REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa...

266
i REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT DAERAH KOTA TEGAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TUGAS AKHIR Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Universitas Negeri Semarang Oleh Cokro Sanggra Baskoro 5111311016 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Transcript of REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa...

Page 1: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

i

REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT

DAERAH KOTA TEGAL

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TUGAS AKHIR

Untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya

Pada Universitas Negeri Semarang

Oleh

Cokro Sanggra Baskoro

5111311016

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

Page 2: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir dengan judul “Redesain Pembangunan Gedung Sekretariat

Daerah kota Tegal” oleh:

Nama : Cokro Sanggra Baskoro

NIM : 5111311016

Telah dipertahankan dihadapan sidang penguji Tugas Akhir Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang.

Hari/Tanggal :

Pembimbing

Aris Widodo,S.Pd., M.T.

NIP. 197102071999031001

Penguji I Penguji II

Drs. Sumiyadi, M.T Aris Widodo, SPd, M.T.

NIP. 195403251983031004 NIP. 197102071999031001

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Drs Sucipto, M.T. Endah kanti Pangestuti, S.T., M.T.

NIP. 196301011991021001 NIP. 197207091998032003

Mengetahui

Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Semarang

Drs. M. Harlanu, M.Pd.

NIP. 19660215199021001

Page 3: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

iii

MOTTO dan PERSEMBAHAN

Motto

1. Beranilah benar, walaupun hanya sendirian.

2. Tidak ada manusia hebat didunia ini, yang ada hanya manusia yang terlatih.

3. Jika kau ingin mendapatkan sesuatu, bersiaplah untuk kehilangan sesuatu.

4. Pastikanlah kepada orangtuamu, bahwa mereka bangga mempunyaimu.

Persembahan

1. Allah SWT atas segala karunia serta

rahmatnya.

2. Kedua orang tua tercinta (Tarjono dan Umi

sulistyaningsih) yang telah memberikan

dukungan moril maupun materil.

3. Dosen teknik sipil universitas negeri

semarang yang telah membimbing penulis

dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Teman – teman Teknik Sipil D3 angkatan

2011 yang telah menemani penulis dalam

menempuh study.

Page 4: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

iv

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Mu Ya Allah,

atas segala karunia, rahmat dan kasih sayangmu yang senantiasa dicurahkan

kepada hambamu yang lemah ini, dan atas pertolonganmu juga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir, yang berjudul “Redesain Pembangunan Gedung

Sekretariat Daerah Kota Tegal”

Penulis menyadari sepenuhnya akan kekurangan – kekuranganbaik teori

dan metedologinya, sehingga Tugas Akhir ini jauh dari sempurna.Disamping itu

penulis juga menyadari, tanpa adanya bekal pengetahuan, bimbingan, dorongan

moril dan materil serta bantuan dari berbagai pihak maka belum tentu Tugas

Akhir ini bisa selesai. Oleh karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati,

penulis mengucapkan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya, kepada yang

terhormat:

1. Drs. M Harlanu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Semarang.

2. Drs. Sucipto, S.T., MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri

Semarang.

3. Endah Kanthi Pangestuti, ST.,MT., selaku kaprodi Teknik Sipil D3 Universitas

Negeri Semarang.

4. Aris Widodo, S.Pd,. M.T.selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu, pikiran serta tenaganya untuk membimbing penulis.

5. Hanggoro TricahyoA., ST, MTyang telah bersedia memberikan software

footing pola untuk menganalisis pondasi foot plat.

Page 5: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

v

6. Seluruh dosen jurusan Teknik Sipil Universitas Negeri Semarang yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis.

7. Keluarga, Bapak dan Ibu yang selalu senantiasa memberikan bantuan yang

berupa materi maupun imateri.

8. Teman – teman Teknik Sipil D3 angkatan 2011 yang telah memberikan

dukungan serta motifasinya.

9. Semua pihak yang tidak tersebutkan dan telah membantu meyelesaikan Tugas

Akhir ini sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa banyak

kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan penulis, oleh karena itu dengan

segala keterbukaan penulis, akan menerima kritik dan saran yang membangun

demi penyempurnaan dan kebenaraan Tugas Akhir ini dan semoga nantinya

tulisan ini dapat berguna bagi para pembaca sekalian.

Dengan segala hormat penulis mengucapkan terima kasih untuk semua

yang telah memberikan bantuan dan dorongan dan atas banyak salah serta

kekeliruan yang telah diperbuat oleh penulis, maka penulis memohon maaf.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Semarang, 2015

Penulis

Page 6: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii

MOTTO dan PERSEMBAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Judul Tugas Akhir ...................................................................................... 1

1.2 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

1.3 Lokasi Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Tegal ........................... 2

1.4 Data Umum Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Tegal .................. 4

1.5 Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 5

1.5.1 Tujuan ..................................................................................................... 5

1.5.2 Manfaat ................................................................................................... 6

1.6 Ruang Lingkup ........................................................................................... 6

1.7 Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 6

1.8 Sistematika Penulisan................................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 10

2.1 Perencanaan................................................................................................ 10

2.2 Persyaratan Bangunan Gedung .................................................................. 12

2.3 Struktur Bangunan Gedung ........................................................................ 16

2.4 Pembebanan Gedung .................................................................................. 20

2.5 Kombinasi Pembebanan untuk Desain Struktur Beton .............................. 33

2.5.1Kombinasi Pembebanan untuk Desain Struktur Baja .............................. 35

Page 7: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

vii

2.6 Kombinasi Pembebanan untuk Desain Pondasi ......................................... 36

2.7 Acuan Awal Perencanaan .......................................................................... 37

BAB III PERENCANAAN .............................................................................. 40

3.1 Perencanaan Pelat Lantai ........................................................................... 40

3.1.2 Data Teknis Perencanaan Pelat Lantai .................................................... 41

3.2.1 Perencanaan Pelat Lantai 2, Lantai 3 Dan Lantai Atap .......................... 41

1. Menentukan Syarat – Syarat Batas dan Panjang Bentang ....................... 43

2. Menentukan tebal pelat lantai .................................................................. 44

3. Pembebanan pelat lantai .......................................................................... 47

4. Perhitungan momen ................................................................................. 48

5. Perhitungan tulangan ............................................................................... 61

6. Pemilihan tulangan .................................................................................. 94

7. Pemeriksaan lebar retak ........................................................................... 96

8. Hasil analisis SAP 2000 v10 ................................................................... 96

3.3 Perencanaan Pondasi Foot Plat .................................................................. 96

3.3.1 Menentukan Daya Dukung Tanah .......................................................... 101

3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ....................................................................... 103

1. Pondasi Foot Plat 01 ................................................................................ 103

2.Pondasi Foot Plat 02 ................................................................................. 106

BAB IV RENCANA KERJA dan SYARAT ................................................... 110

4.1 Lingkup Pekerjaan .................................................................................... 110

1. Persyaratan dan peraturan umum .............................................................. 118

2. Merk dagang ............................................................................................. 119

3. Syarat pemeriksaan bahan ......................................................................... 119

4.2 Situasi ........................................................................................................ 120

4.3 Ukuran dan Dimensi ................................................................................. 121

4.4 Letak Bangunan ........................................................................................ 121

4.5 Tinggi Lantai (Peil) ................................................................................... 122

4.6 Pasal – Pasal Ketentuan Umum Pelaksanaan ........................................... 123

4.7 Pekerjaan Tanah, Urugan Pasir, Pondasi dan Struktur ............................. 136

4.7.1 Bab I Pekerjaan Tanah, Pekerjaan Penggalian dan Pengurugan ............ 136

Page 8: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

viii

4.7.2 Bab II Pekerjaan Urugan Pasir ............................................................... 139

4.7.3 Bab III Pekerjaan Lantai Kerja ............................................................... 141

4.7.4 Bab IV Pekerjaan Struktur Bawah .......................................................... 142

4.7.5 Bab V Pekerjaan Beton ........................................................................... 143

4.7.6 Bab VI Pekerjaan Baja............................................................................ 152

4.7.7 Bab VII Pekerjaan Bekisting .................................................................. 153

4.7.8 Bab VIII Water Profing .......................................................................... 155

4.7.9 Bab IX Pekerjaan Perancah Luar ............................................................ 158

4.8 Pekerjaan Batu Kali .................................................................................. 158

1.8.1 Bab I Pekerjaan Pondasi Batu Kali ......................................................... 158

4.9 Pekerjaan Dinding ..................................................................................... 160

4.9.1 Bab I Pekerjaan Dinding Bata ................................................................ 160

4.9.2 Bab II Pekerjaan Plesteran ...................................................................... 161

4.9.3 Bab III Pekerjaan Dinding Kramik ......................................................... 165

4.9.4 Bab IV Pekerjaan Alumunium Composite Panel ................................... 167

4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board .................................................. 169

4.10 Pekerjaan Lantai ....................................................................................... 171

1.10.1 Bab I Pekerjaan Lantai .......................................................................... 171

4.11 Pekerjaan Plafond .................................................................................... 175

4.11.1 Bab I Pekerjaan Plafond Calcium Silikate, GRC Board dan Acustic

TileBoard Full System ......................................................................... 175

1.11.2 Bab II Pekerjaan Plafond Beton Ekspose............................................. 176

4.12 Pekerjaan Kusen, Pintu Jendela dan Curtin Wall .................................... 177

4.12.1 Bab I Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela Alumunium dan Curtin Wall ... 177

4.12.2 Bab II Pekerjaan Kusen dan Pintu Baja ............................................... 180

4.12.3 Bab III Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci ............................. 181

4.13 Pekerjaan Pengecatan ............................................................................... 183

1.13.1 Bab I Pekerjaan Pengecatan .................................................................. 183

4.14 Pekerjaan Sanitair dan Toilet ................................................................... 189

4.14.1 Bab I Pekerjaan Sanitair ....................................................................... 189

4.14.2 Bab II Pekerjaan Kaca dan Cermin ...................................................... 190

Page 9: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

ix

4.15 Pekerjaan Accessories .............................................................................. 191

1.15.1 Pekerjaan Railling ................................................................................. 191

4.16 Pekerjaan Atap ......................................................................................... 191

4.16.1 Bab I Pekerjaan Kayu Kasar ................................................................ 191

4.16.2 Bab II Pekerjaan Penutup Atap ............................................................ 192

4.17 Pekerjaan Mekanikal ................................................................................ 193

4.17.1 Bab I Pekerjaan Mekanikal .................................................................. 197

4.17.2 Bab II Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran .................................. 199

4.18 Pekerjaan Plumbing ................................................................................. 202

4.18.1 Bab I Pekerjaan Plumbing .................................................................... 202

4.18.2 Bab II Pekerjaan Instalasi Air Bersih ................................................... 206

4.18.3 Bab III Pekerjaan Instalasi Limbah Gedung ........................................ 207

4.18.4 Bab IV Pekerjaan Tanki Air Bersih ..................................................... 210

4.18.5 Bab V Pekerjaan Pompa Air Bersih ..................................................... 210

4.19 Pekerjaan Elektrikal ................................................................................. 211

4.19.1 Bab I Pekerjaan Sistem Catu Daya dan Distribusi Listik ..................... 211

4.19.2 Bab II Pekerjaan Diesel Generator Set ................................................. 212

4.19.3 Bab III Pekerjaan Sistem Penerangan .................................................. 214

4.19.4 Bab IV Pekerjaan Kontak – Kontak Saklar .......................................... 217

4.19.5 Bab V Pekerjaan Sistem Penangkal Petir ............................................. 220

4.19.6 Bab VI Pekerjaan Instalasi Fire Alarm Bell ......................................... 222

BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA .................................................... 224

5.1 Uraian Umum ............................................................................................. 224

5.2 Perhitungan Volume Gedung ..................................................................... 225

5.3 Perhitungan Volume pekerjaan .................................................................. 233

5.4 Perhitungan berat tulangan ......................................................................... 236

5.5 Harga satuan pekerjaan .............................................................................. 238

5.6 Rencana anggaran biaya (RAB) ................................................................. 242

5.7Rekapitulasi rencana anggaran biaya (RAB) .............................................. 246

BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 247

6.1 Simpulan .................................................................................................... 247

Page 10: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

x

6.2 Saran ........................................................................................................... 249

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 250

LAMPIRAN ..................................................................................................... 251

Page 11: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Umur Layanan Rencana ................................................................... 16

Tabel 2.2 Koefisien Reduksi Beban Hidup ...................................................... 24

Tabel 2.3 Koefisien Reduksi Beban Hidup Kumulatif .................................... 25

Tabel 2.4 Respon Spektrum Gempa Rencana untuk Tiga Kondisi Tanah ....... 29

Tabel 2.5 Percepatan Puncak Batuan Dasar dan Percepatan Puncak Muka

Tanah (SNI 03 – 1726 – 2002) ........................................................ 30

Tabel 2.6 Nilai Spektrum Respon Gempa Rencana (SNI 03 – 1726 – 2002) .. 30

Tabel 2.7 Nilai Faktor Keutamaan (Pasal 4.1.2 SNI 03 – 1726 – 2002) ......... 31

Tabel 2.8 Faktor Modifikasi Respons untuk Sistem Struktur Beton

Bertulang (Imron, 2010) .................................................................. 31

Tabel 2.9 Kapasitas Dukung Tanah yang Dijinkan ......................................... 37

Tabel 2.10 Pemilihan Sistem Struktur ............................................................. 39

Tabel 3.1 Tulangan Plat lantai ......................................................................... 94

Tabel 3.2 Hasil Pengujian Sondir (CPT) ......................................................... 102

Tabel 3.3 Penulanga Pondasi Foot Plat ............................................................ 109

Tabel 4.1 komponen konstruksi ....................................................................... 111

Tabel 4.2 Aregat Kasar .................................................................................... 145

Tabel 4.3 Agregat Halus .................................................................................. 145

Tabel 4.4 Nilai Slump ...................................................................................... 147

Tabel 4.5 Umur Bekesting ............................................................................... 155

Tabel 5.1 Perhitungan Volume ........................................................................ 225

Tabel 5.2 perhitungan volume struktur ............................................................ 226

Tabel 5.3 Pekerjaan persiapan.......................................................................... 226

Tabel 5.4 Pekerjaan tanah ................................................................................ 227

Tabel 5.5 Pekerjaan pondasi ............................................................................ 227

Tabel 5.6 Pekerjaan dinding ............................................................................. 227

Tabel 5.7 pekerjaan plesteran ........................................................................... 227

Page 12: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

xii

Tabel 5.8 pekerjaan kayu ................................................................................. 228

Tabel 5.9 Pekerjaan beton ................................................................................ 229

Tabel 5.10 Pekerjaan penutup atap .................................................................. 230

Tabel 5.11 pekerjaan langit langit .................................................................... 230

Tabel 5.12 Pekerjaan sanitasi ........................................................................... 231

Tabel 5.13 Pekerjaan kunci dan kaca ............................................................... 231

Tabel 5.14 Pekerjaan penutup lantai dan dinding ............................................ 231

Tabel 5.15 Pekerjaan pengecatan ..................................................................... 232

Tabel 5.16 Pekerjaan instalasi listrik ............................................................... 232

Tabel 5.17 volume pekerjaan ........................................................................... 233

Tabel 5.18 kebutuhan tulangan pokok ............................................................. 236

Tabel 5.19 kebutuhan tulangan sengkang ........................................................ 237

Tabel 5.20 total kebutuhan tulangan ................................................................ 237

Tabel 5.21Harga Satuan Pekerjaan .................................................................. 238

Tabel 5.22Rencana Anggran Biaya (RAB) ...................................................... 242

Tabel 5.23Rekapitulasi Rencana Anggran Biaya............................................. 246

Page 13: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Lokasi Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Tegal ............. 3

Gambar 2.1 Susunan Kolom Balok .................................................................. 18

Gambar 2.2 Ketidakstabilan terhadap Beban Horisontal ................................. 18

Gambar 2.3 Ketidakstabilan Susunan Pelat dan Dinding ................................ 18

Gambar 2.4 Bracing ......................................................................................... 19

Gambar 2.5 Bidang Geser ................................................................................ 19

Gambar 2.6 Joints Kaku ................................................................................... 19

Gambar 2.7 Wilayah Gempa Indonesia dengan Percepatan Puncak Batuan

Dasar Perioda Ulang 500 Tahun ................................................... 28

Gambar 2.8 Bentuk Tipikal Spektrum Respon Gempa Rencana Wilayah

Gempa 2 ........................................................................................ 29

Gambar 2.9 Pembebanan pada Bangunan Gedung .......................................... 33

Gambar 3.1 Rencana Pelat Lantai 2 ................................................................. 42

Gambar 3.2Rencana Pelat Lantai 3 .................................................................. 42

Gambar 3.3 Rencana Pelat Lantai Atas............................................................ 43

Gambar 3.4 Deformasi Plat Lantai................................................................... 96

Gambar 3.5 Denah Rencana Pondasi ............................................................... 97

Gambar 3.6 Analisis Geser Pondasi Plat Setempat .......................................... 99

Gambar 3.7 Bidang Potongan Kritis Pondasi .................................................. 100

Gambar 3.8 Rencana Pondasi Foot Plat 01 ...................................................... 104

Gambar 3.9 Perhitungan Tulangan Pondasi Foot Plat 01 ................................ 105

Gambar 310 Rencana Pondasi Foot Plat 02 ..................................................... 107

Gambar 3.11Perhitungan tulangan Pondasi Foot Plat 02................................. 108

Page 14: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar Bestek

Laporan Investigasi Soil Test

Lembar asisstensi

Hasil Analisis Program SAP 2000 v10

Rencana Anggaran Biaya

Page 15: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Tugas Akhir

Judul yang diangkat penulis dalam Tugas Akhir ini adalah “Redesain

Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal”.

1.2 Latar Belakang Masalah

Universitas Negeri Semarang, khususnya program studi Diploma III

Teknik Sipil, merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang berusaha

menghasilkan lulusan siap pakai pada tingkat menengah. Dengan posisi ahli

madya dilapangan, maka diharapkan dapat mengisi kesenjangan hubungan

antara tenaga ahli dengan para teknisi termasuk dengan para pekerja.

Untuk mendukung hal ini, sorang ahli madya Teknik Sipil harus memhami

dasar-dasar perencanaan dan pelaksanaan konstruksi. Salah satu usaha untuk

meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dalam perencanaan konstruksi

adalah dengan menyusun Tugas Akhir. Tugas Akhir ini adalah salah satu

syarat bagi mahasiswa jurusan teknik sipil untuk mencapai gelar ahli madya.

Sebagai obyek penulisan dari Tugas Akhir ini adalah Redesain Pembangunan

Gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal.

Page 16: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

2

Prinsip dari perencanaan struktur gedung ini adalah menghasilkan suatu

bangunan yang aman, nyaman, kuat, efisian dan ekonomis. Suatu konstruksi

gedung harus mampu menahan beban dan gaya-gaya yang bekerja pada

konstruksi itu sendiri, sehingga bangunan atau struktur gedung aman dalam

jangka waktu yang direncanakan.

Dalam proyek ini direncanakan sebuah gedung perkantoran 3 lantai

dimana ditempat tersebut akan digunakan kegiatan sekretariat guna

menunjang kemajuan pemerintah kota tegal.

1.3 Lokasi Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal

Lokasi Proyek Proyek Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Kota

Tegal, Jl. KI Gede Sebayu - Tegal dan berbatasan langsung dengan.

Sebelah utara : berbatasan dengan gedung Bappeda kota tegal

Sebelah selatan : berbatasan dengan kantor sekda lama kota tegal

Sebelah Barat : berbatasan dengan kantor samsat kota tegal

Sebelah Timur : berbatasan dengan jl, KH Mansyur

Jika dilihat dari peta seperti gambar di bawah ini:

Page 17: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

3

.

Gambar 1.1 Lokasi Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal

Page 18: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

4

1.4 Data Umum Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal

Data umum pembangunan gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal

sebagai berikut:

Nama Proyek : Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah

Kota Tegal

Lokasi Proyek : Jl, Ki Gede sebayu, Komplek Balai Kota

Tegal,Tegal – Jawa Tengah

Jumlah Lantai : 3 Lantai

Luas Lantai 1 : 533,33 M2

Luas Lantai 2 : 533,33 M2

Luas Lantai 3 : 533,33 M2

Total Luas Lantai : 1600 M2

Fungsi Lantai 1 :Pelayanan pajak retribusi, ruang Arsip,

Ruang mesin,ruang asi dan aset daerah

Fungsi Lantai 2 :Anggaran, perbendaharaan, gudang,

ruang Rapat dan ruang kepala.

Fungsi Lantai 3 :Lab, simda, ruang PPDP, perpustakaan,

Mushola dan unit pengelolaan PBB.

Spesifikasi Struktur

Mutu Beton Struktur : K 275 (fc 22,825Mpa) untuk kolom, balok,

pelat lantai, dan balok ring/konsol dan tangga

Mutu Tulangan Baja :

Fy 2400 kg/cm2 atau U24 (tulangan polos) untuk diameter < diameter

13

Page 19: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

5

Fy 4000 kg/cm2 atau U40 (tulangan deform/ulir) untuk diameter >

diameter 13

Spesifikasi Pondasi

Jenis Tanah :Tanah yang berupa lempung keras(claystone)

yang berupa serpihan-serpihan batuan, sampai

kedalaman 2 - 4 m.

Mutu Beton Pondasi : K -300 (fc 29,05 Mpa)

Jenis Pondasi :Pondasi Foot Plat (FP.01)

: Pondasi Foot Plat (FP.02)

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan Struktur termasuk pekerjaan pondasi

Pekerjaan Arsitektur & Finishing

Rencana kerja dan syarat

Rencana anggaran biaya

Pekerjaan Sarana Luar

1.5 Tujuan dan Manfaat

1.5.1 Tujuan

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah agar penulis dapat

meredesain ulang struktur pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Kota

Tegal mulai dari desain gambar, sub struktur yaitu perencanan pondasi,

Page 20: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

6

upper struktur yaitu perencanaan plat lantai, desain gambar, rencana kerja

dan syarat (RKS) dan rencana anggaran biaya (RAB).

1.5.2 Maanfaat

Manfaat yang dapat diambil dari pembuataan Tugas Akhir ini

adalah menambah wawasan, pengalaman dan ilmu pengetahuan penulis

tentang meredesain gedung 3 lantai khususnya :

Perencanaan pondasi Foot Plat

Perencanaan Plat Lantai

Rencana Kerja Dan Syarat (RKS)

Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Desain Gambar Bestek

1.6 Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang akan dibahas dalam Tugas Akhir ini hanya

meliputi perencanaan sub struktur, upper struktur, RKS dan Rencana

Anggaran Biaya dan Gambar Bestek, pada penulisan Tugas Akhir ini untuk

perencananaan sub struktur penulis akan membahas perencanaan pondasi

sedangkan untuk upper struktur penulis akan membahas perencanaan plat

lantai.

Page 21: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

7

1.7 Metode Pengumpulan Data

Terdapat beberapa metode yang digunakan penulis untuk memperoleh

data – data yang diperlukan, antara lain sebagai berikut:

1. Metode observasi

Metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

langsung pada obyek di lapangan dan kemudian diolah dalam bentuk

laporan tertulis. Contohnya yaitu melihat keseluruhan bangunan gedung

Sekretariat daerah Kota Tegal meliputi pengamatan terhadap bentuk –

bentuk kolom dan balok, pengamatan terhadap pelat lantai, pondasi dan

struktur atap.

2. Metode wawancara

Metode pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan

secara langsung kepada beberapa pihak atau tenaga ahli yang paham

tentang proyek pembangunan gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal.

Contohnya yaitu dengan cara menanyai pelaksana lapangan tentang

dimensi pondasi, kolom, pelat lantai dan pondasi yang digunakan di

proyek pembangunan gedung sekretariat daerah kota tegal dan menanyai

dimensi dari besi yang digunakan untuk pelat lantai, kolom, balok dan

tangga gedung sekretariat daerah kota tegal. Selain itu juga menanyai

pelaksana lapangan tentang struktur atap yang digunakan di proyek

pembangunan gedung tersebut.

Page 22: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

8

3. Metode Studi Literatur

Metode pengumpulan data dengan cara mempelajari bahan-bahan

tertulis baik yang diambil dibuku atau dokumen-dokumen tertulis lainnya.

Contohnya yaitu dengan mempelajari RKS (Rencana Kerja dan Syarat)

proyek pembangunan gedung sekretariat daerah kota tegal, dan

mempelajari gambar shop drawing gedung sekretaraiat daerah kota tegal.

1.8 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam Tugas Akhir ini sebagai berikut:

1. BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang dan alasan – alasan pembangunan gedung

Sekretariat Daerah Kota Tegal, serta berisi tujuan dan manfaat redesain

pembangunan gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal, dan berisi metode

pengumpulan data yang digunakan penulis dalam menyusun Tugas Akhir

ini.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Berisi materi – materi penunjang dan ungkapan – ungkapan teori

yang dipilih untuk memberikan landasan yang kuat tentang redesain

struktur gedung dan syarat – syarat struktur pembangunan gedung yang

diperoleh dari berbagai sumber buku.

3. BAB III PERENCANAAN

Berisi perencanaan sub struktur terdiri dari perencanaan pondasi,

yang dibantu dengan software Footing Polae dan berisi perencanaan upper

Page 23: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

9

struktur terdiri dari perencanaan pelat lantai. Untuk menganalisa aman

atau tidaknya perencanaan struktur pembangunan gedung Sekretariat

Daerah Kota Tegal dalam menahan beban lateral dan aksial dibantu

software SAP (Structural Analysis Program).

4. BAB IV RENCANA KERJA dan SYARAT

Berisi Rencana Kerja dan Syarat (RKS) pembangunan gedung

Sekretariat Daerah Kota Tegal.

5. BAB V RENCANA ANGGARAN BIAYA

Berisi Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan pembangunan gedung

Sekretariat Daerah Kota Tegal.

6. BAB VIPENUTUP

Berisi simpulan dan saran terdiri atas rangkuman, kesimpulan,

implikasi, dan saran – saran yang merupakan bagian inti dari semua uraian

yang telah diungkapakan serta penyelesaian persoalan dari suatu solusi.

7. DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar petunjuk sumber bahan yaitu apa, dari mana, dan

kapan dikeluarkanya. Untuk mempertanggung jawabkan bahan yang

diambil atau dipinjam penulis dari sumber acuan guna membantu penulis

dalam mencari sumber bahan.

8. LAMPIRAN

Berisi informasi – informasi penting dalam penulisan dan berupa

hal – hal yang tidak disertakan penulis dalam teks penulisan seperti tabel,

gambar, bagan, hasil pengolahan data, surat izin dan lain – lain.

Page 24: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Perencanaan

Perencanaan adalah pengetrapan cara – cara perhitungan atau

percobaan yang rasional sesuai dengan prinsip – prinsip mekanika struktur

yang lazim berlaku. Ditinjau dari ketinggian gedung dan spesifikasi

perancangan dan syarat – syarat, bangunan bertingkat dibagi menjadi dua

kelompok sebagai berikut:

1. Bangunan bertingkat rendah (Low Rise Building) mempunyai 3 – 4 lapis

lantai atau ketinggian ±10 m.

2. Bangunan bertingkat tinggi (High Rise Building) mempunyai lapis lantai

lebih dari 4 dan ketinggian lebih dari 10 m.

Bangunan Gedung Sekeretariat Daerah Kota Tegal direncanakan sebagai

bangunan bertingkat rendah (Low Rise Building) yang terdiri dari 3 lantai

dengan ketinggian dari lantai 1 sampai lantai 3 +14,00 m.

Ada empat yang harus diperhatikan dalam perencanaan bangunan

sebagai berikut:

1. Estetika

Merupakan dasar keindahan dan keserasian bangunan yang mampu

memberikan rasa bangga kepada pemiliknya.

Page 25: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

11

2. Fungsional

Disesuaikan dengan pemanfaatan dan penggunaanya sehingga

dalam pemakaianya dapat memberikan kenikmatan dan kenyamanan.

3. Struktural

Mempunyai struktur yang kuat dan mantap yang dapat

memberikan rasa aman untuk tinggal di dalamnya.

4. Ekonomis

Pendimensian elemen bangunan yang proporsional dan

penggunaan bahan bangunan yang memadai sehingga bangunan awet dan

mempunyai umur pakai yang panjang.

Beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam perancangan dan

analisis bangunan bertingkat sebagai berikut:

1. Tahap Arsitektural

Penggambaran denah semua lantai tingkat, potongan, tampak,

perspektif, detail, Rencana Anggaran Biaya (RAB) dan Bestek (Rencana

Kerja dan Syarat/RKS).

2. Tahap Struktural

Menghitung beban – beban yang bekerja, analisa mekanika untuk

pendimensian elemen struktur dan penyelidikan tanah untuk perencanaan

pondasinya.

Page 26: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

12

3. Tahap finishing

Memberikan sentuhan akhir untuk keindahan dan melengkapi

gedung dengan segala fasilitas alat – alat mekanikal elektrikal, sebagai

pelayanan kepada penghuninya

2.2 Persyaratan Bangunan Gedung

Bangunan gedung adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat

manusia melakukan kegiatannya untuk kegiatan hunian atau tinggal, kegiatan

usaha, kegiatan sosial, kegiatan budaya, dan/atau kegiatan khusus. Setiap

bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif baik pada

tahap pembangunan maupun pada tahap pemanfaatan bangunan gedung

negara dan persyaratan teknis sesuai dengan fungsi bangunan gedung.

Persyaratan administratif bangunan gedung negara meliputi:

1. Dokumen pembiayaan

2. Status hak atas tanah

3. Status kepemilikan

4. Perizinan mendirikan bangunan gedung

5. Dokumen perencanaan

6. Dokumen pembangunan

7. Dokumen pendaftaran

Persyaratan teknis bangunan gedung negara harus tertuang secara

lengkap dan jelas pada Rencana Kerja dan Syarat - Syarat (RKS) dalam

dokumen perencanaan. Secara garis besar persyaratan teknis bangunan

gedung negara sebagai berikut:

Page 27: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

13

1. Persyaratan tata bangunan dan lingkungan

Persyaratan tata bangunan dan lingkungan bangunan gedung

negara meliputi persyaratan:

Peruntukan dan intensitas bangunan gedung

Persyaratan peruntukan merupakan persyaratan peruntukan

lokasi yang bersangkutan sesuai dengan RT/RW kabupaten/kota,

RDTRKP, dan/atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan

(RTBL). Persyaratan intensitas bangunan gedung meliputi persyaratan

kepadatan, ketinggian, dan jarak bebas bangunan gedung yang

ditetapkan untuk lokasi yang bersangkutan.

Arsitektur bangunan gedung

Persyaratan pengendalian dampak lingkungan

Persyaratan pengendalian dampak lingkungan meliputi koefisien

dasar bangunan (KDB), koefisien lantai bangunan (KLB), koefisien

daerah hijau (KDH) dan garis sempadan bangunan.

2. Persyaratan Bahan Bangunan

Bahan bangunan untuk bangunan gedung negara harus memenuhi

SNI yang dipersyaratkan, diupayakan menggunakan bahan bangunan

setempat atau produksi dalam negeri, termasuk bahan bangunan sebagai

bagian dari komponen bangunan sistem fabrikasi, dengan tetap harus

mempertimbangkan kekuatan dan keawatannya sesuai dengan peruntukan

yang telah ditetapkan.

Page 28: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

14

3. Persyaratan struktur bangunan

Struktur bangunan gedung negara harus memenuhi persyaratan

keselamatan (safety) dan kelayanan (serviceability) serta SNI konstruksi

bangunan gedung, yang dibuktikan dengan analisis struktur sesuai

ketentuan. Persyaratan keselamatan meliputi persyaratan kemampuan

bangunan gedung untuk mendukung beban muatan. Setiap bangunan

gedung, strukturnya harus direncanakan kuat/kokoh, dan stabil dalam

memikul beban/kombinasi beban dan memenuhi persyaratan kelayanan

(serviceability) selama umur layanan yang direncanakan dengan

mempertimbangkan fungsi bangunan gedung, lokasi, keawetan, dan

kemungkinan pelaksanaan konstruksinya. Kemampuan memikul beban

diperhitungkan terhadap pengaruh-pengaruh aksi sebagai akibat dari

beban - beban yang mungkin bekerja selama umur layanan struktur, baik

beban muatan tetap maupun beban muatan sementara yang timbul akibat

gempa dan angin.Struktur bangunan gedung harus direncanakan secara

daktail sehingga pada kondisi pembebanan maksimum yang

direncanakan, apabila terjadi keruntuhan kondisi strukturnya masih dapat

memungkinkan pengguna bangunan gedung menyelamatkan diri.

4. Persyaratan utilitas bangunan

Utilitas yang berada di dalam dan di luar bangunan gedung negara

harus memenuhi SNI yang dipersyaratkan. Meliputi persyaratan:

Keselamatan

Page 29: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

15

Persyaratan keselamatan meliputi persyaratan kemampuan

bangunan gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya

kebakaran dan bahaya petir.

Kesehatan

Persyaratan kesehatan bangunan gedung meliputi persyaratan

sistem penghawaan, pencahayaan, dan sanitasi bangunan gedung.

Kenyamanan

Persyaratan kenyamanan bangunan gedung meliputi

kenyamanan ruang gerak dan hubungan antar ruang, kondisi udara

dalam ruang, pandangan, serta tingkat getaran dan tingkat kebisingan.

Kemudahan

Persyaratan kemudahan meliputi kemudahan hubungan ke, dari,

dan di dalam bangunan gedung, serta kelengkapan prasarana dan

sarana dalam pemanfaatan bangunan gedung.

5. Persyaratan sarana penyelamatan

Setiap bangunan gedung negara harus dilengkapi dengan sarana

penyelamatan dari bencana atau keadaan darurat, serta harus memenuhi

persyaratan standar sarana penyelamatan bangunan sesuai SNI yang

dipersyaratkan. Setiap bangunan gedung negara yang bertingkat lebih dari

tiga lantai harus dilengkapi tangga darurat dan pintu darurat.

Pembangunan gedung Sekretariat Daaerah Kota Tegal direncanakan tiga

lantai jadi tidak dilengkapi dengan tangga darurat dan pintu darurat.

Page 30: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

16

Pembangunan bangunan gedung direncanakan melalui tahapan

perencanaan teknis dan pelaksanaan beserta pengawasannya. Agar

pelaksanaan pembangunan berjalan sesuai dengan rencana tepat biaya,

tepat waktu dan tepat mutu maka perlu dilakukan pengawasan konstruksi.

Tepat biaya dilakukan dengan mengontrol laporan harian, laporan

mingguan dan laporan bulanan, tepat waktu dilakukan dengan membuat

time scheduling, sedangkan tepat mutu dilakukan dengan memeriksa

bahan – bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan selain

itu juga dilakukan pengujian lapangan terhadap hasil pekerjaan dilakukan

pada setiap penyelesaian suatu pekerjaan untuk mengetahui kualitasnya.

Jangka waktu bangunan dapat tetap memenuhi fungsi dan keandalan

bangunan diperhitungkan 50 tahun, sesuai dengan persyaratan yang telah

ditetapkan. Adapun ilustrasi tetang umur layanan rencana untuk setiap

bangunan gedung sebagai berikut:

Tabel 2.1 Umur Layanan Rencana

Kategori Umur Layanan

Rencana Contoh Bangunan

Bangunan sementara < 10 Tahun Bangunan tidak permanen,

rumah pekerja sederhana,

ruang pamer sementara.

Jangka waktu

Menengah

25 – 49 Tahun Bangunan industri dan gedung

parkir.

Jangka waktu lama 50 – 99 Tahun Bangunan rumah,

komersial dan perkantoran

Bangunan rumah sakit dan

sekolah.

Gedung Parkir dilantai

basement atau dasar.

Bangunan permanen Minimum 100 Tahun Bangunan monumental dan

bangunan warisan budaya.

Page 31: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

17

Bangunan Gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal direncanakan

sebagai gedung perkantoran sehingga dikategorikan jangka waktu lama

dengan umur layanan rencana 50 – 99 Tahun.

2.3 Struktur Bangunan Gedung

Terdapat tiga klasifikasi struktur sebagai berikut:

1. Geometri

Terdiri dari elemen garis atau batang dan elemen bidang. Elemen

garis atau batang meliputi struktur rangka kaku (frame), struktur rangka

(truss). Sedangkan elemen bidang meliputi pelat (plate), cangkang (shell),

pelat lipat (folding plate), dinding geser (shear wall).

2. Kekakuan

Terdiri dari struktur kaku dan struktur tidak kaku. Struktur kaku

merupakan struktur yang tidak mengalami perubahan bentuk yang berarti

akibat pengaruh pembebanan, misalnya struktur balok (beam), dan frame.

Sedangkan struktur tidak kaku merupakan struktur yang mengalami

perubahan bentuk tergantung pada kondisi pembebanan, misalnya struktur

kabel.

3. Material

Material struktur terdiri dari struktur beton bertulang, struktur baja,

struktur kayu, struktur komposit.

Sebuah struktur harus direncanakan dapat memikul beban – beban

yang bekerja pada arah vertikal maupun arah horisontal, untuk itu struktur

harus stabil. Macam – macam struktur yang tidak stabil sebagai berikut:

Page 32: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

18

1. Ketidakstabilan susunan kolom balok

Gambar 2.1 Susunan Kolom Balok

2. Ketidakstabilan terhadap beban horisontal

Gambar 2.2 ketidakstabilan Terhadap Beban Horisontal

3. Ketidakstabilan susunan pelat dan dinding

Gambar 2.3 Ketidakstabilan Susunan Pelat dan Dinding

Tiga metode dasar untuk menjamin kestabilan struktur sederhana sebagai

berikut:

Page 33: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

19

1. Bracing

Gambar 2.4 Bracing

2. Bidang Geser

Gambar 2.5 Bidang Geser

3. Joints Kaku

Gambar 2.6 Joints Kaku

Page 34: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

20

Jika suatu struktur dalam keadaan keseimbangan, maka harus dipenuhi syarat

keseimbangan gaya sebagai berikut:

Σ Rx = 0 Σ Mx = 0

Σ Ry = 0 Σ My = 0

Σ Rz = 0 Σ Mz = 0

Apabila salah satu syarat keseimbangan tidak dipenuhi, struktur dalam

kondisi labil dan dapat mengalami keruntuhan.

2.4 Pembebanan Gedung

Ketentuan mengenai perencanaan didasarkan pada asumsi bahwa

struktur direncanakan untuk memikul semua beban kerjanya. Beban kerja

diambil berdasarkan SNI 03-1727-1989-F, Tata cara perencanaan

pembebanan untuk rumah dan gedung. Dalam perencanaan terhadap beban

gempa, seluruh bagian struktur yang membentuk kesatuan harus memenuhi

SNI 03-1726-2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk

Struktur Bangunan Gedung. Harus pula diperhatikan pengaruh dari gaya

prategang, beban kran, vibrasi, kejut, susut, perubahan suhu, rangkak,

perbedaan penurunan fondasi, dan beban khusus lainnya yang mungkin

bekerja. Macam – macam beban pada gedung sebagai berikut:

1. Beban mati (D)

Beban mati merupakan berat dari semua bagian gedung yang

bersifat tetap termasuk segala unsur tambahan yang merupakan bagian

Page 35: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

21

tak terpisahkan dari gedung. Berat sendiri bahan bangunan dan komponen

gedung menurut SNI 03-1727-1989-F. Bahan bangunan:

Baja : 7850 kg/m3

Batu alam : 2600 kg/m3

Batu belah (berat tumpuk) : 1500 kg/m3

Beton Bertulang : 2400 kg/m3

Kayu kelas 1 : 1000 kg/m3

Kerikil, Koral kondisi lembab : 1650 kg/m3

Pasangan bata merah : 1700 kg/m3

Pasangan batu belah : 2200 kg/m3

Pasir jenuh air : 1800 kg/m3

Pasir kerikil, koral kondisi lembab : 1850 kg/m3

Tanah lempung dan lanau jenuh air : 2000 kg/m3

Komponen gedung:

Adukan semen per cm tebal : 21 kg/m2

Aspal per cm tebal : 14 kg/m2

Dinding pasangan bata merah

o Satu batu : 450 kg/m2

o Setengah batu : 250 kg/m2

Penutup lantai dari ubin semen portland, teraso, beton

tanpa adukan, per cm tebal : 24 kg/m2

Page 36: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

22

Langit-langit eternit 4 mm termasuk rusuk-rusuknya

tanpa penggantung langit-langit atau pengaku : 11 kg/m2

Penggantung langit-langit dari kayu dengan bentang

max 5 meter dengan jarak s.k.s min 0,80 meter : 7 kg/m2

Penutup atap genting dengan reng dan usuk per m2

bidang atap : 50 kg/m2

Penutup atap seng gelombang tanpa gording : 10 kg/m2

Penutup atap asbes gelombang 5 mm tanpa gording : 11 kg/m2

2. Beban hidup (L)

Semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan

suatu gedung dan termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari

barang-barang yang dapat berpindah dan beban genangan maupun

tekanan jatuh air hujan. Semua beban hidup mempunyai karakteristik

dapat berpindah atau, bergerak. Apabila beban hidup memberikan

pengaruh yang menguntungkan bagi struktur, maka pembebanan atau

kombinasi pembebanan tersebut tidak boleh ditinjau. Besarnya beban

hidup terbagi merata ekuivalen yang harus diperhitungkan pada struktur

bangunan gedung, pada umumnya dapat ditentukan berdasarkan standar

yang berlaku. Beban hidup untuk bangunan gedung adalah :

Rumah tinggal : 125 kg/m2

Apartment : 200 kg/m2

Sekolah/Kantor/Hotel/Asrama/R.Sakit/Toko/Restoran : 250 kg/m2

Page 37: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

23

Koridor, tangga/bordes : 300 kg/m2

Gd.Pertemuan/R. Pagelaran/R. Olah Raga/Masjid : 400 kg/m2

Panggung penonton dng penonton yang berdiri : 500 kg/m2

Ruang pelengkap : 250 kg/m2

Tangga/bordes : 500 kg/m2

Beban Perpus/R.Arsip/Toko Buku/ Pabrik/Bengkel/

Ruang ME/Gudang/Kluis ditentukan sendiri minimal : 400 kg/m2

Balkon yang menjorok bebas keluar : 300 kg/m2

Parkir, Heavy (Lantai Bawah) : 800 kg/m2

Parkir, Light : 400 kg/m2

Pot Kembang/Planter : h x γsoil

Water Feature/Pool : hw x γwater

Beban Lift (Berat Lift x Faktor Kejut) : Wlift x 2,0

(Wlift dari konsultan ME)

Beban Eskalator (Berat Eskalator x Faktor Kejut) : Wesk x f.kejut

Faktor kejut bersifat lokal dapat diambil 1,1 - 1,5

(untuk disain keseluruhan tidak perlu dimasukkan)

Beban diatas roof :

Roof tank (q) : q water/luasan

Chiller, Boiler, Cooling Tower

(Berat dari Konsultan ME)

Berhubung peluang terjadinya beban hidup penuh yang membebani

semua bagian secara serempak selama umur gedung tersebut sangat

Page 38: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

24

kecil, maka beban hidup tersebut dianggap tidak efektif sepenuhnya,

sehingga dapat dikalikan oleh koefisien reduksi seperti pada tabel di

bawah ini.

