Referat problem kulit pada bayi dan anak

8/15/2019 Referat problem kulit pada bayi dan anak

http://slidepdf.com/reader/full/referat-problem-kulit-pada-bayi-dan-anak 1/23

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kulit adalah organ terbesar pada tubuh manusia, dengan berat sekitar 5 kg dan luas 2 m2

pada seseorang dengan berat badan 70 kg. berbeda dengan organ lain, kulit yang terletak pada

sisi terluar manusia ini mempermudah pengamatan, baik dalam kondisi normal maupun sakit.

Tidak jarang, kulit juga mengingatkan dokter untuk melihat lebih jauh dari sekedar dipermukaan.

Kulit pada bayi berbeda dibandingkan dengan kulit orang dewasa, karena bayi bukanlah

miniatur dari orang dewasa. Perbedaan utama antara kulit bayi dan dewasa adalah luas area

permukaan kulit, perbedaan berat kulit, ikatan antara dermis dan epidermis kurang kuat, kulit

bayi lebih tipis dan kurang elastis, permeabilitas dari stratum korneum yang lebih tinggi dan

pertahanan epidermis yang masih belum terbentuk dengan baik, serta produksi melanin yang

kurang.

ungsi sawar kulit sangat penting untuk kelangsungan hidup dan penting untuk men!egah

masuknya bakteri dan patogen perkutan lainnya ke dalam kulit neonatus. "ika penghalang kulit

terganggu, bakteri dan #aktor $irulensi bakteri akan memiliki akses untuk hidup di keratinosit

pada lapisan epidermis dan dapat menginduksi respon pertahanan tubuh.

Pada dasarnya perawatan kulit pada anak sama saja dengan orang dewasa, hanya perlu

sedikit penyesuaian. Khusus pada anak yang menginjak usia balik memang biasanya akan ada

perubahan pada kulit wajahnya, sehingga diperlukan perawatan lebih khusus.

BAB II



2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Kulit

Kulit adalah organ yang terletak paling luar dan membatasinya dari lingkungan hidup

manusia. %uas kulit orang dewasa 2 m2 dengan berat kira&kira 1'( berat badan.

Kulit merupakan organ yang esensial dan $ital serta merupakan !ermin kesehatan dan kehidupan.

Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensiti$e, ber$ariasi pada keadaan iklim, umur, jenis

kelamin, ras, dan juga bergantung pada lokasi tubuh. Kulit mempunyai berbagai #ungsi seperti

sebagai perlindung, penyerap, dan indera perasa.

)arna kulit berbeda&beda, dari kulit yang berwarna terang, pirang dan hitam, warna

merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi, serta warna hitam ke!oklatan pada genitalia

orang dewasa. *emikian pula kulit ber$ariasi mengenai lembut, tipis dan tebalnya+ kulit yang

elastis dan longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium, kulit yang tebal dan tegang

terdapat di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat pada muka, yang berambut

kasar terdapat pada kepala.

Pembagian kulit se!ara garis besar tersusun atas tiga lapisan utama yaitu lapisan

epidermis atau kutikel, lapisan dermis, dan lapisan subkutis. Tidak ada garis tegas yang

memisahkan dermis dan subkutis, subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar dan

adanya sel dan jaringan lemak.

2.1.1 Lapisan Epidermis



%apisan epidermis terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum, stratum granulosum,

stratum spinosum, dan stratum basale. -tratum korneum adalah lapisan kulit yang paling luar dan

terdiri atas beberapa lapisan sel&sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah

berubah menjadi keratin /at tanduk. -tratum lusidum terdapat langsung di bawah lapisan

korneum, merupakan lapisan sel&sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi

protein yang disebut eleidin. %apisan tersebut tampak lebih jelas di telapak tangan dan kaki.

-tratum granulosum merupakan 2 atau lapis sel&sel gepeng dengan sitoplasma berbutir

kasar dan terdapat inti di antaranya. utir&butir kasar ini terdiri atas keratohialin. -tratum

spinosum terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang besarnya berbeda&beda

karena adanya proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen, dan

inti terletak ditengah&tengah. -el&sel ini makin dekat ke permukaan makin gepeng bentuknya. *i

antara sel&sel stratum spinosun terdapat jembatan&jembatan antar sel yang terdiri atas

protoplasma dan tono#ibril atau keratin. Pelekatan antar jembatan&jembatan ini membentuk

penebalan bulat ke!il yang disebut nodulus i//o/ero. *i antara sel&sel spinosum terdapat pula

sel %angerhans. -el&sel stratum spinosum mengandung banyak glikogen.

-tratum germinati$um terdiri atas sel&sel berbentuk kubus yang tersusun $erti!al pada

perbatasan dermo&epidermal berbasis seperti pagar palisade. %apisan ini merupakan lapisan

epidermis yang paling bawah. -el&sel basal ini mrngalami mitosis dan ber#ungsi reprodukti#.

%apisan ini terdiri atas dua jenis sel yaitu sel&sel yang berbentuk kolumnar dengan protoplasma

baso#ilik inti lonjong dan besar, dihubungkan satu dengan lain oleh jembatang antar sel, dan sel

pembentuk melanin atau !lear !ell yang merupakan sel&sel berwarna muda, dengan sitoplasma

baso#ilik dan inti gelap, dan mengandung butir pigmen melanosomes.

2.1.2 Lapisan Dermis

%apisan yang terletak dibawah lapisan epidermis adalah lapisan dermis yang jauh lebih

tebal daripada epidermis. %apisan ini terdiri atas lapisan elastis dan #ibrosa padat dengan elemen&elemen selular dan #olikel rambut. -e!ara garis besar dibagi menjadi 2 bagian yakni pars papilare

yaitu bagian yang menonjol ke epidermis, berisi ujung serabut sara# dan pembuluh darah, dan

pars retikulare yaitu bagian bawahnya yang menonjol kea rah subkutan, bagian ini terdiri atas

serabut&serabut penunjang misalnya serabut kolagen, elastin dan retikulin. *asar lapisan ini

terdiri atas !airan kental asam hialuronat dan kondroitin sul#at, di bagian ini terdapat pula



#ibroblast, membentuk ikatan yang mengandung hidrksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda

bersi#at lentur dengan bertambah umur menjadi kurang larut sehingga makin stabil. 3etikulin

mirip kolagen muda. -erabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amor# dan mudah

mengembang serta lebih elastis.

