REFORMASI

36
Kelompok 5 Siti Auwalul. H (1112000452) Dian Oktaviani (1112000432) Sri nurhayati (1112000459) REFORMASI

description

Power Point Reformasi

Transcript of REFORMASI

Page 1: REFORMASI

Kelompok 5Siti Auwalul. H (1112000452)Dian Oktaviani (1112000432)Sri nurhayati (1112000459)

REFORMASI

Page 2: REFORMASI

Pengertian ReformasiMakna Reformasi secara etimologis berasal dari kata

reformation dari akar kata reform, sedangkan secara harfiah reformasi mempunyai pengertian suatu gerakan yang memformat

ulang, menata ulang, menata kembali hal-hal yang menyimpang, untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula sesuai

dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat. Reformasi juga diartikan pembaharuan dari paradigma, pola lama ke paradigma, pola baru untuk menuju ke kondisi yang lebih baik sesuai dengan

harapan.

Page 3: REFORMASI

Suatu gerakan reformasi memiliki kondisi syarat-syarat Sebagai berikut :◦ Suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya suatu

penyimpangan penyimpangan. Masa pemerintahan Orba (orde Baru) banyak terjadi suatu penyimpangan misalnya asas kekeluargaan menjadi “nepotisme”, kolusi dan korupsi yang tidak sesuai dengan makna dan semangat UUD 1945.

◦ Suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasar pada suatu kerangka structural tertentu, dalam hal ini Pancasila sebagai ideologi bangsa dan Negara Indonesia. Jadi reformasi pada prinsipnya suatu gerakan untuk mengembalikan kepada dasar nilai-nilai sebagaimana yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.

Syarat-syarat kondisi terjadinya gerakan Reformasi

Page 4: REFORMASI

Gerakan reformasi akan mengembalikan pada dasar serta sistem Negara demokrasi,

bahwa kedaulatan adalah di tangan rakyat, sebagaimana terkandung dalam pasal 1 ayat

(2).

Reformasi dilakukan kearah suatu perubahan kearah kondisi serta keadaan yang lebih

baik, perubahan yang dilakukan dalam reformasi harus mengarah pada suatu kondisi

kehidupan rakyat yang lebih baik dalam segala aspek, antara lain bidang politik, ekonomi,

sosial, budaya, serta kehidupan keagamaan.

Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etik sebagai manusia yang

Berketuhanan Yang Maha Esa, serta terjaminnya persatuan dan kesatuan bangsa

Syarat-syarat kondisi terjadinya gerakan Reformasi (Lanjutan)

Page 5: REFORMASI

Perjalanan panjang sejarah Orde Baru di Indonesia dapat melaksanakan pembangunan sehingga mendapat

kepercayaan dalam dan luar negeri.

Pada dawarsa 60-an rakyat sangat menderita pelan-pelan keberhasilan pembangunan melalui tahapan

dalam pembangunan lima tahun (Pelita) sedikit demi sedikit kemiskinan rakyat dapat dientaskan. Sebagai

tanda terima kasih kepada pemerintah Orde Baru yang berhasil membangun negara, Presiden Soeharto

diangkat menjadi "Bapak Pembangunan ".

Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia dilanda krisis ekonomi, harga-harga mulai membumbung tinggi

sehingga daya beli rakyat sangat lemah, seakan menjerit lebih-lehih banyak perusahaan yang terpaksa

melakukan "PHK" karyawannya. Diperburuk lagi dengan kurs rupiah terhadap dolar sangat rendah.

Pada tanggal 20 Mei 1998 Presiden Soeharto berupaya untuk memperbaiki program Kabinet Pembangunan

VII dengan menggantikan dengan nama Kabinet Reformasi, namun tidak mendapat tanggapan rakyat.Pada

hari berikutnya tanggal 21 Mei 1998 dengan berdasarkan Pasal 8 UUD 1945, Presiden Soeharto terpaksa

menyerahkan kepemimpinan kepada Wakil Presiden Prof. DR. B.J. Habibie.

Faktor Penyebab Munculnya Reformasi

Page 6: REFORMASI

Alasan Dimulainya Reformasi

1. Krisis Ekonomi2. Krisis Politik3. Krisis Hukum.4. Krisis Kepercayaan

Page 7: REFORMASI

Diawali krisis moneter yang melanda Asia Tenggara

sejak bulan Juli 1997 berimbas pada Indonesia, Krisis ditandai

dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar

Amerika Serikat. . Krisis moneter ini akhimya berdampak pada

krisis ekonomi sehingga menghancurkan sistem fundamental

perekonomian Indonesia.