Tabel 2.2 Koefisien Reduksi Beban Hidup

Penggunaan Gedung

Koefisien Reduksi Beban Hidup

Perencanaan Balok Untuk Peninjauan

Gempa

Perumahan / Penghunian 0,75 0,3

Pendidikan 0,90 0,5

Pertemuan Umum 0,90 0,5

Kantor 0,60 0,3

Perdagangan 0,80 0,8

Penyimpanan 0,80 0,8

Industri 1,00 0,9

Tempat Kendaraan 0,90 0,5

Tangga :

Perumahan / Penghunian

Pendidikan, kantor

Pertemuan Umum,

Perdagangan, Penyimpanan,

Industri, Tempat Kendaraan

0,75 0,3

0,75 0,5

0,90 0,5

Untuk memperhitungkan peluang terjadinya beban hidup yang

berubah-ubah, maka untuk perhitungan gaya aksial, jumlah komulatif

beban hidup terbagi rata dapat dikalikan dengan koefisien reduksi yang

nilainya tergantung pada lantai yang dipikul seperti pada tabel di bawah

ini. Untuk lantai gudang, arsip, perpustakaan, ruang penyimpanan lain

sejenis dan ruang yang memikul beban berat yang bersifat tetap, beban

hidup direncanakan penuh tanpa dikalikan koefisien reduksi. Pada

perencanaan pondasi, pengaruh beban hidup pada lantai yang menumpu

di atas tanah harus turut ditinjau.

Page 39: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

25

Tabel 2.3 Koefisien Reduksi Beban Hidup Kumulatif

Jumlah Lantai yang

Dipikul

Koefisien Reduksi yang Dikalikan

Beban Hidup Kumulatif

1 1,0

2 1,0

3 0,9

4 0,8

5 0,7

6 0,6

7 0,5

8 dan Lebih 0,4

3. Beban angin (W)

Beban Angin merupakan semua beban yang bekerja pada gedung

yang disebabkan oleh selisih tekanan udara. Beban angin ditentukan

dengan menganggap adanya tekanan positif (fan) tekanan negatif (hisap)

yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau dalam satuan kg/m2.

Tekanan tiup minimum 25 kg/m2, sedangkan khusus sejauh 5 km dari di

tepi laut tekanan tiup minimum 40 kg/m2. Untuk daerah dekat laut atau

daerah yang dapat menghasilkan tekanan tiup lebih dari 40 kg/m2, nilai

tekanan tiup (p) = V2/16, dimana parameter V = kecepatan angin dalam

m/detik.

4. Beban gempa (E)

Beban gempa merupakan semua beban statik ekuivalen yang

bekerja pada gedung yang menirukan pengaruh gerakan tanah akibat

gempa. Jika pengaruh gempa pada struktur gedung ditentukan

berdasarkan analisis dinamik, maka beban gempa adalah gaya-gaya di

Page 40: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

26

dalam struktur yang terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa.SNI 1726

tahun 2002 mengatur Standar Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk

Struktur Bangunan Gedung. Standar menentukan pengaruh gempa

rencana yang harus ditinjau dalam perencanaan struktur gedung

ditetapkan mempunyai periode ulang 500 tahun, agar probabilitas

terjadinya terbatas pada 10% selama umur gedung 50 tahun. Dalam SNI

03-1726-2002, ditentukan jenis struktur gedung beraturan dan tidak

beraturan. Struktur gedung ditetapkan sebagai struktur gedung beraturan,

apabila memenuhi ketentuan antara lain sebagai berikut (pasal 4.2.1):

a. Tinggi struktur gedung diukur dari taraf penjepitan lateral tidak lebih

dari 10 tingkat atau 40 m.

b. Denah gedung adalah persegi panjang tanpa tonjolan, jika terdapat

tonjolan, panjang tonjolan tersebut tidak lebih dari 25% dari ukuran

terbesar denah struktur gedung dalam arah tonjolan tersebut.

c. Denah struktur gedung tidak menunjukan coakan sudut, jika

mempunyai coakan sudut, panjang sisi coakan tersebut tidak lebih

dari 15% dari ukuran terbesar denah struktur gedung dalam arah sisi

coakan tersebut.

d. Sistem struktur gedung terbentuk oleh subsistem penahan beban

lateral yang arahnya saling tegak lurus dan sejajar dengan sumbu-

sumbu utama ortogonal denah struktur gedung secara keseluruhan.

e. Sistem struktur gedung tidak menunjukan loncatan bidang muka, jika

terdapat loncatan bidang muka, ukuran dari denah struktur bagian

Page 41: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

27

gedung yang menjulang dalam masing – masing arah, tidak kurang

dari 75% dari ukuran terbesar denah struktur bagian gedung sebelah

bawahnya.

f. Sistem struktur gedung memiliki kekakuan lateral yang beraturan,

tanpa adanya tingkat lunak.

g. Sistem struktur gedung memiliki berat lantai tingkat yang beraturan,

artinya setiap lantai tingkat memiliki berat yang tidak lebih dari

150% dari berat lantai di atasnya atau di bawahnya.

h. Sistem struktur gedung memiliki unsur – unsur vertikal dari sistem

penahan beban lateral yang menerus, tanpa perpindahan titik

beratnya, kecuali bila perpindahan tersebut tidak lebih dari setengah

ukuran unsur dalam arah perpindahan tersebut.

i. Sistem struktur gedung memilik tingkat yang menerus, tanpa lubang

atau bukan yang luasnya lebih dari 50% luas seluruh lantai tingkat.

Kalaupun terdapat lantai tingkat dengan lubang atau bukaan,

jumlahnya tidak boleh melebihi 20% dari jumlah lantai tingkat

seluruhnya.

Untuk struktur gedung beraturan pengaruh gempa rencana dapat

ditinjau sebagai pengaruh beban gempa statik ekuivalen. Sedangkan

menurut pasal 4.2.2, struktur gedung yang tidak memenuhi ketentuan

pasal 4.2.1, ditetapkan sebagai struktur gedung tidak beraturan. Untuk

struktur gedung tidak beraturan, pengaruh gempa rencana harus ditinjau

sebagai pengaruh pembebanan gempa dinamik.

Page 42: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

28

Berdasarkan hasil pencatatan tentang gempa – gempa tektonik yang

terjadi, Indonesia dilalui oleh dua dari tiga jalur gempa bumi, untuk itu

perencanaan pembangunan gedung di Indonesia harus direncanakan

dapat menahan beban gempa bumi, karena wilayah Semarang berada di

Indonesia maka perencanaan pembangunan gedung direncanakan dapat

menahan beban gempa bumi. Wilayah gempa di Indonesia terbagi dalam

6 wilayah. Wilayah gempa 1 adalah wilayah dengan kegempaan paling

rendah dan wilayah gempa 6 dengan kegempaan paling tinggi.

Pembagian wilayah gempa didasarkan percepatan puncak batuan dasar

akibat pengaruh gempa rencana dengan periode ulang 500 tahun.

Wilayah semarang termasuk dalam wilayah gempa/zona 2, dikategorikan

sebagai wilayah gempa dengan kegempaan rendah. Jika dilihat digambar,

seperti gambar dibawah ini.

Gambar 2.7 Wilayah Gempa Indonesia dengan Percepatan Puncak

Batuan Dasar Perioda Ulang 500 Tahun.

Page 43: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

29

Untuk menentukan pengaruh gempa rencana pada struktur gedung,

maka untuk masing – masing wilayah gempa ditetapkan spektrum

respons gempa rencana C – T, dengan bentuk tipikal seperti gambar di

bawah ini.

Gambar 2.8 Bentuk Tipikal Spektrum Respon Gempa Rencana Wilayah

Gempa 2.

Tabel di bawah ini merupakan penjelasan dari gambar 2.8, untuk respon

spektrum gempa rencana untuk tiga kondisi tanah.

Tabel 2.4 Respon Spektrum Gempa Rencana untuk Tiga Kondisi Tanah

Periode Getar

T (Detik)

Koefisien Gempa (C)

Tanah Lunak Tanah Sedang Tanah Keras

0,0 0,20 0,15 0,12

0,2 0,50 0,38 0,30

0,5 0,5 0,38 0,30

0,6 0,50 0,38 0,25

1,0 0,5 0,23 0,15

2,0 0,25 0,115 0,075

3,0 0,166 0,076 0,050

Page 44: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

30

Untuk keperluan perhitungan struktur maka input beban gempa

dinyatakan dalam nilai percepatan. A0 adalah nilai percepatan gempa di

permukaan tanah, Am adalah percepatan maksimum ditetapkan sebesar

2,5 kali nilai A0, dan Ar dihitung sebagai Am x Tc tersaji dalam tabel di

bawah ini.

Tabel 2.5 Percepatan Puncak Batuan Dasar dan Percepatan Puncak

MukaTanah (SNI 03-1726-2002)

Wilayah

Gempa

Percepatan

Puncak

Batuan

Dasar („g‟)

Percepatan Puncak Muka Tanah A0 („g‟)

Tanah

Keras

Tanah

Sedang

Tanah

Lunak

Tanah

Khusus

1

2

3

4

5

6

0,03

0,10

0,15

0,20

0,25

0,30

0,04

0,12

0,18

0,24

0,28

0,33

0,05

0,15

0,23

0,28

0,32

0,36

0,08

0,20

0,30

0,34

0,36

0,38

Diperluka

n elevasi

khusus

disetiap

lokasi

Tabel 2.6 Nilai Spektrum Respon Gempa Rencana (SNI 03-1726-2002)

Wilayah

Gempa

Tanah Keras

Tc = 0,5 Detik

Tanah Sedang

Tc = 0,6 Detik

Tanah Lunak

Tc = 1,0 Detik

Am Ar Am Ar Am Ar

1

2

3

4

5

6

0,10

0,30

0,45

0,60

0,70

0,83

0,05

0,15

0,23

0,30

0,35

0,42

0,13

0,38

0,55

0,70

0,83

0,90

0,08

0,23

0,33

0,42

0,50

0,54

0,20

0,50

0,75

0,85

0,90

0,95

0,20

0,50

0,75

0,85

0,90

0,95

Nilai faktor keutamaan (I) struktur dari bangunan gedung

menyesuaikan dengan jenis kategori penggunaan gedung. Untuk gedung

dengan kategori yang cukup penting yang akan sangat diperlukan

Page 45: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

31

kontinuitas penggunaan fungsinya atau yang bernilai cukup strategis

maka nilai faktor keutamaan akan meningkat, seperti terlihat dalam tabel

di bawah ini.

Tabel 2.7 Nilai Faktor Keutamaan (Pasal 4.1.2 SNI 03–1726–2002)

Kategori Gedung

Faktor Keutamaan

(I = I1 x I2)

I1 I2 I

Gedung umum seperti untuk penghunian, perniagaan

dan perkantoran 1,0 1,0 1,0

Monumen dan bangunan monumental 1,0 1,6 1,6

Gedung penting pasca gempa seperti rumah sakit,

instalasi air bersih, pembangkit tenaga listrik, pusat

penyelamatan dalam keadaan darurat , fasilitas radio

dan televisi.

1,4 1,0 1,4

Gedung untuk penyimpanan bahan berbahaya seperti

gas, produk minyak bumi, asam, bahan beracun 1,6 1,0 1,6

Cerobong, tangki diatas menara 1,5 1,0 1,5

Nilai faktor reduksi gempa ditentukan berdasarkan tingkat

daktilitas struktur dan jenis sistem struktur yang dipakai. Seperti terlihat

dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.8 Faktor Modifikasi Respons untuk Sistem Struktur Beton

Bertulang (Imran,2010)

Resiko Gempa Jenis Struktur yang Dapat Dipakai

(RSNI Beton 2002)

Faktor

Modifikasi

Respons (R)

Rendah

(Wilayah 1 – 2)

Sistem Rangka Pemikul Momen:

SRPMB (Bab 3-20)

SRPMM (Ps.23.10)

SRPMK (Ps.23.3-23.5)

3 – 3,5

5 – 5,5

8 – 8,5

Sistem Dinding Struktural:

SDSB (Bab 3-20)

SDSK (Ps.23.6)

4 – 4,5

5,5 – 6,5

Menengah

(Wilayah 3 – 4)

Sistem Rangka Pemikul Momen:

SRPMM

SRPMK

5 – 5,5

8 – 8,5

Sistem Dinding Struktural:

Page 46: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

32

SDSB

SDSK

4 – 4,5

5,5 – 6,5

Tinggi

(Wilayah 5 – 6)

Sistem Rangka Pemikul Momen:

SRPMK

8 – 8,5

Sistem Dinding Struktural:

SDSK

5,5 – 6,5

Dari tabel 2.8 SRPM adalah kepanjangan dari Sistem Rangka

Pemikul Momen (sistem rangka ruang balok, kolom dan joint) dan SDS

adalah kepanjangan dari Sistem Dinding Struktural (dinding yang

diproporsikan menahan gaya dan momen). Akhiran huruf pada masing –

masing sistem menyatakan sistem Biasa (B), Menengah (M) dan Khusus

(K).

Pembangunan gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal direncanakan

sebagai struktur gedung beraturan, sehingga pengaruh gempa rencana

dapat ditinjau sebagai pengaruh beban gempa statik ekuivalen. Karena

pembangunan gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal terletak diwilayah

Tegal – Jawa Tengah, dan wilayah Jawa Tengah termasuk wilayah

gempa/zona 2 dikategorikan sebagai wilyah dengan kegempaan rendah

maka jenis struktur yang dipakai adalah Sistem Rangka Pemikul Momen

Menengah (SRPMM).

Gambar di bawah ini merupakan contoh permodelan pembebanan

pada bangunan gedung.

Page 47: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

33

Gambar 2.9 Pembebanan pada Bangunan Gedung

2.5 Kombinasi Pembebanan untuk Desain Struktur Beton

Perencanaan komponen struktur beton bertulang mengikuti

ketentuan semua komponen struktur harus direncanakan cukup kuat sesuai

dengan ketentuan yang dipersyaratkan dalam SNI 03-2847-2002 Standar

Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, dengan

menggunakan metode faktor beban dan faktor reduksi kekuatan (LRFD).

Struktur dan komponen struktur harus direncanakan hingga semua

penampang mempunyai kuat rencana minimum sama dengan kuat perlu,

yang dihitung berdasarkan kombinasi beban dan gaya terfaktor yang sesuai

dengan ketentuan tata cara ini.

1. Kuat perlu U untuk menahan beban mati D paling tidak harus sama

dengan

U = 1,4 D (1)

Kuat perlu U untuk menahan beban mati D, beban hidup L, dan juga

beban atap A atau beban hujan R, paling tidak harus sama dengan

U = 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (A atau R) (2)

Page 48: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

34

2. Bila ketahanan struktur terhadap beban angin W harus diperhitungkan

dalam perencanaan, maka pengaruh kombinasi beban D, L, dan W

berikut harus ditinjau untuk menentukan nilai U yang terbesar, yaitu:

U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,6 W + 0,5 (A atau R) (3)

Faktor beban untuk W boleh dikurangi menjadi 1,3 bilamana beban angin

W belum direduksi oleh faktor arah. Faktor beban untuk L boleh

direduksi menjadi 0,5 kecuali untuk ruangan garasi, ruangan pertemuan,

dan semua ruangan yang beban hidup L-nya lebih besar daripada 500

kg/m2. Kombinasi beban juga harus memperhitungkan kemungkinan

beban hidup L yang penuh dan kosong untuk mendapatkan kondisi yang

paling berbahaya, yaitu:

U = 0,9 D ± 1,6 W (4)

Faktor beban untuk W boleh dikurangi menjadi 1,3 bilamana beban angin

W belum direduksi oleh faktor arah. Perlu dicatat bahwa untuk setiap

kombinasi beban D, L, dan W, kuat perlu U tidak boleh kurang dari

persamaan 2.

3. Bila ketahanan struktur terhadap beban gempa E harus diperhitungkan

dalam perencanaan, maka nilai kuat perlu U harus diambil sebagai:

U = 1,2 D + 1,0 L ± 1,0 E (5)

Faktor beban untuk L boleh direduksi menjadi 0,5 kecuali untuk ruangan

garasi, ruangan pertemuan, dan semua ruangan yang beban hidup L-nya

lebih besar daripada 500 kg/m2, atau

U = 0,9 D ± 1,0 E (6)

Page 49: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

35

dalam hal ini nilai E ditetapkan berdasarkan ketentuan SNI 03-1726-

2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan

Gedung.

2.5.1 Kombinasi Pembebanan untuk Desain Struktur Baja

Berdasarkan SNI 03 - 1729 – 2002, Tata Cara Perencanaan

Struktur Baja untuk Bangunan Gedung maka struktur baja harus mampu

memikul semua kombinasi pembebanan di bawah ini:

1. 1,4D

2. 1,2D + 1,6 L + 0,5 (La atau H)

3. 1,2D + 1,6 (La atau H) ) + (γL. L atau 0,8W)

4. 1,2D + 1,3 W + γL. L + 0,5 (La atau H)

5. 1,2D ± 1,0E + γL. L

6. 0,9D ± (1,3W atau 1,0E)

Keterangan:

D : beban mati yang diakibatkan oleh berat konstruksi permanen,

termasuk dinding, lantai, atap, plafon, partisi tetap, tangga, dan

peralatan layan tetap.

L : beban hidup yang ditimbulkan oleh penggunaan gedung,

termasuk kejut, tetapi tidak termasuk beban lingkungan seperti

angin, hujan, dan lain-lain.

La : beban hidup di atap yang ditimbulkan selama perawatan oleh

pekerja, peralatan, dan material, atau selama penggunaan biasa

oleh orang dan benda bergerak.

H : beban hujan, tidak termasuk yang diakibatkan genangan air.

W : beban angin.

E : beban gempa.

Page 50: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

36

dengan,

γL = 0,5 bila L< 5 kPa, dan γL = 1 bila L≥ 5 kPa.

Kekecualian : Faktor beban untuk L di dalam kombinasi pembebanan pada

persamaan 3, 4, dan 5 harus sama dengan 1,0 untuk garasi parkir, daerah

yang digunakan untuk pertemuan umum, dan semua daerah di mana beban

hidup lebih besar daripada 5 kPa.

2.6 Kombinasi Pembebanan untuk Desain Pondasi

Pada metode desain berdasarkan tegangan kerja (working stress

design), kapasitas dukung aman ditentukan dari nilai ultimit kapasitas dukung

tanah dibagi dengan faktor aman (S.F). Selain meninjau kapasitas dukung

aman, perencana harus mempertimbangkan kondisi batas kemampulayanan

agar tidak terlampaui. Pada saat kriteria penurunan mendominasi, tegangan

tanah yang bekerja di bawah dasar pondasi dibatasi oleh nilai yang sesuai

tentunya dibawah nilai kapasitas dukung aman, yang disebut dengan

kapasitas dukung ijin tanah.

Kombinasi pembebanan untuk perhitungan pondasi:

Pembebanan Tetap : DL + LL

Pembebanan Sementara : DL + LL + E atau DL + LL + W

Pada peninjauan beban kerja pada tanah pondasi, maka untuk kombinasi

pembebanan sementara, kapasitas dukung tanah yang diijinkan dapat

dinaikkan menurut tabel di bawah ini:

Page 51: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

37

Tabel 2.9 Kapasitas Dukung Tanah yang Diijinkan

Jenis Tanah

Pondasi

Pembebanan Tetap

qall (kg/cm2)

Faktor Kenaikan

qall

Pembebanan

Sementara

qall (kg/cm2)

Keras ≥ 5 1,5 ≥ 7,5

Sedang 2 – 5 1,3 2,6 – 6,5

Lunak 0,5 – 2 1 – 1,3 0,65 – 2,6

Amat Lunak 0 – 0,5 1 0 – 0,5

Pada peninjauan beban kerja pada pondasi tiang untuk kombinasi

pembebanan sementara, selama tegangan yang diijikan di dalam tiang

memenuhi syarat-syarat yang berlaku untuk bahan tiang, kapasitas dukung

tiang yang diijinkan dapat dikalikan 1,5.

2.7 Acuan Awal Perencanaan

Menurut SNI 03-2847-2002 Standar Tata Cara Perencanaan Struktur

Beton Untuk Bangunan Gedung. Untuk mempermudah pelaksanaan, sedapat

mungkin ukuran kolom disamakan atau variasinya dibuat minimal dengan

mutu beton dan jumlah tulangan yang diturunkan pada lantai yang lebih

tinggi.

1. Ukuran balok beton

H = L/14 – L/12 (tanpa prestress), L/24 (prestress) ; B = H/2

Keterangan:

H = Tinggi balok beton

B = Lebar balok beton

L = Panjang balok beton

Page 52: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

38

2. Ukuran kolom beton

Ac = Ptot / 0,33.f‟c

Keterangan:

Ac = Luas penampang kolom beton

Ptot = Luas Tributari Area x Jumlah Lantai x Factored load

3. Ukuran pelat lantai

Untuk beban tipikal kantor dan apartment sebagai berikut:

Biasa : tp = L/35

Flat slab : tp = L/25

Prestressed : tp =L/35 – L/45

sedang untuk beban besar seperti parkir, taman dan public diasumsikan

1,2x nya.

Keterangan:

tp = Tebal pelat beton

L = Panjang pelat beton

4. Cost analysis

Setiap disain harus diperiksa terhadap cost total struktur

Pedoman nilai adalah sbb :

Volume beton = 0.25-0.4 m3 beton/m

2 lantai

Berat baja = 90-150 kg baja/m3beton

5. Sistem Struktur

Ada 2 macam sistem struktur sebagai berikut:

Page 53: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

39

Sistem struktur pemikul beban gravitasi meliputi slab, balok dan

kolom.

Sistem struktur pemikul beban lateral meliputi portal daktail (balok-

kolom) dan shearwall.

6. Pemilihan sistem struktur

Pemilihan sistem struktur disesuaikan dengan jumlah lantai dan

disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 2.10 Pemilihan Sistem Struktur

Jumlah Lantai

1 – 3 Lantai 4 – 20 Lantai 15 – 30 Lantai > 30 Lantai

Frame Daktail

Balok- Kolom

Flat Slab

Balok - Kolom

Wall - Slab

Flat Slab

Braced Frame

Wall - Slab

Wall + Frame

Core + Frame

Braced + Frame

Core + Frame

Tube

Page 54: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

40

BAB III

PERENCANAAN

3.1 Perencanaan Pelat Lantai

Kekuatan lentur suatu elemen pelat sangat dipengaruhi oleh

ketebalannya. Pelat dapat dikategorikan kedalam tipe elemen yang

perbandingan lendutannya lebih kecil jika dibandingkan ketebalan

pelat.Berdasarkan buku “Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk

Gedung” (SNI 03 - 1728 - 2002 pasal 11.5(3)), ketebalan pelat yang

digunakan tidak boleh kurang dari 120 mm. Proses analisisnya menggunakan

teori pendekatan dengan asumsi - asumsi sebagai berikut :

Tidak terjadi deformasi pada bidang tengah pelat. Bidang ini dapat disebut

bidang netral pada saat terjadi lentur.

Titik-titik yang terletak pada suatu bidang tengah pelat akan tetap berada

pada bidang normal permukaan tengah pelat selama terjadi lentur.

Tegangan normal pada arah melintang terhadap pelat (tegangan geser

pelat) dapat diabaikan.

Dari asumsi-asumsi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

pengaruh gaya-gaya geser pada pelat dapat diabaikan. Perencanaan

perhitungan pelat lantai pada gedung sekretariat balai kota tegal,

menggunakan metode amplop dibantu dengan program SAP 2000 v10. Dasar

– dasar perencanaan sesuai dengan peraturan – peraturan sebagai berikut:

Page 55: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

41

SNI 03-2847-2002 Tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton

Bertulang untuk Bangunan Rumah dan Gedung.

SNI 03-1727-2002 F Tentang Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk

Rumah dan Gedung.

Berdasarkan Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Bertulang untuk

Bangunan Rumah dan Gedung dan Tata Cara Perencanaan Pembebanan

untuk Rumah dan Gedung maka beban yang diperhitungkan sebagai berikut:

Beban mati (WD) dikalikan dengan faktor 1,2

Beban Hidup (WL) dikalikan dengan faktor 1,6

3.1.2 Data Teknis Perencanaan Pelat Lantai

Mutu beton (fc) : 22,825 Mpa (K275)

Mutu baja (fy) : 240 Mpa

Berat adukan semen per cm tebal : 21 kg/m2

Berat penutup lantai keramik : 24 kg/m2

Berat beton bertulang : 2400 kg/m3

Berat pasir kondisi lembab : 1850 kg/m3

Beban hidup untuk gedung perkantoran : 250 kg/m2

3.2.1 Perencanaan Pelat Lantai 2, Lantai 3 Dan Pelat Atap

Perencanaan pelat lantai 2, pelat lantai 3 dan pelat atap gedung

Sekretariat Daerah Kota Tegal, terdiri dari 5 skema penyaluran beban

Page 56: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

42

berdasarkan metode amplop seperti terlihat pada gambar di bawah ini,

ditunjukkan dengan simbol huruf A, B, C dan D

Gambar 3.1 Rencana Pelat Lantai 2

Gambar 3.2 Rencana Pelat Lantai 3

Page 57: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

43

Gambar 3.3 Rencana Pelat Lantai Atap

Perencanaan perhitungan pelat lantai 2, pelat lantai 3 dan pelat atap sebagai

berikut:

1. Menentukan syarat – syarat batas dan panjang bentang

Pelat ditumpu bebas pada balok – balok tepi dan terjepit penuh

pada balok tengah (menerus di atas tumpuan). Lihat gambar 3.6 dan 3.7

sebagai berikut:

ly1 = 4600 mm untuk lantai B4

ly2 = 4000 mm untuk lantai A1, A2, B1, B2, C1 dan C2

ly3 = 2900 mm untuk lantai C3

ly4 = 2800 mm untuk lantai C4

Page 58: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

44

ly5 = 2400 mm untuk lantai DI, D2, D3K, C3, C4, B3 dan B4

lx1 = 4000 mm untuk lantai AI dan A2

lx2 = 2900 mm untuk lantai B1

lx3 = 2500 mm untuk lantai C3, C4 dan B4

lx4 = 2400 mm untuk lantai B2, D1, dan D3K

lx5 = 2000 mm untuk lantai C1

lx6 = 1900 mm untuk lantai D2

lx7 = 2000 mm untuk lantai B3

lx8 = 1900 mm untuk lantai C2

2. Menentukan tebal pelat lantai

Untuk lapangan tepi dalam arah x berlaku lx1= 4000 mm, tebal pelat

minimum sesuai dengan tabel 10 buku “Dasar – Dasar Perencanaan

Beton Bertulang” untuk fy = 240 Mpa adalah

hmin = 1/32 lx1

= 1/32 x 4000

= 125 mm

Untuk lapangan tengah dalam arah x berlaku lx1 = 4000 mm, tebal

pelat minimum sesuai dengan tabel 10 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” untuk fy = 240 Mpa adalah

hmin = 1/37 lx1

= 1/37 x 4000

Page 59: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

45

= 108,10 mm

Untuk lapangan tengah dalam arah x berlaku lx2 = 2900 mm, tebal

pelat minimum sesuai dengan tabel 10 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” untuk fy = 240 Mpa adalah

hmin = 1/37 lx2

= 1/37 x 2900

= 78,37mm

Untuk lapangan tepi dalam arah x berlaku lx3 = 2500 mm, tebal pelat

minimum sesuai dengan tabel 10 buku “Dasar – Dasar Perencanaan

Beton Bertulang” untuk fy = 240 Mpa adalah

hmin = 1/32 lx3

= 1/32 x 2500

= 78,12 mm

Untuk lapangan tepi dalam arah x berlaku lx4 = 2400 mm, tebal pelat

minimum sesuai dengan tabel 10 buku “Dasar – Dasar Perencanaan

Beton Bertulang” untuk fy = 240 Mpa adalah

hmin = 1/32 lx4

= 1/32 x 2400

= 75 mm

Untuk lapangan tengah dalam arah x berlaku lx5 = 2000 mm, tebal

pelat minimum sesuai dengan tabel 10 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” untuk fy = 240 Mpa adalah

hmin = 1/37 lx5

Page 60: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

46

= 1/37 x 2000

= 48 mm

Untuk lapangan tepi dalam arah x berlaku lx6 = 1900 mm, tebal pelat

minimum sesuai dengan tabel 10 buku “Dasar – Dasar Perencanaan

Beton Bertulang” untuk fy = 240 Mpa adalah

hmin = 1/32 lx6

= 1/32 x 1900

= 59 mm

Untuk lapangan tepi dalam arah x berlaku lx7 = 1800 mm, tebal pelat

minimum sesuai dengan tabel 10 buku “Dasar – Dasar Perencanaan

Beton Bertulang” untuk fy = 240 Mpa adalah

hmin = 1/32 lx7

= 1/32 x 1800

= 56 mm

Untuk lapangan tengah dalam arah x berlaku lx8 = 1500 mm, tebal

pelat minimum sesuai dengan tabel 10 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” untuk fy = 240 Mpa adalah

hmin = 1/37 lx8

= 1/37 x 1500

= 40 mm

Kesimpulan tebal pelat lantai dianggap h = 120 mm, dimana syarat

lendutan pun memadai.

Page 61: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

47

3. Pembebanan pelat lantai

Berat beban mati (WD)

o WD dari berat pelat sendiri (WDPe) = h . berat beton bertulang

= 0,12 . 24

= 2,88 kN/m2

o WD dari berat pasir (WDpa) = tebal pasir . berat pasir kondisi

lembab

= 0,05 . 18,5

= 0,92 kN/m2

o WD dari berat adukan semen (WDS) = 0,21 kN/m2

o WD dari berat penutup lantai keramik (WDK) = 0,24 kN/m2

o WDtotal = WDpe+ WDpa + WDS + WDK

= 2,88 + 0,92 + 0,21 + 0,24

= 4,25 kN/m2

Berat beban hidup (WL)

o Beban hidup untuk gedung perkantoran (WL1) = 2,5 kN/m2

o Beban hidup untuk ruang arsip atau gudang (WL2) = 4 kN/m2

Beban ultimed atau rencana untuk gedung perkantoran (Wu1)

Wu = 1,2 WD+ 1,6 WL1

= (1,2 . 4,25) + (1,6 . 2,5)

= 9,1 kN/m2

Beban ultimed atau rencana untuk ruang arsip atau gudang

Wuk = 1,2 WD+ 1,6 WL2

Page 62: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

48

= (1,2 . 4,25) + (1,6 . 4)

= 11,5 kN/m2

4. Perhitungan momen

a. Untuk pelat lantai bersimbol huruf A1

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly1/lx2 = 1,0 untuk kasus VB

didapatkan momen – momen sebagai berikut:

mlx = 0,039 . Wu . lx12

= 0,039 . 9,1 . 42

= 5,67 kNm

mly = 0,031 . Wu . lx12

= 0,031 . 9,1 . 42

= 4,51 kNm

mtx = 0,091 . Wu . lx12

= 0,091 . 9,1 . 42

= 13,25 kNm

mtix =½ . m1x

= ½ . 5,67

= 2,83 kNm

mtiy =½ . m1y

ly2

lx1

Page 63: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

49

= ½ . 4,51

= 2,25 kNm

b. Untuk pelat lantai bersimbol huruf A2

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly2/lx1 = 1,0 untuk kasus II

didapatkan momen – momen sebagai berikut:

mlx = 0,025 . Wu . lx12

= 0,025 . 9,1 . 42

= 3,64 kNm

mly = 0,025 . Wu . lx12

= 0,025 . 9,1 . 42

= 3,64 kNm

mtx = 0,051 . Wu . lx12

= 0,051 . 9,1 . 42

= 7,42 kNm

mty = 0,051 Wu . lx12

= 0,051 . 9,1 . 42

= 7,42 kNm

ly2

lx1

Page 64: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

50

c. untuk pelat lantai bersimbol B1

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly2/lx2 = 1,4 untuk kasus VIA

didapatkan momen – momen sebagai berikut:

mlx = 0,047 . Wu . lx22

= 0,047 . 9,1 . 2,92

= 3,59 kNm

mly = 0,023 . Wu . lx22

= 0,023 . 9,1 . 2,92

= 1,76 kNm

mtx = 0,088 . Wu . lx22

= 0,088 . 9,1 . 2,92

= 6,73 kNm

mty = 0,074 . Wu . lx22

= 0,074 . 9,1 . 2,92

= 5,66 kNm

mtix = ½ . m1x

= ½ . 3,59

= 1,79 kNm

lx2

ly2

Page 65: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

51

d. Untuk pelat lantai bersimbol huruf B2

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly2/lx4 = 1,6 untuk kasus II

didapatkan momen – momen sebagai berikut:

mlx = 0,049 . Wu . lx42

= 0,049 . 9,1 . 2,42

= 2,56 kNm

mly = 0,015 . Wu . lx42

= 0,015 . 9,1 . 2,42

= 0,78 kNm

mtx = 0,078 . Wu . lx42

= 0,078 . 9,1 . 2,42

= 4,08 kNm

mty = 0,054 Wu . lx42

= 0,054 . 9,1 . 2,42

= 2,83 kNm

e. untuk pelat lantai bersimbol huruf B3

lx4

ly2

lx7

ly5

Page 66: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

52

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly5/lx7 = 1,4 untuk kasus

V1Adidapatkan momen – momen sebagai berikut:

mlx = 0,047 . Wu . lx72

= 0,047 . 9,1 . 1,82

= 1,38 kNm

mly = 0,023 . Wu . lx72

= 0,023 . 9,1 . 1,82

= 0,67 kNm

mtx = 0,088 . Wu . lx72

= 0,088 . 9,1 . 1,82

= 2,56kNm

mty = 0,074 . Wu . lx72

= 0,074 . 9,1 . 1,82

= 2,18 kNm

mtix =½ . m1x

= ½ . 1,38

= 0,69 kNm

f. Untuk pelat lantai bersimbol huruf B4

lx3

ly1

Page 67: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

53

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly1/lx3 = 1,8 untuk kasus

IVAdidapatkan momen – momen sebagai berikut:

mlx = 0,074 . Wu . lx32

= 0,074. 9,1 . 2,52

= 4,20 kNm

mly = 0,027 . Wu . lx32

= 0,027 . 9,1 . 2,52

= 1,53 kNm

mty = 0,110 Wu . lx32

= 0,110 . 9,1 . 2,52

= 6,25 kNm

mtix = ½ . mlx

= ½ . 4,20

= 2,1 kNm

g. Untuk pelat lantai bersimbol huruf C1

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly2/lx5 = 2,0 untuk kasus

V1Adidapatkan momen – momen sebagai berikut:

ly2

lx5

Page 68: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

54

mlx = 0,070 . Wu . lx52

= 0,070 . 9,1 . 22

= 2,54 kNm

mly = 0,017 . Wu . lx52

= 0,017 . 9,1 . 22

= 0,62 kNm

mtx = 0,114 . Wu . lx52

= 0,114 . 9,1 . 22

= 4.14 kNm

mty = 0,076 . Wu . lx52

= 0,076 . 9,1 . 22

= 2,76 kNm

mtix = ½ . mlx

= ½ . 2,54

= 1,27 kNm

h. Untuk pelat lantai bersimbol huruf C2

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly2/lx8 = 2,5 untuk kasus

VIAdidapatkan momen – momen sebagai berikut:

lx8

ly2

Page 69: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

55

mlx = 0,079 . Wu . lx82

= 0,079 . 9,1 . 1,52

= 1,62 kNm

mly = 0,016 . Wu . lx82

= 0,016 . 9,1 . 1,52

= 0,32 kNm

mtx = 0,121 . Wu . lx82

= 0,121 . 9,1 . 1,52

= 2,47 kNm

mty = 0,060 . Wu . lx82

= 0,060 . 9,1 . 1,52

= 1,49 kNm

mtix = ½ . mlx

= ½ . 1,62

= 0,81 kNm

i. Untuk pelat lantai bersimbol C3

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly3/lx3 = 1,2 untuk kasus III

didapatkan momen – momen sebagai berikut:

ly3

Lx3

Page 70: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

56

mlx = 0,041 . Wu . lx32

= 0,041 . 9,1 . 2,52

= 2,33 kNm

mly = 0,027 . Wu . lx32

= 0,027 . 9,1 . 2,52

= 1,54 kNm

mtx = 0,084 . Wu . lx32

= 0,084 . 11,5 . 2,52

= 4,77 kNm

mty = 0,074 . Wu . lx32

= 0,074 . 9,1 . 2,52

= 4,20 kNm

mtix = ½ . mlx

= ½ . 2,33

= 1,16 kNm

mtiy = ½ . mly

= ½ . 1,54

= 0,77 kNm

j. Untuk pelat lantai bersimbol huruf C4

ly4

lx3

Page 71: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

57

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly4/lx3 = 1,2 untuk kasus VIIB

didapatkan momen – momen sebagai berikut:

mlx= 0,037 . Wu . lx32

= 0,037 . 9,1 . 2,52

= 2,10 kNm

mly = 0,021 . Wu . lx32

= 0,021 . 9,1 . 2,52

= 1,19 kNm

mtx = 0,070 . Wu . lx32

= 0,070 . 9,1 . 2,52

= 3,98 kNm

mty = 0,055 . Wu . lx32

= 0,055 . 9,1 . 2,52

= 3,12 kNm

mtiy = ½ . mly

= ½ . 1,19

= 0,59 kNm

Page 72: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

58

k. Untuk pelat lantai bersimbol huruf D1

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly5/lx4 = 1,0 untuk kasus VIIB

didapatkan momen – momen sebagai berikut:

mlx = 0,028 . Wu . lx42

= 0,028 . 9,1 . 2,42

= 1,46 kNm

mly = 0,025 . Wu . lx42

= 0,025 . 9,1 . 2,42

= 1,31 kNm

mtx = 0,070 . Wu . lx42

= 0,070 . 9,1 . 2,42

= 3,14 kNm

mty = 0,054 . Wu . lx42

= 0,054 . 9,1 . 2,42

= 2,83 kNm

mtiy = ½ . mly

= ½ . 1,31

= 0,65 kNm

lx4

ly5

Page 73: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

59

l. Untuk pelat lantai bersimbol D2

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly5/lx6 = 1,4 untuk kasus

IIIdidapatkan momen – momen sebagai berikut:

mlx = 0,052 . Wu . lx62

= 0,052 . 9,1 . 1,92

= 1,70 kNm

mly = 0,023 . Wu . lx62

= 0,023 . 9,1 . 1,92

= 0,75 kNm

mtx = 0,097 . Wu . lx62

= 0,097 . 11,5 . 1,92

= 3,18 kNm

mty = 0,077 . Wu . lx62

= 0,077 . 9,1 . 1,92

= 2,52 kNm

mtix = ½ . mlx

= ½ . 1,70

= 0,85 kNm

mtiy = ½ . mly

lx6

ly5

Page 74: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

60

= ½ . 0,75

= 0,37 kNm

m. Untuk pelat lantai bersimbol huruf D3k

Momen – momen ditentukan sesuai tabel 14 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang” pada ly5/lx4 = 1,0untuk kasus

VIIBdidapatkan momen – momen sebagai berikut:

mlx = 0,028 . Wuk . lx42

= 0,028 . 11,5 . 2,42

= 1,83 kNm

mly = 0,025 . Wuk . lx42

= 0,025 . 11,5 . 2,42

= 1,65 kNm

mtx = 0,060 . Wuk . lx42

= 0,060 . 11,5 . 2,42

= 3,97 kNm

mty = 0,054 Wuk . lx42

= 0,054 . 11,5 . 2,42

= 3,57 kNm

mtiy = ½ . mly

ly5

lx4

Page 75: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

61

= ½ . 1,65

= 0,82 kNm

Keterangan :

mlx = momen lapangan maksimum per meter lebar diarah x

mly = momen lapangan maksimum per meter lebar diarah y

mtx = momen tumpuan maksimum per meter lebar diarah x

mty = momen tumpuan maksimum per meter lebar diarah y

mtix = momen jepit tak terduga per meter lebar diarah x

mtiy = momen jepit tak terduga per meter lebar diarah y

5. Perhitungan tulangan

Tebal pelat (h) = 120 mm, penutup beton menurut tabel 3 buku

“Dasar – Dasar Perencanaan Beton Bertulang” (ϕD< 36 mm) : selimut

beton (p) = 20 mm, diameter tulangan utama diperkirakan ϕD = 10 mm

pada dua arah.

Tinggi efektif (d) dalam arah x

dx = h – p – ½ ϕD

= 120 – 20 – (½ x 10)

= 95 mm

Tinggi efektif (d) dalam arah y

dy = h – p –ϕDx - ½ ϕDy

= 120 – 20 – 10 - (½ x 10)

= 85 mm

Page 76: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

62

Untuk ρmin yang disyaratkan untuk seluruh mutu beton pelat dengan

fy 240 Mpa ρmin = 0,0025 lihat tabel 7 buku “Dasar – Dasar

Perencanaan Beton Bertulang”.

Untuk fc ≤ 30 Mpa maka β1 = 0,85

ρb = .

= .

