Refer At

10
REFERAT RHINOSINUSITIS AKUT STASE ILMU THT KEPANITERAAN KLINIK RSUD BANJAR PERIODE 9 FEBRUARI 2015 – 14 MARET 2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2014 Oleh : Luthfita Rahmawati 2010730062 Pembimbing: Dr. Rini Febrianti, Sp THT-KL

description

rinosinusitis

Transcript of Refer At

REFERAT RHINOSINUSITIS AKUT

REFERATRHINOSINUSITIS AKUTSTASE ILMU THTKEPANITERAAN KLINIK RSUD BANJARPERIODE 9 FEBRUARI 2015 14 MARET 2015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2014Oleh :Luthfita Rahmawati2010730062Pembimbing:Dr. Rini Febrianti, Sp THT-KL

Sinusitis didefinisikan sebagai inflamasi mukosa sinus paranasal. Umumnya disertai oleh rhinitis sehingga sering disebut rinosinusitis. Penyebab utamanya selesma (common cold) yang merupakan infeksi virus, yang selanjutnya dapat diikuti oleh bakteri.Rhinosinusitis

fungsi imunitas yang berubahanatomi yang tidak normalpenyakit sistemik agen infeksi Traumapaparan bahan kimia atau obat-obatan berbahaya perubahan pembedahan.

Penyebab

Tingkat kejadian rhinosinusitis dua lipat lebih sering terjadi pada wanita (20,9%) dibandingkan pada pria (11,6%). Jumlah rhinosinusitis umumnya lebih rendah di bagian barat United States (12,1%) dibandingkan dengan wilayah bagian selatan (19,5%). Orang-orang kulit putih Hispanik (17,5%) dan orang-orang non-hispanik (15,7%) memeliki kemungkinan dua kali lebih besar terkena rhinosinusitis untuk di daerah Hispanik (8,6%).Data survei sebelumnya tidak menunjukkan bahwa status kemiskinan berkaitan dengan jumlah kejadian rhinosinusitis, variasi regional jumlah kejadian rhinosinusitis mungkin saja dikaitkan dengan perbedaan kualitas udara, termasuk adanya polutan dan alergi.

Epidemiologi

obstruksi nasal, sekret nasal, postnasal drip, nyeri tekan wajah, terganggunya indra penciuman, batuk, demam, bau mulut/halitosis, kelelahan, sakit gigi, sakit tenggorokan, otalgia, dan sakit kepala.Gejala

Rhinosinusitis akut menunjukkan organisme virus yang umumnya teridentifikasi dalam penurungan kejadian adalah rhinovirus 15%, virus influenza 5%, virus parainfluenza 3%, dan adenovirus 2%. Rhinosinusitis akut karena virusRhinovirus memasuki tubuh melalui hidung, bisa dikarenakan vaksinasi secara langsung atau melalui partikel udara yang besar. Partikel virus berjalan di dalam aliran lender atau mucus menuju daerah adenoid dimana virus tersebut menempel pada reseptor khusus (reseptor rhinovirus interseluler adhesi molekul pada sel limpoepitelial diantara folikel limfoid. Suatu reaksi peradangan kemudian terjadi, dan gejala rhinosinusitis akut karena virus (acute viral rhinosinusitis), termasuk sakit tenggorokan, obstruksi nasal, dan rhinorrhea berkembang dalam beberapa jam pemaparan. Patofisiologi

Obat-obatan analgesik dan antipiretik.Dekongestan nasal topical mampu mengurangi gejala dengan potensi yang meningkat.Terapi

Acute bacterial rhinosinusitis (ABRS) terjadi ketika pasien dengan AVRS mengalami perkembangan infeksi bakteri superimposed atau sekunder. Hanya sekitar 0,5% hingga 2% AVRS yang dikomplikasikan dengan adanya infeksi bakteri.Rhinosinusitis bakterial akutMukosa edematous yang dapat meradang dapat mengganggu sinus ostia dan merusak pengeringan lender. Fungsi mukosiliaris dan pembersihan juga terpengaruh secara langsung oleh peradangan; kerusakan ini diperbesar jika terjadi peningkatan produksi lender. Infeksi oleh patogen bakteri yang menjangkiti hidung dan nasofaring didukung dengan adanya lender statis dan mempermudah terjadinya kejadian karena bakteri mengendap dalam sinus paranasal karena bersin.

Patofisiologi

AntibiotikDekongestan topikal Terapi

Diagnosis ditegakkan berdasarkan: anamnesispemeriksaan fisik (rhinoskopi anterior, dan posterior, pemeriksaan naso-endoskopi sangat dianjurkan untuk diagnosis yang lebih tepat dan dini)pemeriksaan penunjang (Foto polos posisi Waters, PA, lateral & CT-scan)

Diagnosis

Rhinosinusitis akut mempunyai tiga kemungkinan tahapan: resolusi, perkembangan sequelae, atau perkembangan rhinosinusitis kronis. Sequelae yang merugikan dari rhinosinusitis akut dapat diklasifikasikan secara luas menjadi extrakranial, yang mencakup komplikasi lokal, penyebaran ke jaringan lunak, atau penyeberan ke orbit, dan keterlibatan intrakranial. Komplikasi

thankyou