Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
-
Upload
fauziaevalatifahs -
Category
Documents
-
view
293 -
download
5
Transcript of Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
1/13
BAB I
PENDAHULUAN
Demam tifoid adalah penyakit sistemik akut yang disebabkan oleh
infeksi dari Salmonella enterica subspesies enterica serotype Typhi.
Demam tifoid masih merupakan penyakit endemik di Indonesia. Infeksi ini
terus menadi penyebab utama penyakit yang ditularkan melalui
makanan! meskipun dalam dekade terakhir insidennya menurun se"ara
bermakna #$enters of Disease $ontrol and Pre%ention! &''(a).
Penyakit ini merupakan penyakit menular yang ter"antum dalam
Undang*Undang nomor ( tahun +,(& tentang -abah. elompok penyakit
menular ini merupakan penyakit yang mudah menular dan dapat
menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan -abah.
Insiden tifoid ber%ariasi di tiap daerah dan biasanya terkait dengan
sanitasi lingkungan! di daerah rural +/0 kasus per +'.''' penduduk!
sedangkan di daerah urban ditemukan 0(' 1 2+' kasus per +'.'''
penduduk. Perbedaan insiden di perkotaan berhubungan erat dengan
penyediaan air bersih yang belum memadai dan sanitasi lingkungna
dengan pembuangan sampah yang kurang memadai syarat kesehatan
lingkungan.
Demam tifoid akibat 3almonella 4yphi masih merupakan masalh
global! meskipun arang di Amerika 3erikat. 3ebagian besar kasus di
Amerika 3erikat disebabkan oleh enam serotipe! termasuk 3almonella
subtipe typhimurium dan enteritidis. Penyakit ini menyebar melalui ingesti
oral makanan! air! atau susu yang ter"emar.
Pada -anita hamil! penyakit lebih besar kemungkinannya diumpai
selama endemi atau pada mereka yang terinfeksi HI5 #Herdiana dkk!
+,,/). Dalam ulasan mereka! Dildy dkk.! #+,,') melaporkan bah-a
dahulu demam tifoid antepartum menyebabkan abortus! persalinan
kurang bulan! dan kematian anin atau ibu. 5aksin tifoid tampaknya dapat
diberikan kepada ibu hamil yang berpergian ke daerah endemik.
Demam 4ifoid pada ehamilan Page +
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
2/13
BAB II
PE6BAHA3AN
I. DefnisiDemam tifoid merupakan penyakit infeksi usus halus yang
disebabkan oleh bakteri 3almonella 4yphi.3.typhi dapat masuk dalam tubuh manusia melalui makanan
yang ter"emar. Beberapa bakteri yang tidak musnah oleh asamlabung akan masuk ke usus halus dan men"apai limfoid plak Peyeri
di ileum terminalis yang hipertro7. 3.typhi ini uga dapat bersarang
pada hati! limpa dan bagian*bagian lain selaian sistem
retikuloendotelial. Endotoksin 3.typhi berperan dalam proses
in8amasi lokal ada aringan tempat kuman tersebut berkembang
biak sehingga merangsang sintesis dan pelepasan 9at pirogen dan
leukosit pada aringan yang meradang! sehingga teradi demam.
II. Etiologi dan Patogenesis6asuknya kuman 3almonella 4yphi #3. 4yphi) dan 3almonella
Paratyphi #3.Paratyphi) ke dalam tubuh manusia teradi melalui
makanan yang terkontaminasi kuman. 3ebagian kuman
dimusnahkan dalam lambung! sebagian lolos masuk ke dalam usus
dan selanutnya berkembang biak. Bila respons imunitas humoral
mukosa #IgA) usus kurang baik maka kuman akan menembus sel*selepitel #terutama sel 6) dan selanutnya ke lamina propia. Di lamina
propia kuman berkembang biak dan di fagosit oleh sel*sel fagosit
terutama oleh makrofag. uman dapat hidup dan berkembang biak
di dalam makrofag dan selanutnya di ba-a ke plak Peyeri ileum
distal dan kemudian ke kelenar getah bening mesenterika.