= 0,049

ρmax = 0,75 . ρb

= 0,75. 0,049

= 0,037

a. Untuk pelat lantai bersimbol huruf A1

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 5,67 kNm

ρ =

=

= 0,0029

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 >0,0029< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρ= 0,0029

Aslx = ρ . b . dx . 106

= 0,0029 . 1 . 0,095 . 106

= 275 mm2

Page 77: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

63

Momen lapangan dalam arah y

mly = 4,51 kNm

ρ =

=

= 0,0028

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0028< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρ= 0,0028

Asly = ρ . b . dy . 106

= 0,0028 . 1 . 0,085 . 106

= 238 mm2

Momen tumpuan dalam arah x

mtx = 13,25 kNm

ρ =

=

= 0,0068

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0068< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρ= 0,0068

Astx = ρ . b . dx . 106

= 0,0068 . 1 . 0,095 . 106

= 646 mm2

Page 78: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

64

Momen jepit tak terduga dalam arah x

mtix = 2,83 kNm

ρ =

=

= 0,0014

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astix = ρ . b . dx . 106

= 0,0014 . 1 . 0,095 . 106

= 138 mm2

Momen jepit tak terduga dalam arah y

mtiy = 2,25 kNm

ρ =

=

= 0,0014

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astiy = ρ . b . dy . 106

= 0,0014 . 1 . 0,085 . 106

= 122 mm2

Page 79: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

65

b. Untuk pelat lantai bersimbol huruf A2

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 3,64 kNm

ρ =

=

= 0,0018

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0018< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Aslx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen lapangan dalam arah y

mly = 3,64 kNm

ρ =

=

= 0,0023

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0023< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asly = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Page 80: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

66

Momen tumpuan dalam arah x

mtx = 7,42 kNm

ρ =

=

= 0,0038

Karena ρmin < ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0038< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρ= 0,0038

Astx = ρ . b . dx . 106

= 0,0038 . 1 . 0,095 . 106

= 363mm2

Momen tumpuan dalam arah y

mty = 7,42 kNm

ρ =

=

= 0,0047

Karena ρmin < ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0047< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρ= 0,0047

Asty = ρ . b . dy . 106

= 0,0047 . 1 . 0,085 . 106

= 404mm2

Page 81: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

67

c. Untuk pelat lantai bersimbol huruf B1

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 3,59 kNm

ρ =

=

= 0,0018

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0018< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Aslx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen lapangan dalam arah y

mly = 1,76 kNm

ρ =

=

= 0,0011

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0011< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asly = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Page 82: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

68

Momen tumpuan dalam arah x

mtx = 6,73 kNm

ρ =

=

= 0,0034

Karena ρmin < ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0034< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρ= 0,0034

Astx = ρ . b . dx . 106

= 0,0034 . 1 . 0,095 . 106

= 329 mm2

Momen tumpuan dalam arah y

mty = 5,66 kNm

ρ =

=

= 0,0036

Karena ρmin < ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0036< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρ= 0,0036

Asty = ρ . b . dy . 106

= 0,0036 . 1 . 0,085 . 106

= 308 mm2

Page 83: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

69

Momen jepit tak terduga dalam arah x

mtiy = 1,79 kNm

ρ =

=

= 0,0009

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astix = ρ . b . dx . 106

= 0,0009 . 1 . 0,095 . 106

= 87,8 mm2

d. Untuk pelat lantai bersimbol huruf B2

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 2,56 kNm

ρ =

=

= 0,0013

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0013< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Aslx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

Page 84: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

70

= 237 mm2

Momen lapangan dalam arah y

mly = 0,78 kNm

ρ =

=

= 0,0005

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0005< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asly = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Momen tumpuan dalam arah x

mtx = 4,08 kNm

ρ =

=

= 0,0024

Karena ρmin < ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0024< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Astx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Page 85: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

71

Momen tumpuan dalam arah y

mty = 2,83 kNm

ρ =

=

= 0,0018

Karena ρmin < ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0018< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Asty = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212mm2

e. Untuk pelat lantai bersimbol huruf B3

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 1,38 kNm

ρ =

=

= 0,0007

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0007< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Aslx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Page 86: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

72

Momen lapangan dalam arah y

mly = 0,67 kNm

ρ =

=

= 0,0004

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0004< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asly = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Momen tumpuan dalam arah x

mtx = 2,56 kNm

ρ =

=

= 0,0013

Karena ρmin < ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0013< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Astx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Page 87: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

73

Momen tumpuan dalam arah y

mty = 2,18 kNm

ρ =

=

= 0,0014

Karena ρmin < ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0014< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Asty = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Momen jepit tak terduga dalam arah x

mtix = 0,69 kNm

ρ =

=

= 0,0003

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astix = ρ . b . dx . 106

= 0,0003 . 1 . 0,095 . 106

= 33,8 mm2

Page 88: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

74

f. Untuk pelat lantai bersimbol huruf B4

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 4,20 kNm

ρ =

=

= 0,0021

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0021< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Aslx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen lapangan dalam arah y

mly = 1,53 kNm

ρ =

=

= 0,0009

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0009< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asly = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Page 89: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

75

Momen tumpuan dalam arah y

mty = 6,25 kNm

ρ =

=

= 0,0040

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0049< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρ= 0,0040

Asty = ρ . b . dy . 106

= 0,0040 . 1 . 0,085 . 106

= 340 mm2

Momen jepit tak terduga dalam arah x

mtix = 2,1 kNm

ρ =

=

= 0,00013

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astiy = ρ . b . dy . 106

= 0,0013 . 1 . 0,085 . 106

= 114 mm2

Page 90: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

76

g. Untuk pelat lantai bersimbol huruf C1

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 2,54 kNm

ρ =

=

= 0,0013

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0013< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Aslx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen lapangan dalam arah y

mly = 0,62 kNm

ρ =

=

= 0,0004

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0004< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asly = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Page 91: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

77

Momen tumpuan dalam arah x

mtx = 4,14 kNm

ρ =

=

= 0,0021

Karena ρmin < ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0021< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Astx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen tumpuan dalam arah y

mty = 2,76 kNm

ρ =

=

= 0,0017

Karena ρmin < ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0017< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Asty = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Page 92: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

78

Momen jepit tak terduga dalam arah x

mtix = 1,27 kNm

ρ =

=

= 0,0006

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astix = ρ . b . dx . 106

= 0,0006 . 1 . 0,095 . 106

= 62,2 mm2

h. Untuk pelat lantai bersimbol huruf C2

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 1,62 kNm

ρ =

=

= 0,0008

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0008< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Aslx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Page 93: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

79

Momen lapangan dalam arah y

mly = 0,32 kNm

ρ =

=

= 0,0002

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0002< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asly = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Momen tumpuan dalam arah x

mtx = 2,47 kNm

ρ =

=

= 0,0012

Karena ρmin < ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0012< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Astx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Page 94: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

80

Momen tumpuan dalam arah y

mty = 1,49 kNm

ρ =

=

= 0,0009

Karena ρmin < ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0009< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Asty = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Momen jepit tak terduga dalam arah x

mtix = 0,81 kNm

ρ =

=

= 0,0004

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astix = ρ . b . dx . 106

= 0,0004 . 1 . 0,095 . 106

= 39,4 mm2

Page 95: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

81

i. Untuk pelat lantai bersimbol C3

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 2,33 kNm

ρ =

=

= 0,0012

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0012< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Aslx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen lapangan dalam arah y

mly = 1,54 kNm

ρ =

=

= 0,0009

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0009< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asly = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 .0,085 . 106

= 212 mm2

Page 96: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

82

Momen tumpuan dalam arah x

mtx = 4,77 kNm

ρ =

=

= 0,0024

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0024< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Astx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen tumpuan dalam arah y

mty = 4,20 kNm

ρ =

=

= 0,0026

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 < 0,0026< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρ= 0,0026

Asty = ρ . b . dy . 106

= 0,0026 . 1 . 0,085 . 106

= 228 mm2

Page 97: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

83

Momen jepit tak terduga dalam arah x

mtix = 1,16 kNm

ρ =

=

= 0,0006

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astix = ρ . b . dx . 106

= 0,0006 . 1 . 0,095 . 106

= 56,8 mm2

Momen jepit tak terduga dalam arah y

mtiy = 0,77 kNm

ρ =

=

= 0,0004

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astiy = ρ . b . dy . 106

= 0,0004 . 1 . 0,085 . 106

= 42 mm2

Page 98: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

84

j. Untuk pelat lantai bersimbol C4

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 2,10 kNm

ρ =

=

= 0,0010

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0010< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Aslx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen lapangan dalam arah y

mly = 1,19 kNm

ρ =

=

= 0,0007

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0007< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asly = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Page 99: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

85

Momen tumpuan dalam arah x

mtx = 3,98 kNm

ρ =

=

= 0,0020

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 = 0,0020< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Astx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen tumpuan dalam arah y

mty = 3,12 kNm

ρ =

=

= 0,0020

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0020< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asty = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Page 100: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

86

Momen jepit tak terduga dalam arah y

mtiy = 0,59 kNm

ρ =

=

= 0,0004

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astiy = ρ . b . dy . 106

= 0,0004 . 1 . 0,088 . 106

= 34 mm2

k. Untuk pelat lantai bersimbol huruf D1

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 1,46 kNm

ρ =

=

= 0,0007

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0007< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Aslx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Page 101: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

87

Momen lapangan dalam arah y

mly = 1,31 kNm

ρ =

=

= 0,0008

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0008< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asly = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Momen tumpuan dalam arah x

mtx = 3,14 kNm

ρ =

=

= 0,0016

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0016< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Astx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Page 102: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

88

Momen tumpuan dalam arah y

mty = 2,83 kNm

ρ =

=

= 0,0018

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0018< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Asty = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Momen jepit tak terduga dalam arah y

mtiy = 0,69 kNm

ρ =

=

= 0,0004

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astiy = ρ . b . dy . 106

= 0,0004 . 1 . 0,085 . 106

= 34 mm2

Page 103: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

89

l. Untuk pelat lantai bersimbol huruf D2

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 1,70 kNm

ρ =

=

= 0,0008

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0008< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Aslx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen lapangan dalam arah y

mly = 0,75 kNm

ρ =

=

= 0,0004

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0004< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asly = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Page 104: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

90

Momen tumpuan dalam arah x

mtx = 3,18 kNm

ρ =

=

= 0,0016

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0016< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Astx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen tumpuan dalam arah y

mty = 2,52 kNm

ρ =

=

= 0,0016

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0016< 0,037 maka yang

dipakai adalahρmin = 0,0025

Asty = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Page 105: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

91

Momen jepit tak terduga dalam arah x

mtix = 0,84 kNm

ρ =

=

= 0,0004

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astix = ρ . b . dx . 106

= 0,0004 . 1 . 0,096 . 106

= 41,6 mm2

Momen jepit tak terduga dalam arah y

mtiy = 0,37 kNm

ρ =

=

= 0,0003

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astiy = ρ . b . dy . 106

= 0,0003 . 1 . 0,085 . 106

= 25,2 mm2

Page 106: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

92

m. Untuk pelat lantai bersimbol huruf D3k

Momen lapangan dalam arah x

mlx = 1,85 kNm

ρ =

=

= 0,0009

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0009< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Aslx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen lapangan dalam arah y

mly = 1,65 kNm

ρ =

=

= 0,0010

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0010< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin = 0,0025

Asly = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Page 107: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

93

Momen tumpuan dalam arah x

mtx = 3,97 kNm

ρ =

=

= 0,0020

Karena ρmin >ρ < ρmax = 0,0025> 0,0020< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Astx = ρmin . b . dx . 106

= 0,0025 . 1 . 0,095 . 106

= 237 mm2

Momen tumpuan dalam arah y

mty = 3,57 kNm

ρ =

=

= 0,0022

Karena ρmin > ρ < ρmax = 0,0025 > 0,0022< 0,037 maka yang

dipakai adalah ρmin= 0,0025

Asty = ρmin . b . dy . 106

= 0,0025 . 1 . 0,085 . 106

= 212 mm2

Page 108: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

94

Momen jepit tak terduga dalam arah y

mtiy = 0,92 kNm

ρ =

=

= 0,0005

Pemeriksaan ρmin untuk momen jepit tak terduga tidak

diperlukan.

Astiy = ρ . b . dy . 106

= 0,0005 . 1 . 0,085 . 106

= 50,12 mm2

6. Pemilihan tulangan

Pemilihan tulangan disajikan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Tulangan Pelat Lantai

Pelat Lantai M Mu

(kNm) ρmin Ρ

As

(mm2)

Tulangan

Pelat lantai

A1

(kasus VB)

mlx 5,67

0,0025

0,0029 275 Φ10 – 250

mly 4,51 0,0028 238 Φ10 – 250

mtx 13,25 0,0068 646 Φ10 –125

mtix 2,83 0,0014 138 Φ10–450

mtiy 2,25 0,0014 122 Φ10–450

Pelat lantai

A2

(kasus II)

mlx 3,64

0,0025

0,0018 237 Φ10 – 250

mly 3,64 0,0023 212 Φ10 – 300

mtx 7,42 0,0038 363 Φ10 - 200

mty 7,42 0,0047 404 Φ10 –200

Pelat lantai

B1

(kasusVIA)

mlx 3,59

0,0025

0,0018 237 Φ10 – 250

mly 1,76 0,0011 212 Φ10 – 300

mtx 6,73 0,0034 329 Φ10 – 250

mty 5,66 0,0036 308 Φ10 – 250

mtix 1,79 0,0009 87,8 Φ10– 450

Page 109: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

95

Pelat lantai

B2

(kasus II)

mlx 2,56

0,0025

0,0013 237 Φ10 – 250

mly 0,78 0,0005 212 Φ10 – 300

mtx 4,08 0,0024 237 Φ10 – 250

mty 2,83 0,0018 212 Φ10 – 300

Pelat lantai

B3

(kasus VIA)

mlx 1,83

0,0025

0,0007 237 Φ10 – 250

mly 0,67 0,0004 212 Φ10 – 300

mtx 2,56 0,0013 237 Φ10 – 250

mty 2,18 0,0014 212 Φ10 - 300

mtix 0,69 0,0003 33,8 Φ10 - 450

Pelat lantai

B4

(kasus IVA)

mlx 4,20

0,0025

0,0021 237 Φ10 - 250

mly 1,53 0,0009 212 Φ10 - 300

mty 6,25 0,0040 340 Φ10 - 200

mtix 2,1 0,0013 114 Φ10 - 450

Pelat lantai

C1

(kasus V1A)

mlx 2,54

0,0025

0,0013 237 Φ10 - 250

mly 0,62 0,0004 212 Φ10 - 300

mtx 4,14 0,0021 237 Φ10 - 250

mty 2,76 0,0017 212 Φ10 - 300

mtix 1,27 0,0006 62,2 Φ10 - 450

Pelat lantai

C2

(kasus VIA)

mlx 1,62

0,0025

0,0008 237 Φ10 - 250

mly 0,32 0,0002 212 Φ10 - 300

mtx 2,47 0,0012 237 Φ10 - 250

mty 1,49 0,0009 212 Φ10 - 300

mtix 0,81 0,0004 39,4 Φ10 - 450

Pelat lantai

C3

(kasus III)

mlx 2,33

0,0025

0,0012 237 Φ10 - 250

mly 1,54 0,0009 212 Φ10 - 300

mtx 4,77 0,0024 237 Φ10 - 250

mty 4,20 0,0026 228 Φ10 - 250

mtix 1,16 0,0006 56,8 Φ10 - 450

Mtiy 0,77 0,0004 34 Φ10 - 450

Pelat lantai

C4

(kasus

VIIB)

mlx 2,10

0,0025

0,0010 237 Φ10 - 250

mly 1,19 0,0007 212 Φ10 - 300

mtx 3,98 0,0020 237 Φ10 - 250

mty 3,12 0,0020 212 Φ10 - 300

mtiy 0,59 0,0004 34 Φ10 - 450

Pelat lantai

D1

(kasus

VIIB)

mlx 1,46

0,0025

0,0007 237 Φ10 - 250

mly 1,31 0,0008 212 Φ10 - 300

mtx 3,14 0,0016 237 Φ10 - 250

mty 2,83 0,0018 212 Φ10 - 300

mtiy 0,69 - 0,0004 34 Φ10 - 450

Pelat lantai

D2

(kasus III)

mlx 1,70

0,0025

0,0008 237 Φ10 - 250

mly 0,75 0,0004 212 Φ10 - 300

mtx 3,18 0,0016 237 Φ10 - 250

mty 2,52 0,0016 212 Φ10 - 300

mtix 0,85 - 0,0004 41,6 Φ10- 450

mtiy 0,37 - 0,0003 25,2 Φ10 - 450

Pelat lantai mlx 1,85 0,0025 0,0009 237 Φ10 - 250

Page 110: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

96

D3k

(kasus

VIIB)

mly 1,65 0,0010 212 Φ10 - 300

mtx 3,97 0,0020 237 Φ10 - 250

mty 3,57 0,0022 212 Φ10 - 300

mtiy 0,82 0,0005 50,12 Φ10 - 450

7. Pemeriksaan lebar retak

Untuk fy 240 Mpa tidak memerlukan pemeriksaan lebar retak.

8. Hasil analisis SAP 2000 v10

Hasil analisis run SAP 2000 v10 bentuk deformasi pelat lantai

ditunjukan pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.4 Deformasi Pelat Lantai

3.3Perencanaan Pondasi Footplat

Pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan

langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di bawah permukaan

tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di

Page 111: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

97

atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan

terhadap beratnya sendiri, beban-beban bangunan (beban isi bangunan), gaya-

gaya luar seperti: tekanan angin, gempa bumi dan lain-lain, selain itu tidak boleh

terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan. Perencanaan pondasi

gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal direncanakan menggunakan pondasi Foot

plat. Hal ini didasarkan dari titik sondir yang menunjukkan bahwa kedalaman

tanah keras rata-rata berada pada kedalaman 2.4 - 4.2 m.MT dengan nilai qc rata-

rata berkisar 88 kg/cm2. Letak pondasi gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal

ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.5 Denah Pondasi Foot Plat

Page 112: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

98

Beban pondasi pelat harus dirancang untuk menahan beban terfaktor (mis.

Darikombinasi beban 1,2.DL + 1,6.LL) dan reaksi tanah yang diakibatkannya.

Luas bidang dasar pondasi pelat atau jumlah penempatan pondasi harus ditetapkan

berdasarkan gaya dan momen tidak terfaktor (mis. dari kombinasi beban DL +LL)

yang disalurkan oleh pondasi pada tanah atau pondasi dan berdasarkan tekanan

tanah ijin atau kapasitas daya dukung tanah yang ditentukan berdasarkan prinsip

mekanika tanah.

Besarnya momen terfaktor maksimum untuk sebuah pondasi pelatsetempat

harus dihitung dengan membuat potongan bidang vertikal pada pondasi tersebut

dan menghitung momen dari semua gaya yang bekerja pada satu sisi dari bidang

pondasi pelat setempat yang dipotong oleh bidang vertikal tersebut. Penampang

kritis untuk perhitungan momen terletak pada muka kolom, pedestal atau dinding.

Reaksi tumpuan yang bekerja pada pondasi pelat bekerja ke arah x dan y,

untuk itu perhitungan kuat gesernya harus mempertimbangkan kuat geser pons

dan kuat geser lentur. Penentuan ketebalan pelat pondasi biasanya didasarkan atas

perhitungan kuat geser pondasi, setelah itu untuk keperluan efisiensi jumlah

penulangan ketebalan pelat pondasi dapat ditambahkan. Ketebalan pondasi pelat

di atas lapisan tulangan bawah tidak boleh kurang dari 150 mm untuk pondasi

pelat di atas tanah; ataupun tidak kurang dari 300 mm untuk pondasi pelat di atas

tiang pancang.

Pada perhitungan geser pons didasarkan atas perilaku kolom

yangcenderung untuk menekan atau melubangi pelat pondasi yang

mengakibatkantimbulnya tegangan di sekeliling kolom. Beberapa penelitian

membuktikan bentuk kegagalan kuat geser pons berupa retakan yang membentuk

kerucut atau piramida terpancung melebar ke bawah. Penampang kritis geser pons

ditentukan sebagai bidang vertikal terhadap pelat pondasi, mengelilingi kolom

dengan keliling minimum (bo) pada jarak tidak kurang dari setengah tinggi efektif

(½.d) pelat pondasi dari muka kolom. Untuk kolom tepi di titik dimana kantilever

pelat melebihi ukuran kolom, perimeter kritis bisa bersisi tiga atau bersisi empat.

Besarnya nilai kuat geser beton (Vc ) untuk perhitungan geser pons adalah nilai

terkecil dari 3 persamaan berikut ini dalam satuan N-mm,

Page 113: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

99

Gambar 3.6 Analisis Geser Pondasi Plat Setempat

Page 114: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

100

Gambar 3.7 Bidang Potongan Kritis Untuk Perhitungan

Kebutuhan Dimensi danPenulangan

Page 115: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

101

3.3.1Menentukan Daya Dukung Tanah

Daya dukung tanah dapat ditentukan dari hasil perhitungan sondir, dan

tujuan perhitungan daya dukung ini dipergunakan untuk menentukan klas tanah

(SoilClass) dan juga menentukan tipe pondasi yang akan didesain. Ada dua tipe

pondasi yang biasa didesain yaitu tipe pondasi dangkal (shallow foundation)

ataupun pondasi dalam (deep foundation).

Untuk penentuan daya dukung bagi pondasi dangkal adalah dengan

mengambil langsung (directly) nilai daya dukung ujung konus qc (cone

pointresistance), walupun diijinkan secara tidak langsung (indirectly) yaitu

dengan pengambilan nilai CPT untuk dikonversikan ke dalam metode SPT

(standard Penetration Test). Dalam penentuan daya dukung dari hasil uji CPT

(cone penetration test) kita dapat mengambil dari berbagai referensi. Banyak

rumus yangdapat dipakai untuk mendisain Pondasi. Pilihan yang dipakai sangat

tergantung darikebiasaan seseorang dalam perencanaan pondasi dan data-data

tanah yangtersedia,pada perencanaan ini hanya dibatasi pada rumus pondasi

dangkal saja.

Daya dukung ultimit (ultimit bearing capacity/qult)didefinisikan sebagai

beban maksimum per satuan luas dimana tanah masih dapat mendukung beban

tanpamengalami keruntuhan. Menurut rumus Meyerhof bila memakai data

pengujian

Sondir :

qult = qc. B. (1 + D/B). 1/40

Dimana :

qult = Daya Dukung Ultimit Tanah

Qc = Nilai Conus

B = Lebar Pondasi (dianggap 1 meter)

D= Kedalaman Dasar Pondasi

Setelah kita mendapatkan nilai daya dukung Ultimit Tanah (qult) , Langkah

selanjutnya menghitung daya dukung ijin tanah yaitu:

q = qult / Sf

dimana :

Page 116: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

102

q = Daya Dukung ijin tanah

qult = Daya Dukung Tanah Ultimit

Sf = Faktor Keamanan biasanya nilainya diambil 3

Tabel 3.2 Hasil Pengujian Sondir (CPT)

HASIL PENGUJIAN SONDIR (CPT)

PROYEK : UJI PENETRASI TANAH DENGAN ALAT SONDIR

TITIK SONDIR : S1

LOKASI : BARAT GEDUNG BAPEPDA KOTA TEGAL

TANGGAL : 7 JANUARI 2014

KEDALAMAN

(m)

BACAAN

qc (kg/cm2)

BACAAN

qc + fs

(kg/cm2)

fs

(kg/cm2)

fs x 20

cm

(kg/cm')

Tf

(kg/cm')

Rf

fs/qc

(%)

0.00 20 23 0 0 0 0.0

0.20 30 40 1 20 20 3.33

0.40 45 54 0,9 18 38 2,00

0.60 37 65 2,8 56 94 7.57

0.80 45 60 1,5 30 124 3.33

1.00 45 50 0,5 10 134 1.11

1.20 52 52 0 0 134 0.00

1.40 55 55 0 0 134 0.00

1.60 58 58 0 0 134 0.00

1.80 70 70 0 0 134 0.00

2.00 65 73 0,8 16 150 1.23

2.20 76 94 1,8 36 186 2.37

2.40 94 94 0 0 186 0.00

2.60 110 118 0.8 16 202 0.73

2.80 125 128 0.3 6 208 0.24

3.00 95 95 0 0 208 0.00

3.20 78 112 34 68 276 4.36

3.40 72 72 0 0 276 0.00

3.60 68 110 4,2 84 360 6.18

3.80 84 84 0 0 360 0.00

4.00 78 78 0 0 360 0.00

4.20 79 83 0.4 8 368 0.51

4.40 100 105 0.5 10 378 0.50

4.60 110 113 0,3 6 384 0.27

4.80 110 110 0 0 384 0.00

5.00 99 130 3,1 62 446 3.13

5.20 122 140 1.8 36 482 1.48

5.40 160 190 3 60 542 1.88

Page 117: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

103

Dari hasil pengujian sondir yang telah dilakukan,diperoleh kedalaman

tanahkeras yang memadai berada anatara 2,4 - 4,2 meter.dengan rata-rata nilai qc

88Kg/cm2 kemudian ditentukan daya dukung tanah sebagai berikut :

qult = qc. B. (1 + D/B). 1/40

qult = 88. 1. (1 + 2,50/1). 1/40 = 7,7 Kg/cm2

q = qult / Sf

q = 7,7 / 3 = 2,56 Kg/cm2

Jadi nilai daya dukung tanah adalah daya dukung tanah 2,56 Kg/cm2

3.3.2 Analisa Pondasi Footplat

1. Pondasi Foot Plat FP.01

Bentuk pondasi : bujur sangkar

Lebar pondasi (B) : 200 cm

Panjang pondasi (L) : 200 cm

Kedalaman pondasi (Df) :250 cm

Daya dukung tanah : 2,56 kg/cm2

Qc rata-rata : 88 kg/cm2

Sf : 3

(Pu) : 110771 kg

Mutu beton (fc) : K-250

Mutu baja (fy) : 240 Mpa

Page 118: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

104

Gambar 3.8 Detail Pondasi Foot Plat 01

Page 119: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

105

Dari hasil analisis yang telah dilakukan,diperoleh beban titik pondasi tipe

F1maksimal 110771 kg. Dengan menggunakan software footing pola detail

penulangan dapat langsung dihitung dengan menginput data-data yang sudah ada.

Berikut ini adalah gambar perhitungan pondasi foot plat menggunakan software

footing pola:

Gambar 3.9 Perhitungan Tulangan Pondasi F1

Dari hasil perhitungan tulangan tersebut didapatkan tulangan terpasang minimum:

Tulangan As' = Ø12-17,5 (As'= 0.15%*b*d = 5,8574 cm2)

Tulangan As = D19-10 (As= 14/fy*b*d = 22,7791 cm2)

Dari hasil analisis software footing pola menunjukan bahwa pondasi foot

plat yang berdimensi 200 x 200 mampu menahan beban, dengan diameter

tulangan bawah dipakai D19 luas tulangan yang dipakai 22,7791 cm2 dan

tulangan atas menggunakan D12 luas tulangan yang dipakai 5,8574 cm2.

Page 120: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

106

2. Pondasi Foot Plat FP.02

Bentuk pondasi : bujur sangkar

Lebar pondasi (B) : 125 cm

Panjang pondasi (L) : 125 cm

Kedalaman pondasi (Df) :250 cm

Daya dukung tanah : 2,56 kg/cm2

Qc rata-rata : 88 kg/cm2

Sf : 3

(Pu) : 9776,7 kg

Mutu beton (fc) : K-250

Mutu baja (fy) : 240 Mpa

Page 121: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

107

Gambar 3.10 Detail Pondasi Foot Plat 02

Dari hasil analisis yang telah dilakukan,diperoleh beban titik pondasi tipe

F2 maksimal 9776,7 kg.Dengan menggunakan softwarefooting pola, detail

penulangan dapat langsung dihitung dengan menginputdata-data yang sudah ada

Berikut ini adalah gambar perhitungan pondasi foot plat menggunakan software

footing pola:.

Page 122: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

108

Gambar 3.11Perhitungan Tulangan Pondasi F2

Dari hasil perhitungan tulangan tersebut didapatkan tulangan terpasang minimum

:

Tulangan As‟ = D10-12,5 (As‟ = 0,15%*b*d = 5,88 Cm2)

Tulangan As = D16-7,5 (As‟ = 14/fy* b*d = 22,8666 Cm2)

Dari hasil analisis software footing pola menunjukan bahwa pondasi foot

plat yang berdimensi 125 x 125 mampu menahan beban,dengan diameter tulangan

bawah dipakai D16 luas tulangan yang dipakai 22,8666 cm2 dan tulangan atas

menggunakan D10 luas tulangan yang dipakai 5,88 cm2.

Berikut ini adalah tabel penulangan pondasi gedung sekretariat daerah kota tegal:

Page 123: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

109

Tabel 3.3 Penulangan Pondasi Pondasi Foot Plat

Jenis Pondasi Nama

Tulangan

Luas Tulangan

(mm2)

Diameter Tulangan

FP 01 Tlng.atas 585,74 D13

Tlng.bawah 2277,91 D19

FP 02 Tlng.atas 588 D16

Tlng.bawah 2286,66 D10

Page 124: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

110

BAB IV

RENCANA KERJA dan SYARAT

4.1 Lingkup Pekerjaan

Yang dimaksud dengan pekerjaan pada proyek ini adalah

Pembangunan Gedung Sekretariat Daerah Balai Kota Tegal beserta prasarana

dasarnya yang berlokasi di jalan Ki Gede Sebayu- TEGAL, Lingkup pekerjaan

adalah sebagai berikut :

a. Pekerjaan Persiapan;

b. Pekerjaan Struktur termasuk pekerjaan pondasi, pile Cap dan Tie beam;

c. Pekerjaan Arsitektur & Finishing;

d. Pekerjaan Mekanikal dan Plumbing;

e. Pekerjaan Elektrikal;

f. Pekerjaan Sarana Luar.

Pekerjaan tersebut diatas harus selesai tepat waktu sesuai jadwal yang

ditentukan, dengan kualitas yang memenuhi ketentuan sebagaimana

disyaratkan dalam Surat Perjanjian Penyedia Jasa Konstruksian dan

pelaksanaannya harus dilaksanakan

berdasarkan :

a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat Pekerjaan / RKS dan Spesifikasi Teknis

b. Gambar-gambar perencanaan dan detail.

c. Berita acara penjelasan pekerjaan (Aanwijzing) dan penjelasan tambahan

lainnya.

d. Petunjuk Direksi

e. Peraturan-peraturan umum lainnya yang berlaku.

Komponen konstruksi bangunan tersebut secara garis besar adalah

sebagai berikut :

Page 125: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

111

4.1 Tabel komponen konstruksi

No Komponen Uraian Pekerjaan Material Spesifikasi

1 Pondasi Dari hasil soil test

tanahcenderunglempu

ng atau lempung

kelanauan sampai

dengan kedalaman –

6,00 m, dan

merekomendasikan

jenis pondasi:

- Minipile

- Sumuran

Rencanapondasi

strukturmenggunakan

pondasi minipile dalam

kelompok tiang yang

disatukan dengan pile

cap. Pondasi mini pile

menggunakan type

persegi

25 x 25 x 600; K 350

2 Struktur

bangunan

Konstruksi beton

bertulang

- Mutu Beton Struktur

K275 (fc 24 Mpa)

- Mutu Tulangan Baja :

U39 untuk dia > D 13

keatas dan U24 untuk

dia < D 13

3 Dinding Pasangan dinding

bangunan

Dinding tembok

batu bata ½ batu

plester finish cat

dinding atau

keramik atau

sesuai yang

ditunjukkan

dalam gambar

1pc : 5ps

trasram 1pc : 3ps

Plesteran Dinding tembok

Beton

1pc : 5ps

trasraam 1pc : 3ps

1pc : 2ps

Acian Material semen

instan

Produk Mortar Utama/

Le Manajemen

Konstruksira, Lemkra

setara

4 Kusen Pintu,

Jendela dan

BV, Curtin

Wall

Kusen Pintu Kusen aluminium

(Natural Anodised)

Ukuran 4” tebal 1,2 mm,

merk setara Alexindo

untuk pemasangan

engsel

diberi dudukan kayu

bengkirai dalam kusen

Daun Pintu Panil kaca

frame

aluminium

(natural

anodised),

untuk pintu

utama, panil

kaca frameless

Frame alumunium t=

1,2 mm,

Kaca bening, kaca

rayban, kaca es,

kaca

bening tb sesuai

desain

Floor hinge –

Page 126: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

112

12 mm dengan

frame beton

lapis granite

sesuai desain

sekualitas

Dorma/Deckson/Ke

nd

Pabrikan (2 merk)

Daun Pintu UPVC (untuk

ruang KM/WC)

Sekualitas Mess, Stacker

Daun Jendela Panil Kaca frame

aluminium Natural

Anodised t = 1,2

mm

Kaca Bening 5 mm atau

8mm sesuai desain

Daun BV Panil Kaca frame

aluminium Natural

Anodised t = 1,2

mm Proteksi kasa

Kaca bening 5 mm atau

Kaca Es 5 mm

Kusen, Pintu Baja produk Doralux ex

Bostinco atau ex PT.

Askrindo Dwi Pratama

Sejahtera

Engine Door pintu pabrikan dengan

rangka kayu Nyatoh

Kiln Dried, sistem Butt

Joint dengan laminasi

mesin Cold Press berupa

pelapis Melamine Doft

atau HPL yang menjepit

Sterofom ditengahnya,

finishing Melamic Doft

Handel pintu,

Engsel

Sesuai desain

(produk jadi atau

costumized)

Sekualitas Fino, Kend,

Yale (asli)

Pengunci Sesuai desain

(produk jadi atau

costumized)

Sekualitas Cess, Dickson

5 Partisi

Cubicle

Board

Work Station

menggunakan produk

Datascrip atau

Dutasarana

6 Waterproofi

ng

Atap Dak Beton Membran Sekualitas Flinkote Ultra,

Sika, Lemkra

Kamar mandi/WC Membran Sekualitas Flinkote Ultra,

Sika, Lemkra

7 Kaca Pekerjaan Pintu,

Jendela, BV dan

Kaca ≤ 1m²

menggunakan kaca

tebal 5 mm, kaca ≥

1

m² menggunakan

kaca

tebal 8 mm sesuai

Sekualitas Asahimas;

Panashap dapat berupa

kaca bening, kaca es,

kaca bening sesuai

desain

Page 127: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

113

yang ditunjukkan

dalam gambar

atau kaca tempered

laminated 12 mm

untuk atap canopy

8 Lantai Lantai Bangunan Kombinasi :

- Granite tile 60 x

60 cm

(homogenous

tile)

polished/unpoli

shed

sesuai desain

- Granite tile 20

x

60cm, 30 x

60cm

untuk tangga,

step

nosing 10 x 20

cm

- Atau sesuai

Gambar

Granite tile sekualitas

Indogress, Granito

Warna ditentukan

kemudian

Untuk lantai Ruang

Penunjang/Servis (Rg

ME), kamar

mandi/WC

Keramik 40 x 40

cm anti selip,

pekerjaan lantai

yang lain keramik

20 x 20 cm, 40 x

40 cm, 60 x 60 cm

( sesuai desain)

Keramik sekualitas

Platinum, Roman

9 Pelapisan

Dinding

Keramik

(KM/WC)

- Keramik 20x60

cm

tinggi sampai

plafond +

border keramik

motif 20x60 cm

untuk

pelapisan

dinding

KM/WC, dan

- Atau sesuai

Gambar

Keramik sekualitas

Platinum, Roman

Pemasangan

Pelapisan Dinding

Untuk pemasangan

pelapisan dinding

jenis

ubin keramik, batu

alam atau granite

tile

Produk Mortar sekualitas

Mortar Utama atau

LeManajemen

Konstruksira Aksen

dinding dg granite tile 60

x 60 cm sekualitas

Page 128: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

114

menggunakan jenis

mortar instan

Atau sesuai

Gambar

Indogress

Aluminium

Composite Panel

ACP warna sesuai

desain untuk aksen

bidang dinding

Sekualitas Alucomp,

Alustar, Alcopla

10 Plint Lantai Plint Ubin Keramik , Granite

Tile,

sesuai desain

sekualitas

indogress, granito

Berlaku untuk lantai

seluruh ruang.

Menyesuaikan

spesifikasi ubin yang

digunakan/sesuai

desain warna ditentukan

kemudian

11 Plafond/lang

it-

langit

Sesuai ditunjukkan

dalam gambar

Calsiboard 4,5 mm

atau Gypsumboard

9 mm full system

calsiboard sekualitas

Kalsiboard produk

Eternit Gresik

Gypsumboard sekualitas

Jayaboard,Knauff rangka

sekualitas Jaya Board,

elephan

12 Atap Rangka Atap Besi

Baja, Usuk dan

Reng kayu kelas kuat I

Atap Baja (double

siku), Usuk Reng

kayu kelas kuat I,

gording baja canal

C +

trekstang Ø 10 mm

Semua Baja = Bj

37

produksi : Smart Truss,

Pryda

Penutup Atap Genteng Beton Cisangkan, M-Class

Enamel Steel Panel

(ESP)

PT. Geasindo Teknik

Prima

Talang Beton Penutup profil

talang

beton

GRC moulding

sekualitas Krazu, Wijoyo

13 Pengecetan Pengecatan Dinding,

Plafond

Dinding dan

Plafond

interior dengan cat

interior

Dinding dan

plafond

eksterior dengan

cat

eksterior jenis

(weathercoat/

weathershield)

Produk cat sekualitas

Jotun, Mowilex atau

Dulux

14 Penerangan Lampu sesuai desain Jenis lampu hemat

energi (out bow),

Lampu sekualitas

Philips, Armatur

Page 129: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

115

lampu TL , dalam

armatur, lampu

spot, lampu SL, dll

sekualitas Artolite,

Interlite

15 Saniter Closet & Washtafel Closet jongkok

atau

duduk sesuai

desain

Washtafel meja

(counter

washtafel,) sesuai

desain Urinal dan

sekat

Produk saniter sekualitas

Toto, Hallmart lengkap

dengan aksesorinya

Aksesori KM/WC Floor drain, kran,

fitting lainnya,

jetwasher.

Produk sekualitas San Ei,

Dupon, Toto, Onda

16 Lain-lain Penutup Outdoor

AC

Grill alumunium Produk sekualitas

Prometama Panellux

Railing Tangga Stainless steel

hairline

kombinasi Acrylic

tebal : 0,8 mm

Sesuai desain

17 Perkerasan

Halaman

Teras Kombinasi

keramik rustic,

batu templek, batu

andesit sesuai

desain

Untuk teras coating anti

lumut dan anti jamur

menggunakan produk

sekualitas Propan,

Lemkra

Perkerasan keliling

bangunan

Rabat beton sikat

finish

Koral sikat sesuai

gambar

18 Saluran

U.30,

MD.40

Keliling bangunan dan

Lingkungan

Buis beton terbuka

kombinasi bak

kontrol,

ukuran sesuai

desain

Terkoneksi dengan 6

sumur resapan

19 Finishing

Khusus

PVC Folding Door R.

Seminar dan Serba

Guna, R. Dosen, Lab.

R. Sidang

Panil PVC (motif

lingkaran atau

bujursangkar)

Atau sesuai

Gambar

Produk sekualitas Kenari

Jaya

Built- in locker Locker untuk

ruang

UKM, bahan

multipleks 12 mm

finish cat duko

Customised

Counter (informasi,

sirkulasi pelayanan

perpustakaan)

Bahan multipleks

12 mm finish

melamin doff atau

HPL, top table

granit

Page 130: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

116

Pantry/Kantin, Meja

Wastafel

Meja beton lapis

Keramik Sink

stainless steel

(dilengkapi

perangkap lemak,

meja beton lapis

granit alam)

20 Mekanikal

&

Plumbing

Air Bersih,

Hydrant

1. Pipa air bersih

diatas 1 inci

Galvanis bersertifikat

2. Pipa air bersih

dibawah 1 inci

PE, Galvanis

3. Gate Valve,

Check Valve

Kitz, Toyo setara

4. Rooftank Tirta, setara

5. Kran air Toto, onda

Air Kotor, Air Hujan 1. Pipa air kotor Maspion, Rucika (AW)

2. Pipa air hujan Maspion, Rucika (AW)

Septicktank 1. Bioseptik Produk PT. Indo Arga

Kharisma, Toyo

Fiberglass

21 Elektrikal 1. Genset Parkins, Merci,setara

2. Kabel Listrik Suprim, Prima, Indo

3. Armatur Lampu

RAM 2 x 36

kisi-2

Artolit, philip, GE

4. Armatur Lampu

DL SLE 18

watt

Artolit, philip,GE

5. Saklar,stop

kontak

Panasonik, clipsal

6. Panel box Panel indo,setara

a. Box Panel : Tebal

plat minimum 2 mm,

Cat powder coating

b. Komponen Panel :

Komponen MG,

ABB atau setara

c. Grounding Panel :

Kabel BC/ NYA -

max 2 Ohm

7. Bohlam lampu Osram, GE

8. MCCB & MCB MG, ABB

9. Tray kabel

bahan anti karat

Tebal 1,2 mm, lebar

15cm, 20cm, 30cm,

Merk setara Three Star,

Tray Tex

10. Pompa listrik Grundfos, Ebara

Page 131: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

117

Air Conditioning 1. Unit Panasonic, Daikin,

Thosiba atau setara

2. Instalasi pipa

Refrigerant

Kembla/Crane, Denji

atau setara

3. Isolasi thermal Insulflex, Armaflex atau

setara

4. Pipa Drain +

Isolasi

PVC Klass D Maspion,

Wavin + Insulation

Penangkal Petir Sekualitas EF, Thomas

22 Telephone &

Sound

System

1. Pesawat telepon Phanasonic, setara

2. Kontak-kontak

telepon

Phanasonic, Clipsal

3. Kabel telepon Phanasonic, Clipsal,

eterna

4. PABX Phanasonic, LG

5. Kabel data UTP cat.6

6. Spiker dinding Toa, simbada

7. Microphon Toa, simbada

23 Lansekap Tanaman Sawo kecik,

Trembesi,

Ø 10 cm, tinggi 3 m‟

Trembesi, Ø 10 cm, tinggi 3 m‟

Mahoni Ø 10 cm, tinggi 3 m‟

Palem, Ø 10 cm, tinggi 3 m‟

Semak,

Gajah mini.

Hard Material Batu: Andesit,

Granit,

Tempel Acak,

Candi,

Paras

Batu Prasasti Batu Gunung 1,5

m x 1,2 m

Produk Anis Citra

Klasik, Nyoman Nakula

Sadewa

Catatan : 1. Dilengkapi surat keterangan dukungan dari Produsen,

2. Keterangan keterlibatan Aplikator,

3. Sebelum pelaksanaan menyediakan Mock UP.

4. Mencantumkan brosur material yang digunakan (SubKon harus

disetujui PPK).

5. SubKon diwajibkan presentasi sebelum pelaksanaan

Page 132: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

118

1. Persyaratan dan Peraturan Umum

a. Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti

dan memenuhi persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan

Normalisasi Indonesia (NI), Standar Industri Indonesia (SII), Peraturan

Nasional maupun Peraturan Pemda setempat lainnya yang berlaku atas

jenis pekerjaan maupun bahan tersebut, peraturan tersebut antara lain :

1. Standar Industri Indonesia untuk bahan yang digunakan.

2. Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03 –

2847 – 2002.

