Reference

3

Click here to load reader

description

sgfaskgdyascasjkchv

Transcript of Reference

Page 1: Reference

Aiache, J.M., Devissaguet, J., dan Guyot-Hermann, A.M. (1993). Farmasetika 2 Biofarmasi. Edisi Kedua. Surabaya: Airlangga University Press. Hal 444, 445, 448.

Ali. (2009). http://www.khazanahintelektual.com. Jengkol, Bau tapi Ada

Manfaatnya Loh. Online 7 Januari 2011. Anief, M. (1997). Formulasi Obat Topikal Dengan Dasar Penyakit Kulit.

Yogyakarta: UGM Press. Hal 17, 43, 63. Anief, M. (2000). Farmasetika. Yogyakarta: UGM Press. Hal 125. Anonim. (2008). http://www.it’sme.com. Natrium Karboksimetilselulosa sebagai

Bahan Dasar Gel. Online 12 Februari 2011. Choy. (2009). http://www. dc129.4shared.com. Pengujian Stabilitas. Online 25

September 2011. Ditjen POM. (1966). Formularium Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Hal 192. Ansel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisis Keempat. Jakarta:

Penerbit UI Press. Hal 489, 490, 492, 502. Ditjen POM. (1979). Materia Medika Indonesia. Jilid III. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI. Hal 159,161-171. Ditjen POM. (1980). Materia Medika Indonesia. Jilid IV. Jakarta: Departemen

Kesehatan RI. Hal 153. Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI. Hal 1, 10-11. Depkes. (1986). Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hal 10, 19,

21. Dinata, A. (2009). http://miqraindonesia.blogspot.com. Ekstrak Kulit Jengkol.

Online 16 Juli 2011. Depkes. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan

RI. Hal 33. Depkes. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan

RI. Hal 7, 18. Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plants.

Journal of Pharmaceutical Sciences. 55 (3). Chicago: Reheis Chemical Company. Pages 259-260, 262, 264-266.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Reference

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid II. Penerjemah: Badan

Litbang Kehutanan. Jakarta: Yayasan Sarana Wana Jaya. Hal 865. Herdiana, Y. (2007). Formulasi Gel Undesilenil Fenilalanin dalam Aktifitas

sebagai Pencerah Kulit. Bandung: Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. Hal 7.

Hutapea, J.R. (1994). Inventaris Tanaman Obat Indonesia. Edisi III. Jakarta:

Depkes RI. Hal 219-220. Jas, A. (2004). Perihal Obat Dengan Berbagai Bentuk Sediaannya. Medan: USU

Press. Hal 56. Lachman, L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J.L. (1994). Teori Dan Praktek

Farmasi Industri II. Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit UI Press. Hal 1092, 1122.

Martin, A., Swarbrick, J., dan Cammrata, A. (1993). Farmasi Fisik. Edisi Ketiga.

Jakarta: Penerbit UI Press. Hal 1154. Marzoeki, D. (1991). Pengelolaan Luka Bakar. Surabaya: Airlangga University

Press. Hal 1. Moenadjat, Y. (2003). Luka Bakar: Pengetahuan Klinik Praktis. Edisi Kedua.

Jakarta: Fakultas Kedokteran UI Press. Hal 1-5. Ogata, Y. (1995). Medicinal Herb Index in Indonesia. Second Edition. Jakarta: PT

Eisai Indonesia. Hal 114. Oswari, E. (2009). Penyakit dan Penanggulangannya: Petunjuk Praktis Bagi

Kaum Awam dan Paramedis. Jakarta: Fakultas Kedokteran UI Press. Hal 167.

Padmadisastra, Y., Syaugi, A., dan Anggia, S. (2007). Formulasi Sediaan Salep

Antikeloidal yang Mengandung Ekstrak Terfasilitasi Panas Microwave dari Herba Pegagan (Centella asiatica (L.) Urban). Bandung: Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran. Hal 2.

Rohmawati, N. (2008). Efek Penyembuhan Luka Bakar dalam Sediaan Gel

Ekstrak Etanol 70% Daun Lidah Buaya (Aloe Vera L.) pada Kulit Punggung Kelinci New Zealand. Surakarta: Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal 2.

Susanti, D. (2009). Karakterisasi Simplisia dan Ekstrak Etilasetat Daun Senduduk

(Melastoma malabathricum L.) serta Formulasi Sediaan Sebagai Obat Luka Bakar terhadap Kulit Kelinci Putih Jantan. Skripsi. Fakultas Farmasi USU. Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Reference

Soebagio, B., Rusdiana, T dan Khairudin. (20070. Pembuatan Gel dengan Aqupec

HV-505 dari Ekstrak Umbi Bawang Merah (Allium Cepa L.) sebagai Antioksidan. Bandung: Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran. Hal 11.

Sjamsuhidajat, R., dan Wim, D.J. (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 72-73. Steffi, (2010). Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Flavonoid dari Fraksi Etil Asetat

Kulit Buah Jengkol (Pithecellobii pericarpium). Skripsi. Fakultas Farmasi USU. Medan.

Suardi, M., Armenia, dan Maryawati, A. (2008). Formulasi dan Uji Klinik Gel

Anti Jerawat Benzoil Peroksida-HPMC. Padang: Fakultas Farmasi FMIPA UNAND. Hal 2-3.

Suratman, Sumiwi, A.S., Gozali, D. (1996). Pengaruh Ekstrak Antanan dalam

Bentuk Salep, Krim dan Jelly terhadap Penyembuhan Luka Bakar. Jakarta: Cermin Dunia Kedokteran. 108: 31-38.

Syamsuni, H.A. (2006). Ilmu Resep. Jakarta: EGC. Hal 77-78. Syukri, Y. (2002). Biofarmasetika. Yogyakarta: UII Press. Hal 89-90. Widowati, L., Dzulkarnain, B., Sa’roni. (1997). www.kalbe.co.id/.../14TanamanO-

batuntukDiabetesMellitus116.html. Tanaman Obat untuk Diabetes Mellitus. Online 16 Juli 2011.

World Health Organization. (1992). Quality Control Methods For Medicinal

Plant Materials. WHO/PHARM/92.559. Geneva. Pages 25-28. .

Universitas Sumatera Utara