam zona-zona dengan ukuran yang bervariasi Zona yang sama mempunyai aturan yang seragam (guna lahan, intensitas, massa

bangunan), Zona : Kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteristik lingkungan (dan aturan)

yang spesifik.

5

Page 6: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Tujuan : MENJAMIN bahwa pembangunan yang akan dilaksanakan dapat mencapaiSTANDAR KUALITAS LOKAL MINIMUM (health, safety and welfare) Melindungi atau menjamin agar PEMBANGUNAN BARU TIDAK MENGGANGGU

penghuni atau pemanfaat ruang yang telah ada. Memelihara NILAI PROPERTI Memelihara/memantapkan LINGKUNGAN dan melestarikan kualitasnya Menyediakan ATURAN yang seragam di SETIAP ZONA

Manfaat : Meminimalkan penggunaan lahan yang tidak sesuai Meningkatkan pelayanan terhadap fasilitas yang bersifat publik Menjaga keseimbangan kehidupan masyarakat Mendorong pengembangan ekonomi

Kelebihan Peraturan Zonasi : Certain (pasti), predictable, legitimate, accountable.

Kelemahan Peraturan Zonasi: Tidak ada yang dapat meramalkan keadaan di masa depan secara rinci,

sehingga banyak permintaan REZONING (karena itu, amandemen Peraturan Zonasi menjadi penting)

6

Page 7: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

MATERI POKOK PERATURAN ZONASI

Unsur Peraturan Zonasi

1. Zoning text/zoning statement/legal text : Berisi aturan-aturan (= regulation) Menjelaskan tentang tata guna lahan dan kawasan,

permitted and conditional uses, minimum lot requirements, standar pengembangan, administrasi pengembangan zoning

1. Zoning map : Berisi pembagian blok peruntukan (zona), dengan

ketentuan aturan untuk tiap blok peruntukan tersebut

Menggambarkan peta tata guna lahan dan lokasi tiap fungsi lahan dan kawasan

7

Page 8: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

•Struktur ruang •Pola ruang

•Transportasi•Prasarana•Tahapan

pelaksanaan•Penanganan

Lingkungan

AturanPemanfaatan

Ruang

RDTRK

Peraturan Zonasi

Tidak diatur dalam Peraturan Zonasi

Salah satu jenjang rencana tata ruang

kota

Tidak diatur dalam RDTRK

Salah satu perangkat pengendalian

pemanfaatan ruang

Tata MassaBangunan

•Rencana Rancangan•Panduan Rancang Kota•Panduan Administrasi

•Panduan Investasi

RTBL

(= program ruang RTBL)

Guna Lahan(=zoning map)

Intensitas

RDTRK - Peraturan Zonasi - RTBL RDTRK - Peraturan Zonasi - RTBL

Page 9: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

1) Peraturan zonasi merupakan instrumen pengendalian pemanfaatan ruang yang meliputi arahan peraturan zonasi sistem nasional, arahan peraturan zonasi sistem provinsi, dan ketentuan peraturan zonasi wilayah kabupaten/kota

2) Peraturan zonasi sebagai satu kesatuan sistem peraturan zonasi dari tingkat nasional hingga kabupaten/kota.

3) Peraturan zonasi merupakan upaya untuk menghasilkan ketentuan tentang:

Jenis kegiatan yang diijinkan (I), diijinkan terbatas (T), diijinkan tetapi memerlukan ijin penggunaan bersyarat (B), dan tidak diijinkan (-);

Intensitas pemanfaatan ruang Prasarana dan sarana minimum Ketentuan-ketentuan khusus

PERATURAN ZONASI (Draft RPP tentang Penyelenggaraan Penataan

Ruang)

Page 10: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

SISTEM NASIONAL

merupakan

• Penjabaran dari indikasi arahan peraturan zonasi sistem nasional yang ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

• Ketentuan zonasi sektoral pada sistem nasional• Aturan pemanfaatan ruang yang berupa ketentuan

zonasi sektoral pada zona ruang sistem nasionalZona ruang sistem nasional adalah ruang yang dimanfaatkan dan ruang yang dipengaruhi dan/atau mempengaruhi berfungsinya sistem nasional termasuk rencana pengembangannya

Arahan peraturan zonasi untuk struktur ruang nasional dan pola ruang nasional, yang terdiri atas:1. Sistem perkotaan nasional2. Sistem jaringan transportasi nasional3. Sistem jaringan energi nasional4. Sistem jaringan telekomunikasi nasional5. Sistem jaringan sumber daya air6. Kawasan lindung nasional, dan7. Kawasan budidaya

Menteri yang membidangi masing-

masing sektor

meliputi

Ketentuan zonasi sektoral ditetapkan oleh :

ARAHAN PERATURAN ZONASI

ARAHANPERATURAN ZONASI

SISTEM NASIONAL

Ketentuan pemanfaatan ruang sistem nasional yang berada pada wilayah kabupaten/kota.

berlaku sebagai

Page 11: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

merupakan

• Penjabaran dari indikasi arahan peraturan zonasi sistem provinsi yang ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah provinsi

• Ketentuan zonasi sektoral pada sistem provinsi• Aturan pemanfaatan ruang yang berupa ketentuan

zonasi sektoral pada zona ruang sistem provinsi.Zona ruang sistem provinsi adalah ruang yang dimanfaatkan dan ruang yang dipengaruhi dan/atau mempengaruhi berfungsinya sistem provinsi termasuk rencana pengembangannya

Arahan peraturan zonasi untuk struktur ruang nasional dan pola ruang nasional, yang terdiri atas:1. Sistem perkotaan provinsi2. Sistem jaringan transportasi provinsi3. Sistem jaringan energi provinsi4. Sistem jaringan telekomunikasi provinsi5. Sistem jaringan sumber daya air6. Kawasan lindung provinsi, dan7. Kawasan budidaya

Peraturan Daerah Provinsi

meliputi

ditetapkandengan

SISTEM PROVINSI

ARAHAN PERATURAN ZONASI

Ketentuan pemanfaatan ruang sistem provinsi yang berada pada wilayah kabupaten/kota.

berlaku sebagai

ARAHANPERATURAN ZONASI

SISTEM PROVINSI

Page 12: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

merupakan

• Penjabaran dari ketentuan umum peraturan zonasi yang ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah kabupaten

• Dasar dalam pemberian insentif dan disinsentif, pemberian izin, dan pengenaan sanksi di tingkat kabupaten

meliputi

PERATURAN ZONASIKABUPATEN

ditetapkandengan

Peraturan Daerah Kabupaten

• Ketentuan-ketentuan zonasi yang merupakan aturan peruntukan pada setiap zona peruntukan.