3elanutnya melalui duktus torasikus kuman yang terdapat di dalam
makrofag ini masuk ke dalam sirkulasi darah #mengakibatkanbakteremia pertama yang asimtomatik) dan menyebar ke seluruh
organ retikuloendotelial tubuh terutama hati dan limpa. Di organ*
Demam 4ifoid pada ehamilan Page &
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
3/13
organ ini kuman meninggalkan sel*sel fagosit dan kemudian
berkembang biak di luar sel atau ruang sinusoid dan selanutnya
masuk ke dalam sirkulasi darah lagi mengakibatkan bakteremia
yang kedua kalinya dengan disertai tanda*tanda dan geala penyakit
infeksi sistemik.Di dalam hati! kuman masuk ke dalam kandung empedu!
berkembang biak! dan bersama "airan empedu diekskresikan se"ara
intermiten ke dalam lumen usus. 3ebagian kuman dikeluarkan
melalui feses dan sebagian masuk lagi ke dalam sirkulasi setelah
menembus usus. Proses yang sama terulang kembali! berhubung
makrofag telah terakt%asi dan hiperaktif maka saat fagositosis
kuman 3almonella teradi pelepasan beberapa mediator in8amasiyang selanutnya akan menimbulkan geala in8amasi reaksi sistemik
seperti demam! malaise! mialgia! sakit kepala! sakit perut!
instabilitas %askuler! gangguan mental! dan koagulasi.Di dalam plak Peyeri makrofag hiperaktif menimbulkan reaksi
hiperplasia aringan #3. 4yphi intra makrofag menginduksi reaksi
hipersensiti%itas tipe lambat! hiperplasia aringan dan nekrosis
organ). Perdarahan saluran "erna dapat teradi akibat erosi
pembuluh darah sekitar pla:ue Peyeri yang sedang mengalami
nekrosis dan hiperplasia akibat akumulasi sel*sel mononuklear di
dinding usus. Proses patologis aringan limfoid ini dapat berkembang
hingga ke lapisan otot! serosa usus! dan dapat mengakibatkan
perforasi.Endotoksin dapat menempel di reseptor sel endotel kapiler
dengan akibat timbulnya komplilasi seperti gangguan
neuropsikiatrik! kardio%askuler! pernapasan! dan gangguan organ
lainnya.
Demam 4ifoid pada ehamilan Page ;
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
4/13
III. Gambaran KlinisPenegakan diagnosis sedini mungkin sangat bermanfaat agar
bisa diberikan terapi yang tepat dan meminimalkan komplikasi.
Pengetahuan gambaran klinis penyakit ini sangat penting untuk
membantu mendeteksi se"ara dini. eala*geala klinis yang timbul sangat ber%ariasi dari ringan sampai
dengan berat! dari asimptomatik hingga gambaran penyakit yang
khas disertai komplilkasi hingga kematian.Pada minggu pertama geala klinis penyakit ini ditemukan
keluhan dan geala serupa dengan penyakit infeksi akut yang
Demam 4ifoid pada ehamilan Page =
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
5/13
umumnya yaitu demam! nyeri kepala! pusing! nyeri otot! anoreksia!
mual! muntah! obstipasi atau diare! perasaan tidak enak di perut!
batuk! dan epistaksis. Pada pemeriksaan 7sik hanya didapatkan
suhu tubuh meningkat #;,*='?$). 3ifat demam adalah meningkat
perlahan*lahan dan terutama sore hingga malam hari. Dalam
minggu kedua! geala*geala menadi lebih elas berupa demam!
bradikardi relatif #peningkatan suhu +'$ tidak diikuti peningkatan
denyut nadi 2 kali per menit)! lidah yang berselaput #kotor di
tengah! tepi dan uung merah serta tremor)! hepatomegali!
splenomegali! meteorismus! gangguan mental berupa somnolen!
stupor! koma! delirium! atau psikosis. @oseolae arang ditemukan
pada orang Indonesia.