3. Tatacara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03 –

1729 – 2002.

4. Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, NI-3 PMI PUBBI

5. Persyaratan Cat Indonesia, NI-4

6. Peraturan Cement Portland Indonesia, NI-8.

7. Bata Merah sebagai bahan bangunan, NI-10

8. Spesifikasi Ukuran Kayu Untuk Bangunan, SKSNI-05-1990

9. Peraturan Plumbing Indonesia, PPI-1979

10. Peraturan Umum Instalasi Listrik, PUIL-2000

11. Peraturan / Pedoman Perencanaan Penangkal Petir SKBI-

1.3.53.1987,UDC : 887.2.

12. Untuk bahan dan pekerjaan yang belum termasuk dalam standar

tersebut diatas, maupun standar lainnya, maka diberlakukan Standar

Internasional atau persyaratan teknis dari pabrik / produsen yang

bersangkutan.

13. Dan lain-lain yang secara nyata termasuk didalam Dokumen / Gambar,

RKS, Spesifikasi Teknis, Berita Acara Penjelasan Pekerjaan

/Aanwijzing dan ketentuan-ketentuan lainnya.

14. Tata cara Akses Bangunan dan Akses Lingkungan untuk mencegah

kebakaran pada bangunan Gedung, SNI-03-1735-2000

b. Untuk melaksanakan pekerjaan tersebut diatas, Penyedia Jasa Konstruksi

harus menyediakan :

Page 133: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

119

1. Tenaga-tenaga kerja, tenaga-tenaga ahli yang memadai baik kualitas

maupun kuantitasnya (jumlahnya) untuk semua jenis pekerjaan.

2. Alat-alat yang cukup untuk setiap jenis pekerjaannya.

3. Bahan-bahan yang memenuhi syarat dalam jumlah yang cukup dan

didatangkan tepat waktunya, sehingga tidak terjadi stagnasi yang

mengakibatkan keterlambatan pada waktu penyerahan pertama.

2. Merk Dagang

Merk-merk dagang untuk bahan-bahan tertentu yang disebutkan dalam

Persyaratan Teknis ini dimaksudkan hanya sebagai bahan perbandingan dalam

hal bentuk, model, mutu, jenis dan sebagainya, sehingga tidak diartikan sebagai

persyaratan merk yang mengikat. Penyedia Jasa Konstruksi dapat mengusulkan

minimal 2 merk dagang lain yang setaraf (sekualitas setelah mendapat

persetujuan dari direksi pelaksana).

Dalam hal disebutkan 3 (tiga) merk dagang atau lebih untuk jenis bahan

yang sama, maka Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan untuk mengajukan

salah satu dari padanya (bukan setara) untuk diperiksa dan disetujui direksi.

3. Syarat Pemeriksaan Bahan

a. Untuk pedoman pemeriksaan bahan-bahan bangunan digunakan

Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI – 1982) – NI – 3.

b. Sebelum mendatangkan bahan-bahan bangunan ketempat pekerjaan,

Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan menyerahkan contoh-contoh terlebih

dahulu kepada Direksi untuk diminta persetujuannya. Adapun bahan-bahan

yang akan digunakan harus sesuai dengan contoh-contohyang telah

disetujui.

c. Apabila bahan yang didatangkan tidak sesuai dengan contoh yang telah

disetujui, maka Direksi berhak menolak / memerintahkan Penyedia Jasa

Konstruksi untuk mengeluarkan bahan-bahan tersebut dilapangan (tempat

Page 134: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

120

pekerjaan) selambatlambatnya 2 x 24 jam sejak ditolaknya bahan-bahan

tersebut.

d. Tidak diperkenankan menggunakan bahan-bahan yang telah ditolak oleh

Direksi, apabila ternyata Penyedia Jasa Konstruksi tetap menggunakan

bahan-bahan tersebut diatas baik secara sengaja maupun tidak sengaja,

maka Direksi berhak memerintahkan Penyedia Jasa Konstruksi untuk

membongkar pekerjaan yang menggunakan bahan-bahan tersebut dengan

biaya dibebankan kepada Penyedia Jasa Konstruksi.

e. Untuk setiap perselisihan kualitas bahan bangunan yang digunakan antara

direksi dengan Penyedia Jasa Konstruksi, Penyedia Jasa Konstruksi

diwajibkan memeriksa kualitas kualitas bahan itu ke Lembaga Penelitian

Bahan Bangunan terdekat dan sekitarnya, atau ditempat lain yang disetujui

Direksi Pelaksana, dengan biaya ditanggung oleh Penyedia Jasa

Konstruksi. Dalam jangka waktu 2 x 24 jam sejak timbulnya perselisihan,

sebelum diperoleh hasil pemeriksaan tersebut, Penyedia Jasa Konstruksi

tidak diperkenankanmenggunakan bahan bangunan tersebut didalam

pekerjaannya.

1.2 Situasi

1. Gedung sekretariat daerah kota tegal berlokasi di JL. Ki Gede Sebayu -

TEGAL, dengan Site plan seperti yang tertera dalam gambar situasi /

tapak.

2. Site (tempat pembangunan) akan diserahkan kepada Penyedia Jasa

Konstruksi, sebagaimana keadaannya. Untuk itu Penyedia Jasa Konstruksi

harus meneliti keadaan tapak, terutama keadaan tanah (kontur, letak

bangunan yang sudah ada serta sifat lingkup pekerjaan lain-lain yang dapat

memperngaruhi harga penawarannya.

3. Kelalaian atau kekurang telitian Penyedia Jasa Konstruksi dalam

mengevaluasikeadaan lapangan segala sesuatunya menjadi tanggungjawab

Page 135: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

121

Penyedia Jasa Konstruksi dan tidak dapat dijadikan alasan untuk

mengajukan tuntutan.

1.3 Ukuran atau Dimensi

1. Ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar adalah ukuran yang

mengikat dan mutlak harus ditepati.

2. Satuan ukuran yang dicantumkan dalam gambar dinyatakan berdasarkan :

a. Milimeter (mm).

b. Centimeter (cm).

c. Meter (m)

Kecuali untuk hal khusus, satuan dinyatakan sesuai kebutuhan / ketentuan

umum yang berlaku.

3. Apabila terdapat perbedaan ukuran antara gambar struktur dan detail

dalam jenis yang sama, maka yang menjadi pegangan adalah gambar yang

berskala lebih kecil (gambar detail).

4. Bila ada perbedaan antara gambar struktur, gambar arsitektur dan gambar

ME atau ketidaksesuaian atau keraguan diantara gambar kerja yang tidak

bisa diatasi menurut point no. 3 diatas, Penyedia Jasa Konstruksi harus

melaporkan secara tertulis kepada Konsultan Managemen Konstruksi

untuk diberi keputusan gambar mana yang akan dijadikan

pegangan/acuan di dalam pelaksanaan pekerjaan.

5. Sinkronisasi antara gambar, spesifikasi dan BQ (Daftar Volume dan

Biaya Pekerjaan) diambil yang mempunyai bobot teknis yang paling

tinggi dan tidak saling menghilangkan, demikian pula gambar-gambar,

antara gambar Arsitektur, Sipil dan Mekanikal / Elektrikal adalah saling

melengkapi dan tidak saling menghilangkan.

1.4 Letak Bangunan

Keterangan mengenai letak banguan ditentukan dalam gambar situasi

dan untuk awal pelaksanaan harus diadakan pengukuran dulu dibawah

pengawasan Konsultan Manajemen Kostruksi.

Page 136: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

122

1.5 Tinggi Lantai (Peil)

1. Sebagai ukuran tinggi lantai diambil ± 20 cm dari tanah bangunan yang

ada, yang ditentukan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, atau sesuai

dengan penjelasan pekerjaan / aanwijzing maupun pada saat Utzet.

2. Ukuran yang merupakan tanda tetap, tidak boleh berubah letak dan

ukurannya. Dengan ini tanda tersebut harus dibuat dengan beton atau

tembokan yang harus dijaga dan dipelihara selama pelaksanaan dan

sampai pekerjaan selesai.

3. Supaya dibuat beberapa patok duga juga untuk ordinat / koordinat dan

elevasi yang dibuat dari patok beton yang kuat dan terpelihara sehingga

bangunan tidak kehilangan ukuran awal.

1.6 Pasal – Pasal Ketentuan Umum Pelaksanaan

Pasal 1 Survey/Peninjauan Lapangan dan Pembuatan Patok Batas

Tanah/Persil

Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi wajib melaksanakan

survey/peninjauan lapangan didampingi oleh Konsultan Perencana,

Konsultan Manajemen Konstruksi dan Pemberi Tugas, dan

hasilnya dituangkan dalam Berita Acara.

Pasal 2 Pembersihan Lapangan

Pelaksanaan Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi harus melakukan

inventarisasi lapangan sesuai dengan hasil survey yang telah

dilaksanakan.

1. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput,

semak, akar-akar pohon.

2. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga,

tetap bersih dan rata.

Page 137: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

123

3. Segala macam sampah-sampah dan barang-barang bongkaran

harus dikeluarkan dari tapak proyek, dan tidak dibenarkan

untuk ditimbun di luar pagar proyek meskipun untuk

sementara.

4. Semua sisa-sisa bongkaran bangunan lama, seperti pondasi,

jaringan listrik/pipa-pipa dan lain-lain yang masih ada menurut

penilaian konsultanManajemen Konstruksi jika dibiarkan di

tempat akan mengganggu pekerjaan tapak, seperti pekerjaan

tata hijau (landscaping), pembuatan jalan, penanaman rumput

dan lain-lain, harus dibongkar dan dikeluarkan dari tapak.

Semua biaya pembongkaran sisa-sisa tersebut di atas tanggungan

Penyedia Jasa Konstruksi dan pelaksanaannya setelah mendapat

persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas.

Pasal 3 Pengukuran (Uitzetten) dan Pengambilan Peil

1. Pemberi Tugas menyediakan bagi pelaksana Pekerjaan/

Penyedia Jasa Konstruksi gambar-gambar yang berukuran

seksama dan informasi yang memungkinkan Pelaksana

Pekerjaan. Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi harus

bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahan yang

disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan yang tidak seksama,

dan seluruh biaya ditanggung oleh Pelaksana

Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi.

Pasal 4 Pemeriksaan dan Pengetesan

1. Adalah ketentuan dari kontrak ini bahwa Pelaksana

Pekerjaan/PenyediaJasa Konstruksi harus melaksanakan

seluruh pekerjaan sesuai dengan Dokumen Tender yang terdiri

atas : RKS, Gambar, Berita Acara Aanwijzing dan Bill of

Quantity Serta Berita acara susulan lainnya dalam kaitannya

dengan tender dan Berita Acara Klarifikasi/Negosiasi (bila

ada).

Page 138: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

124

2. Semua material bangunan yang akan digunakan harus sesuai

dengan ketentuan di dalam Rencana Kerja dan Syarat –syarat

Pelaksanaan (RKS). Untuk jenis material bangunan tertentu

harus disertai pengetesan, dan atau surat pernyataan

(sertifikat/klasifikasi) dari instansi yang ditunjuk oleh

Konsultan Manajemen Konstruksi untuk kebutuhan tersebut .

Konsultan Manajemen Konstruksi berhak menginstruksikan

kepada Pelaksanaan Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi untuk

segera mengeluarkan material-material yang ternyata tidak

memenuhi Uraian dan syarat - syarat Pelaksanaan (Kontrak-

kontrak) keluar dari site, dalam waktu 24 jam. Semua biaya

yang diperlukan baik untuk field-test ataupun Lab-test menjadi

tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi.

3. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak memeriksa pekerjaan

yang dilaksanakan oleh Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa

Konstruksi setiap waktu. Kelalaian Konsultan Manajemen

Konstruksi dalam pengawasan, Pembangunan Gedung

Sekretariat Daerah Balai Kota Tegal tidak berarti Pelaksana

Pekerjaan/ Penyedia Jasa Konstruksi bebas dari tanggung

jawab.

4. Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung

jawab dan harus memperbaiki atau apabila perlu, membongkar

pekerjaan-pekerjaan yang telah dilaksanakan yang ternyata

tidak sesuai dengan ketentuan di dalam kontrak.

5. Biaya-biaya yang diperlukan untuk pengetesan bahan,

pengeluaran bahan bahan yang tidak memenuhi syarat keluar

lapangan dan perbaikan atau pembongkaran pekerjaan-

pekerjaan yang tidak memenuhi syarat menjadi tanggung jawab

Pelaksana Pekerjaan/ Penyedia Jasa Konstruksi.

6. Kebutuhan listrik, air, telepon dalam pelaksanaan pekerjaan

menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa

Page 139: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

125

Konstruksi, bila diperlukan penyambungan daya listrik ke

bangunan lama harus dengan meteran tersendiri dan harus

meminta Izin Pemberi Tugas.

Pasal 5 Penanggung Jawab Pelaksanaan

1. Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi harus

menempatkan seorang penanggung jawab pelaksanaan yaitu

seorang site manager dengan latar belakang pendidikan sesuai

dengan ketentuan umum dan administrasi ; ahli dan

berpengalaman dan harus selalu berada di lapangan, yang

bertindak sebagai wakil Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa

Konstruksi di lapangan dan mempunyai kemampuan untuk

memberikan keputusan-keputusan teknis dengan tanggung

jawab penuh di lapangan untuk menerima semua instruksi dari

Konsultan Manajemen Konstruksi. Semua langkah dan

tindakannya oleh Konsultan Manajemen Konstruksi dianggap

sebagai langkah dan tindakan Pelaksanaan Pekerjaan/ Penyedia

Jasa Konstruksi.

2. Penanggung jawab harus selalu berada di tempat pekerjaan

selama jam-jam kerja dan saat diperlukan dalam pelaksanaan.

3. Petunjuk dan perintah Konsultan Manajemen Konstruksi

didalam pelaksanaan disampaikan langsung kepada Pelaksana

Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi.

4. Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan

setiap saat menjalankan disiplin dan tata tertib yang ketat

terhadap semua pekerja, pegawai, termasuk petugas yang

mengurus material. Siapapun diantara mereka yang tidak

berwenang, melanggar peraturan umum, mengganggu ataupun

merusak ketertiban, berlaku tidak sopan dan melakukan

perbuatan yang merugikan pelaksanaan pembangunan, harus

Page 140: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

126

segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan atas perintah

Konsultan Manajemen Konstruksi.

Pasal 6 Tanggung Jawab Atas Pekerjaan yang Cacat dan Kegagalan

Konstruksi

1. Semua cacat-cacat akibat penyusutan atau kesalahan- kesalahan

lain yang timbul selama jangka waktu pelaksanaan dan

pemeliharaan dari Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa

Konstruksi yang disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan

yang tidak sesuai dengan syarat -syarat yang ditentukan di

dalam RKS, menjadi tanggung jawab penuh Pelaksana

Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi untuk mengadakan

perbaikan sampai diterima oleh Konsultan Manajemen

Konstruksi atas biaya Pelaksana Pekerjaan/ Penyedia Jasa

Konstruksi.

2. Kegagalan Konstruksi yang timbul selama jangka waktu

pembangunan dari Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa

Konstruksi yang disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan

yang tidak sesuai dengan syarat -syarat yang ditentukan di

dalam RKS, menjadi tanggung jawab penuh Pelaksana

Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi untuk mengadakan

pembongkaran dan pembangunan kembali sampai diterima oleh

Konsultan Manajemen Konstruksi atas biaya Pelaksana

Pekerjaan/ Penyedia Jasa Konstruksi.

3. Konsultan Manajemen Konstruksi juga berhak untuk setiap saat

minta kepada Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi

untuk mengadakan perbaikan perbaikan dengan biaya

Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi atas semua

Page 141: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

127

pekerjaan yang cacat yang timbul selama masa pemeliharaan

tersebut.

Pasal 7 Pengawasan

1. Pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh

Konsultan Manajemen Konstruksi.

2. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak pada setiap waktu

yang dianggap perlu tanpa memberitahukan sebelumnya, untuk

mengadakan inspeksi/pemeriksaan kepada Pelaksana

Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi atau SubPelaksana

Pekerjaan/ Penyedia Jasa Konstruksi :

Terhadap jenis pekerjaan yang dipersiapkan di dalam atau

diluar site;

Terhadap gudang penyimpanan barang-barang

Terhadap pengolahan material maupun sumber-

sumbernya.

3. Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput

dari pengawasan Konsultan Manajemen Konstruksi, tetap

menjadi tanggung jawab Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa

Konstruksi dan bagian pekerjaan tersebut jika diperlukan harus

segera dibuka sebagian atau seluruhnya untuk kepentingan

pemeriksaan.

4. Jika diperlukan, pengawasan oleh Konsultan Manajemen

Konstruksi dilaksanakan di luar jam-jam kerja. Untuk itu segala

biaya menjadi beban Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa

Konstruksi. Permintaan Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa

Konstruksi tersebut harus dengan tertulis disampaikan kepada

Page 142: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

128

Konsultan Manajemen Konstruksi, minimal 6 (enam) jam

sebelumnya

5. Di tempat pekerjaan, Konsultan Manajemen Konstruksi berhak

menempatkan petugas-petugas bagian pengawasan.

6. Apabila Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi akan

bekerja lembur dimana item pekerjaan tersebut diperlukan oleh

Pelaksana PekerjaanlPenyedia Jasa Konstruksi, maka Pelaksana

Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahukan

satu hari sebelumnya dan biaya tersebut termasuk biaya lembur

petugas-petugas pengawas Konsultan Manajemen Konstruksi

yang besarnya sesuai dengan aturan gaji mereka yang menjadi

tugas Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi.

7.

Pasal 8 Bagan Kemajuan Pekerjaan dan Rencana Kerja

1. 1(satu) minggu setelah dinyatakan sebagai pemenang lelang,

Pelaksana/Penyedia Jasa Konstruksi harus telah siap dengan

bagan skema kemajuan pekerjaan (progress schedule) sesuai

dengan batas waktu maksimal yang telah ditetapkan dalam

master schedule yang dibuat oleh Pelaksana

Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi Utama. Progres schedule

tersebut harus disesuaikan dengan bagan yang disusun dan

dilengkapi:

Barchart (bagan secara konvensionil);

Network Planning;

Volume masing-masing pekerjaan;

Man days (tenaga harian) yang diperlukan;

S-curve:

Gambar mengenai nilai dan harga pekerjaan-pekerjaan

sesuai dengan skedul yang dibuat Pelaksana

Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi.

Page 143: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

129

2. Dalam bagan kemajuan pekerjaan ini dicantumkan besarnya

bobot (volume) masing-masing pekerjaan dan waktu

penyelesaian setiap item pekerjaan, sedangkan di dalam

rencana kerja dicantumkan secara terperinci program setiap

tahapan tentang kapasitas kerja, peralatan,tenaga kerja dan

target per harinya.

3. Dalam progress schedule, harus dibuat juga S-curve; gambaran

mengenai nilai/bobot pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan skedul

yang dibuat pelaksana pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi. (S-

curve tersebut ialah suatu diagram yang menggambarkan

progress pekerajan terhadap skala waktu mulai dari awal

sampai dengan penyelesaian proyek yang dihitung berdasarkan

time schedule.

4. Pelaksana pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi harus secara

terpisah menyusun "Bagan Pengerahan Tenaga" dan "Bagan

Penyediaan Bahan" yang diperlukan.

5. Bagan-bagan tersebut harus diperlihatkan kepada Konsultan

Manajemen Konstruksi untuk mendapatkan persetujuannya.

6. Kelalaian dalam memasukkan bagan-bagan yang dimaksud

dapat menyebabkan ditundanya permulaan pekerjaan. Akibat

dari penundaan ini menjadi tanggung jawab Pelaksana

Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi seluruhnya.

7. Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi wajib

melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan patokan waktu

yang telah disetujui bersama didalam menyusun bahan

kemajuan pekerjaan. Demikian pula dengan pengerahan pekerja

harus sesuai dengan bahan yang ada.

8. Bagan Kemajuan Pekerjaan dan S-curve sebagaimana tersebut

diatas yang merupakan target prestasi akan merupakan

pedoman untuk mengadakan penilaian progress kerja Pelaksana

Pekerjaan/ Penyedia Jasa Konstruksi atas target prestasi akan

Page 144: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

130

merupakan pedoman untuk mengadakan penilaian progress

kerja pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi atas tahap

maupun keseluruhan pekerjaan mengalami keterlambatan, atau

tepat pada waktunya atau lebih cepat dari yang direncakanan

dan hasil dari penilaian progress kerja ini akan dikaitkan

dengan pembayaran kepada Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa

Konstruksi sebagaimana dicantumkan pada syarat-syarat umum

ini.

9. Jika diperlukan, maka Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa

Konstruksi wajib membuat network planning dari kegiatan

pembangunan tersebut.

Pasal 9 Rapat Koordinasi dan Rapat Lapangan

1. Rapat Koordinasi

Rapat koordinasi diselenggarakan setidak-tidaknya 1 (satu)

kali setiap minggu, dipimpin oleh Pemberi Tugas dan atau

Konsultan Manajemen Konstruksi

Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi harus hadir

dalam rapat koordinasi yang setidaknya diwakili oleh

Manager Proyek, Site Engineer dan Tenaga spesialis

pekerjaan yang ada.

Dalam hal Manager Proyek berhalangan hadir maka

diwajibkan untuk memperoleh ijin dengan alasan yang

benar dan dapat dipertanggung jawabkan, serta menunjuk

staf yang diberi kuasa sepenuhnya untuk mengambil

keputusan-keputusan.

Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan

menyelenggarakan rapat persiapan dalam rangka rapat

koordinasi dengan para Sub Pelaksana Pekerjaan/ Penyedia

Jasa Konstruksi yang ada.

Page 145: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

131

Konsumsi rapat koordinasi tersebut disiapkan oleh

Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi.

2. Rapat Lapangan

Rapat lapangan diselenggarakan minimal 1 (satu) kali setiap

minggu, dipimpin oleh Pemberi Tugas dan atau Konsultan

Manajemen Konstruksi.

Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi harus hadir

dalam rapat koordinasi yang setidaknya diwakili oleh

Manager Proyek, Site Engineer dan Tenaga Spesialis

pekerjaan yang ada.

Dalam hal Manager Proyek berhalangan hadir maka

diwajibkan untuk memperoleh ijin dengan alasan yang

benar dan dapat dipertanggung jawabkan, serta menunjuk

staf yang diberi kuasa sepenuhnya untuk mengambil

keputusan-keputusan.

Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan

menyelenggarakan rapat persiapan dalam rangka rapat

koordinasi dengan para Sub-Pelaksana Pekerjaan/ Penyedia

Jasa Konstruksi yang ada.

Konsumsi rapat lapangan tersebut disediakan oleh

Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi.

Pasal 10 Laporan – Laporan

1. Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan

membuat catatan catatan berupa "Laporan Harian" yang

memberikan gambar dan catatan yang singkat dan jelas

mengenai:

Tahap berlangsungnya pekerjaan;

Pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh Sub Penyedia

Jasa Konstruksi (jika diijinkan);

Page 146: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

132

Catatan dan perintah Konsultan Manajemen Konstruksi

yang disampaikan tertulis maupun lisan;

Hal ikhwal mengenai bahan-bahan (yang masuk, yang

dipakai maupun yang ditolak);

Hal ikhwal mengenai keadaan pesanan barang-barang, baik

di dalam maupun di luar negeri (pembukaan L/C,

pengapalan, datangnya barang di pelabuhan dan

sebagainya);

Hal ikhwal mengenai pekerja dan sebagainya;

Keadaan cuaca dan sebagainya.

2. Setiap laporan harian pada tanggal yang sama harus diperiksa

dan disetujui kebenarannya oleh petugas-petugas Konsultan

Manajemen Konstruksi. Perselisihan mengenai ini

mengekibatkan dihentikan sementara untuk diadakan

pemeriksaan.

3. Berdasarkan laporan harian tersebut, maka setiap minggu oleh

Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi dibuat "Laporan

Mingguan" yang disampaikan langsung kepada Konsultan

Manajemen Konstruksi.

4. Salah satu tembusan laporan mingguan harus selalu ditempat

pekerjaan agar dapat diteliti kembali oleh Konsultan

MANAJEMEN KONSTRUKSI setiap saat.

5. Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi diwajibkan mem

buat foto-foto dan video kegiatan proyek dalam bagian atau

tahapan yang penting sesuai petunjuk Konsultan Manajemen

Konstruksi sebagai dokumentasi proyek. Untuk setiap progress

pelaksanaan pekerjaan disyaratkan minimum sebanyak 36

eksemplar foto berwarna yang dicetak dalam ukuran post card.

Video yang memuat seluruh proses pekerjaan di lapangan dan

minimum 3 (tiga) buah. Album foto berikut soft copy masing-

masing diserahkan minimum sebanyak 3 (tiga) set kepada

Page 147: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

133

Pemberi Tugas. Semua biaya untuk pembuatan foto dan video

tersebut menjadi tanggungjawab Pelaksana/Penyedia Jasa

Konstruksi.

6. Berdasarkan laporan mingguan terakhir, Pelaksana

Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi membuat "Laporan

Bulanan" di dalam form yang ditentukan oleh Konsultan

Manajemen Konstruksi.

Pasal 11 Penyerahan Pekerjaan

1. Penyerahan pertama harus dilaksanakan selambat-lambatnya

pada tanggal yang telah ditetapkan dalam surat perjanjian

Penyedia Jasa Konstruksi, sesuai dengan penjelasan tentang

waktu penyelesaian yang ditetapkan dalam aanwijzing.

2. Perpanjangan waktu penyerahan hanya dapat diterima jika

alasan alasan tersebut sesuai dengan alasan- alasan yang

diperkenankan dan tertulis dalam RKS dan disetujui oleh

pemberi tugas.

3. Rencana dan tanggal penyerahan pertama harus diajukan

kepada Konsultan Manajemen Konstruksi, selambat-Iambatnya

1 (Satu) minggu sebelum tanggal yang dimaksud, Manajemen

Konstruksi akan mengadakan pemeriksaan seksama atas hasil

keseluruhan sesuai dengan Dokumen Kontrak. Semua

perubahan-perubahan yang terjadi dituangkan dalam as built

drawing/installed drawing, dimana gambar tersebut diserahkan

kepada Pemberi Tugas sebelum mengajukan termijn (tagihan)

prestasi pekerjaan 100%. Hasil pemeriksaan ini akan

disampaikan kepada Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa

Konstruksi. Sebelum penyerahan pertama, pemeriksaan dapat

diadakan lebih dari satu kali. Pada saat-saat pemeriksaan

maupun penyerahan dibuat Berita Acara.

Page 148: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

134

4. Keadaan yang dapat digunakan sebagai alasan dalam

mengajukan permohonan perpanjangan waktu penyelesaian

atau pengunduran waktu penyerahan adalah keadaan-keadaan

force majeure.

5. Keadaan Force Majeure yang dimaksud adalah :

banjir;

demonstrasi dan pemogokan yang langsung berpengaruh

terhadap jalannya pekerjaan;

dan keadaan lain menurut pertimbangan Konsultan

Manajemen Konstruksi yang disetujui oleh Pemberi Tugas.

6. As built drawing harus dibuat oleh Pelaksana

Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi secara bertahap sesuai

dengan pekerjaan yang dilaksanakan untuk kebutuhan

pemeriksaan setiap saat. As built Drawing harus dibuat dengan

gambar (Autocad). Soft copy gambar As built Drawing harus

diserahkan kepada Pemberi Tugas dalam bentuk CD.

7. Dalam penyerahan pertama tersebut disertakan pula Surat

Pernyataan, Sertifikat dan Surat. Jaminan dari masing-masing

pekerjaan yang telah dilaksanakan, sertifikat yang dikeluarkan

oleh instasi yang terkait, berwewenang, seperti Depnaker,

produsen dan applicator.

Pasal 12 Penyelesaian dan Masa Pemeliharaan

1. Setelah pekerjaan terlaksana 100%, maka pihak Konsultan

Manajemen Konstruksi dan Pelaksana Pekerjaan/ Penyedia Jasa

Konstruksi bersama-sama menandatangani Berita Acara

Penyerahan I. Bertepatan dengan ini berlangsunglah

penyerahan pekerjaan pertama.

2. Masa pemeliharaan adalah 180 (Seratus delapan puluh) hari

kalender, terhitung sejak tanggal dilakukannya penyerahan

Page 149: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

135

pertama pekerjaan dari Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa

Konstruksi kepada Pemberi Tugas.

3. Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi

bertanggungjawab untuk mengganti atau memperbaiki

kerusakan maupun kekurangan kekuranganyang timbul dalam

masa pemeliharaan yang disebabkan oleh pemakaian bahan-

bahan maupun kualitas pekerjaan yang tidak memenuhi

ketentuan-ketentuan di dalam kontrak. Penggantian ataupun

perbaikan harus dilaksanakan secepat mungkin setelah

ditemukannya kerusakan atau kekurangan kekurangan tersebut.

Apabila hal ini tidak segera dilakukan, Pemberi

Tugas/Konsultan Manajemen Konstruksi berhak untuk

menunjuk pihak lain untuk melaksanakan perbaikan tersebut

dan biaya untuk itu merupakan beban Pelaksana

Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi.

4. Jika Pemberi Tugas menganggap perlu, boleh mengeluarkan

instruksi agar Pelaksana Pekerjaan/Penyedia Jasa Konstruksi

memperbaiki segala kerusakan, susut dan kesalahan lainnya

yang timbul dalam masa pemeliharaan, dan yang disebabkan

oleh bahan-bahan dan cara cara pelaksanaan yang tidak sesuai

dengan Kontrak.

5. Setelah semua instruksi perbaikan selesai dilaksanakan, maka

dibuatkan Berita Acara.

6. Setelah masa pemeliharaan dilampui dan sesudah semua

perbaikan-perbaikan dilaksanakan dengan baik, Konsultan

Manajemen Konstruksi akan mengeluarkan rekomendasi

mengenai selesainya pekerjaan dan perbaikan yang berarti

penyerahan kedua dari pihak Pelaksana Pekerjaan/Penyedia

Jasa Konstruksi kepada Pemilik Proyek.

Page 150: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

136

1.7 Pekerjaan Tanah, Urugan Pasir, Pondasi dan Struktur

1.7.1 Bab I Pekerjaan Tanah, Pekerjaan Penggalian dan Pengurugan

Pasal 1 Lingkup Pekerjaan

1.1 Pekerjaan ini meliputi Pekerjaan Penggalian dan

Pengurugan/Penimbunan tanah dan pasir ( sesuai gambar ),

seperti galian tanah pondasi batukali, pondasi jalur, pondasi

tapak beton, serta penggalian dan pengurugan/penimbunan lain

untuk pekerjaan drainage dan Mekanikal/Elektrikal.

1.2 Semua penggalian tanah dan pengurugan tanah kembali harus

dilaksanakan sesuai dengan Gambar dan semua petunjuk yang

disampaikan oleh Konsultan Manajemen Konstruksi, selama

berlangsungnya pekerjaan.

1.3 Menyediakan tenaga kerja , peralatan dan alat bantu lainnya

untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan

sempurna.

Pasal 2 Syarat pelaksanaan penggalian

2.1 Pekerjaan penggalian pondasi, sloof dan poer dan lain lain,

dapat dilaksanakan secara konvensional dan semua peralatan

yang dibutuhkan harus disediakan oleh Penyedia Jasa

Konstruksi, baik yang menyangkut peralatan untuk pekerjaan

persiapan maupun peralatan untuk pekerjaan penggaliannya

sendiri dan alat-alat bantu yang diperlukannya.

2.2 Sebelum pekerjaan penggalian dapat dilaksanakan, Penyedia

Jasa Konstruksi wajib untuk mengajukan permohonan tertulis

kepada Konsultan Manajemen Konstruksi yang menyebutkan

tanggal akan dimulainya pekerjaan penggalian, uraian teknis

tentang cara-cara penggalian yang akan dilaksanakan.

Page 151: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

137

2.3 Dalam melaksanakan pekerjaan penggalian ini, Penyedia Jasa

Konstruksi wajib melaksanakan pekerjaan pencegahan atau

kelongsoran tanah, pekerjaan penanggulangan air tanah yang

menggenang, pekerjaan perbaikan bila terjadi kelongsoran dan

lain sejenisnya.

2.4 Semua galian harus dilaksanakan sampai diperoleh panjang

galian, kedalaman, kemiringan dan lengkungan yag sesuai

dengan yang tertera di dalam Gambar Perencanaan.

2.5 Bila kedalaman penggalian terlampaui kedalaman yang

dibutuhkan sebagaimana yang tertera di dalam Gambar,

Penyedia Jasa Konstruksi harus menimbun dan

memadatkannya kembali dengan pasir urug, dan semua biaya

tambahan yang diakibatkannya menjadi tanggung jawab

Penyedia Jasa Konstruksi.

2.6 Bila kondisi dari tanah pada kedalaman yang ditentukan di

dalam Gambar ternyata meragukan, Penyedia Jasa Konstruksi

harus secepatnya melaporkan hasil tersebut kepada Konsultan

Manjemen Konstruksi secara tertulis, agar dapat diambil

langkah-langkah yang dianggap perlu, semua biaya yang

diakibatkan oleh keadaan tersebut akan dibayar oleh Pemilik

Bangunan melalui penerbitan “Perintah Perubahan Pekerjaan”.

2.7 Permukaan tanah yang sudah selesai digali dan telah mencapai

kedalaman rencana harus dipadatkan kembali untuk

mendapatkan permukaan yang padat, rata. Pemadatan tanah

digunakan alat pemadat tanah yang sebelumnya disetujui oleh

Konsultan Manajemen Konstruksi.

2.8 Penyedia Jasa Konstruksi harus melaporkan hasil pekerjaan

galian tanah yang telah selesai dan menurut pendapatnya sudah

dapat digunakan untuk pemasangan pondasi/pekerjaan

berikutnya kepada Konsultan Manajemen Konstruksi

/Konsultan Pengawas untuk dimintakan persetujuannya.

Page 152: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

138

2.9 Semua kelebihan tanah galian harus dikeluarkan dari lapangan

ke lokasi yang disetujui oleh Konsultan Manajemen

Konstruksi. Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab

untuk mendapatkan tempat pembuangan dan membayar

ongkos-ongkos yang diperlukan.

2.10 Air yang tergenang dilapangan, atau dalam saluran dan galian

selama pelaksanaan pekerjaan dari mata air, hujan atau

kebocoran pipa-pipa harus dipompa keluar atas biaya Penyedia

Jasa Konstruksi.

2.11 Hambatan yang Dijumpai Waktu Penggalian

a. Semua akar-akar pohon, batang-batang pohon terpendam,

beton-beton tak terpakai atau pondasi-pondasi bata,

septicktank bekas, pipa drainase yang tak terpakai, batu-

batu besar yang dijumpai pada waktu penggalian harus

dikeluarkan atas biaya Penyedia Jasa Konstruksi. Tanah

yang berlubang akibat hambatan yang dijumpai harus

diperbaiki kembali dengan pasir beton : semen dengan

perbandingan 1 Pc : 10 Ps (Bila ada)

b. Instalasi umum yang tertanam dan masih berfungsi seperti

pipa drainase, pipa air minum, pipa gas, kabel listrik yang

dijumpai pada waktu penggalian diharuskan tidak

terganggu atau menjadi rusak. Bilamana hal ini dijumpai

maka Konsultan Manajemen Konstruksi dan pihak-pihak

yang berwenang harus segera diberitahu dan mendapatkan

instruksi selanjutnya untuk mengeluarkan instalasi

tersebut sebelum penggalian yang berdekatan diteruskan

atas biaya Penydia Jasa Konstruksi.

c. Bilamana terjadi kerusakan-kerusakan pada instalasi

tersebut diatas, maka Konsultan Manajemen Konstruksi

dan pihak-pihak yang berwenang harus segera diberitahu

Page 153: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

139

dan semua kerusakan-kerusakan harus diperbaiki atas

biaya Penyedia Jasa Konstruksi.

Pasal 3 Syarat pekerjaan pengurugan/penimbunan tanah

3.1 Yang dimaksud disini ialah pekerjaan pengurugan/timbunan

yaitu dimana permukaan tanah yang direncanakan lebih tinggi

dari permukaan tanah asli, sebagaimana tertera dalam gambar

rencana.

3.2 Semua daerah yang akan diurug harus dibersihkan dari semua

semak, akar pohon, sampah, puing bangunan dan lain-lain

sebelum pengurugan dimulai.

3.3 Tanah yang digunakan untuk mengurug harus bersih dari

bahan organis, sisa-sisa tanaman, sampah dan lain-lain.Tanah

yang digunakan untuk timbunan dan subgrade harus memenuhi

standard spesifikasi AASHTOM 57-64 dan harus diperiksa

terlebih dahulu di laboratorium tanah yang disetujui oleh

Konsultan Pengawas.

3.4 Pengurugan/penimbunan harus dilakukan lapis demi lapis

dengan ketebalan maksimum 25 cm untuk masing-masing

lapisan, kemudian dipadatkan sampai permukaan tanah yang

direncanakan.

3.5 Pelaksanaan pengurugan/penimbunan dapat menggunakan

mesin gilas dan pada daerah yang oleh Konsultan Mannajemen

Konstruksi dianggap berbahaya atau dengan jarak lebih kurang

45 cm dari saluran atau batas-batas atau pekerjaan-pekerjaan

yang mungkin menjadi rusak digunakan Stamper.

1.7.2 Bab II Pekerjaan Urugan Pasir

Pasal 1 Lingkup pekerjaan

1.1 Pasal ini menguraikan semua pekerjaan urugan pasir yang

harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi, seperti

Page 154: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

140

pengurugan pasir dibawah Pile Cap, Sloof, lantai, dibawah

perkerasan-perkerasan dan lain-lain sebagainya serta pekerjaan

pemadatan urugan pasir tersebut, sebagaimana yang tertera

pada Gambar Perencanaan.

1.2 Pengurugan Pasir harus dilaksanakan sesuai dengan

persyaratan yang tercantum di dalam Peraturan Umum Bahan

Bangunan Indonesia, 1982.

1.3 Menyediakan tenaga kerja , peralatan dan alat bantu lainnya

untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan hasil yang baik dan

sempurna.

Pasal 2 Persyaratan Bahan

Pasir urug yang akan dipakai harus bersih dan cukup keras, sesuai

dengan persyaratan yang tercantum di dalam Peraturan Umum

Bahan Bangunan Indonesia, 1982. Pasir laut dapat digunakan, asal

dicuci secara memadai.

Pasal 3 Syarat Pelaksanaan Pekerjaan

3.1 Sebelum pengurugan pasir dilaksanakan Penyedia Jasa

Konstruksi wajib untuk memeriksa ketinggian dari tanah atau

konstruksi dibawahnya untuk meyakinkan bahwa ketinggian

yang ada telah sesuai dengan gambar, dan bahwa tanah

dibawahnya telah dipadatkan sehingga didapat permukaan

yang rata dan padat.

3.2 Hasil pemeriksaannya ini harus dilaporkan kepada Konsultan

Manajeman Konstruksi, yang akan segera melakukan

pemeriksaan. berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut.

Konsultan Manajemen Konstruksi akan menolak atau

Page 155: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

141

memberikan persetujuannya untuk pelaksanaan pekerjaan

pengurugan pasir.

3.3 Pengurugan pasir harus dilaksanakan dengan cara menebarkan,

meratakan dan memadatkan secara mekanik sampai diperoleh

ketebalan dan ketinggian yang sesuai dengan gambar

perencanaan.

3.4 Urugan pasir tidak boleh ditutup oleh konstruksi atau

pekerjaan lain sebelum disetujui oleh Konsultan Manajemen

Konstruksi. Konsultan Manajemen Konstruksi berhak untuk

membongkar pekerjaan diatasnya, bilamana urugan pasir

tersebut belum disetujui olehnya.

3.5 Tebal dan peil urugan pasir harus sesuai dengan gambar, jika

tidak dinyatakan secara khusus dalam gambar, maka tebal

urugan pasir minimal = 10 cm.

1.7.3 Bab III Pekerjaan Lantai Kerja

Pasal 1 Umum

Pasal ini menguraikan semua pekerjaan lantai kerja, seperti

dibawah pekerjaan pondasi, sloof dan sejenisnya sebagaimana yang

tercantum dalam gambar perencanaan.

Pasal 2 Persyaratan Bahan

Lantai kerja harus dibuat dari campuran semen, pasir, kerikil bila

tidak disebutkan secara khusus didalam gambar harus dibuat

dengan perbandingan semen : pasir : kerikil = 1 : 3 : 5 atau kualitas

setara B – 0.

Pasal 3 Syarat Pelaksanaan Pekerjaan

3.1 Sebelum lantai kerja dibuat lapisan tanah dibawahnya harus

dipadatkan dan diratakan dengan alat pemadat serta diurug

lapisan pasir.

Page 156: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

142

3.2 Lantai kerja, sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan

Manajemen Konstruksi/ Konsultan Pengawas tidak boleh

ditutup oleh pekerjaan lainnya. Konsultan Manajemen

Konstruksi berhak membongkar pekerjaan diatasnya bilamana

lantai kerjá tersebut belum disetujui olehnya. Tebal dan peil

lantai kerja harus sesuai dengan gambar, jika tidak dinyatakan

secara khusus dalam gambar, maka tebal lantai kerja minimal

= 5 cm.

1.7.4 Bab IV Pekerjaan Struktur Bawah

Lingkup Pekerjaan dalam bagian ini meliputi pekerjaan Pondasi Batu

kali, Pondasi Tiang Pancang, Pondasi Plat setempat,Pondasi lajur beton,

Poer/Pile Cap danTie Beam/sloof.

Pasal 1 Pekerjaan Pondasi batu kali / batu belah

1.1 Umum

Pasal ini menguraikan semua pekerjaan pasangan batu kali,

yang dimaksud sebagai pondasi, sebagaimana tertera didalam

gambar. Pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai dengan

persyaratan yang tercantum dalam

SNI 03-2847-2002, Tata cara perhitungan Struktur Beton.

SNI 03-6861,1-2002, Spesifikasi Bahan Bangunan Bukan

Logam.

SNI 03-6861,2-2002, Spesifikasi Bahan Bangunan dari

Besi/ Logam.

1.2 Persyaratan bahan

1.2.1 Batu kali yang dipakai harus merupakan batu kali belah yang

keras, padat dan memiliki struktur yang kompak dengan

warna yang cerah dan bebas dari cacat, serta harus memenuhi

syarat-syarat yang tercantum di dalam Peraturan Umum

Page 157: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

143

Bahan Bangunan Indonesia 1982, dan SII.0079-79. Batu kali

bulat tidak boleh dipakai.

1.2.2 Semen portland yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus

memenuhi ketentuan yang tercantum pada RKS ini.

