Referat_Radiologi[1]
-
Upload
intanpermatasyari -
Category
Documents
-
view
225 -
download
0
description
Transcript of Referat_Radiologi[1]
![Page 1: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/1.jpg)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas karunia dan rahmat
yang diberikan, sehingga penulisan referat yang berjudul “Medulloblastoma”
dalam rangka memenuhi tugas kepaniteraan klinik Radiologi sebagai syarat
kelulusan dapat terselesaikan tanpa hambatan dan rintangan yang berarti.
Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini
tidak lepas dari bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada banyak pihak yang membantu selama
penulisan karya tulis ini serta yang terhormat:
1. dr. Lydia Theresia Purba, Sp.Rad sebagai pembimbing dan penguji
2. Staff dan pengajar kepaniteraan klinik Radiologi
Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan dalam
pengembangan informasi ilmiah baik bagi penulis, mahasiswa, institusi dan
masyarakat.
Jakarta, Juli 2015
Penulis
1
![Page 2: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/2.jpg)
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................................ 1
Daftar isi................................................................................................................. 2
BAB I. Pendahuluan............................................................................................... 3
BAB II. Tinjauan pustaka....................................................................................... 4
II.1. Anatomi Otak………………………………………….............................4
II. 2. Definsi Medulloblastoma……..................................................................7
II. 3. Penyebab Medulloblastoma…….............................................................. 8
II. 4. Gejala Medulloblastoma............................................................................8
II. 5. Staging…………………...........................................................................9
II. 6. Pemeriksaan Penunjang...........................................................................10
BAB III. Kesimpulan............................................................................................15
BAB IV. Daftar pustaka........................................................................................16
2
![Page 3: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia kedokteran saat ini sangat maju dengan pesat terutama dengan
perkembangan dan aplikasi komputer bidang kedokteran sehingga ilmu radiologi
turut berkembang pesat mulai dari pencitraan organ sampai ke pencitraan selular
atau molekular. Di Indonesia perkembangan kedokteran terutama dalam bidang
radiologi masih banyak dilakukan serta perlu dukungan pemerintah.
Wilhelm Conrad Roentgen seorang ahli fisika di Universitas Wurzburg,
Jerman, pertama kali menemukan sinar Roentgen pada tahun 1895 sewaktu
melakukan eksperimen dengan sinar katoda. Kemudian ditemukanlah sinar yang
disebutnya sinar baru atau sinar X. Baru di kemudian hari orang menamakan
sinar tersebut sinar Roentgen sebagai penghormatan kepada Wilhelm Conrad
Roentgen. Penemuan Roentgen ini merupakan suatu revolusi dalam dunia
kedokteran karena ternyata dengan hasil penemuan itu dapat diperiksa bagian-
bagian tubuh manusia yang sebelumnya tidak pernah dapat dicapai dengan cara-
cara konvensional.
Pada keadaan penyakit yang berhubungan dengan otak, pemeriksaan fisik saja
tidak cukup dalam menunjang diagnosa, dan untuk memastikannya dapat
dilakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologis. Pemeriksaan
radiologi yang biasa dilakukan untuk melihat sel kanker yang bermetastasis ke
otak adalah Computerized Tomograph (CT-SCAN) dan Magnetic Resonance
Imaging (MRI).
3
![Page 4: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/4.jpg)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. Anatomi dan Fisiologi Otak
Otak merupakan suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat
komputer semua alat tubuh, bagian dari semua saraf central yang terletak di dalam
rongga tengkorak (kranium) yang dibungkus oleh suatu selaput otak yang kuat.
Otak terletak di dalam rongga kranium (tengkorak) berkembang dari sebuah
tabung, mulanya memperlihatkan tiga gejala pembesaran otak awal.
a. Otak depan menjadi hemisfer serebri, korpus strianum, talamus serta
hipotalamus.
b. Otak tengah menjadi tekmentum, krus serebrium, korpus kuadrigeminus.
c. Otak belakang menjadi pons varoli, medulla oblongata dan serebellum.
Otak mendapat darah dari empat arteri besar yaitu dua arteri karotis interna kiri
dan kanan, dua arteri vertebralis kiri dan kanan. Penggunaan darah oleh otak
sangat besar jika dibandingkan organ lain di dalam tubuh manusia. Tidak kurang
dari 15-20% darah dari jantung menuju ke otak. Konsumsi oksigen untuk otak
ialah 20-25%. Dengan ini dapat dibayangkan bagaimana peka otak akan
kekurangan oksigen.
