REERAT 1

download REERAT 1

of 8

description

good

Transcript of REERAT 1

DEFINISIAnemia defisiensi besi adalah anemia akibat kekurangan zat bersi untuk sintesi hemoglobin, dan merupakan defisiensi nutrisi yang paling banyak pada anak dan menyebabkan masalah kesehatan yang paling bessar. Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang.

(PPM JILID 2)

(Bakta, I Made.,Suega,Ketut.,Dharmayuda, Tjokro Gde., 2009. Anemia Defisiensi Besi. in Sudoyo AW,Setiyohadi B, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Edisi ke-4. internal publising FK UI. hal.,: internal publising FK UI. hal. 1127-1135 (Jakarta 2009).

METABOLISME BESIJumlah total besi dalam tubuh rata-rata 4 5 gram, kurang lebih 65% dijumpai dalam bentuk hemoglobin, 4% mioglobin, 1% dalam bentuk macam-macam senyawa heme yang meningkatkan oksidasi intraselular, 0,1% bergabung dengan protein transferin dalam plasma darah, dan 15 30 % terutama disimpan dalan RES dan sel parenkim hati, khususnya dalam bentuk feritin.1. Penyerapan besiPenyerapan besi di usus halus terutama berlangsung melalui mukosa usus halus. Penyerapan maksimum terjadi di duodenum dan jejunum proksimal karena adanya pH optimal. Secara umum pH asam atau rendah mendorong bentuk fero dan meningkatkan penyerapan besi, sedangkan pH netral atau basa meningkatkan bentuk feri dan menurunkan penyerapan besi, sehingga makin ke arah distal usus penyerapannya makin sedikit.2 cara penyerapan besi dalam usus :a. Penyerapan dalam bentuk non-heme90% berasal dari makanan, yaitu besinya harus diubah dulu menjadi bentuk yang diserap.b. Penyerapan dalam bentuk heme10% berasal dari makanan, besinya dapat langsung diserap tanpa memperhatikan cadangan besi dalam tubuh, asam lambung maupun zat makanan yang dikonsumsi.Banyaknya absorpsi besi tergantung pada :a. Jumlah kandungan besi dalam makananb. Jenis besi dalam makananc. Adanya bahan penghambat atau pemacu absorpsi dalam makanand. Jumlah cadangan besi dalam tubuhe. Kecepatan eritropoiesis

Jaringan Hemosiderin FeritinhemeBesi bebasenzimBilirubin (diekskresi)

Makrofag Hb diuraikan besi bebas

Transferin Fe Plasma Hemoglobin Sel darah merah

Kehilangan darahFe2+ yang diabsorpsi usus halus

Fe yang diekskresi

(Gambar pengangkutan besi dan metabolismenya)

2. Pengangkutan dan penyimpanan besia. Besi diangkut dari sel mukosa usus ke darah, kemudian berikatan dengan beta-globulin yakni apotransferin, untuk membentuk transferin. Transferin melekat ke reseptor di membran eritrosit yang sedang tumbuh dan membebaskan besi ke dalam eritrosit untuk digabungkan ke heme di dalam mitokondria.b. Dalam sitoplasma, besi ini terutama bergabung dengan suatu protein, yakni apoferitin, untuk membentuk feritin sebagai besi cadangan.c. Di tempat penyimpanan ada sedikit besi yang tersimpan dalam bentuk yang sama sekali tidak larut, disebut hemosiderin.3. Pembuangan besiSetiap hari manusia mengekskreiskan sekitar 1 miligram besi, terutama di dalam tinja. Pada wanita, hilangnya darah menstruasi mengakibatkan kehilangan besi rata-rata 2 mg/hari.

SINTESIS HEMOGLOBIN HUBUNGANNYA DENGAN BESISintesis Hb dimulai dalam proeritroblast dan kemudian dilanjutkan sedikit dalam stadium retikulosit. Setiap molekul Hb memiliki empat gugus heme identik yang berikatan dengan empat rantai globin. Sintesis heme : Sintesis heme berawal dari senyawa glisin dan suksinil ko-enzim A yang menyatu untuk membentuk senyawa asam amino-levulinat (ALA). Enzim yang mengkatalis reaksi ini, ALA-sintetase, tampaknya merupakan enzim penentu kecepatan (rate-limiting) jalur metabolik ini. Piridoksal fosfat (vitamin B6) adalah ko enzim untuk reaksi ini. Jalur dimulai di mitokondria dan sitoplasma sel yang sedang berkembang. Dua molekul ALA menyatu untuk membentuk porfobilinogen, sebuah molekul cincin. Kemudian, empat molekul senyawa ini menyatu untuk membentuk sebuah senyawa bercincin empat (tetrapirol), yang disebut uroporfirinogen. Senyawa ini diubah menjadi koproporfirinogen. Koproprofirinogen diubah menjadi protoporfirin. Akhirnya protoporfirin berikatan dengan besi dengan bantuan enzim penentu kecepatan jalur metabolik yang lain, yaitu ferokelatase (heme sintetase), untuk membentuk heme.Akhirnya, setiap molekul heme bergabung dengan rantai polipeptida panjang yang disebut globin. Empat dari molekul ini selanjutnya akan berikatan satu sama lain secara longgar untuk membentuk molekul hemoglobin yang lengkap.

