REFORMASI

7
REFORMASI PENDIDIKAN DAN IMPLEMENTASINYA Oleh: H. MOHAMAD SURYA REFORMASI Era reformasi merupakan satu kurun waktu yang ditandai dengan berbagai perubahan untuk membentuk satu keseluruhan tatanan baru yang lebih baik sehingga untuk mencapi satu tujuan. Perubahan dalam reformasi adalah perubahan yang dilakukan secara konsepsional dan konstitusional dengan strategi dan program yang lebih efektif dalam suasana madani. Tatanan baru yang diupayakan melalui reformasi adalah tatanan yang bersifat holistik dalam keseluruhan tatanan kehidupan yang mencakup aspek politik, sosial, budaya, dsb. Adapun yang menjadi tujuan dari reformasi adalah tercapainya satu tatanan kehidupan yang baru dan lebih baik dalam masyarakat madani yaitu masyarakat demokratis, sejahtera, dan agamis. Reformasi merupakan satu koreksi terhadap tatanan di masa lalu dan sekarang yang dipandang tidak sesuai dengan tuntutan dan kondisi yang ada, sehingga diperoleh tatanan masa depan yang lebih baik. Dalam era reformasi sekarang ini, sekurang- kurangnya ada dua lingkup tantangan yang akan dihadapi yaitu tantangan yang bersifat global (internasional), dan tantangan nasional. Tantangan global adalah kenderungan kehidupan di masa depan khususnya di abad 21 ditandai dengan berbagai perubahan yang berlangsung dengan cepat terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala dampaknya. Abad 21 ditandai dengan apa yang disebut era globalisasi dengan segala macam perubahan dan keunikannya. Kondisi di masa depan akan banyak berbeda dengan masa lalu dan masa kini. Kehidupan masa depan menuntut kualitas sumber daya manusia 1

Transcript of REFORMASI

Page 1: REFORMASI

REFORMASI PENDIDIKAN DAN

IMPLEMENTASINYA

Oleh: H. MOHAMAD SURYA

REFORMASI Era reformasi merupakan satu kurun waktu yang ditandai dengan

berbagai perubahan untuk membentuk satu keseluruhan tatanan baru yang lebih baik sehingga untuk mencapi satu tujuan. Perubahan dalam reformasi adalah perubahan yang dilakukan secara konsepsional dan konstitusional dengan strategi dan program yang lebih efektif dalam suasana madani. Tatanan baru yang diupayakan melalui reformasi adalah tatanan yang bersifat holistik dalam keseluruhan tatanan kehidupan yang mencakup aspek politik, sosial, budaya, dsb. Adapun yang menjadi tujuan dari reformasi adalah tercapainya satu tatanan kehidupan yang baru dan lebih baik dalam masyarakat madani yaitu masyarakat demokratis, sejahtera, dan agamis. Reformasi merupakan satu koreksi terhadap tatanan di masa lalu dan sekarang yang dipandang tidak sesuai dengan tuntutan dan kondisi yang ada, sehingga diperoleh tatanan masa depan yang lebih baik. Dalam era reformasi sekarang ini, sekurang-kurangnya ada dua lingkup tantangan yang akan dihadapi yaitu tantangan yang bersifat global (internasional), dan tantangan nasional.