• Arahan peraturan zonasi sistem nasional dan/atau arahan peraturan zonasi sistem provinsi pada wilayah kabupaten yang terdapat sistem nasional dan/atau sistem provinsi

memuat

a. Ketentuan teknis yang disyaratkan dalam pemberian izin

b. Ketentuan penetapan zona yang mendapatkan insentif dan dikenakan disinsentif termasuk ketentuan rinci teknis pelaksanaannya

c. Dasar penerapan sanksi administratif

d. Ketentuan pengaturan terhadap perubahan peraturan zonasi

berfungsi

sebagai

Teks zonasi (zoning text) dan peta zonasi (zoning map), yang memuat ketentuan-ketentuan:

1. Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang yang berisikan kegiatan yang diperbolehkan, yang meliputi diperbolehkan tanpa syarat, diperbolehkan dengan syarat, atau diperbolehkan dengan pengecualian; dan kegiatan yang tidak diperbolehkan

2. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang sekurang-kurangnya terdiri atas koefisien dasar bangunan maksimum, koefisien lantai bangunan maksimum, dan koefisien dasar hijau minimum

3. Ketentuan prasarana dan sarana minimum sebagai kelengkapan dasar fisik lingkungan yang mendukung berfungsinya zona secara optimal

4. Ketentuan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang pada kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana, kawasan keselamatan operasi penerbangan dan kawasan lainnya

Kelengkapan dari rencana tata ruang wilayah kabupaten

disusun sebagai

SISTEM KABUPATEN

PERATURAN ZONASI

Pada skala peta dengan tingkat ketelitian minimal 1:5.000

dipetakan

Page 13: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Peraturan zonasi kabupaten harus memuat arahan peraturan zonasi sistem nasional dan/atau arahan peraturan zonasi sistem provinsi pada wilayah kabupaten yang terdapat sistem nasional dan/atau sistem provinsi.

Peraturan zonasi kabupaten disusun berdasarkan rencana rinci kabupaten yang merupakan dasar penyusunan peraturan zonasi kabupaten.(rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten dan/atau rencana detail tata ruang)

PERATURAN ZONASI

Page 14: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

merupakan

• Penjabaran dari ketentuan umum peraturan zonasi yang ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah kota

• Dasar dalam pemberian insentif dan disinsentif, pemberian izin, dan pengenaan sanksi di tingkat kota

meliputi

ditetapkandengan

Peraturan Daerah Kota

• Ketentuan-ketentuan zonasi pada setiap zona peruntukan• Arahan peraturan zonasi sistem nasional dan/atau arahan

peraturan zonasi sistem provinsi pada wilayah kota yang terdapat sistem nasional dan/atau sistem provinsi

memuat

Teks zonasi (zoning text) dan peta zonasi (zoning map), yang memuat ketentuan-ketentuan:1. Ketentuan kegiatan dan penggunaan ruang yang berisikan kegiatan yang diperbolehkan, yang meliputi

diperbolehkan tanpa syarat, diperbolehkan dengan syarat, atau diperbolehkan dengan pengecualian; dan kegiatan yang tidak diperbolehkan

2. Ketentuan intensitas pemanfaatan ruang sekurang-kurangnya terdiri atas koefisien dasar bangunan maksimum, koefisien lantai bangunan maksimum, dan koefisien dasar hijau minimum

3. Ketentuan prasarana dan sarana minimum sebagai kelengkapan dasar fisik lingkungan yang mendukung zona berfungsi secara optimal

4. Ketentuan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang pada kawasan cagar budaya, kawasan rawan bencana, kawasan keselamatan operasi penerbangan dan kawasan lainnya

5. Ketentuan khusus untuk mengendalikan perkembangan penggunaan lahan campuran, sektor-sektor informal, dan pertumbuhan gedung pencakar langit

Kelengkapan dari rencana tata ruang wilayah kota

disusun sebagai

SISTEM KOTA

PERATURAN ZONASI

Pada skala peta dengan tingkat ketelitian minimal 1:5.000

dipetakan

PERATURAN ZONASIKOTA

Page 15: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Contoh Contoh Zoning MapZoning Map Kawasan Perkotaan Banda Aceh Kawasan Perkotaan Banda Aceh

4A4A

4A

4B

4B

4B

4B

4B

4B4B

4B

3B

3B

3B

3B

5A

5B

5B

5B

4A

4A

4A

5A

5A

5A

5A

5A

5A

5A 5A

5A

5A

5A

5A

5A

5A

5A

4B

4A

4A

4A

4A

4A

4A

4A4A

5A

5B

ZONA 4A : PERUMAHAN TERBATAS

ZONA 4B : PERUMAHAN KOTAZONA 3B : RUANG TERBUKA/ TAMAN KOTA

ZONA 5A : KAWASAN KOMERSIAL

ZONA 5B : KAWASAN PERKANTORAN

ZONA 6A : KAWASAN KHUSUS

6A

14

Page 16: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Contoh Peraturan Contoh Peraturan ZonasiZonasiPPembagian BLOKembagian BLOK