2.1. Lapisan Su!"utis

%apisan subkutis adalah kelanjutan dermis yang terdiri atas jaringan ikat longgar berisi

sel&sel lemak di dalamnya. -el&sel lemak merupakan sel bulat, besar, dengan inti terdesak ke

pinggir sitoplasma lemak yang bertambah. -el&sel ini membentuk kelompok yang dipisahkan

satu dengan yang lain oleh trabekula yang #ibrosa. %apisan sel&sel lemak disebut panikulus

adipose, ber#ungsi sebagai !adangan makanan. *i lapisan ini terdapat ujung&ujung sara# tepi,

pembuluh darah, dan getah bening. Tebal tipisnya jaringan lemak tidak sama bergantung padalokasinya. *i abdomen dapat men!apai ketebalan !m, di daerah kelopak mata dan penis sangat

sedikit. %apisan lemak ini juga merupakan bantalan.

4askularisasi di kulit diatur oleh 2 pleksus, yaitu pleksus yang terletak di bagian atas

dermis pleksus super#i!ial dan yang terletak di subkutis pleksus pro#unda. Pleksus yang di

dermis bagian atas mengadakan anastomosis di papil dermis, pleksus yang di subkutis dan di

pars retikulare juga mengadakan anastomosis, di bagian ini pembuluh darah berukuran lebih

besar. ergandengan dengan pembuluh darah teedapat saluran getah bening.

2.1.# Adne"sa Kulit

dneksa kulit terdiri atas kelenjar&kelenjar kulit, rambut dan kuku. Kelenjar kulit terdapat

di lapisan dermis, terdiri atas kelenjar keringat dan kelenjar palit. da 2 ma!am kelenjar

keringat, yaitu kelenjar ekrin yang ke!il&ke!il, terletak dangkal di dermis dengan sekret yang

en!er, dan kelenjar apokrin yang lebih besar, terletak lebih dalam dan sekretnya lebih kental

*juanda, 201.

Kelenjar enkrin telah dibentuk sempurna pada 26 minggu kehamilan dan ber#ungsi 0

minggu setelah kehamilan. -aluran kelenjar ini berbentuk spiral dan bermuara langsung di

permukaan kulit. Terdapat di seluruh permukaan kulit dan terbanyak di telapak tangan dan kaki,

dahi, dan aksila. -ekresi bergantung pada beberapa #aktor dan dipengaruhi oleh sara# kolinergik,

#aktor panas, dan emosional.



5

Kelenjar apokrin dipengaruhi oleh sara# adrenergik, terdapat di aksila, areola mame,

pubis, labia minora, dan saluran telinga luar. ungsi apokrin pada manusia belum jelas, pada

waktu lahir ke!il, tetapi pada pubertas mulai besar dan mengeluarkan sekret.

Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat, dan glukosa, biasanya p sekitar &',6.

Kelenjar palit terletak di selruh permukaan kulit manusia ke!uali di telapak tangan dan kaki.

Kelenjar palit disebut juga kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan sekret kelenjar ini

berasal dari dekomposisi sel&sel kelenjar. Kelenjar palit biasanya terdapat di samping akar

rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar rambut #olikel rambut. -ebum mengandungi

trigliserida, asam lemak bebas, skualen, wa8 ester, dan kolesterol. -ekresi dipengaruhi hormone

androgen, pada anak&anak jumlah kelenjar palit sedikit, pada pubertas menjadi lebih besar dan

banyak serta mulai ber#ungsi se!ara akti#.

Kuku adalah bagian terminal stratum korneum yang menebal. agian kuku

yang terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku, bagian yang terbuka di atas dasar jaringan

lunak kulit pada ujung jari dikenali sebagai badan kuku, dan yang paling ujung adalah bagian

kuku yang bebas. Kuku tumbuh dari akar kuku keluar dengan ke!epatan tumbuh kira&kira 1 mm

perminggu. -isi kuku agak men!ekung membentuk alur kuku. Kulit tipis yang yang menutupi

kuku di bagian proksimal disebut eponikium sedang kulit yang ditutupki bagian kuku bebas

disebut hiponikium.

3ambut terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit dan bagian yang berada di luar

kulit. da 2 ma!am tipe rambut, yaitu lanugo yang merupakan rambut halus, tidak mrngandung

pigmen dan terdapat pada sbayi, dan rambut terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan

banyak pigmen, mempunyai medula, dan terdapat pada orang dewasa. Pada orang dewasa selain

rambut di kepala, juga terdapat bulu mata, rambut ketiak, rambut kemaluan, kumis, dan janggut

yang pertumbuhannya dipengaruhi hormone androgen. 3ambut halus di dahi dan badan lain

disebut rambut $elus. 3ambut tumbuh se!ara siklik, #ase anagen berlangsung 2&' tahun dengan

ke!epatan tumbuh kira&kira 0.5 mm per hari. ase telogen berlangsung beberapa bulan. *i

antara kedua #ase tersebut terdapat #ase katagen. Komposisi rambut terdiri atas karbon 50,'0(,

hydrogen ','(,, nitrogen 17,1(, sul#ur 5( dan oksigen 20,60(.

