reboiler dan perawatannya.docx

28
1. Pengertian dan Mekanisme Kerja Reboiler Reboiler adalah alat semacam Heat Exchanger yang berfungsi untuk merubah fase liquid menjadi fase gas. Biasanya liquid yang diuapkan diletakan di bagian sheel sedangkan pemanas diletakan di bagian pipa atau tube. Reboiler merupakan penukar panas yang biasanya digunakan untuk memberikan panas ke bawah industri penyulingan kolom. Reboiler mendidih dari bagian bawah kolom penyulingan untuk menghasilkan uap yang dikembalikan ke kolom untuk mendorong pemisahan penyulingan. Reboiler merupakan operasi yang sangat penting untuk distilasi efektif. Dalam kolom distilasi khas klasik, semua uap mengalami pemisahan yang berasal dari reboiler tersebut. Reboiler menerima aliran cairan dari bagian bawah kolom dan mungkin sebagian atau seluruhnya menguapkan aliran itu. Uap biasanya menyediakan panas yang dibutuhkan untuk penguapan tersebut. Sistem Kerja Dua fluida mengalir dengan temperature awal yang berbeda mengalir sepanjang heat exchangers. Satu aliran mengalir sepanjang tabung sedangkan arus lain pada bagian luar tabung tetapi masih di dalam shell. Panas ditransfer dari satu fluida ke fluida lainnya melalui dinding tabung, baik dari sisi tabung menuju shell atau sebaliknya. Fluida bisa merupakan cairan atau gas pada sisi shell maupun pada sisi tabung. Dalam tujuan memindahkan panas secara efisien, suatu area perpindahan kalor yang besar harus digunakan, oleh karena itu terdapat banyak tabung. Dengan cara ini, panas yang dibuang

description

teknik perawatan

Transcript of reboiler dan perawatannya.docx

1. Pengertian dan Mekanisme Kerja ReboilerReboiler adalah alat semacam Heat Exchanger yang berfungsi untuk merubah fase liquid menjadi fase gas. Biasanya liquid yang diuapkan diletakan di bagian sheel sedangkan pemanas diletakan di bagian pipa atau tube. Reboiler merupakan penukar panas yang biasanya digunakan untuk memberikan panas ke bawah industri penyulingan kolom. Reboiler mendidih dari bagian bawah kolom penyulingan untuk menghasilkan uap yang dikembalikan ke kolom untuk mendorong pemisahan penyulingan. Reboiler merupakan operasi yang sangat penting untuk distilasi efektif. Dalam kolom distilasi khas klasik, semua uap mengalami pemisahan yang berasal dari reboiler tersebut. Reboiler menerima aliran cairan dari bagian bawah kolom dan mungkin sebagian atau seluruhnya menguapkan aliran itu. Uap biasanya menyediakan panas yang dibutuhkan untuk penguapan tersebut. Sistem KerjaDua fluida mengalir dengan temperature awal yang berbeda mengalir sepanjang heat exchangers. Satu aliran mengalir sepanjang tabung sedangkan arus lain pada bagian luar tabung tetapi masih di dalam shell. Panas ditransfer dari satu fluida ke fluida lainnya melalui dinding tabung, baik dari sisi tabung menuju shell atau sebaliknya. Fluida bisa merupakan cairan atau gas pada sisi shell maupun pada sisi tabung. Dalam tujuan memindahkan panas secara efisien, suatu area perpindahan kalor yang besar harus digunakan, oleh karena itu terdapat banyak tabung. Dengan cara ini, panas yang dibuang dapat disimpan untuk digunakan. Hal ini adalah suatu jalan yang baik untuk memelihara energi.Heat exchanger yang berfasa tunggal (cairan atau gas) pada setiap sisi dapat disebut heat exchanger berfasa satu atau berfasa tunggal. Heat exchanger berfasa dua dapat digunakan untuk memanaskan cairan dan mendidihkannya sehingga menjadi gas (uap air), terkadang disebut boiler, atau mendinginkan uap air untuk dikondensasikan menjadi bentuk cairan (condenser), pada umumnya perubahan fase yang terjadi berada pada sisi shell. Boiler didalam mesin uap lokomotif biasanya cukup besar, yang pada umumnya shell and tube heat exchanger terbentuk silinder. Pada pembangkit tenaga listrik yang besar dengan steam-driven turbin, shell and tube condenser digunakan untuk mengkondensasikan uap air yang keluar turbin ke dalam bentuk air yang dapat didaur ulang kembali menjadi uap air, yang mungkin pada shell and tube tipe boiler.