1.2.3 Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta

memenuhi persyaratan yang dicantumkan dalam Peraturan

Umum Bahan Bangunan Indonesia, 1982.

1.2.4 Air yang akan dipakai untuk pasangan batu kali harus

memenuhi ketentuan yang tercantum pada RKS ini.

1.3 Pelaksanaan Pekerjaan

1.3.1 Pondasi batu kali harus dilaksanakan dengan menggunakan

adukan 1 bagian Semen Portland : 5 bagian Pasir Pasang atau

sesuai yang disebutkan didalam gambar dan harus dipasang

dan dibentuk sampai diperoleh dimensi dan ketinggian yang

Umum dibutuhkan, sebagaimana yang tertara dalam Gambar.

1.7.5 Bab V Pekerjaan Beton

Pasal 1 Umum

1.1 Persyaratan-persyaratan konstruksi beton, istilah teknik dan

syarat-syarat pelaksanaan beton secara umum menjadi

kesatuan dalam bagian buku persyaratan teknis ini. Kecuali

ditentukan lain dalam buku persyaratan teknis ini, maka

semua pekerjaan beton harus sesuai dengan standard di bawah

ini :

Standart Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur

Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002).

Tata Cara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan

Gedung (SNI 1727-1989-F).

Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan

Gedung (SNI 03-2847-2002).

Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia, 1982.

Page 158: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

144

Bilamana ada ketidaksesuaian antara peraturan-peraturan

tersebut di atas maka peraturan-peraturan Indonesia yang

menentukan.

Pasal 2 Lingkup Pekerjaan

2.1 Meliputi segala pekerjaan yang diperlukan untuk pelaksanaan

pekerjaan beton sesuai dengan gambar rencana termasuk

pengadaan bahan, upah, pengujian, dan peralatan pembantu.

Pengadaan, detail, fabrikasi dan pemasangan semua

penulangan dan bagian-bagian dari pekerjaan lain yang

tertanam dalam beton.

2.2 Perancangan, pelaksanaan dan pembongkaran acuan beton,

penyelesaian dan pemeliharaan beton dan semua jenis

pekerjaan yang menunjang pekerjaan beton.

Pasal 3 Material

3.1 Semen

a. Semua semen yang digunakan adalah jenis Portland Cement

sesuai dengan persyaratan standar Indonesia SNI 15-2049-

2004, SII 0013-81 atau ASTM C-150 dan produksi dari satu

merk.

b. Penggunaan semen harus sesuai dengan urutan

pengirimannya.

3.2 Agregat Kasar

a. Berupa batu pecah yang diperoleh dari pemecahan batu

dengan spesifikasi sesuai menurut ASTM C-33 dan

mempunyai ukuran terbesar 2,5 cm.

b. Agregat harus keras, tidak berpori, dan berbentuk kubus.

Bila ada butir yang pipih maka jumlahnya tidak melebihi

20% dari volume dan tidak boleh mengalami pembubukan

Page 159: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

145

hingga melebihi 50% kehilangan berat menurut test mesin

Los Angeles Abration (LAA).

c. Bahan harus bersih dari zat-zat organik, zat-zat reaktif alkali

atau substansi yang merusak beton dan mempunyai gradasi

sebagai berikut:

Tabel 4.2 gradasi agreregat kasar

Saringan Ukuran % Lewat Saringan

1” 25,00 mm 100

3/4” 20,00 mm 90 – 100

3/8” 95,00 mm 20 – 55

No. 4 4,76 mm 0 – 1

3.3 Agregat Halus

a. Dapat menggunakan pasir alam atau pasir yang dihasilkan

dari pemecah batu dan harus bersih dari bahan organik,

lumpur, zat-zat alkali dan tidak mengandung lebih dari

50% substansi-substansi yang merusak beton. Pasir laut

tidak diperkenankan untuk digunakan dan pasir harus terdiri

dari partikel-partikel yang tajam dan keras serta mempunyai

gradasi seperti tabel berikut :

Tabel 4.2 gradasi agreregat halus

Saringan Ukuran % Lewat Saringan

3/8” 9,50 mm 100

No. 4 4,76 mm 90 – 100

No. 8 2,38 mm 80 – 100

No. 16 1,19 mm 50 – 85

No. 30 0,19 mm 25 – 65

No. 50 0,297 mm 10 – 30

No. 100 0,149 mm 5 - 10

No. 200 0,074 mm 0 – 5

3.4 Air

Page 160: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

146

Air yang digunakan harus bersih dan jernih tidak

mengandung minyak atau garam serta zat-zat yang dapat

merusak beton atau baja tulangan.

3.5 Baja Tulangan

Baja tulangan yang digunakan harus memenuhi

persyaratan SNI 03-1729-2002, dengan tegangan leleh

karakteristik (σ) = 2400 kg/cm2 atau baja U24 dan baja

dengan tegangan leleh karakteristik (σ) = 4000 kg/cm2 atau

baja U40 Pemberi tugas atau Direksi/Konsultan Pengawas

akan melakukan pengujian test tarik-putus dan “Bending”

untuk setiap 10 ton baja tulangan, atas biaya Penyedia Jasa

Konstruksi.

3.6 Cetakan beton

Dapat menggunakan kayu kelas II, multipleks dengan

tebal minimal 9 mm atau plat baja, dengan syarat memenuhi

ketentuan-ketentuan yang tersebut dalam SNI 03-1729-2002.

Untuk beton ekspose harus memakai Pnol Film dengan tebal

minimal 12 mm. Konstruksi rencana cetakan beton harus

diajukan oleh Penyedia Jasa Konstruksi kepada Konsultan

Manajemen Konstruksi untuk mendapat persetujuan.

Pasal 4 Mutu Beton

4.1 Mutu beton untuk konstruksi bangunan harus memenuhi

persyaratan kekuatan tekan karakteristik σbk = 350

kg/cm2(fc= 31,2 Mpa), (fc = 24 Mpa), untuk semua Struktur

Utama (Kolom, Balok, Plat Lantai, Balok Ring/Konsol,

Tangga).

4.2 Slump ( Kekentalan Beton ) untuk jenis konstruksi berdasarkan

pengujian dengan standar ASTM C-143 adalah sebagai

berikut:

Page 161: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

147

Tabel 4.4 Nilai Slump

Jenis Konstruksi Slump

maks. (mm)

Kaki Dan Dinding Pondasi 100 ± 2

Pelat, Balok Dan Dinding 120 ± 2

Kolom 100 ± 2

Pelat Di Atas Tanah 120 ± 2

Pasal 5 Persiapan Pengecoran

5.1 Sebelum pengecoran dimulai, semua bagian-bagian yang akan

dicor harus bersih dan bebas dari kotoran dan bagian beton

yang terlepas. Bagian bagian yang akan ditanam dalam beton

sudah harus terpasang (pipa-pipa untuk instalasi listrik,

plumbing dan perlengkapan-perlengkapan lain).

5.2 Cetakan atau pasangan dinding yang akan berhubungan

dengan beton harus dibasahi dengan air sampai jenuh dan

tulangan harus terpasang dengan baik. Bidang-bidang beton

lama yang akan dicor harus dibuat kasar terlebih dahulu dan

kemudian dibersihkan dari segala kotoran yang lepas. Sesaat

sebelum beton dicor, maka bidang-bidang pada beton lama

tersebut harus disapu dengan bonding agent dengan aturan

sesuai pabrik pembuatnya.

5.3 Penyedia Jasa Konstruksi harus tetap menjaga kondisi bagian-

bagian tersebut sampai ijin pengecoran diberikan oleh

Konsultan Manajemen Konstruksi.

Page 162: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

148

Pasal 6 Pengangkutan dan Pengecoran

6.1 Waktu pengangkutan harus diperhitungkan dengan cermat,

sehingga waktu antara pengadukan dan pengecoran tidak lebih

dari 1 (satu) jam atau tidak terjadi perbedaan pengikatan yang

mencolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor.

6.2 Apabila waktu yang dibutuhkan untuk pengangkutan melebihi

waktu yang ditentukan, maka harus dipakai bahan penghambat

pengikatan (retarder) dengan persetujuan Konsultan

Manajemen Konstruksi.

6.3 Penyedia Jasa Konstruksi harus memberitahu Konsultan

Manajemen Konstruksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari

sebelum pengecoran beton dilaksanakan. Persetujuan untuk

melaksanakan pengecoran beton berkaitan dengan

pelaksanaan pekerjaan cetakan dan pemasangan baja tulangan

serta bukti bahwa Penyedia Jasa Konstruksi akan dapat

melaksanakan pengecoran tanpa ada gangguan.

6.4 Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampur

air pada semen dan agregat telah melalui 1,5 jam dan waktu

ini dapat berkurang, bila Konsultan Manajemen Konstruksi

menganggap perlu berdasarkan kondisi tertentu.

6.5 Adukan tidak boleh dijatuhkan secara bebas dari ketinggian

lebih dari 1,5 meter. Bila memungkinkan sebaiknya digunakan

pipa yang terisi penuh adukan dengan pangkalnya terbenam

dalam adukan yang baru dituang.

6.6 Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah

mengalami “initiual set” atau yang telah mengeras dalam batas

dimana beton akan menjadi plastis karena getaran.

6.7 Semua pengecoran bagian dasar konstruksi beton yang

menyentuh tanah harus diberi lantai dasar setebal 5 cm agar

menjamin duduknya tulangan dengan baik dan mencegah

penyerapan air semen oleh tanah.

Page 163: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

149

6.8 Semua pengecoran harus dilaksanakan siang hari dan apabila

diperkirakan pengecoran dari suatu bagian tidak dapat

diselesaikan pada siang hari, maka sebaiknya tidak

dilaksanakan, kecuali atas persetujuan Konsultan Manajemen

Konstruksi dapat dilaksanakan pada malam hari dengan sistem

penerangan sudah disiapkan dan memenuhi syarat.

Pasal 7 Pemadatan Beton

7.1 Penyedia Jasa Konstruksi bertanggung jawab untuk

menyediakan peralatan guna pengangkutan dan penuangan

beton dengan kekentalan secukupnya agar didapat beton yang

cukup padat tanpa perlu penggetaran yang berlebihan.

7.2 Pemadatan beton seluruhnya harus dilaksanakan dengan

“Mechanical Vibrator” dan dioperasikan oleh seorang yang

berpengalaman. Penggetaran dilakukan secukupnya agar tidak

mengakibatkan “over vibration” dan tidak diperkenankan

melakukan penggetaran dengan maksud untuk mengalirkan

beton.

Pasal 8 Baja Tulangan

8.1 Semua baja tulangan yang dipakai harus bersih, dari segala

macam kotoran, karat, minyak, cat dan lain-lain yang akan

merusak ikatan baja dengan beton. Ukuran lebih kecil atau

sama dengan dari Ø12 mm menggunakan BJTP 24 atau U24

(Polos) Ukuran melebihi D - 13 mm menggunakan BJTD 40

atau U40 (Ulir)

8.2 Pelaksanaan penyambungan, pemotongan, pembengkokan dan

pemasangan harus sesuai dengan persyaratan dalam SNI 03-

2847-2002.

8.3 Selimut beton harus mempunyai ketetapan sebagai berikut :

Page 164: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

150

a. Beton tanpa cetakan, berhubungan langsung dengan tanah

40 mm

b. Beton dengan cetakan berhubungan langsung dengan tanah

50 mm

c. Balok dan kolom tidak berhubungan langsung dengan tanah

40 mm

Pasal 9 Pengujian beton

9.1 Secara umum pengujian beton harus mengikuti ketentuan

dalam SNI 03-2847-2002 dalam minimum memenuhi

persyaratan seperti tersebut dalam ayat berikut.

9.2 Untuk setiap jenis beton harus dibuat suatu pengujian, yang

dikerjakan dalam satu hari dengan volume sampai dengan

volume sampai dengan jumlah 5 m3.

9.3 Untuk satu pengujian dibutuhkan 4 (empat) buah benda uji

berbentuk kubus ukuran 15x15x15 cm atau silinder. Satu

benda uji akan diuji pada umur 7 (tujuh) hari dan hasilnya

segera dilaporkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi,

sedang 3 (tiga) benda uji lainnya akan diuji pada umur 28 hari.

Hasil pengujian adalah hasil rata-rata dari ketiga spesimen

tersebut. Batas kekuatan beton rata-rata harus sama atau lebih

dari kekuatan karakteristik 275 kg/cm² untuk mutu beton K-

275 (sloof,pelat, kolom,balok), tidak boleh ada satu benda uji

yang hasil pengujian kurang dari kekuatan beton karakteristik

tersebut.

9.4 Bila diperlukan dapat ditambah dengan satu benda uji lagi

yang ditinggal dilapangan, dibiarkan mengalami proses

perawatan yang sama dengan keadaan sebenarnya.

Pasal 10 Suhu

Page 165: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

151

10.1 Suhu beton pada waktu dicor tidak boleh melebihi 32° C.

Bila suhu yang di taruh berada diantara 27° dan 32° C.

10.2 Bila pada saat pembuatan beton berada pada iklim yang dapat

mengakibatkan suhu beton melebihi 32° C, maka Penyedia

Jasa Konstruksi harus mengambil langkah-langkah yang

efektif, misalnya mendinginkan agregat atau melakukan

pengecoran pada malam hari.

Pasal 11 Beton ready mixed

11.1 Bilamana beton yang digunakan adalah berupa beton ready

mixed, maka beton tersebut harus didapatkan dari sumber

yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi,

dengan takaran, adukan serta cara pengiriman/pengangkutan

yang memenuhi syarat-syarat yang tercantum pada ASTM

C94-78a.

11.2 Adukan beton harus dibuat sesuai dengan perbandingan

campuran yang telah diuji di Laboratorium serta secara

konsisten harus dikontrol bersamasama oleh Konsultan

Manajemen Konstruksi dan Supplier beton ready mixed.

Kekuatan beton minimum yang dapat diterima adalah

berdasarkan hasil pengujian yang diadakan di Laboratorium.

11.3 Syarat-syarat Beton Ready Mixed :

a. Temperatur beton ready mixed sebelum dicorkan tidak

boleh lebih dari 30° C.

b. Penambahan additive dalam proses pembuatan beton

ready mixed harus sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat

additive tersebut dan dengan persetujuan dari Konsultan

Manajemen Konstruksi. Bilamana diperlukan dua atau

lebih jenis bahan additive, maka pelaksanaannya harus

dikerjakan secara terpisah. Dalam pelaksanaannya harus

sesuai dengan ACI 212.2R-71 dan ACI 212.1R-63.

Page 166: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

152

c. Setelah temperatur di dalam beton mencapai maksimum,

maka permukaan beton harus ditutupi dengan kanvas atau

bahan penyekat lainnya, untuk mempertahankan panas

sedemikian rupa, sehingga tidak timbul perbedaan panas

yang mencolok antara bagian dalam dan luar atau

penurunan temperatur yang mendadak dibagian dalam

beton. Selanjutnya sesudah bahan penutup tersebut di atas

dibuka, permukaan beton tetap harus dilindungi terhadap

perubahan temperatur yang mendadak.

Pasal 12 Pemeliharaan beton ( curing beton )

12.1 Untuk mencegah pengeringan bidang bidang beton. Selama

paling dua minggu beton harus dibasahi terus menerus, antara

lain dengan menutupinya dengan karung karung basah . Pada

pelat pelat atap pembasahan terus menerus ini harus

dilakukan dengan merendamnya (menggenanginya) dengan

air. Pada hari hari pertama sesudah selesai pengecoran ,

proses pengerasan tidak boleh diganggu Sangat dilarang

untuk mempergunakan lantai yang belum cukup mengeras

sebagai tempat penimbunan bahan-bahan atau sebagai jalan

untuk mengangkut bahan-bahan yang berat.

12.2 Perawatan dengan uap bertekanan tinggi, uap bertekanan

udara luar, pemanasan tau proses-proses lain untuk

mempersingkat waktu pengerasan dapat dipakai. Cara-cara

ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas Ahli.

1.7.6 Bab VI Pekerjaan Baja

Pasal 1 Umum

Page 167: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

153

1.1 Pekerjaan Struktur Baja ialah bagian-bagian yang dalam

gambar rencana dinyatakan sebagai struktur baja, juga

bagian-bagian yang menurut sifatnya memakai baja, seperti

kolom, balok, rangka atap, rangka dinding dan lain-lain.

1.2 Untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut Pelaksana Pekerjaan

harus membuat gambar kerja (shop drawing) dari pekerjaan

baja gambar kerja meliputi detail detail pemasangan,

pemotongan, penyambungan, lubang baut, las, pengaku,

ukuran-ukuran dan lain-lain yang secara teknis diperlukan,

terutama untuk fabrikasi danpemasangan.

1.3 Mutu Baja tulangan untuk pekerjaan beton bertulang harus

mempunyai kekuatan leleh (Fy) minimum, sebagai berikut:

BJTP; (Fy) = 2.400 kg/cm² (tulangan polos) : Notasi : Ø.

BJTD; (Fy) = 4000 kg/cm² (tulangan deform/ulir) : Notasi

: D.

Baja profil untuk rangka atap menggunakan U36, dengan

tegangan putus (fu) = 3.600 kg/cm² dan tegangan leleh

(fy) minimal = 2.400 kg/cm².

Pasal 2 Material

Baja profil dan pipa sesuai dengan Fe-360 atau BJ-37 menurut

PPBBI atau ASTM A-36, dengan tegangan leleh sebesar 2400

kg/cm2.

Baut Baja biasa sesuai ASTM A-307

Baut Baja tegangan tinggi sesuai dengan ASTM A-325 F (High

Strenght Friction Grip).

Elektroda las mengikuti AWS E-70XX atau mutu lebih tinggi.

1.7.7 Bab VII Pekerjaan Bekisting

1.1 Umum

Page 168: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

154

1.1.1 Pasal ini menguraikan semua pekerjaan perancangan, pembuatan,

pemasangan dan pembongkaran semua bekisting beton yang harus

dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi, sesuai dengan

kebutuhan dalam menyelenggarakan pekerjaan beton, sebagaimana

yang tertera didalam gambar. Pada dasarnya, bekisting adalah

konstruksi bantu yang mendukung beton yang belum mengeras.

1.1.2 Semua Bekisting Beton harus dilaksanakan dengan mengikuti semua

persyaratan yang tercantum didalam RKS ini, PBI 1971, PUBI 1982,

PKKI 1961 dan semua Perintah yang disampaikan oleh Konsultan

Manajemen Konstruksi selama pelaksanaan Pekerjaan.

1.2 Persyaratan bahan

Semua bekisting beton yang akan dipakai harus kuat, tidak berubah

bentuk waktu di isi adukan dan tidak bocor. Bahan yang dipakai berupa

triplex tebal 9 mm dan hanya digunakan 1 kali bermutu baik, besi atau

bahan lainnya yang disetujui oleh Konsultan Manajemen Konstruksi.

Bekisting harus dirakit dengan menggunakan paku kayu, baut atau

lainnya dengan ukuran yang sesuai.

1.3 Pelaksanaan pekerjaan

1.3.1 Penyedia Jasa Konstruksi harus terlebih dahulu mengajukan gambar-

gambar rencana dari bekisting kepada Konsultan Pengawas untuk

disetujui, sebelum pekerjaan dimulai. Gambar tersebut harus

mencantumkan secara jelas konstruksi dan bahan dari bekisting,

sambungan-sambungannya, kedudukannya dan sistim rangkanya.

Semua biaya yang diperlukan sehubungan dengan perencanaan

bekisting ini harus sudah termasuk ke dalam biaya konstruksi.

1.3.2 Bekisting harus direncanakan untuk dapat memikul beban konstruksi

dan getaran yang ditimbulkan oleh alat penggetar. Defleksi

maksimum dari bekisting antara tumpuan harus dibatasi sampai

1/400 bentang antar tumpuan. Bilamana menggunakan konstruksi

bekisting dari kayu, maka untuk kolom dan pekerjaan beton lainnya

Page 169: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

155

harus dipakai papan dengan ketebalan minimum 2,5 cm, balok 5/7,

6/10 dan dolken Ø 10.

1.3.3 Bekisting harus ditunjang dengan batang besi yang kokoh dan untuk

mencegah terjadinya defleksi maka bekisting dibuat anti lendutan

keatas sebagai berikut :

Semua balok atau pelat lantainya 0,2 % lebar bentang pada

tengah-tengah bentang.

Semua balok Cantilever dan pelat lantainya 0,4 % dari bentang,

dihitung dari ujung bebas

1.4 Pembongkaran Bekisting

1.4.1 Bekisting untuk bagian beton yang mana saja yang tidak memikul

beban struktur dapat dibongkar setelah beton cukup mengeras.

1.4.2 Bekisting untuk bagian struktur dan pekerjaan lainnya yang memikul

beban struktur harus dibiarkan untuk sekurang-kurangnya sampai

beton mencapai kekuatan yang dipersyaratkan seperti yang

disebutkan dibawah ini, atau seperti yang diperintahkan oleh

Konsultan Pengawas.

Tabel 4.5 Umur Bekesting

Bagian Struktur Lama

Pembongkaran

Presentase

Kekuatan

Rencana

Bagian tengah balok 28 hari 100

Pelat lantai 21 hari 80

Dinding beton 2 hari 25

Kolom beton 4 hari 25

Bekisting tepi balok 2 hari 25

1.7.8 Bab VIII Water Proofing

Page 170: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

156

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

1.1.1 Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja,

bahan bahan peralatan dan alat-alat bantu lainnya termasuk

pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan

pekerjaan ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar,

memenuhi uraian syarat-syarat dibawah ini serta memenuhi

spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

1.1.2 Bagian yang di waterproofing :

Pelat atap dan overstek

Daerah WC, kamar mandi dan daerah basah lainnya.

Ground Tank

Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.

1.2 Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan waterprofing

adalah :

Beton Bertulang.

Lantai/Ubin Keramik.

Plumbing.

1.3 Standard.

PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia-

1982.

STM 828.

ASTME : TAPP I 803 dan 407.

Pasal 2 Bahan

2.1 Waterproofing untuk atap, KM/WC, Atap Dak Beton

2.1.1 Menggunakan waterproofing type membrane dengan

material berbahan dasar bitumen yang diberi tulangan

polyester dalam bentuk lembaran ketebalan (t) = 3 mm.

Konstraktor harus memberikan Garansi Bahan dan

pelaksanaan selama 10 tahun.

Page 171: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

157

2.1.2 Sebelum pemasangan dimulai, pemborong harus

memastikan bahwa kemiringan plat beton sudah cukup

untuk mengalirkan air hujan ke pipa-pipa pembuangan

(kemiringan minimal 2 %)

2.1.3 Semua cara pemasangan, cara-cara pelapisan sampai

dengan perlindungan permukaan setelah pemasangan harus

mengikuti petunjuk-petunjuk yang dikeluarkan pabrik /

produsen.

2.1.4 Warna bahan waterproofing akan ditentukan kemudian oleh

Perencana, dari pilihan warna yang tersedia.

2.1.5 Produksi sekualitas Flinkote Ultra, Sika, Lemkra

2.2 Waterproofing Bagian-bagian Area pot bunga, leuvel-leuvel

jendela bangunan

2.2.1 Waterproofing yang dipakai adalah type coating berbahan

dasar cementiuos acrylic polymer yang sangat fleksibel

yang diaplikasikan dengan system coating. Konstraktor

harus memberikan Garansi Bahan dan pelaksanaan selama

5 tahun.

2.2.2 Cara pemasangan mulai dari persiapan permukaan yang

akan dilapisi, cara pelapisan, ketebalan pelapisan sampai

dengan pedindungan perrnukaan setelah pemasangan harus

mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik /

produsen.

2.2.3 Pelaksanaan :

Permukaan harus dibersihkan dari debu, kotoran dan

minyak dengan menggunakan air bertekanan tinggi,

termasuk juga bagian yang keropos harus dipahat dan

dicuci.

2.3 Waterproofing pada Ground tank

2.3.1 Waterproofing untuk area ground tank menggunakan type

coating + serat. Waterproofing berbahan dasar full acrylic

Page 172: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

158

polymer yang diperkuat dengan lembaran fiberglass matt.

Konstraktor harus memberikan Garansi Bahan dan

pelaksanaan selama 10 tahun.

2.3.2 Spesifikasi produk :

Lapisan primer/dasar (150 grm/M2)

Bodycoat (450 grm/M2)

Finish/Top coat (450 grm/M2)

Fiberslass 300 g/M2

Completed system DFT 700 – 800 microns

Coverage 2,4 kg/M2

Coverage coating 0,6 kg/M2

1.7.9 Bab IX Pekerjaan Perancah Luar

Pasal 1 Umum

Pasal ini menguraikan pekerjaan perancah luar yang harus

dilaksanakan pada saat pelaksanaan.

Pasal 2 Persyaratan Bahan

Peralatan yang digunakan sebagai perancah luar adalah dolken Ø

10 yang lengkap serta bagian luarnya dipasang jaring­jaring luar.

Dolken Ø 10 yang dipakai dengan jumlah yang memenuhi syarat

harus kuat dan lengkap terdiri dari batang­batang silang beserta

perkuatannya. Sedangkan untuk jaring­jaring luar terbuat dari

anyaman tambang plastik atau nylon.

Pasal 3 Pelaksanaan Pekerjaan

Perancah luar dipasang pada sekeliling bangunan dengan cara­cara

yang benar sehingga tidak membayakan pekerja, bangunan yang

dikerjakan maupun keadaan sekelilingnya. Perancah luar harus

dipasang minimal sama dengan bangunan yang dikerjakan dan

Page 173: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

159

dicat dengan warna yang mencolok. Untuk naik turun gedung

selama pelaksanaan berlangsung, pada perancah luar harus

dipasang tangga dilengkapi dengan bordes mendatar.

Sedangkan untuk jaring­jaring luar dipasang pada dolken Ø 10

secara kuat, rapih dan tidak kendor. Jaring ini harus tahan terhadap

tiupan angin dan memberi perlindungan serta rasa nyaman bagi

yang bekerja pada dinding luar.

1.8 Pekerjaan Batu Kali

1.8.1 Bab I Pekerjaan Pondasi Batu Kali

Pasal 1 Umum

Pasal ini menguraikan semua pekerjaan pasangan batu kali, yang

dimaksud sebagai pondasi, sebagaimana tertera didalam gambar.

Pasangan batu kali harus dilaksanakan sesuai dengan persyaratan

yang tercantum dalam :

Tatacara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung

SNI 03 –1729 – 2002,

Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, NI-3 PMI

PUBI 1982,

SII-0079-79

dan Peraturan Cement Portland Indonesia, NI-8.

Pasal 2 Persyaratan bahan

2.1 Batu kali yang dipakai harus merupakan batu kali belah yang

keras, padat dan memiliki struktur yang kompak dengan warna

yang cerah dan bebas dari cacat, serta harus memenuhi syarat-

syarat yang tercantum di dalam Peraturan Umum Bahan

Bangunan Indonesia 1982 dan SII.0079-79. Batu kali bulat

tidak boleh dipakai.

Page 174: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

160

2.2 Semen portland yang dipakai untuk pekerjaan pasangan harus

memenuhi ketentuan yang tercantum pada RKS ini.

2.3 Pasir pasang yang dipakai harus bersih dan keras, serta

memenuhi persyaratanyang dicantumkan dalam Peraturan

Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982

2.4 Air yang akan dipakai untuk pasangan batu kali harus

memenuhi ketentuan yang tercantum pada RKS ini.

Pasal 3 Pelaksanaan Pekerjaan

3.1 Pondasi batu kali harus dilaksanakan dengan menggunakan

adukan 1 bagian Semen Portland : 5 bagian Pasir Pasang dan

harus dipasang dan dibentuk sampai diperoleh dimensi dan

ketinggian yang dibutuhkan, sebagaimana yang tertara dalam

Gambar.

1.9 Pekerjaan Dinding

1.9.1 Bab I Pekerjaan Dinding Bata

Pasal 1 Lingkup Pekerjaan

1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya

pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik

1.2 Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi seluruh detail yang

disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk

Konsultan Manajemen Konstruksi.

Pasal 2 Persyaratan Bahan

2.1 Batu bata harus memenuhi SNI 15-2094-2000

2.2 Semen Portland harus memenuhi SNI 15-2049-2004

2.3 Pasir harus memenuhi SNI 13-6669-2002

2.4 Air harus memenuhi SNI 03-6817-2002

2.5 Kualitas baik ex. Lokal

Page 175: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

161

Pasal 3 Syarat -syarat Pelaksanaan

3.1 Pasangan batu bata/batu merah, dengan menggunakan

adukan/campuran 1 pc : 5 pasir pasang atau sesuai gambar.

3.2 Untuk semua dinding luar, semua dinding lantai dasar mulai

dari permukaan sloof sampai ketinggian 30 cm di atas

permukaan lantai dasar, dinding di daerah basah setinggi 160

cm dari permukaan lantai, serta semua dinding pada gambar

yang menggunakan symbol adukan trastram/kedap air

digunakan adukan rapat air dengan campuran 1 pc : 3 pasir

pasang.

3.3 Batu bata merah yang digunakan batu bata merah dengan

kualitas terbaik, siku dan sama ukurannya 5 x 11 x 23 cm,

atau yang disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi.

/Perencana.

3.4 Sebelum digunakan batu bata harus direndam dalam bak air

atau drum hingga jenuh.

3.5 Setelah bata terpasang dengan adukan, nat/siar-siar harus

dikerok sedalam 1 cm dan bersihkan dengan sapu lidi dan

kemudian disiram air.

3.6 Pasangan dinding batu bata sebelum diplester harus dibasahi

dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok dan

dibersihkan.

3.7 Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap

tahap berdiri maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti

dengan cor kolom praktis.

3.8 Bidang dinding ½ bata yang luasnya lebih besar dari 12 m2

ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom & balok

praktis) dengan ukuran minimal 10 x 10 cm atau sesuai

gambar, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, sengkang

diameter 6 mm jarak 20 cm.

Page 176: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

162

3.9 Pasangan batu bata untuk dinding ½ bata harus menghasilkan

dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 bata finish

adalah 25 cm, pelaksanaan harus cermat, rapi, dan benar-

benar tegak lurus.

3.10 Antara sambungan dinding dengan kolom, pondasi dan balok

harus dipasang angkur besi beton dengan diameter 8 mm

panjang 50 cm dan beton yang berhubungan langsung

dengan dinding bata harus diketrik atau dikasarkan dulu agar

pasangan tembok dapat merekat dengan baik.

1.9.2 Bab II Pekerjaan Plesteran

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Termasuk dalam pekerjaan plester dinding ini adalah

penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan termasuk

alat-alat bantu dan alat angkut yang diperlukan untuk

melaksanakan pekerjaan plesteran, sehingga dapat dicapai

hasil pekerjaan yang bermutu baik.

b. Pekerjaan plesteran dinding dikerjakan pada permukaan

dinding bagian dalam dan luar serta seluruh detail yang

disebutkan/ditunjukkan dalam gambar.

Pasal 2 Persyaratan Bahan

2.1 Semen portland harus memenuhi SNI 15-2049-2004 (dipilih

dari satu produk untuk seluruh pekerjaan).

2.2 Pasir harus memenuhi SNI 13-6669-2002.

2.3 Air harus memenuhi SNI 03=6817-2002.

2.4 Bahan bahan instan / siap pakai.

2.5 Penggunaan adukan dan plesteran :

a. Adukan 1 Pc: 3 pasir dipakai untuk adukan plesteran rapat

air.

Page 177: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

163

b. Adukan 1 pc : 5 pasir dipakai untuk seluruh plesteran

dinding lainnya.

c. Seluruh permukaan plesteran difinish acian dari bahan PC.

d. Untuk pasangan Bata menggunakan adukan 1 pc : 5 psr.

e. Untuk pasangan dinding beton aerasi menggunakan bahan

adukan dan plesteran dari bahan instan yang sesuai.

Pasal 3 Syarat - syarat Pelaksanaan

3.1 Plesteran dilaksanakan sesuai standar spesifikasi dari bahan

yang digunakan sesuai dengan petunjuk dan persetujuan

Perencana/Konsultan Manajemen Konstruksi, dan

persyaratan tertulis dalam Uraian dan Syarat Pekerjaan ini.

3.2 Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan

bidang beton atau pasangan dinding batu bata telah disetujui

oleh Perencana/Manajemen Konstruksi sesuai Uraian dan

Syarat Pekerjaan yang tertulis dalam buku ini.

3.3 Dalam melaksanakan pekerjaan ini, harus mengikuti semua

petunjuk dalam gambar Arsitektur terutama pada gambar

detail dan gambar potongan mengenai ukuran tebal/tinggi/

peil dan bentuk profilnya.

3.4 Campuran aduk perekat yang dimaksud adalah campuran

dalam volume, cara pembuatannya menggunakan mixer

selama 3 menit dan memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Untuk bidang kedap air, beton, pasangan dinding batu bata

yang berhubungan dengan udara luar, dan semua pasangan

batu bata di bawah permukaan tanah sampai ketinggian 30

cm dari perrnukaan lantai dan 150 cm dari permukaan

lantai toilet dan daerah basah lainnya dipakai adukan

plesteran 1PC : 3 pasir.

b. Untuk aduk kedap air, harus ditambah dengan Daily bond,

dengan perbandingan 1 bagian PC: 1 bagian Daily Bond.

Page 178: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

164

c. Untuk bidang lainnya diperlukan plesteran campuran 1

PC: 5 pasir.

d. Plesteran halus (acian) dipakai campuran PC dan air

sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian

dapat dikerjakan sesudah plesteran berumur 8 hari (kering

benar), untuk adukan plesteran finishing harus ditambah

dengan addivite plamix dengan dosis 200-250 gram

plamix untuk setiap 40 Kg semen.

e. Semua jenis aduk perekat tersebut di atas harus disiapkan

sedemikian rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan

belum mengering. Diusahakan agar jarak waktu

pencampuran aduk perekat tersebut dengan

pemasangannya tidak melebihi 30 menit terutama untuk

adukan kedap air.

3.5 Pekerjaan plesteran dinding hanya diperkenankan setelah

selesai pemasangan instalasi pipa listrik dan plumbing untuk

seluruh bangunan.

3.6 Untuk beton sebelum diplester permukaannya harus

dibersihkan dari sisa sisa bekisting dan kemudian diketrek

(scrath) terlebih dahulu dan semua lubang-lubang bekas

pengikat bekisting atau form tie harus tertutup aduk plester.

3.7 Pasangan kepala plesteran dibuat pada jarak 1 M, dipasang

tegak dan menggunakan keping-keping plywood setebal 9

mm untuk patokan kerataan bidang.

3.8 Ketebalan plesteran harus mencapai ketebalan permukaan

dinding/kolom yang dinyatakan dalam gambar, atau sesuai

peil-peil yang diminta gambar. Tebal plesteran minimum 2,5

cm, jika ketebalan melebihi 2,5 cm harus diberi kawat ayam

untuk membantu dan memperkuat daya lekat dari

plesterannya pada bagian pekerjaan yang diizinkan Konsultan

Perencana/Konsultan Manajemen Konstruksi.

Page 179: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

165

3.9 Untuk setiap permukaan bahan yang berbeda jenisnya yang

bertemu dalam satu bidang datar, harus diberi nat (tali air)

dengan ukuran lebar 0,7 cm dalamnya 0,5 cm, kecuali bila

ada petunjuk lain di dalam gambar.

3.10 Untuk pemukaan yang datar, harus mempunyai toleransi

lengkung atau cembung bidang tidak melebihi 5 mm untuk

setiap jarak 2 m. Jika melebihi, Penyedia Jasa Konstruksi

berkewajiban memperbaikinya dengan biaya atas tanggungan

Penyedia Jasa Konstruksi.

3.11 Tidak dibenarkan pekerjaan finishing permukaan dilakukan

sebelum plesteran berumur lebih dari 2 (dua) minggu.

1.9.3 Bab III Pekerjaan Dinding Kramik

Pasal 1 Umum

1.1 Meliputi pekerjaan penyediaan, pengiriman dan pemasangan

semua bahan yang dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Konstruksi

sebagaimana dalam gambar atau yang dipersyaratkan dalam

dokumen kontrak.

1.2 Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang

disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk

Direksi Lapangan / Konsultan Manajemen Konstruksi.

Pasal 2 Persyaratan bahan

2.1 Tile/Keramik

a. Jenis : Keramik Tile, setara Roman,

Platinum.

b. Ukuran : Ditentukan dalam gambar

perencanaan atau pada room finish

schedule (20 x 60}.

Page 180: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

166

c. Ketebalan : Minimum 3 mm

d. Type dan warna : standard ditentukan kemudian.

2.2 Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan

peraturan peraturan ASTM, Peraturan Keramik Indonesia

(SNI 03-1331-2001), Peraturan Umum Bahan Bangunan

Indonesia 1982.

2.3 Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu

harus diserahkan contoh-contohnya untuk mendapatkan

persetujuan dari Direksi Lapangan/Konsultan Manajemen

konstruksi.

2.4 Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut, tetapi

dibutuhkan untuk penyelesaian/penggantian pekerjaan dalam

bagian ini, harus kualitas terbaik dari jenisnya dan harus

disetujui Direksi Lapangan / Konsultan Manajemen konstruksi.

Pasal 3 Pelaksanaan

3.1 Pada permukaan plesteran dinding/beton yang ada, keramik

dapat langsung diletakkan, dengan menggunakan adukan 1 pc

: 4 ps atau dapat juga menggunakan perekat keramik, diaduk

baik air 1,5 liter tiap 5 kg bahan perekat, pemakaian perekat

menggunakan trowel bergigi dengan tebal adukan ± 3 mm

atau sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.

3.2 Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan

baik, warna, motif tiap keramik harus sama tidak boleh retak,

gompal atau cacat lainnya.

3.3 Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong

khusus, sesuai dengan petunjuk pabrik.

3.4 Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus

direndam air sampai jenuh.

3.5 Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua

peralatan yang akan terpasang di dinding : Exhaust Fan,

Page 181: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

167

Panel, Stop Kontak, Lemari Gantung dan lain-lain

sebagimana yang tertera didalam gambar.

3.6 Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan dengan

gambar.

3.7 Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa

ukuran harus ditentukan serta harus dibicarakan terlebih

dahulu dengan Direksi Lapangan / Konsultan Manajemen

konstruksi sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.

3.8 Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis

siar harus benar-benar lurus. Siar arah horizontal pada

dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus

merupakan satu garis lurus.

3.9 Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar

sebesar 4-5 mm atau sesuai arahan Direksi pada setiap

perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus.

Siarsiar keramik diisi dengan bahan pengisi siar sehingga

membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan

dalam persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan

kemudian.

3.10 Nat-nat pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan

komponen semen mortar siap pakai (tile grout) yang

dicampur air diisikan ke nat keramik dan diratakan dengan

busa (spons).

3.11 Pemasangan keramik pada dinding kamar mandi atau lokasi

lain yang disyaratkan harus memakai waterproofing

dilakukan setelah hasil tes waterproofing disetujui Konsultan

Manajemen Konstruksi.

1.9.4 Bab IV Pekerjaan Alumunium Composite Panel

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

Page 182: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

168

1.1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan

pekerjaan dimaksud sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan

yang bermutu baik.

1.1.2 Meliputi seluruh pekerjaan dinding lapis ACP dengan rangka

utama besi profil “C” dan rangka pembagi hollow galvanis

sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.

1.2 Pekerjaan yang berhubungan :

1.2.1 Pekerjaan Dinding Batu Bata

1.2.2 Pekerjaan Beton

1.3 Persetujuan

Penyedia Jasa Konstruksi Perlu menyerahkan contoh bahan

dan shop drawing untuk disetujui Perencana/Direksi.

Pasal 2 Bahan/Produk

2.1 Alumunium Composite Panel (ACP)

a. Jenis : Setara Alucomp, Alustar, Alcopla.

b. Ukuran : Ditentukan dalam gambar

perencanaan.

c. Ketebalan : Minimum 4 mm – 5 mm

d. Type dan warna : standard ditentukan kemudian.

e. Kandungan : 55% aluminium, 43, 5 zinc dan1.5

silikon

f. Coating : Polyester, dan Polyvinylidene

Fluoride

2.2 Penegendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan

peraturan peraturan :

a. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia, 1982.

b. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian B (Bahan Bangunan

Besi/Baja), SNI-03-6861.2-2002.

Page 183: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

169

c. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian C (Bahan Bangunan

dari Logam bukan Besi), SNI-03-6861.3-2002.

2.3 Bahan rangka dan Accessories:

2.3.1 Terpasang dengan Rangka besi profil “C” dan hollow

galvanis 40x40 dan 20x40 (sesuai gambar)system produk

dalam negeri yang disetujui Perencana/ Konsultan

Manajemen Kostruksi.

2.3.2 Nilai batas deformasi yang diizinkan 2 mm.

2.3.3 Bahan yang diproses pabrikan harus diseleksi terlebih dahulu

dengan seksama sesuai bentuk toleransi, ukuran, ketebalan,

kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang disyaratkan.

Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi

ketentuanketentuan/persyaratan dari pabrik yang

bersangkutan.

2.3.4 Accessories

Angkur, sekrup, sealant, dinabolt (mur dan baut) jika

ada harus digalvanis.

Bahan pelengkap lain harus sesuai persyaratan, dan sesuai

dengan ukuran panel dan material rangka panel yang

dipasang.

1.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

1.1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,

peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan

pekerjaan dimaksud sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan

yang bermutu baik.

Page 184: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

170

1.1.2 Meliputi seluruh pekerjaan dinding partisi sesuai yang

ditunjukkan dalam detail gambar, dilengkapi dengan

Konfigurasi Meja Partisi:

Meja Utama 140 x 75 cm

Meja Samping 90 x 45 cm.

1.1.3 Partisi Cubicle Board Work Station menggunakan produk

Datascrip atau Dutasarana

1.2 Pekerjaan yang berhubungan :

1.2.1 Pekerjaan Plafond

1.2.2 Pekerjaan Pengecatan

1.2.3 Pekerjaan Elektrikal

1.2.4 Pekerjaan Lantai

1.3 Persetujuan

Penyedia Jasa Konstruksi Perlu menyerahkan contoh bahan

dan shop drawing untuk disetujui Perencana/Direksi.

Pasal 2 Bahan/Produk

2.1 Meja Kerja

2.1.1 Desktop terbuat dari papan MDF 25mm, dilaminasi CPL

atau setara bagian atas, dan melamine sheet di bagian

bawah, PVC dibagian tepi/edging.