Tantangan global adalah kenderungan kehidupan di masa depan khususnya di abad 21 ditandai dengan berbagai perubahan yang berlangsung dengan cepat terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi dengan segala dampaknya. Abad 21 ditandai dengan apa yang disebut era globalisasi dengan segala macam perubahan dan keunikannya. Kondisi di masa depan akan banyak berbeda dengan masa lalu dan masa kini. Kehidupan masa depan menuntut kualitas sumber daya manusia yang sedemikian rupa mampu mengatasi berbagai tantangan dan mampu memenuhi berbagai kebutuhan yang ada. Secara keseluruhan era globalisasi ditandai dengan: (1) ketergantungan antar bangsa di dunia, (2) suasana kompetitif dalam segala bidang terutama dalam ekonomi, (3) kecenderungan makin homogennya dalam pandangan dan perilaku, (4) kecenderungan artifisialisasi nilai dan etika. Semua itu akan mempengaruhi berbagai tatanan kehidupan manusia yang nampak dalam perubahan di bidang sosial, politik, ekonomi, budaya, dunia kerja, keamanan, dsb. Para pakar menyebutkan bahwa lingkungan dalam situasi perubahan global mempunyai ciri-ciri antara lain: (1) lingkungan yang merangsang pemikiran majemuk dari berbagai pihak terkait sehingga memerlukan pola kerja dalam bentuk “team work”, (2) lingkungan yang memerlukan sumber daya manusia yang lebih menguasai Iptek, (3) masyarakat “meritokrasi”, yaitu masyarakat yang lebih menghargai prestasi dari pada status dan asal usul, (4) lingkungan yang menghormati seseorang yang mampu melaksanakan tugasnya secara

1

Page 2: REFORMASI

efektif dan produktif. Sementara itu, dalam memasuki abad 21 memerlukan adanya paradigma-paradigma baru dalam reformasi berbagai aspek dan dimensi kehidupan. Semua dituntut untuk mampu beradaptasi secara dinamis untuk memperoleh kelangsungan hidup dalam derasnya berbagai tantangan dan tuntutan. Bila hal itu dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya, maka besar harapan kita akan mampu beradaptasi terhadap tuntutan global sehingga mampu mempertahankan dan meningkatkan eksistensinya secara kompetitif.

Tantangan nasional, bersumber dari perkembangan gerakan reformasi di segala bidang terutama dalam bidang politik sebagai koreksi terhadap beberapa kelemahan era orde baru. Dalam era reformasi ini terjadi pergeseran tatanan kehidupan politik dan tata pemerintahan, yang pada gilirannya akan berpengaruh kepada berbagai tatanan kehidupan secara keseluruhan. Beberapa diantaranya antara lain dalam pergeseran dari pola-pola kehidupan pemerintahan yang bersumber pada kekuasaan yang otoriter menjadi pola-pola pemerintahan yang lebih demokratis dengan melibatkan partisipasi seluruh warga negara secara lebih luas. Kehidupan yang tertutup dan kaku akan bergeser pada kehidupan yang terbuka dan luwes. Tatanan ekonomi yang lebih berpusat pada monopoli konglomerasi nepotisme dan kronisme, akan bergeser pada tatanan ekonomi yang berpangkal pada pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Komunikasi satu arah dan top down akan bergeser pada komunikasi dua arah dengan lebih bersifat bottom-up. Pengelolaan yang selama ini terlalu sentralistik akan bergesar ke pengelolaan yang lebih desentralistik dengan memberi peluang yang lebih besar bagi pemberdayaan daerah. Dalam suasana demokratis ini, telah terjadi pergeseran kehidupan politik dalam golongan dan partai yang terbatas dan kaku, menjadi sistem multi partai untuk mewadahi berbagai aspirasi politik yang ada di masyarakat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tantangan nasional adalah berupa pergeseran tatanan nasional dalam kehidupan politik, pemerintahan, sosial, budaya, dan ekonomi.

RERORMASI PENDIDIKAN Menghadapi tantangan itu, dunia pendidikan harus berantisipasi untuk

melakukan reformasi secara dinamis dalam segi struktur, kultur, substansi, dan sumber daya manusia sehingga pada gilirannya pendidikan akan adaptif dengan kondisi yang berkembang. .Sejak reformasi bergulir dengan berbagai dinamika di segala bidang, telah banyak dilakukan reformasi yang terkait dengan dunia pendidikian. Sejalan dengan karakteristik reformasi itu sendiri, maka reformasi di bidang pendidikan bertujuan untuk mencapai tatanan pendidikan nasional yang sejalan dengan pemenuhan hak azasi manusia seluruh warga negara Indonesia, menghasilkan lulusan yang berkarakter dan berkualitas, serta memiliki daya saing tinggi, dan dalam penyelenggaraan yang sesuai dengan dinamika yang berkembang.