2.2 $isiolo%i Kulit



'

Kulit pada manusia mempunyai #ungsi yang sangat penting selain menjalin kelangsungan hidup

se!ara umum yaitu 9

1. Prote"si

Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan #isis atau mekanis,

misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi lisol,

karbol dan asam kuat. :angguan panas misalnya radiasi, sinar ultra$iolet, gangguan

in#eksi dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya bantalan lemak, tebalnya lapisan

kulit dan serabut;serabut jaringan penunjang berperan sebagai pelindung terhadap gangguan

#isis. <elanosit turut berperan dalam melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan

mengadakan tanning pengobatan dengan asam asetil. Proteksi rangsangan kimia dapat terjadi

karena si#at stratum korneum yang impermeable terhadap berbagai /at kimia dan air. *isamping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi kontak /at kimia dengan kulit.

%apisan keasaman kulit terbentuk dari hasil ekskresi keringat dan sebum yang menyebabkan

keasaman kulit antara p 5& ',5. =ni merupakan perlindungan terhadap in#eksi jamur dan sel;

sel kulit yang telah mati melepaskan diri se!ara teratur.

2. A!sor!si

Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi !airan yang

mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak.

Permeabilitas kulit terhadap >2, ?>2 dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian

pada #ungsi respirasi. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi,

kelembapan dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui !elah di antara sel,

menembus sel;sel epidermis, atau melalui saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel;

sel epidermis.

. E"s"resi

Kelenjar;kelenjar kulit mengeluarkan /at;/at yang tidak berguna lagi atau /at sisa

metabolisme dalam tubuh berupa @a?l, urea, asam urat, dan amonia. -ebum yang

diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum bahan

berminyak yang melindungi kulit ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi

kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.



7

#. Persepsi

Kulit mengandung ujung;ujung sara# sensorik di dermis dan subkutis. 3espons terhadap

rangsangan panas diperankan oleh badan&badan 3u##ini di dermis dan subkutis, terhadap dingin

diperankan oleh badan&badan Krause yang terletak di dermis. adan taktil <eissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan, demikian pula pada <erkel 3an$ier yang terletak di

epidermis, sedangkan tekanan diperankan oleh badan Pa!!ini di epidermis. -erabut sara#

sensorik lebih banyak jumlahnya di daerah yang erotik.

&. Pen%aturan su'u tu!u' (termore%ulasi)

-uhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. al ini karena

adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medulla oblongata.

-uhu normal dalam tubuh yaitu suhu $is!eral '&7,5 derajat untuk suhu kulit lebih rendah.

Pengendalian persara#an dan $asomotorik dari arterial kutan ada dua !ara yaitu $asodilatasi

kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipan!arkan ke kelenjar keringat

sehingga terjadi penguapan !airan pada permukaan tubuh dan $asokonstriksi pembuluh darah

mengerut, kulit menjadi pu!at dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh

tidak dikeluarkan.

*. Pem!entu"an Pi%men

-el pembentukan pigmen melanosit terletak pada lapisan basal dan sel ini berasal

dari rigi sara#. <elanosit membentuk warna kulit. An/im melanosum dibentuk oleh alat golgi

dengan bantuan tirosinase, ion ?u, dan >2 terhadap sinar matahari memengaruhi melanosum.

Pigmen disebar ke epidermis melalui tangan; tangan dendrit sedangkan lapisan di bawahnya

dibawa oleh melano#ag. )arna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan

juga oleh tebaltipisnya kulit, reduksi b dan karoten.

+. Keratinisasi

Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. -el basal yang lain akan

berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. <akin ke atas sel ini semakin

gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. -emakin lama intinya menghilang dan

keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amor#. Proses ini berlangsung terus menerus seumur

hidup. Keratinosit melalui proses sintasis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang



B

sebaseus !epat ukuran C akti$itasnya

beberapa minggu sesudah lahir

-istem sara#

dan $askular

Tak terorganisasi sempurna

Kebanyakan sara# berukuran

ke!il, tak bermielin, sara#

sensorik C autonomy

-ara# tak bermielin strukturnya

khas seperti #etus

3eseptor <eissner tak

terbentuk sempurna

-istem $askular tak

terorganisasi sempurna sampai

bulan

"aringan sara# kulit tak

berkembang sempurna,

berkembang terus sampai

pubertas

Kebanyakan sara# berdiameter

ke!il, tak bermielin, sara#

sensorikCautonomy

3eseptor <eissner tak

terbentuk sempurna

Pola dewasa

2. Pena"it Kulit pada Ana"

2..1 Dermatitis Atopi"

*ermatitis atopik atau yang dikenal masyarakat sebagai eksim susu, merupakan penyakitkulit tersering pada bayi dan anak. *ermatitis atopik adalah radang kulit berulang yang disertai

gatal pada bayi dan dan anak. Kelainan kulit berupa bintil&bintil kemerahan, gatal,

yang kemudian bila berlangsung lama kronik, kulit menjadi kering, bersisik, luka&luka atau

menebal dan menjadi kehitaman. *aerah yang terkena biasanya di kedua pipi, lekuk siku dan

lekuk lutut. )alaupun demikian, dengan tatalaksana yang adekuat kelainan ini dapat diatasi.

erdasarkan lokalisasi, mor#ologi dan juga golongan umur, dermatitis atopik dapat dibagi dalam

tiga bentuk klinis, yaitu9

1. entuk =n#antil 2 bulan& 2 tahun

<ula&mula terlihat eritema, papula miliaris, $esikula yang meliputi daerah yang berbatas

tegas. Kelaian ini !epat menjadi eksudati#, erosi# kemudian berkeropeng. -ering disertai in#eksi



10

sekunder. Tempat predileksi ialah pipi sering disebut melk e!/ema karena air susu, lipa siku

dan lipat lutut, biasanya simetris.

2. entuk nak &10 tahun

Kelainan kulit telah berubah bentuknya dan umumnya sudah tidak eksudati# lagi. <ulai

terlihat likeni#ikasi dan hipopigmentasi dengan papula miliaris. Predileksi pada tengkuk, lipat

siku dan lipat lutut tersering.