IV. Pemeriksaan Laboratorium+. Pemeriksaan @utin
4 dan 3>P4 seringkali meningkat! tetapi akan
kembali menadi normal setelah sembuh. enaikan 3>4 dan
3>P4 tidak memerlukan penanganan khusus.Pemeriksaan lain yang rutin dilakukan adalah ui
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
6/13
antara antigen kuman 3. 4yphi dengan antibodi yang disebut
aglutinin. Antigen yang digunakan pada ui -idal adalah
suspensi 3almonella yang sudah dimatikan dan diolah di
laboratorium. 6aksud ui -idal adalah untuk menentukan
adanya aglutinin dalam serum penderita yang diduga demam
tifoid yaitu Ca. Aglutinin #dari tubuh kuman)b. Aglutinin H #8agela kuman)". Aglutinin 5i #simapi kuman)
Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin dan H
yang digunakan untuk diagnosis demam tifoid. 3emakin tinggi
titernya semakin besar kemungkinan terinfeksi kuman ini.Pembentukan aglutinin mulai teradi pada akhir minggu
pertama demam! kemudian meningkat se"ara "epat dan
men"apai pun"ak pada minggu ke*empat dan tetap tinggi
selama beberapa minggu. Pada fase akut mula*mula timbul
aglutinin ! kemudian diikuti dengan aglutinin H. Pada orang
yang telah sembuh! aglutinin masih tetap diumpai setelah
=*( bulan! sedangkan aglutinin H menetap lebih lama antara
,*+& bulan. leh karena itu ui -idal bukan untuk menentukan
kesembuhan penyakit.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi ui -idal yaitu
Ca. Pengobatan dini dengan antibiotikb. >angguan pembentukan antibodi dan
pemberian kortikosteroid".
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
7/13
berlaku setempat dan batas ini bahkan dapat berbeda di
berbagai laboratorium setempat.
;. Ui 4UBE®
Ui 4UBE® merupakan ui semi*kuantitatif kolometrik
yang "epat #beberapa menit) dan mudah untuk dikerakan. Ui
ini mendeteksi antibodi anti*3.typhi , pada serum pasien!
dengan "ara menghambat ikatan antara Ig6 anti*, yang
terkonugasi pada partikel late yang be-arna dengan
lipopolisakarida 3.typhi yang terkonugasi pada partikel
magnetik late. Hasil positif ui 4ube ini menunukan terdapat
infeksi 3almonella serogroup D -alau tidak se"ara spesi7k
menunukan pada 3.typhi. infeksi oleh 3.paratyphi akan
memberikan hasil negatif.3e"ara imunologi! antigen , bersifat imunodominan
sehingga dapat merangsang respon imun se"ara independen
terhadap timus dan merangsang mitosis sel B terhadap anti*
gen , berlangsung "epat sehingga deteksi terhadap anti*,
dapat dilakukan lebih dini! yaitu pada hari ke =*/ untuk infeksi
primer dan hari ke &*; untuk infeksi sekunder. Perlu diketahui
bah-a ui 4ube hanya dapat mendeteksi Ig6 dan tidak dapat
mendeteksi Ig> sehingga tidak dapat dipergunakan sebagai
modalitas untuk mendeteksi infeksi lampau.Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan ;
ma"am komponen! meliputi Ca. 4abung berbentuk 5! yang uga berfungsi untuk
meningkatkan sensiti%itas
b. @eagen A! yang mengandung partikel magnetik
yang diselubungi dengan antibodi monoklonal
spesi7k untuk antigen ,.Untuk melakukan prosedur pemeriksaan ini! satu tetes
serum #&/ FL) di"ampurkan ke dalam tabung dengan satu
tetes #&/ FL) reagen A. 3etelah itu dua tetes reagen B #/' FL)
ditambahkan ke dalam tabung. Hal tersebut dilakukan pada
kelima tabung lainnya. 4abung*tabung tersebut kemudian
diletakan pada rak tabung yang mengandung magnet dan
diputar selama & menit dengan ke"epatan &/' rpm.
Demam 4ifoid pada ehamilan Page 0
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
8/13
Interpretasi hasil dilakukan berdasarkan -arna larutan
"ampuran yang dapat ber%ariasi dari kemerahan hingga
kebiruan. Berdasarkan -arna inilah ditentukan skor! yang
interpretasinya dapat dilihat pada 4abel berikut C
Skor Interpreta
siG& Negatif 4idak menunukkan infeksi tifoid aktif ; Borderline Pengukuran tidak dapat disimpulkan.
Ulangi penguian! apabila masih
meragukan lakukan pengulangan
beberapa hari kemudian
=*/ Positif 6enunukkan infeksi tifoid aktif ( Posistif Indikasi kuat infeksi tifoid
onsep pemeriksaan ini dapat diterangkan sebagai
berikut C ika serum tidak mengandung antibodi terhadap ,!
reagen B ini bereaksi dengan reagen A. etika diletakkan pada
daerah mengandung medan magnet #magnet rak)! komponen
magnet yang dikandung reagen A akan tertarik pada magnet
rak! dengan memba-a serta pe-arna yang dikandung oleh
reagen B. 3ebagai akibatnya! terlihat -arna merah pada
tabung yang sesungguhnya merupakan gambaran serum
yang lisis. 3ebaliknya! bila serum mengandung antibodi
terhadap ,! antibodi pasien akan berikatan dengan reagen A
menyebabkan reagen B tidak tertarik pada magnet rak dan
memberikan -arna biru pada larutan.
