Regulasi Pencemaran Air

4
2.1 Mutu dan Kelas Air (PP No. 8 Tahun 2001 dan PP No.2 Tahun 1990) a. Definisi (PP No. 8 Tahun 2001 Pasal 1) Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metoda tertentu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelas air adalah peringkat kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukan tertentu. b. Klasifikasi Mutu dan Kelas Air (PP No. 8 Tahun 2001 Pasal 8) 1. Kelas Satu Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air minum, dan atau peruntukan lain yang memper-syaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut; 2. Kelas Dua Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. 3. Kelas Tiga Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. 4. Kelas empat Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut. c. Penggolongan Air (PP No.2 Tahun 1990 Pasal 7) Penggolongan air menurut peruntukkannya ditetapkan sebagai berikut : 1. Golongan A Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. 2. Golongan B

description

regulasi

Transcript of Regulasi Pencemaran Air

  • 2.1 Mutu dan Kelas Air (PP No. 8 Tahun 2001 dan PP No.2 Tahun 1990)

    a. Definisi (PP No. 8 Tahun 2001 Pasal 1)

    Mutu air adalah kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji

    berdasarkan parameter-parameter tertentu dan metoda tertentu berdasarkan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku. Kelas air adalah peringkat

    kualitas air yang dinilai masih layak untuk dimanfaatkan bagi peruntukan

    tertentu.

    b. Klasifikasi Mutu dan Kelas Air (PP No. 8 Tahun 2001 Pasal 8)

    1. Kelas Satu

    Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk air baku air

    minum, dan atau peruntukan lain yang memper-syaratkan mutu air

    yang sama dengan kegunaan tersebut;

    2. Kelas Dua

    Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk prasarana/sarana

    rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk

    mengairi pertanaman, dan atau peruntukan lain yang

    mempersyaratkan mutu air yang sama dengan kegunaan tersebut.

    3. Kelas Tiga

    Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk pembudidayaan

    ikan air tawar, peternakan, air untuk mengairi pertanaman, dan atau

    peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama dengan

    kegunaan tersebut.

    4. Kelas empat

    Air yang peruntukannya dapat digunakan untuk mengairi

    pertanaman dan atau peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu

    air yang sama dengan kegunaan tersebut.

    c. Penggolongan Air (PP No.2 Tahun 1990 Pasal 7)

    Penggolongan air menurut peruntukkannya ditetapkan sebagai berikut :

    1. Golongan A

    Air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung

    tanpa pengolahan terlebih dahulu.

    2. Golongan B

  • Air yang dapat dighunakan sebagai air baku air minum.

    3. Golongan C

    Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan

    peternakan.

    4. Golongan D

    Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, dan dapat

    dimanfaatkan untuk usaha perkotaan, industri, pembangkit listrik

    tenaga air.

    No Parameter

    Klasifikasi Kualitas (mutu) Air (*)

    Keterangan Tercemar

    Ringan

    (Kelas 1)

    Tercemar

    Sedang

    (Kelas 2)

    Tercemar

    Berat

    (Kelas 3)

    Tercemar

    Sangat Berat

    (Kelas 4)

    1 BOD/KOB (mg/l) < 1,0 1,0-3,0 3,0-6,0 > 6,0 (*) Dijabarkan dari

    baku mutu Air Gol-

    A, B, C dan D

    (PP.20/90)

    2 COD/KOK (mg/l) < 5,0 5,0-10,0 10,0-15,0 >15,0

    3 DO/OT (mg/l) > 6,0 5,0-6,0 3,0-5,0

  • b. melakukan inventarisasi dan identifikasi sumber pencemar;

    c. menetapkan persyaratan air limbah untuk aplikasi pada tanah;

    d. menetapkan persyaratan pembuangan air limbah ke air atau sumber air;

    e. memantau kualitas air pada sumber air; dan

    f. memantau faktor lain yang menyebabkan perubahan mutu air.

    2.3 Landasan Hukum Mengenai Kualitas Air dan Air Tercemar

    2.3.1 Undang-Undang No.7 Tahun 2004 Pasal 23 Mengenai Sumber Daya

    Air

    (UU no 7 tahun 2004 Pasal 23)

    i. Pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air ditujukan

    untuk mempertahankan dan memulihkan kualitas air yang masuk dan

    yang ada pada sumber-sumber air.

    ii. Pengelolaan kualitas air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dilakukan dengan cara memperbaiki kualitas air pada sumber air dan

    prasarana sumber daya air.

    iii. Pengendalian pencemaran air sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    dilakukan dengan cara mencegah masuknya pencemaran air pada

    sumber air dan prasarana sumber daya air.

    iv. Ketentuan mengenai pengelolaan kualitas air dan pengendalian

    pencemaran air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut

    dengan peraturan pemerintah.

    2.3.2 Undang-Undang No.23 Tahun 1997 Mengenai Pengelolaan

    Lingkungan Hidup

    Menurut UU Republik Indonesia No 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan

    Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan hidup yaitu;

    masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan atau komponen lain

    ke dalam lingkungan hidup, oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun

    sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat

    berfungsi sesuai dengan peruntukkannya. Demikian pula dengan lingkungan air

    yang dapat pula tercemar karena masuknya atau dimasukannya mahluk hidup atau

  • zat yang membahayakan bagi kesehatan. Air dikatakan tercemar apabila

    kualitasnya turun sampai ke tingkat yang membahayakan sehingga air tidak bisa

    digunakan sesuai peruntukannya.