. entuk *ewasa D1 tahun

Kelainan kulit selalu sering dengan likeni#ikasi yang nyata.

Penyebab dermatitis atopik belum diketahui pasti. iasanya terdapat #aktor alergi turunan

dalam keluarga atau pasien. Kelainan kulit juga dapat terjadi karena alergi, misalnya alergiterhadap makanan susu sapi, telur ayam, ikan laut, ka!ang&ka!angan, dan lain&lain

atau terhadap debu, serbuk sari, dan bulu binatang.

Pada dasarnya, kulit penderita dermatitis atopik !enderung kering, mudah gatal dan lebih

peka terhadap bahan iritan, pakaian kasar, berenda, wol atau sintetis, dan panas atau dingin yang

ekstrem. Penting untuk mengidenti#ikasi kemudian menyingkirkan #aktor yang memperberat dan

memi!u siklus Egatal&garukF. >leh karena itu prinsip pengobatan dermatitis atopik

adalah menghindari bahan iritan dan #aktor pen!etus, mengatasi rasa gatal dan kekeringan kulit,serta mengatasi reaksi peradangan dan in#eksi sekunder.

eberapa tips sebagai penatalaksanaan maupun pen!egahan umum berulangnya dermatitis atopik

pada bayi dan anak adalah sebagai berikut 9

1. <andi memakai sabun dengan p netral dan yang mengandung pelembab

2. <andi air hangat 1&2 kali sehari dan tidak lebih dari 10 menit setiap kalinya

. <engoleskan krim steroid diberikan sesuai resep dokter, misalnya hidrokortison 1&2,5 (

steroid potensi rendah pada bayi dan triam!inolone 0,1( steroid berpotensi menengah

pada anak ke!uali daerah wajah menggunakan steroid potensi rendah dan bila sudah

sembuh kulit harus dijaga kelembabannya dengan mengoleskan krim pelembab segera



11

setelah mandi, misalnya krim hidro#ilik urea 10(.

. Pakaian baru sebaiknya di!u!i terlebih dahulu sebelum dipakai untuk membersihkan

#ormaldehid atau bahan kimia tambahan.

5. <en!u!i pakaian dengan deterjen harus dibilas dengan baik

'. -elesai berenang harus segera mandi untuk membilas sisa klorin

7. ayi dan anak jarang terlalu sering dimandikan, !ukup dua kali sehari, jangan menggosok

terlalu kuat

6. "angan memakai pakaian terlalu tebal, ketat, kotor, atau yang bersi#at iritan wol atau sintetik+

bahan katun lebih baik

B. Pada bayi penting diperhatikan kebersihan daerah popok

10. indari makanan yang di!urigai menyebabkan kekambuhan dan lakukan diet sesuai petunjuk

dokter

2..2 Impeti%o

=mpetigo adalah salah satu !ontoh pioderma, yang menyerang lapisan epidermis kulit.

=mpetigo biasanya juga mengikuti trauma super#i!ial dengan robekan kulit dan paling sering

merupakan penyakit penyerta se!ondary in#e!tion dari pedi!ulosis, skabies, in#eksi jamur dan

pada inse!t bites. =mpetigo terjadi di seluruh negara di dunia dan angka kejadiannya selalu

meningkat dari tahun ke tahun. *i amerika serikat impetigo merupakan 10( dari masalah kulit

yang dijumpai pada klinik anak dan terbanyak pada daerah yang jauh lebih hangat, yaitu pada

daerah tenggara amerika *i =nggris kejadian impetigo pada anak sampai usia tahun sebanyak

2,6( pertahun dan 1,'( pada anak usia 5&15 tahun. -ekitar 70( merupakan impetigo krustosa.

=mpetigo disebabkan oleh -taphylo!o!!us aureus atau -trepto!o!!us beta hemolitikus grup

-trepto!o!!us pyogenes. -taphylo!o!!us merupakan patogen primer pada impetigo bulosa dan

A!thyma.

Tempat predileksi tersering pada impetigo bulosa adalah di ketiak, dada, punggung dan

sering bersama&sama dengan miliaria. Terdapat pada anak dan dewasa. Kelainan kulit berupa

$esikel gelembung berisi !airan dengan diameter 0,5!m kurang dari 1 !m pada kulit yang utuh,



12

dengan kulit sekitar normal atau kemerahan. Pada awalnya $esikel berisi !airan yang jernih yang

berubah menjadi berwarna keruh. tap dari bulla pe!ah dan meninggalkan gambaran E!ollaretteF

pada pinggirnya. Krusta E$arnishlikeF terbentuk pada bagian tengah yang jika disingkirkan

memper lihatkan dasar yang merah dan basah. ulla yang utuh jarang ditemukan karena sangat

rapuh.

*iagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa dan gambaran klinis dari

penyakit, pemeriksaan penunjang dapat digunakan untuk memberikan gambaran terapi terhadap

obat&obatan yang sensiti# dan menyingkirkan kemungkinan diagnosa banding. Pemeriksaan yang

dapat dilakukan antara lain kultur bakteri dan sensiti$itas antibiotik, dapat digunakan dalam

menentukan terapi antibiotik yang sensiti# untuk mengeradikasi bakteri penyebab

in#eksi, penge!atan gram, digunakan untuk melihat bakteri penyebab in#eksi, apabila ditemukan

bakteri gram positi# dengan bentuk !o!!us bulat dan berkelompok dapat

menunjukkan adanya -taphylo!o!!us aureus, penge!atan kalium hidroksida K>, digunakan

untuk menyingkirkan kemungkinan in#eksi jamur dan penge!atan t/ank atau biakan

$irus, digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan in#eksi herpes simpleks.

