refraksi.doc

10
Anisekonia adalah kondisi binokular yang mana ukuran dari gambaran yang dilihat kedua mata tidak sama. Anisekonia secara umum berhubungan dengan anisometropia, secara normal anisekonia terdapat bersamaan dengan konvergensi asimetris, khususnya jika targen terfiksasi secara relatif dekat. Hal ini terjadi karena jarak antara kedua mata ke target tidak sama. Penyebab Optikal Anisekonia seringkali berhubungan dengan anisometropia. Anisekonia ini dibagi menjadi isometropik aniseikonia yang dikarenakan karena salah saru mata lebih besar daripada yang lainnya, tanpa adanya kelainan refraktif dan tanpa adanya kompensasi redistribusi dari elemen saraf. Tetapi kebanyakan kasus anisekonia disebabkan karena komponen optisnya, panjang aksial dari kedua mata, dan perbedaan distribusi dari persarafan, atau kombinasi keduanya. Pada aniseikonia aksial, gambaran yang didapat pada mata yang lebih panjang lebih besar, karena retinanya lebh jauh kdari komponen optis. Anisometropia refraktif terdapat perbedaan refraktif interokular yang disebabkan lebih karena perbedaan komponen optis dari mata daripada perbedaan panjang aksial. Spacing dari elemen retina

description

-

Transcript of refraksi.doc

Page 1: refraksi.doc

Anisekonia adalah kondisi binokular yang mana ukuran dari gambaran yang dilihat kedua

mata tidak sama. Anisekonia secara umum berhubungan dengan anisometropia, secara

normal anisekonia terdapat bersamaan dengan konvergensi asimetris, khususnya jika

targen terfiksasi secara relatif dekat. Hal ini terjadi karena jarak antara kedua mata ke

target tidak sama.

Penyebab

Optikal

Anisekonia seringkali berhubungan dengan anisometropia. Anisekonia ini dibagi menjadi

isometropik aniseikonia yang dikarenakan karena salah saru mata lebih besar daripada

yang lainnya, tanpa adanya kelainan refraktif dan tanpa adanya kompensasi redistribusi

dari elemen saraf. Tetapi kebanyakan kasus anisekonia disebabkan karena komponen

optisnya, panjang aksial dari kedua mata, dan perbedaan distribusi dari persarafan, atau

kombinasi keduanya. Pada aniseikonia aksial, gambaran yang didapat pada mata yang

lebih panjang lebih besar, karena retinanya lebh jauh kdari komponen optis.

Anisometropia refraktif terdapat perbedaan refraktif interokular yang disebabkan lebih

karena perbedaan komponen optis dari mata daripada perbedaan panjang aksial.

Spacing dari elemen retina

Elemen retina dapat menerima gambaran optis dan membawa ukuran gambaran karena

adanya pemetaan pada retinotopik pada lapang pandang. Kepadatan dan distribusi dari

reseptor retina dapat mempengaruhi persepsi akan ukuran gambar. Jika kepadatan dan

distribusi elemen retida berbeda diantara ke dua mata, maka persepsi ukuran gambar

yang diterima juga akan berbeda.

Distribusi dari serabut saraf Kortikal

Ukuran gambar dapat dipengaruhi lebih jauh lagi oleh sistem visual setelah retina.

Anisometropia

Page 2: refraksi.doc

Anisometropia adalah suatu kondisi dimana kedua mata memiliki kekuatan refraktif yang

sangat berbeda yaitu lebih atau sama dengan 1D. Anisometrop diklasifikasikan sebagai

astigmatis campuran, hipermetropik campuran, miopi campuran, campuran atau

antimetropic, astigmatisma simpel, hipermetropi simpel, miopi simpel, dan vertikal.

Etiologi

Meskipun perkembangan dari anisometropia seringkali genetis, tetapi mekanismenya

belum diketahui. Anomali binokular seringkali berhubungan dengan anisometropia.

Anisometrop seringkali terjadi mengikuti kerjadian strabismus.

Patologi okular uinilateral juga menujukkan berhubungan dengan anisometropia. Patologi

retina juga berhubungan dengan anisometropia. Hasil penelitian miller meeks dkk

memperlihatkan hubungan antara miopia unilateral dan riwayat dari pendarahan vitreal

dan precitral yang ditemukan pada polar posterior terutama pada anak-anak usia 1 tahun

ditemukan anisometropia, tetapi tidak ditemukan pada pendarahan vitreus anak yang

berusai 2,5 tahun. Derajat dari anisometropia berhugungan dengan lamanya pendarahan.

Terutama, derajat rata-rata anisometropia lebih dari durasi 6 bulan adalah -7,46 D,

dimana derajat anisometrop rata-rata pada anak-anak dengan pendarahan kurang dari 6

bulan hanya -1,96 D.

Pendarahan bitreos ini menyebabkan deregulasi dari pertumbuhan okular, menurut

Strasma dkk melaporkan kasus mielinisasis erabut saraf unilateral yang berhubungan

dengan anisometrop karena miopia yang berat pada mata tersebut.