2. Komponen/Bagian-Bagian Reboiler dan Instrumentasi tambahan pada ReboilerSecara umum, bagian-bagian dari suatu sistem reboiler ialah sebagai berikut:

Skematik dari bagian-bagian umum reboiler (penomoran sesuai dengan urutan bagian-bagian reboiler).

Skematik tiga dimensi shell and tube Heat Exchanger secara umum Sumtank adalah alat yang berfungsi untuk menampung cairan yang akan dipanaskan. Di tempat ini sebagian cairan akan dipanaskan dan akan bercampur dengan cairan yang masih dingin sehingga akan terjadi homogenitas panas dalam cairan tersebut. Shell and tube exchanger merupakan tempat kontak cairan dingin dengan steam. Aliran dingin dari steam dialirkan melalui pipa ke dalam tube sedangkan steam masuk ke dalam shell sehingga akan terjadi perpindahan panas dari steam ke cairan dingin. Pompa sentrifugal yang berfungsi memompa cairan dari sumtank (bawah) ke shell and tube (atas) sehingga cairan tersebut memiliki kecepatan dan head tertentu. Efisiensi dipengaruhi kecepatan dari perpindahan panas pada shell and tube exchanger. Pipa keluaran umumnya berhubungan langsung dengan system-sistem proses seperti destilasi, ekstraksi, dan lain-lain. Sedangkan pipa keluaran sumtank di laboratorium dibuat dari kaca sehingga memudahkan praktek dalam melihat proses yang terjadi. Baffle, berfungsi mengarahkan aliran fluida yang tegak lurus di pipa sehingga menambah kecepatan fluida dan memperbaiki kecepatan perpindahan panas.

Prinsip Instrumentasi Pengukuran dan Pengendalian Pada ReboilerReboiler sebagai suatu sistem memerlukan peralatan tambahan lebih daripada sekedar Heat Exchanger sebagai instrumen, sehingga reboiler tidak dapat berdiri sendiri0. Instrumentasi pada reboiler di antaranya adalah sebagai berikut:1. Steam traps digunakan untuk menangkap kondesat yang terbawa pada aliran steam. Juga membuang kondensat dari reboiler, untuk mencegah flooding. Flooding dapat meningkatkan resiko korosi. Flooding juga mereduksi efisiensi transfer panas sejak transfer permukaan di bawah air hanya panas sensibel, ketika permukaan tube kontak dengan steam, dengan transfer panas laten vaporasi dan sensibel.2. Pengukur suhu: Termometer atau termokopel, digunakan untuk mengetahui suhu didalam sumtank atau pada aliran cairan masuk Heat Exchanger. Sistem kontrol temperature secara akurat mengontrol aliran steam dan perpindahan panas. Sumumnya sistem kontrol temperatur biasanya terdiri atas valve pengendali aliran/tekanan pada system steam masukan pada reboiler yang terhubung ke temperature keluaran.3. Pengukur tekanan: Manometer, untuk mengukur tekanan operasi dan mengontrol tekanan proses.4. Flowmeter untuk mengukur laju alir cairan dingin yang dialirkan. Bisa dikaitkan dengan sistem kontrol temperatur. Fluktuasi temperatur proses dikendalikan oleh modulasi valve pengendali aliran steam. Adanya variasi di dalam aliran fluida membutuhkan algoritma kontrol proses yang kompleks yang digunakan untuk laju alir atau kombiasi antara laju alir dengan suhu untuk menjalankan valve pengendali steam.5. Pengukur level, untuk mengendalikan tinggi cairan proses, baik pada kolom maupun Heat Exchanger. Bisa digunakan untuk mencegah flooding. Flooding dapat meningkatkan resiko korosi.6. Venting. Ditempatkan untuk meningkatkan efisiensi operasional pada beberapa reboiler. Misalkan dengan mengeluarkan (venting) non-condensable gas (gas yang tidak bisa terkondensasi), seperti karbon dioksida, amonia, dan udara dari reboiler akan meningkatkan efisiensi transfer panas. Vent hasrunya ditempatkan dekat bagian atas bagian atas tube sheets (pada reboiler orientasi vertikal) dan downstream (hilir) dari discharge pass (pada reboiler orientasi horizontal). Vent seharusnya ditempatkan padaruangan uap sedekat mungkin ke level cairan pada reboiler orientasi horizontal maupun vertikal.