2.1.2 Dilengkapi plastic gromet untuk setiap meja sebagai jalur

cable

2.2 Mobil Drawer

2.2.1 Terdapat 2 laci dengan ukuran berbeda, dilengkapi central

lock, dengan handle stainless terbuat dari papan MDF 18

mm

2.2.2 Seluruh body panel drawer dilaminasi dengan CPL

dilengkapi 5 roda/castor, 3 roda di bagian depan dan

dilengkapi dengan locking system

Page 185: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

171

2.3 Keyboard Tray

2.3.1 Dilengkapi plastik keyboardtray, dgn rail terbuat dari metal

2.4 Partisi

2.4.1 Tebal partisi 50 mm dan tinggi 1200mm.

2.4.2 Rangka partisi terbuat dari metal, dengan body/penutup

rangka dari MDF dilapis fabric struktur rangka dalam

menggunakan system sarang tawon yang terbuat dari karton

2.4.3 Struktur ini berfungi untuk memperkuat dan juga sebagai

peredam suara.

2.4.4 List atas dan samping menggunakan alluminium extrusion

dilengkapi 1 outlet power dan 1 plug data dan 1 plug

telephone untuk setiap person

1.10 Pekerjaan Lantai

1.10.1 Bab I Pekerjaan Lantai

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan :

a. Plesteran kasar untuk dasar pasangan ubin : granite tile

dan keramik lantai.

b. Pasangan ubin granite tile 60 x 60, 20 x 60, 30 x 60 setara

Indogres, Granito dan keramik tanah liat 40 x40 setara

Platinum untuk lantai pada area-area, sesuaikan dengan

yang ditunjukkan pada gambar.

c. Tile Grout untuk pengisi nut nut keramik / joint filler.

d. Pasangan ubin keramik untuk tangga.

e. keramik plint lantai menyesuaikan spek lantai yang

digunakan/sesuai gambar

Page 186: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

172

1.2 Pekerjaan yang berhubungan :

a. Pekerjaan Pasang bata

b. Pekerjaan screed lantai.

c. Pekerjaan Waterproofing ( pada area basah ).

1.3 Standard

a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia –

1982

b. Keramik berglazur (SNI 03-4062-1996), Keramik mozaik

(SNI 03-1331-2001)

c. ANSI : American National Standard Institute

d. TCA : Tile Council of America, USA (1) TCA 137.1 –

Recommended Standard Spesifikation for Ceramic Tile

1.4 Persetujuan

1.4.1 Contoh bahan

Guna persetujuan Direks/Perencana/Konsultan Manajemen

Konstruksi, Penyedia Jasa Konstruksi harus menyerahkan

contoh-contoh semua bahan yang akan dipakai; keramik,

bahan-bahan additive untuk adukan, dan bahan untuk tile

grouts.

1.4.2 Mock-up/contoh pemasangan

Sebelum mulai pemasangan, Penyedia Jasa Konstruksi

harus membuat contoh pemasangan yang memperlihatkan

dengan jelas pola pemasangan, warna dan groutingnya.

Mock-up yang telah disetujui akan dijadikan standard

minimal untuk pemasangan keramik.

1.4.3 Brosur

Untuk keperluan Direksi/Perencana, Penyedia Jasa

Konstruksi harus menyediakan brosur bahan guna

pemilihan jenis bahan yang akan dipakai.

1.5 Kondisi Lingkungan

Page 187: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

173

Suhu dan ventilasi ruang dimana keramik akan dipasang

harus dijaga agar sesuai dengan rekomendasi pabrik sehingga

tidak mempengaruhi rekatan keramik.

Pasal 2 Bahan/Produk

2.1 Selasar dan Tangga

Kualitas I ukuran : 40 x 40 cm

2.2 Kamar mandi :

Kualitas I, ukuran :

20 x 60 cm, untuk dinding toilet, tinggi ± 160 cm; 20 x 20

cm, untuk lantai toilet; Untuk dinding dan meja pantry sesuai

gambar

2.3 Tile Adhesive berbahan dasar semen, filler, aditif dan pasir

silica yang dikemas kualitas baik sebagai pelekat keramik

pada lantai atau menggunakan adukan 1 pc : 4 ps.

2.4 Tile grout sebagai pengisi celah-celah/nat antar keramik,

memakai merk berkualitas baik. Warna disesuaikan dengan

warna keramik.

Pasal 3 Pemasangan

3.1 Umum

a. Sebelum pekerjaan dimulai, lebih dahulu harus dipelajari

dengan seksama lokasi pemasangan keramik, kualitas,

bentuk dan ukuran ubinnya dan kondisi pekerjaan setelah

studi diatas dilaksanakan, tentukan metoda persiapan

permukaan pemasangan ubin, joints dan curing, untuk

diusulkan kepada Direksi Lapangan.

b. Penyedia Jasa Konstruksi harus menyiapkan „tiling

manual‟, yang berisi uraian tentang bahan, cara instalasi,

sistim pengawasan, perbaikan/koreksi, perlindungan,

Page 188: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

174

testing dan lain-lain untuk diperiksa dan disetujui Direksi

Lapangan.

3.2 Pemasangan ubin keramik dinding di bagian dalam (internal)

a. Sebelum pemasangan dimulai, plesteran dasar dan ubin

harus dibasahi. Pakai benang untuk menentukan lay out

ubin, yang telah ditentukan dan pasang sebaris ubin guna

jadi patokan untuk pemasangan selanjutnya.

b. Kecuali ditentukan lain pemasangan ubin harus dimulai

dari bawah dan dilanjutkan ke bagian atas.

c. Pada pemasangan keramik, tempelkan dibagian belakang

keramik adukan dan ratakan, kemudian ubin yang telah

diberi adukan ini ditekankan ke plesteran dasar.

Kemudian permukaan ubin dipukul perlahan-lahan hingga

mortar perekat menutupi penuh bagian belakang ubin dan

sebagian adukan tertekan keluar dari tepi ubin.

d. Tiap hari pemasangan, tidak diperkenankan memasang tile

dengan ketinggian lebih dari ketentuan berikut :

1,2 m – 1,5 m, untuk tile tinggi 60 mm,

0,7 m -0,9 m, untuk tile tinggi 90 – 120 mm,

Max 1,8 m, untuk semi porcelain tile.

e. Jika tile sudah terpasang, mortar yang berada di nat (joint)

harus dibuang / dikeluarkan dengan sikat atau cara lain

yang tidak merusakkan permukaan tile. Mortar yang

mengotori permukaan tile harus dibuang dengan kain lap

basah.

f. Pemasangan tile grant (pengisian nat) harus sesuai dengan

ketentuan pabrik.

3.3 Pemasangan Granite Tile 60 x 60 setara Indogres dan

Keramik 40 x 40, 20 x 60 setara Platinum untuk ruang yang

ditunjukan dalam gambar

a. Tile dipasang pada permukaan yang telah discreed.

Page 189: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

175

Komposisi adukan untuk screeding :

Area kering : 1 pc : 4 ps

Area basah : 1 pc : 2 ps

b. Pada pemasangan di area yang luas, harus dilaksanakan

secara kontiniu. Dan harus disediakan „Kepalaan‟ (guide

line course) pada interval 2,0 m – 2,5 m. Pemasangan tile

lainnya berpedoman pada guide line ini.

c. Kikis semua mortar yang mempel pada nat dan bersihkan

ketika proses pemasangan tile berlangsung. Pasangan tile

tidak boleh diinjak dalam waktu 24 jam setelah

pemasangan.

d. Nat-nat pada pemasangan tile harus diisi dengan bahan tile

grout berwarna dan kondisi pemasangan harus sesuai

dengan rekomendasi pabrik.

1.11 Pekerjaan Plafond

1.11.1 Bab I Pekerjaan Plafond Calcium Silikate, GRC Board, dan Acoustic

Tile Board Full System

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

Meliputi penyediaan bahan langit-langit calcium

silicate/GRC, Acoustic Tile board dan konstruksi

penggantungnya, penyiapan tempat serta pemasangan pada

tempat-tempat yang tercantum pada gambar untuk itu.

1.2 Pekerjaan yang berhubungan :

Pekerjaan Pengecatan

Pekerjaan Logam non Struktur

Page 190: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

176

Pekerjaan Mekanikal

Pekerjaan Elektrikal

1.3 Standard

ANSI : A 42.4 - Interior Lathing and Furring

1.4 Persetujuan

1.4.1 Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa Konstruksi

harus memberikan contoh jenis langit-langit yang dipakai,

lengkap dengan brosur dan syarat pelaksanaan dari pabrik.

1.4.2 Penyedia Jasa Konstruksi harus menyediakan shop drawing

yang memperlihatkan dengan jelas hubungan langit-langit

satu dengan lainnya tanpa naad dan hubungannya dengan

lampu, AC dan lain-lain.

Pasal 2 Bahan/Produk

2.1 Calsi Board tebal 4,5 mm atau Gypsum Board 9 mm full

system, ukuran sesuai gambar. Kemampuannya tahan api ,

kedap suara dan bebas asbes tor. Rangka hollow 40x40 dan

20x40, metal furing full sistem

2.2 GRC Board tebal 4 mm, water resistant. Rangka hollow

40x40 dan 20x40.

2.3 List plafond: sesuai gambar

Pasal 3 Pelaksanaan

3.1 Rangka langit-langit

3.1.1 Rangka hollow disusun sejajar dengan bidang calcium

silicate /GRC Board yang akan dipasang, dengan jarak mak.

60 cm, dipasang menerus, tidak terputus.

3.1.2 Rangka hollow pada arah tegak lurus disusun sejajar, jarak

max. 120 cm.

3.1.3 Suspension road clamp dipasang pada hollow, jarak min.

120 cm.

Page 191: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

177

3.1.4 Seluruh sisi bagian bawah rangka langit-langit harus

diratakan, pola pemasangan rangka/penggantung harus

disesuaikan dengan detail gambar serta hasil pemasangan

harus rata/tidak melendut.

3.1.5 Semua ukuran dalam gambar adalah ukuran jadi (finish).

3.1.6 Pada Pekerjaan langit-langit ini perlu diperhatikan

pekerjaan elektrikal dan perlengkapan instalasi lain yang

teletak di atas langit-langit. Untuk detail pemasangan harus

konsultansi dengan Konsultan Manajemen Konstruksi.

3.1.7 Bidang pemasangan langit-langit harus rata/waterpass, jarak

pemasangan naad dibuat 0,5 cm atau sesuai dengan detail

gambar. Naad harus lurus dan sama lebar, pada pertemuan

harus saling berpotongan tegak lurus satu sama lain.

1.11.2 Bab II Pekerjaan Plafond Beton Ekspose

Pasal 1 Lingkup Pekerjaan

1.1 Termasuk dalam lingkup pekerjaan tenaga kerja, bahan,

peralatan bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini

sehingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan

sempurna untuk operasional.

1.2 Pekerjaan plafond beton ekspose ini sesuai yang

dinyatakan/ditunjukkan dalam detail gambar dan ketentuan

yang disyaratkan.

Pasal 2 Persyaratan Bahan

Yang dimaksud plafond ekspose suatu ruang adalah ambang

bawah pelat beton lantai di atasnya dengan ketentuan sebagai

berikut :

2.1 Ketentuan beton ekspose dalam hal ini adalah untuk

menyatakan tingkat kerataan permukaannya (horizontal

alignment), hasil pengecoran yang disyaratkan adalah semi

Page 192: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

178

ekspose. Toleransi kerataan pada bagian sambungan acuan

maksimum 3 mm dan kerataan permukaan akibat lendutan

pelaksanaan pengecoran (deviasi pelaksanaan) mengikuti

ketentuan maksimum yang diijinkan pada pekerjaan beton

struktur.

2.2 Acuan yang digunakan bermutu baik dari produsen,

diperlukan untuk perbaikan permukaan yang tidak rata.

1.12 Pekerjaan Kusen, Pintu Jendela dan Curtin Wall

1.12.1 Bab I Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela Alumunium dan Curtin Wall

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

1.1.1 Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat

bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga

dapat dicapai hasil pekerjaan yang baik dan Sempurna.

1.1.2 Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, kusen jendela,

kusen bovenlicht seperti yang dinyatakan/ditunjukkan

dalam gambar serta shop drawing dari Penyedia Jasa

Konstruksi.

1.2 Pekerjaan yang berhubungan

1.2.1 Pekerjaan Sealant

1.2.2 Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Aluminium.

1.2.3 Pekerjaan Kaca dan Cermin.

1.3 Design Criteria

Seluruh pintu dan jendela harus mampu menahan beban

angin (tarik maupun tekan) : 120 Kg/M2.

1.4 Standard

1.4.1 ASTM :

1.4.2 C 509 - Cellular Elastomeric Preformed Gasked and Selain

Material.

Page 193: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

179

1.4.3 C 2000 - Clasification System for Rubber Products in

Automatic Applications.

1.4.4 C 2287 - Nonrigid Viny Chloride Polymer and Copolymer

Molding and Extinasion Compounds.

1.5 Persetujuan-persetujuan

1.5.1 Manajemen Kostruksi Shop drawing :

a. Harus memperlihatkan dengan jelas dimensi, sistim

konstruksi, hubungan-hubungan antar komponen, cara

pengangkuran dan lokasinya, penempatan hardware, dan

detail-detail pemasangan.

b. Harus memperlihakan kesesuaiannya dengan gambar

rencana dan spesifikasi.

c. Shop drawing harus dikoordinasikan dengan

"Ironmongery" guna ketepatan perkuatan-perkuatan yang

diperlukan serta lokasi dari hardware tersebut.

d. Shop drawing harus memperlihatkan juga detail-detail

pemasangan kaca, gasket, serta sealant.

Pasal 2 Bahan/Produk

2.1 Kusen Aluminium yang digunakan :

Bahan : Aluminium framing system sesuai standard mutu

SNI dengan bahan baku aluminium menggunakan Alloy

6063 dengan T5. ukuran 1,5 x 4 inchi, tebal 1,2 – 1,3 mm.

Bentuk profil : Sesuai shop drawing yang disetujui

Perencana/MK.

Warna Profil : Natural (contoh warna diajukan Penyedia

Jasa Konstruksi).

Lebar Profil : pemakaian lebar bahan sesuai yang

ditunjukkan dalam gambar.

Pewarnaan : Standart.

Warna : Natural Anodised.

Page 194: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

180

Nilai Deformasi : Diijinkan maksimal 2 mm.

Produksi sektara Alexindo

2.2 Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi uraian

dan syarat syarat dari pekerjaan aluminium serta memenuhi

ketentuan - ketentuan dari pabrik yang bersangkutan. Unruk

kaca Curtin Wall memiliki tebal 8 mm dilapisi film.

2.3 Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan seperti yang

ditunjukkan dalam detail gambar termasuk bentuk dan

ukurannya.

2.4 Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus

disertai hasil test, minimum 100 kg/m2.

2.5 Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15 m3/hr dan

terhadap tekanan air 15 kg/m2 yang harus disertai hasil test.

2.6 Bahan yang akan diproses fabrikasi harus diseleksi terlebih

dahulu sesuai dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan,

kesikuan, kelengkungan dan pewarnaan yang dipersyaratkan.

2.7 Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses

fabrikasi warna profil-profil harus diseleksi secermat

mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-unit, jendela,

pintu partisi dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi

warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan warna yang

sama. Pekerjaan memotong, punch dan drill, dengan mesin

harus sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang telah

dirangkai untuk jendela, dinding dan pintu mempunyai

toleransi ukuran sebagai berikut :

Untuk tinggi dan lebar 1 mm.

Untuk diagonal 2 mm.

2.8 Accesssories

Sekrup dari stainless steel galvanized kepala tertanam,

weather strip dari vinyl, pengikat alat penggantung yang

dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan

Page 195: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

181

sealant. angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium

terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm, dengan lapisan zink

tidak kurang dari (13) mikron sehingga dapat bergeser.

2.9 Bahan finishing

Treatment untuk permukaan kusen jendela dan pintu yang

bersentuhan dengan bahan alkaline seperti beton aduk atau

plester dan bahan lainnya harus diberi lapisan finish dari

laquer yang jemih atau anti corrosive treatment dengan

insulating varnish seperti asphaltic varnish atau bahan

insulation lainnya.

2.10 Pintu-pintu menggunakan produk Pabrikan (Engineer Door),

adalah pintu dengan rangka kayu Nyatoh Kiln Dried, sistem

Butt Joint dengan laminasi mesin Cold Press berupa pelapis

Melamine Doft atau HPL yang menjepit Sterofom

ditengahnya, finishing Melamic Doft

1.12.2 Bab II Pekerjaan Kusen dan Pintu Baja

Pasal1 Umum

1.1 Pekerjaan kosen dan pintu baja ini meliputi pintu-pintu

samping dan pintu utama bagian depan dan belakang.

1.2 Kosen dan pintu besi menggunakan produk Doralux ex

Bostinco atau ex PT. Pacu Cipta Prima, atau setara, dengan

bentuk dan gambar sesuai dengan gambar.

1.3 Lingkup pekerjaan ini adalah mendatangkan kosen dan pintu

baja, menyiapkan lokasi dan tempat pemasangan serta

pemasangannya, termasuk didalammnya adalah aksesoris

yang terkait pada pekerjaan ini, antara lain:

a. Engsel

b. Slot/kunci

c. Door Closer

d. Dll

Page 196: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

182

Pasal 3 Material

3.1 Material/bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini;

a. Kosen : Profil canal C 150/200, tebal 3,2 mm

b. Daun pintu : Plat baja dengan tebal 1,2 mm

c. Rangka : Canal C tebal 2 mm atau sesuai gambar

3.2 Finishing cat Duco, warna ditentukan demikian.

3.3 Ukuran dan tempat/posisi pemasangan sesuai gambar

rencana.

1.12.3 Bab III Pekerjaan Alat Penggantung dan Pengunci

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

1.1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-

bahan, perlengkapan daun pintu/daun jendela dan alat-alat

bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan hingga

tercapainya hasil pekerjaan yang baik dan sempurna.

1.1.2 Pemasangan alat penggantung dan pengunci dilakukan

meliputi seluruh pemasangan pada daun pintu, daun pintu

aluminium dan daun jendela aluminium seperti yang

ditunjukkan/ disyaratkan dalam detail gambar.

1.2 Pekerjaan yang berhubungan

1.2.1 Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Aluminium

1.2.2 Pekerjaan Kusen

Pasal 2 Bahan/Produk

2.1 Pekerjaan Kunci dan Pegangan Pintu.

2.1.1 Semua pintu menggunakan peralatan kunci kualitas baik,

bahan stainless steel / bebas dan anti karat, sekualitas Fino,

Belezq, Kenari Jaya.

Page 197: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

183

2.1.2 Untuk pintu-pintu aluminium (unit hunian) dan pintu-pintu

besi pada ruang panel yang dipakai adalah kunci "mortise

lock set" berbahan stainless steel atau logam anti karat.

2.1.3 Semua kunci-kunci tanam terpasang dengan kuat pada

rangka daun pintu. Dipasang setinggi 90 cm dari lantai atau

sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi.

2.1.4 Produksi sekualitas Cess, Dickson

2.2 Pekerjaan Engsel.

2.2.1 Untuk pintu-pintu aluminium pada umumnya menggunakan

engsel pintu kualitas baik, dipasang sekurang-kurangnya 2

buah untuk setiap daun dengan menggunakan sekrup

kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel.

Jumlah engsel yang dipasang harus diperhitungkan menurut

beban berat daun pintu.

2.2.2 Untuk pintu-pintu aluminium serta pintu panel

menggunakan engsel lantai (floor hinge) double action,

kualitas baik dipasang dengan baik pada lantai sehingga

terjamin kekuatan dan kerapihannya, dipasang sesuai

dengan gambar untuk itu.

2.2.3 Untuk jendela digunakan engsel kualitas baik.

2.2.4 Untuk pintu-pintu aluminium menggunakan engsel kualitas

baik disertai pada posisi single action.

2.2.5 Untuk pintu-pintu besi dipakai engsel kupu dibuat khusus

untuk keperluan masing-masing pintu.

Pasal 3 Pelaksanaan

3.1 Engsel atas dipasang ± 28 cm (as) dari permukaan atas pintu.

Engsel bawah dipasang ± 32 cm (as) dari permukaan bawah

pintu. Engsel tengah dipasang ditengah-tengah antara kedua

engsel tersebut. Untuk Kusen alumunium diberi penguat dari

kayu atau plat pada tempat engsel dipasang.

Page 198: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

184

3.2 Untuk pintu toilet, engsel atas dan bawah dipasang ± 28 cm

dari permukaan pintu, engsel tengah dipasang di tengah-

tengah antara kedua engsel tersebut.

3.3 Penarikan pintu (door pull) dipasang 90 cm (as) dari

permukaan lantai.

1.13 Pekerjaan Pengecatan

1.13.1 Bab I Pekerjaan Pengecatan

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Persiapan permukaan yang akan diberi cat.

b. Pengecatan permukaan dengan bahan-bahan yang telah

ditentukan. Cat emulsi, epoxy, vinyl acrylic, enamel, dan

cat menie.

c. Pengecatan semua permukaan dan area yang ada pada

gambar dan yang disebutkan secara khusus, dengan warna

dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Perencana

/Direksi/Konsultan Perencana.

1.2 Pekerjaan yang berhubungan :

a. Pekerjaan Langit-langit Calsium Silicate board, GRC,

Acoustic Tile

b. Pekerjaan dinding

c. Pekerjaan pintu dan jendela

d. Pekerjaan Besi/Baja

1.3 Standard

a. Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia 1982

b. SNI 03-2410-2002, Cat Tembok.

c. SNI 03-686.1-2002, Cat Besi/Baja

d. ASTM : D – 1849 (kestabilan dalam penyimpanan)

e. BS No. 3900, 1970

Page 199: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

185

f. AS K – 41

1.4 Persetujuan

1.4.1 Standard Pengerjaan (Mock-up)

a. Sebelum pengecatan dimulai, Penyedia Jasa Konstruksi

harus melakukan pengecatan pada satu bidang untuk tiap

warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang

tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, texture,

material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan

dipakai sebagai mock-up ini akan ditentukan oleh

Direksi Lapangan.

b. Jika masing-masing bidang tersebut telah disetujui oleh

Direksi Lapangan dan Perencana/Konsultan Perencana,

bidang-bidang ini akan dipakai sebagai standar minimal

keseluruhan pekerjaan pengecatan.

Pasal 2 Bahan/Produk

2.1 Dinding dalam.

a. Untuk dinding-dinding dalam bangunan digunakan cat

jenis Emulsi Acrylic kualitas I, tidak mengandung bahan-

bahan tambahan yang membahayakan lingkungan dan

kesehatan penghuni, dengan lapisan dasar Alkali

Resistance Sealer warna ditentukan Perencana,

Owner/Direksi Lapangan.

b. Plamur yang digunakan adalah plamur tembok dan plamer

wall Putty kualitas I.

2.2 Dinding Luar.

a. Untuk dinding luar bangunan digunakan Cat berbahan

dasar acrylic kualitas Weathershield. Sekualitas Jotun,

Mowilex, Dulux, dengan lapisan dasar cat primer

berbahan dasar alkali resistant sealer. Konstraktor harus

Page 200: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

186

memberikan Garansi Bahan dan pelaksanaan selama 5

tahun.

b. Cat luar bangunan tidak boleh di plamur, bila permukaan

tidak rata/bergelombang harus diratakan dengan bahan /

semen khusus ( sejenis Scheme Coat )

c. Produksi sekualitas Jotun, Mowielex atau Dulux

Pasal 3 Pelaksanaan

3.1 Pekerjaan dinding

a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding adalah pengecatan

seluruh plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian lain

yang ditentukan gambar.

b. Sebelum dinding diplamur, plesteran sudah harus betul-

betul kering tidak ada retak-retak dan Penyedia Jasa

Konstruksi meminta persetujuan kepada Konsultan

Manajemen Kostruksi .

c. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisal plamur dan

plat baja tipis dan lapisan plamur dibuat setipis mungkin

sampai membentuk bidang yang rata.

d. Sesudah 7 hari plamur terpasang, kemudian dibersihkan

dengan bulu ayam sampai bersih betul. Selanjutnya

dinding cat dengan menggunakan Roller.

e. Lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu)

lapis alkali resistance sealer atau cat primer untuk interior

yang dilanjutkan dengan 3 (tiga) lapis emulsion dengan

kekentalan cat sebagai berikut :

Lapis I encer ( tambahan 20 % air )

Lapis II kental

Lapis III encer.

Page 201: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

187

f. Untuk warna-warna yang jenisnya khusus, Penyedia Jasa

Konstruksi diharuskan menggunakan kaleng-kaleng

dengan nomor percampuran (batch number) yang sama.

3.2 Pekerjaan Cat Langi-langit

a. Yang termasuk dalam pekerjaan cat langit-langit adalah

langit-langit calcium silicate/GRC, pelat beton atau

bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.

b. Cat yang digunakan sama dengan cat bagian dalam

bangunan untuk plafond bagian dalam dan cat luar

bangunan untuk plafond bagian luar. Warna putih atau

ditentukan perencana setelah melakukan percobaan

pengecatan.

c. Plamur yang digunakan adalah plamur berkualitas baik.

d. Selanjutnya semua metode/prosedur sama dengan

pengecatan dinding kecuali tidak digunakannya lapis

alkali resistance sealer pada pengecatan langit-langit ini.

e. Sambungan-sambungan multiplex harus diberi flexible

sealant agar tidak terlihat sebagai retakan sesudah dicat.

3.3 Pekerjaan Cat Kayu

a. Yang termasuk dalam pekerjaan cat kayu adalah bagian-

bagian yang berbahan dasar kayu atau bagian-bagian lain

yang ditentukan gambar.

b. Cat yang digunakan adalah jenis alkyd enamel kualitas

baik, warna ditentukan perencana setelah melakukan

percobaan pengecatan.

c. Bidang yang akan dicat diberi manie kayu warna merah 1

lapis, kemudian diplamur dengan plamur kayu sampai

lubang-lubang/pori- pori terisi sempurna.

d. Setelah 7 (tujuh) hari, bidang plamur diamplas besi halus

dan dibersihkan dari debu kemudian dicat sekurang-

kurangnya 3 (tiga) kali dengan menggunakan kuas.

Page 202: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

188

e. Setelah pengecatan selesai, bidang cat yang terbentuk,

utuh, tata, tidak ada bintik-bintik atau gelembung udara

dan bidang cat dijaga terhadap pengotoran.

3.4 Pekerjaan Melamic

a. Yang termasuk dalam pekerjaan cat melamic adalah

bagian-bagian yang berbahan dasar Melamine Doft atau

HPL pada pekerjaan Engineer Door.

b. Cat Melamic yang digunakan adalah jenis Water Base

kualitas baik, warna ditentukan perencana setelah

melakukan percobaan pengecatan.

3.5 Pekerjaan Cat Besi

a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh

bagian-bagian besi railing, pintu-pintu besi dan pekerjaan

besi lain ditentukan dalam gambar.

b. Cat yang dipakai adalah cat jenis alkyd enamel kualitas

baik.

c. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat,

selesai diamplas halus dan bebas debu, oli dan lain-lain.

d. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1

kali. Sambungan las dan ujung yang tajam diberi 'touch

up' dengan dua lapis.

e. Setelah kering sesudah 24 jam, dan diamplas kembali

maka disemprot 1 lapis. Setelah 48 jam mengering baru

lapisan akhir enamel disemprot 2 lapis.

f. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot

dengan compressor 2 lapis.

g. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh,

mengkilap, tidak ada gelembung dan dijaga terhadap

pengotoran-pengotoran.

3.6 Pekerjaan Meni Kayu

Page 203: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

189

a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh

permukaan yang berbahan dasar kayu sebelum dicat dan

atau bagian-bagian lain yang ditentukan gambar.

b. Meni yang digunakan adalah menie kayu warna merah

kualitas baik.

c. Semua kayu hanya boleh dimenie ditapak proyek dan

mendapat persetujuan Konsultan Manajemen Konstruksi.

d. Sebelum pekerjaan menie dilakukan, bidang kayu kasar

harus diamplas dengan amplas kayu kasar dan dilanjutkan

dengan amplas kayu halus sampai permukaan bidang licin

dan rata.

e. Pekerjaan menie dilakukan dengan menggunakan kuas,

dilakukan lapis, sedemikan rupa sehingga bidang kayu

tertutup sempurna dengan lapisan menie.

1.14 Pekerjaan Sanitair dan Toilet

1.14.1 Bab I Pekerjaan Sanitair

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

1.1.1 Termasuk dalam pekerjaan pemasangan sanitair ini adalah

penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya yang digunakan dalam pekerjaan ini

hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu dan sempurna

dalam pemakaiannya/operasinya.

1.1.2 Pekerjaan pemasangan kloset, kitchen sink, kran air,

pengering lantai(floor drain), serta septictank.

1.2 Pekerjaan yang berhubungan :

Page 204: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

190

Pekerjaan Waterproofing

Pekerjaan Plumbing

Pasal 2 Bahan/Produk

2.1 Untuk kloset jongkok memakai bahan porselen, warna putih,

biru muda, kuning muda (disesuaikan dengan persetujuan

owner), kualitas baik.

2.2 Untuk kloset duduk memakai bahan porselen warna putih,

merk dengan kualitas baik, sekualitas Toto, Hallmart

2.3 Kitchen Zinc dari bahan stainless steel tipe single bowl merk

local kualitas baik.

2.4 Floor drain bahan stainles steel kualitas baik.

2.5 Kran air bahan stainless steel kualitas baik, produksi Toto,

Onda, San Ei, Dupon.

2.6 Septictank Biotek/Bioseptic terdiri dari :

Bak pengendapan

Filtration tank

Chlorination tank dan rembesan

Kapasitas : tank 2 unit @ 15 M3.

Type : Bioseries – 20

Bahan : FRP (Fibreglass/Fibre Reinforced Plastic)

Specific gravity : 1,8 – 2,0

Tensile strength : 30.000 - 35.000 Psi.

Flextual strength : 2 – 5 x 104 Psi.

Compressive strength : 40.000 Psi.

Impact strength : 40 – 50

Produksi sekualitas PT. Indo Arga Kharisma, Toyo

Fiberglass

1.14.2 Bab II Pekerjaan Kaca dan Cermin

Pasal 1 Umum

Page 205: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

191

1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Menyedian tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat

bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga

dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan

sempurna.

b. Pekerjaan kaca dan cermin meliputi seluruh detail yang

disebutkan / ditunjukkan dalam detail gambar.

1.2 Pekerjaan yang berhubungan

a. Pekerjaan Kusen Aluminium

b. Pekerjaan Pintu dan Jendela Rangka Alumnium

1.3 Standard :

a. ANSI : American National Standard Institute. 97.1-1975-

Safety Mateliars Used in Building

b. ASTM : American Society for Testing and Materials . E6

– P3 Proposed Specification for Sealed Insulating Glass

Units.

Pasal 2 Bahan/Produk

2.1 Bahan kaca dan cermin, harus sekualitas Asahi, Panashap .

Kaca bening dari jenis sheet glass dengan ketebalan 3 mm

dan 5 mm.

2.2 Semua bahan kaca dan cermin sebelum dan sesudah

terpasang harus mendapat persetujuan Perencana Manajemen

Kostruksi.

2.3 Sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat

pemotongan, harus digurinda/dihaluskan, hingga membentuk

tembereng.

1.15 Pekerjaan Accessories

1.15.1 Bab I Pekerjaan Railing

Page 206: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

192

Pasal 1 Umum

1.1 Pekerjaan railing tangga menggunakan pipa Stainles steel di

finish dan sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.

1.2 Pekerjaan railing area koridor menggunakan Stainles steel

dan sesuai dengan petunjuk dalam gambar rencana.

1.3 Lingkup pekerjaan termasuk pengadaan Stainles steel dan

juga mempersiapkan lokasi/tempat dudukannya.

Pasal 3 Material

3.1 Untuk pekerjaan pipa stainless steel terbuat dari jenis cold

rolled,dengan kadar karat 8%, dan tebalnya 1,5 mm.

3.2 Bentuk dan ukuran mengikuti gambar kerja.

1.16 Pekerjaan Atap

1.16.1 Pekerjaan Kayu Kasar

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-

alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan seperti

dinyatakan dalam gambar, dengan hasil yang baik dan rapi.

Pekerjaan ini meliputi antara lain :

Rangka-rangka konstruksi kayu yang tidak tampak

Klos dan Pekerjaan Kayu Kasar pada umumnya.

1.2 Pekerjaan Yang Berhubungan

Pekerjaan Kayu Halus

1.3 Standard

Kayu Untuk Bangunan Rumah Dan Gedung SNI 03-2445-

1991

Pasal 2 Bahan

2.1 Kayu kamper yang diawetkan oven, kelas Kuat I-II Kelas

Awet I, mutu A. Digunakan untuk seluruh pekerjaan kayu

Page 207: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

193

yang disebutkan diatas, terkecuali dinyatakan lain dalam

gambar.

2.2 Harus benar-benar kayu mutu terbaik dari jenisnya masing-

masing

2.3 Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa

putih kayu, pecah pecah, mata kayu, melintang basah dan

lapuk.

2.4 Syarat-syarat kelembaban kayu yang dipakai harus

memenuhi syarat PKKI. Untuk kayu kamper Kalimantan,

Kelembaban tidak dibenarkan melebihi 12 %.

2.5 Semua kayu yang dipasang/ dipakai ialah yang disetujui oleh

Perencana/MK.

2.6 Seluruh bahan kayu harus diawetkan dengan bahan pengawet

sistem Hickson‟s Timber Preservation dengan TANALITH

CT 106/DIFFUSOL CB CONCENTRATE.

1.16.2 Bab II Pekerjaan Penutup Atap

Pasal 1 Umum

1.1 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan baku,

perlengkapan atap dan alat-alat bantu lainnya untuk

melaksanakan pekerjaan hingga diperoleh hasil pekerjaan

yang baik dan sempurna.

1.2 Pemasangan atap meliputi seluruh pasangan pada rangka atap

yang ditentukan seperti yang ditunjukkan / diisyaratkan

dalam gambar atau dalam tabel rincian jenis pekerjaan.

1.3 Penutup atap Concrete Roof Tile menggunakan produk

Cisangkan, M-Class atau setara

1.4 Penutup atap Kubah menggunakan enamel produk PT.

Geasindo Teknik Prima atau setara

1.5 Lisplank, GRC Moulding dengan rangka hollow galvanis 40

x 40, tebal standart

Page 208: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

194

Pasal 2 Persyaratan Bahan

2.1 Penutup atap dengan tekstur batu alam yang digunakan

adalah genteng beton (concrete roof tile, serta Penutup Atap

Kubah Enamel dengan pemasangan dilakukan dengan

kemiringan dan bentuk atap sesuai dengan gambar.

2.2 Spesifikasi Concrete Roof Tile:

Luas nominal : 33 x 42 cm

Luas efektif : 25,9 x 39,1 cm

Berat : 4,8 kg

Pemakaian genteng : 10 buah/m²

Spesifikasi Penutup Kubah Enamel:

Finishing warna : Touch, metalic, decal

Proses pembakaran : Mencapai 820o C

Tahan panas : 400oC

Bahan dasar : Low carbon steel, tebal 1,2 mm

Struktur : Spaceframe

2.3 Bahan penutup atap ini tidak rusak permukaannya atau cacat-

cacat lainnya.

2.4 Bahan penutup atap diberi pelapis tahan karat dan cuaca.

Warna cat finishing atap ditentukan warna standar. Termasuk

dalam pekerjaan ini adalah pelengkap seperti flashing

(penutup atas dan penutup samping) dengan bahan yang

sama.

2.5 Pengikat terbuat dari paku khusus tahan karat atau pengikat-

pengikat lainnya sesuai dengan kebutuhan, yang dilengkapi

dengan karet sealant.

2.6 Penyedia Jasa Konstruksi harus memberikan contoh-contoh

bahan, brosur serta data teknis kepada Direksi Lapangan /

Konsultan Manajemen Kostruksi untuk mendapatkan

persetujuan.

Page 209: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

195

2.7 Penyimpanan semua bahan atap harus memperhatikan cara-

cara sedemikian rupa sehingga bahan atap terhindar dari

lecet, retak, tertekuk selama penyimpanan.

2.8 Lakukan pemotongan-pemotongan yang lurus dan tepat agar

didapat penyambungan sudut yang benar-benar siku atau

sudut-sudut dan lengkungan seperti yang direncanakan.

2.9 Sebelum pemasangan penutup atap semua pekerjaan yang

mendahuluinya telah disetujui oleh Direksi Lapangan /

Konsultan Manajemen Konstruksi, diantaranya rangka atap,

pekerjaan gording.

2.10 Sambungan sistem Konstruksi Baja Space Frame berupa

baut, mur, ring, elektroda las harus memenuhil persyaratan

sebagai berikut:

Pengikat sambungan baja ke bukan baja harus terbuat dari

baja karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A370

Pengikat sambungan baja ke baja harus terbuat dari baja

karbon yang memenuhi persyaratan ASTM A325 dan/atau

ASTM A490.

Pengikat sambungan logam yang berlainan (tidak sama)

harus terbuat dari baja tahan korosi yang memenuhi

persyaratan ASTM A276 type 321 atau tipe-tipe lainnya

dari baja tahan korosi.

Bahan-bahan las harus memenuhi persyaratan dari

American Welding Society AWS D1.069 Code for

Welding in Building Construction, dan pengelasan harus

dilaksanakan oleh tenaga ahli las yang memilikisertifikat

3G.

Baut-baut angkur dan sekrup-sekrup atau mur-mur harus

memenuhi persyaratan ASTM A36 atau A325.

Page 210: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

196

Baut dan mur yang tidak di-finishing harus memenuhi

ASTM A307 dan berbentuk segi enam (hexagon bolt

type).

Baja berlapis seng harus memenuhi ASTM A123 dan

lapisan seng untuk produksi uliran sekrup harus memenuhi

ASTM A153.

2.11 Pipa Konstruksi Baja Space Frame berupa:

Material baja JIS G3444 STK400 dengan tegangan leleh

235 N/mm2atau BS1387 dengan tegangan leleh 195

N/mm2

Diameter pipa: 1,25” – 12”

Panjang sesuai dengan desain.

Finishing: sand blasting dan cat

2.12 Konektor Konstruksi Baja Space Frame:

Material baja spesifikasi JIS G4051 S45C atau AISI

1045 dengan tegangan leleh 420 N/mm2

Dikerjakan dengan menggunakan mesin bor CNC (lathe

dan 2-spindle drilling machine) dan mesin tap

Bentuk konektor ”bottle system” dibuat dengan

menggunakan mesin forging

Ukuran: B032 sampai BI66

Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron

(DIN 50961) dan cat

2.13 Baut Konstruksi Baja Space Frame:

Material baja garde 8.8 dengan tegangan leleh 450

N/mm2

Ukuran disesuaikan dengan desain.

Baut yang digunakan harus kuat menahan beban dan

gaya yang timbul, dan dikhususkan untuk menahan

beban berat (heavy duty fastening/anchor)

Page 211: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

197

Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron

(DIN 50961)

2.14 Pelat Support Konstruksi Baja Space Frame:

Material baja low carbon steel JIS G3101 SS400 atau

AISI 1021 dengan titik leleh 240 N/mm2

Dimensi disesuaikan dengan desain.

Dibentuk dengan menggunakan mesin bubut CNC;

tingkat akurasi bertoleransi 0,1 mm di semua dimensi.

Finishing: elektro-galvanis tebal lapisan zinc 25 micron

(DIN 50961) dan cat

1.17 Pekerjaan Mekanikal

1.17.1 Bab I Pekerjaan Mekanikal

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan Mekanikal yang dimaksudkan di sini adalah

pengadaaan dan pemasangan Unit Mekanikal beserta

peralatan dan alat-alat bantu pendukung instalasi.

b. Spesifikasi detail pekerjaan instalasi diatas dijelaskan

dalam bab tersendiri mengenai pekerjaan yang

bersangkutan.

1.2 Pekerjaan yang Berhubungan

a. Di dalam melaksanakan Pekerjaan Mekanikal, Pemborong

harus juga memperhatikan pekerjaan detail Instalasi

Page 212: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

198

Peralatan Utama dan pekerjaan detail Instalasi Peralatan

Pendukungnya.

b. Selain itu Pemborong pekerjaan mekanikal juga harus

memperhatikan pekerjaan lain yang terkait dalam

Pekerjaan Mekanikal, yaitu :

Pekerjaan Elektrikal

Pekerjaan Structure

Pekerjaan Arsitektur dan Interior

Pekerjaan Sipil dan Landscape

1.3 Standardisasi

Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan mekanikal mengacu

pada standar-standar dan peraturan-peraturan yang telah

berlaku, meliputi. :

SNI : Standar Nasional Indonesia

PPI : Pedoman Plumbing Indonesia

ASTM : American Society for Testing and Materials

ANSI : American National Standart Institute

PDI : Plumbing and Drainage Institute

JIS : Japanese Industrial Standart

ASHRAE : American Society of Heating, Refrigerating

and Air- Conditioned Engineer

SMACNA : Sheet Metal and Air Conditioning Contractors

National Association

PUIL : Pedoman Umum Instalasi Listrik

Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran

Dinas Pekerjaan Umum.

Peraturan Daerah setempat

Peraturan Perburuhan Departemen Tenaga Kerja

Pasal 2 Persyaratan Teknis

Page 213: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

199

2.1 Persyaratan Material

a. Selain persyaratan teknis tersebut di atas, Penyedia Jasa

Konstruksi pekerjaan mekanikal harus didukung dengan

peralatan dan material yang memadai untuk

melaksanakan pekerjaan. Daftar Material dan Peralatan

dilampirkan untuk referensi pendukung kesiapan dan

kemampuan Penyedia Jasa Konstruksi dalam

melaksanakan pekerjaan.

b. Material yang terpasang harus menyesuaikan spesifikasi

yang disyaratkan secara khusus pada bab-bab pekerjaan

yang bersangkutan dan Daftar Merk Material (Outline

Specification) yang dilampirkan dalam Rencana Kerja

dan Syarat-Syarat ini.

c. Semua peralatan dan material yang terpasang dalam

pekerjaan mekanikal harus dalam kondisi baru (brand

new) dari pabrikan dan atau agent yang ditunjuk dari

pabrik produk yang bersangkutan. Penyedia Jasa

Konstruksi harus juga bertanggung jawab atas keutuhan

peralatan dan material bantu tersebut , sehingga apabila

terjadi kerusakan dan cacat material saat pengadaan

maupun pemasangan Penyedia Jasa Konstruksi harus

mengganti dengan yang baru.

1.17.2 Bab II Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran yang

dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan pemasangan

peralatan pencegah kebakaran.

b. Adapun Pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran dalam

proyek ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

Page 214: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

200

Instalasi Pemadam Kebakaran dalam luar gedung

Pekerjaan peralatan pendukung terkait dengan

instalasi diatas.

