“Reduksi waste Pada Produksi kacang garing Dengan...
Transcript of “Reduksi waste Pada Produksi kacang garing Dengan...
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOVEMBER
SURABAYA
Start
Dosen Pembimbing :H. Hari Supriyanto, Ir.MSIE
Diusulkan Oleh : Aqil Azizi
“Reduksi waste Pada Produksi kacang garing
Dengan pendekatan lean six sigma
Menggunakan Metode FMEA”
(study kasus pada PT.Dua Kelinci)
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4
PENGUMPULAN & PENGOLAHAN DATA
BAB 5
ANALISA & INTEPRETASI DATA BAB 6
KESIMPULAN & SARAN
atar Belakang
3. Keinginan Internal Manajemen PT. Dua Kelinci untuk meningkatkan kualitas Produksi kacang garing
2. Banyaknya terjadi defect pada produksi divisi Kacang garing kualits
DKS (eksport) PT. Dua Kelinci
1. Ketatnya Persaingan Bisnis di bidang Manufaktur produksi Kacang garing
”Mengidentifikasi waste, mengurangi waste untuk meningkatkan kualitas produksi kacang garing pada PT. Dua Kelinci dengan pendekatan Lean Six Sigma”
Banyaknya waste yang terjadi pada
produksi kacang garing PT .Dua
Kelinci
erumusan masalah
1. Proses produksi berjalan
normal selama penelitian
dilakukan.
2. Kebijakan perusahaan
selama dilakukannya
penelitian ini tidak
mengalami perubahan secara
signifikan.
ASUMSI
1. Pengamatan dilakukan pada
sistem proses produksi kacang
garing PT. Dua kelinci.
2. Objek penelitian dilakukan pada
produk kacang garing dks
(eksport).
3. Data yang digunakan adalah data
sekunder periode Februari sampai
dengan Juli 2011.
4. Waste yang diteliti adalah 3 waste
antara lain defect , unnecesarry
inventory dan over production.
5. Penelitian ini mulai dari define,
measure, analyze hingga improve
tanpa melakukan control.
BATASAN
atasan dan sumsi
TUJUAN
• Mengidentifikasi waste yang terjadi pada proses produksi kacan garing PT. Dua kelinci;
• Mengidentifikasi waste yang paling sering terjadi dan berpengaruh terhadap kualitas produk;
• Menghitung nilai sigma dari kondisi existing Perusahaan, khususnya di proses produksi kacang garing PT. Dua kelinci.
• Mengidentifikasi penyebab terjadinya waste yang paling berpengaruh terhadap kualitas produk;
• Memberikan rekomendasi perbaikan yang bertujuan untuk mengurangi waste pada produksi kacang garing.
MANFAAT
• Perusahaan dapat mengetahui waste yang sebenarnya terjadi pada proses produksi yang merupakan penyebab terjadinya “inefisiensi dan inefektif”.
• Perusahaan dapat mengetahui waste yang yang paling berpengaruh terhadap kualitas produk, sehingga dapat mengidentifikasi penyebab dan menentukan langkah untuk mengeliminasi waste tersebut.
• Perusahaan dapat melakukan rencana perbaikan dengan mereduksi waste pada proses produksi garam di PT. Dua Kelinci.