Terapi non&medikamentosa antara lain, menghilangkan krusta dengan !ara mandikan

anak selama 20&0 menit, disertai mengelupaskan krusta dengan handuk basah, men!egah anak

untuk menggaruk daerah le!et, dapat dengan menutup daerah yang le!et dengan perban tahan air

dan memotong kuku anak, lakukan drainase pada bula dan pustule se!ara aseptik dengan jarum

suntik untuk men!egah penyebaran lokal, lanjutkan pengobatan sampai semua lesi sembuh dan

dapat dilakukan kompres dengan menggunakan larutan natrium klorida @a?l 0,B( pada lesi

yang basah. dapun terapi medikamentosa menggunakan terapi topikal dan sistemik.

Pengobatan topikal sebelum memberikan salep antibiotik sebaiknya krusta sedikit

dilepaskan baru kemudian diberi salep antibiotik. Pada pengobatan topikal impetigo bulosa bisa

dilakukan dengan pemberian antiseptik atau salap antibioti!. ntiseptik yang dapat

dijadikan pertimbangan dalam pengobatan impetigo terutama yang telah dilakukan penelitian di

=ndonesia khususnya "ember dengan menggunakan <ethi!illin 3esistant -taphylo!o!!us ureus

<3- adalah triklosan 2(. Pada hasil penelitian didapatkan jumlah koloni yang dapat tumbuh

setelah kontak dengan triklosan 2( selama 0F, '0F, B0F, dan 120F adalah sebanyak 0 koloni.



1

-ehingga dapat dikatakan bahwa triklosan 2( mampu untuk mengendalikan penyebaran

penyakit akibat in#eksi -taphylo!o!!us aureus.

ntibiotik Topikal dapat menggunakan mupiro!in, #usidi! a!id, ratapamulin,

di!lo8a!illin. Terapi sistemik dapat menggunakan penisilin dan semisintetiknya, ampi!illin,amoksi!illin, !lo8a!illin, pheno8ymethyl peni!illin peni!illin 4, eritromisin bila alergi

penisilin, !lindamisin alergi penisilin dan menderita saluran !erna dan penggunaan terapi

antibiotik sistemik lainnya. Tindakan yang bisa dilakukan guna pen!egahan impetigo diantaranya

!u!i tangan segera dengan menggunakan air mengalir bila habis kontak dengan pasien, terutama

apabila terkena luka, jangan menggunakan pakaian yang sama dengan penderita, bersihkan dan

lakukan desin#ektan pada mainan yang mungkin bisa menularkan pada orang lain, setelah

digunakan pasien, mandi teratur dengan sabun dan air sabun antiseptik dapat digunakan, namun

dapat mengiritasi pada sebagian kulit orang yang kulit sensiti#, higiene yang baik, men!akup

!u!i tangan teratur, menjaga kuku jari tetap pendek dan bersih, jauhkan diri dari orang dengan

impetigo, !u!i pakaian, handuk dan sprei dari anak dengan impetigo terpisah dari yang lainnya.

?u!i dengan air panas dan keringkan di bawah sinar matahari atau pengering yang panas.

<ainan yang dipakai dapat di!u!i dengan disin#ektan dan gunakan sarung tangan saat

mengoleskan antibiotik topikal di tempat yang terin#eksi dan !u!i tangan setelah itu.

=mpetigo biasanya sembuh tanpa penyulit dalam 2 minggu walaupun tidak diobati.

Komplikasi berupa radang ginjal pas!a in#eksi -trepto!o!!us terjadi pada 1&5( pasien terutama

usia 2&' tahun dan hal ini tidak dipengaruhi oleh pengobatan antibiotik. :ejala berupa bengkak

dan kenaikan tekanan darah, pada sepertiga terdapat urin seperti warna teh. Keadaan ini

umumnya sembuh se!ara spontan walaupun gejala&gejala tadi mun!ul. Komplikasi lainnya yang

jarang terjadi adalah in#eksi tulang osteomielitis, radang paru&paru pneumonia, selulitis,

psoriasis, staphylo!o!!al s!alded skin syndrome, radang pembuluh lim#e atau kelenjar getah

bening.

2.. Diaper /as'

ayi yang berusia 0 sampai hingga 1 tahun termasuk golongan rentan, karena sistem

kekebalan tubuh yang dimiliki belum sempurna. al ini disebabkan karena kekebalan tubuh



1

yang dimilikinya adalah kekebalan pasi#. Terpaparnya bayi terhadap antigen dapat

terjadi melalui udara, air, makanan maupun perlengkapan yang digunakan seperti alas

perlindungan ketika enupresis K dan enkopresis yaitu diapers sekali pakai diapers.

Pada sekitar tahun 1B60 diapers mulai dikenal di =ndonesia, penggunaan yang praktis sangat

membantu para ibu dalam mengatasi penanganan K dan pada bayi. -aat ini

keberadaannya menjadi kebutuhan para ibu yang memiliki balita dan juga manula. eberapa

merek diapers terdapat di =ndonesia, selain itu juga terdapat di merika dan Aropa.

Penggunaan diapers pada sebagian bayi menimbulkan masalah diantaranya terjadinya

iritasi kulit, gatal, dan luka. <enurut )eisbrod dan o## 2011 uri! a!id pada urine neonates

merupakan pemi!u pertumbuhan ?andida sp. *ib 2005 mengemukakan bahwa ruam

kemerahan iritasi pada permukaan kulit bayi dapat terjadi juga pada di daerah pangkal paha

bayi. Kemerahan tersebut menunjukkan iritasi pada kulit bayi yang dipi!u oleh bakteri pada

diapers maupun bakteri pada urine. Ketika ammonia yang terdapat pada urine bergabung dengan

plasti! diapers maka suasana dipermukaan kulit bayi yang anaerobi! akan mendukung

pertumbuhan bakteri.

Pada bayi dengan -= eksklusi# makanan ibu juga dapat mempengaruhi terutama jika

kandungan /at makanan yang tergolong allergen. Penggunaan antibiotik juga dapat

menyebabkan iritasi karena antibiotik akan membunuh semua jenis bakteri termasuk bakteri

yang akan berkompetisi dengan jamur. *isamping itu juga bahan kimia diapers, bahan makanan

bayi yang menyebabkan alergi baik pada urine maupun #eses. Penelitian tentang lamanya

penggunaan diapers yang aman pada setiap jenis diapers belum dilakukan.