Contoh Peraturan Contoh Peraturan ZonasiZonasiPPembagian BLOKembagian BLOK

No.No. Pembagian BlokPembagian Blok Luas (Ha)Luas (Ha)

1 BLOK A 107,13

2 BLOK B 68,18

3 BLOK C 112,76

4 BLOK D 58,24

5 BLOK E 123,78

6 BLOK F 110,01

Kawasan Pusat Pemerintahan Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Kota SofifiSofifi (BWK 2) (BWK 2)Kawasan Pusat Pemerintahan Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Kota SofifiSofifi (BWK 2) (BWK 2)

Fungsi lahan yang akan dikembangkan di Kota Sofifi adalah:• Kawasan Pemerintahan• Kawasan Niaga/ perdagangan• Kawasan Perumahan dan Pemukiman• Kawasan Fasiltas Umum dan Sosial• Kawasan Rekreasi• Kawasan Pelabuhan (transportasi)• Ruang Terbuka Hijau

15

Page 17: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Contoh Peraturan Zonasi (zoning map dan zoning text) untuk Blok C

16

Page 18: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

2. PERIJINAN

Page 19: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PERIZINAN

• Menjamin pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang, peraturan zonasi, dan standar pelayanan minimal bidang penataan ruang

• Menghindari dampak negatif pemanfaatan ruang• Melindungi kepentingan umum

Sebagai upaya pengendalian pemanfaatan ruang sehingga setiap pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruangmaksud

• Oleh pemerintah daerah kabupaten/kota• Kepada Calon pengguna ruang yang akan melakukan

kegiatan pemanfaatan ruang pada suatu kawasan/zona berdasarkan arahan rencana pola ruang

• Izin prinsip• Izin lokasi• Izin penggunaan pemanfaatan tanah• Izin mendirikan banguna• Izin lain berdasarkan peraturan perundang-undangan

IZIN PEMANFAATAN RUANG

tujuan

diberikan

terdiri atas

Page 20: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Jenis-jenis perizinan

a. izin prinsipb. izin lokasic. izin penggunaan pemanfaatan tanahd. izin penggunaan bangunane. izin lain berdasarkan peraturan perundang-undangan

Mekanisme perizinan terkait pemanfaatan ruang wilayah kabupaten/ kota menjadi wewenang masing-masing instansi perangkat daerah kabupaten/kota sesuai sektor masing-masing dari perizinan yang diterbitkan.

Ketentuan teknis prosedural pengajuan izin pemanfaatan ruang dan forum pengambilan keputusan atas izin yang akan dikeluarkan akan menjadi dasar pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) perizinan.

ARAHAN PERIZINAN

Page 21: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

bhk-djpr

diberikan oleh pemerintah; menyatakan kegiatan yang dimohonkan secara prinsip

diperkenankan untuk diselenggarakan atau beroperasi; belum dapat dijadikan dasar untuk pelaksanaan kegiatan.

diberikan kepada orang untuk memperoleh ruang yang diperlukan; diperlukan untuk pemanfaatan ruang yang lebih besar dari 1 Ha

untuk kegiatan bukan pertanian dan lebih besar dari 25 Ha untuk kegiatan pertanian.

Izin penggunaan pemanfaatan tanah merupakan dasar untuk permohonan mendirikan bangunan.

Dasar mendirikan bangunan dalam rangka pemanfaatan ruang. diberikan berdasarkan peraturan zonasi sebagai surat bukti dari Pemda untuk mendirikan bangunan sesuai

fungsi yang telah ditetapkan

IZINPENGGUNAANPEMANFAATAN

TANAH

IZINLOKASI

IZINPRINSIP

IZINMENDIRIKANBANGUNAN

Bentuk Izin Pemanfaatan Ruang

Bentuk izin lain yang dikeluarkan oleh masing-masing sektor dan/atau instansi yang berwenang

IZIN LAINBERDASARKAN

PERATURANPER-UU-AN

Page 22: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Contoh Izin

Pemberi Izin

Pemerintah / Sektor

Pemerintah Provinsi

Pemerintah Kabupaten /

Kota BIDANG KEHUTANAN 1. izin usaha pemanfaatan kawasan Menteri Gubernur Bupati/Walikota 2. hak pengusahaan hutan Menteri --- --- 3. hak pemungutan hasil hutan --- --- Bupati/Walikota

BIDANG PERTAMBANGAN 4. kuasa pertambangan minyak dan gas bumi Presiden --- --- 5. izin pengeboran dan eksplorasi air bawah

tanah --- Gubernur Bupati/Walikota

6. izin pemanfaatan air bawah tanah --- Gubernur Bupati/Walikota BIDANG BANGUNAN GEDUNG 7. Izin Lokasi --- --- Bupati/Walikota 8. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT) --- --- Bupati/Walikota 9. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) --- --- Bupati/Walikota

BIDANG JALAN 10. Izin pemanfaatan ruang manfaat jalan dan

ruang milik jalan Menteri Gubernur Bupati/Walikota

11. izin prinsip pengajuan prakarsa pengusahaan jalan tol

Menteri --- ---

12. Izin pemanfaatan ruang pengawasan jalan --- Gubernur Bupati/Walikota

DJPR-Dep. PU

Izin Lain BerdasarkanPeraturan Perundang-undangan

Page 23: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PROSEDUR PERIZINAN

Prosedur pemberian izin pemanfaatan ruang ditetapkan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya

PROSEDURPEMBERIAN

IZIN

Ketentuan lanjut mengenai pedoman teknis pemberian izin pemanfaatan ruang diatur dengan peraturan Menteri

Pemberian izin diberikan oleh pejabat yang berwenang dengan mengacu pada rencana tata ruang dan peraturan zonasi

• Pemberian izin disertai dengan persyaratan teknis dan persyaratan administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

• Apabila dasar pemberian izin belum ada, maka izin diberikan atas dasar rencana tata ruang yang berlaku dengan tetap memperhatikan pedoman bidang penataan ruang

• Dalam proses perolehan izin pemanfaatan ruang dapat dikenakan retribusi. Retribusi dimaksud merupakan biaya untuk administrasi perizinan.