3. Jenis-Jenis ReboilerReboiler terdiri atas beberapa sistem yang berhubungan, yaitu : sistem perpipaan, sistem heat exchanger dan sistem kolom (destilasi, evaporasi, dan yang sejenisnya)Jenis reboiler : Kettle reboiler Thermosyphon reboiler Forced sirkulasi reboiler Fired reboiler Kettle reboiler Reboilers kettle sangat sederhana dan dapat diandalkan. Reboiler ini memerlukan pemompaan dari dasar kolom cair ke dalam ketel. Dalam tipe reboiler ini, uap mengalir melalui tabung dan keluar sebagai kondensat. Cairan dari dasar menara, biasanya disebut sebagai dasar, mengalir melalui sisi shell. Ada tembok penahan atau bendung overflow yang memisahkan tabung dari bagian reboiler dimana cairan reboiler sisa (disebut produk dasar) diambil, sehingga bundel tabung disimpan dan ditutupi dengan cairan. Kettle reboilers merupakan alat yang sederhana dan sangat bermanfaat. Prinsip kerja dari kettle reboiler ini yaitu cairan dari kolom minum (cairan pada bagian bawah menara) masuk ke dalam kettle melalui shell samping. Di dalam kettle, terjadi kontak antara cairan tersebut dengan steam sehingga terjadi pertukaran panas yang menyebabkan cairan tersebut menguap. Kemudian uap akan mengalir melalui tabung dan keluar sebagai bundel condensate. Pada Kettle reboiler ini terdapat dinding yang berfungsi untuk menahan overflow dan memisahkan tabung reboiler bundel dari bagian dimana sisa reboiled cair (minum produk) diambil, sehingga tabung bundel tidak terkena cairan. Salah satu variasi dari tipe ketel ialah sebuah internal atau stab-in tube bundle yang disisipkan secara langsung ke dalam kolom. Karakter dari reboiler stab in ini hampir sama dengan kettle reboiler, sedangkan perbedaannya adalah pada reboiler stab in perubahan panas yang terjadi kecil karena aukuran kapasitasnya terbatas. Biaya yang dikeluarkan untuk stab - in lebih murah namun perawatannya lebih rumit disbanding dengan kettle reboiler

Gambar reboiler tipe ketel

Konfigurasi reboiler tipe ketel

Dalam konfigurasi ini, jumlah vapor yang dihasilkan dikontrol dengan cara mengatur aliran panas ke reboiler, dalam hal ini aliran steam/uap. Jumlah produk bawah (bottom product) yang diuapkan menjadi vapor ditentukan dari besarnya setpoint steam flow control (FC). Semakin besar setpoint FC, semakin banyak vapor yang dihasilkan. Jumlah produk bawah yang dikeluarkan/dihasilkan dikontrol dengan menggunakan level control (LC).

Thermosyphon reboiler Thermosyphon Reboilers umumnya penukar panas yang digunakan untuk memberikan uap mendidih-up ke kolom distilasi. Reboiler ini dapat diberikan baik dalam posisi vertikal (umumnya sebagai jenis TEMA BEM atau Nen) dengan cairan mendidih dalam tabung atau dalam posisi horisontal (dengan Tipe TEMA H "shell") dengan cairan mendidih di sisi shell. thermosyphon reboilers (juga dikenal sebagai calandrias ) lebih kompleks daripada ketel reboilers.

