References

4
A. PENDAHULUAN Keselamatan dalam laboratorium adalah tanggung jawab hukum dan moral yang penting untuk semua pengawas baik di bidang akademik maupun industri. Hampir semua mahasiswa yang akan menyelesaikan studi di perguruan tinggi tentu akan sering bekerja dalam laboratorium, baik yang melakukan percobaan maupun yand sedang dalam penelitian. Pengetahuan tentang keamanan laboratorium dan prosedur melakukannya secara tepat sangatlah dibutuhkan. Peraturan Institut Teknologi Bandung (ITB) tentang Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Laboratorium (K3L ITB) mengharuskan semua yang bekerja di laboratorium yang mungkin terpapar bahan kimia untuk mengetahui dan memahami standart operasional procedure (SOP) di laboratorium. Artikel ini mencakup informasi mengenai SOP khususnya dalam laboratorium biokimia. SOP yang dibahas mencakup prinsip dan peraturan umum keselamatan, peraturan kerja di laboratorium biokimia, dan bahaya serta pertolongan pertama dalam laboratorium biokimia. Oleh karena itu, artikel ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi setiap mahasiswa yang akan bekerja dalam laboratorium biokimia. B. PRINSIP DAN PERATURAN UMUM KESELAMATAN 1. Peralatan keselamatan meliputi; Jas lab, goggles, sarung tangan, sepatu tertutup, celana panjang, full- body protection suit. 2. Penanganan alat dan bahan; mengetahui MSDS bahan kimia, SOP setiap alat yang akan digunakan, dan tatacara penanganan limbah. 3. Keselamatan pribadi meliputi; cuci tangan sebelum dan setelah bekerja di labratorium biokimia, menjaga

description

jssa

Transcript of References

Page 1: References

A. PENDAHULUAN

Keselamatan dalam laboratorium adalah tanggung jawab hukum dan moral yang penting untuk semua pengawas baik di bidang akademik maupun industri. Hampir semua mahasiswa yang akan menyelesaikan studi di perguruan tinggi tentu akan sering bekerja dalam laboratorium, baik yang melakukan percobaan maupun yand sedang dalam penelitian. Pengetahuan tentang keamanan laboratorium dan prosedur melakukannya secara tepat sangatlah dibutuhkan.

Peraturan Institut Teknologi Bandung (ITB) tentang Keamanan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Laboratorium (K3L ITB) mengharuskan semua yang bekerja di laboratorium yang mungkin terpapar bahan kimia untuk mengetahui dan memahami standart operasional procedure (SOP) di laboratorium. Artikel ini mencakup informasi mengenai SOP khususnya dalam laboratorium biokimia. SOP yang dibahas mencakup prinsip dan peraturan umum keselamatan, peraturan kerja di laboratorium biokimia, dan bahaya serta pertolongan pertama dalam laboratorium biokimia. Oleh karena itu, artikel ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi setiap mahasiswa yang akan bekerja dalam laboratorium biokimia.

B. PRINSIP DAN PERATURAN UMUM KESELAMATAN1. Peralatan keselamatan meliputi; Jas lab, goggles, sarung tangan, sepatu

tertutup, celana panjang, full-body protection suit.2. Penanganan alat dan bahan; mengetahui MSDS bahan kimia, SOP setiap alat

yang akan digunakan, dan tatacara penanganan limbah.3. Keselamatan pribadi meliputi; cuci tangan sebelum dan setelah bekerja di

labratorium biokimia, menjaga kondisi agar tetap steril ketika bekerja dalam laboratorium microbiologi, tidak membawa makanan kedalam laboratorium.

4. Sebaiknya tidak bekerja sendirian, segera hubungi laboran jika terjadi kecelakaan.

C. PROSEDUR PEMURNIAN PROTEIN1. Prosedur pemurnian protA. Bahan dan Metode Pemurnian

1. Bahan- Mikropipet dan mikro tip (20 mikroL, 100 mikroL, 200mikroL,

1000mikroL)- Protein murni (23-50 mikrog)

- Es

- Larutan akrilamida 30%

Page 2: References

- Larutan amonium persulfat (10%)

- TEMED

- 0,5 M tris, pH 6,8

- 1,5 M Tris pH 8,8

- Larutan SDS 10%

- Butanol

- Aquades

- Gel boxes dan combs

- Standar PI

- Sarung tangan

- Gel light box dan digital photography system

- Hot plate dan water bath

- Labu erlenmeyer 125 mL

- Tabung mikrosentrifug 1-1.5 mL

- Power supply

- Coommassie bluestain 2. Metode Pemurnian

Bagian B : SDS-polyacrylamide gel electrophoresis1. Pindahkan PAGE gel dan sekatnya kedalam gel running box2. tuangkan buffer Tris-glisin dengan coomassie blue stain (500 mL

buffer + 0.0125 g Coomassie Blue) diatas sumur untuk menutup gel dan memindahkan comb.

3. Untuk memurnikan protein (10 uL) tambahakan loading dye (5 uL) dan 1 uL 200 mg / mL comassie biru untuk elektroforesis agar rosa

4. Menambah DTT (0.5 μL,1M) jika ingin mereduksi protein. Panaskan sampel 10 menit jika ingin mendenaturasi protein

5. To the wells, pipet your samples (homogenate, dialysate, HMW, LMW, DEAE peaks) (15 μL), each in a different well. Be sure to record what sample you placed where! Do not load more than 20 μL per well.

6. Pipet protein standar yang sudah diketahui massa molekulnya, tandai pada sumur (15 μL).

7. Hubungkan elektrode hitam dengan kawat hitam dan elektroda merah dengan sumber arus

8. Plug sumber arus9. Jalankan selama 1-2 jam. Gunakan tidak lebih dari 5 V/cm pada

gel (nilai cm menunjukan jarak anatara dua elektroda). Run until the dye front is 2 cm from the end of the gel or

10. Jangan menyentuh gtel ketika power masih menyala11. Matikan power.

Page 3: References

http://semmelweis.hu/biokemia/files/2014/08/EN_lab_RULES-FOR-WORKING.pdf

csk.umed.lodz.pl/~luska/dentistry/bhp.doc

http://www-chem.ucsd.edu/_files/training/LabRules.pdf

http://www.chemistry.uoguelph.ca/sop/safety_guidelines.pdf

www.kau.edu.sa/GetFile.aspx?id...Chemistry%20Laboratory%20Safety