Page 24: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Izin PemanfaatanRuang

diatur oleh Pemerintah & pemda (menurut kewenangan masing-masing)

dikeluarkan dan/atau diperoleh dgn tidak melalui prosedur yg benar

diperoleh melalui prosedur yang benar tetapi kemudian terbukti tidak sesuai dengan RTRW

batal demihukum

penggantian /ganti kerugianyg layak

akibat adanya perubahan RTRW

dapatdibatalkan

BHK-DJPR/Presentasi/DR

PERIZINAN

Dalam pemanfaatan ruang setiap orang wajib memiliki izin sebelum pelaksanaan pemanfataan ruang dan wajib melaksanakan setiap ketentuan perizinan dalam pelaksanaan pemanfaatan ruang.

Page 25: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PENGGANTIAN YANG LAYAK

• Permohonan penggatian yang layak dapat diajukan secara langsung kepada pemberi izin maupun gugatan melalui pengadilan.

• Dalam hal masyarakan mengajukan gugatan melalui pengadilan, tergugat dapat membuktikan bahwa tidak terjadi penyimpangan dalam mekanisme perizinan.

• Masyarakat dapat mengajukan permohonan penggatian yang layak kepada pemberi izin terhadap kerugian yang diderita akibat:o Pembatalan izin, yang izinnya diperoleh sesuai

dengan prosedur tetapi terbukti tidak sesuai dengan rencana tata ruang yang berlaku.

o Pembatalan izin yang telah diperoleh akibat perubahan rencana tata ruang.

• Penggatian yang layak diberikan terhadap masyarakat yang dirugikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undanganan.

PENGGANTIAN YANG LAYAK TERHADAP KERUGIAN

AKIBAT PERIZINAN

Diberikan kepada siapa?

Bagaimana caranya?

Siapa yang dapat mengajukan?

Page 26: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

3. PEMBERIAN INSENTIF DAN PENGENAAN

DISINSENTIF

Page 27: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

2. PEMBERIAN INSENTIF DAN PENGENAAN DISINSENTIF

Pemberian insentif dan pengenaan disinsentif dalam penataan ruang diselenggarakan dengan tujuan:•Meningkatkan upaya pengendalian pemanfaatan ruang dalam rangka mewujudkan tata ruang sesuai dengan rencana tata ruang;

•Memfasilitasi kegiatan pemanfaatan ruang agar sejalan dengan rencana tata ruang; dan

•Meningkatkan kemitraan semua pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan ruang yang sejalan dengan rencana tata ruang.

TUJUAN

Page 28: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

kriteria

• Insentif dapat diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang didorong pengembangannya

• Insentif diberikan dengan tetap menghormati hak orang

Perangkat/upaya untuk memberikan imbalan terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dg RTR

diaturoleh

merupakan

02

PEMBERIAN INSENTIF

• Insentif fiskal, dapat berupa: o pemberian keringanan atau pembebasan pajako penambahan dana alokasi khususo pengurangan retribusi

• Insentif non fiskal, dapat berupa:o pemberian kompensasio subsidi silango kemudahan perizinano imbalano sewa ruango urun sahamo penyediaan prasarana dan saranao penghargaan dari pemerintah, dan/atauo publisitas atau promosi

bentuk

PEMBERIANINSENTIF

• Pemerintah ke pemerintah daerah• Pemerintah daerah ke pemerintah daerah lainnya• Pemerintah / pemerintah daerah ke masyarakat

• Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang keuangan (untuk ketentuan mengenai insentif fiskal)

• Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangnya (untuk ketentuan mengenai insentif non fiskal)

tata cara

Page 29: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

a. penambahan dana alokasi khusus

TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF

b. subsidi silang

c. kemudahan perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh Pemerintah

d. penyediaan prasarana dan sarana di daerah

e. penerusan pinjaman (subsidiary loan agreement)

f. pemberian kompensasi

g. penghargaan dan fasilitasi

h. publisitas atau promosi daerah

a. pemberian kompensasi dari pemerintah daerah penerima manfaat kepada daerah pemberi manfaat atas manfaat yang diterima oleh daerah penerima manfaat

b. kompensasi pemberian penyediaan sarana dan prasarana

c. kemudahaan perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh pemerintah daerah penerima manfaat kepada investor yang berasal dari daerah pemberi manfaat

d. publikasi atau promosi daerah.

b. pemberian kompensasi

c. pengurangan retribusi

d. imbalan

e. sewa ruang

g. penyediaan prasarana dan sarana

h. kemudahan perizinan.

Pemerintahke pemerintah daerah

pemerintah daerahke pemerintah daerah

Pemerintah/pemerintah daerah ke masyarakat

diberikan dalam bentuk diberikan dalam bentuk diberikan dalam bentuk

• Mekanisme pemberian insentif utk insentif yg berasal dari Pemerintah diatur oleh menteri yg menyelenggarakan urusan pemerintahan terkait dg bidang insentif yg diberikan.