1. Krisis Ekonomi

Page 8: REFORMASI

Krisis politik pada akhir orde baru ditandai dengan kemenangan mutlak Golkar dalam Pemilihan Umum 1997 yang dinilai penuh kecurangan, Golkar satu-satunya kontestan pemilu yang didukung finansial maupun secara politik oleh pemerintah memenangkan pemilu dengan meraih suara mayoritas.

2. Krisis Politik

Page 9: REFORMASI

Orde Baru banyak terjadi ketidak adilan dibidang hukum, dalam kekuasaan kehakiman berdasar Pasal 24 UUD 1945 seharusnya memiliki kekuasaan yang merdeka terlepas dari kekuasaan eksekutif, tapi Kenyataannya mereka dibawah eksekutif.

3. Krisis Hukum

Page 10: REFORMASI

Pemerintahan Orde Baru yang diliputi KKN secara

terselubung maupun terang-terangan pada bidang

parlemen, kehakiman, dunia usaha, perbankan,

peradilan, pemerintahan sudah berlangsung lama

sehingga disana-sini muncul ketidakadilan, kesenjangan

sosial, rusaknya system politik, hukum, dan ekonomi

mengakibatkan timbul ketidak percayaan rakyat terhadap

pemerintahan dan pihak luar negeri terhadap Indonesia

4. Krisis Kepercayaan

Page 11: REFORMASI

KRONOLOGIS SINGKAT DALAM PERJUANGAN MENEGAKKAN ERA REFORMASI 1998

Page 12: REFORMASI

5 Maret 1998

Dua puluh mahasiswa Universitas Indonesia mendatangi Gedung

DPR/MPR untuk menyatakan penolakan terhadap pidato

pertanggungjawaban presiden yang disampaikan pada Sidang

Umum MPR dan menyerahkan agenda reformasi

nasional. Mereka diterima Fraksi ABRI

11 Maret 1998

Soeharto dan BJ Habibie disumpah menjadi Presiden dan Wakil

Presiden

14 Maret 1998

Soeharto mengumumkan kabinet baru yang dinamai Kabinet

Pembangunan VII.

Part-1

Page 13: REFORMASI

15 April 1998Soeharto meminta mahasiswa mengakhiri protes dan kembali kekampus karena sepanjang bulan ini mahasiswa dari berbagaiperguruan tinggi swasta dan negeri melakukan unjukrasamenuntut dilakukannya reformasi politik.18 April 1998Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jenderal Purn.Wiranto dan 14 menteri Kabinet Pembangunan VII mengadakandialog dengan mahasiswa di Pekan Raya Jakarta namun cukupbanyak perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yangmenolak dialog tersebut.1 Mei 1998Soeharto melalui Menteri Dalam Negeri Hartono dan MenteriPenerangan Alwi Dachlan  mengatakan bahwa reformasi baru bisadimulai tahun 2003

Part-2

Page 14: REFORMASI

2 Mei 1998Pernyataan itu diralat dan kemudian dinyatakan bahwa Soehartomengatakan reformasi bisa dilakukan sejak sekarang (tahun 1998)4 Mei 1998Mahasiswa di Medan, Bandung dan Yogyakarta menyambutkenaikan harga bahan bakar minyak ( 2 Mei 1998 ) dengandemonstrasi besar- besaran. Demonstrasi itu berubah menjadikerusuhan saat para demonstran terlibat bentrok dengan petugaskeamanan. Di Universitas Pasundan Bandung, misalnya, 16mahasiswa luka akibat bentrokan tersebut.5 Mei 1998Demonstrasi mahasiswa besar – besaran terjadi di Medan yangberujung pada kerusuhan.

Part-3

Page 15: REFORMASI

9 Mei 1998

Soeharto berangkat ke Kairo, Mesir untuk menghadiri pertemuan KTT

G15. Ini merupakan lawatan terakhirnya keluar negeri sebagai PresidenRI.

12 Mei 1998

Aparat keamanan menembak empat mahasiswa Trisakti yang

berdemonstrasi secara damai. Keempat mahasiswa tersebut ditembak

saat berada di halaman kampus.

13 Mei 1998

Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Jakarta, Bogor, Tangerang,

dan Bekasi datang ke Kampus Trisakti untuk menyatakan duka cita.

Kegiatan itu diwarnai kerusuhan.

Part-4

Page 16: REFORMASI

14 Mei 1998

Soeharto seperti dikutip koran, mengatakan bersedia mengundurkan

diri jika rakyat menginginkan. Ia mengatakan itu di depan masyarakat

Indonesia di Kairo. Sementara itu kerusuhan dan penjarahan terjadi di

beberapa pusat perbelanjaan di Jabotabek seperti Supermarket Hero,

Super Indo, Makro, Goro, Ramayana dan Borobudur.