Gambar reboiler horisontal thermosyphon khas

Termisifon Reboiler Sirkulasi dan Once Through Reboiler Termosifon

Termosifon reboiler sirkulasiPada tipe ini air pada kolom dialirkan ke Heat Exchanger, di sini terjadi proses pertukaran panas, sehingga cairan teruapkan dan masuk ke kolom kembali. Fasa gas akan diteruskan naik ke kolom, namun kondnsta akan jatuh ke bawah pada kolom dan ikut mengalir kembali ke Heat Exchanger (inilah yang disebut resirkulasi).

Once-through reboiler termosifonPada tipe ini fluida dingin yang berubah menjadi fasa liquid dan fasa gas akan diteruskan masuk kolom. Namun, fasa liquid yang jatuh ke bawah kolom tidak akan dialirkan ke dalam shell and tube Heat Exchanger.

Berdasar posisi shell and tube Heat Exchanger, terdiri dari tipe horizontal dan vertikal. Horizontal thermosyphon Biasanya fraksi yang dipanaskan di reboiler ini lebih sedikit dibandingkan pada reboiler ketel. Perbedaan static head yang kecil dibutuhkan sebagai pengendali gaya/dorongan untuk resirkulasi. Laju sirkulasi ini bisa dikontrol dengan menutup-buka pipa masukan (inlet line). Adanya gaya dari aliran tersebut menyebabkan temperatur bubble point masukan berbeda dengan keluaran. Berbeda dengan reboiler ketel yang temperaturnya lebih mendekati keseragaman. Akibatnya, perbedaan temperature rata-rata antara shell dan tube akan lebih besar untuk thermosyphon dari pada ketel, atau untuk perbedaan temperature rata-rata yang sama, persentasi penguapan bisa dibuat lebih sedikit. Tabung horizontal ini lebih mudah dibuat dari pada yang vertical.

Kelebihan Horizontal Thermosyphon Dapat didesain untuk beban panas yang tinggi Biaya instalansinya murah Proses penguapannya >30 % max 40 % Kondisi operasi yang baik saat kecepatan aliran di shel rendah Mudah dalam perawatan, Membutuhkan luas yang lebih besar.

Vertikal thermosyphon Sirkulasi ditimbulkan oleh perbedaan pada static head dari suplay cairan dan kolom pada bagian material yang dipanaskan. Fraksi berat keluaran yang teruapkan biasanya berkisar antara 0,1 sampai 0,35 untuk hidrokarbon dan 0,02 sampai 0,10 untuk larutan aqueus. Sirkulasi biasa dikendalikan dengan valve pada jalur masukan. Area aliran pada pipa keluaran biasanya dibuat sama pada semua tube. Perubahan panas maksimum lebih rendah dari pada reboiler ketel. Reboiler vertical ini tidak cocok digunakan untuk temperature rendah dikarenakan tingginya titik didih yang disebabkan oleh static head. Reboiler ini kadang-kadang digunakan ketika media pemanas tidak bisa dilewatkan pada shell.

Kelebihan Vertikal Thermosyphon Kecepatan perpindahan panas tinggi Tidak membutuhkan ruang besar karena posisinya vertikal proses penguapannya < 30% panjang tube < 5 m perawatannya sulit

Forced sirkulasi reboiler Jenis reboiler ini menggunakan pompa untuk mengedarkan bagian bawah kolom cair melalui reboilers. Gambar di bawah menggambarkan forced sirkulasi reboiler. Perlu dicatat uap tidak hanya sumber panas yang bisa digunakan. Setiap aliran fluida pada suhu yang cukup tinggi dapat digunakan untuk salah satu dari banyak shell dan jenis penukar panas reboiler.