=. Ui 4yphidotUi typhidot dapat mendeteksi antibodi Ig6 dan Ig>
yang terdapat pada protein membran luar 3almonella typhi.
Hasil positif pada ui thypidot didapatkan &*; hari setelah
infeksi dan dapat mengidenti7kasi se"ara spesi7k antibodi Ig6
dan Ig> terhadap antigen 3.typhi seberat /' kD! yang
terdapat pada strip nitroselulosa.Didapatkan sensiti%itas ui ini sebesar ,2! spesi7sitas
sebesar 0(.( dan e7siensi ui sebesar 2= pada penelitian
yang dilakukan pada +== kasus demam tifoid. Pada penelitian
Demam 4ifoid pada ehamilan Page 2
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
9/13
lain yang dilakukan oleh lsen dkk! didapatkan sensiti7tas dan
spesi7sitas ui ini hampir sama dengan ui 4ube yaitu 0,
dan 2, dengan 02 dan 2,.Pada kasus reinfeksi! respon imun sekunder #Ig>)
terakti%asi se"ara berlebihan sehingga Ig6 sulit terdeteksi.
Ig> dapat bertahan sampai & tahun sehingga pendeteksian
Ig> saa tidak dapat digunakan untuk membedakan antara
infeksi akut dengan kasus reinfeksi atau kon%alesen pada
kasus infeksi primer. Untuk mengatasi masalah tersebut ui ini
kemudian dimodi7kasi dengan menginakti%asi total Ig> pada
sampel serum. Ui ini! yang dikenal dengan nama ui 4yphidot*
6! memungkinkan ikatan antara antigen dengan Ig6 spesi7kyang ada pada serum pasien. 3tudi e%aluasi yang dilakukan
oleh hoo E dkk pada tahun +,,0 terhadap ui 4yphidot*6
menunukkan bah-a ui ini bahkan lebih sensitif #sensiti%itas
men"apai +'') dan lebih "epat #; am) dilakukan bila
dibandingkan dengan kultur.
/. Ui Ig6 Dipsti"k
Ui ini se"ara khusus mendeteksi antibodi Ig6 spesi7kterhadap 3.typhi pada spesimen serum atau -hole blood. Ui
ini menggunakan strip yang mengandung antigen
lipopolisakarida #LP3) 3.typhoid dan anti Ig6 #sebagai kontrol)!
reagen deteksi yang mengandung antibodi anti Ig6 yang
dilekati dengan lateks pe-arna! "airan membasahi strip
sebelum diinkubasi dengan reagen dan serum pasien! tabung
ui. omponen perlengkapan ini stabil untuk disimpan selama& tahun pada suhu =*&/'$ di tempat kering tanpa paparan
sinar matahari. Pemeriksaan dimulai dengan inkubasi strip
pada larutan "ampuran reagen deteksi dan serum! selama ;
am pada suhu kamar. 3etelah inkubasi! strip dibilas dengan
air mengalir dan dikeringkan. 3e"ara semi kuantitatif!
diberikan penilaian terhadap garis ui dengan
membandingkannya dengan referen"e strip. >aris ui haruste-arna dengan baik.
Demam 4ifoid pada ehamilan Page ,
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
10/13
House dkk! &''+ dan >asem 6H dkk! &''& meneliti
mengenai penggunaan ui ini dibandingkan dengan
pemeriksaan kultur darah di Indonesia dan melaporkan
sensiti%itas sebesar (/*00 dan spesi7sitas sebesar ,/*+''.
Pemeriksaan ini mudah dan "epat #dalam + hari) dilakukan
tanpa peralatan khusus apapun! namun akurasi hasil
didapatkan bila pemeriksaan dilakukan + minggu setelah
timbulnya geala.
(. ultur DarahHasil biakan darah yang positif memastikan demam
tifoid! akan tetapi hasil negatif tidak menyingkirkan demam
tifoid! karena mungkin disebabkan beberapa hal sebagai
berikut Ca. 4elah mendapat terapi antibiotik. Bila pasien
sebelum dilakukan kultur darah telah mendapat
antibiotik! pertumbuhan kuman dalam media
biakan terhambat dan hasil mungkin negatif.b. 5olume darah yang kurang #diperlukan kurang
lebih / "" darah). Bila darah yang dibiak terlalu
sedikit hasil biakan bisa negatif. Darah yang
diambil sebaiknya se"ara bedside langsung
dimasukkan ke dalam media "air empedu
#ogall) untuk pertumbuhan kuman". @i-ayat %aksinasi. 5aksinasi di masa lampau
menimbulkan antibodi dalam darah pasien.