Metedologi penelitian METODOLOGI PENELITIAN
Perumusan Masalah
Penetapan Tujuan Penelitian
Survey Lapangan
· Pemahaman kondisi
perusahaan
· Pemahaman aliran
informasi dan fisik dari
sistem produksi
· Pencarian data teknis yang
dibutuhkan
Studi Pustaka
Konsep Lean
Konsep Six Sigma
Big Picture Mapping
Cause effect diagram
Tahap Identifikasi dan
Penelitian Awal
Pengumpulan Data Dan
InformasiTahap Pengumpulan Data
A
DEFINE
- Membangun as-is system (kondisi existing)
- Penentuan Objek Penelitian
- Identifikasi Waste pada proses produksi
PT.Dua Kelinci
MEASURE
- Identifikasi waste yang berpangaruh
terhadap kualitas produk
- Pengukuran kapabilitas proses saat ini
Perhitungan DPMO dan Sigma Level
Tahap Pengolahan Data
A
B
ANALYZE
- Analisa Waste
- Analisa Kemampuan proses
- Fish Bone Diagram
- FMEA
IMPROVE
- Mengajukan beberapa usulan perbaikan
- Memilih alternatif terbaik
Kesimpulan dan Saran
Tahap Analisa dan
Interpretasi Data
Tahap Kesimpulan dan
Saran
B
Bab4
Define
• Gambaran Umum Perusahaan
• Identifikasi produk yang menjadi amatan
• Aliran informasi proses produksi kacang garing
• Aliran fisik proses produksi kacang garing
• Identifikasi Proses produksi kacang garing
• Identifikasi Waste
Measure
• Identifikasi Waste yang paling berpengaruh
• Identifikasi CTQ Proses produksi kacang garing
• Pengukuran Kapabilitas Proses produksi kacang garing
PT Dua Kelinci dimulai dari sebuah industry rumah tangga (home industry) yang memproduksi kacang garing dengan merk Dua Kelinci dimulai pada tahun 1972 dengan lokasi di Surabaya. Pengelolaan perusahaan tersebut masih dilakukan dengan sederhana dengan memulai usaha repacking kacang garing dengan merk “sari gurih” berlogo “dua kelinci”. Karena konsumen lebih suka menyebut Dua Kelinci, maka pada tahun 1982 Merk “Sari Gurih” diganti dengan Merk “ Dua Kelinci”. Wilayah pemasaran perusahaan ini pada mulanya berkisar pada Jawa timur.
Seiring dengan meningkatnya permintaan pasar, pertumbuhan industri kecil kacang garing ini semakin menuju arah yang lebih baik. Adanya potensi usaha yang lebih baik serta dalam rangka pengembangan usaha dari skala Home industry menuju ke skala Industry, maka pada tahun 1985 dilakukan perpindahan lokasi (relokasi) seluruh aktifitas perusahaan ke Pati-Jawa tengah, dengan dibangunnya sebuah pabrik bernama PT Dwi Kelinci di Jalan Raya Pati – Kudus km 6,3. Dengan berdirinya PT Dwi Kelinci, produk utamanya adalah kacang garing dengan merk “ Dua Kelinci”.
• Terdapat dua pusat produksi di PT Dua Kelinci
yaitu divisi kacang garing dan divisi kacang
atom. Pembagian dan pemisahan antara dua
divisi tersebut dimaksudkan untuk
mempermudah proses managemen dan
pengelolaan produksi yang meliputi perencanaan
, pengkoordinasian, pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian dan penjagaan standart kualitas
mutu produk.
• Berbagai penelitian mulai dilakukan PT Dua Kelinci
pada tahun 2000 dan berhasil menciptakan berbagai jenis
produk baru yang berkualitas. PT Dua Kelinci telah
menggunakan ISO 9002 dan telah mendapatkan sertifikat
HACCP untuk memproduksi kacang garing baik untuk
pasar lokal maupun ekspor. Dengan standart tersebut PT
Dua Kelinci telah menembus pasar lokal dan
internasional. Negara- negara tujuan ekspor meliputi
negara di Asia, Australia, Eropa, Afrika dan Amerika
serikat.
• Pada setiap unit pabrik mempunyai proses produksi yang
sama yaitu terdapat beberapa proses antara lain proses
produksi kacang garing sendiri yaitu: proses penerimaan
kacang, proses pembersihan & pencucian kacang ,proses
cooking, drying, pengayakan, Gravity,sortir ,pengovenan
serta pengemasan.
Prosedur QC
• Mengambil sampel sebanyak 1 Kg hasil sortir dari tiap
Belt Conveyor.
• Memilah kacang yang dinilai buruk ( Burik, pecah,
bolong dan muda).
• Menimbang kacang hasil pilahan tersebut.
• Menghitung nilai refraksi dengan memprosentasikan
kacang tersebut.