15 Mei 1998

Soeharto tiba di Indonesia setelah memperpendek kunjungannya di

Kairo. Ia membantah telah mengatakan bersedia mengundurkan diri.

Suasana Jakarta masih mencekam. Toko – toko banyak di tutup.

Sebagian warga pun masih takut keluar rumah.

Part-5

Page 17: REFORMASI

16 Mei 1998

Warga asing berbondong – bondong kembali ke negeri mereka. Suasana di Jabotabek masih

mencekam.

19 Mei 1998

Soeharto memanggil sembilan tokoh Islam seperti Nurcholis Madjid, Abdurachman Wahid,

Malik Fajar, dan KH Ali Yafie. Dalam pertemuan yang berlangsung selama hampir 2,5 jam

(molor dari rencana semula yang hanya 30 menit) itu para tokoh membeberkan situasi

terakhir, dimana eleman masyarakat dan mahasiswa tetap menginginkan Soeharto mundur.

Permintaan tersebut ditolak Soeharto. Ia lalu mengajukan pembentukan Komite Reformasi.

Pada saat itu Soeharto menegaskan bahwa ia tak mau dipilih lagi menjadi presiden. Namun

hal itu tidak mampu meredam aksi massa, mahasiswa yang datang ke Gedung MPR untuk

berunjukrasa semakin banyak. Sementara itu Amien Rais mengajak massa mendatangi

Lapangan Monumen Nasional untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

Part-6

Page 18: REFORMASI

20 Mei 1998

Jalur jalan menuju Lapangan Monumen Nasional diblokade petugas dengan

pagar kawat berduri untuk mencegah massa masuk ke komplek Monumen

Nasional namun pengerahan massa tak jadi dilakukan. Pada dinihari Amien

Rais meminta massa tak datang ke Lapangan Monumen Nasional karena ia

khawatir kegiatan itu akan menelan korban jiwa. Sementara ribuan

mahasiswa tetap bertahan dan semakin banyak berdatangan ke gedung

MPR / DPR. Mereka terus mendesak agar Soeharto mundur.

21 Mei 1998

Di Istana Merdeka, Kamis, pukul 09.05 Soeharto mengumumkan mundur

dari kursi Presiden dan BJ. Habibie disumpah menjadi Presiden RI ketiga.

Part-7

Page 19: REFORMASI

Tugas B.J. Habibie adalah mengatasi krisis

ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997,

menciptakan pemerintahan yang bersih, berwibawa bebas dari

praktek korupsi, kolusi dan nepotisme. Hal ini dilakukan oleh

presiden untuk menjawab tantangan era reformasi.

a. Dasar Hukum Habibie Menjadi Presiden.

b. Naiknya Habibie menggantikan Soeharto menjadi polemik

dikalangan ahli hukum, ada yang mengatakan hal itu

konstitusional dan inskonstitusional

Masa Pemerintahan Presiden Habibie

(1998-1999)

Page 20: REFORMASI

1. Pembentukan Kabinet.

Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan pada tanggal 22 Mei 1998 yang meliputi perwakilan

militer (TNI-PoIri), PPP, Golkar, dan PDI.

2. Upaya Perbaikan Ekonomi.

Dengan mewarisi kondisi ekonomi yang parah "Krisis Ekonomi" Presiden B.J. Habibie berusaha

melakukan langkah-langkah perbaikan, antara lain :

a) Merekapitalisasi perbankan.

b) Merekonstruksi perekonomian nasional.

c) Melikuidasi beberapa bank bermasalah.

d) Menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga dibawahRp. 10.000,00

e) Mengimplementasikan refbrmasi ekonomi yang disyaratkan IMF.

Langkah-langkah Pemerintahan Habibie

Page 21: REFORMASI

3. Reformasi di Bidang Politik.

Presiden mengupayakan politik Indonesia dalam kondisi yang transparan dan merencakan

pemilu yang luber dan jurdil, sehingga dapat dibentuk lembaga tinggi negara yang betul-

betui representative

4. Kebebasan Menyampaikan Pendapat.

Kebebasan ini pada masa sebelumnya dibatasi, sekarang masa Habibie dibuka selebar-

lebarnya baik menyampaikan pendapat dalam bentuk rapat umum dan unjuk rasa.

5. Masalah Dwi Fungsi ABRI

Gugatan terhadap peran dwifungsi ABRI maka petinggi militer bergegas-gegas melakukan

reorientasi dan reposisi peran sosial politiknya selama ini. Dengan melakukan reformasi

diri melalui rumusan paradigma baru yaitu menarik diri dari berbagai kegiatan politik.