*isamping disebabkan oleh bakteri, kemerahan juga kemungkinan disebabkan oleh jamur,

karena kondisi yang lembab dan tersedianya #aktor pendukung kehidupan jamur. =ritasi

tersebut juga dipengaruhi oleh a!rodermatitis enteropathi!a yang berhubungan dengan diare,

hilangnya rambut pada permukaan kulit, erosi$e perioral dermatitis, malabsorbtion, malnutrition,

asma, alergi herpes dan =4. *ampak iritasi tersebut adalah luka, rasa gatal dan

panas, demam, dan limphangitis. =n#eksi lain yang mungkin timbul adalah !ystitis

yang dapat berlanjut pada penurunan #ungsi urogenital.

Keberadaan bakteri pada penggunaan diapers perlu mendapat perhatian. Keswi!k dkk

1B6' mengemukakan hasil penelitian pada kasus atopi! dermatitis pada bayi dijumpai adanya



15

bakteri As!heri!hia !oli A.!oli. A. !oli yang ditemukan pada diapers yang telah digunakan oleh

bayi dapat terjadi akibat bahan organi! berupa makanan yang ter!erna dan sisa makanan yang

tidak ter!erna. -elanjutnya A. ?oli pada diapers akan tumbuh mengingat kondisi sekitarnya yang

sangat mendukung seperti tersedianya bahan organik serta kondisi aerob maupun anaerob.

A. !oli mudah beradaptasi sesuai karakteristik habitatnya. al ini dikarenakan A.!oli

dapat hidup di media glukosa atau bahan organik dan tidak memerlukan growth #a!tor. A.!oli

se!ara metabolik dapat mengubah glukosa menjadi semua komponen makromolekul untuk

membangun selnya se!ara aerob dan anaerob. *alam kondisi anaerob A.!oli akan tumbuh pada

kondisi anaerob dengan produk akhir yang dihasilkan adalah !ampuran asam dan gas khusus.

-elain itu bakteri ini juga dapat menggunakan @>, @>2 atau #umarat sebagai akseptor ele!tron

akhir dalam proses transport ele!tron respirasi. Kondisi optimal untuk pertumbuhan A.!oli

adalah suhu 7G ?, p optimum untuk pertumbuhan A.!oli adalah ',0&6,0. Pertumbuhan dapat

terjadi pada p , dan i B&10 p. A.!oli peka terhadap panas, sehingga tidak dapat melalui

tahap pasteurisasi atau pemanasan.

akteri lain yang perlu diwaspadai pertumbuhannya pada diapers yang dikenakan bayi

adalah Klebsiella yang termasuk bakteri :ram negati#. akteri ini memiliki !iri&!iri berbentuk

batang, non motil, koloni besar, sangat mukoid dan !enderung bersatu pada pergerakan yang

lama. Klebsiella dapat mem#ermentasikan laktosa dan karbohidrat "awet/ dkk, 2005. eberapa

spesies Kleibsella seperti Klebsiella rhinos!leromatis dan Klebsiella o/aenae yang menyebabkan

rinos!hleroma memberikan gejala pembentukan granul bintik&bintik, gangguan hidung,

benjolan&benjolan di rongga pernapasan, dan sakit kepala. Klebsiella pneumonia dapat

menyebabkan penyakit paru&paru memberikan penampakan berupa pembengkakan paru&paru,

bronkhittis, penebalan dinding mukosa dan dahak berdarah.

<ikroba lain yang berpotensi untuk tumbuh dalam suasana yang terdapat bahan organi!

adalah ?andida albi!ans. Kapang tersebut dimorphism yaitu dapat tumbuh pada #ase yeast phase

pada suhu 7 G? dan #ase mould phase pada suhu kamar. -e!ara mikroskopis kapang tersebut

berbentuk spora o$al dan berbentuk hi#a. Pada tempat&tempat tertentu akan membesar,

membulat, dan dindingnya menebal. ?andida adalah tergolong #lora normal selaput lendir

saluran pernapasan, saluran pan!ernaan, dan genitalia wanita yang hidupnya dikontrol oleh

bakteri baik. Pada kondisi penurunan sistem imunitas jamur ini menjadi penyebab utama



1'

!andidiasis dan merupakan spesies yang paling patogen yang menyerang permukaan kulit,

mukosa mulut dan $agina. Penurunan sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan peningkatan

koloni dengan gejala klinis maupun tidak yang selanjutnya berkembang menjadi in#eksi in$asi$e.

2.# Pera0atan Dasar Se'ari'ariPada dasarnya perawatan kulit pada anak sama saja dengan orang dewasa, hanya perlu


perubahan pada kulit wajahnya, sehingga diperlukan perawatan lebih khusus. @amun, prinsip

perawatannya sama. Hang perlu diperhatikan adalah9

1. Pem!ersi'an

• Sa!un

-abun mandi untuk anak sebaiknya dipilih yang p nya tidak terlalu basa, paling baik dari deterjen sintetik yang mendekati p kulit ,5 & 5,5 C tertulis p seimbang.

@amun sayang harganya masih !ukup mahal. -abun mandi batangan dan sabun bayi

sebenarnya mempunyai p tinggi 6 ; B yang dapat mengeringkan kulit anak. Tapi pada

sabun bayi ditambahkan lemak yang berasal dari minyak kelapa atau minyak /aitun. "adi

masih lebih lembut dibanding sabun mandi biasa. eberapa sabun mandi !air

sekarang juga menambahkan pelembab lemak tersebut. "uga waspadai bahan pewangi

dan pewarna dari sabun mandi biasa, baik yang batangan maupun !air, karena bisa

menyebabkan reaksi iritasi atau alergi.