• Jika nilai refraksi lebih dari 8 % maka akan dilakukan
sortir ulang.
produk DKS (ekspor) adalah Kacang biji 2 bersih ukuran
sedang dan besar, cacat tidak ditolelir (refraksi sortir awal <=
8%). Jika diluar dari karakteristik tersebut dianggap cacat dan
masuk ke dalam standar kacang medium maupun lokal
jenis Cacat pada proses
sortir awal
Biji 1 Kulit
Operator Gudang
Supplier
Marketing
Rolling Forecast
PPIC
Permohonan
Garam Periodik
Check
Stok FG
Pemenuhan
Garam Periodik
Check R/P
Material +
Pengiriman
Order Bahan
Jadwal Produksi
Periodik
Produksi
Penerimaan JPP
Revisi
Pembuatan JPP
Check Stock WIP
Pembuatan BPPB
Pengiriman BB,
Quality
Check
Brg
Pengembalian BB,
Penggantian BB,
Penerimaan BB,
BK, & BP
Check
Mesin
Proses Pencucian,
Set Up, &
Perbaikan Mesin
Pemanasan Mesin
Proses Produksi
Check
produk
Reproses
Penyimpanan di
Gudang
Customer
Pengiriman BB
Check
Quality
Check
Quantity
Penggantian Surat
Jalan
Pembuatan LPB
Bahan Baku dan
Kemas Disimpan
Permintaan &
Pengeluaran Brg
Persetujuan
Permintaan Brg
NO
YES
YES
YES
NO
NO
YES
NO
YES
NO
YES
NO
NO
YES
YES
NO
59 % merupakan
value adding activity.
38 % merupakan
necessary but non value
adding activity.
0,18 % merupakan non value
adding activity.
• Overproduction
Proses produksi yang berlebihan dapat menyebabkan produk yang dihasilkan melebihi permintaan, meskipun tidak terlalu besar.
• Defects
Cacat yang terjadi pada produk kacang garing PT .Dua kelinci , meliputi masalah kualitas produk sebagai berikut :
Pada produk kacang garing – pecah
– Burik
– Muda /cenos
– Biji 1 kecil
– Bolong
– Biji 3 panjang
– Bujel
– Kulit kotor (kusam)
– kulit
Pada pembungkus kacang garing – Afal film
– Afal dos
• Unnecessary inventory
Terjadi inventory yang berlebih, hal ini biasa diakibatkan karena : – Produksi yang terlalu banyak
– Berkurangnya permintaan pada bulan-bulan tertentu
– Produk sisa bulan sebelumnya.
Biji 1
kulit
Afal film Afal dos
Identifikasi Waste cont’d…
• Inappropriate processing
Sering kali terjadi kesalahan dalam penggunaan peralatan, adanya proses yang berlebihan padahal tidak dibutuhkan. Misal : sering dilakukan inspeksi dan rework.
• Excessive transportation
Biasa terjadi kesalahan dalam pergerakan beberapa orang saat proses produksi sehingga dapat menyebabkan pemborosan serta sering terjadinya kesalahan dalam proses transportasi untuk pengiriman barang.
• Waiting
- Keterlambatan pada proses pengemasan
- Terjadinya pergantian air bersih sehingga proses pencucian menjadi lama. .
• Unnecessary motion
- Dapat diartikan sebagai pergerakan staf atau pegawai proses produksi kacang garing yang tidak produktif (berpindah, mencari dan berjalan). Aktivitas yang tergolong unnecessary motion antara lain :
- Pegawai melakukan aktivitas yang tidak produktif pada waktu jam kerja seperti bersenda gurau, mondar-mandir, berjalan-jalan di area kerja tanpa tujuan.
• Underutilized People
Beberapa pegawai yang telah jenuh dan tenaga yang mereka miliki telah habis dapat mengurangi tingkat produktifitas mereka, maka utilitas pegawai tidak memenuhi target.
• Unnecesarry inventory
Banyak produk yang tersisa akibat jumlah
permintaan yang sedikit.
• Over production
Jumlah Produksi yang terlalu banyak.
Identifikasi CTQ Proses produksi kacang
garing Cont’d….
Defect
Langkah Tindakan Persamaan Hasil
1 Proses apa yang ingin diketahui?Produk kacang garing
2 Berapa jumlah Produksi kacang
garing yang di inspeksi? 335863
3 Berapa jumlah produk kacang garing
yang defect ? 202861
4 Tingkat kegagalan berdasar langkah
3
Langkah 3/langkah 20.60399925
5 Banyaknya CTQ potensial6
6 Peluang tingkat kegagalan per
karakteristik CTQ
Langkah 4/langkah 50.100666542
7 Kemungkinan gagal per sejuta
kemungkinan
Langkah 6 * 1000000100666.5416
8 Konversi DPMO ke nilai sigma 2.78