1.2 Pekerjaan yang Berhubungan

a. Spesifikasi pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran

dalam gedung berkaitan dengan penempatan unit dalam

gedung.

b. Spesifikasi pekerjaan Instalasi Pemadam Kebakaran

diluar gedung berkaitan dengan penempatan unit pilar

hydrant.

c. Dalam melaksanakan pekerjaan instalasi pemadam

kebakaran dalam dan luar gedung, Penyedia Jasa

Konstruksi tetap memperhatikan pekerjaaan lain diluar

pekerjaaan mekanikal. Untuk itu Penyedia Jasa

Konstruksi juga harus memperhatikan pekerjaan yaitu :

Pekerjaan Structure

Pekerjaan Arsitek dan Interior

1.3 Standardisasi

Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan Pemadam Kebakaran

mengacu pada standart -standart dan peraturan-peraturan

yang berlaku, meliputi :

SNI : Standart Nasional Indonesia.

SNI 03-3987-1995, Tata Cara Perencanaan dan,

Pemasangan Pemadam Api Ringan untuk Pencegahan

Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah dan Gedung.

N F P A : National Fire Protection Association.

Petunjuk Pemasangan Unit terkait.

Peraturan Dinas Pemadam Kebakaran di daerah setempat.

Page 215: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

201

Pasal 2 Persyaratan Teknis

2.1 Hydrant

1. Hydrant Box

Hidran box tersebut dari bahan plat baja ketebalan 2

mm di cat di bagian luar dan dalam dengan cat dasar

tahan karat, dan cat finish dengan cat warna merah.

Pada hidran box ditulis “Hydrant” dengan huruf yang

proporsional dengan warna putih.

Di dalam hidran box terdapat hose rack, hose, nozzle,

stop valve dan landing valve.

Hose tersebut dari bahan asbes dengan diameter 65

mm dan panjang 30 meter dan mampu menerima

tekanan maximum 10 kg/cm, terpasang rapi pada

rack.

Nozzle terbuat dari bahan bronze, dan mampu

menerima tekanan 10 kg/cm2.

Stop valve terbuat dari bahan bronze, dan mampu

menerima tekanan 20 kg/cm2. Standard kwalitas.

o Standard kwalitas hidran box,ex lokal buatan

pabrik.

o Standard kwalitas Nozzle, Stop Valve, Hose Rack,

buatan pabrik pembuatan alat-alat pemadam

kebakaran.

2. Hidran Pilar

Hidran pilar terbuat dari bahan besi tuang, dicat

dibagian luar dan dalamnya dengan cat dasar anti

karat dan dicat finish dengan cat merah menyala.

Hidran pilar mempunyai 1 (satu) outlet dengan

diameter 65 mm, dilengkapi dengan valve dan

cuopling Van der Heyden.

Page 216: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

202

Hidran pilar harus mampu menerima tekanan sebesar

20 kg/cm2.

Standard kwalitas dari Hidran Pilar ex Pabrik

pembuat alat pemadam kebakaran, misalnya Hart atau

yang setara.

3. Sambungan untuk Regu Pemadam Kebakaran (Seamese

Connection) dan Landing Valve

a. Seamese Connection

Sambungan regu pemadam kebakaran (seamese

connection) memungkinkan regu pemadam

kebakaran untuk memompakan air ke dalam

instalasi pemadam kebakaran.

Sambungan regu pemadam kebakaran (seamese

connection) lengkap dengan kotak dan penutup

dari kaca, yang keseluruhannya harus memenuhi

ketentuan dari Dinas Pemadam Kebakaran.

Sambungan ini mempunyai diameter 65 mm (2,5”)

terdiri dari 2 (dua) inlet, chek valve, dan caps.

Sambungan untuk regu Pemadam Kebakaran ini

(seamese Connection) mampu menerima tekanan

sebesar 20 kg/cm2.

Sambungan untuk regu Pemadam Kebakaran ini

terbuat dari bahan sejenis bronze.

b. Landing Valve

Landing valve kemungkinan regu pemadam

kebakaran memasang hidran house untuk

kebakaran.

Landing Valve ini lengkap dengan kotak, penutup

dan kacanya, yang keseluruhannya harus

memenuhi ketentuan dari Dinas Kebakaran.

Page 217: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

203

Landing valve ini mempunyai diameter 65 mm

(2,5”) terdiri dari valve dan coupling vanderhyden.

Landing Valve ini mampu menerima tekanan kerja

sebesar 20 kg/cm2. Landing Valve ini terbuat dari

bahan sejenis bronze.

1.18 Pekerjaan Plumbing

1.18.1 Bab I Pekerjaan Plumbing

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan Plumbing yang dimaksudkan disini adalah

pengadaaan dan pemasangan Instalasi Plumbing beserta

peralatan dan alat-alat bantu pendukung instalasi

plumbing.

b. Pekerjaan plumbing untuk proyek ini meliputi pekerjaan-

pekerjaan sebagai berikut :

Pekerjaan Instalasi pipa

Pekerjaan Instalasi accesorises pipa

Pekerjaan pendukung instalasi pipa

Pekerjaan Pengecatan

1.2 Pekerjaan yang Berhubungan

a. Pekerjaan Plumbing merupakan pekerjaan umum dalam

pekerjaan mekanikal. Untuk itu spesifikasi pekerjaan ini

berlaku juga untuk spesifikasi pekerjaan instalasi

mekanikal Iainnya.

b. Instalasi-instalasi pekerjaan mekanikal yang didalamnya

terdapat pekerjaan plumbing untuk proyek ini adalah

sebagai berikut :

Instalasi Sistem Air Bersih

Instalasi Sistem Air Bekas, Air Kotor, dan Air Hujan

Page 218: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

204

c. Dalam melaksanakan pekerjaan plumbing, Penyedia Jasa

Konstruksi tetap memperhatikan pekerjaaan lain diluar

pekerjaaan mekanikal. Untuk itu Penyedia Jasa Konstruksi

juga harus memperhatikan pekerjaan yaitu :

Pekerjaan Elektrikal

Pekerjaan St ructure

Pekerjaan Arsitek dan Interior

Pekerjaan Sipil dan Landscape

1.3 Standardisasi

Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan plumbing mengacu

pada standart-standart dan peraturan-peraturan yang telah

berlaku, meliputi. :

SNI : Standart Nasional Indonesia

NI 03 - 6481 - 2000, Sistem plumbing - 2000.

SNI 07-0242.1-2000, Spesifikasi Pipa Baja dilas dan tanpa

sambungan dengan lapis hitam dan Galvanis pan as.

SNI 19-6782-2002, Tata Cara Pemasangan Besi Daktil

dan Perlengkapannya.

SNI 03-7065-2005, Tata Cara Perencanaan Sistem

Plumbing.

PPI : Pedoman Plumbing Indonesia

PDI : Plumbing and Drainage Institute

ASTM : American Society for Testing and Materials

ASME : American Society of Mechanical Engineers

JIS : Japanese Industrial Standart

DIN : Deutsches Institut fur Norm ung

Peraturan PAM daerah setempat

Peraturan Daerah setempat.

Pasal 2 Persyaratan Teknis

Page 219: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

205

2.1 Persyaratan Material

a. Material Pipa :

Pipa Instalasi Air Bersih.

Galvanized Steel Pipe > Ø 1 inci, Medium Class, 10

kg/cm2.

Galvanized Steel Pipe, PE < Ø 1 inci

Standard : SNI 0039-87/BS, 1387-67

Pipa Instalasi Pipa Air Bekas, Air Kotor dan Air Hujan

Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, AW Class, 10

kg/cm2. Standard : SNI 06-0084-2002

Pipa Ventilasi Udara.- Air Bekas & Air Kotor

Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2.

Standard : SNI 06-0084-2002

b. Material Fittings :

Fitting Pipa Instalasi Air Bersih.

o Untuk ukuran Ø 15 mm s/d 50 mm : Thread

connection, Melleable Cast Iron, 16 kg/cm2.

Standard : SNI, ANSI.

o Untuk ukuran Ø 65 mm s/d 300 mm : Flange

connection, Steel Butt-Weld, 16 kg/cm2. Standard :

SNI, ANSI.

Fitting Instalasi Pipa Air Bekas , Air Kotor dan Air

Hujan.

o Untuk ukuran Ø 15 mm s/d 50 mm : Injection

Moulding connection, AW Class. 10 kg/cm2,

Standard : SNI 06-01351989.

o Untuk ukuran Ø 65 mm s/d 300 mm : Slip-on Ring

Connection, AW Class , 10 kg/cm2, Standard : SNI

06-0135- 1989.

Fitting Instalasi Pipa Ventilasi udara- Air bekas & Air

Kotor Poly Vinyl

Page 220: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

206

Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2. Standard :

SNI 06-0135-1989

c. Material Valves dan peralatan di jalur pipa air bersih.

Gate Valves, Globe Valve, Check Valve dan Y-

Strainer.

o Untuk ukuran Ø 15 mm s/d 50 mm : Thread

connection, Bronze, 10 kg/cm2. Standard : JIS 10 K.

o Untuk ukuran Ø 65 mm s/d 300 mm : Flange

connection, Melleable Cast Iron, 10 kg/cm2.

Standard : JIS 10 K.

Floating Valve

o Untuk ukuran Ø 15 mm s/d 50 mm : BSPT Thread,

Brass or Bronze, Working Pressure, min : 4 kg/cm2.

Standard : JIS 10 K

o Untuk ukuran Ø 65 mm s/d 300 mm : Flange

connection, Brass or Bronze, 10 kg/cm2. Standard :

JIS 10 K

Foot Valve ( with Strainer )

o Untuk ukuran Ø 15 mm s/d 50 mm Thread

Connection, Bronze, Working Pressure, 10 kg/cm2.

Standard : PN 10

o Untuk ukuran Ø 65 mm s/d 300 mm : Flange

connection, Cast Iron or Galvanized Steel 10

kg/cm2. Standard : PN 10

Flow Meter

Thread or Flange Connection, Magnetic Drive,

Working Pressure :10 kg/cm2

Flexible Joint

Thread or Flange Connection , Double Sphered,

Rubber, Working Pressure : 10 kg/cm2

Pressure Gauge & Compound Gauge

Page 221: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

207

Casing Chrome Plated St., Size : 100 mm, Ranges : 0 -

10 kg/cm2.

1.18.2 Bab II Pekerjaan Instalasi Air Bersih

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan Instalasi Air Bersih yang dimaksudkan disini

adalah pengadaaan dan pemasangan peralatan alat bersih

dan alat-alat bantu pendukung instalasi, dari sumber air,

penampung air, dan distribusi air sampai pengguna air

bersih.

b. Pekerjaan Instalasi Air Bersih dalam proyek ini meliputi

pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

Pekerjaan Instalasi Sumur

Pekerjaan Instalasi Pompa

Pekerjaan Instalasi Tanki Air Bersih

Pekerjaan Instalasi PDAM

Pekerjaan Plumbing

1.2 Pekerjaan yang Berhubungan

a. Spesifikasi pekerjaan instalasi air bersih sebagian sudah

disyaratkan dalam perkerjaan plumbing. Dalam bab ini

Iebih banyak mengisyaratkan spesifikasi pekerjaan sistem

dalam instalasi air bersih.

b. Dalam melaksanakan pekerjaan instalasi air bersih,

Penyedia Jasa Konstruksi tetap memperhatikan pekerjaaan

lain diluar pekerjaaan mekanikal. Untuk itu Pelaksana/

Pemborong juga harus memperhatikan pekerjaan yaitu :

Pekerjaan Elektrikal.

Pekerjaan Structure.

Pekerjaan Arsitek dan Interior.

Pekerjaan Sipil dan Landscape.

Page 222: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

208

1.3 Standardisasi

Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan instalasi air bersih

mengacu pada standart-standart dan peraturan-peraturan yang

telah berlaku, meliputi. :

SNI : Standart Nasional Indonesia

PPI : Pedoman Plumbing Indonesia

PDI : Plumbing and Drainage Institute

Peraturan PAM daerah setempat

Peraturan Daerah setempat

1.18.3 Bab III Pekerjaan Instalasi Air Limbah Gedung

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan Instalasi Air Limbah Gedung yang

dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan pemasangan

peralatan untuk instalasi air bekas, instalasi air kotor dan

air hujan.

b. Pekerjaan Instalasi Air Limbah Gedung dalam proyek ini

meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :

Pekerjaan Instalasi Plumbing

Pekerjaan Instalasi Unit Pengolah Limbah

1.2 Pekerjaan yang Berhubungan

a. Spesifikasi pekerjaan instalasi air limbah gedung sebagian

besar sudah disyaratkan dalam perkerjaan plumbing.

Dalam bab ini lebih banyak mengisyaratkan spesifikasi

pekerjaan sistem dalam instalasi air limbah gedung.

b. Dalam melaksanakan pekerjaan instalasi air limbah

gedung, Penyedia Jasa Konstruksi tetap memperhatikan

pekerjaaan lain diluar pekerjaan mekanikal. Untuk itu

Penyedia Jasa Konstruksi juga harus memperhatikan

pekerjaan yaitu :

Page 223: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

209

Pekerjaan Elektrikal

Pekerjaan Structure

Pekerjaan Arsitek dan Interior

Pekerjaan Sipil dan Landscape

1.3 Standardisasi

Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan air limbah gedung

mengacu pada standart-standart dan peraturan-peraturan yang

telah berlaku, meliputi. :

SNI : Standart Nasional Indonesia.

PPI : Pedoman Plumbing Indonesia.

PDI : Plumbing and Drainage Institute.

Keputusan Mentri Lingkungan Hidup.

Peraturan PAM daerah setempat.

Peraturan Daerah setempat.

1.18.4 Bab IV Pekerjaan Tanki Air Bersih

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan Tanki Air Bersih yang dimaksudkan disini

adalah pengadaaan dan pemasangan Tanki yang dipakai

untuk penampungan air bersih yaitu Tanki bawah

(Ground Tank) dan Tanki Atas (Tower Tank) beserta

peralatan dan alat-alat bantu pendukung instalasi.

b. Pekerjaan Tanki Air Bersih yang dimaksudkan disini

hanya berlaku pada tanki fiber. Sedang spesifikasi detail

pekerjaan instalasi tanki beton (concrete) dijelaskan dalam

bab pekerjaan structure.

1.2 Pekerjaan yang Berhubungan

a. Didalam melaksanakan Pekerjaan Instalasi Tanki Air

Bersih, Pengawas/Pemborong harus juga memperhatikan

Page 224: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

210

pekerjaan mekanikal yang berhunbungan dengan instalasi

plumbing dan sistem air bersih.

b. Selain itu Pengawas/Pemborong juga harus

memperhatikan pekerjaan lain yang terkait diluar

Pekerjaan Mekanikal, yaitu:

Pekerjaan Elektrikal.

Pekerjaan Structure.

Pekerjaan Arsitek dan Interior.

Pekerjaan Sipil dan Landscape.

1.3 Standardisasi

Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan tanki air bersih

mengacu pada standart-standart dan peraturan-peraturan yang

telah berlaku, meliputi:

SNI : Standart Nasional Indonesia

Petunjuk pemasangan unit dari pabrikan.

1.18.5 Bab V Pekerjaan Pompa Air Bersih

Pasal 1 Umum

1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan Pompa Air yang dimaksudkan disini adalah

pengadaaan dan pemasangan pompa beserta peralatan

pendukungnya yang dipakai untuk transfer dan atau

distribusi air bersih dan atau air bekas.

b. Lingkup Pekerjaan Pompa Air terdiri dari Pekerjaan

Pompa Air Bersih dan Pekerjaan Air Limbah yang

mengacu pada perancangan sebagaimana diterangkan

dalam gambar rencana. Pekerjaan Pompa Air Bersih itu

meliputi pekerjaaan Deep Well Pump, Lifting Pump, dan

Pompa Kuras.

1.2 Pekerjaan yang Berhubungan

Page 225: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

211

a. Didalam melaksanakan Pekerjaan Pompa Air,

Pengawas/Pemborong harus juga memperhatikan

pekerjaan mekanikal yang berhubungan dengan instalasi

plumbing, instalasi air bersih dan instalasi air limbah.

b. Selain itu Pengawas/Pemborong juga harus

memperhatikan pekerjaan lain yang terkait diluar

Pekerjaan Mekanikal, yaitu:

Pekerjaan Elektrikal.

Pekerjaan Structure.

Pekerjaan Arsitek dan Interior.

Pekerjaan Sipil dan Landscape.

1.3 Standardisasi

Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan tanki air bersih

mengacu pada standart-standart dan peraturan-peraturan yang

telah berlaku, meliputi. :

SNI : Standart Nasional Indonesia.

Petunjuk pemasangan unit dari pabrikan.

1.19 Pekerjaan Elektrikal

1.19.1 Bab I Pekerjaan Sistem Catu Daya dan Distribusi Listrik

Pasal 1 Umum

Pekerjaan sistem catu daya dan distribusi listrik meliputi

pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, pemasangan

instalasi, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan

pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem catu daya

dan distribusi listrik dapat beroperasi dengan baik dan benar.

Pasal 2 Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan sis tem catu daya dan

distribusi l istrik

2.1 Penyambungan daya listrik tegangan rendah 3 fasa, 4 kawat,

220/380 V ke jaringan PLN setempat.

2.2 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel utama

tegangan rendah (PUTR), panel kapasitor, panel-panel sub-

Page 226: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

212

distribusi (PSD), panel-panel penerangan/daya dan panel-

panel tegangan rendah lainnya sesuai dengan gambar

perancangan.

2.3 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya

tegangan rendah 0,6/1 kV lengkap dengan cable fitting dan

paralatan Bantu lainnya (sesuai gambar perancangan):

a. Dari PUTR menuju P.KWH, Unit Hunian, menggunakan

kabel tegangan rendah jenis NYY, NYM dengan ukuran

sesuai gambar perancangan.

b. Dari PUTR menuju ke panel-panel pompa, hydrant dan

panel-panel daya lainnya, menggunakan kabel tegangan

rendah jenis NYY, FRC.

c. Dari P.KWH menuju ke panel unit hunian dan panel-panel

lainnya, menggunakan kabel tegangan rendah jenis NYM.

2.4 Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem

pembumian lengkap dengan kotak kontrol, elektroda

pembumian dan peralatan bantu lainnya.

2.5 Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang

sistem ini agar dapat beroperasi dengan baik (seperti

pekerjaan bak kontrol, peralatan bantu rak kabel dan

peralatan bantu lainnya).

Pasal 3 Standar Dan Peraturan

Sebagai dasar perancangan digunakan standar dan peraturan yang

berlaku :

a. Pertimbangan-pertimbangan Pra Rancangan Teknik Elektrikal.

b. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000), SNI

04-0225-2000.

c. Standar Industri Indonesia (SII).

d. Standar PLN dalam wilayah daerah setempat.

Page 227: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

213

e. Standar negara lain yang berlaku di Indonesia seperti : IEC

VDE, DIN, NEMA, JIS, NFPA, dan lain-lain.

f. Peraturan-Peraturan lain yang terkait.

1.19.2 Bab II Pekerjaan Diesel Generator Set

Pasal 1 Lingkup pekerjaan

Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan,

penyambungan, pengujian dan perbaikan selama masa

pemeliharaan, izin-izin, tenaga teknisi dan tenaga ahli. Dalam

lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera didalam

gambar dan spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan

lainnya, sehingga diesel generator set slap dioperasikan secara

baik sebagai sumber listrik utama . Diesel generator set yang

ditawarkan harus baru (brand-new). Pekerjaan tersebut terdiri dari

pengadaan, pemasangan, dan pengujian.

Pasal 2 Ruang lingkup Diesel Generator

a. Diesel generator set, sebanyak 1 (satu) unit dengan kapasitas

prime power sesuai dengan yang tertera pada gambar

perancangan lengkap dengan residential silencer, seluruh

peralatan bantu, governor tipe electric control module untuk

keperluan automatic starting, manual starting dan remote

starting.

b. Tangki bahan bakar harian, untuk mencatu bahan bakar dalam

operasi 100 °A beban penuh selama 4 (empat) jam, lengkap

dengan dudukan dan bahan bakarnya, tangki bahan bakar

utama, pompa bahan bakar elektrik dan manual serta

pemipaannya sesuai dengan spesifikasi teknik ini.

c. Panel kontrol genset (PKG) floor standing lengkap dengan

circuit breaker, automatic mains failure, peralatan kontrol,

proteksi, indikator, panel announciator dan peralatan bantu

lainya.

Page 228: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

214

d. Panel kontrol untuk mesin lengkap dengan elektronik modular

tipe microprosesor dengan digital metering.

e. Catu daya DC lengkap dengan charger untuk kontrol, dan lain-

lain.

f. Remote control equipment set,

g. Kabel daya berinti tunggal tegangan rendah 0,6/1 kV, kabel

daya berinti banyak tegangan rendah 0,6/1 kV dan kabel

kontrol lengkap terpasang diatas rak kabel. Kabel tersebut

diatas lengkap terpasang.

h. Sistem pembumian

Sistem pembumian bagi titik netral dan badan peralatan yang

terbuat dari metal dihubungkan ke sistem pembumian dengan

tahanan pembumian setinggi-tingginya 5 ohm dan hal ini

berlaku untuk seluruh pembumian pada power house.

i. Pondasi-pondasi ringan, penggantung, support, tangga/railing,

bak kontrol, kabel trench, rak kabel, sparing dan lain-lain.

j. Pelatihan bagi calon operator, as built drawing dan buku

manual operasi dalam bahasa Indonesia dan Inggris sebanyak 5

rangkap.

k. Mengurus izin-izin kepada badan berwenang untuk

pengoperasian diesel generator set.

l. Peralatan lengkap yang direkomendasikan (spare parts dan

tools) untuk jangka waktu 2 (dua) tahun operasi.

m. Pengujian, ballancing dan komisioning lengkap dengan bahan

bakar dalam tangki terisi penuh pada scat pekerjaan diesel

generator set diserah terimakan pertama.

n. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang tidak tercantum dalam

gambar-gambar perancangan maupun persyaratan teknis, tetapi

perlu untuk menunjang pekerjaan-pekerjaan tersebut diatas,

seperti pengadaan dan pemasangan rock wool, pondasi pompa,

pondasi tangki dan peralatan bantu lainnya.

Page 229: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

215

1.19.3 Bab III Pekerjaan Sistem Penerangan

Pasal 1 Umum

Pekerjaan sistem penerangan meliputi pengadaan semua bahan,

peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian,

perbaikan selama masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon

operator. Sehingga seluruh sistem penerangan dapat beroperasi

dengan baik dan benar.

Pasal 2 Lingkup Pekerjaan

Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem

penerangan sesuai dengan gambar perancangan

2.1 Lampu dan Armatur

Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang

dimaksudkan, seperti yang tertera pada gambar-gambar

perancangan.

a. Semua armatur lampu harus mempunyai terminal

pembumian (grounding).

b. Semua lampu fluorescent dan lampu gas discharge lainnya

harus dikompensasi dengan "power factor correction

capasitor" yang cukup kuat terhadap kenaikan suhu dan

beban mekanis dari louver.

c. Reflector terutama untuk ruangan kantor harus memakai

bahan tertentu, sehingga diperoleh derajat pemantulan

yang sangat tinggi.

d. Kotak tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan

terminal block harus cukup besar dan dibuat sedemikian

rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak mengganggu

kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu

sendiri.

Page 230: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

216

e. Ventilasi di dalam kotak harus dibuat dengan sempurna.

Kabel-kabel dalam kotak harus diberikan saluran atau

klem-klemn tersendiri, sehingga tidak menempel pada

ballast atau kapasitor.

f. Kotak terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm,

diproses anti korosi proses "posphating", dicat dasar tahan

karat, kemudian di finish dengan cat akhir dengan powder

coating warna putih.

g. Kotak terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan

brass insert harus tahan terhadap bahan kimia, maupun

gas kimia serta cover dari clear polycarbonate harus tahan

terhadap bahan kimia, maupun gas kimia.

h. Pelat sisi dari armatur lampu tipe surface mounted harus

mempunyai ketebalan minimum 0,7 mm.

i. Ballast lampu HID jenis ballast untuk lampu HID mercury

400 W dan 250 W harus jenis high power factor. Ballast

HID untuk lampu mercury dipasang terpisah dari armatur

lampu. Kabel instalasi dari armatur lampu ke ballast

dibatasi :

maksimum panjang untuk 400 W, 50 m

maksimum panjang untuk 250 W, 25 m

j. Ballast untuk lampu TL harus dari jenis "low loss ballast"

dan harus pula dipergunakan single lamp ballast (satu

ballast untuk satu lampu fluorescent).

k. Tabung fluorescent harus dari tipe TLD.

l. Skedul lampu penerangan, harus mengacu ke gambar

perancangan dan rancangan Konsultan Perancang.

2.2 Kabel lnstalasi

a. Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi

kotak kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi

PVC, satu inti atau lebih (NYA, NYM, NYY).

Page 231: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

217

b. Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5

mm2 kode warna insulasi kabel harus mengikuti ketentuan

PUIL 2000 sebagai berikut:

fasa R : merah

fasa S : kuning

fasa T : hitam

netral : biru

pembumian : hijau/kuning

2.3 Pipa Instalasi Pelindung Kabel

a. Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah

konduit uPVC high impact. Pipa, elbow, socket, kotak

sambung, clamp dan accessories lainnya harus sesuai

yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter

19 - 25 mm.

b. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel

antara kotak sambung (T-Junction box) dan armatur

lampu.

c. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak

kontak dengan pipa konduit uPVC, high impact conduit-

heavy gauge, sekurangkurangnya diameter 19 - 25 mm.

2.4 Rak Kabel

Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik

digunakan jenis cable tray yang terbuat dari plat mild steel

dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm, dan difinish

hot dip galvanis dilapisi oleh zinchromate harus tahan

terhadap bahan kimia dan gas kimia. Demikian pula untuk

rak kabel yang berfungsi sebagai jalur kabel NYM untuk

penerangan dan kotak kontak, yang terbuat dari sheet steel

dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm dengan

difinish hot dip galvanized.

Page 232: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

218

1.19.4 Bab IV Pekerjaan Kontak - Kontak Saklar

Pasal 1 Umum

Pekerjaan sistem kotak kontak dan saklar meliputi pengadaan

semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi,

pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan pelatihan

bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem kotak kontak dapat

beroperasi dengan baik dan benar.

Pasal 2 Lingkup Pekerjaan

Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem

kotak kontak dan saklar sesuai dengan gambar perancangan

yaitu:

2.1 Kotak Kontak Biasa

a. Kotak kontak dinding yang dipakai adalah kotak kontak

industrial 1 fasa + N + E, rating 250 V AC, 16 A, untuk

pemasangan di dinding/kolom.

b. Kotak kontak industrial yang dipakai adalah kotak kontak

industrial 1 fasa dengan 3 pin, untuk pemasangan pada

dinding/kolom dengan ketinggian 150 cm di atas lantai

dan harus mempunyai terminal fasa, netral dan

pembumian.

2.2 Kotak Kontak Industrial, 3 fasa + N + E

Kotak kontak industrial 3 fasa yang dipakai adalah kotak

kontak industrial 3 fasa dan harus mempunyai terminal fasa,

netral dan pembumian. Rating 3 asa, 415 V, 32 A yang

dilengkapi saklar.

2.3 Isolating Switches / cam switch atau rotary switch

a. Isolating switches harus dipasang pada panel dan

dilengkapi dengan lampu indikator.

b. Rating isolating switch harus Iebih tinggi dari rating MCB

/ MCCB pada feeder di panelnya.

Page 233: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

219

c. Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 V AC, 3 fasa 415

V.

d. Saklar harus dipasang pada kotak.

2.4 Kotak untuk Saklar dan Kotak Kontak

Kotak harus dari bahan baja atau moulded plastic dengan

kedalaman tidak kurang dari 35 mm. Kotak dari metal harus

mempunyai terminal pembumian, saklar atau kotak kontak

dinding terpasang pada kotaknya harus menggunakan baud,

pemasangan dengan cara yang mengembang tidak

diperbolehkan.

2.5 Pemasangan Stop Kontak dan Saklar

Stop Kontak dan Saklar dipasang ditanam didinding (inbow)

yang penempatannya ditunjukkan dalam gambar rencana.

Stop Kontak dan Saklar dipasang pada jarak 150 cm dari

lantai jadi.

2.6 Kabel Instalasi

Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak

kontak harus kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu

inti atau lebih (NYA, NYM, NYY). Kabel harus mempunyai

penampang minimal dari 2,5 mm2 kode warna insulasi kabel

harus mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut :

fasa R : merah

fasa S : kuning

fasa T : hitam

netral : biru

pembumian : hijau/kuning

2.7 Pipa Instalasi Pelindung Kabel

a. Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah

konduit uPVC high impact. Pipa, elbow, socket, kotak

sambung, clamp dan accessories lainnya harus sesuai yang

Page 234: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

220

satu dengan Iainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 -

25 mm.

b. Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel

antara kotak sambung (T-Junction box) dan armatur

lampu.

c. Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak

kontak dengan pipa konduit uPVC, high impact conduit-

heavy gauge, sekurang-kurangnya diameter 19 - 25 mm.

2.8 Rak Kabel

Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik

digunakan jenis cable tray yang terbuat dari plat mild steel

dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm, dan difinish

hot dip galvanis dilapisi oleh zinchromate harus tahan

terhadap bahan kimia dan gas kimia. Demikian pula untuk

rak kabel yang berfungsi sebagai jalur kabel NYM untuk

penerangan dan kotak kontak, yang terbuat dari sheet steel

dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm dengan

difinish hot dip galvanized.

1.19.5 Bab V Pekerjaan Sistem Penangkal Petir

Pasal 1 Umum

Pekerjaan sistem proteksi petir meliputi pengadaan semua bahan,

peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian

perbaikan selama masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon

operator. Sehingga seluruh sistem proteksi petir dapat beroperasi

dengan baik dan benar.

Pasal 2 Lingkup Pekerjaan

Bagian ini meliputi penyediaan, pengujian dan perbaikan selama

masa pemeliharaan dari sistem proteksi petir yang lengkap sesuai

Page 235: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

221

dengan spesifikasi teknik ini, serta pengurusan ijin dari badan

yang berwenang (Departemen Tenaga Kerja).

Pasal 3 Material

Material yang digunakan dalam sistem proteksi petir harus dalam

keadaan baik dan sesuai dengan yang dimaksudkan serta disetujui

oleh Konsultan Manajemen Konstruksi. Daftar material, katalog

dan shop drawing harus diserahkan kepada Konsultan Manajemen

Konstruksi. sebelum dilakukan pemasangan. Material atau alat-

alat yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknik ini akan ditolak.

Sistem proteksi petir yang dipakai adalah Sistem non radio aktif

atau elektrostatik. Komponen - komponen yang dipakai adalah

sebagai berikut :

a. Terminasi Udara :

Terminal udara khusus untuk sistem proteksi petir eksternal,

yang dimaksudkan untuk menetralisir awan bermuatan

disekitar bangunan gedung dan menangkap sambaran petir bila

terjadi petir.

b. Penghantar / konduktor penyalur :

Terdiri dari dua macam, yaitu penghantar horizontal yang

menghubungkan secara listrik antara terminal udara dan

penghantar / konduktor penyalur vertikal (down conductor)

yang menghubungkan secara listrik antara terminal udara dan

elektroda pembumian. Proteksi petir ini harus menjamin dapat

mentransfer dengan aman energi kilat dari "terminal udara" ke

bumi. Untuk sistem tersebut digunakan jenis kabel yang sesuai

dengan rekomendasi dari pabrik pembuat terminal udara.

c. Sistem Pembumian

Terminal pembumian, terletak di dalam bak kontrol yang

dilengkapi dengan elektroda pembumian, bak kontrol

Page 236: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

222

diperlukan untuk pengujian tahanan pembumian secara

berkala Elektroda Pembumian :

Elektroda pembumian, terbuat dari Copper Rod pejal

dengan diameter tidak kurang dari 20 mm dan panjang

sekurang –kurangnya 6.000 mm dan harus dimasukan ke

dalam tanah secara vertikal dan harus diperoleh tahanan

pembumian setinggi – tingginya 5 Ohm.

1.19.6 Bab VI Pekerjaan Instalasi Fire Alarm Bell

Pasal 1 Umum

Penyedia Jasa utama harus menawarkan seluruh lingkup

pekerjaan yang dijelaskan baik dalam spesifikasi ini ataupun

yang tertera dalam gambar gambar rencana, dimana bahan-bahan

dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan

pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara

spesifikasi bahan dan atau peralatan yang dipasang dengan

spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan

kewajiban Penyedia Jasa Utama untuk mengganti bahan atau

peralatan tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal

ini tanpa adanya tambahan biaya. Kesemuanya itu untuk

mendapatkan hasil akhir pekerjaan dengan mutu baik, rapi dan

sempurna.

Pasal 2 Lingkup Pekerjaan

Seperti tertera dalam gambar-gambar rencana, Penyedia Jasa

Utama untuk melaksanakan pekerjaan instalasi Fire Alarm Bell

ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta

menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

Garis besar scope pekerjaan instalasi Fire Alarm Bell yang

dimaksudkan adalah sebagai berikut :

a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Alarm Bell.

Page 237: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

223

b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Junction Box di setiap

lantai.

c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel untuk

keperluan Monitor dan Kontrol.

d. Mengurus dan menyelesaikan perijinan Instalasi Fire Alarm

Bell dari instansi yang berwenang.

e. Melakukan dan commissioning.

f. Melakukan training kepada operator yang ditunjuk oleh

Pemilik.

Pasal 3 Ketentuan Bahan Dan Peralatan

Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi

persyaratan teknis sebagai berikut :

a. Alarm Bell

Type : Surface mounting, 6 inch anti karat

Operating voltage : 20 - 24 Vdc

Current consumption : 2 VA max

Sound level : 90 dB min / 1 m

Warna : merah

Untuk semua bahan/material yang ditawarkan, maka Penyedia

Jasa wajib mengisi daftar bahan/material yang menyebutkan

merk, tipe, kelas lengkap dengan brosur/katalog yang dilampirkan

pada waktu tender. Tabel daftar bahan/material ini diutamakan

untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi.

Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan

beberapa merk tertentu atau kelas mutu (quality performance)

dari bahan / material atau komponen tertentu terutama untuk

bahan-bahan/material-material listrik utama, maka Penyedia Jasa

wajib melakukan didalam penawarannya material yang dalam

taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.

Page 238: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

224

Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi, bahwa material

yang disebutkan pada tabel material tidak dapat diadakan oleh

Penyedia Jasa, yang diakibatkan oleh sesuatu alasan yang kuat

dan dapat diterima Pemilik, Konsultan Manajemen Konstruksi

dan Konsultan Perancang, maka dapat dipertimbangkan

penggantian merk/tipe dengan suatu sangksi tertentu kepada

Penyedia Jasa.

Page 239: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

224

BAB V

RENCANA ANGGARAN BIAYA

5.1 Uraian Umum

Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan perkalian volume tiap

pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan. Penyusunan Rencana Anggaran

Biaya didasarkan oleh:

1. Gambar bestek

Gambar bestek digunakan untuk menghitung besarnya masing –

masing volume tiap pekerjaan.

2. Harga satuan pekerjaan

Harga satuan pekerjaan di dalamnya terdapat harga material, upah

tukang dan pekerja, dan analisis harga satuan pekerjaan. Analisis harga

satuan pekerjaan didasarkan pada Standar Nasional Indonesia (SNI)

Harga Satuan Pekerjaan kota Semarang tahun 2014.

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dibantu program

Microsoft Excel. Dalam Tugas Akhir ini, harga satuan pekerjaan, upah

tenaga kerja, harga bahan, analisa SNI.

Page 240: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

225

5.2 Perhitungan Volume

Perhitungan volume adalah penjumlah volume dari tiap – tiap pekerjaan

bangunansesuia dengan gambar bestek bangunan per item yang meliputi

volume beton,kebutuhan bekisting,pekerjaan persiapan dan lain – lain.

Berikut ini adalah tabel perhitungan volume gedung Sekretariat Daerah

Kota Tegal dengan dibantu program microsoft excel:

Tabel 5.1 perhitungan volume

No. TIPE KONSTRUKSI PENAMPANG (m) JUMLAH ELEMEN VOLUME TOTAL

Lebar Panjang Tinggi BESARAN SATUAN (M3)

1

Balok sloof 15 x

30 0,15 0,30 - 102,43 m

2 55,31

2

Balok sloof 20 x

30 0,20 0,30 - 130,79 m

2 62,78

3 Kolom 40 x 60 0,40 0,60 3,70 117,00 Bh 255,41

4 Kolom 35 x 35 0,35 0,35 3,70 54,00 Bh 89,41

5 Kolom 15 x 15 0,15 0,15 3,70 27,00 Bh 24,73

6 Balok 35 x 65 0,35 0,65 - 187,72 m2 298,94

7 Balok 25 x 45 0,25 0,45 - 174,30 m2 117,65

8 Balok 25 x 40 0,25 0,40 - 261,54 m2 183,08

9 Balok 20 x 35 0,20 0,35 - 194,00 m2 190,12

10 Balok 15 x 30 0,15 0,30 - 149,37 m2 107,55

11 Ringbalk 30 x 60 0,30 0,60 - 137,24 m2 172,92

12 Ringbalk 25 x 45 0,25 0,45 - 103,86 m2 116,84

13 Ringbalk 20 x 35 0,20 0,35 - 132,14 m2 83,25

14 Ringbalk 15 x 30 0,15 0,30 - 104,11 m2 65,59

15 Plat tebal 12 cm 21,00 29,00 0,12 1,00 Bh 73,08

16 Tangga Beton 0,35 0,15 0,30 93,00 Bh 14,65

17 Plat dak 12 cm 10,50 14,50 0,12 1,00 Bh 18,27

JUMLAH 1.929,58

Page 241: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

226

Tabel5.2 perhitungan volume struktur

No.