Penting sekali diperhatikan untuk anak penderita kulit sensiti# dan eksim,

dianjurkan tidak memakai sabun yang mengandung /at antisepti! karena akan

memperberat atau memi!u kambuhnya eksim. ahan antiseptik adalah bahan kimia untuk

membunuh kuman kulit, padahal kulit gatal sebagian besar bukan karena in#eksi tapi

karena iritasi dan alergi. Iat antisepti! seperti sul#urCbelerang bisa mengeringkan kulit

dan menimbulkan gatal, heksakloro#en dapat menyebabkan kera!unan otak, po$idone

iodine yodium, T??, tri!losan bisa menimbulkan reaksi alergi. -etelah menggunakan

sabun, bilas dengan air sampai sabun hilang, supaya pori tidak tertutup yang dapat

menyebabkan peradangan dan rasa gatal.

• S'ampo



17

<en!u!i rambut anak sebaiknya dilakukan sekitar kali seminggu, ke!uali

rambut anak sangat kotor, sehingga perlu dibersihkan lebih sering. Terlalu sering men!u!i

rambut, misalnya 2 kali sehari, dapat mengeringkan kulit kepala dan rambut menjadi

kusam. Kalau tiba&tiba timbul ketombe, gatal atau bisul di kulit kepala anak, perlu

di!urigai sampo yang dipakai. <ungkin sampo tersebut tidak !o!ok untuknya, terlalu

banyak mengandung kondisioner atau bahan kimia. -ebaiknya tidak menggunakan

sampo antiketombe, terutama yang mengandung selenium sul#ida, karena pemakaian

jangka panjang bisa mera!uni otak dan jaringan sara#.

2. Pelem!a!

*i =ndonesia yang beriklim tropis, pelembab kulit sebenarnya tidak perlu untuk

anak berkulit normal. Ke!uali untuk anak penderita eksim yang kulitnya memang kering.

<erekadianjurkan selalu memakai pelembab tanpa pewarna dan pewangi, segera

setelah mandi ketika kulit masih dalam keadaan lembab. nak menjelang akil balik

umumnya sudah mulai memperhatikan penampilan diri. Karenanya terkadang mereka

sudah mulai memakai lotion pelembab kulit yang wangi. @amun, waspadai anak

perempuan menjelang akil balik bila tiba&tiba kulitnya memerah, gatal atau timbul bintil&

bintil. isa jadi karena mereka memakai dan tidak tahan dengan body lotion dewasa yang

terlalu wangi dan berwarna.

Pelembab ber#ungsi untuk men!egah kulit kering dan memperbaiki barier kulit

yang rusak. Pilihlah pelembab berbentuk krim tanpa par#um. plikasikan pelembab

minimal 28 sehari setelah mandi atau lebih sering bila !ua!a dingin, kering atau bayi

mengalami eksema.

. Beda"

ungsi bedak adalah sebagai peli!in dan penyerap keringat. ungsinya sebagai

pelindung sinar matahari sangat rendah, ke!uali bila dipakai tebal seperti topeng. Kalau

anak berkeringat, lap dulu dengan lap basah, lalu lap kering, baru dibedaki, supaya tidak

men!etuskan biang keringat. -ebaiknya bedak jangan terhirup saat dipakaikan ke wajah,

karena bisa menyebabkan penyakit pada paru. ati&hati dengan bedak wangi untuk anak.

Pilihlah yang berasal dari bunga alam dengan konsentrasi rendah. Kalau kulit sedang



1B

*alam memilih jenis obat nyamuk, orang tua perlu memba!a se!ara teliti

kandungan akti# apa yang terkandung di dalamnya. Lmumnya jenis obat nyamuk oles

terbagi menjadi 2 kategori, yaitu bahan kimia sintetik dan minyak esensial tanaman.

ahan kimia sintetik yang aman untuk anak antara lain9 *AAT danpermetrin untuk anak

M2 bulan dan pi!aridin usia M2 tahun+ sedangkan minyak esensial tanaman yang

diperbolehkan antara lain9 minyak !itronellaC minyak serai untuk anak M2 tahun dan

lemon eu!alyptus e8tra!t usia M tahun. Perlu diingat bahwa aplikasi di kulit harus

setipis mungkin, dan hindari daerah wajah serta telapak tangan. Pastikan pula ada

pembatasan #rekuensi pemakaian dan anak tidak boleh mengoles sendiri.

2.& a"tu 3andi4 Pen%%unaan Sampo dan Sa!un Bai

1. <andi sebaiknya dilakukan setiap hari dengan suhu ruangan M 25N?, suhu air 7N? dan

tidak lebih dari 5 menit

2. :unakan sabun bayi ringan yang sesuai dengan p netral kulit 5,5 dengan kandungan

par#um dan pewarna yang seminimal mungkin untuk menghindari reaksi sensitisasi.

ahan di dalam sabun juga harus diperhatikan. "angan menggunakan sabun dengan

antisepti! #enol, kresol, deodoran triklosan, heksakloro#en maupun sabun

yang mengandung detergen seperti sodium lauryl sulphate -%- yang dapat

menimbulkan iritasi maupun sodium laureth sulphate -%A- yang bera!un bila terserap

kulit si ke!il.. aik sabun maupun sampo bayi umumnya mengandung beberapa jenis sur#aktan sebagai

bahan pembersih. Lntuk sampo, pilihlah bahan sur#aktan yang aman untuk mata seperti

!o!amidopropyl betaine atau natrium lauril propinat.

2.* 3an5aat 3en%'indari Sinar 3ata'ari

Perlu diketahui bahwa e#ek buruk dari sinar matahari, seperti sunburn maupun kanker

kulit lebih mudah terjadi pada si ke!il dibandingkan dewasa, mengingat betapa tipis dan

rentannya kulit mereka. Proteksi dapat dilakukan dengan !ara9

1. indari paparan langsung maupun tidak langsung sinar matahari pada bayi, terutama

pada jam 10 pagi hingga 2 siang, di mana radiasi sinar matahari sangat kuat.

