Reference 3

4
 DAFTAR PUSTAKA 1. Anita S., Liliwati. Pengaruh frekuensi menyikat gigi terhadap tingkat kebersihan gigi dan mulut siswa-siswi sekolah dasar negeri di Kecamatan Palaran Kotamadya Samarinda Propinsi Kalimantan Timur . Dentika Dent J 2005; 10(1): 22. 2. Situmorang N.  Dampak karies gigi dan penyakit periodontal terhadap kualitas hidup. Pidato pengukuhan jabatan guru besar tetap USU 2005 :3-4. 3. Riyanti E. Pengenalan dan perawatan kesehatan gigi anak sejak dini . Seminar sehari kesehatan psikologi anak,2005. 4. Zatnika I. 89% Anak menderita penyakit gigi dan mulut . <http://www.depkes.go.id/inex.php?option=article&itemid=3 > (25 Agustus 2009). 5. Dwiati L. Pengaruh model pencegahan karies gigi dan gingivitis terhadap status kesehatan gigi anak sekolah dan efisiensi sumber daya program UKGS di Provinsi DKI Jakarta tahun 2002 . <http://www.pdpersi.co.id/?show=mail > (25 Agustus 2009) 6. Octiara E., Rosnawi Y. Karies gigi, oral higiene dan kebiasaan membersihkan gigi pada anak-anak panti Karya Pungai di Binjai . Dentika Dental J 2001;6(1):18-23. 7. Department of Education Republic of the Philippines. Promoting oral health in public elementary schools . DepEd ORDER No.73,19 September 2007. Universitas Sumatera Utara

description

fhfjhytfvutyrtr

Transcript of Reference 3

7/21/2019 Reference 3

http://slidepdf.com/reader/full/reference-3-56e029e7d10dd 1/4

 

DAFTAR PUSTAKA

1. 

Anita S., Liliwati. Pengaruh frekuensi menyikat gigi terhadap tingkat

kebersihan gigi dan mulut siswa-siswi sekolah dasar negeri di Kecamatan

Palaran Kotamadya Samarinda Propinsi Kalimantan Timur . Dentika Dent J

2005; 10(1): 22.

2.  Situmorang N.  Dampak karies  gigi dan penyakit periodontal terhadap

kualitas hidup. Pidato pengukuhan jabatan guru besar tetap USU 2005 :3-4.

3.  Riyanti E. Pengenalan dan perawatan kesehatan gigi anak sejak dini.

Seminar sehari kesehatan psikologi anak,2005.

4.  Zatnika I. 89% Anak menderita penyakit gigi dan mulut .

<http://www.depkes.go.id/inex.php?option=article&itemid=3> (25 Agustus

2009).

5. 

Dwiati L. Pengaruh model pencegahan karies gigi dan gingivitis terhadap

status kesehatan gigi anak sekolah dan efisiensi sumber daya program UKGS

di Provinsi DKI Jakarta tahun 2002. <http://www.pdpersi.co.id/?show=mail>

(25 Agustus 2009)

6.  Octiara E., Rosnawi Y. Karies gigi, oral higiene dan kebiasaan

membersihkan gigi pada anak-anak panti Karya Pungai di Binjai . Dentika

Dental J 2001;6(1):18-23.

7.  Department of Education Republic of the Philippines. Promoting oral health

in public elementary schools. DepEd ORDER No.73,19 September 2007.

Universitas Sumatera Utara

7/21/2019 Reference 3

http://slidepdf.com/reader/full/reference-3-56e029e7d10dd 2/4

 

8.  Angela A. Pencegahan primer pada anak yang beresiko karies tinggi.

Dentika Dent J 2005; 38(3): 130-4.

9. 

Herijulianti E., Indriani TS., Artini S. Pendidikan kesehatan gigi. Jakarta :

EGC Penerbit Buku Kedokteran,2002: 119-132.

10. Dewi O. Usaha kesehatan gigi sekolah (Bahan ajar). Medan : Bagian Ilmu

Kedokteran Pencegahan/ Kesehatan Gigi Masyarakat FKG USU, 2004.

11. Pratiwi N. Hubungan karakteristik organisasi dengan kinerja program UKGS

(Usaha Kesehatan Gigi Sekolah) kota Binjai tahun 2006   : Tesis, Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, 2007.

12. Chemiawan E., Gartika M., Indriyanti R. Perbedan prevalensi karies pada

anak sekolah dasar dengan program UKGS dan tanpa UKGS tahun 2004.

Bandung : Universitas Padjadjaran, 2004.

13. Hutahaean JR., Hesty ES., Rosa NH., Kristina IS., Nancy TU., Eka P.

 Laporan kegiatan kepaniteraan klinik ilmu kesehatan gigi masyarakat di

Puskesmas Polonia kecamatan Medan Polonia tanggal 17-20 September

2007 . Medan: Departemen Kedokteran Gigi Pencegahan/Kesehatan Gigi

Masyarakat FKG USU, 2007.

14. Magdarina D.  Metode pelayanan kesehatan gigi pada murid sekolah dasar

dalam rangka peningkatan pemerataan pelayanan.

<http://digilib.litbang.depkes.go.id/go.php?id> 

15. Departemen Kesehatan RI. Pedoman pelaksanaan usaha kesehatan gigi

sekolah, Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 1996.

Universitas Sumatera Utara

7/21/2019 Reference 3

http://slidepdf.com/reader/full/reference-3-56e029e7d10dd 3/4

 

16. Yayasan Kesehatan Gigi Indonesia. Program YKGI . Homepage of Yayasan

Kesehatan Gigi Indonesia 2009. <http:// www.ykgi.or.id/program.html> (25

Agustus 2009).

17. Astuti TE. Total quality management dalam pendidikan kesehatan gigi di

sekolah. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,2006 : 19-47.

18. Yayasan Kesehatan Gigi Indonesia. Program pelayanan UKGS

<.http://www.ykgi.or.id/program.html> (11 September 2009).

19. Rusli M., Gondhoyoewono T. Pengaruh metode bermain terhadap

 penyuluhan kesehatan gigi dan mulut . <http://www.pdgi-online.com> (11

September 2009)

20.  Nugrahani D. Usaha kesehatan gigi sekolah.<Puskesmas Berbah Jogja.html>

(11September 2009).

21. World Health Organization. Oral health surveys basic methods. 4th ed.

Geneva, 1997: 7-8.

22. Departemen Kesehatan RI. Pedoman pelayanan kesehatan gigi dan mulut .

Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2000.

23. Tarigan R. Karies gigi. Hipokrates, Jakarta,1999 : 1-2.

24. Wikipedia. Dental caries. <http://en.wikipedia.org/wiki/dental caries.html>

(25 Agustus 2009).

25. 

Pintauli S., Hamada T.  Menuju gigi dan mulut sehat . Medan : USU Press,

2008: 10-15.

26. Van Palenstein HW.  A new index to asses the consequences of untreated

caries in children. Seminar RDM&E IV. Medan, November 18-20, 2009.

Universitas Sumatera Utara

7/21/2019 Reference 3

http://slidepdf.com/reader/full/reference-3-56e029e7d10dd 4/4