Antibodi #aglutinin) ini dapat menekan
bakteremia hingga biakan darah dapat negatif d. 3aat pengambilan darah setelah minggu
pertama! pada saat aglutinin semakin
meningkat.
V. Penatalaksanaan+.Non*armakologis
Penatalaksanaan demam tifoid se"ara non*farmakologis
berupa C
Demam 4ifoid pada ehamilan Page +'
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
11/13
a. Istirahat dan pera-atan! dengan tuuan men"egah
komplikasi dan memper"epat penyembuhan! tirah
baring.b. Diet dan terapi penunang #simptomaik dan suportif)!
dengan tuuan mengembalikan rasa nyaman dan
kesehatan pasien se"ara optimal.". Pemberian antimikroba! dengan tuuan
menghentikan dan men"egah penyebaran kuman.
&.armakologisbat*obat antimikroba yang dapat diberikan pada ibu hamilC
a. Ampisilin dan amoksisilin! kemampuan obat ini untuk
menurunkan demam lebih rendah dibandingkan
dengan kloramfenikol! dosis yang dianurkan ialah
+'' mgJkg BB dan digunakan selama & minggu. bat
ini memiliki ketersediaan biologik ('! -aktu paruh
plasmanya +!/ am.b. 3efalosporin generasi ketiga! hingga saat ini
golongan sefalosporin generasi ketiga yang terbukti
efektif untuk demam tifoid adalah seftriakson! dosis
yang dianurkan pada ibu hamil ialah ;/''mg.". loramfenikol tidak dianurkan pada trimester ke*;
kehamilan karena dikha-atirkan dapat teradi partus
prematurus! kematian fetus intrauterine! dan grey
syndrome pada neonatus.d. 4iamfenikol tidak dianurkan digunakan pada
trimester pertama kehamilan karena kemungkinan
efek teratogenik terhadap fetus pada manusia belum
dapat disingkirkan. Pada kehamilan lebih lanut
tiamfenikol dapat digunakan.e. >olongan 8uorokuinolon maupun kotrimoksa9ol tidak
boleh digunakan.
VI. KomplikasiPada trimester pertama dapat teradi aborsi. 6eskipun
telah didiagnosis se"ara a-al dan dilakukan pengobatan dengan
benar! aborsi teradi pada usia +( minggu kehamilan dan
ditemukan 3.typhi pada autopsi fetus. Hemorhagi" petekie
Demam 4ifoid pada ehamilan Page ++
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
12/13
ditemukan di beberapa organ menunukkan baru teradinya
stress intrauterine dan hipoksia pada anin. 6eskipun kultur
darah fetus negatif! 3.typhi terisolasi oleh kultur dari antung
fetus! terus menerus melalui transmisi %ertikal.
Pada trimester kedua dapat teradi kelahiran prematur.
Plasenta besar untuk usia gestasional! terus menerus melalui
infeksi transplasenta. 4eradinya korionamnionitis berhubungan
dengan infark plasenta! dengan perdarahan intra maupun
inter%illi yang melibatkan 0' permukaan maternal.Beberapa komplikasi yang dapat teradi pada demam tifoid
yaitu Ca. omplikasi intestinal C perdarahan usus! perforasi usus!
ileus paralitik! pankreatitisb. omplikasi ekstra intestinal
* omplikasi kardio%askuler C gagal sirkulasi
perifer! miokarditis! trombo8ebitis* omplikasi darah C anemia hemolitik!
trombositopenia! ID! trombosis* omplikasi paru C pnemonia! empiema! pleuritis* omplikasi hepatobilier C hepatitis! kolesistitis* omplikasi ginal C glomerulonefritis!
pielonefritis! perinefritis* omplikasi tulang C osteomielitis! periostitis!
spondilitis! artritis* omplikasi neuropsikiatriJtifoid toksik
Demam 4ifoid pada ehamilan Page +&
-
8/18/2019 Referat Demam Tifoid Pada Kehamilan
13/13
Daftar Pustaka• 3udoyo! Aru