Gambar forced sirkulasi reboiler untuk menara distilasi

Konfigurasi reboiler tipe thermosyphon atau forced circulation

Fired reboiler Fired reboiler dapat digunakan sebagai reboiler kolom distilasi. Pompa diperlukan untuk mengedarkan dasar kolom melalui tabung konveksi perpindahan panas dalam tungku dan bagian bercahaya. Gambar di bawah menggambarkan fired heater yang digunakan dalam konfigurasi yang menyediakan resirkulasi dari dasar kolom cair. Namun, dengan beberapa perubahan yang relatif kecil di bagian bawah kolom distilasi, fired heater juga dapat digunakan dalam sekali-melalui konfigurasi. Sumber panas untuk reboiler fired heater dapat berupa bahan bakar gas, minyak bakar atau batubara.

Gambar fired reboiler

Reboiler dikontrol dengan menggunakan flow control maupun temperature control. Selain itu, reboiler juga bisa dikontrol dengan menggunakan heat input control. Pada jenis kontrol ini, yang dikontrol adalah jumlah panas/heat yang diberikan ke sistem reboiler. Konfigurasi heat input control pada reboiler dapat dilihat pada gambar berikut :

Selain pemanas jenis heat exchanger (HE), tidak jarang furnace/fire heater juga digunakan sebagai reboiler. Apabila menggunakan heater, maka sistem kontrol yang digunakan adalah temperature control dengan konfigurasi seperti dijelaskan pada pembahasan mengenai sistem kontrol fire heater.

Kelebihan dan kekurangan masing-masing tipe reboilerTipe reboilerkelebihankekuranganketerangan

Kettle reboiler1. mempunyai penguapan yang tinggi.2. dapat dianggap sebagai satu teoritical plate3. mudah perawatan dan pembersihannya.4. dipakai untuk kecepatan sirkulasi yang rendah.1. biaya instalasi mahal2. waktu tinggalnya lama3. tidak baik untuk operasional tekanan tinggi.4. transfer panasnya rendah5. mudah terjadi polimerisasi yang dapat menyebabkan fouling.Perlu dirancang blow down untuk menguras secara kontinyu sehingga dapat mereduksi terjadinya fouling.

Internal reboiler1. biaya instalasi yang rendah2. tidak butuh ruang yang luas disekitar menara3. baik untuk proses dengan beban rendah1. kecepatan perpindahan panasnya rendah2. sukarnya pemasangan isolasi disekitar reboiler3. pembersihan dan perawatannya sukar4. panjang tube reaboiler akan sangat tergantung dengan diameter menara distilasi.Biasanya tidak dianjurkan untuk dipakai.

Vertical thermo siphons1. kecepatan perpindahan panasnya tinggi2. tidak membutuhkan ruang yang besar3. waktu tinggalnya kecil dan cepat4. pengontrolannya mudah.1. umumnya proses penguapan tidak dapat lebih dari 30%2. panjang tube tidak lebih dari 5 meter3. akses untuk perawatan tidak mudah

Horizontal thermo siphons1. mempinyai besaran panas yang cukup.2. dapat didesain untuk beban panas yang tinggi.3. waktu tinggal rendah.4. sukar terjadinya fouling.5. mudah dikontrol.6. biaya instalasi murah.1. persen penguapannya sekitar 35 %.2. fase pemisahan mungkin terjadi jika kecepatan alir di shell rendah.

Once through natural circulation1. dapat diposisikan secara horizontal / vertical dilihat dari elevasi menara.2. mempunyai transfer panas yang cukup.3. setara dengan 1 stagen teoritical plate.4. waktu tinggalnya cepat.5. sukar terjadi fouling.1. kondisi sirkulasi sukar dikontrol.2. dapat terjadi kelebihan ratio penguapan untuk pemasangan vertical.Penguapan

Force circulation1. cocok untuk larutan pekat high fouling, dan cairan berkandungan padatan.2. pengontrolan sirkulasi sangat baik.3. untuk kecepatan sirkulasi tinggi.4. untuk kebutuhan surface area yang sangat luas.5. fase pemisahan dapat dihindari.6. pemanasan lanjut kemungkinan terjadi.1. daya tinggi untuk pompa pemipaan dan instrument control.2. bias terjadi kebocoran dibagian seal pompa..3. penambahan area untuk instalasi pompa.4. biaya operasinya tinggi.5. memboroskan energiTipe ini dianjurkan jika reboiler tipe horizontal thermosyphon atau reboiler tipe kettle tidak dapat bekerja pada suatu proses.