Landasan konstitusional reformasi pendidikan diawali dan dilandasi dengan amandemen UUD 1945, khususnya pasal 31 yang berkenaan dengan pendidikan. Dalam perubahan pasal 31 UUD 1945, tersirat jiwa, semangat, dan nilai reformasi pendidikan nasional, yaitu pendidikan nasional yang benar-benar

2

Page 3: REFORMASI

memberikan jaminan untuk tercapainya tujuan nasional “mencerdaskan kehidupan bangsa”. sebagaimana tersirat dan tersurat dalam mukadimah UUD 1945. Kemudian lahirnya Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, merupakan landasan hukum reformasi pendidikan nasional. Selanjutnya disusul dengan keluarnya sejumlah ketentuan pelaksanaan yang berupa Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional sebagai rujukan pelaksanaan teknis operasional. Khusus yang berkenaan dengan guru telah lahir Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sebagai landasan hukum reformasi terkait dengan guru khususnya yang berkaitan dengan profesionalitas, kesejahteraan, dan perlindungan hukum.

Dalam bidang manajemen, telah banyak dilakukan berbagai perubahan manajemen di tingkat pusat, di daerrah, dan tingkat institusional. Sejalan dengan semangat desentralisasi, pendidikan dikelola di daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota dalam rangka ootonomi daerah. Di tingkat institusional dilaksanakan reformasi manajemen yang disebut Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) dengan tujuan untuk membangun manajemen yang lebih baik sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Dalam bidang pembelajaran telah banyak dilakukan reformasi untuk lebih meningkat keefektifan pembelajaran, misalnya apa yang disebut Quantum Teaching-learning, Contextual learning, mastery learning, lesson study, accelerated learning, pembe3lajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi, dsb. Peningkatan mutu guru dilaksanakan dalam bentuk implementasi amanat Undang-undang nomor 14/2005 tentang guru dan dosen dalam bentuk sertifikasi, pendidikan dan pelatihan profesi guru, penataan pendidikan guru, dsb. Dalam bidang kurikulum sudah banyak dilakukan reformasi dalam bentuk perubahan kurikulum yang dipandang sesuai dengan tuntutan yang berkembang. Misalnya saat ini dikembangkan apa yang disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Dalam bidang anggaran pendidikan, reformasi diwujudkan dalam bentuk komitmen pemerintah untuk melaksanakan amanat pasal 31 Undang-undang Dasar 1945 tentang besarnya anggaran pendidikan sebesar 20 persen APBN/APBD. Masih ditambah lagi dengan berbagai kebijakanberkenaan anggaran pendidikan seperti BOS, bantuan proyek, dsb.

Sudah tentu masih banyak lagi berbagai bentuk reformasi pendidikan yang dilaksanakan dewasa ini. Hal-hal yang disebutkan di atas, hanyalah merupakan beberapa contoh dari reformasi pendidikan dewasa ini. Masioh banyak lagi berbagai informasi pendidikan seperti penilaian pendidikan, penerimaan siswa baru, RSBI dan SBI, supervisi, rekrutmen guru, pembangunan gedung dan sarana pendidikan. .

LANGKAH STRATEGIS IMPLEMENTASI Demi terwujudnya cita-cita nasional yang telah digariskan oleh para

pendahulu reformasi , pendidikan harus menjadi prioritas utama dalam proses keseluruhan pembangunan nasional. Beberapa langkah strategis yang harus dipertimbangkan dan direalisasikan adalah:

3

Page 4: REFORMASI

1. Kemauan dan komitmen politik Upaya mewujudkan cita-cita mencerdaskan kehidupan bangsa harus

dimulai dari kesungguhan, kemauan, dan komitmen politik para penyelenggara negara baik legislatif maupun eksekutif dengan menempatkan pendidikan sebagai prioritas dalam menghadapi masa depan bangsa. Reformasi pendidikan harus diawali dengan kemauan dan komitmen dari pemerintah dan penyelenggara negara lainnya. Tanpa itu semua, reformasi pendidikan tidak akan mampu berkinerja secara bermakna dan mampu menghasilkan kinerja pendidikan yang sesuai dengan harapan. Kualtas bangsa yang cerdas tidak akan terwujud tanpa dukungan yang berupa kemauan dan komitmen politik.