TIPE KONSTRUKSI

BEKISTING PER

M3

TULANGAN PER M3

VOLUME

TOTAL

TOTAL BEKISTIN

G

TOTAL TULANGA

N

JUMLAH PER ELEME

N

m2 Kg (M3) m

2 Kg (M3)

1 Sloof 15/30 13,33 205,35 55,31 737,50 11.358,50 118,09

2 Sloof 20/30 10,00 267,96 62,78 627,79 16.822,16

3 Kolom 40 x 60 13,33 128,56 255,41 3.405,48 32.835,40

369,55 4 Kolom 35 x 35 5,83 183,79 89,41 521,56 16.432,65

5 Kolom 15 x 15 8,57 217,50 24,73 211,93 5.377,64

6 Balok 35 x 65 20,00 183,79 298,94 5.978,88 54.942,60

897,34

7 Balok 25 x 45 5,93 195,23 117,65 698,16 22.969,77

8 Balok 25 x 40 8,44 194,52 183,08 1.545,99 35.612,64

9 Balok 20 x 35 9,00 179,71 190,12 1.711,08 34.166,10

10 Balok 15 x 30 10,71 267,96 107,55 1.152,28 28.817,86

11 Ringbalk 30 x 60 13,33 228,17 172,92 2.305,63 39.455,45

438,60 12 Ringbalk 25 x 45 6,67 195,23 116,84 778,95 22.811,63

13 Ringbalk 20 x 35 8,44 194,52 83,25 702,98 16.193,58

14 Ringbalk 15 x 30 9,00 179,71 65,59 590,30 11.786,93

15 Plat lantai (12 Cm)

10,71 2.146,00 73,08 783,00 156.829,8 91,35

16 Tangga beton 7.008,33 1.275,13 14,65 102.654,6 18.677,52

17 Plat dag (12 Cm)

961,00 1.073,00 18,27 17.557,47 19.603,71

14,65

JUMLAH 544.693,83

5.3Tabel Pekerjaan persiapan

I PEKERJAAN PERSIAPAN Panjan

g Leba

r

Ting

gi Jumlah

Satua

n

1 Pagar Sementara dari Seng Gelombang Tinggi 2 m 33 24 2 228,00 m

2 Pembuatan Kantor Sementara dg Lantai Plesteran 6 4 24,00 m

3

3 Pembuatan Gudang Semen dan Alat-alat 5 4 20,00 m

3

4 Membersihkan Lapangan dan Perataan 33 24 114,00 m

2

5 Pengadaan Air Kerja 1,00 ls

6 Pengadaan Listrik Kerja 1,00 ls

Page 242: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

227

5.4 Tabel Pekerjaan tanah

II

PEKERJAAN TANAH Panjang Lebar

Besara

n

Jumla

h

Satua

n

1 Menggali Tanah Biasa Sedalam 30 cm 0,20 0,30 486,00 29,16 m

3

2 Menggali Tanah Biasa Sedalam 2,5 m 2,00 2,00 2,50 60,00 m

3

3 Urugan Kembali (dihitung 1/3 kali indeks pekerjaan galian) 29,72 m

3

4 Urugan Pasir 0,70 0,30 264,18 55,48 m3

5.5 TabelPekerjaan pondasi

III

PEKERJAAN PONDASI Panjang Lebar bwh

Lebar ats

Kedal

aman Jumlah

Satu

an

1 Memasang Pondasi Batu Kali 1Pc : 3 PP tipe 1 264,18 0,7 0,3 0,7 92,46 m

3

2 Memasang Pondasi Foot Plat 1 2 2 2,5 500,00 m3

3 Memasang Pondasi Foot Plat 2 1,25 1,25 0,45 31,64 m3

Jmlah 671,66 m3

4 Pasang Pondasi Batu Kosong 264,18 0,9 0,2 47,55 m3

5.6 TabelPekerjaan dinding

IV PEKERJAAN DINDING Panjang Lebar Tinggi Jumlah Satuan

1

Memasang Dinding Bata Merah

Ukuran (5x11x22)cm Tebal 1/2 Bata

Camp. 1Pc : 3PP 528,36 0,30 475,52 m

2

2

Memasang Dinding Bata Merah

Ukuran (5x11x22)cm Tebal 1/2 Bata

Camp. 1Pc : 5PP 528,36 3,70 5864,80 m

2

Total 6340,32 m3

5.7 TabelPekerjaan plesteran

V PEKERJAAN PLESTERAN Panjang Tinggi Jumlah Satuan

1 Memasang Plesteran 1 Pc : 3 Pp Tebal 15 mm 528,36 0,30 475,52 m2

2 Memasang Plesteran 1 Pc : 5 Pp Tebal 15 mm 528,36 3,70 5864,80 m2

3 Memasang Acian 6340,32 m2

Page 243: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

228

5.8 TabelPekerjaan kayu

VI

PEKERJAAN KAYU Panjang Lebar Tinggi

Jumla

h Jumlah

satu

an

1 Membuat Kosen Pintu & Jendela Kayu klas II atau III

Tipe pintu P1 7,15 0,06 0,15 12,00 0,77 m3

Tipe pintu P2 5,12 0,06 0,15 23,00 1,06 m3

Tipe pintu P3 4,80 0,06 0,15 3,00 0,13 m3

Tipe jendela J1 6,81 0,06 0,15 38,00 2,33 m3

Tipe jendela J2 20,24 0,06 0,15 8,00 1,46 m3

Tipe jendela J3 14,60 0,06 0,15 2,00 0,26 m3

Jmlh 5,75

2 Memasang Listplank Uk. (3x20)cm Kayu klas I atau II 264,18 0,06 0,50 1,00 7,93 m

3

3 Membuat Daun Pintu Panel Kayu Klas I atau II Panjang Lebar Tinggi Jmlh

Tipe pintu P1 0,70 2,18 24,00 36,62 m3

Tipe pintu P2 0,92 2,10 23,00 44,44 m3

Tipe pintu P3 0,92 2,10 3,00 5,80 m3

Tipe Jendela J1 0,90 0,62 24,00 13,39 m3

Tipe Jendela J2 1,10 0,62 8,00 5,46 m3

Tipe Jendela J3 2,16 1,49 4,00 12,87 m3

JUMLH 82,00

Membuat Pintu & Jendela Kaca Kayu Klas I atau II Panjang Lebar Tinggi Jmlh

Tipe pintu PJ1 2,81 1,53 12,00 59,99 m3

TTL 59,99 m3

Memasang Konstruksi Kuda-kuda baja

Panjang Berat Jmlh

KK Tipe 1

2I.80.80.8 128 7,38 3 2833,92 kg

2L.60.60.6 216 7,38 3 4782,24 kg

Buhul+baut dll 30% 4268,59 kg

TTL 11884,7

5 kg

KK Tipe 2

2I.70.70.7 79 7,38 2 1166,04 kg

2L.50.50.5 142 3,77 2 1070,68 kg

Buhul+baut dll 30% 1487,24 kg

TTL 3723,96 kg

Panjan

g Berat jmlh

Memasang konstruksi Gording C125.50.20.2,3 12 6,13 25 1839,00 kg

Page 244: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

229

Memasang Rangka Atap Genteng Keramik 29 2,42 37 2596,66

kg

Memasang Rangka Langit-langit 21 2,42 31 1575,42 kg

TTL 6011,08 kg

5.9 TabelPekerjaan beton

VII PEKERJAAN BETON Panjang Lebar Tebal Jumlah

1 Membuat Beton mutu f'c=22,825 Mpa (K275)

Lt2

Luas 1 27,25 19 0,12 62,13

Luas 2 38 26 0,12 118,56

Lt3

Luas 1 27,25 19 0,12 62,13

Luas 2 38 26 0,12 118,56

Dak

Luas 1 6 4 0,12 2,88

Luas 2 17 3 0,12 6,12

Luas 3 17 6 0,12 12,24

Luas 4 11 4 0,12 5,28

Luas 5 11 2 0,12 2,64

jumlah 390,54

5.10 TabelPekerjaan penutup atap

VIII PEKERJAAN PENUTUP ATAP Panjang Lebar Sudut Jumlah sat

1 Pasang Atap Genteng Plentong Super / Besar

Luas 1 26,5 17 0,866 390,13 m2

Luas 2 28 21 0,866 509,21 m2

jmlh 899,34

2 Pasang Genteng Bubung Plentong Besar 121 121,00 m2

5.11 TabelPekerjaan langit – langit

IX

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT Panjang Lebar Jumlah

1 Memasang Langit-langit Gypsum Board, Uk (120x240) tebal 9 mm

LANTAI 1

Luas 1 8 5,25 84,00 m2

Luas 2 29 7,15 207,35 m2

Luas 3 9,25 7,85 72,61 m2

Luas 4 12 7,85 96,20 m2

Luas 5 4 2 48,00 m2

Page 245: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

230

Luas 6 4 4 128,00 m2

LANTAI 2 m2

Luas 1 8 5,25 84,00 m2

Luas 2 29 7,15 207,35 m2

Luas 3 11,92 7,85 93,57 m2

Luas 4 12,23 12 146,76 m2

Luas 5 7,5 4,1 61,50 m2

Luas 6 8 4 96,00 m2

LANTAI 3 m2

Luas 1 8 5,25 126,00 m2

Luas 2 29 7,15 207,35 m2

Luas 3 11,92 7,85 93,57 m2

Luas 4 12,23 12 146,76 m2

Luas 5 7,5 4,1 92,25 m2

Luas 6 8 4 64,00 m2

1325,34 m2

2 List Langit-langit Kayu Profil 627,00 m'

5.12 TabelPekerjaan sanitasi

X PEKERJAAN SANITASI Jumlah satuan

1 Memasang Closet Jongkok Porselen 15,00 Unit

2 Memasang Bak Mandi Batu Bata Vol. 0,30 m3 5,00 Unit

3 Memasang Pipa Galvanis Ø ¾" 371,00 m

4 Memasang Pipa PVC type AW Ø4" 95,80 m

5 Memasang Bak Cuci Piring Stainles Steel 15,00 Buah

6 Memasang Kran Ø ¾" atau ½" 446,40 Buah

7 Memasang Floor Drain 9,00 Buah

8 Membuat Septictank & Peresapan 1,00 ls

9 Memasang Jaringan PDAM 1,00 Unit

10 Memasang pipa beton diameter 15 cm - 20 cm 611,90 m'

5.13 TabelPekerjaan kunci dan kaca

XII PEKERJAAN KUNCI & KACA Panjang Lebar Jumlah Jumlah satuan

1 Memasang Kunci Tanam Biasa 44,00 Buah

2 Memasang Kunci Kamar Mandi 9,00 Buah

3 Memasang Engsel Pintu 177,00 Buah

4 Pasang Engsel Jendela Kupu-kupu 162,00 Buah

5 Pasang Engsel Angin 196,00 Buah

6 Pasang Kait Angin 196,00 Buah

Page 246: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

231

7 Pasang Kaca tebal 1 cm

Luas 1 23,8 7,4 4 704,48 m2

Luas 2 7,4 4,3 8 254,56 m2

Luas 3 5,2 4 16 332,80 m2

Luas 4 5,2 9 76 3556,80 m2

Luas 5 6,2 12,4 16 1230,08 m2

5.14 TabelPekerjaan penutup lantai dan dinding

XIII

PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING

Panjan

g Lebar

Jumlah Jumlah

1 Memasang Lantai Keramik 30 x 30 cm

Luas 1 7 6,78

142,38 m2

Luas 2 14 5

210,00 m2

Luas 3 6 7

126,00 m2

Luas 4 7 5,5

115,50 m2

Luas 5 7 9

189,00 m2

Luas 6 4,6 6,5

119,60 m2

Luas 7 5 11

220,00

TOTAL 1122,48

m2

2 Pasang Lantai Keramik 20 x 20 cm

Luas 1 4,43 4,1 3

54,49 m2

Luas 2 4,1 3 3

36,90 m2

Luas 3 2,75 1,75 3

14,44 m2

3 Memasang Dinding Keramik 20x20 cm

Luas 1 4,43 1,75 4

76,29 m2

Luas 2 4,1 1,75 4

75,30 m2

Luas 3 2,75 1,75 4

92,25 m2

Page 247: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

232

5.15 TabelPekerjaan pengecatan

XIV PEKERJAAN PENGECATAN Jumlah SAT

1 Mengecat Tembok Baru (1lap.Plamir, 1lap Cat Dasar) 6340,32 m2

2 Mengecat Plafond 1325,34 m2

3 Pengecatan Bidang Kayu Baru (1 lap. Plamir), 1 lap.Cat Dasar & 3 lap.Cat Penutup 184,58 m

2

5.16 TabelPekerjaan instalasi listrik

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK Jumlah Satuan

XV Instalasi Titik Lampu 48,00 Buah

1 Memasang Lampu TL 35,00 Buah

2 Memasang Lampu Downlight 13,00 Buah

3 Memasang Stop Kontak 21,00 Buah

4 Memasang Saklar Ganda 24,00 Buah

5 Memasang Saklar Tunggal 16,00 Buah

6 Memasang Box Meter PLN 1,00 Unit

5.3 Volume Pekerjaan

Volume pekerjaan adalah menghitung jumlah banyaknya volume

pekerjaan dalam satu satuan. Uraian volume pekerjaan adalah menguraikan

secara rinci dalam menghitung besar volume masing-masing pekerjaan pada

suatu bangunan sesuai dengan gambar bestek dan detail, dan berikut ini

adalah tabel penyajian perhitungan volume gedung Sekretariat Daerah Kota

Tegal yang dibantu menggunakan program microsoft excel:

5.17 Tabel volume pekerjaan

No.

Uraian Pekerjaan Sat. Volume

I PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Pagar Sementara dari Seng Gelombang Tinggi 2,00 m m 228

2 Pembuatan Kantor Sementara dg Lantai Plesteran m3 24

3 Pembuatan Gudang Semen dan Alat-alat m3 20

4 Membersihkan Lapangan dan Perataan m2 114

Page 248: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

233

5 Pengadaan Air Kerja ls 1

6 Pengadaan Listrik Kerja ls 1

II PEKERJAAN TANAH

1 Menggali Tanah Biasa Sedalam 1 m m3 29,16

2 Menggali Tanah Biasa Sedalam 2 m m3 60,00

3 Urugan Kembali (dihitung 1/3 kali indeks pekerjaan galian) m3 29,72

4 Urugan Pasir m3 55,48

III PEKERJAAN PONDASI

1 Memasang Pondasi Batu Kali 1Pc : 3 PP m3

671,656025

2 Pasang Pondasi Batu Kosong m3 47,5524

IV PEKERJAAN DINDING

1 Memasang Dinding Bata Merah Ukuran (5x11x22)cm Tebal 1/2 Bata Camp. 1Pc : 3PP

m2 475,524

2 Memasang Dinding Bata Merah Ukuran (5x11x22)cm Tebal 1/2 Bata Camp. 1Pc : 5PP

m2 5864,80

V PEKERJAAN PLESTERAN

1 Memasang Plesteran 1 Pc : 3 Pp Tebal 15 mm m2 475,524

2 Memasang Plesteran 1 Pc : 5 Pp Tebal 15 mm m2 5.864,80

3 Memasang Acian m2 6.340,32

VI PEKERJAAN KAYU DAN KUDA - KUDA BAJA RINGAN

1 Membuat Kosen Pintu & Jendela Kayu klas II atau III m3 5,75

2 Membuat Daun Pintu Panel Kayu Klas I atau II m3 82,00

3 Membuat Pintu & Jendela Kaca Kayu Klas I atau II m3 18,62

4 Memasang Konstruksi Kuda-kuda Baja Kg 21619,80

5 Memasang konstruksi Gording C125.50.20.2,3 Kg 1839

6 Memasang Rangka Atap Genteng Keramik Kg 2596,66

7 Memasang Listplank Kg 7,93

8 Memasang Rangka Langit-langit Kg 1325,34

VII PEKERJAAN BETON

1 Membuat Beton mutu f'c=22,825 Mpa (K275) m3 390,54

3 Membuat Sloof Beton Bertulang m3 118,09

4 Membuat Kolom Beton Bertulang m3 438,60

5 Membuat Balok Beton Bertulang m3 369,55

6 Membuat Tangga Beton Bertulang m3 14,65

7 Membuat Kolom Penguat Beton Bertulang m3 261,54

8 Membuat Ring Balok Beton Bertulang m3 27,00

Page 249: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

234

VIII

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1 Pasang Atap Genteng Plentong Super / Besar m2 899,34

2 Pasang Genteng Bubung Plentong Besar m2 121

IX PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

1 Memasang Langit-langit Gypsum Board, Uk (120x240) tebal 9 mm

m2

1325,3445

2 List Langit-langit Kayu Profil m2 627

X PEKERJAAN SANITASI

1 Memasang Closet Jongkok Porselen Unit 15

2 Memasang Bak Mandi Batu Bata Vol. 0,30 m3 Unit 5

3 Memasang Pipa Galvanis Ø ¾" m3 371

4 Memasang Pipa PVC type AW Ø 4" m3 95,8

5 Memasang Bak Cuci Piring Stainles Steel Buah 15

6 Memasang Kran Ø ¾" atau ½" Buah 446,4

7 Memasang Floor Drain Buah 9

8 Membuat Septictank & Peresapan ls 1

9 Memasang Jaringan PDAM Unit 1

10 Memasang pipa beton diameter 15 cm - 20 cm m3 611,9

XI PEKERJAAN BESI & ALUMUNIUM

1 Total Kebutuhan Tulangan

Kg 544693,8

3

2 Memasang Kusen Pintu Allumunium Kg 81,86

XII PEKERJAAN KUNCI & KACA

1 Memasang Kunci Tanam Biasa Buah 44

2 Memasang Kunci Kamar Mandi Buah 9

3 Memasang Engsel Pintu Buah 177

4 Pasang Engsel Jendela Kupu-kupu Buah 162

5 Pasang Engsel Angin Buah 196

6 Pasang Kait Angin Buah 196

7 Pasang Kaca tebal 1 cm m2 1230,08

XIII

PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING

1 Memasang Lantai Keramik 30 x 30 cm m2 1122,48

2 Pasang Lantai Keramik 20 x 20 cm m2 54,489

3 Memasang Dinding Keramik 20x20 cm m2 92,25

Page 250: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

235

XIV

PEKERJAAN PENGECATAN

1 Mengecat Tembok Baru (1lap.Plamir, 1lap Cat Dasar) m2 6.340,32

2 Mengecat Plafond m2 1325,34

3 Pengecatan Bidang Kayu Baru (1 lap. Plamir), 1 lap.Cat Dasar & 3 lap.Cat Penutup

m2

1325,3445

XV PEKERJAAN LISTRIK

1 Instalasi Titik Lampu Buah 48

2 Memasang Lampu TL Buah 35

3 Memasang Lampu Downlight Buah 13

4 Memasang Stop Kontak Buah 21

5 Memasang Saklar Ganda Buah 24

6 Memasang Saklar Tunggal Buah 16

7 Memasang Box Meter PLN Unit 1

5.4 Perhitungan Berat Tulangan

perhitungan berat tulangan berfungsi untuk mengetahui jumlah

besi bertulang yang dibutuhkan dalam mendirikan suatu bangunan dalam

satuan kilogrampermeter kubik (kg/m3) dengan cara menjumlahkan setiap

volume dari tulangan yang dibutuhkan berdasarkan gambar bestek,berikut

ini adalah tabel perhitunagan berat tulangan gedung Sekretariat Daerah

Kota Tegal dengan menggunakan softwere microsoft excel:

5.18 Tabel kebutuhan tulangan pokok

No.

Tipe konstruksi

Pnjng Ekivalen=1m3 Kbthn. Tul Brt Tul Berat per Kbthn Pnjng Luasan

lbr tggi panj (mm) (Kg/m'

) 1m' (kg)

per m3

(kg) Per M3

bkstng

(m2)

A.

Tulangan

Pokok

1 Balok sloof

15 x 30 0,15 0,30 22,22

6 Ø

16 1,580

9,48 210,67 11,11 13,333

2

Balok sloof

20 x 30 0,20 0,30 16,67

6

Ø

16

1,580 9,48 158,00 8,33 10,000

3 Kolom 40 x

60 0,40 0,60 4,17

10 Ø

19 2,223

22,23 92,63 3,47 5,833

4

Kolom 35 x

35 0,35 0,35 8,16

8

Ø

16

1,580 12,64 103,18 5,44 8,571

5 Kolom 15 x

15 0,15 0,15 44,44

4 Ø

12 0,888

3,552 157,87 14,81 20,000

Page 251: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

236

6

Balok 35 x

65 0,35 0,65 4,40

15

Ø

1

2,223 33,345 146,57 5,49 5,934

7 Balok 25 x

45 0,25 0,45 8,89

10 Ø

16 1,580

15,8 140,44 7,41 8,444

8

Balok 25 x

40 0,25 0,40 10,00

10

Ø

16

1,580 15,8 158,00 8,33 9,000

9 Balok 20 x

35 0,20 0,35 14,29

6 Ø

16 1,580

9,48 135,43 7,14 10,714

10

Balok 15 x

30 0,15 0,30 22,22

6

Ø

16

1,580 9,48 210,67 11,11 13,333

11 Ringbalk 30

x 60 0,30 0,60 5,56

15 Ø

19 2,223

33,345 185,25 6,94 6,667

12

Ringbalk 25

x 45 0,25 0,45 8,89

10

Ø

16

1,580 15,8 140,44 7,41 8,444

13 Ringbalk 20

x 35 0,25 0,40 10,00

10 Ø

16 1,580

15,8 158,00 8,33 9,000

14

Ringbalk 15

x 30 0,20 0,35 14,29

6

Ø

16

1,580 9,48 135,43 7,14 10,714

15 Plat tebal 12

cm 1,00 0,12 8,33

10 Ø

12 0,888

8,88 74,00 6,94 8,333

16

Tangga

Beton 1,00 0,12 8,33

20

Ø

10

0,617 12,34 102,83 13,89 8,333

17 Plat dak 12

cm 1,00 0,12 8,33

10 Ø

12 0,888

9,146 76,22 7,15 8,333

5.19 Tabel kebutuhan tulangan sengkang

No. Tipe

konstruksi

Pnjng Ekivalen=1m3 Kbthn. Tul

Brt

Tul Berat per Kbthn Pnjng

Kbthn

lbr tg panj (mm) (Kg/m')

1m' (kg) (kg/m3) Per M3 Kawat/

kg

B.

Beugel/sengkang dan

tul. Bagi

1 Balok sloof

15 x 30 0,15 0,30 0,98

148 Ø

8 0,39 58,46 57,2 21,51 1,776

2

Balok sloof

20 x 30 0,20 0,30 1,08

111

Ø

8 0,39 43,85 47,3 17,78 1,332

3 Kolom 40

x 60 0,40 0,60 2,08

28 Ø

10 0,61 17,28 35,9 13,49 0,336

4

Kolom 35

x 35 0,35 0,35 1,48

55

Ø

10 0,61 33,94 50,2 18,85 0,660

5

Kolom 15

x 15 0,15 0,15 0,68

222

Ø

8 0,39 87,69 59,6 22,38 2,664

6

Balok 35 x

65 0,35 0,65 2,08

29

Ø

10 0,61 17,89 37,2 13,97 0,348

7

Balok 25 x

45 0,25 0,45 1,48

60 Ø 10 0,61 37,02 54,7 20,57 0,720

8

Balok 25 x

40 0,25 0,40 1,38

67 Ø 8 0,39 26,47 36,5 13,71 0,804

9

Balok 20 x

35 0,20 0,35 1,18

95

Ø

8 0,39 37,53 44,2 16,62 1,140

10

Balok 15 x

30 0,15 0,30 0,98

148

Ø

8 0,39 58,46 57,2 21,51 1,776

11

Ringbalk

30 x 60 0,30 0,60 1,88

37

Ø

10 0,61 22,83 42,9 16,11 0,444

Page 252: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

237

12

Ringbalk

25 x 45 0,25 0,45 1,48

60

Ø

10 0,61 37,02 54,7 20,57 0,720

13 Ringbalk

20 x 35 0,25 0,40 1,38

67 Ø

8 0,39 26,47 36,5 13,71 0,804

14

Ringbalk

15 x 30 0,20 0,35 1,18

95

Ø

8 0,39 37,53 44,2 16,62 1,140

5.20Tabel total kebutuhan tulangan

TOTAL JUMLAH BERAT PER M3 TULANGAN

No. Tipe konstruksi Kbthn tul pokok

per m3 (kg)

1 Balok sloof 15 x 20 267,96

2 Balok sloof 20 x 30 205,35

3 Kolom 40 x 60 128,56

4 Kolom 35 x 35 153,41

5 Kolom 15 x 15 217,50

6 Balok 35 x 65 183,79

7 Balok 25 x 45 195,23

8 Balok 25 x 40 194,52

9 Balok 20 x 35 179,71

10 Balok 15 x 30 267,96

11 Ringbalk 30 x 60 228,17

12 Ringbalk 25 x 45 195,23

13 Ringbalk 20 x 35 194,52

14 Ringbalk 15 x 30 179,71

15 Plat tebal 12 cm 2146,00

16 Tangga Beton 1275,13

17 Plat deck 12 cm 1073,00

5.5 Harga satuan pekerjaan

Harga Satuan Pekerjaan adalah jumlah harga bahan dan upah tenaga

kerjaberdasarkan perhitungan analisis. Harga bahan didapat dari pasaran,

dikumpulkan dalam suatu daftar yang dinamakan Daftar Harga Satuan Bahan,

sedangkan upah tenaga kerja didapatkan di lokasi dikumpulkan dan dicatat

dalam satu daftar yang dinamakan Daftar Upah tenaga Kerja.

Harga Satuan Pekerjaan akan berbeda antara daerah satu dengan daerah

yang lain, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan harga pasaran bahan

dan harga / upah tenaga kerja yang berlaku di setiap daerah. Jadi dalam

menghitung dan menyusun Anggaran Biaya suatu proyek, harus berpedoman

Page 253: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

238

pada harga satuan bahan dan upah tenaga kerja di pasaran dan di lokasi

pekerjaan yang akan dibuat,berikut ini adalah tabel harga satuan pekerjaan

pembangunan gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal dengan menggunakan

daftar harga bahan kota semarang tahun 2014:

5.21Tabel Harga Satuan Pekerjaan

No Uraian Pekerjaan Sat. Harga

Satuan (Rp.)

I PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Pagar Sementara dari Seng Gelombang Tinggi 2,00 m m3

515.482,50

2 Pembuatan Kantor Sementara dg Lantai Plesteran m3

808.750,00

3 Pembuatan Gudang Semen dan Alat-alat m3

697.437,50

4 Membersihkan Lapangan dan Perataan m3

6.750,00

5 Pengadaan Air Kerja ls

10.000.000,00

6 Pengadaan Listrik Kerja ls 10.000.000,00

II PEKERJAAN TANAH

1 Menggali Tanah Biasa Sedalam 1 m m3

75.000,00

2 Menggali Tanah Biasa Sedalam 2 m m3

75.000,00

3 Urugan Kembali (dihitung 1/3 kali indeks pekerjaan galian)

4 Urugan Pasir m3

120.550,00

III PEKERJAAN PONDASI

1 Memasang Pondasi Batu Kali 1Pc : 3 PP m3

627.950,00

2 Pasang Pondasi Batu Kosong m3

264.210,00

IV PEKERJAAN DINDING

1 Memasang Dinding Bata Merah Ukuran (5x11x22)cm Tebal 1/2 Bata Camp. 1Pc : 3PP

m2

79.896,75

2 Memasang Dinding Bata Merah Ukuran (5x11x22)cm Tebal 1/2 Bata Camp. 1Pc : 5PP

m2

74.867,00

Page 254: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

239

V PEKERJAAN PLESTERAN

1 Memasang Plesteran 1 Pc : 3 Pp Tebal 15 mm

m2

36.334,40

2 Memasang Plesteran 1 Pc : 5 Pp Tebal 15 mm

m2

33.599,60

3 Memasang Acian

m2

30.000,00

VI PEKERJAAN KAYU

1 Membuat Kosen Pintu & Jendela Kayu klas II atau III

m3

9.921.625,00

2 Membuat Daun Pintu Panel Kayu Klas I atau II

m2

528.250,00

3 Membuat Pintu & Jendela Kaca Kayu Klas I atau II

m2

367.800,00

4 Memasang Konstruksi Kuda-kuda Baja Kg 25.500.00

5 Memasang konstruksi Gording C125.50.20.2,3 Kg 25.500.00

6 Memasang Rangka Atap Genteng Keramik m2 25.500.00

7 Memasang Listplank Kg 25.500.00

8 Memasang Rangka Langit-langit

m2

140.815,00

VII PEKERJAAN BETON

1 Membuat Beton mutu f'c=22,825 Mpa (K275)

m3

596.490,00

2 Membuat Pondasi Beton Bertulang

m3

3.280.394,00

3 Membuat Sloof Beton Bertulang

m3

3.280.394,00

4 Membuat Kolom Beton Bertulang

m3

6.014.998,00

5 Membuat Balok Beton Bertulang

m3

4.437.528,00

6 Membuat Tangga Beton Bertulang

m3

4.279.760,00

7 Membuat Kolom Penguat Beton Bertulang

m3

65.497,00

8 Membuat Ring Balok Beton Bertulang

m3

4.437.528,00

VIII PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1 Pasang Atap Genteng Plentong Super / Besar

m2

67.730,00

2 Pasang Genteng Bubung Plentong Besar

m2

73.090,00

IX PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

1 Memasang Langit-langit Gypsum Board, Uk (120x240) tebal 9 mm

m2

85.874,00

2 List Langit-langit Kayu Profil

m3

150.635,00

Page 255: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

240

X PEKERJAAN SANITASI

1 Memasang Closet Jongkok Porselen

Unit 388.350,00

2 Memasang Bak Mandi Batu Bata Vol. 0,30 m3

Unit 990.600,00

3 Memasang Pipa Galvanis Ø ¾"

m 50.696,00

4 Memasang Pipa PVC type AW Ø 4"

m 63.924,00

5 Memasang Bak Cuci Piring Stainles Steel

Buah

359.732,50

6 Memasang Kran Ø ¾" atau ½"

Buah

35.800,00

7 Memasang Floor Drain

Buah

85.750,00

8 Membuat Septictank & Peresapan

ls 9.500.000,00

9 Memasang Jaringan PDAM

Unit 7.500.000,00

10 Memasang pipa beton diameter 15 cm - 20 cm m 58.737,00

XI PEKERJAAN BESI & ALUMUNIUM

1 Memasang Besi Tulangan

Kg

13.596,00

2 Memasang Kusen Pintu Allumunium

Kg 92.530,00

XII PEKERJAAN KUNCI & KACA

1 Memasang Kunci Tanam Biasa

Buah

168.825,00

2 Memasang Kunci Kamar Mandi

Buah

83.162,50

3 Memasang Engsel Pintu

Buah

25.237,00

4 Pasang Engsel Jendela Kupu-kupu

Buah

20.325,00

5 Pasang Engsel Angin

Buah

29.650,00

6 Pasang Kait Angin

Buah

24.866,25

7 Pasang Kaca tebal 5 mm

m2

89.616,25

XIII PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING

1 Memasang Lantai Keramik 30 x 30 cm

m2

135.471,82

2 Pasang Lantai Keramik 20 x 20 cm

m2

135.512,00

3 Memasang Dinding Keramik 20x20 cm

m2

148.451,50

XIV PEKERJAAN PENGECATAN

1 Mengecat Tembok Baru (1lap.Plamir, 1lap Cat Dasar)

m2

18.008,00

Page 256: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

241

2 Mengecat Plafond m2

25.500,00

3 Pengecatan Bidang Kayu Baru (1 lap. Plamir), 1 lap.Cat Dasar & 3 lap.Cat Penutup

m2

32.767,50

XV PEKERJAAN LISTRIK

1 Instalasi Titik Lampu

Buah

70.000,00

2 Memasang Lampu TL

Buah

150.000,00

3 Memasang Lampu Downlight

Buah

150.000,00

4 Memasang Stop Kontak

Buah

50.000,00

5 Memasang Saklar Ganda

Buah

75.000,00

6 Memasang Saklar Tunggal

Buah

65.000,00

7 Memasang Box Meter PLN

Unit 30.000.000,00

5.6 Rencana Anggran Biaya (RAB)

Rencana anggaran biaya ialah perhitungan banyaknya biaya yang

diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubungan

dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut berdasarkan gambar

bestek, harga satuan bahan dan upah pekerja, berikut adalah tabel rencana

anggran biaya (RAB) gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal.

5.22Tabel Rencana Anggran Biaya (RAB

No.

Uraian Pekerjaan Sat. Volume Harga Satuan

(Rp.)

Jumlah Harga (Rp.)

I PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Pagar Sementara dari Seng Gelombang Tinggi 2,00 m

m' 228,00 515.482,50

117.530.010,00

2 Pembuatan Kantor Sementara dg Lantai Plesteran

m2 24,00 808.750,00

19.410.000,00

3 Pembuatan Gudang Semen dan Alat-alat

m2 20,00 697.437,50

13.948.750,00

4 Membersihkan Lapangan dan Perataan

m2 114,00 6.750,00

769.500,00

5 Pengadaan Air Kerja ls 1,00 10.000.000,00 5.000.000.00

6 Pengadaan Listrik Kerja ls 1,00 10.000.000,00 10.000.000,00

Page 257: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

242

Sub Total 161.658.260,00

II PEKERJAAN TANAH

1 Menggali Tanah Biasa Sedalam 1 m

m3 29,16 75.000,00

2.187.000,00

2 Menggali Tanah Biasa Sedalam 2 m

m3 60,00 75.000,00

4.500.000,00

3 Urugan Kembali (dihitung 1/3 kali indeks pekerjaan galian)

1/3 kali indeks pekerjaan galian 2.229.000,00

4 Urugan Pasir m3 55,48 120.550,00

6.687.848,79

Sub Total 15.603.848,79

III PEKERJAAN PONDASI MENERUS

1 Memasang Pondasi Batu Kali 1Pc : 3 PP

m3 671,66 627.950,00

421.766.400,90

2 Pasang Pondasi Batu Kosong m3 47,55 264.210,00

12.563.819,60

Sub Total 434.330.220,50

IV

PEKERJAAN DINDING

1 Memasang Dinding Bata Merah Ukuran (5x11x22)cm Tebal 1/2 Bata Camp. 1Pc : 3PP

m2 475,52 79.896,75

37.992.822,15

2 Memasang Dinding Bata Merah Ukuran (5x11x22)cm Tebal 1/2 Bata Camp. 1Pc : 5PP

m2 5864,80 74.867,00

439.079.682,13

Sub Total 477.072.504,28

V PEKERJAAN PLESTERAN

1 Memasang Plesteran 1 Pc : 3 Pp Tebal 15 mm

m2 475,52 36.334,40

17.277.879,23

2 Memasang Plesteran 1 Pc : 5 Pp Tebal 15 mm

m2 5864,80 33.599,60

197.054.799,68

3 Memasang Acian m2 6340,32 30.000,00

190.209.600,00

Sub Total 404.542.278,91

VI

PEKERJAAN KAYU

1 Membuat Kosen Pintu & Jendela Kayu klas II atau III

m3 5,75 9.921.625,00

57.028.905,20

2 Membuat Daun Pintu Panel Kayu Klas I atau II

m3 82,00 528.250,00

43.316.500,00

3 Membuat Pintu & Jendela Kaca Kayu Klas I atau II

m3 18,62 367.800,00

6.849.002,41

4 Memasang Konstruksi Kuda-kuda Baja

Kg 21619,80 25.167,00 544.105.405,93

5 Memasang konstruksi Gording C125.50.20.2,3

Kg 1839,00 25.167,00 46.282.113,00

6 Memasang Rangka Atap Genteng Keramik

m2 2596,66 25.167,00

65.350.142,22

Page 258: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

243

7 Memasang Listplank Uk. (3x20)cm Kayu klas I atau II

Kg 7,93 25.167,00 199.458,54

8 Memasang Rangka Langit-langit

Kg 1325,34 140.815,00 186.628.385,77

Sub Total 949.759.913,08

VII

PEKERJAAN BETON

1 Membuat Beton mutu f'c=22,825 Mpa (K275)

m3 390,54 596.490,00

232.953.204,60

3 Membuat Sloof Beton Bertulang

m3 118,09 3.280.394,00

387.386.320,01

4 Membuat Kolom Beton Bertulang

m3 438,60 6.014.998,00

2.638.192.558,8

5 Membuat Balok Beton Bertulang

m3 369,55 4.437.528,00

1.639.874.050,4

6 Membuat Tangga Beton Bertulang

m3 14,65 4.279.760,00

62.687.784,60

7 Membuat Kolom Penguat Beton Bertulang

m3 261,54 65.497,00

17.130.085,38

8 Membuat Ring Balok Beton Bertulang

m3 27,00 4.437.528,00

119.813.256,00

Sub Total

5.098.037.259,82

VIII

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

1 Pasang Atap Genteng Plentong Super / Besar

m2 2596,66 67.730,00

60.912.365,93

2 Pasang Genteng Bubung Plentong Besar

m2 121,00 73.090,00

8.843.890,00

Sub Total 69.756.255,93

IX

PEKERJAAN LANGIT-LANGIT

1 Memasang Langit-langit Gypsum Board, Uk (120x240) tebal 9 mm

m3 1325,34 85.874,00

113.812.633,59

2 List Langit-langit Kayu Profil

m3 627,00 150.635,00

94.448.145,00

Sub Total 208.260.778,59

X PEKERJAAN SANITASI

1 Memasang Closet Jongkok Porselen

Unit 15,00 388.350,00 5.825.250,00

2 Memasang Bak Mandi Batu Bata Vol. 0,30 m3

Unit 5,00 990.600,00 4.953.000,00

3 Memasang Pipa Galvanis Ø ¾" m 371,00 50.696,00 18.808.216,00

4 Memasang Pipa PVC type AW Ø 4"

m 95,80 63.924,00 6.123.919,20

5 Memasang Bak Cuci Piring Stainles Steel

Buah

15,00 359.732,50 5.395.987,50

6 Memasang Kran Ø ¾" atau ½" Bua

h 446,40 35.800,00

15.981.120,00

Page 259: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

244

7 Memasang Floor Drain Bua

h 9,00 85.750,00

771.750,00

8 Membuat Septictank & Peresapan ls 1,00 9.500.000,00 9.500.000,00

9 Memasang Jaringan PDAM Unit 1,00 7.500.000,00 7.500.000,00

10

Memasang pipa beton diameter 15 cm - 20 cm

m 611,90 58.737,00 35.941.170,30

Sub Total 110.800.413,00

XI

PEKERJAAN BESI & ALUMUNIUM

1 Total Kebutuhan Tulangan Kg 544693,83 13.596,00

7.405.657.270,89

2 Memasang Kusen Pintu Allumunium

Kg 81,86 92.530,00 7.574.505,80

Sub Total

7.413.231.776,69

XII

PEKERJAAN KUNCI & KACA

1 Memasang Kunci Tanam Biasa Bua

h 44,00 168.825,00

7.428.300,00

2 Memasang Kunci Kamar Mandi Bua

h 9,00 83.162,50

748.462,50

3 Memasang Engsel Pintu Bua

h 177,00 25.237,00

4.466.949,00

4 Pasang Engsel Jendela Kupu-kupu

Buah

162,00 20.325,00 3.292.650,00

5 Pasang Engsel Angin Bua

h 196,00 29.650,00

5.811.400,00

6 Pasang Kait Angin Bua

h 196,00 24.866,25

4.873.785,00

7 Pasang Kaca tebal 5 mm m3 1230,08 89.616,25

110.235.156,80

Sub Total 136.856.703,30

XIII

PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING

1 Memasang Lantai Keramik 30 x 30 cm

m3 1122,48 135.471,82

152.064.406,47

2 Pasang Lantai Keramik 20 x 20 cm m3 54,49 135.512,00

7.383.913,37

3 Memasang Dinding Keramik 20x20 cm

m3 92,25 148.451,50

13.694.650,88

Sub Total 173.142.970,72

XIV

PEKERJAAN PENGECATAN

1 Mengecat Tembok Baru (1lap.Plamir, 1lap Cat Dasar)

m2 6340,32 18.008,00

114.176.482,56

Page 260: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

245

2 Mengecat Plafond

m2 1325,34 25.500,00

33.796.284,75

3 Pengecatan Bidang Kayu Baru (1 lap. Plamir), 1 lap.Cat Dasar & 3 lap.Cat Penutup

m2 1325,34 32.767,50

43.428.225,90

Sub Total 191.400.993,21

XV

PEKERJAAN LISTRIK

1 Instalasi Titik Lampu Bua

h 48,00 70.000,00

3.360.000,00

2 Memasang Lampu TL Bua

h 35,00 150.000,00

5.250.000,00

3 Memasang Lampu Downlight Bua

h 13,00 150.000,00

1.950.000,00

4 Memasang Stop Kontak Bua

h 21,00 50.000,00

1.050.000,00

5 Memasang Saklar Ganda Bua

h 24,00 75.000,00

1.800.000,00

6 Memasang Saklar Tunggal Bua

h 16,00 65.000,00

1.040.000,00

7 Memasang Box Meter PLN Unit 1,00 30.000.000,00 30.000.000,00

Sub Total 44.450.000,00

JUMLAH TOTAL Rp : 15.888.904.176,82

5.7 Rekapitulasi Rencana Anggran Biaya

Rekapitulasi rencana anggaran biaya berguna untuk meringkas

perhitungan masing -masing item pekerjaan yang sudah dibuat

sebelumnya kedalam sebuah halaman rekapitulasi sehingga memudahkan

untuk dibaca dan digunakan sebagai pedoman kontrak kerja konstruksi.

jumlah akhir hasil perhitungan biasanya masih ditambahkan dengan pajak

pertambahan nilai serta keuntungan borongan sehingga ditemukan hasil

akhir total biaya bangununan sebagai pedoman dalam melakukan kontrak

kerja konstruksi antara pemilik dengan kontraktor pemborong, berikut ini

penyajian rekapitulasi rencana anggaran biaya gedung Sekretariat Daerah

Kota Tegal:

Page 261: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

246

5.23Tabel Rekapitulasi Rencana Anggran Biaya

No. Uraian Pekerjaan Total Harga

I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp. 161.658.260,00

II PEKERJAAN TANAH Rp. 15.603.848,79

III PEKERJAAN PONDASI Rp. 434.330.220,50

IV PEKERJAAN DINDING Rp. 477.072.504,28

V PEKERJAAN PLESTERAN Rp. 404.542.278,91

VI PEKERJAAN KAYU DAN KONSTRUKSI ATAP BAJA Rp. 949.759.913,08

VII PEKERJAAN BETON Rp. 5.098.037.259,82

VIII PEKERJAAN PENUTUP ATAP Rp. 69.756.255,93

IX PEKERJAAN LANGIT-LANGIT Rp. 208.260.778,59

X PEKERJAAN SANITASI Rp. 110.800.413,00

XI PEKERJAAN BESI & ALUMUNIUM Rp. 7.413.231.776,69

XII PEKERJAAN KUNCI & KACA Rp. 136.856.703,30

XIII PEKERJAAN PENUTUP LANTAI & DINDING Rp. 173.142.970,72

XIV PEKERJAAN PENGECATAN Rp. 191.400.993,21

XV PEKERJAAN LISTRIK Rp. 44.450.000,00

Jumlah (A) Rp. 15.888.904.176,82

Izin dan Administrasi 2,5% (A) Rp. 397.222.604,42

Jumlah (B) Rp. 16.286.126.781,24

PPN 10% (B) Rp. 1.628.612.678,12

Jumlah Total (B) Rp. 17.914.739.459,37

Jumlah Dibulatkan Rp. 17.914.730.000.00

Terbilang : Tuju belas milyar sembilan ratus empat belas juta tujuh ratus tiga puluh ribu rupiah

Sedangkan untuk daftar sewa alat, daftar upah pekerja dan daftar harga

bahan penulis tidak mencantumkan dalam BAB ini tapi dilampirkan di lampiran

Tugas Akhir ini.

Page 262: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

247

BAB VI

PENUTUP

6.1 Simpulan

1. Pondasi gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal dalam redesain ini,

menggunakan pondasi Foot Plate type bujur sangkar dengan dimensi 200 x

200 cm, kedalaman pondasi 2,5 m, mutu beton pondasi K 300 (fc 29,05

Mpa), daya dukung izin material tanah 2,56 kg/cm2, tulangan bawah D19,

dan tulangan atas D13 mm untuk Foot plate yang berdimaensi 125 x 125

cm, kedalaman pondasi 2,5 m, mutu beton pondasi K 300 (fc 29,05 mpa)

daya dukung tanah 2,56 kg/cm2

tulangan bawah menggunakan D16 dan

tulangan atas D12 mm.

2. Plate Lantai gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal dalam redesain ini,

direncanakan menggunakan tulangan tumpuan dan lapangan Φ10 mm,

dengan jarak spasi rata – rata adalah 250 mm.

3. Rencana Aanggaran Biaya (RAB) gedung Sekretariat Daerah Kota Tegal

dalam redesain ini yang dibantu dengan softwhere excel 2007

mengabiskan dana sebesar tujuh belas milyar sembilan ratus empat belas

juta tujuh ratus tiga puluh ribu rupiah (17.914.730.000.00)

Page 263: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

248

4. Rencana kerja dan syarat (RKS) pada Tugas akhir ini menggukan SNI 03-

2847-2002, Tata cara perhitungan Struktur Beton untuk perencanaan

pondasi foot plat dan plate lantai.

5. Desain gambar bestek pada Tugas akhir ini berbeda dengan kenyataan

kenyataan dilapangan seperti yang bisa dilihat pada lampiran Tugas Akhir

ini.

Page 264: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

250

DAFTAR PUSTAKA

Cvis, W. C dan Gideon H. Kusuma. 2005. Dasar – Dasar Perencanaan Beton

Bertulang. Jakarta: Erlangga.

Departemen Pekerjaan Umum. Pedoman Perencanaan Bangunan Baja untuk

Gedung.

Departement Pekerjaan Umum. 2007. Pedoman Teknis Pembangunan Gedung

Negara.

Departement Pekerjaan Umum. 1961. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia Ni –

5 PKKI 1961.

Dipohusodo, Istimawan. 1994. Struktur Beton Bertulang. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Gunawan, Rudi dan Morisco. 1988. Tabel Profil Konstruksi Baja. Yogyakarta:

Kanisius (Anggota IKAPI).

Oentoeng. 1999. Konstruksi Baja. Yogyakarta: Andi Offset.

Satyarno, Irman dkk. 2012. Belajar SAP 2000 Cepat – Tepat – Mahir Seri 2.

Yogyakarta: Zamil Publishing.

Tricahyo, Hanggoro. 2007. Handout Rekayasa Pondasi 1 Pondasi Telapak.

Page 265: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

407

Page 266: REDESAIN PEMBANGUNAN GEDUNG SEKRETARIAT …lib.unnes.ac.id/22710/1/5111311016.pdf · 3.3.2 Analisa Pondasi Foot Plat ... 4.9.5 Bab V Pekerjaan Partisi Cubicle Board ... 4.14.2 Bab

410