4. Perawatan Reboiler Perawatan KimiaPerawatan dengan penambahan bahan kimia tertentu dilakukan tergantung kontaminan yang terdapat pada system, ada tiga cara yang bisa digunakan secara individu ataupun secara kombinasi untuk mengendalikan pengkaratan. Aplikasi dari tiga teknik tersebut terdiri dari beberapa program perawatan kimia, yaitu : Filming aminesFilming amines membentuk lapisan tipis pada permukaan tube, membentuk penghambat fisik pada permukaan tube yang dapat mencegah korosi.Kekuatan dari lapisan kimia ini tergantung dari pH dan konsentrasi larutan.

Neutralizing aminesNeutralizing amines merupakan program yang paling baik untuk mencegah terjadinya korosi pada system kondensat uap. Terdapat beberapa keuntungan, termasuk metoda control yang sederhana da perawatan kimiawi yang cocok untuk banyak jensi reboiler. Semua kontaminan yang bersifat asam aan dinetralkan ketika konsentrasi neutralisasi amine sesuai dengan kosentrasi kontaminan asam secara stoikiometri.1. Filming amines with neutralizing aminesseringkali filming amines dikombinasikan dengan neutralisasi amine untuk menaikkan pH sampai dengan range control yang diinginkan. Program pelapisan cocok digunakan untuk system kompleks seperti penyulingan. Neutralisasi amine akan terakumulasi pada fasa uap di dalam tangkii ketika hampir semua filming amine tertinggal di fasa liquid.1. Passivating AgentsDi dalam system di mana oksigen terlarut adalah kontaminan, oksigen buangan ditambahkan untuk mengurangi korosi dan melindungi permukaan logam. Oksigen tersebut diketahui sebagai passivating agents karena reaksi kimia antara scavenger dan oksigen terlarut dan reaksi reduksi elektrokimia mirip dengan reaksi reduksi iron oxide dengan oksigen terlarut intuk membentuk magnet. Pada kebanyakan system, passivating agents akan mengurangi konsentrasi iron dalam kondensat.1. Passivating AgentsDi dalam system di mana oksigen terlarut adalah kontaminan, oksigen buangan ditambahkan untuk mengurangi korosi dan melindungi permukaan logam. Oksigen tersebut diketahui sebagai passivating agents karena reaksi kimia antara scavenger dan oksigen terlarut dan reaksi reduksi elektrokimia mirip dengan reaksi reduksi iron oxide dengan oksigen terlarut intuk membentuk magnet. Pada kebanyakan system, passivating agents akan mengurangi konsentrasi iron dalam kondensat.

Corrosion monitoringKebanyakan metode langsung mengukur laju korosi dengan menginstal corrosions coupons dalam kritikal reboiler jarang digunakan dalam system uap reboiler. Tidak seperti metoda yang telah kita bahas, corrosions coupons menyediakan pengukuran langsung laju korosi dalam system, dan sebaiknya digunakan pada lokasi kritis atau untuk konfirmasi penemuan dari metoda analitik yang lain. Sebagai alternative beberapa pabrik menaksir laju alir korosi tidak langsung dengan konsentrasi besi dalam kondensat dari reboiler spesifik. Untuk pengukuran secara akurat konsentrasi dari besi tidak terlarut dalam kondensat, sample harus didinginkan dan secara konstan mengalirkan pada 1000 ml/menit. Metoda ini bias menjadi sulit karena kebanyakan pabrik tidak mempunyai sample kondensor titik aliran menurun dari setiap reboiler. Ketika sample kondensor dingin tersedia pada reboiler spesifik, pH bisa diukur secara rutin. Proses kontaminasi yang paling sederhana adalah konduktifitas kondensat. Disana tidak ada pemberitahuan tentang pedoman untuk kualitas kondensor reboiler, bagaimanapun batas control didapatkan dari pedoman ASME. Contoh dari konsentrasi kondensat besi maksimum didapat dari konsentrasi maksimum umpan seperti ditunjukkan pada table Table Penentuan konsentrasi kondensat besi maksimum.Boiler operating pressure150 psig