Langkah-langkah Pemerintahan Habibie (Lanjutan)

Page 22: REFORMASI

6. Reformasi di Bidang Hukum

Pada masa pemerintahan Orde Baru telah didengungkan pembaharuan bidang hukum namun

dalam realisasinya produk hukum tetap tidak melepaskan karakter elitnya

7. Sidang Istimewa MPR

Salah satu jalan untuk membuka kesempatan menyampaikan aspirasi rakyat ditengah-tengah

tuntutan reformasi total pemerintah melakasanakan Sidang Istimewa MPR pada tanggal 10-

13 Nopember 1998, diharapkan benar-benar menyuarakan aspirasi masyarakat dengan

perdebaaatan yang lebih segar, dan terbuka.

Pada saat sidang berlangsung temyata diluar gedung DPR/MPR Senayan suasana kian memanas

oleh demonstrasi mahasiswa dan massa sehingga anggota MPR yang bersidang mendapat

tekanan untuk bekerja lebih keras, serius, cepat sesuai tuntutan reformasi.

Langkah-langkah Pemerintahan Habibie (Lanjutan)

Page 23: REFORMASI

8. Pemilihan Umum 1999

Faktor politik yang penting untuk memulihkan krisis multidimensi di Indonesia yaitu

dilaksanakan suatu pemilihan urnum supaya dapat keluar dari krisis diperlukan pemimpin

yang dipercaya rakyat. Asas pemilihan urnum tahun 1999 adalah sebagai berikut

(1).Langsung,

(2) Umum

(3) Bebas

(4) Rahasia

(5) Jujur

(6). Adil,

Langkah-langkah Pemerintahan Habibie (Lanjutan)

Page 24: REFORMASI

Sidang Umum MPR Hasil Pemilu 1999

Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang diketuai oleh Jenderal (Pum) Rudini

menetapkan jumlah anggota MPR berdasarkan hasil pemilu 1999 yang terdiri

dari anggota DPR (462 orang wakil dari parpol dan 38 orang TNI/PoIri), 65 orang

wakil-wakil Utusan Golongan, dan 135 orang Utusan Daerah. Maka MPR

melaksanakan Sidang Umum MPR Tahun 1999tanggal 1-21 Oktober 1999.

Sidang mengesahkan Prof. DR. H. Muhammad Amin Rais, MA (PAN) sebagai

Ketua MPR, dan Ir. Akbar Tandjung (Partai Golkar) sebagai Ketua DPR.

Page 25: REFORMASI

GERAKAN REFORMASIPelaksanaan GBHN 1998 pada PJP II Pelita ketujuh ini bangsa

indonesia menghadapi bencana hebat, yaitu dampak krisis ekonomi

Asia terutama Asia tenggara sehinnga menyebabkan stabilitas politik

menjadi goyah. Selain itu, pancasila yang seharusnya sebagai sumber

nilai dasar moral etik bagi negara dan aparat pelaksana negara dalam

kenyataannya digunakan sebagai alat legitimasi politik. Terlebih lagi

merajalelnya praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme pada hamper

seluruh instansi serta lembaga pemerintahan, serta penyalahgunaan

kekuasaan dan wewenang dikalangan para pejbat dan pelaksana

pemerintahan.

Page 26: REFORMASI

Gerakan Reformasi dan Ideologi Pancasila

Makna serta pengertian reformasi banyak disalah artikan sehingga

gerakan masyarakat yang melakukan perubahan mengatasnamakan

gerakan reformasi,sehingga tidak sesuai dengan pengertian reformasi itu

sendiri. Secara harafiah reformasi memiliki makna yaitu suatu gerakan

untuk memformat ulang, menata ulang atau menata kembali hal-hal

yang menyimpang untuk dikembalikan pada format atau bentuk semula

sesuai dengan nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat.

Page 27: REFORMASI

Pancasila sebagai Cita-Cita Reformasi

Reformasi dalam perspektif pancasila pada hakikatnya harus

berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan

yang adil dan baradab, persatuan indonesia, berkerakyatan yang

dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/

perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

Page 28: REFORMASI

DAMPAK REFORMASI DI INDONESIA

Gerakan reformasi diIndonesiayang terjadi pada tahun 1998

telah membawa berbagai dampak bagi bangsa Indonesia.

Walaupun sudah terjadi dua belas tahun silam, dampak

tersebut masih kita rasakan sampai saat ini, baik dampak

positif maupun dampak negatifnya.