Anisometrop pada bayi-bayi preterm diperkirakan berhubungan dengan patologi retinal.

Anisometrop ini juga didapat pasca operasi.

Koreksi Kesalahan Refraksi

A. Lensa Kacamata

Kacamata masih merupakan metode paling aman untuk memperbaiki refraksi. Untuk

mengurangi aberasi nontromatik, lensa dibuat dalam bentuk meniskus dan

dimiringkan ke depan

Page 3: refraksi.doc

B. Lensa Kontak

Lensa kontak pertama adalah lensa sklera kaca berisi cairan. Lensa ini sulit dipakai

jangka panjang dan menyebabkan edema kornea dan rasa tidak nyaman pada mata.

Lensa kornea keras terbuat dari polimetilmetakrilat, merupakan lensa kontak pertama

yang berhasil dan memperoleh penerimaan yang luas. Pengembangan selanjutnya

adalah lensa kaku permeabel udara, terbuat dari asetat butirat selulosa, silikon, dan

berbagai polimer plastik dan silikon, lensa kontak lunak, yang terbuat dari plastik

hidrogel, menghasilkan kenyamanan tetapi risiko penyulit lebih besar.

Lensa keras dan permeabel udara menkoreksi kesalahan refraksi dengan mengubah

kelengkungan permukaan anterior mata. Daya refraksi total terdiri dari daya yang

ditimbulkan oleh kelengkungan belakang lensa, kelengkungan dasar, bersama dengan

daya lensa sebenarnya yang disebabkan oleh perbedaan anatara kelengkungan di

depan dan belakang. Hanya yang kedua yang bergantung pada indeks refraksi bahan

lensa kontak. Lensa keras dan permeabel udara mengatasi astigmatisme kornea

dengan modifikasi permukaan anterior mata menjadi bentuk yang benar-benar sferis.

Lensa kontak lunak, terutama bentuk yang lebih lentur, mengadopsi bentuk kornea

pasien. Denan demikian, daya refraksinya terdapat hanya pada perbedaan antara

kelengkungan depan dan belakang, dan lensa ini jhanya sedikit mengkoreksi

astigmatisme kornea kecuali bilsa disertakan koreksi silindris.

Kelengkungan dasar lensa kontak dipilih sesuai dengan kelengkungan kornea, seperti

ditenytukan oleh keratometri atau berasarkan coba-coba. Kelengkungan depan

kemudian dihitung dari hasil overrefraction dengan lensa kontak percobaan, atau dari

refraksi kacamata pasien sesuai koreksi untuk bidang kornea. Lensa kontak keras

secara spesifik diindikasikan untuk koreksi astigmatisme iregular, seperti pada

keratokonus. Lensa kontak lunak digunakan untuk mengobati gangguan permukaan

kornea, tetapi untuk mengontrol gejala dan bukan untuk alasan refraksi. Semua

bentuk lensa kontak digunkan untuk melakukan koreksi refraktif afakia, terutama

untuk mengatasi aniseikonia afakia monokular, dan koreksi miopia tinggi, dan lensa

ini menghasilkan kualitas bayangan yang lebih baik daripada kacamata. Tetapi

sebagian besar penggunaan lensa kontak adalah untuk koreksi kosmetik kesalahan

refraktif afakia, terutama untuk menatasi aniseikonia afakia monokular, dan koreksi

Page 4: refraksi.doc

miopia tinggi, dan lensa ini menhasilkan kualitas bayangan yang lebih baik daripada

kacamata. Tetapi sebagian besar penggunaan lensa kontak adalah untuk koreksi

kosmetik kesalahan refraksi ringan. Hal ini menimbulakn dampak penting pada risiko

yang dapat diterima dalam penggunaan lensa kontak.

Bedah Keratorefraktif :

Bedah keratorefraktif mencakup serangkaian metode untuk mengubah kelengkungan

permukaan anterior mata. Efek refraktif yang diinginkan secara umum diperoleh dari

hasil-hasil empiris tindakan serupa pada pasien lain dan tidak didasarkan pada

perhidtungan optis matematis.

Lensa intraokular

Penanaman lensa intraolular telah menjadi metode pilihan kpreksi kesalahan pada

afakia. Telah diciptakan sejumlah rencangan dan yang tersering digunakan adalah

sebauh optik yang terbuat dari polimetilmetakrilat dan lengkungan (haptik) yang

terbuat dari bahan yang sama atau polipropilen. Sekarang diciptakan lensa-lensa yang

dapat ditekuk dan terbuat dari plastik hidrogel untuk mengurangi ukuran luka yang

diperlukan untuk mengeluarkan katarak. Posisi paling aman bagi lensa intraokular

tampaknya adalah dalam kantung kapsul setelah pembedahan ekstrakapsular.

