Reduplikasi

7
Reduplikasi

description

Reduplikasi. Pengertian. Reduplikasi adalah proses atau hasil perulangan kata atau unsur kata , seperti kata rumah-rumah , tetamu , bolak-balik. Macam-macam Reduplikasi. Kata ulang penuh , yaitu yang diperoleh dengan mengulang seluruh bentuk dasar . Ada dua macam : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Reduplikasi

Page 1: Reduplikasi

Reduplikasi

Page 2: Reduplikasi

PengertianReduplikasi adalah proses atau hasil

perulangan kata atau unsur kata, seperti kata rumah-rumah, tetamu, bolak-balik

Page 3: Reduplikasi

Macam-macam Reduplikasi Kata ulang penuh, yaitu yang diperoleh dengan mengulang seluruh bentuk dasar.

Ada dua macam:a. Yang bentuk dasarnya sebuah morfem bebas, disebut dwilingga : ibu-ibu, buku-

buku, murid-murid.b. Yang bentuk dasarnya kata berimbuhan : ujian-ujian, kunjungan-kunjungan,

persoalan-persoalan. Dwipurwa, yang terjadi karena pengulangan suku pertama dari bentuk dasarnya :

reranting, lelaki, leluhur, tetangga, kekasih, lelembut. di antara dwipurwa ada yang mendapat akhiran, seperti kata ulang pepohonan, rerumputan, dan tetanaman.

Dwilingga salin suara adalah dwilingga yang mengalami perubahan bunyi : sayur-mayur, mondar-mandir, gerak-gerik, bolak-baliki,seluk-beluk, compang-camping, hingar-bingar, hiruk-pikuk, ramah-tamah, serba-serbi, serta-merta, dan lain-lain.

Kata ulang berimbuhan : berjalan-jalan, anak-anakan, guruh-gem uruh, rias-merias, tulis-menulis, berbalas-balasan, kekanak-kanakan, mengulur-ulur, meraba-raba, menjulur-julurkan, dan lain-lain.

Kata ulang semu : bentuk ini sebenarnya merupakan kata dasar, jadi bukan hasil pengulangan atau redupikasi ) : laba-laba, ubur-ubur, undur-undur, kupu-kupu, dan empek-empek.

Page 4: Reduplikasi

Makna dalam Reduplikasi1. Jamak: Murid-murid berkumpul di halaman sekolah. Di perpusatakaan terdapat buku-buku pelajaran.2. intensitas kualitatif: Anto menggandeng tangan Anti erat-erat. Baju yang dijual di toko itu bagus-bagus.3. intensitas kuantitatif: Berjuta-juta penduduk Bosnia menderita akibat perang berkepanjangan. Kapal itu

mengangkut beratus-ratus peti kemas.4. intensitas frekuentatif: Orang itu berjalan mondar-mandir. Pada akhir bulan ini ayah pergi-pergi saja.

Berkali-kali anak itu dimarahi ibunya.5. Melemahkan: Warna bajunya putih kehijau-hijauan. Wati tersenyum kemalu-maluan melihat calon

mertuanya datang.6. bermacam-macam: Pepohonan menghiasi puncak bukit itu. lbu membeli buah-buahan. Sayur-mayur dijual

di pasar itu.7. Menyerupai: Tingkah laku orang itu kekanak-kanakan. Orang-orangan dipasang di tengah sawah. Adik

bermain mobil-mobilan.8. resiproks (saling): Mereka tolong-menolong menggarap ladang. Kedua anak itu berpukul-pukulan setelah

cekcok mulut.9. dalam keadaan: Dimakannya singkong itu mentah-mentah. Pada zaman jahiliyah banyak orang dikubur

hidup-hidup.10. walaupun meskipun: Kecil-kecil, Mang Memet berani juga melawan perampok itu.11. Perihal: Ibu-ibu PKK di Kampung Bugis menyelenggarakan kursus masak-memasak dan jahit-menjahit.

Sekretatis di kantor kami bukan hanya menangani surat-menyurat, tetapi juga pembukuan dan daftar gaji pegawai.

12. seenaknya, semaunya atau tidak serius: Saya melihat tiga orang remaja duduk-duduk di hawah pohon Kerjanya hanya tidur-tiduran saja. Adik membaca-baca majalah di kamar.

13. tindakan untuk bersenang-senang: Mereka makan-makan di restoran tadi malam.

Page 5: Reduplikasi

Bentuk 1)   Reduplikasi Fonologis Dalam reduplikasi fonologis tidak terjadi perubahan makna, karena  hanya

bersifat fonologis, artinya tidak ada pengulangan leksem. Misal : Anak itu memiliki pipi yang bagus. Walaupun terlihat kecil, tapi dada-nya bidang. Siswa kelas IX B SMP 3 Malangbong meraih juara satu lomba renang gaya

dada se-Kota Tasikmalaya. Sejak kecil anak pertama Bapak Samsul Hadi suka makan onde-onde. Merokok dapat merusak fungsi paru-paru kita. Setiap hari Minggu pagi di alun-alun Kota Bandung selalu penuh dengan

kegiatan olah raga. Bentuk reduplikasi fonologis pada kalimat-kalimat teersebut adalah pipi,

kuku, dada, onde-onde, paru-paru, dan alun-alun, karena bentuk-bentuk tersebut bukan asal dari leksem pi, ku, da, onde, paru, dan alun. Dengan kata lain, tidak ada leksem pi, ku, da, onde, paru, dan alun dalam bahasa Indonesia.

Page 6: Reduplikasi

2)   Reduplikasi morfemis Kridalaksana (2007) menyatakan bahwa dalam reduplikasi morfemis terjadi perubahan

makna gramatika atas leksem yang diulang, sehingga terjadilah satuan yang berstatus kata. Dengan demikian, ada reduplikasi pembentuk verba, ajektiva, nomina, pronomina, adverbia, interogativa, dan numeralia. Misal :

Mahasiswa baru sudah mulai beres-beres semua barang yang akan dibawa ke kampus. (Reduplikasi pembentuk verba)

Kelima anak perempuan Pak Ahmadi cantik-cantik dan sehat-sehat selalu. (Reduplikasi pembentuk ajektiva).

Akibat angin beliung yang melanda Kota Bandung, pohon-pohon di sepanjang Jalan Cendrawasih tumbang memenuhi jalan. (Reduplikasi pembentuk nomina).

Sebagai anak kos, kami-kami ini suka makan di warung kaki lima di Jalan Gejayan Mrican. (Reduplikasi pembentuk pronomina).

Pagi-pagi anak ketiga saya sudah minta sarapan bubur ayam.(Reduplikasi pembentuk adverbia)

Apa-apaan mengundang kami ke tempat seperti ini ?. (Reduplikasi pembentuk interogativa). Beratus-ratus calon penumpang sedang berdesak-desakan di loket Stasiun Kutoarjo.

(Reduplikasi pembentuk numeralia). .

Page 7: Reduplikasi

3)   Reduplikasi sintaktisReduplikasi sintaksis adalah proses yang terjadi

atas leksem yang menghasilkan satuan yang berstatus klausa, jadi berada di luar cakupan morfologis. (Kridalaksana, 2007). Misal :

Panas-panas, diminumnya juga teh yang baru saja dibuat oleh ibunya.

Jauh-jauh, didatangi juga rumah sahabat yang baru terkena banjir beberapa waktu lalu.

Asam-asam, dimakannya juga mangga muda yang baru jatuh dari pohonnya