Maximum boiler feedwater (iron)100 ppb

Percent of condensate return50 %

Maximum condensate (iron)200 ppb

Umpan air terdiri dari dua sumber air : kondensat dan make-up. Make-up water dianggap tidak memiliki konsentrasi kontaminasi besi. Kondensat tersebut sama dengan 50 % dari umpan air, dan oleh karena itu akan dicairkan dengan 2 faktor. Oleh karena itu, sebelumnya untuk pencairan menggunakan make-up water, kondensat bisa mempunyai dua kali sebanyak besi seperti konsentrasi umpan air maksimum, atau 200 ppb. Meskipun pedoman ASME digunakan pada contoh ini, konsentrasi maksimum dari besi akan berubah berdasar pada tekanan operasi boiler, rancangan boiler, pengalaman akurasi memonitor pabrik dan control dan rekomendasi pabrik boiler.

pH MonitoringKebanyakan metoda biasa untuk memonitor korosi adalah monitor rutin pH pengembalian kondensat kombinasi dari seluruh unit. Sayangnya, korosi potensial dari reboiler individual tidak bisa dinilai dari reboiler single, pengukuran Ph gabungan. Untuk mengakurasi pengukuran pH, pabrik harus menginstal sample pendingin pada setiap pengembalian aliran kondensat.

Chemical Treatment MonitoringKeberhasilan dari program control korosi sejenisnya digambarkan dengan mengukur harga dari perlakuan terhadap laju korosi. Pertama, reboiler yang mempunyai service keras identifikasi sebagai critical reboiler. Semacamnya reboiler ini adalah unit yang menerima tekanan rendah uap atau diletakkan jauh dari power house. Kedua, laju optimal perlakuan kondensat harus dikenali. Seperti konsentrasi kondensat meningkat, nilai perlakuan meningkat dan laju korosi menurun. Kebanyakan nilai efektif perlakuan pada penyimpangan dari dua kurva. Untuk menilai system spesifik, nilai actual dan laju korosi akan dibutuhkan untuk dinilai bermacam-macam laju alir kimia. Memonitor perlakuan secara kimia sering dikombinasikan dengan memonitor korosi, karena control korosi adalah objek paling penting dari kebanyakan program perlakuan kimia. Untuk memonitor aplikasi yang benar dari program perlakuan kimia, pabrik sebaiknya secara rutin mengukur pH dan konduktifitas uap kondensat critical reboiler.

KESIMPULAN

Reboiler merupakan suatu alat yang digunakan untuk merubah fasa cair menjadi fasa uap, dimana uap tersebut berfungsi sebagai media untuk proses pemisahan. Reboiler ialah Heat Exchanger yang secara tipikal dipasang pada kolom distilasi. Reboiler menghasilkan uap untuk separasi distillasi fraksional seperti kondenser menhasilkan refluks liquid yang mana dikembalikan ke kolom distillasi Secara umum jenis reboilers diantaranya yaitu ,kettle reboilers, thermosyphon reboilers, fired reboiler dan Forced sirkulasi reboilers Reboiler sebagai suatu sistem memerlukan peralatan tambahan lebih daripada sekedar Heat Exchanger sebagai instrumen, sehingga reboiler tidak dapat berdiri sendiri Perawatan pada reboiler dapat dilakukan diantaranya dengan cara perawatan kimia, chemical feed issues, corrosion monitoring, pH monitoring dan chemical treatment monitoring

Parameter Penting Tekanan steam (Kebocoran shell) Laju alir (penumpukan kondensat di tube) Kualitas steam (Sumber korosi) Korosi dan kebocoran tube

Komponen lain yang perlu dirawat Heat Exchanger (Shell and Tube) Sistem Perpipaan Instrumentasi/alat ukur (Temperatur, Laju, Tekanan)