2. %indungi bayi sebisa mungkin dengan berteduh di bawah pohon, payung maupun kanopi

kereta bayi. al ini dapat mengurangi papar L4 hingga 50(.

. Pakaikan baju yang tertutup dari bahan katun yang nyaman dan topi berdaun lebar



21

.1 Kesimpulan

Pada dasarnya perawatan kulit pada anak sama saja dengan orang dewasa, hanya perlu


perubahan pada kulit wajahnya, sehingga diperlukan perawatan lebih khusus.

Hang perlu diperhatikan seperi perawatan sehari&hari yaitu sabun, shampoo, bedak,

pelembab, bedak, par#um, penolak serangga. )aktu mandi dan penggunaannya juga harus

diperhatikan. Penggunaan par#um, baby cologne dan bahan kimia lainnya sebaiknya dihindari

pada usia&usia awal karena pada dasarnya kulit bayi mudah menyerap bahan yang dioleskan pada

kulit dan mudah teriritasi. *alam memilih bedak , utamakan memilih yang terbuat dari bahan

mineral seperti tal!um karena ringan, lembut dan netral. -abun mandi untuk anak sebaiknya

dipilih yang p nya tidak terlalu basa, paling baik dari deterjen sintetik yang mendekati p kulit

,5 & 5,5 C tertulis p seimbang.

Perlu diketahui bahwa e#ek buruk dari sinar matahari, seperti sunburn maupun kanker

kulit lebih mudah terjadi pada si ke!il dibandingkan dewasa, mengingat betapa tipis dan

rentannya kulit mereka

DA$TA/ PUSTAKA



22

1. *juanda . =lmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Adisi keenam. "akarta9 KL=+ 2011.h.&6,

h.16&7, h.5&'2. =ndonesia Pediatri! -o!iety. Adisi "uni 2015. Perawatan kulit pada anak dengan

dermatitis atopik . *iunduh dari9 http9CCidai.org.idCpubli!&arti!lesCseputar&kesehatan&

anakCpentingnya&perawatan&kulit&pada&anak&dengan&dermatitis&atopik.html. 2B <ei 201'. agian =lmu Kesehatan nak KL=. *ernatologi dalam 9 =lmu kesehatan anak. "ilid 1.

"akarta9 KL=, =n#omedika+ 2007.h.2&'.. eheshti. 2007. =mpetigo, a brie# re$iew. asa&=ran 9 asa <edi!al -!hool.p.2&',277&

26.

5. Pro$ider synergies. 2007. =mpetigo gents, Topi!al 3e$iew. >hio9 =ntelle!tual Property

*epartment Pro$ider -ynergies %%?.h.27'&277

'. u!k.2007. 3atapamulin9 @ew >ption o# =mpetigo. 4irginia L- 9 Lni$ersity o#

4irginia ?hildrens ospital.p.0&7B

7. -uswanti, A.200.A#ek ambatan Triklosan 2( Terhadap Pertumbuhan <ethi!illin

3esistant -taphylo!o!!us ureus <3-. Tesis. akultas Kedokteran Lni$ersitas"ember. "ember.h.&

6. @orthern Kentu!ky ealth *epartemen.2005.=mpetigo. Kentu!ky 9 Apidemiology

-er$i!es, @orthern Kentu!ky ealth *epartment.p.16&1BB. . 4. )eisbrod,. :.4. o##,. %i#e ?y!le ssesment %?s measured en$ironmental

impro$emens in Pampers diapers. =nternational "ournal o# %i#e ?y!le ssesment. 2011.

10. *ib, 3. *iapers 3ash.Aditor9 3i!hard : a!hur, <eds!ape 3e#eren!e *rug, *isease and

Pro!edurs .2010

11. Keswi!k, ru!e, -eymour, "on %.<.?. <illigan. 1B67. *iaper rea -kin <i!ro#lora o#

@ormal ?hildren and ?hildren with topi! *ermatitis."ournal o# the meri!an !ademy

o# *ermatology. 4olume 17, =ssue ' , Pages B66&BB7, *e!ember

12. "awet/ <+ delbergs. <ikrobiologi Kedokteran edisi 2. lih ahasa9 uriwati

artanto dkk. "akarta, Penerbit uku Kedokteran A?:. ?etakan =, 2006

1. rdhie, . Perawatan kulit serta komestik pada bayi dan anak. *alam 9 -ugito T%,

Prihianti -, *anarti 3, 3ahmayunita :. Perawatan kulit dan kelamin9 sejak bayi hinggaremaja. "akarta9 KL=+ 201. al. 26&.

1. =ndonesia Pediatri! -o!iety. Adisi -eptember 201. <emilih produk kulit untuk si ke!il.

*iunduh dari9 http9CCidai.org.idCpubli!&arti!lesCklinikCpengasuhan&anakCmemilih&produk&

kulit&untuk&si&ke!il.html. 2B <ei 201'

15. meri!an !ademy o# Pediatri!s. Adisi "uni 201. )hy is a baby at spe!ial risk #rom

sunburn. *iunduh dari9 http9CCwww.healty!hildren.orgCAnglishCages& stagesCbabyCbathing&

skin&!areCpageCaby&sunburn&Pre$ention.asp8. 2B <ei 201'

http://idai.org.id/public-articles/klinik/pengasuhan-anak/memilih-produk-%20kulit-untuk-si-kecil.html.%2029






2

1'. Iulkarnaen, =. Penolak seraga untuk bayi dan anak 9 amankah O. *alam 9 -ugito T%.

Prihianti -, *anarti 3, 3ahmayunita :. Perawatan kulit dan kelamin9 sejak bayi hinggaremaja. "akarta9 KL=+ 201. al. 1B&B.

Referat problem kulit pada bayi dan anak

Documents

Transcript of Referat problem kulit pada bayi dan anak