Metode paling populer untuk menentukan daya lensa intraokular yang diperlukan

adalah metode regresi empiris yaitu menganalisis pengalaman penggunaan salah satu

tipe lensa pada banyak pasien.

Ekstraksi Lensa Jernih untuk Miopia

Ekstraksi lensa non katarak telah dianjurkan untuk koreksi refraktif miopia. Agar

tindakan ini memberi hasil, maka mata harus sangat miopik karena pembedahan dapat

menimbulkan efek samping yang jarang dapat dibenarkan.

Metode Refraksi

Page 5: refraksi.doc

Penentuan koreksi refraktif seorang pasien dapat diperoleh dnena cara objektif

atau subjektif dan paling baik apabila dicapai melalui kombinasi kedua metode

tersebut.

Refraksi objektif

Refraksi objektif dilakukan dengan retinoskopi. Seberkas cahaya, yang dikenal

sebagai intercept, diproyeksikan ke mata pasien untuk menghasilkan pantulan

berbentuk sama, refleks retinoskopik, dipupil. Kesejajaran antara intercept dan refleks

retinoskopik menandakan adanya hanya kesalahan sferis atau kesalahan silindris

tambahan dnegan intercept bersesuaian denan slah satu meridian utama. Rotasi berkas

yang diproyeksikan akan menentukan yang mana yang berlaku dan letak meridian

utma lainnya pada kasus kesalahan silindris.

Intercept kemudian disapukan melintasi pupil pasien dan efek pada refleks

retinoskopik dicatat. Apabila efek tersebut bergereak dalam arah yang sama (bersama

gerakan), maka ditempatkan lensa plus di depan mata pasien, dan apabila efek

tersebut bergerak dalam arah yang berlawanan (melawan gerakan), maka

ditambahkan lensa minus sampai refleks pupil mengisi seluruh apertura pupil dan

tidak lagi terdeteksi adanya gerakan (titik netralisasi). Apabila titik netralisasi telah

tercapai, maka kesalahan refraktif pasien telah dikoreksi dengan suatu koreksi

tambahan yang berkaitan dengan jarak antara pasien dan pemeriksa (jarak kerja).

Daya sferis yang setara dengan kebalikan dari jarak kerja dikurangi untuk

mengkompensasi koreksi tambahan ini dan memperoleh koreksi refraktif pasien.

Tersedia refreaktor otomatis yang dapat dengan cepat menentukan refraksi objektif,

tetapi alat ini kurang bermanfaat pada anak atau orang dewasa dengan penyakit

segmen anterior yang cukup berat.

Refraksi Subjektif

Pada pasien kooperatif, refraksi subjektif memberikan hasil yang lebih akurat

daripada refraksi objektif. Cara ini bergantung pada respons pasien terhadap

eprubahan kekuatan dan orientasi lensa, menggunakan refraksi obejaktif atau kosreksi

refraktif yang sedang digunakan pasien sebagai titik awal.

Page 6: refraksi.doc

Koreksi sferis diperiksa melalui perubahan-perubahan kecil, mula-mula dengan

meningkatkan kekuatan plus untuk mengatasi setiap usaha akomodasi sampai

diperoleh bayangan yang jelas. Uji duokrom dnegan huruf hitam di atas latar merah

dan hijau menggunakan aberasi kromatik normal mata untuk memperhalus koreksi

sferis. Apabaila huruf hitam pada dua paru tabel tampak sama jelas, maka titik akhir

telah divapai

Silinder silang terdidi dari dua lensa plano silindeis dengan keuatan serupa tetapi

berbeda tanda yang saling bertumpang tinduh sehingga sumbu refraksi mereka

terletak tegak lurus satu sama lain. Ini ekivalen dengan lensa sferosilindris dengan

keuatan silinder dua kali kekuatan sfaris dan mimiliki tanda berbeda. Silinder silang

memungkinkan perubahan kecil secara cepat dalam sumbu dan kekuatan koreksi

silindris

Refraksi Sikloplegik

Dalam penentuan koreksi refraktif heiperopik penuh, baik dalam penatalaksanaan

esotropia anak atau penilaian kelalahan mata pada hiperopia dewasa, akomodasi perlu

diatasi. Pada dewasa, hal ini dicapai dengan teknik kbut yang menggunkan lensa plus

untuk mengatasi usaha akomodasi. Apabila tidak dan selalu pada anak-akomodasi

harus dilemaskan dengan pemberian obat sikloplegik. Siklopentolat 1%, 1 tetas

diberikan dua kali 30 menit sebalum refraksi, mungkin cukup, tatapi pada anak

dengan iris hitam dan pada penilaian awal esotropia akomodatif mungkin diperlukan

salep atropin 0,5% atau 1% diberikan dua kali sehari selama 3 hari. Orang tua harus

diberitahu gejala taoksisitas atropin (demam, wajah merah, dan peningkatan denyut

nadi) dan perlunya penghntian segera pengobatan, pendinginan dengan mandi, dan

pada kasus yang parah membawa anak segera berobat.