MITOKONDRIA

Protoporphobinlin IIICoproporphirinogen III

Protophorphyrin IXFerrochelatase Fe2+HEMESuksinil ko-enzim A+ glisinALA-sintetaseProhibilinogen5-aminolevulinic acidALA-dehidraseSITOSOL

Guyton, Arthur C. dan John E. Hall.1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 9. Jakarta : EGC.

ETIOLOGITerjadinya anemia defisiensi besi dangat ditentukan oleh kemampuan absorpsi besi, diet yang mengandung besi, kebutuhan besi yang meningkat dan jumlah yang hilang. Kebutuhan besi dapat disebabkan :1. Kebutuhan yang meningkat fisiologis Pertumbuhan Pada umur 1 tahun pertama dan masa remaja, kebutuhan besi akan meningkat sehingga pada periode ini insiden anemia defisiensi Fe meningkat. MenstruasiPenyebab tersering pada anak perempuan adalah kehilangan darah lewat menstruasi.2. Kurangnya besi yang diserap Masukan besi dari makanan yang tidak adekuatBayi cukup bulan memerlukan + 200 mg besi dalam 1 tahun pertama untuk pertumbuhannya. Bayi yang mendapat ASI jarang menderita anemia karena 40 % besi dalam ASI diabsorpsi oleh bayi. Malabsorpsi besiKeadaan ini dijumpai pada anak kurang gizi yang mukosa ususnya mengalami perubahan secara histologis dan fungsional.3. PerdarahanKehilangan darah akibat perdarahan merupakan penyebab penting terjadinya anemia defisiensi Fe. Kehilangan darah 1 ml akan mengakibatkan kehilangan besi 0,5 mg. Perdarahan dapat karena ulkus peptikum, infeksi cacing, obat-obatan (kortikosteroid, AINS, indometasin).4. KehamilanPada kehamilan, kehilangan besi kebanyakan disebabkan oleh kebutuhan besi oleh fetus untuk eritropoiesis, kehilangan darah saat persalinan, dan saat laktasi.5. Transfusi feto-maternalKebocoran darah yang kronis ke dalam sirkulasi ibu akan menyebabkan anemia pada akhir masa fetus dan pada awal masa neonatus.6. HemoglobinuriKeadaan ini biasa dijumpai pada anak yang memakai katup jantung buatan. Pada Paroxismal Nocturnal Hemoglobinuria kehilangan besi melalui urin 1,8-7,8 mg/hari.7. Iatrogenic blood lossTerjadi pada anak yang sering diambil darah venanya untuk pemeriksaan laboratorium.8. Idiopathic pulmonary hemosiderosisPenyakit ini jarang terjadi, pada keadaan ini kadar Hb dapat turun drastis hingga 1,5-3 g/dl dalam 24 jam.9. Latihan yang berlebihanPada orang yang berolahraga berat kadar feritin serumnya akan kurang dari 10 ug/dl.PATOFISIOLOGIAnemia defisiensi Fe merupakan hasil akhir keseimbangan negatif Fe yang berlangsung lama. Bila keseimbangan besi ini menetap akan menyebabkan cadangan besi terus berkurang. Terdapat 3 tahap defisiensi besi, yaitu : Iron depletionDitandai dengan cadangan besi menurun atau tidak ada tetapi kadar Fe serum dan Hb masih normal. Pada keadaan ini terjadi peningkatan absorpsi besi non heme. Iron deficient erythropoietin/iron limited erythropoiesisPada keadaan ini didapatkan suplai besi yang tidak cukup untuk menunjang eritropoiesis. Pada pemeriksaan laboratorium didapat kadar Fe serum dan saturasi transferin menurun sedangkan TIBC dan FEP meningkat. Iron deficiency anemiaKeadaan ini merupakan stadium lanjut dari defisiensi Fe. Keadaan ini ditandai dengan cadangan besi yang menurun atau tidak ada, kadar Fe serum rendah, saturasi transferin rendah, dan kadar Hb atau Ht yang rendah(Raspati H., Reniarti L., Susanah S. Buku Ajar Hematologi Onkologi Anak. Anemia. Ikatan Dokter Anak Indonesia; 2005)DIAGNOSIS Ada beberapa kriteria diagnosis yang dipakai untuk menentukan suatu anemia defisiensi Fe :1. Menurut WHO Kadar Hb kurang dari normal sesuai usia Konsentrasi Hb eritrosit rata-rata Kadar Fe serum Saturasi transferin , 15 % (N : 20-50 %)2. Menurut Cook dan Monsen Anemia hipokrom mikrositer Saturasi transferin Nilai FEP > 100 ug/dl eritrosit Kadar feritin serum Untuk kepentingan diagnosis minimal 2 dari 3 kriteria harus dipenuhi.3. Menurut Lankowsky Pemeriksaan apus darah tepi hipokrom mikrositer yang dikonfirmasi dengan kadar MCV, MCH, dan MCHC yang menurun FEP meningkat Feritin serum menurun Fe serum menurun, TIBC meningkat, ST Respon terhadap pemberian preparat besio Retikulositosis mencapai puncak pada hari ke 5-10 setelah pemberian besi.o Kada Hb meningkat 0,25-0,4 g/dl atau PCV meningkat 1 %/hari Sumsum tulango Tertundanya maturasi sitoplasmao Pada pewaranaan tidak ditemukan besi

DAFTAR PUSTAKA