2. Pergeseran paradigma pendidikan Reformasi pendidikan harus berbasis paradigma pendidikan baik secara filosofis, konsepsional, maupun operasional. Pendidikan harus dimaknai secara utuh berbasis paradigma pendidikan dan tidak dimaknai dalam sempalan dari sudut pandang kepentingan tertentu. Dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, pola pikir yang bersifat intelektualis-elitis, harus digeser menjadi populis-egalitarian, yang berarti bahwa pendidikan bukan untuk membentuk masyarakat elit kelas atas, tetapi lebih melihat peserta didik sebagai satu keutuhan kepribadian dan diupayakan untuk diberdayakan secara optimal sebagai warga negara yang mempunyai hak dan tanggung jawab. Disamping itu pendidikan harus dijadikan sebagai satu wujud pelayanan publik dan bukan komoditas yang berarti harus dihindari terjadinya privatisasi penyelenggaraan pendidikan dan pendidikan sebagai barang dagangan.

3 Kualitas SDM pendidikan yang reformis Implementasi reformasi pendidikan hanya mungkin dapat berlangsung

secqara efektif apabila didukung oleh SDM pendidikan yang memiliki jiwa reformis. SDM pendidikan dalam berbagai jenis dan fungsi mulai dari tingkat nasional, daerah dan bahkan sampai tingkat institusional dan instruksional merupakan unsur strategis dalam mengimplementasikan reformasi pendidikan. SDM reformis adalah mereka yang memiliki jiwa dan semangat untuk melakukan perubahan secara sistemik, konsepsional dan berkesinambungan ke arah perwujudan pendidikan yang lebih baik sesuai dengan tantangan yang berkembang. SDM reformis harus memiliki sikap positif dan konstruktif serta futuristik serta didukung oleh kompetensi profesional.. Oleh karedna itu, meraka yang secara langsung ataupun tidak langsung bersentuhan dengan dunia pendidikan dalam berbagai posisi dan status harus harus memiliki komitmen yang kuat dan mampu mengimplementasikan berbagai program reformasi pendidikan.

4. Anggaran dan sarana pendidikan

Kalau pendidikan harus mampu mencerdaskan kehidupan bangsa, maka pemerintah (Pusat dan Daerah) harus benar-benar ada kemauan politik dan keberanian mengusahakan tersedianya anggaran pendidikan yang memadai. Kewajiban pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan sudah

4

Page 5: REFORMASI

seharusnya secara implisit kewajiban menyediakan anggaran dan sarana yang memadai, sesuai dengan amanat konstitusi yaitu anggaran pendidikan sebesar 20% dari APBN dan APBD. Implementasi reformasi pendidikan harus didukung dengan anggaran dan sarana yang memadai serta dikelola secara efektif dan efisien.

5. Guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam posisi sentral Menata pendidikan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa

dalam konteks pembangunan berkelanjutan, harus menempatkan guru dalam posisi yang tepat sebagai insan pendidikan dan melakukan tindakan nyata dalam upaya pemberdayaannya sesuai dengan hak-hak azasinya. Sehubungan dengan itu Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen sebagai landasan hukum bagi terwujudnya guru porofesional, sejahtera, dan terlindungi harus segera diimplementasikan.

6. Partisipasi Masyarakat

Reformasi pendidikan ditandai dengan partisipasi semua pihak terkait terutama orang tua dan masyarakat termasuk dunia usaha. Oleh karena itu perlu dikembangkan satu strategi untuk memberdayakan potensi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan nasional dalam bentuk kontribusi pemikiran, dana, material, atau ketrampilan, dsb., untuk meningkatkan kesadaran, keberdayaan, dalam mewujudkan pendidikan nasional. Semua potensi yang ada di masyarakat apabila dapat diberdayakan secara sistemik, sinergik, dan simbiotik melalui suatu tatanan yang konsepsional, dapat dijadikan sebagai upaya strategis dalam implementasi pendidikan

5