• Mekanisme pemberian insentif utk insentif yg berasal dari pemerintah daerah provinsi diatur dg peraturan gubernur.• Mekanisme pemberian insentif utk insentif yg berasal dari pemerintah daerah kab/kota diatur dg peraturan bupati/walikota.• Mekanisme pemberian insentif diatur berdasarkan kesepakatan bersama antar pemerintah daerah terkait,

utk insentif yg berasal dari pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya.

a. pemberian keringanan atau pembebasan pajak

f. urun saham

Page 30: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

kriteria

• Disnsentif diberikan untuk kegiatan pemanfaatan ruang pada kawasan yang dibatasi pengembangannya

• Disinsentif diberikan dengan tetap menghormati hak orang

Perangkat untuk mencegah, membatasi pertumbuhan. atau mengurangi kegiatan yg tidak sejalan dg RTR

diaturoleh

merupakan

PENGENAAN DISINSENTIF

• Disinsentif fiskal, dapat berupa: o pengenaan pajak tinggio pengurangan dana alokasi khusus

• Disinsentif non fiskal, dapat berupa:o kewajiban memberi kompensasio persyaratan khusus dalam perizinano kewajiban memberi imbalano pembatasan penyediaan prasarana dan

sarana infrastruktur, dan/atauo pemberian status tertentu dari pemerintah

bentuk

PENGENAAN DISINSENTIF

• Pemerintah ke pemerintah daerah• Pemerintah daerah ke pemerintah daerah lainnya• Pemerintah / pemerintah daerah ke masyarakat

• Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang keuangan (untuk ketentuan mengenai disinsentif fiskal)

• Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangnya (untuk ketentuan mengenai disinsentif non fiskal)

tata cara

Page 31: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

a. pengurangan dana alokasi khusus

TATA CARA PENGENAAN DISINSENTIF

b. pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh Pemerintah

c. pembatasan penyediaan prasarana dan sarana di daerah

d. pemberian status tertentu dari Pemerintah.

a. pengajuan pemberian kompensasi dari pemerintah daerah pemberi manfaat kepada daerah penerima manfaat

b. pembatasan penyediaan sarana dan prasarana

c. pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh pemerintah daerah pemberi manfaat kepada investor yang berasal dari daerah penerima manfaat.

a. kewajiban memberi kompensasi

b. pensyaratan khusus dalam perizinan bagi kegiatan pemanfaatan ruang yang diberikan oleh pemerintah

c. kewajiban memberi imbalan

e. pensyaratan khusus dalam perizinan.

Pemerintahke pemerintah daerah

pemerintah daerahke pemerintah daerah

Pemerintah/pemerintah daerah ke masyarakat

diberikan dalam bentuk diberikan dalam bentuk diberikan dalam bentuk

• Mekanisme pemberian disinsentif utk disinsentif yg berasal dari Pemerintah diatur oleh menteri yg menyelenggarakan urusan pemerintahan terkait dg bidang disinsentif yg diberikan.

• Mekanisme pemberian disinsentif utk disinsentif yg berasal dari pemerintah daerah provinsi diatur dg peraturan gubernur.• Mekanisme pemberian disinsentif utk disinsentif yg berasal dari pemerintah daerah kab/kota diatur dg peraturan

bupati/walikota.• Mekanisme pemberian disinsentif diatur berdasarkan kesepakatan bersama antar pemerintah daerah terkait,

utk disinsentif yg berasal dari pemerintah daerah kepada pemerintah daerah lainnya.

d. pembatasan penyediaan sarana dan prasarana infrastruktur

Page 32: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

4. PENGENAAN SANKSI

Page 33: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

HAK, KEWAJIBAN, DAN PERAN MASYARAKATH A K KEWAJIBAN

a. mengetahui RTR

b. menikmati pertambahan nilai ruang

c. memperoleh penggantian yg layak

d. mengajukan keberatan

e. mengajukan tuntutan pembatalan izin dan penghentian pembangunan yg tidak sesuai dengan RTR

f. mengajukan gugatan ganti kerugian

a. menaati RTR;

b.mematuhi larangan:

memanfaatkan ruang tanpa izin

melanggar kekentuan dalam persyaratan izin

menghalangi akses terhadap kawasan-kawasan yg dinyatakan oleh peraturan per-UU-an sebagai milik umum

PERAN

a. partisipasi dalam penyusunan RTR

b. partisipasi dalam pemanfaatan ruang

c. partisipasi dalam pengendalian pemanfaatan ruang

Ps. 60 Ps. 61Ps. 65 ayat (2)

Pasal 62 : Pasal 62 : Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 61, dikenai dimaksud dalam Pasal 61, dikenai sanksi sanksi administratif. administratif.

Page 34: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Pengenaan sanksi merupakan tindakan penertiban yg dilakukan terhadap pemanfaatan

ruang yang tidak sesuai dengan RTR & peraturan zonasi

Ps. 63

Sanksi Administratif

Sanksi Pidana

Ps. 69

peringatan tertulis penghentian sementara

kegiatan penghentian sementara

pelayanan umum penutupan lokasi pencabutan izin pembatalan izin pembongkaran bangunan pemulihan fungsi ruang;

dan/atau denda administratif

Ps. 73 ayat (2)

Ps. 74 ayat (2)

Pidana Pokok: Penjara Denda

Pidana Tambahan Pemberhentian secara

tidak hormat dari jabatannya

Pencabutan izin usaha Pencabutan status

badan hukum

Sanksi Perdata

Tindak pidana yang menimbulkan

kerugian secara perdata

PENGENAAN SANKSI PENGENAAN SANKSI (UU No 26 Tahun 2007)(UU No 26 Tahun 2007)

Page 35: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Ketentuan Sanksi Pidana dalam Penataan (UU N0 26 Thn 2007)

PASAL UNSUR TINDAK PIDANA SANKSI PIDANA69 ayat (1) • Tidak mentaati rencana tata ruang; dan

• mengakibatkan perubahan fungsi ruang.• penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak

Rp. 500 juta

69 ayat (2) • Tidak mentaati rencana tata ruang; • mengakibatkan perubahan fungsi ruang; dan• mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau rusaknya

barang.

• penjara paling lama 8 tahun dan denda paling banyak Rp. 1, 5 miliar

69 ayat (3) • Tidak mentaati rencana tata ruang; • mengakibatkan perubahan fungsi ruang; dan• Mengakibatkan Kematian orang

• penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp. 5 miliar

70 ayat (1) • Memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang.

• Pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp. 500 juta

70 ayat (2) • Memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; dan

• mengakibatkan perubahan fungsi ruang;

• Pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp. 1 miliar

70 ayat (3) • Memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; dan

• Mengakibatkan kerugian terhadap harta benda atau kerusakan barang.

• Pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp. 1.5 miliar

70 ayat (4) • Memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang dari pejabat yang berwenang; dan

• Mengakibatkan kematian orang

• Pidana penjara paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp. 5 miliar

71 • Tidak mematuhi ketentuan yang ditetapkan dalam persyaratan izin pemanfaatan ruang.

• Pidana penjara paling lama 3 tahun dan denda paling banyak Rp. 500 juta

72 • Tidak memberikan akses terhadap kawasan yang oleh peraturan perundang-undangan dinyatakan sebagai milik umum

• Pidana penjara paling lama 1 tahun dan denda paling banyak Rp. 100 juta

73 • Pejabat pemerintah penerbit izin; dan• Menerbitkan izin tidak sesuai dengan rencana tata ruang.

• Pidana penjara paling lama 5 tahun dan denda paling banyak Rp. 500 juta

• Dapat dikenai pidana tambahan berupa pemberhentian tidak hormat dari jabatannya.

Page 36: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Untuk tindak pidana yang dilakukan olah korporasi, selain pidana penjara dan denda terhadap pengurusnya, pidana yang dapat dijatuhkan berupa pidana denda dengan pemberatan 3 (tiga) kali lipat dari pidana denda yang ditentukan dalam ketentuan sanksi pidana pada Pasal 69, Pasal 70, Pasal 71, dan Pasal 72.

Selain pidana denda, korporasi dapat dijatuhkan pidana tambahan berupa pencabutan izin usaha atau pencabutan status badan hukum.

TINDAK PIDANA YANG DILAKUKAN OLEH KORPORASI (UU N0. 26 Th 2007)

TUNTUTAN GANTI KERUGIAN SECARA PERDATA (UU N0 26 Th 2007) Setiap orang yang menderita kerugian akibat tindak pidana, dapat

menuntut ganti kerugian secara perdata kepada pelaku tindak pidana.

Pasal 74

Pasal 75

Page 37: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PENYELESAIAN SENGKETA

Penyelesaian Sengketa

Melalui Pengadilan

Penyelesaian Sengketa

di Luar Pengadilan

Mediasi Konsiliasi Negosiasi

Tahap pertama diupayakan berdasarkan prinsip

musyawarah untuk mufakat

Tidak dicapai mufakat

/kesepakatan

Ps. 67 ayat (1)

Ps. 67 ayat (2)

PENGENAAN SANKSI PENGENAAN SANKSI (UU No 26 Tahun 2007)…. (UU No 26 Tahun 2007)….

LanjutanLanjutan

Page 38: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Sanksi adalah hukuman atau mekanisme pemaksaan yang digunakan untuk memberikan dorongan agar patuh pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan bidang penataan ruang

PASAL 5 :Pengaturan penataan ruang meliputi :

(a) Pengaturan penataan ruang oleh pemerintah(b) Pengaturan penataan ruang oleh pemerintah daerah provinsi (c) Pengaturan penataan ruang oleh pemerintah daerah kabupaten/kota

PENGENAAN SANKSI PENGENAAN SANKSI

(sesuai RPP Penyelenggaraan Penataan (sesuai RPP Penyelenggaraan Penataan Ruang)Ruang)

Page 39: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

1)1) Pengaturan Penataan Ruang oleh Pengaturan Penataan Ruang oleh pemerintah daerah pemerintah daerah Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf huruf c meiputi penyusunan dan penetapan :c meiputi penyusunan dan penetapan :

a.a. Peraturan daerah Kabupaten/Kota tentang rencana Peraturan daerah Kabupaten/Kota tentang rencana tata tata ruang wilayah kabupaten/kota;ruang wilayah kabupaten/kota;

b.b. Peraturan daerah Kabupaten/Kota tentang rencana Peraturan daerah Kabupaten/Kota tentang rencana tata ruang kawasan strategis Kabupaten/Kota;tata ruang kawasan strategis Kabupaten/Kota;

c.c. Peraturan daerah Kabupaten/Kota tentang rencana Peraturan daerah Kabupaten/Kota tentang rencana detail tata ruang Kabupaten/Kota termasuk detail tata ruang Kabupaten/Kota termasuk peraturan zonasi; danperaturan zonasi; dan

d.d. Peraturan bupati/walikota tentang Peraturan bupati/walikota tentang perizinan, penetapan perizinan, penetapan bentuk dan besaran insentif dan disinsentif,bentuk dan besaran insentif dan disinsentif, serta serta sanksi administratifsanksi administratif

2)2) Bupati/Walikota dapat menetapkan peraturan Bupati/Walikota dapat menetapkan peraturan bupati/walikota selain sebagaimana dimaksud pada ayat bupati/walikota selain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d untuk melaksanakan peraturan daerah (1) huruf d untuk melaksanakan peraturan daerah kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf huruf a, huruf b, huruf c.a, huruf b, huruf c.

PENGENAAN SANKSI ……..(Sesuai RPP Penyelenggaraan Penataan Ruang)

Page 40: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

1) Pengenaan sanksi terhadap pelanggaran penataan ruang bertujuan utk mewujudkan tertib tata ruang dan tegaknya peraturan perundang-undangan bidang penataan ruang.

2) Pengenaan sanksi dapat berupa sanksi pidana, sanksi perdata, dan sanksi administratif.

3) Pengenaan sanksi pidana dan sanksi perdata dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

PENGENAAN SANKSI ………(Sesuai RPP Penyelenggaraan Penataan Ruang)

Page 41: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

1) Dalam rangka pengenaan sanksi pidana penataan ruang dibentuk Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang baik pada tingkat pusat maupun daerah yang bertugas melakukan penyidikan terhadap dugaan tindak pidana penataan ruang.

1) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembentukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Penataan Ruang dan Pedoman Pelaksanaan Tugas Penyidik Pegawai Negeri Sipil Penataan Ruang diatur dengan Peraturan Menteri.

Page 42: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL (PPNS)(UU NO 26 Th 2007)(UU NO 26 Th 2007)

Pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan instansi pemerintah yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang penataan ruang diberi wewenang khusus sebagai penyidik.

1. Melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporanatau keterangan yang berkenaan dengan tindakpidana dalam bidang penataan ruang

2. Melakukan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana dalam bidang penataan ruang

3 Meminta keterangan dan bahan bukti dari orang sehubungan dengan peristiwa tindak pidanadalam bidang penataan ruang

4. Pemeriksaan atas dokumen-dokumenyang berkenaan dengan tindak pidana dalam bidang penataan ruang

5. Melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yangdiduga terdapat bahan bukti dan dokumen lain serta melakukan penyitaan dan penyegelan terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana dalam bidang penataan ruang

6. Meminta bantuan tenaga ahli dalam rangkapelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana dalam bidang penataan ruang

WEWENANG

PPNS

PENGERTIAN

Page 43: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

PPELANGGARAN PENATAAN RUANG ELANGGARAN PENATAAN RUANG YANG DAPAT DIKENAI SANKSI ADMINISTRATIFYANG DAPAT DIKENAI SANKSI ADMINISTRATIF

SANKSI SANKSI ADMINISTRATIF ADMINISTRATIF

Memanfaatkan ruang dengan izin pemanfaatan ruang yang tidak sesuai peruntukannya.

Memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang sesuai peruntukannya

Memanfaatkan ruang tanpa izin pemanfaatan ruang di lokasi yang tidak sesuai peruntukannya

Tidak menindaklanjuti izin pemanfaatan ruang yang telah dikeluarkan

Memanfaatkan ruang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang.

Melanggar batas sempadan yang telah ditentukan

Melanggar ketentuan koefisien lantai bangunan yg telah ditentukan

Melanggar ketentuan koefisien dasar bangunan dan koefisien dasar hijau

Melakukan perubahan sebagian atau keseluruhan fungsi bangunan

Melakukan perubahan sebagian atau keseluruhan fungsi lahan

Tidak menyediakan fasilitas sosial atau fasilitas umum sesuai dengan persyaratan dalam izin pemanfaatan ruang

Menutup akses ke pesisir pantai, sungai, danau, situ, dan sumber daya alam serta prasarana publik

Menutup akses terhadap sumber air

Menutup akses terhadap taman dan ruang terbuka hijau

Menutup akses terhadap fasilitas pejalan kaki

Menutup akses terhadap lokasi dan jalur evakuasi bencana

Menutup akses terhadap jalan umum tanpa izin yang berwenang

Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan

rencana tata ruang

Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan izin pemanfaatan ruang yang

diberikan oleh pejabat berwenang

Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan

persyaratan izin yang diberikan oleh pejabat yang

berwenang

Menghalangi akses terhadap kawasan-kawasan yang

dinyatakan oleh peraturan perundang-undangan sebagai

milik umum

Page 44: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

KRITERIA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF

Sanksi terhadap pelanggaran penataan ruang dikenakan berdasarkan kriteria:

Besar atau kecilnya dampak yang ditimbulkan akibat pelanggaran penataan ruang;Nilai manfaat pemberian jenis sanksi yang diberikan untuk pelanggaran penataan ruang ; Kerugian publik yang ditimbulkan akibat pelanggaran penataan ruang.

Page 45: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

1. PeringatanTertulis

2. Penghentian Kegiatan

Sementara

3. Penghentian Sementara

Pelayanan Umum

4. Penutupan

Lokasi

6. PembatalanIzin

5. PencabutanIzin

7. Pembongkaran Bangunan

8. PemulihanFungsi Ruang

9. Denda

Administratif

SANKSI SANKSI ADMINISTRATIF ADMINISTRATIF

F

TATA CARA TATA CARA PENGENAANPENGENAAN

SANKSI SANKSI ADMINISTRATIFADMINISTRATIF

Page 46: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

TATA CARA TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIPENGENAAN SANKSI ADMINISTRATI F

Peringatan tertulis dilakukan melalui penerbitan surat peringatan tertulis dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang.

Surat peringatan tertulis, diberikan sebanyak-banyaknya 3 (tiga) kali.

Penerbitan surat perintah penghentian kegiatan sementara dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang.

Apabila pelanggar mengabaikan perintah penghentian kegiatan sementara, pejabat yang berwenang melakukan penertiban dengan menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi penghentian sementara secara paksa terhadap kegiatan pemanfaatan ruang.

Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi penghentian kegiatan pemanfaatan ruang dan akan segera dilakukan tindakan penertiban oleh aparat penertiban.

Berdasarkan surat keputusan pengenaan sanksi, pejabat yang berwenang melakukan penertiban dengan bantuan aparat penertiban melakukan penghentian kegiatan pemanfaatan ruang secara paksa.

Setelah kegiatan pemanfaatan ruang dihentikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban melakukan pengawasan agar kegiatan pemanfaatan ruang yang dihentikan tidak beroperasi kembali sampai dengan terpenuhinya kewajiban pelanggar untuk menyesuaikan pemanfaatan ruangnya dengan rencana tata ruang dan/atau ketentuan teknis pemanfaatan ruang yg berlaku.

SANKSI SANKSI ADMINISTRATIADMINISTRATIF F

1. PeringatanTertulis

Penerbitan surat pemberitahuan penghentian sementara pelayanan umum dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang.

Apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban dengan menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi penghentian sementara pelayanan umum kepada pelanggar dengan memuat rincian jenis-jenis pelayanan umum yang akan diputus.

Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi penghentian sementara pelayanan umum yang akan segera dilaksanakan, disertai rincian jenis-jenis pelayanan umum yang akan diputus.

Pejabat yang berwenang menyampaikan perintah kepada penyedia jasa pelayanan umum untuk menghentikan pelayanan kepada pelanggar, disertai penjelasan secukupnya.

Penyedia jasa pelayanan umum menghentikan pelayanan kepada pelanggar.

Pengawasan terhadap penerapan sanksi penghentian sementara pelayanan umum dilakukan untuk memastikan tidak terdapat pelayanan umum kepada pelanggar sampai dengan pelanggar memenuhi kewajibannya untuk menyesuaikan pemanfaatan ruangnya dengan rencana tata ruang dan ketentuan teknis pemanfaatan ruang yang berlaku.

2. Penghentian Kegiatan Sementara

3. Penghentian Sementara Pelayanan Umum

Page 47: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Penerbitan surat perintah penutupan lokasi dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang.

Apabila pelanggar mengabaikan surat perintah yang disampaikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi penutupan lokasi kepada pelanggar.

Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi penutupan lokasi yang akan segera dilaksanakan.

Berdasarkan surat keputusan pengenaan sanksi, pejabat yang berwenang melakukan penertiban dengan bantuan aparat penertiban melakukan penutupan lokasi secara paksa.

Pengawasan terhadap penerapan sanksi penutupan lokasi, untuk memastikan lokasi yang ditutup tidak dibuka kembali sampai dengan pelanggar memenuhi kewajibannya untuk menyesuaikan pemanfaatan ruangnya dengan rencana tata ruang dan ketentuan teknis pemanfaatan ruang yang berlaku.

SANKSI ADMINISTRATIF SANKSI ADMINISTRATIF

TATA CARA TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIFPENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF

4. Penutupan

Lokasi

Penerbitan surat pemberitahuan sekaligus pencabutan izin dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang.

Apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi pencabutan izin pemanfaatan ruang.

Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi pencabutan izin.

Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban mengajukan permohonan pencabutan izin kepada pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukan pencabutan izin.

Penerbitan keputusan pencabutan izin oleh pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukan pencabutan izin.

Pemberitahuan kepada pemanfaat ruang mengenai status izin yang telah dicabut sekaligus perintah untuk secara permanen menghentikan kegiatan pemanfaatan ruang yang telah dicabut izinnya.

Apabila pelanggar mengabaikan perintah untuk menghentikan kegiatan pemanfaatan yang telah dicabut izinnya, pejabat yang berwenang melakukan penertiban kegiatan tanpa izin sesuai peraturan perundang-undangan.

Penerbitan lembar evaluasi yang berisikan perbedaan antara pemanfaatan ruang menurut dokumen perizinan dengan arahan pola pemanfaatan ruang dalam rencana tata ruang yang berlaku.

Pemberitahuan kepada pihak yang memanfaatkan ruang perihal rencana pembatalan izin, agar yang bersangkutan dapat mengambil langkah-langkah diperlukan untuk mengantisipasi hal-hal yang diakibatkan oleh pembatalan izin.

Penerbitan keputusan pembatalan izin oleh pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang.

Pemberitahuan kepada pemegang izin tentang keputusan pembatalan izin.

Penerbitan keputusan pembatalan izin oleh pejabat yang memiliki kewenangan untuk melakukan pembatalan izin.

Pemberitahuan kepada pemanfaat ruang mengenai status izin yang telah dibatalkan.

5. PencabutanIzin

6. PembatalanIzin

lanjutan …lanjutan …

Page 48: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Denda administratif dapat dikenakan secara tersendiri atau bersama-sama dengan pengenaan sanksi administratif

Penerbitan surat pemberitahuan perintah pembongkaran bangunan dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang

Apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi pembongkaran bangunan.

Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi pembongkaran bangunan yang akan segera dilaksanakan.

Berdasarkan surat keputusan pengenaan sanksi, pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban dengan bantuan aparat penertiban melakukan pembongkaran bangunan secara paksa.

Penetapan ketentuan pemulihan fungsi ruang yang berisi bagian-bagian yang harus dipulihkan fungsinya berikut cara pemulihannya.

Penerbitan surat pemberitahuan perintah pemulihan fungsi ruang dari pejabat yang berwenang melakukan penertiban pelanggaran pemanfaatan ruang.

Apabila pelanggar mengabaikan surat pemberitahuan yang disampaikan, pejabat yang berwenang melakukan penertiban menerbitkan surat keputusan pengenaan sanksi pemulihan fungsi ruang.

Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban memberitahukan kepada pelanggar mengenai pengenaan sanksi pemulihan fungsi ruang yang harus dilaksanakan pelanggar dalam jangka waktu pelaksanaannya.

Pejabat yang berwenang melakukan tindakan penertiban melakukan pengawasan pelaksanaan kegiatan pemulihan fungsi ruang.

Apabila sampai jangka waktu yang ditentukan pelanggar belum melaksanakan pemulihan fungsi ruang, pejabat yang bertanggung jawab melakukan tindakan penertiban dapat melakukan tindakan paksa untuk melakukan pemulihan fungsi ruang.

Apabila pelanggar pada saat itu dinilai tidak mampu membiayai kegiatan pemulihan fungsi ruang, pemerintah dapat mengajukan penetapanpengadilan agar pemulihan dilakukan oleh pemerintah atas beban pelanggar di kemudian hari

SANKSI SANKSI ADMINISTRATADMINISTRATIF IF

7. Pembongkaran Bangunan

8. PemulihanFungsi Ruang

9. Denda

Administratif

TATA CARA TATA CARA PENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIFPENGENAAN SANKSI ADMINISTRATIF lan jutan …

lanjutan …

Page 49: Regulasi Pengendalian Pemanfaatan Ruang

terimaterima kasihkasih