Page 29: REFORMASI

Dampak negatif dari reformasi 1998

1. Iklim politik yang semrawut karena banyak yang menyalah artikan

makna dari demokrasi.

2. Kebebasan dalam menyampaikan pendapat semakin tidak beretika.

3. Banyak demonnstrasi yang harusnya sebagai sarana menyampaikan

aspirasi, justru malah mengganggu kenyamanan masyarakat.

4. Meningkatnya kerusuhan di masyarakat. Itu semua karena

pemerintahan pasca reformasi masih belum mampu melaksanakan

undang-undang sebagai mestinya sehingga belum dapat mengangkat

kehidupan bangsa dalam berbagai aspek.

Page 30: REFORMASI

Dampak Positif Reformasi 

1. Masyarakat yang sebelum era reformasi dikekang kebebasannya

dalam menyampaikan aspirasi, apalagi mengkritik pemerintahan, kini

dapat menyampaikan aspirasi dan kritiknya tersebut dengan bebas.

2. derajat bangsa Indonesia di mata dunia semakin terangkat, karena

berhasil melepaskan diri dari pemerintahan yang kurang demokratis

dan membentuk pemerintahan yang lebih demokratis.

3. Indonesia menjadi lebih terbuka terhadap dunia internasional,

sehingga mobilitas terhadap berbagai bidang semakin berkembang.

Page 31: REFORMASI

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI

DALAM PEMERINTAHAN

Pancasila sebagai paradigma dimaksudkan bahwa Pancasila

sebagai sistem nilai acuan, kerangka-acuan berpikir, pola acuan

berpikir; atau jelasnya sebagai sistem nilai yang dijadikan

kerangka landasan, kerangka cara, dan sekaligus kerangka arah

atau tujuan bagi yang menyandangnya.

Page 32: REFORMASI

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum

Dalam era refomasi akhir-akhir ini seruan dan tuntutan rakyat terhadap

pembaharuan hukum suatu keharusan karena proses reformasi yang

melakukan penataan kembali tidak mungkin dilakukan tanpa melakukan

perubahan-perubahan terhadap peraturan perundang-undangan. Namun

demikian hendaklah dipahami bahwa dalam melakukan reformasi tidak

mungkin dilakukan secara spekulatif saja melainkan harus memiliki dasar,

landasan serta sumber nilai yang jelas, dan dalam masalah ini nilai-nilai

yang terkandung dalam pancasila yang merupakan dasar cita-cita reformasi.

Page 33: REFORMASI

Sumber hukum meliputi dua macam pengertian yaitu :

1. Sumber formal hukum adalah sumber hukum ditinjau dari bentuk dan tata cara penyusunan,

yang mengikat terhadap komunitasnya, misalnya undang-undang, permen perda.

2. Sumber material hukum adalah suatu sumber hukum yang menentukan materi atau isi suatu

norma hukum. Selain sumber nilai yang terkandung dalam pancasila reformasi dan

pembaharuan hukum juga harus bersumber pada kenyataan empiris yang ada dalam

masyarakat terutama dalam wujud aspirasi-aspirasi yang dikehendakinya. Dengan demikian

maka upaya untuk reformasi hukum akan benar-benar mampu mengantarkan manusia

ketingkatan harkat dan martabat yang lebih tinggi sebagai makhluk yang berbudaya dan

beradab.

Pancasila Sebagai Sumber Nilai Perubahan Hukum

Page 34: REFORMASI

Pancasila sebagai paradigma reformasi pelaksanaan hukum

Dalam era reformasi pelaksaan hukum harus didasarkan pada suatu nilai

sebagai landasan operasionalnya. Pelaksanaan hukum pada masa reformasi

ini harus benar-benar dapat mewujudkan negara demokratis dengan suatu

supremasi hukum. Jaminan atas terwujudnya keadilan bagi setiap warga

negara dalam hidup bersama dalam suatu negara yang meliputi seluruh

unsur keadilan baik keadilan distributif, keadilan komutatif , serta keadilan

legal.

Page 35: REFORMASI

Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik

Nilai demokrasi politik sebagaimana terkandung dalam pancasila sebagai

fondasi bangunan negara yang dikehendaki oleh para pendiri negara kita

dalam kenyataannya tidak dilaksanakan berdasarkan suasana kerokhanian

berdasarkan nilai-nilai tersebut. Prinsip-prinsip demokrasi tersebut bilamana

kita kembalikan pada nilai esensial yang terkandung dalam pancasila maka

kedaulatan tertinggi negara ada di tangan rakyat. Oleh karena itu paradigma

ini harus merupakan dasar pijak dalam reformasi politik.

Page 36: REFORMASI

SEKIAN (‘’^-^)v