Menurut lokasinya otak dibagi atas empat bagian, yaitu:
a. Bagian frontal (depan) : untuk emosional.
b. Bgian temporal ( samping kiri) : untuk pendengaran.
c. Bagian parietal (samping kanan) : untuk motorik dan sensorik.
d. Bagian occipital (belakang) : untuk penglihatan.
4
![Page 5: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/5.jpg)
Bagian otak yang paling banyak mendapatkan darah adalah korteks serebri, jadi
juga paling cepat mengalami atrofi jika ada gangguan darah.
Otak terdiri dari:
A. Serebrum (otak besar)
Merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak, berbentuk telur, mengisi
penuh bagian depan atas rongga tengkorak. Masing-masing disebut fossa kranialis
anterior dan fossa kranialis media.
Fungsi serebrum terdiri dari:
a. Mengingat pengalaman-pengalaman masa lalu.
b. Pusat persarafan yang menangani aktifitas mental, akal, inteligensia, keinginan dan
memori.
c. Pusat menangis, buang air besar dan buang air kecil.
B. Trunkus Serebri (batang otak)
Batang otak terdiri dari:
a. Diensepalon
Bagian batang otak paling atas terdapat diantara serebellum dengan mesensepalon.
b. Mesensepalon
Atap dari mesensepalon terdiri dari empat bagian yang menonjol keatas, dua disebelah
atas disebut korpus kuadrigeminus superior dan dua disebelah bawah disebut korpus
kuadrigeminus interior.
c. Pons Varoli
Terletak didepan serebellum otak tengah dan medulla oblongata.
5
![Page 6: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/6.jpg)
d. Medulla Oblongata
Merupakan bagian batang otak yang paling bawah yang menghubungkan pons varoli
dengan medulla spinalis (sumsum tulang belakang).
Fungsi dari batang otak yang paling utama adalah sebagai pengatur pusat pernafasan
dan pengatur gerakan refleks dari tubuh.
C. Serebellum (otak kecil)
Terletak pada bagian depan dan belakang tengkorak, bentuknya oval, bagian
yang mengecil pada central disebut vermis dan bagian yang melebar pada lateral
disebut hemisfer. Kekerasan yang mengenai serebellum aka mampu menggerakkan
otot dan tulang, kesukaran untuk menelan karena tidak dapat kontrol terhadap otot
yang menggerakkan lidah dan rahang.
Fungsi serebellum:
a. Untuk keseimbangan dan rangsangan pendengaran ke otak.
b. Penerima impuls dari reseptor sensasi umum medula spinalis dan nervus vagus,
kelopak mata, rahang atas dan bawah, serta otot pengunyah.
c. Menerima informasi tentang gerakan yang sedang dan akan dikerjakan dan
mengatur gerakan sisi badan.1
6
![Page 7: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/7.jpg)
II. Definisi Medulloblastoma
Medulloblastoma merupakan tumor otak paling ganas pada anak. 20% dari
seluruh tumor otak pada anak adalah medulloblastoma. Tumor ini pertama kali
dijelaskan oleh Bailey dan Cushing pada tahun 1925. Sekitar 250 sampai 500
anak-anak didiagnosis medulloblastoma per tahunnya di Amerika Serikat.
Medulloblastoma adalah tumor cerebellum yang bertumbuh sangat cepat pada
bagian bawah belakang otak. Juga disebut "fossa posterior" di mana daerah ini
mengontrol keseimbangan, postur, dan fungsi komplek motorik seperti berbicara
dan keseimbangan. Tumor terletak di otak kecil yang disebut sebagai
"Infratentorial" tumor. Itu berarti tumor terletak di bawah "tentorium," sebuah
membran tebal yang memisahkan bagian otak besar dan otak kecil (cerebellum).
Pada anak-anak, medulloblastoma muncul paling sering dekat vermis, pada
jembatan seperti cacing sempit yang menghubungkan kedua hemisfer otak kecil
ini (cerebellum). Pada orang dewasa tumor ini cenderung terjadi dalam jaringan
otak kecil, terutama di bagian pinggir.
Tumor ini umumnya terjadi pada usia 4-6 tahun, 20%, pada pasien usia lebih
dari 2 tahun, 80% pada pasien usia kurang dari 15 tahun, sangat jarang terjadi
pada dewasa. Insidens lebih banyak terjadi pada laki-laki dengan perbandingan
3:2. Tidak ada faktor predisposisi ras pada tumor ini.
7
![Page 8: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/8.jpg)
Medulloblastoma adalah yang paling umum dari tumor embrional di mana tumor ini berasal
dari sel-sel "Embrional" atau “imatur” pada tahap awal perkembangannya. Tumor embrional
yang lainnya termasuklah tumor yang mirip secara histologis seperti tumor neuroektodermal
primitive supratentorial, central neuroblastoma, dan ependymoblastomas. Pada plain CT
tampak area hiperdens atau isodens di daerah fossa posterior bagian medial, bentuk noduler,
batas agak tegas, sedikit berbenjol. Hidrosefalus internus selalu ditemukan. Pada pemberian
media kontras tampak enhancement yang homogen.2
III. Penyebab Meduloblastoma
Meskipun penyebab medulloblastoma tidak diketahui, ilmuwan membuat kemajuan
yang signifikan dalam memahami biologi. Perubahan telah diidentifikasi dalam gen dan
kromosom (sel DNA cetak biru) yang mungkin memainkan peran dalam perkembangan
tumor ini. Misalnya, sepertiga atau setengah dari semua medulloblastomas pediatric
mengandung perubahan pada kromosom 17. Perubahan juga mirip terjadi pada kromosom 1,
7, 8, 9, 10q, 11 dan 16 di mana mungkin juga memainkan peran.
Jarang ditemukan ada kaitan sindrom genetik yang berhubungan dengan peningkatan
risiko berkembangnya tumor ini. Misalnya, sangat sedikit orang dengan Sindrom Gorlin ini
mengembangkan medulloblastoma. (Sindrom Gorlin adalah sebuah penyakit keturunan yang
cenderung untuk mengembangkan sel basal karsinoma dalam kombinasi dengan kondisi
lain). Walau bagaimanapun medulloblastoma bukan merupakan tumor yang diturunkan.
IV. Gejala
70-90% mengalami keluhan sakit kepala, emesis, letargi dalam 3 bulan sebelum
diagnosis berhasil ditegakkan.
Peningkatan tekanan intracranial dengan gejala = morning headaches, vomit, letargi.
Sakit kepala biasanya hilang bila pasien muntah. Anak sering menjadi irritable,
anorexia, pertumbuhannya terlambat, lingkar kepala yang bertambah dan dengan
sutura kranial yang terbuka.
Disfungsi Serebellar = Ataxia ekstremitas bawah dan atas, yang bertambah berat
bila tumor makin bertambah besar dan menginvasi jaringan sekitar
8
![Page 9: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/9.jpg)
Ganguan batang otak dan infiltrasi tumor ke batang otak ataupun oleh
peningkatan tekanan intra cranial menyebabkan diplopia, facial weakness, tinnitus,
pendengaran hilang, tilt head dan kaku kuduk.
Pada metastases akan menyebabkan gejala lokal. Seperti metatase ke tulang akan
menyebabkan nyeri pinggang; metastase ke Korda Spinalis menyebabkan kelemahan
otot tungkai, dll.
V. Staging
Penderajatan kelompok resiko tumor ini ditentukan oleh 3 faktor yakni umur,
metastase dan perluasan penyakit pasca operasi. Untuk metastasenya sendiri
dibagi lagi dalam beberapa klasifikasi menurut Chang:
- M0 : tidak ada metastase
- M1 : tumor mikroskopik ditemukan di cairan serebrospinal
- M2 : sel tumor nodular di serebellum, subarachnoid serebral, ventrikel III dan IV
- M3 : sel tumor nodular di subarachnoid medulla spinalis
- M4 : metastase ekstraneural.3
9
![Page 10: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/10.jpg)
VI. Pemeriksaan Penunjang
Selain diagnosa klinik ditentukan, harus dilakukan pemeriksaan yang spesifik
untuk memperkuat diagnosa dan mengetahui letak tumor.
Biokimiawi
Tidak spesifik. Tapi beberapa studi molekuler dapat menentukan prognosis
Medulloblastoma. Adanya ekspresi protein ErbB2 memiliki prognosis yang lebih baik
dibandingkan dengan bila ada ekspresi protein TrkC (suatu reseptor neutropin-3) yang
memiliki prognosis lebih jelek.
Radiologi
CT Scan
- Pada CT Scan non kontras, tumor nampak di garis tengah (midline) dari
serebelli dan meluas mengisi ventrikel IV.
- Dengan kontras, tumor nampak hiperdens dibandingkan jaringan otak normal
oleh karena padat akan sel. Tampakan hiperdens ini amat membantu dalam
membedakannya dengan Astrocytoma Serebellar yang lebih hipodense. Bila
area Hiperdense ini tampak dikelilingi oleh area yang hipodense, berarti telah
ada vasogenic oedem.
Akibat adanya kompresi pada ventrikel IV dan saluran dari CSS (cairan
serebrospinal), akan tampak tanda-tanda hydrocephalus.
- Medulloblastoma juga dapat dibedakan dari Ependymoma yang juga hiperdens,
berdasarkan foto CT. Di mana pada ependymoma akan tampak adanya
kalsifikasi. Demikian juga dengan Plexus Coroideus Papilloma yang juga
hiperdens, akan terlihat adanya kalsifikasi pada pencitraan dengan CT. Tumor
jenis ini terdapat di ventrikel lateral.
10
![Page 11: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/11.jpg)
11
![Page 12: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/12.jpg)
MRI
- MRI dengan Gadolinium DTPA adalah pilihan utama untuk diagnostik MB.
- Harus berhati-hati dilakukan pada anak-anak yang mendapatkan sedative.
Sebab, dengan peninggian tekanan intracranial dan tnpa monitoring yang baik,
sering kali level CO2 akan sangat meningkat dan makin memperburuk
hipertensi.
- Pada T1 weight sebelum pemberian Gadolonium, tumor akan tampak hipo
intensity. Bentuk berbatas mulai dari ventrikel IV hingga primernya di vermis
serebelli. Batang otak tertekan dan terdorong ke depan.
- Dengan Gadolinium, akan tampak penguatan bayangan yang lebih homogen
bila pada anak-anak. Sedangkan pada pasien dewasa, penguatan bayangannya
tampak lebih heterogen.
- Pada T2 weight dan densitas proton, gambar tampak hiperintensity dan
dikelilingi oleh area oedem yang lebih hipointernsity.
- Bila tumor meluas ke rostral, akan terjadi hidrosefali pada ventrikel.
- MRI juga dapat memebedakan MB dengan ependimoma. Pada Glioma batang
otak exophytic, akan tampak memiliki area perlekatan yang lebih luas pada
lantaiu ventrikel IV dibandingkan MB.
12
![Page 13: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/13.jpg)
13
![Page 14: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/14.jpg)
Mielography
- Dahulu pemeriksaan ini adalah tes diagnostik standar untuk MB. Sekarang, pada
pasien dengan kontraindikasi MRI, mielographi bersama CT scan adalah pilihan
utama.
Bone Scan
- Karena MB dapat bermetastase di luar CSS di mana sebagian besar ke tulang,
maka bone scan penting untuk mendeteksinya.
Lainnya
Sebelum melakukan pemeriksaan sitologik sumsum tulang untuk mendeteksi
penyebaran tumor leptomeningeal, perlu dilakukan funduskopi ( selain CT atau MRI )
untuk menyingkirkan hidrosefalus.4
14
![Page 15: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/15.jpg)
BAB III
KESIMPULAN
Medulloblastoma adalah tumor yang tumbuh cepat di bagian cerebellum, daerah ini
merupakan bagian yang mengontrol keseimbangan, postur, dan fungsi motor kompleks
seperti berbicara dan keseimbangan. Pasien dengan Medulloblastoma, memiliki peningkatan
kesempatan untuk bertahan hidup dengan pengobatan dan intervensi seperti radioterapi,
karena tumor ini sangat radiosensitif. Diagnosis harus cepat dan tepat ditegakkan untuk terapi
sedini mungkin. Pemeriksaan radiologi, dalam hal ini CT Scan ataupun MRI berperan dalam
diagnosa medulloblastoma.
15
![Page 16: Referat_Radiologi[1]](https://reader035.fdokumen.com/reader035/viewer/2022081511/563dbb96550346aa9aae78d2/html5/thumbnails/16.jpg)
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
1. Harsono. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press;
2011. Hal 135.
2. Ekayuda Iwan, Rasad Sjahriar. Radiologi diagnostic. Jakarta :Badan penerbit FKUI
2013. Hal 376-380.
3. Bryn Mawr . American brain tumor association. Abta care association 2012 ; page 11.
4. Bryn Mawr . American brain tumor association. Abta care association 2012 ; page 3-
23.
16